Upload
uwikjelekbanget
View
47
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
edu
Citation preview
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN IMA
PENGKAJIAN
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn. N
Usia : 62 tahun
Jenis Kelamin : Laki – Laki
Alamat : Jl. Kresno No.12 RT.6, Rw.1 Polehan, Malang.
No. Tlp : (0341) 336294
Pendidikan : SLTA
Status Perkawinan: Kawin.
Pekerjaan : Purnawirawan
Suku : Jawa
Lama bekerja : -
No. RM : 155326
Tanggal MRS : 17 – 06 – 2010
Sumber Informasi : Klien dan anak
Diagnosa Medis : IMA Luas
II. DATA SUBYEKTIF
Keluhan utama
Klien mengatakan dada terasa nyeri menjalar ke tangan sampai terasa
linu dan keringat dingin selama 3 hari terakhir. Klien datang dengan
digonceng menggunakan sepeda motor. Klien tidak mual.
S: -
A:-
M: minum obat analgesik setiap pusing, obat maag saat mual terjadi
P: Hipertensi
L: -
E: -
Karakteristik nyeri klien:
P: Nyeri muncul saat beraktivitas dan istirahat nyeri tetap terasa.
Q: nyeri tajam seperti tertusuk-tusuk
R: tangan kiri dan menyebar hingga ke dada sebelah kiri
S: Skala nyeri 6
T: Nyeri terus menerus
III. DATA OBYEKTIF
Airway (A)
Klien sadar
Jalan nafas paten
Breathing (B)
Nafas spontan
Reguler
Pergerakan dinding dada simetris
RR = 20 x/menit
- -
Rh: - Wh: -
- - - -
- -
Retraksi dinding dada (-)
Pernapasan cuping hidung (-)
Circulation (C)
Nadi radialis 100 x/menit
Akral dingin
CRT < 2 detik
Diaphoresis (+)
Tekanan darah 170/110 mmHg
SpO2 80%
Disability (D)
Pasien sadar, GCS: 4.5.6
Respon pupil +/+
Exposure (E)
Jejas (-)
Diselimuti, dipasang EKG
Full vital sign (F)
Suhu : 36,5 0C
Nadi : 100x/menit
RR : 20 x/menit
TD : 170/110 mmHg
Five Intervention
Pemasangan pulse oksimetri SpO2 80 %
Pemeriksaan GDS (178 mg/dl)
Kehadiran keluarga :
Partisipasi keluarga baik
Menjelaskan prosedur pada keluarga
Give Comfort (G)
Mengatur posisi pasien terlentang
History (H)
Klien datang dengan digonceng menggunakan
sepeda motor
Riwayat penyakit terdahulu hipertensi
Head to Toe (T)
Kepala
Mata : ikterus +/+ , Anemis +/+
Bibir : Sianosis (-)
Leher : distensi vena jugularis (-), kekakuan (-)
- Dada (thorax) : fraktur (-), jejas (-)
Paru-paru
Inspeksi: pergerakan dinding dada simetris
Palpasi: tidak terkaji
Perkusi : tidak terkaji
Auskultasi :
- -
Rh: - Wh: -
- - - -
- -
Jantung
Inspeksi: tidak ada jejas
Palpasi: ictus cordis normal
Perkusi :-
Auskultasi : S1’lub’ dan S2 ’dub’ (reguler), murmur (-),
gallop (-)
Abdomen :distensi (-), jejas (-), bising usus
10x/menit
Pelvis : tidak terkaji
Ekstremitas :
Kekuatan otot 5 5
5 5
Nadi: 100x/menit
Kulit : lesi (-), Jejas (-)
CRT < 2 detik
Turgor kulit baik
Inspeksi (I)
Jejas (-)
IV. Pemeriksaan penunjang :
- EKG
Hasil EKG= Q Patologis pada lead II, III,V1-V6, aVF. ST elevasi
pada lead II, III,V1-V6, aVF. T inversi pada lead aVR&
aVL.Coving pada lead V2-V6.
- GDS : 178 mg/dl
V. Penatalaksanaan
Infus RL 20 tetes/menit
O2 Nasal Kanul 4L/ jam
Injeksi (-)
Obat oral :
Aspilet : 3 tablet@50 mg peroral (kunyah)
Plavix : 4 tablet @75 mg peroral (ditelan)
Cedokard : 2 tablet@10 mg dibuat puyer Sublingual
FORMAT RESUSITASI
Nama Klien : Tuan N
Ruang : UGD
Tanggal / Jam Tindakan Perawat Keterangan
Kamis, 17 Juni 2010
08.30 WIB
08.45WIB
09.00 WIB
09.10 WIB
09.15 WIB
09.30 WIB
09.40 WIB
09.45 WIB
Pemasangan O2
Pemasangan Infus RL
Pemeriksaan EKG
Aspilet
Pemasangan Pulse Oksimetri
Pemeriksaan GDS
Plavix
Cedokard
Nasal Kanul 4L/ jam
20 tetes/menit
Hasil EKG= Q Patologis pada
lead II, III,V1-V6, aVF. ST
elevasi pada lead II, III,V1-V6,
aVF. T inversi pada lead aVR&
aVL.Coving pada lead V2-V6.
3 tablet@50 mg peroral (kunyah)
SaO2 = 80%
178 mg/dl
4 tablet @75 mg peroral (ditelan)
2 tablet@10 mg dibuat puyer
Sublingual
ANALISA DATA
Data Subjektif-Obyaktif Analisa Masalah Masalah
DS :
Klien mengatakan mudah
lelah dan sering
berkeringat dingin.
DO :
Terjadi diaphoresis, akral
dingin, CRT <3detik,
Nadi :Pola teratur, kuat
100X/ menit,TD=
170/110mmHg
Hasil EKG= Q Patologis
pada lead II, III,V1-V6,
aVF. ST elevasi pada lead
II, III,V1-V6, aVF. T
inversi pada lead aVR&
aVL.Coving pada lead
V2-V6, urine output
normal.
DS :
klien mengatakan nyeri
dada yang menjalar ke
bahu hingga lengan kiri
P: nyeri khususnya saat
beraktifitas dan
Adanya trombus
Gangguan perfusi
miocard
Hipoksia
Gangguan perfusi
jaringan miocard
Faktor resiko
( hipertensi, perokok,
suka minum kopi,
cholesterol)
Gangguan perfusi
jaringan miocard
Nyeri akut
saat .beristirahat pun tidak
hilang.
Q:klien mengatakan nyeri
seperti ditusuk-tusuk.
R: nyeri pada dada
sebelah kiri menyebar ke
bahu dan lengan sebelah
kiri.
S: skala nyeri 6.
T :nyeri terjadi terus-
menerus dan mendadak.
DO :
TD=170/110 mmHg, nadi
100x/menit,
RR=20x/menit SaO280%,
akral dingin,
grimace=menahan
sakit,meringis,
mengernyitkan dahi.
Hasil EKG= Q Patologis
pada lead II, III,V1-V6,
aVF. ST elevasi pada lead
II, III,V1-V6, aVF. T
inversi pada lead aVR&
aVL.Coving pada lead
V2-V6.
DS :
Klien mengatakan sering
mengeluh pusing dan
mudah lelah.
DO :
Terbentuknya Plaque
Atherosclerosis
Iskemik jaringan
miocard
Kerusakan jaringan
miocard
Pelepasan Mediator Nyeri
Histamin
Gangguan kemampuan
pompa jantung
Resti shock kardiogenik
TD=170/110 mmHg, nadi
100x/menit,
RR=20x/menit SaO280%,
akral dingin,
grimace=menahan
sakit,meringis,
mengernyitkan dahi.
Hasil EKG= Q Patologis
pada lead II, III,V1-V6,
aVF. ST elevasi pada lead
II, III,V1-V6, aVF. T
inversi pada lead aVR&
aVL.Coving pada lead
V2-V6.
Hipoksia Jaringan
miokard
Degenerasi miokardium
Gangguan fungsi
ventrikel
Gangguan irama jantung
Syok Cardiogenic
RENCANA KEPERAWATAN TN. N
No Dx keperawatan Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi Rasional
1. Gangguan perfusi
jaringan miokard
b.d penurunan
kontraktilitas otot
jantung
Tujuan:
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 1x15
menit, perfusi jaringan miokard
menjadi adekuat
Kriteria hasil:
- Tidak terjadi diforesis
- Akral hangat
- CRT < 3 detik
- Nadi:pola teratur, kuat
100x/menit
- T: 120/80,
- Hasil EKG: tidak ada Q
patologis, ST elevasi, dan T
inversi; tidak ada coving
- Urine output 40-50cc/jam
Mandiri:
1. Berikan posisi yang nyaman bagi pasien
2. Observasi vital signs (N : T : S ) dan
capilary refill 5 menit
3. Observasi produksi urin dan balance
cairan
Kolaborasi:
4. Pemberian infus.
5. EKG
6. Pemberian O2
7. Pemberian obat sesuai indikasi
1. Memenuhi kebutuhan pefusi otak
2. Mengetahui fungsi jantung dalam
upaya mengetahui lebih awal jika
terjadi gangguan perfusi
3. Mengetahui mekanisme kompensasi
ginjal
4. Memenuhi kebutuhan cairan
intravaskuler, mengatasi jika terjadi
asidosis serta mencegah kolaps vena.
5. Untuk melihat gambaran fungsi
jantung.
6. Memenuhi kebutuhan oksigen jaringan
miokard
7. Membantu meningkatkan kerja
jantung
2. Nyeri akut b/d
iskemia jaringan
sekunder terhadap
sumbatan arteri
koroner.
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 1x30 menit
nyeri dada hilang/terkontrol
Kriteria hasil:
- TD normal (140/90mmHg)
- Nadi normal (60-100x/menit)
- RR normal (12-20x/menit)
- SaO2= 99%
- Akral hangat
- Ekpresi klien santai, tidak
menahan sakit, tidak
meringis dan tidak
mengernyitkan dahi
- Hasil EKG normal: tidak ada
Q Patologis, ST elevasi, T
inversi, serta coving
Mandiri:
1. Catat karakteristik nyeri, lokasi,
intensitas, lamanya dan penyebaran.
2. Monitor TTV
3. Anjurkan kepada klien untuk
melaporkan nyeri dengan segera
4. Berikan lingkungan yang tenang,
aktivitas perlahan dan tindakan nyaman,
dekati pasien, berikan sentuhan.
5. Bantu melakukan teknik relaksasi.
Kolaborasi:
6. Berikan oksigen tambahan dengan
kanula nasal atau masker sesuai dengan
indikasi
7. Berikan obat sesuai indikasi
1. Variasi pemampilan dan perilaku
pasien karena nyeri terjadi sebagai
temuan pengkajian
2. Mengetahui keadaan jantung
3. Nyeri berat dapat menyebabkan syok
4. Menurunkan rangsanh eksternal
5. Membantu dalam penurunan persepsi
respon nyeri
6. Meningkatkan jumlah oksigen yang
ada untuk pemakaian miokard
sekaligus mengurangi
ketidaknyamanan s/d iskemia
7. Menurunkan nyeri hebat, memberikan
sedasi, dan mengurangi kerja miokard.
3. Resti shock
kardiogenik
berhubungan
dengan disfungsi
ventrikel kiri
Tujuan:
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 1x45
menit, perfusi jaringan baik,
curah jantung adekuat dan
tanda-tanda gagal jantung tidak
berkembang.
Kriteria hasil:
TD=170/110 mmHg, nadi
100x/menit, RR=20x/menit
SaO280%, akral dingin,
grimace=menahan
sakit,meringis, mengernyitkan
dahi.
Hasil EKG= Q Patologis pada
lead II, III,V1-V6, aVF. ST
elevasi pada lead II, III,V1-V6,
aVF. T inversi pada lead aVR&
aVL.Coving pada lead V2-V6.
Mandiri
1. Atur posisi tidur klien yang nyaman
2. Bedrest total dan mengurangi akativitas
yang merangsang timbunya respon
valsava, catat respon pasien terhadap
aktivitas yang dilakukan
3. Monitor TTV dan apical pulse setiap
jam
4. Monitor dan catat tanda-tanda disritmia,
auskultasi perubahan bunyi jantung
Kolaborasi
5. Cek EKG
6. Bantuan oksigenasi
Mandiri
1. Memberikan lingkungan yang nyaman
pada pasien
2. Mengontrol timbulnya repon valsava
3. Mengetahui fungsi jantung dalam
upaya mengetahui lebih awal jika
terjadi syok kardiogenik
4. Mengetahui tanda-tanda syok
kardiogenik
Kolaborasi
5. Melihat gambaran fungsi jantung.
6. Memenuhi kebutuhan jaringan
miokard
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
DX Hari/jam Tindakan keperawatan Evaluasi
1. Kamis, 17 Juni 2010
Pukul 08.45-09.30
WIB
Mandiri:
1. Memberi posisi semifowler pada pasien
2. Mengobservasi vital sign (N : T : S ) dan capilary refill
setiap 5 menit
3. Mengobservasi haluaran urin
Kolaborasi:
4. Memberi infus RL 20 tetes/menit
5. Melakukan pemeriksaan EKG
6. Memasang O2 Nasal Kanul 4 liter/jam
7. Melakukan pemeriksaan GDS
8. Memasang Pulse Oksimetri
9. Memberikan obat Aspilet dan Cedokard.
S: Klien mengatakan tidak mudah lelah dan tidak
berkeringat dingin lagi.
O:
- Tidak terjadi diforesis
- Akral hangat
- CRT < 3 detik
- Nadi:pola teratur, kuat 100x/menit
- T: 120/80,
- Hasil EKG: tidak ada Q patologis, ST elevasi,
dan T inversi; tidak ada coving
- Urine output 40-50cc/jam
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
2. Kamis, 17 Juni 2010
Pukul 08.30-09.30
WIB
Mandiri
1. Menanyakan ke klien karakteristik nyeri yang dirasakan,
lokasi, intensitas, lamanya dan penyebaran.
2. Memonitor TTV
3. Menganjurkan kepada klien untuk segera melaporkan jika
S: Klien mengatakan nyeri dada yang menjalar ke
bahu hingga lengan kiri menghilang
O:
- TD normal (140/90mmHg)
- Nadi normal (60-100x/menit)
merasa nyeri
4. Memberikan lingkungan yang tenang, dengan menutup
tirai serta tidak ribut, menganjurkan klien untuk melakukan
aktivitas perlahan dan tindakan nyaman, mendekati pasien
dan memberi sentuhan.
5. Membantu melakukan teknik relaksasi nafas dalam
Kolaboratif
6. Memberikan oksigen tambahan dengan kanula nasal
dengan aliran 4 liter/jam
7. Memberikan obat Plavix,
- RR normal (12-20x/menit)
- SaO2= 99%
- Akral hangat
- Ekpresi klien santai, tidak menahan sakit, tidak
meringis dan tidak mengernyitkan dahi
- Hasil EKG normal: tidak ada Q Patologis, ST
elevasi, T inversi, serta coving
A: Masalah teratasi
P: intervensi dihentikan
3. Kamis, 17 Juni 2010
Pukul 09.30-09.50
WIB
Mandiri
1. Mengatur posisi tidur klien senyaman mungkin
2. Mengurangi aktivitas yang merangsang
timbunya respon valsava dengan bedrest total, catat respon
pasien terhadap aktivitas yang dilakukan
3. Memonitor TTV dan apical pulse setiap jam
4. Memonitor dan catat tanda-tanda disritmia,
auskultasi perubahan bunyi jantung pada klien
S: Klien tidak lg mengeluh pusing dan tidak mudah
lelah.
O:
- TD=170/110 mmHg,
- Nadi 100x/menit
- RR=20x/menit
- SaO2 = 80%
- akral dingin
- grimace=menahan sakit
Kolaborasi
VI. 5. Mengecek EKG klien
6. Memberikan bantuan oksigen
- meringis
- mengernyitkan dahi
- Hasil EKG= Q Patologis pada lead II, III,V1-V6,
aVF. ST elevasi pada lead II, III,V1-V6, aVF. T
inversi pada lead aVR& aVL.Coving pada lead
V2-V6.
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
FORMAT EVALUASI
Diagnosa Evaluasi
1. Gangguan perfusi
jaringan berhubungan
dengan penurunan
kontraktilitas otot
jantung
2. Nyeri akut berhubungan
dengan iskemia jaringan
sekunder terhadap
sumbatan arteri koroner
3. Resti shock kardiogenik
berhubungan dengan
disfungsi ventrikel kiri
SaO2 meningkat dari 80% 96% setelah
pemberian terapi O2 via Nasal Kanul 4 lt/jam
Akral menjadi hangat dan diaphoresis
berkurang setelah pemberian medikasi.
Klien masih merasakan nyeri, klien merasa
tenang setelah pemberian medikasi.
Pusing yang dirasakan klien berkurang dan
klien tidak berasakan mudah lelah.
DISCHARGE PLANNING
S O A P
- Klien mengatakan
tidak mudah
lelah dan tidak
berkeringat
dingin lagi
-Klien mengatakan
nyeri dada yang
menjalar ke bahu
hingga lengan
kiri menghilang
-Klien mengatakan
pusingnya
berkurang dan
tidak mudah
lelah
- Tidak terjadi
diforesis
- Akral hangat
- CRT < 3 detik
- Nadi:pola
teratur, kuat
100x/menit
- T: 120/80,
- Hasil EKG:
tidak ada Q
patologis, ST
elevasi, dan T
inversi; tidak
ada coving
- Urine output 40-
50cc/jam
Kondisi klien sudah
stabil yang ditandai
dengan kriteria hasil
yang diukur dan
diobservasi setelah
pemberian tindakan
keperawatan dan
kolaboratif sudah
dalam batas normal.
Awalnya klien mau
dipindahkan ke UPI
RSPN tetapi karena
UPI penuh jadi
klien dirujuk ke
ICU RST.