74
AUDIT (PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN) Alamsyah M. Tahir

Audit Materikulasi i

Embed Size (px)

DESCRIPTION

audit materikulasi

Citation preview

Menentukan Biaya Modal

AUDIT(PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN)

Alamsyah M. Tahir

1Materi (1) Pengertian Audit Perbedaan Audit dengan Akuntansi Jenis Audit Jenis Auditor Badan Usaha & Organisasi KAP Perlunya Audit Laporan Keuangan Keterbatasan Audit Laporan Keuangan Tanggung Jawab Auditor VS. Tanggung Jawab Manajemen IAPI, CPA, AP dan KAP.

PENGERTIAN AUDITINGMenurut Amirican Accounting Association (AAA):Auditing is a systematic process of objectively obtaining and evaluating evidence regarding assertions about economic actions and events to ascertain the degree of correspondence between those assertions and established criteria and communicating the results to interested users.

Menurut Alvin Arens, hakekat mengenai auditing sebagai berikut:The accumulation and evaluation of evidence about information to determene and report on the degree of correspondence between the information and established criteria. Auditing should be done by a competent, independent person.

4Dari kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa:Auditing adalah suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai informasi tingkat kesesuaian antara tindakan atau peristiwa ekonomi dengan criteria yang telah ditetapkan, serta melaporkan hasilnya kepada pihak yang membutuhkan, dimana auditing harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen.

5Beberapa kata kunci penting dalam definisi auditing tersebut adalah:1. Proses SistematisProses sistematis merupakan serangkaian tahap dan proses yang logis, serstruktur dan terorganisir. Audit merupakan serangkaian tahap dan prosedur yang memerlukan suatu perencanaan yang baik, terstrukur dan terorganisir untuk mendapatkan tujuan dari pemeriksaan yang diharapkan 2. Memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektifBahan bukti (evidence) merupakan segala sesuatu yang merupakan informasi bagi auditor dalam menentukan apakah informasi yang diaudit disajikan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, atau tidak.63. Assersi (Informasi)Informasi merupakan subyek audit. Pelaksanaan audit memerlukan informasi yang dapat diverifikasi dan juga memerlukan kriteria sebagai pedoman untuk mengevaluasi informasi tersebut (misal dalam audit atas Laporan Keuangan oleh kantor akuntan publik, kriteria yang digunakan adalah prinsip akuntansi yang berlaku umum, untuk menentukan apakah Laporan Keuangan klien telah disusun secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum).74. Kriteria yang DitetapkanMerupakan standar-standar yang digunakan untuk menguji assersi atau informasi, contoh:Peraturan-peraturan atau kebijakan-kebijakanBudgets, standar-standar kinerjaPrinsip akuntansi yang berlaku umum (SAK)5. Kompeten dan IndenpendenKompeten artinya auditor harus mempunyai kemampuan, ahli dan berpengalaman dalam memehami kriteria dan dalam menentukan jumlah bahan bukti yang dibutuhkan untuk dapat mendukung kesimpulan yang akan diambilnya. 86. PelaporanPenyusunan laporan audit merupakan tahap terakhir dalam audit, dan merupakan alat yang digunakan auditor untuk menyampaikan temuan-temuan kepada para users.Laporan audit merupakan laporan tertulis yang menyatakan tingkat kesesuaian antara informasi yang diperiksa dengan kriteria yang telah ditetapkan.7. Pihak-pihak yang berkepentinganPihak yang berkepentingan atas laporan audit adalah individu-individu yang menggunakan temuan-temuan auditor, manajemen entitas ekonomi, stockholders, investor dan lain-lain. 9PERBEDAAN AUDITING DAN AKUNTANSI Akuntansi adalah proses pengindentifikasian, penggolongan, peringkasan, pengukuran dari suatu transaksi ekonomi untuk dapat menghasilkan informasi ekonomi yang berguna bagi pihak yang membutuhkan atas informasi tersebut.Secara mendasar pengertian auditing adalah proses penentuan apakah informasi telah mencerminkan dengan benar kejadian ekonomi pada periode akuntansi.

10PERBEDAAN AUDITING DENGAN ACCOUNTINGAccounting Auditing Metode Mengindentifikasi, mengukur, mencatat, mengklasifikasi, & mengikhtisarkan peristiwa & transaksi ekonomi Mengumpulkan & mengevaluasi bukti mengenai informasi dalam laporan keuangan serta verifikasi kewajaran penyajiannya.Tujuan Mengkomunikasikan informasi keuangan yang relevan & reliable untuk pengambilan keputusanMeningkatkan kredibilitas laporan keuangan yang dibuat manajemen.Kriteria Standar Akuntansi KeuanganStandar AuditingHasil Laporan keuanganLaporan Auditing (Opini)TanggungjawabManajemen bertanggung jawab atas laporan keuangan yang dibuatAuditor bertanggung jawab atas pernyataan pendapat yang diberikan.JENIS AUDITJenis audit terdiri dari tiga macam yaitu (1) audit atas laporan keuangan (financial statement audit). (2) audit operasional (operasional audit). (3) audit kepatuhan (compliance audit).Financial Statement Audits (Audit Laporan Keuangan)Audit Laporan Keuangan bertujuan untuk menentukan apakah laporan keuangan telah disajikan wajar, sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu.Kriteria tertentu tersebut adalah prinsip akuntansi yang berlaku umum. Prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dimuat dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI).Contoh: Opini wajar tanpa pengecualian12Operastional Audits (Audit Operasional)Pemeriksaan operasional suatu perusahaan/ entitas dengan tujuan untuk membantu manajemen dalam mengendalikan operasional perusahaan.Contoh: efektivitas dari program pemasaran atau efisiensi karyawan pabrik.Compliance Audits (Audit Kepatuhan)Bertujuan untuk menentukan apakah auditee telah mengikuti kebijakan, prosedur dan peraturan yang telah ditentukan pihak yang otoritasnya lebih tinggi.Contoh: Apakah pelaksanaan akuntansi telah mengikuti prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan.13Perbedaan utama Audit Laporan Keuangan, Audit Operasional dan audit kepatuhan, adalah pada tujuan pengujian. Audit laporan keuangan menekankan pada apakah informasi laporan keuangan disajikan wajar sesuai prinsip akuntansi yang berlaku umum. Audit Operasional menekankan pada ekonomisasi, efisiensi, dan efektivitas yang berhubungan dengan performa masa yang akan datang. Sedangkan audit kepatuhan menekankan apakah perusahaan/entitas telah melaksanakan kebijakan, prosedur dan peraturan perundangan yang berlaku yang telah ditetapkan sebelumnya.

14Pelaksana Audit: Audit Laporan Keuangan1. Akuntan Publik

Audit Operasional Internal Auditor Akuntan PemerintahKantor Akuntan Publik

Audit Operasional Internal Auditor Akuntan PemerintahKantor Akuntan Publik15Hal-hal yang diungkapkan melalui Laporan Hasil Audit operasional antara lain adalah sebagai berikut:Kekurangan dalam perencanaan seperti kurang atau tidaknya rencana standar, kebijakan dan prosedur yang baik dalam ruang lingkup fungsional maupun operasional kegiatan perusahaan.Lemahnya struktur organisasi dan pola penempatan personilKelemahan dalam pengelolaan bahan dan fasilitasSistem Pengawasan manajemen tidak efektifProsedur administrasi intern yang buruk.

16Laporan Hasil Audit Atas Laporan Keuangan adalah opini sebagai berikut:Wajar tanpa pengecualian.Wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan yang ditambahkan dalam laporan audit bentuk baku.Wajar dengan pengecualian.Tidak wajar.Tidak menyatakan/memberikan pendapat.

Laporan Hasil Audit Kepatuhan:Adalah pernyataan atau temuan tingkat kepatuhan.JENIS AUDITOR1. Auditor Indepeden (Akuntan Publik)Auditor Independen berasal dari Kantor Akuntan Publik, bertanggung jawab atas audit laporan keuangan historis auditee-nya.Independen dimaksudkan sebagai sikap mental auditor yang memiliki integritas tinggi, obyektif pada permasalahan yang timbul dan tidak memihak pada kepentingan manapun.

18Perangkat yang harus dipatuhi auditor independen adalah Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP), Kode Etik Akuntan Publik, dan Quality Control.Pelayanan Jasa yang dapat diberikan oleh auditor independen dapat berupa:Assurance ServicesAttestation ServicesAccounting & Compilation ServicesOther Service

19ASSURANCE SERVICEMerupakan jasa profesional dari Kantor Akuntan Publik yang independen, di mana tujuan dari jasa ini adalah untuk meningkatkan kualitas informasi bagi pengambilan keputusan.Kualitas dimaksud adalah adanya keandalan (reliability) dan relevansi (relevance) dalam informasi yang dihasilkan.Keandalan, Kredibilitas, Relevan dan Tepat Waktu.

Andal (reliable)Informasi harus dapat dipercaya, yakni bebas dari pengertian yang menyesatkan serta kesalahan meterial dan dapat dipercaya oleh pemakainya sebagai penyajian yang jujur (faithfull representation).Relevan (relevance)Relevansi informasi dikaitkan dengan tujuan dipergunakannya informasi tersebut. Jika tak berkait erat dengan keputusan yang akan diambil, maka informasi tidak ada gunanya. Informasi disebut relevan jika dapat mempengaruhi pengambilan keputusan dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lampau, masa kini dan masa depan, menegaskan, atau mengkoreksi, hasil evaluasi mereka di masa lalu.Assurance service dapat dilakukan oleh akuntan publik atau juga oleh berbagai profesional lainnya, yang terpenting adalah memberikan jasa untuk keyakinan atau jaminan di mana tingkat kepastian yang dicapai adalah berdasarkan bukti yang diperoleh. Di mana aspek-aspek pokok dalam assurance services itu adalah konsep independence, Konsep professional services, dan upaya meningkatkan kualitas informasi (reliability & relevance).

Assurance vs AuditingAuditing (laporan keuangan) terutama memfokuskan pada informasi yang dimuat dalam laporan keuangan. Sedangkan Assurance berhubungan dengan informasi dalam arti luas untuk digunakan oleh pembuat keputusan & tidak terbatas pada informasi dalam laporan keuangan. Assurance dapat dilaksanakan oleh berbagai profesi termasuk Kantor Akuntan Publik (KAP).

Contoh Jasa Assurance:Lembaga konsumen memberikan assurance tentang kualitas produk.MUI memberikan assurance tentang kehalalan produk makanan.Lembaga-lembaga pemeringkat (Moodys S & P) membuat peringkat obligasi.Akuntan Publik memberikan assurance tentang kualitas informasi dalam laporan keuangan (audit laporan keuangan).Audit merupakan salah satu jasa yang temasuk dalam lingkup assurance service. Jasa Atestasi (Attestation Services)Adalah jasa dalam memberikan suatu pendapat atau pertimbangan independen dan kompeten tentang apakah asersi suatu entitas sesuai dalam semua hal yang material, dengan kriteria yang telah ditetapkan.Attestation service adalah jenis assurance service di mana AP menerbitkan suatu laporan tentang keadaan suatu asersi yang merupakan tanggung jawab pihak lain.Jasa atestasi meliputi semua kegiatan di mana kantor akuntan publik mengeluarkan laporan tertulis yang menyatakan kesimpulan atas keandalan asersi tertulis yang telah dibuat dan dipertanggung jawabkan kepada pihak lain. Jenis Attestation Services1. Audit Laporan Keuangan HistorisMerupakan jasa atestasi yang paling dominan yang dikerjakan oleh Kantor Akuntan Publik, yaitu hampir mencapai 50% dari semua kegiatan yang dilakukan.Audit Laporan Keuangan dilaksanakan dengan pemeriksaan dalam skala luas untuk mengumpulkan bahan bukti yang memadai untuk memberikan jaminan yang tinggi atas keakuratan laporan keuangan. 2. Review Laporan Keuangan HistorisAkuntan Publik dapat memberikan jasa review (review service). Aktivitas review berlangsung dalam skala yang lebih kecil, dan honor auditor untuk melaksanakan review lebih rendah dibanding pekerjaan dalam audit. Tetapi hasil review auditor cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan pemakai laporan keuangan dari perusahaan yang tidak go public.3. Jasa Atestasi Lain (Other Attestation Sevices):Kantor Akuntan Publik lebih banyak mengembangkan jasa-jasa seperti jasa atestasi atas laporan keuangan prospektif, tentang kepatuhan debitur terhadap perjanjian kredit, tentang efektivitas internal control klien.Hubungan Jasa Audit, Atestasi dan AssuranceJasaNilai Tambah Informasi Definisi Jasa Assurance Keandalan, Kredibilitas, Relevansi, Ketepatan Waktu Jasa Profesional yang dapat memberikan peningkatan pada kualitas informasi dan pembuat keputusan. AtestasiKeandalan, KredibilitasLaporan atas suatu masalah yang merupakan tanggung jawab pihak lain.Audit Keandalan, KredibilitasLaporan atas pemeriksaan laporan keuangan.2. Auditor PemerintahAuditor pemerintah adalah auditor yang berasal dari lembaga pemeriksa pemerintah.Di Indonesia lembaga yang bertanggung jawab secara fungsional atas pengawasan terhadap kekayaan atau keuangan Negara adalah Badan Pemetriksa Keuangan (BPK) sebagai lembaga pada tingkat tertinggi, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Inspektorat Jenderal (Itjen) yang ada pada departemen-departemen pemerintah. 29Aktivitas yang dilakukan oleh auditor pemerintah adalah:Audit Keuangan (Fiancial Audits)Audit laporan keuanganAudit atas Hal-hal yang berkaitan dengan Keuangan Audit Kinerja (Performance Audits)Audit Ekonomi dan Efisiensi operasi organisasiAudit atas Program pemerintah dan BUMN (Efektivitas)

3. Internal Auditor (Auditor Intern) Auditor internal adalah pegawai dari suatu organisasi/perusahaan yang bekerja di organisasi tersebut untuk melakukan audit bagi kepentingan manajemen perusahaan yang bersangkutan, dengan tujuan untuk membantu manajemen organisasi untuk mengetahui kepatuhan para pelaksana operasional organisasi terhadap kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan.30Tugas auditor internal adalah:Menelaah keandalan dan integritas informasi keuangan dan operasiMenelaah sistem-sistem yang diciptakanMenentukan tingkat kepatuhan entitasMenelaah sarana untuk melindungi asset perusahaanMengukur ekonomi dan efisiensi. 31Jenis Auditor Pelaksana Jenis Pekerjaan Auditor EksternalAkuntan public registered berdasarkan perikatan kerjaAssurance ServicesAttestation ServicesAccounting & Compilation ServicesOther ServicesAuditor PemerintahPegawai Negara berasal dari lembaga pemeriksa pemerintahFinancial AuditsAudit Kinerja:Audit Ekonomi dan Efisiensi operasiAudit atas Program pemerintah dan BUMN (Efektivitas)Auditor Internal Pegawai dari suatu organisasi/perusahaan yang bekerja di organisasiAudit kepatuhan (Compliance audit) dan audit operasional (Management atau Operational Audit) secara rutin.Hal yang membedakan Auditor Eksternal, Auditor Pemerintah & Auditor Internal BENTUK BADAN USAHA DAN STRUKTUR ORGANISASI KAPKantor akuntan publik dikelola secara perseorangan, persekutuan umum atau terbatas. Biasanya, Kantor akuntan publik lokal dikelola sebagai perseorangan, persekutuan umum, kantor akuntan regional, nasional, dan internasional biasanya dibentuk sebagai persekutuan terbatas. HIERARKI KANTOR AKUNTAN PUBLIKAuditor independen atau audit sektor eksternal melaksanakan kegiatannya di bawah suatu kantor akuntan publik. Hierarki staf organisasi kantor akuntan publik pada umumnya seperti yang digambar sebagai berikut:

11. Partner 22. Manajer 33. Akuntan Seniyor 44. Akuntan Yunior

Partner, merupakan top legal client relationship, yang bertugas me-review (menelaah) pekerjaan audit, menandatangani laporan audit, menyetujui masalah fee dan penagihannya, dan petanggungjawab atas segala yang berkaitan dengan pekerjaan audit.Manajer, merupakan staf yang banyak berhubungan dengan klien, mengawasi langsung pelaksanaan tugas-tugas audit, me-review lebih rinci terhadap pekerjaan audit, dan melakukan penagihan atas fee audit.

Akuntan Senior, merupakan staf yang bertanggungjawab langsung terhadap perencaan dan pelaksanaan pekerjaan audit, dan me-review pekerjaan para akuntan yunior yang dibawahnya.Akuntan Yunior, merupakan staf pelaksana langsung dan bertanggung jawab atas pekerjaan lapangan. Para yunior ini penugasannya dapat berupa bagian-bagian dari pekerjaan audit, dan bahkan bila memungkinkan memberikan pendapat atas bagian yang diperiksanya. PERLUNYA AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGANlaporan keuangan berkualitas bila memenuhi kriteria relevansi atau keberpatutan (relevance) dan reliabilitas atau keterandalan (reliability). Kriteria relevansi dipenuhi bila laporan keuangan mempunyai nilai prediktif (predictive value) dan atau nilai balikan (feedback value) dan disajikan tepat pada waktunya. Kriteria reliability bertumpu pada keterujian (verifiability), kenetralan (neutrality), dan ketepatan penyimpulan (representation faithfulness).

Tugas Terpilih bagi Anggota Tim AuditAnggota Tim Audit Tugas TerpilihPartner Mencapai kesepakatan dengan klien pada ruang lingkup jasa yang disediakan. Memastikan bahwa audit telah direncanakan dengan memadai. Memastikan bahwa tim audit memiliki keterampilan dan pengalaman yang dibutuhkan. Mengawasi tim audit dan melakukan review kertas kerja. Menyimpulkan atas kecukupan bukti audit dan menandatangani laporan audit.Manajer Memastikan bahwa audit telah direncanakan dengan memadai, termasuk menjadwalkan anggota tim. Mengawasi persiapan dan menyetujui program audit. Melakukan review pada kertas kerja, laporan keuangan, dan laporan audit. Berurusan dengan faktur dan memastikan penagihan dari jasa. Menginformasikan ke partner mengenai masalah audit atau akuntansi yang ditemukan.Senior/penanggung jawab Membantu dalam pengembangkan rencana audit. Mempersiapkan anggaran. Menetapkan tugas audit ke para staf dan mengarahkan kinerja sehari-hari. Mengawasi dan melakukan review pada hasil kerja staf. Menginformasikan manajer mengenai masalah audit atau akuntansi yang ditemukan. Asosiasi/Staf Melakukan prosedur audit yang ditugaskan kepada mereka. Mempersiapkan dokumentasi yang memadai dan sesuai dari pekerjaan yang telah diselesaikan. Menginformasikan senior mengenai masalah audit atau akuntansi yang ditemukan.Ada empat alasan yang dapat menjawab pertanyaan mengapa audit atas laporan keuangan diperlukan. keempat alasan tersebut adalah:Perbedaan kepentinganKonsekuensiKompleksitasKeterbatasan akses (remoteness)

1. Perbedaan KepentinganAda perbedaan kepentingan yang dapat menimbulkan konflik antara manajemen sebagai pembuat dan penyaji laporan keuangan dengan para pemakai laporan keuangan. Manajemen mempunyai kepentingan untuk mempertahankan jabatannya. Untuk itu manajemen akan berusaha agar laporan keuangan perusahaan yang dipimpinnya memperlihatkan kinerja yang baik, misalnya dengan mengubah metode perlakuan akuntansi sehingga laba menjadi lebih besar. Di pihak lain, antar para pemakai laporan keuangan sendiri pun mempunyai berbagai kepentingan yang berbeda terhadap pelaporan keuangan perusahaan. Pemegang saham lebih senang kebijakan dividen yang liberal yang memberi dividen lebih besar. 2. KonsekuensiMereka menginginkan agar laporan keuangan berisi sebanyak mungkin informasi yang relevan untuk pengambilan keputusan. Mereka menginginkan adanya pengungkapan (disclosure) yang memadai. Para pemakai laporan keuangan mengandalkan auditor independen untuk memastikan bahwa laporan keuangan disusun sesuai prinsip akuntansi yang berterima umum dan berisi pengungkapan yang diperlukan bagi para pemakai yang berpengetahuan dan mengerti tentang laporan keuangan.

3. KompleksitasPeningkatan kompleksitas ini mengakibatkan semakin tingginya risiko kesalahan interpretasi dan penyajian laporan keuangan. Hal ini menyulitkan para pemakai laporan keuangan dalam mengevaluasi kualitas laporan keuangan. Oleh karena itu, mereka mengandalkan laporan auditor independen atas laporan keuangan auditan untuk memastikan kualitas laporan keuangan yang bersangkutan.

4. Keterbatasan Akses (Remoteness)Pemakai laporan keuangan pada umumnya mempunyai keterbatasan akses terhadap data akuntansi. Ada jarak antara pemakai dengan aktivitas perusahaan yang mengeluarkan laporan keuangan. Jika para pemakai ingin mengakses data secara langsung, maka mereka akan menghadapi kendala waktu, biaya, ketelitian, dan tenaga. Oleh karena itu, mereka mempercayakan pemeriksaan kepada pihak ketiga yaitu auditor independen.

Empat kondisi (alasan) di atas secara bersama-sama membentuk adanya risiko informasi (information risk), yaitu risiko bahwa laporan keuangan mungkin tidak benar, tidak lengkap, atau bias. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa audit laporan keuangan dapat meningkatkan kredibilitas laporan keuangan dengan cara menekan risiko informasi.

MANFAAT EKONOMIS AUDITManfaat lain audit, yaitu:Meningkatkan kredibilitas perusahaanMeningkatkan efisiensi dan kejujuranMeningkatkan efisiensi operasional perusahaanMendorong efisiensi pasar modal

MANFAAT AUDIT DARI SISI PENGAWASANManfaat audit dari sisi pengawasan sebagai berikut:1. Preventive Control:Tenaga akuntansi akan bekerja lebih berhati-hati dan akurat bila mereka menyadari akan diaudit.2. Detective Control:Suatu penyimpangan atau kesalahan yang terjadi lazimnya akan dapat diketahui dan dikoreksi melalui suatu proses audit.3. Reporting Control:Setiap kesalahan perhitungan, penyajian atau pengungkapan yang tidak dikoreksi dalam keuangan akan disebutkan dalam laporan pemeriksaan. Dengan demikian pembaca laporan keuangan terhindar dari informasi yang keliru atau menyesatkan.

KETERBATASAN AUDIT LAPORAN KEUANGANSuatu audit laporan keuangan yang dilakukan sesuai dengan standar auditing yang diterima umum memiliki sejumlah keterbatasan bawaan atau keterbatasan melekat. Salah satunya adalah bahwa auditor bekerja dalam suatu batasan ekonomi yang wajar. Berikut ini adalah dua batasan ekonomi penting yang dimaksud:Biaya yang memadai (reasonable cost).Jumlah waktu yang memadai (reasonable of time).Prinsip akuntansi alternatif (alternative accounting principles).Estimasi akuntansi (Accounting estimates).

Di Indonesia, menurut Sofyan Safri Harahap, kebutuhan permintaan jasa audit lebih banyak karena terpaksa. kebutuhan audit belum disadari benar. Audit dilakukan karena keadaan yang memaksa. Kabutuhan jasa audit dipaksa oleh keadaan-keadaan antara lain seperti:Ketentuan bank dalam pemberian kredit.Ketentuan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAMLK) bagi perusahaan yang go public.Ketentuan tender, penawaran, pendaftaran rekanan.Keadaan terpaksa karena terjadinya kecurangan.Ketentuan organisasi yang diatur dalam anggaran dasar. TANGGUNG JAWAB AUDITOR VS TANGGUNG JAWAB MANAJEMENTanggung Jawab AuditorAuditor mempunyai tanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit. Pekerjaan auditor ini bertujuan untuk memperoleh keyakinan yang memadai apakah laporan keuangan klaien yang diaudit bebas dari salah saji meterial. Penyebab salah saji meterial itu dapat berupa kekeliruan, kecurangan ataupun pelanggaran hukum.

Auditor bertanggung jawab untuk mendeteksi salah saji dalam laporan keuangan sebagai akibat dari unsur tindakan pelanggaran hukum, seperti tanggung jawab auditor atas kekeliruan dan kecurangan dalam laporan keuangan. Walaupun bukti audit dan kecurangan dapat diperoleh untuk memberi keyakinan memadai, bukan berarti mutlak bahwa salah saji yang material akan terdeteksi.

Auditor tidak bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit guna memperoleh keyakinan bahwa salah saji terdeteksi, baik yang disebabkan oleh kekeliruan atau kecurangan yang tidak material terhadap laporan keuangan.

Dalam pemeriksaan laporan keuangan auditor harus dapat memberikan keyakinan bagi para pemakai laporan keuangan tersebut, bahwa auditor telah: Melakukan audit dengan kompetensi teknis, integritas, independen, dan objektif. Meneliti dan mendeteksi salah saji material, yang disengaja dan tidak disengaja. Mencegah diterbitkannya laporan keuangan yang menyesatkan.

Materi pokok yang merupakan tanggung jawab Auditor adalah sebagai berikut:Independen AuditorKeyakinan yang Memadai (Reasonable Assurance)Tanggung jawab Terhadap Fraud dan Illegal ActsTanggung jawab Terhadap Masalah Going ConcernMembuat Laporan Auditor Independen

Tanggung Jawab ManajemenManajemen perusahaan (klien) bertanggung jawab atas laporan keuangan perusahaannya. Manajemen bertanggung jawab untuk menerapkan kebijakan akuntansi yang sehat, membangun dan memelihara pengendalian intern, serta melaksanakan kewajiban mencatat, mengolah, meringkas dan melaporkan transaksi yang konsisten dalam laporan keuangan. Semua transaksi yang berhubungan dengan keuangan, aset, liabilitas dan ekuitas berada dalam pengendalian manajemen.Penyajian secara wajar atas laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum merupakan bagian yang tersirat dan terpadu dalam tanggung jawab manajemen. Tanggung jawab auditor adalah terbatas dalam menyatakan pendapat atas laporan keuangan klien. Auditor independen dapat memberikan saran tentang bentuk dan isi laporan keuangan atau membuat draf laporan keuangan, seluruhnya atau sebagian berdasarkan informasi dari manajemen.PerkembanganwaktuPemakai Laporan AuditorTujuan AuditPendekatanTahun 1800anPemilik organisasiPenemuan kecuranganTes keseluruhanAwal 1900Pemilik dan krediturPenemuan kecuranganTes keseluruhan1900-1930Pemilik, kreditur, dan pemerintahPernyataan bahwa laporan keuangan adalah benarTesting lebih kecil1930 sda sekarangPemilik, kreditur, pemerintah, masyarakatPernyataan pendapat atas kewajaran penyajian laporan keuangan Dipilih sampel Sejarah Perkembangan AuditInstitut Akuntan Publik Indonesia (IAPI); 24 Mei 2007Pada tanggal 24 Mei 2007, berdirilah Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) sebagai organisasi Akuntan Publik yang Independen dan mandiri dengan berbadan hukum yang diputuskan melalui Rapat Umum Anggota Luar Biasa IAI Kompartemen Akuntan Publik.

Pada tanggal 4 Juni 2007, secara resmi IAPI diterima sebagai anggota asosiasi yang pertama oleh IAI. Pada tanggal 5 Februari 2008, Pemerintah Republik Indonesia melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.01/2008 mengakui IAPI sebagai organisasi profesi Akuntan Publik yang berwenang melaksanakan sertifikasi akuntan publik, penyusunan dan penerbitan standar professional dan etika akuntan publik, serta menyelenggarakan program pendidikan berkelanjutan bagi seluruh Akuntan Publik di Indonesia.

SEBUTAN CERTIFIED PUBLIC ACCOUNTANT OF INDONESIA (CPA)Sertifikasi CPA Of Indonesia merupakan satu-satunya Sertifikasi Akuntan Publik di Indonesia yang diselenggarakan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) sebagai asosiasi profesi Akuntan Publik sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2011 dan peraturan pelaksanaan melalui Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 443/KMK.01/2011 serta Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 17/PMK.01/2008 dengan nama CPA of Indonesia Exam.Persyaratan CPA of Indonesia Exam:Memiliki Akun Peserta CPA of Indonesia Exam;Upload dokumen pendukung meliputi:a. Ijazah & Transkrip Nilai S1 Akuntans;b. Kartu Tanda Penduduk yang masih berlaku saat ujian;c. Pas foto berwarna (terbaru).Membayar biaya pendaftaran dan biaya per mata ujian;Lulus Uji Kelayakan.Syarat-syarat untuk mendapatkan sebutan CPA adalah:Luluas Sertifikasi Akuntan Publik yang diselenggarakan oleh IAPI.Mempunyai pengalaman kerja yang dapat diverifikasi minimal 3 (tiga) tahun dalam bidang auditing, atau akuntansi dan pelaporan keuangan, atau bidang lain yang ditetapkan Dewan Sertifikasi IAPI, atau mempunyai pengalaman mengajar di perguruan tinggi minimal 4 (empat) tahun dalam bidang auditing atau akuntansi keuangan.Terdaftar sebagai Anggota IAPI.AKUNTAN PUBLIKAkuntan Publik merupakan jasa yang digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi dan berpengaruh secara luas yang memiliki peran penting dalam mendukung perekonomian nasional yang sehat dan efisien serta meningkatkan transparansi dan mutu informasi dalam bidang keuangan.Akuntansi Publik (AP) adalah seseorang yang telah memperoleh izin untuk memberikan jasa sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik tertanggal 3 Mei 2011. I. Perizinan AP Persyaratan untuk mendapatkan izin Akuntan Publik:Memiliki sertifikat tanda lulus ujian profesi akuntan publik yang sah;Memiliki Nomor Pokk Wajib Pajak (NPWP);Berpengalaman praktik memberikan jasa:a. Jasa audit atas informasi keuangan historis;b. Jasa review atas informasi keuangan historis;;c. Jasa asurans lainnya.Tidak pernah dikenakan sanksi administrasi berupa pencabutan izin Akuntan Publik;Tidak pernah dipidana yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih; danMenjadikan anggota Asosiasi Akuntan Publik yang telah ditetapkan oleh Menteri. Persyaratan untuk perpanjangan izin Akuntan Publik:Mengajukan permohonan tertulis kepada Menteri paling lambat 60 (enam puluh) hari sebelum jangka waktu 5 (lima) tahun berakhir;Menjadi anggota Asosiasi Profesi Akuntan Publik yang ditetapkan oleh Menteri; danMenjaga kompetensi melalui pelatihan profesional berkelanjutan.II. Kewajiban APBerhimpun dalam Asosiasi Profesi Akuntan Publik yang ditetapkan oleh Menteri;Menjaga kompetensi melalui pelatihan profesional berkelanjutan; AP dalam memberikan jasanya wajib mempunyai KAP: danMematuhi dan melaksanakan SPAP dan kode etik profesi serta peraturan perundang-undangan.

Ketentuan lebih lanjut mengenai kewajiban AP, diatur dalam Peraturan Menteri.III. Larangan terhadap APAP dilarang memiliki atau menjadi rekan pada lebih dari 1 (satu) KAPAP dilarang merangkap jabatan sebagai:Pejabat Negara;Pimpinan atau pegawai pada lembaga pemerintahan, lembaga negara, atau lembaga lainnya yang dibentuk dengan peraturan perundang-undangan; atauJabatan lain yang mengakibatkan benturan kepentingan. Memberikan jasa dalam masa pembekuan izin dan sanksi administratif lainnya.Larangan merangkap sebagaimana dimaksud padabutir di atas, dikecualikan bagi AP yang merangkap sebagai:Pimpinan atau pegawai pada lembaga pendidikan bidang akuntansi;Pimpinan atau pegawai pada lembaga yang dibentuk dengan undang-undang untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab untuk kepentingan profesi dibidang akuntansi.

Undang-undang No. 5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik, BAB XIII, KETENTUAN PIDANA, Pasal 55 sebagai berikut:Akuntan Publik yang:Melakukan manipulasi, membantu melakukan manipulasi, dan/atau memalsukan data yang berkaitan dengan jasa yang diberikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) huruf j;Dengan sengaja melakukan manipulasi, memalsukan, dan/atau menghilangkan data atau catatan pada kertas kerja atau tidak membuat kertas kerja yang berkaitan dengan jasa yang diberikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) sehingga tidak dapat digunakan sebagaimana mestinya dalam rangka pemeriksaan oleh pihak yang berwenang dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan pidana denda paling banyak Rp.300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).KANTOR AKUNTAN PUBLIKKantor Akuntan Publik, yang selanjutnya disingkat KAP, adalah badan usaha yang didirikan berdasarkan ketentuan perundang-undangan dan mendapatkan izin usaha berdasarkan Undang-Undang No. 5 Tahun 2011.I. Perizinan KAPKAP dapat berbentuk usaha:Perseorangan; Persekutuan Perdata;Firma; atau Bentuk usaha lain yang sesuai dengan karakteristik profesi Akuntan Publik.II. Jasa Yang Diberikan KAPJasa Audit Laporan KeuanganJasa Audit Khusus Jasa AtestasiJasa Review Laporan Keuangan Jasa Kompilasi Laporan KeuanganJasa KonsultasiJasa Perpajakan

TERIMA KASIH