47
1 PENDAHULUAN Perekonomian Indonesia saat ini telah memasuki persaingan di pasar global. Salah satu strategi untuk menjadi perusahaan yang besar dan mampu bersaing adalah melalui ekspansi, baik dalam bentuk ekspansi internal maupun eksternal. Ekspansi internal terjadi pada saat devisi-devisi yang ada dalam perusahaan yang tumbuh secara normal melalui kegiatan capital budgeting sedangkan ekspansi eksternal dapat dilakukan dalam bentuk penggabungan usaha. Penggabungan Usaha (Business combination) adalah penyatuan dua atau lebih perusahaan yang terpisah menjadi satu entitas ekonomi karena satu perusahaan menyatu dengan (uniting with) perusahaan lain atau memperoleh kendali (control) atas aset dan operasi perusahaan lain. (PSAK No.22). Dapat dilihat dalam kasus penggabungan usaha antara Bank Niaga dan Bank Lippo, PT Bank CIMB Niaga Tbk dan PT Bank Lippo Tbk mendapat persetujuan resmi Bank Indonesia untuk melakukan penggabungan usaha atau merger. Persetujuan BI yang diterima dalam bentuk surat tertanggal 16 Oktober 2008 tersebut membuka jalan bagi merger bank pertama, yang dikaitkan dengan kebijakan kepemilikan tunggal (single presence policy/SPP) yaitu Khazanah Berhad yang berasal dari Malaysia. RUPS-LB juga menyetujui bahwa CIMB Group Sdn Bhd, anak perusahaan dari Bumiputra-Commerce Holdings Berhad (BCHB), akan mengakuisisi 51 persen saham Bank Lippo dari Santubong Investments, anak perusahaan dari Khazanah Nasional Bhd seharga 2,07 miliar ringgit Malaysia. Sebagai kompensasinya. BCHB akan memberikan 207,1 juta saham baru senilai 10 ringgit per lembar saham kepada Khazanah. Dalam penggabungan usaha antara Bank Niaga dan Bank Lippo (dimana Bank Niaga akan menjadi institusi yang dipertahankan dalam proses ini) ini, pemegang saham Bank Lippo akan menerima 2.822 saham baru Bank Niaga sebagai kompensasi dari setiap 1.000 saham Bank Lippo yang dimilikinya;

Analisis Kinerja Penggabungan Usaha pada Bank Cimb Niaga...Laporan keuangan adalah laporan keuangan disajikan sebagai kelompok orang-orang dari entitas ekonomi tunggal. Kontrol kekuasaan

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Analisis Kinerja Penggabungan Usaha pada Bank Cimb Niaga...Laporan keuangan adalah laporan keuangan disajikan sebagai kelompok orang-orang dari entitas ekonomi tunggal. Kontrol kekuasaan

1

PENDAHULUAN

Perekonomian Indonesia saat ini telah memasuki persaingan di pasar global.

Salah satu strategi untuk menjadi perusahaan yang besar dan mampu bersaing

adalah melalui ekspansi, baik dalam bentuk ekspansi internal maupun eksternal.

Ekspansi internal terjadi pada saat devisi-devisi yang ada dalam perusahaan yang

tumbuh secara normal melalui kegiatan capital budgeting sedangkan ekspansi

eksternal dapat dilakukan dalam bentuk penggabungan usaha. Penggabungan Usaha

(Business combination) adalah penyatuan dua atau lebih perusahaan yang terpisah

menjadi satu entitas ekonomi karena satu perusahaan menyatu dengan (uniting with)

perusahaan lain atau memperoleh kendali (control) atas aset dan operasi perusahaan

lain. (PSAK No.22).

Dapat dilihat dalam kasus penggabungan usaha antara Bank Niaga dan Bank

Lippo, PT Bank CIMB Niaga Tbk dan PT Bank Lippo Tbk mendapat persetujuan

resmi Bank Indonesia untuk melakukan penggabungan usaha atau merger.

Persetujuan BI yang diterima dalam bentuk surat tertanggal 16 Oktober 2008

tersebut membuka jalan bagi merger bank pertama, yang dikaitkan dengan

kebijakan kepemilikan tunggal (single presence policy/SPP) yaitu Khazanah Berhad

yang berasal dari Malaysia.

RUPS-LB juga menyetujui bahwa CIMB Group Sdn Bhd, anak perusahaan

dari Bumiputra-Commerce Holdings Berhad (BCHB), akan mengakuisisi 51 persen

saham Bank Lippo dari Santubong Investments, anak perusahaan dari Khazanah

Nasional Bhd seharga 2,07 miliar ringgit Malaysia. Sebagai kompensasinya. BCHB

akan memberikan 207,1 juta saham baru senilai 10 ringgit per lembar saham kepada

Khazanah.

Dalam penggabungan usaha antara Bank Niaga dan Bank Lippo (dimana

Bank Niaga akan menjadi institusi yang dipertahankan dalam proses ini) ini,

pemegang saham Bank Lippo akan menerima 2.822 saham baru Bank Niaga sebagai

kompensasi dari setiap 1.000 saham Bank Lippo yang dimilikinya;

Page 2: Analisis Kinerja Penggabungan Usaha pada Bank Cimb Niaga...Laporan keuangan adalah laporan keuangan disajikan sebagai kelompok orang-orang dari entitas ekonomi tunggal. Kontrol kekuasaan

2

Untuk itu, CIMB Group akan menjalankan fasilitas siaga (standby facility)

untuk membeli saham Bank Niaga dan Bank Lippo senilai masing-masing Rp 1.052

dari Rp 2.969 per lembar saham dari pemegang saham minoritas kedua bank

tersebut yang memilih untuk tidak memiliki saham di Bank CIMB Niaga, bank hasil

penggabungan usaha.

CIMB Group nantinya akan memiliki antara 58,7 persen dan 81,3 persen

saham di Bank CIMB Niaga, tergantung dari jumlah pemegang saham minoritas

yang akan memilih untuk berpartisipasi dalam kepemilikan di bank baru tersebut.

Sementara seluruh aset dan kewajiban Bank Lippo akan dialihkan ke Bank Niaga

melalui prosedur hukum.

Bank CIMB Niaga dan Bank Lippo sepakat melakukan konsolidasi terhadap

bisnis mereka pada 2 Juni 2008. Konsolidasi itu memungkinkan Khazanah Nasional

Berhad, pemegang saham kedua bank, memenuhi tenggat waktu aturan SPP, yaitu

akhir tahun 2010. Melalui rencana merger tersebut, CIMB Group akan memiliki

58,7% atau 81,3% saham di Bank CIMB Niaga, tergantung jumlah pemegang

saham yang memilih untuk tetap bergabung dengan bank baru ini.

Pada kesempatan itu disebutkan juga bahwa 10.560 orang karyawan yang

mewakili 96 persen dari gabungan pegawai Bank Niaga dan Bank Lippo,

memutuskan untuk menjadi bagian dari Bank CIMB Niaga per 14 Juli 2008. Tujuan

dari penggabungan usaha ini adalah untuk bertumbuh, sehingga tidak akan ada

pemutusan kerja karyawan.

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kinerja keuangan yang ada di

dalam Bank CIMB Niaga sebelum dan setelah melakukan penggabungan usaha.

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai penggabungan

usaha dan mendapat pengetahuan mengenai bagaimana kinerja dalam Bank CIMB

Niaga.

Page 3: Analisis Kinerja Penggabungan Usaha pada Bank Cimb Niaga...Laporan keuangan adalah laporan keuangan disajikan sebagai kelompok orang-orang dari entitas ekonomi tunggal. Kontrol kekuasaan

3

REVIEW LITERATUR

Business combination / Merger

Penggabungan Usaha (Business combination) adalah penyatuan dua atau

lebih perusahaan yang terpisah menjadi satu entitas ekonomi karena satu perusahaan

menyatu dengan (uniting with) perusahaan lain atau memperoleh kendali (control)

atas aset dan operasi perusahaan lain. (PSAK No.22 tentang “Akuntansi

Penggabungan Usaha”).

Menurut Beams (1999:3), Penggabungan Usaha adalah istilah umum yang

meliputi semua bentuk penggabungan entitas usaha yang terpisah. Penggabungan

seperti itu disebut akuisisi (acquisitions) ketika suatu perusahaan memperoleh aset

produktif dari entitas usaha lain dan mengintegrasikan aset-aset tersebut ke dalam

operasi miliknya. Penggabungan usaha juga mengacu pada akuisisi ketika suatu

perusahaan memperoleh pengendalian operasi atas fasilitas produktif entitas lain

dengan memiliki sejumlah besar (mayoritas) saham berhak suara yang beredar.

Perusahaan yang diakuisisi tidak perlu dibubarkan; tetapi, perusahaan tersebut tidak

mempunyai eksistensi lagi.

Istilah merjer dan konsolidasi (peleburan) sering digunakan sebagai sinonim

untuk penggabungan usaha dan akuisisi. Namun, sebenarnya terdapat perbedaan.

Merjer terjadi ketika sebuah perusahaan mengambilalih semua operasi dari entitas

usaha lain dan entitas yang diambilalih tersebut dibubarkan. Sedangkan Konsolidasi

terjadi ketika sebuah perusahaan yang baru dibentuk untuk mengambilalih asset-aset

dan operasi dari dua atau lebih entitas usaha yang terpisah, dan akhirnya entitas

yang terpisah tersebut dibubarkan.

Page 4: Analisis Kinerja Penggabungan Usaha pada Bank Cimb Niaga...Laporan keuangan adalah laporan keuangan disajikan sebagai kelompok orang-orang dari entitas ekonomi tunggal. Kontrol kekuasaan

4

Menurut Beams (2003), beberapa factor yang mendorong perusahaan

melakukan penggabungan usaha adalah:

Keuntungan dari sisi biaya

Salah satu penyebab utama dari perusahaan melakukan penggabungan usaha

adalah untuk meningkatkan cost effectives dan cost efficiency dengan cara

melakukan penguasaan pada perusahaan lain yang menjadi tumpuan atau

ketergantungan dalam kegiatan operasionalnya.

Meminimalisasi resiko

Sebagian besar perusahaan berhadapan dengan risiko kegagalan usaha yang

tinggi, khususnya bagi perusahaan yang berada dalam industri dengan

tingkat persaingan yang sangat tinggi. Untuk memperkecil risiko kegagalan

usaha tersebut, sering kali perusahaan akan melakukan penggabungan usaha

dengan pesaingnya, atau mengakuisisi perusahaan yang sebelumnya telah

mempunyai pengalaman pada industrinya.

Memperpendek waktu tunda bagi kegiatan operasional

Faktor ini biasanya mendorong perusahaan dari industri hulu untuk

melakukan akuisisi pada perusahaan yang ada di industri menengah

(intermediary) dan industri hilir, demikian pula sebaliknya.

Menghindari pengambilalihan secara paksa

Dalam era borderless business ini, akan semakin besar peluang dari berbagai

organisasi bisnis untuk melakukan pengambilalihan secara paksa (hostile

takeovers) teradap perusahaan yang dimilikinya.

Penguasaan aktiva tak berwujud

Hasil riset, reputasi, merek dagang, tenaga ahli, tim manajemen yang andal

adalah beberapa faktor yang harus dipertimbangkan oleh perusahaan dalam

melakukan penggabungan usaha.

Faktor-faktor lain

Faktor peraturan pemerintah, masalah perpajakan, dan beberapa alasan

emosional lainnya dapat menjadi faktor pendorong dilakukannya

penggabungan usaha.

Page 5: Analisis Kinerja Penggabungan Usaha pada Bank Cimb Niaga...Laporan keuangan adalah laporan keuangan disajikan sebagai kelompok orang-orang dari entitas ekonomi tunggal. Kontrol kekuasaan

5

Integrasi secara fisik adalah suatu jenis penggabungan usaha yang dilakukan

dengan memindahkan aktiva bersih (net assets) dari beberapa jenis perusahaan yang

akan melakukan penggabungan.

Menurut APB Opinion no. 16, ada dua metode yang dapat dipergunakan

untuk menentukan perlakuan akuntansi bagi penggabungan usaha secara fisik ini,

yaitu metode penggabungan kepentingan (pooling of interest) dan metode

pembelian (by purchase). Metode pooling of interest pada dasarnya berpedoman

pada asumsi bahwa suatu penggabungan usaha adalah upaya untuk menggabungkan

semua potensi yang ada dari seluruh perusahaan yang bergabung sehingga

perlakuan akuntansinya adalah dengan mengakumulasikan semua aktiva bersih

dengan berdasarkan pada nilai bukunya masing-masing. Metode pembelian (by

purchase) memandang suatu penggabungan usaha adalah suatu upaya dari

perusahaan yang bergabung untuk mengakumulasikan semua aktiva bersih dengan

prinsip bahwa perusahaan yang baru terbentuk dari hasil penggabungan usaha ini

harus memperhitungkan nilai wajar (fair values) dari aktiva bersih perusahaan yang

terlibat dalam penggabungan usaha sehingga dimungkinkan adanya revaluasi

terhadap aktiva bersih tersebut.

Penggabungan usaha menurut PSAK No. 22, dibedakan menjadi dua:

1. Akuisisi (Acquisiton) adalah suatu penggabungan usaha di mana salah satu

perusahaan, yaitu pengakuisisi (acquirer) memperoleh kendali atas aset neto dan

operasi perusahaan yang diakuisisi (acquiree), dengan memberikan aset tertentu,

mengakui suatu kewajiban, atau mengeluarkan saham.

2. Penyatuan Kepemilikan (Uniting of interest / Pooling of Interest) adalah

suatu penggabungan usaha dimana para pemegang saham perusahaan yang

bergabung bersama-sama menyatukan kendali atas seluruh, atau secara efektif

seluruh aset neto dan operasi perusahaan yang bergabung tersebut dan

selanjutnya memikul bersama segala resiko dan manfaat yang melekat pada

entitas gabungan, sehingga tidak ada pihak yang dapat diidentifikasi sebagai

perusahaan pengakuisisi (acquirer).

Page 6: Analisis Kinerja Penggabungan Usaha pada Bank Cimb Niaga...Laporan keuangan adalah laporan keuangan disajikan sebagai kelompok orang-orang dari entitas ekonomi tunggal. Kontrol kekuasaan

6

Menurut PSAK no. 22, terdapat dua metode pencatatan akuntansi dalam

transaksi penggabungan usaha:

Metode Purchase (Nilai Pasar) digunakan untuk penggabungan usaha melalui

akuisisi

Pada Metode ini aktiva bersih dibukukan sesuai biaya perolehan (cost of

investment) yaitu sejumlah kas atau harga pasar aktiva lain yang dikeluarkan

untuk membeli perusahaan.

Nilai aktiva diadjust sesuai harga pasar (fair value) dan menjadi dasar

pengenaan depresiasi dan amortisasi yang baru bagi perusahaan setelah

akuisisi.

Goodwill diakui sebagai selisih biaya perolehan (cost of investment) dengan

harga pasar (fair value) aktiva perusahaan yang diakuisisi. Nantinya akan

diamortisasi oleh perusahaan setelah akuisisi.

Metode Pooling of Interest (Nilai Buku) digunakan untuk penggabungan usaha

melalui akuisisi penyatuan kepemilikan

Pada metode ini aktiva bersih dibukukan sesuai nilai buku (book value),

tidak terdapat goodwill dan kenaikan nilai aktiva.

selisih biaya perolehan (cost of investment) dengan nilai buku (book value)

aktiva perusahaan

Metode akuisisi dalam penggabungan usaha

IFRS 3 Business Combinations menyatakan bahwa, “An entity shall account

for each business combination by applying the acquisition method.” [IFRS 3 (2008),

par. 4] Implikasi dari ketentuan ini adalah, semua penggabungan usaha, yang berada

di dalam cakupan IFRS 3, harus dianggap sebagai transaksi akuisisi (pembelian).

Pihak pembeli (acquirer) mengorbankan sumber daya untuk membeli suatu bisnis

(acquiree) yang tujuannya adalah memperoleh kendali (control) atas bisnis itu.

Pihak penjual umumnya adalah pemilik lama yang sebelumnya mengendalikan

bisnis tersebut.

Page 7: Analisis Kinerja Penggabungan Usaha pada Bank Cimb Niaga...Laporan keuangan adalah laporan keuangan disajikan sebagai kelompok orang-orang dari entitas ekonomi tunggal. Kontrol kekuasaan

7

Akuisisi dianggap terjadi dalam transaksi yang sukarela (arm’s length

transaction); masing-masing pihak yang terlibat bersedia dan memiliki informasi

yang cukup terkait transaksi yang mereka lakukan. Asumsi inilah yang

menjustifikasi digunakannya nilai wajar (fair value), baik untuk mengukur

pengorbanan yang diserahkan maupun bisnis yang diakuisisi.

Selanjutnya, IFRS 3 menyatakan empat tahap yang harus ditempuh dalam

menerapkan metode akuisisi:

1. Mengidentifikasi pihak pengakuisisi (acquirer);

2. Menentukan tanggal akuisisi;

3. Mengidentifikasi, mengakui, dan mengukur asset yang diakuisisi dan

liabilitas yang ditanggung, serta mengakui dan mengukur kepentingan non-

pengenali, jika ada;

4. Mengakui dan mengukur goodwill atau keuntungan dari pembelian murah.

IFRS 3 menjelaskan Mengidentifikasi pihak pengakuisisi, yaitu:

Untuk setiap penggabungan usaha, salah satu entitas menggabungkan harus

diidentifikasi

sebagai pengakuisisi.

Pedoman dalam IAS 27 Laporan Keuangan Konsolidasi dan terpisah harus

digunakan untuk mengidentifikasi pengakuisisi-entitas yang memperoleh

kendali diakuisisi. Jika bisnis kombinasi telah terjadi tetapi menerapkan

pedoman dalam IAS 27 tidak jelas menunjukkan yang mana dari entitas

menggabungkan adalah pengakuisisi, faktor-faktor dalam paragraph B14-B18

(IFRS 3) harus dipertimbangkan dalam membuat penentuan itu.

Page 8: Analisis Kinerja Penggabungan Usaha pada Bank Cimb Niaga...Laporan keuangan adalah laporan keuangan disajikan sebagai kelompok orang-orang dari entitas ekonomi tunggal. Kontrol kekuasaan

8

Dalam IAS 27 berisi:

Laporan Keuangan Konsolidasi dan terpisah

Standar ini harus diterapkan dalam penyusunan dan penyajian konsolidasi

Laporan keuangan bagi sekelompok entitas di bawah kendali induk. Konsolidasi

Laporan keuangan adalah laporan keuangan disajikan sebagai kelompok orang-

orang dari entitas ekonomi tunggal. Kontrol kekuasaan untuk mengatur keuangan

dan operasi kebijakan dari suatu entitas sehingga dapat memperoleh manfaat dari

aktivitasnya. Kelompok adalah Induk dan semua anak perusahaannya. Induk adalah

sebuah entitas yang memiliki satu atau lebih anak perusahaan. Sebuah anak

perusahaan adalah suatu entitas, termasuk entitas unincorporated seperti kemitraan,

yaitu dikendalikan oleh entitas lain.

Induk harus menyajikan laporan keuangan konsolidasi yang

mengkonsolidasikan nya investasi pada anak perusahaan sesuai dengan Pernyataan

ini. Induk tidak perlu keuangan konsolidasi ini jika dan hanya jika:

A. Induk itu sendiri merupakan anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki, atau

merupakan anak perusahaan yang dimiliki sebagian entitas lain dan pemilik

lainnya, termasuk mereka yang tidak dinyatakan berhak suara, telah diberitahu

tentang, dan tidak keberatan, Induk tidak menyajikan laporan keuangan

konsolidasi;

B. utang induk atau instrumen ekuitas tidak diperdagangkan di pasar umum (Bursa

efek dalam negeri atau asing atau pasar over-the-counter, termasuk lokal dan

regional pasar);

C. Induk tidak mengajukan, tidak pula dalam proses pengajuan, laporan keuangan

dengan surat berharga komisi atau organisasi peraturan lainnya untuk tujuan

penerbitan setiap kelas instrumen di pasar umum, dan

D. akhir atau induk antara induk menghasilkan konsolidasi laporan keuangan yang

tersedia untuk penggunaan umum yang sesuai dengan International Standar

Pelaporan Keuangan.

Laporan keuangan konsolidasi harus mencakup semua anak perusahaan induk.

Page 9: Analisis Kinerja Penggabungan Usaha pada Bank Cimb Niaga...Laporan keuangan adalah laporan keuangan disajikan sebagai kelompok orang-orang dari entitas ekonomi tunggal. Kontrol kekuasaan

9

Prosedur Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan kebijakan

akuntansi yang seragam untuk transaksi dan peristiwa lain seperti dalam situasi

yang sama.

Dalam mempersiapkan laporan keuangan konsolidasi, menggabungkan

entitas keuangan pernyataan dari orangtua dan anak perusahaannya baris demi baris

dengan menambahkan bersama-sama seperti item aset, kewajiban, ekuitas,

pendapatan dan pengeluaran. Agar konsolidasi laporan keuangan menyajikan

informasi keuangan tentang kelompok sebagai bahwa dari satu entitas ekonomi,

langkah-langkah berikut ini kemudian diambil:

A. jumlah tercatat investasi Induk pada anak perusahaan masing-masing dan

orangtua bagian dari ekuitas masing-masing anak perusahaan dieliminasi (lihat

IFRS 3, yang menjelaskan pengobatan dari setiap goodwill resultan);

kepentingan minoritas

B. dalam laba atau rugi anak perusahaan konsolidasi untuk pelaporan periode

diidentifikasi, dan

C. hak minoritas atas aktiva bersih anak perusahaan konsolidasi diidentifikasi

secara terpisah dari ekuitas pemegang saham induk di dalamnya. Hak minoritas

dalam aktiva bersih terdiri dari:

(i) jumlah mereka minoritas pada tanggal kombinasi asli dihitung sesuai dengan

IFRS 3, dan

(ii) bagian minoritas dari perubahan ekuitas sejak tanggal kombinasi. Intragroup

saldo, transaksi, penghasilan dan beban dieliminasi harus secara penuh.

Kepentingan minoritas harus disajikan dalam neraca konsolidasi dalam

ekuitas, secara terpisah dari ekuitas pemegang saham induk '. Hak minoritas atas

laba atau rugi kelompok juga harus diungkapkan secara terpisah. Minoritas adalah

bagian dari keuntungan atau kerugian dan aktiva bersih anak perusahaan disebabkan

oleh kepentingan ekuitas yang tidak dimiliki, secara langsung atau tidak langsung

melalui anak perusahaan, oleh Induk.

Page 10: Analisis Kinerja Penggabungan Usaha pada Bank Cimb Niaga...Laporan keuangan adalah laporan keuangan disajikan sebagai kelompok orang-orang dari entitas ekonomi tunggal. Kontrol kekuasaan

10

Akuntansi untuk investasi pada anak perusahaan, pengendalian bersama

entitas dan rekan dalam laporan keuangan yang terpisah

Standar ini juga harus diterapkan dalam akuntansi untuk investasi pada anak

perusahaan, pengendalian bersama entitas dan entitas asosiasi ketika memilih, atau

diharuskan oleh lokal peraturan, untuk menyajikan laporan keuangan yang

terpisah. Pisahkan laporan keuangan adalah mereka disajikan oleh Induk, seorang

investor pada perusahaan asosiasi atau orang yg suka mengambil risiko di sebuah

bersama entitas yang dikendalikan, di mana investasi dicatat berdasarkan langsung

bunga ekuitas daripada berdasarkan hasil yang dilaporkan dan aktiva bersih dari

asosiasi.

Ketika laporan keuangan disusun terpisah, investasi pada anak perusahaan,

bersama-sama dikendalikan pemerintah dan asosiasi yang tidak diklasifikasikan

sebagai dimiliki untuk dijual (atau termasuk dalam kelompok pembuangan yang

diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual) sesuai dengan IFRS 5 harus

menyumbang baik:

(A) biaya, atau

(B) sesuai dengan IAS 39.

Para akuntansi yang sama harus diterapkan untuk setiap kategori investasi. Investasi

pada anak perusahaan, pengendalian bersama entitas dan rekan yang

diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual (atau termasuk dalam kelompok

pembuangan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual) sesuai dengan

IFRS 5 harus dibukukan sesuai dengan IFRS.

Investasi dalam pengendalian bersama entitas dan asosiasi yang dicatat

dalam sesuai PSAK 39 dalam laporan keuangan konsolidasi harus diperhitungkan

dalam cara yang sama dalam laporan terpisah investor keuangan.

Page 11: Analisis Kinerja Penggabungan Usaha pada Bank Cimb Niaga...Laporan keuangan adalah laporan keuangan disajikan sebagai kelompok orang-orang dari entitas ekonomi tunggal. Kontrol kekuasaan

11

IFRS 3 menjelaskan Menentukan tanggal akuisisi, yaitu:

pengakuisisi harus mengidentifikasi tanggal akuisisi, yang merupakan tanggal

yang memperoleh kontrol diakuisisi.

Tanggal di mana pengakuisisi memperoleh kendali diakuisisi umumnya tanggal

pengakuisisi secara legal transfer pertimbangan, mengakuisisi asset dan

mengasumsikan kewajiban tanggal diakuisisi-penutupan. Namun, pengakuisisi

mungkin mendapatkan kontrol pada tanggal yang baik awal atau lebih lambat

dari tanggal penutupan. Sebagai contoh, tanggal akuisisi mendahului tanggal

penutupan jika perjanjian tertulis menyatakan bahwa pengakuisisi memperoleh

kendali diakuisisi pada tanggal sebelum tanggal penutupan. Pengakuisisi akan

mempertimbangkan semua fakta yang bersangkutan dan keadaan dalam

mengidentifikasi tanggal akuisisi.

Mengakui dan pengukuran aset diidentifikasi diperoleh, kewajiban diasumsikan

dan setiap non-pengendalian minat diakuisisi

Pada tanggal akuisisi, perusahaan pengakuisisi harus mengklasifikasikan atau

menunjuk diidentifikasi aset yang diperoleh dan kewajiban diasumsikan sebagai

diperlukan untuk menerapkan SAK lain selanjutnya. Pengakuisisi harus

membuat orang-klasifikasi atau sebutan pada dasar syarat kontrak, kondisi

ekonomi, operasi atau kebijakan akuntansi dan kondisi terkait lainnya saat

mereka ada di akuisisi tanggal.

Page 12: Analisis Kinerja Penggabungan Usaha pada Bank Cimb Niaga...Laporan keuangan adalah laporan keuangan disajikan sebagai kelompok orang-orang dari entitas ekonomi tunggal. Kontrol kekuasaan

12

Tanggal akuisisi harus ditetapkan karena nilai-nilai wajar asset, liabilitas,

dan ekuitas yang dipertukarkan dalam penggabungan usaha didasarkan pada tanggal

akuisisi. Tanggal akuisisi (acquisition date) adalah tanggal diperolehnya kendali

(control) oleh pihak pengakuisisi (acquirer) atas bisnis yang diakuisisi (acquiree).

Tanggil ini mungkin saja berbeda dengan tanggal pertukaran ketika pengorbanan

diserahkan oleh pihak pengakuisisi kepada pihak penjual.

Dalam IFRS 3, penggabungan usaha didefinisi sebagai transaksi-transaksi

atau kejadian-kejadian lainnya yang mengakibatkan diperolehnya kendali (control)

oleh satu pihak pengakuisisi atas satu atau lebih bisnis yang diakuisisi (acquiree).

Meskipun dalam kebanyakan kasus, pihak yang memperoleh kendali (acquirer)

mudah untuk diidentifikasi, kasus-kasus penggabungan usaha tertentu kadang kala

menimbulkan masalah yang pelik. Sebagai contoh, IFRS 3 memberikan panduan

yang relatif rinci terkait akuisisi terbalik (reverse acquisition) mengingat kerumitan

fitur transaksinya.

IFRS 3 menjelaskan Prinsip Pengakuan, yaitu:

Sejak tanggal akuisisi, perusahaan pengakuisisi harus mengakui, secara terpisah dari

goodwill, aset yang dapat diidentifikasi yang diperoleh, kewajiban diasumsikan dan

setiap non-pengendalian minat diakuisisi. Pengakuan aktiva dan kewajiban

teridentifikasi yang diperoleh diasumsikan tunduk pada kondisi yang ditentukan

dalam paragraf 11 dan 12 (IFRS 3).

Selanjutnya, asset yang diperoleh dan liabilitas yang ditanggung dari bisnis

yang diakuisisi harus diidentifikasi, diakui, dan diukur nilai-nilai wajarnya. Sekadar

mengingatkan, istilah asset netto (net asset) sama dengan asset dikurangi liabilitas,

dan IFRS 3 menegaskan bahwa pembelian asset dan liabilitas harus merupakan

sebuah bisnis untuk dapat diperlakukan dengan metode akuisisi. Pembelian asset

atau pengalihan liabilitas yang bukan merupakan sebuah bisnis harus diperlakukan

sebagai pembelian asset atau pengalihan liabilitas secara umum, tanpa adanya

pengakuan goodwill.

Page 13: Analisis Kinerja Penggabungan Usaha pada Bank Cimb Niaga...Laporan keuangan adalah laporan keuangan disajikan sebagai kelompok orang-orang dari entitas ekonomi tunggal. Kontrol kekuasaan

13

Apakah yang dimaksud dengan goodwill? Secara konseptual, IFRS 3

memberikan definisi goodwill sebagai berikut:

“An asset representing the future economic benefits arising from other

assets acquired in a business combination that are not individually identified and

separately recognised. (Asset yang mencerminkan manfaat ekonomi di masa depan

yang berasal dari asset-asset lainnya yang diakuisisi melalui penggabungan usaha

yang tidak teridentifikasi secara individual dan diakui secara terpisah.)” [IFRS 3

(2008), App. A]

Sebaliknya, keuntungan dari pembelian murah (gain from a bargain

purchase) terjadi ketika nilai wajar pengorbanan yang diserahkan lebih kecil

dibandingkan nilai wajar bisnis yang diperoleh. Situasi ini mungkin terjadi jika

bisnis yang diakuisisi sedang dalam kondisi yang buruk. Sebagai contoh, bisnis itu

sedang menghadapi gugatan perdata yang kemungkinan besar akan mengakibatkan

kewajiban untuk membayar ganti rugi yang cukup besar.

Kepentingan non-pengendali (non-controlling interest) adalah kepentingan

dalam perusahaan anak (subsidiary) yang bukan merupakan kepentingan pengendali

yang dimiliki oleh perusahaan induk (parent). Adanya kepentingan non-pengendali

diakibatkan oleh tidak dimilikinya perusahaan anak secara penuh oleh perusahaan

induk.

Page 14: Analisis Kinerja Penggabungan Usaha pada Bank Cimb Niaga...Laporan keuangan adalah laporan keuangan disajikan sebagai kelompok orang-orang dari entitas ekonomi tunggal. Kontrol kekuasaan

14

CAMELS (Penilaian Kesehatan Bank)

Metode penilaian tingkat kesehatan bank dikenal dengan metode CAMEL.

Rasio keuangan CAMEL merupakan salah satu alat manajemen dalam menjalankan

fungsi manajemen dan berguna sebagai alat pengambil keputusan investasi.

Informasi akuntansi dalam bentuk rasio keuangan khususnya rasio keuangan

CAMEL mempunyai informasi yang bermanfaat untuk menilai kondisi kesehatan

suatu bank. Penilaian kesehatan bank meliputi 5 aspek yaitu (Info Bank, 2000) :

1) Capital, untuk rasio kecukupan modal

2) Assets, untuk rasio kualitas aktiva

3) Management, untuk menilai kualitas manajemen

4) Earning, untuk rasio-rasio rentabilitas bank

5) Liquidity, untuk rasio-rasio likuiditas bank.

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor : 5/8/PBI/2003

sebagaimana telah diubah sesuai PBI No. 11/25/PBI/2009 Tentang Penerapan

Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, mewajibkan setiap bank menerapkan

manajemen risiko yang efektif sesuai tujuan, kebijakan usaha, ukuran dan

kompleksitas serta kemampuan bank. Selain hal tersebut, Bank Indonesia melalui

PBI tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank (CAMELS) memasukkan unsur

penilaian sensitivitas risiko pasar.

Untuk menilai kinerja pada perusahaan perbankan, umumnya menggunakan

6 aspek penilaian, yaitu Capital, Assets, Manajement, Earnings, Liquidity, dan

Sensitivity to Market Risk, atau yang biasa disebut dengan CAMELS. Dalam kamus

perbankan (Institut Bankir Indonesia) edisi 2 tahun 1999, CAMEL merupakan aspek

yang paling banyak berpengaruh terhadap kondisi keuangan bank dan merupakan

tolak ukur yang menjadi objek pemeriksaan bank yang dilakukan oleh regulator

bank. Enam aspek penilaian tersebut dijelaskan sebagai berikut :

Capital: Untuk memastikan kecukupan modal dan cadangan dan untuk memikul

resiko yang mungkin timbul. Modal merupakan benteng pertahanan bagi bank

Page 15: Analisis Kinerja Penggabungan Usaha pada Bank Cimb Niaga...Laporan keuangan adalah laporan keuangan disajikan sebagai kelompok orang-orang dari entitas ekonomi tunggal. Kontrol kekuasaan

15

Assets: Untuk memastikan kualitas asset yang dimiliki bank dan nilai riil dari

asset tersebut. Kemerosotan kualitas dan nilai asset merupakan sumber erosi

terbesar bagi modal bank.

Management: Untuk memastikan kualitas dan tingkat kedalaman penerapan

prinsip manajemen bank yang sehat terutama yang terkait dengan manajemen

resiko. Manajemen yang kompeten dan memiliki integritas yang tinggi

merupakan ujung tombak atau pemeran terdepan dari pertahanan atas resiko

bank.

Earnings: untuk memastikan efisiensi dan kualitas pendapatan bank secara benar

dan akurat. Kelemahan dari segi pendapatan riil merupakan indikator terhadap

potensi masalah bank.

Liquidity : untuk memastikan dilaksanakannya manajemen asset dan kewajiban

dalam menentukan dan menyediakan likuiditas yang cukup serta mengurangi

exposure yang sensitive terhadap resiko suku bunga. Kelemahan dari segi

likuiditas merupakan indicator terhadapadanya ancaman bagi bank yang paling

cepat dapat diketahui. (Gandapraja, 2004)

Sensitivity to Market Risk : untuk mengetahui kemampuan modal bank dalam

mencover potensi kerugian sebagai akibat fluktuasi suku bunga dan nilai tukar

serta menilai kecukupan penerapan manajemen resiko pasar (www.bi.go.id)

Berikut adalah penjelasan dari masing-masing rasio yang ada pada

CAMELS:

1. Capital Adequacy Ratio (Aspek Permodalan / Capital)

Aspek penilaian capital tercermin dari rasio CAR (Capital Adequacy

Ratio) atau sering disebut sebagai rasio kecukupan modal. Rasio ini digunakan

untuk mengukur kemampuan permodalan yang ada guna menutup kemungkinan

kerugian di dalam kegiatan perkreditan dan perdagangan surat-surat berharga.

CAR diperoleh dengan membandingkan Modal Sendiri dengan Aktiva

Tertimbang Menurut Resiko (ATMR) yang dihitung dari bank yang bersangkutan.

Semakin tinggi rasio CAR semakin baik kemampuan kecukupan modalnya.

Page 16: Analisis Kinerja Penggabungan Usaha pada Bank Cimb Niaga...Laporan keuangan adalah laporan keuangan disajikan sebagai kelompok orang-orang dari entitas ekonomi tunggal. Kontrol kekuasaan

16

Dalam menghitung rasio CAR, komponen Modal Sendiri didapat dari

penjumlahan antara modal inti dan modal pelengkap. Dimana modal inti terdiri

dari modal disetor, modal sumbangan, cadangan umum, cadangan tujuan, laba

ditahan, laba atau rugi tahun lalu, laba atau rugi tahun berjalan, goodwill dan

kekurangan pembentukan PPAP. Sedangkan modal pelengkap terdiri dari

cadangan revaluasi aktiva tetap, penyisihan penghapusan aktiva produktif, modal

pinjaman dan pinjaman subordinasi.

Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR) berasal dari komponen

aktiva di neraca dikalikan dengan bobot risiko yang telah ditetapkan oleh Bank

Indonesia. Komponen aktiva tersebut terdiri dari kas, Sertifikat Bank Indonesia

(SBI), kredit dengan jaminan, simpanan pada bank lain dalam bentuk giro,

deposito dan tabungan, kredit kepada bank lain, kredit yang dijamin oleh bank

lain, kredit pemilikan rumah sebagai jaminan hipotik, tagihan yang dijamin, aktiva

tetap dan inventaris, serta aktiva lainnya.

2. Non Performing Loan (Aspek Kualitas Aset / Assets)

Rasio yang mencerminkan aspek penilaian dari assets adalah NPL (Non

Performing Loans). Rasio ini digunakan untuk mengukur kualitas dari suatu assets

yang dimiliki oleh suatu perusahaan perbankan. NPL diperoleh dengan

membandingkan rasio Kualitas Aktiva Produktif Bermasalah dengan Aktiva

Produktif. Semakin tinggi rasio NPL maka semakin buruk kualitas assets

perusahaan perbankan.

Dalam menghitung rasio NPL, komponen Kualitas Aktiva Produktif

Bermasalah didapat dari kolektibilitas kredit yang kurang lancar, diragukan dan

kredit macet. Sedangkan komponen Aktiva Produktif didapat dari kolektibilitas

kredit secara keseluruhan baik kredit yang lancar, kurang lancar, diragukan dan

kredit macet.

Page 17: Analisis Kinerja Penggabungan Usaha pada Bank Cimb Niaga...Laporan keuangan adalah laporan keuangan disajikan sebagai kelompok orang-orang dari entitas ekonomi tunggal. Kontrol kekuasaan

17

3. Management (Aspek Kualitas Manajemen)

Kualitas manajemen dapat dilihat dari kualitas manusianya dalam bekerja,

juga dapat dilihat dari pendidikan serta pengalaman karyawannya dalam menangani

berbagai kasus yang terjadi. Unsur-unsur penilaian dalam kualitas manajemen

adalah manajemen permodalan, aktiva, umum, rentabilitas dan likuiditas, yang

didasarkan pada jawaban dari pertanyaan yang diajukan.

4. Net Interest Margin (Aspek Rentabilitas / Earning)

Aspek penilaian ini diukur dengan menggunakan rasio NIM (Net Interest

Margin). Rasio NIM merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur Pendapatan

Bunga Bersih terhadap penggunaan Rata-Rata Aktiva Produktif. Semakin besar

rasio NIM maka semakin baik kinerja perusahaan perbankan dalam menghasilkan

laba.

Dalam menghitung rasio NIM, komponen Pendapatan Bunga Bersih didapat

dari keuntungan atas bunga kredit. Sedangkan komponen Rata-Rata Aktiva

Produktif berasal dari kolektibilitas kredit secara keseluruhan baik kredit yang

lancar, kurang lancar, diragukan dan kredit macet yang dibagi empat sehingga

didapatkan rata-ratanya.

5. Reserve Requirement (Aspek Likuiditas / Liquidity)

Rasio yang mencerminkan aspek penilaian liquidity adalah rasio Giro Wajib

Minimum (GWM) atau Reserve Requirement. GWM merupakan perbandingan Giro

pada Bank Indonesia dengan Seluruh Dana yang Berhasil Dihimpun. Semakin

tinggi rasio GWM semakin baik tingkat likuiditas perusahaan perbankan.

Dalam menghitung rasio GWM, komponen Giro pada Bank Indonesia

berasal dari seluruh penempatan dana atau simpanan yang ada pada Bank Indonesia.

Sedangkan komponen Seluruh Dana yang Berhasil Dihimpun berasal dari tabungan,

deposito, giro, piutang dalam jangka waktu kurang dari tiga bulan dan modal inti.

Page 18: Analisis Kinerja Penggabungan Usaha pada Bank Cimb Niaga...Laporan keuangan adalah laporan keuangan disajikan sebagai kelompok orang-orang dari entitas ekonomi tunggal. Kontrol kekuasaan

18

6. Sensitivity of Market Risk (Aspek Kemampuan Modal Bank)

Pada tanggal 5 Januari 2011 Bank Indonesia telah mengeluarkan Peraturan

Bank Indonesia (PBI) nomor 13/1/PBI/2011 tanggal 5 Januari 2011 tentang

Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Penilaian tingkat kesehatan bank umum

tersebut menggantikan PBI sebelumnya Nomor No. 6/10/PBI/2004 tentang Sistem

Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum yang telah berlaku selama hampir tujuh

tahun.

Namun PBI terbaru tersebut baru berlaku efektif pada tanggal 1 Januari

2012. Secara umum PBI tersebut tidak berubah drastis seperti ketika penilaian

tingkat kesehatan bank umum tahun 2004 (yang lebih populer dengan CAMELS)

menggantikan PBI sebelumnya (CAMEL).

Penilaian terhadap Sensitivity to Market Risk mencakup kemampuan modal

bank untuk mencover akibat yang ditimbulkan oleh perubahan risiko pasar dalam

berbagai skenario. Risiko pasar didefinisikan sebagai risiko yang timbul akibat

adanya pergerakan variable pasar dari portfolio yang dapat merugikan bank

(adverse movement).

Penilaian mencakaup seluruh asset & liability maupun rekening

administrative baik pada banking book maupun trading book. Trading book adalah

surat berharga yang dimiliki dengan tujuan untuk dijual kembali, dan banking book

adalah seluruh surat berharga yang tidak termasuk dalam definisi trading book.

GAP adalah perbedaan atau selisih antara asset yang sensitif terhadap bunga

(Rate Sensitive Asset/RSA) dengan Liability yang sensitif terhadap suku bunga

(Rate Sensitive Liability/RSL).

Page 19: Analisis Kinerja Penggabungan Usaha pada Bank Cimb Niaga...Laporan keuangan adalah laporan keuangan disajikan sebagai kelompok orang-orang dari entitas ekonomi tunggal. Kontrol kekuasaan

19

Manajemen GAP adalah upaya-upaya untuk mengelola dan mengendalikan

kesenjangan (GAP) antara asset dan liability pada suatu periode yang sama,

meliputi kesenjangan dalam hal jumlah dana, suku bunga, maturity atau perpaduan

ketiganya (mix mismatch). Pendapat lain mengatakan bahwa yang dimaksud dengan

GAP Management adalah suatu aktifitas untuk mengatur atau menata Asset dan

Liabilities yang sensitive terhadap gejolak tingkat bunga sehingga terhindar atau

meminimumkan pengaruhnya dan akhirnya akan dapat dicapai keuntungan yang

stabil dan berkembang.

Rumusan singkat GAP (mismatch) adalah GAP=RSA-RSL.

Tujuan GAP Manajement adalah mengelola risiko perubahan tingkat bunga

dalam hubungannya dengan kesenjangan posisi (mismatch) untuk tujuan repricing

structure pada kedua posisi neraca (asset and liability), memaksimalkan pendapatan

bunga neto (net interest income) sambil tetap pada tingkat risiko yang bisa ditolerir

dan menata struktur neraca untuk mencapai hasil maksimal dalam kaitannya dengan

arah perubahan tingkat bunga yang mungkin terjadi, atau dengan kata lain bahwa

tujuan GAP Management adalah mempersempit lebarnya kesenjangan antara Rate

Sensitive Asset dan Rate Sensitive Liability.

Tingkat sensitivitas earning bank terhadap peruabahan suku bunga sangat

bergantung kepada karakteristik instrument keuangan yang membentuk portofolio

bank, antara lain :

Maturity and Repricing, maturity adalah jangka waktu sisa jatuh tempo,

sedangkan repricing adalah jangka waktu penetapan kembali tingkat suku

bunga.

Interest Rate Forecast, yaitu perkiraan terhadap perubahan tingkat bunga.

Accelerating Change, yaitu pengaturan posisi dengan berdasar kepada interest

rate forecast

Page 20: Analisis Kinerja Penggabungan Usaha pada Bank Cimb Niaga...Laporan keuangan adalah laporan keuangan disajikan sebagai kelompok orang-orang dari entitas ekonomi tunggal. Kontrol kekuasaan

20

Terdapat tiga pengaruh yang dapat terjadi terhadap pendapatan / earning

berhubungan dengan perubahan tingkat bunga, yaitu :

1. rate sensitive asset lebih besar daripada rate sensitive liability yang dikatakan

gap positif yang berarti bahwa pendapatan bergerak searah dengan tingkat

bunga;

2. rate sensitive asset lebih kecil daripada rate sensitive liability yang dikatakan

gap negatif yang berarti bahwa tingkat bunga dan tingkat pendapatan bergerak

dalam arah yang berlawanan;

3. rate sensitive asset sama dengan rate sensitive liability yang dikatakan bahwa

tidak terjadi perubahan pergerakan. Kondisi yang ketiga tersebut dapat

dikatakan tidak ada.

Adapun matriks hubungan gap dan interest rate income diuraikan sebagai

berikut adalah sebagai berikut :

Hubungan GAP dan Interest Rate

Sensitivity to Market Risk merupakan komponen baru dalam penilaian

Tingkat Kesehatan Bank yang merupakan pengukuran kemampuan modal bank

mengcover risiko pasar, yang mencakup :

* Ekses Modal / Potential Loss Suku bunga : Modal / cadangan yang dibentuk

untuk mengcover fluktuasi suku bunga dibandingkan dengan potential loss

bunga.

* Ekses modal adalah kelebihan modal minimum yang ditetapkan khusus untuk

digunakan untuk mengantisipasi risiko suku bunga.

Posisi GAP Suku Bunga

Naik Turun

Zero (Matched) NIM tetap NIM tetap

Positive (+) NIM Meningkat (+) NIM Menurun (-)

Negative (-) NIM Menurun (-) NIM Meningkat (+)

Page 21: Analisis Kinerja Penggabungan Usaha pada Bank Cimb Niaga...Laporan keuangan adalah laporan keuangan disajikan sebagai kelompok orang-orang dari entitas ekonomi tunggal. Kontrol kekuasaan

21

* Potenstial loss suku bunga dalah (gap position dari eksposure trading book +

banking book) dikalikan fluktuasi suku bunga sesuai yang diskenariokan.

* Semakin besar rasio ini, maka risiko semakin rendah dan bank semakin tidak

rentan terhadap pergerakan suku bunga.

Informasi gap pendanaan adalah berpedoman kepada Laporan Maurity

Profile yang bertujuan untuk mengidentifikasi terjadinya gap dalam skala waktu

tertentu. Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dalam proses penyusunan

laporan ini adalah :

Laporan Profil maturitas adalah mencakup aset, kewajiban dan rekening

administratif yang disajikan berdasarkan contractual dan behavior.

Contractual dipetakan berdasarkan sisa waktu sampai jatuh tempo dan

behavior dipetakan berdasarkan asumsi dengan memperhatikan

1). karakteristik produk,

2).perilaku counterparty,

3).perilaku nasabah,

4).kondisi pasar dan

5).pengalaman historis.

Penyusunan profil maturitas dievaluasi berkala dengan disesuaikan dengan

struktur aset, kewajiban dan rekening administratif bank.

Page 22: Analisis Kinerja Penggabungan Usaha pada Bank Cimb Niaga...Laporan keuangan adalah laporan keuangan disajikan sebagai kelompok orang-orang dari entitas ekonomi tunggal. Kontrol kekuasaan

22

METODE PENELITIAN

Sumber data

Penelitian ini mengunakan data sekunder. Data sekunder yang dikumpulkan dan

diolah peneliti berasal dari laporan keuangan dan laporan pemegang saham Bank

CIMB Niaga, data tersebut merupakan data olahan berupa rasio dan pada sebagian

data dilakukan perhitungan kembali oleh penulis.

Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:

1. Mencari laporan keuangan tahunan Bank Lippo dan Bank Niaga sebelum

melakukan penggabungan usaha, serta Bank CIMB Niaga setelah melakukan

penggabungan usaha.

2. Laporan keuangan tahunan Bank Lippo dan Bank Niaga sebelum melakukan

penggabungan usaha, serta Bank CIMB Niaga setelah melakukan penggabungan

usaha kemudian diolah dan dianalisis, kemudian membuat kesimpulan dari hasil

analisis.

Teknik Analisis

Teknik analisis yang digunakan untuk menggambarkan kinerja keuangan

dan operasi perusahaan dengan variabel rasio, yaitu melalui Penilaian Kesehatan

Bank dengan Metode CAMELS. Berikut adalah rumusan dari rasio pengukuran

Kinerja keuangan, yaitu:

a. Capital Adequacy Ratio (CAR):

b. Non Performing Loan (NPL):

CAR

NPL

Page 23: Analisis Kinerja Penggabungan Usaha pada Bank Cimb Niaga...Laporan keuangan adalah laporan keuangan disajikan sebagai kelompok orang-orang dari entitas ekonomi tunggal. Kontrol kekuasaan

23

c. Manajement

d. Net Interest Margin (NIM):

e. GWM:

f. Sensitivity Of Market Risk:

NIM

GWM

Zero = 1 atau RSA - RSL = 0

Negative < 1 atau RSA - RSL < 0

Positive > 1 atau RSA - RSL > 0

Page 24: Analisis Kinerja Penggabungan Usaha pada Bank Cimb Niaga...Laporan keuangan adalah laporan keuangan disajikan sebagai kelompok orang-orang dari entitas ekonomi tunggal. Kontrol kekuasaan

24

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan keuangan suatu

perusahaan, diperlukan adanya analisis terhadap data keuangan perusahaan yang

bersangkutan. Data keuangan tersebut tercermin di dalam laporan keuangan dimana

laporan keuangan ini sangat penting artinya bagi pihak manajemen dan investor.

Hasil penelitian ini adalah berupa data yang diperoleh peneliti dari berbagai

sumber dan juga karakteristik serta informasi umum mengenai perusahaan sebagai

objek penelitian kemudian diolah untuk mendapatkan hasil akhir yaitu pengambilan

kesimpulan.

Berikut riwayat singkat dari objek penelitian yang di ambil oleh penulis:

Bank Niaga didirikan menurut hukum yang berlaku di Indonesia, pada tanggal 1

Desember 1955 berdasarkan Akta Pendirian Perusahaan No. 90, notaris Raden

Meester Soewandi;

Bank Lippo didirikan pada tanggal 11 Maret 1948 berdasarkan akta no 51,

notaris Meester Karel Eduard Krijgsman.

Dan pada tanggal 1 Nopember 2008 berdasarkan Akta No. 9 tanggal 16 Oktober

2008 yang dibuat di hadapan Amrul Partomuan Pohan, S.H., LLM, Notaris di

Jakarta, Bank Lippo dan Bank Niaga yang melakukan penggabungan usaha pada

menjadi Bank CIMB Niaga dengan tujuan untuk mewujudkan struktur

perbankan Indonesia yang sehat dan kuat maka diperlukan langkah-langkah

konsolidasi perbankan.

Dalam rangka mendorong konsolidasi perbankan tersebut, Bank Indonesia

(BI) merasa perlu untuk melakukan penataan kembali struktur kepemilikan

perbankan melalui penerapan kebijakan kepemilikan tunggal pada perbankan

Indonesia (single presence policy). Sehubungan dengan hal ini, maka BI

mengeluarkan Peraturan Kepemilikan Tunggal Bank. Berikut ini hasil penelitian

yang dilakukan penulis dengan Rasio CAMELS :

Page 25: Analisis Kinerja Penggabungan Usaha pada Bank Cimb Niaga...Laporan keuangan adalah laporan keuangan disajikan sebagai kelompok orang-orang dari entitas ekonomi tunggal. Kontrol kekuasaan

25

Analisis Capital Adequacy Ratio (Rasio Kecukupan Modal)

Dengan menggunakan suatu indikator yaitu CAR yang diperoleh dengan

membandingkan modal sendiri dengan aktiva tertimbang menurut resiko yang

dihitung dari Bank yang bersangkutan.

Rasio kecukupan modal diperoleh penulis dari laporan keuangan yang telah

dipublikasikan melalui media internet. Perhitungan ulang tidak dilakukan kembali,

mengingat terbatasnya data yang tersedia dari laporan publikasi dan juga

keterbatasan waktu. Untuk melakukan perhitungan Capital Adequacy Ratio (CAR)

sesuai dengan ketentuan umum Bank Indonesia yaitu perbandingan modal dengan

Aktiva Tertimbang Menurut Rasio (ATMR).

Dari laporan keuangan tahunan bank tersebut, tercantum besarnya tingkat

kecukupan modal (CAR) yang diberi catatan telah sesuai dengan rumus perhitungan

Bank Indonesia, sehingga diperoleh CAR dari masing-masing periode mulai dari

tahun 2006 dan 2007 (sebelum bank melakukan penggabungan usaha) serta tahun

2009 dan 2010 (setelah bank melakukan penggabungan usaha). Dalam tabel berikut

disajikan besar tingkat kecukupan modal (CAR).

Page 26: Analisis Kinerja Penggabungan Usaha pada Bank Cimb Niaga...Laporan keuangan adalah laporan keuangan disajikan sebagai kelompok orang-orang dari entitas ekonomi tunggal. Kontrol kekuasaan

26

Grafik 1. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM)

tanpa memperhitungkan resiko pasar

Sumber: Perhitungan Data Olahan Annual Report 2006-2010

Dari Grafik 1 tersebut, dapat dilihat bahwa Rasio CAR (tanpa

memperhitungkan resiko pasar) tersebut mengalami perubahan yang signifikan.

Sebelum melakukan penggabungan usaha pada tahun 2007 Bank Lippo memiliki

Rasio CAR yang menurun sebesar 2,96% dari tahun sebelumnya. Sedangkan Rasio

CAR pada Bank Niaga tahun 2007 sebelum penggabungan usaha juga terjadi

penurunan sebesar 1,54% dari tahun sebelumnya. Seperti yang diketahui bahwa

CAR minimum yang ditetapkan oleh Bank Indonesia adalah 8%.

Lain halnya dengan Rasio CAR Bank CIMB Niaga sebelum penggabungan

usaha yaitu pada tahun 2007 mengalami penurunan 2,03% dari tahun sebelumnya,

begitu pula pada saat terjadi penggabungan usaha tahun 2008 mengalami penurunan

prosentase CAR sebesar 1,99%, pada tahun pertama setelah penggabungan yaitu

tahun 2009 masih terjadi penurunan yang cukup banyak sebesar 2,7%. Sedangkan

pada tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar 0.92%. CAR ini digunakan untuk

mengetahui seberapa besar jumlah aktiva yang memiliki resiko yang dibiayai oleh

modal selain dana bank, sehingga dapat dikatakan pada tahun 2010 Bank CIMB

Niaga mampu mempertahankan sejumlah aktiva yang memiliki resiko.

Page 27: Analisis Kinerja Penggabungan Usaha pada Bank Cimb Niaga...Laporan keuangan adalah laporan keuangan disajikan sebagai kelompok orang-orang dari entitas ekonomi tunggal. Kontrol kekuasaan

27

Dan dapat dilihat besarnya CAR Bank Lippo dibanding dengan CAR Bank

Niaga. Rasio CAR Bank Lippo tahun 2006 lebih besar 9.33% dibanding dengan

Rasio CAR Bank Niaga tahun 2006. Begitu juga Rasio CAR Bank Lippo tahun

2007 lebih besar 7.91% dibanding dengan Rasio CAR Bank Niaga tahun 2007.

Untuk Rasio CAR untuk Bank CIMB Niaga pada tahun 2006 lebih kecil 6.25% jika

dibandingkan dengan Rasio CAR untuk Bank Lippo tahun 2006. Sedangkan Rasio

CAR untuk Bank CIMB Niaga pada tahun 2006 lebih besar 2.9% jika dibandingkan

dengan Rasio CAR untuk Bank Niaga tahun 2006.

Artinya ketika Bank Niaga menggabungkan usahanya dengan Bank Lippo

yang memiliki Rasio CAR lebih tinggi, prosentase Rasio CAR Bank CIMB Niaga

menjadi meningkat. Arti peningkatan prosentase ini ialah CIMB Niaga dapat

menampung resiko kerugian yang lebih tinggi yang mungkin dihadapi oleh bank

atau kemampuan permodalan yang ada guna menutup kemungkinan kerugian di

dalam kegiatan perkreditan dan perdagangan surat-surat berharga. Dalam Tahun

2006 Bank CIMB Niaga dapat menampung resiko kerugian sebesar 20.35%.

Page 28: Analisis Kinerja Penggabungan Usaha pada Bank Cimb Niaga...Laporan keuangan adalah laporan keuangan disajikan sebagai kelompok orang-orang dari entitas ekonomi tunggal. Kontrol kekuasaan

28

Grafik 2. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM)

dengan memperhitungkan resiko pasar

Sumber: Perhitungan Data Olahan Annual Report 2006-2010

Dari Grafik 2 di atas, dapat dilihat bahwa pada tahun 2007 Bank Lippo

memiliki Rasio CAR (dengan memperhitungkan resiko pasar) yang menurun

sebesar 2,84% dari tahun sebelumnya. Sedangkan Rasio CAR pada Bank Niaga

tahun 2007 juga terjadi penurunan sebesar 1,22% dari tahun sebelumnya.

Lain halnya jika kedua bank tersebut dibandingkan dengan setelah

penggabungan usaha. Rasio CAR pada CIMB Niaga tahun 2007 mengalami

penurunan 1,85% dari tahun sebelumnya, begitu pula pada saat terjadi

penggabungan usaha tahun 2008 mengalami penurunan prosentase CAR sebesar

1,44%, pada tahun pertama setelah penggabungan yaitu tahun 2009 masih terjadi

penurunan sebesar 2%. Sedangkan pada tahun 2010 mengalami penurunan sebesar

0,35%. CAR ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar jumlah aktiva yang

memiliki resiko yang dibiayai oleh modal selain dana bank, sehingga dapat

dikatakan Bank CIMB Niaga tidak mampu mempertahankan sejumlah aktiva yang

memiliki resiko.

Page 29: Analisis Kinerja Penggabungan Usaha pada Bank Cimb Niaga...Laporan keuangan adalah laporan keuangan disajikan sebagai kelompok orang-orang dari entitas ekonomi tunggal. Kontrol kekuasaan

29

Dan dapat dilihat besarnya CAR Bank Lippo dibanding dengan CAR Bank

Niaga. Rasio CAR Bank Lippo tahun 2006 lebih besar 6.86% dibanding dengan

Rasio CAR Bank Niaga tahun 2006. Begitu juga Rasio CAR Bank Lippo tahun

2007 lebih besar 5.24% dibanding dengan Rasio CAR Bank Niaga tahun 2007.

Untuk Rasio CAR untuk Bank CIMB Niaga pada tahun 2006 lebih kecil 4.63% jika

dibandingkan dengan Rasio CAR untuk Bank Lippo tahun 2006. Sedangkan Rasio

CAR untuk Bank CIMB Niaga pada tahun 2006 lebih besar 2.23% jika

dibandingkan dengan Rasio CAR untuk Bank Niaga tahun 2006.

Artinya ketika Bank Niaga menggabungkan usahanya dengan Bank Lippo

yang memiliki Rasio CAR lebih tinggi, prosentase Rasio CAR Bank CIMB Niaga

menjadi meningkat. Arti peningkatan prosentase ini ialah CIMB Niaga dapat

menampung resiko kerugian yang lebih tinggi yang mungkin dihadapi oleh bank

atau kemampuan permodalan yang ada guna menutup kemungkinan kerugian di

dalam kegiatan perkreditan dan perdagangan surat-surat berharga. Dalam Tahun

2006 Bank CIMB Niaga dapat menampung resiko kerugian sebesar 18.88%.

Semakin tinggi rasio CAR semakin baik kemampuan kecukupan modalnya.

Page 30: Analisis Kinerja Penggabungan Usaha pada Bank Cimb Niaga...Laporan keuangan adalah laporan keuangan disajikan sebagai kelompok orang-orang dari entitas ekonomi tunggal. Kontrol kekuasaan

30

Analisis Non Performing Loan (NPL)

Data penelitian berupa rasio Non Performing Loan (NPL) diperoleh dari

laporan keuangan yang telah dipublikasikan melalui media internet. Perhitungan

ulang tidak dilakukan kembali, mengingat terbatasnya data yang tersedia dari

laporan publikasi dan juga keterbatasan waktu. Untuk melakukan perhitungan Non

Performing Loan (NPL) sesuai dengan ketentuan umum Bank Indonesia yaitu

perbandingan antara kredit bermasalah (Bad Debt) dengan total kredit (Total Loan).

Indikator kualitas asset yang dipakai adalah rasio kualitas produktif bermasalah

dengan aktiva produktif.

Dari laporan keuangan tahunan bank tersebut, tercantum besarnya tingkat

NPL yang diberi catatan telah sesuai dengan rumus perhitungan Bank Indonesia.

Sehingga diperoleh rasio NPL Bank CIMB Niaga mulai dari tahun 2006 dan 2007

(sebelum bank melakukan penggabungan usaha) serta tahun 2009 dan 2010 (setelah

bank melakukan penggabungan usaha). Dalam tabel berikut disajikan besarnya

NPL.

Grafik 3. Non Performing Loan - Kotor

Sumber: Data Olahan Annual Report 2006-2010

Page 31: Analisis Kinerja Penggabungan Usaha pada Bank Cimb Niaga...Laporan keuangan adalah laporan keuangan disajikan sebagai kelompok orang-orang dari entitas ekonomi tunggal. Kontrol kekuasaan

31

Berdasarkan grafik di atas, dapat dilihat bahwa NPL mengalami perubahan.

Pada NPL Kotor Lippo tahun 2007 terjadi penurunan prosentase NPL sebesar

0,68%. Sedangkan NPL Kotor pada Bank Niaga tahun 2007 terjadi peningkatan

prosentase NPL sebesar 0,32%. Lain halnya jika kedua bank tersebut dibandingkan

dengan setelah penggabungan usaha. NPL Kotor CIMB Niaga tahun 2007

mengalami penurunan 0,05% dari tahun sebelumnya, begitu pula pada saat terjadi

penggabungan usaha tahun 2008 mengalami penurunan prosentase NPL sebesar

0,53%. Sedangkan pada tahun pertama setelah penggabungan yaitu tahun 2009

masih terjadi peningkatan sebesar 0,56%. Juga pada tahun 2010 mengalami

penurunan sebesar 0,53%. Karena NPL ini digunakan untuk mengetahui kualitas

assets suatu bank, atau dapat dikatakan bahwa Bank CIMB Niaga tidak bisa

mempertahankan kualitas asset pada tahun 2007, 2008 dan 2010.

Grafik 4. Non Performing Loan - Bersih

Sumber: Data Olahan Annual Report 2006-2010

Page 32: Analisis Kinerja Penggabungan Usaha pada Bank Cimb Niaga...Laporan keuangan adalah laporan keuangan disajikan sebagai kelompok orang-orang dari entitas ekonomi tunggal. Kontrol kekuasaan

32

Berdasarkan grafik di atas, dapat dilihat bahwa Bank CIMB Niaga memiliki

tingkat NPL kurang dari 5%. Pada NPL Kotor (NPL) Lippo tahun 2007 terjadi

peningkatan prosentase NPL sebesar 0,13%. Sedangkan NPL Kotor pada Bank

Niaga tahun 2007 terjadi penurunan prosentase NPL sebesar 0,21%. Lain halnya

jika kedua bank tersebut dibandingkan dengan setelah penggabungan usaha. NPL

Kotor CIMB Niaga tahun 2007 mengalami penurunan 0,27% dari tahun

sebelumnya, begitu pula pada saat terjadi penggabungan usaha tahun 2008

mengalami penurunan prosentase NPL sebesar 0,52%, pada tahun pertama setelah

penggabungan yaitu tahun 2009 masih terjadi penurunan sebesar 0,38%. Sedangkan

pada tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar 0,81%. Dapat dikatakan bahwa

Bank CIMB Niaga tidak bisa mempertahankan kualitas assetnya, karena sejak

sebelum penggabungan usaha sampai sesudah penggabungan mengalami

penurunan, hanya pada tahun 2010 NPL CIMB Niaga meningkat.

Menurut pendapat penulis, terdapat beberapa hal yang mampu

mempengaruhi naik dan turunnya NPL suatu bank. Yaitu:

1. Kemampuan debitur dari sisi financial untuk melunasi pokok dan bunga

pinjaman, tidak akan ada artinya tanpa kemauan dan itikad baik dari debitur itu

sendiri.

2. Kebijakan Pemerintah dapat mempengaruhi tinggi rendahnya NPL suatu

perbankan, misalnya kebijakan pemerintah tentang kenaikan harga BBM akan

menyebabkan perusahaan yang banyak menggunakan BBM dalam kegiatan

produksinya akan membutuhkan dana tambahan yang diambil dari laba yang

dianggarkan untuk pembayaran cicilan utang untuk memenuhi biaya produksi

yang tinggi, sehingga perusahaan tersebut akan mengalami kesulitan dalam

membayar utang-utangnya kepada Bank.

3. Kondisi perekonomian yang naik turun, mempunyai pengaruh besar terhadap

kemampuan debitur dalam melunasi utang-utangnya.

Page 33: Analisis Kinerja Penggabungan Usaha pada Bank Cimb Niaga...Laporan keuangan adalah laporan keuangan disajikan sebagai kelompok orang-orang dari entitas ekonomi tunggal. Kontrol kekuasaan

33

Analisis Manajemen

Kualitas manajemen dapat dilihat dari kualitas manusianya dalam bekerja,

juga dapat dilihat dari pendidikan serta pengalaman karyawannya dalam menangani

berbagai kasus yang terjadi. Penulis menggunakan unsur-unsur penilaian dalam

kualitas manajemen adalah manajemen umum, penerapan system manajemen

resiko, dan kepatuhan Bank terhadap ketentuan yang berlaku serta komitmen

kepada Bank Indonesia dan atau pihak lainnya. Penilaian ini didasarkan pada

perbandingan sebelum penggabungan dan setelah penggabungan usaha.

1. Manajemen Umum

Bank memerlukan sumber daya manusia yang handal dalam menjalankan

usahanya. Untuk memenuhi tujuan tersebut bank akan melakukan training and

development program, strategic recruitment dan talent retention. Bank akan terus

mengembankan dan membentuk bankir-bankir yang handal dimansa datang dengan

program-program yng komprehensif, selain itu juga meningkatkan kualitas dari

sumber daya manusia yang ada serta memberikan penghargaan berdasarkan kinerja.

Untuk mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan dalam pertumbuhan

kredit, perusahaan juga akan memperkuat struktur permodalannya, usaha-usaha

yang direncanakan untuk memperkuat struktur permodalan ini, termasuk namun

tidak terbatas pada right issue, penerbitan hybrid capital, obligasi senior,

subordinated debt baik dalam denominasi rupiah maupun dalam valuta asing, asset

backed securitization/sekuritisasi asset, Medium Term Notes (MTN) dan/atau

obligasi. Pada kuartal pertama 2011, perseroan telah menuntaskan Right Issue

sebesar Rp1,5 triliun.

Page 34: Analisis Kinerja Penggabungan Usaha pada Bank Cimb Niaga...Laporan keuangan adalah laporan keuangan disajikan sebagai kelompok orang-orang dari entitas ekonomi tunggal. Kontrol kekuasaan

34

2. Penerapan Manajemen Resiko

Dampak krisis keuangan global telah berimbas ke perekonomian Indonesia

dan mengakibatkan rontoknya pasar modal dan keuangan di Indonesia, yang

tercermin dengan jatuhnya Indeks Harga Saham Gabungan, melemahnya nilai tukar

Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat serta ketatnya likuiditas di industri

perbankan.

Dampak dari memburuknya kondisi perekonomian ini diperkirakan akan

mulai mempengaruhi berbagai industri dan sektor riil industri di Indonesia pada

semester pertama tahun 2009. Untuk industri jasa keuangan, termasuk sector

perbankan, kemungkinan dampak yang akan terjadi dari kondisi-kondisi tersebut

adalah meningkatnya risiko kegagalan debitur dan turunnya laju pertumbuhan

kredit.

Untuk mengantisipasi dampak dari krisis keuangan ini, Bank CIMB Niaga

telah menyusun beberapa strategi seperti berikut:

meningkatkan kualitas kredit dengan mengaplikasikan kebijakan kredit yang

berhati-hati dan meningkatkan pengawasan penagihan serta pengelolaan kredit;

memastikan program yang tepat guna mendapatkan dan mempertahankan

pendanaan yang stabil;

meningkatkan efisiensi dan mengendalikan biaya operasional secara lebih

selektif.

Walaupun kondisi ekonomi yang memburuk, manajemen berpendapat

bahwa Bank akan dapat terus melanjutkan operasi bisnisnya di masa mendatang.

Maka dari itu, laporan keuangan disusun dengan menggunakan basis usaha yang

berkelanjutan.

Page 35: Analisis Kinerja Penggabungan Usaha pada Bank Cimb Niaga...Laporan keuangan adalah laporan keuangan disajikan sebagai kelompok orang-orang dari entitas ekonomi tunggal. Kontrol kekuasaan

35

Bank CIMB Niaga telah mengimplementasikan prosedur manajemen risiko

sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi

bank umum No 5/8/PBI/2003 dan Surat Edaran BI No 5/21/DPNP tentang

Penerapan Manajemen Risiko bagi bank umum. Menurut surat edaran tersebut,

penerapan manajemen risiko harus dilakukan tidak hanya pada risiko kredit, risiko

pasar maupun risiko operasional, namun juga untuk risiko likuiditas, risiko hukum,

risiko reputasi, risiko strategis dan risiko kepatuhan.

Pengungkapan mengenai risiko kredit, risiko mata uang, risiko likuiditas,

risiko tingkat suku bunga dan risiko operasional telah diungkapkan dalam catatan

tersendiri.

a. Risiko Hukum

Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek

yuridis, antara lain yang disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan

perundang-undangan yang mendukung aktivitas atau produk Bank, atau kelemahan

perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan

yang tidak sempurna.

Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi risiko hukum: karakter

nasabah yang negatif, dokumen legal yang lemah, konflik dengan nasabah atau

pihak lain yang tidak diselesaikan dengan baik, dan keluhan nasabah yang tidak

diselesaikan dengan memuaskan.

Guna menghindari kemungkinan litigasi atau gugatan hukum, group legal

bertugas untuk menyelesaikan masalah-masalah hukum yang terjadi,

menatausahakan setiap events yang terkait dengan hukum termasuk potensi

kerugian.

Bank CIMB Niaga melakukan manajemen risiko hukum dengan melakukan

penanganan proses hukum secara profesional dan jika diperlukan membuat

pencadangan biaya kerugian hukum.

Page 36: Analisis Kinerja Penggabungan Usaha pada Bank Cimb Niaga...Laporan keuangan adalah laporan keuangan disajikan sebagai kelompok orang-orang dari entitas ekonomi tunggal. Kontrol kekuasaan

36

b. Risiko Strategis

Risiko strategik adalah risiko yang antara lain disebabkan adanya penetapan

dan pelaksanaan strategi Bank dan pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat

atau kurang responsifnya Bank terhadap perubahan eksternal. Berikut adalah faktor-

faktor yang mempengaruhi risiko strategis: visi Bank, rencana strategis, perubahan

kepemilikan, dan peluncuran produk baru.

Pelaksanaan strategi, visi, misi Bank yang tidak tepat serta pengambilan

keputusan bisnis yang tidak sejalan dengan perubahan eksternal dapat

mempengaruhi kelangsungan bisnis Bank.

Dalam kaitannya dengan hal tersebut diatas, Bank CIMB Niaga telah

membentuk, merumuskan, menyusun dan memantau pelaksanaan strategi termasuk

corporate plan dan business plan.

Selain itu Bank menetapkan sejumlah indicator penting yang disesuaikan

dengan kecukupan asset, permodalan dan kondisi perubahan pasar agar bisnis Bank

tetap tumbuh dan terus meningkatkan kepercayaan bagi para stockholder dan

shareholder.

c. Risiko Reputasi

Risiko reputasi adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya

publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Bank atau persepsi negatif

terhadap Bank. Faktor-faktor yang mempengaruhi risiko reputasi antara lain: citra

(image), harga saham, dan konflik internal.

Bank CIMB Niaga melakukan manajemen risiko reputasi dengan melakukan

aktivitas public relation, CSR (Corporate Social Responsibility), respon yang cepat

terhadap keluhan nasabah, dan penerapan Good Corporate Governance yang

konsisten.

Page 37: Analisis Kinerja Penggabungan Usaha pada Bank Cimb Niaga...Laporan keuangan adalah laporan keuangan disajikan sebagai kelompok orang-orang dari entitas ekonomi tunggal. Kontrol kekuasaan

37

Pengelolaan risiko dilakukan dengan memantau publikasi negatif dari media

cetak baik surat pembaca maupun artikel termasuk didalamnya keluhan

nasabah.

d. Risiko Kepatuhan

Risiko kepatuhan adalah risiko yang terjadi karena Bank tidak mematuhi

atau tidak melaksanakan ketentuan internal dan peraturan perundangundangan. Pada

prakteknya risiko kepatuhan melekat pada risiko Bank yang terkait pada peraturan

perundang-undangan, ketentuan kehati-hatian dan ketentuan lain yang berlaku,

seperti:

Risiko kredit terkait dengan ketentuan Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum

(KPMM), Kualitas Aset Produktif, Pembentukan Penyisihan Aset Produktif

(PPAP), dan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).

Risiko pasar terkait dengan ketentuan Posisi Devisa Neto (PDN).

Risiko strategis terkait dengan ketentuan Rencana Kerja Anggaran Tahunan

(RKAT) Bank.

Risiko lain yang terkait dengan ketentuan eksternal dan internal.

Faktor-faktor yang mempengaruhi risiko kepatuhan adalah: perubahan

peraturan eksternal, komunikasi internal, budaya disiplin karyawan, dan

infrastruktur.

Bank melakukan manajemen risiko kepatuhan dengan beberapa cara:

Sanksi terhadap karyawan yang melakukan pelanggaran atas ketentuan

kepatuhan.

Sosialisasi peraturan dan perundang-undangan.

Pelatihan semua karyawan yang terkait dengan risiko kepatuhan.

Memelihara hubungan baik dengan regulator.

E-Regulation (kemudahan akses oleh karyawan terhadap peraturan-peraturan

eksternal).

Page 38: Analisis Kinerja Penggabungan Usaha pada Bank Cimb Niaga...Laporan keuangan adalah laporan keuangan disajikan sebagai kelompok orang-orang dari entitas ekonomi tunggal. Kontrol kekuasaan

38

Penilaian risiko ditekankan kepada jenis-jenis risiko sebagaimana yang

ditetapkan oleh Bank Indonesia, yaitu Risiko Kredit, Risiko Likuiditas, Risiko

Pasar, Risiko Operasional, Risiko Hukum, Risiko Kepatuhan, Risiko Reputasi dan

Risiko Strategis. Untuk mendapatkan profil risiko secara keseluruhan dari semua

jenis risiko, Bank memberikan bobot risiko untuk setiap jenis risiko sesuai dengan

risk appetite yang telah direncanakan/ditetapkan sebelumnya.

Berdasarkan laporan yang diserahkan ke Bank Indonesia, profil risiko Bank CIMB

Niaga secara keseluruhan per 31 Desember 2008 dapat dikategorikan Rendah

dengan kecenderungan meningkat.

3. Kepatuhan Bank

Kebijakan Manajemen Resiko tersebut bertujuan agar bank tetap kuat dan

sehat menghadapi persaingan melalui pengelolaan yang transparan dan mengacu

pada good governance. Dampaknya BI akan melakukan penyempurnaan ketentuan

Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test), di awal tahun 2011 dan

peningkatan Fungsi Kepatuhan Bank Umum mulai September 2011. Perusahaan

harus melakukan perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Bank

Umum untuk Risiko Kredit dengan menggunakan Pendekatan Standar mulai Januari

2012. Selain itu melakukan pengaturan Penilaian Kualitas Aktiva Bagi Bank Umum

Syariah dan Unit Usaha Syariah serta Kualitas Aktiva Bagi Bank Pembiayaan

Rakyat Syariah, efektif 2011.

Melihat dari kriteria-kriteria penilaian apa yang telah dilakukan oleh Bank

maka dapat dikatakan pengelolaan manajemen dalam Bank dapat dikategorikan

rendah dengan cenderung meningkat.

Page 39: Analisis Kinerja Penggabungan Usaha pada Bank Cimb Niaga...Laporan keuangan adalah laporan keuangan disajikan sebagai kelompok orang-orang dari entitas ekonomi tunggal. Kontrol kekuasaan

39

Analisis Net Interest Margin (Rasio Bunga Bersih)

Indikator yang dipakai ialah Rasio Margin Bunga Bersih / Net Interest

Margin (NIM) diperoleh penulis dari laporan keuangan Bank CIMB Niaga yang

telah dipublikasikan melalui media internet. Perhitungan ulang tidak dilakukan

kembali, mengingat terbatasnya data yang tersedia dari laporan publikasi dan juga

keterbatasan waktu. Net Interest Margin (NIM) merupakan perbandingan antara

Pendapatan Bunga Bersih dengan Rata-Rata Aktiva Produktif (SE BI

No.6/73/INTERN DPNP tgl 24 Desember 2004) :

Grafik 5. Rasio NIM (Net Interest Margin)

Sumber: Data Olahan Annual Report 2006-2010

Dari Grafik 5 di atas, dapat dilihat bahwa pada tahun 2007 Rasio NIM pada

CIMB Niaga mengalami penurunan 0,33% dari tahun sebelumnya, begitu pula pada

saat terjadi penggabungan usaha tahun 2008 mengalami penurunan prosentase

sebesar 0,39%, pada tahun pertama setelah penggabungan yaitu tahun 2009 masih

terjadi peningkatan sebesar 1,09%. Sedangkan pada tahun 2010 mengalami

penurunan sebesar 0,32%. Artinya kemampuan manajemen bank dalam mengelola

aktiva produktifnya untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih masih kurang.

Pada tahun 2010 terjadi penurunan pendapatan bunga atas aktiva produktif yang

dikelola bank.

Page 40: Analisis Kinerja Penggabungan Usaha pada Bank Cimb Niaga...Laporan keuangan adalah laporan keuangan disajikan sebagai kelompok orang-orang dari entitas ekonomi tunggal. Kontrol kekuasaan

40

Analisis GWM (Giro Wajib Minimum)

Indikator yang digunakan adalah Reserve Requirement atau Giro Wajib Minimum.

GWM merupakan perbandingan giro pada Bank Indonesia dengan seluruh dana

yang berhasil dihimpun.

Grafik 6. Rasio GWM (Giro Wajib Minimum) dalam Rupiah

Sumber: Data Olahan Annual Report 2006-2010

Dari Grafik 6 di atas, dapat dilihat bahwa pada tahun 2007 Bank Lippo

memiliki Rasio GWM (dalam rupiah) yang menurun sebesar 0,7%. Sedangkan

Rasio GWM pada Bank Niaga tahun 2007 juga terjadi penurunan sebesar 1,27%.

Lain halnya jika kedua bank (Lippo dan Niaga) tersebut dibandingkan dengan

CIMB Niaga setelah penggabungan usaha. Rasio GWM pada CIMB Niaga tahun

2007 mengalami penurunan 0,97% dari tahun sebelumnya, begitu pula pada saat

terjadi penggabungan usaha tahun 2008 mengalami penurunan prosentase GWM

sebesar 4,62%, pada tahun pertama setelah penggabungan yaitu tahun 2009 terjadi

peningkatan sebesar 1%. Sedangkan pada tahun 2010 mengalami peningkatan

sebesar 3,18%. GWM milik Bank dalam Rupiah ini cukup bagus karena dapat

menghindari terjadinya dampak buruk dari sistem perbankan dan perekonomian.

Page 41: Analisis Kinerja Penggabungan Usaha pada Bank Cimb Niaga...Laporan keuangan adalah laporan keuangan disajikan sebagai kelompok orang-orang dari entitas ekonomi tunggal. Kontrol kekuasaan

41

Grafik 7. Rasio GWM (Giro Wajib Minimum) dalam Dollar AS

Sumber: Data Olahan Annual Report 2006-2010

Dari Grafik 7 di atas, dapat dilihat bahwa pada tahun 2007 Bank Lippo

memiliki Rasio GWM (dalam Dollar AS) tidak terjadi perubahan. Sedangkan Rasio

GWM pada Bank Niaga tahun 2007 juga terjadi penurunan sebesar 0,07%. Lain

halnya jika kedua bank (Lippo dan Niaga) tersebut dibandingkan dengan CIMB

Niaga setelah penggabungan usaha. Rasio GWM pada CIMB Niaga tahun 2007

mengalami penurunan 0,03% dari tahun sebelumnya, begitu pula pada saat terjadi

penggabungan usaha tahun 2008 mengalami penurunan prosentase GWM sebesar

1,91%, pada tahun pertama setelah penggabungan yaitu tahun 2009 terjadi

peningkatan sebesar 0,08%. Sedangkan pada tahun 2010 mengalami peningkatan

sebesar 0,02%. GWM milik Bank dalam US Dollar ini masih kurang karena

dimungkinkan tidak dapat menghindari terjadinya dampak buruk dari sistem

perbankan dan perekonomian.

Page 42: Analisis Kinerja Penggabungan Usaha pada Bank Cimb Niaga...Laporan keuangan adalah laporan keuangan disajikan sebagai kelompok orang-orang dari entitas ekonomi tunggal. Kontrol kekuasaan

42

Analisis Sensitivity to Market Risk

Rasio Sensitivitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Modal yang

dialokasikan untuk mengantisipasi risiko pasar. Modal dalam hal ini terdiri dari

Modal inti, Modal pelengkap dan Modal pelengkap tambahan. Jika sensitivitas

tinggi maka modal untuk membayar risiko pasar semakin besar juga, sehingga

tingkat profitabilitas juga meningkat. (SE BI No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004).

Dari Perhitungan RSA dibandingkan dengan RSL didapatkan hasil sebagai

berikut:

Grafik 8. Posisi GAP pada Sensitivity of Market Risk Bank CIMB Niaga

Sumber: Data Olahan Annual Report 2006-2010

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa Posisi GAP CIMB Niaga berada

dalam Posisi Positif. Arti dari Posisi Positif ini adalah ketika Suku Bunga Naik

maka NIM juga akan ikut Naik, begitu juga pada saat Suku Bunga Turun maka NIM

juga akan ikut Turun, seperti dapat dilihat pada Grafik 9 berikut ini.

Page 43: Analisis Kinerja Penggabungan Usaha pada Bank Cimb Niaga...Laporan keuangan adalah laporan keuangan disajikan sebagai kelompok orang-orang dari entitas ekonomi tunggal. Kontrol kekuasaan

43

Grafik 9. Hubungan Suku Bunga Pinjaman dengan NIM

pada Bank CIMB Niaga

Sumber: Data Olahan Annual Report 2006-2010

Dalam neraca suatu bank terdapat beberapa pos yang peka terhadap

perubahan tingkat bunga. Pos-pos tersebut berada di sisi asset maupun liability (rate

sensitive asset dan rate sensitive liability). Jika pos-pos tersebut tidak dikelola

dengan baik, maka pendapatan neto bunga, net interest income akan menurun.

Asset dan liability akan selalu berhadapan dengan risiko perubahan tingkat

bunga di pasar. Fluktuasi tingkat bunga telah mendorong manajemen bank untuk

memberikan perhatian yang lebih besar kepada pengelolaan risiko suku bunga.

Kepekaan asset dan liability terhadap risiko perubahan suku bunga merupakan

penyebab terpengaruhnya pendapatan bunga bank, GAP Positif dapat terjadi karena

pendapatan bunga bergerak searah dengan pergerakan tingkat bunga.

Page 44: Analisis Kinerja Penggabungan Usaha pada Bank Cimb Niaga...Laporan keuangan adalah laporan keuangan disajikan sebagai kelompok orang-orang dari entitas ekonomi tunggal. Kontrol kekuasaan

44

PENUTUP

Kesimpulan

Sehingga dapat disimpulkan Kinerja Keuangan Bank CIMB Niaga sebelum

dan sesudah penggabungan usaha, dalam segi Permodalan(Capital) mengalami

penurunan, Kualitas Aset (Asset Quality) mengalami kenaikan, Manajemen yang

mengalami kenaikan, Rentabilitas (Earning) mengalami penurunan, Likuiditas

(Liquidity) mengalami penurunan, dan dalam hal menanggapi sensitif terhadap

resiko sudah cukup bagus. Sehingga dapat dikatakan Bank CIMB Niaga masih

harus banyak melakukan pembenahan.

Implikasi

1. Bagi Bank CIMB Niaga, sebaiknya bank melakukan peningkatan dalam segi

Permodalan, Rentabilitas, dan Likuiditasnya.

2. Bagi investor, dalam memlilih bank sebagai tempat untuk berinvestasi sebaiknya

mempertimbangkan kesehatan bank yang dilihat dari kinerja keuangannya.

Keterbatasan Penelitian

1. Pemilihan Rasio Keuangan yang digunakan peneliti terbatas.

2. Dalam menentukan Rasio Manajemen sangat bersifat subjektif dan

menggunakan data sekunder.

3. Penelitian hanya melihat kinerja keuangan dari data olahan pada laporan

keuangan bank. Perhitungan ulang pada beberapa rasio tidak sepenuhnya

dilakukan karena keterbatasan data dalam laporan keuangan.

Page 45: Analisis Kinerja Penggabungan Usaha pada Bank Cimb Niaga...Laporan keuangan adalah laporan keuangan disajikan sebagai kelompok orang-orang dari entitas ekonomi tunggal. Kontrol kekuasaan

45

Saran

1. Untuk penelitian ke depannya, sebaiknya tidak hanya melakukan penelitian

terhadap kinerja keuangan pada dua tahun sebelum penggabungan, saat

penggabungan dan dua tahun sesudah penggabungan. Namun juga melihat

kinerja keuangan tahun-tahun sebelumnya dan tahun-tahun sesudahnya.

2. Pada Penelitian selanjutnya dapat dilakukan wawancara terhadap pimpinan

sehingga dapat diketahui nilai-nilai manajemen yang dianut sebelum dan

sesudah Penggabungan Usaha.

3. Dalam penelitian selanjutnya dapat mengukur kinerja keuangan dengan

menggunakan rasio yang belum digunakan oleh peneliti.

4. Serta penelitian selanjutnya dapat dilakukan tidak hanya pada industri

perbankan, namun dapat dilakukan juga untuk industri lainnya.

Page 46: Analisis Kinerja Penggabungan Usaha pada Bank Cimb Niaga...Laporan keuangan adalah laporan keuangan disajikan sebagai kelompok orang-orang dari entitas ekonomi tunggal. Kontrol kekuasaan

46

DAFTAR PUSTAKA

______. 1970. Bussiness Combination. Accounting Principles Board Opinion No.

16. New York: American Institute of Certified Public Accountans.

Baker, et al. 2011. “Advance Financial Accounting”. Salemba Empat.

Bank Indonesia, Peraturan Bank Indonesia No.5/12/PBI/2003 tanggal 17 Juli

2003 perihal Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank

Umum dengan Memperhitungkan Risiko Pasar (Market Risk)

Bank Indonesia, Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 tanggal 12 April

2004 perihal Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum.

Bank Indonesia, Surat Edaran Nomor 6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004. perihal

Tatacara Penilaian Kesehatan Bank Umum.

Beams, Floyd A. 1999. Akuntansi Keuangan Lanjutan di Indonesia – Buku

Satu Ed. Revisi. Jakarta : Salemba Empat.

Beams, Floyd A. 2000. Akuntansi Keuangan Lanjutan di Indonesia – Buku

Dua. Jakarta : Salemba Empat.

Beams A. Floyd, Anthony H. Joseph, Robin P. Clement, Suzanne H. Lowensohn.

2003. Advanced Accounting, 8th

edition. Upper Saddle River, New Jersey,

USA: Pearson Education, Inc.,

Faisol, Ahmad. 2007. “Analisis Kinerja Keuangan Bank pada PT Bank Muamalat

Indonesia Tbk”. Jurnal Bisnis dan Manajemen. Volume 3 No. 2. Januari:

129-170.

Hamzah, Amir. 2006. “Analisis Kinerja Saham Perbankan Sebelum dan Sesudah

Reverse Stock Split di PT. Bursa Efek Jakarta”. Jurnal Manajemen dan

Bisnis Sriwijaya. Volume 4 Nomor 8. Desember: 12-68.

Kompas. 2008. “ Merger Niaga-Lippo Disetujui, Tidak Ada PHK Karyawan”.

http://nasional.kompas.com/read/2008/07/18/18404274/Merger.Niaga-

Lippo.Disetujui.Tidak.Ada.PHK.Karyawan Diakses pada 20 Januari 2012

Page 47: Analisis Kinerja Penggabungan Usaha pada Bank Cimb Niaga...Laporan keuangan adalah laporan keuangan disajikan sebagai kelompok orang-orang dari entitas ekonomi tunggal. Kontrol kekuasaan

47

Mawardi, Wisnu. 2005. “Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja

Keuangan Bank Umum di Indonesia (Studi Kasus Pada Bank Umum

Dengan Total Assets Kurang Dari 1 Triliun)”. Jurnal Bisnis Dan Strategi.

Vol.14. No.1. Juli 2005.

PSAK No. 22 tentang penggabungan usaha

Suparwoto, L. 1990. Akuntansi Keuangan Lanjutan - Laporan Keuangan

Konsolidasi Terpadu. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.

Warsidi, 2010. “Metode akuisisi dalam penggabungan usaha”.

http://www.warsidi.com/2010/03/metode-akuisisi-dalam-

penggabungan.html

Diakses pada 26 November 2011.