Bab 1 Mpe Lampiran

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/26/2019 Bab 1 Mpe Lampiran

    1/32

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Karies merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi, yaitu email, dentin,

    dan sementum, yang disebabkan oleh aktivitas suatu jasad renik dalam suatu

    karbohidrat yang dapat diragikan. Tandanya adalah dengan adanya demineralisasi

    jaringan keras gigi yang kemudian diikuti oleh kerusakan bahan organiknya.

    Akibatnya terjadi invasi bakteri dan kematian pulpa dan penyebaran infeksinya ke

    jaringan periapeks yang dapat menyebabkan nyeri. Walaupun demikian,

    mengingat mungkinnya remineralisasi terjadi, pada stadium yang sangat dini

    penyakit ini dapat dihentikan. Beberapa jenis karbohidrat makanan misalnya

    sukrosa dan glukosa, dapat diragikan oleh bakteri tertentu dan membentuk asam

    sehingga pH plak akan menurun sampai di bawah dalam tempo !"# menit.

    $enuruna pH yang berulang"ulang dalam waktu tertentu akan mengakibatkan

    demineralisasi permukaan gigi yang rentan dan proses karies pun dimulai. $aduan

    keempat faktor penyebab tersebut kadang"kadang digambarkan sebagai %

    lingkaran yang bersitumpang. Karies baru bisa terjadi hanya kalau keempat fa&tor

    diatas tersebut ada.

    !.# 'umusan masalah

    !. Apa saja klasifikasi karies dan etiologinya(

    #. Bagaimana pathogenesis terjadinya karies(

    ) *. Bagaimana &ara mendeteksi karies(

    %. Apa ma&am dari penyakit pulpa beserta etiologi dan patogenesisnya(

    1

  • 7/26/2019 Bab 1 Mpe Lampiran

    2/32

    !.* Tujuan

    !. +engetahui dan memahami ma&am dari penyakit karies serta etiologi

    dan patogenesisnya

    #. +engetahui &ara untuk mendeteksi adanya karies pada gigi.

    *. +engetahui dan memahami ma&am serta etiologi dan pathogenesis dari

    penyakit pulpa.

    2

  • 7/26/2019 Bab 1 Mpe Lampiran

    3/32

    !.% +aping

    Host +ikroorganisme Waktu substrat

    KA'-/

    0ejala klinis tiologi Klasifikasi

    Kedalaman 1okasi Waktu Keparahan

    /uperfisial

    +edia

    $rofunda

    /tadium ! /tadium # /tadium *

    $ulpitis

    'eversibel -rreversibel

    3

  • 7/26/2019 Bab 1 Mpe Lampiran

    4/32

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    Karies merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi, yaitu email, dentin,

    dan sementum yang disebabkan oleh suatu jasad renik dalam suatu karbohidrat

    yang dapat dirgikan. Tandanya adalah adanya demineralisasi jaringan karies gigi

    yang kemudian diikuti oleh kerusakan bahan organiknya. Akibatnya, terjadi invasi

    bakteri dan kematian pulpa serta penyebaran infeksinya ke jaringan periapikal

    yang dapat menyebabkan nyeri.

    Etiologi karies

    Diagram etiologi karies

    1. Mikroorganisme

    $lak gigi merupakan lengketan yang berisi bakteri beserta produk"

    produknya, yang terbentuk pada semua permukaan gigi. Streptococcus

    mutans dan Laktobacillusmerupakan bakteri kariogenik karena mampu

    segera membuat asam dari karbohidrat yang dapat diragikan. Bakteri

    tersebut berkembang pesat dalam suasana asam dan dapat menempel pada

    permukaan gigi karena kemampuannya membentuk polisakaraida ekstrasel

    yang sangat lengket dari karbohidrat dari makanan. $olisakarida ini, yang

    terutama terdiri dari polimer glukosa, menyebabkan matriks plak gigi

    mempunyai konsistensi seperti gelatin. Akibatnya, bakteri"bakteri terbantu

    untuk melekat pada gigi serta saling melekat satu sama lain. $roduk asam

    4

  • 7/26/2019 Bab 1 Mpe Lampiran

    5/32

    bakteri akan melarutkan enamel sehingga terjadi demineralisasi komponen

    enamel.

    2. S!strat

    Karbohidrat menyediakan substrat untuk pembuatan asam bagi

    bakteri dan sintesa polisakarida ekstrasel. Karbohidrat yang memiliki berat

    molekul paling rendah mempunyai sifat kariogenik paling besar, misalnya

    sukrosa atau gula. /intesis polisakarida yang berasal dari sukrosa lebih

    &epat dari pada glukosa, galaktosa, dan laktosa. 2leh karena itu +akanan

    dan minuman yag mengandung gula akan menurunkan pH plak dengan

    &epat sampai pada level yang dapat menyebabkan demineralisasi email.

    $lak akan tetap bersifat asam selama beberapa waktu. 3ntuk kembali ke

    pH normal sekitar 4, dibutuhkan waktu *5"65 menit.

    ". Mor#ologi $igi% &aera' (ang rentan

    7aerah"daerah yang mudah diserang karies adalah8

    a. $it dan fisur pada permukaan oklusal molar dan premolar, pit bukal

    molar dan pit palatal insisif.

    b. $ermukaan halus di daerah aproksimal sedikit di bawah titik kontak.

    &. mail pada tepian di daerah leher gigi sedikit di atas tepi gingival.

    d. $ermukaan akar yang terbuka, yang merupakan daerah tempat

    melekatnya plak pada pasien dengan resesi gingival karena penyakit

    periodontium.

    e. Tepi tumpatan terutama yang kurang atau mengemper.

    f. $ermukaan gigi yang berdekatan dengan gigi tiruan dan jembatan.

    ). Lingkngan $igi% Sali*a+ ,airan ,ela' $si+ &an -lor

    7alam keadaan normal, gigi geligi selalu dibasahi oleh saliva.Karena kerentanan gigi terhadap karies banyak bergantung kepada

    lingkungannya, maka peran saliva sangat besar sekali. /aliva mampu

    memineralisasikan karies yang masih dini karena banyak sekali

    mengandungg ion kalsium dan fosfat. Kemampuan saliva dalam

    melakukan remineralisasi meningkat jika ada ion fluor. /elain

    mempengaruhi komposisi mikroorganisme di dalam plak, saliva juga

    5

  • 7/26/2019 Bab 1 Mpe Lampiran

    6/32

    mempengaruhi pH"nya. Karena itu, jika aliran saliva berkurang atau

    menghilang, maka karies akan tidak terkendali.

    Keberadaan fluor dalam konsentrasi yang optimum pada jaringan

    gigi dan lingkungannya merangsang efek anti karies dalam beberapa &ara.

    Kadar 9 yang bergabung dengan email selama proses pertumbuhan gigi

    bergantung kepada ketersediaan 9 dalam air minum atau makanan lain

    yang mengandung fluor. namel yang mempunyai kadar 9 di sekitar gigi

    selama proses pelarutan email akan mempengaruhi proses remineralisasi

    dan demineralisasi, terutama proses remineralisasi. 7isamping itu, 9

    mempengaruhi bakteri plak dalam membentuk asam.

    $am!ar anatomi &an ra&iogra#i karies

    . /akt

    Adanya kemampuan untuk mendepositkan kembali mineral selama

    berlangsungnya proses karies, menandakan bahwa proses karies tersebut

    terdiri atas periode perusakan dan perbaikan yang silih berganti. 2leh

    karena itu, bila saliva ada di dalam lingkungan gigi, maka karies tidak

    menghan&urkan gigi dalam hitungan hari atau minggu, melainkan dalam

    bulan atau tahun.

    PEN$$0L0N$AN KAIES

    Karies dapat diklasifikasikan berdasarkan daerah anatomis tempat karies

    itu timbul. 7engan demikian lesi bisa dimulai pada pit dan fisur atau pada

    permukaan halus. 1esi permukaan halus dimulai pada enamel atau sementum dan

    6

  • 7/26/2019 Bab 1 Mpe Lampiran

    7/32

    dentin akar yang terbuka :karies akar;. Kemungkinan lain karies bisa timbul pada

    tepian restorasi, disebut karies sekunder atau karies recurrent.

    Karies bisa juga digolongkan berdasarkan keparahan atau ke&epatan

    berkembangnya. 0igi dan permukaan gigi yang terkena bisa berbeda"beda

    bergantung kepada keparahan karies yang dihadapi. 2leh karena itu karies disebut

    karies ringan jika yang terkena karies adalah daerah yang memang sangat rentan

    terhadap karies misalnya permukaan oklusal dan proksimal gigi posterior, dan

    dikatakan parah jika karies telah menyerang gigi anterior.

    $am!ar karies ara'

    PULPITIS 3 PEADAN$AN PULPA

    $eradangan merupakan reaksi jaringan ikat vaskuler yang sangat penting

    terhadap &edera. $eradangan pulpa disebut pulpitis, bisa merupakan peradangan

    akut atau kronik. +a&am reaksi pulpa sebagian disebabkan oleh lama dan

    intensitas rangsangannya. 'angsangan yang ringan dan lama bisa menyebabkanperadangan kronis sedangkan rangsangan yang berat dan tiba"tiba besar

    kemungkinan mengakibatkan pulpitis akut.

    $ada lesi karies dentin yang berkembang lambat, stimulus yang men&apai

    pulpa adalah toksin bakteri dan sengatan termis dan osmotis dari daerah

    sekitarnya. 'eaksi terhadap rangsang yang ringan ini akan berupa inflamasi

    kronik. Akan tetapi pada saat organisme itu akhirnya men&apai pulpa sehingga

    pulpa berkontak dengan karies, maka besar kemungkinan akan terjadi inflamasi

    akut bersama"sama dengan inflamasi kronik.

    'eaksi peradangan mempunyai komponen vaskular dan seluler.

    Komponen seluler terlihat jelas pada peradangan kronik, dengan dijumpainya sel"

    sel limfosit, sel plasma, monosit, dan makrofag. /uatu waktu mungkin terjadi

    peningkatan produksi kolagen yang mengakibatkan terjadinya fibrosis. 'eaksi

    peradangan kronik ini tidak akan membahayakan vitalitas pulpa. Hali ini berbeda

    dengan radang akut, karena pada proses ini lebih banyak terjadi perubahan

    vaskuler termasuk dilatasi pembuluh darah yang menyebabkan peningkatan aliran

    7

  • 7/26/2019 Bab 1 Mpe Lampiran

    8/32

    darah dan eksudat. ksudat akan menyebabkan terhambatnya aliran darah dan

    akhirnya berhenti. Tekanan jaringan akan meningkat karena emigrasi neutrofil

    yang aktif.

    $roses tersebut akan menyebabkan kematian pulpa karena jaringan ikat

    yang peka tersebut terkurung dalam ruang berdinding keras yang menerima aliran

    darahnya hanya dari pembuluh darah yang terbatas jumlahnya dan masuknya ke

    ruang pulpa melalui foramen apikal.

    BAB III

    PEMBAHASAN

    ".1 KAIES

    Karies adalah suatu proses patologis jaringan keras gigi :email, dentin,

    sementum; yang terjadi karena adanya interaksi multi faktor dalam rongga mulut.

    9aktor < faktor tersebut berinteraksi, berkaitan dan mempunyai peranan masing im im yang bersifat proteolitik yang di hasilkan oleh mikroorganisme. Akibat lebih

    8

  • 7/26/2019 Bab 1 Mpe Lampiran

    9/32

    lanjut adalah terjadi invansi mikroorganisme, yang kemudian dapat diikuti dengan

    kematian gigi dan penyebaran infeksi ke dalam jaringan periapikal.

    /eperti yang telah disebutkan di atas, karies terjadi dikarenakan adanya

    interaksi antara faktor"faktor yang saling berkaitan. 9aktor"faktor tersebut dibagi

    menjadi # ma&am, yaitu8

    -aktor Utama Pen(e!a! Karies

    a; +ikroorganisme :$lak;

    $lak gigi merupakan lengketan yang berisi bakteri beserta produk"

    produknya yang terbentuk di permukaan gigi.

    mail yang bersih akan ditutupi oleh lapisan organik amorf yaitu

    pelikel yang terdiri dari glikoprotein yang diendapkan dari saliva,

    bersifat sangat lengket dan membantu melekatkan bakteri pada

    permukaan gigi.

    $enghuni pelikel yang terutama adalah Streptococcus yang akan

    bertambah dan mengeluarkan gel ekstra sel yang lengket dan akan

    menjerat bakteri"bakteri lain. Kemudian, bertambah tebal dan

    terdiri dari berbagai mikroorganisme :&o&&us, basil, filamen, dll.;

    S. mutansdanLactobacillusmerupakan kuman kariogenik karena

    mampu dengan segera membuat suasana asam dari karbohidrat

    yang dapat diragikan, kemudian tumbuh subur dalam suasana asam

    dan menempel pada permukaan gigi karena kemampuannya

    membuat polisakarida ekstra sel yang sangat lengket yang terdiri

    dari polimer glukosa, menyebabkan matriks plak gigi mempunyai

    konsistensi seperti gelatin yang memudahkan bakteri melekat pada

    gigi, sehingga plak semakin tebal dan menghambat fungsi salivauntuk menetralkan plak.

    b; Karbohidrat :/ubstrat;

    Berperan menyediakan substrat untuk pembuatan asam bagi

    bakteri dan sintesa polisakarida ekstra sel.

    Karbohidrat dengan berat molekul rendah :gula; akan meresap

    dalam plak dan dimetabolisme dengan &epat oleh bakteri.

    +akanan dan minuman bergula akan menurunkan pH dengan &epat

    sampai level yang dapat menyebabkan demineralisasi email.

    9

  • 7/26/2019 Bab 1 Mpe Lampiran

    10/32

    /intesis polisakarida ekstrasel dari sukrosa lebih &epat dibanding

    glukosa, laktosa, dan fruktosa, sehingga sukrosa paling kariogenik.

    &; Kerentanan $ermukaan 0igi

    Kawasan yang mudah terserang karies adalah8

    $it dan fisur pada permukaan oklusal molar dan pre molar

    $ermukaan halus di daerah proksimal, sedikit di bawah titik

    kontak.

    mail pada tepian leher gigi sedikit di atas dinding gingiva.

    $ermukaan akar yang terbuka, yang merupakan daerah tempat

    melekatnya plak pada pasien resisi gingiva karena penyakit

    periodonsium.

    Tepi tumpatan yang kurang atau mengemper.

    $ermukaan gigi yang berdekatan dengan gigi tiruan dan jembatan.

    d; Waktu

    S. mutans akan merubah suasana asam di rongga mulut karena

    berinteraksi dengan karbohidrat, sehingga pH akan turun dengan &epat.

    ?amun, pH kembali normal dalam waktu *5"65 menit kemudian, sehingga

    konsumsi karbohidrat :gula; yang sering dan berulang"ulang akan

    menahan pH di bawah normal dan menyebabkan demineralisasi email.

    /elain itu, akumulasi gula yang terus"menerus akan memper&epat proses

    terjadinya karies. 7engan demikian, ketiga faktor sebelumnya

    :mikroorganisme plak, karbohidrat, dan host@gigi; akan menyebabkan

    karies seiring berjalannya waktu atau sebanding dengan lamanya waktu.

    -aktor Pre&isosisi Pen(e!a! Karies

    a; Keturunan

    2rang tua dengan frekuensi karies yang tinggi, kemungkinan besar akan

    menurun pada ankanya. +isalnya kalsifikasi gigi yang kurang sempurna akan

    diturunkan pada anaknya.

    b; 'A/

    10

  • 7/26/2019 Bab 1 Mpe Lampiran

    11/32

    $engruh 'A/ terhadap terjadinya karies gigi amat sulit ditentukan. ?amun,

    keadaan tulang rahang suatu ras bangsa mungkin berhubungan dengan

    prosentase karies yang semakin meningkat atau menurun. +isalnya pada ras

    tertentu dengan rahang yang sempit, sehingga gigi"gigi pada rahang sering

    tumbuh tidak teratur sehingga akan sulit dalam pembersihan gigi dan ini akan

    mempertinggi presentase karies pada ras tersebut.

    &; 3mur

    /epanjang hidup dikenal * fase umur dilihat dari sudut gigi"geligi

    $eriode gigi &ampuran

    +! paling sering terkena karies.

    $eriode pubertas :remaja; umur antara !% sampai dengan #5 tahun.

    $ada masa pubertas terjadi perubahan hormonal yang dapat menimbulkan

    pembengkakan gusi, sehingga kebersihan mulut menjadi kurang terjaga.

    Hal inilah yang menyebabkan presentase karies tinggi.

    3mur antara %5"5 tahun

    $ada umur ini sudah terjadi retraksi atau menurunnya gusi dan papil,

    sehingga sisa"sisa makanan sering sukar dibersihkan.

    d; +akanan

    +akanan sangat berpengaruh terhadap gigi dan mulut, pengaruh ini dapat

    dibagi menjadi # 8

    -si dari makanan yang menghasilkan energi

    +isalnya 8 Karbohidrat, protein, lemak, vitamin, serta mineral"mineral.

    3nsur"unsur tersebut berpengaruh pada masa pra"erupsi serta pas&a"erupsi

    dari gigi geligi.

    9ungsi mekanis dari makanan yang dimakan

    11

  • 7/26/2019 Bab 1 Mpe Lampiran

    12/32

    !; +akanan yang berfungsi membersihkan gigi

    +isalnya 8 apel, jambu air, bengkoang, dll merupakan gosok gigi

    alami, tentu akan mengurangi kerusakan gigi.

    #; +akanan yang lunak, melekat dan dapat merusak gigi

    +isalnya 8 &oklat, permen, biskuit dll makanan tersebut lunak dan

    melekat pada gigi sehingga akan merusak gigi.

    e; 0eografis

    7isini tergantung dari air minum yang mengandung fluor pada daerah yang

    ditempati, bila kita minum air yang mengandung 9luor !ppm maka gigi

    mempunyai daya penolak terhadap karies. ?amun apabila air minum lebih

    dari ! ppm maka akan terjadi Mottled teethyang menyebabkan kerusakan

    email berupa bintik"bintik hitam.

    f; Kebersihan

    Kebersihan yang buruk akan mengakibatkan presentase karies lebih tinggi.

    g; itamin

    itamin berpengaruh pada proses terjadinya karies gigi, terutama padaperiode pembentukan gigi.

    Tabel vitamin dan pengaruhnya terhadap kerusakan gigi@ gusi.

    Kekurangan

    itamin

    Kebutuhan

    $erhari$engaruh terhadap 0igi

    A !"# mg +erusak pembentukan email dan dentin

    B! !"# mgKaries meninggi :perubahan"perubahan

    pada lidah, bibir, dan periodontium;

    B# # mg -dem "

    4"!55 mg7egenerasi odontoblast, kerusakan

    periodontium, stomatitis

    7 %55"655 -.3. Hipoplasia enamel dan dentin

    Patogenesis Karies

    Agregrat kuman asidogenik didalam plak gigi, akan menfermentasikan

    sakar diet menjadi berbagai asam. /umber utamanya adalaha glukosa yang

    12

  • 7/26/2019 Bab 1 Mpe Lampiran

    13/32

    masuk ke dalam plak gigi, sedangkan se&ara kuantitatif, sumber utama

    glukosa adalah sukrosa. $enyebab utama terbentuknya asam tadi adalah

    S.Mutans serotype yang terdapat didalam plak karena bakteri ini

    memetabolisme sukrosa menjadi asam lebih &epat dibandingkan bakteri lain

    dalam agregat.

    Koloni S.Mutansyang dilapisi glukan akan menurunkan sifat liur sebagai

    pelindung dan antibakteri pada plak gigi. /e&ara fisik plak dapat menghambat

    difusi asam dengan konsentrasi yang tinggi, akibatnya terjadi lokalisasi

    produk asam dengan konsentrasi yang tinggi di permukaan email. Asam ini

    akan melepaskan ion"ion hidrogennya yang akan bereaksi dengan kristal apatit

    sehingga struktur kristal apatit menjadi tidak stabil.

    a!5:$2%;6:2H;# CH !5a# 6H$2%

    #" #H#2

    7engan han&urnya membran email, asam yang terbentuk akan

    mempenestrasi bagian yang lebih dalam lagi dan akan melarutkan lapisan

    kristal apatit pada lapisan yang lebih dalam. Karena itu sering sering terlihat di

    permukaan email masih utuh tetapi dibagian bawahnya mengalami

    demineralisai yang lebih luas. 7engan terbentuknya media baru pada bagian

    yang lebih dalam akan meningkattkan produksi asam dari bakteri yang

    beragregasi di daerah tersebut. Bila hal ini dibiarkan, akan terjai siklus yang

    menerus yang bersinggungan dengan efek yang saling menguatkan.

    Klasi#ikasi Karies

    a; Klasifikasi karies menurut lokasi lesi karies yang dikemukakan oleh 7r. 0.

    . Bla&k, yaitu8

    Klas -

    1esi klas - terjadi pada &eruk dan fisura dari semua gigi, meskipun

    lebih ditujukan untuk premolar dan molar.

    Klas --

    Kavitas yang terdapat pada permukaan aproksimal gigi posterior.

    Kavitas pada permukaan halus atau lesi mesial dan atau distal,

    biasanya berada dibawah titik kontak yang sulit dibersihkan.

    13

  • 7/26/2019 Bab 1 Mpe Lampiran

    14/32

    +enurut definisi 7r. Bla&k, karies klas -- dapat mengenai

    permukaan mesial dann distal atau hanya salah satu permukaan

    proksimal dari gigi sehingga dapat digolongkan menjadi kavitas

    +2 :+esio"2klusal;, 72 :7istal"2klusal;, dan +27 :+esio"

    2klusal"7istal;.Karena akses untuk perbaikan biasanya di buat dari

    permukaan oklusal, permukaan oklusal dan aproksimal dari gigi

    direstorasi sekaligus. Tetapi bila dilihat definisinya, kavitas ini

    adalah lesi proksimal dan tidak selalu men&akup permukaan

    oklusal.

    Klas ---

    Kavitas yang bisa terjadi pada permukaan mesial atau distal dari

    insisivus atau kaninus. 1esi ini terletak dibawah titik kontak

    bentuknya bulat dan ke&il.

    Klas -

    Kavitas ini merupakan lanjutan dari lesi klas ---. Karies yang luas

    atau abrasi yang hebat bisa melemahkan sudut insisal dan

    menyebabkan terjadinya fraktur. 2leh sebab itu, menurut definisi

    7r. Bla&k, Kavitas klas - adalah lesi pada permukaan proksimal

    gigi anterior yang telah meluas sampai ke sudut insisal.

    Klas

    Kavitas yang bisa terjadi pada permukaan fasial maupun lingual,

    namun lesi ini lebih dominan timbul di permukaan yang

    menghadap ke bibir dan pipi daripada lidah. $ada kavitas ini bisa

    mengenai sementum selain email.

    Klas -

    Tipe kavitas ini terjadi pada ujung tonjol gigi posterior dan edge

    insisal gigi insisivus. $embentukan yang tidak sempurna pada

    ujung tonjol atau edge insisal seringkali membuat daerah terssebut

    rentan terhadap karies.

    14

  • 7/26/2019 Bab 1 Mpe Lampiran

    15/32

    !4 ?ikiforukmembagi karies menjadi * golongan yaitu menurut morfologi,

    dinamika, dan keparahan

    +orfologi

    o Karies $it dan 9isure

    Karies pit dan fisur tipe primer terbentuk di

    permukaan oklusal molar dan premolar, permukaan bukal

    dan lingual molar dan permukaan lingual insisivus maksila.

    Pit dan fisur yang berdinding tinggi dan terjal serta

    berdasar sempit paling rentan terhadap karies. Pitdan fisur

    kadang dianggap kelainan perkembangan, terutama karena

    email pada tempat yang dalam sering sangat tipis, bahkan

    terkadang tidak ada sehingga dentin terpapar. Pitdan fisur

    pada proses awal karies tampak &oklat atau hitam, terasa

    agak lembut. mail yang berbatasan dengan pit dan fisur

    tersebut mungkin terlihat opak putih kebiruan karena proses

    di bawahnya. $roses ini terjadi melalui penyebaran lateral

    karies pada batas dentin dan email, sehingga dapat

    terbentuk lubang yang besar di bawah email.

    o Karies $ermukaan Halus

    Karies permukaan halus timbul pada permukaan

    proksimal gigi dan sepertiga gingival permukaan bukal dan

    lingual. Karies ini jarang timbul pada bagian lain, ke&uali

    15

  • 7/26/2019 Bab 1 Mpe Lampiran

    16/32

    pada gigi yang malformasi atau malposisi. Karies ini

    biasanya diawali dengan pembentukan plak. Karies

    proksimal biasanya timbul tepat di bawah titik kontak dan

    awalnya tampak opaksitas putih samar pada email tanpa

    diskontinuitas permukaan email. $ada beberapa kasus dapat

    tampak sebagai daerah berpigmentasi kuning atau &oklat

    dan berbatas tegas. Tempat putih kapur ini kemudian

    menjadi agak kasar karena dekalsifikasi superfisial. 7engan

    penetrasi karies ke email, email di sekitar lesi menjadi putih

    kebiruan. Karies yang &epat menyebar umumnya

    mempunyai tempat penetrasi ke&il, sedang yang lambat

    biasanya membentuk lubang terbuka yang dangkal.

    o Karies /ervikal

    Karies servikal terdapat pada permukaan bukal,

    lingual, atau labial. 1esi karies servikal adalah kavitas

    berbentuk bulan sabit, bermula sebagai daerah putih agak

    kasar yang kemudian berlubang. Karies ini hampir selalu

    berupa lubang terbuka dan tidak menunjukkan titik

    penetrasi sempit seperti pada karies pitdan fisur Karies ini

    tidak mempunyai predileksi pada gigi tertentu.

    o Karies mail

    Hal penting pada proses perkembangan karies di

    email adalah perembesan asam ke dalam substansinya.

    /e&ara klinis tahapan tersebut dibagi menjadi beberapa

    fase, yaitu lesi dini, remineralisasi, dan kavitasi.

    1esi karies email berbentuk keru&ut dengan pun&ak

    di permukaan luar pada daerah pit dan fisur, sedangkan

    pada karies permukaan halus, pun&ak keru&ut mengarah ke

    16

  • 7/26/2019 Bab 1 Mpe Lampiran

    17/32

    batas dentin"email :dentino-enamel junction;. +enurut

    -e(ers5ko*, bentuk ini mengikuti arah prisma email.

    7inamika

    o Karies -nsipien

    +anifestasi paling awal karies email insipien adalah

    timbulnya area dekalsifikasi di bawah plak gigi yang mirip

    dengan permukaan kapur yang li&in.

    o Karies 'ampan

    Karies rampanadalah kerusakan beberapa gigi se&ara &epat

    dan sering melibatkan permukaan gigi yang biasanya bebas

    karies. Terutama dijumpai pada gigi susu bayi yang selalu

    menghisap DdotE bergula, juga dapat dijumpai pada remaja

    yang sering makan kudapan kariogenik dan minuman

    manis, serta pada penderita Ferostomia.

    o Karies Terhenti

    Karies terhenti adalah suatu lesi yang tidak berkembang.

    7ijumpai jika lingkungan oral berubah dari yang

    memungkinkan timbul karies menjadi keadaan yang

    &enderung menghentikan karies.

    Keparahan

    Berdasarkan keparahan atau ke&epatan berkembangnya, karies

    dikatakan ringan bila terkena pada daerah yang sangat rentan,

    misalnya permukaan oklusal gigi molar permanen, dikatakan

    moderat bila terkena pada permukaan oklusal dan proksimal gigi

    17

  • 7/26/2019 Bab 1 Mpe Lampiran

    18/32

    posterior, dan dikatakan parah jika menyerang gigi anterior, daerah

    yang biasanya bebas karies.

    &; Karies bisa juga digolongkan berdasarkan kronologi, yaitu karies susu

    botol dan karies adolesen. =uga terdapat klasifikasi se&ara klinis yang

    membagi karies menjadi karies akut dan kronik.

    d; Berdasarkan tingkat keparahan

    'ingan

    +oderat

    e; Berdasarkan jumlah permukaan yang terkena

    /imple 8 ! permukaan gigi

    ompound 8 # permukaan gigi

    ompleF 8 G # permukaan gigi

    f; Berdasarkan &ara meluasnya

    $enetrierende karies8 karies yang meluas dari email ke dentin dalam

    bentuk keru&ut perluasannya se&ara penetrasi :merembes ke arah

    dalam;.

    3nterminirende8 karies yang meluas dari email ke dentin dengan jalan

    meluas kea rah samping, sehingga menyebabkan bentuk seperti periuk.

    g; Berdasarkan stadium karies

    Karies superfi&ialis I mengenai enamel

    Karies media I mengenai enamel dan belum melebihi J dentin

    18

  • 7/26/2019 Bab 1 Mpe Lampiran

    19/32

    Karies profunda I mengenai lebih dari J dentin sampai ke pulpa

    /tadium - 8 karies telah melewati J dentin, biasanya radang pulpa

    belum dijumpai

    /tadium -- 8 masih dijumpai selapis tipis yang membatasi karies

    dengan pulpa, sudah ada radang

    /tadium --- 8 pulpa telah terbuka, sudah berforasi dan dijumpai

    berma&am"ma&am radang pulpa

    Tata ,ara Men&eteksi Karies $igi

    a; $emeriksaan subyektif 8

    +engungkap riwayat sakit dari penderita dan mengarahkan pertanyaan"

    pertanyaan yang dapat dijadikan informasi diagnostik :anamnesa;.

    b; $emeriksaan obyektif 8

    /e&ara visual.

    o kstra oral dengan melihat asimetri wajah yang bisa

    menentukan tempat pembengkakan.

    o -ntra oral dengan melihat gigi yang mengalami kerusakan.

    Tes perkusi.

    o ara 8 Tepi insisal @ oklusal gigi diketuk dengan ujung

    pegangan hand instrument se&ara hori>ontal dimulai dari

    gigi tetangga @ senama.

    o 'eaksi 8 /akit karena rangsangan pada jaringan periapeks.

    o Aplikasi klinik 8 +enunjukan adanya inflamasi periapeks.

    Tes tekanan.o ara 8 $ada insisal @ oklusal ditekan dengan jari tangan atau

    tangkai hand instrument se&ara vertikal dimulai dari gigi

    tetangga @ senama.

    o 'eaksi 8 /akit karena rangsangan pada jaringan periodontal.

    Tes palpasi.

    o ara 8 7engan tekanan jari langsung pada jaringan lunak

    bilateral pada dataran bukal dan lingual.

    o +ekanisme 8 'angsangan langsung pada daerah yang sensitif.

    19

  • 7/26/2019 Bab 1 Mpe Lampiran

    20/32

    o Aplikasi klinik 8 melihat batas inflamasi atau pembengkakan

    serta menentukan tempat untuk insisi atau drainase.

    Tes listrik.

    3ntuk mengetahui derajat vitalitas gigi dengan rangsangan aruslistrik. Tes ini menggunakan $T :lektrik $ulpa Tester;.

    ara 8

    o 7aerah sekitar gigi diisolasi dan gigi dikeringkan.

    o Atur alirtan listrik $T pada skala 5.

    o 3lasi ujung $T dengan elektrolit :pasta gigi;. Kemudian

    tempelkan pada daerah servikal gigi dimulai dari gigi

    senama.

    o $utar skalar $T se&ara perlahan dan &atat bila terjadi

    sensasi.o 3langi lagi untuk memperoleh hasil yang akurat.

    Tes gigitan :Bite test;

    o ara 8 $asien diminta menggigit pinset yang dilapisi isolator

    karet atau aplikator.

    o Aplikasi klinik 8 +enunjukkan gigi yang retak.

    Tes termal < dingin.

    o ara 8 s yang berbentuk batang ke&il @ bulatan kapas ke&il

    yang disemprot etil < &hloride ditempelkan pada gigi.

    o +ekanisme 8 'angsangan yang menyebabkan kontrkasi pulpa.o Aplikasi klinik 8

    'eaksi ringan atau sedang dan &epat kembali ke keadaan

    semula menunjukan jaringan pulpa masih normal.

    " 'espon sedang yang menetap :lebih dari !5 detik;

    menunjukan jaringan pulpa abnormal."

    " 'espon berat dan sakit menunjukan jaringan pulpa

    abnormal.

    Tes termal < panas.

    o ara 8 0utta per&a yang dipanaskan ditempelkan pada gigi.o +ekanisme 8 'angsangan yang menyebabkan ekspansi pulpa.

    o Aplikasi klinik 8 'eaksi ringan atau sedang dan &epat kembali

    ke keadaan semula menunjukan jaringan pulpa masih normal.

    " 'espon sedang yang menetap :lebih dari !5 detik;

    menunjukan jaringan pulpa abnormal.

    " 'espon berat dan sakit menunjukan jaringan pulpa

    abnormal.

    Tes kegoyangan gigi.

    20

  • 7/26/2019 Bab 1 Mpe Lampiran

    21/32

    o 3ntuk mengetahui derajat kerusakan jaringan periodontal @

    derajat kerusakan.

    o ara 8 0igi dipegang dengan telunjuk dan ibu jari kemudian

    digerakkan atau dengan pinset. Tes transimulasi.

    o ara 8 /inar dari alat serat optik atau pantulan sinar ka&a

    mulut diarah ke gigi.

    o +ekanisme 8 $an&aran sinar yang kuat akan menembus

    struktur gigi.

    o Aplikasi klinik 8 0igi anterior dengan jaringan pulpa

    nekrosik tidak memperlihatkan transluensi dibanding

    dengan gigi yang sehat di dekatnya. /inar juga tidak akanmelewati garis fraktur pada gigi yang retak

    Tes dengan jarum miller.

    o ara 8 =arum miller dimasukkan kedalam saluran akar.

    " ?egatif /aluran akar telah mengalami kerusakkan.

    " $ositif /aluran akar belum mengalami

    kerusakkan.

    Tes kavitas.

    o +erupakan tes vitalitas yang terakhir apabila pemeriksaan

    vitalitas sebelumnya meragukan @ tidak beraksi.o ara 8 +engebor dentin sampai atap pulpa.

    o Aplikasi klinik 8 3ntuk jalan masuk jarum miller pada tes

    dengan jarum miller.

    ".2 KELAINAN PULPA

    Etiologi Kelaianan Pla se6ara Umm

    $ulpitis atau inflamasi pulpa dapat akut atau kronis, sebagian atauseluruhnya, dan pulpa dapat terinfeksi atau steril. Keradangan pulpa dapat

    terjadi karena adanya jejas yang dapat menimbulkan iritasi pada jaringan

    pulpa. =ejas tersebut dapat berupa kuman beserta produknya yaitu toksin,

    dan dapat juga karena faktor fisik dan kimia :tanpa adanya kuman;.

    ?amun kebanyakan inflamasi pulpa disebabkan oleh kuman dan

    merupakan kelanjutan proses karies, dimana karies ini proses

    kerusakannya terhadap gigi dapat bersifat lokal dan agresif. Apabila

    21

  • 7/26/2019 Bab 1 Mpe Lampiran

    22/32

    lapisan luar gigi atau enamel tertutup oleh sisa makanan, dalam waktu

    yang lama maka hal ini merupakan media kuman sehingga terjadi

    kerusakan di daerah enamel yang nantinya akan terus berjalan mengenai

    dentin hingga ke pulpa.

    $ulpitis se&ara klinis terdiri dari # ma&am kondisi berdasarkan

    tingkat pemulihan jaringan pulpa, yaitu reversibel dan irreversibel. $ulpitis

    reversibel merupakan pulpitis yang jaringan pulpanya masih dapat

    dipertahankan sedangkan pulpitis irreversible merupakan pulpitis yang

    sudah tidak dapat pulih kembali.

    ,onto' gam!ar kelainan la

    22

  • 7/26/2019 Bab 1 Mpe Lampiran

    23/32

    Imnologi Kelainan Pla se6ara Umm

    IRITASI PADA MAHKOTA

    INFLAMASI PULPA LOKAL

    PENINGKATAN TEKANAN JARINGAN

    Ve! "#$$!%&e &'!'(& IS"HEMIA LO"AL

    NE"ROSIS

    PELEPASAN )AHAN*)AHAN INFLAMASI SELULAR

    GANGGUAN VASKULARISASI

    PENINGKATAN TEKANAN JARINGAN

    NEKROSIS

    PULPITIS TOTALIS

    Bagan Ter5a&in(a Proses en(e!aran in#lamasi melali sirklasi &i&alam la gigi 7Sm!er%

    ot' an& ,almes + 18914

    23

  • 7/26/2019 Bab 1 Mpe Lampiran

    24/32

    Ma6am:ma6am Kelainan Pla

    a. $ulpitis 8 keradangan pulpa yang disebabkan oleh bakteri :pada proses karies;,

    rangsangan mekanis :pada trauma, fraktur gigi, preparasi kavitas, dan

    keausan gigi;, rangsangan khemis :asam dari makanan, bahan kedokteran

    gigi yang toksik, atau dehidrasi dentin yang mungkin terjadi pada saat

    preparasi kavitas;, serta rangsangan termis :akibat makanan dingin dan

    panas;.

    Berdasarkan rangsangan dibagi menjadi #8

    'eversible pulpitis8 keradangan pulpa yang ringan

    sampai sedang, disebabkan oleh rangsangan dan

    pulpa dapat normal kembali bila rangsangan

    dihilangkan

    0F8 " rasa sakit tajam tapi sebentar

    " 'angsangan dingin G terasa daripada panas

    $emeriksaan8 " termis8 :bereaksi;

    " $erkusi@ tekanan8 " :tidak bereaksi;

    " Kegoyangan gigi8 " :tidak bereaksi;

    $erawatan8 " pulp &apping

    " +enghilangkan penyebab

    -rreversibel pulpitis8 keradangan pulpa yang terus

    menerus dengan@ tanpa gejala dan disertai kerusakan

    jaringan pulpa dan tidak dapat normal kembali

    walaupun rangsangan dihilangkan dapat akut atau

    kronis.

    !. Akut

    " 1uar biasa responsif terhadap dingin

    " 1uar biasa responsif terhadap panas

    " 'asa sakit terus"menerus, tajam, spontan

    " +enjalar terutama pada malam hari, waktu posisi tidur

    #. Kronis

    " Tanpa gejala dengan terbukanya pulpa

    24

  • 7/26/2019 Bab 1 Mpe Lampiran

    25/32

    $emeriksaan8 " gigi dengan karies profunda kadang"kadang perforasi atap

    pulpa

    " 'angsangan panas8 sakit :;

    " 'angsangan dingin8 sakit :;

    $erawatan8 pulpektomi

    Berdasarkan klasifikasi 0rossman !LC!

    Hiperemi pulpa

    $ulpitis Akut 8

    " $ulpitis akut serous8 Keradangan pulpa yang akut, rasa nyeri berulang

    sampai terus"menerus

    0F8

    o 'asa sakit spontan

    o ekot"&ekot lama bila terkena rangsang termis, asam@manis,

    tekanan saat makan

    Klinis 8

    o Karies profunda :kadang"kadang sudah perforasi;o Karies sekunder di bawah tumpatan

    " $ulpitis akut supuratif8 Keradangan pulpa yang sangat nyeri karena

    terjadinya abses di dalam pulpa

    0F8

    o ?yeri spontan berulang terutama malam hari

    o ?yeri menjalar, &ekot"&ekot seirama denyut nadi

    Klinis 8

    o Karies profunda perforasi

    o Karies sekunder di bawah tumpatan

    o Wajah penderita lesu

    $ulpitis Kronis 8

    " $ulpitis kronis ulseratif8 Keradangan pulpa kronis pada pulpa yang sudah

    terbuka

    25

  • 7/26/2019 Bab 1 Mpe Lampiran

    26/32

    tiologi8 Keradangan pulpa akut """ karena daya tahan tubuh kuat maka

    invasi kuman berkurang """ memberi kesempatan pulpa

    membuat jaringan ikat dan sel"sel baru

    Klinis 8

    o Keluhan ringan, kepekaan menurun

    o Karies profunda perforasi

    o Kelenjar getah bening regional8 membesar, keras, sakit

    berkurang

    " $ulpitis kronis hiperplastis

    $ulpitis hiperplastik kronis atau Mpolip pulpaN adalah suatu inflamasi

    pulpa produktif yang disebabkan suatu pembukaan karies luas pada pulpa

    muda. 0angguan ini ditandai oleh perkenbangan jaringan granulasi,

    kadang"kadang tertutup oleh epithelium dan disebabkan karena iritasi

    rendah yang berlangsung lama.

    tiologi.

    Terbukanya pulpa karena karies yang lambat dan progresif

    merupakan penyebabnya. 3ntuk pengembangan karies hiperplastik

    diperlukan suatu kavitas yang terbuka, pulpa muda yang resisten, dan

    stimulus tingkat rendah yang kronis. -ritasi mekanis disebabkan karena

    pengunyahan dan infeksi bakterial sering mengadakan stimulus.

    0ejala"gejala

    $ulpitis hiperplastis kronis umumnya tidak mempunyai gejala,

    ke&uali selama mastikasi, bila terkena bolus makanan menyebabkan

    rasa yang tidak menyenangkan.

    7iagnosis

    0angguan ini umumnya hanya terlihat pada gigi"gigi anak"anak

    muda. $anampilan jariangan polipoid se&ara klinis adalah khas 8 suatu

    masa pulpa yang kemerah"merahan dan seperti daging mengisi sebagian

    besar kamar pulpa atau kavitas atau bahakan meluas melewati

    perbatasan gigi.

    26

  • 7/26/2019 Bab 1 Mpe Lampiran

    27/32

    b. ?ekrosis $ulpa

    +atinya pulpa. 7apat sebagian atau seluruhnya, tergantung pada apakah

    sebagian atau seluruh pulpa terlibat. ?ekrosis meskipun suatu akibat

    inflamasi, dapat juga terjadi setelah injuri traumatik yang pulpanya rusak

    sebelum terjadi reaksi inflamasi. /ebagai hasilnya, suatu infraksi iskemik

    dapat berkembang dan dapat menyebabkan suatu pulpa nekrotik dengan

    gangren kering. ?ekrosris ada dua jenis 8

    ?ekrosis Koagulasi

    Bagian jaringan yang dapat larut mengendap atau diubah menjadi

    bahan solid. $engejuan :&asetation; adalah suatu bentuk nekrosiskoagulasi yang jaringannya berubah menjadi masa seperti keju terdiri

    terutama atas protein yang mengental, lemak, dan air.

    ?ekrosis 1ikuefaksi

    Terjadi bila en>im proteolitik mengubah jaringan menjadi masa

    yang melunak, suatu &airan, atau debris amorfus.

    tiologi

    7isebabkan oleh injuri yang membahayakan pulpa seperti bakteri,

    trauma, dan iritasi kimiawi.0igi yang normal dengan pulpa nekrotik tidak

    menyebabkan gejala rasa sakit.

    &. 'esorpsi -nternal

    Adalah suatu proses idiopatik progresif resorptif yang lambat atau

    &epat yang timbul pada dentin kamar pulpa atau saluran akar gigi.

    tiologi

    $enyebab resorpsi internal tidak diketahui, tetapi pasien

    demikaian sering mengalami riwayat trauma.

    0ejala

    27

  • 7/26/2019 Bab 1 Mpe Lampiran

    28/32

    'esorpsi internal pada akar gigi adalah asimptomatik. $ada

    mahkota gigi, resopsi internal dapat terlihat sebagai daerah kemerah"

    merahan :pink spot;. 7aerah kemerah"merahan ini menggambarkan

    jaringan granulasi yang terlihat melalui daerah mahkota yang teresorpsi.

    d. 7egenerasi $ulpa

    7egenarasi pulpa ini jarang ditemukan namun perlu diikutkan pada suatu

    deskripsi penyakit pulpa. 7egenerasi pulpa pada umunya ditemui pada

    penderita usia lanjut yang dapat disebabkan oleh iritasi ringan yang persisten.

    Kadang"kadang dapat juga ditemukan pada penderita muda seperti

    pengapuran. 7egenerasi pulpa ini tidak perlu berhubungan dengan infeksi

    atau karies, meskipun suatu kavitas atau tumpatan mungkin dijumpai pada

    gigi yang terpengaruh. Tingkat awal degenerasi pulpa biasanya tidak

    menyebabkan gejala klinis yang nyata. 0igi tidak berubah warna, dan pulpa

    bereaksi se&ara normal tehadap tes listrik dan tes termal. Ada beberapa

    ma&am degenerasi pulpa yaitu degenerasi kalsifik, degenerasi atrofik,

    degenerasi fibrous.

    7egenerasi kalsifik ditandai dengan perubahan sebagian jaringan

    pulpa digantikan oleh bahan mengapur, yaitu terbentuk batu pulpa :dentikel;,

    yang biasanya disebut sebagaipulpa stone. Kalsifikasi ini dapat terjadi baik

    di dalam kamar pulpa. Bahan mengapur mempunyai struktur berlamina

    seperti kulit bawang dan terletak tidak terikat di dalam kamar pulpa. 7iduga

    bahwa batu pulpa dijumpai pada lebih dari 65O gigi penderita usia lanjut.

    $ada beberapa pasien batu pulpa terkadang menimbulkan rasa sakit yang

    menyebar :refered pain;, dan di&urigai sebagai fokus infeksi oleh beberapa

    klinisi.

    7egenerasi atrofik, tidak ada diagnosis kliniknya, pada jenis

    degenerasi ini sering terjadi pada penderita usia lanjut. /e&ara histopatologis

    dijumpai lebih sedikit sel"sel skelat, dan &airan interselular meningkat.

    =aringan pulpa kurang sensitif daripada normal. Pang disebut Natrofi

    retikulerN adalah suatu artifiak :artifact; dihasilkan oleh penundaan bahan

    28

  • 7/26/2019 Bab 1 Mpe Lampiran

    29/32

    fiksatif dalam men&apai pulpa. Biasanya terlihat saluran akarnya sempit dan

    seringkali menyulitkan bila dilakukan perawatan saluran akar.

    7egenerasi fibrous, bentuk degenerasi pulpa ini ditandai denganpergantian elemen selular oleh jaringan penghubung fibrus. 7apat terlihat

    jelas pada saat pengambilan jaringan pulpa berupa jaringan keras. $enyakit

    ini tidak menyebabkan gejala khusus untuk membantu dalam diagnosa klinik.

    29

  • 7/26/2019 Bab 1 Mpe Lampiran

    30/32

    BAB I;

    PENUTUP

    K/-+$31A?

    !. Karies adalah suatu penyakit infeksi pada gigi sehingga dapat merusak

    struktur gigi dan menyebabkan gigi berlubang.

    #. 9aktor"faktor yang menyebabkan karies gigi antara lain8

    a. 9aktor utama8 host :gigi dan saliva;, mikroorganisme, substrat, dan

    waktu

    b. 9aktor predisposisi8 usia, jenis kelamin, keturunan, 'A/, geografis

    *. $atogenesis karies dimulai dari interaksi antara faktor lokal penyebab karies

    yang bisa menimbulkan suasana asam pada gigi, sehingga dapat

    mendemineralisasi komponen penyusun gigi, terutama kalsium,

    menyebabkan gigi berlubang.

    %. Klasifikasi karies berdasarkan8

    a. Klasifikasi karies menurut lokasi lesi karies yang dikemukakan oleh 7r.

    0. . Bla&k, yaitu8 " kelas -

    " kelas --

    " kelas ---

    " kelas -" kelas

    " kelas -

    b. Klasifikasi ?ikiforuk8 " morfologi" dinamika

    " keparahan

    &. Tingkat keparahan 8 " ringan

    " moderat

    d. =umlah permukaan yang terkena8 " simple

    " &ompound

    " &ompleF

    e. Berdasarkan &ara meluasnya 8 " $enetrierende karies

    " 3nterminirende karies

    f. Berdasarkan stadium karies 8 " Karies superfi&ialis

    " Karies media

    " Karies $rofunda

    30

  • 7/26/2019 Bab 1 Mpe Lampiran

    31/32

    . 7eteksi karies dapat dilakukan dengan pemeriksaan subjektif melalui anamnesa

    dan objektif dengan berma&am"ma&am tes.

    6. Karies yang tidak ditangani atau dilakukan perawatan bisa menyebabkan

    keradangan pada jaringan pulpa hingga bisa menyebabkan kematian jaringan

    pulpa.

    4. +a&am"ma&am kelainan pulpa

    a. pulpitis8

    Berdasarkan rangsangan8 " reversible

    " irreversibel

    Berdasarkan tingkat keparahan8 " akut8 !; pulpitis akut serous

    #; pulpitis akut supuratif

    " kronis8 !; pulpitis kronis hiperplastis

    #; pulpitis kronis ulseratif

    b. ?ekrosis pulpa8 " ?ekrosis pulpa parsialis

    " ?ekrosis pulpa totalis

    &. 7egenerasi pulpa

    DA-TA PUSTAKA

    31

  • 7/26/2019 Bab 1 Mpe Lampiran

    32/32

    Buku Ajar -lmu Konservasi 0igi8!LL

    Buku Karies 0igi

    0rossman, 1ouis -.!LL. Ilm En&o&ontik &alam Praktek. =akarta 8 0

    Kidd, dwina A. +. dan /ally =oyston"Be&hal. !LL!.Dasar-Dasar Karies

    Penyakit dan Penaggulangannya.Alih bahasa8 ?arlan /umawinata dan /afrida

    9aruk. =akarta8 0

    +. Kidd, dwina A. !LL#.Essentials of Dental Caries The Disesase and

    its Management. 1ondon8 -2$ $ublishing 1td.

    Walton and Torabinajed. !LL6. $rinsip dan $raktik ndodonsi. disi ke"#.

    =akarta8 0.