33
“PEMBINAAN MITRA PEMBIAYAAN UNTUK MEMBERDAYAKAN MITRA WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI” ( Studi Di Kantor Cabang Pembantu Tangerang - Pamulang ) Oleh : Hafezh Muchlis 109046100062 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

1.docx

  • Upload
    mayang

  • View
    215

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 1.docx

“PEMBINAAN MITRA PEMBIAYAAN UNTUK

MEMBERDAYAKAN MITRA WARUNG MIKRO BANK

SYARIAH MANDIRI”

( Studi Di Kantor Cabang Pembantu Tangerang - Pamulang )

Oleh :

Hafezh Muchlis

109046100062

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1434 H / 2013 M

Page 2: 1.docx

Rancangan Outline Sementara

PEMBINAAN MITRA PEMBIAYAAN UNTUK MEMBERDAYAKAN MITRA WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………..

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………..

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................

B. Identifikasi Masalah .........................................................................

C. Pembatasan Masalah ……………………………………………….

D. Perumusan Masalah ……………………………..............................

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ………………………………….....

F. Metode Penelitian ………………………………………………….

G. Sistematika Penulisan ……………………………………………...

BAB II LANDASAN TEORI

A. Konsep ……………………………………………………………..

1. Pembinaan ……………………………………………………...

2. Pembiayaan……………………………………………………..

3. Pemberdayaan…………………………………………………..

B. Kerangka Teori …………………………………………………….

C. Kerangka Konseptual……………………………………………….

D. Review Studi Terdahulu …………………………………………...

BAB III Gambaran Umum Perusahaan…………………………….…………

A. Profil Perusahaan ……………...…………………...………………

B. Visi dan Misi………………………………………..………………

C. Stuktur Organisasi………………………………………………….

D. Pembiayaan warung mikro Bank Syariah Mandi………..…………

E. Pemberdayaan warung mikro Bank Syariah Mandiri………………

Page 3: 1.docx

BAB IV PEMBAHASAN……………………………………………….…..….

A. Bagaimana penerapan pembinaan mitra pembiayaan yang di

lakuakan oleh bank syariah mandiri……………………………….

B. Bagaimana dampak pembiayaan setelah pembinaan mitra di

lakukan oleh bank syariah mandiri………………………………..

C. Analisis……………………………………………………………

BAB V PENUTUP……………………………………………………..………

A. Kesimpulan ………………………………………………………...

B. Saran………………………...……………………………………...

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................

LAMPIRAN...................................................................................................................

Page 4: 1.docx

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Dalam suatu negara, sektor perbankan memiliki peran yang sangat vital, antara

lain sebagai pengatur kelancaran perekonomian nasional. Lancarnya aliran uang

sangat diperlukan untuk mendukung kegiatan ekonomi. Dengan demikian, kondisi

sektor perbankan yang sehat dan kuat penting menjadi sasaran akhir dari kebijakan

disektor perbankan. Ketatnya persaingan dari masa lalu hingga sekarang masyarakat

sangat membutuhkan pinjaman yang sifatnya kecil dan angsuran yang terbilang

ringan/terjangkau karena itu sangat menbantu perekonomian masyarakan kecil dan

menengah untuk lebih hidup lebih layak dan saling berdampingan di Indonesia.

Sebagai negara berkembang Indonesia membutuhkan kualitas perputaran uang

yang lancar, terutama dalam hal perbankan. Ditambah lagi perkembangan perbankan

syariah yang semakin pesat dari tahun ke tahun, masyarakat kecil dan menengah

sangat membutuhkan tambahan dana dari pihak lain karena menggunakan konsep

bagi hasil, untuk mengembangkan usaha kecil dan menengah dimana masyarakat ini

sangat membutuhkan pembinaan agar usaha masyarakat tersebut dapat menunjang

dengan baik. Didalam perbankan syariah sangat mengutamakan akad-akad atau

prinsip-prinsip yang disepakati oleh bank syariah untuk mentukan bagi hasil antara

pihak bank dan pihak mitra, dari bagi hasil yang di setujui oleh pihak mitra dan pihak

bank maka terciptalah sebuah kontrak kerja yang sah. Dalam hal ini PT. Bank Syariah

Page 5: 1.docx

Mandiri mempunyai peranan yang dapat membantu masyarakat tersebut dengan Visi

Menjadi Bank Syariah Terpercaya Pilihan Mitra Usaha, dan Misi Mewujudkan

pertumbuhan dan keuntungan yang berkesinambungan, Mengutamakan

penghimpunan dana konsumer dan penyaluran pembiayaan pada segmen UMKM,

Merekrut dan mengembangkan pegawai profesional dalam lingkungan kerja yang

sehat, Mengembangkan nilai-nilai syariah universal, Menyelenggarakan operasional

bank sesuai standar perbankan yang sehat.

Melakukan pembinaan dan pengembangan terhadap mitra adalah salah satu

pendapatan bagi bank syariah mandiri. Pembinaan disini dimaksudkan adalah

merupakan satu kesatuan proses yang di dalamnya mencakup tiga unsur yaitu

menumbuhkan, memelihara dan mengembangkan. Proses pelaksanaan pembinaan

oleh bank syariah mandiri dilakukan secara partisipatif, bahwa segala sesuatu yang

berhubungan dengan pembinaan (materi, metode dll) harus selalu bertumpu pada

kebutuhan mitra, oleh karenanya hubungan kerja antara bank syariah mandiri dengan

mitra bukanlah sebagai atasan dan bawahan atau hubungan antara pembina dengan

yang dibina. Hubungan yang terjalin ini adalah sejajar. Lalu bank syariah mandiri

disini berperan sebagai motivator bagi mitra.

Bentuk kegiatan pembinaan dan pengembangan disini adalah melakukan

pendampingan terhadap mitra dengan memberikan bantuan teknis berupa pelatihan

sesuai kebutuhan, arahan dan konsultasi. Pembinaan mitra yang terorganisir antara

bank dan mitra bank akan saling menyepakati perikatan/kontrak sebagaimana sistem

Page 6: 1.docx

pengangsurannya dan pembinaan yang terorganisir sehingga mitra dapat

diberdayakan semaksimal mungkin. Untuk itu mengapa sangat penting mengawasi

dalam hal membina mitra yang sedang mempunyai kontrak atau tanggungan atau

janji dengan bank dan pembinaan mitra ketika usahanya berjalan dengan baik ataupun

sedang berjalan kurang baik dengan cara masukan-masukan (sharing) yang di

lakukan oleh perbankan sehingga terciptalah partner kerja yang sanggat di efisien

oleh perbankan dan mitra perbankan karena adanya komunikasi yang sangat baik

antara keduanya.

Dari penjelasan penulis diatas maka penulis tertarik untuk membahas :

“PEMBINAAN MITRA PEMBIAYAAN UNTUK MEMBERDAYAKAN MITRA

WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI”

B. Identifikasi Masalah

Perbankan adalah salah satu tempat perputaran uang yang sangat banyak

sehingga sektor perbankan sangat penting bagi Indonesia. Pembiayaan sangat

berguna bagi pertumbuhan perbankan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan

ekonomi, salah satu upaya bank syariah mandiri untuk menambah keuntungan

melalui pembiayaan dengan cara pembinaan terhadap mitra pembiayaan dan

pemberdayaan. Dengan adanya pembinaan dan pemberdayaan yang terkontrol

diharapkan perjalanan pembiayaan dapat diselamatkan sebelum terjadi masalah

Page 7: 1.docx

dan pembiayaan akan berjalan dengan baik sehingga mitra dapat membayar

kewajibannya kepada bank syariah mandiri.

Sangat penting menemukan dan mengenali calon partner yang nantinya

akan menjadi binaan bank syariah mandiri yang bersangkutan. Agar pelaksanaan

identifikasi lebih terarah, maka langkah awal yang dilakukan adalah dengan

mengetahui populasi mitra disekitar wilayah kantor bank syariah mandiri tersebut.

Beberapa jalur yang dimungkinkan dapat memberikan informasi tentang populasi

mitra yang akan menjadi calon partner bagi bank syariah mandiri agar lebih

terorganisir.

C. Pembatasan Masalah

Masalah dibatasi pada :

1. Awal mula penerapan pembinaan mitra pembiayaan hingga

sekarang.

2. Perubahan yang terjadi dari tahun 2010 - 2013 pada pendapatan

pembiayaan warung mikro bank syariah mandiri.

D. Perumusan Masalah

1. Bagaimana penerapan pembinaan mitra pembiayaan yang di lakuakan

oleh bank syariah mandiri.

2. Bagaimana dampak pembiayaan setelah pembinaan mitra di lakukan oleh

bank syariah mandiri.

Page 8: 1.docx

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian.

1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan masalah yang telah di rumuskan, maka tujuan skripsi

ini adalah:

a. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pembinaan di bank syariah

mandiri

b. Untuk mengetahui apakah ada peningkatan kelancaran pembiayaan

setelah pelaksanaan pembinaan di bank syariah mandiri

c. Untuk mengetahui adakah kesulitan dalam pelaksanaan pembinaan di

bank syariah mandiri

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Bagi Akademisi

Bagi para akademisi manfaat dari penulisan ini adalah untuk

menambah informasi tentang bagaimana pembinaan yang di lakukan

dalam bank syariah mandiri. Untuk dapat mengetahui apakah

pembinaan yang terjadi dalam bank syariah mandiri berjalan dengan

sesuai apa yang di harapkan, mengetahui bagaimana cara pembinaan

yang di lakukan oleh bank syariah mandiri dan dapat tambahan

pelajaran baru dari bank syariah mandiri tentang pembinaan mitra.

b. Manfaat Bagi Praktisi

Bagi para praktisi manfaat dari penulisan ini adalah sebagai referensi

untuk lebih baik lagi dalam melakukan pembinaan terhadap mitra

Page 9: 1.docx

pembiayaan sehingga menambah pendapatan pembiayaan bagi bank

syariah mandiri.

c. Manfaat Bagi Masyarakat Umum

Penulisan ini juga dapat memberikan penjelasan tentang gambaran

bank syariah mandiri dalam memberikan pengetahuan bagaimana cara

pembinaan terhadap mitra pembiayaan. Sehingga mitra lebih cermat

dalam memilih usaha yang mampu memberikan pendapatan lebih baik

lagi dari usaha sebelumnya dan dalam mengelola keuangan secara

mandiri sehingga terciptanya pemberdayaan bagi mitra itu sendiri.

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian kualitatif

deskriptif. Penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang

bersifat subyektif, mencakup penelahaan dan pengungkapan berdasarkan

persepsi untuk memperoleh pemahaman terhadap fenomena sosial dan

kemanusiaan.1

Sedangkan pengertian penelitian deskriptif adalah penelitian yang

berusaha memaparkan suatu karakteristik tertentu dari suatu fenomena.2

2. Sumber Data1 Asep Hermawan, Kiat Praktis Menulis Skripsi, Tesis, dan Disertasi Untuk Konsentrasi Pemasaran (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004), hlm. 14.2 Asep Hermawan, Kiat Praktis Menulis Skripsi, Tesis, dan Disertasi Untuk Konsentrasi Pemasaran (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004), hlm. 12.

Page 10: 1.docx

a. Sumber Data Primer

Merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber data atau dari

hasil penelitian lapangan. Untuk memperoleh data ini, penulis akan

melakukan wawancara dan observasi pada PT. Bank Syariah Mandiri.

b. Sumber Data Sekunder

Merupakan data yang telah tersedia atau telah ada sebelumnya.Dalam

penelitian ini, data sekunder diperoleh dari literatur-literatur kepustakaan

seperti, buku-buku, laporan keuangan, majalah, koran, internet serta

sumber lainnya yang berkaitan dengan penulisan penelitian ini.

3. Teknik Pengumpulan Data

Untuk data yang diperlukan dalam penulisan penelitian ini, maka

teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah:

a. Field Research

Field research adalah metode penelitian yang digunakan untuk

meneliti data-data dengan cara melihat langsung fenomena yang ada dan

terjadi di lapangan.

Penulis akan melakukan wawancara dengan pihak-pihak yang terkait

dan berkompeten untuk mengetahui permasalahan yang akan dibahas

dalam penelitian ini.

b. Library Research

Page 11: 1.docx

Library research merupakan metode penelitian yang digunakan untuk

meneliti data-data dengan cara mempelajari, mengkaji dan meneliti bahan-

bahan pustaka yang relevan.

Pengumpulan dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mempelajari

data-data yang ada, yang berkaitan dengan pembahasan penelitian ini

melalui buku, artikel, laporan keuangan, koran, internet dan media lainnya

yang berhubungan dengan pokok pembahasan.

4. Waktu dan Tempat penelitian

a. Waktu penelitian akan dimulai dari bulan Desember 2013 hingga

selesai.

b. Tempat penelitian akan dilaksanakan pada :

PT. Bank Syariah Mandiri KCP Tangerang Selatan - Pamulang.

Jl. Siliwangi Blok SH 21 NO. 17-18 Pamulang, Tangerang Selatan.

5. Teknik Analisi Data

Analisis dilakukan setelah data-data yang dibutuhkan dalam

penelitian ini terkumpul. Proses analisa dimulai dari membaca,

mempelajari dan menelaah data yang didapat mengenai strategi pelayanan

mitra prioritas. Selanjutnya dari proses analisa tersebut, penulis

mengambil kesimpulan dalam masalah yang bersifat umum kepada

masalah yang bersifat khusus (deduktif).

6. Teknik Penulisan

Page 12: 1.docx

Dalam penyusunannya secara teknis penulisan, semua berpedoman

pada prinsip-prinsip yang telah diatur dan dibuktikan dalam pedoman

penulisan skripsi yang diterbitkan oleh UIN Syarif Hidayatullah Fakultas

Syariah dan Hukum tahun 2013.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang dipergunakan dalam skripsi initerdiri dari 5 (lima)

bab, memiliki kandungan atau isi yang saling berkaitan dalam proses

penelitian dan untuk analisa hasil penelitian di lapangan, berikut adalah ulasan

mengenai isi dari tiap bab tersebut. Berikut ini akan diuraikan sistematika

penulisan sebagai berikut:

Bab I

Pendahuluan terdiri dari 1) Latar Belakang Masalah 2) Identifikasi Masalah 3)

Pembatasan dan Perumusan Masalah 4) Tujuan dan Manfaat Penelitian 5)

Kerangka Teori dan Konseptual 6) Review Studi Terdahulu 7) Metode

Penelitian 8) Sistematika Penulisan

Bab II

Bab ini menyajikan tentang berbagai tinjauan literatur dan teori-teori yang

berkaitan dengan penelitian ini yaitu, pembinaan mitra pembiayaan untuk

memberdayakan mitra warung mikro bank syariah mandiri.

Bab III

Page 13: 1.docx

Pada bab ini menjelaskan tentang: Gambaran Umum Perusahaan dan

pembiayaan warung mikro.

Bab IV

Pada bab ini akan di bahas isi dari skripsi pembinaan mitra pembiayaan untuk

memberdayakan mitra warung mikro bank syariah mandiri.

Bab V

Bab penutup terdiri dari 1) kesimpulan 2) saran

DAFTAR PERTANYAAN YANG AKAN DI AJUKAN KEPADA PT. BANK

SYARIAH MANDIRI CABANG PAMULANG BERHUBUNGAN DENGAN

JUDUL SKRIPSI YAITU :

Page 14: 1.docx

PEMBINAAN MITRA PEMBIAYAAN UNTUK

MEMBERDAYAKAN MITRA WARUNG MIKRO BANK

SYARIAH MANDIRI

Apakah BSM memberikan pembiayaan kepada mitra yang belum

memiliki usaha ?

Apakah mitra yang belum memiliki usah dibina oleh BSM ?

Apakah mitra dibina hingga bisa menjalani usaha sendiri ?

Berapa lama pembinaan yang dilakukan oleh bank syariah mandiri

kepada mitra ?

Berikan contoh pembinaan yang dilakukan oleh bank syariah mandiri

untuk meningkatkan pendapatan pembiayaan mitra ?

Apakah ada perubahan setelah pembinaan pembiayaan terhadap

pendapatan pembiayaan mitra jika Ya, sebutkan ? Jika Tidak, mengapa ?

Pembinaan apa saja yang dilakukan oleh bank syariah mandiri ?

Pembinaan produk apa yang paling sering dilakukan oleh bank syariah

mandiri ?

BAB II

A. A1. KONSEP PEMBINAAN ?

Page 15: 1.docx

A2. KONSEP PEMBIAYAAN ?

A3. KONSEP PEMBERDAYAAN ?

B. Kerangka Teori.

Pembinaan pembiayaan sebagai upaya yang dilakukan dalam mengelola

pembiayaan bermasalah agar dapat di peroleh hasil yang optimal sesuai

dengan tujuan pemberian pembiayaan tersebut. Dengan kata lain dapat

meningkatkan usaha anggota atau memperbaiki kualitas usaha anggota.

Pembinaan kredit atau pembiayaan adalah upaya pembinaan yang

berkesinambungan (mulai dari pencairan pembiayaan sampai dengan

pembiayaan dibayar lunas termasuk pemecahan masalahnya) dan dilakukan

oleh pejabat pembiayaan yang berwenang pembinaan dilakukan menyangkut

penilaian perkembangan usaha debitur, penggunaan kredit maupun

perlindungan kepentingan bank, baik yang dilakukan secara administratif (off

site) maupun secara langsung (on site)3.

Pembinaan secara administratif di lakukan di belakang meja berdasarkan

laporan-laporan dari anggota, yang mencakup analisa laporan yang diterima

dari anggota, mengambil langkah-langkah untuk bahan kegiatan di lapangan,

memberikan informasi perkembangan pembiayaannya dan meminta tindakan

segera. Pembinaan di lapangan dilakukan dengan mengadakan kunjungan ke

tempat usaha anggota, yang meliputi penelitian tentang pembiayaan yang

3Suhardjono, Manajemen Perkreditan Usaha Kecil dan Menengah, (Yogyakarta: UPP AMP

YKPN, 2003), hlm. 246

Page 16: 1.docx

diberikan dapat mengembangkan atau meningkatkan perkembangan usaha,

terpeliharanya manajemen usaha dengan baik, perkembangan usaha anggota

setelah diberi pembiayaan.

Sedangkan pengawasan pembiayaan bertugas untuk memantau

pembiayaan antara lain membuat surat-surat peringatan kepada anggota dan

pengawasan penggunaan pembiayaan. Pengawasan dapat dilakukan dengan

dua cara yaitu, pengawasan secara preventif dan pengawasan represif.

Pengawasan preventif dimaksud untuk mencegah terjadinya masalah

dalam pembiayaan yang dapat dilakukan dengan penerapan prinsip kehati-

hatian pada setiap tahapan proses pemberian pembiayaan sejak permohonan

atau prakata pembiayaan sampai dengan pencairan pembiayaan.

Sedangkan pengawasan represif dimaksudkan untuk memperbaiki

masalah yang terjadi dalam pembiayaan yang dapat dilakukan dengan

berbagai macam cara setelah pembiayaan direalisasikan dan digunakan oleh

anggota sampai dengan pembiayaan lunas.

Pengawasan dapat diklasifikasikan dalam tiga jenis:

a. On desk Monitoring; pemantauan pembiayaan secara administratif, yaitu

melalui instrumen administratif, seperti laporan-laporan, financial

statement, kelengkapan dokumen, dan informasi pihak ketiga. Data

administrasi yang dimonitor adalah dari kegiatan debitur dan lembaga

keuangan sendiri.

Page 17: 1.docx

b. On site monitoring; yaitu pemantauan pembiayaan itu langsung ke lapangan

(mitra), baik sebagian, menyeluruh, atau khusus atas kasus tertentu untuk

membuktikan pelaksanaan kebijakan pembiayaan, atau secara

menyeluruh apakah ada deviasi yang terjadi atas term of lending yang

disepakati. Dalam pemantauan pembiayaan langsung ke lapangan ini

untuk mengetahui apakah terjadi ketidaksesuaian antara laporan dan

kondisi fisik dari kegiatan usaha mitra. Kegiatan menurut administrasi

harus sesuai dengan fisik kegiatan usaha mitra tersebut.

b. Exception Monitoring; yaitu pemantauan pembiayaan dengan memberikan

tekanan kepada hal-hal yang kurang berjalan baik dan hal-hal yang telah

berjalan sesuai dengan terms of lending, dikurangi intensitasnya.4

C. Kerangka Konseptual

4 Veithzal Rivai & Andria Permata Veithzal, Islamic Finance Managemen,(Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2008), hlm. 491

Page 18: 1.docx

D. Review Studi Terdahulu

Pelayanan Terhadap Mitra

Fasilitas Bank Syariah

Pembinaan Mitra Pembiayaan

PEMBIAYAAN UMKM Tidak

Bermasalah

PEMBIAYAAN UMKM Bermasalah

PENYELESAIAN PEMBIAYAAN

UMKM

HASIL

TIDAK SESUAI

HARAPAN

SESUAI HARAPAN

SARAN

Bank Syariah

Page 19: 1.docx

1. PENGAWASAN DAN PEMBINAAN PEMBIAYAAN BERMASALAH

OLEH ACCOUNT OFFICER (Studi di PT BPR Syariah Baktimakmur

Indah Krian Sidoarjo)

Oleh H.M. Arsyad al-Makki

Berdasarkan hasil analisis dapat di simpulkan bahwa pelaksanaan pengawasan

dan pembinaan pembiayaan bermasalah oleh account officer di BPRS

Baktimakmur Indah Krian Sidoarjo dilakukan 1 sampai 2 sekali dalam

sebulan (kunjungan ke tempat nasabah) sesuai dengan kondisi tetapi hal ini

menjadi kurang optimal karena kurangnya jumlah account officer hanya 2

orang. Kurangnya jumlah account officer ini disebabkan adanya pemindahan

account officer ke kantor cabang BPRS Baktimakmur Indah di daerah lain dan

juga adanya pembajakan karyawan dalam hal ini account officer oleh bank

umum syariah yang secara otomatis membawa lari nasabah binaan mereka.

Untuk mengatasi hal tersebut account officer menggunakan analisis SWOT

untuk memantau perkembangan pembiayaan bermasalah. Pembiayaan

bermasalah di BPR Syariah Baktimakmur Indah Krian Sidoarjo sekitar

2,43%, hal ini lebih dikarenakan karena kondisi usaha debitur kurang baik

atau dikarenakan musibah. Ada juga karena debitur dengan sengaja

melakukan kesalahan seperti menunda-nunda pembayaran dan menggunakan

dana tidak sesuai dengan perjanjian tapi hal itu presentasinya sangat kecil.

Sedangkan faktor penghambat pelaksanaan pengawasan dan pembinaan

pembiayaan bermasalah adalah account officer yang kurang pengalaman atau

Page 20: 1.docx

kurang memahami tentang pembiayaan bermasalah dan penanganannya,

debitur yang susah ditemui dan jarak debitur yang jauh sehingga membuat

pengawasan dan pembinaan tidak optimal.

2. PELAKSANAAN MONITORING PEMBIAYAAN MURABAHAH di

PT.BANKSYARIAH MANDIRI Tbk. Kantor Cabang (KC) Jakarta

Kebon Jeruk

Menurut informasi yang didapet penulis dari petugas bank, selain tidak ada

permasalahan atas pengembalian pembiayaan murabahah sehingga tidak ada

permasalahan yang berarti karena selama ini pembiayaan murabahah

dikembalikan sesuai prjanjian yang dilakukan sebelumnya. Pengawasan

feedback control yang dilakukan oleh PT. Bank Syariah Mandiri Kantor

Cabang (KC) Kebon Jeruk terealisasi dengan baik dan sesuai dengan yang

telah direncanakan oleh pihak bank.

DAFTAR PUSTAKA SEMENTARA

Page 21: 1.docx

Anggadiredja, Dedi, Account Officer Yogyakarta: Institut Bankir Indonesia,

1998.

Anshori, Abdul Ghafur, Tanya Jawab Perbankan Syariah, Yogyakarta: UII

Press, 2008.

Antonio, Muhammad Syafi’i, Bank Syariah: Dari Teori Ke Praktek, Jakarta:

Gema Insani Press, 2001.

Arifin, Zainul, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah, Jakarta: Alvabeta,

2005.

Arikunto, Suhasimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:

Melton patra, 1997.

Azar, Saifuddin, Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998.

Bank Indonesia, Statistik Perbankan Syariah April 2010, Direktorat

Perbankan Syariah: Jakarta, 2010.

Firdaus, Rahmat dan Maya Ariyanti, Manajemen Perkreditan Bank Umum,

Bandung: Alfabeta, 2009.

Jusuf, Jopie, Panduan Dasar untuk Account Officer, Yogyakarta: UPP AMP

YKPN, 1992.

Jogiyanto, Teori Fortofolio Dan Analisis Investasi, Edisi ke-2, Yogyakarta:

BPPE, 2000.

Kuncoro, Mudrajat dan Suhardjono, Manajemen Perbankan Teori dan

Aplikasi, Yogyakarta: BPFE, 2002.

Muhammad,Manajemen Bank Syariah, Yogyakarta: AMP YKPN, 2005.

Luqman, “Sejarah Ekonomi Islam: Perkembangan Panjang Realitas Ekonomi

Islam” Dalam Nur Kholis, (ed.) Menjawab Keraguan Berekonomi Syariah,

Yogyakara: MSI UII–Safiria Insania Press, 2008.

Muljono, Teguh Pudjo, Manajemen Perkreditan Bagi Bank Komersial,

Yogyakarta: BPFE, 2007.

Page 22: 1.docx

Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, Yogyakarta: UPP AMP

YKPN, 2005.

Perwataatmadja, Karnaen dan Muhammad Syafi’i Antonio, Apa dan

Bagaimana Bank Islam, Yogyakarta: PT Dhana Bhakti Prima Yasa, 1999.

Rivai, Veithzal dan Andria Permata Veithzal, Islamic Finance Managemen,

Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2008.

_______________________________________, Credit Management

Handbook, Jakarta: PT RajaGrafindo, 2006.

______________, dkk, Bank dan Financial Institution Management, Jakarta:

PT RajaGrafindo Persada, 2007.

______________, dan Arviyan Arifin, Islamic Banking (Sebuah Teori,

Konsep dan Aplikasi), Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010.

Safri, Sofyan, Sistem Pengawasan Manajemen, Jakarta: PT. Pustaka

Quantum,2001.

Suhardjono, Manajemen Perkreditan Usaha Kecil dan Menengah, Yogyakarta:

UPP AMP YKPN, 2003.

Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, Bandung: CV. Alfabeta, 2003.

Surakhmad, Winarno, Pengantar Penelitian Ilmiah, Bandung: Tarsito, 1980.

Sutojo, Siswanto, Strategi Manajemen Bank Umum, Konsep, Teknis Dan

Kasus Jakarta: Danar Mulia Pustaka, 2000.

______________, Menangani Kredit Bermasalah Konsep, Teknik, dan Kasus,

Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo, 1997.

Tjoekam, Perkreditan Bisnis Inti Bank Komersial, Konsep, Teknik dan Kasus,

Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1999.