Upload
intan-dwi-lisanti
View
17
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
radiologi
Citation preview
5/23/2018 209961093 Referat Osteomielitis
1/33
BAB. I
PENDAHULUAN
Infeksi muskuloskeletal merupakan penyakit yang umum terjadi, dapat melibatkan
seluruh struktur dari sistem muskuloskeletal dan dapat berkembang menjadi penyakit yang
berbahaya bahkan membahayakan jiwa. Salah satunya yang sering terjadi adalah
osteomielitis. Ostemomielitis adalah suatu proses inflamasi akut maupun kronik pada tulang
dan struktur disekitarnya akibat infeksi dari kuman-kuman piogenik maupun non piogenik.
Penyebab tersering osteomielitis pyogenik adalah Staphylococcus aureus(8-!"#,
$s%heri%hia %oli, Pseudomonas, dan &lebsiella. Pada periode neonatal, 'aemophilus
influenae dan kelompok ) streptokokus seringkali bersifat patogen.*
Osteomielitis sering ditemukan pada usia dekade I-II+ tetapi dapat pula ditemukan
pada bayi dan infant. nak laki-laki lebih sering dibanding anak perempuan (/0*#. 1okasi
yang tersering ialah tulang-tulang panjang seperti femur, tibia, radius, humerus, ulna, dan
fibula. Pre2alensi keseluruhan adalah * kasus per 3.!!! anak. Pre2alensi neonatal adalah
sekitar * kasus per *.!!!. &ejadian tahunan pada pasien dengan anemia sel sabit adalah
sekitar !,45 ". Insiden osteomielitis 2ertebral adalah sekitar 6,/ kasus per *!!.!!! penduduk.
&ejadian tertinggi pada negara berkembang. 7ingkat mortalitas osteomielitis
adalah rendah, ke%uali jika sudah terdapat sepsis atau kondisi medis berat yang mendasari. 6
alam dua puluh tahun terakhir ini telah banyak dikembangkan tentang bagaimana
%ara menatalaksana penyakit ini dengan tepat. Sangat penting mendiagnosis osteomielitis ini
sedini mungkin, terutama pada anak-anak, sehingga pengobatan dengan antibiotika dapat
dimulai, dan perawatan pembedahan yang sesuai dapat dilakukan dengan pen%egahan
penyebaran infeksi yang masih terlokalisasi dan untuk men%egah jangan sampai seluruh
tulang mengalami kerusakan yang dapat menimbulkan kelumpuhan.
Seringkali usaha ini berupa suatu tim yang terdiri dari ahli bedah ortopedi, ahli bedah
plastik, ahli penyakit infeksi, ahli penyakit dalam, ahli nutrisi, dan ahli fisioterapi yang
berkolaborasi untuk menghasilkan perawatan multidisiplin yang optimal bagi penderita.
Infeksi dalam suatu sistem muskuloskeletal dapat berkembang melalui dua %ara, baik melalui
peredaran darah maupun akibat kontak dengan lingkungan luar tubuh.
5
5/23/2018 209961093 Referat Osteomielitis
2/33
BAB. II
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI, FAAL, HISTOLOGI, dan BIOKIMIA TULANG
7ulang adalah jaringan yang terstruktur dengan baik dan mempunyai 3 fungsi utama, yaitu 0
*. 9embentuk rangka badan
6. Sebagai tempat melekat otot
4. Sebagai bagian dari tubuh untuk melindungi dan mempertahankan alat-alat dalam,
seperti otak, sumsum tulang belakang, jantung dan paru-paru
/. Sebagai tempat deposit kalsium, fosfor, magnesium, dan garam
3. Sebagai organ yang berfungsi sebagai jaringan hematopoetik untuk memproduksi sel-
sel darah merah, sel-sel darah putih dan trombosit 4
7ulang dalam garis besarnya dibagi atas 0 /
7ulang panjang, yang temasuk adalah femur, tibia, fibula, humerus, ulna. 7ulang
panjang disusun untuk menyagga berat badan dan gerakan. 7ulang panjang (os
longum# terdiri dari 4 bagian, yaitu
epiphysis, diaphysis, dan metaphysis. :jung
tulang panjang dinamakan epifisis. Plat
epifisis memisahkan epifisis dari metafisis
dan merupakan pusat pertumbuhan
longitudinal pada anak-anak. Pada orang
dewasa mengalami klasifikasi. :jung tulang
panjang ditutupi oleh kartilago artikular pada
sendi-sendinya. Sedangkan, daearah batas
disebut diafisis dan daerah yang berdekatan
dengan garis epifisis disebut metafisis.
aerah ini merupakan suatu daerah yang sangat sering ditemukan adanya kelainan
atau penyakit, oleh karena daerah ini merupakan daerah metaboli% yang aktif dan
banyak mengandung pembuluh darah. &erusakan atau kelainan perkembangan padadaerah lempeng epifisis akan menyebabkan kelainan pertumbuhan tulang. iaphysis
6
5/23/2018 209961093 Referat Osteomielitis
3/33
atau batang, adalah bagian tengah tulang yang berbentuk silinder. )agian ini tersusun
dari tulang kortikal yang memiliki kekuatan yang besar. Seluruh tulang dilapisi oleh
lapisan fibrosa yang disebut periosteum.
7ulang pendek, %ontohnya antara lain tulang 2ertebra dan tulang-tulang %arpal
7ulang pipih, antara lain tulang iga, tulang skapula, tulang pel2is
7ulang terdiri atas bagian kompak pada bagian luar yang disebut korteks dan bagian
dalam yang bersifat spongiosa berbentuk trabekular dan di luarnya dilapisi oleh periosteum.
)erdasarkan histologisnya maka dikenal0
7ulang imatur (non-lamellar bone, wo2en bone, fiber bone#, tulang ini pertma-tama
terbentuk dari osifikasi endokondral pada perkembangan embrional dan kemudian
se%ara perlahan-lahan menjadi tulang yang matur dan pada umur * tahun tulang
imatur tidak terlihat lagi. 7ulang imatur ini mengandung jaringan kolagen dengan
substansi semen dan mineral yang lebih sedikit dibandingkan dengan tulang matur.
7ulang matur (mature bone, lamellar bone#
o 7ulang kortikal (%orti%al bone, dense bone, %ompa%ta bone#
o 7ulang trabekular (%ansellous bone, trabe%ular bone, spongiosa#
Se%ara histolgik, perbedaan tulang matur dan imatur terutama dalam jumlah sel,
jaringan kolagen, dan mukopolisakarida. 7ulang mature ditandai dengan sistem 'ar2ersian
atau osteon yang memberikan kemudahan sirkulasi darah melalui korteks yang tebal. 7ulang
matur kurang mengandung sel dan lebih banyak substansi semen dan mineral dibanding
dengan tulang imatur.
7ulang tersusun atas sel, matriks protein, dan deposit mineral. Sel-selnya terdiri atas
tiga jenis sel0 osteoblas, osteosit, dan osteoklas.3
Osteoblast merupakan salah satu jenis sel hasil diferensiasi sel mesenkim yang sangat
penting dalam proses osteogenesis atau osifikasi. Sebagai sel, osteoblas dapat
memproduksi sunstansi organik intraseluler atau matriks, dimana kalsifikasi terjadi di
kemidian hari. 7ulang baru dibentuk oleh osteoblast yang membentuk osteoid dan
mineral pada matriks tulang bila proses ini selesai osteoblast menjadi osteosit dan
terperangkap dalam matriks tulang yg mengandung mineral.4
Osteosit, berfungsi memelihara kontent mineral dan elemen organik tulang.
7
5/23/2018 209961093 Referat Osteomielitis
4/33
Osteo%last, merupakan sel yang bersifat multinukleus, tidak ditutupi oleh permukaan
tulang dengan sifat dan fungsi resorpsi serta mengeluarkan tulang.
9atriks tulang menyimpan kalsium, posfor, magnesium, dan fluor. 7ulangmengandung " dari seluruh kalsium tubuh dan !" dari seluruh fosfor tubuh. :nit dasar
dari kortek tulang disebut sistem ha2ersian. ;ang terdiri dari saluran ha2ersian (yang berisi
pembuluh darah, saraf dan lymphatik#, la%una (berisi osteosit#, lamella, %anali%uli (saluran
ke%il yang menghubungakan la%una dan saluran ha2ersian#. 4,3
)agian luar tulang diselimuti oleh membran fibrous padat yang dinamakan
periosteum. Periosteum memberi nutrisi pada tulang dan memungkinkannya tumbuh selain
sebagai tempat perlekatan tendon dan ligamen. Periosteum mengandung syaraf, pembuluh
darah, dan limfatik. 1apisan yang paling dekat dengan tulang mengandung osteoblas yang
merupakan sel pembentuk tulang.
$ndosteum adalah membran 2as%uler tipis yang menutupi rongga sum-sum tulang
panjang dan rongga-rongga dalam tulang kanselus. Osteoklas melarutkan tulang untuk
memelihara rongga sumsum terletak dekat endosteum dan dalam lakuna howship.
Sumsum tulang merupakan jaringan 2as%uler dalam rongga sumsum tulang panjang
dan dalam tulang pipih. Sumsum tulang merah terutama terletak di dalam sternum 2ertebra
dan rusuk pada tulang dewasa, bertanggung jawab pada produksi sel darah merah dan putih.
Pada orang dewasa, tulang panjang terisi oleh sumsum lemak kuning.3
8
5/23/2018 209961093 Referat Osteomielitis
5/33
PERTUMBUHAN TULANG
Perkembangan tulang pada embrio terjadi melalui dua %ara, yaitu osteogenesis
desmalis dan osteogenesis en%hondralis. &eduanya menyebabkan jaringan pendukung
kolagen primiti2e diganti oleh tulang, atau jaringan kartilago yang selanjutnya akan diganti
pula menjadi jaringan tulang. 'asil kedua proses osteogenesis tersebut adalah anyaman
tulang yang selanjutnya akan mengalami remodeling oleh proses resorpsi dan aposisi untuk
membentuk tulang dewasa yang tersusun dari lamella tulang. &emudian, resorpsi dan
deposisi tulang terjadi pada rasio yang jauh lebih ke%il untuk mengakomodasi perubahan
yang terjadi karena fungsi dan untuk mempengaruhi homeostasis kalsium. Perkembangan
tulang ini diatur oleh hormone pertumbuhan, hormone tyroid, dan hormone sehondrosit menyusun diri menjadi jajaran
lurus, disusul dengan masuknya bahan kapur dan mineral lain ke matriks. 7ulang akan
terdiri dari lapisan-lapisan (lamella# yang sebagian besar tersusun menurut lingkaran
membentuk sistem 'ar2ers.4,5
PERTUMBUHAN MEMANJANG TULANG PIPA
Setelah berlangsung penulangan pada pusat penulangan sekunder di daerah epiphysis,
maka teradapatlah sisa ? sisa sel khondrosit diantara epiphysis dan diaphysis. Sel ? sel
tersebut tersusun bederet ?deret memanjang sejajar sumbu panjang tulang. &arena perubahan
sel ?sel dalam setiap deret seirama, maka dis%us tersebut menunjukan gambaran yang
dibedakan dalam daerah ? daerah perkembangan. aerah ? daerah perkembangan0
9
5/23/2018 209961093 Referat Osteomielitis
6/33
*. Zona Proliferasi0 sel kartilago membelah diri menjadi deretan sel ? sel gepeng.
6. Zona Maturasi0 sel kartilago tidak lagi membelah diri,tapi bertambah besar.
4. Zona Hypertrophy0 sel ?sel membesar dan ber2akuola.
/. Zona Kalsifikasi0 matriks %art@lago mengalami kalsifikasi.
3. Zona Degenerasi 0 sel ? sel %art@lago berdegenerasi diikuti oleh terbukanya la%una
sehingga terbentuk trabekula.
&arena masuknya pembuluh darah, maka pada permukaan trabekula di daerah ke arah
diaphysis diletakan sel-sel yang akan berubah menjadi osteoblas yang selanjutnya akan
melanjutkan penulangan. alam proses pertumbuhan dis%us epiphysealis akan semakin
menipis, sehingga akhirnya pada orang yang telah berhenti pertumbuhan memanjangnya
sudah tidak deketemukan lagi.
PEMBESARAN DIAMETER TULANG PIPA
Pertumbuhan tulang pipa selain memanjang melalui dis%us epiphysealis juga
mengalami pertambahan diameter dengan %ara pertambahan jeringan tulang melalui
penulangan oleh periosteum lapisan dalam yang dibarengi dengan pengikisan jaringan tulangdari permukaan dalamnya. engan adanya proses pengikisan jaringan tulang ini, walau pun
diameter tulang bertambah namun ketebalannya tetap dipertahankan. 'al ini penting,karena
tanpa pengikisan,berat tulang akan bertambah terus sehingga mengganggu fungsinya.
PERBAIKAN PATAH TULANG
Aika terjadi patah tulang, maka kerusakan akan menyebabkan perdarahan yang
biasanya akan diikuti oleh pembekuan. &erusakan juga menyebabkan kerusakan matriks dan
sel-sel tulang di dekat garis patah. wal dari proses perbaikan tulang dimulai dengan
pembersihan dari bekuan darah, sisa ? sisa sel dan matriks yang rusak. Periosteum dan
endosteum disekitar tulang yang patah menanggapi dengan meningkatnya proliferasi
fibroblast sehingga terbentuklah jaringan seluler disekitar garis patah dan di antara ujung ?
ujung tulang yang terpisah. Pembentukan tulang baru berlangsung melalui penulangan
enkhondral dan desmal se%ara simultan. :ntuk penulangan enkhondral didahului dengan
terbentuknya kartilago hialin yang berasal dari perubahan jaringan granulasi sebagai hasil
10
5/23/2018 209961093 Referat Osteomielitis
7/33
proliferasi fibroblast. >elah fragmen tulang sekarang diisi oleh jaringan kartilago yang
merupakan kalus. Aaringan tulang baru mengisi %elah diantara fragmen tulang membentuk
kalus tulang dan menggantikan kalus kartilago. Sel ? sel osteoprogenitor dari periosteum dan
endosteum akan menjadi osteoblas sehingga di daerah tersebut terjadi penulangan desmal.
Penulangan enkhondral berlangsung sebagai trabekula dalam jaringan kartilago yang
merupakan jaringan penopang sementara dalam perbaikan patah tulang. 7ekanan pada tulang
selama proses penyembuhan menyebabkan perbaikan bentuk tulang ke bentuk asalnya
sehingga benjolan kalus akhirnya akan lenyap melalui resorpsi.
Struktur tulang berubah sangat lambat terutama setelah periode pertumbuhan tulang
berakhir. Setelah fase ini perubahan tulang lebih banyak terjadi dalam bentuk perubahan
mikroskopik akibat akti2itas fisiologis tulang sebagai suatu organ biokimia utama tulang.
&omposisi tulang terdiri atas0 substansi organik (43"#, substansi anorganik (/3"#, air (6!"#.
Substansi organik terdiri atas sel-sel tulang serta substansi organik intraseluler atau matriks
kolagen dan merupakan bagian terbesar dari matriks (!"#, sedangkan sisanya adalah asam
hialuronat dan kondrotin asam sulfur. Substansi anorganik terutama terdiri atas kalsium dan
fosfor dan sisanya oleh magnesium, sodium, hidroksil, karbonat, dan fluorida. $nim tulang
adalah alkali fosfatase yang diproduksi oleh osteoblas yang kemungkinan besar mempunyai
peranan penting dalam produksi organik matriks sebelum terjadi kalsifikasi.
BAB. III
PEMBAHASAN
OSTEOMIELITIS
11
5/23/2018 209961093 Referat Osteomielitis
8/33
3.1 DEFINISI OSTEOMIELITIS
Osteomielitis adalah infeksi pada tulang dan medula tulang baik karena infeksi
piogenik atau non piogenik misalnya mikoba%terium tuber%ulosa. Ini dapat tetap terlokalisasi
atau dapat tersebar melalui tulang, melibatkan sumsum, korteks, jaringan kanselosa, dan
periosteum. 'al ini dapat bersifat akut maupun kronik.*
3.2 ETIOLOGI DAN EPIDEMIOLOGI
Pada dasarnya, semua jenis organisme, termasuk 2irus, parasit, jamur, dan bakteri,
dapat menyebabkan osteomielitis, tetapi paling sering disebabkan oleh bakteri piogenik
tertentu dan mikobakteri. Penyebab osteomielitis pada anak-anak adalah kuman
Staphylococcus aureus (8-!"#, Streptococcus (/-B"#, Haemophilus influenza (6-/"#,
Salmonella typhii danEschericia coli (*-6"#. Pada anak umur dibawah / tahun sebanyak 3!
" disebabkan oleh 'emofilus influena. dapun organisme lain seperti ). >olli, ).
erogenus kapsulata, Pneumokokus, Salmonella tifosa, Pseudomonas aerogenus, Proteusmirabilis, )ru%ella, dan bakteri anaerobik yaitu )akteroides fragilis juga dapat menyebabkan
osteomielitis hematogen akut. )akteri penyebab osteomielitis akut dan langsung meliputi 0 *,6
Osteomileitis hematogen akut
)ayi baru lahir (usia C / bulan#0 S. Aures, Enteroacter, dan kelompok
Streptococcus ! "an #
nak-anak (usia / bulan ? / tahun#0 Streptococcus ! dan #, Haemophilus
influenzae, danEnteroacter$
12
5/23/2018 209961093 Referat Osteomielitis
9/33
Demaja (usia / tahun sampai dewasa#0 S. Aureus (8!"#, kelompok Streptococcus
!, H. %nfluenzae, danEnteroacter
ewasa0 S. Aureus dan kadang-kadangEnteroacter dan Streptococcus&
Osteomielitis langsung, umumnya disebabkan oleh S. Aureus, Enteroacter sp. , dan
Pseu"omona sp.
$pidemilogi dan insiden osteomielitis0
9orbiditas
Pre2alensi keseluruhan di merika adalah * kasus per 3!!! anak, sedangkan neonatus
adalah sekitar * kasus per *!!! kejadian. Sedangkan kejadian pada pasien dengan
anemia sel sabit adalah sekitar !,45". Pre2alensi osteomielitis setelah trauma pada
kaki sekitar *5" (4!-/!" pada pasien dengan 9#. Insiden osteomielitis 2ertebral
adalah sekitar 6,/ kasus per *!!.!!! penduduk. 9orbiditas dapat signifikan dan dapat
termasuk penyebaran infeksi lokal ke jaringan lunak yang terkait atau sendi+
bere2olusi menjadi infeksi kronis, dengan rasa nyeri dan ke%a%atan+ amputasi
ekstremitas yang terlibat+ infeksi umum+ atau sepsis. Sebanyak *!-*3" pasien dengan
osteomielitis 2ertebral mengembangkan temuan neurologis atau kompresi %orda
spinalis. Sebanyak 4!" dari pasien anak dengan osteomielitis tulang panjang dapat
berkembang menjadi trombosis 2ena dalam (E7#. Perkembangan E7 juga dapat
menjadi penanda adanya penyebarluasan infeksi. &omplikasi 2askuler tempaknya
lebih umum dijumpai dengan Staphylo%o%%us ureus yang resisten terhadap
metha%ilin yang didapat dari komunitas (>ommunity-%Fuired 9ethi%illin-Desistant
Staphylo%o%%us ureus = >-9DS# dari yang sebelumnya diakui. 6 Gaktor-faktor
pasien seperti perubahan pertahanan netrofil, imunitas humoral, dan imunitas selular
dapat meningkatkan resiko osteomielitis.*,8
9ortalitas
13
5/23/2018 209961093 Referat Osteomielitis
10/33
7ingkat mortalitas rendah, ke%uali yang berhubungan dengan sepsis atau keberadaan
kondisi medis berat yang mendasari.
Aenis kelamin
&ejadian pada anak laki-laki lebih sering dibandingkan dengan anak perempuan
dengan perbandingan /0*.
:sia
Osteomielitis sering ditemukan pada usia dekade I-II, tetapi dapat pula ditemukan
pada bayi dan neonatus. Pada keseluruhan insiden terbanyak pada negara
berkembang. Osteomielitis 2ertebral lebih sering pada orang tua usia H /3 tahun.Osteomielitis pada anak-anak sering bersifat akut dan menyebar se%ara hematogen,
sedangkan osteomielitis pada orang dewasa merupakan infeksi subakut atau kronik
yang berkembang se%ara sekunder dari fraktur terbuka dan meliputi jaringan lunak.
Post traumatik osteomielitis insidennya /B" dari kasus osteomielitis.8
1okasi
1okasi yang tersering ialah tulang-tulang panjang, misalnya femur, tibia, humerus,
radius, ulna dan fibula. amun tibia menjadi lokasi tersering untuk osteomielitis post
trauma karena pada tibia hanya terdapat sedikit pembuluh darah.,*!
14
5/23/2018 209961093 Referat Osteomielitis
11/33
3.3 FAKTOR RESIKO
Osteomielitis biasanya tidak membedakan ras atau jenis kelamin. 7etapi beberapa orang
memiliki resiko lebih untuk terkena penyakit ini, resiko tersebut adalah 0 8
iabetes mellitus
Pasien yang mendapat hemodialisis
Orang yang daya tahan tubuhnya lemah=buruk
Si%kel %ell disease
Penyalahgunaan obat-obatan Intra2ena
:mur terutama mengenai bayi dan anak-anak
lkoholisme
Penggunaan steroid jangka panjang
Penyakit sendi kronik
7rauma (pembedahan ortopedi atau fraktur terbuka#
Pemakaian prostheti% ortopedi
3.4 KLASIFIKASI
15
5/23/2018 209961093 Referat Osteomielitis
12/33
Osteomielitis merupakan penyakit yang kompleks, sehingga sistem klasifikasi yang
ber2ariasi telah dikembangkan disamping kategori umum berdasarkan waktunya yaitu akut,
sub-akut, dan kronik. Sistem klasifikasi Jald2ogel membagi osteomielitis berdasarkan
patogenesisnya dalam kategori hematogenous, contiguous an" chronic, sedangkan klasifikasi
yang lebih baru menurut sistem klasifikasi >ierny-9ader berdasarkan status dari proses
penyakit, bukan etiologi, kronisitas, atau fa%tor lainnya sehingga istilah akut dan kronik tidak
dipergunakan pada system >ierny-9ader, derajat pada system ini bersifat dinamik dan dapat
berubah-ubah sesuai sesuai kondisi medik pasien, keberhasilan terapi antibioti% dan
pengobatan lainnya.6,8
Wald!"#l $la%%&'&(a)&!n S*%)#+ '!
O%)#!+*#l&)&%
'ematogenous osteomyelitis
Osteomyelitis se%ondary to %ontiguous fo%us of
infe%tion
o generalied 2as%ular disease
Keneralied 2as%ular disease
>hroni% osteomyelitis (ne%roti% bone#
Information from Jald2ogel G, 9edoff K,
Swart 9. Osteomyelitis0 a re2iew of %lini%al
features, therapeuti% %onsiderations and unusual
aspe%ts (first of three parts#. $ngl A 9ed
*B!+6860*8-6!5.
$n*-Mad# S)a"&n" S*%)#+ '!
O%)#!+*#l&)&%
Ana)!+&( )*#
Stage *0 medullary osteomyelitis
Stage 60 superfi%ial osteomyelitis
Stage 40 lo%alied osteomyelitis
Stage /0 diffuse osteomyelitis
P/*%&!l!"&( (la%%
host0 healthy
) host0
)s0 systemi% %ompromise
)l0 lo%al %ompromise
)ls0 lo%al and systemi% %ompromise> host0 treatment worse than the disease
Fa()!% a''#()&n" &++0n# %0#&llan(#,
+#)a!l&%+ and l!(al a%(0la&)*
- Systemi% fa%tors ()s#0 malnutrition, renal or
hepati% failure, diabetes mellitus, %hroni%
hypoole (*83# membagi lesi-lesi ini
sebagai yang bersifat agresif atau rongga di dalam
daerah metafisis atau diafisis. &lasifikasi ini
membantu dalam peren%anaan pengobatan
16
5/23/2018 209961093 Referat Osteomielitis
13/33
sebagai lesi yang sifatnya menyerang yang seharusnya diobati dengan pembedahan untuk
mendiagnosisnya. Kledhill mengklasifikasikan osteomyelitis subakut berdasarkan gambaran
radiologinya (*B4#, dan klasifikasi ini telah dimodifikasi oleh Dobert, dkk pada tahun *86.
&lasifikasi ini berguna untuk pelaporan hasil pengobatan berdasarkan lokasi dan ini bukan
merupakan suatu prognosis atau ren%ana pengobatan.6,8
. 7ipe I adalah lesi metafisis
7ipe Ia merupakan lesi di sentral metafisis sebagai gambaran radiolusen,
sering merupakan sugestif dari histiositosis sel'angerhans.
7ipe Ib merupakan lesi di metafisis yang aneh yang berlokasi pada erosi
korteks, yang mungkin memberikan gambaran dari sarkoma osteogenik.
). 7ipe II merupakan lesi diafisis
7ipe IIa berlokasi di korteks dan reaksi periosteal meniru osteoid osteoma.
1esi tipe IIb merupakan abses meduler diafisis tanpa perusakan korteks
tetapi merupakan reaksi periosteal yang menyerupai kulit bawang mirip sarkoma
E(ing.
>. 7ipe III merupakan lesi epifisis
7ipe IIIa merupakan osteomielitis primer pada epifisis dan tampak sebagai
gambaran konsentrik radiolusen. 7ipe ini biasanya tampak pada anak-anak usia /-3
tahun.
7ipe IIIb adalah osteomielitis subakut yang menyilang epifisis dan
meliputi baik epifisis maupun metafisis.
. 1esi tipe IE merupakan lesi yang sama dengan lesi metafisis, yang didefinisikan sebagai
bagian dari tulang yang rata atau ireguler yang dibatasi oleh kartilago (pertumbuhan
lempeng apofisis, kartilago artikuler, atau fibrokartilago#, seperti 2ertebra, pel2is, dan
tulang-tulang pendek seperti tulang tarsal dan kla2ikula (i
5/23/2018 209961093 Referat Osteomielitis
14/33
7ipe IE% meliputi tulang-tulang pendek, seperti tulang tarsal dan
kla2ikula.
Jalaupun sistem klasifikasi osteomielitis membantu mendiskripsikan infeksi danmenentukan diperlukan atau tidaknya pembedahan, namun kategori ini tidak dapat digunakan
pada keadaan tertentu (infeksi pada sendi prostetik, material yang di implantasi, atau pada
tulang-tulang ke%il dan osteomielitis 2ertebra#.6,8
O%)#!+l&)&% #da%aan l!a%& )0lan" *an" )##na O%)#!+l&)&% ada T0lan" La&n
T#n"!a
)iasanya osteomielitis pada tulang tengkorak terjadi sebagai akibat perluasan
infeksi di kulit kepala atau sinusitis frontalis. Proses destruksi bisa setempat atau
difus. Deaksi periosteal biasanya tidak ada atau sedikit sekali. ibawah ini adalah
gambaran >7-S> kepala pada pasien dengan Osteomielitis 7uberkulosis.
Mand&0la
)iasanya terjadi akibat komplikasi fraktur, abses gigi, atau ekstraksi gigi.
amun, infeksi osteomielitis juga dapat menyebabkan fraktur pada mulut.
Infeksi
18
5/23/2018 209961093 Referat Osteomielitis
15/33
terjadi melalui kanal pulpa merupakan yang paling sering dan diikuti hygiene oral
yang buruk dan kerusakan gigi.
P#l&%
Osteomielitis pada tulang pel2is paling sering terjadi pada bagian sayap tulang
ilium dan dapat meluas ke sendi sakroiliaka. Sendi sakroiliaka jarang terjadi. Pada
foto terlihat gambaran destruksi tulang yang luas, bentuk tak teratur, biasanya dengan
sekuester yang multipel. Sering terlihat sklerosis pada tepi lesi. Se%ara klinis sering
disertai abses dan fistula.
)edanya dengan tuberkulosis, ialah destruksi berlangsung lebih %epat, dan
pada tuberkulosis abses sering mengalami kalsifikasi. alam diagnosis diferensial
perlu dipikirkan kemungkinan keganasan.
Osteitis pubis merupakan infeksi bagian bawah yang sekitar simfisis pubis
yang merupakan komplikasi dari operasi dari prostat dan kandung kemih atau , jarang
akibat operasi pel2is lainnya.
O%)#!+l&)&% Pada T0lan" B#laan"
19
5/23/2018 209961093 Referat Osteomielitis
16/33
Eertebra adalah tempat yang paling umum pada orang dewasa terjadi
osteomielitis se%ara hematogen. Organisme men%apai badan 2ertebra yang memiliki
perfusi yang baik melalui arteri tulang belakang dan menyebar dengan %epat dari
ujung pelat ke ruang diskus dan kemudian ke badan 2ertebra. Sumber bakteremia
termasuk dari saluran kemih (terutama di kalangan pria di atas usia 3!#, abses gigi,
infeksi jaringan lunak, dan suntikan IE yang terkontaminasi, tapi sumber bakteremia
tersebut tidak tampak pada lebih dari setengah pasien. )anyak pasien memiliki
riwayat penyakit sendi degeneratif yang melibatkan tulang belakang, dan beberapa
melaporkan terjadinya trauma yang mendahului onset dari infeksi. 1uka tembus dan
prosedur bedah yang melibatkan tulang belakang dapat menyebabkan osteomielitis
2ertebral nonhematogeno atau infeksi lokal pada diskus 2ertebra.
Osteomielitis pada 2ertebrae jarang terjadi, hanya *!" dari seluruh infeksi
tulang ($pstein, *B5#, dan dapat mun%ul pada seluruh usia. &uman penyebab
terbanyak ialah Staphylococcus aureusdanEschericia coli. Pasien yang menderita
penyakit ini sering memiliki riwayat infeksi kulit atau pel2is. Penyebaran infeksi
biasanya menuju badan 2ertebra daripada bagian yang lainnya, dan pada bagian yang
mengandung banyak darah. )adan 2ertebrae memiliki banyak pembuluh darah,
khususnya di bawah en" platedimana terdapat sinusoid yang besar dengan aliran
pelan sehingga berpotensi untuk terjadi infeksi.
3.5 PATOGENESIS
3.5.1 O%)#!+l&)&% &+#
20
5/23/2018 209961093 Referat Osteomielitis
17/33
Osteomyelitis primer disebabkan penyebaran se%ara hematogen dari fokus lain.
Osteomyelitis primer disebabkan oleh implantasi mikroorganisme se%ara langsung ke dalam
tulang dan biasanya terbatas pada tempat tersebut. Graktur terbuka (compoun" fracture#, luka
tembus (terutama disebabkan oleh senjata api#, dan operasi bedah pada tulang merupakan
kausa-kausa tersering. 7erapi operatif biasanya perlu dilakukan, terapi dengan obat
antimikroba hanya sebagai pembantu saja. *6
3.5.1.1. O%)#!+l&)&% a0)
O%)#!+l&)&% /#+a)!"#n!0% a0)
Penyebaran osteomielitis dapat terjadi melalui dua %ara yaitu 0
*. Penyebaran umum
9elalui sirkulasi darah berupa bakterimia dan septikemia
9elalui embolus infeksi yang menyebabkan infeksi mltifokal pada daerah-daerah
lain
6. Penyebaran lokal
Subperiosteal abses, akibat penerobosan abses melalui periosteum
Selulitis akibat abses subperiosteal menembus sampai di bawah kulit
Penyebaran ke dalam sendi sehingga terjadi artritis septik
Penyebaran ke medula tulang sekitarnya sehingga sistem sirkulasi dalam
tulang terganggu. 'al ini menyebabkan kematian tulang lokal dengan
terbentuknya tulang mati yang disebut sekuestrum.
7eori terjadinya infeksi pada daerah metafisis yaitu0 *
7eori 2askuler (trueta#
Pembuluh darah pada daerah metafisis berkelok-kelok dan membentuk sinus-sinus
sehingga menyebabkan aliran darah menjadi lambat. liran darah yang lambat pasda
daerah ini memudahkan bakteri berkembang biak.
7eori fagositosis (rang#
aerah metafisis merupakan daerah pembentukan sistem retikuloendotelial. )ila
terjadi infeksi, bakteri akan difagosit oleh sel-sel fagosit matur di tempat ini. 9eskipun
demikian, di daerah ini juga terdapat sel-sel fagosit imatur yang tidak dapat memfagosit
bakteri sehingga beberapa bakteri tidak difagosit dan berkembang biak di daerah ini.
7eori trauma
21
5/23/2018 209961093 Referat Osteomielitis
18/33
)ila trauma artifisial dilakukan pada binatang per%obaan, maka akan terjadi
hematoma pada daerah lempeng epifisis. engan penyuntikan bakteri se%ara intra2ena,
akan terjadi infeksi pada daerah hematoma tersebut.
)amar skematis per*alanan penyakit osteomielitis+
Keterangan gamar
*. Gokus infeksi pada lubang akan berkembang dan pada tahap ini menimbulkan edema
periosteal dan pembengkakan jaringan lunak.
6. Gokus kemudian semakin berkembang membentuk jaringan eksudat inflamasi yang
selanjutnya terjadi abses subperiosteal serta selulitis dibawah jaringan lunak
4. Selanjutnya terjadi ele2asi periosteum diatas daerah lesi, infeksi menembus periosteum
dan terbentuk abses pada jaringan lunak dimana abses dapat mengalir keluar melalui
sinus pada permukaan kulit. ekrosis tulang akan menyebabkan terbentuknya sekuestrum
dan infeksi akan berlanjut kedalam ka2um medula.
Patologi yang terjadi pada osteomielitis hematogen akut tergantung pada umur, daya tahan
penderita, lokasi infeksi, serta 2irulensi kuman. Infeksi terjadi melalui aliran darah dari fokus tempat
lain dari tubuh pada fase bakterimia dan dapat menimbulkan septikemia. $mbolus infeksi kemudian
masuk ke dalam ju
5/23/2018 209961093 Referat Osteomielitis
19/33
periostem sepanjang diafisis (terutama pada anak-anak# sehingga terbentuk lingkungan tulang seperti
peti mayat yang disebut in2olukrum dengan jaringan sekuestrum di dalamnya. Proses ini terlihat jelas
pada akhir minggu kedua. pabila pus menembus tulang, maka terjadi pengaliran pus atau (dis%harge#
dari in2olukrum keluar melalui lubang yang disebut kloaka atau melalui sinus pada jaringan lunak dan
kulit.4
Direct or contigous inoculation osteomyelitis
Direct or contigous inoculation osteomyelitisdisebabkan kontak langsung antara jaringan
tulang dengan bakteri, biasa terjadi karena trauma terbuka dan tindakan pembedahan. 9anisfestasinya
terlokalisasi dan lebih jelas dari pada hematogenous osteomyelitis.
Osteomyelitis sering menyertai penyakit lain seperti diabetes melitus, anemia sel sabit, IS,
penggunaan obat-obatan intra 2ena, alkoholisme, penggunaan steroid yang berkepanjangan,
imunosupresan dan penyakit sendi yang kronik. Pemakaian prostetik adalah salah satu faktor resiko,
begitu juga dengan pembedahan ortopedi dan fraktur terbuka.*!
3.5.1.2. O%)#!+*#l&)&% %0a0)
Osteomyelitis subakut adalah bentuk lain dari osteomyelitis, dan abses -ro"ie adalah salah
satu tipe yang paling umum dari osteomyelitis subakut. bses ini biasanya ditemukan dalam
spongiosa tulang dekat ujung tulang. )entuk abses ini biasanya bulat atau lonjong dengan pinggiran
skleroti, kadang-kadang terlihat sekuester. bses tetap terlokalisasi dan ka2itas dapat se%ara bertahap
terisi jaringan granulasi. bses-ro"iejuga dapat ditemukan pada osteomielitis kronik.*,8,
Osteomyelitis subakut terjadi lebih banyak pada tulang-tulang dibandingkan dengan tipe akut,
dan itu terjadi pada berma%am-ma%am daerah diantara tulang-tulang yang terinfeksi. $kstremitas
bawah terinfeksi lebih banyak dibandingkan ekstremitas atas. 7ibia terinfeksi lebih sering
dibandingkan femur.8
Osteomyelitis subakut mungkin hanya terjadi pada epifisis, yang merupakan kebalikan dari
yang diper%aya bahwa infeksi tulang pertama tidak terjadi di epifisis. iafisis kadang-kadangterinfeksi, meskipun lebih sering pada dewasa dibandingkan pada anak-anak+ daerah yang paling
sering terinfeksi adalah metafisis. aerah lain yang dilaporkan sebagai osteomielitis subakut adalah
metafisis sesuai lokasi, seperti di pel2is, tulang belakang, calcaneus, claicula, dan talus.
Osteomyelitis subakut yang terjadi pada tulang tarsal biasanya terjadi pada daerah subkondral atau
batas apofisis dari calcaneus. 1esi subakut dari tulang belakang terjadi lebih sering pada orang
dewasa dibandingkan pada anak-anak. Pada osteomyelitis subakut yang terjadi pada tulang panjang
pada orang dewasa, diafisis sering terkena sama seperti metafisis, sedangkan lutut jarang terkena.8,
3.5.1.3. O%)#!+l&)&% !n&
23
5/23/2018 209961093 Referat Osteomielitis
20/33
Osteomyelitis akut yang tidak diterapi se%ara adekuat,
akan berkembang menjadi osteomyelitis kronik. Organisme yang
biasa berperan adalah Staphylococcus aureus (B3"#, Escherichia
coli, Streptococcus pyogenes, Proteus, dan Pseu"omonas.
&ebanyakan penyebab dari osteomielitis polimikroba. &adang-
kadang infeksi ini tidak terdeteksi selama bertahun-tahun dan tidak
menimbulkan gejala selama beberapa bulan atau beberapa tahun.**
estruksi tulang tidak hanya pada fokus infeksi tetapi
meluas. &a2itas berisi potongan tulang mati (sekuestra# yang
dikelilingi jaringan 2askular, dan di luar jaringan 2askular tersebut
ada daerah sklerosis, hasil dari reaksi kronis pembentukan tulang
baru.
Sekuester berperan sebagai substrat bagi adesi bakteri, lama-kelamaan terbentuk sinus.
estruksi tulang dan dengan meningkatnya sklerosis berakibat terjadinya fraktur patologis. Kambaran
histologis berupa sebukan sel radang kronis di sekitar daerah aselular tulang atau sekuestra.
3.5.2. O%)#!+*#l&)&% %#0nd#
Osteomyelitis sekunder (perkontinuitatum=hematogen akut# yang disebabkan penyebaran
kuman dari sekitarnya, seperti bisul dan luka+ melalui aliran darah. &adang-kadang, osteomielitis
sekunder dapat disebabkan oleh perluasan infeksi se%ara langsung dari jaringan lunak di dekatnya atau
dari arthritis septicpada sendi yang berdekatan.
Infeksi di jaringan lunak kaki atau tangan, terutama di jari kaki atau jari tangan dapat
menjalar ke dalam tulang dan menyebabkan osteomielitis. Panarisium subkutan menyebabkan
osteomielitis falang terminal. ;ang sering ditemukan adalah osteomielitis tulang tangan atau kaki
karena neuropati perifer, misalnya pada lepra atau diabetes mellitus.*
3.6 GAMBARAN KLINIK
3.6.1 Ga+aan l&n& O%)#!+l&)&% A0)
Pada awal penyakit, gejala sistemik seperti febris, anoreksia, dan malaise menonjol,
sedangkan gejala lokal seperti pembengkakan atau selulitis belum tampak. Pada masa ini dapat terjadi
salah diagnosis sebagai demam tifoid. yeri spontan lokal yang mungkin disertai nyeri tekan dansedikit pembengkakan serta kesukaran gerak dari ekstremitas yang terkena, merupakan gejala
24
5/23/2018 209961093 Referat Osteomielitis
21/33
osteomielitis hematogen akut. Pada anak ? anak, seringkali orang tua baru menyadari setelah anak
tampak tidak mau menggunakan salah satu anggota geraknya atau tidak mau disentuh. 9ungkin saja
sebelumnya didapatkan riwayat infeksi seperti kaki yang terluka, nyeri tenggorokan, atau keluarnya
%airan dari telinga.6
Pada bayi baru lahir, bayi tampak gelisah, dan irritable. )iasanya lebih sering terjadi pada
bayi dengan Lrisiko tinggiL seperti prematur, berat badan kurang, bayi riwayat persalinan yang sulit
atau pemasangan kateter arteri tali pusat.
Pada orang dewasa, predileksi tempat tersering adalah pada 2ertebra thorakolumbal. apat
saja menyerang penderita dengan riwayat masalah pada traktus urinarius. yeri lokal bukanlah gejala
yang menonjol, dan pemeriksaan < ray baru akan berarti beberapa minggu kemudian. 7ulang pada
daerah lain biasanya terlibat pada penderita iabetes 9ellitus, malnutrisi, ketergantungan obat, dan
imunodefisiensi. *!
3.6.2. Ga+aan l&n& O%)#!+l&)&% %0a0)
Osteomielitis 'ematogen Subakut biasanya ditemukan pada anak-anak dan remaja.
Kambaran klinis yang dapat ditemukan adalah atrofi otot, nyeri lokal, sedikit pembengkakan, dan
dapat pula penderita menjadi pin%ang. 7erasa rasa nyeri pada daerah sekitar sendi selama beberapa
minggu atau berbulan-bulan. Suhu tubuh penderita biasanya normal. **
3.6.3. Ga+aan l&n& O%)#!+l&)&% !n&
)entuk kronik dari osteomielitis seringkali timbul pada dewasa. :mumnya infeksi tulang ini
merupakan infeksi sekunder dari luka terbuka, dan paling sering pada trauma terbuka pada tulang dan
jaringan sekitarnya. )iasanya terdapat riwayat osteomilitis pada penderita. yeri tulang yang
terlokalisir, kemerahan, dan drainase disekitar area yang terkena seringkali timbul. Pada pemeriksaan
fisik ditemukan adanya sinus, fistel atau sikatriks bekas operasi dengan nyeri tekan, deformitas,
instabilitas, dan tanda-tanda dari gangguan 2askularisasi, jangkauan gerakan, dan status neurologis.
9ungkin dapat ditemukan sekuestrum yang menonjol keluar.*
25
5/23/2018 209961093 Referat Osteomielitis
22/33
3.7. DIAGNOSIS
iagnosis dari
osteomielitis pada awalnya
didasarkan pada penemuan
klinik, melalui data dari
riwayat penyakit,
pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan laboratorium
memberikan data dimana
respon terapi dapat diukur.
1ekositosis, peningkatan
laju endap darah, dan >-
reaktif protein harus
diperhatikan. &ultur darah
akan positif pada setengah
dari anak-anak dengan
osteomielitis akut.
Aika tulang teraba, maka e2aluasi mikrobiologi dan histologi langsung dilakukan untuk
mengkonfirmasi terdapatnya osteomielitis, setelah itu pengobatannya. Pemeriksaan penunjang lainnya
tidak diperlukan lagi.
Rad&!"a'&
alam osteomielitis pada ekstremitas, foto radiografi polos dan s%intigrafi tulang adalah alat
pemeriksaan utama. )ukti radiograf dari osteomielitis tidak akan mun%ul sampai kira-kira dua minggu
setelah onset dari infeksi.*6
&uman biasanya bersarang dlam spongiosa metafisis dan membentuk pus sehingga timbul
abses. Pus menjalar ke arah diafisis dan korteks, mengangkat periost dan kadang-kadang
menembusnya. Pus meluas
di daerah periost dan pada tempat-tempat tertentu membentuk fokus skunder. ekrosis tulang yang
timbul dapat luas dan terbentuk sekuester. Periost yang terangkat oleh pus kemudian akan membentuk
tulang di bawahnya, yang dikenal sebagai reaksi periosteal. Auga di dalam tulang itu sendiri dibentuk
tulang baru, baik pada trabekula dan korteks, sehingga tulang terlihat lebih opak dan dikenal sebagai
sklerosis. 7ulang yang dibentuk di bawah periost ini membentuk bungkus bagi tulang yang lama dan
disebut in2olukrum. In2olukrum ini pada berbagai tempat terdapat lubang tempat pus keluar, yang
disebut kloaka. *
26
5/23/2018 209961093 Referat Osteomielitis
23/33
Seringkali reaksi periosteal yang terlihat lebih dahulu, baru kemudian terlihat daerah-daerah
yang berdensitas lebih rendah pada tulang yang menunjukkan adanya dekstruksi tulang, dan disebut
rarefikasi.
Pada osteomielitis kronik tulang akan menjadi tebal dan sklerotik dengan gambaran hilangnya
batas antara korteks dan medula. alam tulang yang terinfeksi akan terdapat sekuestra dan area
destruksi. &adang-kadang suatu abses, dikenal dengan ro"ie/s ascessakan terlihat sebagai daerah
lusen(gmbaran %a2itas# yang dikelilingi area sklerotik.* )rodieLs abses dapat ditemukan pada
osteomielitis subakut atau kronik.
S(&n)&"a'& )0lan"
:ntuk pen%itraan nu%lir, 7e%hnetium 7%-m metilen difosfonat adalah agen pilihan utama.
Sensiti2itas pemeriksaan ini terbatas pada minggu pertama dan sama sekali tidak spesifik. *
MRI Ma"n#)&( #%!nan(# &+a"&n"
9agneti% resonan%e imaging (9DI# sangat membantu dalam
mendeteksi osteomielitis. 9DI lebih unggul jika
dibandingkan dengan radiografi, >7 s%an dan s%intigrafi
tulang 9DI memiliki sensitifitas !-*!!" dalam mendeteksiosteomielitis. 9DI juga memberikan gambaran resolusi
ruang anatomi dari perluasan infeksi. 8
Ul)a%!n!"a'& dan $T (!+0)#d )!+!"a/&( %(an
Pemeriksaan ultrasonografi dan >7 (%omputed tomographi%# s%an dapat membantu
menegakkan diagnosa osteomielitis. :SK dapat menunjukkan perubahan sedini mungkin *-6
hari setelah timbulnya gejala. :SK dapat menunjukkan keabnormalan termasuk abses
jaringan lunak atau penumpukan %airan (seperti abses# dan ele2asi periosteal. 6:SK juga
27
5/23/2018 209961093 Referat Osteomielitis
24/33
dapat digunakan untuk menuntun dalam melakukan aspirasi. 7api, :SK tidak digunakan
untuk menge2aluasi %orte< tulang.
>7 s%an dapat menggambarkan kalsifikasi abnormal, osifikasi dan ketidaknormalan
intrakortikal. >7 s%an mungkin dapat membantu dalam menge2aluasi lesi pada tulang
2etebra. >7 s%an juga lebih unggul dalam area dengan anatomi yang kompleks, %ontoh0
pel2is, sternum, dan %al%aneus.
:ltrasound image of the left hip shows a large joint effusion and %t s%an
P#+#&%aan /&%)!a)!l!"& dan +&!&!l!"&
Pemeriksaan histopatologi dan mikrobiologi merupakan gol" stan"ar" dalam
mendiagnosa osteomielitis. &ultur dari sediaan sinus tidak dapat diper%aya sepenuhnya untuk
mengidentifikasi etiologi dari osteomielitis, sehingga biopsi merupakan anjuran untuk
menentukan etiologi dari osteomielitis. amun keakuratan biopsi seringkali terbatas oleh
kurangnya pengumpulan spesimen yang sama dan penggunaan antibiotik sebelumnya.
D&a"n!%&% !' A(0)# O%)#!+*#l&)&%8-Pus on aspiration
-Positi2e ba%terial %ulture from bone or blood-Presen%e of %lassi% signs and symptoms of a%ute osteomyelitis
-Dadiographi% %hanges typi%al of osteomyelitis
M--7wo of the listed findings must be present for establishment of the diagnosis.
Information from Peltola ', Eah2anen E. %omparati2e study of osteomyelitis and purulent arthritis
with spe%ial referen%e to aetiology and re%o2ery. Infe%tion *8/+*6(6#0B3-.
3.9. DIAGNOSA BANDING
28
5/23/2018 209961093 Referat Osteomielitis
25/33
iagnosis banding pada masa akut adalah demam reumatik dan selulitis. Pada demam
reumatik, nyeri %enderung berpindah dari satu sendi ke sendi lainnya. )isa terdapat %arditis,
nodul-nodul rematik, atau erythema marginatum. Pada selulitis, terdapat kemerahan
superfisial yang melebar, terjadi limfangitis. rthritis supuratif akut dibedakan dari
osteomielitis hematogen akut berdasarkan adanya nyeri yang difus , dan semua pergerakan
sendi terbatas karena adanya spasme otot.
Pada )aucher/s Disease.Pseudo-osteitis dapat timbul dengan manifestasi klinis yang
sangat mirip dengan osteomielitis. iagnosis ditegakkan terutama dengan adanya pambesaran
hati dan lien.
Kambaran Dadiologik osteomielitis dapat menyerupai gambaran penyakit-penyakit
lain pada tulang, diantaranya yang terpenting adalah tumor ganas primer tulang. estruksi
tulang, reaksi periosteal, pembentukan tulang baru, dan pembengkakan jaringan lunak,
dijumpai juga pada osteosarkoma dan $wing sarkoma.*
Osteosarkoma, seperti halnya osteomielitis, biasanya mengenai metafisis tulang
panjang sehingga pada stadium dini sangat sukar dibedakan dengan osteomielitis. Pada
stadium yang lebih lanjut, kemungkinan untuk membedakan lebih besar karena pada
osteosarkoma biasanya ditemukan pembentukan tulang yang lebih banyak serta adanya
infiltrasi tumor yang disertai penulangan patologik ke dalam jaringan lunak. Auga pada
osteosarkoma ditemukan segitiga 0o"man.
Pada tulang panjang, E(ing Sarkomabiasanya mengenai diafisis+ tampak destruksi
tulang yang bersifat infiltratif, reaksi periosteal yang kadang-kadang menyerupai kulit
bawang yang berlapis-lapis dan massa jaringan lunak yang besar.
3.: PENATALAKSANAAN
3.:.1 O%)#!+l&)&% a0)
)egitu diagnosis se%ara klinis ditegakkan, ekstremitas yang terkena diistirahatkan
(bila perlu menggunakan bidai atau traksi# dan segera berikan antibiotik. ntibiotik spektrum
luas yang efektif terhadap gram positif maupun gram negatif diberikan langsung sambil
menunggu hasil biakan kuman. ntibiotik diberikan selama 4-5 minggu dengan melihat
keadaan umum dan laju endap darah penderita. )ila dengan terapi intensif selama 6/ jam
tidak didapati perbaikan, dianjurkan untuk mengebor tulang yang terkena = drainase bedah
(%hirurgis#.*
29
5/23/2018 209961093 Referat Osteomielitis
26/33
)ila ada %airan yang keluar perlu dibor di beberapa tempat untuk mengurangi tekanan
intraosteal. >airan tersebut perlu dibiakkan untuk menentukan jenis kuman dan resistensinya.
rainase dilakukan selama beberapa hari dengan menggunakan %airan a>l !," dan
dengan antibiotik. )ila terdapat perbaikan, antibiotik parenteral diteruskan sampai 6 minggu,
kemudian diteruskan se%ara oral paling sedikit / minggu.*
Penyulit berupa kekambuhan yang dapat men%apai 6!", %a%at berupa dekstruksi
sendi, gangguan pertumbuhan karena kerusakan %akram epifisis, dan osteomielitis kronik.
Indikasi untuk melakukan tindakan pembedahan ialah 0 *
a. danya abses.
b. Dasa sakit yang hebat.%. danya sekuester.
d. )ila men%urigakan adanya perubahan ke arah keganasan (karsinoma
epidermoid#.
Saat yang terbaik untuk melakukan tindakan pembedahan adalah bila in2olukrum
telah %ukup kuat untuk men%egah terjadinya fraktur pas%a pembedahan.*
3.:. 2 O%)#!+l&)!% %0a0)
Pengobatan osteomyelitis subakut tergantung dari diagnosis. &ebanyakan *=4 kasus
tidak dapat dibedakan dari keganasan primer dari tumor tulang. )iopsi dan kuretase
diperlukan untuk penegakan diagnosis pada kasus-kasus ini. Pada saat diagnosis ditegakkan,
pemberian antibiotik yang sesuai dengan kelompok gram, kultur, dan sensiti2itas harus sudah
dimulai se%ara intra2ena selama 6-B hari, diikuti dengan antibiotik oral selama 5 minggu. 8
&egagalan gejala untuk timbulnya perbaikan setelah 5 minggu pengobatan dengan
antibiotik atau perburukan kondisi selama pengobatan harus dipikirkan untuk menge2aluasi
ulang dan mendiagnosis se%ara bakteriologis, diikuti penatalaksanaan operasi dan antibiotik
30
Ga+a skematis drainase bedah.
Sebuah kateter dimasukkan kedalam
tabung pengisap ( su%tion # yang lebih
besar. ntibiotik dimasukkan melalui
kateter dan diisap melalui su%tion.*
5/23/2018 209961093 Referat Osteomielitis
27/33
yang sesuai. Indikasi lain untuk operasi adalah perubahan bentuk sinus yang selanjutnya dan
drainase ke dalam sendi sino2ial. 7anda-tanda klinis dari pus subperiosteal atau sino2itis
mengindikasikan bahwa infeksi subakut telah berubah menjadi komponen akut, dan ini harus
dilakukan drainase se%ara bedah.8
Indikasi tindakan bedah 0
a. &egagalan gejala untuk memperbaiki setelah lebih dari 5 bulan dilakukan
pengobatan dengan antibiotik atau perburukan kondisi selama pengobatan.
b. 1esi yang %epat berkembang (tidak dapat dibedakan dari keganasan tulang#.
%. Perubahan bentuk sinus atau drainase ke dalam sendi sino2ial.
d. 7anda-tanda klinis dari pus subperiosteal atau sino2itis.
1iteratur yang ada tidak dapat mendukung pengobatan pada orang dewasa, dikarenakan
penyakit ini paling banyak menyerang kelompok usia anak. Operasi diindikasikan dalam
pengobatan pada orang dewasa.8
3.:.3 O%)#!+l&)&% !n&
Pengobatan Osteomielitis &ronik 0*
*. Pemberian antibiotik
Osteomielitis kronis tidak dapat diobati dengan antibiotik semata-mata
Pemberian antibiotik ditujukan untuk0
9en%egah terjadinya penyebaran infeksi pada tulang sehat lainnya
9engontrol eksaserbasi
6. 7indakan operatif
7indakan operatif dilakukan bila fase eksaserbasi akut telah reda setelah pemberian
dan pemayungan antibiotik yang adekuat.
Operasi yang dilakukan bertujuan 0
9engeluarkan seluruh jaringan nekrotik, baik jaringan lunak maupun jaringan
tulang(sekuestrum# sampai ke jaringan sehat sekitarnya. Selanjutnya dilakukan
drainase dan irigasi se%ara kontinu selama beberapa hari. dakalanya diperlukan
penanaman rantai antibiotik di dalam bagian tulang yang infeksi
Sebagai dekompresi pada tulang dan memudahkan antibiotik men%apai sasaran
dan men%egah penyebaran osteomielitis lebih lanjut
31
5/23/2018 209961093 Referat Osteomielitis
28/33
&egagalan pemberian antibiotik dapat disebabkan oleh 0*
a. Pemberian antibiotik yang tidak sesuai dengan mikroorganisme penyebab
b. osis tidak adekuat
%. 1ama pemberian tidak %ukup
d. 7imbulnya resistensi
e. &esalahan hasil biakan (laboratorium#
f. ntibiotik antagonis
g. Pemberian pengobatan suportif yang buruk
h. &esalahan diagnostik
In&)&al An)&&!)&( R#"&+#n% '! Pa)n)% ;&)/ O%)#!+*#l&)&%
O"an&%+ An)&&!)&(% !' '&%) (/!&(# Al)#na) an)&&!)&(%
Staphylo%o%%us aureus or
%oagulase-negati2e
(methi%illin-sensiti2e#
staphylo%o%%i
af%illin (:nipen#, 6 g IE e2ery
5 hours, or %lindamy%in
phosphate (>leo%in Phosphate#,
!! mg IE e2ery 8 hours
Girst-generation %ephalosporin
or 2an%omy%in (Ean%o%in#
S. aureus or %oagulase-negati2e
(methi%illin-resistant#
staphylo%o%%i
Ean%omy%in, * g IE e2ery *6
hours
7ei%oplanin (7argo%id#,M
trimethoprim- sulfametholindamy%in, erythromy%in,
2an%omy%in or %eftriaefotalaforan#, * g IE
e2ery 5 hours, or %eftria
5/23/2018 209961093 Referat Osteomielitis
29/33
%iprofloipro, B3! mg
orally e2ery *6 hours#
Serratia spe%ies or
Pseu"omonas aeruginosa
>eftaidime (Gorta#, 6 g IE
e2ery 8 hours (with anaminogly%oside gi2en IE on%e
daily or in multiple doses for at
least the first 6 weeks#
Imipenem (Primalin
Orthop *+(45!#0/5-53.
3. 1< KOMPLIKASI
&omplikasi yang dapat terjadi pada osteomielitis hematogen akut adalah 0 *,6,8
Septikemia
engan makin tersedianya obat-obatan antibiotik yang memadai, kematian akibat
septikemia pada saat ini jarang ditemukan.
Infeksi yang bersifat metastatik
Infeksi dapat bermetastatik ke tulang = sendi lainnya, otak, dan paru-paru, dapat
bersifat multifokal dan biasanya terjadi pada penderita dengan status gii yang jelek.
rtritis Supuratif
rtritis Supuratif dapat terjadai pada bayi muda karena lempeng epifisis bayi (yang
bertindak sebagai barier# belum berfungsi dengan baik. &omplikasi terutama terjadi
pada osteomielitis hematogen akut di daerah metafisis yang bersifat intra-kapsuler(misalnya pada sendi panggul# atau melalui infeksi metastatik.
33
5/23/2018 209961093 Referat Osteomielitis
30/33
Kangguan Pertumbuhan
Osteomielitis hematogen akut pada bayi dapat menyebabkan kerusakan lempeng
epifsisis yang menyebabkan gangguan pertumbuhan, sehingga tulang yang terkena
akan menjadi lebih pendek. Pada anak yang lebih besar akan terjadi hiperemi padadaerah metafisis yang merupakan stimulasi bagi tulang untuk bertumbuh. Pada
keadaan ini tulang bertumbuh lebih %epat dan menyebabkan terjadinya pemanjangan
tulang.
Osteomielitis &ronik
pabila diagnosis dan terapi yang tepat tidak dilakukan, maka osteomielitis akut akan
berlanjut menjadi osteomielitis kronik
Graktur Patologis
nkilosis
3. 11 PROGNOSIS
ngka mortalitas pada osteomielitis akut yang diobati adalah kira-kira * ", tetapi
morbiditas tetap tinggi. )ila terapi efektif dimulai dalam waktu /8 jam setelah timbulnya
gejala, kesembuhan yang %epat dapat diharapkan pada kira-kira 6=4 kasus. &ronisitas dan
kambuhnya infeksi mungkin terjadi bila terapinya terlambat.*
$mpat faktor penting yang menentukan keefektifan terapi antimikroba dalam terapi
osteomielitis hematogenous akut, sehingga akan mempengaruhi prognosis adalah 06
*. Inter2al waktu diantara onset penyakit dan permulaan terapi.
7erapi yang dimulai dalam 4 hari pertama adalah yang paling ideal karena pada tahap
ini area lokal dari osteomielitis masih belum menjadi iskemi. engan pengobatan dini,
organisme penyebab akan lebih sensitif terhadap obat yang dipilih dan dapatmengontrol infeksi sehingga osteolisis, nekrosis tulang dan pembentukan tulang baru
akan dihambat. engan keadaan seperti ini maka perubahan gambaran radiologik tidak
akan mun%ul kemudian pengobatan dalam tiga sampai tujuh hari akan mengurangi
infeksi baik sistemik maupun lokal, namun terlalu lambat untuk men%egah kerusakan
tulang. Pengobatan yang dimulai setelah satu minggu infeksi hanya dapat mengontrol
septikemia dan menyelamatkan jiwa, tetapi memiliki efek yang ke%il dalam men%egah
kerusakan tulang lebih lanjut.
6. &eefektifan obat antimikroba dalam melawan kuman penyebab
34
5/23/2018 209961093 Referat Osteomielitis
31/33
'al ini bergantung pada jenis kuman penyebab yang bersangkutan apakah kuman
tersebut resisten atau sensitif terhadap antibiotik yang digunakan.
4. osis dari obat antimikroba
Gaktor lokal dari 2askularisasi tulang yang terganggu memerlukan dosis antibiotik yang
lebih besar untuk osteomielitis daripada infeksi jaringan lunak.
/. urasi terapi antimikroba
Penghentian terapi yang terlalu awal terutama bila kurang dari empat minggu akan
mengakibatkan terjadinya infeksi kronik dan rekuren dari osteomielitis.
35
5/23/2018 209961093 Referat Osteomielitis
32/33
BAB. I=
PENUTUP
KESIMPULAN
Ostemomielitis adalah suatu proses inflamasi akut maupun kronik pada tulang dan
struktur disekitarnya yang disebabkan oleh organisme piogenik ataupun non-piogenik.
Penyebab osteomielitis tersering adalah kuman piogenik0 Staphylococcus aureus(8-!"
kasus#. Infeksi dapat men%apai tulang dengan melakukan perjalanan melalui aliran darah atau
menyebar dari jaringan di dekatnya. Osteomielitis juga dapat terjadi langsung pada tulang itu
sendiri jika terjadi %edera yang mengekspos tulang, sehingga kuman dapat langsung masuk
melalui luka tersebut.*
Osteomielitis dapat menyerang orang pada semua usia tetapi sering ditemukan pada
usia dekade I-II+ dan dapat pula ditemukan pada bayi dan RinfantL. nak laki-laki lebih sering
dibanding anak perempuan (/0*#.B1okasi yang tersering ialah tulang-tulang panjang seperti
femur, tibia, radius, humerus, ulna, dan fibula. &ejadian tertinggi pada egara berkembang.
7ingkat mortalitas osteomielitis adalah rendah, ke%uali jika sudah terdapat sepsis atau kondisi
medis berat yang mendasari.
Pendiagnosisan se%ara dini dan tepat akan mempermudah dalam penatalaksanaan
osteomielitis. iagnosis dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan laboratorium maupun penunjang yang lain. Pemeriksaan penunjang atau
pen%itraan yang dapat dilakukan adalah foto polos, >7 s%an, 9DI, dan 1a"ioisotop one
scan, yang memiliki keunggulan masing-masing. Kambaran radiografi foto polos
osteomielitis sangat khas dan diagnosis dapat mudah dibuat disesuaikan dengan riwayat
klinis, sehingga pemeriksaan radiologis tambahan lainnya seperti >7, dan 9DI jarang
diperlukan.
Penatalaksanaannya harus se%ara komprehensif meliputi pemberian antibiotika,
pembedahan, dan konstruksi jaringan lunak, kulit, dan tulang. Pendiagnosisan dan
penatalaksanaan yang efektif dan tepat akan memberikan prognosis yang lebih baik.
36
5/23/2018 209961093 Referat Osteomielitis
33/33
DAFTAR PUSTAKA
*. Dasjad >. Pengantar Ilmu )edah Ortopedi0 Infeksi dan Inflamasi, $disi ke-4. Aakarta0 P7
;arsif Jatampone. 6!!8+ *46-/*.
2. &ing DJ, &ulkarni D. Osteomyelitis in $mergen%y 9edi%ine. :pdated0 63 Auly 6!*4.
2ailable at0 http0==emedi%ine.meds%ape.%om=arti%le=B83!6!-o2er2iewshowall.
%%essed0 September 6!*4
4. Dasjad >. Pengantar Ilmu )edah Ortopedi0 Struktur dan Gungsi 7ulang, $disi ke-4.
Aakarta0 P7 ;arsif Jatampone. 6!!8+ 5-**.
/. Pri%e dan Jilson. 6!!5. Patofisiologi Konsep Klinis Proses2Proses Penyakit. $d0 &e-5.
Aakarta0 $K>.
5. >arlos AunFueira, Aose >arniero, Dobert &elley. *8.Histologi Dasar. Aakarta 0 $K>.
5. Ott S. )one Krowth and Demodelling. 6!!8. 2ailable from0:D10
depts.washington.edu=bonebio=S)9Ded=growth.html. %%essed 3 September 6!*4
B. &alyoussef G. Pediatri% Osteomyelitis. :pdated0 *! pril 6!*4. 2ailable at0
http0==emedi%ine.meds%ape.%om=arti%le=5B!3-o2er2iewshowall. %%essed0
September 6!*4
8. $lse2ier. Osteomyelitis in dult. :pdated0 6!*6. 2ailable at0
https0==www.%lini%alkey.%om=topi%s=orthopedi%-surgery=osteomyelitis-in-adults.html.
%%essed0 September 6!*4
. Aong J., Sjamsuhidayat D. 6!!3. Infeksi 9uskuloskeletal. In )uku jar Ilmu )edah.
$disi kedua. Penerbit )uku &edokteran $K>. Aakarta. 'al !4 ? *!.
*!. Siregar P. Osteomielitis. alam &umpulan &uliah Ilmu )edah. )agian )edah Staff
Pengajar G& :I. )inarupa ksara. Aakarta. *3. 'al /B6 ? B/
**. 9atteson $1, Osmon D. Infe%tions of bursae, joints, and bones. In0 Koldman 1, S%haferI, eds. 0ecil Me"icine. 6/th ed. Philadelphia, Pa0 Saunders $lse2ier+ 6!**0%hap 68!.
*6. )erbari )G, Ste%kelberg A9, Osmon r. Osteomyelitis. In0 9andell K1, )ennett A$,
olin D, eds.Principles an" Practice of %nfectious Diseases.Bth ed. Philadelphia, Pa0
$lse2ier >hur%hill 1i2ingstone+ 6!!0%hap *!4.
37
http://emedicine.medscape.com/article/785020-overview#showallhttp://depts.washington.edu/bonebio/ASBMRed/growth.htmlhttp://emedicine.medscape.com/article/967095-overview#showallhttps://www.clinicalkey.com/topics/orthopedic-surgery/osteomyelitis-in-adults.htmlhttp://emedicine.medscape.com/article/785020-overview#showallhttp://depts.washington.edu/bonebio/ASBMRed/growth.htmlhttp://emedicine.medscape.com/article/967095-overview#showallhttps://www.clinicalkey.com/topics/orthopedic-surgery/osteomyelitis-in-adults.html