17
PENDAHULUAN Latar Belakang Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat,saling berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat dan interest yang sama (WHO). Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang tinggal di suatu lokasi yang sama dengan dibawah pemerintahan yang sama, area atau lokasi yang sama dimana mereka tinggal, kelompok social yang mempunyai interest yang sama (Riyadi, 2007). Dalam rangka mewujudkan kesehatan masyarakat yang optimal maka dibutuhkan perawatan kesehatan masyarakat, dimana perawatan kesehatan masyarakat itu sendiri adalah bidang keperawatan yang merupakan perpaduan antara kesehatan masyarakat dan perawatan yang didukung peran serta masyarakat dan mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh, melalui proses keperawatan untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal sehingga mandiri dalam upaya kesehatan. Peningkatan peran serta masyarakat bertujuan meningkatkan dukungan masyarakat dalam berbagai upaya kesehatan serta mendorong kemandirian dalam memecahkan masalah kesehatan. Dalam praktek keperawatan komunitas difokuskan kepada masalah keperawatan yang timbul pada masyarakat yang dimungkinkan oleh karena masalah kesehatan secara umum. Dengan keterbatasan waktu, sumber daya manusia dan jam praktek maka masalah dibatasi dalam lingkup masalah keperawatan. Dalam

1. PENGKAJIAN

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jhhsGXDUYASD

Citation preview

Page 1: 1. PENGKAJIAN

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat,saling berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat dan interest yang sama (WHO). Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang tinggal di suatu lokasi yang sama dengan dibawah pemerintahan yang sama, area atau lokasi yang sama dimana mereka tinggal, kelompok social yang mempunyai interest  yang sama (Riyadi, 2007).

Dalam rangka mewujudkan kesehatan masyarakat yang optimal maka dibutuhkan perawatan kesehatan masyarakat, dimana perawatan kesehatan masyarakat itu sendiri adalah bidang keperawatan yang merupakan perpaduan antara kesehatan masyarakat dan perawatan yang didukung peran serta masyarakat dan mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh, melalui proses keperawatan untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal sehingga mandiri dalam upaya kesehatan. Peningkatan peran serta masyarakat bertujuan meningkatkan dukungan masyarakat dalam berbagai upaya kesehatan serta mendorong kemandirian dalam memecahkan masalah kesehatan.

Dalam praktek keperawatan komunitas difokuskan kepada masalah keperawatan yang timbul pada masyarakat yang dimungkinkan oleh karena masalah kesehatan secara umum. Dengan keterbatasan waktu, sumber daya manusia dan jam praktek maka masalah dibatasi dalam lingkup masalah keperawatan. Dalam praktek keperawatan komunitas kali ini kelompok memfokuskan masalah di bidang kesehatan. Selain itu, selama proses belajar praktek keperawatan komunitas, mahasiswa mengidentifikasi populasi dengan risiko dan sumber yang tersedia untuk bekerjasama dengan komunitas dalam merancang, melaksanakan dan mengevaluasi perubahan kemunitas dengan penerapan proses keperawatan komunitas dan pengorganisasian komunitas, dengan

Page 2: 1. PENGKAJIAN

harapan masyarakat akan mandiri dalam upaya meningkatkan status kesehatannya.

Pada observasi awal, diketahui bahwa posyandu di RW 09 kurang efektif berjalan selama kurang lebih 1 tahun karena kurang maksimalnya keterampilan dan kompentensi kader posyandu lansia dan hanya sedikit lansia yang datang tiap bulannya, kurangnya kunjungan disebabkan karena kurangnya minat dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengontrol kesehatan serta kurang maksimalnya proses pelayanan posyandu lansia. Dari permasalah ini, kelompok bersama dengan pihak komunitas lansia RW 09 mencari pemecahan bersama untuk meningkatkan keefektifan posyandu lansia. Serta membantu meningkatkan kesehatan lansia dari masalah-masalah kesehatan yang dialami.

TUJUAN PENULISAN

Tujuan UmumMenerapkan konsep keperawatan komunitas untuk meningkatkan

kemampuan lansia untuk hidup sehat dan berdaya guna sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal bagi Posyandu Lansia RW 09 Buring Kedung Kandang Malang.

Tujuan KhususSetelah melaksanakan praktek keperawatan komunitas, diharapkan

mahasiswa perawat mampu :1. Berkomunikasi dan BHSP dengan Komunitas Lansia RW 09 Buring

Kedung Kandang Malang.2. Mengidentifikasi masalah yang ada dengan mengumpulkan, mengolah

dan menganalisa pengkajian dari Lansia RW 09 Buring Kedung Kandang Malang.

3. Memotivasi komunitas lansia untuk mengenali dan mengatasi masalah kesehatan.

4. Mengenali dan memanfaatkan sumber daya yang ada di masyarakat guna mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi.

Page 3: 1. PENGKAJIAN

5. Melaksanakan kegiatan bersama dengan komunitas lansia dalam mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi.

6. Mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan dan tindak lanjut dari tiap masalah keperawatan yang telah ditemukan.

METODE

Metode

Kegiatan praktek komunitas ini menggunakan pendekatan asuhan keperawatan dengan community of partner.Populasi dan Sampela. Populasi

Populasi dari praktek komunitas ini adalah Lansia RW 09 Buring Kedung Kandang Malang. Dari data yang diperoleh, terdapat 127 lansia.

b. SampelSampel yang digunakan dalam praktikum komunitas digunakan

teknik cluster sampling. Jumlah sampel sebanyak 42 lansia yang terdapat di RT 1, 2, dan 3. Dan dilakukan secara door to door.Tempat

Kegiatan praktikum komunitas ini dilaksanakan di lingkungan komunitas Lansia RW 09 Buring Kedung Kandang Malang.

WaktuPersiapan kegiatan ini dilakuakan sejak tanggal 7-12 April 2015,

pengkajian dilakukan pada tanggal 13 April 2015, implementasi dan evaluasi dilaksanakan pada tanggal 18 dan 20 April 2015.

Bahan dan alat yang digunakanBahan Pengkajian :

Page 4: 1. PENGKAJIAN

- Lembar angket kuisioner- Lembar wawancara- Lembar observasi- Lembar demografi

Bahan Penyuluhan :Kegiatan pemeriksaan kesehatan (pengukuran tekanan darah dan pengecekan gula, asam urat urat dan kolesterol) :1. Tensimeter2. Stetoskop3. Set alat pengukur gula, asam urat urat dan kolesterol digital4. Kapas alkohol

Kegiatan penyuluhan posyandu lansia:1. SAP (Satuan Acara Penyuluhan)2. Leaflet3. Materi penyuluhan4. Tensimeter5. StetoskopProsedur pengumpulan dataData didapatkan melalui pengkajian :1. Observasi2. Wawancara3. Angket/kuesioner4. Demografi

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengkajian

Core/Intia. Riwayat Komunitas

Page 5: 1. PENGKAJIAN

Posyandu RW 09 terletak di daerah Buring, Kedung Kandang, Malang. RW 09 terdiri dari 3 RT, dan saat ini posyandu lansia berada dilingkungan RT 02. Menurut hasil wawancana dengan kader posyandu lansia RW 09, diketahui bahwa didapatkan hanya beberapa lansia yang aktif mengikuti posyandu lansia. Dari 127 total lansia, hanya sekitar 30-40 orang yang mengikuti posyandu lansia yang dilaksanakan satu kali setiap bulannya pada hari senin minggu ketiga. Penyakit yang sering terjadi pada lansia di RW 09 yaitu hipertensi, diabetes mellitus, dan asam urat, dan kolesterol.

b. Demografi

Distribusi Lansia berdasarkan Pembagian RTTabel 3.1 Distribusi Jumlah Lansia Di Register Posyandu Lansia RW 09 Buring Kedung Kandang Malang, 2014

RT 01 RT 02 RT 03

♂ ♀ ♂ ♀ ♂ ♀23 20 22 22 21 19

∑ = 43 ∑ = 44 ∑ = 40∑ Lansia laki-laki = 66∑ Lansia perempuan = 61∑ Keseluruhan Lansia RW 09 = 127

Distribusi lansia berdasarkan usiaTabel 3.2. Distribusi Usia Lansia RW 09 Buring Kedung Kandang

Malang.

Kisaran Usia

Pra Lansia (50-59)

Lansia (60-74)

Lansia Tua (75-

90)84 30 13

c. Kelompok etnis/ sukuMenurut hasil pengumpulan data melalui angket/kuesioner pada

sampel lansia didapatkan :

Page 6: 1. PENGKAJIAN

Gambar 3.1 Suku bangsa Lansia RW 09 Buring Kedung Kandang Malang, 2015

Interprestasi :

Hasil survey angket dari 40 sampel didapatkan : suku jawa (35 lansia), suku sunda (2 orang), madura (1 orang), padang (1 orang), palembang (1 orang)

d. Status PernikahanMenurut hasil pemngumpulan data berdasarkan status pernikahan,

didapatkan bahwa

Gambar 3.2 Status Pernikahan Lansia Di RW 09 Buring, Malang 2015

Interprestasi :

Page 7: 1. PENGKAJIAN

Hasil survey angket dari 40 sampel didapatkan : 31 lansia dengan status menikah, 9 lansia dengan status cerai mati dan tidak ada lansia yang tidak menikah dan cerai hidup.

e. Statistik VitalBerdasarkan hasil wawancara ibu ketua PKK dan salah satu kader

lansia didapatkan bahwa, penyakit yang paling sering terjadi dilingkungan komunitas lansia RW 01 adalah penyakit hipertensi, diabetes mellitus, kolesterol dan goat artritis. Menurut hasil survey didapatkan data penyakit yang sering dikeluhkan, tentang riwayat penyakit dan hasil pengukuran kesehatan yang abnormal, dapat dilihat pada tabel dan grafik dibawah ini.

Keluhan Yang Sering Dirasakan

Gambar 3.3 Keluhan Yang Sering Dirasakan Lansia RW 09 Buring, Malang 2015

Interprestasi :Berdasarkan hasil pengumpulan data melalui kuesioner dengan sampel sebanyak 40 orang didapatkan bahwa keluhan lansia RW 09 paling banyak adalah linu-linu (18 orang), nyeri sendi (10 orang), batuk (8 orang), gatal-gatal (5 orang), sesak (4 orang), sering haus (2 orang), dan sering lapar (1 orang).

f. Nilai Kepercayaan

Page 8: 1. PENGKAJIAN

Nilai dan norma yang ada di komunitas RW 09 Buring masih mengenal nilai kesopanan, gotong royong dan kerukunan. Hal ini dapat dilihat dari adanya kegiatan-kegiatan seperti: kerja bakti, jarang adanya pertengkaran antar warga, pengajian, arisan, PKK, pasar kaget. Untuk masalah kesehatan khususnya mengenai posyandu lansia, beberapa lansia belum mengetahui fungsi dari kunjungan posyandu yaitu selain sebagai layanan kontrol kesehatan juga digunakan sebagai layanan untuk pengobatan, deteksi dini penyakit, dan konsultasi. Dari survey yang dilakukan dapat dilihat motivasi lansia untuk pergi keposyandu lansia seperti tabel dibawah ini.

Gambar 3.4 Motivasi lansia ke posyandu Lansia RW 09 Buring, Malang 2015

Interprestasi :Hasil survey angket dari 40 sampel didapatkan : 26 lansia datang ke posyandu untuk kontrol ksehatan, 1 lansia dikarenakan ingin berobat dan 5 orang lainnya karena ikut-ikutan.

Subsistema. Lingkungan Fisik

Menurut hasil data demografi terdapat 127 lansia yang berada di lingkungan RW 09 dan terdapat 6 kader lansia.

Menurut hasil observasi yang telah dilakukan pada tanggal 10 April 2015, Posyandu berada di Balai RW 09 yang berada di RT 02. Balai RW

Page 9: 1. PENGKAJIAN

biasa digunakan untuk tempat pertemuan, posyandu balita dan lansia. Kondisi posyandu cukup memadai, bersih namun kurang luas untuk di tempati untuk posyandu balita dan lansia sehingga para kader membuat tenda di jalan. Perangkat posyandu juga cukup lengkap dari meja, kursi, timbangan BB, tensi meter, sound sistem, timbangan balita. Namun untuk mengukur TB belum ada, KMS dan buku laporan juga belum dimiliki oleh posyandu lansia RW 09.

Menurut hasil wawancara diketahui, posyandu lansia selalu diadakan setiap senin pada minggu ke 3. Selain itu diketahui bahwa kader tidak pernah mengikuti pelatihan selama posyandu lansia berdiri Seperti pada pemeriksaan tekanan darah, walaupun kader telah dibekali alat pengukur tekanan darah, namun kader yang bisa menggunakan alat hanya 1 orang. Selain itu hampir semua kader lansia belum memahami teknis pelaksanaan posyandu lansia.

Tabel 3.3 Komunitas Posyandu lansia RW 0 9 Buring, Malang 201 5 ∑ Seluruh Komunitas

Posyandu lansia261

Pengurus RW

Kader Lansia

12 6 127

Dari hasil pengkajian kuesioner didapatkan bahwa bila lansia sakit, 19 orang lansia pergi ke dokter praktik, 8 orang ke puskesmas, 7 orang ke rumah sakit dan 6 orang lansia melakukan pengobatan mandiri atau membeli obat di apotik. Dari hasil wawancara didapatkan bahwa hal yang menyebabkan kurangnya partisipasi lansia mengikuti kegiatan posyandu dikarenakan kurangnya minat lansia dan kurang maksimalnya pelayanan

posyandu lansia.

Page 10: 1. PENGKAJIAN

Gambar 3.5 Data Partisipasi Lansia ke Posyandu Lansia RW 09 Buring Kedung Kandang, Malang 2015

Interprestasi :Berdasarkan hasil survey angket dari 40 sampel berdasarkan partisipasi lansia didapatkan bahwa 18 lansia sering datang ke posyandu, 18 lainnya tidak pernah datang dan sisanya jarang datang ke Posyandu.

b. Layanan Kesehatan dan SosialDari data observasi dan wawancara di lingkungan sekitar RW 09 layanan kesehatan selain posyandu lansia juga terdapat posyandu balita serta terdapat Rumah Pulih Sadar Hati. Selain itu didapatkan lansia di wilayah RW 09 Buring yang memiliki asuransi kesehatan sebanyak 27 orang dengan jenis asuransi seperti ASKES, BPJS, DAPENBUN, sedangkan 15 lansia tidak memiliki asuransi kesehatan.

c. EkonomiKarateristik Finansial Keluarga

Page 11: 1. PENGKAJIAN

Gambar 3.6 Status Pekerjaan Lansia RW 09 Buring Kedung Kandang, Malang 2015

Interprestasi :Hasil survey angket dari 40 sampel didapatkan : 16 lansia sebagai ibu rumah tangga, 11 lansia pensiunan, 4 lansia wiraswasta, 4 lansia swasta, 1 lansia sebagai dokter, 1 lansia sebagai asisten RT dan sisanya sebanyak 3 orang adalah karyawan.

Gambar 3.7 Pendapatan Lansia RW 09 Buring kedung Kandang, Malang 2015

Interprastasi :Bersarkan hasil rekapitulasi kuesioner dari 40 sampel didapatkan 7 orang lansia mendapat penghasilan <Rp. 1.000.000 /bln, 25 orang lansia mendapat penghasilan Rp 1.000.000 – 3.000.000/bln, 5 orang lansia dengan pendapatan Rp. 4.000.000 – 5.000.000/bln, dan hanya 4 orang lansia yang berpenghasilan >Rp. 5.000.000. sumber pendapatan lansia

Page 12: 1. PENGKAJIAN

diketahui berasal dari gaji (19 orang), usaha (14 orang), dan lain-lain (pensiunan) sebanyak 9 orang.

d. Transportasi dan KeselamatanDari hasil observasi lingkungan di RW 09 termasuk dalam katagori

lalu lintas yang tidak terlalu ramai dengan kondisi jalan yang luas dan baik. Selain itu ditunjang dengan system keamanan yang baik. Lansia di RW 09 biasanya ke posyandu lansia tanpa menggunakan kendaraan pribadi karena jarak tempuh ke posyandu lansia dekat. Dari survey angket didapatkan data mengenai transportasi diantaranya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Gambar 3.8 Jenis Transportasi yang digunakan lansia RW 09 Buring Kedung Kandang, Malang, 2015

Interprestasi :Berdasarkan hasi survey angket dari 40 sampel didapatkan 13 lansia menggunakan mobil pribadi sebagai tranpostasi utama, 22 lansia menggunakan sepeda motor, dan sebanyak 8 lansia menggunakan angkutan umum seperti taksi, angkot dan ojek.

e. KomunikasiFormalSebagian besar lansia di RW 09 sering berkomunikasi dengan tetangga dan warga sekitar, bahasa yang sering digunakan adalah bahasa campuran antara bahasa Indonesia dengan bahasa jawa.

Page 13: 1. PENGKAJIAN

Menurut hasil survey angket mengenai jenis alat komunikasi yang digunakan lansia dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Gambar 3.9 Alat komunikasi yang digunakan lansia RW 09 Buring Kedung Kandang, Malang 2015

Interprestasi :Hasil kuesioner yang telah direkapitulasi, didapatkan bahwa sebanyak 39 lansia memiliki alat komunikasi berupa handphone atau telepon rumah, sedangkan sisanya sebanyak 2 orang tidak memiliki alat komunikasi.Informal

Menurut hasil wawancara, lansia mendapatkan informasi dari pihak puskesmas untuk jadwal posyandu malaui kader lansia. Selanjutnya kader lansia menyebarkan informasi ke lansia lainnya melalui kegiatan-kegiatan seperti pengajian atau saat perkumpulan PKK.

f. Pendidikan

Dari data angket diketahui sebagian besar kader berpendidikan terakhir SMA. Dari data observasi, layanan pendidikan yang terdapat di posyandu tidak ada, leaflet atau majalan di dinding tentang kesehatan juga belum ada. Status pendidikan lansia dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Page 14: 1. PENGKAJIAN

Gambar 3.10 Status pendidikan Lansia RW 09 Buring Kedung Kandang Malang, 2015

Interpretasi :

Dari 40 sampel lansia didapatkan status pendidikan SMP (2 orang), SMA (22 orang), D3 (2 orang), S1 ( 12 orang), dan S2 (2 orang).

g. Rekreasi Dari data kuesioner, para kader maupun warga RW 09 sering

melakukan kegiatan rekreasi. Jenis hiburan atau tempat rekreasi yang paling disukai adalah pegunungan, pantai, jalan-jalan, berkebun, renang, karaoke, olahraga, bermain gitar, dan menonton TV. Adapun beberapa kegiatan yang dilakukan lansia saat wktu luang dapat dilihat pada table dibawah ini.

Gambar 3.11 Kegiatan Waktu Luang Lansia RW 09 Buring Kedung Kandang Malang, 2015

Page 15: 1. PENGKAJIAN

h. Politik dan PemerintahanMenurut data wawancara, lingkungan tidak memiliki peraturan

atau kebijakan khusus mengenai masalah politik atau pemerintahan.