Upload
mayang
View
215
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
“PEMBINAAN MITRA PEMBIAYAAN UNTUK
MEMBERDAYAKAN MITRA WARUNG MIKRO BANK
SYARIAH MANDIRI”
( Studi Di Kantor Cabang Pembantu Tangerang - Pamulang )
Oleh :
Hafezh Muchlis
109046100062
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1434 H / 2013 M
Rancangan Outline Sementara
PEMBINAAN MITRA PEMBIAYAAN UNTUK MEMBERDAYAKAN MITRA WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………..
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................
B. Identifikasi Masalah .........................................................................
C. Pembatasan Masalah ……………………………………………….
D. Perumusan Masalah ……………………………..............................
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ………………………………….....
F. Metode Penelitian ………………………………………………….
G. Sistematika Penulisan ……………………………………………...
BAB II LANDASAN TEORI
A. Konsep ……………………………………………………………..
1. Pembinaan ……………………………………………………...
2. Pembiayaan……………………………………………………..
3. Pemberdayaan…………………………………………………..
B. Kerangka Teori …………………………………………………….
C. Kerangka Konseptual……………………………………………….
D. Review Studi Terdahulu …………………………………………...
BAB III Gambaran Umum Perusahaan…………………………….…………
A. Profil Perusahaan ……………...…………………...………………
B. Visi dan Misi………………………………………..………………
C. Stuktur Organisasi………………………………………………….
D. Pembiayaan warung mikro Bank Syariah Mandi………..…………
E. Pemberdayaan warung mikro Bank Syariah Mandiri………………
BAB IV PEMBAHASAN……………………………………………….…..….
A. Bagaimana penerapan pembinaan mitra pembiayaan yang di
lakuakan oleh bank syariah mandiri……………………………….
B. Bagaimana dampak pembiayaan setelah pembinaan mitra di
lakukan oleh bank syariah mandiri………………………………..
C. Analisis……………………………………………………………
BAB V PENUTUP……………………………………………………..………
A. Kesimpulan ………………………………………………………...
B. Saran………………………...……………………………………...
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................
LAMPIRAN...................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Dalam suatu negara, sektor perbankan memiliki peran yang sangat vital, antara
lain sebagai pengatur kelancaran perekonomian nasional. Lancarnya aliran uang
sangat diperlukan untuk mendukung kegiatan ekonomi. Dengan demikian, kondisi
sektor perbankan yang sehat dan kuat penting menjadi sasaran akhir dari kebijakan
disektor perbankan. Ketatnya persaingan dari masa lalu hingga sekarang masyarakat
sangat membutuhkan pinjaman yang sifatnya kecil dan angsuran yang terbilang
ringan/terjangkau karena itu sangat menbantu perekonomian masyarakan kecil dan
menengah untuk lebih hidup lebih layak dan saling berdampingan di Indonesia.
Sebagai negara berkembang Indonesia membutuhkan kualitas perputaran uang
yang lancar, terutama dalam hal perbankan. Ditambah lagi perkembangan perbankan
syariah yang semakin pesat dari tahun ke tahun, masyarakat kecil dan menengah
sangat membutuhkan tambahan dana dari pihak lain karena menggunakan konsep
bagi hasil, untuk mengembangkan usaha kecil dan menengah dimana masyarakat ini
sangat membutuhkan pembinaan agar usaha masyarakat tersebut dapat menunjang
dengan baik. Didalam perbankan syariah sangat mengutamakan akad-akad atau
prinsip-prinsip yang disepakati oleh bank syariah untuk mentukan bagi hasil antara
pihak bank dan pihak mitra, dari bagi hasil yang di setujui oleh pihak mitra dan pihak
bank maka terciptalah sebuah kontrak kerja yang sah. Dalam hal ini PT. Bank Syariah
Mandiri mempunyai peranan yang dapat membantu masyarakat tersebut dengan Visi
Menjadi Bank Syariah Terpercaya Pilihan Mitra Usaha, dan Misi Mewujudkan
pertumbuhan dan keuntungan yang berkesinambungan, Mengutamakan
penghimpunan dana konsumer dan penyaluran pembiayaan pada segmen UMKM,
Merekrut dan mengembangkan pegawai profesional dalam lingkungan kerja yang
sehat, Mengembangkan nilai-nilai syariah universal, Menyelenggarakan operasional
bank sesuai standar perbankan yang sehat.
Melakukan pembinaan dan pengembangan terhadap mitra adalah salah satu
pendapatan bagi bank syariah mandiri. Pembinaan disini dimaksudkan adalah
merupakan satu kesatuan proses yang di dalamnya mencakup tiga unsur yaitu
menumbuhkan, memelihara dan mengembangkan. Proses pelaksanaan pembinaan
oleh bank syariah mandiri dilakukan secara partisipatif, bahwa segala sesuatu yang
berhubungan dengan pembinaan (materi, metode dll) harus selalu bertumpu pada
kebutuhan mitra, oleh karenanya hubungan kerja antara bank syariah mandiri dengan
mitra bukanlah sebagai atasan dan bawahan atau hubungan antara pembina dengan
yang dibina. Hubungan yang terjalin ini adalah sejajar. Lalu bank syariah mandiri
disini berperan sebagai motivator bagi mitra.
Bentuk kegiatan pembinaan dan pengembangan disini adalah melakukan
pendampingan terhadap mitra dengan memberikan bantuan teknis berupa pelatihan
sesuai kebutuhan, arahan dan konsultasi. Pembinaan mitra yang terorganisir antara
bank dan mitra bank akan saling menyepakati perikatan/kontrak sebagaimana sistem
pengangsurannya dan pembinaan yang terorganisir sehingga mitra dapat
diberdayakan semaksimal mungkin. Untuk itu mengapa sangat penting mengawasi
dalam hal membina mitra yang sedang mempunyai kontrak atau tanggungan atau
janji dengan bank dan pembinaan mitra ketika usahanya berjalan dengan baik ataupun
sedang berjalan kurang baik dengan cara masukan-masukan (sharing) yang di
lakukan oleh perbankan sehingga terciptalah partner kerja yang sanggat di efisien
oleh perbankan dan mitra perbankan karena adanya komunikasi yang sangat baik
antara keduanya.
Dari penjelasan penulis diatas maka penulis tertarik untuk membahas :
“PEMBINAAN MITRA PEMBIAYAAN UNTUK MEMBERDAYAKAN MITRA
WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI”
B. Identifikasi Masalah
Perbankan adalah salah satu tempat perputaran uang yang sangat banyak
sehingga sektor perbankan sangat penting bagi Indonesia. Pembiayaan sangat
berguna bagi pertumbuhan perbankan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan
ekonomi, salah satu upaya bank syariah mandiri untuk menambah keuntungan
melalui pembiayaan dengan cara pembinaan terhadap mitra pembiayaan dan
pemberdayaan. Dengan adanya pembinaan dan pemberdayaan yang terkontrol
diharapkan perjalanan pembiayaan dapat diselamatkan sebelum terjadi masalah
dan pembiayaan akan berjalan dengan baik sehingga mitra dapat membayar
kewajibannya kepada bank syariah mandiri.
Sangat penting menemukan dan mengenali calon partner yang nantinya
akan menjadi binaan bank syariah mandiri yang bersangkutan. Agar pelaksanaan
identifikasi lebih terarah, maka langkah awal yang dilakukan adalah dengan
mengetahui populasi mitra disekitar wilayah kantor bank syariah mandiri tersebut.
Beberapa jalur yang dimungkinkan dapat memberikan informasi tentang populasi
mitra yang akan menjadi calon partner bagi bank syariah mandiri agar lebih
terorganisir.
C. Pembatasan Masalah
Masalah dibatasi pada :
1. Awal mula penerapan pembinaan mitra pembiayaan hingga
sekarang.
2. Perubahan yang terjadi dari tahun 2010 - 2013 pada pendapatan
pembiayaan warung mikro bank syariah mandiri.
D. Perumusan Masalah
1. Bagaimana penerapan pembinaan mitra pembiayaan yang di lakuakan
oleh bank syariah mandiri.
2. Bagaimana dampak pembiayaan setelah pembinaan mitra di lakukan oleh
bank syariah mandiri.
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian.
1. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan masalah yang telah di rumuskan, maka tujuan skripsi
ini adalah:
a. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pembinaan di bank syariah
mandiri
b. Untuk mengetahui apakah ada peningkatan kelancaran pembiayaan
setelah pelaksanaan pembinaan di bank syariah mandiri
c. Untuk mengetahui adakah kesulitan dalam pelaksanaan pembinaan di
bank syariah mandiri
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Bagi Akademisi
Bagi para akademisi manfaat dari penulisan ini adalah untuk
menambah informasi tentang bagaimana pembinaan yang di lakukan
dalam bank syariah mandiri. Untuk dapat mengetahui apakah
pembinaan yang terjadi dalam bank syariah mandiri berjalan dengan
sesuai apa yang di harapkan, mengetahui bagaimana cara pembinaan
yang di lakukan oleh bank syariah mandiri dan dapat tambahan
pelajaran baru dari bank syariah mandiri tentang pembinaan mitra.
b. Manfaat Bagi Praktisi
Bagi para praktisi manfaat dari penulisan ini adalah sebagai referensi
untuk lebih baik lagi dalam melakukan pembinaan terhadap mitra
pembiayaan sehingga menambah pendapatan pembiayaan bagi bank
syariah mandiri.
c. Manfaat Bagi Masyarakat Umum
Penulisan ini juga dapat memberikan penjelasan tentang gambaran
bank syariah mandiri dalam memberikan pengetahuan bagaimana cara
pembinaan terhadap mitra pembiayaan. Sehingga mitra lebih cermat
dalam memilih usaha yang mampu memberikan pendapatan lebih baik
lagi dari usaha sebelumnya dan dalam mengelola keuangan secara
mandiri sehingga terciptanya pemberdayaan bagi mitra itu sendiri.
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian kualitatif
deskriptif. Penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang
bersifat subyektif, mencakup penelahaan dan pengungkapan berdasarkan
persepsi untuk memperoleh pemahaman terhadap fenomena sosial dan
kemanusiaan.1
Sedangkan pengertian penelitian deskriptif adalah penelitian yang
berusaha memaparkan suatu karakteristik tertentu dari suatu fenomena.2
2. Sumber Data1 Asep Hermawan, Kiat Praktis Menulis Skripsi, Tesis, dan Disertasi Untuk Konsentrasi Pemasaran (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004), hlm. 14.2 Asep Hermawan, Kiat Praktis Menulis Skripsi, Tesis, dan Disertasi Untuk Konsentrasi Pemasaran (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004), hlm. 12.
a. Sumber Data Primer
Merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber data atau dari
hasil penelitian lapangan. Untuk memperoleh data ini, penulis akan
melakukan wawancara dan observasi pada PT. Bank Syariah Mandiri.
b. Sumber Data Sekunder
Merupakan data yang telah tersedia atau telah ada sebelumnya.Dalam
penelitian ini, data sekunder diperoleh dari literatur-literatur kepustakaan
seperti, buku-buku, laporan keuangan, majalah, koran, internet serta
sumber lainnya yang berkaitan dengan penulisan penelitian ini.
3. Teknik Pengumpulan Data
Untuk data yang diperlukan dalam penulisan penelitian ini, maka
teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah:
a. Field Research
Field research adalah metode penelitian yang digunakan untuk
meneliti data-data dengan cara melihat langsung fenomena yang ada dan
terjadi di lapangan.
Penulis akan melakukan wawancara dengan pihak-pihak yang terkait
dan berkompeten untuk mengetahui permasalahan yang akan dibahas
dalam penelitian ini.
b. Library Research
Library research merupakan metode penelitian yang digunakan untuk
meneliti data-data dengan cara mempelajari, mengkaji dan meneliti bahan-
bahan pustaka yang relevan.
Pengumpulan dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mempelajari
data-data yang ada, yang berkaitan dengan pembahasan penelitian ini
melalui buku, artikel, laporan keuangan, koran, internet dan media lainnya
yang berhubungan dengan pokok pembahasan.
4. Waktu dan Tempat penelitian
a. Waktu penelitian akan dimulai dari bulan Desember 2013 hingga
selesai.
b. Tempat penelitian akan dilaksanakan pada :
PT. Bank Syariah Mandiri KCP Tangerang Selatan - Pamulang.
Jl. Siliwangi Blok SH 21 NO. 17-18 Pamulang, Tangerang Selatan.
5. Teknik Analisi Data
Analisis dilakukan setelah data-data yang dibutuhkan dalam
penelitian ini terkumpul. Proses analisa dimulai dari membaca,
mempelajari dan menelaah data yang didapat mengenai strategi pelayanan
mitra prioritas. Selanjutnya dari proses analisa tersebut, penulis
mengambil kesimpulan dalam masalah yang bersifat umum kepada
masalah yang bersifat khusus (deduktif).
6. Teknik Penulisan
Dalam penyusunannya secara teknis penulisan, semua berpedoman
pada prinsip-prinsip yang telah diatur dan dibuktikan dalam pedoman
penulisan skripsi yang diterbitkan oleh UIN Syarif Hidayatullah Fakultas
Syariah dan Hukum tahun 2013.
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang dipergunakan dalam skripsi initerdiri dari 5 (lima)
bab, memiliki kandungan atau isi yang saling berkaitan dalam proses
penelitian dan untuk analisa hasil penelitian di lapangan, berikut adalah ulasan
mengenai isi dari tiap bab tersebut. Berikut ini akan diuraikan sistematika
penulisan sebagai berikut:
Bab I
Pendahuluan terdiri dari 1) Latar Belakang Masalah 2) Identifikasi Masalah 3)
Pembatasan dan Perumusan Masalah 4) Tujuan dan Manfaat Penelitian 5)
Kerangka Teori dan Konseptual 6) Review Studi Terdahulu 7) Metode
Penelitian 8) Sistematika Penulisan
Bab II
Bab ini menyajikan tentang berbagai tinjauan literatur dan teori-teori yang
berkaitan dengan penelitian ini yaitu, pembinaan mitra pembiayaan untuk
memberdayakan mitra warung mikro bank syariah mandiri.
Bab III
Pada bab ini menjelaskan tentang: Gambaran Umum Perusahaan dan
pembiayaan warung mikro.
Bab IV
Pada bab ini akan di bahas isi dari skripsi pembinaan mitra pembiayaan untuk
memberdayakan mitra warung mikro bank syariah mandiri.
Bab V
Bab penutup terdiri dari 1) kesimpulan 2) saran
DAFTAR PERTANYAAN YANG AKAN DI AJUKAN KEPADA PT. BANK
SYARIAH MANDIRI CABANG PAMULANG BERHUBUNGAN DENGAN
JUDUL SKRIPSI YAITU :
PEMBINAAN MITRA PEMBIAYAAN UNTUK
MEMBERDAYAKAN MITRA WARUNG MIKRO BANK
SYARIAH MANDIRI
Apakah BSM memberikan pembiayaan kepada mitra yang belum
memiliki usaha ?
Apakah mitra yang belum memiliki usah dibina oleh BSM ?
Apakah mitra dibina hingga bisa menjalani usaha sendiri ?
Berapa lama pembinaan yang dilakukan oleh bank syariah mandiri
kepada mitra ?
Berikan contoh pembinaan yang dilakukan oleh bank syariah mandiri
untuk meningkatkan pendapatan pembiayaan mitra ?
Apakah ada perubahan setelah pembinaan pembiayaan terhadap
pendapatan pembiayaan mitra jika Ya, sebutkan ? Jika Tidak, mengapa ?
Pembinaan apa saja yang dilakukan oleh bank syariah mandiri ?
Pembinaan produk apa yang paling sering dilakukan oleh bank syariah
mandiri ?
BAB II
A. A1. KONSEP PEMBINAAN ?
A2. KONSEP PEMBIAYAAN ?
A3. KONSEP PEMBERDAYAAN ?
B. Kerangka Teori.
Pembinaan pembiayaan sebagai upaya yang dilakukan dalam mengelola
pembiayaan bermasalah agar dapat di peroleh hasil yang optimal sesuai
dengan tujuan pemberian pembiayaan tersebut. Dengan kata lain dapat
meningkatkan usaha anggota atau memperbaiki kualitas usaha anggota.
Pembinaan kredit atau pembiayaan adalah upaya pembinaan yang
berkesinambungan (mulai dari pencairan pembiayaan sampai dengan
pembiayaan dibayar lunas termasuk pemecahan masalahnya) dan dilakukan
oleh pejabat pembiayaan yang berwenang pembinaan dilakukan menyangkut
penilaian perkembangan usaha debitur, penggunaan kredit maupun
perlindungan kepentingan bank, baik yang dilakukan secara administratif (off
site) maupun secara langsung (on site)3.
Pembinaan secara administratif di lakukan di belakang meja berdasarkan
laporan-laporan dari anggota, yang mencakup analisa laporan yang diterima
dari anggota, mengambil langkah-langkah untuk bahan kegiatan di lapangan,
memberikan informasi perkembangan pembiayaannya dan meminta tindakan
segera. Pembinaan di lapangan dilakukan dengan mengadakan kunjungan ke
tempat usaha anggota, yang meliputi penelitian tentang pembiayaan yang
3Suhardjono, Manajemen Perkreditan Usaha Kecil dan Menengah, (Yogyakarta: UPP AMP
YKPN, 2003), hlm. 246
diberikan dapat mengembangkan atau meningkatkan perkembangan usaha,
terpeliharanya manajemen usaha dengan baik, perkembangan usaha anggota
setelah diberi pembiayaan.
Sedangkan pengawasan pembiayaan bertugas untuk memantau
pembiayaan antara lain membuat surat-surat peringatan kepada anggota dan
pengawasan penggunaan pembiayaan. Pengawasan dapat dilakukan dengan
dua cara yaitu, pengawasan secara preventif dan pengawasan represif.
Pengawasan preventif dimaksud untuk mencegah terjadinya masalah
dalam pembiayaan yang dapat dilakukan dengan penerapan prinsip kehati-
hatian pada setiap tahapan proses pemberian pembiayaan sejak permohonan
atau prakata pembiayaan sampai dengan pencairan pembiayaan.
Sedangkan pengawasan represif dimaksudkan untuk memperbaiki
masalah yang terjadi dalam pembiayaan yang dapat dilakukan dengan
berbagai macam cara setelah pembiayaan direalisasikan dan digunakan oleh
anggota sampai dengan pembiayaan lunas.
Pengawasan dapat diklasifikasikan dalam tiga jenis:
a. On desk Monitoring; pemantauan pembiayaan secara administratif, yaitu
melalui instrumen administratif, seperti laporan-laporan, financial
statement, kelengkapan dokumen, dan informasi pihak ketiga. Data
administrasi yang dimonitor adalah dari kegiatan debitur dan lembaga
keuangan sendiri.
b. On site monitoring; yaitu pemantauan pembiayaan itu langsung ke lapangan
(mitra), baik sebagian, menyeluruh, atau khusus atas kasus tertentu untuk
membuktikan pelaksanaan kebijakan pembiayaan, atau secara
menyeluruh apakah ada deviasi yang terjadi atas term of lending yang
disepakati. Dalam pemantauan pembiayaan langsung ke lapangan ini
untuk mengetahui apakah terjadi ketidaksesuaian antara laporan dan
kondisi fisik dari kegiatan usaha mitra. Kegiatan menurut administrasi
harus sesuai dengan fisik kegiatan usaha mitra tersebut.
b. Exception Monitoring; yaitu pemantauan pembiayaan dengan memberikan
tekanan kepada hal-hal yang kurang berjalan baik dan hal-hal yang telah
berjalan sesuai dengan terms of lending, dikurangi intensitasnya.4
C. Kerangka Konseptual
4 Veithzal Rivai & Andria Permata Veithzal, Islamic Finance Managemen,(Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2008), hlm. 491
D. Review Studi Terdahulu
Pelayanan Terhadap Mitra
Fasilitas Bank Syariah
Pembinaan Mitra Pembiayaan
PEMBIAYAAN UMKM Tidak
Bermasalah
PEMBIAYAAN UMKM Bermasalah
PENYELESAIAN PEMBIAYAAN
UMKM
HASIL
TIDAK SESUAI
HARAPAN
SESUAI HARAPAN
SARAN
Bank Syariah
1. PENGAWASAN DAN PEMBINAAN PEMBIAYAAN BERMASALAH
OLEH ACCOUNT OFFICER (Studi di PT BPR Syariah Baktimakmur
Indah Krian Sidoarjo)
Oleh H.M. Arsyad al-Makki
Berdasarkan hasil analisis dapat di simpulkan bahwa pelaksanaan pengawasan
dan pembinaan pembiayaan bermasalah oleh account officer di BPRS
Baktimakmur Indah Krian Sidoarjo dilakukan 1 sampai 2 sekali dalam
sebulan (kunjungan ke tempat nasabah) sesuai dengan kondisi tetapi hal ini
menjadi kurang optimal karena kurangnya jumlah account officer hanya 2
orang. Kurangnya jumlah account officer ini disebabkan adanya pemindahan
account officer ke kantor cabang BPRS Baktimakmur Indah di daerah lain dan
juga adanya pembajakan karyawan dalam hal ini account officer oleh bank
umum syariah yang secara otomatis membawa lari nasabah binaan mereka.
Untuk mengatasi hal tersebut account officer menggunakan analisis SWOT
untuk memantau perkembangan pembiayaan bermasalah. Pembiayaan
bermasalah di BPR Syariah Baktimakmur Indah Krian Sidoarjo sekitar
2,43%, hal ini lebih dikarenakan karena kondisi usaha debitur kurang baik
atau dikarenakan musibah. Ada juga karena debitur dengan sengaja
melakukan kesalahan seperti menunda-nunda pembayaran dan menggunakan
dana tidak sesuai dengan perjanjian tapi hal itu presentasinya sangat kecil.
Sedangkan faktor penghambat pelaksanaan pengawasan dan pembinaan
pembiayaan bermasalah adalah account officer yang kurang pengalaman atau
kurang memahami tentang pembiayaan bermasalah dan penanganannya,
debitur yang susah ditemui dan jarak debitur yang jauh sehingga membuat
pengawasan dan pembinaan tidak optimal.
2. PELAKSANAAN MONITORING PEMBIAYAAN MURABAHAH di
PT.BANKSYARIAH MANDIRI Tbk. Kantor Cabang (KC) Jakarta
Kebon Jeruk
Menurut informasi yang didapet penulis dari petugas bank, selain tidak ada
permasalahan atas pengembalian pembiayaan murabahah sehingga tidak ada
permasalahan yang berarti karena selama ini pembiayaan murabahah
dikembalikan sesuai prjanjian yang dilakukan sebelumnya. Pengawasan
feedback control yang dilakukan oleh PT. Bank Syariah Mandiri Kantor
Cabang (KC) Kebon Jeruk terealisasi dengan baik dan sesuai dengan yang
telah direncanakan oleh pihak bank.
DAFTAR PUSTAKA SEMENTARA
Anggadiredja, Dedi, Account Officer Yogyakarta: Institut Bankir Indonesia,
1998.
Anshori, Abdul Ghafur, Tanya Jawab Perbankan Syariah, Yogyakarta: UII
Press, 2008.
Antonio, Muhammad Syafi’i, Bank Syariah: Dari Teori Ke Praktek, Jakarta:
Gema Insani Press, 2001.
Arifin, Zainul, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah, Jakarta: Alvabeta,
2005.
Arikunto, Suhasimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:
Melton patra, 1997.
Azar, Saifuddin, Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998.
Bank Indonesia, Statistik Perbankan Syariah April 2010, Direktorat
Perbankan Syariah: Jakarta, 2010.
Firdaus, Rahmat dan Maya Ariyanti, Manajemen Perkreditan Bank Umum,
Bandung: Alfabeta, 2009.
Jusuf, Jopie, Panduan Dasar untuk Account Officer, Yogyakarta: UPP AMP
YKPN, 1992.
Jogiyanto, Teori Fortofolio Dan Analisis Investasi, Edisi ke-2, Yogyakarta:
BPPE, 2000.
Kuncoro, Mudrajat dan Suhardjono, Manajemen Perbankan Teori dan
Aplikasi, Yogyakarta: BPFE, 2002.
Muhammad,Manajemen Bank Syariah, Yogyakarta: AMP YKPN, 2005.
Luqman, “Sejarah Ekonomi Islam: Perkembangan Panjang Realitas Ekonomi
Islam” Dalam Nur Kholis, (ed.) Menjawab Keraguan Berekonomi Syariah,
Yogyakara: MSI UII–Safiria Insania Press, 2008.
Muljono, Teguh Pudjo, Manajemen Perkreditan Bagi Bank Komersial,
Yogyakarta: BPFE, 2007.
Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, Yogyakarta: UPP AMP
YKPN, 2005.
Perwataatmadja, Karnaen dan Muhammad Syafi’i Antonio, Apa dan
Bagaimana Bank Islam, Yogyakarta: PT Dhana Bhakti Prima Yasa, 1999.
Rivai, Veithzal dan Andria Permata Veithzal, Islamic Finance Managemen,
Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2008.
_______________________________________, Credit Management
Handbook, Jakarta: PT RajaGrafindo, 2006.
______________, dkk, Bank dan Financial Institution Management, Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada, 2007.
______________, dan Arviyan Arifin, Islamic Banking (Sebuah Teori,
Konsep dan Aplikasi), Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010.
Safri, Sofyan, Sistem Pengawasan Manajemen, Jakarta: PT. Pustaka
Quantum,2001.
Suhardjono, Manajemen Perkreditan Usaha Kecil dan Menengah, Yogyakarta:
UPP AMP YKPN, 2003.
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, Bandung: CV. Alfabeta, 2003.
Surakhmad, Winarno, Pengantar Penelitian Ilmiah, Bandung: Tarsito, 1980.
Sutojo, Siswanto, Strategi Manajemen Bank Umum, Konsep, Teknis Dan
Kasus Jakarta: Danar Mulia Pustaka, 2000.
______________, Menangani Kredit Bermasalah Konsep, Teknik, dan Kasus,
Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo, 1997.
Tjoekam, Perkreditan Bisnis Inti Bank Komersial, Konsep, Teknik dan Kasus,
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1999.