Upload
amad-onew-bbj
View
216
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/19/2019 5157-16949-1-PBsdasdasdasdasdasdas
http://slidepdf.com/reader/full/5157-16949-1-pbsdasdasdasdasdasdas 1/5
32
JKK,Tahun 2014,Volum 3(1), halaman 32-36 ISSN 2303-1077
TRANSESTERIFIKASI MINYAK GORENG BEKAS DENGAN MENGGUNAKAN KATALISZEOLIT TERMODIFIKASI ABU TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT (TKKS)
Wirasito 1*, Thamrin Usman 1, Harlia 1
1Progam Studi Kimia, Fakultas MIPA, UniversitasTanjungpura,Jln. Prof. Dr. H. HadariNawawi 78124, Pontianak
*email: [email protected]
ABSTRAK
Minyak goreng bekas merupakan sumber bahan bakar nabati yangdapat diolah menjadi metil ester,melalui reaksi transesterifikasi dengan metanol dan dibantu katalisator basa heterogen. Katalisheterogen mempunyai peranan yang sangat penting dalam transesterifikasi dengan mempercepatterbentuknya metil ester. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan katalis heterogen yang dapatdigunakan dalam transesterifikasi minyak goreng bekas dengan menggunakan katalis zeolittermodifikasi abu tandan kosong kelapa sawit (TKKS). Pembuatan katalis dalam penelitian ini dilakukandengan mengimpregnasi larutan abu TKKS kedalam zeolit alam melalui proses refluks pada suhu 60 0 Cselama 2 jam dan dikalsinasi pada suhu 450 0 C selama 4 jam. Karakterisasi katalis dilakukan denganmenggunakan Difraksi Sinar-X (XRD) untuk menganalisis logam kalium yang terimpregnasikedalamzeolit. Hasil penelitian menunjukan waktu dan konsentrasi katalis optimum dalam transesterifikasi adalah3 jam dan 4% menghasilkan persen konversi metil ester mencapai 92,78%. Metil ester kemudiandianalisis sifat fisiknya dan dikarakterisasi dengan menggunakan GC-MS. Hasil GC-MS menunjukan
produk metil ester yang paling dominan terbentuk terdiri dari metil linoleat 38,58% dan metil palmitat30%.
Kata Kunci: katalis heterogen, transesterifikasi, zeolit alam, minyak goreng bekas
PENDAHULUANMinyak bumi adalah sumber energi utama
yang banyak digunakan di seluruh negara.Setiap tahun kebutuhan akan minyak bumisemakin meningkat, sehingga ketersedianminyak bumi menjadi berkurang, khusus nya diIndonesia. Untuk itu diperlukan suatu langkahdiversifikasi energi. Salah satu sumber energibaru adalah bahan bakar yang berasal dariminyak nabati. Menurut Qoniah dan Prasetyoko(2011), sumber minyak nabati yang tersedia danpaling prospektif dikembangkan sebagai bahanbaku biodiesel di Indonesia adalah minyak
jelantah (minyak goreng bekas). Minyak jelantahmempunyai kandungan trigliserida yang dapat
direaksikan dengan metanol dan katalis basasehingga menghasilkan gliserol dan metil ester.Menurut Asthasari (2008), reaksi
transesterifikasi berlangsung dengan bantuankatalis homogen asam dan basa, namunFuminet al .(2006) mengatakan bahwa katalishomogen lebih susah untuk dipisahkan dariproduk hasil reaksi dan menghasilkan limbahyang beracun. Katalis homogen juga tidak dapatdigunakan kembali secara berulang-ulang untukreaksi transesterifikasi. Oleh karena itukatalisheterogen merupakan salah satu alternatif
pengganti katalis homogen. Sumber dari katalispadat (katalis heterogen), pada saat ini telahdigunakan secara komersial, seperti zeolit,
alumina atau resin penukar ion.Trisunaryanti etal .(2005) melaporkan bahwa zeolit alam diIndonesia mengandung silika-alumina amorf dankristal mordenit yang setelah diaktivasi dandimodifikasi mempunyai aktivitas yang baik,serta dapat digunakan sebagai katalis. Sehinggazeolit memungkinkan untuk dijadikan sebagaikatalis heterogen. Impregnasi merupakan suatuteknik modifikasi zeolit melalui penguranganaluminium dikerangka maupun pada permukaanzeolit (Lesley dan Elain, 1992). Modifikasi zeolitsebagai bahan katalis heterogen telah banyakdikembangkan, yaitu dengan impregnasi logam
Ni (Trisunaryanti, et al .,2005), logam K, Ca, Fe,Na, Cr (Setyawan dan Handoko, 2002), K 2CO 3 yang diimpregnasi kedalamAl/Si(lukic, et al .,2009)dan logam K yang berasal dari KOH(Kusuma et al .,2011).
Pada penelitian ini akan dilakukan modifikasikatalis zeolit dengan aktivasi basa. Basa yangakan digunakan adalah abu TKKS.Pemanfaatan abu TKKS dikarenakan belumada penelitian yang memanfaatkan abu TKKSsebagai bahan untuk meningkatkan aktivitasdan luas permukaan zeolit. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan olehUsman et al. (2007), menyebutkan bahwakomponen utama dari abu TKKS adalah logam
8/19/2019 5157-16949-1-PBsdasdasdasdasdasdas
http://slidepdf.com/reader/full/5157-16949-1-pbsdasdasdasdasdasdas 2/5
33
JKK,Tahun 2014,Volum 3(1), halaman 32-36 ISSN 2303-1077
K, dengan demikian abu TKKS dapatdimanfaatkan sebagai sumber logam K untukdiimpregnasikan kezeolit sebagai katalisheterogen dalam reaksi transesterifikasi. Dalamhal ini, akan diamati aktivitas katalitik abuTKKS/zeolit dengan beberapa parameter sepertiWaktureaksi dan konsentrasi katalis
termodifikasi pada reaksi transesterifikasiterhadap produk metil ester yang dihasilkan.
METODOLOGI PENELITIANAlat dan BahanAlat
Alat yang digunakan pada penelitian inimeliputi ayakan ukuran 100 mesh, buret 50 mL,hot plate , labu leher tiga 250 mL, magnetikstirer , neraca analitik, peralatan gelas yangumum dilaboratorium, pH meter, seperangkatalat refluks, seperangkat alat (XRD), dan
termometer 1000
C.BahanBahan yang digunakan pada penelitian ini
meliputi akuades (H 2O), abu tandan kosongkelapa sawit dari (PTPN XIII) Meliau KabupatenSanggau, Kalimantan Barat, diklorometana(CH 2Cl2) p.a.,(C 2H5OH) p.a, indikator
phenolpthalein , MgSO 4.2H 2O, CH 3OH p.a.,KOH, n-heksan (C 6H14 ) p.a., plat silika GF 254 ,minyak goreng bekasdan zeolit alam yangberasal dari Bandung, Jawa Barat.
CARA KERJAPreparasi Material
Preparasi sampel zeolit alam dilakukandengan mencuci zeolit dengan H 2O sebanyak 3kali. Zeolit dalam kondisi basah kemudiandikeringkan dalam oven pada temperatur100°C.Zeolit kemudian digerus hingga halus, laludiayak dengan ayakan 100 mesh.
Zeolit yang lolos ayakan 100 mesh kemudiandisebut zeolit hasil preparasi. Zeolit alam hasilpreparasi dianalisi dengan menggunakan(XRD). Sampel tandan kosong kelapa sawitdihaluskan dan diayak dengan ayakan 100mesh. Hasil yang lolos dari ayakan tersebutkemudian diaktivasi pada temperatur 600 0Cselama 2 jam. Abu tandan kosong kelapa sawithasil preparasi dianalisis derajat keasaman ataupH.
Sampel minyak goreng bekas diperoleh darirumah tangga dan dilakukan penentuanbilangan asam dan kadar asam lemak bebasdengan menambahkan 15 mL etanol ke dalamerlenmeyer yang berisi ± 3g sampel minyak
goreng bekas, kemudian dipanaskan selama 10menit dalam penangas air sambil diaduk.Setelah didinginkan kemudian dititrasi dengan
larutan KOH menggunakan indikator phenolpthalein sampai titik ekivalen.
Modifikasi KatalisModifikasi zeolit dengan abu tandan kosong
kelapa sawit (TKKS) mengacu pada metodeyang dilakukan oleh Kusuma et al . (2011),
modifikasi katalis dilakukan dengan prosesperendaman 20 g abu tandan kosong kelapasawit kedalam 60 mL H 2O, kemudian dilakukanpengadukan selama 6 jam dan campurandisaring untuk diambil filtrat. Filtrat yangdihasilkan diimpregnasi kedalam zeolit denganperbandingan massa antara zeolit dan larutanabu TKKS adalah 1:4. Proses modifikasi katalisdilakukan dalam labu leher tiga dengankondensorrefluks, termometer, dan magneticstirer . Proses impregnasi zeolit dengan larutanabu TKKS dilakukan pada suhu 60°C selama 2
jam, kemudian campuran dipanaskan pada suhu60°C selama 24 jam. Setelah proses impregnasiselesai, katalis termodifikasi dipisahkan darilarutan abu TKKS menggunakan filtrasi vakum.Katalis termodifikasi yang tertahan di kertassaring kemudian dikeringkan dengan suhu110°C selama 24 jam untuk menghilangkankandungan air. Setelah 24 jam, katalistermodifikasi kemudian dikalsinasi pada suhu450°C selama 4 jam. Katalis hasil kalsinasidianalisis dengan XRD, selanjutnya katalis siapdigunakan pada proses transesterifikasi minyakgoreng bekas.
TransesterifikasiProses transesterifikasi minyak goreng bekas
menurut (Adhitiyawarman, 2007), dilakukandengan mencampurkan katalis zeolittermodifikasi dengan perbandingan mol minyakdan metanol 1:4 dan katalis zeolit divariasi yaitusebesar 0% 1%, 2%, 3%, 4% dan 6% dari beratminyak dan variasi waktu reaksi untukmengetahui persentase metil ester optimum,dipanaskan pada temperatur ± 65 oC dan diadukkemudian didinginkan. Setelah didinginkancampuran reaksi dimasukan ke dalam corongpisah hingga produk metil ester dan gliserolterpisah dengan baik. Setelah itu gliseroldipisahkan dari corong pisah dan produk metilester dicuci dengan menggunakan larutan airpanas beberapa kali untuk menghilangkan sisagliserol, dikeringkan dengan magnesium sulfatanhidrat dan dipanaskan pada suhu 80 0C. Metilester hasil transesterifikasi kemudian ditentukanberat dan dihitung persen hasilnya.
8/19/2019 5157-16949-1-PBsdasdasdasdasdasdas
http://slidepdf.com/reader/full/5157-16949-1-pbsdasdasdasdasdasdas 3/5
34
JKK,Tahun 2014,Volum 3(1), halaman 32-36 ISSN 2303-1077
HASIL DAN PEMBAHASANKarakterisasi Minyak Goreng Bekas dan AbuTKKS
Analisis sifat fisik dan kimia dari minyakgoreng bekas meliputi penentuan kadar air,bilangan asam dan kadar asam lemak bebas(Free fatty acid ). Hasil analisis dari minyak
goreng bekas dapat dilihat pada Tabel 1.Tabel 1. Karakterisasi minyak goreng bekas
Karakteristik JumlahKadar Air 0,209%
Bilangan Asam 2,24Kadar asam lemak
bebas 1,176%
Abu TKKS yang akan digunakan dalampenelitian ini dianalisis terlebih dahulunilaiderajat keasaman atau pH. Dari hasil analisis
diperole nilai pH mencapai 13, hal inimenunjukan abu TKKS mempunyai tingkatkebasaan yang tinggi. Tingginya tingkatkebasaan dari abu TKKS disebabkan tingginyakadar logam K. Beradasarkan penelitian yangtelah dilakukan oleh Usman et al . (2007), abuTKKS mempunyai kandungan logam K yangtinggi dalam bentuk senyawa K 2CO 3 yangbersifat basa. Menurut Usman et al . (2007),kandungan logam abu TKKS dapat dilihat padaTabel 2.
Tabel 2. Kandungan logam Abu TKKSParameter Uji Hasil
Besi (Fe) 1,17 g/kgMagnesium (Mg) 22,40 g/kg
Natrium (Na) 7,01 g/kgKalium (K) 463,50 g/kg
Karakterisasi KatalisZeolit hasil preparasi dianalisis dengan
menggunakan XRD untuk mengetahui jenis dankandungan mineral yang terdapat didalam zeolit
alam.
Gambar 1. Difraktogram zeolit alam
Gambar.1 adalah pola XRD zeolit alam yangmenunjukkan puncak difraksi pada 2θ = 13,45;19,63; 29,65; 35,61, 44,90; dan 59,93. Hasil inisesuai dengan hasil analisis XRD zeolit alampacitan/KOH yang telah dilakukan olehKusuma et al . (2011). Data analisis XRDtersebut terhadap zeolit alam menunjukkanbahwa zeolit yang digunakan dalam penelitianini tergolong dalam jenis mordenit. Zeolitmordenit merupakan zeolit yang mempunyaiperbandingan Si/Al = 5:1 sehingga mempunyaisifat yang sangat stabil dan mempunyai ukuranrongga yang cukup besar bila dibandingkandengan jenis zeolit lainnya. Rumus strukturmordenit dalam sel satuanmenjadiNa 8(Al8Si 40 O 96 )22H 2O (Breck, 1974).
Modifikasi zeolit dilakukan dengan caramelarutkan abu TKKS kedalam akuadessehingga menyebabkan logam K dalam abuyang berada dalam bentuk K 2CO 3 akan terlepasdidalam larutan. Perbandingan antara zeolit danfiltrat abu tandan kosong kelapa sawit dalampenelitian digunakan 1:4. Komposisi dari katalisyang telah dihasilkan dapat dianalisis denganmenggunakan XRD. Pola XRD untuk zeolittermodifikasi menunjukan senyawa K 2O padasudut 2θ= 17,72; 25, 67; 29,82; 40,46; 50 dan63,96. Hasil analisis ini sesuai dengan hasilXRD yang telah dilakukan olehNairoj et al . (2009), dengan mengimpregnasilogam K dalam bentuk K 2O dari K 2CO 3. Darihasil tersebut terbukti bahwa K 2CO 3 yangterdapat dipermukaan zeolit menjadi K 2Osetelah dikalsinasi. Proses kalsinasimenyebabkan situs aktif dari zeolit semakin
banyak dan zeolit lebih mudah melakukanproses pertukaran kation dengan logam yangtelah diimpregnasi. Hasil analisis katalis
8/19/2019 5157-16949-1-PBsdasdasdasdasdasdas
http://slidepdf.com/reader/full/5157-16949-1-pbsdasdasdasdasdasdas 4/5
35
JKK,Tahun 2014,Volum 3(1), halaman 32-36 ISSN 2303-1077
menggunakan XRD dapat dilihat padaGambar 2.
Gambar 2. Difraktogram KatalisTransesterifikasi Minyak Goreng Bekas
Transesterifikasi minyak goreng bekasdilakukan dengan mereaksikan metanol denganminyak goreng bekas pada suhu ± 65 0C dandengan bantuan katalis. Perbandingan molminyak dengan metanol yang digunakan dalampenelitian ini adalah 1:4. Katalis yang digunakandengan variasi konsentrasi 1%, 2%, 3%, 4%,dan 6% dari berat minyak, sehingga diperolehpersentase katalis yang digunakan dalam reaksi
transesterifikasi. Data hasil perhitungan konversimetil ester berdasarkan pariasi konsentrasikatalis ditunjukkan pada Gambar 3 dibawah ini:
Gambar 3. Persen konversi metil ester denganvariasi persen katalis
Grafik tersebut menunjukan persen katalisyang menghasilkan metil ester paling optimumadalah 4% dengan persen metil ester yangdihasilkan sebesar 92,78%. Hal ini terbukti
dengan menaikan persen katalis menjadi 6%hanya menghasilkan 91,58% metil ester. Padakonsentrasi katalis yang lebih tinggi diperolehproduk yang lebih rendah karena sejumlahkatalis berlebih memberikan kecenderunganpada pembentukan emulsi sehinggameningkatkan viskositas dan menimbulkan
terbentuknya gel sebelum waktu reaksi yangdiinginkan tercapai. Hal inimenghambat pada pemisahan gliserol, sehinggaharus dilakukan pemanasan campuran metilester dan secara nyata konversi metil ester yangdihasilkan akan berkurang karna terjadinyakompetisi penggunaan metanol dalam reaksitransesterifikasi, baik sebagai reaktan maupunsebagai pelarut (Usman et al ., 2007).
Untuk mengetahui kondisi optimum dilakukanvariasi waktu reaksi transesterifikasi 1-4 jam.Hasil analisis dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Konversi metil ester dengan variasiwaktu
Gambar diatas menjelaskan dengan waktureaksi selama 1 jam bisa menghasilkan metilester sebesar 77,59%. Kemudian waktu reaksidinaikan menjadi 2 jam dan 3 jam denganproduk yang dihasilkan mengalami peningkatan,dimana waktu 3 jam menghasilkanproduksebesar 91,66%. Namun setelah reaksiberlangsung selama 4 jam metil ester yangdihasilkan mengalami penurunan menjadi76,72%. Menurut Kusuma et al .(2011)transesterifikasi yang berlangsung merupakanreaksi reversibel sehingga waktu reaksi yanglama dapat menyebabkan produk yang telahterbentuk berubah kembali menjadi reaktan.
Karakterisasi Katalis Analisis metil ester yang dilakukan meliputipenentuan viskositas, kerapatan, indeks bias,
8/19/2019 5157-16949-1-PBsdasdasdasdasdasdas
http://slidepdf.com/reader/full/5157-16949-1-pbsdasdasdasdasdasdas 5/5
36
JKK,Tahun 2014,Volum 3(1), halaman 32-36 ISSN 2303-1077
dan hasil dari analisis fisik metil ester dapatdilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Karakteristik Produk Metil EsterKarakteristik Metil Ester
Viskositas 6,621 cStKerapatan 0,6112 gr mL -3
Indekbias T 28,30
C 1,45Uji Kelarutan: Air
MetanolKloroform Aseton
MTCEtil Asetatn-heksan
Etanol
Tidak LarutLarut Sebagian
LarutLarutLarutLarutLarutLarut
Tingginya nilai viskositas suatu bahan bakar
sangat mempengaruhi proses pembakaran daribahan bakar tersebut. Meningkatnya nilaikerapatan dari metil ester akan mempengaruhinilai indeks bias yang mengalami peningkatan.
Analisa menggunakan GC-MS bertujuanuntuk mengetahui asam lemak penyusun miyakgoreng bekas dan komposisi asam lemaknyadalam bentuk ester serta mengetahui kuantitasmasing-masing komponen tersebut. Hasilanalisis GC-MS menunjukan penyusun metilester yang dihasilkan paling dominan adalahmetil linoleat.
SimpulanReaksi transesterifikasi minyak goreng bekas
dapat dilakukan dengan bantuan katalis basaheterogen (zeolit alam yang diimpregnasidengan larutan abu TKKS). Kondisi optimumkatalis dengan waktu reaksi 3 jam menghasilproduk metil ester 91,66% dengan rasio molarminyak dan metanol 1:4. Serta berat katalis 4%menghasilkan produk optimum metil ester92,78%.
Daftar Pustaka Adhitiyawarman, 2007, Sintesis Metil Ester
Minyak Biji Kemandah ( Croton tiglium L .),Universitas Tanjungpura, FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,Pontianak, (Skripsi).
Asthasari, U.R., 2008, Kajan Proses PembuatanBiodisel dari Minyak Jelantah denganMenggunakan Katalis Abu Tandan KosongSawit, Institut Pertanian Bogor, FakultasTeknologi Pertanian, Bogor, (Skripsi).
Breck. D. W., 1974, Zeolite Moleculer Sieves,John Wiley Interscience, NewYork.
Fumin, Z., Jun, W., Chaoshu, Y., and Xiaoqian,R., 2006, Catalytic performances ofheteropoly compounds supported on DUSYzeolite for liquid phase esterification, J. Braz.Chem. Soc., 2:140-147.
Kusuma, I, R., Hadinoto, P, J., Ayucitra, A., danIsmadji, S., 2011, Pemanfaatan Zeolit Alam
sebagai Katalis Murah dalam ProsesPembuatan Biodiesel dari Minyak KelapaSawit, Di dalam: Ismadji (ed), ProsidingSeminar Nasional Fundamental dan AplikasiTeknik Kimia 2011, Institut Teknologi SepuluhNopember, Surabaya.
Lesley, S., Elain, M., 1992, Solid StateChemistry, Chapman & Hall: London.
Lukic. I, Krstic. J, Jovanovic. D, Skala. D., 2009, Alumina/silica supported K 2CO 3 as a catalystfor biodiesel synthesis from sunflower oil,Bioresource Technology, (100):4690 –4696
Noiroj, K., Intarapong, P., Luengnaruemitchai, A., and Jai-In, S., 2009, A comparative studyof KOH/Al 2O 3 and KOH/NaY catalysts forbiodiesel production via transesterificationfrom palm oil, Renewable Energy,(34):1145 –1150
Qoniah, I., dan Prasetyoko, D., 2011,Penggunaan Cangkang Bekicot SebagaiKatalis untuk Reaksi TransesterifikasiRefined Palm Oil , Institut Teknologi Sepuluhnovember, Fakultas Matematika dan IlmuPengetahuan Alam, Surabaya, (ProsidingSkripsi).
Setyawan, D., dan Handoko, p., 2002, PreparasiKatalis Cr/Zeolit Melalui Modifikasi Zeolit
Alam, J, Ilmu Dasar, Vol. 3 (1):15-23Sudarmadji, S. dkk., 1989, Analisa Bahan
Makanan dan Pertanian, liberty, Yogyakarta.Trisunaryanti, W., Triwahyuni, E., dan Sudiono,
S., 2005, Preparasi, Modifikasi danKarakterisasi Katalis NI-Mo/Zeolit AlamdanM o-NI/Zeolit Alam, J. Sains Kimia, Vol. 10(4):269-282
Usman T., Rahmalia W., dan Kurniawan A.,2007, Uji Efektivitas Abu TandanKosongKelapa Sawit Sebagai PenggantiSoda Ash Dalam Pengolahan Air Minum,Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Tanjungpura, (Paten).