11
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 2019 Keandalan Infrastruktur Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat Bagi Kemajuan Bangsa Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo 79 ANALISIS KINERJA SIMPANG BERSINYAL DI PERSIMPANGAN KEJAKSAAN SUKOHARJO Hendra Muhammad Arif Program Studi Teknik Sipil, Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo [email protected] ABSTRAK Persimpangan Kejaksaan yang terletak di Kelurahan Sukoharjo Kecamatan Sukoharjo. Kondisi lalu lintas pada persimpangan Kejaksaan terjadi konflik, penyebab utamanya adalah kinerja lampu lalu lintas yang kurang efektif dan sulitnya pengendara dari arah solo akan menuju kesimpang Jaksa Agung Suprapto, yang dikarenakan dari simpang Jenderal Sudirman arah utara dan simpang Jenderal Sudirman arah selatan lampu traffic light yang berwarna hijau menyala bersaamaan yang mengakibatkan pengendara sulit untuk berbelok kearah simpang Jaksa Agung Suprapto. Survey dilakukan selama 2 hari yaitu satu hari kerja dan satu hari libur jam-jam sibuk dan malam hari saat dibukanya dua jalur disimpang Jaksa Agung Suprapto untuk masing-masing hari, Setelah data terkonversi dalam satuan mobil penumpang maka berdasarkan teori-teori transportasi dilakukan tahapan-tahapan perhitungan berasarkan MKJI 1997. Berdasarkan Pengumpulan data serta penilitian diatas maka diperoleh hasil penelitian yang berisi penyelesaian, yaitu perlu penambahan lampu flash pada pagi hari disimpang Jenderal Sudirman dari arah utara agar mengurangi panjang antrian kendaraan disimpang Jenderal Sudirman arah utara dan menerapkan sistem satu selama 24 jam disimpang Jaksa Agung Suprapto agar mengurangi konflik utama saat malam hari. Kata Kunci : jalan, kinerja simpang, lalu lintas, sistem pengaturan PENDAHULUAN Traffic light adalah lampu yang digunakan untuk mengatur kelancaran lalu lintas di suatu persimpangan jalan dengan cara memberi kesempatan pengguna jalan dari masingmasing arah untuk berjalan secara bergantian. Karena fungsinya yang begitu penting maka lampu lalu lintas harus dapat dikendalikan atau dikontrol semudah dan efisien mungkin guna memperlancar arus lalu lintas di suatu persimpangan. Seiring dengan perkembangan zaman yang juga disertai dengan perkembangan teknologi, jumlah kendaraan yang ada terus bertambah banyak sehingga lalu lintas di jalan juga semakin bertambah padat akan tetapi hal tersebut tidak di ikuti dengan perkembangan infastruktur yang ada. Perkembangan tersebut membawa dampak terhadap sistem lalu lintas yang ada yaitu dalam sistem pengaturan waktu penyalaan traffic light. Persimpangan merupakan jalinan jalan yang memiliki posisi penting dan kritis dalam mengatur arus lalu lintas. Tidak praktis dan tidak optimalnya kinerja simpang akan menimbulkan permasalahan.Oleh karena itu, pengaturan kinerja simpang dan pemakaian sinyal yang optimal sangat di perlukan untuk mengatur arus lalu lintas agar tidak terjadi permasalahan pada persimpangan-persimpangan di kota Sukoharjo.

ANALISIS KINERJA SIMPANG BERSINYAL DI PERSIMPANGAN

  • Upload
    others

  • View
    20

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS KINERJA SIMPANG BERSINYAL DI PERSIMPANGAN

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 2019 Keandalan Infrastruktur Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat Bagi Kemajuan Bangsa

Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo 79

ANALISIS KINERJA SIMPANG

BERSINYAL DI PERSIMPANGAN KEJAKSAAN SUKOHARJO

Hendra Muhammad Arif

Program Studi Teknik Sipil, Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

[email protected]

ABSTRAK

Persimpangan Kejaksaan yang terletak di Kelurahan Sukoharjo Kecamatan Sukoharjo. Kondisi

lalu lintas pada persimpangan Kejaksaan terjadi konflik, penyebab utamanya adalah kinerja

lampu lalu lintas yang kurang efektif dan sulitnya pengendara dari arah solo akan menuju

kesimpang Jaksa Agung Suprapto, yang dikarenakan dari simpang Jenderal Sudirman arah utara

dan simpang Jenderal Sudirman arah selatan lampu traffic light yang berwarna hijau menyala

bersaamaan yang mengakibatkan pengendara sulit untuk berbelok kearah simpang Jaksa Agung

Suprapto. Survey dilakukan selama 2 hari yaitu satu hari kerja dan satu hari libur jam-jam sibuk

dan malam hari saat dibukanya dua jalur disimpang Jaksa Agung Suprapto untuk masing-masing

hari, Setelah data terkonversi dalam satuan mobil penumpang maka berdasarkan teori-teori

transportasi dilakukan tahapan-tahapan perhitungan berasarkan MKJI 1997.

Berdasarkan Pengumpulan data serta penilitian diatas maka diperoleh hasil penelitian yang berisi

penyelesaian, yaitu perlu penambahan lampu flash pada pagi hari disimpang Jenderal Sudirman

dari arah utara agar mengurangi panjang antrian kendaraan disimpang Jenderal Sudirman arah

utara dan menerapkan sistem satu selama 24 jam disimpang Jaksa Agung Suprapto agar

mengurangi konflik utama saat malam hari.

Kata Kunci : jalan, kinerja simpang, lalu lintas, sistem pengaturan

PENDAHULUAN

Traffic light adalah lampu yang digunakan untuk mengatur kelancaran lalu lintas

di suatu persimpangan jalan dengan cara memberi kesempatan pengguna jalan dari

masing–masing arah untuk berjalan secara bergantian. Karena fungsinya yang begitu

penting maka lampu lalu lintas harus dapat dikendalikan atau dikontrol semudah dan

efisien mungkin guna memperlancar arus lalu lintas di suatu persimpangan. Seiring

dengan perkembangan zaman yang juga disertai dengan perkembangan teknologi, jumlah

kendaraan yang ada terus bertambah banyak sehingga lalu lintas di jalan juga semakin

bertambah padat akan tetapi hal tersebut tidak di ikuti dengan perkembangan infastruktur

yang ada.

Perkembangan tersebut membawa dampak terhadap sistem lalu lintas yang ada

yaitu dalam sistem pengaturan waktu penyalaan traffic light. Persimpangan merupakan

jalinan jalan yang memiliki posisi penting dan kritis dalam mengatur arus lalu lintas.

Tidak praktis dan tidak optimalnya kinerja simpang akan menimbulkan

permasalahan.Oleh karena itu, pengaturan kinerja simpang dan pemakaian sinyal yang

optimal sangat di perlukan untuk mengatur arus lalu lintas agar tidak terjadi

permasalahan pada persimpangan-persimpangan di kota Sukoharjo.

Page 2: ANALISIS KINERJA SIMPANG BERSINYAL DI PERSIMPANGAN

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 2019 Keandalan Infrastruktur Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat Bagi Kemajuan Bangsa

80 Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

Jalan di kota Sukoharjo merupakan penunjang bagi penduduk dalam melakukan

aktifitas dan sarana untuk meningkatkan perekonomian terutama di Jl. Jenderal Sudirman,

Jl. Calen III, dan Jl. Jaksa Agung yang paling penting. Saat pagi dan siang hari pada

Jl. Jenderal sudirman dari arah Solo menuju Wonogiri mengalami penumpukan

kendaraan di lampu lalu lintas karena volume yang tinggi begitu sebaliknya dari arah

Wonogiri menuju ke arah Solo. Sedangkan untuk jam 6 sore keatas pada Jl. Jenderal

Sudirman dari arah Solo yang akan berbelok ke Jl. Jaksa Agung Suprapto agak sulit

karena lampu traffic light dari arah Wonogiri menuju Solo dan Solo menuju ke arah

Wonogiri memiliki fase traffic light yang nyala bersamaan, sehingga untuk arah lajur dari

Solo–Wonogiri yang mengambil ke arah kanan akan menimbulkan konflik dari arah

Wonogiri–Solo sehingga kendaraan yang menuju ke arah Jl. Jaksa Agung Suprapto

memicuterjadinya kecelakaan lalu lintas. Dengan kasus seperti di atas, maka perlu

adanya evaluasi kinerja pengaturan lalu lintas yang didukung oleh suatu studi

pengaturan lalu lintas untuk menghasilkan kinerja simpang yang optimal.

Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan,

termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas,

yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah

dan air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, dan jalan kabel

Traffic Light adalah lampu yang mengendalikan arus lalu lintas yang terpasang di

persimpangan jalan, tempat penyebrangan jalan pejalan kaki (zebra cross),dan tempat

arus lalu lintas lainnya.Lampu ini yang menandakan kapan keadaan harus berjalan atau

harus berhenti secara bergantian dari berbagai arah. Pengelolaan arus lalu lintas secara

signifikan dapat mengurangi emisi CO2 berbahaya. Menurut Manual Kapasitas Jalan

Indonesia (MKJI, 1997) pada suatu persimpangan umumnya sinyal lalu lintas

dipergunakan untuk alasan sebagai berikut:

1. Untuk menghindari kemacetan persimpangan akibat adanya konflik arus lalu

lintas. Sinyal lalu lintas umumnya diperlukan untuk simpang dengan arus lalu

lintas lebih dari 1.000 kendaraan/jam puncak pada simpang-simpang dengan

jalan dua lajur dan untuk simpang dengan arus lalu lintas lebih dari 1.500

kendaraan/jam puncak pada simpang-simpang dengan empat lajur atau lebih.

2. Untuk memberi kesempatan pada kendaraan dan pejalan kaki dari jalan simpang

atau jalan kecil untuk memotong jalan utama.

3. Untuk mengurangi tingkat kecelakaan yang diakibatkan oleh tubrukan

(collisions) antara kendaraan pada arah yang terdapat konflik.

Page 3: ANALISIS KINERJA SIMPANG BERSINYAL DI PERSIMPANGAN

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 2019 Keandalan Infrastruktur Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat Bagi Kemajuan Bangsa

Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo 81

Menurut MKJI (1997), kapasitas ruas jalan dapat dihitung berdasarkan persamaan

berikut :

C= Co x Fcw x FCsp x FCsf xFCcs (1)

Keterangan :

C = kapasitas (smp/jam)

Co = kapasitas dasar (smp/jam)

FCw = faktor penyesuaian lebar lajur

FCsp = faktor penyesuaian pemisah arah

FCsf = faktor penyesuaian hambatan samping

FCcs = faktor penyesuaian ukuran kota

Menurut MKJI 1997, derajat kejenuhan adalah perbandingan antara jumlah arus

totaldengan kapasitas jalan. Derajat kejenuhan dinyatakan dengan formula:

DS = Q / C (2)

Keterangan :

DS = Derajat kejenuhan

Q = Arus total (smp/jam)

C = Kapasitas (smp/jam)

Tujuan utama dari pengaturan lalu lintas umumnya adalah untuk menjaga

keselamatan arus lalu lintas dengan memberi petunjuk-petunjuk yang jelas dan terarah,

tidak menimbulkan keraguan. Pengaturan lalu lintas di simpang dapat dicapai dengan

menggunakan lampu lalu lintas, marka, dan rambu-rambu yang mengatur, mengarahkan,

dan memperingatkan.

Dari pemilihan pengaturan simpang dapat ditemukan tujuan yang ingin dicapai

dengan pengaturan simpang seperti berikut :

1. Mengurangi maupun menghindari kemungkinan terjadinya kecelakaan yang

berasal dari berbagai kondisi titik konflik.

2. Menjaga kapasitas dari simpang agar dalam oprasinya dapat dicapai

pemanfaatan simpang yang sesuai dengan rencana.

3. Dalam operasinya dari pengaturan simpangan harus memberikan petunjuk

yang jelas dan pasti sederhana, mengarahkan lalu lintas pada tempatnya yang

sesuai dan aman.

Page 4: ANALISIS KINERJA SIMPANG BERSINYAL DI PERSIMPANGAN

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 2019 Keandalan Infrastruktur Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat Bagi Kemajuan Bangsa

82 Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

METODE PENELITIAN

Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan pada simpang bersinyal empat lengan Jl. Jenderal

Sudirman - Jl. Jaksa Agung Suprapto - Jl. Calen III. Kondisi simpang tersebut menunjang

terjadinya kemacetan lalu lintas karena kawasan tersebut merupakan jalan provinsi. Peta

lokasi penelitian secara lengkap seperti pada GAmbar 1.

Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian

Pengambilan Data

Data - data yang diperlukan untuk menganalisa kapasitas dan tundaan pada

persimpangan lengan Jl. Jenderal Sudirman - Jl. Jaksa Agung Suprapto - Jl. Calen III,

yaitu :

1. Data volume lalu lintas setiap lengan persimpangan pada jam sibuk.

2. Data geometrik jalan (lebar dan jumlah jalur).

3. Data keadaan lingkungan dan tata guna lahan di daerah persimpangan.

Pengumpulan data dilakukan di persimpanganlengan Jl. Jenderal Sudirman - Jl.

Jaksa Agung Suprapto - Jl. Calen III. Pada persimpangan tersebut terdapat empat (4)

lengan percabangan. Setiap lengan simpang ditempatkan pos yang terdiri dari 2 orang

personil, dimana setiap personil bertugas mencatat volume kendaraan terdiri dari

kendaraan yang bergeraklurus, kendaraan belok kanan, dan kendaraan yang belok kiri

pada setiap lengan persimpangan.

Survey lalu lintas dilakukan selama 2 hari yaitu 1 hari kerja dan 1 hari libur.

Survey dilakukan pada jam-jam sibuk untuk masing-masing lengan percabangan yaitu :

1. Pagi hari antara pukul 06.30 sampai dengan 09.00 WIB

2. Siang hari antara pukul 12.00 sampi dengan 14.00 WIB

Page 5: ANALISIS KINERJA SIMPANG BERSINYAL DI PERSIMPANGAN

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 2019 Keandalan Infrastruktur Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat Bagi Kemajuan Bangsa

Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo 83

3. Sore hari antara pukul 16.00 sampai dengan 18.00 WIB

4. Malam hari antara pukul 19.00 sampai dengan 20.00 WIB

Secara keseluruhan kegiatan penelitian ini dapat digambarkan kedalam bagan alir

seperti terlihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Bagan Alir Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN

Persimpangan Kejaksaan Sukoharjo merupakan salah satu persimpangan yang

terdapat lampu lalu lintas sebagai pengatur lalu lintas, serta mempunyai tingkat lalu

lintas yang sangat sibuk. Berdasarkan criteria pada Tabel 1 maka persimpangan

Kejaksaan Sukoharjo merupakan jalan kolektor dengan kelas jalan I (arteri) dan

melayani lalu lintas 2 arah. Survei kondisi jalan dilakukan menyeluruh pada masing-

masing lengan yang mempunyai dua arah lalu lintas pada masing-masing lengan. Survei

lalu lintas pada masing-masing lengan meliputi lebar jalan, panjang antrian kendaraan,

nyala lampu lalu lintas, dan jumlah kendaraan yang melalui persimpangan tersebut baik

kendaraan ringan, kendaraan berat, kendraan bermotor maupun kendaraan tak bermotor.

Page 6: ANALISIS KINERJA SIMPANG BERSINYAL DI PERSIMPANGAN

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 2019 Keandalan Infrastruktur Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat Bagi Kemajuan Bangsa

84 Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

Tabel 1. Klasifikasi kelas jalan beserta MST berdasarkan UU 22 Tahun 2009 pasal 19:

MST berdasarkan berat as kendaraan.

A. Data Masukkan Pada Lokasi Penelitian

Data Geometrik Jalan :

a). Lebar Jl. Jenderal Sudirman = 16,00 m

b.) Lebar Jl. Callen III = 3,50m

c). Lebar Jl. Jaksa Agung = 7,00 m

d). Kelas Jalan = I

e). Konstruksi = Flexible Pavement

Data Panjang Antrian Setiap Lengan Persimpangan

a). Jl. Jenderal Sudirman (u) = 52,8 m

b). Jl .Jenderal Sudirman (s) = 48,4 m

c). Jl. Callen III = 8 m

d). Jl. Jaksa Agung = 83,7m

Data Waktu Nyala Lampu Lalu Lintas.

Pada persimpangan Kejaksaan Agung Sukoharjo diperoleh data nyala lampu

lalu lintas sebagai berikut :

1. Jl. Jenderal Sudirman

- Merah = 33 detik

- Hijau = 17 detik

- Kuning = 3 detik

2. Jl. Callen III

- Merah =41 detik

- Hijau =9 detik

- Kuning = 2 detik

Page 7: ANALISIS KINERJA SIMPANG BERSINYAL DI PERSIMPANGAN

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 2019 Keandalan Infrastruktur Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat Bagi Kemajuan Bangsa

Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo 85

3. Jl. Jaksa Agung

- Merah = 36 detik

- Hijau = 13 detik

- Kuning = 3 detik

B. Analisis dan Perhitungan

Analisis Kemacetan dan Konflik Jalan Pada Lokasi Penelitian

Dari data teknis jalan pada persimpangan Kejaksaan Sukoharjo diatas bahwa

lebar jalan pada persimpangan Kejaksaan Sukoharjo termasuk dalam klasifikasi kelas

jalan I (arteri), pada persimpangan Kejaksaan Sukoharjo terdapat 4 lampu traffic

lihgtyang pertama lampu traffic light di simpang Jenderal Surdirman arah utara dimana

lamputraffic light berwarna merah menyala selama 32 detik, kuning 3 detik, dan hijau

17 detik. Kedua disimpang Jenderal Sudirman arah selatan lampu traffic lightberwana

merah menyala selama 32 detik, kuning 3 detik, dan hijau 17 detik. Ketiga disimpang

Jaksa Agung Suprapto dimana lampu traffic light merah menyala selama 36 detik,

kuning 3 detik dan hijau 13 detik. Keempat disimpang Callen III lampu traffic light

berwarna merah menyala selama 41 detik, kuning 2 detik, dan hijau 9 detik.Terjadinya

konflik karena kendaraan dari Jl. Jenderal Sudirman (utara) dan Jl. Jenderal Sudirman

(selatan) berajalan berasamaan atau lampu traffic light berwarna hijau menyala

bersamaan hal ini menyebabkan sulitnya kendaraan yang akan berbelok kearah Jl. Jaksa

Agung Suprapto pada malam hari atau pada saat dibukanya dua jalur di Jl. Jaksa Agung

Suprapto.

Data Volume Lalu lintas Harian

Data ini diambil dari lokasi pengamatan yang ada pada persimpangan Kejaksaan

Sukoharjo. Rekapitulasi hasil perhitungan volume lalu lintas tersebut dinyatakan dalam

satuan smp/jam, yang didapat dari survei langsung lokasi persimpangan tersebut.

Berdasarkan data tipe jalan dua lajur tak terbagi (2/2 UnDevided) jumlah arus lalu lintas

total dua arah > 1800 kendaraan/jam dan lebar jalur> 6m maka nilai ekuivalensi mobil

penumpang untuk kendaraan berat (Heightweight Vehicle/HV) adalah 1,3, untuk

kendaraan ringan adalah 1,0 dan untuk sepeda motor adalah 0,2 untuk terlindung dan

0,4 untuk terlawan.

Perhitungan Data Survei

Dalam menganalisa data-data di lapangan untuk menetapkan kapasitas dan

tundaan pada persimpangan Kejaksaan Sukoharjo menggunakan metode Manual

Page 8: ANALISIS KINERJA SIMPANG BERSINYAL DI PERSIMPANGAN

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 2019 Keandalan Infrastruktur Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat Bagi Kemajuan Bangsa

86 Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997 membandingkan dua perhitungan yaitu dengan

4 fase dan 3 fase.Dari hasil survey yang saya lakukan terdapat 2 hasil tundaan simpang

rata-rata di persimpangan Kejaksaan Sukoharjo yaitu :

1. Dengan 4 fase yaitu Jendral Sudirman Utara, Jendral Sudirman Selatan, Jaksa Agung

Suprapto dan Calen 3.

2. Dengan 3 fase yaitu Jendral Sudirman Utara dan Selatan, Jaksa Agung Suprapto dan

Calen 3.

Hasil yang didapat dari persimpang Kejaksaan Sukoharjo dengan perhitungan 4

fase, diperoleh data lapangan seperti yang terlihat pada Tabel 2

Tabel. 2. Data Hasil Survei Lapangan

Kode

Pendekat

Arus Lalu

Lintas

Lebar

Pendekat

Lebar

Masuk

Belok Kiri

Langsung

Lebar

Keluar

Utara 1982 16 8 0 8

Selatan 1872 7 3,5 1,5 3,5

Timur 1261 16 8 0 8

Barat 222 3,5 1,75 0,75 1,75

Data arus lalu lintas dari survei yang dilakukan pada hari Senin dan Minggu dapat

diketahui konflik pada Persimpangan Kejaksaan Sukoharjo, adapun data arus lalu lintas

dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3 Arus Lalu Lintas pada Jam Sibuk untuk Masing-masing Approach

Pendekat Kode

Waktu

TOTAL 07.00-08.00

LTOR ST RT

FASE A

Utara

Jl. Jenderal

Sudirman (u)

Kendaraan Ringan 0 280 22 302

Kendaraan Berat 0 0 0 0

Sepeda Motor 0 1102 578 1680

Kendaraan Tak Bermotor 0 7 8 15

FASE B

Jl. Jenderal

Sudirman (s)

Kendaraan Ringan 32 292 0 324

Kendaraan Berat 0 12 0 12

Sepeda Motor 134 780 0 914

Kendaraan Tak Bermotor 18 10 0 28

FASE C

Selatan

Jl. Jaksa Agung

Kendaraan Ringan 12 240 160 412

Kendaraan Berat 0 52 0 52

Sepeda Motor 18 850 526 1394

Kendaraan Tak Bermotor 7 11 6 24

FASE D

Barat

Jl. Callen III

Kendaraan Ringan 8 10 8 26

Kendaraan Berat 0 0 0 0

Sepeda Motor 45 55 89 189

Kendaraan Tak Bermotor 5 4 9 18

Page 9: ANALISIS KINERJA SIMPANG BERSINYAL DI PERSIMPANGAN

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 2019 Keandalan Infrastruktur Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat Bagi Kemajuan Bangsa

Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo 87

Tundaan yang terjadi pada setiap kendaraan dapat diakibatkan oleh tundaan

lalulintas rata-rata (DT), tundaan akibat geometrik (DG) dan tundaan rata-rata tiap

pendekat (D) adalah jumlah dari tundaan lalu lintas rata-rata. Hasil perhitungan tundaan

dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Perhitungan Tundaan

Kode

Pendekat

Arus Lalu

Lintas

(Q)

Smp/jam

DT

Det/smp

DG

Det/smp

D = DT + DG

Det/smp

D x Q

Smp.det

Utara 638 34,321 3,936 38,257 24408

Selatan 778,4 25,167 3,701 28,868 22471

Timur 573,3 35,374 3,830 39,204 22476

Barat 70,8 83,687 4,832 88,519 6267

QTOT 2060,5 ∑ 75622

Hasil perhitungan tundaan simpang rata-rata di persimpangan Kejaksaan

Sukoharjo dengan 3 fase adalah sebagai berikut:

D1 =

=

= 36,701 detik/smp

C. Pembahasan

Kinerja simpang bersinyal pada persimpangan Kejaksaan Sukoharjo terdapat

beberapa konflik terutama pada malam hari atau saat dibukanya jalur untuk belok kearah

simpang Jaksa Agung Suprapto lampu traffic light yang menujukan untuk berbelok

kearah simpang Jaksa Agung Suprapto tidak ada dan pada simpang Jenderal Sudirman

dari arah (s) dan simpang Jenderal Sudirman (u) lampu traffic light berwana hijau

menyala bersamaan atau kendaraan pada simpang Jenderal Sudirman dari arah utara dan

selatan melaju bersamaan yang mengakibatkan pengendara sulit untuk berbelok kearah

simpang Jaksa Agung Suprapto. Hal ini dapat menimbulkan konflik kendaraan yang fatal

karena konflik kendaraan ini merupakan konflik utama.

Dari hasil perhitungan sebelumnya maka diperoleh 2 alternatif solusi yang

berbeda yaitu dengan menggunakan cara 4 fase dan cara 3 fase. 4 fase meliputi Jl.

Jenderal Sudirman (u) – Jl. Jenderal Sudirman (s) – Jl. Jaksa Agung Suprapto – Jl. Callen

Page 10: ANALISIS KINERJA SIMPANG BERSINYAL DI PERSIMPANGAN

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 2019 Keandalan Infrastruktur Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat Bagi Kemajuan Bangsa

88 Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

III, dan 3 fase meliputi Jl. Jenderal Sudirman (u), Jl. Jenderal Sudirman (s) – Jl. Jaksa

Agung Suprapto – Jl. Callen III. Dari perhitungan 4 fase diperoleh derajat kejenuhan (DS)

arus lalu lintas mencapai 0,855 smp/jam, hasil perhitungan tundaan simpang rata-rata

dipersimpangan Jaksa Agung Suprapto diperoleh 49,696 detik/smp. Untuk 3 fase

diperoleh derajat kejenuhan (DS) arus lalu lintas mencapai 0,83 smp/jam, hasil

perhitungan tundaan simpang rata-rata dipersimpangan kejaksaan Sukoharjo

diperoleh36,701 detik/smp.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat diambil kesimpulan bahwa

kinerja persimpangan Kejaksaan Sukoharjo kurang efektif karena pada saat dibukanya

jalur dua arah disimpang Jaksa Agung Suprapto pada malam hari untuk belok kearah

simpang Jaksa Agung Suprapto lampu traffic light yang menujukan untuk berbelok

kearah simpang Jaksa AgungSuprapto tidak ada dan pada simpang Jenderal Sudirman

dari arah (s) dan simpang Jenderal Sudirman (u) lampu traffic light berwana hijau

menyala bersamaan atau kendaraan pada simpang Jenderal Sudirman dari arah utara dan

selatan melaju bersamaan yang mengakibatkan pengendara sulit untuk berbelok kearah

simpang Jaksa Agung Suprapto. Maka dari hasil kinerja persimpang Kejaksaan

Sukoharjo tersebut sulit untuk bisa dipertahankan dikarenakan hal ini dapat

menimbulkan konflik kendaraan yang fatal karena konflik kendaraan ini merupakan

konflik utama.

Persimpangan Kejaksaan Sukoharjo dapat dioptimalkan dengan cara

memaksimalkan kinerja traffic light 24 jam dengan tanpa menghilangkan jalur 1 satu

arah dari simpang Jaksa Agung Suprapto, dikarenakan pada pukul 18.00 atau malam

hari dibukanya dua jalur pada simpang Jaksa Agung Suprapto yang biasa

mengakibatkan konflik utama.

DAFTAR PUSTAKA

Bachiar, H., 2008. Kinerja Simpang Bersinyal dan Analisis Keterkaitan dengan Resiko

Kecelakaan : studi kasus simpang UPN. Tugas Akhir. Yogyakarta: Jurusan

Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada.

Lawalata, G. M. (2010). Studi Konflik Lalu Lintas Sebagai Alat Mengevaluasi

Pengaturan Lalu Lintas (Studi Kasus Simpang-T Bandung) . Bandung: Pusat

Litbang Jalan dan Jembatan.

Mayasari, R. (2009). Analisis Efektifitas Lampu Lalu Lintas di Kota Surakarta .

Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Page 11: ANALISIS KINERJA SIMPANG BERSINYAL DI PERSIMPANGAN

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 2019 Keandalan Infrastruktur Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat Bagi Kemajuan Bangsa

Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo 89

Radhitya, G., 2013. Evaluasi Kinerja Simpang Bersinyal : Studi Kasus Simpang Sagan,

Yogyakarta. Tugas Akhir. Yogyakarta: Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan,

Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada.

Tamam Muhammad Fikri, B. A. (2016). Analisis Kinerja Simpang Bersinyal (Studi Kasus

: Jalan Tegar Beriman _ Jalan Raya Bogor. Bogor: Universitas Pakuan.

Umum, D. P. (1997). Manual Kapasitas Jalan Indonesia. Jakarta: Direktoral Jenderal

Bina Marga.