100534780 Refrat Tendinitis

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/27/2019 100534780 Refrat Tendinitis

    1/32

    HALAMAN PENGESAHAN

    Nama : Muhammmad Nugie Zifi, S.Ked

    NIM : 406107011

    Fakultas : Kedokteran

    Universitas : Tarumanegara

    Tingkat : Program Pendidikan Profesi

    Dokter

    Bagian : Ilmu Penyakit Saraf

    Periode : 4 Juli 2011 6 Agustus 2011

    Judul : Tendinits

    Pembimbing : Dr. Dyah Nuraini Sp.S

    Diajukan : Juli 2011

    Telah diperiksa dan disahkan tanggal :

    .

    Mengetahui,

    Kepala SMF Ilmu Penyakit Saraf

    PembimbingRSUD Kota Semarang

    Dr. Dyah Nuraini, Sp.S

    Dr.DyahNuraini,Sp.S

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Univerditas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 4 juli 2011 6 agustus 2011 1

  • 7/27/2019 100534780 Refrat Tendinitis

    2/32

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur yang sebesar-besarnya penulis panjatkan

    kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan

    rahmat dan karunia-Nya sehingga referat dengan judul

    Tendinitis ini dapat selesai dengan baik dan tepat pada

    waktunya.

    Referat ini disusun dalam rangka memenuhi syarat

    Kepaniteraan Klinik Bidang Ilmu Penyakit Saraf Fakultas

    Kedokteran Universitas Tarumanegara diRSUD Kota

    Semarang periode 4 juli 2011-6 Agustus 2011. Selain itu,

    referat ini ditujukan untuk menambah pengetahuan bagi

    kita semua tentang Tendintis.

    Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

    ucapan terimakasih atas bantuan dan kerja sama yang

    telah diberikan selama penyusunan referat ini, kepada

    1. Dr. Abimanyu, MM, selaku direktur Rumah Sakit Umum

    Daerah Kota Semarang

    2. Dr. Dyah Nuraini, Sp.S selaku Ketua SMF Ilmu Penyakit

    Saraf Kota Semarang.

    3. Dr. Mintarti, Sp.S selaku dokter pembimbing

    Kepaniteraan Klinik di Bagian Ilmu Penyakit Saraf.

    4. Para staf medis dan non-medis Ruang Yudistira, Bima,

    ICU, Arimbi, Banowati dan Poliklinik penyakit saraf

    Rumah Sakit Umum Daerah kota Semarang

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Univerditas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 4 juli 2011 6 agustus 2011 2

  • 7/27/2019 100534780 Refrat Tendinitis

    3/32

    5. Rekan-rekan Anggota Kepaniteraan Klinik di Bagian Ilmu

    Penyakit Saraf Rumah Sakit Umum Daerah Kota

    Semarang periode 27 Juni 2011-30 Juli 2011

    Penulis menyadari masih banyak kekurangan, maka

    penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang

    membangun dari semua pihak, agar referat ini dapat

    menjadi lebih baik dan dapat berguna bagi semua yang

    membacanya. Penulis memohon maaf yang sebesarnya

    apabila masih banyak kesalahan maupun kekurangan

    dalam referat ini.

    Semarang, Juli 2011

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Univerditas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 4 juli 2011 6 agustus 2011 3

  • 7/27/2019 100534780 Refrat Tendinitis

    4/32

    DAFTAR ISI

    Halaman

    pengesahan..............................................................................................

    ....1

    Kata

    pengantar.................................................................................................

    ............2

    Daftar

    isi.............................................................................................................

    ..........4

    BAB I

    PENDAHULUAN.........................................................................................

    ..........5

    BABII NYERI

    BAHU........................................................................................................

    9

    BAB III DE QUERVAINS

    SYNDROME...........................................................................21

    BAB IV TRIGGER

    FINGER.............................................................................................25

    BAB V TENDINITIS

    INFRAPATELARIS...........................................................................27

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Univerditas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 4 juli 2011 6 agustus 2011 4

  • 7/27/2019 100534780 Refrat Tendinitis

    5/32

    BAB VI

    PENUTUP..................................................................................................

    ........29

    DAFTAR

    PUSTAKA..................................................................................................

    ......30

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I.Latar Belakang

    Tendon merupakan jaringan fibrosa yang kuat, yang

    menghubungkan otot dengan tulang. Dimana tulang merupakna

    bagian tubuh yang menyokong atau memberi bentuk pada tubuh

    manusia. Sedangkan otot merupakan jaringan yang terdapat pada

    seluruh tubuh manusia yang berguna untuk pergerakan. Tulang dan

    otot tersebut dilekatkan oleh jaringan kuat yang bernama tendon

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Univerditas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 4 juli 2011 6 agustus 2011 5

  • 7/27/2019 100534780 Refrat Tendinitis

    6/32

    Tendon sangatlah kuat tetapi tidak banyak stretch. Ketika

    mereka menjadi rusak, tendon bisa memakan waktu yang lama untuk

    sembuh. Tendinitis merupakan peradangan pada tendon. Peradangan

    tersebut bisa disebabkan oleh beberapa sebab, misalnya dikarenakan

    oleh regangan, olaraga yang berlebihan, luka, repitisi gerakan, gerakan

    yang tidak biasa dan tiba-tiba. Sebagian besar tendinitis terjadi pada

    usia pertengahan atau usia lanjut, karena tendon menjadi lebih peka

    terhadap cedera, elastisitasnya berkurang. Tendinitis juga terjadi pada

    usia muda karena olahraga yang berlebihan atau gersksn yang

    berulang-ulang.

    Selubung tendon juga dapat terkena penyakit sendi, seperti

    artritis reumatoid, skleroderma sistemik, gout, dan sindroma reiter.

    Pada dewasa muda yang menderita gonore(terutama wanita), bakteri

    gonokokus bisa menyebabkan tenosinovitis(tendinitis yang disertai

    dengan peradangan pada selubung pelindung di sekeliling tendon),

    biasanya pada tendon di bahu, pergelangan tangan, jari tangan,

    pingggul, pergelangan kaki, dan kaki.

    Ada beberapa penyakit yang menyebabkan tendinitis,

    diantaranya adalah rheumatoid artritis, gout, reiters syndrome, lupus,

    dan diabetes. Orang dengan penyakit gout ada kristal asam urat yang

    nampak pada pembungkus tendon yang menyebabkan gesekan dan

    robekan.kadar kolesterol darah yang sangat tinggi juga dapat

    berhubungan dengan kondisi ini.

    GEJALA

    Gejala utama tendinitis adalah nyeri. Biasanya di dapati keluhan

    pasien berupa rasa sakit, dan rasa sakit tersebut akan bertambah jika

    tendon yangh meradang tersebut di gerakan atau di raba. Pergerakan

    sendi di dekat tendon, meskipun ringan bisa menyebabkan myeri yang

    sangat hebat.

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Univerditas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 4 juli 2011 6 agustus 2011 6

  • 7/27/2019 100534780 Refrat Tendinitis

    7/32

    Selubung sendi bisa terlihat membengkak karena adanya

    penimbunan cairan dan peradangan, atau tetap kering dan bergesekan

    dengan tendon sehingga menimbulkan perasaan atau suara

    gemeretak yang terdengar melalui stetoskop pada saat sendi di

    gerakan.

    Tendinitis diatas otot biceps pada lengan atas menyebabkan

    nyeri jika sikut ditekuk atau lengan bawah sebelah dalam di putar.

    Komplikasi yang mungkin terjadi pada tendinitis adalah atrofi

    otot dan ketidak mampuan melakukan gerakan.

    Beberapa tipe tendinitis yang umum meliputi:

    Rotator cuff tendinitis yang biasa terjadi pada pemain tenis,

    perenang, dan orang yang sering mengankat lengannya sampai

    kekepala.

    Achilles tendinitis termasuk tendon terkuat di tubuh kita, yang

    menhubungkan tumit dengan otot kaki. Ini biasa disebabkan lari

    mendaki atau menuruni bukit, atau olahraga dengan awalan dan

    berhenti secara tiba-tiba.

    Flexor digital tenosynovitis(triggger finger) dapat terjadi pada

    orang rheumatoid artritis dan diabetes.

    De Querveins tenosynovitis(De Querveins syndrome) mengenai

    selubung tendon dari pergelangan tangan sampai ke ibu jari. Sering

    dikarenakan pergerakan yang repetitive.kadang juga dapat disebabkan

    oleh rheumatoid artritis.

    DIAGNOSA

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Univerditas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 4 juli 2011 6 agustus 2011 7

  • 7/27/2019 100534780 Refrat Tendinitis

    8/32

    Diagnosis dapat dengan mudah di tegakan berdasarkan gejala

    dan tanda klinik, dimana ditemukan pembengkakan dan rasa nyeri jika

    daerah yang terkena disentuh, diregang atau ototnya digerakan.

    Adapun pemeriksaan penunjang laboratorik maupun radiologik sering

    sangat tidak diperlukan. Beberapa tes klinik yang berdasarkan

    peregangan atau tekanan pada tendo bersangkutan sangat membantu

    diagnosis.

    PENGOBATAN

    Perbedaan lokasi tendinitis mempunyai konsekuensi perbedaan

    dalam pengelolaan. Tindakan infeksi steroid bermanfaat pada

    beberapa lokasi tendinitis namun kurang bermanfaat pada lokasi yang

    lain. Tindakan injeksi steroid harus di pertimbangkan dengan masak,

    dan dilaksanakan oleh dokter yang sudah terlatih. Pada beberapa

    kasus tindakan pemanasan dengan ultra sound atau sinar laser lebih

    bermanfaat.

    Untuk memperingan gejalanya, biasanya daerah yang terkena

    diistirahatkan, dipasang bidai atau gips serta dilakukan pemanasand

    atau pendinginan.

    Pemberian pbat anti peradangan non-steroid (misalnya aspirin

    atau ibuprofen) selama 7-10 hari bisa mengurangi nyeri dan

    peradangan. Pada jari pelatuk kadang kortikosteroid dan obat bius

    lokal disuntikan ke dalam selubung tendon. Penyuntikan bisamenyebabkan serangan yang berlangsung kurang dari 24 jam,

    serangan ini bisa diatasi dengan kompres dingin dan obat pereda

    nyeri.

    Pengobatan harus diulang setiap 2-3 minggu selama 1-2 bulan

    sampai sembuh total.

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Univerditas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 4 juli 2011 6 agustus 2011 8

  • 7/27/2019 100534780 Refrat Tendinitis

    9/32

    Tendinitis menahun dan menetap( seperti artritis rheumatoid),

    mungkin harus diatasi dengan tindakan pembedahan untuk

    mengangkat daerah yang meradang dan setelah pembedahan

    dilakukan terapi fisik. Pembedahan biasanya dilakukan untuk

    mengobati jari pelatuk menahun atau untuk membuang endapan

    kalsium pada tendinitis menahun.

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Univerditas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 4 juli 2011 6 agustus 2011 9

  • 7/27/2019 100534780 Refrat Tendinitis

    10/32

    BAB II

    NYERI BAHU

    (FROZEN SHOULDER)

    Dinegara industri cidera bahu menempati urutan kedua setelah

    cedera pinggang. Sendi bahu merupakan salah satu dari sendi tubuh

    yang paling luas pergerakannya dan serba guna, sehingga mempunyai

    peranan utama dalam aktifitas sehari-hari. Nyeri bahu serta ruang

    lingkup yang terbatas akan sangat mengganggu. Kelainana itu

    termasuk dalam kelainan rotator cuff yang terdiri atas gabungan

    tendon dari otot supraspinatus, infraspinatus, teres minor yang

    berinsersi pada tuberositas mayor humerus, dan subskapsularis yang

    berinsersi pada tuberositas minor.

    Fungsi dari rotator cuff adalah untuk mempertahankan posisi

    dari kaput humerus pada tempatnya sewaktu menggerakan bahu,yang dilakukan otot-otot lebih kuat, serta sesuai dengan namanya

    untuk rotasi dan abduksi bahu. Cidera bahu biasa terjadi pada usia

    lebih dari 40 tahun setelah melakukan aktifitas yang berat, atau dapat

    terjadi pada usia muda setelah mengalami cedera berat, trauma.

    Keluhan yang sering dikeluhkan penderita antara lain adalah:

    kesulitan untuk memakai baju, menyisir rambut dimana kepalanya

    harus dimiringkan dahulu supaya bagian kepala dapat dijangkau, sulitmenggapi dompet di saku belakang, kesulitan untuk memakai BH.

    Pembahasan kali ini akan dibatasi pada khusus yang sering

    dijumpai pada nyeri bahu yang disebabkan karena tendiinitis rotator

    cuff, pada biseps, bursitis, dan kapsulitis adhesive.

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Univerditas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 4 juli 2011 6 agustus 2011 10

  • 7/27/2019 100534780 Refrat Tendinitis

    11/32

    Gambar 1 nyeri bahu

    KELAINAN ROTATOR CUFF

    Kelainan ini terutama karena:

    1.tendinitis supraspinatus

    2.sindrom jebakan

    3.tendiniitis kalsifikans

    4.bursitis subakromial dan subkorakoid

    5.robekan pada rotator cuff

    Tendinitis pada rotator cuff jarang hanya mengenai satu

    bangunan, dan bila tidak ditangani dengan cepat maka akan

    menibulakan frozen shoulder. Sindroma jebakan ada hubungannya

    dengan tendinitis supraspinatus atau tendinitis dari biseps karena

    tendon tersebut terjepit antara kaput humerus dan akromion sewaktu

    melakukan gerakan bahu

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Univerditas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 4 juli 2011 6 agustus 2011 11

  • 7/27/2019 100534780 Refrat Tendinitis

    12/32

    Tendinitis dari sindrom jebakan

    Kelaianan pada bahu sering disebabkan karena kelainan otot

    dan tendon supraspinatus. Karena sebab yang belum jelas tendon

    supraspinatus sangat rawan terhadap perubahan degenerasi,

    kalsifikasi, tendinitis serta rupture terutama 2 cm dari bagian

    insersinya. Hal ini diduga karena iskemia beban berat dalam

    melaksanakan tugasnya, sehingga mudah terjadi inflamsi dan

    degenerasi.

    Gejala

    Rasa nyeri bahu yang menjalar ke seluruh bahu dan bervariasi

    setiap harinya. Pada malam hari nyerinya sangat mengganggu

    sehingga penderita terbangun dari tidurnya.

    Sindrom jebakan biasanya disebabkan oleh cidera pada tendon

    supraspinatus karena pergeseran dengan bagian atas tendon biseps

    padaq waktu lengan berelevasi berulang, serts gerakan kedepan

    sewaktu berjalan atau berolahraga. Misalnya pada tukang cat, pemain

    tenis atau bulutangkis. Tendon supraspinatus dan biseps terjebak

    antara kaput humerus dan akromion atau ligamentum korako-

    akrominale. Terkadang bangunan neurovaskuler dapat terjebak juga

    sehingga menyebabkan iskemia dan menyebabkan degenerasi pada

    rotator cuff.

    Pemeriksaan

    Penderita dengan tendinitis supraspinatus merasa nyeri

    didaerah tuberositas mayor pada waktu lengan menggantung ke

    bawah (downbarns sign), nyerinya bertambah bila pemeriksa menarik

    lengannya ke bawah. Ini menguatkan adanya tendinitis supraspinatus.

    Pemeriksaan yang lain yang dapat dilakukan adalah sebagai

    berikut: penderita di perintahkan abduksi perlahan-lahan sampai dia

    merasakan nyeri dan tidak dapat mengangkat lebih lanjut. Apabila

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Univerditas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 4 juli 2011 6 agustus 2011 12

  • 7/27/2019 100534780 Refrat Tendinitis

    13/32

    dibantu beberapa derajat melewati titik nyeri tersebut dia dapat

    melanjutkan abduksinya dengan sempurna. Demikian pula ketika

    menurunkan tangannya. Ini disebabkan karena tendonnya mengalami

    inflamasi dan bengkak sehingga tidak dapat bergeser melewati

    akromion.

    TENDONITIS KALSIFIKANS

    Tendonitis kalsifikans kerap kali mengenai otot supraspinatus

    atau biseps terutama pada usia muda. Biasanya pada pegawai kantor.

    Tendinitis kalsifikans dapat menyerupai penyakit gout dengan

    serangan akut, tidak hanya terbatas pada bahu tetapi juga mengenai

    bagian lain dari tubuh.

    Gejala

    Gejalanya akut dan mencapai puncaknya hanya dalam beberapa

    hari, kemudian berkurang dan hilang secara spontan bila depositkalsiumnya hancur dan masuk kedalam bursa akromion. Deposit

    kalsium yang nampak dalam foto rontgen tidak sesuai dengan gejala

    klinisnya. Hanya 35% penderita dengan deposit kalsium timbul rasa

    nyeri. Tetapi bila letaknya di pinggir sehingga menimbulkan iritasi pada

    baru akan menimbulkan rasa nyeri pada bahu. Pada penderita lanjut

    usia biasanya tidak menimbulkan gejala apapun.

    TENDINITIS BISEPS

    Tendon kaput longum dari otot biseps yang bersam-sama

    dengan tendon otot supraspinatus yang berada dalam satu

    terowongan dapat juga mengalami kerusakan secara tersendiri,

    tendinitis tersebut adalah trauma reaktif akibat terjatuh atau terpukukl

    pada bahu dengan lengan yang sedang ber abduksi serta tangan

    dalam keadaaan supinasi. Kemungkinan lain adalah karena bekerja

    keras, berulang melakukan gerakan abduksi lengan sambil tangan

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Univerditas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 4 juli 2011 6 agustus 2011 13

  • 7/27/2019 100534780 Refrat Tendinitis

    14/32

    dalam keadaan supinasi seperti pada karyawan yang sering membuka

    atau menutup botol dapat menyebabkan tendinitis pada biseps.

    Gejala

    Pendeita mengeluh nyeri pada bagian anterior dari bahu dan

    daerah ligamentum korako-akrominale. Gerakan abduksi atau

    ekstensilengan kedepan secara aktif maupun pasif menimbulkan nyeri.

    Pemeriksaan

    Tendinitis biseps biasanya disertai pembengkakana dari

    pembungkus tendon biseps. Pembesaran tersebut dapat diraba bila

    jari-jari pemeriksa di gelindingkan(rollling) melalui tendon kaput

    longum biseps secara bersama-sama yang sehat dan yang sakit. Akan

    terasa nyeri pada sisi yang sakit.

    Dapat dilakukan test yergerson sebagai berikut: sikut penderita

    dalam keadaan fleksi kemudian penderita di perintahkan untuk

    supinasi lengan sambil tangannya ditahan oleh pemeriksa. Bila

    terdapat tendinitis biseps, akan terasa nyeri di daerah klekukan biseps.

    Pemeriksaan yang lain yang dapat membantu adalah dengan

    menimbulkan rasa nyeri dengan memerintahkan penderita untuk

    abduksi 60-90 derajat sambil memberikan tekanan abduksi. Bila

    timbuil rasa nyeri di bahu anterior, ini menunjukan adanya tendintis

    biseps.

    Yang perlu di perhatikan bahwa tendinitis dari biseps atau

    muskulotendintis dari rotator cuff lingkup gerak pasif adalah normal.

    Pada ruptur dari otot biseps misalkan jatuh mengenai bahu akan

    terjadi pembengkakan dari otot biseps serta kelemahan pada waktu

    fleksi dari sendi siku. Pada sindroma jebakan rasa nyeri dapat di

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Univerditas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 4 juli 2011 6 agustus 2011 14

  • 7/27/2019 100534780 Refrat Tendinitis

    15/32

    timbulkan dengan menekan humerus pada akromion bagian anterior

    sambil lengan elevasi.

    Untuk membantu diagnosi dapat disuntikan anetesia local di

    bawah akromion, maka rasa nyeri akan hilang.

    Bursitis

    Gejala

    Pertama-tama dikeluhkan penderita adalah tidak dapat

    melakukan abduksi aktif serta rasa pegal di bahu. Yang khas adalah

    rasa nyeri yang dialarkan ke insersi otot deltoid pada tuberositas

    humeri se\waktu lengan di abduksi reffred pain bursitis subacrominale.

    Permulaannya dapat akut maupun kronik. Kerap kali timbul sebagai

    akibat dari cedera tendon sekitarnya, tendinitis rotator cuff dan biseps

    serta jebakan bursa. Robekan dari rotator cuffdapat mengenai dasar

    dari bursa subakrominale sehingga tekananya meningkatt oleh karena

    cairan dari bursa. Bursitis subkorakoid dapat disebabkan karena

    penekanan antara prosesus korakoideus terhadap kaput humerus

    sewaktu penggunaan lengan yang berlebihan. Nyeri terasa di daerah

    prosesus korakoideus dan bagiabn medial dari bahu.pada bursitis

    jarang terjadi pembengkakan kecuali terdapat sinovitis sebagai

    manifestasi penyakit reumatik sistemik.

    Pemeriksaaan

    Untuk mencapai lingkup gerak yang pasif normal,. Penderita

    harus dalam keadaan relaksasi yang penuh. Pada bursitis subakrominal

    pembatas lingkup gerakan hanya terbatas pada satu bidang yaitu

    abduksi seperti pada menyisir rambut.

    Robekan pada rotator cuff

    Gejala

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Univerditas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 4 juli 2011 6 agustus 2011 15

  • 7/27/2019 100534780 Refrat Tendinitis

    16/32

    Pada usia muda robekan pada rotator cuff akan menyebabkan

    nyeri akut setelah trauma. Tidak demikian halnya pada penderita lanjut

    usia sehingga kurang diperhatikan. Mereka tidak merasakan nyeri,

    melainkan datang dengan keluhan bahwa lengannya lemah sehingga

    tidak dapat di abduksi. Bila pada anamnesa terdapat riwayat jatuh

    pada sendi bahu atau pada lengan dalam keadaan lurus, harus

    dicurigai adanya robekan pada rotator cuff.

    Pemeriksaaan

    Pada pemeriksaan abduksi secara aktif hanya dapat dilakukan

    sampai ditahan oleh pemeriksa, lenagn akan jatuh (mosley test).

    Walaupun penderita dapat melakukan gerakan pasif secara normal.

    Etiologi

    Penyebab kelainan jaringan lunak dari bahu belumlah

    jelas,kemungkinan dari factorbiokimiawi atau trauma. Proses

    degenerasi muskulotendineus rotator cuff terjadi pada usia lebih dari

    50 tahun. Daerah rawan dari muskulo tendineus rotator cuff yaitu pada

    insersi di humerus daerah tersebut sangat peka terhadap cidera.

    Iskemia pada daerah tersebut memudahkan terjadinya ruptur. Tendon

    otot supraspinatus pada waktu melakukan gerakan selalu bergeserandengan akromion sehingga degenerasi dari tendon tersebut adalah

    sebagai penyebab dari rotator cuff. Jebakan dari tendon biseps dan

    supraspinatus dengan bagian anterior dari akromion dan ligamentum

    korakoakrominal akan menyebabkan kerusakan. Terdapat 3 fase

    1. Edema dan perdarahan

    2. Fibrosis dan tendinitis

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Univerditas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 4 juli 2011 6 agustus 2011 16

  • 7/27/2019 100534780 Refrat Tendinitis

    17/32

    3. Spur pada tulang dengan ruptuir pada tendon

    Dislokasi dari otot biseps dapat terjadi bila terdapat

    perenggangan dari kapsul sendi sehingga tendonnya mudah

    tergeser keluar dari tuberositas minor humeru, sehingga terjadi

    tendinitis dari biseps. Tenosinovitis dari biseps dapat terjadi

    pada penyakit sisitemik terutama pada artritis reumatoid. Setiap

    inflmasi dari sendi bahu akan berhubungan dengan pembungkus

    tendon biseps dan akan menyebabkan tenosinovitis seperti juga

    pada sendi bahu. Olahraga dengan kontak badan dpat

    menyebabkan bursitis subakromial akut oleh karena terjadi

    perdarahan dalam bursa akibat kerusakan tendon di sekitarnya.

    Sindroma jebakan karpali timbul pada olahrafawan diatas 40

    tahun dan menyebabkan tenosinovitas juga.endapan kalsium

    biasa terjadi di sekitar bangunan tendo kapsuler atau pada

    insersi tendon akibat kelainan metabolism. Diduga tendiniitis

    kalsifikans sebagai akibat kelaianan distorfik dalam tendon.

    Pemeriksaan penunjang

    Perlu diadakan pemeriksaan laju endap darah. X-foto thorax dan

    bahu di perlukan untuk mendeteksi adanya kalsifikasi di bagian

    lateral dari bahu, atau adanya osteoporosis atau kista dari kaput

    humeri dengan adanya tendinitis supraspinatus. Artrogram perlu

    dilakukan bila ada kecurigaan adanya robekan pada rotator cuff,

    yaitu bila mosley test positif.

    Pengobatan

    Harus ditentukan terlebih dahulu gangguan musculotendineus

    rotator cuff serta menyampingkan penyakit sistemik dan nyeri

    rujukan. Pada yang akut penderita beristirahat dengan diberi

    matella. Pada yang akut dapat dibantu dengan kompres es.

    Sedangkan pada yang kronik dengan pemanasan. Obat anti

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Univerditas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 4 juli 2011 6 agustus 2011 17

  • 7/27/2019 100534780 Refrat Tendinitis

    18/32

    inflamasi non- steroid dapat diberikan dengan memperhatikan efek

    sampingnya. Untuk memperhatikan rasa nyeri tepat dapat

    diberikan suntikan kortikosteroid dicampur dengan anestesi local

    didaerah sekitar tendon dengan tepat.Injeksi dengan anestesia

    daoat membantu diagnosisi pada tendiniitis biseps, supraspinatus,

    bursitis akromial, subkorakoid serta pada sindrom jebakan. Setelah

    rasa nyerinya hilang, baru kortikosteroidnya disuntikan. Setelah

    penyuntikan, penderita dilarang melakukan pekerjaan yang berat

    dengan bahu selama 2-3 minggu walaupun rasa nyerinya telah

    hilang. Program latihan dapat dikerjakan di rumah. Pada bursitisdan inflamasi tendon supraspinatus , diberikan latihan pendulum

    dan penarikan (streching) kapsul bahu. Terutama pada tendinitis

    biseps perlu penarikan secara intensif untuk melepaskan rekatan

    anatara tendon dan pembungkusnya.

    Bila terdapat tendinitis kalsifikans dengan diameter 1,5 cm perlu

    dilakukan aspirasi dan irigasi apabila dengan suntikan kortikosteroid

    tidak menolong. Setelah mendapat suntikan kortikosteroid biasanya

    tidak akan bertambah dalam 24 jam pertama.dapat diberikan dengan

    kompres batu es.

    Frozen Shoulder ( adhesive capsulitis )

    Istilah frozen shoulder merupakan wadah untuk semua

    gangguan sendi bahu dengan pembatasan lingkup gerak. Biasanya

    hanya dapat abduksi kurang dari 80 derajat sedangkan rotasi interna

    dan eksterna kurang dari 70 derajat. Istilah lainnya adalah: periartritis

    humerokapsularis, penyakit duplay, beusitis adhesive dan lain dari

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Univerditas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 4 juli 2011 6 agustus 2011 18

  • 7/27/2019 100534780 Refrat Tendinitis

    19/32

    penyakit tersebut dapat mengenai salah satu atau kedua bahu.kerap

    kali dijumpai bersamaan dengan penyakit kardiovaskuler. Jarang

    dijumpai pada usai di bawah 40 tahun, kebanyakan pada wanita.

    Resiko penyakit ini meningkat dengan adanya cidera, miokard infark

    stroke dengan hemiplegia, infeksi paru. Yang palinhg menonjol adalah

    razsa nyeri atau gerakan yang terbatas pada kedua-duanya.

    Dikenal 3 stadium :

    1.early painful stage berlangsung 10-36 minggu dengan nyeri yang

    makiin bertambah setiap harinya sehingga mencapai puncaknya, sertakekakuan yang semakin bertambah setiap harinya. Nyeri tersebut

    setiap kali mengganggu tidur penderita, terutama pada pagi hari.

    2.intermediate/frozen stage berlangsung 4-12 bulan. Pada stadium ini

    terasa linu disertai kekakuan yang makin bertambah sampai mencapai

    kekakuan total.

    3.recovery stage berlangsuung 5-24 bulan. Pada stadium in rasa

    linunya berkurang disertai dengan lenyapnya kekauan secara

    perlahan-lahan. Yang biasa dikeluhkan adalah kesulitan memakai

    baju.kemudian terjadi gangguan pada elevasi. Nyerinya terasa di

    bagian antero-lateral dari bahu dan lengan atas serta bagian fleksor

    pada lengan bagian bawah.kadang-kadang menjalar pada dinding

    thoraks.bila tidak dapat pengobatan, lingkup geraknya tidak akan

    kembali normal walaupun rasa nyerinya berkurang.

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Univerditas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 4 juli 2011 6 agustus 2011 19

  • 7/27/2019 100534780 Refrat Tendinitis

    20/32

    Gambar 2 frozen shoulder

    Pemeriksaan

    Pada pemeriksaan dijumpai lingkup gerakan yang terbatas baik

    aktif maupun pasif. Pada permulaan hanya elevasi dan rotasi

    endorotasi yang terganggu, kemudian seluruh lingkup geraknya yang

    terganggu kecuali ekstensi ke depan. Nyeri akan bertambah pada

    penekanan dari tendon yang membentuk muskulotendineus rotator

    cuff. Pada perabaan kaput humeri terasa letaknya lebih tinggi dalam

    sendi bahu, mendekati akromion bila dibandingkan dengan sisi yang

    sehat. Bila gangguan tersebut berkelanjutan akan terjadi atrofi dari

    otot-otot bahu.

    Etilogi

    Faktor-faktor etiologi antara lain:

    1. Gangguan miofasial yang tidak mendapat pengobatan dengan tepat.

    2. Diabetes mellitus dengan insulin dependent

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Univerditas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 4 juli 2011 6 agustus 2011 20

  • 7/27/2019 100534780 Refrat Tendinitis

    21/32

    3. penyakit yang mendasari seperti penyakit jantung iskemik, penyakit

    autoimun.

    Pemeriksaaan penunjang

    Perlu dilakukan pemeriksaan laju endap darah dan gula darah

    karena pada stadium awal dari stadium awal dari adhesive kapsulitis

    laju endap darahnya meningkat, serta untuk menentukan adanya

    diabetes mellitus. Bila LED lebih tinggi dari 70mm/jam pertama dan

    tanda-tanda sero positif ada, maka perlu dipikirkan adanya polimialgia

    reumatika dan artritis sel raksasa.

    Pengobatan

    Pasien perlu di beri tahu bahwa akan dapat bergerak kembali

    tanpa rasa nyeri tetapi memerlukan waktu beberapa bulan.

    Penggunaan lengan secara aktif yang berlebihan harus di cegah untuk

    menghindari bertambahnya rasa nyeri, sampai penderita benar-benar

    sembuh. Program latihan harus progresif, dimulai dari latihan bandul,

    dilanjutkan dengan wand manipulation dan akhirnya dengan latihan

    menarik katrol. Sebelum melakukan program latihan otot bahu harus

    direlaksasikan terlebih dahulu.

    Banyak penulis menganjurkan penyuntikan kortikosteroid pada

    rotator cuff dan intra artikular untuk menghilangkan nyeri secara

    cepat. Digunakan campuran kristalin kortikosteroid non aqueous

    dengan anestesi local (lidocain/xilocain). Disuntikan beberapa insersi

    tendon supraspinatus bursa subakromial dibagian anterolateral,selaput tendon dari biseps dan pada kapsul sendi bagian posterior

    daerah teres minor. Biasanya digunakan kortikostroid long acting

    misalnya triamcinolone acetonide 40 mg dicampur dengan lidokain

    atau xilakoin 1% menjadi 5cc kemudian di infiltrasikan di tempat

    tersebut diatas. Biasanya pada fase akut perlu ditambahkan analgesic

    kuat misalnya asam mefenamik 500mg di samping NSAID,kemudian di

    lanjutkan dengan latian.bila tidak berhasil dan tendinitisnya kronik,

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Univerditas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 4 juli 2011 6 agustus 2011 21

  • 7/27/2019 100534780 Refrat Tendinitis

    22/32

    baru diberikan kortikosteroid. Maka suntikan tidak boleh diberikan

    lebih dari 2 kali dalam 1 tahun.

    Prognosis

    65-95% dari penderita, ruang lingkup geraknya dapat normal

    kembali, dengan injeksi lokal, wand exercise, dan wall leader exercise

    dapat menghilangkan rasa nyeri pada malam hari dalam waktu 2

    mminggu. Bila abduksi pasif telah mencapai 90 derajat, pergerakan

    sendi akan normal kembali dengan latihan sendiri di rumah. Pada

    penderita usia lanjut ruang lingkup geraknya tidak dapat kembalisecara sempurna, tetapi hal tersebut adalah normal untuk usia

    tersebut. Pada penderita yang gagal dapat dibantu dengan fisioterapi.

    Satu persen penderita perlu di manipulasi dengan narkose. Terutama

    penderita diabetes mellitus yang insulin dependent.

    Ringkasan

    Telah dibicarakan tentang penyakit-penyakit yang sering di

    jumpai pada nyeri bahu, serta penyebab, gejala klinik, penangan, dan

    penyebabnya. Biasanya disebabkan karena traumaatau faktor

    biokimiawi. Penangannya dengan memberikan pengertian kepada

    penderitatentang penyakit yang dideritanya serta cara pencegahannya

    disamping memberikan istirahat, analgetika, NSAID, fisioterapi, bila

    perlu dengan suntikan lokal kortikosteroid-anestesia. Bila tidak di

    tangani dengan tepat akan terkena frozen shoulder.

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Univerditas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 4 juli 2011 6 agustus 2011 22

  • 7/27/2019 100534780 Refrat Tendinitis

    23/32

    BAB III

    De Querveins syndrome

    DEFINISI

    Nyeri yang terasa di pergelangan tangan sering disebabkan oleh

    tenosinovitis. Pada sisi radial terjadi tendovaginitis otot abductor

    polocis longus, yang dikenal dengan sebagai tenosinovitis De

    Quervein.dann pada sisi ulnar dapat dijumpai tendovagintis otot

    ekstensor karpi ulnaris. Kedua jenis peradangan itu merupakan

    manisfestasi artritis rheumatoid. Pada bagian dorsal pergelangan

    tangan sinovitis rheumatoid dapat membangkitkan benjolan di tengah-

    tengah ligamentum karpi dorsal di atas os navikular dan lunatum.

    Sinovitis di pergelangan tangan selalu menimbulakan nyeri

    tekan, nyeri gerak aktif dan nyeri gerak isometric. Karena itu, maka

    pergelangan tangan tidak dapat di stabilkan secara kuat, sehingga

    tenaga pengepalan tidak kuat dan tangan sukar diluruskan pada

    pergelangan tangan.

    Pada tenosinovitis De Quervein nyeri tekan di dapat pada

    penekanan di prosesus stiloideus radii. Gerakan pasif ibu jari tidak

    membangkitkan nyeri. Sebaliknya gerakan aktif dan isometrik

    menimbulkan nyeri yang hebat. Deviasi radial secara pasif tidak

    menimbulkan nyeri. Sebaliknyua defiasi ulnar secara aktif

    menimbulkan nyeri yang hebat.

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Univerditas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 4 juli 2011 6 agustus 2011 23

  • 7/27/2019 100534780 Refrat Tendinitis

    24/32

    Gambar 3 De Quervains syndrom

    Penyebab

    Gangguan ini biasanya terjadi setelah menggunakan

    pergelangan tangan berulang-ulang. Gejala utama adalah rasa nyeri

    pada samping ibu jari pada pergelangan tangan dan dasar ibu jari,yang bertambah parah dengan gerakan. Daerah pada dasar ibu jari

    pada pergelangan tangan juga melembek.

    Diagnosis

    Unutuk mendiagnosa ganguan tersebut, seorang dokter

    melakukan tes finkelstein. Orang tersebut menekuk ibu jari yang

    terkena kedalam telapak tangan dan mengepalkan jari-jari

    tersebut diatas ibu jari. Dengan telapak tangan menghadap ke

    atas, dokter memutar telapak tangan ke tubuh. Jika gerakan in

    menyebabkan rasa sakit, tes tersebut adalah positif unutuk

    sindrom de quervein.

    Gejala

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Univerditas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 4 juli 2011 6 agustus 2011 24

  • 7/27/2019 100534780 Refrat Tendinitis

    25/32

    Adakalanya tenosinovitis De Quervein disertai dengan krepitasi.

    Dalam keadaaan itu pasien melaporkan ada krepitasi kalau ibu jarinya

    di gerak-gerakan. Ini berarti bahwa tenosivitisnya bersifat stenosans.

    Gangguan fungsi ibu jari akibat tenosinovitis De Quervein

    berupa kelemahan pada ibu jari untuk berabduksi, yang pad test

    dapat terungkap, namun pada melakukan pekerjaan sehari-hari tidak

    terasa, oleh karena pasien sendiri secara tidak sadar membatasi

    abduksi ibu jarinya. Lain halnya dengan nyeri akibat tendovaginitis

    fleksor polisis longus. Gangguan fungsi ibu jari sanagat dirasakan,

    terutama kalau hendak membuka pintu mobil, dimana ibu jari harus

    menekan pada tombol pintu mobil. Kelemahan fleksi ibu jari dan nyeri

    di kaput os metacarpal pertama kali sering dilengkapi dengan

    kemacetan dalam fleksi, yang dikanal dalam bahasa inggri s sebagai

    trigger thumb.

    Karena tendovaginitis otot ekstensor karpi ulnaris, fiksasi di

    pergelangan tangan menjadi lemah, sehingga tenaga mengepal

    menjadi sangat kurang. Nyeri tekan di dapat pada penekanan di

    prosesus stilodeus ulnae. Nyeri gerak dapat di bangkitkan oleh gerakan

    pasif aktif pada deviasi radial tangan.

    Sinovitis yang menimbulakn benjolan pada pusat ligamentum

    karpi dorsalis dapat di bedakan dengan ganglion.ganglion tidak nyeri

    pada palpasi, konsisitensinya kenyal sebaliknya sinovitis di bagian

    dorsal pergelangan tangan itu nyeri pada palpasi dan juga kalau

    tangan di gerakan secara aktif dan pasif ke arah volar.

    Lokasi ganglion pada bagian dorsal pergelangan tangan adalah

    khas. Pada hakekatnya ganglion adalah kista yang membengkak akibat

    herniasi jaringan sinovium. Isi kista itu dapat dikeluarkan melalui

    aspirasi atau akan keluar secara spontan. Karena itu ganglion bisa

    hilang timbul secara berkala.ganglion tidak perlu di obati atau di

    operasi, kecuali menjadi besar sekali. Pada umumnya ganglion di

    jumpai pada orang-orang berusia 50 tahun keatas.

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Univerditas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 4 juli 2011 6 agustus 2011 25

  • 7/27/2019 100534780 Refrat Tendinitis

    26/32

    Terapi

    Istirahat, berendam air hangat, dam obat-obatan anti peradangan nono

    steroid (NSAID) efekstif hanya untuk kasus ringan. Suntikan

    kortikosteroid kedalam penutup tendon sangat membantu dalam 80-90

    % kasus. Penyinaran gelombang ultra pendek atau termoterapi lainnya

    dapat mempercapat penyembuhan. Operasi kadang kala di perluka

    BAB IV

    TRIGGER FINGER

    Definisi

    Trigger finger juga dikenal dengan nama jari yang macet.

    Dimana pasien bercerita tentang jarinya yang macet. Setelah

    mengepal jari-jari yang sehat dapat diluruskan dengan mudah,

    tetapi jari yang macet itu tetap berada dalam keadaan fleksi disendi interphalangeal proksimal. Adakalanya dimacetnya, maka

    yang nyeri yang hebat dirasakan dengan terdengarnya klek

    pada saat jari yang macet diluruskan secara pasif.

    Gambar 4 trigger finger

    Penyebab

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Univerditas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 4 juli 2011 6 agustus 2011 26

  • 7/27/2019 100534780 Refrat Tendinitis

    27/32

    Kemacetan itu disebabkan oleh kelainan pada tendon dan

    sarungnya, kebanyakan disebabkan oleh suatu nodulus tendon

    otot fleksor jari-jari kaput os metacarpal. Disitu tendon melewati

    retinakulu. Namundemikian, pembengkakan tendon setempat

    dapat disebabkan oleh xantoma, tofus gout, nodulus rematoid.

    Terapi

    Suntikan kortison anestetik disekitar os metacarpal sekali

    dalam 5 sampai 7 hari dapat memberikan kesembuhan. Kalo jari

    macet belum kronik, maka suntikan pertama sudah dapat

    memberikan kesembuhan. Pada umumnya diperlukan suntikan 3

    sampai 5 kali, disamping itu pasien juga diberikan NSAID.

    Pemanasan dengan gelombang ultrapendek, rendam paraffin

    hangat atau air panas dapat mempercepat kesembuhan.

    Gambar 5 pembedahan pada trigger finger

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Univerditas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 4 juli 2011 6 agustus 2011 27

  • 7/27/2019 100534780 Refrat Tendinitis

    28/32

    BAB V

    TENDINITIS INFRAPATELARIS

    nyeri lutut sewaktu naik atau turun tangga merupakan

    keluhan yang sering diterima oleh dokter umum. Orang-orang

    dengan patella yang tergeser ke lateral atau orang-orang yang

    memiliki fibula yang tidak benar berputar pada tibia, mudah

    terkena tendinitis infrapatelaris. Keluhannya adalah nyeri dan

    krepitasi. Nyeri tekan dapat dibangkitkan pada penekanan pada

    ligament infrapatelar.

    Tendinitis infrapatelar sering terjadi pada atlit yng sering

    loncat. Maka di kalangan inggris, tendinitis infrapatelaris dikenal

    sebagai jumper knee atau lutut peloncat.

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Univerditas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 4 juli 2011 6 agustus 2011 28

  • 7/27/2019 100534780 Refrat Tendinitis

    29/32

    Gambar 6 tendinitis infrapatellaris

    Pengobatan

    Orang yang menderita tendinitis infrapatelaris dapat

    ditolong secara konservatif. Mereka harus membiasakan diri

    dengan tidak menggunakan persendian lutut tidak terlalu sering.

    Penggunakaan kneedeker atau knee cap sangat menolong.

    Obat dari golongan NSAID boleh diberikan kalu diperlukan.

    Suntikan kortison anestetik diberikan sekali saja. Perhatikan

    jangan sampai ligamen infrapatelar tertusuk oleh jarum sewaktu

    memberikan suntikan kortison anestetik oleh karena

    mempermudah terjadinya rupture ligament infrapatelar. Jangan

    sekali-kali memberikan suntikan kortison anestetik infrapatelar

    pada atlit atau orang-orang yang profesinya sering jongkok.

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Univerditas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 4 juli 2011 6 agustus 2011 29

  • 7/27/2019 100534780 Refrat Tendinitis

    30/32

    BAB VI

    PENUTUP

    Tendinitis merupakan peradangan pada jaringan ikat

    fibrosa yang menghubungkan tulang dan otot. Jaringan yang

    menghubungkan tulang dan otot adalah tendon. Biasanya

    peradangan tersebut bias disebabkan oleh berbagai sebab,

    yaitu : peregangan, olahraga yang berlebihan, luka, repetisi

    gerakan, gerakan yang tidak biasa dan tiba-tiba, usia juga

    mempengaruhi terjadinya tendinitis. Karena pada usia tua

    struktur tendon berubah, elastisitas berkurang dan mudah

    mengalami cedera.

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Univerditas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 4 juli 2011 6 agustus 2011 30

  • 7/27/2019 100534780 Refrat Tendinitis

    31/32

    Gejala utama tendinitis adalah nyeri. Biasanya didapati

    keluhan pasien berupa rasa sakit, dan rasa sakit tersebut akan

    bertambah jika tendon yang meradang digerakkan atau diraba.

    Pergerakan sendi didekat tendon, meskipun ringan bias

    menyebabkan nyeri yang hebat.

    Untuk meringankan gejala, biasanya didaerah yang

    terkena diistirahatkan, dipasang bidai atau gips serta dilakukan

    pemanasan maupun pendinginan. Tindakan injeksi steroid harus

    dipertimbangkan dengan masak, dan dilaksanakan oleh dokter

    yang sudah terlatih. Pada beberapa kasus tindakan pemanasan

    dengan ultrasound atau sinar laser lebih bermanfaat.

    Pemilihan obat anti peradangan non steroid selama 7-10

    hari bias mengurangi nyeri dan peradangan. Tendinitis menahun

    dan menetap, mungkin harus diatasi dengan tindakan

    pembendahan. Untuk mengangkat daerah yang meradang dan

    setelah pembedahan dilakukan terapi fisik. Pembedahan

    dilakukan untuk mengobati jari pelatuk menahun atau untuk

    membuang endapan kalsium pada tendinitis menahun.

    Daftar pustaka

    1.Sidharta P.sakit neuromuskular dalam praktek umum. P.T. Dian

    Rakyat; 1983.

    2.Darmawan J.Tatalaksana terapi nyeri sendi bahu. Terjemahan dari

    the bulletin in the rheumatic disease.vol 32, No.9

    3.birnbaum J.S, The Muskuloskletal Mlanual Ed. Taiwan 1983.

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Univerditas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 4 juli 2011 6 agustus 2011 31

  • 7/27/2019 100534780 Refrat Tendinitis

    32/32

    4.Katz W.A. The Shoulder and neck In the Diagnosis of Rhematic

    Disease. In Rheumatic disease, Diagnosis anad management; J.D

    lippencott company philadelpia 1977.

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Saraf