22
Jaringan Komputer | Universitas Sriwijaya JURNAL Penerapan Metode Quality Of Service (QOS) Pada Jaringan Traffic yang Padat” Dibuat sebagai tugas akhir semester mata kuliah Jaringan Komputer Pada Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya Oleh Nama : A.Hafiz Kamarullah Nim :09061002056 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA A.Hafiz Kamarullah/09061002056

A Hafiz Kamarullah(09061002056)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: A Hafiz Kamarullah(09061002056)

Jaringan Komputer | Universitas Sriwijaya

JURNAL

“Penerapan Metode Quality Of Service (QOS)

Pada Jaringan Traffic yang Padat”

Dibuat sebagai tugas akhir semester mata kuliah Jaringan Komputer

Pada Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer

Universitas Sriwijaya

Oleh

Nama : A.Hafiz Kamarullah

Nim :09061002056

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2009

KATA PENGANTAR

A.Hafiz Kamarullah/09061002056

Page 2: A Hafiz Kamarullah(09061002056)

Jaringan Komputer | Universitas Sriwijaya

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kasih, karena

berkat dan anugerah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan judul

“Penerapan Metode Quality Of Service (QOS) Pada Jaringan Traffic yang

Padat”.

Tugas ini merupakan Tugas Akhir dan salah satu syarat untuk

menyelesaikan mata kuliah Jaringan Komputer yang wajib ditempuh di semester

V Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya.

Dengan selesainya tugas ini, tidak terlepas dari bantuan banyak pihak

yang benar-benar memberikan masukan-masukan kepada penulis. Untuk ini

penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Deris Setiawan.S.Kom.MT sebagai dosen pengasuh dan pembimbing

mata Jaringan Komputer.

2. Teman-teman seperjuangan mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas

Sriwijaya yang telah membagi ide dan pengalaman sehingga terwujudnya

laporan ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik

dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan

dan pengalaman penulis. Untuk itu segala kritik dan saran yang membangun,

sangatlah penulis harapkan, semoga laporan ini dapat berguna dan bermanfaat

bagi siapa saja yang membacanya.

Sekian dan Terimakasih.

Palembang, Desember 2008

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………… ……….

Bab I Pendahuluan…………………………………………………………………

1.1. Latar Belakang……………………………………………………………..

A.Hafiz Kamarullah/09061002056

Page 3: A Hafiz Kamarullah(09061002056)

Jaringan Komputer | Universitas Sriwijaya

1.2. Tujuan………………………………………………………………………

1.3. Lingkup Permasalahan……………………………………………………

1.4. Metodologi Penelitian

Bab II Landasan Teori…………………………………………………………………

2.1. Pengertian Quality Of Service………………………………………………

Bandwidth, Latency, Losses, Availability………………………………..

2.2. Jaringan………………………………………………………………………..

2.3. Metode pengendalian trafik…………………………………………………

Prioritas, FIFO, Penjadwalan, Shape and drop………………………….

2.4. Teknik antrian………………………………………………………………..

Bab III Pembahasan……………………………………………………………………………..

Best Effort Service………………………………………………………………

Integrated Service ………………………………………………………………………

Differentiated service……………………………………………………………..........

3.1. Mengidentifikasi trafik dan mengklasifikasinya perkelas-

kelas………….

3.2. Pemilihan Mekanisme Antrian

(Queueing)Trafik……………………………………..

KESIMPULAN ……………………………………………………………… ……………………

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………...……….

A.Hafiz Kamarullah/09061002056

Page 4: A Hafiz Kamarullah(09061002056)

Jaringan Komputer | Universitas Sriwijaya

Bab I

Pendahuluan

Abstrak

Traffic Engineering yang dibutuhkan dalam Internet selalu menggunakan

path terpendek untuk forward trafik. Penggunaan path terpendek menghemat

sumber-sumber

jaringan, meskipun masih menyebabkan masalah kongesti dan beban trafik yang

tidak berimbang. Multiprotocol label switching (MPLS) yang bersifat connection-

oriented mampu

menawarkan performansi yang lebih baik dalam manajemen QoS pada jaringan

IP dengan melakukan pengontrolan QoS per-hop dan penerapan metode traffic

engineering nonshortest path.

1.1 Latar Belakang

Kadang kita merasa jengkel, sewaktu mengakses web di internet sering

lama dan kadang macet. Oleh karena itu saya akan membahas mengapa hal

tersebut terjadi dan bagaimana membangun jaringan agar ada jaminan

Quality of Services (QoS) yang bagus. Dan bagaimana penerapan QOS pada

jaringan traffic yang padat.

1.2. Tujuan

A.Hafiz Kamarullah/09061002056

Page 5: A Hafiz Kamarullah(09061002056)

Jaringan Komputer | Universitas Sriwijaya

Adapun tujuan dari pembuatan jurnal ini adalah :

Mempersiapkan penulis agar dapat terbiasa membuat tulisan ilmiah.

Persiapan untuk menulis KP / TA.

Agar dapat merangkum/ menganalisa/ membandingkan dan

menuliskannya kembali dalam bahasa ilmiah dan dapat

mempertanggung jawabkan tulisan tersebut.

Menambah pengetahuan penulis tentang sistem jaringan komputer.

Khususnya dalam penerapan metode QOS dalam jaringan yang

trafficnya padat.

1.3. Lingkup Permasalahan

Dalam jurnal ini penulis membahas tentang bagaimana penerapan Quality Of Service (QOS) dalam jaringan yang trafficnya padat. Apa yang dimaksud dengan Quality Of Service (QOS)? Dan bagaimana implementasinya di dalam jaringan yang trafficnya padat????

1.4. Metodologi Penelitian

Untuk membahas topik di atas, penulis menempuh langkah-langkah

sebagai berikut :

a. mempelajari berbagai literatur yang berhubungan dengan materi

yang akan dibahas sebagai landasan utama dalam penulisan jurnal

ini.

b. Mempelajari dari materi kuliah Jaringan Komputer sebagai pedoman

awal dalam menentukan pembahasan jurnal ini.

Bab II

Landasan Teori

A.Hafiz Kamarullah/09061002056

Page 6: A Hafiz Kamarullah(09061002056)

Jaringan Komputer | Universitas Sriwijaya

2.1. Pengertian Quality Of Service

Ketika kita pertama kali mendengar kata QoS atau Quality of Service

kita pasti mengartikannya sebagai kualitas dari suatu pelayanan.

Sebenarnya, Quality of Service (QoS) sangat popular dan menyimpan

banyak istilah yang sangat sering dilihat dari perspektif yang berbeda

yaitu dari segi jaringan (networking), pengembangan aplikasi (application

development) dan lain sebagainya.

Dari segi networking, QoS mengacu kepada kemampuan

memberikan pelayanan berbeda kepada lalulintas jaringan dengan kelas-

kelas yang berbeda. Tujuan akhir dari QoS adalah memberikan network

service yang lebih baik dan terencana dengan dedicated bandwith, jitter

dan latency yang terkontrol dan meningkatkan loss karakteristik. Atau

QoS adalah kemampuan dalam menjamin pengiriman arus data penting

atau dengan kata lain kumpulan dari berbagai kriteria performansi yang

menentukan tingkat kepuasan penggunaan suatu layanan.

Quality of Service (disingkat menjadi QoS) merupakan mekanisme

jaringan yang memungkinkan aplikasi-aplikasi atau layanan dapat

beroperasi sesuai dengan yang diharapkan.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Quality_of_Service)

Quality of Service (QoS) refers to the capability of a network to

provide better service to selected network traffic over various

technologies, including Frame Relay, Asynchronous Transfer Mode (ATM),

Ethernet and 802.1 networks, SONET, and IP-routed networks that may

use any or all of these underlying technologies. The primary goal of QoS is

to provide priority including dedicated bandwidth, controlled jitter and

latency (required by some real-time and interactive traffic), and improved

loss characteristics. Also important is making sure that providing priority

for one or more flows does not make other flows fail. QoS technologies

provide the elemental building blocks that will be used for future business

applications in campus, WAN, and service provider networks.

A.Hafiz Kamarullah/09061002056

Page 7: A Hafiz Kamarullah(09061002056)

Jaringan Komputer | Universitas Sriwijaya

(http://www.cisco.com/en/US/docs/internetworking/technology/handbook/

QoS.pdf)

Quality of Service (QoS) digunakan untuk mengukur tingkat kualitas

koneksi jaringan TCP/IP internet atau intranet. Ada beberapa metode

untuk mengukur kualitas koneksi seperti konsumsi bandwidth oleh user,

ketersediaan koneksi, latency, losses dll. Sekarang kita bahas istilah –

istilah dalam Quality of Service,

Bandwidth

Bandwidth adalah kapasitas atau daya tampung kabel ethernet agar dapat

dilewati trafik paket data dalam jumlah tertentu. Bandwidth juga bisa

berarti jumlah konsumsi paket data per satuan waktu dinyatakan dengan

satuan bit per second [bps]. Bandwidth internet di sediakan oleh provider

internet atau yang kita kenal ISP dengan jumlah tertentu tergantung sewa

pelanggan. Dengan QoS kita dapat mengatur agar user tidak

menghabiskan bandwidth yang di sediakan oleh provider.

Latency

Jika kita mengirimkan data sebesar 3 Mbyte pada saat jaringan sepi

waktunya 5 menit tetapi pada saat ramai 15 menit, hal ini di sebut

latency. Latency pada saat jaringan sibuk berkisar 50 – 70 msec.

Losses

Losses adalah jumlah paket yang hilang saat pengiriman paket data ke

tujuan, kualitas terbaik dari jaringan LAN / WAN memiliki jumlah losses

paling kecil.

Availability

Availability berarti ketersediaan suatu layanan web, smtp, pop3 dan

aplikasi pada saat jaringan LAN / WAN sibuk maupun tidak.

2.2. Jaringan

Jaringan adalah komputer-komputer (host-host) yang saling

terhubung ke suatu komputer server dengan menggunakan topologi

tertentu, dalam satu area tertentu. Suatu jaringan dapat dikatakan

traffiknya padat atau tinggi, apabila banyak host yang melakukan koneksi

A.Hafiz Kamarullah/09061002056

Page 8: A Hafiz Kamarullah(09061002056)

Jaringan Komputer | Universitas Sriwijaya

ke server didalam jaringan tersebut. Sehingga lalulintas paket data yang

padat dalam jaringan.

Kinerja jaringan komputer dapat bervariasi akibat beberapa

masalah, seperti halnya masalah bandwidth, latency dan jitter, yang dapat

membuat efek yang cukup besar bagi banyak aplikasi. Sebagai contoh,

komunikasi suara (seperti VoIP atau IP Telephony) serta video streaming

dapat membuat pengguna frustrasi ketika paket data aplikasi tersebut

dialirkan di atas jaringan dengan bandwidth yang tidak cukup, dengan

latency yang tidak dapat diprediksi, atau jitter yang berlebih.

Fitur Quality of Service (QoS) ini dapat menjadikan bandwidth,

latency, dan jitter dapat diprediksi dan dicocokkan dengan kebutuhan

aplikasi yang digunakan di dalam jaringan tersebut.

2.3. Metode pengendalian trafik

Dalam mengendalikan trafik seorang administrator jaringan bisa

memilih beberapa metode tergantung dari situasi pada jaringan LAN atau

backbone. Tiap trafik akan dikendalikan dengan metode tertentu yang

akan berdampak pada kecepatan akses, jadi administrator jaringan perlu

membaca dan mengerti bagian ini terlebih dahulu, beberapa metode

pengendalian trafik sebagai berikut:

Prioritas

Pada metode prioritas paket data yang melintasi gateway diberikan

prioritas berdasarkan port, alamat IP atau sub net. Jika trafik pada

gateway sedang tinggi maka prioritas dengan nilai terendah (nilai paling

rendah berarti prioritas tertinggi) akan di proses terlebih dahulu,

sedangkan yang lainnya akan di berikan ke antrian atau dibuang. Metode

prioritas paling cocok diterapkan pada koneksi internet yang memiliki

bandwidth sempit, hanya trafik paling penting saja yang dilewatkan

seperti smtp dan pop3.

FIFO

A.Hafiz Kamarullah/09061002056

Page 9: A Hafiz Kamarullah(09061002056)

Jaringan Komputer | Universitas Sriwijaya

Pada metode FIFO jika trafik melebihi nilai set maka paket data

akan dimasukkan ke antrian, paket data tidak mengalami pembuangan

hanya tertunda beberapa saat. Metode FIFO cocok diterapkan pada

koneksi internet dengan bandwidth menengah 64kbps, untuk menghindari

bootle neck pada jaringan LAN. Paket data jika melebihi batas konfigurasi

akan di masukkan ke dalam antrian dan pada saat jaringan LAN tidak

sibuk maka paket data dalam antrian akan dikeluarkan.

Penjadwalan

Metode penjadwalan atau scheduling ini paling sering dipakai

karena memiliki kemampuanmembagi paket data ke dalam ukuran yang

sama besar kemudian memasukkan ke dalam beberapa antrian. Antrian

itu kemudian di keluarkan oleh scheduler dengan algoritma round robin.

Shape and drop

Shape & drop merupakan metode paling cocok serta efektif untuk

jaringan yang memiliki beban trafik sangat tinggi. Jika trafik melebihi nilai

set maka paket data akan di masukan ke dalam antrian sehingga trafik

menurun secara perlahan, metode ini disebut pemotongan bandwidth,

kemudian jika trafik terus menerus melebihi nilai set maka paket data

akan dibuang (drop).

2.4. Teknik antrian

First In First Out

Teknik antrian FIFO mengacu pada FCFS (First Come First Server), paket

data yang pertama datang diproses terlebih dahulu. Paket data yang keluar

terlebih dahulu di masukan ke dalam antrian FIFO, kemudian dikeluarkan

sesuai dengan urutan kedatangan. Teknik antrian FIFO sangat cocok untuk

jaringan dengan bandwidth menengah 64kbps tetapi cukup menghabiskan

sumber daya prosessor dan memori.

A.Hafiz Kamarullah/09061002056

Page 10: A Hafiz Kamarullah(09061002056)

Jaringan Komputer | Universitas Sriwijaya

Antrian FIFO

Gambar diatas menunjukkan kedatangan beberapa paket data yang

berbeda waktu, paket pertama (1) dari flow 8 yang tiba lebih awal dikeluarkan

ke port terlebih dahulu oleh antrian FIFO.

Bab III

Pembahasan

Sekarang ini internet mengirim data menggunakan apa yang dikenal

'best-effort' delivery. Arti sederhananya adalah tidak ada garansi apakah packet

benar-benar sampai ke tujuannya atau tidak. Internet backbone network sudah

sangat overload dengan data dan rata-rata hilangnya paket sebesar 30%.

Higher layer protocols, seperti TCP, bertanggung jawab untuk menjamin

akurasi data dan mendeliver sesuai order antara sumber dan tujuan; TCP bekerja

dengan cara mengirim ulang data yang hilang. Ini mengakibatkan ada delay

tambahan antara sumber dan tujuan, membuat internet tidak sesuai untuk

aplikasi delay-sensitive seperti high quality voice atau video-conferencing.

A.Hafiz Kamarullah/09061002056

Page 11: A Hafiz Kamarullah(09061002056)

Jaringan Komputer | Universitas Sriwijaya

Alasan QoS yang rendah pada internet disebabkan : aplikasi pertama

adalah e-mail dan file transfer yang tidak sensitif terhadap delay. Dengan

munculnya web browser pada tahun 1992 mengubah posisi tersebut, ditambah

juga dengan meledaknya jumlah pemakai internet, semakin lamanya seorang

user konek ke internet serta semakin besarnya harapan kecepatan respon time.

Demand akan bandwidth internet terus tumbuh diperkirakan 400% pertahun

sejak tahun 1992. Apabila trend ini terus tumbuh seperti yang diharapkan, total

paket data dalam internet akan sangat besar.

Dengan begitu Internet telah melihat bunga yang berkembang di masalah

Qualitas of Service (QoS). Hal ini disebabkan oleh peningkatan jumlah lalu lintas

dalam jaringan dan berbagai layanan yang akan diberikan melalui itu. Sehingga

perlu membangun jaringan yang mendapatkan jaminan ataupun penerapan

Quality of Service (QoS) didalamnya.

Secara umum model layanan untuk memberikan fungsi QoS adalah sebagai

berikut:

Best Effort Service

Best-effort service digunakan untuk melakukan semua usaha agar

dapat mengirimkan sebuah paket ke suatu tujuan. Penggunakan best-effort

service tidak akan memberikan jaminan agar paket dapat sampai ke tujuan

yang dikehendaki. Sebuah aplikasi dapat mengirimkan data dengan besar

yang bebas kapan saja tanpa harus meminta ijin atau mengirimkan

pemberitahuan ke jaringan.

Beberapa aplikasi dapat menggunakan best-effort service, sebagai

contohnya FTP dan HTTP yang dapat mendukung best-effort service tanpa

mengalami permasalahan. Untuk aplikasi-aplikasi yang sensitif terhadap

network delay, fluktuasi bandwidth, dan perubahan kondisi jaringan,

penerapan best-effort service bukanlah suatu tindakan yang bijaksana.

Sebagai contohnya aplikasi telephony pada jaringan yang membutuhkan

besar bandwidth yang tetap, agar dapat berfungsi dengan baik; dalam hal ini

penerapan best-effort akan mengakibatkan panggilan telephone gagal atau

terputus.

A.Hafiz Kamarullah/09061002056

Page 12: A Hafiz Kamarullah(09061002056)

Jaringan Komputer | Universitas Sriwijaya

Metode ini adalah metode yang primitif dimana antara aplikasi dengan

prioritas tinggi maupun rendah tidak mendapat jaminan QoS tertentu

sehingga aplikasi tersebut dalam penggunaan sumber daya hanya

berdasarkan FIFO (First In First Out).

-. Integrated Service

Model integrated service menyediakan aplikasi dengan tingkat

jaminan layanan melalui negosiasi parameter-parameter jaringan secara

end-to-end. Aplikasi-aplikasi akan meminta tingkat layanan yang dibutuhkan

untuk dapat beroperasi dan bergantung pada mekanisme QoS untuk

menyediakan sumber daya jaringan yang dimulai sejak permulaan transmisi

dari aplikasi-aplikasi tersebut. Aplikasi tidak akan mengirimkan trafik,

sebelum menerima tanda bahwa jaringan mampu menerima beban yang

akan dikirimkan aplikasi dan juga mampu menyediakan QoS yang diminta

secara end-to-end. Untuk itulah suatu jaringan akan melakukan suatu proses

yang disebut admission control. Admission control adalah suatu mekanisme

yang mencegah jaringan mengalami over-loaded. Jika QoS yang diminta

tidak dapat disediakan, maka jaringan tidak akan mengirimkan tanda ke

aplikasi agar dapat memulai untuk mengirimkan data. Jika aplikasi telah

memulai pengiriman data, maka sumber daya pada jaringan yang sudah

dipesan aplikasi tersebut akan terus dikelola secara end-to-end sampai

aplikasi tersebut selesai.

Metode ini lebih banyak digunakan untuk aplikasi yang rentan

terhadap delay dan keterbatasan bandwidth seperti VoIP (Voice over Internet

Protocol), dan videoconference. Salah satu protokol yang sering digunakan

adalah RSVP (Resource Reservation Protocol).

Arsitekturnya adalah di bawah ini :

A.Hafiz Kamarullah/09061002056

Page 13: A Hafiz Kamarullah(09061002056)

Jaringan Komputer | Universitas Sriwijaya

RSVP pada jaringan

Differentiated service

Differentiated service menyediakan suatu set perangkat klasifikasi

dan mekanisme antrian terhadap protokol-protokol atau aplikasi-aplikasi

dengan prioritas tertentu di atas jaringan yang berbeda. Differentiated

service bergantung pada kemampuan edge router untuk memberikan

klasifikasi dari paket-paket yang berbeda tipenya yang melewati jaringan.

Trafik jaringan dapat diklasifikasikan berdasarkan alamat jaringan,

protocol dan port, ingress interface, atau klasifikasi lainnya selama masih

didukung oleh standard access list atau extended access list.

Pemrioritasan ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

A.Hafiz Kamarullah/09061002056

Page 14: A Hafiz Kamarullah(09061002056)

Jaringan Komputer | Universitas Sriwijaya

Pembagian kelas aplikasi

3.3. Mengidentifikasi trafik dan mengklasifikasinya perkelas-kelas.

Untuk memberikan jaminan QoS untuk trafik yang padat, perangkat

jaringan harus mampu melakukan identifikasi trafik. Harus bisa memilah-milah

dengan memberi identitas yang unik untuk tiap trafik, untuk kemudian diberi

kelas atau level tertentu yang akan menjadi informasi bagi proses QoS

selanjutnya. Ada beberapa metode klasifikasi trafik yang umum dipakai, antara

lain:

Metode DiffServ

Diffserv menggunakan nilai DiffServ Code Point (DSCP) untik misahkan

trafik kedalam kelas-kelas. DiffServ mengenal dua macam nilai DSCP berikut:

- Expedited Forwarding (EF) – merupakan satu nilai DSCP tunggal (101110)

yang memberikan tanda prioritas tertinggi suatu paket dalam jaringan. EF

biasanya lebih tepat untuk aplikasi VoIP.

A.Hafiz Kamarullah/09061002056

Page 15: A Hafiz Kamarullah(09061002056)

Jaringan Komputer | Universitas Sriwijaya

- Assured Forwarding (AF) – Meyediakan 4 kelas, dengan masing-masing

memiliki 3 level drop precedence.

Contoh jenis traffic yang tinggi adalah pada video-conference(vicon). Pada

umumnya untuk aplikasi video diberikan AF41 (nilai DSCP 100010).

Selama tidak ada keuntungan yang diperoleh dengan memperlakukan

porsi audio lebih baik dari paket video di aplikasi Vicon, AF41 sebaiknya

dipakai sebagai nilai DSCP untuk media voice dan video di vicon. Di layer

2, bisa dipakai 3 bit Class of Service (CoS).

Saat ini, tidak ada beberapa standar yang menjelaskan nilai mana

yang paling tepat untuk Vicon IP. Beberapa dibawah ini adalah skema

marking untuk jaringan multiservice yang direkomendasikan para vendor-

vendor jaringan besar.

Skema Marking Jaringan Multiservice

3.4. Pemilihan Mekanisme Antrian (Queueing)Trafik

Ada beberapa mekanisme antrian yang bisa digunakan sesuai dengan

tipe trafik yang ada dalam jaringan. Metode terbaru yang bisa dikonfigurasi

dengan command-line interface (CLI) adalah MQC. MQC pada intinya

memberikan jaminan bandwidth minimum dan prioritas antrian dalam satu

interface. Dengan menggabungkan dua metode yaitu jaminan bandwidth

dengan Class-Based Weighted Fair Queueing (CBWFQ) dan prioritas antrian

dengan LLQ (Low Latency Queueing).

Skema/Model Prioritisasi

Dibawah ini adalah beberapa contoh yang direkomendasikan para

pakar jaringan untuk skema prioritisasi di jaringan Multiservis:

A.Hafiz Kamarullah/09061002056

Page 16: A Hafiz Kamarullah(09061002056)

Jaringan Komputer | Universitas Sriwijaya

Tabel 3. Skema prioritisasi di jaringan Multiservis

Dibawah ini akan dijelaskan bagaimana skema prioritisasi bekerja:

- Trafik voice diberi prioritas antrian dan diberi alokasi bandwidth 48 kbps.

Kriteria entrinya adalah nilai DSCP EF atau IP Precedence 5. Ketika trafik

melebihi 48 kbps dan terjadi kongesi interface maka trafik akan di-

dropping. Oleh karena itu mekanisme admission control harus dibuat

untuk menjamin trafiknya tidak berlebihan.

- Trafik Vicon diberi alokasi bandwidth sesuai call-nya ditambah 20%. Entri

kriteria untuk Vicon adalah dscp AF41 atau IP Precedence 4. Trafik yang

melebihi 48 kbps akan di-dropping jika terjadi kongesi di interface. Para

pakar merekomendasikan penggunaan proxy untuk akses di antrian,

khususnya jika mekanisme trust tidak dikonfigurasi di tiap port switch. Di

site kecil dengan sejumlah kecil terminal vicon bisa dipakai mekanisme

Access Control list (ACL) berdasarkan IP address terminal untuk bisa akses

ke antrian. Penggunaan ACL bisa mencegah user yang “nakal” yang

menggunakan IP precedence 4, mem-bypass gatekeeper dan

mengganggu semua trafik video di antrian.

A.Hafiz Kamarullah/09061002056

Page 17: A Hafiz Kamarullah(09061002056)

Jaringan Komputer | Universitas Sriwijaya

Bab IV

Kesimpulan

Dari penulisan jurnal ini dapat saya simpulkan bahwa :

- Implementasi QoS sebenarnya merupakan suatu hal yang sederhana pada

jaringan, namun pada kenyataanya QoS merupakan salah satu hal yang

paling tidak diperhatikan. Permasalahan kongesti seringkali dianalogikan

kepada permasalahan bandwidth, dan dijawab dengan peningkatan

bandwidth. Dengan penerapan QoS, maka akan dapat diberikan jaminan

layanan kepada aplikasi yang dijalankan oleh end user. Melalui QoS ini,

nantinya juga dapat dilakukan kontrol dan fungsi manajemen pada

jaringan.

- Untuk jenis traffic yang tinggi, seperti Video-Conference(Vi-Con) metode

penerapan Quality Of Service (QoS) adalah menggunakan metode Modular

QOS command line interface (MQC).

- MQC pada intinya memberikan jaminan bandwidth minimum dan prioritas

antrian dalam satu interface. Dengan menggabungkan dua metode yaitu

jaminan bandwidth dengan Class-Based Weighted Fair Queueing (CBWFQ)

dan prioritas antrian dengan LLQ (Low Latency Queueing).

Daftar Pustaka

A.Hafiz Kamarullah/09061002056

Page 18: A Hafiz Kamarullah(09061002056)

Jaringan Komputer | Universitas Sriwijaya

Stallings, William. Data and Computer Communications, Prentice Hall, vol. 4, pp 202-

203. 1991.

http://www.cisco.com/en/US/docs/internetworking/technology/handbook/QoS.pdf

http://qos.internet2.edu/wg/apps/fellowship/Docs/Internet2AppsQoSNeeds.pdf

http://home.graffiti.net/budi11:graffiti.net/buku/bwmanagement.pdf

http://www.batan.go.id/sjk/eII2006/Page06/P06n.pdf

http://www.d-cell.com/setyobudianto/paper/internet_msdepan.pdf

http://www.cert.or.id/~budi/courses/ec7010/dikmenjur-2004/willem-report.pdf

http://www.cisco.com/en/US/docs/internetworking/technology/handbook/QoS.html#wp1024838

http://adimaulana.wordpress.com/2008/05/02/quality-of-service-qos.html

http://gotopekerjaanku.blogspot.com/2005/05/qos-pada-voice-over-ip.html

http://www.ristishop.com/index.php?ch=8&lang=&s=99e05614ff11e96ccca69c3f0c2c8ccb&n=269/index.php.htm

http://ybandung.wordpress.com/2008/01/16/mengenal-teknologi-qos-di-internet.html

A.Hafiz Kamarullah/09061002056