27
1 of 27 Draft Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi Arsitektur Disajikan dalam Rapat Kerja Nasional ASOSIASI PENDIDIKAN TINGGI ARSITEKTUR INDONESIA (APTARI) 4-5 Juni 2015 Jogjakarta Plaza Hotel - Yogyakarta

2015 APTARI.pedoman Kurikulum ArsitekturKKNI

  • Upload
    adith04

  • View
    155

  • Download
    26

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pedoman kurikulum arsitektur 2015

Citation preview

Page 1: 2015 APTARI.pedoman Kurikulum ArsitekturKKNI

1 of 27

Draft

Pedoman Penyusunan

Kurikulum Pendidikan Tinggi

Arsitektur Disajikan dalam Rapat Kerja Nasional

ASOSIASI PENDIDIKAN TINGGI ARSITEKTUR INDONESIA (APTARI)

4-5 Juni 2015

Jogjakarta Plaza Hotel - Yogyakarta

Page 2: 2015 APTARI.pedoman Kurikulum ArsitekturKKNI

2 of 27

Pengantar

Salam Arsitektur!

Akhir tahun 2015 yang hanya tinggal beberapa bulan lagi akan menjadi tonggak baru

bagi dunia kerja di Indonesia. Penerapan Pasar Bebas ASEAN yang akan di mulai pada

akhir tahun ini akan membuat persaingan untuk masuk dunia kerja semakin keras. Hal ini

terjadi karena tenaga kerja asing, khususnya dari kawasan ASEAN akan bebas masuk ke

Indonesia. Berbagai kesepakatan telah dibuat oleh para petinggi negara ASEAN yang

terkait dengan ketenagakerjaan dan industri untuk mengatur mekanisme masuknya

tenaga kerja lintas negara ASEAN baik melalui standar pendidikan maupun sertifikasi

keahlian. Meskipun peluang yang sama juga berlaku bagi tenaga kerja Indonesia ke

negara lain di kawasan ASEAN, namun jika melihat kesiapan teknis dan non teknis

pekerja Indonesia untuk bersaing dengan tenaga kerja dari kawasan ASEAN tampaknya

rasa khawatir yang sangat besar menghantui masyarakat Indonesia.

Dengan jumlah peluang dan kesempatan kerja di bidang keyasaan dan pembangunan

yang relatif lebih besar dibandingkan dengan negara-negara lainnya, Indonesia

diperkirakan akan menjadi tujuan pencari kerja asing dari ASEAN. Jika mengacu pada

program kerja pemerintah Indonesia lima tahun kedepan maka dapat dibayangkan

besarnya kebutuhan tenaga rekayasawan termasuk arsitek. Namun demikian peluang

tersebut justru menjadi persoalan bagi tenaga kerja nasional karena selain jumlah tenaga

kerja yang tersedia terbatas secara formal banyak juga tenaga kerja Indonesia yang

belum tersertifikasi. Akan sangat menyedihkan bila tenaga kerja kita hanya menjadi

penonton di tempatnya sendiri karena tak mamu bersaing dengan tenaga kerja yang

masuk dari negara lain dari kawasan ASEAN.

Tantangan tenaga kerja Indonesia untuk bersaing secara terbuka di pentas ASEAN ini

juga termasuk untuk bidang arsitektur. Dengan ditandatanganinya Perjanjian ASEAN

Architect oleh semua perwakilan negara ASEAN yang terkait dengan profesi arsitek maka

ke depan hanya mereka yang terdaftar dalam sajalah yang dapat bersaing masuk kerja di

lingkungan negara ASEAN. Sebagai gambaran hingga saat ini hanya 33 arsitek Indonesia

yang terdaftar sebagai ASEAN architects. Memang tidak semua proyek fisik

membutuhkan arsitek tetapi jika melihat besarnya volume pembangunan di negara kita

maka kebutuhan akan arsitek juga sangat besar, mencapai ratusan ribu arsitek dari

Page 3: 2015 APTARI.pedoman Kurikulum ArsitekturKKNI

3 of 27

berbagai jenjang keahlian. Kondisi ini sangat memprihatinkan dan memerlukan perhatian

semua pihak terkait termasuk juga lembaga pendidikan arsitek di negeri ini.

APTARI sebagai forum yang menaungi lembaga pendidikan tinggi arsitektur di Indonesia

harus memikirkan tantangan baru yang tidak sederhana. Pelaksanaan pendidikan

mungkin tidak bisa lagi dilakukan sebagai sekedar proses produksi lulusan. Tetapi juga

ikut bertanggung jawab untuk menjadikan lulusan nya agar mampu bersaing dengan

arsitek lulusan ASEAN yang masuk ke Indonesia. Keharusan Indonesia untuk membuka

diri dan melaksanakan perdagangan bebas ASEAN, mau tidak mau telah memaksa kita,

pendidikan tinggi arsitektur untuk secepatnya menata diri. Kalau kita sebagai lembaga

pendidikan tinggi mahasiswa arsitektur terlambat mempersiapkan diri dengan baik, kita

akan menelan kekalahan demi kekalahan, dan pada gilirannya lulusan kita terpaksa hidup

di bawah dominasi profesional negara lain. Dan jika mengacu pada waktu yang tersisa

untuk menyongsong 2016, maka jelas tugas yang sedemikian rumit perlu segera

ditangani.

Menyangkut pendidikan arsitektur di Indonesia, sesungguhnya APTARI sudah pernah

merumuskan pedoman kurikulum bagi penyelenggara pendidikan tinggi arsitektur.

Pedoman yang ada berisi ketentuan kompetensi dasar lulusan yang harus diberikan

kepada para mahasiswanya. Namun demikian rumusan tersebut disusun lebih untuk

jenjang pendidikan sarjana dan lagi dibuat belum dengan mempertimbangkan

diberlakukannya pasar bebas ASEAN. Selain itu banyak juga dokumen-dokumen

peraturan yang terkait dengan penyelenggaraan pendidikan tinggi yang perlu diacu

untuk menjadikan lulusan yang dihasilkan diakui oleh pasar ASEAN. Ketentuan-ketentuan

tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, Pendidikan profesi maupun Lembaga

Akreditasi Mandiri - yang bukan dilakukan oleh BAN PT - merupakan situasi dan

kebutuhan terkini yang perlu dipikirkan bersama. Tuntutan untuk menjadikan pendidikan

tinggi sebagai ujung tombak pembangunan sumberdaya manusia Indonesia tampaknya

juga semakin kuat dengan dipisahkannya pendidikan tinggi dari kementerian pendidikan

nasional.

Merujuk pada paparan kondisi di atas maka kiranya APTARI bersama anggotanya untuk

duduk bersama membicarakan persoalan-persoalan yang terkait tugas pendidikan tinggi

untuk menghasilkan lulusan yang bisa bergaul dan berkompetisi di kawasan ASEAN.

Bagaimanapun kita sadar bahwa terdapat beberapa permasalahan di luar hal-hal tersebut

diatas yang perlu ditindak lanjuti yaitu: 1) Kualitas pendidikan arsitektur nasional yang

belum merata; 2) Durasi pendidikan dasar arsitektur nasional yang 5 tahun kompatibel

dengan persyaratan dunia 5 tahun & PPArs belum bisa diselenggarakan secara nasional

Page 4: 2015 APTARI.pedoman Kurikulum ArsitekturKKNI

4 of 27

dan 3) Kuantitas sarjana arsitek yang cenderung menurun setiap tahun disertai kurangnya

sarana prasarana tidak memadai lebih khususnya di Indonesia Timur.

Maka untuk menyongsong pelaksanaan Pasar Bebas ASEAN ini APTARI akan

melaksanakan kegiatan Rapat Kerja Nasional Asosiasi Pendidikan Tinggi Arsitektur

Indonesia yang di selengarakan di Yogyakarta yang bertemakan “Pasar Bebas ASEAN

dan Tantangan Pendidikan Arsitek Indonesia yang lebih berkualitas” ini bertujuan untuk

mengidentifikasi persoalan - persoalan di bidang pendidikan arsitektur dan merumuskan

kembali pedoman kurikulum yang kompatibel dengan tuntutan perubahan. Hal ini dapat

dilihat sebagai bentuk mempersiapkan dan menyesuaikan diri dalam perhelatan dunia

ASEAN ECONOMY COMMUNITY 2015.

Draf ini adalah lembaran kerja yang diharapkan dapat didiskusikan, dilengkapi,

dimatangkan dan diputuskan menjadi pedoman awal dalam Rakernas tersebut oleh para

Anggota agar secara kolektif pendidikan Arsitektur Indonesia siap dalam menghadapi

tantangan besar di atas.

Ketua APTARI

Dr. Ir. A. Adib Abadi, M. Sc.

Page 5: 2015 APTARI.pedoman Kurikulum ArsitekturKKNI

Pedoman Capaian Pembelajaran Page 5 of 27

Bab 1

Landasan Hukum dan Referensi

1.1 Landasan Hukum Kurikulum Pendidikan Tinggi (KPT)

Dalam menyusun kebijakan akademik dan kurikulum di program studi arsitektur perlu

mengacu pada peraturan-peraturan sebagai berikut:

• UU RI no. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

• UU RI no. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

• Peraturan Presiden no 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia

(KKNI)

• Peraturan Menteri no 49 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi

(SNPT).

• Peraturan Menteri no 154 tahun 2014 tentang Rumpun Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi serta Gelar Lulusan Perguruan Tinggi.

1.2 Rujukan

Dalam menyusun kebijakan akademik dan kurikulum di program studi arsitektur dapat

merujuk berikut:

• Buku Panduan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Tinggi 2008

• Unesco-UIA Charter (2005) „Design, Knowledge, Skills‟

• 13 Butir Kompetensi IAI

• ASEAN MRA for Architectural Services

• Piagam Deklarasi Pendidikan Arsitektur Indonesia 2010

• NAAB 2009 Conditions for Substantial Equivalency for Professional Degree Programs in

Architecture

• KAAB-2014 Conditions & Procedures for Professional Degree Programs in Architecture

• UU no: 18 tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi.

• SK DirJen Dikti No.43/Dikti/Kep/2006 tentang Rambu-rambu Pelaksanaan Kelompok

Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi (??)

Page 6: 2015 APTARI.pedoman Kurikulum ArsitekturKKNI

Pedoman Capaian Pembelajaran Page 6 of 27

Bab 2

Standar Kompetensi Lulusan

Pendidikan Arsitektur

2.1 Gelar Lulusan

Sesuai dengan Peraturan Menteri No 154 tahun 2014 tentang Rumpun Ilmu Pengetahuan

dan Teknologi serta Gelar Lulusan Perguruan Tinggi direkomendasikan nomenklatur

sebagaimana Tabel 1 berikut.

Tabel 1. Rekomendasi Program Studi dan Gelar

Jenjang Program Studi (B. Indonesia)

Terminologi Internasional

Gelar Singkatan SKPI No Kode

Diploma (D3) Gambar Arsitektur

Architectural

Drafting

Ahli Madya A.Md. Ars. Gambar

Arsitektur

52.602.01.0

1

Sarjana (S1) Arsitektur Architecture Sarjana

Arsitektur

S.Ars. Arsitektur 61.602.01

Profesi Arsitektur Architecture Arsitek Ar. Arsitek 73.602.01

Magister (S2) Arsitektur Architecture Magister

Arsitektur

M.Ars. Arsitektur 81.602.01

Doktor (S3) Arsitektur Architecture Doktor

Arsitektur

Dr. Ars. Arsitektur 91.602.01

Dalam wacana yang lebih lebar di banyak negara dibuka adanya perbedaan yang relatif

kuat antara “arsitektur desain” (sering hanya disebut sebagai architecture yang

merupakan sekolah profesional merancang arsitektur) dan “teknik arsitektur” (yang sering

disebut dengan architectural engineering yang lebih berkembang pada aspek

keteknikannya.

Page 7: 2015 APTARI.pedoman Kurikulum ArsitekturKKNI

Pedoman Capaian Pembelajaran Page 7 of 27

2.2 Kerangka Kualifikasi Lulusan

Sesuai dengan Peraturan Presiden no 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi

Nasional Indonesia (KKNI) dan Peraturan Menteri no 49 tahun 2014 tentang Standar

Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT). maka ditentukan level kemampuan lulusan sesuai

jenjang sebagaimana Tabel 2 berikut.

Tabel 2. Kemampuan Kerja Lulusan

Level Kemampuan Kerja dalam KKNI Jenjang

9 Melakukan pendalaman dan perluasan IPTEKS baru melalui riset,

menyelesaikan masalah dengan pendekatan multi atau

transdisiplin

Doktor

8 Mengembangkan IPTEKS melalui riset, inovasi dan teruji,

menyelesaikan masalah dengan pendekatan inter/multi disiplin

Magister

7 Mengelola sumber daya, mengevaluasi secara komprehensif

untuk pengembangan strategis organisasi, menyelesaikan

masalah dengan pendekatan monodisiplin.

Profesi

6 Mengaplikasikan, mengkaji, membuat desain, manfaatkan IPTEKS

dalam menyelesaikan masalah prosedural.

Sarjana

5 Menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas, memilih berbagai

metode, memformulasi penyelesaian masalah prosedural.

Diploma 3

Secara garis besar kompetensi yang diharapkan dari setiap lulusan di setiap jenjang

adalah sebagai mana Tabel 3 berikut:

Page 8: 2015 APTARI.pedoman Kurikulum ArsitekturKKNI

Pedoman Capaian Pembelajaran Page 8 of 27

Tabel 3. Garis Besar Kompetensi Lulusan

Jenjang Kompetensi

Diploma Arsitektur Ahli madya yang mampu merepresentasikan secara teknis

(gambar, model, pemodelan informasi bangunan) konstruksi

arsitektural baik manual maupun digital

Sarjana Sarjana yang mampu merancang dan menguasai ilmu

arsitektur pada tingkat dasar

Profesi Lulusan yang siap mengembangkan diri menjadi arsitek

profesional

Magister Magister yang menguasai state of the art perancangan & ilmu

arsitektur

Doktor Doktor yang mampu mengembangkan state of the art ilmu

arsitektur

Dalam SNPT dimungkinkan dikembangkan Magister Terapan dan Doktor Terapan. Dalam

nomenklatur baru ini perlu dirumuskan kompetensi penciri untuk jenjang Magister dan

Doktor Terapan tersebut terlebih lagi karena secara esensial ilmu arsitektur adalah ilmu

praksis.

Page 9: 2015 APTARI.pedoman Kurikulum ArsitekturKKNI

Pedoman Capaian Pembelajaran Page 9 of 27

2.3 Profil Sarjana Arsitektur

Sarjana Arsitektur yaitu Sarjana yang mampu merancang dan menguasai ilmu arsitektur

pada tingkat dasar. Peran yang dapat dilakukan oleh lulusan sarjana arsitektur setelah

menyelesaikan proses pembelajaran di program studi terkait terinci di Tabel.

Tabel 4. Profil Lulusan Sarjana Arsitektur

Profil Lulusan Sarjana Level Pengetahuan

A. Praktisi Arsitektur - Perancang Bangunan Sederhana

Dasar

B. Praktisi Terkait Arsitektur - Kontraktor Bangunan/Builder - Pengembang/Developer - Pengelola Proyek - Pembuat kebijakan Arsitektur C. Akademisi atau peneliti Arsitektur - Pendidik arsitektur - Aktivis ‘Design’ (Kritikus, Kurator, Seniman Asitektur, LSM) D. Non-Arsitektur - Perbankan - Managemen - Marketing - Insan Film - Dan lain-lain

Dasar

Dasar

Dasar

Kompetensi Utama

Perlu dilakukan kajian terhadap kompetensi UIA (UIA Charter 2005), IAI, NAAB, KAAB dan bench

marking terhadap Sekolah-sekolah Arsitektur di Dunia. Secara umum, untuk menjadi perancang

bangunan diperlukan kompetensi rujukan sebagai berikut:

Tabel 5. Kompetensi Rujukan dan Pengelompokannya untuk Jenjang Sarjana

Merancang 1 Kemampuan untuk berimajinasi, berpikir kreatif, berinovasi dan

menjadi pelopor dalam desain.

2 Kemampuan untuk mengumpulkan informasi, merumuskan

masalah perancangan, melakukan analisis.

3 Kemampuan untuk berpikir tiga-dimensi dalam eksplorasi

desain.

Page 10: 2015 APTARI.pedoman Kurikulum ArsitekturKKNI

Pedoman Capaian Pembelajaran Page 10 of 27

Tabel 5. Kompetensi Rujukan dan Pengelompokannya untuk Jenjang Sarjana

4 Kemampuan untuk merekonsiliasi berbagai faktor,

mengintegrasikan pengetahuan dan menerapkan keterampilan

dalam penciptaan suatu solusi desain.

Berargumentasi: 1 Pengetahuan tentang teori dan metoda merancang.

2 Memahami prosedur dan proses desain.

3 Mampu menjelaskan keputusan desain dengan bekal teori dan

metoda merancang.

Mengkaji 1 Pengetahuan tentang preseden sejarah dan budaya dalam

arsitektur lokal dan dunia.

2 Pengetahuan tentang seni rupa dan pengaruhnya terhadap

kualitas desain arsitektur.

3 Kesadaran akan peraturan yang relevan, pedoman teknis dan

standar untuk perencanaan, desain, konstruksi, kesehatan,

keselamatan dan penggunaan lingkungan binaan.

4 Pengetahuan teknis struktur, bahan, dan konstruksi.

5 Memahami proses desain teknis dan integrasi struktur,

teknologi konstruksi dan sistem utilitas menjadi kesatuan

fungsional yang efektif.

Mengkomunikasikan (Berkomunikasi)

1 Kemampuan untuk bertindak dan untuk mengkomunikasikan

ide-ide melalui kolaborasi, berbicara, berhitung, menulis,

menggambar, pemodelan dan evaluasi.

2 Dapat memanfaatkan kemampuan membuat model manual,

elektronik, dan grafis untuk mengeksplorasi, mengembangkan,

menetapkan dan mengkomunikasikan proposal desain.

Page 11: 2015 APTARI.pedoman Kurikulum ArsitekturKKNI

Pedoman Capaian Pembelajaran Page 11 of 27

Bab 3

Capaian Pembelajaran Pendidikan

Arsitektur

3.1 Capaian Pembelajaran Sudah dirumuskan DIKTI, capaian pembelajaran di perguruan tinggi dikelompokkan dalam 4 aspek sebagaimana Gambar 1.

Page 12: 2015 APTARI.pedoman Kurikulum ArsitekturKKNI

Pedoman Capaian Pembelajaran Page 12 of 27

3.1.2 Rincian Capaian Pembelajaran Program Studi Sarjana Arsitektur

(Level 6)

Tabel 6. Capaian Pembelajaran Program Studi Sarjana

Domain

SNPT

Capaian Pembelajaran

Sikap 1 Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap

religius;

2 Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas

berdasarkan agama, moral dan etika;

3 Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, bernegara, dan peradaban berdasarkan Pancasila;

4 Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki

nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa;

5 Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan

kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain;

6 Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap

masyarakat dan lingkungan;

7 Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara

8 Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;

9 Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang

keahliannya secara mandiri;

10 Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan

11 Memiliki sikap etis dan estetis, komunikatif, adaptif, dan apresiatif.

Ketrampilan 1 mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam

konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan

Page 13: 2015 APTARI.pedoman Kurikulum ArsitekturKKNI

Pedoman Capaian Pembelajaran Page 13 of 27

Tabel 6. Capaian Pembelajaran Program Studi Sarjana

Umum teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang

sesuai dengan bidang keahliannya;

2 Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur;

3 mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu

pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai

humaniora sesuai dengan keahliannya berdasarkan kaidah, tata cara dan

etika ilmiah dalam rangka menghasilkan solusi, gagasan, desain atau

kritik seni;

4 Mampu menyusun deskripsi saintifik hasil kajian tersebut di atas dalam

bentuk skripsi atau laporan tugas akhir, dan mengunggahnya dalam

laman perguruan tinggi;

5 mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian

masalah di bidang keahliannya, berdasarkan hasil analisis informasi dan

data;

6 mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja dengan

pembimbing, kolega, sejawat baik di dalam maupun di luar lembaganya.

7 mampu bertanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan

melakukan supervisi serta evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang

ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah tanggung jawabnya;

8 mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang

berada di bawah tanggung jawabnya, dan mampu mengelola

pembelajaran secara mandiri;

9 mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan

menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah

plagiasi;

Ketrampilan

Khusus

1 Mampu menyusun konsep rancangan arsitektur yang mengintegrasikan

hasil kajian aspek perilaku, lingkungan, teknis, dan nilai-nilai yang terkait

dengan arsitektur.

Page 14: 2015 APTARI.pedoman Kurikulum ArsitekturKKNI

Pedoman Capaian Pembelajaran Page 14 of 27

Tabel 6. Capaian Pembelajaran Program Studi Sarjana

2 Mampu merancang arsitektur secara mandiri dengan metode

perancangan yang berbasis riset, dan menghasilkan karya arsitektur yang

kreatif, yang merupakan penyelesaian masalah arsitektur yang

kontekstual, dan teruji secara teoretis terhadap kaidah arsitektur.

3 Mampu mengkomunikasikan pemikiran dan hasil rancangan dalam

bentuk grafis, tulisan, dan model yang komunikatif dengan teknik manual

maupun digital.

4 Mampu menyajikan beberapa alternatif solusi rancangan dan membuat

keputusan pilihan berdasarkan pertimbangan keilmuan arsitektur.

5 Mampu memanfaatkan kemampuan merancangnya untuk membantu

melakukan pengawasan dan/atau pelaksanaan pembangunan lingkungan

dan bangunan.

6 Memiliki sikap etis dan estetis, komunikatif, adaptif, dan apresiatif.

Pengetahuan 1 Menguasai konsep teoritis tentang arsitektur, perancangan arsitektur,

estetika, sistem struktur dan utilitas bangunan.

2 Menguasai prinsip sains bangunan, landscape, perencanaan dan

perancangan kota, permukiman, arsitektur Nusantara, ekologi, dan

pemaknaan dalam arsitektur.

Page 15: 2015 APTARI.pedoman Kurikulum ArsitekturKKNI

Pedoman Capaian Pembelajaran Page 15 of 27

3.1.3 Rincian Capaian Pembelajaran Program Studi Profesi Arsitek (Level

7)

Tabel 7. Capaian Pembelajaran Program Studi Profesi Arsitek

Domain

SNPT

Capaian Pembelajaran

Sikap 1 Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap

religius;

2 Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas

berdasarkan agama, moral dan etika;

3 Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, bernegara, dan peradaban berdasarkan Pancasila;

4 Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki

nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa;

5 Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan

kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain; 6 Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap

masyarakat dan lingkungan;

7 Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara

8 Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;

9 Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang

keahliannya secara mandiri; 10 Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan

11 Memiliki sikap etis dan estetis, komunikatif, adaptif, dan apresiatif.

Ketrampilan

Umum

1 mampu bekerja di bidang keahlian pokok untuk jenis pekerjaan yang

spesifik dan memiliki kompetensi kerja yang minimal setara dengan

standar kompetensi kerja profesinya;

2 mampu membuat keputusan yang independen dalam menjalankan

pekerjaan profesinya berdasarkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan

kreatif;

Page 16: 2015 APTARI.pedoman Kurikulum ArsitekturKKNI

Pedoman Capaian Pembelajaran Page 16 of 27

Tabel 7. Capaian Pembelajaran Program Studi Profesi Arsitek

3 mampu menyusun laporan atau kertas kerja atau menghasilkan karya

desain di bidang keahliannya berdasarkan kaidah rancangan, prosedur

baku, dan kode etik profesi yang dapat diakses oleh masyarakat akademik

4 mampu mengomunikasikan pemikiran/argumen atau karya inovasi yang

bermanfaat bagi pengembangan profesi dan kewirausahaan, yang dapat

dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan etika profesi, kepada

masyarakat terutama masyarakat profesinya;

5 mampu melakukan evaluasi secara kritis terhadap hasil kerja dan

keputusan yang dibuat dalam melaksanakan pekerjaannya oleh dirinya

sendiri dan oleh sejawat; 6 mampu meningkatkan keahlian keprofesiannya pada bidang yang khusus

melalui pelatihan dan pengalaman kerja;

7 mampu meningkatkan mutu sumber daya untuk pengembangan program

strategis organisasi; 8 mampu memimpin suatu tim kerja untuk memecahkan masalah pada

bidang profesinya; 9 mampu bekerja sama dengan profesi lain yang sebidang dalam

menyelesaikan masalah pekerjaan bidang profesinya; 10 mampu mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan

masyarakat profesi dan kliennya; 11 mampu bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang profesinya sesuai

dengan kode etik profesinya; 12 mampu meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri;

13 mampu berkontribusi dalam evaluasi atau pengembangan kebijakan

nasional dalam rangka peningkatan mutu pendidikan profesi atau

pengembangan kebijakan nasional pada bidang profesinya; 14 mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan, dan

menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan pengembangan

hasil kerja profesinya; Ketrampilan

Khusus

1 Mampu merancang arsitektur secara mandiri dan kelompok, hingga

menghasilkan karya arsitektur yang memenuhi kaidah arsitektur dan syarat

keterbangunan, sesuai dengan kebutuhan pengguna dan klien, yang

merupakan penyelesaian masalah arsitektur yang nyata dan kontekstual,

serta bertujuan untuk meningkatkan mutu lingkungan. 2 Mampu menyusun dokumen rancangan bangunan yang meliputi program

rancangan, rancangan teknis, persyaratan teknis dan biaya pembangunan,

yang sesuai dengan standar pelaksanaan pembangunan. 3 Mampu menyajikan beberapa alternatif solusi rancangan dan membuat

keputusan pilihan berdasarkan pertimbangan keilmuan arsitektur dan

keterlaksanaan pembangunan.

Page 17: 2015 APTARI.pedoman Kurikulum ArsitekturKKNI

Pedoman Capaian Pembelajaran Page 17 of 27

Tabel 7. Capaian Pembelajaran Program Studi Profesi Arsitek

4 Mampu bekerjasama dengan klien dan dengan disiplin lain yang terkait

dalam proses perancangan, pelaksanaan, dan pengawasan proyek

arsitektur, sesuai kode etik profesi. 5 Memiliki sikap etis dan estetis, komunikatif, adaptif, apresiatif, dan

partisipatif. Pengetahuan 1 Menguasai aplikasi konsep arsitektur, perancangan arsitektur, estetika,

sistem struktur dan utilitas bangunan, rancangan tapak, dan adaptibilitas

terhadap lingkungan. 2 Menguasai prinsip manajemen proyek, teknik dan proses konstruksi,

penyusunan dokumen rancangan dan pelelangan, pelestarian bangunan

dan lingkungan, peraturan bangunan dan kota, dan etika profesi.

Page 18: 2015 APTARI.pedoman Kurikulum ArsitekturKKNI

Pedoman Capaian Pembelajaran Page 18 of 27

Bab 4

Rekomendasi Bahan Kajian, Kualifikasi

Dosen & Sarana Prasarana

Dalam penyusunan kurikulum, bahan kajian sangat penting didefinisikan. Di SNPT tersurat bahwa bahan kajian merupakan unit / komponen pengetahuan atau materi yang harus dipelajari yang terkait dengan kemampuan yang akan dicapai untuk mencapai capaian pembelajaran yang direncanakan. Walaupun bahan kajian dapat dipilih sendiri oleh sebuah program studi namun APTARI memandang perlu adanya koridor yang disepakati bersama dan terus dikembangkan dalam bentuk forum dosen pengampu bahan kajian yang terkait (bidang keilmuan / keahlian).

4.1 Rekomendasi untuk Program Sarjana

4.1.1 Bahan Kajian

Daftar Bahan Kajian di bawah ini masih berupa tema-tema dasar yang belum dirinci kedalaman maupun keluasannya. Kedalaman dan keluasan sangat dipengaruhi oleh jenjang pendidikan.

Tabel 8. Rekomendasi Bahan Kajian

No Bahan Kajian Bahasa Inggris Penjelasan

1 Perancangan Kreatif Creative Design

2 Riset Analisis &

Pemrograman Arsitektur

Analitical Research of

Architectural Programmming

3 Ruang & Organisasinya Space & Spatial Organization

4 Keterbangunan Buildability

5 Metoda dan Prinsip

Perancangan

Design Methods & Priciples

6 Pengembangan Desain Design Development

7 Sejarah & Humaniora History and Humanity

8 Seni Visual Terapan Applied Visual Art

9 Standar dan Peraturan

Bangunan

Building Codes & Regulations Pengetahuan tentang pranata

pembangunan yang meliputi

peraturan bangunan setempat,

standar bangunan

Page 19: 2015 APTARI.pedoman Kurikulum ArsitekturKKNI

Pedoman Capaian Pembelajaran Page 19 of 27

Tabel 8. Rekomendasi Bahan Kajian

No Bahan Kajian Bahasa Inggris Penjelasan

10 Struktur, Bahan dan

Konstruksi

Structure, Material &

Construction

11 Teknologi Bangunan Building Technology

12 Ketrampilan Komunikasi Communication Skills verbal, grafis (manual, CAD), model, kolaborasi

13 Menulis Ilmiah dan

Kreatif

Scientific & Creative Writing untuk membuat Skripsi, Logbook, Portofolio Design, Design Report, Technology Report)

14 Perancangan Kota Urban Design

4.1.2 Rekomendasi Kualifikasi Pengajar / Dosen Program Sarjana

Tabel 9. Rekomendasi Kualifikasi Pengajar Bahan Kajian

No Bidang Kajian Kualifikasi Minimal Pengajar

1 Perancangan Kreatif S2 Design Arsitektur

2 Riset Analisis & Pemrograman Arsitektur S2 Arsitektur by Research

3 Ruang & Organisasinya S2 Arsitektur

4 Keterbangunan S2 Teknologi Bangunan

5 Metoda dan Prinsip Perancangan S2 Design Arsitektur

6 Pengembangan Desain S2 Design Arsitektur

7 Sejarah & Humaniora S2 Sejarah Arsitektur, Sosial-Budaya

8 Seni Visual Terapan S2 Seni, Arsitektur

9 Standar dan Peraturan Bangunan S2 Design Arsitektur, Arsitek Profesional

Page 20: 2015 APTARI.pedoman Kurikulum ArsitekturKKNI

Pedoman Capaian Pembelajaran Page 20 of 27

Tabel 9. Rekomendasi Kualifikasi Pengajar Bahan Kajian

10 Struktur, Bahan dan Konstruksi S2 Teknologi Bangunan, Struktur/Konstruksi

11 Teknologi Bangunan S2 Design Arsitektur, Computer Grafis

12 Ketrampilan Komunikasi S2 by Design, by Course, by Research

13 Menulis Ilmiah dan Kreatif S2 Arsitektur by Design, by Course, by Research

14 Perancangan Kota S2 Arsitektur Urban Design, by design, by Course, by Research

4.1.3 Rekomendasi Fasilitas Pembelajaran (Laboratorium) Program Sarjana

Tabel 9. Rekomendasi Fasilitas Pembelajaran

Rumusan Kompetensi Fasilitas Pembelajaran

1. Kemampuan untuk berimajinasi, berpikir kreatif,

berinovasi dan menjadi pelopor dalam desain.

Studio Perancangan Arsitektur

2. Kemampuan untuk mengumpulkan informasi,

merumuskan masalah, melakukan analisis

(kompetensi S1).

Studio Perancangan Arsitektur

3. Kemampuan untuk berpikir tiga-dimensi dalam

eksplorasi desain.

Studio Perancangan Arsitektur

4. Kemampuan untuk merekonsiliasi berbagai

faktor, mengintegrasikan pengetahuan dan

menerapkan keterampilan dalam penciptaan

suatu solusi desain.

Studio Perancangan Arsitektur

5. Pengetahuan tentang teori dan metoda

merancang.

Ruang Kelas (kuliah)

6. Memahami prosedur dan proses desain. Ruang Kelas (kuliah)

7. Pengetahuan tentang preseden sejarah dan budaya dalam arsitektur lokal dan dunia.

Ruang Kelas (kuliah)

Page 21: 2015 APTARI.pedoman Kurikulum ArsitekturKKNI

Pedoman Capaian Pembelajaran Page 21 of 27

Tabel 9. Rekomendasi Fasilitas Pembelajaran

8. Pengetahuan tentang seni rupa dan pengaruhnya terhadap kualitas desain arsitektur.

Ruang Kelas (kuliah)

9. Kesadaran akan peraturan yang relevan, pedoman teknis dan standar untuk perencanaan, desain, konstruksi, kesehatan, keselamatan dan penggunaan lingkungan binaan.

Ruang Kelas (kuliah),

Perpustakaan online untuk akses peraturan dan standar

10. Pengetahuan teknis struktur, bahan, dan konstruksi.

Ruang Kelas (kuliah), Laboratorium Teknologi/Struktur Bangunan.

11. Memahami proses desain teknis dan integrasi struktur, teknologi konstruksi dan sistem utilitas menjadi kesatuan fungsional yang efektif.

Ruang Kelas (kuliah), Laboratorium Teknologi/Fisika Bangunan.

12. Kemampuan untuk bertindak dan untuk mengkomunikasikan ide-ide melalui kolaborasi, berbicara, berhitung, menulis, menggambar, pemodelan dan evaluasi.

Laboratorium Modelling, Computer

13. Dapat memanfaatkan kemampuan membuat model manual, elektronik, dan grafis untuk mengeksplorasi, mengembangkan, menetapkan dan mengkomunikasikan proposal desain

Laboratorium Modelling, Studio Perancangan

14. Dapat memanfaatkan kemampuan membuat model manual, elektronik, dan grafis untuk mengeksplorasi, mengembangkan, menetapkan dan mengkomunikasikan proposal desain, BIM (Building Information Modelling)

Laboratorium Modelling, Studio Perancangan Kota & Permukiman.

Page 22: 2015 APTARI.pedoman Kurikulum ArsitekturKKNI

Pedoman Capaian Pembelajaran Page 22 of 27

Standar Kompetensi

Tabel 10. Standar Kompetensi

Elemen Kompetensi Kelompok

Kompetensi

Tingkat Kompetensi

Acuan APTARI S1 PPArs S2

Desain

A. DESIGN A. PERANCANGAN (Kemampuan Berkarya)

Ability to engage imagination,

think creatively, innovate and

provide design leadership.

Kemampuan untuk

berimajinasi, berpikir kreatif,

berinovasi dan menjadi

pelopor dalam desain.

Utama Mamp

u

Mamp

u

Mamp

u

Ability to gather information,

define problems, apply analyses

and critical judgement and

formulate strategies for action.

Kemampuan untuk

mengumpulkan informasi,

merumuskan masalah,

melakukan analisis (S1).

Utama Mamp

u

Mamp

u

Mamp

u

Ability to think three-

dimensionally in the

exploration of design.

Kemampuan untuk berpikir

tiga-dimensi dalam

eksplorasi desain.

Utama Mamp

u

Mamp

u

Mamp

u

Ability to reconcile divergent

factors, integrate knowledge

and apply skills in the creation

of a design solution.

Kemampuan untuk

merekonsiliasi berbagai

faktor, mengintegrasikan

pengetahuan dan menerapkan

keterampilan dalam

penciptaan suatu solusi

desain.

Utama Mamp

u

Mamp

u

Mamp

u

B. PENGUASAAN ILMU DAN KETERAMPILAN

B. KNOWLEDGE B-I. Penguasaan Ilmu

B1. Cultural and Artistic

Studies

B1. Budaya dan Studi Artistik

Ability to act with knowledge

of historical and cultural

precedents in local and world

architecture.

Kemampuan untuk bertindak

dengan pengetahuan tentang

preseden sejarah dan budaya

dalam arsitektur lokal dan

dunia.

Pendukung Paha

m

Paha

m

Mamp

u

Ability to act with knowledge

of the fine arts as an influence

on the quality of architectural

design.

Kemampuan merancang

yang menerapkan

pengetahuan tentang seni

rupa dan pengaruhnya

terhadap kualitas desain

arsitektur.

Pendukung Sadar Mamp

u

Mamp

u

Understanding of heritage

issues in the built environment.

Memahami isu-isi pusaka

budaya di lingkungan binaan.

Pendukung Sadar Sadar Paham

Awareness of the links between

architecture and other creative

disciplines.

Kesadaran akan kaitan antara

arsitektur dan disiplin kreatif

lainnya.

Pendukung Sadar Sadar Sadar

Page 23: 2015 APTARI.pedoman Kurikulum ArsitekturKKNI

Pedoman Capaian Pembelajaran Page 23 of 27

Tabel 10. Standar Kompetensi

Elemen Kompetensi Kelompok

Kompetensi

Tingkat Kompetensi

Acuan APTARI S1 PPArs S2

Desain

B2. Social Studies B2. Ilmu Sosial

Ability to act with knowledge

of society, and to work with

clients and users that represent

society’s needs.

Kemampuan untuk bertindak

dengan pengetahuan

masyarakat, dan untuk

bekerja dengan klien dan

pengguna yang mewakili

kebutuhan masyarakat.

Pendukung Paha

m

Paha

m

Mamp

u

Ability to develop a project

brief through definition of the

needs of society users and

clients, and to research and

define contextual and functional

requirements for different types

of built environments.

Kemampuan untuk

menyusun KAK proyek

melalui definisi dari

kebutuhan pengguna

masyarakat dan klien, dan

untuk meneliti dan

menetapkan persyaratan

kontekstual dan fungsional

untuk berbagai jenis

lingkungan binaan.

Pendukung Paha

m

Paha

m

Paham

An understanding of the social

context in which built

environments are procured, of

ergonomic and space

requirements and issues of

equity and access.

Pemahaman tentang konteks

sosial di mana lingkungan

binaan berada, persyaratan

ergonomis dan ruang dan isu

kesetaraan dan akses.

Pendukung Paha

m

Paha

m

Paham

An awareness of the relevant

codes, regulations and

standards for planning, design,

construction, health, safety and

use of built environments.

Kesadaran akan peraturan

yang relevan, pedoman

teknis dan standar untuk

perencanaan, desain,

konstruksi, kesehatan,

keselamatan dan penggunaan

lingkungan binaan.

Utama Sadar Sadar Sadar

B3. Environmental Studies B3. Studi Lingkungan Hidup

Ability to act with knowledge

of natural systems and built

environments.

Kemampuan untuk bertindak

dengan pengetahuan tentang

sistem alam dan lingkungan

dibangun.

Pendukung Sadar Paha

m

Mamp

u

Understanding of conservation

and waste management issues.

Memahami isu-isu

konservasi dan pengelolaan

limbah.

Pendukung Sadar Paha

m

Paham

Page 24: 2015 APTARI.pedoman Kurikulum ArsitekturKKNI

Pedoman Capaian Pembelajaran Page 24 of 27

Tabel 10. Standar Kompetensi

Elemen Kompetensi Kelompok

Kompetensi

Tingkat Kompetensi

Acuan APTARI S1 PPArs S2

Desain

Understanding of the life cycle

of materials, issues of

ecological sustainability,

environmental impact, design

for reduced use of energy, as

well as passive systems and

their management.

Pemahaman tentang daur

bahan, isu keberlanjutan

ekologis, dampak

lingkungan, desain untuk

pengurangan penggunaan

energi, serta sistem pasif &

pengelolaan energi.

Pendukung Sadar Paha

m

Paham

Awareness of the history and

practice of landscape

architecture, urban design, as

well as territorial and national

planning and their relationship

to local and global demography

and resources.

Kesadaran akan sejarah dan

praktek arsitektur lansekap,

rancang kota, serta

perencanaan wilayah dan

nasional dan hubungannya

dengan demografi lokal dan

global dan sumber daya.

Pendukung Sadar Sadar Sadar

Awareness of the management

of natural systems taking into

account natural disaster risks.

Kesadaran pengelolaan

sistem alam yang menjadi

risiko bencana alam.

Pendukung Sadar Sadar Sadar

B4. Technical Studies B4. Studi Teknis

Technical knowledge of

structure, materials, and

construction.

Pengetahuan teknis struktur,

bahan, dan konstruksi.

Utama Paha

m

Paha

m

Paham

Understanding of the processes

of technical design and the

integration of structure,

construction technologies and

services systems into a

functionally effective whole.

Memahami proses desain

teknis dan integrasi struktur,

teknologi konstruksi dan

sistem utilitas menjadi

kesatuan fungsional yang

efektif.

Utama Paha

m

Paha

m

Paham

Understanding of services

systems as well as systems of

transportation, communication,

maintenance and safety.

Memahami sistem utilitas

serta sistem transportasi,

komunikasi,

perawatan dan keselamatan

bangunan.

Pendukung Sadar Paha

m

Paham

Awareness of the role of

technical documentation and

specifications in design

realisation, and of the processes

of construction, cost, planning

and control.

Kesadaran peran

dokumentasi teknis dan

spesifikasi dalam

pelaksanaan desain, dan

proses konstruksi,

perencanaan biaya, dan

kontrol.

Pendukung Sadar Sadar Sadar

Ability to act with innovative

technical competence in the use

of building techniques and the

understanding of their

Kemampuan untuk bertindak

dengan kompetensi teknis

yang inovatif dalam

penggunaan teknik bangunan

Pendukung Sadar Paha

m

Paham

Page 25: 2015 APTARI.pedoman Kurikulum ArsitekturKKNI

Pedoman Capaian Pembelajaran Page 25 of 27

Tabel 10. Standar Kompetensi

Elemen Kompetensi Kelompok

Kompetensi

Tingkat Kompetensi

Acuan APTARI S1 PPArs S2

Desain

evolution. dan pemahaman evolusi

mereka.

B5. Design Studies B5 Studi Perancangan

Knowledge of design theory

and methods.

Pengetahuan tentang teori

dan metoda merancang.

Utama Paha

m

Paha

m

Paham

Understanding of design

procedures and processes.

Memahami prosedur dan

proses desain.

Utama Paha

m

Paha

m

Paham

Knowledge of design

precedents and architectural

criticism.

Pengetahuan tentang

preseden desain dan kritik

arsitektur.

Pendukung Paha

m

Paha

m

Mamp

u

B6. Professional Studies B6 Studi Profesional

Ability to act with knowledge

of professional, business,

financial and legal contexts.

Kemampuan untuk bertindak

dengan pengetahuan tentang

konteks profesional, bisnis,

keuangan dan hukum.

Pendukung Sadar Paha

m

Paham

Ability to understand different

forms of procurement of

architectural services.

Kemampuan untuk

memahami berbagai bentuk

pengadaan jasa arsitek.

Pendukung Sadar Paha

m

Paham

Awareness of the workings of

the construction and

development industries,

financial dynamics, real estate

investment, and facilities

management.

Kesadaran kerja industri

konstruksi dan

pembangunan, dinamika

keuangan, investasi real estat,

dan manajemen fasilitas.

Pendukung Sadar Sadar Sadar

Awareness of the potential roles

of architects in conventional

and new areas of activity and in

an international context.

Kesadaran potensi peran

arsitek di kegiatan

konvensional maupun

kegiatan bidang baru, serta

dalam konteks internasional.

Pendukung Sadar Sadar Sadar

Understanding of business

principles and their application

to the development of built

environments, project

management and the

functioning of a professional

consultancy.

Memahami prinsip-prinsip

bisnis dan aplikasinya pd

pengembangan lingkungan

binaan, manajemen proyek

dan fungsi konsultan

profesional.

Pendukung Sadar Paha

m

Paham

B-II. SKILL B-II. PENGUASAAN KETERAMPILAN

Page 26: 2015 APTARI.pedoman Kurikulum ArsitekturKKNI

Pedoman Capaian Pembelajaran Page 26 of 27

Tabel 10. Standar Kompetensi

Elemen Kompetensi Kelompok

Kompetensi

Tingkat Kompetensi

Acuan APTARI S1 PPArs S2

Desain

Ability to act and to

communicate ideas through

collaboration, speaking,

numeracy, writing, drawing,

modelling and evaluation.

Kemampuan untuk bertindak

dan untuk

mengkomunikasikan ide-ide

melalui kolaborasi, berbicara,

berhitung, menulis,

menggambar, pemodelan dan

evaluasi.

Utama Mamp

u

Mamp

u

Mamp

u

Ability to utilise manual,

electronic, graphic and model

making capabilities to explore,

develop, define and

communicate a design proposal.

Dapat memanfaatkan

kemampuan membuat model

manual, elektronik, dan

grafis untuk mengeksplorasi,

mengembangkan,

menetapkan dan

mengkomunikasikan

proposal desain.

Utama Mamp

u

Mamp

u

Mamp

u

Understanding of systems of

evaluation, that use manual

and/or electronic means for

performance assessments of

built environments.

Pemahaman sistem evaluasi,

yang menggunakan manual

dan / atau cara elektronik

untuk penilaian kinerja

lingkungan dibangun.

Pendukung Sadar Paha

m

Paham

Mampu menyusun tulisan

ilmiah

Umum Sadar Sadar Sadar

C. Sikap dan Perilaku Dalam Berkarya

Understanding of professional

ethics and codes of conduct as

they apply to the practice of

architecture and of the

architects’ legal responsibilities

where registration, practice and

building contracts are

concerned.

Memahami etika profesional

dan kode etik seperti yang

diterapkan pada praktek

arsitektur dan tanggung

jawab hukum arsitek di

tempat arsitek terdaftar atau

berpraktek.

Umum Sadar Paha

m

Paham

Memahami etika akademis Umum Paha

m

Paha

m

Paham

D. Landasan Kepribadian

Memahami nilai-nilai agama

dalam kehidupan pribadi dan

masyarakat

Umum Paha

m

Paha

m

Paham

E. Pemahaman Kaidah Berkehidupan dalam Masyarakat

Memahami peran sebagai

warganegara, dan mampu

menggunakan bahasa

nasional dan internasional

Umum Paha

m

Paha

m

Paham

Page 27: 2015 APTARI.pedoman Kurikulum ArsitekturKKNI

Pedoman Capaian Pembelajaran Page 27 of 27

Tabel 11. Standar Kelompok Keahlian

No. Kelompok Keahlian

1. Sejarah dan Teori Arsitektur

2. Ilmu dan Teknologi Bangunan

3. Perancangan Kota dan Permukiman