209961093 Referat Osteomielitis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

radiologi

Citation preview

  • 5/23/2018 209961093 Referat Osteomielitis

    1/33

    BAB. I

    PENDAHULUAN

    Infeksi muskuloskeletal merupakan penyakit yang umum terjadi, dapat melibatkan

    seluruh struktur dari sistem muskuloskeletal dan dapat berkembang menjadi penyakit yang

    berbahaya bahkan membahayakan jiwa. Salah satunya yang sering terjadi adalah

    osteomielitis. Ostemomielitis adalah suatu proses inflamasi akut maupun kronik pada tulang

    dan struktur disekitarnya akibat infeksi dari kuman-kuman piogenik maupun non piogenik.

    Penyebab tersering osteomielitis pyogenik adalah Staphylococcus aureus(8-!"#,

    $s%heri%hia %oli, Pseudomonas, dan &lebsiella. Pada periode neonatal, 'aemophilus

    influenae dan kelompok ) streptokokus seringkali bersifat patogen.*

    Osteomielitis sering ditemukan pada usia dekade I-II+ tetapi dapat pula ditemukan

    pada bayi dan infant. nak laki-laki lebih sering dibanding anak perempuan (/0*#. 1okasi

    yang tersering ialah tulang-tulang panjang seperti femur, tibia, radius, humerus, ulna, dan

    fibula. Pre2alensi keseluruhan adalah * kasus per 3.!!! anak. Pre2alensi neonatal adalah

    sekitar * kasus per *.!!!. &ejadian tahunan pada pasien dengan anemia sel sabit adalah

    sekitar !,45 ". Insiden osteomielitis 2ertebral adalah sekitar 6,/ kasus per *!!.!!! penduduk.

    &ejadian tertinggi pada negara berkembang. 7ingkat mortalitas osteomielitis

    adalah rendah, ke%uali jika sudah terdapat sepsis atau kondisi medis berat yang mendasari. 6

    alam dua puluh tahun terakhir ini telah banyak dikembangkan tentang bagaimana

    %ara menatalaksana penyakit ini dengan tepat. Sangat penting mendiagnosis osteomielitis ini

    sedini mungkin, terutama pada anak-anak, sehingga pengobatan dengan antibiotika dapat

    dimulai, dan perawatan pembedahan yang sesuai dapat dilakukan dengan pen%egahan

    penyebaran infeksi yang masih terlokalisasi dan untuk men%egah jangan sampai seluruh

    tulang mengalami kerusakan yang dapat menimbulkan kelumpuhan.

    Seringkali usaha ini berupa suatu tim yang terdiri dari ahli bedah ortopedi, ahli bedah

    plastik, ahli penyakit infeksi, ahli penyakit dalam, ahli nutrisi, dan ahli fisioterapi yang

    berkolaborasi untuk menghasilkan perawatan multidisiplin yang optimal bagi penderita.

    Infeksi dalam suatu sistem muskuloskeletal dapat berkembang melalui dua %ara, baik melalui

    peredaran darah maupun akibat kontak dengan lingkungan luar tubuh.

    5

  • 5/23/2018 209961093 Referat Osteomielitis

    2/33

    BAB. II

    TINJAUAN PUSTAKA

    ANATOMI, FAAL, HISTOLOGI, dan BIOKIMIA TULANG

    7ulang adalah jaringan yang terstruktur dengan baik dan mempunyai 3 fungsi utama, yaitu 0

    *. 9embentuk rangka badan

    6. Sebagai tempat melekat otot

    4. Sebagai bagian dari tubuh untuk melindungi dan mempertahankan alat-alat dalam,

    seperti otak, sumsum tulang belakang, jantung dan paru-paru

    /. Sebagai tempat deposit kalsium, fosfor, magnesium, dan garam

    3. Sebagai organ yang berfungsi sebagai jaringan hematopoetik untuk memproduksi sel-

    sel darah merah, sel-sel darah putih dan trombosit 4

    7ulang dalam garis besarnya dibagi atas 0 /

    7ulang panjang, yang temasuk adalah femur, tibia, fibula, humerus, ulna. 7ulang

    panjang disusun untuk menyagga berat badan dan gerakan. 7ulang panjang (os

    longum# terdiri dari 4 bagian, yaitu

    epiphysis, diaphysis, dan metaphysis. :jung

    tulang panjang dinamakan epifisis. Plat

    epifisis memisahkan epifisis dari metafisis

    dan merupakan pusat pertumbuhan

    longitudinal pada anak-anak. Pada orang

    dewasa mengalami klasifikasi. :jung tulang

    panjang ditutupi oleh kartilago artikular pada

    sendi-sendinya. Sedangkan, daearah batas

    disebut diafisis dan daerah yang berdekatan

    dengan garis epifisis disebut metafisis.

    aerah ini merupakan suatu daerah yang sangat sering ditemukan adanya kelainan

    atau penyakit, oleh karena daerah ini merupakan daerah metaboli% yang aktif dan

    banyak mengandung pembuluh darah. &erusakan atau kelainan perkembangan padadaerah lempeng epifisis akan menyebabkan kelainan pertumbuhan tulang. iaphysis

    6

  • 5/23/2018 209961093 Referat Osteomielitis

    3/33

    atau batang, adalah bagian tengah tulang yang berbentuk silinder. )agian ini tersusun

    dari tulang kortikal yang memiliki kekuatan yang besar. Seluruh tulang dilapisi oleh

    lapisan fibrosa yang disebut periosteum.

    7ulang pendek, %ontohnya antara lain tulang 2ertebra dan tulang-tulang %arpal

    7ulang pipih, antara lain tulang iga, tulang skapula, tulang pel2is

    7ulang terdiri atas bagian kompak pada bagian luar yang disebut korteks dan bagian

    dalam yang bersifat spongiosa berbentuk trabekular dan di luarnya dilapisi oleh periosteum.

    )erdasarkan histologisnya maka dikenal0

    7ulang imatur (non-lamellar bone, wo2en bone, fiber bone#, tulang ini pertma-tama

    terbentuk dari osifikasi endokondral pada perkembangan embrional dan kemudian

    se%ara perlahan-lahan menjadi tulang yang matur dan pada umur * tahun tulang

    imatur tidak terlihat lagi. 7ulang imatur ini mengandung jaringan kolagen dengan

    substansi semen dan mineral yang lebih sedikit dibandingkan dengan tulang matur.

    7ulang matur (mature bone, lamellar bone#

    o 7ulang kortikal (%orti%al bone, dense bone, %ompa%ta bone#

    o 7ulang trabekular (%ansellous bone, trabe%ular bone, spongiosa#

    Se%ara histolgik, perbedaan tulang matur dan imatur terutama dalam jumlah sel,

    jaringan kolagen, dan mukopolisakarida. 7ulang mature ditandai dengan sistem 'ar2ersian

    atau osteon yang memberikan kemudahan sirkulasi darah melalui korteks yang tebal. 7ulang

    matur kurang mengandung sel dan lebih banyak substansi semen dan mineral dibanding

    dengan tulang imatur.

    7ulang tersusun atas sel, matriks protein, dan deposit mineral. Sel-selnya terdiri atas

    tiga jenis sel0 osteoblas, osteosit, dan osteoklas.3

    Osteoblast merupakan salah satu jenis sel hasil diferensiasi sel mesenkim yang sangat

    penting dalam proses osteogenesis atau osifikasi. Sebagai sel, osteoblas dapat

    memproduksi sunstansi organik intraseluler atau matriks, dimana kalsifikasi terjadi di

    kemidian hari. 7ulang baru dibentuk oleh osteoblast yang membentuk osteoid dan

    mineral pada matriks tulang bila proses ini selesai osteoblast menjadi osteosit dan

    terperangkap dalam matriks tulang yg mengandung mineral.4

    Osteosit, berfungsi memelihara kontent mineral dan elemen organik tulang.

    7

  • 5/23/2018 209961093 Referat Osteomielitis

    4/33

    Osteo%last, merupakan sel yang bersifat multinukleus, tidak ditutupi oleh permukaan

    tulang dengan sifat dan fungsi resorpsi serta mengeluarkan tulang.

    9atriks tulang menyimpan kalsium, posfor, magnesium, dan fluor. 7ulangmengandung " dari seluruh kalsium tubuh dan !" dari seluruh fosfor tubuh. :nit dasar

    dari kortek tulang disebut sistem ha2ersian. ;ang terdiri dari saluran ha2ersian (yang berisi

    pembuluh darah, saraf dan lymphatik#, la%una (berisi osteosit#, lamella, %anali%uli (saluran

    ke%il yang menghubungakan la%una dan saluran ha2ersian#. 4,3

    )agian luar tulang diselimuti oleh membran fibrous padat yang dinamakan

    periosteum. Periosteum memberi nutrisi pada tulang dan memungkinkannya tumbuh selain

    sebagai tempat perlekatan tendon dan ligamen. Periosteum mengandung syaraf, pembuluh

    darah, dan limfatik. 1apisan yang paling dekat dengan tulang mengandung osteoblas yang

    merupakan sel pembentuk tulang.

    $ndosteum adalah membran 2as%uler tipis yang menutupi rongga sum-sum tulang

    panjang dan rongga-rongga dalam tulang kanselus. Osteoklas melarutkan tulang untuk

    memelihara rongga sumsum terletak dekat endosteum dan dalam lakuna howship.

    Sumsum tulang merupakan jaringan 2as%uler dalam rongga sumsum tulang panjang

    dan dalam tulang pipih. Sumsum tulang merah terutama terletak di dalam sternum 2ertebra

    dan rusuk pada tulang dewasa, bertanggung jawab pada produksi sel darah merah dan putih.

    Pada orang dewasa, tulang panjang terisi oleh sumsum lemak kuning.3

    8

  • 5/23/2018 209961093 Referat Osteomielitis

    5/33

    PERTUMBUHAN TULANG

    Perkembangan tulang pada embrio terjadi melalui dua %ara, yaitu osteogenesis

    desmalis dan osteogenesis en%hondralis. &eduanya menyebabkan jaringan pendukung

    kolagen primiti2e diganti oleh tulang, atau jaringan kartilago yang selanjutnya akan diganti

    pula menjadi jaringan tulang. 'asil kedua proses osteogenesis tersebut adalah anyaman

    tulang yang selanjutnya akan mengalami remodeling oleh proses resorpsi dan aposisi untuk

    membentuk tulang dewasa yang tersusun dari lamella tulang. &emudian, resorpsi dan

    deposisi tulang terjadi pada rasio yang jauh lebih ke%il untuk mengakomodasi perubahan

    yang terjadi karena fungsi dan untuk mempengaruhi homeostasis kalsium. Perkembangan

    tulang ini diatur oleh hormone pertumbuhan, hormone tyroid, dan hormone sehondrosit menyusun diri menjadi jajaran

    lurus, disusul dengan masuknya bahan kapur dan mineral lain ke matriks. 7ulang akan

    terdiri dari lapisan-lapisan (lamella# yang sebagian besar tersusun menurut lingkaran

    membentuk sistem 'ar2ers.4,5

    PERTUMBUHAN MEMANJANG TULANG PIPA

    Setelah berlangsung penulangan pada pusat penulangan sekunder di daerah epiphysis,

    maka teradapatlah sisa ? sisa sel khondrosit diantara epiphysis dan diaphysis. Sel ? sel

    tersebut tersusun bederet ?deret memanjang sejajar sumbu panjang tulang. &arena perubahan

    sel ?sel dalam setiap deret seirama, maka dis%us tersebut menunjukan gambaran yang

    dibedakan dalam daerah ? daerah perkembangan. aerah ? daerah perkembangan0

    9

  • 5/23/2018 209961093 Referat Osteomielitis

    6/33

    *. Zona Proliferasi0 sel kartilago membelah diri menjadi deretan sel ? sel gepeng.

    6. Zona Maturasi0 sel kartilago tidak lagi membelah diri,tapi bertambah besar.

    4. Zona Hypertrophy0 sel ?sel membesar dan ber2akuola.

    /. Zona Kalsifikasi0 matriks %art@lago mengalami kalsifikasi.

    3. Zona Degenerasi 0 sel ? sel %art@lago berdegenerasi diikuti oleh terbukanya la%una

    sehingga terbentuk trabekula.

    &arena masuknya pembuluh darah, maka pada permukaan trabekula di daerah ke arah

    diaphysis diletakan sel-sel yang akan berubah menjadi osteoblas yang selanjutnya akan

    melanjutkan penulangan. alam proses pertumbuhan dis%us epiphysealis akan semakin

    menipis, sehingga akhirnya pada orang yang telah berhenti pertumbuhan memanjangnya

    sudah tidak deketemukan lagi.

    PEMBESARAN DIAMETER TULANG PIPA

    Pertumbuhan tulang pipa selain memanjang melalui dis%us epiphysealis juga

    mengalami pertambahan diameter dengan %ara pertambahan jeringan tulang melalui

    penulangan oleh periosteum lapisan dalam yang dibarengi dengan pengikisan jaringan tulangdari permukaan dalamnya. engan adanya proses pengikisan jaringan tulang ini, walau pun

    diameter tulang bertambah namun ketebalannya tetap dipertahankan. 'al ini penting,karena

    tanpa pengikisan,berat tulang akan bertambah terus sehingga mengganggu fungsinya.

    PERBAIKAN PATAH TULANG

    Aika terjadi patah tulang, maka kerusakan akan menyebabkan perdarahan yang

    biasanya akan diikuti oleh pembekuan. &erusakan juga menyebabkan kerusakan matriks dan

    sel-sel tulang di dekat garis patah. wal dari proses perbaikan tulang dimulai dengan

    pembersihan dari bekuan darah, sisa ? sisa sel dan matriks yang rusak. Periosteum dan

    endosteum disekitar tulang yang patah menanggapi dengan meningkatnya proliferasi

    fibroblast sehingga terbentuklah jaringan seluler disekitar garis patah dan di antara ujung ?

    ujung tulang yang terpisah. Pembentukan tulang baru berlangsung melalui penulangan

    enkhondral dan desmal se%ara simultan. :ntuk penulangan enkhondral didahului dengan

    terbentuknya kartilago hialin yang berasal dari perubahan jaringan granulasi sebagai hasil

    10

  • 5/23/2018 209961093 Referat Osteomielitis

    7/33

    proliferasi fibroblast. >elah fragmen tulang sekarang diisi oleh jaringan kartilago yang

    merupakan kalus. Aaringan tulang baru mengisi %elah diantara fragmen tulang membentuk

    kalus tulang dan menggantikan kalus kartilago. Sel ? sel osteoprogenitor dari periosteum dan

    endosteum akan menjadi osteoblas sehingga di daerah tersebut terjadi penulangan desmal.

    Penulangan enkhondral berlangsung sebagai trabekula dalam jaringan kartilago yang

    merupakan jaringan penopang sementara dalam perbaikan patah tulang. 7ekanan pada tulang

    selama proses penyembuhan menyebabkan perbaikan bentuk tulang ke bentuk asalnya

    sehingga benjolan kalus akhirnya akan lenyap melalui resorpsi.

    Struktur tulang berubah sangat lambat terutama setelah periode pertumbuhan tulang

    berakhir. Setelah fase ini perubahan tulang lebih banyak terjadi dalam bentuk perubahan

    mikroskopik akibat akti2itas fisiologis tulang sebagai suatu organ biokimia utama tulang.

    &omposisi tulang terdiri atas0 substansi organik (43"#, substansi anorganik (/3"#, air (6!"#.

    Substansi organik terdiri atas sel-sel tulang serta substansi organik intraseluler atau matriks

    kolagen dan merupakan bagian terbesar dari matriks (!"#, sedangkan sisanya adalah asam

    hialuronat dan kondrotin asam sulfur. Substansi anorganik terutama terdiri atas kalsium dan

    fosfor dan sisanya oleh magnesium, sodium, hidroksil, karbonat, dan fluorida. $nim tulang

    adalah alkali fosfatase yang diproduksi oleh osteoblas yang kemungkinan besar mempunyai

    peranan penting dalam produksi organik matriks sebelum terjadi kalsifikasi.

    BAB. III

    PEMBAHASAN

    OSTEOMIELITIS

    11

  • 5/23/2018 209961093 Referat Osteomielitis

    8/33

    3.1 DEFINISI OSTEOMIELITIS

    Osteomielitis adalah infeksi pada tulang dan medula tulang baik karena infeksi

    piogenik atau non piogenik misalnya mikoba%terium tuber%ulosa. Ini dapat tetap terlokalisasi

    atau dapat tersebar melalui tulang, melibatkan sumsum, korteks, jaringan kanselosa, dan

    periosteum. 'al ini dapat bersifat akut maupun kronik.*

    3.2 ETIOLOGI DAN EPIDEMIOLOGI

    Pada dasarnya, semua jenis organisme, termasuk 2irus, parasit, jamur, dan bakteri,

    dapat menyebabkan osteomielitis, tetapi paling sering disebabkan oleh bakteri piogenik

    tertentu dan mikobakteri. Penyebab osteomielitis pada anak-anak adalah kuman

    Staphylococcus aureus (8-!"#, Streptococcus (/-B"#, Haemophilus influenza (6-/"#,

    Salmonella typhii danEschericia coli (*-6"#. Pada anak umur dibawah / tahun sebanyak 3!

    " disebabkan oleh 'emofilus influena. dapun organisme lain seperti ). >olli, ).

    erogenus kapsulata, Pneumokokus, Salmonella tifosa, Pseudomonas aerogenus, Proteusmirabilis, )ru%ella, dan bakteri anaerobik yaitu )akteroides fragilis juga dapat menyebabkan

    osteomielitis hematogen akut. )akteri penyebab osteomielitis akut dan langsung meliputi 0 *,6

    Osteomileitis hematogen akut

    )ayi baru lahir (usia C / bulan#0 S. Aures, Enteroacter, dan kelompok

    Streptococcus ! "an #

    nak-anak (usia / bulan ? / tahun#0 Streptococcus ! dan #, Haemophilus

    influenzae, danEnteroacter$

    12

  • 5/23/2018 209961093 Referat Osteomielitis

    9/33

    Demaja (usia / tahun sampai dewasa#0 S. Aureus (8!"#, kelompok Streptococcus

    !, H. %nfluenzae, danEnteroacter

    ewasa0 S. Aureus dan kadang-kadangEnteroacter dan Streptococcus&

    Osteomielitis langsung, umumnya disebabkan oleh S. Aureus, Enteroacter sp. , dan

    Pseu"omona sp.

    $pidemilogi dan insiden osteomielitis0

    9orbiditas

    Pre2alensi keseluruhan di merika adalah * kasus per 3!!! anak, sedangkan neonatus

    adalah sekitar * kasus per *!!! kejadian. Sedangkan kejadian pada pasien dengan

    anemia sel sabit adalah sekitar !,45". Pre2alensi osteomielitis setelah trauma pada

    kaki sekitar *5" (4!-/!" pada pasien dengan 9#. Insiden osteomielitis 2ertebral

    adalah sekitar 6,/ kasus per *!!.!!! penduduk. 9orbiditas dapat signifikan dan dapat

    termasuk penyebaran infeksi lokal ke jaringan lunak yang terkait atau sendi+

    bere2olusi menjadi infeksi kronis, dengan rasa nyeri dan ke%a%atan+ amputasi

    ekstremitas yang terlibat+ infeksi umum+ atau sepsis. Sebanyak *!-*3" pasien dengan

    osteomielitis 2ertebral mengembangkan temuan neurologis atau kompresi %orda

    spinalis. Sebanyak 4!" dari pasien anak dengan osteomielitis tulang panjang dapat

    berkembang menjadi trombosis 2ena dalam (E7#. Perkembangan E7 juga dapat

    menjadi penanda adanya penyebarluasan infeksi. &omplikasi 2askuler tempaknya

    lebih umum dijumpai dengan Staphylo%o%%us ureus yang resisten terhadap

    metha%ilin yang didapat dari komunitas (>ommunity-%Fuired 9ethi%illin-Desistant

    Staphylo%o%%us ureus = >-9DS# dari yang sebelumnya diakui. 6 Gaktor-faktor

    pasien seperti perubahan pertahanan netrofil, imunitas humoral, dan imunitas selular

    dapat meningkatkan resiko osteomielitis.*,8

    9ortalitas

    13

  • 5/23/2018 209961093 Referat Osteomielitis

    10/33

    7ingkat mortalitas rendah, ke%uali yang berhubungan dengan sepsis atau keberadaan

    kondisi medis berat yang mendasari.

    Aenis kelamin

    &ejadian pada anak laki-laki lebih sering dibandingkan dengan anak perempuan

    dengan perbandingan /0*.

    :sia

    Osteomielitis sering ditemukan pada usia dekade I-II, tetapi dapat pula ditemukan

    pada bayi dan neonatus. Pada keseluruhan insiden terbanyak pada negara

    berkembang. Osteomielitis 2ertebral lebih sering pada orang tua usia H /3 tahun.Osteomielitis pada anak-anak sering bersifat akut dan menyebar se%ara hematogen,

    sedangkan osteomielitis pada orang dewasa merupakan infeksi subakut atau kronik

    yang berkembang se%ara sekunder dari fraktur terbuka dan meliputi jaringan lunak.

    Post traumatik osteomielitis insidennya /B" dari kasus osteomielitis.8

    1okasi

    1okasi yang tersering ialah tulang-tulang panjang, misalnya femur, tibia, humerus,

    radius, ulna dan fibula. amun tibia menjadi lokasi tersering untuk osteomielitis post

    trauma karena pada tibia hanya terdapat sedikit pembuluh darah.,*!

    14

  • 5/23/2018 209961093 Referat Osteomielitis

    11/33

    3.3 FAKTOR RESIKO

    Osteomielitis biasanya tidak membedakan ras atau jenis kelamin. 7etapi beberapa orang

    memiliki resiko lebih untuk terkena penyakit ini, resiko tersebut adalah 0 8

    iabetes mellitus

    Pasien yang mendapat hemodialisis

    Orang yang daya tahan tubuhnya lemah=buruk

    Si%kel %ell disease

    Penyalahgunaan obat-obatan Intra2ena

    :mur terutama mengenai bayi dan anak-anak

    lkoholisme

    Penggunaan steroid jangka panjang

    Penyakit sendi kronik

    7rauma (pembedahan ortopedi atau fraktur terbuka#

    Pemakaian prostheti% ortopedi

    3.4 KLASIFIKASI

    15

  • 5/23/2018 209961093 Referat Osteomielitis

    12/33

    Osteomielitis merupakan penyakit yang kompleks, sehingga sistem klasifikasi yang

    ber2ariasi telah dikembangkan disamping kategori umum berdasarkan waktunya yaitu akut,

    sub-akut, dan kronik. Sistem klasifikasi Jald2ogel membagi osteomielitis berdasarkan

    patogenesisnya dalam kategori hematogenous, contiguous an" chronic, sedangkan klasifikasi

    yang lebih baru menurut sistem klasifikasi >ierny-9ader berdasarkan status dari proses

    penyakit, bukan etiologi, kronisitas, atau fa%tor lainnya sehingga istilah akut dan kronik tidak

    dipergunakan pada system >ierny-9ader, derajat pada system ini bersifat dinamik dan dapat

    berubah-ubah sesuai sesuai kondisi medik pasien, keberhasilan terapi antibioti% dan

    pengobatan lainnya.6,8

    Wald!"#l $la%%&'&(a)&!n S*%)#+ '!

    O%)#!+*#l&)&%

    'ematogenous osteomyelitis

    Osteomyelitis se%ondary to %ontiguous fo%us of

    infe%tion

    o generalied 2as%ular disease

    Keneralied 2as%ular disease

    >hroni% osteomyelitis (ne%roti% bone#

    Information from Jald2ogel G, 9edoff K,

    Swart 9. Osteomyelitis0 a re2iew of %lini%al

    features, therapeuti% %onsiderations and unusual

    aspe%ts (first of three parts#. $ngl A 9ed

    *B!+6860*8-6!5.

    $n*-Mad# S)a"&n" S*%)#+ '!

    O%)#!+*#l&)&%

    Ana)!+&( )*#

    Stage *0 medullary osteomyelitis

    Stage 60 superfi%ial osteomyelitis

    Stage 40 lo%alied osteomyelitis

    Stage /0 diffuse osteomyelitis

    P/*%&!l!"&( (la%%

    host0 healthy

    ) host0

    )s0 systemi% %ompromise

    )l0 lo%al %ompromise

    )ls0 lo%al and systemi% %ompromise> host0 treatment worse than the disease

    Fa()!% a''#()&n" &++0n# %0#&llan(#,

    +#)a!l&%+ and l!(al a%(0la&)*

    - Systemi% fa%tors ()s#0 malnutrition, renal or

    hepati% failure, diabetes mellitus, %hroni%

    hypoole (*83# membagi lesi-lesi ini

    sebagai yang bersifat agresif atau rongga di dalam

    daerah metafisis atau diafisis. &lasifikasi ini

    membantu dalam peren%anaan pengobatan

    16

  • 5/23/2018 209961093 Referat Osteomielitis

    13/33

    sebagai lesi yang sifatnya menyerang yang seharusnya diobati dengan pembedahan untuk

    mendiagnosisnya. Kledhill mengklasifikasikan osteomyelitis subakut berdasarkan gambaran

    radiologinya (*B4#, dan klasifikasi ini telah dimodifikasi oleh Dobert, dkk pada tahun *86.

    &lasifikasi ini berguna untuk pelaporan hasil pengobatan berdasarkan lokasi dan ini bukan

    merupakan suatu prognosis atau ren%ana pengobatan.6,8

    . 7ipe I adalah lesi metafisis

    7ipe Ia merupakan lesi di sentral metafisis sebagai gambaran radiolusen,

    sering merupakan sugestif dari histiositosis sel'angerhans.

    7ipe Ib merupakan lesi di metafisis yang aneh yang berlokasi pada erosi

    korteks, yang mungkin memberikan gambaran dari sarkoma osteogenik.

    ). 7ipe II merupakan lesi diafisis

    7ipe IIa berlokasi di korteks dan reaksi periosteal meniru osteoid osteoma.

    1esi tipe IIb merupakan abses meduler diafisis tanpa perusakan korteks

    tetapi merupakan reaksi periosteal yang menyerupai kulit bawang mirip sarkoma

    E(ing.

    >. 7ipe III merupakan lesi epifisis

    7ipe IIIa merupakan osteomielitis primer pada epifisis dan tampak sebagai

    gambaran konsentrik radiolusen. 7ipe ini biasanya tampak pada anak-anak usia /-3

    tahun.

    7ipe IIIb adalah osteomielitis subakut yang menyilang epifisis dan

    meliputi baik epifisis maupun metafisis.

    . 1esi tipe IE merupakan lesi yang sama dengan lesi metafisis, yang didefinisikan sebagai

    bagian dari tulang yang rata atau ireguler yang dibatasi oleh kartilago (pertumbuhan

    lempeng apofisis, kartilago artikuler, atau fibrokartilago#, seperti 2ertebra, pel2is, dan

    tulang-tulang pendek seperti tulang tarsal dan kla2ikula (i

  • 5/23/2018 209961093 Referat Osteomielitis

    14/33

    7ipe IE% meliputi tulang-tulang pendek, seperti tulang tarsal dan

    kla2ikula.

    Jalaupun sistem klasifikasi osteomielitis membantu mendiskripsikan infeksi danmenentukan diperlukan atau tidaknya pembedahan, namun kategori ini tidak dapat digunakan

    pada keadaan tertentu (infeksi pada sendi prostetik, material yang di implantasi, atau pada

    tulang-tulang ke%il dan osteomielitis 2ertebra#.6,8

    O%)#!+l&)&% #da%aan l!a%& )0lan" *an" )##na O%)#!+l&)&% ada T0lan" La&n

    T#n"!a

    )iasanya osteomielitis pada tulang tengkorak terjadi sebagai akibat perluasan

    infeksi di kulit kepala atau sinusitis frontalis. Proses destruksi bisa setempat atau

    difus. Deaksi periosteal biasanya tidak ada atau sedikit sekali. ibawah ini adalah

    gambaran >7-S> kepala pada pasien dengan Osteomielitis 7uberkulosis.

    Mand&0la

    )iasanya terjadi akibat komplikasi fraktur, abses gigi, atau ekstraksi gigi.

    amun, infeksi osteomielitis juga dapat menyebabkan fraktur pada mulut.

    Infeksi

    18

  • 5/23/2018 209961093 Referat Osteomielitis

    15/33

    terjadi melalui kanal pulpa merupakan yang paling sering dan diikuti hygiene oral

    yang buruk dan kerusakan gigi.

    P#l&%

    Osteomielitis pada tulang pel2is paling sering terjadi pada bagian sayap tulang

    ilium dan dapat meluas ke sendi sakroiliaka. Sendi sakroiliaka jarang terjadi. Pada

    foto terlihat gambaran destruksi tulang yang luas, bentuk tak teratur, biasanya dengan

    sekuester yang multipel. Sering terlihat sklerosis pada tepi lesi. Se%ara klinis sering

    disertai abses dan fistula.

    )edanya dengan tuberkulosis, ialah destruksi berlangsung lebih %epat, dan

    pada tuberkulosis abses sering mengalami kalsifikasi. alam diagnosis diferensial

    perlu dipikirkan kemungkinan keganasan.

    Osteitis pubis merupakan infeksi bagian bawah yang sekitar simfisis pubis

    yang merupakan komplikasi dari operasi dari prostat dan kandung kemih atau , jarang

    akibat operasi pel2is lainnya.

    O%)#!+l&)&% Pada T0lan" B#laan"

    19

  • 5/23/2018 209961093 Referat Osteomielitis

    16/33

    Eertebra adalah tempat yang paling umum pada orang dewasa terjadi

    osteomielitis se%ara hematogen. Organisme men%apai badan 2ertebra yang memiliki

    perfusi yang baik melalui arteri tulang belakang dan menyebar dengan %epat dari

    ujung pelat ke ruang diskus dan kemudian ke badan 2ertebra. Sumber bakteremia

    termasuk dari saluran kemih (terutama di kalangan pria di atas usia 3!#, abses gigi,

    infeksi jaringan lunak, dan suntikan IE yang terkontaminasi, tapi sumber bakteremia

    tersebut tidak tampak pada lebih dari setengah pasien. )anyak pasien memiliki

    riwayat penyakit sendi degeneratif yang melibatkan tulang belakang, dan beberapa

    melaporkan terjadinya trauma yang mendahului onset dari infeksi. 1uka tembus dan

    prosedur bedah yang melibatkan tulang belakang dapat menyebabkan osteomielitis

    2ertebral nonhematogeno atau infeksi lokal pada diskus 2ertebra.

    Osteomielitis pada 2ertebrae jarang terjadi, hanya *!" dari seluruh infeksi

    tulang ($pstein, *B5#, dan dapat mun%ul pada seluruh usia. &uman penyebab

    terbanyak ialah Staphylococcus aureusdanEschericia coli. Pasien yang menderita

    penyakit ini sering memiliki riwayat infeksi kulit atau pel2is. Penyebaran infeksi

    biasanya menuju badan 2ertebra daripada bagian yang lainnya, dan pada bagian yang

    mengandung banyak darah. )adan 2ertebrae memiliki banyak pembuluh darah,

    khususnya di bawah en" platedimana terdapat sinusoid yang besar dengan aliran

    pelan sehingga berpotensi untuk terjadi infeksi.

    3.5 PATOGENESIS

    3.5.1 O%)#!+l&)&% &+#

    20

  • 5/23/2018 209961093 Referat Osteomielitis

    17/33

    Osteomyelitis primer disebabkan penyebaran se%ara hematogen dari fokus lain.

    Osteomyelitis primer disebabkan oleh implantasi mikroorganisme se%ara langsung ke dalam

    tulang dan biasanya terbatas pada tempat tersebut. Graktur terbuka (compoun" fracture#, luka

    tembus (terutama disebabkan oleh senjata api#, dan operasi bedah pada tulang merupakan

    kausa-kausa tersering. 7erapi operatif biasanya perlu dilakukan, terapi dengan obat

    antimikroba hanya sebagai pembantu saja. *6

    3.5.1.1. O%)#!+l&)&% a0)

    O%)#!+l&)&% /#+a)!"#n!0% a0)

    Penyebaran osteomielitis dapat terjadi melalui dua %ara yaitu 0

    *. Penyebaran umum

    9elalui sirkulasi darah berupa bakterimia dan septikemia

    9elalui embolus infeksi yang menyebabkan infeksi mltifokal pada daerah-daerah

    lain

    6. Penyebaran lokal

    Subperiosteal abses, akibat penerobosan abses melalui periosteum

    Selulitis akibat abses subperiosteal menembus sampai di bawah kulit

    Penyebaran ke dalam sendi sehingga terjadi artritis septik

    Penyebaran ke medula tulang sekitarnya sehingga sistem sirkulasi dalam

    tulang terganggu. 'al ini menyebabkan kematian tulang lokal dengan

    terbentuknya tulang mati yang disebut sekuestrum.

    7eori terjadinya infeksi pada daerah metafisis yaitu0 *

    7eori 2askuler (trueta#

    Pembuluh darah pada daerah metafisis berkelok-kelok dan membentuk sinus-sinus

    sehingga menyebabkan aliran darah menjadi lambat. liran darah yang lambat pasda

    daerah ini memudahkan bakteri berkembang biak.

    7eori fagositosis (rang#

    aerah metafisis merupakan daerah pembentukan sistem retikuloendotelial. )ila

    terjadi infeksi, bakteri akan difagosit oleh sel-sel fagosit matur di tempat ini. 9eskipun

    demikian, di daerah ini juga terdapat sel-sel fagosit imatur yang tidak dapat memfagosit

    bakteri sehingga beberapa bakteri tidak difagosit dan berkembang biak di daerah ini.

    7eori trauma

    21

  • 5/23/2018 209961093 Referat Osteomielitis

    18/33

    )ila trauma artifisial dilakukan pada binatang per%obaan, maka akan terjadi

    hematoma pada daerah lempeng epifisis. engan penyuntikan bakteri se%ara intra2ena,

    akan terjadi infeksi pada daerah hematoma tersebut.

    )amar skematis per*alanan penyakit osteomielitis+

    Keterangan gamar

    *. Gokus infeksi pada lubang akan berkembang dan pada tahap ini menimbulkan edema

    periosteal dan pembengkakan jaringan lunak.

    6. Gokus kemudian semakin berkembang membentuk jaringan eksudat inflamasi yang

    selanjutnya terjadi abses subperiosteal serta selulitis dibawah jaringan lunak

    4. Selanjutnya terjadi ele2asi periosteum diatas daerah lesi, infeksi menembus periosteum

    dan terbentuk abses pada jaringan lunak dimana abses dapat mengalir keluar melalui

    sinus pada permukaan kulit. ekrosis tulang akan menyebabkan terbentuknya sekuestrum

    dan infeksi akan berlanjut kedalam ka2um medula.

    Patologi yang terjadi pada osteomielitis hematogen akut tergantung pada umur, daya tahan

    penderita, lokasi infeksi, serta 2irulensi kuman. Infeksi terjadi melalui aliran darah dari fokus tempat

    lain dari tubuh pada fase bakterimia dan dapat menimbulkan septikemia. $mbolus infeksi kemudian

    masuk ke dalam ju

  • 5/23/2018 209961093 Referat Osteomielitis

    19/33

    periostem sepanjang diafisis (terutama pada anak-anak# sehingga terbentuk lingkungan tulang seperti

    peti mayat yang disebut in2olukrum dengan jaringan sekuestrum di dalamnya. Proses ini terlihat jelas

    pada akhir minggu kedua. pabila pus menembus tulang, maka terjadi pengaliran pus atau (dis%harge#

    dari in2olukrum keluar melalui lubang yang disebut kloaka atau melalui sinus pada jaringan lunak dan

    kulit.4

    Direct or contigous inoculation osteomyelitis

    Direct or contigous inoculation osteomyelitisdisebabkan kontak langsung antara jaringan

    tulang dengan bakteri, biasa terjadi karena trauma terbuka dan tindakan pembedahan. 9anisfestasinya

    terlokalisasi dan lebih jelas dari pada hematogenous osteomyelitis.

    Osteomyelitis sering menyertai penyakit lain seperti diabetes melitus, anemia sel sabit, IS,

    penggunaan obat-obatan intra 2ena, alkoholisme, penggunaan steroid yang berkepanjangan,

    imunosupresan dan penyakit sendi yang kronik. Pemakaian prostetik adalah salah satu faktor resiko,

    begitu juga dengan pembedahan ortopedi dan fraktur terbuka.*!

    3.5.1.2. O%)#!+*#l&)&% %0a0)

    Osteomyelitis subakut adalah bentuk lain dari osteomyelitis, dan abses -ro"ie adalah salah

    satu tipe yang paling umum dari osteomyelitis subakut. bses ini biasanya ditemukan dalam

    spongiosa tulang dekat ujung tulang. )entuk abses ini biasanya bulat atau lonjong dengan pinggiran

    skleroti, kadang-kadang terlihat sekuester. bses tetap terlokalisasi dan ka2itas dapat se%ara bertahap

    terisi jaringan granulasi. bses-ro"iejuga dapat ditemukan pada osteomielitis kronik.*,8,

    Osteomyelitis subakut terjadi lebih banyak pada tulang-tulang dibandingkan dengan tipe akut,

    dan itu terjadi pada berma%am-ma%am daerah diantara tulang-tulang yang terinfeksi. $kstremitas

    bawah terinfeksi lebih banyak dibandingkan ekstremitas atas. 7ibia terinfeksi lebih sering

    dibandingkan femur.8

    Osteomyelitis subakut mungkin hanya terjadi pada epifisis, yang merupakan kebalikan dari

    yang diper%aya bahwa infeksi tulang pertama tidak terjadi di epifisis. iafisis kadang-kadangterinfeksi, meskipun lebih sering pada dewasa dibandingkan pada anak-anak+ daerah yang paling

    sering terinfeksi adalah metafisis. aerah lain yang dilaporkan sebagai osteomielitis subakut adalah

    metafisis sesuai lokasi, seperti di pel2is, tulang belakang, calcaneus, claicula, dan talus.

    Osteomyelitis subakut yang terjadi pada tulang tarsal biasanya terjadi pada daerah subkondral atau

    batas apofisis dari calcaneus. 1esi subakut dari tulang belakang terjadi lebih sering pada orang

    dewasa dibandingkan pada anak-anak. Pada osteomyelitis subakut yang terjadi pada tulang panjang

    pada orang dewasa, diafisis sering terkena sama seperti metafisis, sedangkan lutut jarang terkena.8,

    3.5.1.3. O%)#!+l&)&% !n&

    23

  • 5/23/2018 209961093 Referat Osteomielitis

    20/33

    Osteomyelitis akut yang tidak diterapi se%ara adekuat,

    akan berkembang menjadi osteomyelitis kronik. Organisme yang

    biasa berperan adalah Staphylococcus aureus (B3"#, Escherichia

    coli, Streptococcus pyogenes, Proteus, dan Pseu"omonas.

    &ebanyakan penyebab dari osteomielitis polimikroba. &adang-

    kadang infeksi ini tidak terdeteksi selama bertahun-tahun dan tidak

    menimbulkan gejala selama beberapa bulan atau beberapa tahun.**

    estruksi tulang tidak hanya pada fokus infeksi tetapi

    meluas. &a2itas berisi potongan tulang mati (sekuestra# yang

    dikelilingi jaringan 2askular, dan di luar jaringan 2askular tersebut

    ada daerah sklerosis, hasil dari reaksi kronis pembentukan tulang

    baru.

    Sekuester berperan sebagai substrat bagi adesi bakteri, lama-kelamaan terbentuk sinus.

    estruksi tulang dan dengan meningkatnya sklerosis berakibat terjadinya fraktur patologis. Kambaran

    histologis berupa sebukan sel radang kronis di sekitar daerah aselular tulang atau sekuestra.

    3.5.2. O%)#!+*#l&)&% %#0nd#

    Osteomyelitis sekunder (perkontinuitatum=hematogen akut# yang disebabkan penyebaran

    kuman dari sekitarnya, seperti bisul dan luka+ melalui aliran darah. &adang-kadang, osteomielitis

    sekunder dapat disebabkan oleh perluasan infeksi se%ara langsung dari jaringan lunak di dekatnya atau

    dari arthritis septicpada sendi yang berdekatan.

    Infeksi di jaringan lunak kaki atau tangan, terutama di jari kaki atau jari tangan dapat

    menjalar ke dalam tulang dan menyebabkan osteomielitis. Panarisium subkutan menyebabkan

    osteomielitis falang terminal. ;ang sering ditemukan adalah osteomielitis tulang tangan atau kaki

    karena neuropati perifer, misalnya pada lepra atau diabetes mellitus.*

    3.6 GAMBARAN KLINIK

    3.6.1 Ga+aan l&n& O%)#!+l&)&% A0)

    Pada awal penyakit, gejala sistemik seperti febris, anoreksia, dan malaise menonjol,

    sedangkan gejala lokal seperti pembengkakan atau selulitis belum tampak. Pada masa ini dapat terjadi

    salah diagnosis sebagai demam tifoid. yeri spontan lokal yang mungkin disertai nyeri tekan dansedikit pembengkakan serta kesukaran gerak dari ekstremitas yang terkena, merupakan gejala

    24

  • 5/23/2018 209961093 Referat Osteomielitis

    21/33

    osteomielitis hematogen akut. Pada anak ? anak, seringkali orang tua baru menyadari setelah anak

    tampak tidak mau menggunakan salah satu anggota geraknya atau tidak mau disentuh. 9ungkin saja

    sebelumnya didapatkan riwayat infeksi seperti kaki yang terluka, nyeri tenggorokan, atau keluarnya

    %airan dari telinga.6

    Pada bayi baru lahir, bayi tampak gelisah, dan irritable. )iasanya lebih sering terjadi pada

    bayi dengan Lrisiko tinggiL seperti prematur, berat badan kurang, bayi riwayat persalinan yang sulit

    atau pemasangan kateter arteri tali pusat.

    Pada orang dewasa, predileksi tempat tersering adalah pada 2ertebra thorakolumbal. apat

    saja menyerang penderita dengan riwayat masalah pada traktus urinarius. yeri lokal bukanlah gejala

    yang menonjol, dan pemeriksaan < ray baru akan berarti beberapa minggu kemudian. 7ulang pada

    daerah lain biasanya terlibat pada penderita iabetes 9ellitus, malnutrisi, ketergantungan obat, dan

    imunodefisiensi. *!

    3.6.2. Ga+aan l&n& O%)#!+l&)&% %0a0)

    Osteomielitis 'ematogen Subakut biasanya ditemukan pada anak-anak dan remaja.

    Kambaran klinis yang dapat ditemukan adalah atrofi otot, nyeri lokal, sedikit pembengkakan, dan

    dapat pula penderita menjadi pin%ang. 7erasa rasa nyeri pada daerah sekitar sendi selama beberapa

    minggu atau berbulan-bulan. Suhu tubuh penderita biasanya normal. **

    3.6.3. Ga+aan l&n& O%)#!+l&)&% !n&

    )entuk kronik dari osteomielitis seringkali timbul pada dewasa. :mumnya infeksi tulang ini

    merupakan infeksi sekunder dari luka terbuka, dan paling sering pada trauma terbuka pada tulang dan

    jaringan sekitarnya. )iasanya terdapat riwayat osteomilitis pada penderita. yeri tulang yang

    terlokalisir, kemerahan, dan drainase disekitar area yang terkena seringkali timbul. Pada pemeriksaan

    fisik ditemukan adanya sinus, fistel atau sikatriks bekas operasi dengan nyeri tekan, deformitas,

    instabilitas, dan tanda-tanda dari gangguan 2askularisasi, jangkauan gerakan, dan status neurologis.

    9ungkin dapat ditemukan sekuestrum yang menonjol keluar.*

    25

  • 5/23/2018 209961093 Referat Osteomielitis

    22/33

    3.7. DIAGNOSIS

    iagnosis dari

    osteomielitis pada awalnya

    didasarkan pada penemuan

    klinik, melalui data dari

    riwayat penyakit,

    pemeriksaan fisik, dan

    pemeriksaan laboratorium

    memberikan data dimana

    respon terapi dapat diukur.

    1ekositosis, peningkatan

    laju endap darah, dan >-

    reaktif protein harus

    diperhatikan. &ultur darah

    akan positif pada setengah

    dari anak-anak dengan

    osteomielitis akut.

    Aika tulang teraba, maka e2aluasi mikrobiologi dan histologi langsung dilakukan untuk

    mengkonfirmasi terdapatnya osteomielitis, setelah itu pengobatannya. Pemeriksaan penunjang lainnya

    tidak diperlukan lagi.

    Rad&!"a'&

    alam osteomielitis pada ekstremitas, foto radiografi polos dan s%intigrafi tulang adalah alat

    pemeriksaan utama. )ukti radiograf dari osteomielitis tidak akan mun%ul sampai kira-kira dua minggu

    setelah onset dari infeksi.*6

    &uman biasanya bersarang dlam spongiosa metafisis dan membentuk pus sehingga timbul

    abses. Pus menjalar ke arah diafisis dan korteks, mengangkat periost dan kadang-kadang

    menembusnya. Pus meluas

    di daerah periost dan pada tempat-tempat tertentu membentuk fokus skunder. ekrosis tulang yang

    timbul dapat luas dan terbentuk sekuester. Periost yang terangkat oleh pus kemudian akan membentuk

    tulang di bawahnya, yang dikenal sebagai reaksi periosteal. Auga di dalam tulang itu sendiri dibentuk

    tulang baru, baik pada trabekula dan korteks, sehingga tulang terlihat lebih opak dan dikenal sebagai

    sklerosis. 7ulang yang dibentuk di bawah periost ini membentuk bungkus bagi tulang yang lama dan

    disebut in2olukrum. In2olukrum ini pada berbagai tempat terdapat lubang tempat pus keluar, yang

    disebut kloaka. *

    26

  • 5/23/2018 209961093 Referat Osteomielitis

    23/33

    Seringkali reaksi periosteal yang terlihat lebih dahulu, baru kemudian terlihat daerah-daerah

    yang berdensitas lebih rendah pada tulang yang menunjukkan adanya dekstruksi tulang, dan disebut

    rarefikasi.

    Pada osteomielitis kronik tulang akan menjadi tebal dan sklerotik dengan gambaran hilangnya

    batas antara korteks dan medula. alam tulang yang terinfeksi akan terdapat sekuestra dan area

    destruksi. &adang-kadang suatu abses, dikenal dengan ro"ie/s ascessakan terlihat sebagai daerah

    lusen(gmbaran %a2itas# yang dikelilingi area sklerotik.* )rodieLs abses dapat ditemukan pada

    osteomielitis subakut atau kronik.

    S(&n)&"a'& )0lan"

    :ntuk pen%itraan nu%lir, 7e%hnetium 7%-m metilen difosfonat adalah agen pilihan utama.

    Sensiti2itas pemeriksaan ini terbatas pada minggu pertama dan sama sekali tidak spesifik. *

    MRI Ma"n#)&( #%!nan(# &+a"&n"

    9agneti% resonan%e imaging (9DI# sangat membantu dalam

    mendeteksi osteomielitis. 9DI lebih unggul jika

    dibandingkan dengan radiografi, >7 s%an dan s%intigrafi

    tulang 9DI memiliki sensitifitas !-*!!" dalam mendeteksiosteomielitis. 9DI juga memberikan gambaran resolusi

    ruang anatomi dari perluasan infeksi. 8

    Ul)a%!n!"a'& dan $T (!+0)#d )!+!"a/&( %(an

    Pemeriksaan ultrasonografi dan >7 (%omputed tomographi%# s%an dapat membantu

    menegakkan diagnosa osteomielitis. :SK dapat menunjukkan perubahan sedini mungkin *-6

    hari setelah timbulnya gejala. :SK dapat menunjukkan keabnormalan termasuk abses

    jaringan lunak atau penumpukan %airan (seperti abses# dan ele2asi periosteal. 6:SK juga

    27

  • 5/23/2018 209961093 Referat Osteomielitis

    24/33

    dapat digunakan untuk menuntun dalam melakukan aspirasi. 7api, :SK tidak digunakan

    untuk menge2aluasi %orte< tulang.

    >7 s%an dapat menggambarkan kalsifikasi abnormal, osifikasi dan ketidaknormalan

    intrakortikal. >7 s%an mungkin dapat membantu dalam menge2aluasi lesi pada tulang

    2etebra. >7 s%an juga lebih unggul dalam area dengan anatomi yang kompleks, %ontoh0

    pel2is, sternum, dan %al%aneus.

    :ltrasound image of the left hip shows a large joint effusion and %t s%an

    P#+#&%aan /&%)!a)!l!"& dan +&!&!l!"&

    Pemeriksaan histopatologi dan mikrobiologi merupakan gol" stan"ar" dalam

    mendiagnosa osteomielitis. &ultur dari sediaan sinus tidak dapat diper%aya sepenuhnya untuk

    mengidentifikasi etiologi dari osteomielitis, sehingga biopsi merupakan anjuran untuk

    menentukan etiologi dari osteomielitis. amun keakuratan biopsi seringkali terbatas oleh

    kurangnya pengumpulan spesimen yang sama dan penggunaan antibiotik sebelumnya.

    D&a"n!%&% !' A(0)# O%)#!+*#l&)&%8-Pus on aspiration

    -Positi2e ba%terial %ulture from bone or blood-Presen%e of %lassi% signs and symptoms of a%ute osteomyelitis

    -Dadiographi% %hanges typi%al of osteomyelitis

    M--7wo of the listed findings must be present for establishment of the diagnosis.

    Information from Peltola ', Eah2anen E. %omparati2e study of osteomyelitis and purulent arthritis

    with spe%ial referen%e to aetiology and re%o2ery. Infe%tion *8/+*6(6#0B3-.

    3.9. DIAGNOSA BANDING

    28

  • 5/23/2018 209961093 Referat Osteomielitis

    25/33

    iagnosis banding pada masa akut adalah demam reumatik dan selulitis. Pada demam

    reumatik, nyeri %enderung berpindah dari satu sendi ke sendi lainnya. )isa terdapat %arditis,

    nodul-nodul rematik, atau erythema marginatum. Pada selulitis, terdapat kemerahan

    superfisial yang melebar, terjadi limfangitis. rthritis supuratif akut dibedakan dari

    osteomielitis hematogen akut berdasarkan adanya nyeri yang difus , dan semua pergerakan

    sendi terbatas karena adanya spasme otot.

    Pada )aucher/s Disease.Pseudo-osteitis dapat timbul dengan manifestasi klinis yang

    sangat mirip dengan osteomielitis. iagnosis ditegakkan terutama dengan adanya pambesaran

    hati dan lien.

    Kambaran Dadiologik osteomielitis dapat menyerupai gambaran penyakit-penyakit

    lain pada tulang, diantaranya yang terpenting adalah tumor ganas primer tulang. estruksi

    tulang, reaksi periosteal, pembentukan tulang baru, dan pembengkakan jaringan lunak,

    dijumpai juga pada osteosarkoma dan $wing sarkoma.*

    Osteosarkoma, seperti halnya osteomielitis, biasanya mengenai metafisis tulang

    panjang sehingga pada stadium dini sangat sukar dibedakan dengan osteomielitis. Pada

    stadium yang lebih lanjut, kemungkinan untuk membedakan lebih besar karena pada

    osteosarkoma biasanya ditemukan pembentukan tulang yang lebih banyak serta adanya

    infiltrasi tumor yang disertai penulangan patologik ke dalam jaringan lunak. Auga pada

    osteosarkoma ditemukan segitiga 0o"man.

    Pada tulang panjang, E(ing Sarkomabiasanya mengenai diafisis+ tampak destruksi

    tulang yang bersifat infiltratif, reaksi periosteal yang kadang-kadang menyerupai kulit

    bawang yang berlapis-lapis dan massa jaringan lunak yang besar.

    3.: PENATALAKSANAAN

    3.:.1 O%)#!+l&)&% a0)

    )egitu diagnosis se%ara klinis ditegakkan, ekstremitas yang terkena diistirahatkan

    (bila perlu menggunakan bidai atau traksi# dan segera berikan antibiotik. ntibiotik spektrum

    luas yang efektif terhadap gram positif maupun gram negatif diberikan langsung sambil

    menunggu hasil biakan kuman. ntibiotik diberikan selama 4-5 minggu dengan melihat

    keadaan umum dan laju endap darah penderita. )ila dengan terapi intensif selama 6/ jam

    tidak didapati perbaikan, dianjurkan untuk mengebor tulang yang terkena = drainase bedah

    (%hirurgis#.*

    29

  • 5/23/2018 209961093 Referat Osteomielitis

    26/33

    )ila ada %airan yang keluar perlu dibor di beberapa tempat untuk mengurangi tekanan

    intraosteal. >airan tersebut perlu dibiakkan untuk menentukan jenis kuman dan resistensinya.

    rainase dilakukan selama beberapa hari dengan menggunakan %airan a>l !," dan

    dengan antibiotik. )ila terdapat perbaikan, antibiotik parenteral diteruskan sampai 6 minggu,

    kemudian diteruskan se%ara oral paling sedikit / minggu.*

    Penyulit berupa kekambuhan yang dapat men%apai 6!", %a%at berupa dekstruksi

    sendi, gangguan pertumbuhan karena kerusakan %akram epifisis, dan osteomielitis kronik.

    Indikasi untuk melakukan tindakan pembedahan ialah 0 *

    a. danya abses.

    b. Dasa sakit yang hebat.%. danya sekuester.

    d. )ila men%urigakan adanya perubahan ke arah keganasan (karsinoma

    epidermoid#.

    Saat yang terbaik untuk melakukan tindakan pembedahan adalah bila in2olukrum

    telah %ukup kuat untuk men%egah terjadinya fraktur pas%a pembedahan.*

    3.:. 2 O%)#!+l&)!% %0a0)

    Pengobatan osteomyelitis subakut tergantung dari diagnosis. &ebanyakan *=4 kasus

    tidak dapat dibedakan dari keganasan primer dari tumor tulang. )iopsi dan kuretase

    diperlukan untuk penegakan diagnosis pada kasus-kasus ini. Pada saat diagnosis ditegakkan,

    pemberian antibiotik yang sesuai dengan kelompok gram, kultur, dan sensiti2itas harus sudah

    dimulai se%ara intra2ena selama 6-B hari, diikuti dengan antibiotik oral selama 5 minggu. 8

    &egagalan gejala untuk timbulnya perbaikan setelah 5 minggu pengobatan dengan

    antibiotik atau perburukan kondisi selama pengobatan harus dipikirkan untuk menge2aluasi

    ulang dan mendiagnosis se%ara bakteriologis, diikuti penatalaksanaan operasi dan antibiotik

    30

    Ga+a skematis drainase bedah.

    Sebuah kateter dimasukkan kedalam

    tabung pengisap ( su%tion # yang lebih

    besar. ntibiotik dimasukkan melalui

    kateter dan diisap melalui su%tion.*

  • 5/23/2018 209961093 Referat Osteomielitis

    27/33

    yang sesuai. Indikasi lain untuk operasi adalah perubahan bentuk sinus yang selanjutnya dan

    drainase ke dalam sendi sino2ial. 7anda-tanda klinis dari pus subperiosteal atau sino2itis

    mengindikasikan bahwa infeksi subakut telah berubah menjadi komponen akut, dan ini harus

    dilakukan drainase se%ara bedah.8

    Indikasi tindakan bedah 0

    a. &egagalan gejala untuk memperbaiki setelah lebih dari 5 bulan dilakukan

    pengobatan dengan antibiotik atau perburukan kondisi selama pengobatan.

    b. 1esi yang %epat berkembang (tidak dapat dibedakan dari keganasan tulang#.

    %. Perubahan bentuk sinus atau drainase ke dalam sendi sino2ial.

    d. 7anda-tanda klinis dari pus subperiosteal atau sino2itis.

    1iteratur yang ada tidak dapat mendukung pengobatan pada orang dewasa, dikarenakan

    penyakit ini paling banyak menyerang kelompok usia anak. Operasi diindikasikan dalam

    pengobatan pada orang dewasa.8

    3.:.3 O%)#!+l&)&% !n&

    Pengobatan Osteomielitis &ronik 0*

    *. Pemberian antibiotik

    Osteomielitis kronis tidak dapat diobati dengan antibiotik semata-mata

    Pemberian antibiotik ditujukan untuk0

    9en%egah terjadinya penyebaran infeksi pada tulang sehat lainnya

    9engontrol eksaserbasi

    6. 7indakan operatif

    7indakan operatif dilakukan bila fase eksaserbasi akut telah reda setelah pemberian

    dan pemayungan antibiotik yang adekuat.

    Operasi yang dilakukan bertujuan 0

    9engeluarkan seluruh jaringan nekrotik, baik jaringan lunak maupun jaringan

    tulang(sekuestrum# sampai ke jaringan sehat sekitarnya. Selanjutnya dilakukan

    drainase dan irigasi se%ara kontinu selama beberapa hari. dakalanya diperlukan

    penanaman rantai antibiotik di dalam bagian tulang yang infeksi

    Sebagai dekompresi pada tulang dan memudahkan antibiotik men%apai sasaran

    dan men%egah penyebaran osteomielitis lebih lanjut

    31

  • 5/23/2018 209961093 Referat Osteomielitis

    28/33

    &egagalan pemberian antibiotik dapat disebabkan oleh 0*

    a. Pemberian antibiotik yang tidak sesuai dengan mikroorganisme penyebab

    b. osis tidak adekuat

    %. 1ama pemberian tidak %ukup

    d. 7imbulnya resistensi

    e. &esalahan hasil biakan (laboratorium#

    f. ntibiotik antagonis

    g. Pemberian pengobatan suportif yang buruk

    h. &esalahan diagnostik

    In&)&al An)&&!)&( R#"&+#n% '! Pa)n)% ;&)/ O%)#!+*#l&)&%

    O"an&%+ An)&&!)&(% !' '&%) (/!&(# Al)#na) an)&&!)&(%

    Staphylo%o%%us aureus or

    %oagulase-negati2e

    (methi%illin-sensiti2e#

    staphylo%o%%i

    af%illin (:nipen#, 6 g IE e2ery

    5 hours, or %lindamy%in

    phosphate (>leo%in Phosphate#,

    !! mg IE e2ery 8 hours

    Girst-generation %ephalosporin

    or 2an%omy%in (Ean%o%in#

    S. aureus or %oagulase-negati2e

    (methi%illin-resistant#

    staphylo%o%%i

    Ean%omy%in, * g IE e2ery *6

    hours

    7ei%oplanin (7argo%id#,M

    trimethoprim- sulfametholindamy%in, erythromy%in,

    2an%omy%in or %eftriaefotalaforan#, * g IE

    e2ery 5 hours, or %eftria

  • 5/23/2018 209961093 Referat Osteomielitis

    29/33

    %iprofloipro, B3! mg

    orally e2ery *6 hours#

    Serratia spe%ies or

    Pseu"omonas aeruginosa

    >eftaidime (Gorta#, 6 g IE

    e2ery 8 hours (with anaminogly%oside gi2en IE on%e

    daily or in multiple doses for at

    least the first 6 weeks#

    Imipenem (Primalin

    Orthop *+(45!#0/5-53.

    3. 1< KOMPLIKASI

    &omplikasi yang dapat terjadi pada osteomielitis hematogen akut adalah 0 *,6,8

    Septikemia

    engan makin tersedianya obat-obatan antibiotik yang memadai, kematian akibat

    septikemia pada saat ini jarang ditemukan.

    Infeksi yang bersifat metastatik

    Infeksi dapat bermetastatik ke tulang = sendi lainnya, otak, dan paru-paru, dapat

    bersifat multifokal dan biasanya terjadi pada penderita dengan status gii yang jelek.

    rtritis Supuratif

    rtritis Supuratif dapat terjadai pada bayi muda karena lempeng epifisis bayi (yang

    bertindak sebagai barier# belum berfungsi dengan baik. &omplikasi terutama terjadi

    pada osteomielitis hematogen akut di daerah metafisis yang bersifat intra-kapsuler(misalnya pada sendi panggul# atau melalui infeksi metastatik.

    33

  • 5/23/2018 209961093 Referat Osteomielitis

    30/33

    Kangguan Pertumbuhan

    Osteomielitis hematogen akut pada bayi dapat menyebabkan kerusakan lempeng

    epifsisis yang menyebabkan gangguan pertumbuhan, sehingga tulang yang terkena

    akan menjadi lebih pendek. Pada anak yang lebih besar akan terjadi hiperemi padadaerah metafisis yang merupakan stimulasi bagi tulang untuk bertumbuh. Pada

    keadaan ini tulang bertumbuh lebih %epat dan menyebabkan terjadinya pemanjangan

    tulang.

    Osteomielitis &ronik

    pabila diagnosis dan terapi yang tepat tidak dilakukan, maka osteomielitis akut akan

    berlanjut menjadi osteomielitis kronik

    Graktur Patologis

    nkilosis

    3. 11 PROGNOSIS

    ngka mortalitas pada osteomielitis akut yang diobati adalah kira-kira * ", tetapi

    morbiditas tetap tinggi. )ila terapi efektif dimulai dalam waktu /8 jam setelah timbulnya

    gejala, kesembuhan yang %epat dapat diharapkan pada kira-kira 6=4 kasus. &ronisitas dan

    kambuhnya infeksi mungkin terjadi bila terapinya terlambat.*

    $mpat faktor penting yang menentukan keefektifan terapi antimikroba dalam terapi

    osteomielitis hematogenous akut, sehingga akan mempengaruhi prognosis adalah 06

    *. Inter2al waktu diantara onset penyakit dan permulaan terapi.

    7erapi yang dimulai dalam 4 hari pertama adalah yang paling ideal karena pada tahap

    ini area lokal dari osteomielitis masih belum menjadi iskemi. engan pengobatan dini,

    organisme penyebab akan lebih sensitif terhadap obat yang dipilih dan dapatmengontrol infeksi sehingga osteolisis, nekrosis tulang dan pembentukan tulang baru

    akan dihambat. engan keadaan seperti ini maka perubahan gambaran radiologik tidak

    akan mun%ul kemudian pengobatan dalam tiga sampai tujuh hari akan mengurangi

    infeksi baik sistemik maupun lokal, namun terlalu lambat untuk men%egah kerusakan

    tulang. Pengobatan yang dimulai setelah satu minggu infeksi hanya dapat mengontrol

    septikemia dan menyelamatkan jiwa, tetapi memiliki efek yang ke%il dalam men%egah

    kerusakan tulang lebih lanjut.

    6. &eefektifan obat antimikroba dalam melawan kuman penyebab

    34

  • 5/23/2018 209961093 Referat Osteomielitis

    31/33

    'al ini bergantung pada jenis kuman penyebab yang bersangkutan apakah kuman

    tersebut resisten atau sensitif terhadap antibiotik yang digunakan.

    4. osis dari obat antimikroba

    Gaktor lokal dari 2askularisasi tulang yang terganggu memerlukan dosis antibiotik yang

    lebih besar untuk osteomielitis daripada infeksi jaringan lunak.

    /. urasi terapi antimikroba

    Penghentian terapi yang terlalu awal terutama bila kurang dari empat minggu akan

    mengakibatkan terjadinya infeksi kronik dan rekuren dari osteomielitis.

    35

  • 5/23/2018 209961093 Referat Osteomielitis

    32/33

    BAB. I=

    PENUTUP

    KESIMPULAN

    Ostemomielitis adalah suatu proses inflamasi akut maupun kronik pada tulang dan

    struktur disekitarnya yang disebabkan oleh organisme piogenik ataupun non-piogenik.

    Penyebab osteomielitis tersering adalah kuman piogenik0 Staphylococcus aureus(8-!"

    kasus#. Infeksi dapat men%apai tulang dengan melakukan perjalanan melalui aliran darah atau

    menyebar dari jaringan di dekatnya. Osteomielitis juga dapat terjadi langsung pada tulang itu

    sendiri jika terjadi %edera yang mengekspos tulang, sehingga kuman dapat langsung masuk

    melalui luka tersebut.*

    Osteomielitis dapat menyerang orang pada semua usia tetapi sering ditemukan pada

    usia dekade I-II+ dan dapat pula ditemukan pada bayi dan RinfantL. nak laki-laki lebih sering

    dibanding anak perempuan (/0*#.B1okasi yang tersering ialah tulang-tulang panjang seperti

    femur, tibia, radius, humerus, ulna, dan fibula. &ejadian tertinggi pada egara berkembang.

    7ingkat mortalitas osteomielitis adalah rendah, ke%uali jika sudah terdapat sepsis atau kondisi

    medis berat yang mendasari.

    Pendiagnosisan se%ara dini dan tepat akan mempermudah dalam penatalaksanaan

    osteomielitis. iagnosis dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan

    pemeriksaan laboratorium maupun penunjang yang lain. Pemeriksaan penunjang atau

    pen%itraan yang dapat dilakukan adalah foto polos, >7 s%an, 9DI, dan 1a"ioisotop one

    scan, yang memiliki keunggulan masing-masing. Kambaran radiografi foto polos

    osteomielitis sangat khas dan diagnosis dapat mudah dibuat disesuaikan dengan riwayat

    klinis, sehingga pemeriksaan radiologis tambahan lainnya seperti >7, dan 9DI jarang

    diperlukan.

    Penatalaksanaannya harus se%ara komprehensif meliputi pemberian antibiotika,

    pembedahan, dan konstruksi jaringan lunak, kulit, dan tulang. Pendiagnosisan dan

    penatalaksanaan yang efektif dan tepat akan memberikan prognosis yang lebih baik.

    36

  • 5/23/2018 209961093 Referat Osteomielitis

    33/33

    DAFTAR PUSTAKA

    *. Dasjad >. Pengantar Ilmu )edah Ortopedi0 Infeksi dan Inflamasi, $disi ke-4. Aakarta0 P7

    ;arsif Jatampone. 6!!8+ *46-/*.

    2. &ing DJ, &ulkarni D. Osteomyelitis in $mergen%y 9edi%ine. :pdated0 63 Auly 6!*4.

    2ailable at0 http0==emedi%ine.meds%ape.%om=arti%le=B83!6!-o2er2iewshowall.

    %%essed0 September 6!*4

    4. Dasjad >. Pengantar Ilmu )edah Ortopedi0 Struktur dan Gungsi 7ulang, $disi ke-4.

    Aakarta0 P7 ;arsif Jatampone. 6!!8+ 5-**.

    /. Pri%e dan Jilson. 6!!5. Patofisiologi Konsep Klinis Proses2Proses Penyakit. $d0 &e-5.

    Aakarta0 $K>.

    5. >arlos AunFueira, Aose >arniero, Dobert &elley. *8.Histologi Dasar. Aakarta 0 $K>.

    5. Ott S. )one Krowth and Demodelling. 6!!8. 2ailable from0:D10

    depts.washington.edu=bonebio=S)9Ded=growth.html. %%essed 3 September 6!*4

    B. &alyoussef G. Pediatri% Osteomyelitis. :pdated0 *! pril 6!*4. 2ailable at0

    http0==emedi%ine.meds%ape.%om=arti%le=5B!3-o2er2iewshowall. %%essed0

    September 6!*4

    8. $lse2ier. Osteomyelitis in dult. :pdated0 6!*6. 2ailable at0

    https0==www.%lini%alkey.%om=topi%s=orthopedi%-surgery=osteomyelitis-in-adults.html.

    %%essed0 September 6!*4

    . Aong J., Sjamsuhidayat D. 6!!3. Infeksi 9uskuloskeletal. In )uku jar Ilmu )edah.

    $disi kedua. Penerbit )uku &edokteran $K>. Aakarta. 'al !4 ? *!.

    *!. Siregar P. Osteomielitis. alam &umpulan &uliah Ilmu )edah. )agian )edah Staff

    Pengajar G& :I. )inarupa ksara. Aakarta. *3. 'al /B6 ? B/

    **. 9atteson $1, Osmon D. Infe%tions of bursae, joints, and bones. In0 Koldman 1, S%haferI, eds. 0ecil Me"icine. 6/th ed. Philadelphia, Pa0 Saunders $lse2ier+ 6!**0%hap 68!.

    *6. )erbari )G, Ste%kelberg A9, Osmon r. Osteomyelitis. In0 9andell K1, )ennett A$,

    olin D, eds.Principles an" Practice of %nfectious Diseases.Bth ed. Philadelphia, Pa0

    $lse2ier >hur%hill 1i2ingstone+ 6!!0%hap *!4.

    37

    http://emedicine.medscape.com/article/785020-overview#showallhttp://depts.washington.edu/bonebio/ASBMRed/growth.htmlhttp://emedicine.medscape.com/article/967095-overview#showallhttps://www.clinicalkey.com/topics/orthopedic-surgery/osteomyelitis-in-adults.htmlhttp://emedicine.medscape.com/article/785020-overview#showallhttp://depts.washington.edu/bonebio/ASBMRed/growth.htmlhttp://emedicine.medscape.com/article/967095-overview#showallhttps://www.clinicalkey.com/topics/orthopedic-surgery/osteomyelitis-in-adults.html