Upload
said-nafik-hki
View
73
Download
46
Embed Size (px)
Citation preview
MAHKAMAH AGUNG - RIJL MEDANMERDEKA UTARA NO. 9-13
Tap. 3843348 3843459-3843541-38435557-3845793J84.C01.;J45117J..J8!2J'I7..J457624-3457b42
. TROMOL 1'00 NO. 1020J AKARTA 10010
Jakarta, 28 FEB 2012
Nom or
Lampirau, .' ,Perihal
;~~IPIUl.Pid.Sus/189 1 :KIPID.SDS/20 I )
I ( Satu ) Berkas perkaraI ( Satu ) Salinan PutusanPennohonan kasasi dari :
JPU parla Kejari bengkulu.
Kepada Yth. :KetuD Pengadilao Negerldi -
Jakarta Pusat -10130
Bersama ini dengaa honnat kami kirimkan kembali kepada Saudara :
a . Berkas perkara Pengadilan Negeri di Jakarta Pusat
Tanggal 24 Mei 2011 No.Reg, 2 l 13/Pid.B/20 l 0/PN.Jkt.Pst
b. Sehelai Salinan Putusan Mahkamah Agung - Rl dalam tingkat Kasasi
Tanggal 10 Januari 2012 No.Reg. . 1891 K/PID.SUS/2011
• •
dalam perkara terdakwa: Jr. Agusdn M. Najamudio alias-Agusrin
Marrono, ST alias Jr. Agusrin M. Najamudin bin Mapiono
dengan permintaan agar Putusan Kasasi tersebut selekas mungkindiberitahukan kepada yang bersangkutan, selanjutnya agar fonnuIirpenerimaan berkas terlampir segera dikembalikan ke Mahkamah Agung RI paling lambat dalam wahl! 2 minggu setelah diterimanya berkas perkaratersebut. .
a.n. PANITERA MAHKAMAH AGUNG - Rl
? ANITERA MVDA PIDANA KHVSUS,
S UN A R YO, SR. MR.~. :040044338. .
rembusan : Kepada Yth... KetuaPengadilan Tinggi
di •:. Kepala Kejaksaan Negeri
di Bengkulu -•Kepala Rumah Tahanan Negaradi •
. Ar sip.
\PENGADILAN NEGERI JAKA RTA PUSATJALAN GAJAH M ADA NO.17 JAKARTA
Tel. (021) 63850223 - (02 1) 63850224Alamat Email: www.pn-j akartapusat.go.id.
.PEMBERITAH UAN lSI PUTUSAN MAHKAM AH AGUNG REPUBLIK INDONESIANO. 1891 K /PID.SUSI 20ll
Pada hari ini~.J':""c9tPI tanggal J () I~UIf'l.I 2012 Saya : HARIAW AN }}URBUDl,SH.,~llIi*Sita · Pe.ngganti pactaengadilan Negeri Jakart6 Pusat, atas perintah dan ditunjuk oleh Ketua PengadilanNeg eri tersebut guna memberitahukan dengan resmi kepada :
TELAH M EMBERIT AH UKAN DENGAN RESMI KEI}ADA :
Kepada : KEPALA KEJAKSAAN NEGERI JAKARTA PUSAT Beralamat di JI. Jalan Merpati BlokB XII No.5 Kemayoran Jakarta Pusat..
Terdakwa :Nama '
Tempat LahirUmur/TgI.Lahir :Jenis KelaminKebangsaanAgam aPekerj aanAlamat
AGUSR1N M. NAJAMUDIN als AGU SRIN MA RYONO. ST als Ir. AGUSRIN xr,NAJ AMUDlN bin MARYQNO.Bengk ulu Selatan4 1/ 04 Juni 1969.Laki-laki.Indonesia.Islam .Gubernur.JI. Indra Raya No.1, Rt.04 , KeI. Jitra Kec. Teluk Segara K.Dta Bengkulu.
Tentang-isi Putusan Mahkamah Agung RI tanggal 10 Januari 2012, Nomor: 1891K/PID.SUS /20 II , yangamarnya-berbunyi sebagai berikut :
M ENG A D IL I :
Mengabu lkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi: Jaksa 1 Penuntut UmuI11 pada Kej aksaanNegeri Bengkulu terse but ;
Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No.2113 /Pid.B/201O/PN .Jkt.PSI tanggal 24Mei 2011;
MENGADILI SEND IRI :Menyatakan terdakwa AGUSRIN M. NAJAMUDIN als AGUSRIN MARYONO. ST als Ir.AGUSRlN M. NAJAMUDIN bin MARYONO tersebut diatas terbukti secara sah dan meyakinkan telahbersalah melakukan tindak pidana "KORUPSI";Menghukurn Terdakwa tersebut oleh karena itu dengan pidana penjara selama 4 (emapt) tahun dan dendasebesar Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) dengan ketentuan apabi la denda tersebut tidak dibayarakandiganti dengan pidana kurungan selama 3 (tiga) bulan;Menetapkan agar supaya terdakwa ditahan;Memerintahkkan barang bukti berupa surat dan dokumen, tetap terlampir dalam berkas perka ra;
Membebankan Terdakwa tersebut untuk membayar biaya perkara dalam semua tingkat peradilan dandalam tingkat kasasi ini ditetapkan sebesar Rp .2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah);
Kernudian alas perintah tersebut peke rjaan ini saya jalankan ke alamat tersebut diatas sambil menyerahkanturunan relaas pemberitahuan ini untuknya dan disana saya bertcmu serta berbicara dengan ;_-,-;-__-'--_
. -. $ H , tJ lflJtUM,f J.-r ~..sa4M
g~Pr/'-~~~~~ ~ ~ / -r"
~~~:~~ti~~/l ,. :~:<Yang
.'PUT US AN
No. 1891 KlPid/2011
DEMI KEADILAN BERDASARKAN I<ETUHANAN YANG MAHA ESA
MAHKAMA H A G U N G
memeriksa perkara tindak pidana Korupsi da lam tingkat · kasasi te lah
memutuskan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa :
Nama : AGUSRIN M. NAJAMUDIN alias AGUS RIN
MARYONO,ST. alias Ir. AGU SRIN M.
NAJAMUDIN bin MARYONO;
tempat lahir : Bengkulu Selatan;
umur / tanggal lahir : 40 tahun/2 Juni 1969;
jenis kelamin : l.aki-laki:
kebanqsaan : Indon esia;
tempa t tingga! : Jalan Indra Caya NO.1 RT.004 Kelu raha n
Jitra.Kecarnatan Te luk Segara Bengkulu;
agama : Islam;
pekerjaan : Gubernur Provinsi Bengkulu;
Terdakwa berada di luar tahanan :
yang diajukan di muka persidangan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat karena
didakwa:
PRIMA1R :Bahwa Terdakwa AGUSRIN M. NAJAMUDIN alias AGUSRIN
MARYONO, ST alias ir. AGUSRIN M. NAJAMUDIN bin MARYO '0. Gubernur
Provin si Bengkulu periode tahun 2005. sampai dengan tahun 2010. diangkat
berdasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor : 1871M Tahun 2005 anggal 9
Novem ber 2005 , dengan Terpidana Drs. H. Chairuddi n (Kepala Dinas
Pendapatan Daerah Provinsi Bengkulu), sejak bulan Maret tahun 2006 sampa i
den gan bulan Mei tahun 2007, bertempat di Ged ung Daerah Provinsi Bengkulu
atau di Kantor Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu, atau setidak-tidaknya di
daerah hukum Pengadilan Negeri Bengku lu, yang berdasa rkan Keputusan
Ketua Mahkama h Agung Republik Indonesia NO.057/KMAlSKJIVI2009 tanggal
28 April 2009 tentang Penunjukkan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk
memeriksa dan memutuskan perkara pidana Terd akwa Ir. AGUSRIN M.
NAJAMUDIN bin MARYONO jo Pasal 85 KUHA P, Pengadilan Negeri Jakarta
Pusat berwe nang rnerneriksa dan mengadili perkara ini, telah melakukan atau
turut serta melakukan secara melawan hukum melakukan perbuatan
.memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat
merugikan keuangan Negara atau perekonomian Negara, yaitu Terdakwa
selaku GubernurProvinsi Bengkulu lelah menyetujui dan memerinlahkan
pembukaan Rekening Tambahan Dispenda Nomor : 00000115-01-001 421-30-3
pada Bank BRI Cabang Bengkulu di luar rekening Kas Umum Daerah,
kemudian Terdakwa menyetujui memindahkan Dana Bagi Hasil Pajak Bumi dan
Bangunan / Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (DBH-PBB/BPHTB)
dan penerirnaan lainnya yang seharusnya disetorkan ke Rekening Kas Umum
Daerah oleh Bank Operasional Ill, untuk dipindahkan ke Rekening Tambahan,
Dispenda Nomor : 00000115-01-001421-30-3 pada Bank BRI Cabang
Bengkulu, selanjulnya dana hasil pemindahan dari rekening tersebu oleh
Terdakwa diperintahkan untuk dipergunakan tidak sesuai peruntukkannya dan
tanpa persetujuan DPRD Provinsi Bengkulu melalui mekanisme APBD, yang
mengakibatkan kerugian keuangan Negara sebesar Rp.20.162.974.3 0, 0 (dua
puluh milyar seralus enampuluh dua jula sembilan ratus lujuh puluh empal ribu
tiga ratus rupiah) dengan cara sebagai berikut :
Bahwa perbuatan itu dilakukan oleh Terdakwa berawal dari beberapa kali
mengeluh kesulitan keuangan pribadl yang diularakannya kepada Drs. H.
Chairuddin (Kepala Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Bengkulu), maka
Drs. H. Chairuddin menawarkan kepada Terdakwa untuk menggunakan
uang Dana Bagi Hasil PBB / BPHTB dan penerimaan lannya yang akan
disetor melalui rekening Kas Umum Daerah, maka Drs. H. Chairuddin
mengusulkan supaya membuka rekening tambahan di luar rekening Kas
Umum Daerah untuk mempermudah mengeluarkan uang dirnaksud:
- Atas usul Drs. H. Chairuddin tersebut, Terdakwa selanjutnya memerintahkan
Drs. H. Chairuddin untuk membuka rekeninq tambahan dan pada tanggal 21
Maret 2006 Drs. H. Chairuddin membuka rekening tambahan Nomor :
00000115-01-001421-30-3 pada Bank BRI Cabang Bengkulu;
Setelah ada rekening tambahan tersebut kemudian Drs.H.Chairuddin
mendatangi dan berkonsultasi dengan pejabat Departemen Keuangan
Siamet Sugandi (aim) tentang penambahan dan penggunaan rekening diluar
rekening Kas Umum Daerah dan diperoleh penjelasan bahwa setiap
pembukaan rekening daerah harus ada pemberitahuan dari Gubernur;
Berdasarkan hasil konsultasi tersebut maka Terdakwa mendatangani Surat
Nomor : 900/2228/DPD.1 tanggal 22 Maret 2006 yang sudan disiapkan oleh
Drs. H.Chairuddin, yang ditujukan kepada Menteri Keuangan perihal
Penambahan Nomor Rekening Daerah yang memberilahukan telah dibuka
Ho 2 dan ' ? •
- Rekening Daerah Nemer : 00000115-01-001421-30-3 pada Bank BRI
Cabang Bengkulu dan rnernohon agar dana dari Pusat selain Dana Alokasi
Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) dapat dimasukkan ke
rekening yang dibuka tersebut;
Meskipun permohonan Terdakwa dalam membuka dan menggunakan
rekeing tambahan tersebut belum memperoleh jawaban Menteri Keuangan,
akan tetapi untuk segera mewujudkan keinginan Terdakwa, rnaka Drs. H.
Chairuddin selaku Kadispenda Provinsi Bengkulu dengan mendasarkan
kepada Surat Terdakwa Nemer : 900/2228/D PD.1 tanggal 22 Maret 2006,
telah menindaklanjuti dengan membuat Surat Nornor : 392/DPD.1/2006
tanggal 18 Maret 2006 yang dilujukan kepada Bank BRI Cabang Manna,
Argamakmur dan Curup, serta Surat Nemer: 900/6871DPD.1/2006 tanggal
14 Aguslus 2006 yang ditujukan kepada Bank Mandiri Cabang S. Parman
Bengkulu, pada pekeknya kedua surat tersebut memberilahukan bahwa
rekening Kas Umum Daerah Bengkulu Nemor : G.019 pada PT. Bank
Bengkulu tidakdiqunakan lagi dan dialihkan ke Rekening Kas Daerah Nemor
: 00000115-01-001421 -30-3 pada Bank BRI Cabang Bengkulu dan meminta
agar Dana Bagi Hasil PBB/BPHTB dan penerimaan lainnya yang ditampung
oleh Bank Oprasional III dimasukkan ke dalam Rekening Kas Daerah pada
Bank BRI dimaksud (reKening lambahan yang baru dibuka);
Bahwa selain itu Drs.H.Chairuddin juga dengan Surat Nomer :
a94/437/DPD.1/2006 tanggal 7 Juni 2006 meminta kepada Pimpinan Kanter
Pelayanan Pajak Provinsi Benqkulu dan Pimpinan Kantor Perbendaharaan
dan Kas Negara (KPKN) untuk menyampaikannya kepada Bank BRI Cabang
Bengkulu, Bank BRI Cabang Manna, Bank BRI Cabang Argamakmur dan
Bank BRI Cabang Curup, agar semua dana dari Pusat kecuali DAK dan
DAU supaya dimasukkan melalui Rekening Nemer : 000000115-01
0001421-30-3 pada Bank BRI Cabang Bengkulu;
Bahwa penggunaan rekening tambahan untuk menampung dan
mengeluarkan Keuangan Daerah di luar Rekening Kas Umum Daerah
tersebut bertentangan dengan :
a. Pasal 13 ayat (2) Undang Undang Ne.1 Tahun2004 tentang
. Perbendaharaan Negara yaitu "semua penerimaan dan pengeluaran
Daerah dilakukan melalui Rekening Kas Umum Daerah " ;
b. Pasal 12 ayat (2) sub a Undang Undang NO.33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dengan Pemerintah
Daerah, yaitu :"Dana Bagi Hasil dari Penerimaan PBB sebesar 90 %
Ha J can. R P
/ (sembilan puluh persen) untuk Daerah dengan rincian sebagai berikut :
16,2 % (enam belas koma dua persen) untuk daerah Provinsi yang
bersangkutan dan disalurkan ke Rekening Kas Umum Daerah Pravi si"
dan Pasal 12 ayat (4) sub a yaitu : "Dana Bagi Hasil dari penerimaan
BPHTB adalah sebesar 80% (delapan puluh persen) dengan rincia : 6
% (enam belas persen) untuk Daerah Provinsi yang bersangku an dan
dlsalurkan ke Rekening Kas Umum Daerah Provinsi".
c. Pasal 3 ayat (6) Undang Undang No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara yaitu : " Semua penerimaan yang menjadi hak pengeluara yang
menjadi kewajiban daerah dalam tahun anggaran yang bersangkutan
harus dimasukkan dalam APBD".
d. Pasal 122 ayat (3) Permendagri Nemor 13 Tahun 2006 yaitu :
"Penerimaan SKPD dilarang digunakan langsung untuk membiayai
pengeluaran kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang
. undangan"dan Pasal 131, yaitu : "sernua pendapatan dana perimbangan
. dan lain-lain pendapatan daerah yang sah ditaksanakan melalui rekening
Kas Umum Daerah dan dicatat sebagai pendapatan daerah".
e. Pasal 4 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nemer 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah menyatakan "Keuangan Daerah dikelola
secara tertib, taat pada peraturan perudang-undangan, efisien, ekonomis,
efektif, trasparan dan bertanggung jawab dengan memperhatikan asas
keadilan, kepatutan serta manfaat untuk masyarakat"dan ayat (2) yang
menyatakan bahwa "Pengelelaan Keuangan Daerah dilaksanakan dalam
suatu sistern yang terintegrasi yang diwujudkan dalam APBD" serta Pasal
59 ayat (1) yang menyatakan bahwa "penerimaan SKPD yang
merupakan penerimaan daerah tidak dapat dipergunakan langsung untuk
pengeluaran";
Sebagai tindak ianjut surat dari Drs. H. Cnairuodin tersebut, Bank
Operasienal III telah menyeterkan uang dana Bagi Hasil PBB / BPHTB dan
penerimaan lainnya ke Rekening Nemer : 00000115-01-001421-30-3 pada
BRI Cabang Bengkulu, hingga sampai penutupan rekening tanggal 11 Mei
2008 berjumlah Rp.21 .323.420.895,56 (dua puluh satu milyar tiga ratus dua
puluh tiga juta empat ratus dua puluh ribu delapan ratus sembilan puluh lima
rupiah lima puluh enam sen), yang terdiri dari :
1. Dana Bagi Hasil PBB sebesar Rp.19.776.607.745.00
2. Dana Bag; Hasil BPTHB sebesar Rp. 246.733.923,00
3. Penerimaan Bunga rekening sebesar Rp. 80.236.837,00
4. Penerimaan lainnya sebesar Rp. 1.219.842.390,66
Bahwa Dana Bagi Hasil PBB/BPHTB dan penerimaan lainnya yang masuk
ke Rekening Nomor : 00000115-01-001 421-30-3 pada BRI Cabang
Bengkulu tersebut kemudian oleh Terdakwa dan Drs. H. Chairuddin
digunakan tidak sesuai dengan peruntukkannya tanpa persetujuan DPRD
Provinsi Bengkulu melalui mekanisme APBD yaitu :
1. Dana sebesar Rp.9.179.846.000, seolah-olah dipergunakan seluruhnya
untuk pembangunan pabrik CPO padahal yang dipergunakan untuk
membangun pabrik CPO hanya sebesar Rp. 2.000.000.000 yang diterima
. oleh Heri Santoso Direktur Utama PT.SBM, selebihnya sebesar Rp.7.
179.846.000,00 dipergunakan untuk kepentingan Terdakwa yaitu :
1.1. Terdakwa meminta sejumlah uang kepada Drs. H.Chairuddin dan
untuk maksud tersebut Drs. H.Chairuddin merninta dasar
pengeluaran uang kepada Terdakwa, selanjutnya Terdakwa
memerintah untuk mengeluarkan uang dari rekening tambahan
dengan cara rnernanipulasi Surat dari Kepala Dinas Kimpraswil
Provinsi Bengkulu Nomor : 027/01 .67.a/B.II/Kimp/06 tanggal 5 Juni
2006 perihal Usulan Pengadaan Alat Berat dan Alat Bantu di Dinas
Kimpraswil Provinsi Bengkulu yang diterima Terdakwa dengan
memberikan disposisi kepada Kadispenda Provinsi Bengkulu (Drs.
H. Chairuddin) yang berisi seolah-olah Terdakwa memberikan
persetujuan untuk membeli AlaI Berat dan AlaI Banlu. Dengan dasar
disposisidari Terdakwa tersebut, kemudian pada tanggal 26 Oktober
2006 Drs. Chairuddin mencairkan dana aBH PBB/BPHTB dan
penerimaan lainnya dari Rekening Nomor : 000001 15-01-001421
30-3 pada Bank BRI Cabang Bengkulu senilai Rp. 3.35
000.000,00 selanjutnya pada tanggal 27 Oktober 2006 a
sebesar Rp. 1.500.000.000,00 diserahkan kepada Terdakwa me a
ajudan bernama Nuim Hayat, masing-masing sebesar Rp. 80 ._: 8.
000,00 diserahkan di Hotel Oasis Amir Jakarta dan sebesar Rp.-C:
000.000,00 diserahkan di Bank BRI Cabang SRI Kramat RaJa
Jakarta;
1.2. Terdakwa meminta sejumlah uang lagi kepada Drs, Chairuddin da
untuk maksud tersebut Drs. Chairuddin meminta dasar pengeluaran
uang dari rekening tambahan kepada Terdakwa,selanjutnya
Terdakwa memerintahkan untuk mengeluarkan uang dari rekening
tambahan dengan cara memanipulasi Surat dari Kepala Balitbang
Provinsi Bengkulu No. 520/347/S.I/Litbang tanggal 7 Juni 2006
perihal Permohonan Percepatan Program Kegiatan Pembibitan dan
Penanaman Jarak Pagar di Bengkulu yang dilerima Terdakwa
dengan memberi disposisi kepada Kadispenda Provinsi Bengkulu
(Drs. H. Chairuddin) yang berisi seolah-olah Terdakwa memberikan
perselujuan unluk membeli bibil jarak pagar. Dengan dasar disposisi
Terdakwa lersebut kemudian tanggal 4 Januari 2007 Drs.
H.Chairuddin mencairkan cek sebesar Rp. 3.500.000.000,00 (tiga
milyar lima ratus juta rupiah) di Bank SRI Cabang Sudirman Jakarta,
selanjulnya uang tersebut diserahkan kepada Terdakwa melalui
Chusnul Fikri yang sebelumnya pernah bekerja sebagai Slat
Gudang bagian Packing PT. Asa Karya Multiguna milik Terdakwa;
1.3. Untuk kepentingan pribadi Terdakwa dan Drs. H. Chairuddin
beberapa kali dikeluarkan dari rekening lambahan yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan sekitar Rp. 2.179.846.000.00;
2. Pembelian Travel Cek 200 lembar @ Rp, 10.000.000,00 atau seluruhnya
Rp. 2.000.000.000,00 dipergunakan unluk kepentingan Terdakwa, yaitu :
2.1 Ta8ggal 21 Juni 2006Terdakwa memila Travel Cek kepada Drs.
Chairuddin dengan memerintahkan mengeluarkan uang dari
rekening tambahan Rp.1 .000.000.000,00 (satu milyar rupiah),
kemudian pada tanggal 22 Juni 2006 Drs. Chairuddin menyerahkan
Travel Cek kepada Terdakwa sebanyak 100 lembar @ Rp. 10.000.
000,00 Nomor : CPH 358397 sampai dengan 358496 di Gedung
Daerah Jalan Indra Cava No.1 Bengkulu;
2.2 Tanggal 27 Oktober 2006 Terdakwa meminta uang kepada Drs. H.
Chairuddin sejumlah Rp. 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah),
kemudian Drs. H. Cahiruddin menyerahkan Travel Cek sebanyak 100
lembar @ Rp. 10.000.000,00 dengan Nornor : CPH 3586 sampai
dengan 358706 yang diserahkan kepada Terdakwa melal i ajudan
bernarna Nuirn Hayat bersarnaan sewaktu menyerahka ang Rp.
1.500.000.000,00 yang seolah-olah untuk membeli Alat Berat dan
Alat Bantu.
3. Atas perintah Terdakwa kepada Drs. Chairuddin, telah dikeluarka uang
dari rekening tambahan untuk ditransfer ke Rekening orang lain sebesar
Rp. 5.090.769.300,00 rnasing-masing :
No. No. Rekening Bank Nama Pemilik JumlahRekeninq RD.
1 104394768 BNI Cabano Aousman 100.000.000,00.
Hal. 6 aar; 38 hal Pu' 0 ' 89' K.1p' Sus/2C"
Gambir Badaruddin2 0507-01-00280950-1 KCP BRI Siamet 405.000.000,00. I
Denkeu Suaandi3 31 91898590 BCA Abdulrab A. 300.000.000,00.
Attamimi4 01 15-01-02858950-6 KC SRI Kusumawati 2.000.000.000,0::.
Bennkulu5 011 5-01-02864950-4 KG SRI H.M . Wasik 100.000.00: C-G.
Benakulu Salik6 0507-01-00638250-1 KGP SRI Andry Ahmad 1.670.769.300.00.
Deokeu Kosasih7 0507-01-00624450-9 KCP SRI Putut Drajat 495.000.0 0,00.
Deokeu Santoso8 4960121550 SGA Zakaria 20.000 000,00.
4 Pengeluaran lam dan rekeninq tambahan yang diperqunakan untuk
kepenti ngan pribadi Terdakwa dan Drs. Chai ruddin serta pihak-pil a' lain
yang tidak dapat dapat dipertanggung jawabkan sebesar Rp.
3.892.359.000,00 ;
Ak ibat perbuatan Terdakwa mengakibatkan kerugian keuangan Nega a Cq
Pemerintath Daerah Provinsi Bengkulu sejumlah Rp. 20.162.974.30 , (dua
puluh milyar seratus enam puluh dua juta sembilan ratus tujuh puluh ernpat ribu
tiga ratus rupiah) atau setidak-tidaknya sekitar sejumlah itu antara lain sesuai
hasll perhitungan Badan Pemeriksa Keuangan R.I Nomor : 65/S/I-XVl0712007
tanggal 30 Juli 2007;
Untuk menutupi perbuatannya, Terdakwa memerintahkan Drs.H.Cha'-uddin
(Kadispenda/Komisaris PT. Bengkulu Mandiri/PT. BM),Hamsyir Lair (Se da
Provins i Bengkulu), Iskandar Z.O (Karo Ekonomi Pemda Provinsi Benckulu)
dan Destriana Nirza (Dirut PT. BM) untuk melakukan penyerta an moda' PT.
Bengkulu Mandiri sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) kepada
PT.Sawit Bengkul u Madani (SBM) bergerak di bidang Sawit dan PT. Bahari
Bumi Nusantara (BBN) bergerak di bidang Penangkapan Ikan,kem cia
dana yang masuk ke PT. Sawit Bengkulu Madani (SBM) dan PT. Ba a i
Bumi Nusantara (BBN) oleh Drs.H.Cha irudin dipindahbukukan dari rekeni 9
PT. SBM dan PT. BBN ke Rekening Kas Daerah Pemerintah Pro i si
Bengkulu dengan maksud mengembalikan uang hasil DBH PBB/BPHTB da
penerimaan lainnya;
- Atas perintah Terdakwa tersebut,dibuat Surat Penawaran Investasi Saham
PT.SBM No.003/Dir-PT.SBM/IV/2007 dengan diberi tanggal mundur tanggal
4 Apr il 2007 dan PT,BBN No.005/Dir-PT.BBN/IV/2007 dengan diberi tanggal
mundur tanggal 2 Apri l 2007 yang ditujukan kepada Terdakwa selaku
Gubernur Provinsi Bengkulu, padahal surat penawaran dibuat sete lah
Hal 7 dan 38 a P
/ diadakan pertemuan di Gedung Daerah tanggal 6 Mei 2007 yang dipimpin
Terdakwa, dimana dalam pertemuan itu Terdakwa telah menentukan nilai
investasi yang ditawarkan kepada PT. BM dari PT. SBM sejumlah Rp.
16.200.000.000,00 (enam belas milyar dua ratus juta rupiah) dan dari PT.
BBN sejumlah Rp. 2.500.000.000,00 ;
Bahwa untuk keperluan dimaksud, Terdakwa selaku Gubernur Provinsi
Bengkulu dalam kedudukan Pemegang Saham PT. BM menguasakan
kepada Drs. Hamsyir Lair selaku Sekprov Bengkulu dengan Surat Kuasa
tertanggal 14 Mei 2007 untuk mengadakan RUPSLB (Rapat Urr.urn
Pemegang Saham Luar Biasa) PT. Bengkulu Mandiri (PT. BM) dengan
agenda mengesahkan penawaran yang diajukan PT.SBM dan PT.BBN.
Berdasarkan RUPSLB tersebut, pada tanggal 23 Mei 2007 dilakukan
pembayaran rnelalui transfer ke R.ekening PT. SBM No. 001.01.01790-5
sejumlah Rp. 16.200.000.000,00 (enam betas milyar dua ratus j ta rupiah)
dan ke Rekening PT. BBN No. 001.01.07.04789-1 sejumlah Rp.
2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) pada Bank Bengkulu,
namun pada hari itu juga (23 Mel 2007), Drs. H. Chairuddin mencairkan
kernbali dengan cara merninta Kusurnawati selaku Direktur PT.BBN dan Heri
Santoso selaku Direktur PT. SBM untuk menanda tangani cek yang telah
disiapkan dan ditulis angka nominal yang akan dicairkan. Selanjutnya Drs. H.
Chairuddin mencairkan cek senilai Rp. 2.500.000.000,00 (dua milyar lima
ratus juta rupiah) dari PT. BBN dan cek senilai Rp. 14.6 . 00.000,00
(empat belas milyar enam ratus juta rupiah) dari PT. SBM, dan pada hari itu
juga dana yang telah dicairkan tersebut disetorkan ke Kas U , urn Daerah
dengan Rekening G.019 pada Bank Bengkulu untuk menutupi uang yang
telah dipergunakan Terdakwa dan Drs. Chairuddin .
Perbuatan Terdakwa sebagairnana diatur dan diancam pida a Pasal 2
(1) jo Pasal 18 Undang Undang NO.31 Tahun 1999 sebagaimana e ah diubah
dengan Undang Undang No. 20 Tahun 2001 tentanq Perubahan a as Undang
Undang R.I No. 31 Tahun 1998 tentang Pernberantasan Tindak Pidana Ko upsi
jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUH Pidana.
SUBSIDAIR:
Bahwa Terdakwa AGUSRIN M. NAJAMUD IN alias AG S
MARYONO, ST alias Ir. AGUSRIN M. NAJAMUD IN bin MARYONO, G be w'
Provinsi Bengkulu periode tahun 2005 sampai dengan tahun 2010, diang. at
berdasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor : 187/M tahun 2005 tangga l 9
November 2005, dengan Terpidana Drs. H. Chairuddin (Kepala Dinas
Pendapatan Daerah Provinsi Bengkulu), pada waktu dan tempat sebagaimana
tersebut pada dakwaan Primair, yang berdasarkan Keputusan Ketua Mahkamah
Agung Republik Indonesia NO.057/KMAlSKIIV/2009 tanggal 28 April 2009
ten.anq Penunjukan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk memeriksa dan
memutuskan perkara pidana Terdakwa Ir. AGUSRIN M. NAJAMUDIN bin
MARYONO jo Pasal 85 KUHAP, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat berwenang
memeriksa dan mengadili perkara ini, telah melakukan atau turul serta
melakukan dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu
korporasi, menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada
padanya karena jabatan atau kedudukan, yang dapat merugikan keuangan
Negara atau perekonomian Negara, yaitu Terdakwa selaku Gubernur Provinsi
Bengkulu telah menyetujui dan memerintahkan pembukaan Rekening
Tambahan Dispenda Nomor : 000001 15-01-001421-30-3 pada Bank BRI
Cabang Bengkulu di luar rekening Kas Umum Daerah, kemudian Terdakwa
menyetujui memindahkan Dana Bagi Hasil Pajak Bumi dan Bangunan/Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (DBH-PBB/BPHTB) dan penerimaan
lainnya yang seharusnya disetorkan ke Rekening Kas Umum Daerah oleh Bank
Operasional III, untuk dipindahkan ke Rekening Tarnbahan Dispenda Nomor :
00000115-01-001421-30-3 pada Bank BRI Cabang Bengkulu, selanjulnya dana
hasil pemindahan dari rekening tersebul oleh Terdakwa diperinlahkan unt '
dipergunakan tidak sesuai peruntukkannya dan tanpa persetujuan DPR
Provinsi Bengkulu melalui rnekanisrne APBO, yang mengakibalkan kerugia
keuangan Negara sebesar Rp.20.162.974.300,00 (dua puluh milyar sera' s
enampuluh dua juta sembilan ratus tujuh puluh empat ribu tiga ratus o'a)
dengan cara sebagai berikut :
Bahwa Terdakwa selaku Gubernur Bengkulu melaksanakan t as dan
wewenang serta kewajiban Kepala Daerah sebagaimana ditenluka dalam
ketentuan Pasal 25 Undang Undang No.32 Tahun 2004 tentang Pe erintah
Daerah adalah :
a. Memimpin penyelengaraan Pemerintahan Daerah berdasarkan ebijakan
yang ditelapkan bersama DPRD;
b. Mengajukan rancangan Perda;
c. Menetapkan Perda yang telah mendapat persetujuan bersama OPRO;
d. Menyusun dan mengajukan rancangan Perda tenlang APBO kepada
DPRD untuk dibahas dan ditetapkan bersama;
e. Mengupayakan lerlaksananya kewajiban daerah;
/ f. · Mewakili daerahnya di dalarn dan di luar Pengadilan dan dapat menunju
kuasa hukum mewakilinya sesuai dengan Peraturan Perundang
Undangan;dan
g. Melaksanakan tugas dan wewenang lain sesuai dengan peraturan
Perundang-undangan.
Dalam melaksanakan fungsi tersebut, Gubernur Bengkulu selaku Kepala
Daerah mempunyai tugas antara lain sebagai Pemegang Kekuasaan
Mengelola Keuangan Daerah sesuai Peraturan Pemerintah Nomor : 58
Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan Permendagri
Nomor : 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keua gao
Daerah.
Bahwa perbuatan itu dilakukan oleh Terdakwa berawal dari beberapa !<:ali
mengeluh kesulitan keuangan pribadi yang diutarakan kepada Drs. H.
Chairuddin (Kepala Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Bengkulu), a a
Drs. H. Chairuddin menawarkan kepada Terdakwa untuk menggu axa
uang Dana Bagi Hasil PBB/BPHTB dan penerimaan lainnya yang a a
disetor melalui rekening Kas Umum Daerah, maka Drs. H. Chairuddi
mengusulkan supaya membuka rekening tambahan di luar rekening Kas
Umum Daerah untuk mempermudah mengeluarkan uang dimaksud.
Alas usul Drs. H. Chairuddin tersebut, Terdakwa selanjutnya rnernerinta xa
Drs. H. Chairuddin untuk membuka rekening tambahan dan pada tangga 2
Maret 2006 Drs. H. Chairuddin membuka rekening tambahan No or :
00000115-01 -001421-30-3 pada Bank BRI Cabang Bengkulu.
Setelah ada rekening tambahan tersebut kemudian Drs.H.Chai ud:::r "
mendatangi dan berkonsultasi dengan pejabat Departernen Keua"ga~
Siamet Sugandi (aim) tentang penambahan can penggunaan reker ''' ; C
luar rekening Kas Umum Daerah dan diperoleh penjelasan bahwa set ao
pembukaan rekening Daerah harus ada pemberitahuan dari Gubernur.
Berdasarkan hasil konsultasi tersebut maka Terdakwa menandata ga~
Surat Nomor : 900/2228/DPD.1 tanggal 22 Maret 2006 yang sudah disiap a ~
oleh Drs. H.Chairuddin, yang ditujukan kepada Menteri Keuangan peri'1a
penambahan nornor rekening Daerah yang memberitahukan telah dib l<a
rekening Daerah Nomor : 0000011 5-01-001421-30-3 pada Bank B
~abang Bengkulu dan memohon agar dana dari Pusat selain Dana Alokas
Umum (DAU) dan Dana A!okasi Khusus (OAK) dapat dimasukkan ke
rekening yang dibuka tersebut.
Meskip un permohonan Terdakwa dalam membuka dan menggunakan
rekening tambahan tersebut belum memperoleh jawaban Menteri Keuangan ,
akan telapi untuk segera mewujudkan keinginan Terdakwa, maka Drs. H.
Chairuddin selaku Kadispenda Provlnsl Bengk ulu dengan mendasarkan
kepada Surat Terdakwa Nomer : 900/2228JDPD.1 tanggal 22 Maret 2006,
telah menindaklanjul i dengan · membuat Surat Nemor : 392/DPD.I/2006
tanggal 18 Maret 2006 yang ditujukan kepada Bank BRI Cabang Manna,
Argamakmu r dan Curup, serta Surat Nomor : 900/687JDPD.1/2006 tanggal
14 Agustus 2006 yang ditujukan kepada Bank Mandiri Cabang S. Parman
Bengkulu, pada pokoknya kedua surat tersebut memberitahukan bahwa
rekening Kas Umum Daerah Bengkulu Nomor : G.019 pada PT. Bank
Bengkulu tidak digunakan lagi dan dialihkan ke rekening kas Daerah Nomor :
00000 115-01 -001421-30-3 pada Bank BRI Cabang Bengkulu dan meminta
agar Dana Bagi Hasil PBB/BPHTB dan penerimaan lainnya yang ditampung
oleh Bank Oepras ional III dimasukkan ke dalam rekening Kas Daerah pada
Bank BRI dimaksud (rekening tarnbahan yang baru dibuka).
Bahwa selain itu Drs.H.Chairudd in juga dengan Surat Nomor
894/437JDPD.1I2006 tanggal 7 Juni 2006 meminta kepada Pimpinan Kanter
Pelayanan Pajak Provinsi Bengkulu dan Pimpinan Kantor Perbendaharaan
dan Kas Negara (KPKN) untuk menyampa ikannya kepada Bank BRI Cabang
Bengkulu, Bank BRI Cabang Manna, Bank BRI Cabang Argamakmur da
Bank BRI Cabang Curup, agar sernua dana dari Pusat kecuali OAK da
DAU supaya dimasukkan rnelalui rekening Nomor: 000000115-01-000 42
30-3 pada Bank BRI Cabang Bengkulu.
Bahwa perbuatan Terdakwa dan Drs. H. Chairuddin yang me gguna an
Rekening Tambahan untuk menampung dan mengeluarkan ' euangan
Daerah diluar rekening Kas Umum Daerah adalah sebagai pe uatan
penyalahgunaan wewenang, kesempatan, atau sarana yang ada padanya
baik kedudukan Terdakwa sebagai Gubernur Provinsi Benqkc J ca Drs.
Chairuddin sebagai Kadispenda Provinsi Bengkulu di dalam rr-e'a sanakan
lugas dan wewenangnya tidak sessua i dengan Peraturan perundang
undangan sebagaimana ditentukan dalam Pasal 25 Undang U dang Nomor
32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, karena berten tai ga dengan:
a. Pasal1 3 ayat (2) UU NO. 1 Tahun2004 lentang Perbendaharaan Negara
yaitu "sernua penerimaan dan pengeluaran Daerah dilakukan melalui
rekening Kas Umum Daerah " ;
a ., jar ~ a P _
b. Pasal 12 ayat (2) sub a Undang Undang No. 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah
Daerah, yaitu : "Dana Bagi Hasil dari Penerimaan PBB sebesar 90 %
(sembi /an puluh persen) untuk Daerah dengan rineian sebagai berikut :
16,2 % (enam belas kama dua persen) untuk daerah Provinsi yang
bersangkutan dan disalurkan ke Rekening Kas Umum Daerah Provinsi"
dan Pasal 12 ayat (4) sub a yaitu : "Dana Bagi Hasil dad Penerimaan
BPHTB adalah sebesar 80% (delapan puJuh persen) dengan rincian : 16
% (enam belas persen) untuk daerah Provinsi yang bersangkutan dan
. disalurkan ke Rekeninq Kas Umum Daerah Provinsi".
c. Pasal 3 ayat (6) Undang UndangNo.17 Tahun 2003 tenlang Keuangan
Negara yaitu : " Semua penerimaan yang menjadi hak pengeluaran yan9
menjadi kewajiban Daerah dalam Tahun Anggaran yang bersangkutan
harus dimasukkan dalam APBD".
d: Pasal 122 ayat (3) Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 yaitu :
"Penerimaan SKPD dilarang digunakan langsung untuk membiayai
pengeluaran keeuali ditentukan lain oleh peraluran perundanq
undangan"dan Pasal 131, yailu : "semua pendapatan dana perimbangan
dan lain-lain pendapatan Daerah yang sah dilaksanakan melalui reker.inq
Kas Umum Daerah dan dicatat sebaqai pendapalan Daerah".
e. Pasal 4 ayat (1) Peraturan Pemerinlah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Penge/olaan Keuangan Oaerah menyatakan "Keuangan Daerah dikelola
secara tertib, taat pada peraturan perudang-undangan, efisien, ekonomis,
efektif, trasparan dan bertanggung jawab dengan memperhalikan asas
keadilan, kepatutan serta manfaat untuk rnasyarakat"dan ayat (2) yang
menyatakan bahwa "Pengelolaan Keuangan Daerah dilaksanakan dala
sualu sistem yang terintegrasi yang diwujudkan dalam APBO" serta Pasa
59 ayat (1) yang menyatakan bahwa "penerimaan SKPO ya: 9
merupakan penerimaan Daerah tidak dapat dipergunakan langsl; "1g
untuk pengeluaran";
- Sebagai tindak lanjut surat dari Drs. H. Chairuddin lersebut, Sa'"
Operasional III telah menyetorkan uang dana Bagi Hasil PBB/BPHTB can
penerimaan lainya ke Rekening Nomor : 00000115-01-00 1421-30-3 oaca
BRI Cabang Bengkulu, hingga sampai penutupan rekening tanggal 1 ' ei
2008 berjumlah Rp.21.323.420.895,56 (dua puluh salu milyar tiga ratus c a
puluh tiga juta empat ratus dua puluh ribu delapan ratus sembilan puluh ·...,a
rupiah lima puluh enam sen), yang terdiri dari :
/,/
1. Dana Bagi Hasil PBB sebesar Rp.19.776.607.745,OO
2. Dana Bagi Hasil BPTHB sebesar Rp. 246.733.923,00
3. Penerimaan Bunga rekening sebesar Rp. 80.236,837,00
4. Penerimaan lainnya sebesar Rp. 1.219.842.390,66
Bahwa Dana Bagi Hasil PBB/BPHTB dan penerimaan lainnya yang masuk
ke rekening 00000115-01-001421-30-3 pada BRI Cabang Bengkulu tersebut
kemudian oleh Terdakwa dan Drs. H. Chairuddin digunakan tidak sesuai
dengan peruntukannya tanpa persetujuan DPRD Provinsi Bengkulu melalui
mekanisme APBD, yaitu :
1. Dana sebesar Rp.9.1 79.846.000,OO seolah-olah dipergunakan"
seluruhnya untuk pembangunan pabrik CPO padahal yang diperqunakan
untuk membangun pabrik CPO hanya sebesar Rp. 2.000.000.000,00
yang diterima oleh Heri Santoso Direktur Utama PT.SBM, selebihnya
sebesar Rp.7.1 79.846.000,00 dipergunakan dengan tujuan
menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasl,untuk
kepentingan Terdakwa yaitu ;
1.1 Terdakwa meminta sejum1ah uang kepada Drs. H.Chairuddin dan
untuk maksud tersebut Drs. H.Chairuddin meminta dasar
pengeluaran uang kepada Terdakwa, selanjutnya Terdakwa
memerintah untuk mengeluarkan uang dari rekening tambahan
dengan cara memanipulasi Surat dari Kepala Dinas Kimpraswil
Provinsi Bengkulu Nomor,: 027/01.67.a/B.II/KilTlp/OG tanggal 5 Juni
2006 perihal Usulan Pengadaan Alat Berat dan Alat Bantu di Dinas
Kimpraswil Provinsi Bengkulu yang diterima Terdakwa dengan
memberikan disposisi kepada Kadispenda Provinsi Bengkulu (Drs. H.
Chairuddin) yang berisi seolah-olah Terdakwa memberikan
persetujuan untuk membeli Alat Berat dan Alat Bantu. Dengan dasar
disposisidari Terdakwa tersebut, kemudian pada tanggal 26 Oktober
2006 Drs. Chairuddin mencairkan dana DBH PBB/BPHTB dan
penerimaan lainnya dari rekening Nomor : 00000115-01-001421-30
3 pada Bank BRI Cabang Bengkulu senilai Rp. 3.350.000.000,00'"j,
selanjutnya pada tanggal 27 Oktober 2006 uang sebesar Rp. 1.500.
000.000,00 diserahkan kepada Terdakwa melalui ajudan bernama
Nuim Hayat, masing-masing sebesar Rp. 800.000.000,00 diserahkan
di Hotel Oasis Amir Jakarta dan sebesar Rp. 700.000.000,00
diserahkan di Bank SRI Cabang BRI Kramat Raya Jakarta;
Hal. 13 carl 38 hal. PUI. O. 1891 I<JP' . sI2O ,
1.2 Terdakwa meminta sejumlah uang lagi kepada Drs. Chairuddin dan
untuk maksud tersebut Drs. Chairuddin meminta dasar pengeluaran
uang dari rekening tambahan kepada Terdakwa, selanjutnya
Terdakwa memerintahkan untuk mengeluarkan uang dari rekening
tambahan dengan cara memanipulasi Surat dari Kepala Balitbang
Provinsi Bengkulu No. 520/347/B.I/Litbang tanggal 7 Juni 2006
perihal Permohonan Percepatan Program Kegiatan Pembibitan dan
Penanaman Jarak Pagar di Bengkulu yang diterima Terdakwa
dengan rnernberi disposisi kepada Kadispenda Provinsi Bengkulu
(Drs. H. Chairuddin) yang berisi seolah-olah Terdakwa memberikan
persetujuan untuk membeli bibit jarak paqar. Dengan dasar disposisi
Terdakwa tersebut kemudian tanggal 4 Januari 2007 Drs..H.Chairuddin mencairkan cek sebesar Rp. 3.500.000.000,00 (tiga
milyar lima ratus juta rupiah) di Bank SRI Cabang Sudirman Jakarta ,
selanjutnya uang tersebut diserahkan kepada Terdakwa melalui
Chusnul Fikri yang sebelumnya pernah bekerja sebagai Staf Gudang
bagian Packing PT. Asa Karya Multiguna milik Terdakwa;
1.3 Untuk kepentingan pribadi Terdakwa dan Drs. H. Chairuddin
beberapa kali dikeluarkan dari rekening tambahan yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan sekitar Rp. 2.179.846.000,00;
2. Pembelian Travel Cek 200 lembar @ Rp. 10.000.000,00 atau seluruhnya
Rp. 2.000.000.000,00 dipergunakan dengan tujuan rnenquntunqkan dj,'
sendiri atau orang lain atau suatu korporasi.untuk kepentingan Terda va,
yaitu :
2.1 Tanggal 21 Juni 2006 Terdakwa memita Travel Cek kepada Drs.
Chairuddin dengan memerintahkan mengeluarkan uang dari re ening
tambahan Rp. 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah),kemudian pada
tanggal 22 Juni 2006 Drs. Chairuddin menyerahkan Travel Cek
kepada Terdakwa sebanyak 100 lembar @Rp. 10.000.000.00 Nomor
: CPH 358397 sampai denqan 358496 di Gedung Daerah Jalan Indra
Caya NO.1 Bengkulu;
. 2.2 Tanggal 27 Oktober 2006 Terdakwa meminta uang kepada Drs. 1-1.
Chairuddin sejumlah Rp. 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah),
kemudian Drs. H. Cahiruddin menyerahkan Travel Cek sebanyak 100
lembar @ Rp. 10.000.000,00 dengan Nomor: CPH 358607 sampai
dengan 358706 yang diserahkan kepada Terdakwa melalui ajudan
bernama Nuim Hayat bersamaan sewaktu menyerahkan uang Rp.
1.500.000.000,00 yang seolsh-olah untuk membeli Alat Berat dan Alat
Bantu;
3. Dengan tujuan mengunlungkan diri sendir i alau orang lain atau suatu
korporasi, alas perinlah 'Terdakwa kepada Drs. Chairuddin, telah
dikelua rkan uang dari rekening tambahan untuk ditransfer ke Reken ing
. orang lain sebesar Rp. 5.090.769.300,- masing -masing :
No. No. Rekening Bank Nama Pemilik JumlahRekenina RD.
1 104394768 BNI Cabang Agusman 100.000.000,00 .Gambir Badaruddin
2 0507-01-00280950-1 KCP BRI Siamet 405.000.000,00 .Deokeu Suaandi
3 3191898590 BCA Abdulrab A. 300.000.000,00.Atta mimi
4 0115-01-02858950-6 KC BRI Kusumawati 2.000.000.000.00.Benokulu
5 0115-01-02864950-4 KC BRI H.M. Wasi k 100.000.000.00.Benqkulu Salik
6 0507-01-00638250-1 KCP BRI Andry Ahmad 1.670.769.300.) 0 IDeokeu Kosasih
7 0507-01-00624450-9 KCP BRI Putul Drajal 495.000.000.00 .Deokeu Santoso
8 4960121550 BCA Zakaria 20.000.000.00.
4.. Pengeluaran lain dari rekening lambahan yang dipergunakan untuk
kepenlingan pribadi Terdakwa dan Drs. Chairuddin serta piha' -pihak lain
yang tidak dapat dapat dipertanggungjawabkan sebesar Rp.
3.892.359.000,00 ;
Akibat perbuatan Terdakwa mengakibalkan kerugian keua ga Negara Cq
Pemerinlah Daerah Provinsi Bengkulu sejumlah Rp. 20. 62.974.300,00 (dua
puluh milyar seratus enam puluh dua juta sembila n ratus luj puluh empat ribu
tiga ratus rupiah) alau selidak-lidaknya sekilar sejumlah i u antara lain sesuai
hasil perhilungan Badan Pemeriksa Keuangan R.I Nomor : 65/S/I-XV/07/2007
tang gal 30 JUli,2007;
- Untuk menutupi perbuatannya, Terdakwa memerintahka n Drs.H.Chairuddin
(Kadispenda/Komisaris PT.Bengkulu Mandiri/PT.BM), Hamsyir Lair (Sekda
Provinsi Bengkulu), Iskandar Z.O (I<aro Ekonomi Pemda Provinsi Bengkulu)
dan Destriana Nirza (Dirut PT.BM) untuk melakukan penyertaan modal PT.
Bengkulu Mandiri sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) kepada PT.
Sawi! Bengkulu Madani (SBM) bergerak di bidang Sawil dan PT. Bahari
Bumi Nusantara (BBN) bergerak di bidang Penangkapan Ikan, kemud ian
dana yang masuk ke PT. Sawit Bengkulu Madani (S8M) dan PT. Bahari
Bumi Nusantara (BBN) oleh Drs.H.Chairudin dipindahbukukan dari reke ing
PT. SBM dan PT. BBN ke ' Rekening Kas Daerah Pemerintah Provinsi
Bengkulu dengan maksud mengembalikan uang hasil DBH PBB fBPHTB
dan penerimaan lainnya;
- Atas perintah Terdakwa tersebut, dibuat Surat Penawaran Investasi Saham
PT.SBM No.003/Dir-PT.SBM/IV/2007 dengan diberi tanggal mundu r tanggal
4 A pril 2007 dan PT.BBN NO.005fDir-PT.BBN/IVf2007 dengan diberi tanggal
mundur tanggal 2 April 2007 yang ditujukan kepada Terdakwa selaku
Gubernur Provinsi Bengkulu, padahal surat penawaran dibuat setelah
diadakan pertemuan di Gedung Daerah tanggal 6 Mei 2007 yang dipimpin
Terdakwa, di mana dalam pertemuan itu Terdakwa telah menenlukan nilai
investasi yang ditawarkan kepada PT. BM dari PT. SBM sejumlah Rp.
16.200.000.000,00 (enam belas milyar dua ratus juta rupiah) dan dari PT.
BBN sejumlah Rp. 2.500.000.000,00 ;
Bahwa untuk keperluan dimaksud, Terdakwa selaku Gubernur Provinsi
Bengkulu dalam kedudukan Pemegang Saham PT. BM menguasakan
kepada Drs. Hamsyir Lair selaku Sekprov Bengkulu dengan Sural Kuasa
tertanggal 14 Mei 2007 untuk mengadakan RUPSLB (Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa) PT. Bengkulu Mandi ri (PT. BM) dengan
agenda mengesahkan penawaran yang diajukan PT. SBM dan PT. BBN.
Berdasarkan RUPSLB tersebut , pada tanggal 23 Mei 2007 dilakukan
pembayaran melalu i transfer ke Rekeninq PT.SBM No. 001.01.01790-5
sejumlah Rp.16.200.000.000,00 (enam belas milyar dua ratus juta rupiah)
dan ke Rekening PT. BBN No. 001.01.07.04789-1 sejumlah Rp.2.500.
000.000,- (dua milyar lima ratus juta rupiah) pada Bank Bengkulu, namun
pada hari itu juga (23 Mei 2007), Drs. H. Chairuddin mencairkan kembali
dengan cara meminta Kusumawati selaku Direktu r PT. SSN dan Heri
Santoso seJaku Direktur PT. SSM unluk menandalangani cek yang telah
disiapkan dan dilulis angka nominal yang akan dicairkan. Selanjutnya Drs. H.
Chairuddin mencairkan cek senilai Rp. 2.500.000.000,00 (dua milyar lima
ratus [uta rupiah) dari PT. BBN dan cek senilai Rp. 14.600. 000.000,00
(ernpat belas milyar enam ratus juta rupiah) dari PT. SBM, dan pada hari ilu
, ' .' h I<-'~,' Umum Daerah
- , • .;;.1 , • • • , .:,1 ,"
Hal. 16 dan 38 hal. Put. ' 0 , 1891 Kl?id.Susl20 11
PBB/BPHTB serta penerimaan lainnya yang tetan dipergunakan Terdakwa
dan Drs, Chairuddin.
Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana Pasal 3 jo
Pasal 18 Undang Undang No, 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah
denqan Undang Undang No. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang
Undang RI No, 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUH Pidana;
Mahkamah Agung tersebul ;
Membaca luntulan pidana Jaksa/Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri
Bengkulu tanggal 19 April 2011 sebagai berikul :
1. Menyatakan Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bE7rsalah
melakukan tindak pidana Kerupsi sebagaimana diatur dan diancam pidana
dalam Pasal 2 ayat 1 Undang Undang Nemer 31 Tahun 1999 yang lelah
diubah dan ditambah dengan Undang UndangNemor 20 Tahun 2001 tentang
Perubahan atas Undang Undang RI Nemer 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi [o Pasal 55 ayal 1 ke-1 KUH
Pidana, sebagaimana dalam dakwaan Primair ;
2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa berupa pidana penjara selama 4
(empat) tahun dan 6 (enam) bulan dengan perintah agar Terdakwa dilakukan
penahanan Rutan, ditambah dengan denda sebesar Rp.500.000.000,OO
(lima ratus juta rupiah) subsidair selama 6 (enam) bulan kurungan;
3. Menyatakan barang bukti berupa surat-surat dan dokumen tetap
dilampirkan dalam berkas perkara ;
4. Menetapkan agar Terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 5.000,00
(lima ribu rupiah);
Membaca putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Ne,2113/Pid.BI
2010IPN.JKT.PST.tanggaI24 Mei 2011 yang amar lengkapnya sebagai berikut:
1. Menyatakan Terdakwa AGUSRIN M. NAJAMUDDIN alias AGUSRIN
MARYONO, ST alias IR. AGUSRIN M. NAJAMUDDIN bin. RYONO tidak
terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan lindak pidana
Kerupsi yang dilakukan secara bersama-sama dengan Drs. Chairuddin
sebagaimana yang tercantum dalam dakwaan Primair maup n dalam
dakwaan Subsidair;
2. Membebaskan Terdakwa AGUSRIN M, NAJAMUDDIN alias AGUSRIN
MARYONO " ST alias IT. AGUSRIN M. NAJAMUDIN bin MARYONO dari
dakwaan Primair maupun dakwaan Subsidair;
3. Memulihkan hak dan kedudukan Terdakwa tersebut di atas dalam
kemampuan, harkat dan martabatnya;
4. Menyatakan barang bukti berupa surat dan dokumen tetap dilampirkan
dalam berkas;
5. Membebankan biaya perkara kepada Negara;
Mengingat akan akta tentang permohonan kasasi No. No.29/Akta.Pidl
2011/PN.Jkt.Pst yang dibuat oleh Panitera pada Pengadilan Negeri Jakarta
Pusat yang menerangkan, bahwa pada tanggal 1 Juni 2011 Jaksa/Penuntut
Umum pada Kejaksaan Negeri Bengkulu telah mengajukan permohonan kasasi
terhadap putusan Pengadilan Negeri tersebut ;
Memperhatikan memori kasasi bertanggal 14 Juni 201 1 dari Jaksal
Penuntut Umum sebagai Pemohon Kasasi yang diterima di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 14 Juni 2011 ;
. Membaca surat-surat yang bersangkutan ;
Menimbang, bahwa putusan Pengadilan Negeri tersebut telah dijatuhkan
dengan hadirnya Pemohon KasasilJaksa/Penuntut Urnurn pada Kejaksaan
Negeri Bengkulu pada tanggal 24 Mei 201 1 dan Pemohon Kasasi/Jaksal
Penuntut Umum mengajukan permohonan kasasi pada tanggal 1 Juni 2011
serta memori kasasinya telah diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat pada tanggal 14 Juni 2011 dengan demikian permohonan kasasi
beserta dengan alasan-alasannya telah diajukan dalam tenggang waktu dan
dengan cara menurut undang-undang ;
Menimbang, bahwa Pasal 244 KUHAP (Kitab Undang-Undang Hukum
Acara Pidana) menentukan bahwa terhadap putusan perkara pidana yang
diberikan pada tingkat terakhir oleh Pengadilan lain selain daripada Mahkamah
Agung, Terdakwa atau Penuntut Umum dapat mengajukan permintaan asasi
kepada Mahkamah Agung kecuali terhadap putusan bebas ;
Menimbang, bahwa akan tetapi Mahkamah Agung berpendapat bahwa
selaku badan peradilan tertinggi yang mempunyai tugas untuk membi a dan
menjaga agar semua hukum dan undang-undang di se!uruh wilayah egara
diterapkan secara tepat dan adil, Mahkamah Agung wajib rnemeriksa apabila
ada pihak yang mengajukan permohonan kasasi terhadap putusan Pengadilan
bawahannya yang membebaskan Terdakwa, yaitu guna menentukan sudah
tepat dan adilkah putusan Pengadilan bawahannya itu ;
Menimbang, bahwa namun demikian sesuai Yurisprudensi yang sudah
ada apabila .ternyata putusan Pengadilan yang membebaskan Terdakwa itu
merupakan pembebasan murni sifatnya, maka sesuai ketentuan Pasal 244
KUHAP (Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana) tersebut, permohona
kasasi tersebut harus dinyatakan tidak dapat diterima :
Menimbang, bahwa sebaliknya apabila pembebasan itu didasarkan pada
penafsiran yang keliru terhadap sebutan tindak pidana yang dimuat datan surat
dakwaan dan bukan didasarkan pada tidak terbuktimya suatu unsur perc a an
yang didakwakan, atau apabila pembebasan itu sebenarnya adalah me, pakan
putusan lepas dari segala tuntutan hukurn, atau apabila dalam me 'a' hkan
putusan itu pengadilan telah melampaui batas kewenangannya ( meso ip n hal
ini tidak diajukan sebagai alasan kasasi), Mahkamah Agung atas dasar
pendapatnya bahwa pembebasan itu bukan merupakan pernbebasan yang
murni harus menerima permohonan kasasi tersebut ;
Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemo 0 Kasasil
Jaksa/Penuntut Umum pada pokoknya adalah sebaga! berikut :
1. Bahwa judex facti telah keliru dan salah menerapkan hukum pe buktian
atau peraturan hukum tidak diterapkan sebagaimana mestinya tersebut
terlihat dalam pertimbangan yang mendasari putusannya yaitu :
- Bahwa dalam kasus ini telah terbukti adanya tindak pidana Korupsi yang
dibuktikan dengan telah dibukanya rekening tambahan Dinas
Pendapatan Daerah Nomor : 00000115-01-0011421-30-3 untuk
menampung Dana Bagi Hasil PBB/BPHTB Provinsi Bengkuludan
. penerimaan lainnya, yang semestinya dana tersebut masuk ke rekening
Kas Daerah No. G 01 9 pada Bank Bengkulu dan sejak pembukaan
rekening Nomor : 00000115-01-001421-30-3 pada Bank BRI Cabang
Bengkulu tanggal 21 Maret 2006 sarnpal dengan penutupan rekening
tanggal 11 Mei 2007, dana PBB/BPHTB dan penerimaan lainnya yang
masuk dalan rekening tersebut berjumlah Rp.21.323,420.895,56 (dua
puluh satu milyar tiga ratus dua puluh tiga juta empat ratus dua pulL!h ribu
delapan ratus sembiIan puluh lima rupiah lima puluh enam sen), yang
terdiri dari:
1. Dana Bagi Hasil PBB sebesar Rp.19.776.607.745,00,-
2. Dana Bagi Hasil BPTHB sebesar Rp. 246.733.923,00,- ,
3. Penerimaan Bunga Rekening sebesar Rp. 80.236.837,00,-
4. Penerimaan lainnya sebesar Rp. 1.219.842.390,66,-
- Bahwa Dana Bagi Hasil PBB/BPHTB dan penerimaan lainnya yang
masuk ke rekening 00000115-01-001421-30-3 pada BRI Cabang
Bengkulu tersebut, selanjutnya telah direaliasikan dan dipergunakan
senilai Rp.20.162.974.300,00,00 (dua puluh milyar seratus enam puluh
dua juta sembilan ratus tujuh puluh empat ribu tiga ratus rupiah), tanpa
melalui mekanisme APBO, sedangkan senilai RpA06.302A59,66 (empat
ratus enam juta tiga ratus dua ribu empat ratus lima puluh sembilan
rupiah enam puJuh enam sen) masih lersimpan dalam rekening, yang
merupakan dana yang belum direalisasikan, sehingga menimbulkan
kerugian keuangan Negara Cq Pernerintah Oaerah Provinsi Bengkulu
sebesar Rp. 20.162.974.300,00,00 (dua puluh milyar seratus enam puluh
dua [uta sembilan ratus tujuh puluh empal ribu liga ralus rupiah) atau
setidak-lidaknya sekitar sejumlah itu, sesuai hasil perhitungan Badan
Pemeriksa Keuangan R.I Nomor : 65/S/I-XV/07/2007 tanggal 30 Jull 2007
dan dari fakta perbuatan tersebut di atas, maka saksi Ors.Chairudin
selaku Kadispenda Provinsi Bengkulu (dalam perkara terpisah) telah
. dinyatakan bersalah melakukan tindak pidana Korupsi sebagaimana
putusan Pengadilan Negeri Bengkulu No.84/Pid.B/2008/PN.Skl tanggal
28 Juli 2008 jo Putusan Pengadilan Tinggi NO.75/Pid.S/2008/PT.SKL jo
Mahkamah Agung No.2240 KlPid.Sus/2008 tanggal 3 Februari 2009.
Oalam pertimbangan Majelis Hakim hal 11 4-115, telah mempertim
bangkan adanya penyerlaan modal dari Sadan Usaha ilik Oacrah
(BUMO) yaitu dari PT. Bengkulu Mandiri ke PT. Sahari Bumi Nusantara
(PT. SSN) senilai Rp. 2.5 rndia r dan PT. Sawit Seng lu Madani (PT.
SSM) senilai Rp. 16,2 milyar, yang penyertaan modal ersebul diketahui
oleh Terdakwa selaku Gubernur Sengkulu, letapi judex faclidalam
putusannya tidak mempertimbangkan bahwa dana yang berasal dari PT.
Sengkulu Mandiri yang semestinya digunakan unluk penyertaan modal
tersebul, ternyala lidak digunakan untuk penyertaan modal, namun
dipergunakan untuk mengembalikan dana PSS/SPHTS.
Terhadap fakta-fakta yang lerungkap tersebut,judex facti berpendapat
perbuatan pidana Korupsi itu tidak dapat dipertanggungjawabkan kepada
. Terdakwa karena :
. 1. Terdakwa tidak mengetahui adanya pembukaan rekening Nomor :
00000115-01-001421 -30-3 pada Sank SRI Cabang Sengkulu dan
dilakukan sendiri oleh saksi Ors.Chairuddin.
2. Sahwa saksi Ors.Charuddin telah memalsukan tanda tangan
Terdakwa pada Surat Nomor : 900/2228/DPD.1tanggal22 Maret 2006
perihal Penambahan Nomor Rekening Daerah, yang ditujukan
kepada Menteri Keuangan R.1.
Hal 20 can 38 hal. Put. 0 1891 I<i ..5 . ,
3. Terdakwa tidak pernah menerima dana PBB/BPHTB yang telah
ditampung dalam Nomor : 0000011 ?-01-001421-30-3 pada Bank BRI
Cabang Bengkulu.
4. Penyertaan modal dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsl
Bengkulu yaitu dari PT. Bengkulu Mandiri ke PT. Bahari Bum]
Nusantara dan PT. Sawit Bengkulu Madani telah sesuai dengan
prosedur.
Memperhatikan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tersebut di
atas, bahwa judex facti berpendapat telah terjadi penyalahgunaan Dana
Bagi Hasil PBB/BPHTB diluar peruntukkannya, tetapi Terdakwa Ir.
Agusrin M Najamudin tidak dapat dipertanggungjawabkan atas perbuatan
tersebut.
Bahwa dengan adanya fakta telah terjadi penyalahgunaan Dana Bagi'
Hasil PBB/BPHTB diluar peruntukkannya tersebut, dengan demikian
amar putusan yang berbunyi Terdakwa dibebaskan dari segala dakwaan,
semestinya bukanlah suatu putusan yang bersifat "bebas rnurni" atau
vrijspraak, namun putusan yang dijatuhkan adalah suatu pembebasan,
tidak murni (onziivene vrijspraak) atau lepas dari segala tuntutan hukum
(ontslag van aile rechstvervolging), karena dalam perkara telah terbukti
. adanya perbuatan pidana.
Oleh karena putusan tersebut bukan sebagai pembebasan murni, maka
berdasarkan kebenaran dan keadilan serta Yurisprudensi tetap, maka
terhadap putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (iuoex facti) tersebut
dapat diajukan kasasi.
Bahwa setelah Pemohon Kasasi/Jaksa/Penuntut Umum mempelajari dan
menelaah secara seksama putusan Pengadilan Neger; Jakarta Pusat
Nomor : 2113/Pid.8/2010/PN.Jkt.Pst tanggal 24 Mei 2011, maka
Pemohon Kasasi/Jaksa/Penuntut Umum dalarn perkara ini berpendapat,
bahwa judex facti dalam memeriksa dan mengadili perkara ini,
menerapkan suatu peraturan hukum tidak sebagaimana mestinya dalam
. hal ini hukumpembuktian tidak diterapkan sebagaimana mestinya.
Bahwa judex facti dalam memeriksa dan mengadili perkara ini tela
melakukan kelalaian, tidak dengan sempurna dan objektif sebagimana
diharuskan hukum memperhatikan dan mempertimbangkan seluruh alat
alat pembuktian yang diperoieh dalam persidangan, sehingga
menyebabkan Surat Dakwaan Jaksa/Penuntut Umum tidak mendapat
. pertimbangan yang objeklif sebagaimana yong dapat dibenarkan oleh
Ha .21 ca ' 38 Pu
·/hukum sesuai ketentuan Pasal 197 ayat (1) huruf d KL!HAP yang
mengharuskan :
"Surat putusan pemidanaan memuat pertimbangan yang disusun secara
ringkas mengenai fakta dan keadaan beserta alat pembukian yang
dipereleh di sidang yang menjadi dasar penentuan kesalahan Terdakwa".
2. Bahwa judex facli yang dalam putusannya membebaskan Terdakwa dari
semua dakwaan, lelah menerapkan sualu peraturan hukum tidak
sebagaimana mestinya dalam hal ini hukum pembuktian lidak dilerapkan
. sebagaimana mestinya, yailu :
Unsur" melawan hukum" pada dakwaan Primair.
Majelis Hakim dalam pertimbangannya mensyaralkan bahwa unsur
"melawan hukum" tidak terbukli dengan alasan :
a. Terdakwa lidak mengelahui adanya pembukaan rekening Nemer :
00000115-01-001421-30-3 pada Bank BRI Cabang Bengkulu karena
pembukaan rekening tersebut alas insiatif Drs.Chairuddin tanpa
diketahui Terdakwa, kernudian Drs.Charuddin lelah memalsukan tanda
tangan Terdakwa pada Sural Nemer : 900/2228/DPD.1 tanggal 22 Maret
2006 perihal Penambahan Nemer Rekening Daerah, yang dilujukan
kepada Menteri Keuangan R.I dan Terdakwa tidak pernah menerima
dana PBB/BPHTB yang telah ditampung dalam rekening Kas Daerah
(G.019) pada Bank Bengkulu.
Pertimbangan Majelis Hakim lersebul keliru karena telah
menyembunyikan fakta yang lerungkap di persidanpan sehingga lelah
salah menafsirkan alaI bukti yang terunqkap di persidangan, yailu :
• Majelis Hakim tidak mempertimbangkan fakta bahwa sebelu
pembukaan rekening Dispenda tersebut, Drs. Chairudin lela
mengkensultasikan terlebih dahulu lentang pembukaan reke i, 9
guna mengatasi perrnasalahan dalam pencapaian target 2.5
pembangunan Previnsi Bengkulu harus berubah.
• Majelis Hakim tidak mempertimbangkan adanya surat lain yang
dijadikan harang bukti dalam perkara ini yailu : Asli Surat Gubernur
Bengkulu, tanpa nornor, tanpa tanggal, bulan Maret 2006 perihal
Penambahan Nemer Rekeninq Daerah yang dilandatangani
Gubernur Bengkulu Agusrin M. Najamudin yang dilujukan kepada
Menleri KeuanganRI, sebagaimana barang bukti/Surat-surat bukti
Nemer Urul 33 dan barang bukti ini diakui dalam putusan Majelis
Hakim halaman 88, namun yang dipertimbangkan hanya Sural
Nemer : Nomor : 900/2228/DPD.1 tanggal 22 Maret 2006, yang
dibuat Drs. Chairuddin dengan cara menscan tanda tangan
Terdakwa selaku ' Gubernur Bengkulu yang lelah diputus oleh
Pengadilan Negeri Bengkulu jo putusan Pengadilan Tinggi
Bengkulu.
• Majelis Hakim lidak mempertimbangkan keterangan saksi
Drs.Chairudin bahwa benar telah membual surat tersebut danI
meminta kepada saksi Herman Syahrial agar membawa surat
tersebut ke Gedung Daerah untuk ditandatangani oleh Terdakwa
dan keterangan saksi Drs.Chairudin ini diperkual oleh kelerangan
saksl HERMAN SAHRIAL yang menyatakan bahwa saksi HERMAN
SAHRIAL pernah dipanggil oleh saksi Drs.Chairuddin disuru
mengantar konsep surat perihal Pembukaan Rekening pada Ba
BRI yang be!um ada Nomor, Tanggal Sural dan Stempel. Sampai di
Gedung Daerah saksi HERMAN SAHRIAL menyerahkan ko sep
tersebut kepada SUMARDI (putusan halaman 29).
• Majelis Hakim tidak mempertimbangkan keterangansa si HERMAN
SYAHRIALyang menerangkan bahwa atas peri ta saksi
Drs.Chairudin disuruh menyimpan 2 (dua) buah sural tersebut
sedangkan yang satunya lag; sama saksi Drs.Chairudin. Saksi
HERMAN SYAHRIAL menyimpan surat tersebut kurang lebih
salama 1 (satu) lahun, lalu surat tersebut pada saat pemeriksaan
audit dari BPK saksi serahkan 1 (satu) surat kepada BPK dan yang
1 (satu) lagi saksi serahkan kembali kepada saksi Drs.Chairuddin.
(putusan halaman 29).
• Majelis Hakim tidak mempertimbangkan keterangan Drs; Chairuddin
yang menerangkan bahwa dad dana PBB/BPHTB yang telah
ditampung dalam rekeninq lersebut telah diberikan dan diterima
oleh Terdakwa baik langsung maupun tidak langsung.
Hal ini dibuktikan dengan adanya keberatan Terdakwa terhadap
keterangan saksi Drs. Chairuddin yang menyatakan bahwa
Terdakwa tidak pernah menerima Cek atau Travel Cek di Gedung
Daerah dari saksi (putusan halarnan 25).
~ 1 'l rT'I ' 1 1·· '.~ · cr~wFl ~ !: ~'.ic i Ore ,-halrud-Iln Y8 ng diajukan keberata
menunjukkan bahwa ada keterangan saksi .Drs. Chairuddin yang
dihilangkan oleh Majelis Hakim, karena tidak mungkin Terdakwa
mengajukan keberatan atas keterangan saksi tanpa adanya
keterangan dari saksi Drs.Chairuddin tersebut.
Ini menunjukkan bahwa Majelis Hakim telah menghiiangkan fakta
fakta yang terungkap di persidangan yang diperoleh dari keterangan
saksi Drs.Chairuddin.
• Majelis Hakim tidak mempertimbangkan keterangan saksi RAJAB
yang menerangkan bahwa pernah mendengar Drs.Chairuddin
menerima telepon dari Gedung Daerah kediaman Terdakwa, dan
mendengarkan keluh kesah dari Drs.Chairuddin bahwa Terdakwa
selaku Gubernur Bengkulu sering meminta uang kepada
Drs.Chairuddin,
• Majelis Hakim tidak mempertimbangkan fakta adanya surat dari
Kimpraswil Provinsi Bengkulu untuk Pengadaan Alat Berat dan
Surat dari Kapuslitbang Provinsi Bengkulu untuk penanaman pohon
jarak, yang kedua surat tersebut telah didisposisikan oleh Terdakwa
kepada Drs.Chairuddinsebagai dasar pengeluaran dana
PBB/BPHTB Provinsi Bengkulu yang dikelola oleh Drs.Chairuddin.
hal tersebut menunjukkan bahwa Terdakwa selaku Gubernur
Bengkulu mengetahui bahwa Drs.Chairuddin selaku Kadispenda
Provinsi Bengkulu ada mengelola dana PBB/BPHTB Provinsi
Bengkulu.
• Majelis Hakim tidak mempertimbangkan bahwa dana PBB/BPHTB
tersebutatas perintah Terdakwa, telah diberikan oleh Drs.Chairuddin
kepada Nuim Hayat dan Chusnul Fikri, yang selanjutnya dana
tersebut diberikan kepada Terdakwa(dipertimbangkan dalam
putusan Pengadilan Negeri Bengkulu Nomor : 84/Pid.B/2008/PN.Bkl
tanggal 28 Juli 2008 hal. '159 dalam perkara Drs. Chairuddin ).
Hal ini dibuktikan dengan adanya keberatan Terdakwa terhadap
keterangan saksi Drs.Chairuddin, yang menyatakan bahwa
Terdakwa tidak pernah memerintahkan kepada Sdr.Nuim Hayat
untuk menerima uang dari Saudara saksi dan Terdakwa tidak
pernah memerintahkan Husnul Fikri untuk menerima uang dari
Saudara saksi (putusan halarnan 25).
Namun keterangan saksi Drs.Charudin yang diajukan keberatan
oleh Terdakwatersebut tidak tercantum dalam putusan, hal ini
menunjukkan bahwa ada keterangan saksi Drs.Chairuddin yang
telah dihilangkan olen Majelis Hakim, karena tidak mungkin
' Terdakwa mengajukankeberatan atas keterangan saksi tanpa
adanya keterangan dari saksi Ors.Chairuddin tersebut.
Inl menunjukkan bahwa Majelis Hakim telah menghilangkan fakta
fakta yang terungkap di persidangan yang diperoleh dari keterangan
saksi Ors.Chairuddin.
• Majelis Hakim tidak mempertimbangkan alat bukti Petunjuk (Pasal
26 A Undang Undang No. 31 Tahun 1999 jo Undang UndangNo. 20
Tahun 2001), bahwa foto-foto dan dokumentasi sebagai alatbukti
Petunjuk, y~ng dalam hal ini adalah foto Nuim Hayat (Ajydan
Terdakwa) dan Chusnul Fikri (Staf Terdakwa dalam perusahaannya)
yang sedang menyusun uang.
• Majelis , Hakim tidak mempertimbangkan rangkaian peristiwal
perbuatan yang saling bersesuaian, yaitu sekitar waktu BPK R.I
melakukan audit di Pemda Provinsi Bengkulu dan menemukan
adanya dana PBB/BPHTB yang tidak masuk ke Kas Oaerah,
Terdakwa berusaha memanggil orang-orang tertentu seperti saksi
Ors.Chairudin, saksi Hamsyir Lair, saksi SyamsuJ Fajri, saksi
Iskandar Z.O dan berupaya untuk mengembalikan dana
PBB/BPHTB yang tidak masuk ke Kas Daerah tersebut.
Upaya-upaya Terdakwa yang berusaha untuk mengembalikan dana
PBB/BPHTB yang telah disalahgunakan untuk disetorkan ke
rekening Kas Daerah, bertolak belakang dengan keterangan,
Terdakwa yang di persidangan mengakui tidak tahu digunakan
untuk apa dana PBB/BPHTB tersebut, telah menunjukkan bahwa
Terdakwa telah mengetahui adanya penggunaan dana PBB/BPHTB
tersebut, sehingga Terdakwa berusaha mengembalikan dana
tersebut ke rekening Kas Daerah.
, b. Penyertaan modal dari Badan Usaha Milik Oaerah (BUMO) Provins!
Bengkulu yaitu dari PT. Bengkulu Mandiri ke PT. Bahari Bumi
Nusantara dan PT. Sawit Bengkulu Madani telah sesuai denqan '
prosedur.
Pertimbangan Majelis Hakim tersebut keliru karena telah
menghilangkan fakta yang terungkap di persidangan ,sehingga telah
salah menafsirkan alat bukti yang terungkap dipersidangan, yaitu :
- Majelis Hakim tidak mempertimbangkan keterangan para saksi
yaitu saksi Drs.Chairudin, saksi Heri Santoso, saksi Kusumawati
dan saksi Alfian, SE yang terungkap di persidangan, yaitu
pengembalian kerugian keuangan Negara atas penyalahgunaan
dana PBB/BPHTB berasal dari PT. Bengkulu Mandiri yang seolah
olah melakukan investasi pada PT. Sawit Bengkulu Madani (PT.
SBM) dan PT. Bahari Bumi Nusantara (PT. BBN).
Majelis Hakim tidak mempertimbangkan fakta yang terungkap
bahwa pada tanggal 23 Mei 2007 PT. Bengkulu Mandiri melakukan
pembayaran melalui transfer ke Rekening PT. SBM No. 001.01.
01790-5 sejurnlah Rp.16.200.000.000,00 (enam belas milyar dua
ratus juta rupiah) dan ke Rekening PT. BBN No.001.01. 07.04789-1
sejumlah Rp. 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah)
pada Bank Bengkulu, namun pada hari itu juga (23 Mei 2007), Drs.
H. Chairuddin mencairkan kembali dengan cara meminta
Kusumawati selaku Direktur PT.BBN dan Heri Santoso selaku
Direktur PT. SBM untuk menandatangani cek yang telah disiapkan
dan ditulis angka nominal yang akan dicairkan. Selanjutnya Drs. H.
Chairuddin mencairkan cek senilai Rp.2.500.000.000,00 (dua
milyar lima ratus juta rupiah) dari PT.BBN dan cek senilai
Rp.14.600.000.000,OO (empat belas milyar enam ratus juta rupiah)
dari PT. S8M, dan pada hari ilu juga dana yang telah dicairkan
tersebut disetorkan ke Kas Umum Daerah dengan Rekening G.019
pada Bank Bengkulu untuk menutupi dana PBB/BPHTB yang telah
dipergunakan tidak sesuai mekanisme APBD.
Majelis Hakim tidak mempertimbangkan alat-alat bukti surat yaitu
Disposisi Terdakwa dalam Nota Dinas Sekda Provinsi Bengkulu,
yang menunjukkan bahwa penyertaan modal tersebut diketahui
oleh Terdakwa dan dkJukung dengan alat bukti setor bahwa dana
penyertaan modal tersebut langsung disetar untuk mengembalikan
dana PBBfBPHTB yang telah digunakan.
c. Bahwa Majelis Hakim juga tidak mempedomani keten uan peraturan
perundang-undangan yang mengatur tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah, antara lain :
Bahwa Majelis Hakim tidak mengaktualisasikan fakta-fakta perbuatan
yang terungkap di persidangan dengan ketentuan peraturan per
undang-undangan yaitu :
• Undang Nomor : 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
Pasal 13 ayat 2 berbuny! Penerimaan dan Pengeluaran Daerah
dilakukan melalui Rekening Kas Umum Daerah.
Hal. 26 dar; 38 hal. Put o. 189 KI?id.SusI201
• Undanq-Undanq Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, yaitu :
• Pasal 12 ayat (2) sub a Dana Sagi Hasll dari Penerimaan PBS
sebesar 16,2 % untuk Daerah Provinsi yang bersangkutan dan
disalurkan ke Rekening Kas Umum Daerah Provinsi.
• Pasal 12 ayat (3) sub a Dana Bagi Hasil dari Penerimaan BPHTB
sebesar 16% untuk Daerah Provinsi yang bersangkutan dan
disalurkan ke Rekening Kas Umum Daerah.
• Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Penge!olaa
Keuangan Daerah tanggal 9 Desember 2005 yaituPasal 4 ayat (1)
berbunyi Keuangan Daerah dikelola secara tertib, taat pada
peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif,
transparan dan bertanggung jawab dengan memperhatikan asas
kepatutan serta manfaat untuk masyarakat.
• Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor : 13 Tahun 2006 tenta 9
Pengelolaan Keuangan Daerah yailu :
Pasal 127 berbunyi semua Pendapatan Daerah dilaksanakan
melalui Rekening Kas Umum Daerah, Pasal 131 berbunyi semua
pendapatan dana perimbangan dan lain-lain Pendapatan Daera
yang sah dilaksanakan rnelalui Rekening Kas Urnum Daerah dan
dicatat sebagai Pendapatan Daerah.
Pasal 122 butir 4 bahwa penerimaan SKPD( Satuan Kerja
Perangkat Daerah) berupa uang atau cek harus disetor e
Rekening Kas Umum Daerah paling lama 1 (satu) hari kerja.
Pasal131 berbunyi semua pendapatan dana perimbangan dan lai
lain Pendapatan Daerah yang sah dllaksanakan melalui rekeni
Kas Umum Daerah dan dicatat sebagai Pendapatan Daerah.
Berdasarkan uralan-uralan tersebut di atas, jelas bahwa Majelis Hakim tela"
keliru menafsirkan fakta-fakta yang terungkap dipersidangan karena fakta
tersebut merupakan perbuatan yanqrnelawan hukum.
3. Bahwa judex facti keliru menafsirkan unsur menyalahgunakan kewenangan,
kesempatan, atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan
pada dakwaan Subsidair.
Pendapat judex facti yang menyatakan bahwa unsur menyalahgunakan
kewenangan, kesempatan, atau sarana yang ada padanya, karena jabatan
atau kedudukan tidak terbukti, yang dijadikan alasan dalam pertimbangan
Majelis Hakim sama denqan alasan dan pertimbangan tidak terbuktinya
unsur melawan hukum.
Bahwa pendapat judex facti ini juga keliru dalam mempertimbangkan secara
tidak sempurna terhadap alat pembuktian sebagaimana yang telah Pemohon
Kasasi/Jaksa/Penuntut Umum uraikan di atas tentang kekeliruan judex facti
dalam mempertimbangkan unsur melawan hukum di atassebagaimana
Pasal Z ayat (1) Undang Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah
diubah dengan Undang Undang Nomor 20 Tahun 2001 jo Pasal 55 ayat 1
ke-1 KUH Pidana dan juga salah menerapkan unsur menyalahgunakan
kewenangan, kesempatan, atau sarana yang ada padanya, karena jabatan
atau kedudukan melanggar Pasal 3 Undang-Undang RI No. 31 Tahun 1999
sebagaimanayang te/ah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2001 jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUH Pidana, karena keliru
dalam menafsirkan fakta-fakta yang terungkap di persidangan, sehingga,pertimbangan Majelis Hakim tersebut bertentangan ketentuan Pasal 197 (1 )
huruf d KUHAP yang rn: -nqharuskan "Surat Putusan pemidanaan memuat
pertimbangan yang disusun secara ringkas mengenai fakta dan keadaan
beserta alat pembuktian yang diperoleh di sidang yang menjadi dasar
penentuan kesalahan Terdakwa ".
4. Bahwa Judex facti yang membebaskan Terdakwa dari semua dakwaan,
bukan merupakan pembebasan murni karena dalam proses persidangan
Majelis Hakim tidak menerapkan hukum sebagaimana mestinya karena cara
mengadili tidak sesuai dengan Undang-Undang, yaitu Majelis Hakim tida
memimpin persidangan dengan arif dan bijaksana karena tidak memberi an
kebebasan/keleluasan kepada Penuntut Umum untuk membuktikan pe ara
tersebut, dengan cara Majelis Hakim selalu memotong pertanyaan Jaksa/
Penuntut Umum setiap pertanyaan yang akan mengarah epada
pembuktian yang dilakukan Terdakwa, Majelis Hakim selalu menghalang
halangi Jaksa/Penuntut Umum untuk mengkonfrontir Berita Acara
Pemeriksaan saksi di Penyidikan dengan keterangan saksi di persidangan,
sehingga tidak diperoleh keterangan yang seluas-Iuasnya dari para saksi
yang diperiksa tersebut.
5. Bahwa judex facti yang membebaskan Terdakwa dari dakwaan Primair dan
Subsidar telah keliru dalam menafsirkan fakta-fakta yang terungkap di
persidangan, yaitu menghilangkan fakta-fakta yang terungkap di
persidangan yang membentuk alat bukti yang sah sehingga Majelis Hakim
telah keliru menafsirkan fakta-fakta yang terungkap di persidangan.
Hal. 28 dan 38 hal Put '691 . .Scsl2011
Adapun fakta-fakta yang dihilangkan dalam pertimbangan Majelis Hakim
~alah: ,"
5.1. Majelis Hakim tidak mempertimbangkan fakta yang membuktikaii ,
bahwa Terdakwa Ir. Agusrin mengetahui dan menyetujui Inisiatif Drs.
Chairuddin selaku Kadispenda Provinsi Bengkulu, padahal
berdasarkan keterangan saksi Drs. Chairudin bahwa inisiatif membuka
rekening untuk menampung dana PBB/BPHTB tersebut adalah
inisiatif dari Drs. Chairudin, akan tetapi inisiatif tersebut terlebih dahulu
dikonsultasikan kepada Terdakwa selaku Gubernur Bengkulu yang
disetujui dan diketahui Terdakwa denqan menandatangani Surat
Gubernur Bengkulu, tanpa nomor, tanpa tanggal, bulan Maret 2006
perihal Penambahan Nomor Rekening Daerah yang ditujukan kepada
Menteri KeuanganRI, sebagaimana barang bukti/Surat-surat bukti
Nomor Urut 33 dan barang bukti ini diakui dalam putusan Majelis; ,
Hakim halaman 88.5.2. Majelis Hakim tidak mempertimbangkan barang bukti berupa surat
tanpa nomor tanpa tanggal tertera bulan dan tahun 2007, yang
ternbusanya ada 9 (sembilan) lembar yang ditujukan kepada Menteri
Keuangan R.t yang ditandatangani Terdakwa, yang surat tersebu
telah disita dan diperlihatkan di depan persidangan yang berdasakan
keterangan saksi Drs. Chairudin dan saksi Herman Syahrial. Majelis
Hakin hanya mempertimbangkan surat yang pernah di scan oleh Drs.
Chairudin yaitu Surat Nomer : 900/Dpd.1 tanggal 21 Maret 20 7.
5.3. Majelis Hakim tidak mempertimbangkan bahwa terhadap a a
PBB/BPHTB yang telah digunakan Terdakwa dan Drs. Chairudi 'a 9
kemudian telah dikembalikan dan disetorkan kembali ke Kas Daerah
Provinsi Bengkulu bersumber dari dana BUMD (PT. Bengkulu a diri),
yang proses pengambilan dana tersebut dengan cara seaxa -akan
penyertaan modal dari PT. Bengkulu Mandiri ke PT. S8M dan D- .33 J,
yang proses penyertaan modal tersebut diketahui oleh e-::a'.'Ia
selaku Gubernur Bengkuh,i .
5.4. Majelis Hakim tidak mempertimbangkan fakta keterangan A a de
charge Dani Sudarsono yang menyalakan bahwa menurut Pasa' 4
Undang Undang Tindak Pidana Korupsi pengembalian ke ; ·a
keuangan Negara tidak rnenqhapuskan perbuatan melawan r ··_..... .sehingga dengan dikembahkan kerugian keuangan Negara . a
rnenqhapus perbuatan rnelawan hukurn dan bahwa apabila ada sua ~
Hal. 29 dan 38 al. Put. 0 189
kegiatan yang digunakan untuk mengadakan barang, akan tetapi dana
pengadaan barang tersebut digunakan bukan untuk pengadaan
barang karena digunakan untuk menutupi adanya kerugian keuangan
Negara hasil temuan audit untuk kegiatan yang lain maka ahli
berpendapat bahwa hal tersebut tidak dibenarkan dan melanggar
Undang-Undang.
6. Bahwa judex facti langsung mengambil suatu kesimpulan dan pendaparnya
tanpa terlebih dahulu mempertimbangkan secara cermat disertai kearifan
mengenai fakta dan keadaan beserta alat pembuktian yang diperoleh dan
pemeriksaan yang dilakukan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat da lam
rnernutus perkara tersebut , untuk menentukan bahwa Terdakwa telah
memenuhi unsur-unsur Pasal 2 ayat 1 jo Pasal 3 Undang Undang Nomor 31
Tahun 1999 yang telah diubah dan ditambah denga n Undang Undang No.
20 Tahun 2001.
Untuk membuktikan bahwa Maielis Hakim telah keliru dalam menerapkan,-teori pernbuktian dengan cara rnemanipulasi fakta-fakta yang terungkap di
persidangan, bersarna ini juga Pemohon Kasasi/Jaksa/P enuntut Umum
lampirkan flasdisk rekaman selama proses persidangan dalam pemeriksaan
Saks i-saksi, Terdakwa, Ahli dan perlu dicerma ti kelerangan saksi Drs.
Chairuddin, saksi Herman Syahrial, saksi Rajab (dalam proses pembukaan
reken ing) dan keterangan Destrina Nirza, I<eterangan Hamsir Lair, Iskandar
ZO Wa nagiri, Darmawan Yakoeb, Salam Rupni, Drs. Chairuddin (Proses
Penyertaan Modal dari BUMD PT. Bengklu Mandiri ke PT. Bahari Bumi
Nusantara dan PT. Sawit Bengkulu Madani) yang dana penyertaan modal
tersebut dipergunakan untuk mengembalikan dana PBB/BPHTB.
7. Bahwa judex facti telah keliru menafsirkan pencantuman Pasal 55 ayal ( )
ke-1 KUHP da!am perkara alas nama Terdakwa Ir. Agusrin M Najarr-udln
karena dalam perkara terpisah atas nama Terdakwa Drs.Chairudd' ida
dicantumkan Pasal 55 ayat (1) ke-t KUHP.
Judex facti berpcndapat bahwa karena dalam dakwaan Drs.Chairud.« ' idak
dicantumkan Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, maka seolah-olah pernu atan
tindak pidana Korupsi dalam pengelolaan dana PBB/BPHTB adala • anya
dilakukan sendiri oleh Drs.Chairuddin, seharusnya ludex facti me , ahami
seca ra je las bahwa dalam PasalSf ayat (1) ke-t KUHP yang dika akan
dipida na dengan pidana yang sama : orang yang melakukan, menyuruh
melakukan atau turut serta melakukan perbuatan sehingga Pasal 55 ayat (1)
l.I ..' -,n ..__ .. _ ft •
ke-1 KUHP merupakan ketentuan asas yang mengatur tentang siapa yang
dapat dipertanggung jawabkan atas tindak pidana yang terjadi.
Berdasarkan permohonan kasasi ini, dengan didasarkan pada alasan atau
keberatan yang telah diajukan tersebut, seharusnya judex.facti mempertimbang
kan sernua fakta-fakta yang terungkap di persidangan, yaitu :
1. Fakta yang membuktikan bahwa Terdakwa Ir. Agusrin mengetahui dan
menyetujui insiatif Drs. Chairuddin selaku Kadispenda Provinsi Bengkulu,
padahal berdasarkan keterangan saksi Drs. Chairudin bahwa insiatif untuk
membuka rekening untuk menampung dana PBSIBPHTB tersebut adalah
dari Drs. Chairuddin, akan tetapi inisiatif tersebut terlebih dahulu
dikonsultasikan kepada Terdakwa selaku Gubernur Bengkulu dan disetujui
dan diketahui Terdakwa dengan menandatangani sural yang ditujukan
kepada Menteri Keuangan R.1.
2. Fakta Sural tanpa Nomor, lanpa tanggal, lertera bulan dan tahun 2007.
yang tembusannya ada 9 (sembilan) lembar yang ditujukan kepada Menteri
Keuangan R.I yang ditandatangani Terdakwa, yang surat tersebut lela
disita dan diperlihatkan di depan persidangan berdasarkan keterangan Drs.
Chairuddin dan saksi Herman Syahrial, namun yang dipertimbangkan oleh
Majelis Hakim'hanya surat yang pernah di scan oleh Drs. Chairuddin yaitu
Surat Nomor : 900/Dpd. 1 tanggal 21 Maret 2007.
3. Fakta bahwa terhadap dana PBB/BPHTB yang telah digunakan Terdakwa
dan Drs. Chairuddin yang kemudian lelah dikembalikan dan disetorkan
kembali ke Kas Daerah Provinsi Bengkulu. bersumber dari dana BUMD (PT.
Bengkulu Mandiri), yang proses pengambilan dana tersebut dengan cara
seakan-akan ada penyertaan modal dari PT. Bengkulu Mandiri ke PT. Sawit
Bengkulu Madani (PT. SBM) dan PT. Bahari Bumi Nusantara (PT. BBN).
yang proses penyertaan modal tersebul diketahui oleh Terdakwa selaku
Gubernur Bengkulu.
4. FaktaLaporan Hasil Pemeriksaan BPK RI Nomor : 651SII-XIVI0712007
tanggal 30 Juni 2007,alas hasil pemeriksaan alas pengelolaan dana PBB
dan SPHTS Provinsi Bengkulu, yang lelah diajukan ke persidangan dan diuji
di sidang Pengadilan Negeri Bengkulu, Pengadilan Tinggi Bengkulu dan
Mahkamah Agung RI dalam perkara alas nama Terdakwa Drs.Chairuddin,
dan Laporan BPK RI tersebut : lelah dilerima dan diakui sebagai
pertimbangan dalarn putusan Majelis Hakim tersebut. Bahwa laporan BPK
RI alas hasil pemeriksaan alas pengelolaan dana PSB dan BPHTB Provinsi
Bengkulu ini, telah dipertanggungjawabkan oleh Auditor BlUCER
WELINGTON RAJAGUKGUK (ahli yang melakukan audit terhadap
keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu) di depan sidang perkara
aqua.
5. Fakta bahwa adanya Laporan Audit dari BPKP Perwakilan Provinsi Bengklu
Nornor : LHA-1 230iPW06/4/2008 tanggal 28 Februari 2008 pada PT.
Bengkulu Mandiri, yang salah satunya rekomendasi untuk mengembalikan
dana sebesar Rp.18.700.000.000,OO ke Kas PT Bengkulu Mandiri, hal ini
didukung juga dari keterangan ahli BPK R.I bahwa pengembalian dana
PBB/BPHTB terindikasi berasal dari PT. Bengkulu Mandiri sehingga terjadi
kekosongan dana pada PT. Bengkulu Mandiri .
6. Bahwa adanya pembelian kembali saham fiktif oleh PT. Agro Nusantara
Perkasa kepada PT. Sawit Bengkulu Madani (PT. SBM) dan oleh
Kusumawati(Direktur Utama PT. Bumi Bahari Bumi Nusantara) pada PT.
Bahari Bumi Nusantara (PT. BBN) tersebut hanya untuk menutupi kerugian
dana pada PT. Bengkulu Mandiri karena sudah terdapat audit dan perkara
Drs. Chairudin telah digulirkan di persidangan .
Bahwa peranan Terdakwa selaku Gubernur Bengkulu dalam pembelian
kembali (buy back) saham dari PT. Bengkulu Mandiri sangat intensif
menelpon saksi HENDRA WANAGIRI untuk menanyakan masalah
pembelian kembali saham .
Bahwa Terdakwa selaku Gubernur Bengkulu, pernah berkomunikasi kepada
saksi HENDRA WANAGIRI lewat telepon Iskandar Z.O, yang mengatakan
bahwa apabila untuk penyelamatan PT. Bengkulu Mandiri, agar PT.
Bengkulu Mandiri menjual kembali saham dan Terdakwa selaku Gubernur
Bengkulu akan mempersiapkan perusahaan yang akan membeli saham
tersebut, yang kemudian perusahaan yang membeli saharn PT. Sawit
Bengkulu Madani adalah perusahaan PT. AGRO, yang baru didirikan pada
bulan Desember 2007.
Majelis Hakim seharusnya dalam mengambil suatu kesimpulan dan
pendapatnya harus terlebih dahulu mempertimbangkan secara cermat
disertai kearifan mengenai fakta dan keadaan beserta alat pernbuktian yang
diperoleh dari pemeriksaan persidangan dalarn memutus perkara tersebut,
se~ara utuh, tidak dipotong-potong, Majelis Hakim hanya mempertimbang
kan fakta-fakta yang menguntung.kan Terdakwa, tidak mempertimbangkan
fakta-fakta yang dapat membuktikan perbuatan Terdakwa, hal ini
membuktikan bahwa Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang
mengadili perkara ini tidak objektif untuk menentukan bahwa Terdakwa telah
memenuhi unsur-unsur Pasal 2 ayat 1 jo Pasal 3 Undang Undang Nomor 31
Tahun 1999 yang telah diubah dan ditambah dengan Undang Undang No.
20 Tahun 2001.
Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan tersebut Mahkamah Agung
berpendapat :
mengenai alasan-alasan ke-1 sampai dengan ke-7 :
Bahwa alasan-alasan tersebut dapat dibenarkan, oleh karena judex facti
salah menerapkan hukum dan tidak mempertimbangkan dengan benar hal-hal
yang relevan secara yuridis, dengan pertimbangan sebagai berikut:
- Bahwa judex facti tidak mempertimbangkan keterangan saksl-saksi dan bu "
surat yaitu saksi Drs. Chairuddin. saksi Herman Syahrial, saksi Sumardi,
saksi Nuim Hayat, saksi Chusnul Fikri, yang berhubungan dengan bukti S rat
Kimpraswil Provinsi Bengkulu untuk Pengadaan Alat Berat dan Surat da .
Kapuslitbang Provinsi Bengkulu untuk penanaman pohon [arak, yang ela
didisposisikan oleh Terdakwa kepada Drs.Chairuddin sebagai casar
pengeluaran dana PBB/BPHTS yang dikelola oleh Drs.Chairuddin sela'
Kadispenda Provinsi Sengkulu;
Bahwa ternyata keterangan saksi dan bukti surat tersebut sa iog
berhubungan sehingga menunjukkan adanya fakta hukum yang teru ;;kap di
persidangan bahwa Terdakwa mengetahui adanya dana PBB/BPHTS yang
dikelola oleh Drs.Chairuddin di luar dari Rekening Kas Umum Daerah
Provinsi Bengkulu ;
- Bahwa Terdakwa selaku Gubernur telah menyetujui dan me e ' ahkan
pembukaan rekening Tambahan Dispenda No.00000115-01- ~21 -30-3
pada Bank BRI Cabang Bengkulu di luar rekening Kas Umum Daerah dan
Terdakwa menyetujui memindahkan Dana Sagi Hasil Pajak Bumi dan
Bangunan/Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Banguna1 (DBH-PBB/
BPHTB) dan dana hasil pemindahan dari rekening tersebut 0 eh Terdakwa
diperintahkan untuk dipergunakan tidak sesuai dengan peruntukannya tanpa
persetuiuan DPRD ;
- Bahwa judex facti tidak mempertimbangkan dengan benar keterangan saksi
Drs. Chairuddin yang menerangkan bahwa dari dana PBB/BPHTB yang
ditampung dalam rekening tersebut di atas telah diberikan dan dtterirna oleh
Terdakwa, dan judex facti tidak :mempertimbangkan bukti-bukti Petunjuk
berupa foto-foto dan dokumentasi yaitu foto Nuim Hayat ( Ajudan Terdakwa )
dan Chusnul Fikri (Staf Terdakwa dalam Perusahaannya) vide Pasal 26 A
Undang-Undang No.31 Tahun 1999jo Undang-Undang No. 20 Tahun 2001;
- Bahwa judex facti telah keliru menilai fakta-fakta tersebut sebagai perbuatan
Terdakwa yang melawan hukum karena bertentangan dengan kewajiban
hukum Terdakwa selaku Gubernur Kepala Daerah yaitu :
Pasal 27 ayat (1) huruf i Undang Undang No. 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah, menyebutkan bahwa Terdakwa dalam melaksana
kan tugas dan wewenang mempunyai kewajiban melaksanakan dan
mernpertanqqunqlawabkan pengelolaan Keuangan Daerah ;
Pasal 13 ayat (2) Undang-Undang NO.1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara, menyebutkan bahwa Penerimaan dan
Pengeluaran Daerah dilakukan melalui Rekening Kas Umum Daerah;
Pasal 3 ayat (6) Undang Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara yang menyatakan bahwa "semua penerimaan yang menjadi hak
pengeluaran yang menjadi kewajiban Daerah dalam tahun anggaran
yang bersangkutan harus dimasukkan dalam APBD ;
. Pasal 32 ayat (2) Undang-Undang NO.1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara. menyebutkan bahwa Gubernur mengangkat
Bendahara untuk mengelola uang yang harus dipertanggungjawabkan
dalam rangka pelaksanaan pengeluaran satuan kerja perangkat Daerah ;
Pasal 12 ayat (2} sub a dan ayat (3) sub a Undang-Undang No. 33 Tahun
· 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Daerah juncto Pasal4 ayat (1 ) Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005
.tentang Pengelolaan Keuangan Daerah ;
- Pasal 122 butir 4 jo Pasal127 jo Pasal 131 Permendagri No.13 Tahun
2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
- Bahwa unsur-unsur Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 jo
Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 (dakwaan Primair) telah terpenuhi yaitu :
- unsur melawan hukum.
Bahwa Terdakwa selaku Gubernur terbukti mengetahui dengan telah
menyetujui dan memerintahkan Drs. Chairuddin melakukan pembukaan
rekening Tambahan Dispenda No.00000115-01-001 421-30-3 pada Bank BRI
Cabang Bengkulu di luar Rekening Kas Umum Daerah dengan cara tidak
sah dan Terdakwa menyetujui memindahkan Dana Bagi Hasll Pajak Bumi
dan Bangunan!Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (DBH-PBB!
BPHTB), adalah merupakan perbuatan melawan hukum, padahal
seharusnya Terdakwa karena kewajibannya melakukan pengawasan
terhadap saksi Drs. Chairuddin selaku Kadispenda (bawahan dari Terdakwa)
sebagaimana ketentuan Pasal 32 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang NO.1
Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, bahkan Terdakwa telah
melakukan disposisi atau memberi persetujuan Surat Kimpraswil dan
Kapuslitbang sebagai dasar pengeluaran dana PBB/BPHTB secara melawan
hukum oleh Drs. Chairuddin, dengan demikian perbuatan Terdakwa tidak
menolak Pembukaan Rekening Tambahan yang tidak sah dan melakukan
disposisi Surat kepada Drs. Chairuddin yang menjadi dasar pengeluaran
dana bertentanqan dengan kewajiban hukum Terdakwa yaitu tidak
melaksanakan perintah Undang Undang sehingga patutlah dipersalahkan
melakukan perbuatan me!awan hukum, oleh karena itu harus
bertanggungjawab sebagaimana diatur da/am Pasa! 27 ayat (1) huruf i
Undang Undang No. 32 Tahun 2004 jo Pasal 18 ayat (3) dan Pasal 32 ayat
(2) Undang-Undang NO.1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara jo
ketentuan Pasal 50 Kepmendagri No. 29 Tahun 2002 ;
Bahwa pengeluaran lain dari rekening tambahan yang dipergunakan untuk
kepentingan pribadi Terdakwa dan Drs. Chairuddin serta pihak-pihak lain
yang tidak dapat dipertanggungjawabkan sebesar Rp.3.892.359.000.00 (tiga
milyar delapan ratus sembilan puluh dua juta tiga ratus lima puluh sembilan
ribu rupiah) ;
- unsur memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi;
.Bahwa karena perbuatan Terdakwa maka telah menambah kekayaan saksi
Drs. Chairuddin, saksi Chusnul Fikri Direktur PT. Sebakas Parahiyangan,
sebesar Rp. 9 milyar digunakan untuk transaski Steam Boiler dan PT. SSM
dan PT. BBN;
• unsur dapat merugikan keuangan atau perekonomian Negara ;
Bahwa judex facti tidak mempertimbangkan hasil perhitungan audit BPK-RI
No.65/SII-XV/07/2007 tanggal 30 Juli 2007 yang menyatakan kerugian
Negara akibat perbuatan Terdakwa tentang Dana Sagi Hasil PSS/SPHTS
yang masuk ke Rekening No.0000011 5-01-001421-30-3 pada Bank SRI
Cabang Bengkulu, sebesar Rp. 20.162.974.300,00 (dua puluh milyar seratus
enarn puluh dua juta sembilan ratus tujuh puluh empat ribu tiga ratus rupiah);
- Bahwa ternyata ada pengembalian keuangan Negara atas penyalahgunaan
dana PSB/SPHTS yang berasal dari PT. Bengkulu Mandiri yang seolah-olah
melakukan investasi pada PT. Sawit Bengkulu Madani (PT. S8M) dan PT.
8ahari Sumi Nusantara (PT. SBN);
- Sahwa terhadap dana PBB/BPHTB yang telah digunakan oleh Terdakwa dan
Drs. Chairuddin yang kemudian dikembalikan dan disetorkan kembali ke Kas
Daerah Provinsi Bengkulu berasal dari Badan Usaha Millk Daerah (PT.
/Bengkulu Mandiri). Sesuai dengan Pasal 4 Undang -Undang NO.31 Tahun
1999 yang telah diubah dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 dengan
tegas menentukan bahwa pengembalian kerugian keuangan Negara tidak
menghapuskan pidana;
- Bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, Jaksal
Penuntut Umum telah dapat membuktikan bahwa putusan judex facti tersebut
adalah putusan pembebasan tidak murni;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di
atas Mahkamah Agung berpendapat Terdakwa tersebut telah terbukti secara
sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Korups i. sebagaimana
didakwakan oleh Jaksa/Penuntut Umum dalam dakwaan Primair, maka
Terdakwa tersebut harus dihukum, dan oleh karena itu cukup alasan untuk
mengab ulkan permohonan kasasi Jaksa/Penuntut Umum;
Menimbang, bahwa sebelum menjatuhkari pidana Mahkamah Agung
akan mempertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan yang meringankan ;
Hal-hal yang memberatkan:,
Perbuatan Terdakwa telah menghambat program Pemerintah dalam
memberantas tindak pidana Korupsi di Indonesia;
- Terdakwa berbelit-belit dalam memberikan keterangan di muka persidangan;
Hal-hal yang mering ankan :
- Dana PBB/BPH TB dan penerimaan lainnya yang telah digunakan sebesar
Rp.21.323.420.895,56 (dua puluh satu milyar tiga ratus dua puluh tiga juta
empat ratus dua puluh ribu delapan ratus sembilan puluh lima rupiah Ii a
puluh enam sen) telah dikembalikan dan disetor ke rekening Kas Um m
Daerah Provinsi Bengkulu NO.GO"19 Bank Bengku lu;
- Terdakwa belum pernah dihukum ;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas
Mahkamah Agung berpendapat , bahwa putusan Pengadilan Negeri NO.2" 3/
Pid.B/2010/PN.JKT.PST. tanggal 24 Mei 2011 tidak dapat dipertahankar. agi,
oleh karena itu harus dibatalkan dan Mahkamah Agung akan mengad ili se d' .
perkara tersebut, seperti tertera dibawa h ini ;
Menimbang, bahwa oleh karena permohonan kasasi Jaksa/Penunt •
Umum dikab ulkan dan Terdakwa dinyatakan bersaiah serta dijatuhi pidana
maka biaya perkara pada semua tingkat peradilan dibebankan kepada
Terdakwa ;
. Memperhatikan Pasal 2 ayat (1) Undang-Und ang No. 31 Tahun 1999 jo
Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana jo
Undang-Undang NoA8 Tahun 2009, Undang-Undang No,8 Tahun 1981 dan
Undang-Undang No,14 Tahun 1985 sebagaimana yang telah diubah dengan
Undang-Undang No, 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang
Undang No,3 Tahun 2009 serta peraturan perundang-undangan lain yang
bersangkutan ;
ME NGADILl
Mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi: JAKS AI
PZ=NUNTUT UMUM pada KEJAKSAAN NEGERI BENGKU LU tersebut ;
Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No,21 13/Pid,BI
2010/PN.JKT.PST. tanggal 24 Mei 2011 ;
MENGADILI SENDIRI
- Menyatakan Terdakwa AGUSRIN M. NAJAMUDIN alias AGUSRIN
MARYONO,ST. alias Ir. AGUSRIN M. NAJAMUDIN bin MARYONO terbukti
secara sah dan meyakinkan telah bersalah melakukan tindak pidana
"KORUPSl" ;
- Menghukum Terdakwa tersebut oleh karena itu dengan pidana penjara
selama 4 (empat) tahun dan denda sebesar Rp,200.000,OOO,00 (dua ratus
juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar akan
diganti dengan pidana kurungan selama 3 (tiga ) bulan;
- Menetapkan agar supaya Terdakwa ditahan ;
- Menetapkan barang bukti berupa surat dan dokumen, tetap terlampir dalam
berkas perkara;
Menghukum Terdakwa tersebut untuk membayar biaya perkara dalam
semua tingkat peradilan dan dalam tingkat kasasi ini ditetapkan sebesar
Rp.2',500,OO (dua ribu lima ratus rupiah);
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah
Agung pada hari : Selasa, tangg al 10 Januari 2012 oleh Dr. Arti djo Alkostar,
SH., LL.M,. Ketua Muda yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai
Ketua Majelis, Prof. Dr. Abdul Latif, SH.,M.Hum dan Prof.Dr.Krlena Harahap,
SH.,MH. Hakim-Hakim Ad Hoc Tipikor pada Mahkamah Agung sebagai
Anggota. dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga
oleh Ketua Majelis beserta Hakim-Hakim Anggota tersebut, dan dibantu oleh
Ny. Mariana Sondang,M.P.,SH.,MH., Panitera Pengganti dar. tidak dihadiri oleh
Pemohon Kasasi I Jaksa/Penuntut Umum dan Terdakwa;
Hakim-Hakim Anggota:ltd
Prof. Dr. Abdul Latif, SH.,M .Hum.
ltd
Prof.Dr.Krisna Harahap, SH.,MH.
Ketua;ttd
Dr. Artidjo Alkostar, SH.,LL.M.
Panitera Pengganti,
ltd
Ny. Mariana Sondang,M.P. ,SH.,MH.
Untuk SalinanMahkamah Agung Republik Indonesia
/
a.n Panltera_Panitera Muda Pidana Khusus
-,..SUNARYO, SHot MH
NIP. 040044338
4 _ _ • _ • •