3
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini, perekonomian Indonesia kembali diguncang dengan perlambatan ekonomi. Nilai tukar rupiah hampir menyentuh Rp 15.000/dolar AS. Imbasnya banyak perusahaan di sektor industri mulai menurunkan jumlah produksi untuk menghemat pengeluaran untuk membeli bahan mentah yang masih banyak diimpor dari negara lain. Para ahli telah memprediksi jika keadaan perekonomian Indonesia terus memburuk sehingga menyebabkan nilai tukar menembus angka Rp 15.000/dolar AS, diyakini Indonesia akan mengalami krisis ekonomi seperti yang pernah terjadi pada tahun 1998. Krisis ekonomi 1998 menyimpan kenangan yang sangat pahit bagi seluruh rakyat Indonesia yang mengalaminya. Terpuruknya kepercayaan ke titik nol membuat rupiah yang ditutup pada level Rp 4.850/dolar AS pada tahun 1997, meluncur dengan cepat ke level sekitar Rp 17.000/dolar AS pada 22 Januari 1998, atau terdepresiasi lebih dari 80% sejak mata uang tersebut diambangkan 14 Agustus 1997. Akibatnya puluhan, bahkan ratusan perusahaan, mulai dari skala kecil hingga konglomerat, bertumbangan. Sekitar 70% lebih perusahaan yang tercatat di pasar modal bangkrut. Sektor yang paling terpukul adalah sektor konstruksi, manufaktur, dan perbankan, sehingga melahirkan gelombang besar pemutusan hubungan kerja (PHK). Pengangguran melonjak sebanyak 20 juta orang atau 20% lebih dari angkatan kerja. Akibatnya hampir 50% rakyat Indonesia berada di bawah garis kemiskinan. Data Badan Pusat Statistik juga menunjukkan, perekonomian yang masih mencatat pertumbuhan positif 3,4% pada kuartal ketiga 1997 dan 0% kuartal terakhir 1997, terus menciut tajam menjadi sebesar -7,9% pada kuartal I 1998, -16,5% kuartal II 1998, dan -17,9% kuartal III 1998. Demikian pula laju inflasi hingga Agustus 1998 sudah

BAB 1 Makalah Krisis Ekonomi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan makalah krisis ekonomi Indonesia.

Citation preview

Page 1: BAB 1 Makalah Krisis Ekonomi

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dewasa ini, perekonomian Indonesia kembali diguncang dengan perlambatan

ekonomi. Nilai tukar rupiah hampir menyentuh Rp 15.000/dolar AS. Imbasnya banyak

perusahaan di sektor industri mulai menurunkan jumlah produksi untuk menghemat

pengeluaran untuk membeli bahan mentah yang masih banyak diimpor dari negara lain.

Para ahli telah memprediksi jika keadaan perekonomian Indonesia terus memburuk

sehingga menyebabkan nilai tukar menembus angka Rp 15.000/dolar AS, diyakini

Indonesia akan mengalami krisis ekonomi seperti yang pernah terjadi pada tahun 1998.

Krisis ekonomi 1998 menyimpan kenangan yang sangat pahit bagi seluruh rakyat

Indonesia yang mengalaminya. Terpuruknya kepercayaan ke titik nol membuat rupiah

yang ditutup pada level Rp 4.850/dolar AS pada tahun 1997, meluncur dengan cepat ke

level sekitar Rp 17.000/dolar AS pada 22 Januari 1998, atau terdepresiasi lebih dari 80%

sejak mata uang tersebut diambangkan 14 Agustus 1997. Akibatnya puluhan, bahkan

ratusan perusahaan, mulai dari skala kecil hingga konglomerat, bertumbangan. Sekitar

70% lebih perusahaan yang tercatat di pasar modal bangkrut. Sektor yang paling terpukul

adalah sektor konstruksi, manufaktur, dan perbankan, sehingga melahirkan gelombang

besar pemutusan hubungan kerja (PHK). Pengangguran melonjak sebanyak 20 juta orang

atau 20% lebih dari angkatan kerja. Akibatnya hampir 50% rakyat Indonesia berada di

bawah garis kemiskinan.

Data Badan Pusat Statistik juga menunjukkan, perekonomian yang masih

mencatat pertumbuhan positif 3,4% pada kuartal ketiga 1997 dan 0% kuartal terakhir

1997, terus menciut tajam menjadi sebesar -7,9% pada kuartal I 1998, -16,5% kuartal II

1998, dan -17,9% kuartal III 1998. Demikian pula laju inflasi hingga Agustus 1998 sudah

Page 2: BAB 1 Makalah Krisis Ekonomi

2

54,54%, dengan angka inflasi Februari mencapai 12,67%. Pendapatan per kapita yang

mencapai 1.155 dolar/kapita tahun 1996 dan 1.088 dolar/kapita tahun 1997, menciut

menjadi 610 dolar/kapita tahun 1998, dan 2 dari 3 penduduk Indonesia disebut Organisasi

Buruh Internasional (ILO) dalam kondisi sangat miskin pada tahun 1999 jika ekonomi tak

segera membaik.

Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk menulis makalah tentang

penyebab, dampak, dan solusi untuk mengatasi krisis ekonomi di Indonesia.

1.2. Rumusan Masalah

1) Apa saja penyebab krisis ekonomi?

2) Apa saja dampak dari krisis ekonomi?

3) Bagaimana solusi untuk mengatasi krisis ekonomi?

1.3. Tujuan Penulisan

1) Menyelidiki penyebab dari krisis ekonomi.

2) Menyelidiki dampak dari krisis ekonomi.

3) Menyelidiki upaya pemerintah dalam mengatasi krisis ekonomi yang terjadi di

Indonesia.

1.4. Manfaat Penulisan

a. Bagi Penulis

1. Menambah wawasan mengenai penyebab dan dampak yang ditimbulkan dari

krisis ekonomi.

2. Menambah kemampuan (skills) penulis dalam bidang penulisan karya tulis.

b. Bagi Pembaca

1. Memberikan penjelasan tentang penyebab dan dampak yang ditimbulkan dari

krisis ekonomi.

2. Memberikan penjelasan tentang solusi untuk mengatasi krisis ekonomi.

Page 3: BAB 1 Makalah Krisis Ekonomi

3

3. Menjadi bahan pertimbangan untuk mengapresiasi upaya yang dilakukan

pemerintah dalam menjaga dan mengatasi ekonomi Indonesia dari krisis.

c. Bagi Pemerintah

1. Sebagai pelajaran bagi pemerintah untuk mencegah dan mengatasi krisis

ekonomi yang terjadi di Indonesia.

2. Menjadi referensi pemerintah untuk menentukan solusi dalam mengatasi krisis

ekonomi di Indonesia.