33

4. Konduktometri

Embed Size (px)

DESCRIPTION

anfisko

Citation preview

Page 1: 4. Konduktometri
Page 2: 4. Konduktometri

Konduktometri

• Metode analisis kimia berdasarkan daya hantar listrik suatu larutan.

• Daya hantar listrik (L) suatu larutan bergantung pada jenis dan konsentrasi ion di dalam larutan.

Page 3: 4. Konduktometri

• Daya hantar listrik berhubungan dengan pergerakan suatu ion di dalam larutan ion yang mudah bergerak mempunyai daya hantar listrik yang besar.

• Daya hantar listrik (L) merupakan kebalikan dari tahanan (R), sehingga daya hantar listrik mempunyai satuan ohm-1 .

Page 4: 4. Konduktometri

• Bila arus listrik dialirkan dalam suatu larutan mempunyai dua elektroda, maka daya hantar listrik (L) berbanding lurus dengan luas permukaanelektroda (A) dan berbanding terbalik dengan jarak kedua elektroda

• L= l/R = k (A / l)

• k adalah daya hantar jenis dalam satuan ohm -1 cm -1. Daya Hantar Ekivalen (Equivalen Conductance) .

Page 5: 4. Konduktometri

• Kemampuan suatu zat terlarut untuk menghantarkan arus listrik disebut daya hantar ekivalen (^) yang didefinisikan sebagai daya hantar satu gram ekivalen zat terlarut di antara dua elektroda dengan jarak kedua electroda 1cm

Page 6: 4. Konduktometri

• Berat ekuivalen adalah berat molekul dibagi jumlah muatan positif atau negatif.

• Contoh : Berat ekivalen BaCl2 adalah BM BaCl2 dibagi dua

Page 7: 4. Konduktometri

• Volume larutan (cm3) yang mengandung satu gram ekivalen zat terlarut diberikan oleh,

• V = 1000/ C

Page 8: 4. Konduktometri

• dengan C adalah konsentrasi (ekivalen per cm-3), bilangan 1000 menunjukkan 1 liter = 1000 cm3. Volume dapat juga dinyatakan sebagai hasil kali luas (A) dan jarak kedua elektroda (1).

• V= l A

Page 9: 4. Konduktometri

• Dengan l sama dengan 1 cm

• V = A = 1000 / C

• Substitusi persamaan ini ke dalam persamaan L diperoleh,

• L= 1/R = 1000k/C

Page 10: 4. Konduktometri

Instrumentasi

SEL FREK. RENDAH:

•Sel konduktometri dg. Pengaduk

•Pengubahan zat minimal, krn Polaritas ca. 1000 x/detik berubah

•Nilai ukur menyatakan konduktansi arus sesaat

•Elektrode: Pt (platiniert)

Page 11: 4. Konduktometri

Instrumentasi

•Elektrode diluar larutan analit

•Tidak ada Polarisasi Elektrode

•Pengukuran dalam pelarut non elektrolit dimungkinkan

•Besaran ukur: tahanan arus AC sel ukur (semakin kecil bila frek. Meningkat)

Page 12: 4. Konduktometri

Sumber listrik

• Hantaran arus AC

• melalui larutan elektrolit

• Tidak mengikuti hukum Faraday

Page 13: 4. Konduktometri

Tahanan Jembatan

• Jembatan Wheatstone merupakan jenis alat yang digunakan untuk pengukuran daya hantar.

Page 14: 4. Konduktometri

Sel

• Sepasang elektroda yang terbuat dari bahan yang sama.

• Biasanya elektroda berupa logam yang dilapisi logam platina untuk menambah efektifitas permukaan elektroda.

Page 15: 4. Konduktometri

Application

• Acid-base titrations, redox titrations : indicators are used to locate the end point

• Acid base titrations: methyl orange,phenolphlthalene

• iodometry type redox: starch solutions

Electrical conductance measurement

canbe used as a tool to locate the end point.

Page 16: 4. Konduktometri

Why?

• A solution of a strong acid, hydrochloric acid, a solution of a strong base, sodium hydroxide NaOH, is added. The reaction occurs.

Page 17: 4. Konduktometri

• For each amount of NaOH added equivalent amount of hydrogen ions is removed. Effectively, the faster moving H+ cation is replaced by the slower moving Na+ ion

Page 18: 4. Konduktometri

• The conductivity of the titrated solution as well as the measured conductance of the cell fall. This continues until the equivalence point is reached, at which we have a solution of sodium chloride, NaCl.

Page 19: 4. Konduktometri

• If more base is added an increase in conductivity or conductance is observed, since more ions are being added and the neutralization reaction no longer removes an appreciable number any of them.

Page 20: 4. Konduktometri

• Conductance has a minimum at the equivalence point.

• This minimum can be used instead of an indicator dye to determine the endpoint of the titration.

Page 21: 4. Konduktometri

• Curve: a plot of the measured conductance or conductivity values against the number of milliliters of NaOH solution

Page 22: 4. Konduktometri

Conductometry is a volumetric analytic method in which the end of titration

(equivalent point) is defined by an electric conductivity appliance.

Page 23: 4. Konduktometri

TITRATION CURVES

Page 24: 4. Konduktometri
Page 25: 4. Konduktometri

Titrasi Konduktometri

Penentuan TA berbagai jenis titrasi dimungkinkan:

Titrasi Asam-Basa (mis. asam cuka dan atau HCl dengan NaOH)

Titrasi pengendapan (mis. Bromid dengan perak asetat)

Titrasi pendesakan (mis. Natriumasetat dengan HCl)

Page 26: 4. Konduktometri
Page 27: 4. Konduktometri
Page 28: 4. Konduktometri
Page 29: 4. Konduktometri

Penentuan Konduktometri Langsung

Kandungan elektrolit total air (DAB), misalnya air yang didestilasi dalam alat gelas dipersyaratkan memiliki konduktansi ca. 10 µS/cm, sedangkan yang didestilasi dalam alat kuarsa memiliki konduktansi ca. 0,5 µS/cm

Page 30: 4. Konduktometri

Faktor yang diperhatikan

• 1. pH (untuk Kompleksometri)

• 2. Konsentrasi Ion Logam

• 3. Temperatur

• 4. Penambahan berlebih pereaksi

• 5. Posisi Elektroda

Page 31: 4. Konduktometri

Kelemahan

• Elektrolit asing dalam jumlah besar

• Mempengaruhi ketepatan titik ekivalen.

Page 32: 4. Konduktometri

Contoh Analisis Antalgin

10 tablet ditimbang dan diperoleh bobot total 7500 mg. Gerus seluruh tablet hingga halus dan homogen, timbang sekitar 1000 mg serbuk dan masukkan ke dalam Erlenmeyer 250 ml, dilarutkan, kemudian dititrasi dengan iodium.

A. Buat kurva titrasi

B. Hitung kadar/tablet

1 mL I2 0,1 N setara dengan 17,57 mg antalgin (lihat

data Konduktometri)

C. Jika kadar pertablet 500 mg hitung kemurnian

Page 33: 4. Konduktometri

mL peniter L mL peniter L

0,50 41,3 8,50 29,6

1,00 41,1 9,00 29,0

1,50 39,1 9,50 28,5

2,00 38,2 10,00 28,4

2,50 37,3 10,50 28,1

3,00 36,5 11,00 27,6

3,50 35,7 11,50 27,2

4,00 34,9 12,00 27,5

4,50 34,2 12,50 28,2

5,00 33,5 13,00 28,9

5,50 32,8 13,50 29,6

6,00 32,2 14,00 30,3

6,50 31,6 14,50 30,9

7,00 31,0 15,00 31,8

7,50 30,6 15,50 32,1

8,00 30,1 16,00 32,7