6
Fajariswan Nurrahman 3335141120 Teknik Kimia B Kimia Analitik Pengertian Kimia Analitik Kimia Analitik adalah satu cabang Ilmu Kimia yang mempelajari tentang pemisahan dan pengukuran unsur atau senyawa kimia. Dalam melakukan pemisahan atau pengukuran unsur atau senyawa kimia, memerlukan atau menggunakan metode a nalisis kimia. Secara tradisional, kimia analisa dibagi menjadi dua jenis, kualitatif dan kuantitatif. a. Analisa Kualitatif, bertujuan untuk menemukan dan mengidentifikasi suatu zat. Jadi, analisis kualitatif berhubungan dengan unsur ion atau senyawa apa yang terdapat dalam sampel. b. Analisa Kuantitatif , bertujuan untuk menentukan jumlah atau banyaknya zat. Jadi, analisis kuantitatif berhubungan dengan berapa banyak suatu zat tertentu yang ada dalam sampel. Kimia analisa modern dikategorisasikan melalui dua pendekatan, target dan metode. Berdasarkan targetnya, kimia analisa dapat dibagi menjadi kimia bioanalitik, analisis material, analisis kimia, analisis lingkungan, dan forensik. Berdasarkan metodenya, kimia analisa dapat dibagi menjadi spektroskopi, spektrometri massa, kromatografi dan elektroforesis, kristalografi, mikroskopi, dan elektrokimia. Penggunaan Kimia Analitik Kimia analitik tidak hanya digunakan di bidang kimia saja, tetapi digunakan juga secara luas di bidang ilmu lainnya.Penggunaan kimia analitik di berbagai bidang diantaranya :

Aplikasi Kimia Analitik New

Embed Size (px)

DESCRIPTION

new

Citation preview

Fajariswan Nurrahman3335141120Teknik Kimia B

Kimia AnalitikPengertian Kimia AnalitikKimia Analitik adalah satu cabang Ilmu Kimia yang mempelajari tentang pemisahan dan pengukuran unsur atau senyawa kimia. Dalam melakukan pemisahan atau pengukuran unsur atau senyawa kimia, memerlukan atau menggunakan metode a nalisis kimia. Secara tradisional, kimia analisa dibagi menjadi dua jenis, kualitatif dan kuantitatif. a. Analisa Kualitatif, bertujuan untuk menemukan dan mengidentifikasi suatu zat. Jadi, analisis kualitatif berhubungan dengan unsur ion atau senyawa apa yang terdapat dalam sampel. b. Analisa Kuantitatif , bertujuan untuk menentukan jumlah atau banyaknya zat. Jadi, analisis kuantitatif berhubungan dengan berapa banyak suatu zat tertentu yang ada dalam sampel. Kimia analisa modern dikategorisasikan melalui dua pendekatan, target dan metode. Berdasarkan targetnya, kimia analisa dapat dibagi menjadi kimia bioanalitik, analisis material, analisis kimia, analisis lingkungan, dan forensik. Berdasarkan metodenya, kimia analisa dapat dibagi menjadi spektroskopi, spektrometri massa, kromatografi dan elektroforesis, kristalografi, mikroskopi, dan elektrokimia.Penggunaan Kimia AnalitikKimia analitik tidak hanya digunakan di bidang kimia saja, tetapi digunakan juga secara luas di bidang ilmu lainnya.Penggunaan kimia analitik di berbagai bidang diantaranya :1. Pengaruh komposisi kimia terhadap sifat fisik.Efisiensi suatu katalis, sifat mekanis dan elastisitas suatu logam, kinerja suatu bahan bakar sangat ditentukan oleh komposisi bahan-bahan tersebut.2. Uji kualitas (Quality Control Lab).Analisis kimia sangat diperlukan untuk mengetahui kualitas udara di sekitar kita, air minum yang kita gunakan, makanan yang disajikan. Dibidang industri, analisis kimia digunakan secara rutin untuk menentukan suatu bahan baku yang akan digunakan, produk setengah jadi dan produk jadi. Hasilnya dibandingkan dengan spesifikasi yang ditetapkan. Bidang ini disebut pengawasan mutu atau quality controll. sehingga sering disebut juga sebagai kimia untuk QC.3. Penentuan konsentrasi bahan/senyawa yang bermanfaat atau bernilai tinggi.Analisis kimia digunakan pada penentuan kadar lemak dalam krim, kadar protein dalam suatu makanan atau bahan pangan, kadar uranium dalam suatu bijih tambang. tingkat kekerasan semen dalam industry semen.4. Bidang kedokteran.Untuk mendiagnosis suatu penyakit pada manusia diperlukan suatu analisis kimia, sebagai contoh tingkat konsentrasi bilirubin dan enzim fosfatase alkali dalam darah menunjukkan adanyagangguan fungsi liver. Tingkat konsentrasi gula dalam darah dan urin menunjukkan penyakit gula.5. Penelitian.Sebagian besar penelitian menggunakan kimia analitik untuk keperluan penelitiannya. Sebagai contoh pada penelitian korosilogam, maka ditentukan berapa konsentrasi logam yang terlarut ke dalam lingkungan air. Di bidang pertanian, suatu lahan pertanian sebelum digunakan, maka tingkat kesuburannya ditentukan dengan mengetahui tingkat konsentrasi unsur yang ada di dalam tanah,misalnya konsentrasi N, P, K dalam tanah.

Dibandingkan dengan cabang ilmu kimia lainnya seperti kimia anorganik, organik, fisik dan biokimia, maka kimia analitik mempunyai penerapan yang lebih luas. Kimia analitik tidak saja dipakai di cabang ilmu kimia lainnya, tapi juga dipakai luas dalam cabang ilmu pengetahuan lain seperti ilmu lingkungan, kedokteran, pertanian, kelautan dan sebagainya. Demikian juga di bidang industri, profesi, kesehatan dan bidang lainnya kimia analitik memberikan peranan yang tidak sedikit. Dalam ilmu lingkungan, pemantauan kadar pencemar memerlukan metoda analisis yang tepat, cepat dan peka untuk menentukan berbagai konstituen yang sering berjumlah renik. Dalam bidang kedokteran diperlukan berbagai analisis untukmenentukan berbagai unsur atau senyawa dalam sampel seperti darah, urin, rambut, tulang dan sebagainya. Di bidang pertanian, komposisi pupuk yang tepat sehingga tumbuhan menghasilkan panen seperti yang diharapkan juga memerlukan metoda analisis yang tepat untuk mengetahuinya. Di bidang industri metoda analisis diperlukan untuk memonitoring bahan baku, proses produksi, produk maupun limbah yang dihasilkan. Contoh lain aplikasi kimia analitik dengan menggunakan Kromatografi dan Spektrometer antara lain : Dalam bidang lingkungan Dalam masalah lingkungan, sebagai konsekuensi majunya peradaban manusia, berarti permasalahan pun semakin maju. Salah satu permasalahan serius yang dihadapi oleh negara-negara berkembang dan utamanya negara maju adalah persoalan global warming (pemanasan global). Menurut survei National Institute for Environmental Studies, Japan, tahun 2006 lalu, bahwa masyarakat di Jepang memperkirakan tingkat pemanasan global merupakan masalah lingkungan paling serius dan tingkatannya hampir 7 kali lipat dari satu dekade yang lalu saat polling kali pertama dilakukan pada tahun 19972). Seiring dengan hal itu, permasalahan lingkungan pun semakin meningkat. Disinilah, teknik kromatografi mengambil peran paling penting dalam environmental analysis (analisis lingkungan) ini. Pada dasarnya permasalahan lingkungan bisa dibagi ke dalam 3 bagian : water hygiene, soil hygiene dan air hygiene. Sebagai contoh, kualitas air (misal : air ledeng, air sungai, air danau, air permukaan) dapat diketahui salah satunya dengan mengetahui jenis anion dan kation yang terkandung dalam sampel air tersebut sekaligus jumlahnya. Apakah mengandung logam-logam berbahaya atau tidak. Demikian halnya pada daerah yang terkena acid rain (hujan asam). Antisipasi dini dapat dilakukan dengan mengetahui secara dini kandungan sulfate ion, SO42- (ion sulfat) dan nitrogen trioxide ion, NO3- (nitrogen trioksida) yang terdapat dalam air hujan tersebut. Terbentuknya hujan asam disebabkan gas sulfur oxide, SOx dengan uap air dan membentuk asam sulfat (H2SO4), demikian pula nitrogen oxide NOx dapat membentuk asam nitrat (HNO3) di udara. Reaksi-rekasi ini mengambil waktu berjam-jam atau bahkan berhari-hari di udara hingga akhirnya jatuh ke bumi dalam bentuk hujan asam. Di beberapa negara maju seperti Jepang, Amerika, Eropa, Kanada, dan beberapa negara lainnya, monitoring udara dan air hujan menjadi sangat penting tidak hanya untuk memperkirakan efek dari polusi itu tapi yang lebih penting lagi adalah memonitor progress (perkembangan) control polusi dari global ecology (ekologi global). Kontrol kondisi air hujan ini menjadi penting karena beberapa efek yang fatal yang mungkin bisa terjadi, di antaranya jatuhnya hujan asam dapat meningkatkan keasaman danau, sungai, bendungan yang pada akhirnya mungin dapat menyebabkan kematian pada kehidupan air. Demikian pula keasaman pada tanah dapat meningkat dan merembes ke air permukaan tanah yaitu sumber air minum sehari-hari.

Spektofotometer UV1. Memeriksa dan mengendalikankemurnian produk atau bahan baku sepertikonsentrasi gas aseton dalam tabung gas asetilen.2. Perlindungan terhadap polusi udara, seperti memonitor kandungan solven dari air limbah atau SO2 di cerobong pembuangan pabrik asam sulfat.3. Pengendalian operasi purifier (pemurnian seperti kolom destilasi.4. Membunyikan alarm saat uap beracun atau mudah terbakar terdeteksi pada pabrikaromatik atau keton.5. Memonitor kebocoran pada sistim vakum dan peralatan proses.Spektofotometer VisibelSalah satu contohnya adalah pada analisa kadar protein terlarut (soluble protein). Protein terlarut dalam larutan tidak memiliki warna. Oleh karena itu, larutan ini harus dibuat berwarna agar dapat dianalisa. Reagent yang biasa digunakan adalah reagent Folin.Saat protein terlarut direaksikan dengan Folin dalam suasana sedikit basa, ikatan peptide pada protein akan membentuk senyawa kompleks yang berwarna biru yang dapat dideteksi pada panjang gelombang sekitar 578 nm. Semakin tinggi intensitas warna biru menandakan banyaknya senyawa kompleks yang terbentuk yang berarti semakin besar konsentrasi protein terlarut dalam sample.Spektrofotometer Infra Red (IR)1. Memonitor uap berbahayaMisalnya untuk menganalisis uap aseton, instrumen dapat dikalibrasi terhadap batas bawah eksplosif dapat dapat digunakan untuk membunyikan alarm.2. Pada cerobong gas di regenaratorPengukuran adalah pada kandungan CO. Setetes kandungan CO dapat di indikasi dalam beberapa detik oleh analiser IR sehingga lebih sensitive penggunaannya dibanding dengan temperatur indikator.3. Mengukur Isobutana dalam pabrik alkilasiHilangnya isobutana yang berbahaya dalam fraksionator merupakan hal yang penting. Analiser IR dapat merekam jumlah Isobutana dalam aliran hidrokarbon komplek secara akurat. Idealnya isobutana haruslah nol ketika analiser IR mengindikasi beberapa persen isobutana, langkah- langkah untuk daur ulang atau menyipanproduk dapat dilakukan sampai kondisi normal tercapai kembali4. Produksi etilena dan butadienaAnaliser digunakan untuk memonitor konsentrasi dan kemurnian rendah dan tinggi dari etile dan butadiena5. Sintesa amoniaAnaliser IR digunakan untuk mengukur CO, CO2, dan CH4 dari aliran pembakar gas alam untuk sintesa amonia.