Upload
deny-dratistyono
View
279
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/10/2019 4. Metode Pelaksanaan(v).doc
1/62
LAPORAN PENDAHULUAN
BAB-4
METODE PELAKSANAANBAB 4.METODE PELAKSANAAN
4.1. UMUM
Untuk dapat melaksanakan suatu pekerjaan dengan baik, maka sebelumnya dibuat suatupendekatan teknis agar pekerjaan dapat dilaksanakan sistematis dan praktis, sehinggatercapai sasaran, efisiensi kerja, tenaga, dan waktu. Setelah rencana operasi tersusun tahapdemi tahap termasuk analisa personil serta peralatan dihitung setepat mungkin, kemudiandisusun jadwal pelaksanaan pekerjaan, jadwal penugasan personil, dan peralatan. Selain itudisusun organisasi Pelaksanaan Pekerjaan sesuai dengan kaitan-kaitan pekerjaan danpersonil yang dibutuhkan sesuai dengan tahapan pekerjaan.
Untuk mencapai sasaran pada pekerjaan DED Pengendalian Banjir Sungai di DaaranHua!ual Ka"u#aen Sera! Bagian Bara$ ini Konsultan membagi tahapan Pelaksanaanpekerjaan ini menjadi 4 tahap, yaitu
!ahap " Pekerjaan Pendahuluan
!ahap "" Pekerjaan #apangan
!ahap """ Pekerjaan $nalisis %ata
!ahap "& Pekerjaan Perencanaan !eknis
Secara skematis tahapan pelaksanaan pekerjaan disajikan pada 'agan $lir pelaksanaanpekerjaan seperti disajikan pada gambar berikut.
(
8/10/2019 4. Metode Pelaksanaan(v).doc
2/62
LAPORAN PENDAHULUAN )
8/10/2019 4. Metode Pelaksanaan(v).doc
3/62
LAPORAN PENDAHULUAN *
8/10/2019 4. Metode Pelaksanaan(v).doc
4/62
8/10/2019 4. Metode Pelaksanaan(v).doc
5/62
LAPORAN PENDAHULUAN
%a!"ar 4.1 Bagan Alir Pela&'anaan Pe&erjaan
+
8/10/2019 4. Metode Pelaksanaan(v).doc
6/62
LAPORAN PENDAHULUAN
4.(. TAHAP PEKER)AAN PENDAHULUAN
Pada !ahap Pekerjaan Pendahuluan kegiatan yang dilakukan meliputi
4.(.1. Pe&erjaan Per'ia#an
Kegiatan awal Konsultan dalam melaksanakan pekerjaan studi ini, adalah mempersiapkankoordinasi dengan personil tenaga ahli yang telah ditunjuk agar pekerjaan dapat berjalandengan baik, sehingga seluruh tenaga ahli dapat mengerti dan melaksanakan lingkuppekerjaannya dengan baik. Koordinasi pekerjaan ini akan dilakukan dengan pemberi tugasagar rencana dan pelaksanaan pekerjaan berjalan sesuai dengan tujuan jadwal waktuyang disediakan. Konsultan juga menyusun secara lengkap hal-hal yang menyangkutadministrasi proyek, yang meliputi daftar personil pelaksana yang akan turut aktifmenangani pekerjaan studi, pembuatan rencana dan jadwal kerja, penyediaan jumlah bahandan jumlah peralatan yang diperlukan untuk persiapan surei lapangan sampai dengan
penyelesaian seluruh proses pekerjaan.4.(.(. M*"ili'a'i Per'*nil dan Peralaan
Kegiatan mobilisasi personil dan peralatan dilakukan guna menunjang pelaksanaanpekerjaan lapangan. obilisasi personil dan peralatan segera dilakukan setelah pengurusanadministrasi proyek selesai serta atas persetujuan %ireksi Pekerjaan.
4.(.+. Ren,ana Muu K*nra&
/encana utu Kontrak merupakan laporan awal yang akan diserahkan oleh Konsultan
sebagai acuan dalam pelaksanaan pekerjaan serta sebagai bahan pengontrolan kualitasatau mutu pekerjaan apakah sudah sesuai prosedur serta sesuai dengan hasil yangdiharapkan. /encana utu Kontrak dipakai sebagai bahan untuk melakukan pemantauankegiatan yang dilaksanakan oleh konsultan harus disetujui oleh Ketua !im "nti 0aminan utuSatuan Kerja dan %ireksi Pekerjaan serta disyahkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen.
4.(.4. Pengu!#ulan Daa Se&under
Setelah kegiatan pengurusan dan persiapan administrasi pekerjaan selesai, Konsultan akanmelaksanakan kegiatan pengumpulan data, informasi dan laporan studi terdahulu yang adahubungannya dengan pekerjaan studi ini, antara lain
- Peta-Peta dasar meliputi peta topografi skala ( )+.111 atau (+1.111, peta tatagunalahan, peta geologi regional, dll.
- %ata hidrologi meliputi data 2urah 3ujan dan data debit sungai dari beberapa stasiunterdekat.
- %ata KabupatenKecamatan dalam angka yang terbaru serta laporan-laporan terdahuluyang terkait.
- "nformasi dari %inasSub %inas Pengairan dan 'apedda setempat.
5
8/10/2019 4. Metode Pelaksanaan(v).doc
7/62
LAPORAN PENDAHULUAN
4.(.. Surei /deni0i&a'i L*&a'i
Sebagai bahan menganalisa untuk rencana pengendalian dan penanganan pengamanansungai, serta pelestarian sumber air sungai, selain mencari informasi dari %inasSub %inasPengairan setempat, juga akan dilakukan pengidentifikasian terhadap kondisi yang ada di
lokasi6lokasi kritis, permukiman, prasarana umum, atau bangunan 6 bangunan air 7sungai8yang terancam oleh daya rusak aliran air sungai maupun akibat penambangan bahan galiangolongan 2.
Kegiatan ini dilakukan dengan cara mengunjungi kawasan sungai dan melakukan perjalananpenelusuran, segala temuan ataupun kegiatan yang ada dicatat termasuk mewawancaraimasyarakat ataupun aparat daerah yang berkaitan. Kegiatan surai ini diabadikan denganmenggunakan alat dokumentasi. #okasi 6 lokasi tersebut akan diinentarisir dan dibuatdokumentasinya menggunakan kamera untuk dimasukkan sebagai bahan data dasar 7database8 dalam mengambil tindakankeputusan untuk pengendalian dan pengamanan sungai.
Setelah dilakukan orientasi lapangan dan identifikasi lokasi maka akan diketahuipermasalahan-permasalahan sesungguhnya yang ada di lapangan. Permasalahan tersebutkemudian dikaji dan dipelajari penyebabnya agar nantinya didapatkan pengananan yangtepat. 3asil dari kajian tersebut kemudian dituangkan dalam laporan Pendahuluan.
4.+. PEKER)AAN LAPAN%AN
4.+.1. Surei T*#*gra0i
Surei topografi dilakukan di lokasi rencana bangunan pengendali banjir dan sedimen disungai termasuk potongan-potongannya. #ingkup pekerjaan surei topografi adalah sebagaiberikut
a. Kegiaan Per'ia#an
!ahap persiapan surei topografi, lebih dahulu harus dilakukan
- Program kerja pelaksanaan surei topografi 7jadual personil jadual pelaksanaanpengukuran8
- Peta lay out pengukuran.
- Pemeriksaan peralatan surei kalibrasi alat.
b. Kegiaan Pe!a'angan Ben, Mar&
- Spesifikasi 'ench ark 'erukuran )1 9 )1 9 (11 cm, terbuat dari beton campuran ( ) * dengan memakai tulangan besi dan notasi 'ench ark terbuat dari marmer berukuran() 9 () cm.
- Penetapan 'ench ark
o Penetapan 'ench ark harus terlewati oleh ukuran kerangka hori:ontal maupunertikal sehingga ketelitian titik-titik tersebut sesuai dengan hasil pengukuran.
;
8/10/2019 4. Metode Pelaksanaan(v).doc
8/62
LAPORAN PENDAHULUAN
o 'ench ark ditetapkan pada sisi kiri dan kanan sungai pada as rencana PengendaliSedimen.
o ' yang dipasang harus mempunyai ikatan dengan titik reference lain 7misalnya 2P8.
c. Kegiaan Pengu&uran Kerang&a H*ri2*nal
- !itik /eferensi
o !itik koordinat 9 < y harus menggunakan Sistem Posisi =lobal 7>=lobal PositioningSystem>8.
o Pengukuran Kerangka 3ori:ontal.
o Pengukuran menggunakan metode poligon tertutup 7 mulai dari kiri sungai kembali darikanan sungai 8.
- Pengukuran sudut
o $lat yang digunakan theodolite fraksi ( second 7?ild !) atau yang sederajat8.
o Salah penutup yang diijinkan (1 second @n, dimana n adalah jumlah titik pengamatan.
- Pengukuran 0arak
o Pengukuran jarak pada setiap profil dapat menggunakan A%, atau meteran yangdibantu dengan jarak optis.
o %iharapkan setelah perataan sudut, salah linier tidak lebih dari ( +.111.
d. Kegiaan Pengu&uran Kerang&a 3eri&al
- $lat yang dipergunakan adalah automatic leel orde ) 7?ild B$K ), Sokkisha ') atauyang sederajat8.
- Salah penutup beda tinggi diharapkan tidak lebih besar dari (1 mm C %, dimana % adalahjumlah jarak ukur dalam km.
- Pengukuran harus melewati seluruh titik polygon dan 'ench ark.
- /eferensi Aleesi yang digunakan harus sesuai dengan petunjuk dan atau ditetapkanoleh %ireksi.
e. Kegiaan Pengu&uran Siua'i Deail
Pengukuran Situasi %etail yang harus dilakukan adalah pada lokasi Pengendali Sedimendan bangunan pelengkap lainnya dengan skala gambar ( +11.
- $lat yang digunakan.
$lat yang digunakan adafah !heodolite ?ild !o atau yang sederajat agar bisa melakukanpengukuran secara tachimetris dari titik kerangka yang telah diukur.
D
8/10/2019 4. Metode Pelaksanaan(v).doc
9/62
LAPORAN PENDAHULUAN
- etode Pengukuran
o Pengambilan detail dilakukan secara tachimetris dari titik polygon utama ataupunpolygon sepanjang ) 7dua8 km kehilir dan ) 7dua8 km kehulu sungai yang dimulai dari$s rencana Pengendali Sedimen dengan lebar dari $s Sungai (+1 meter kekiri dan
(+1 meter kekanan sungai.
o %etail yang diambil meliputi setiap perubahan bentuk morfologi serta kenampakanyang ada 7unsur alam maupun buatan manusia8 dengan tnemperhatikan kerapatandetail untuk mencukupi kebutuhan skala ( +11 atau rata-rata setiap kerataan (1 m dilapangan dilakukan pengukuran 7di peta rata-rata kerapatan ) cm8.
o !idak diperkenankan melakukan pengukuran tachimetris 7pengambilan detailnya8 darititik yang bukan termasuk kerangka ukur.
f. Kegiaan Pengu&uran Pena!#ang Me!anjang Melinang
- $lat yang dipergunakan adalah automatic leel orde ) 7?ild B$K ), Sokkisha ') atauyang sederajat8
- etode Pengukuran
o Pengukuran potongan melintang dilakukan setiap +1 meter dengan lebar koridor (11 mke kiri dan (11 m ke kanan dari $s Sungai.
o !empat melakukan pengukuran potongan melintang harus diukur posisi ertikalnyadengan $utomatik #eel dan posisi hori:ontalnya harus terikat pada jalur polygon di -
sisi sungai.
g. Pengga!"aran
- =ambar yang harus diserahkan antara lain
o Peta situasi ( +11 untuk lokasi rencana Pengendali Sedimen dan bangunanpelengkapnya di atas kertas kalkir dengan ukuran standar $( 7( asE i dan + copy8.
o Peta situasi skala ( (111 atau atas Petunjuk %ireksi sepanjang sungai serta potonganmemanjang saluran dengan skala panjang ((111 dan skala tinggi ( (11 7( asli dan 4
copy8.
o Potongan melintang sungai setiap +1 meter dengan skala tinggi (, (11 dan panjang( (11 7( asli dan + copy8.
o Peta situasi ( +11 yang berisi gambar %enah Pengendali Sedimen dan bangunanpelengkapnya di atas kertas kalkir dengan ukuran standar $ ( 7( asli dan 4 copy8.
o =ambar Potongan dan %etail 'endung Pengendali Sedimen dan bangunanpelengkapnya dengan skala ( (11 di atas kertas kalkir dengan ukuran standar $( 7(asli dan 4 copy8 FG
H
8/10/2019 4. Metode Pelaksanaan(v).doc
10/62
LAPORAN PENDAHULUAN
h. Me*de Pengga!"aran
- Penggambaran %raft dilakukan dengan komputer >2$%> dan dicetak pada kertas ukuran7$(8 untuk diperiksa oleh %ireksi dan mendapatkan persetujuan sebelum melakukanpencetakan pada kertas kalkir.
- Pencetakan akhir dilakukan pada kertas kalkir ukuran D1 - D+ gram.
- Kriteria penggambaran mengikuti standar penggambaran yang telah ditetapkan sesuaidengan Keputusan %irektur 0enderal Pengairan Bo. (D+KP!S$(HD5< tanggal "%esember (HD5 tentang Standar Perencanaan lrigasi yaitu Kriteria Perencanaan -'agian Standar Penggambaran KP.1;.
4.+.(. Surei Hidr*!eri dan Sedi!ena'i
#ingkup pekerjaan surei hidrometri adalah sebagai berikut
a. Pe&erjaan Per'ia#an
- Pengumpulan data iklim dari stasiun terdekat yang meliputi data curah hujan, suhuudara, kelembaban nisbi udara, penyinaran matahari, kecepatan dan arah angin,radiasipenyinaran matahari.
- enyiapkan peta-peta lokasi daerah surei, untuk menentukan batas %$S, lokasipengukuran dan macam pengukuran.
- enyiapkan alat-alat yang akan dipakai untuk surei yang meliputi
o 2urrent meter untuk mengukur kecepatan arus.
o Peilschaal untuk mengukur tinggi muka air
o ?aterpas 7?p8 untuk leeling
o Sediment sampler untuk pengambilan contoh sedimen
b. Pe&erjaan La#angan
- Pra Surei yang terdiri dari team inti yang bertujuan untuk
o engenal kondisi serta situasi daerah surei dan sekelilingnya.
o Pengamatan Pendahuluan kondisi hidrologi dan faktor sekelilingnya bagi teamsurei.
- Pekerjaan yang dilakukan dilapangan
o Pengukuran debit aliran
o Pengamatan pasang surut 7tinggi muka air8, jika ada
o Pengukuran penampang sungai di lokasi pengukuran kecepatan aliranpembacaanmuka air
(1
8/10/2019 4. Metode Pelaksanaan(v).doc
11/62
LAPORAN PENDAHULUAN
o #eelling antara papan ukur dan 'ench arks.
c. Ela"*ra'i Daa
- eliputi perhitungan data-data, yaitu
o Penghitungan kecepatan air pada tiap-tiap lokasi pengukuran.
o Penghitungan penampang melintang 7cross section8 dari saluran pada lokasipengukuran.
o Penghitungan debit pada sungaianak sungai.
o embuat =rafik - grafik
=rafik hubungan antara tinggi muka air dan waktu 7rating cure8
=rafik hubungan antara kecepatan simultan dengan waktu.
=rafik hubungan antara debit simultan dan debit distribusi dengan waktu.
Pengukuran sedimen dilakukan pada saat yang bersamaan dengan pengukuran debit.Sedimen yang akan diukur adalah sedimen dasar 7bed load8 dan sedimen layang 7suspendedload8.
Peralaan Pengu&uran Sedi!en
$lat yang akan digunakan untuk mengukur sedimen layang adalah %elft 'ottle yang
dikembangkan oleh %elft 3ydraulic #aboratory. %engan alat ini dapat diukur banyaknyasedimen layang yang lewat pada suatu titik selama suatu jangka waktu tertentu. Peralatanyang diperlukan untuk mengukur sedimen layang adalah
%elft 'ottle
Perahu 7jika diperlukan8
Stopwatch
Pengukur kedalaman dan jarak
Iormulir data
Me*de Pengu&uran Sedi!en
Pada prinsipnya lebar sungai dibagi menjadi beberapa segmen. Setiap segmen dibagi lagimenjadi beberapa titik ertikal. Karena distribusi sedimen layang semakin mengecil kearahpermukaan air maka jarak antara titik ertikal semakin mengecil ke arah dasar sungai. Padasetiap titik ertikal dilakukan pengukuran selama * menit, kemudian sedimen yangtertangkap diukur olume dan beratnya.
((
8/10/2019 4. Metode Pelaksanaan(v).doc
12/62
LAPORAN PENDAHULUAN
4.+.+. /ne'iga'i %e*e&ni&
Sebelum pekerjaan utama dimulai terlebih dahulu diadakan persiapan yang melibatkanbeberapa personil antara lain dari unsur administrasi, teknis, pengadaan, transportasi danlain-lain.
Pe&erjaan Per'ia#an dan Pendaaan
Pekerjaan persiapan dan pendataan ini meliputi
(. empersiapkan surat tugas, surat ijin surei dan surat ijin untuk berdomisili di lokasi yangakan dikerjakan.
). empersiapkan program teknistime schedule, menyiapkan personil pelaksana denganpenjelasan program, serta pengarahan-pengarahan dan pembagian tugas sesuai denganbidangnya.
*. Penugasan ini dilaksanakan oleh !eam #eader dibawah pengawasan Project anager.
4. enyiapkan alat-alat tulis kantor dan alat-alat pengeboran serta sarana-sarana lainnyayang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan.
+. Pengumpulan data-data yang dibutuhkan untuk penyiapan pengukuran, yaitu sebagaiberikut
a. Peta Situasi yang ada
b. Peta =eologi regional
KJBSU#!$B akan mengangkut atau mengirim seluruh peralatan, tenaga kerja ke lokasipenyelidikan sesuai dengan kebutuhannya dan mengikuti ketentuan yang ada. 'agian inijuga termasuk jumlah biaya yang dibutuhkan untuk mengangkut semua peralatan yangdiperlukan termasuk suku cadang dan tenaga kerja, asuransi peralatan juga biayapengurusan ijin kerja, biaya untuk pembersihan kembali lokasi kerja dan juga biaya untukmenutup kembali lubang galian. %isamping itu bagian ini juga mencakup biaya demobilisasiseluruh peralatan dan tenaga kerja ke tempat asal.
Pada waktu pekerjaan lapangan berlangsung seorang tenaga ahli KJBSU#!$Bdengan latar
belakang pendidikan geologi atau sejenis dan memahami pekerjaan yang akan dilaksanakanbertindak sebagai Site /epresentatie yang bertanggung jawab atas kelangsunganpekerjaan dan akan selalu ada di lapangan. Site representatie ini akan diberi wewenangpenuh dan mengendalikan dan mengawasi jalannya pekerjaan dilapangan. Siterepresentatie juga akan menyediakan atau memberikan seluruh informasi yang diinginkanoleh %ireksi. Semua bentuk komunikasi antara %ireksi dengan KJBSU#!$B dilakukanmelalui Site /epresentatie.
0enis kegiatan Penyelidikan =eologi !eknik dan ekanika !anah adalah sebagai berikut
"nestigasi #apangan meliputi
Pemetaan geologi
()
8/10/2019 4. Metode Pelaksanaan(v).doc
13/62
LAPORAN PENDAHULUAN
3and 'or
Sondir
Sampling
Kegiaan /ne'iga'i La#angan
1. Pe!eaan %e*l*gi
aksud dan tujuan dari pemetaan geologi permukaan di lokasi penyeldikan pada Sub %$Sini adalah untuk mendapatkan gambaran geologi detail dari lokasi-lokasi rencana bangunanutama. $dapun data geologi yang diharapkan meliputi geomorfologi, stratigrafi, strukturgeologi dan data kekar atau sesar yang ditemukan.
'erdasarkan hasil pemetaan geologi tersebut diharapkan untuk mendapatkan gambaran
geologi detail daerah penyelidikan terutama mengenai stratigrafi dan struktur geologi,sehingga dapat digunakan untuk perencanaan penempatan Pengendali Sedimen.
etoda yang digunakan dalam pemetaan geologi ini adalah pemetaan geologi permukaanberdasarkan singkapan yang ditemukan, kemudian digunakan untuk menginterpretasikanpenyebaran statigrafi daerah penyelidikan. $dapun data yang diambil meliputi %eskripsisingkapan, morfologi, pengamatan dan pengukuran data struktur geologi berupa kekar,breksiasi dan sebagainya dan foto-foto dari data tersebut.
Peralatan yang dipakai untuk melaksanakan pekerjaan pemetaan geologi antara lain petadasar untuk pemetaan, kompas geologi, palu geologi, loope dan 32l serta peralatan bantu
lainnya.
3asil pemetaan lapangan selanjutnya dilakukan analisa topografi morfologi, jenisbatuanstratigrafi, tebal lapisan, kemiringan lapisan dan struktur geologi di lokasipenyelidikan.
(. Pe!"*ran Tangan
Pekerjaan ini dimaksudkan untuk mengetahui keadaan perlapisan tanah bawah permukaanserta muka air tanah dilokasi daerah penyelidikan.
Pemboran ini menggunakan mata bor tipe "wan, pemboran diberhentikan apabila dasarlubang bor sudah mencapai lapisan tanah padatbatuan, atau sudah mencapai kedalamanmaksimum mencapai kedalaman D,11 m.
%ari tiap-tiap lubang bor diambil contoh tanah, untuk keperluan percobaan di laboratoriummekanika tanah, baik contoh tidak terganggu 7disturbed8 maupun contoh terganggu7undisturbed8.
+. Pen5*ndiran
aksud dari pengujian ini adalah untuk mengetahui nilai perlawanan konus dan hambatanlekat tanah dari berbagai interal kedalaman hingga mencapai lapisan keras.
$lat yang digunakan dalam pengujian ini adalah mesin sondir berkapasitas sedang yangdapat membaca nilai perlawanan konus maksimum )11 kgcm), nilai perlawanan konus
(*
8/10/2019 4. Metode Pelaksanaan(v).doc
14/62
LAPORAN PENDAHULUAN
tersebut dapat dipergunakan untuk memperoleh nilai daya dukung tanah denganmenggunakan formula empiris.
Penyelidikan sondir ini dilakukan sampai mencapai nilai tahanan konus menunjukkan nilaimaksimum yaitu )+1 kgcm) atau telah mencapai nilai yang ditetapkan.
%ari hasil pembacaan sondir tersebut didapat suatu grafik yang menggambarkan suatuhubungan antara nilai tahanan konus dan hambatan lekat tanah untuk setiap interalkedalaman )1 cm.
4. Penga!"ilan 6*n* Tana
Untuk mengadakan penelitian di laboratorium contoh tanah harus dilakukan, hal inidiperlukan untuk mengetahui sifat fisik dan parameter tanahnya. %alam pengambilan contohtanah ini dilakukan ) 7dua8 cara yaitu
a. Pengambilan contoh Tanah Asli (Understurbed Sample)
Pengambilan contoh tak terganggu atau undisturbed samples akan dilakukan denganmenggunakan Shelby !ube Sampler dan akan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yangdiuraikan di dalam $S! %-(+;. 2ontoh tanah tak terganggu dapat diperoleh denganmenekan shelby tube sampler ke dalam tanah pada dasar lubang dengan menggunakantekanan hidrolik dari mesin bor yang diteruskan oleh stang bor. Selanjutnya pada bagian luarshelby tube sampler diberi label yang menerangkan lokasi titik bor dimana contoh tanahdiambil, kedalamannya yang akan diambil, nama proyek dan keterangan yang diperlukanlainnya.
0umlah contoh tanah tak terganggu serta kedalaman yang akan diambil akan disesuaikandengan kebutuhan
$gar data paramater dan sifat-sifat tanahnya tidak berubah dan dapat digunakan, makaharus diperhatikan saat pengambilan, pengangkutan dan penyimpanan contoh tanah agar
- Struktur tanahnya dan sifat-sifat tanahnya tidak berubah, sehingga mendekati keadaanyang sama dengan keadaan lapangan
- Kadar air asli masih dianggap sesuai dengan mata tabung diameter minimal 5,D cm danpanjang minimal +1 cm
- Sebelum pengambilan contoh tanah dilakukan, dinding tabung sebelah dalam diberipelemas agar gangguan terhadap contoh tanah dapat diperkecil, terutama pada waktumengeluarkan contoh tanahnya.
- Untuk mencegah kadar asli contoh tanah ini, maka kedua ujung tabung harus ditutupdengan parafin yang cukup tebak dan tabung diberi simbul lokasi, nomor sample sertakedalaman contoh diambil
- Pada waktu pengangkutan dan penyimpanan tabung sample supaya dihindari darigeteran yang cukup keras dan dihindarkan penyimpanan pada suhu yang cukup panas.
- Pase waktu pengambilan contoh tanah ini diusahakan dengan memberikan tekanancentris sehingga struktur tanahnya sesuai dengan yang di lapangan.
(4
8/10/2019 4. Metode Pelaksanaan(v).doc
15/62
LAPORAN PENDAHULUAN
b. Pengambilan Contoh Tanah Terganggu (Disturbed Sample)
2ontoh tanah tidak asli dapat diperoleh dari tanahbatuan dari sumuran uji 7test pit8 atau dariparitan masing-masing lapisan dengan pengambilan contoh tanah ini adalah sebagaiberikut
- 'ila lapisan tanah masing-masing lapisan cukup tebal maka harus diambil dari masing-masing lapisan dengan pengambilan secara ertikal
- Pada lokasi pengeboran tangan dan sumuran ujitest pit.
4.+.4. Surei S*'ial E&*n*!i
aksud dan tujuan dari surei ini adalah untuk mengetahui gambaran kondisi sosial ekonomipenduduk daerah studi, terutama pada saat surei dilakukan mengingat data sekunder yangada terkadang kurang bisa menggambarkan kondisi yang ada saat surei dilakukan. Selain
itu adalah untuk mengetahui sejauh mana antusiasme masyarakat setempat terhadaprencana proyek pembangunan Pengendali Sedimen yang akan dilaksanakan di daerahnya.
Me*de 'urei
etode surei sosial ekonomi ini dilakukan dengan melakukan wawancara dengan pihak-pihak terkait di daerah rencana proyek akan dilaksanakan seperti masyarakat setempat,pamong desa, kecamatan, dsb. etode lainnya adalah dengan cara menyebarkanangketkuisioner kepada masyarakat setempat, terutama yang diperkirakan terkena dampaklangsung dari rencana proyek ini.
Pada garis besarnya lingkup pekerjaan surei sosial ekonomi adalah sebagai berikut
(. Pengamatan tata guna lahan di lokasi proyek
). Pengamatan kondisi masyarakat di sekitar lokasi rencana kegiatan dan segikependudukan 7jumlah menurut jenis, umur dan kepadatan8, mata pencaharian, tingkatpendidikan, tingkat pendapatan, kondisi kesehatan, agama, adat istiadat, persepsimasyarakat, tingkat kamtibmas dan tata cara bercocok tanam.
*. Penyebaran kuisioner
4.4. PEKER)AAN ANAL/S/S DATA
Kegiatan ini didasarkan pada hasil analisis data studi terdahulu, data hasil penyelidikanlapangan dan laboratorium.
4.4.1. Anali'i' Pengu&uran T*#*gra0i
$nalisis data lapangan 7perhitungan sementara8 akan segera dilakukan selama !im Sureimasih berada di lapangan, sehingga apabila terjadi kesalahan dapat segera dilakukanpengukuran ulang. Setelah data hasil perhitungan sementara memenuhi persyaratantoleransi yang ditetapkan dalam Spesifikasi teknis selanjutnya akan dilakukan perhitungandata definitif kerangka dasar pemetaan dengan menggunakan metode perataan bowditch.
(+
8/10/2019 4. Metode Pelaksanaan(v).doc
16/62
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Periungan P*lig*n
%alam setiap kegiatan pemetaan diperlukan adanya kerangka dasar 7horisontal dan ertikal8,jalur kerangka dasar ini harus selalu terikat pada titik tetap yang telah ada bench marksehingga sistem koordinat kerangka dasar tersebut terikat dalam satu sistem jaringan
kerangka dasar horisontal, pengukuran jalur kerangka dasar horisontal dilakukan denganpengukuran poligan tertutup atau terikat sempurna.
Pembacaan sudut harus dilakukan sebanyak ) 7dua8 seri ganda, sedangkan pembacaan sisipoligon dilakukan sebanyak * 7tiga8 kali pembacaan kemuka dan kebelakang. Kriteriatoleransi pengukuran poligon kontrol hori:ontal yang ditetapkan dalam spesifikasi teknisadalah
a. Koreksi sudut antara dua kontrol a:imuth L (1>. Koreksi setiap titik poligon maksimum(1> atau salah penutup sudut maksimum (1> B dimana B adalah jumlah titik poligon
pada setiap kring. Salah penutup koordinat maksimum ( (1.111b. 'erdasarkan kriteria toleransi di atas, proses analisis perhitungan sementara poligon
akan dilakukan menggunakan metode 'owdith dengan prosedur sebagai berikut
Salah penutup sudut
nnSn
i
is "10180)2(1
=
Salah penutup koordinat
.00010:1d
%alam hal ini
bQbd -
2
+=
+= 1801 iii s
dimana
S Sudut ukuran poligon
d 0arak ukuran poligon
$:imuth
i Bomor titik Poligon 7 i L (,),*, ..... n 8
Proses perhitungan data definitif hasil pengukuran poligon kerangka kontrol hori:ontalakan dilakukan dengan metode perataan 'owditch. Iormula perataan poligon cara'owditch adalah sebagai berikut
xd
xi = .
y
d
yi =
.
%imana
(5
8/10/2019 4. Metode Pelaksanaan(v).doc
17/62
LAPORAN PENDAHULUAN
f9i koreksi absis
fyi koreksi ordinat
di jarak yang dikoreksi
d jumlah jarak
9 jumlah kesalahan absis
y jumlah kesalahan ordinat
B. Periungan 7aer#a''
Kriteria teknis pengukuran waterpass yang ditetapkan dalam spesifikasi teknis yaitu tiapseksi yang diukur pulang-pergi mempunyai ketelitian (1 mm % 7% L panjang seksi dalamKm8. 'erdasarkan kriteria tersebut dapat diformulasikan cara analisis data ukur waterpasspada setiap kring sebagai berikut
=n
ih Dmmhf 10
%imana
fh salah penutup beda tinggi tiap kring waterpass
h beda tinggi ukuran
i nomor slag pengukuran waterpass 7 i L (,),*....n 8
Setelah dianalisis keseluruhan data waterpass kerangka kontrol ertikal memenuhipersyaratan toleransi akan dilakukan proses perhitungan definitif dengan menggunakanmetode 'owditch seperti pada poligon.
6. Periungan A2i!u Maaari
Iormula perhitungan $:imuth arah dengan metode pengamatan tinggi matahari adalahsebagai berikut
=
sin.sinhsinAsin
SA +=
dimana
$ a:imuth matahari
a:imuth arah ke target
S sudut hori:ontal antara matahari dan target
deklinasi
h tinggi matahari
(;
8/10/2019 4. Metode Pelaksanaan(v).doc
18/62
LAPORAN PENDAHULUAN
lintang tempat pengamatan.
$pabila hasil perhitungan data pengamatan matahari tersebut tidak memenuhi kriteriaketelitian (+> yang ditetapkan dalam spesifikasi teknis, maka akan dilakukan pengamatanulang.
4.4.(. Anali'i' Hidr*l*gi
$nalisis hidrologi pada pekerjaan ini dimaksudkan untuk mengealuasi debit banjir. !ahapananalisis data hidrologi secara garis besar dapat dikelompokkan dalam beberapa golonganmeliputi
A. Anali'i' Daa 6ura Hujan
$nalisis data curah hujan dimaksudkan untuk memperoleh debit banjir rancangan. %ata curahhujan yang mewakili adalah data-data dari stasiun terdekat dengan lokasi. Urutan
pengolahan data curah hujan dapat dilihat berikut ini
1. Mengi'i Daa Hujan 5ang K*'*ng
Pemilihan metode berdasarkan karakteristik data yang tersedia. 'erikut ini disajikan )7dua8 metode yang dapat dipakai untuk pengisian data hujan yang kosong.
a. Me*de Ra'i* N*r!al
etode /atio Bormal dinyatakan dengan rumus sebagai berikut
)./././.(3/1 CCBBAA rRRrRRrRRr ++=
%imana
/ 2urah hujan rata-rata setahun di tempat pengamatan / yang datanyaharus dilengkapi
r$, r', r2 2urah hujan di tempat pengamatan /$, /', /2
/$, /', /2 2urah hujan rata-rata setahun pada stasiun $, stasiun ', stasiun 2
". Me*de /ner'ed S8uare Di'an,e
Untuk mengisi data curah hujan yang hilang dapat dilakukan denganmemperbandingkan terhadap data curah hujan yang dicatat pada stasiun curahhujan terdekat. Pengisian data dengan metode ini dihitung dengan telahmemperbandingkan jarak antara stasiun curah hujan yang diisi terhadap stasiun curahhujan yang berdekatan. metode "nersed SMuare %istance dinyatakan denganpersamaan sebagai berikut
222 .
)(..
)(..
)(C
C
B
B
A
A
x
XdXdXdR =
%imana /N !inggi curah hujan yang diisi
(D
8/10/2019 4. Metode Pelaksanaan(v).doc
19/62
LAPORAN PENDAHULUAN
/$, /', /2 !inggi curah hujan pada pos hujan di sekitar
d7N$8, d7N'8, d7N28 0arak stasiun yang diisi terhadap masing-masing stasiunsekitar.
%ata hujan dipilih dari stasiun-stasiun yang mewakili areal dominan, dan langsung diisidengan menggunakan persamaan diatas. Sehingga data yang dihasilkan dapatdigunakan untuk kebutuhan perencanaan.
(. Pengujian Daa 6ura Hujan
%ata hasil perbaikan tersebut tidak dapat langsung dipakai untuk kebutuhanperencanaan. %ata tersebut perlu dilakukan pengujian dalam kelangsunganpencatatannya. Parameter yang biasa digunakan untuk menganalisa adalah reabilitasdata dan konsistensi data. %i dalam suatu deret data pengamatan hujan bisa terdapatnon homogenitas dan ketidaksesuaian 7inconsistensy8 yang dapat menyebabkan
penyimpangan pada hasil perhitungan. Bon homogenitas bisa disebabkan oleh berbagaifaktor seperti
a. Perubahan mendadak pada sistem hidrologis, misalnya karena adanyapembangunan gedung-gedung atau tumbuhnya pohon-pohonan, gempa bumi danlain-lain.
b. Pemindahan alat ukur.
c. Perubahan cara pengukuran 7misalnya berhubung dengan adanya alat baru atau
metode baru8d. %an lain-lain
Konsistensi data curah hujan dari suatu tempat pengamatan dapat diselidiki denganTeknik Garis Massa Ganda (Double Mass Cure Techni!ue). 2aranya denganmembuat kure hubungan antara kumulatif hujan tahunan masing-masing stasiun dengankumulatif hujan tahunan rata-rata. %ata yang menunjukkan hubungan garis lurus dantidak terjadi penyimpangan menunjukkan curah hujan konsisten dan tidak perlu dikoreksi.
+. Di'ri"u'i 6ura Hujan Pada DAS
Untuk mendapatkan gambaran mengenai distribusi hujan di seluruh daerah aliransungai, maka dipilih beberapa stasiun yang tersebar di seluruh %$S. Stasiun terpilihadalah setasiun yang berada dalam cakupan areal %$S dan memiliki data pengukuraniklim secara lengkap. etode yang dapat dipakai untuk menentukan curah hujan rata- rataadalah metode Thiessen" Arithmetik dan Peta #soh$et. Untuk keperluan pengolahandata curah hujan menjadi data debit diperlukan data curah hujan bulanan, sedangkanuntuk mendapatkan debit banjir rancangan diperlukan analisis data dari curah hujanharian maksimum.
a. Me*de Tie''en
Pada metode !hiessen dianggap bahwa data curah hujan dari suatu tempatpengamatan dapat dipakai untuk daerah pengaliran di sekitar tempat itu. etode
(H
8/10/2019 4. Metode Pelaksanaan(v).doc
20/62
LAPORAN PENDAHULUAN
perhitungan dengan membuat poligon yang memotong tegak lurus padatengah-tengah garis penghubung dua stasiun hujan. %engan demikian tiap stasiunpenakar /n akan terletak pada suatu wilayah poligon tertutup $n. Perbandingan luaspoligon untuk setiap stasiun yang besarnya $n$. !hiessen memberi rumusan sebagaiberikut
nn RARARAR +++
= ............ 2211
%imana
/ 2urah hujan daerah rata-rata
/(, /), ..., /n 2urah hujan ditiap titik pos 2urah hujan
$(, $), ..., $n #uas daerah !hiessen yang mewakili titik pos curah hujan
n 0umlah pos curah hujan
". Me*de Ari!ei&
Pada metode aritmetik dianggap bahwa data curah hujan dari suatu tempatpengamatan dapat dipakai untuk daerah pengaliran di sekitar tempat itu denganmerata-rata langsung stasiun penakar hujan yang digunakan. etode arithmetikmemberi rumusan sebagai berikut
RRRr n
+++=
.........21
%imana
/ 2urah hujan rata-rata daerah
/(, /), .../n 2urah hujan ditiap titik pos curah hujan
n 0umlah pos curah hujan
,. Me*de /'*5e
enggunakan peta "shoyet, yaitu peta dengan garis-garis yang menghubungkantempat-tempat dengan curah hujan yang mana. 'esar curah hujan rata-rata bagidaerah seluruhnya didapat dengan mengalikan 23 rata-rata diantara kontur-konturdengan luas daerah antara kedua kontur, dijumlahkan dan kemudian dibagi luasseluruh daerah. 23 rata-rata di antara kontur biasanya diambil setengah harga darikontur.
4. Anali'i' 9re&uen'i
$nalisis data curah hujan dapat dilakukan pada data curah hujan ataupun data debitsesuai dengan kebutuhan perencanaan. etode yang dapat dipakai untuk analisisfekuensi dapat dilihat berikut ini
a. etode A.0. =umbel
)1
8/10/2019 4. Metode Pelaksanaan(v).doc
21/62
LAPORAN PENDAHULUAN
b. etode #og Pearson """
asing-masing metode memiliki syarat keandalan dan ketepatan pemakaiannya.Pemilihan metode berdasarkan karakteristik data yang ada, yang diperlihatkan denganbesaran statistik 2 7koefisien ariasi8, 2k 7koefisien kurtosis8 dan 2s 7koefisien asimetri8.
%ibawah ini diuraikan dua buah rumus yang sering dipakai dalam perhitungan yaitumetode A.0. =umbel dan #og Pearson """ dengan rumus sebagai berikut
a. Di'ri"u'i %u!"el
Sifat sebaran dari distribusi ini adalah
2s L (,4
2k L +,4
$pabila koefisien asimetri 72s8 dan koefisien kurtosis 72k8 dari data hujan mendekatinilai tersebut, maka sebaran =umbel dapat digunakan.
xttr SKXX .=
%imana
Ntr 'esarnya curah hujan untuk periode ulang !r tahun
Nt 2urah hujan rata-rata selama tahun pengamatan
S9 Standard deiasi
K Iaktor frekuensi =umbel
Otr L -ln 7-ln7(-(tr88
Sndan Onadalah fungsi dari banyaknya sample.
". Me*de L*g Pear'*n T5#e ///
Sifat dari distribusi ini adalah
2s L 1
2k L 4 - 5
$pabila koefisien asimetri 72s8 dan koefisien kurtosis 72k8 dari data hujan mendekatinilai tersebut, maka sebaran #og Pearson type """ dapat digunakan. %istribusi frekuensi#og Pearson !ype """ dihitung dengan menggunakan rumus
sdGXQ .loglog +=
%imana
log N logaritma rata-rata sample.
sd standar deiasi
)(
8/10/2019 4. Metode Pelaksanaan(v).doc
22/62
LAPORAN PENDAHULUAN
= koefisien yang besarnya tergantung dari koefisien kepencengan 72s8.
Bilai standar deiasi dihitung dengan rumus
)log(log 3=
XXsd i
Koefisien kepencengan 72s8 dihitungan dengan menggunakan rumus
3
3)log(log XXC is
=
3arga rata-rata sample dihitung dengan rumus
XX i
loglog =
%engan semakin berkembangnya pemakaian software maka selain dengan caraperhitungan manual seperti di atas saat ini telah dikembangkan program %lo& %re!untuk kepentingan analisis frekuensi. "nput data berupa data curah hujan atau datadebit sepanjang tahun pengamatan yang tersedia dan output berupa grafik analisisfrekuensi dengan metode-metode seperti yang telah disebutkan di muka. etodeterpilih berdasarkan simpangan terkecil yang dihasilkan oleh salah satu metodetersebut. Selanjutnya besarnya debit atau curah hujan rancangan yang dikehendakidapat ditarik dari garis yang terbentuk dalam grafik hubungan probabilitas, kalaulang dan debitcurah hujan tersebut.
B. Anali'i' De"i Banjir Ran,angan
Untuk mengetahui besarnya debit banjir rancangan dapat digunakan metode-metode sebagai
berikut
a. etode 3idrograf Satuan Bakayasu
b. etode 3idrograf Satuan =amma "
c. etode 3idrograf Satuan Snyder
Penggunaan berbagai metode ini disesuaikan dengan ketersediaan data curah hujan, iklim,jenis tanah, karakteristik daerah, luas daerah dan sebagainya.
a. Me*de Hidr*gra0 Sauan Sinei' Sn5der
%alam permulaan tahun (H*D, I.I. Snyder dari $merika Serikat telah membuat persamaanempiris dengan koefisien-koefisien empiris yang menghubungkan unsur-unsur hidrografsatuan dengan karakteristik daerah pengaliran. 3idrograf satuan tersebut ditentukan secaracukup baik dengan hubungan ketiga unsur yang lain yaitu p 7m*dt 8, !b serta !r 7 jam 8.
))
8/10/2019 4. Metode Pelaksanaan(v).doc
23/62
LAPORAN PENDAHULUAN
Qp
p
tp
%a!"ar 4.( Leng&ung Hidr*gra0 Sn5der
enentukan lag-time
tp L (.( 6 (.47#.#g8 1.*
%imana
tp L log-time dan titik berat hujan efektif selama tr ke puncak 3idrograph Satuan7jam8
# L jarak dari stasiun ke batas teratas dari daerah pengaliran 7km8
#g L jarak dari stasiun ke titik berat daerah pengaliran 7km8
#ama hujan efektif
!p(L tp Q 1,)+7tr 6 te8
/ise to peak
!p L tp Q1,+ . tr
Peak discharge 7dalam ldet8, untuk hujan efektif ( mm pada ( km)
C.275 p=
2pL 1.+5 6 1.5H
b. Me*de Hidr*gra0 Sauan Sinei' Na&a5a'u
Persamaan umum hidrograf satuan sintetik Bakayasu adalah sebagai berikut 7Soemarto,(HD;8
o
RACQp=
%imana
p L debit puncak banjir, m*detik
/o L hujan satuan, mm
)*
8/10/2019 4. Metode Pelaksanaan(v).doc
24/62
LAPORAN PENDAHULUAN
!p L tenggang waktu 7time lag8 dari awal hujan sampai puncak banjir, jam
!1,* L waktu yang diperlukan oleh penurunan debit, dari debit puncak sampai menjadi*1R dari debit puncak.
'agian lengkung naik 7decreasing limb8#,$
p%t
=
%imana
n L limpasan sebelum mencapai debit puncak, m*detik
t L waktu, jam
'agian lengkung turun 7decreasing limb8
%a!"ar 4.+ Leng&ung Hidr*gra0 Na&a5a'u
0,3p
T
'T(
0,30,3
#T
0,)T'T(
#
+
=
0,30,3p
#T
(,)T'T(
#
+
=
!enggang waktu
! L tg Q 1,D tr
%imana
tg L 1,)( #1,; 7 untuk #T(+ km8
tg L 1,4 Q 1,1+D # 7untuk #(+ km8
# L panjang alur sungai, km
tg L waktu konsentrasi, jam
tr L 1,+ tgsampai tg
!1,* L tg
)4
8/10/2019 4. Metode Pelaksanaan(v).doc
25/62
LAPORAN PENDAHULUAN
Untuk
daerah pengaliran biasa L )
bagian naik hidrograf yang lambat dan bagian menurun yang cepat L (,+
bagian naik hidrograf yang cepat dan bagian menurun yang lambat L *
c. Me*de Hidr*gra0 Sauan Sinei' Na&a5a'u
2ara ini dikemukakan oleh Sri 3arto pada tahun (HD+. Setelah mengadakan penelitianterhadap *1 %$S di pulau 0awa. 2ara ini sajikan dalam bentuk persamaan-persamaanempiris tentang sifat dasar hidrograf satuan, yaitu waktu naik 7!/8, waktu dasar 7!'8 dandebit puncak 7p8. Ketiganya dapat dilihat pada grafik *.* berikut ini
%a!"ar 4.4 Hidr*gra0 Sauan %a!!a 1
Sisi naik merupakan garis lurus, sedang sisi resisi merupakan siku eksponensial dengan
persamaan
t L p e-7tk8
%imana
t debit pada jam ke - t 7m*dt8
p debit puncak 7m*dt8
t waktu dari saat terjadinya debit puncak 7jam8
k koefisien tampungan 7jam8
Sedangkan parameter-parameter lainnya, dalam persamaan
!r 1,4* 7#(11SI8*Q (,155+ S" Q (,);;+
p 1,(D*5 $1,+DD5!/-1,411D0B1,)*D(
!' );,4(*) !/1,(4+;S-1,1HD5SB1,;*44/U$1,)+;4
K 1,+5(; $1,;(HDS-1,(445SI-(,15H;%1,14+)
dengan
)+
8/10/2019 4. Metode Pelaksanaan(v).doc
26/62
LAPORAN PENDAHULUAN
!/ waktu naik 7jam8
p debit puncak 7m*dt8
!' waktu dasar 7jam8
K koefisien tampungan 7jam8
# panjang sungai utama 7km)8
% kerapatan jaringan lurus 7kmkm)8
SI faktor sumber perbandingan antara jumlah panjang sungai tingkat ( denganjumlah panjang sungai semua tingkat 7tak berdimensi8.
SB frekuensi sungai perbandingan antara jumlah segmen sungai-sungai tingkat (dengan jumlah sungai semua tingkat 7tak berdimensi8
?I faktor lebar perbandingan antara lebar %PS yang diukur dari titik disungai yangberjarak V # dan lebar %PS yang diukur dari titik yangberjarak W # dari tempatpengukuran 7tak berdimensi8
S" faktor simetris hasil kali antara faktor lebar 7?I8 dengan luas relatif %$Ssebelah hulu 7/U$8 7tak berdimensi8
0B jumlah pertemuan sungai 7tak berdimensi8
S landai sungai rerata 7tak berdimensi8
$liran dasar diperkirakan dengan menggunakan persamaan pendekatan sebagai berikut
' L 1,4;+(. $1,5444. %1,H4*1
4.4.+. Anali'i' Hidr*li&a
A. K*e0i'ien Ke&a'aran Manning :n;
Penampang sungai yang direncanakan berbentuk trapesium berdasarkan debit banjirmaksimum yang terjadi. %alam menentukan kekasaran manning yang sesuai untuk berbagai
kondisi sangat berariasi dan tergantung pada berbagai faktor. Iaktor-faktor yangberpengaruh terhadap kekasaran baik pada saluran batuan maupun alam adalah 7&an !e2how, (HH;H)8
!umbuhan
Kekasaran permukaan
!rase saluran
Pengendapan dan gerusan
)5
8/10/2019 4. Metode Pelaksanaan(v).doc
27/62
LAPORAN PENDAHULUAN
'ila debit terlalu besar, air banjir dapat melimpas ke tebing sungai dan sebagaian aliran akanmengairi dataran banjir. Bilai n pada bantaran banjir biasanya lebih besar daripada di salurandan besarnya tergantung pada kondisi permukaan dan tumbuhannya.
Saluran besar 7lebar atas pada taraf banjir (11 ft8, nilai n lebih kecil dari saluran kecil
dengan perincian yang sama, sebab tebing memberikan hambatan efektif yang lebih kecil.
Ta"el 4.1 Ang&a K*e0i'ien Ke&a'aran Manning
Ti#e 'aluran Min N*r!al Ma&'
- Penampang beraturan tanpa batubesarbelukar
- Penampang tidak beraturan dan kasar
1.1)+
1.1*+
1.141
1.151
1.151
1.(11
Sumber : Van Te Chow, 1997:102
B. Ke,e#aan Aliran
Kecepatan yang diijinkan dalam saluran tergantung pada bahan yang digunakan dan sifat-sifat hidrolisnya. Saluran pada umumnya dibagi menjadi dua macam, yaitu saluran tahanerosi dan saluran tidak tahan erosi.
a. Saluran tahan erosi
'erupa saluran yang telah diberi lapisan atau saluran yang bahannya merupakanrakitan pabrik, kecepatan yang diijinkan adalah kecepatan minimum, yaitu kecepatanterendah yang tidak menyebabkan terjadinya sedimentasi biasanya antara 1.D1 61.H1 mdetik.
b. Saluran tidak tahan erosi
'erupa saluran tanah yang biasanya peka terhadap erosi, kecepatan aliran didasarkanpada kecepatan maksimum yang diijinkan, yaitu kecepatan maksimum rata-rata yangtidak mengakibatkan gerusan pada dinding saluran.
6. Ke!iringan Da'ar
Kemiringan dasar saluran biasanya dipengaruhi oleh keadaan topografi daerah setempat.Pada kenyataannya dasar sungai tidak selalu tetap, sehingga penentuan kemiringan dasarsungai sebaiknya direncanakan mendekati kemiringan yang sebenarnya, karena kondisiinilah yang stabil.
D. A#li&a'i Pr*gra! HE6-RAS
Perhitungan hidrolika amatlah rumit, mengingat bentuk penampang sungai tiap section-nyayang tidak seragam dan dengan jumlah section yang tidak sedikit pula. Untuk melakukan
analisa akan hal ini akan sangat sulit apabila tidak dibantu oleh suatu perangkat lunak7software8. aka dari itu untuk mendukung proses analisis hidrolika sungai akan digunakanpaket program aplikasi 7software8, yaitu 3A2-/$S. $plikasi program ini digunakan dengan
);
8/10/2019 4. Metode Pelaksanaan(v).doc
28/62
LAPORAN PENDAHULUAN
maksud agar ketelitian perhitungan dan analsis bisa lebih terjaga 7untuk mereduksi faktorXhuman errorY menjadi seminimal mungkin8 dan sekaligus mengikuti trend di abad informasiini.
$nalisis perilaku sungai merupakan suatu analisis yang bukan saja komplek, namun juga
cukup rumit., dimana dalam analisis sistem ini perlu dilakukan iterasi yang dilakukan secaraberulang dengan parameter-parameter tertentu untuk mencari ariabel-ariabel yang tertentubaik pada aliran kondisi permanen 7Steady Ilow8 maupun aliran kondisi non permanen7Unsteady Ilow8.
%alam analisis dan perencanaan persungaian adanya paket program komputer sangatmendukung, proses iterasi yang dilakukan secara berulang akan lebih singkat dan menjadilebih teliti dengan adanya bantuan software. %alam perencanaan ini digunakan program3A2-/$S, sebuah software yang dirancang mampu untuk menganalisis perilaku sistempersungaian yang meliputi perhitungananalisis dalam kondisi aliran permanen 7steady
Ilow8, kondisi aliran non permanen 7Unsteady Ilow8, maupun pergerakan sedimennya7Sedimen !ransport8
E. Running Pr*gra! HE6-RAS
Pada saat awal program 3A2-/$S dibuka, maka akan muncul layar tampilan sebagaiberikut
%a!"ar 4. Ta!#ilan 7el,*!e S,reen HE6-RAS
'erikut ini akan dipaparkan langkah-langkah dalam penggunaan program 3A2-/$S ersi*.(.*.
1. Saring HE6-RAS
Pada setiap pembukaan awal program 3A2-/$S, secara otomatis akan dijumpai sebuahdialog box. Kotak tersebut memuat menu utama antara lain Iile, Adit, /un &ew Jptiondan 3elp.
elalui menu-menu ini pengguna dapat langsung mengakses ke bagian lain untuk
menjalankan program ini.
)D
8/10/2019 4. Metode Pelaksanaan(v).doc
29/62
LAPORAN PENDAHULUAN
%a!"ar 4.< Ta!#ilan Saring HE6-RAS
%alam menu-menu utama terdapat beberapa sub menu sebagai berikut
Iile enu utama ini terbangun atas menu-menu file managemen. Jptions yangtersedia disini antara lain Bew Project< Jpen Project< Sae Project< SaeProject $s< /ename Project< %elete Project< Project Summary< "mport 3ec-)%ata< "mport 3A2-/$S data< =enerate /eport< A9port ="S %ata< A9port to3A2-%SS< /estore %ata< dan A9it.
Adit enu utama ini digunakan untuk entering dan editing data, yang terdiri atas 4macan tipe yaitu =eometric %ata< Steady Ilow %ata< Unsteady Ilow %ata !estethod for Specific =raity of Soil. Sedangkan untuk ukuran yang lebih berat dari 4.;+mm dilakukan 'ulk Specific =raity. !est dan $bsorption sesuai dengan Standard ASTM C61(?> !est for Specific =raity and $bsorption of oisture 2ontent of Soil.
Unit eight
Untuk memperoleh isi berat tanah, maka tanah yang akan dikenakan pengujian ini adalah
tanah dengan keadaan asli.
$S! 6 %, maka nilai berat isi tanah dapat diperoleh dari perbandingan
uang Pori Total
/uang pori total dinyatakan dengan c 7angka pori8 yaitu perbandingan antara olumerongga dengan olume partikel tanah. 'esarnya angka pori total, c dapat dihitung sebagaiberikut
*
,*(!Gsn
+=
%imana
n L unit weight 7berat isi tanah asli8
=s L berat jenis tanah
? L berat isi air
c L angka pori total
uang pori kapiler
/uang pori kapiler dapat dinyatakan sebagai derajat kejenuhan, Sr dan dapat dihitungsebagai berikut
=s . w L Sr . c
%imana
=s L berat jenis tanah
w L kadar air
*+
%s-it%n%hVo-.m/
%s-it%n%hB/r%tn =
8/10/2019 4. Metode Pelaksanaan(v).doc
36/62
LAPORAN PENDAHULUAN
Sr L derajat kejenuhan
c L angka pori 7ruang pori total8
Atterberg limits ( Consistenc$ )
Pada cohessie soil, kadar air merupakan faktor terpenting sebab perubahan kadar airdapat menyebabkan perubahan sifat-sifat fisik tanah. Kadar air yang sama pada tanahyang berbeda. Sehingga dapat diketahui apakah bahan timbunan tergolong lolos air atauimpermeable 7kedap air8. %isamping test untuk contoh tanah berbutir kasar dilakukandengan Xconstan head methodY sesuai dengan $S! 6% 6 )4*4, Xtest for permeability ofgranular soilY. Sedangkan untuk contoh tanah berbutir harus percobaan dilakukan dengan
Xfaling head methodY tanpa tekanan atau dengan tekanan. Procedure of soil and theirmeasurement.
Consolidation Test
Proses konsolidasi akan terjadi pada suatu lapisan tanah apabila lapisan tersebutmengalami penambahan beban.Pada saat itu air dari dalam pori akan mengalir danolume tanah berkurang. 'esar dan kecepatan perubahan olume ini dapat diperolehmelalui percobaan konsolidasi. Sehubungan dengan pekerjaan ini, akan dilakukan XJnedimensional consolidationY test yang dapat digunakan dalam memperhitungkan besar dan
kecepatan penurunan 7settlement8 yang mungkin terjadi baik penurunan pada lapisanpondasi maupun penurunan tubuh bangunan itu sendiri seperti contohnya padapenurunan tubuh tanggul.
Procedure test dilaksanakan sesuai dengan $S! 6 %- (4*+ Xtest for one dimensionalconsolidation properties of soilsY %engan penambahan beban sebagai berikut 1.)+, 1.+1,(, ), 4, D dan (5 kgcm)dan penurunan 4, (, 1.)+, dan 1.(1 kgcm). Pada percobaan iniakan digunakan oedometer front loading type, dengan diameter contoh 51 mm. %aripercobaan ini diperoleh harga compression inde9 2c dan coefisient of 2onsolidation 27kgcm)8 dan sudut geser 1 7o8. Parameter-parameter ini dibutuhkan untuk menghitungdaya dukung tanah 7bearing capacity8 dari pondasi bangunan pintu air, jembatan dll.
Untuk keperluan ini parameter-parameter kekuatan tanah 72 dan 8 akan diambil dariUndisturbed sample.
!ria9ial !est merupakan salah satu cara test yang dilakukan di laboratorium untukmendapatkan harga parameter-parameter 2 dan tersebut. Pada percobaan tri9ial iniakan dilakukan pengukuran tekanan air pori sehingga diperoleh tegangan-teganganefektif dan parameter-parameter kekuatan tanah efektif 72 dan 8. Percobaan tri9ial iniakan dilaksanakan pada dua keadaan yaitu 2U full saturation 7unconsolidatedundrained8. 2uu test digunakan dalam perhitungan X#ong !ermY 7 jangka panjang 8 dan
Uu digunakan dalam perhitungan XShort !ermY 7 jangka pendek 8.
*5
8/10/2019 4. Metode Pelaksanaan(v).doc
37/62
LAPORAN PENDAHULUAN
Untuk memperoleh keadaan sample yang benar-benar jenuh (11 R 7full saturation8 akandigunakan X'ack PressureY. %engan penggunaan X'ack PressureY ini diharapkan contohmencapai (11 R jenuh dalam waktu yang relatif singkat. !est dilakukan sesuai denganprocedure yang diberikan oleh $.?. 'ishop %.0. 3enkel dalam bukunya !heeasurement of soil Properties in the !ria9ial !est. $lat yang digunakan adalah X!ria9ial
2ellY dengan diameter sample +1 mm, [manual pore water pressure with twin olumechangeY dan high pressure system X7with ercury8Y dengan tekanan maksimum (1kgcm)8.
3asil percobaan akan disampaikan berupa grafik-grafik
Strain s deiator stress
Strain s pore pressure
#ingkaran ohr 7total dan efektif8
Compaction Test
Untuk mengetahui kepadatan maksimum dari tanah yang akan digunakan sebagai bahantimbunan, perlu dilakukan percobaan kompaksi di laboratorium. 3asil dari percobaanlaboratorium adalah harga kadar air yang dapat memberikan kepadatan kering maksimum7dry8.Kadar air dalam keadaan ini dikenal sebagai optimum oisture 2ontent 7J28.Bilai-nilai ini yang akan dijadikan patokan standard pada pemadatan di lapangan.
Percobaan di laboratorium dilaksanakan sesuai dengan standard $S!-% 5DH, !est for
oisture %esinty /elations of soil using +,+, lb 7),+ Kg8 /ammer and () in 7*14.D mm8%rop old yang akan digunakan berukuran diameter 4,1 in 7(1(,5 mm8. 3asil !estdisampaikan berupa grafik hubungan antara
Kadar air s kepadatan kering maksimum
Kadar air s kepadatan maksimum
Kadar air s porositas.
0uga diberikan grafik XZero $ir &oidY 7Z. $. &. cure8 dapat memberikan sifat fisik yangberlainan, sehubungan dengan hal itu $tterberg menetapkan batas-batas dari keadaansuatu tanah.
'atas tersebut dikenal sebagai
'atas cair liMuid limit
'atas plasticplastic limit
'atas susutshringkage limit.
'atas cair 7?e8 ditentukan dengan percobaan dengan menggunakan alat 2assagrande
dan $S! =rooing !ool dan Prosedur test sesuai dengan $S! 6 %. 4)*, !est for #iMuid#imit of Soil. Setelah batas cair dan batas plastis diperoleh, dapat dihitung plasticity "nde97P"8. 'atas susut 7?s8 diperlukan untuk mengetahui pada air berupa, olume tanah tidak
*;
8/10/2019 4. Metode Pelaksanaan(v).doc
38/62
LAPORAN PENDAHULUAN
berubah 7tetap8. !est dilakukan sesuai dengan Standard $S! 6 %. 4)*, test forShringkage Iactor of Soil.
Grain Si*e Anal$sis
Untuk mengetahui distribusi ukuran butir-butir tanah klasifikasi tanah dilakukan analisaayak dan analisa hidrometer. $nalisa ayak dilakukan untuk butir-butir yang berukuranlebih besar dari ;+ mm 7ayak Bo.)118 dengan $S! Standard Siee.
$nalisa 3idrometer dilakukan untuk butir-butir yang berukuran lebih dari ;+ mm denganmenggunakan $S! Soil 3ydrometer (+) 3. Prosedur test sesuai dengan $S!6%.4)),ethod for Particle Si:e $nalisys of Soil. 3asil test akan disampaikan dalam bentuk grafikantara diameter butir dalam milimeter 7ukuran bukaan ayakan8 dengan presentase yanglebih kecil 7percent retained8
Permeabilit$ Test
!ingkat permeabilityrembesan suatu bahan umumnya ditunjukan dengan suatu koefisienyang dikenal sebagai koefisien rembesan atau koefisien filtrasi 7cmdetik8. Koefisienrembesan dapat diperoleh di laboratorium dengan permeability test baik terhadap contohtidak terganggu 7asli8 maupun terhadap contoh yang dipadatkan.
Pada pekerjaan ini akan dilakukan permeability test terhadap contoh tanah asli7Undisturbed8. Koefisien ini dibutuhkan untuk menghitung besarnya eksit gradiensehingga dapat ditetapkan perlu tidaknya dipasang suatu sistem drainage atau dindingmuka atau cut off dan sebagaimana serta dimensi dari sistem-sistem tersebut. %isamping
itu juga akan dilakukan permeability test terhadap contoh tanah yang dipadatkan padakeadaan optimum untuk mengetahui koefisien rembesan dari bahan timbunan.
U+i Ga$a Geser langsung ( Direct Shear Test )
Salah satu percobaan untuk menentukan nilai kekuatan geser tanah adalah denganmelakukan percobaan geseran langsung. %engan merubah-ubah tegangan a9ial padabeberapa contoh tanah 7minimal 4 macam pembebanan dengan setiap bahan pada satucontoh tanah8, maka akan diperoleh tegangan gesernya.
Kecepatan perubahan pergeseran contoh tanah pada arah horisontal, disesuaikan
dengan keadan jenis tanahnya. Kecepatan perubahan pergerakan ini ditentukan dariwaktu yang akan dicapai sehingga contoh tanah akan longsor.
%engan diperolehnya garis yang memberikan hubungan antara tegangan geser dantegangan a9ial, maka nilai kohesi dan sudut gesernya dapat dihitung. Prosedurmengikuti $S!. *1D1;).
d. Peng*laan daa
%ata hasil penyelidikan lapangan dan pengujian laboratorium dianalisis dan diealuasiguna memperoleh gambaran yang tepat dan teliti tentang jenis tanah, penyebaran lapisantanah dan sifat-sifat teknisnya. Selanjutnya parameter tanah dipilihditentukan untukkemudian dipergunakan dalam perhitungan daya dukung pondasi.
*D
8/10/2019 4. Metode Pelaksanaan(v).doc
39/62
LAPORAN PENDAHULUAN
%aya dukung pondasi dangkal dihitung dengan cara !er:aghi sebagai berikut
Strip Iooting
uest L c Bc Q M BM Q 1.+ '
SMuare Iooting
uest L (.* c Bc Q M BM Q 1.4 '
/ound Iooting
uest L (.* c Bc Q M BM Q 1.* '
%imana
uest L daya dukung ultimate
c L kohesi tanah
M L lebar XoerburdenY L berat isi tanah
Bc, BM, B L Iaktor daya dukung
%aya pikul pondasi tiang dihitung dengan cara sebagai berikut
111 s.tot +=
Pu L $p 7c Bc Q M BM8Ps L $s. Is. #
%imana
Ptol L daya pikul tiang
Pu L daya pilkul ujung tiang
Ps L daya pikul selimut tiang
$p L luas ujung tiang
c L kohesi tanah
M L tekanan XoerburdenY
Bc, BM L faktor daya dukung
$s L luas selimut tiang
fs L daya lekat selimut tiang
# L panjang tiang
IS L angka keamanan
*H
8/10/2019 4. Metode Pelaksanaan(v).doc
40/62
LAPORAN PENDAHULUAN
4.4.. Anali'i' Tran'#*ra'i Sedi!en
Arosi tanah merupakan salah satu masalah yang sangat penting dalam pengelolaansumberdaya alam. "ni merupakan sumber sedimen yang mencemari sungai danmempercepat pendangkalan waduk. Arosi adalah terangkutnya lapisan permukaan tanah
yang bisa disebabkan oleh angin, air atau aliran gletser 7es8. Sedimentasi adalahpengangkutan, melayangnya atau mengendapnya material fragmental oleh air. Arosi dansedimentasi adalah dua buah masalah yang saling berkaitan.
'erdasarkan sumbernya erosi dapat diklasifikasikan sebagai 7i8 erosi lembar, 7ii8 erosilembah, 7iii8 erosi parit, dan 7i8 erosi saluran. Arosi lembar 7sheet erosion8 adalah hilangnyalapisan tipis pada permukaan tanah terutama karena aliran permukaan. Arosi lembah 7riilerosion8 terangkutnya tanah dengan konsentrasi kecil akibat aliran air pada saluran yangkecil di lembah. Arosi parit 7gully erosion8 adalah terangkutnya tanah dari saluran yang barudibangun biasnya dalam jumlah yang cukup besar. Arosi saluran 7channel erosion8 terjadi
pada saluran karena erosi lereng atau terjadinya degradasi dasar saluran.
A. Er*'i n*r!al dan di#er,e#a
'erdasarkan waktu terjadinya, erosi dapat diklasifikasikan sebagai erosi normal karenakondisi geologi dan erosi dipercepat akibat aktiitas manusia. Arosi normal terjadi dalamwaktu yang sangat lama pada hampir semua tempat yang merupakan fungsi iklim, bahanbatuan, hujan, topografi dan tumbuhan penutup. Arosi yang dipercepat terjadi dalam waktuyang jauh lebih cepat dibandingkan erosi normal, biasanya akibat pengurangan tanamanpenutup.
B. Er*'i laan dan #er'a!aan u!u! &eilangan ana
Iaktor-faktor yang mempengaruhi tingkat erosi antara lain
- Kegiatan penduduk
- Komposis penutup lahan
- Kepekaan tanah terhadap erosi
- Kemiringan lereng
- "ntensitas curah hujan
- Arodibilitas tanah
- Pengolahan tanah
Persamaan untuk menghitung besarnya kehilangan tanah digunakan rumus berikut
$ L / 9 K 9 # 9 S 9 2 9 P
%imana
$ L kehilangan tanah yang dihitung dalam tonha
41
8/10/2019 4. Metode Pelaksanaan(v).doc
41/62
LAPORAN PENDAHULUAN
/ L indeks erosiitas dari hujan
K L faktor erodibilitas tanah
# L faktor panjang kemiringan
S L faktor kemiringan
2 L faktor pengelolaan tanaman
P L faktor pengendalian erosi
Arosiitas adalah merupakan sifat curah hujan. 3ujan dengan intensitas rendah jarangmenyebabkan erosi, tetapi hujan dengan intensitas lebat dengan periode yang pendek ataupanjang denpat menyebabkan limpasan permukaan yang besar dan kehilangan tanah. Sifatcurah hujan yang mempengaruhi erosiitas dipandang sebagai energi kinetik butir-butir
hujan yang menumbuk permukaan tanah. Arodibilitas adalah merupakan ketidak sanggupantanah untuk menahan tumbukan butir-butir hujan.!anah yang tererosi cepat pada saatditumbuk oleh butir-butir hujan mempunyai erodibilitas yang tinggi.
6. Sedi!ena'i
Keberadaan sedimen di saluran dan sungai berawal dari erosi tanah. Seperti telah diuraikansebelumnya erosi merupakan proses alam yang saling berhubungan yang mengakibatkanhilang dan terangkutnya tanah dan material batuan akibat tenaga air, angin dan faktorgeologi lainnya. %alam jangka panjang, efek dari erosi adalah penggundulan permukaantanah dan pengendapan di daerah hilir. 0umlah sedimen tererosi 7produksi sedimen
brutogross sediment production8 dari sumber akan berbeda dengan sedimen terangkut7produksi sedimensediment yield8 ke daerah hilir. Perbandingan antara produksi sedimenbruto dengan produksi sedimen terangkut disebut ratio pengangkutan sedimen 7sediment-deliery ratio, S%/8.
D. Kaian anara Er*'i dan Sedi!ena'i
Sedimen merupakan penghancuran dan dekomposisi batuan. Penghancuran 7disintegrasi8meliputi semua proses pemecahan batuan menjadi bagian yang lebih kecil tanpa perubahansubstansi kimia. Penghancuran batuan disebabkan oleh perubahan temperatur yang besar
atau adanya siklus pembekuan dan pencairan. %ekomposisi meliputi proses 7i8 karbonasi, 7ii8hidrasi, 7iii8 oksidasi dan 7i8 pelarutan. 0umlah padatan terlarut yang terbawa ke sungaidiperkirakan lebih dari +1 persen dari total suspended sedimen.
4(
8/10/2019 4. Metode Pelaksanaan(v).doc
42/62
LAPORAN PENDAHULUAN
%a!"ar 4.1 S&e!ai'a'i M*del Er*'i
Proses erosi tersebut dikembangkan oleh eyer dan ?ischmier 7 dalam ilos 3oly, (HD18dengan persamaan-persamaan sebagai berikut
Pelepasan partikel tanah oleh hujan
D S A ir DR i= . . 2
%imana
%r L jumlah partikel tanah yang terlepas karena hujan
S%/ L koefisien tergantung propertis tanah
$i L luas daerah penelitian
i L intensitas hujan
Pengangkutan partikel tanah oleh hujan
T S 2 ir TR= . .
%imana
!r L jumlah partikel tanah yang dipindahkan karena hujan
" L kemiringan lereng
S!/ L koefisien tergantung propertis tanah
Pelepasan partikel tanah oleh limpasan permukaan
D S Ai 2 D= . . / . /2 3 2 3
%imana
%I L jumlah partikel tanah yang dilepaskan oleh limpasan permukaan
$i L luas daerah penelitian
M L besarnya limpasan permukaan
S%I L koefisien tergantung propertis tanah Pengangkutan partikel tanah oleh limpasan permukaan
4)
8/10/2019 4. Metode Pelaksanaan(v).doc
43/62
LAPORAN PENDAHULUAN
T S 2 T= . / . /5 3 5 3
%imana
!I L jumlah partikel tanah yang diangkut oleh limpasan permukaan
S!I L koefisien tergantung propertis tanah
E. Rai* Ha'il Sedi!en erada# Er*'i K**r
0umlah erosi yang dihasilkan pada suatu area disebut sebagai erosi kotor, karena tidaksemua hasil erosi tersebut sebagai sedimen terangkut. 'esarnya sedimen terangkut7sediment yield8 tergantung rasio pengangkutan sedimen 7sedimen deliery ratio8, yaknirasio hasil sedimen terhadap erosi kotor. Persamaan yang digunakan 7S2S, (H;(, dalam
Simon and Senturk, (HH)8 sebagai berikut 4
5 DR=
( )
%imana
O L hasil sedimen 7sediment yield8 persatuan luas
A L erosi kotor 7gross erosion8, atau nilai $ dari persamaan US#A
%/ L deliery ratio 7T (8
?s L luas daerah
9. Tran'#*ra'i Sedi!en
Pengangkutan sedimen mengacu pada masuk dan terangkutnya sedimen pada aliran air.Suatu pemahaman dasar dari pengangkutan sedimen sangat penting untukmenginterpretasikan dan menyelesaikan masalah hidrolika, hidrologi dan teknik sumberdayaair. Kajian pengangkutan sedimen dapat dibagi ke dalam 7i8 mekanisme pengangkutansedimen, 7ii8 prediksi pengangkutan sedimen dan 7iii8 penelusuran sedimen.
i; Be"an 'edi!en
'eban sedimen atau debit sedimen adalah jumlah total sedimen terangkut pada saluranatau sungai pada titik yang ditinjau, biasanya dinyatakan dalam satuan berat per waktu.'erdasarkan cara pengangkutannya beban sedimen dapat diklasifikasikan dalam 7i8sedimen dasarbed load dan 7ii8 sedimen layangsuspended load.
Sedimen dasar adalah fraksi sedimen yang bergerak secara menggelinding di dasarsungai atau saluran, terutama diakibatkan gaya geser dasar saluran yang menyebabkanmeningkatnya kecepatan ertikal. Sedangkan sedimen layang adalah fraksi sedimen yangmelayang pada aliran air karena kecepatan endap lebih kecil daripada kecepatan aliran.
ii; Predi&'i 'edi!en erang&u
4*
8/10/2019 4. Metode Pelaksanaan(v).doc
44/62
LAPORAN PENDAHULUAN
Prediksi besarnya sedimen yang terangkut didasarkan pada contoh air yang diambil dilokasi tujuan yang biasanya bersamaan dengan pengukuran debit sungai yangbersangkutan. Bamun secara empiris dan semi empiris telah dikembangkan persamaan-persamaan untuk memprediksi beban sedimen baik sedimen dasar maupun sedimenlayang.
Sedi!en Da'ar :"ed l*ad;
'anyak sekali rumus yang dikembangkan untuk memprediksi besarnya sedimenterangkut, diantaranya rumus DuB*5', Ein'ein, Me5er-Peer dan Muller, 6*l"5',T*00alei'> Bagn*ld' dan lain-lain. %alam kajian ini akan diuraikan rumus yangsering digunakan yakni eyer-Petter dan uller.
eyer-Petter dan uller menggambarkan hubungan 7Simon dan Senturk, (HH)8antara
S f Sb*2 3
1 3/
. /=
%imana
f L H1
Mbw L beban sedimen dasar dalam berat kering persatuan waktu persatuan lebar
S L kemiringan dasar sungaisaluran
$sumsi kekasaran dasar saluran dengan kbdan kekasaran dinding adalah kw, dan jika
' adalah lebar dasar saluran, d adalah kedalaman, maka untuk saluran segi empat
+s s.&
QQs ==
1
7RsB7RsQs
s ...
=== m*detik
%engan memasukkan rumus kecepatan dari Strickler, yakni
7 +Rs
Rs S=
1 1 2 1 2
// /
.
3b* 7 Rs + Rs Rs S Rs + Rs Rs S= = = . . ( . ) ./ / / / / /1 1 2 1 2 1 2 3 1 2
%imana
Mbw L debit sedimen dasar
L berat jenis air
c L koefisien kekasaran tergantung material
U L kecepatan aliran
/s L keliling basah
44
8/10/2019 4. Metode Pelaksanaan(v).doc
45/62
LAPORAN PENDAHULUAN
S L kemiringan dasar saluran
Sedi!en la5ang :'u'#ended l*ad;
Persamaan untuk menghitung beban sedimen layang antara lain dikembangkan oleh
&elikano berdasarkan teori graitasi, sebagai berikut 7Simon dan Senturk, (HH)8
=
b77
o
s9
42
%imana
Ms L debit sedimen
o L gaya geser
U L kecepatan aliran
s L berat jenis partikel
L berat jenis air
? L kecepatan endap sedimen
/umus yang biasa digunakan untuk menghitung kecepatan jatuh adalah
%imana
w L kecepatan jatuh 7kecepatan endap8 sedimen suspended
g L percepatan graitasi
ds L diameter partikel
2% L koefisien drag
s L berat jenis partikel
L berat jenis air
4.. PEKER)AAN PEREN6ANAAN TEKN/S
4..1. Peren,anaan Deail De'ain Bangunan
A. Bangunan Pengendali Sedi!en :6e,& Da!;
Iungsi utama dam pengatur 7check dam8 adalah untuk mengatur jumlah sedimen yangbergerak secara fluial dalam kepekatan tinggi, sehingga jumlah sedimen yang meluap
ke hilir tidak berlebihan. %engan demikian besarnya sedimen yang masuk akan eimbangdengan kemampuan daya angkut aliran sungainya.
4+
8/10/2019 4. Metode Pelaksanaan(v).doc
46/62
LAPORAN PENDAHULUAN
a. Te!#a &edudu&an ,e,& da!
Penentuan tempat kedudukan dam, biasanya didasarkan pada tujuanpembangunannya sebagaimana diuraikan di bawah ini
(. Untuk tujuan pencegahan terjadinya sedimentasi yang mendadak dengan jumlahyang sangat besar yang dapat timbul akibat terjadinya tanah longsor, sedimenluruh, banjir lahar dan lain-lain, maka tempat kedudukan dam haruslahdiusahakan pada lokasi di sebelah hilir dan daerah sumber sedimen yang labiltersebut, yaitu pada alur sungai yang dalam, agar dasar sungai naik denganadanya dam tersebut.
). Untuk tujuan pencegahan terjadinya penurunan dasar sungai, tempat kedudukandam haruslah diusahakan penempatannya di sebelah hilir dan ruas sungaitersebut. $pabila ruas sungai tersebut cukup panjang, maka diperlukan beberapa
buah dam yang dibangun secara berurutan membentuk terap-terap sedemikian,sehingga pondasi dam yang lebih hulu dapat tertimbun oleh tumpukan sedimenyang tertahan oleh dam di hilirnya.
*. Untuk tujuan memperoleh kapasitas tampung yang besar, maka tempatkedudukan dam supaya diusahakan pada lokasi di sebelah hilir ruas sungai yanglebar, sehingga dapat terbentuk semacam kantong. Kadang-kadang damditempatkan pada sungai utama di sebelah hilir muara anak-anak sungai yangbiasanya berupa sungai arus deras dapat berfungsi sebagai dam untuk penahansedimen baik dan sungai utama maupun dan anak-anak sungainya.
". K*n'ru&'i "agian ,e,& da!
Secara garis besar dimensi dan bentuk tipikal dari bangunan dam pengatur 72heck%am8 adalah sebagai berikut
(. !ubuh 'endung
!ubuh bendung berfungsi untuk mengendalikan jumlah sedimen yang ditahandan yang diloloskan sesuai dengan rencana.
). Peluap
Peluap bendung penahan sedimen berfungsi untuk melewatkan debit desain.
*. Sayap
!embok sayap berfungsi sebagai pengarah arus, pencegah aliran samping dansebagai penahan tanah atau pengaman terhadap longsoran tebing.
4. !embok tepi
!embok berfungsi sebagai penahan tanah, pencegah aliran rembes ke
samping, pengarah arus tau aliran sungai pada kolam olak.
+. #antai kolam olak
45
8/10/2019 4. Metode Pelaksanaan(v).doc
47/62
LAPORAN PENDAHULUAN
#antai kolam olak berfungsi untuk menjaga keamanan tubuh bendung penahansedimen terhadap gerusan yang diakibatkan oleh terjunan dan benturan.
5. #ubang drainase
#ubang drainase berfungsi sebagai saluran untuk meloloskan air agar ikuttertahan oleh tubuh bendung.
%a!"ar 4.1< Benu& Ti#i&al Bangunan 6e,& Da!
,. De'ain 6e,& Da!
Tebal ercu /elim'ah
!ebal mercu pelimpah dapat ditentukan dengan memperhatikan material dasarsungai, tipe aliran sedimen, dan debit banjir rancangan. Untuk daerah yang materialdasar sungainya terdiri atas pasir, kerikil dan batu yang tidak besar 7biasanyadaerah aliran sedimen8, tebal mercu pelimpah 7b8 biasanya diambil (.+1 m 6 ).+1m. Sedangkan didaerah aliran debris dimana materi dasar sungai terdiri atas batu
kali-batu besar, tebal mercupelimpah diambil *,11 m - 4.11 m.
Ta"el 4.( Te"al Mer,u Peli!#a
Le"ar !er,u " 1> (> ! " +> 4> !
aterialPasir dan kerikil atau kerikil
dan batu'atu-batuan besar
3idrologis
Kandungan sedimen sedikit
sampai sedimen yang
banyak
$liran debris kecil sampai ke
aliran debris yang besar
Sumber : Taa cara 'erencanaan eni bendung 'enahan sedimen &S$ /S 203-2003: 22.
4;
8/10/2019 4. Metode Pelaksanaan(v).doc
48/62
LAPORAN PENDAHULUAN
4ebar ercu /elim'ah
#ebar dari pelimpah didasarkan pada muka air tertinggi yang akan terjadi dandisesuaikan dengan keadaan topografi setempat, terutama harus sesuai denganlebar sungai dan keadaan tebing kanan maupun kiri. Untuk menghitung lebar
pelimpah digunakan rumus empiris Xregim teoriY dengan bentuk rumusnya sebagaiberikut
dimana
'( L lebar pelimpah teoritis 7m8
L konstanta 7 L + 8
1 L debit rancangan dengan sedimen
L (,() 9 rancangan
Bamun demikian dalam kenyataannya tidak terlalu lebar pelimpah teoritis ini dapatditerapkan sebagai lebar pelimpah rencana dan bangunan tersebut. 3al inidisebabkan akibat dari keterbatasan bentuk topografi pada lokasi rencana daerahtersebut. Sehingga untuk perhitungan lebar pelimpah diambil rumus pendekatansebagai berikut
BrtxB 70!01 =
dimana
'( L lebar pelimpah 7m8
'rt L lebar sungai rata-rata 7m8
$tau dengan persamaan berikut 7och. emed, )11)8
' L (,) 9 lebar sungai rata-rata
$tau dari kedua persamaan di atas dapat dituliskan
'( L 71,;1 sd (,)18 9 'rt
dimana
'( L lebar pelimpah 7m8
'rt L lebar sungai rata-rata 7m8
Tinggi 5ir *iaas /elim'ah
Kedalaman aliran di atas mercu pelimpah dapat dihitung dengan mengunakanpersamaan sebagai berikut
4D
8/10/2019 4. Metode Pelaksanaan(v).doc
49/62
LAPORAN PENDAHULUAN
h3
"
#$ %
h1h&
h2
qo
#
dengan
2 L Koefisien peluap L 1.51-1.55
L %ebit rencana
g L Percepatan graitasi
'( L #ebar peluap
') L #ebar muka air pada peluap
3* L !inggi oerflow
Tinggi 6agaan
Pada umumnya penentuan tinggi jagaan diambil antara 1,51 meter sampai (,1meter. 3al ini disebabkan adanya aliran sedimen pekat, sehingga kecepatan airmenjadi lambat dengan demikian maka air menjadi lebih tinggi dengan disertaigelombang air.
Bamun demikian tinggi jagaan ini dapat ditambah menjadi lebih tinggi lagi sesuaidengan keadaan topografi penempatan as dam. %isamping itu juga untukmenghindari aliran yang mempunyai permukaan miring akibat belokan alur sungai,sehingga hal ini akan membahayakan keamanan sayap. !inggi jagaan juga dapat
mengacu pada debit rancangan yang terjadi.
Ta"el 4.+ Hu"ungan anara de"i dan inggi jagaan
De"i Ren,ana :!+Fd; Tinggi )agaan :!;
1 6 +1 1,51+1 6 (11 1,D1
(11 6 )11 (,11)11 6 +11 (,)1
+11 6 )111 (,+1 Sumber : Taa cara 'erencanaan eni bendung 'enahan sedimen &S$ /S 203-2003: 22.
4oncaan idrolis
Perhitungan loncatan hidrolis berguna untuk menentukan panjang lantai sebelahhilir bangunan utama 7main dam8. =eometri aliran pelimpah dapat ditentukandengan pendekatan persamaan sebagai berikut
4H
8/10/2019 4. Metode Pelaksanaan(v).doc
50/62
LAPORAN PENDAHULUAN
%a!"ar 4.1? Panjang L*n,aan Hidr*li'
aka panjang kolam olakan air sebelah hilir main dam
# L #w Q N
dimana
#w L
&o L
&( L
h( L
Ir L
hj L
N L \ . hj
dimana
"w L jarak terjuan 7m8
9 L panjang olakan 7m8
b) L lebar mercu sub bendung 7m8
Mo L debit per meter pada peluap 7m*detm8
h* L tinggi aiar diatas mercu bendung uatama 7m8
3( L tinggi bendung utama dari lantai kolam olak 7m8
L koefesien, besarnya antara 4,+ - +,1
hj L tinggi loncatan hidarulik pada sub bendung 7m8
h( L tinggi air pada titik jatuh terjunan 7m8
M( L debit aliran tiap meter lebar pada titik jatuh terjunan 7m*detikm8
&( L kecepatan jatuh pada terjuna 7mdet8
I( L angka Iroude aliran pada titik terjunan.
Pada umumnya penentuan tinggi jagaan diambil antara 1,51 meter sampai (,1meter. 3al ini disebabkan adanya aliran sedimen pekat, sehingga kecepatan air
+1
8/10/2019 4. Metode Pelaksanaan(v).doc
51/62
LAPORAN PENDAHULUAN
menjadi lambat dengan demikian maka air menjadi lebih tinggi dengan disertaigelombang air.
Bamun demikian tinggi jagaan ini dapat ditambah menjadi lebih tinggi lagi sesuaidengan keadaan topografi penempatan as dam. %isamping itu juga untuk
menghindari aliran yang mempunyai permukaan miring akibat belokan alur sungai,sehingga hal ini akan membahayakan keamanan sayap. !inggi jagaan juga dapatmengacu pada debit rancangan yang terjadi.
Tinggi &angunan %ama
!inggi bangunan utama sangat berpengaruh terhadap kapasitas tampungansedimen. %alam menentukan tinggi check dam, kemiringan dasar sungai yang akandicapai 7kemiringan seimbang8 setelah adanya bangunan tersebut harus diketahui
lebih dahulu. Kemiringan dasar sungai yang akan dicapai berdasarkan pengamatandi lapangan biasanya berkisar () - )* dari kemiringan dasar sungai asli.
Pada bangunan pengendali sedimen di daerah pegunungan seringkali pondasiditempatkan pada posisi mengapung yaitu di atas lapisan pasir, kerikil dan boulderyang menjadi satu, maka tinggi bangunan tidak diperbolehkan melebihi (+ meter.
%a!"ar 4.1@ Penenuan inggi "angunan ua!a
/umus yang sering digunakan dalam menentukan tinggi bangunan utama adalahsebagai berikut
( ) t8t8:; t = .
dimana
3 L tinggi bangunan utama 7m8
# L panjang aliran sungai 7m8
tg L kemiringan dasar sungai asli 7"o8
tg L kemiringan dasar sungai rencana 7() 6 )*8 "o
B. Bangunan Pengendali Banjir
+(
Lt
I0
Ir
H1
D
h
a
8/10/2019 4. Metode Pelaksanaan(v).doc
52/62
LAPORAN PENDAHULUAN
'angunan untuk keperluan pengendalian banjir secara umum terdiri dari dua jenis, yaitubangunan pengaman limpasan banjir, misal tanggul, bendungan dan bangunan pengamantebing dan pengendali dasar sungai misal dinding penahan, krib dan lain sebagainya.
a. Bangunan Penga!an Banjir :Tanggul;
!anggul adalah salah satu sarana sungai, yang dibuat untuk pengamanan dari debitbanjir sungai. !anggul juga merupakan bangunan pengendali sungai yang dibangundengan persyaratan teknis tertentu untuk melindungi daerah sekitar sungai terhadaplimpasan. !anggul biasanya dibangun dari material tanah yang dipadatkan, pasanganbatu, pasangan bata, pasangan beton, turap baja atau semacam bangunan hidrolikyang selalu terkena gerusan atau infltrasi akibat aliran air. Konsekuensinyapembagian secara cermat diperlukan dalam perencanaan, pelaksanaan danpemeliharaan.
Sandar &enu Tanggul
'entuk standar tanggul harus dibahas pertama-tama dari pandangan !eknikekanika !anah. /encana 3?#, durasi hujan, kondisi topografi, mekanika tanahpondasi, bahan timbunan, perkuatan permukaan dan sebagainya merupakan hal-halpenting untuk dipelajari.
'ahan-bahan timbunan umumnya diambil dari bagian terdekat sehngga kerap kaliterjadi material dasar sungai dipakai untuk bahan timbunan. %alam perencanaantanggul, rembesan 7seepage8 longsoran dan penurunan 7settlement8 akan dipelajarilebih cermat.
%a!"ar 4.1 Sandar Benu& Tanggul
!inggi tanggul akan ditentukan berdasarkan rencana 3?# dengan penambahanjagaan yang diperlukan. 0agaan adalah tinggi tambahan dari rencana 3?# dimanaair tidak diijinkan melimpah.
Sabiias 4ereng Tanggul
$da beberapa metode yang digunakan untuk pengujian stabilitas lereng, antara llainmetode irisan bidang luncur menurut Iellenius dan 'ishop serta analisa umum.%alam studi ini analisa stabilitas lereng dilakukan dengan metode irisan bidang luncurmetode Iellenius.
+)
8/10/2019 4. Metode Pelaksanaan(v).doc
53/62
LAPORAN PENDAHULUAN
$nalisa stabilitas ditinjau pada dua kondisi, yaitu kondisi normal dan kondisi gempa.Iaktor keamanan dari kemungkinan terjadi longsoran pada lereng yang dianalisa,dapat diperoleh dari rumus keseimbangan sebagai berikut 7Sosrodarsono, (HDH (4(8
8ondisi ormal :
8ondisi em'a :
dengan
Is L Iaktor Keamanan
B L 'eban komponen ertikal pias di atas bidang luncur 7tm)8
! L 'eban komponen tangensial pias di atas bidang luncur 7tm)8
U L !ekanan air pori 7tm)8
Be L Komponen ertikal beban gempa 7tm)
8
!e L Komponen tangensial beban gempa 7tm)8
2n L Kohesi bahan timbunan 7tm)8
". Bangunan Penga!an Te"ing
8onsrusi 8rib
'angunan ini adalah bangunan yang dibuat mulai dari tebing sungai ke arah tengahguna mengatur arus sungai, mengurangi kecepatan arus sungai sepanjang tebingsungai, mempercepat sedimentasi, menjamin keamanan tanggul atau tebing sungaiterhadap gerusan, mempertahankan lebar sungai dengan kestabilan tertentu, danmengkonsentrasikan arus sungai 7Sosrodarsono dkk, (HD48. !ipe konstruksi yangdigunakan adalah dengan menggunakan bronjong. enurut SK'"-).*.15.(HD;,bronjong merupakan bangunan penambat tanah yang mempunyai struktur bangunanberupa anyaman kawat yang diisi batu belah dengan dimensi pada umumnyaberukuran ) 9 ( 9 1,+ m.
Iormasi krib di lapangan diperlihatkan pada =ambar dengan eleasi mercu ujung kribsekitar 1,+ 6 (,1 m di atas eleasi rata-rata permukaan air rendah atau berdasarkan
perbandingan antara tinggi krib 7hkrib8 terhadap tinggi muka air sungai 738 sekitar 1,)6 1,* m.
+*
+
= 10!1t'n).(.
T
7
8/10/2019 4. Metode Pelaksanaan(v).doc
54/62
LAPORAN PENDAHULUAN
%a!"ar 4.( M*del Di!en'i Peren,anaan Kri" K*n'ru&'i Br*nj*ng
8onsrusi aras &ronong
!ipe matras bronjong ini merupakan bangunan perkuatan tebing yang sudah lajimdipakai sebagai alternatif pengaman tebing sungai. %isamping pelaksanaannya yangmudah, bahan baku utama berupa batu kosong mudah diperoleh. Untuk desainmatras bronjong ini di desain dengan ukuran 71.5 9 (.+ m8 dengan panjang bentang+.1 m. Posisi penempatan matras bronjong disesuaikan mengikuti kemiringan lerengtebing yang ada dengan bentuk penumpukan seperti terlihat pada =ambar di bawah.
%a!"ar 4.(1 Mara' Br*nj*ng
8onsrusi &eon &erisi
+4
8/10/2019 4. Metode Pelaksanaan(v).doc
55/62
LAPORAN PENDAHULUAN
Untuk pelindung tebing jenis ini seperti terlihat pada =ambar di bawah, terdiri atasstruktur beton bertulang dengan bentuk balok-balok beton dengan ukuran lebarpermukaan 1.(+ m dan tebal balok 1.*1 m. 'alok-balok tersebut didesain denganbetuk persegi empat 7bercelahkisi8 dengan ukuran antara garis tengah antara balok(.1 m. 'idang yang kosong yang berada diantar balok-balok dengan ketebalan 1.)1
m tersebut diisi dengan pasangan batu dan di tutup dengan plesteran biasa.Kemiringan bangunan ini direncanakan dengan kemiringan (( . Struktur ini salampelaksanaannya dapat dilakukan bertahap, setelah bangunan utama pengamantebing selesai. !inggi bangunan ini sebesar *.1 m dari leel bantaran tebing yangdirencanakan.
%a!"ar 4.(( Be*n Ber&i'i
4..(. Periungan Sa"iia' Bangunan
A. Da5a Du&ung Tana
enurut !er:aghi, daya dukung tanah untuk fondasi dangkal berdasarkan padaanggapan bahwa kekuatan geser tanah dapat dinyatakan dengan rumus
s L c Q tan
dimana
s L kekuatan geser tanah
L tegangan normal pada bidang geser
c L kohesi
L sudut perlawanan geser
dan anggapan bahwa dasar fondasi tidak licin sehingga gesekan antara dasar fondasidengan tanah cukup tinggi. aka teori !er:aghi ini menghasilkan sebuah rumus dayadukung sebagai berikut
Unu& 9*nda'i )alur
++
8/10/2019 4. Metode Pelaksanaan(v).doc
56/62
LAPORAN PENDAHULUAN
M L cBc Q % BM Q 1.+ ' B
9*nda'i Ling&aran
M L (.* cBc Q % BM Q 1.5 Q / B
dimana
/ L jari-jari fondasi
9*nda'i Bujur Sang&ar G
M L (.* cBc Q % BM Q 1.4 Q ' B
dimana
M L daya dukung keseimbangan 7ultimate bearing capacity8
' L lebar fondasi
% L dalam fondasi
L berat isi tanah
c L kohesi
L sudut perlawanan geserBc, BM, B L Iaktor daya dukung yang tergantung pada besarnya sudut
perlawanan geser 78
B. Sa"ilia' erada# guling
f L=9
(,+ 7Kondisi Bormal8
(,) 7Kondisi =empa8
e L 2/B=h=9
T '5 7Kondisi Borma8
T '* 7Kondisi gempa8
6. Sa"ilia' ge'er
Sf L fV.
(,+ 7Kondisi Bormal8
(,) 7Kondisi gempa8
D. Sa"ilia' erada# da5a du&ung
Untuk e T '5 () L ).
1(
*
Untuk e '5 ma9L*2
+5
8/10/2019 4. Metode Pelaksanaan(v).doc
57/62
LAPORAN PENDAHULUAN
E. Sa"ilia' erada# #i#ing :0l*aai*n;
Sf LV (,+
dimana
L omen tahan 7t.m8
h L omen guling 7t.m8
& L 'eban &ertikal 7ton8
3 L 'eban 3orisontal 7ton8
U L Uplift 7ton8
f L Koefisien geser antara beton dan batuan 71.58
' L #ebar konstruksi
# L Panjang konstruksi
4..+. Pengga!"aran De'ain
3asil perencanaan teknis selanjutnya dituangkan dalam bentuk gambar perencanaanmencakup
a. =ambar situasi sungai yang memerlukan perbaikan dan pengaman banjir, termasuk
didalamnya trase tanggul, lokasi bangunan-bangunan yang diusulkan.
b. =ambar tampang memanjang sungai lengkap dengan permukaan dasar sungairencana, muka air rencana dan puncak tanggul rencana. =ambar ini dibuat denganskala hori:ontal ( (.111 dan skala ertical ( (11. =ambar penampang melintangsungai yang membutuhkan perbaikan dan menunjukkan dengan jelas tentang tampangtanggul alur sungai, galian tanah dan bangunan pelengkap lainnya. Penampangmelintang dibuat setiap jarak )11 m untuk sungai yang lurus dan )+ m atau +1 m untukalur sungai yang berbelok-belok. Penampang melintang dibuat dengan skala hori:ontal( )11 dan skala ertical ( (11. !erhadap bangunan-bangunan yang sudah ada
misalnya jembatan, saluran-saluran drainase, maupun bangunan-bangunan lainnyaakan digambar dan ditunjukkan dengan jelas ukuran-ukuran geometrinya, termasuklokasi dari bangunan-bangunan tersebut.
c. =ambar rencana bangunan pengatur sungai dan pengendalian sungai yang meliputigambar potongan memanjang, potongan melintang serta gambar pandangan atas,samping dan depan dengan skala sesuai dengan keperluan pekerjaan lapangan.
4..4. Pen5u'unan BO dan RAB
Setelah sebagian atau seluruh tahap pelaksanaan desain selesai, dilakukan perhitungan
olume pekerjaan 7'J8 dan rancangan anggaran biaya 7/$'8. Pelaksanaan perhitunganpekerjaan dapat dilakukan dengan sistem manual atau komputasi. 3al ini akan ditinjaukembali setelah gambar desain selesai. Kuantitas dihitung dari gambar desain final dengan
+;
8/10/2019 4. Metode Pelaksanaan(v).doc
58/62
LAPORAN PENDAHULUAN
metode pengukuran bersih seperti yang dijelaskan pada pedoman prosedur desain danpengukuran. %aftar kuantitas pekerjaan atau lebih dikenal dengan bill of Muantity,menguraikan olume masing6masing bangunan, disusun, dan diserahkan ke pemilikpekerjaan untuk pemeriksaan bersama antara pemilik pekerjaan, dan %esaintor pelaksanapada saat realisasi konstruksi. #embar perhitungan olume pekerjaan 7'J8 akan dirinci
untuk seluruh usulan paket pekerjaan, kemudian dibuat daftar rekapitulasi pada masing-masing perincian tersebut.
Perhitungan /encana $nggaran 'iaya 7/$'8 untuk pekerjaan konstruksi ini didasarkan atasharga bahan dan upah tenaga kerja yang berlaku di lokasi pekerjaan yang diperoleh daridaftar informasi teknik bangunan. Upah tenaga kerja mengacu pada upah minimum regionalyang berlaku di lokasi setempat. embuatan analisis harga satuan pekerjaan menggunakanformat dari Keputusan enteri PU. Bomor (;)KP!S(HH* tanggal 5 $pril (HH*, denganreferensi 'J?, dan P.+ 7penggunaan alat berat8 serta disesuaikan dengan kebutuhan dilapangan.
Perhitungan rencana anggaran biaya mencakup keseluruhan biaya yang diperlukan untukmenyelesaikan suatu pekerjaan pengendalian dan pengaturan alur sungai 7kali8 sebelumdibagi ke dalam paket-paket pekerjaan. 'iaya-biaya tersebut dapat diuraikan sebagaiberikut
'iaya konstruksi langsung, merupakan biaya yang diperlukan untuk melaksanakankegiatan pekerjaan yang diperoleh dari hasil perkalian olume pekerjaan dengan hargasatuan pekerjaan.
'iaya Proyek !idak #angsung, yakni biaya yang diperlukan untuk mendukungterlaksananya proyek, meliputi
'iaya administrasi
'iaya jasa engineering 7 desain dan superisi8
'iaya pembebasan tanah
'iaya penyusutan peralatan
'iaya proyek adalah merupakan biaya konstruksi langsung dan biaya proyek tidak langsung
ditambah dengan pajak-pajak yang semestinya dibayarkan.
+D
8/10/2019 4. Metode Pelaksanaan(v).doc
59/62
LAPORAN PENDAHULUAN
2JB!AB!S
BAB 4.METODE PELAKSANAAN.......................................................................................4-1
4.1. UMUM.............................................................................................................
4-14.2. TAHAP PEKERJAAN PENDAHULUAN
.............................................................................................................4-6
4.2.1. Pekerjaa Per!"a#a...................................................................................................4-6
4.2.2. M$%"&"!a!" Per!$"& 'a Pera&ata...................................................................................................4-6
4.2.(. Re)aa M*t* K$trak...................................................................................................4-6
4.2.4. Pe+*,#*&a Data ek*'er...................................................................................................4-6
4.2.. *r/e" I'et"ka!" L$ka!"...................................................................................................4-
4.(. PEKERJAAN LAPANAN
.............................................................................................................4-
4.(.1. *r/e" T$#$+ra...................................................................................................4-
4.(.2. *r/e" H"'r$,etr" 'a e'",eta!"..............