Upload
gatut-suliana
View
230
Download
8
Embed Size (px)
Citation preview
Perencanaan Agregat (Aggregate Planning)
IntroductionPerencanaan produksi agregat : Memberikan gambaran secara menyeluruh kepada manajer tentang permintaan konsumen terhadap produk yang dihasilkan oleh perusahaan selama setahun penuh.Mengetahui seberapa banyak sumberdaya yang tersedia untuk memenuhi permintaan tersebut, setiap tahun.
Aggregate PlanningCompany top level plans
*Jadwal Produksi IndukManajemen demandFactoryMarket
Hirarki produkType: kelompok beberapa product families.Product family: kelompok beberapa items.Item: produk akhir individual yang dibeli (digunakan) oleh konsumen.Biasanya hirarki tersebut dimulai dari product family, karena bila sebuah pabrik membuat lebih dari satu jenis type maka operasi perusahaan itu akan menjadi sangat kompleks.Pengelompokan sejumlah item ke dalam sebuah product family dilakukan dengan teknik Group Technology (GT).
Proses AgregasiUnit agregat yang biasa digunakan dalam proses agregasi :Jam kerja buruh, mesin atau resource lainnya.Waktu standar.Harga jual, Ongkos produksi.Satuan agregat dummy (pseudo product).
Contoh Proses AgregasiIBM memproduksi komputer laptop, desktop, notebook dan mesin teknologi tinggi lainnya. Proses agregasi adalah pengelompokkan jenis jenis komputer tersebut ke dalam family product (misalnya famili komputer).Sebuah rumah sakit bisa melakukan agregasi jasa yang diberikan menjadi jumlah perawat atau dokter yang dibutuhkan.PT. Telkomsel bisa melakukan agregasi jumlah unit penjualan kartu prabayar (kartu simpati) dan kartu pascabayar (kartu hallo) menjadi jumlah rupiah penjualan yang diterima. Kartu hallo juga terdiri dari beberapa item.
Aggregate Planning (AP) Tujuan AP ialah membangkitkan (generate) top level production plans.Basis AP adalah hasil ramalan dan target produksi. Target produksi ditentukan oleh top level business plan yang memperhatikan kapasitas & kapabilitas perusahaan.Peran AP adalah sebagai interface antara perusahaan/ sistem manufaktur dan pasar produknya.Analisis dilakukan dalam kelompok produk (product family) dengan unit agregat.Melibatkan pemilihan strategi manufaktur.
Contoh Kasus (1) PT. ABC membuat 3 jenis produk A, B, dan C, yang merupakan item dari famili X. Harga jual produk A, B, dan C masing-masing adalah Rp.3000, Rp. 2000 dan Rp. 5000. data masa lalu permintaan akan produk-produk tersebut adalah sebagai berikut:Perioda 123456Produk A200220240230250260Produk B600650700690720770Produk C505560586060
Contoh Kasus (2)Data di atas adalah data untuk level item.Agregasi 3 jenis produk menjadi famili X ini dilakukan dengan pengalian jumlah unit dengan harga jual per unit. Unit agregat adalah rupiah (ribuan).Perioda 123456TOTAL %
Produk A 600660720690750780420029,6 %Produk B 120013001400138014401540826058,3 %Produk C 250275300290300300171512,1 %FAMILY X 20502235242023602490262014175100 %
Teknik Aggregate Planning (AP)Trial and Error atau charting : Pure and Mixed Strategies.Pendekatan empiris : Model Bowman.Pendekatan matematis : Linear Programming.Simulasi.
Trial and ErrorStrategi Tunggal (Pure Strategies)Pengubahan jumlah persediaan (atau produksi rata, leveled production).Pengubahan jumlah tenaga kerja (Chase strategy).Sub kontrak.Permintaan demand. Strategi Campuran (mixed strategy)Kombinasi dari strategi tunggal.
Trial and Error Leveled ProductionKuartal Ramalan Tingkat persediaan Biaya simpan Permintaan Produksi ($ 1000)1220 300 350* 350x$50=17,52170 300 480 24,53400 300 380 19,04600 300 80 4,05380 300 0 0,06200 300 100 50,07130 300 270 13,58300 300 270 13,5 96,5Trial and Error Chase Strategy *Misalkan terdapat 270 unit inventory Awal **Ongkos simpan adalah $50 per unit per kuartal*$100/unit tambahan*$150/unit pengurangan
KuartalRamalan(+) an(-) anBiayapermintaanTKTKTotal1 220 - - - 2 170 - 7.500 7.500 3 400 23.000 23.000 4 600 20.000 20.000 5 380 33.000 33.000 6 200 27.000 27.000 7 130 10.500 10.500 8 300 17.000 17.000 138.000
Trial and Error : Sub kontrakKuartal Ramalan Produksi Subkontrak Biaya permintaan inkrimental
1 220 130 90 7.2002170 130 40 3.2003 400 130 270 21.6004 600 130 470 37.6005 380 130 250 20.0006 200 130 70 5.6007 130 130 0 08 300 130 170 13.600
*Strategi Kombinasi ( Mixed Strategy )
Sheet1
Chase Strategy
KuartalDemandRegularAdditionalOvertimeAdd. UnitsInventoryOvertimeChangingTotal
KuartalDemandKumulatifKuartalDemandHiringLayoffTotalProductionunits neededProductionafter RT+OTcostcostwork force
1220220122000012202002050-30-301,5001,00002,500
2170390217007,5007,5002170200-300-30-603,000003,000
3400790340023,000023,0003400200200501509001,0009,00010,000
46001390460020,000020,00046002004005035035001,00026,00027,000
538017705380033,00033,00053802001805013013001,00033,00034,000
620019706200027,00027,000620020000000019,50019,500
713021007130010,50010,5007130200-700-70-703,500003,500
83002400830017,000017,00083002001005050-201,0001,00002,000
Total138,000Total101,500
KuartalDemandProductionInventoryAdjustedOngkos
levelInventoryinventory
12203008035017,500
217030021048024,000
340030011038019,000
4600300-190804,000
5380300-27000
6200300-1701005,000
7130300027013,500
8300300027013,500
Total96,500
KuartalDemandProductionSubcontractIncremental
levelCost
1220130907,200
2170130403,200
340013027021,600
460013047037,600
538013025020,000
6200130705,600
713013000
830013017013,600
Total108,800
Sheet1
220
170
400
600
380
200
130
300
Kuartal
Kuantitas demand
Demand per kuartal
Sheet2
Sheet3
Disaggregate Planning (DP) Tujuan :Disagregasi dilakukan untuk menyusun jadwal induk produksi (MPS Master Production Schedule) Setelah diketahui jadwal produksi agregatnya.Metode disagregasiPersentase.Bitran dan Hax.Hax dan Meal.
Master Production Schedule (MPS)Jadwal Produksi Induk (Master Production Schedule, MPS) atau JPI merupakan output disagregasi pada rencana agregat.JPI ada pada tingkatan item.JPI bertujuan untuk melihat dampak demand pada perencanaan material dan kapasitas.JPI bertujuan untuk menjamin bahwa produk tersedia untuk memenuhi demand tetapi ongkos dan inventori yang tidak perlu dapat dihindarkan.
Hitung persentase kuantitas item masing-masing terhadap kuantitas famili pada masa lalu (semua dalam unit agregat).Gunakan persentase ini untuk menentukan kuantitas item masing-masing dari rencana agregat. Output adalah MPS dalam satuan agregat.Lakukan pembagian MPS (yang masih dalam satuan agregat) dengan nilai konversi sehingga dihasilkan MPS dalam satuan individu item.Prosedur teknik persentase (1)Contoh :DATA ITEM (UNIT)
Periode 1 2 3 4 5 6 Harga per unit
Produk A 200 220 240 230 250 260 Rp. 3000Produk B 600 650 700 690 720 770 Rp. 2000Produk C 50 55 60 58 60 60 Rp. 5000
DATA AGREGAT(Rp1000)
Periode 1 2 3 4 5 6 Total Persentase Produk A 600 660 720 690 7507 804 4200 29,6%Produk B 1200 1300 1400 1380 1440 1540 8260 58,3%Produk C 250 275 300 290 300 300 1715 12,1%Family X 2050 2235 2420 2360 2490 2620 14.175 100,0%Hitung persentase kuantitas item masing-masing terhadap kuantitas famili pada masa lalu (semua dalam unit agregat).Gunakan persentase ini untuk menentukan kuantitas item masing-masing dari rencana agregat. Output adalah MPS dalam satuan agregat.Prosedur teknik persentase (2)
DATA ITEM HARGA NILAI (UNIT) PER UNIT KONVERSI
Produk A Rp. 3000 1,5Produk B Rp. 2000 1,0Produk C Rp. 5000 2,5Lakukan pembagian MPS (yang masih dalam satuan agregat) dengan nilai konversi sehingga dihasilkan MPS dalam satuan individu item .MPS UNTUK SETIAP ITEMPeriode 1 2 3 4 5 6 Total
Produk A 400 440 480 460 500 520 2800Produk B 1200 1300 1400 1380 1440 1540 8260Produk C 100 110 120 116 120 120 686Family X 1700 1850 2000 1956 2060 2180 11746Prosedur teknik persentase (3)
Jadwal Produksi Induk (MPS)MPS pada periode ke 7: Produk A: 269 unitProduk B: 793 unitProduk C: 66 unit
ProdukNilai PenjualanHarga JualJumlah unit(pembulatan)ARp. 804.557,6Rp. 3000269BRp. 1.584.652,3Rp. 2000793CRp. 328.890,1Rp. 500066
KesimpulanProses agregasi merupakan proses pengelompokan beberapa jenis item menjadi product family, sebaliknya proses disagregasi merupakan proses derivasi product family menjadi item.Strategi pada kedua proses tersebut ditujukan agar dihasilkan kapasitas produksi yang optimal.Peran Aggregate Planning sangat penting karena merupakan interface antara sistem manufaktur dan pasar produknya.Ada beberapa strategi proses agregasi dan disagregasi yang dapat dipilih, dengan pertimbangan total biaya terkecil sebagai tujuannya.