Upload
vuxuyen
View
223
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
43
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SOLUSI
3.1 Gambaran Umum Studi Kasus
3.1.1 Sejarah Dan Perkembangan IT Directorate Bina Nusantara
Information Technology Directorate (IT Directorate) didirikan pada
agustus 2005 dan sekarang dipimpin oleh Eddy Santosa Jaya (General Manager
IT). Pada saat itu pula IT Directorate tidak hanya bertanggung jawab atas
masalah di dalam BINUS UNIVERSITY tetapi juga bertanggung jawab atas
masalah dalam semua BINUS Group. Dengan kekuatan IT yang dimilikinya,
BINUS dapat meningkatkan keunggulannya yang kompetitif baik dalam
Indonesia maupun di dunia pada umumnya.
Berikut adalah perkembangan dari IT Directorate:
1. 1981
Didirikan Electronic Data Processing (EDP).
2. 1993
Didirikan departemen Management Information System
(MIS).
3. 1995
Didirikan Applied Technology Laboratory (ATL) dan
Unit Pelaksana Teknis (UPT) Computer Center (PUSKOM).
ATL dan PUSKOM berperan untuk memenuhi kebutuhan
44
BINUS. Peran ATL adalah pada pengembangan aplikasi yang
berbasis web atau internet, sedangkan PUSKOM berperan
dalam pengembangan aplikasi berbasis desktop.
4. 1998
Didirikan UPT Perangkat Jaringan (UPT network
services) yang sebelumnya adalah BINUS net yang
dikoordinasikan oleh UPT Computer Services pada tahun 1997.
5. 2001
Didirikan Biro Layanan Operasi IT (IT Operation
Services Bureau) yang merupakan hasil gabungan antara UPT
PUSKOM dan UPT Perangkat Jaringan. Pada saat yang sama,
IT Developtment Center didirikan dari ATL.
6. 2005
Didirikan IT Directorate Bina Nusantara.
Sejarah perjalanan perkembangan IT Directorate Bina Nusantara dapat
dilihat pada Gambar 3.1.
45
Gambar 3.1 Sejarah Perjalanan Perkembangan IT Directorate.
3.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur Organisasi IT Directorate BINUS dapat dilihat pada Gambar
3.2.
Gambar 3.2 Struktur Organisasi IT Directorate.
46
Tanggung jawab dan wewenang tiap bagian adalah sebagai berikut :
1. IT General Manager
Mengendalikan seluruh kegiatan pengembangan dan
kegiatan operasional IT di Bina Nusantara.
2. Information System Development Manager
Mengendalikan dan mengelola pengembangan sistem
informasi di seluruh BINUS.
3. University Information System Development Manager
Mengendalikan dan mengelola pengembangan sistem
informasi di dalam cakupan universitas. Meliputi BINUS
UNIVERSITY, BINUS BUSINESS SCHOOL, dan BINUS
Online Learning.
4. School Information System Development Manager
Mengendalikan dan mengelola pengembangan sistem
informasi di dalam cakupan sekolah. Meliputi BINUS SCHOOL
SIMPRUG, BINUS SCHOOL SERPONG, dan semua
perpustakaan BINUS Group.
5. Technology Development Manager
Mengendalikan dan mengelola riset dan pengembangan
teknologi terbaru yang dapat diimplementasi di BINUS,
manajemen sumber daya manusia, dan mediator antara IT
Directorate dengan user.
47
6. Information Technology Operation Manager
Departemen ini bertanggung jawab membantu operasi IT
di BINUS. Departemen ini memiliki dua fungsi utama yaitu
Network and Communication dan Data Center.
7. Network and Communication Manager
Bertanggung jawab atas seluruh operasional jaringan dan
manajemen jaringan di BINUS. Serta bertanggung jawab atas
deployment komputer ke semua business unit di BINUS.
8. Data Center Manager
Bertanggung jawab atas seluruh server aplikasi dan
database di BINUS. Serta bertanggung jawab atas layanan
technical support untuk semua business unit di BINUS.
Berikut adalah tanggung jawab dan wewenang dari masing – masing
yang berada didalam Information System Development:
1. Senior System Analyst
• Identifikasi dan memenuhi kebutuhan pengguna dan
proses bisnis yang ada.
• Berperan sebagai fasilitator dan penghubung untuk
semua unit bisnis dalam membantu menangani dan
memecahkan masalah IT di proyek yang ada.
• Memberikan arahan teknis dan rekomendasi dalam
pengembangan aplikasi.
48
2. System Analyst
• Menganalisa kebutuhan sistem dan membuat user
requirement untuk pengembangan sistem informasi baru.
• Merancang tampilan untuk aplikasi desktop yang akan
dibangun.
• Melakukan testing pada pada aplikasi.
3. Designer
• Menentukan tata letak, bentuk, warna dan penyusunan
yang baik dari tampilan web.
• Merealisasikan rancangan formulir – formulir aplikasi ke
dalam bentuk Hypertext.
• Menentukan komponen – komponen yang tepat pada
pembuatan formulir aplikasi berbasis web.
4. E-media Specialist
• Bertanggung jawab membuat User Interface (UI) yang
user friendly.
• Menentukan peletakan dan penyusunan informasi pada
web.
5. Senior Programmer
• Merekomendasikan system analyst untuk penggunaan
teknologi yang digunakan dalam suatu proyek.
• Melakukan coding sesuai dengan rancangan aplikasi
yang diberikan.
49
• Melakukan alpha testing terhadap aplikasi yang dibuat.
6. Programmer
• Melakukan coding sesuai dengan rancangan aplikasi.
• Melakukan alpha testing terhadap aplikasi yang dibuat.
7. Software Architect
Merancang framework yang akan digunakan pada
pembangunan aplikasi.
8. User Acceptance Test (UAT) Tester
Melakukan pengecekan pada hasil aplikasi berdasarkan
business requirement dari User.
9. System DocumentationTelemarketing Staff
• Membuat dokumentasi atau panduan penggunaan untuk
sistem informasi yang telah dikembangkan.
• Mengendalikan dan mengelola job-request (surat
pengajuan aplikasi) yang masuk pada pihak IT
Directorate.
• Melakukan back-up aplikasi.
3.2 Analisis Permasalahan
3.2.1 Analisis Visual Studio 2008 dan NetBeans 6.0
Tabel 3.1 Perbandingan Visual Studio 2008 dan NetBeans 6.0
Fitur Visual Studio 2008
NetBeans 6.0 Komentar
Bahasa yang C/C++, C#, C/C++, Java, J# telah dihapus dari Visual
50
didukung
VB.net, XAML, HTML/CSS, Javascript, LINQ (Language Integrated Query), ASP.net, XML/XSLT,
Ruby, Php, Javascript, HTML/CSS, JSP, JavaFX, XSL, WSDL, UML
Studio. Jadi semua, pengembang dapat kembali ke Java. NetBeans 6.0 mendukung banyak bahasa dan memiliki sistem plugin yang sangat baik untuk mendukung banyak bahasa lainnya.
LINQ adalah baru dalam VS2008 di mana Anda dapat menulis seperti SQL-query dalam program untuk berkomunikasi dengan database dan file. XAML mendapatkan desainer visual yang luar biasa di VS2008.
OS / Platform yang didukung
Windows dan berbagai versi Windows
Windows, Linux, Unix, Solaris (SPARC, x86/x64), Mac OSX (Intel, PowerPC)
NetBeans 6.0 dapat diinstal dan dijalankan di sejumlah platform yang berbeda. VS2008 di sisi lain hanya ditargetkan ke arah windows pengembang.
Source Code Editor
Editing sederhana dan mudah. Beralih antara layar desain dan layar kode dengan mengklik dua kali pada kontrol
Editing sederhana dan mudah. NetBeans menyediakan berbagai event ketika Anda klik kanan pada komponen dan kode.
Source code editing sama baik dalam keduanya.
Compiler /Loader / Debugger
Kompilasi paralel pada sistem multicore, Standard Template Library (STL) untuk C + + devs untuk digunakan. Net framework, Web Services hosting untuk aplikasi berbasis WCF.
Newer Lexer, Javascript debugger dengan Phobos support dan jMaki
Kompilasi multicore di VS2008 telah memperbaiki kinerja dengan baik 25-30% dari versi sebelumnya pada C# apps.
Visual Studio 2008 mengintegrasikan web services hosting, yang sebelumnya harus dilakukan secara terpisah oleh pengguna. NetBeans memiliki tomcat 6 dan Glassfish v2 yang terintegrasi, jadi VS2008 setara dengan NetBeans 6.0. Baik NetBeans dan VS2008 memiliki javascript debugger yang baru.
51
Spesialis lain Visual Studio 2008 memiliki sesuatu yang disebut "Visual Studio 2008 Shell". Hal ini memungkinkan pengembang untuk menciptakan IDE mereka sendiri berdasarkan platform.
NetBeans 6.0 juga telah Ruby on Rails Template untuk membuat blog cepat. NetBeans 6,0 memiliki derby sebagai database yang terintegrasi (meskipun JDK 6 memiliki derby). Ini berarti Anda dapat memiliki database tertanam di dalam aplikasi Anda dan tidak ada persyaratan untuk server basis data eksternal seperti SQL Server atau MySQL.
3.2.2 Analisis Proses Bisnis Berjalan
Sistem pengajuan aplikasi yang berjalan di IT Directorate Binus
University masih dilakukan secara manual dan menggunakan kertas. Untuk
melakukan satu pengajuan aplikasi, ada beberapa prosedur yang harus
dilakukan, antara lain:
3.2.2.1 Prosedur Pengajuan Aplikasi (Job Request)
Apabila seorang pengguna ingin mengajukan pembuatan
aplikasi, maka pengguna harus mengajukan melalui atasannya dari
departemennya masing-masing. Formulir Job Request dapat di
download langsung dari lotus note dan di print atau langsung
mengambil di Information Technology Directorate (IT Directorate).
Pengguna mengisi formulir Job Request dan menyerahkan formulir
tersebut kepada atasannya dari departemen yang sama untuk
diperiksa. Apabila diterima dan ditandatangani oleh atasannya, maka
formulir Job Request akan diserahkan ke IT Directorate melalui
office boy (OB) atau oleh pengguna maupun staff lain. Manajer IT
akan memeriksa formulir tersebut untuk disetujui atau ditolak dengan
52
menandatanginya. Manajer IT atau bisa diwakilkan oleh
sekretarisnya, akan memberitahukan status pengajuan aplikasi
tersebut dengan cara langsung (lisan) ataupun melalui email atau
telepon. Dan kemudian, manajer IT akan menghubungi developer
untuk membicarakan perancangan aplikasi tersebut.
Diagram Aliran Data dari prosedur pengajuan aplikasi yang
sedang berjalan dapat dilihat pada Gambar 3.3 dibawah ini:
53
Job Request
OBDeveloperManager ITHead ManagerUser Approval
Formulir Job Request
Pilih
Mendownload form Job Request dari
Lotus note
Mengambil di IT
directorate
Mengantar Dokumen
Memeriksa form Job Request
Form Job Request
Setuju / tidak setuju
Mulai
Mengisi Form Job Request
tidakMenandatang
ani fom job request
ya
Formulir Job Request
ya
Memeriksa form Job Request
Setuju / tidak setuju
Formulir Job Request
Formulir Job Request
Menandatangani fom job request
Mengantar Dokumen
tidak
Membahas Form Job Request
Formulir Job Request
Selesai
Gambar 3.3 DAD Prosedur Pengajuan Aplikasi.
54
3.2.2.2 Prosedur Kebutuhan Pengguna (User Requirement)
Untuk membuat aplikasi yang sesuai dengan permintaan dan
kebutuhan pengguna, developer akan mengisi formulir User
Requirement sesuai dengan kebutuhan pengguna. Formulir tersebut
akan diserahkan kepada pengguna melalui office boy (OB) atau oleh
pengguna maupun staff lain. Formulir akan diperiksa oleh pengguna
untuk disetujui atau ditolak. Apabila ditolak, maka pengguna akan
menjelaskan kepada developer alasan ditolaknya requirement tersebut
melalui telepon, email atau langsung. Kemudian developer akan
memperbaiki dan mengajukan kembali kepada pengguna yang
bersangkutan. Apabila disetujui oleh pengguna, maka developer akan
melanjutkan ke proses perancangan aplikasi (application
developtment) dan memberikan timeline.
Diagram Aliran Data dari prosedur pemenuhan kebutuhan
user yang sedang berjalan dapat dilihat pada Gambar 3.4 dibawah ini:
55
Gambar 3.4 DAD Prosedur Pemenuhan Kebutuhan Pengguna.
56
3.2.2.3 Prosedur Evaluasi (Testing)
Developer akan mengajukan permintaan testing internal
kepada system tester dengan memberikan formulir evaluation dan
aplikasi. System tester akan memeriksa sistem aplikasi. Apabila masih
ditemukan error, maka system tester akan mencatat error tersebut
kedalam formulir evaluation yang akan diserahkan kepada developer
melalui office boy (OB) atau oleh pengguna maupun staff lain.
Kemudian developer akan memperbaiki error tersebut dan
mencatatnya juga kedalam formulir evaluation. Formulir tersebut
kemudian diserahkan lagi kepada system tester melalui office boy
(OB) atau oleh pengguna maupun staff lain untuk diperiksa. Apabila
tidak ditemukan error, maka developer akan melanjutkan
pemeriksaan kebagian external.
Diagram Aliran Data dari prosedur evaluasi internal yang
sedang berjalan dapat dilihat pada Gambar 3.5 dibawah ini:
57
Gambar 3.5 DAD Prosedur Evaluasi Internal.
58
Developer akan memberikan formulir evaluation dan aplikasi
kepada user tester untuk diperiksa oleh user tester. Apabila
ditemukan error, maka error tersebut akan dicatat di formulir
evaluation dan dikembalikan lagi kepada developer melalui office boy
(OB) atau oleh pengguna maupun staff lain. Developer akan
memperbaiki error tersebut dan mencatatnya kembali di formulir
evaluation yang kemudian diserahkan kembali kepada system tester
melalui office boy (OB) atau oleh pengguna maupun staff lain.
Apabila tidak ditemukan error, maka developer akan memberikan
formulir evaluation dan aplikasi kepada user tester untuk diperiksa
oleh user tester. Apabila tidak ditemukan error, maka developer dapat
melanjutkan ke proses instalasi.
Diagram Aliran Data dari prosedur evaluasi eksternal yang
sedang berjalan dapat dilihat pada Gambar 3.6 dibawah ini:
59
Gambar 3.6 DAD Prosedur Evaluasi Eksternal.
60
3.2.2.4 Prosedur Instalasi (Installation)
Developer akan memberikan bukti instalasi aplikasi dengan
memberikan formulir instalasi kepada pengguna melalui office boy
(OB) atau oleh pengguna maupun staff lain, untuk diperiksa dan
disetujui atau ditolak. Apabila ditolak, maka pengguna akan
memberitahukan alasannya kepada developer melalui telepon, email
atau langsung. Developer akan memberikan kembali bukti
penginstalan aplikasi kepada pengguna. Setelah disetujui oleh
pengguna, maka developer dapat melanjutkan ke proses pelatihan
atau penutupan proyek.
Diagram Aliran Data dari prosedur instalasi yang sedang
berjalan dapat dilihat pada Gambar 3.7 dibawah ini:
61
Gambar 3.7 DAD Prosedur Instalasi.
62
3.2.2.5 Prosedur Pelatihan (Training)
Pelatihan dilakukan untuk melatih pengguna agar bisa
menggunakan aplikasi yang baru. Ada atau tidaknya pelatihan
ditentukan oleh developer, tergantung tingkat kesulitan menggunakan
aplikasi baru tersebut. Jika developer mengadakan pelatihan, maka
developer akan mengundang pengguna yang akan menggunakan
aplikasi tersebut dan menentukan instruktur yang akan mengajar pada
pelatihan tersebut. Pada saat pelatihan, pengguna akan mengisi
formulir training untuk menandakan kehadirannya di pelatihan
tersebut. Kemudian formulir training akan dikembalikan kepada
instruktur dan instruktur memberikan formulir training kepada
developer.
Diagram Aliran Data dari prosedur pelatihan yang sedang
berjalan dapat dilihat pada Gambar 3.8 dibawah ini:
63
Training
DeveloperinstrukturUser Training
Mulai
Mengisi Form
Formulir Training
Memeriksa Document
Formulir Training
SelesaiYa / tidak yatidak
Gambar 3.8 DAD Prosedur Pelatihan.
64
3.2.2.6 Prosedur Penutupan Proyek (Project Closing)
Apabila aplikasi telah dianggap selesai dan memenuhi
kebutuhan pengguna, maka developer akan mengisi formulir project
closing yang kemudian akan diserahkan kepada pengguna melalui
office boy (OB) atau oleh pengguna maupun staff lain, untuk
diperiksa. Apabila pengguna menolak penutupan proyek, maka
pengguna akan memberitahukan alasannya kepada developer melalui
telepon, email atau langsung. Kemudian developer akan mengajukan
kembali penutupan proyek kepada pengguna. Apabila pengguna
menyetujui penutupan proyek, maka pengerjaan proyek telah
dianggap selesai.
Diagram Aliran Data dari prosedur penutupan proyek yang
sedang berjalan dapat dilihat pada Gambar 3.9 dibawah ini:
65
Gambar 3.9 DAD Prosedur Penutupan Proyek.
66
3.2.3 Analisis Wawancara
Setelah menganalisa prosedur – prosedur yang dilakukan dalam proses
pengajuan aplikasi yang sedang berjalan di IT Directorate BINUS University,
dilakukan wawancara untuk menganalisa permasalahan yang dialami serta data
yang dibutuhkan. Wawancara dilakukan sebanyak tiga kali.
Wawancara pertama dilakukan terhadap seorang Developer untuk
mengetahui masalah-masalah yang dihadapi dalam melakukan tugas-tugasnya
serta memperoleh data yang dibutuhkan untuk merancang solusi terhadap
permasalahan tersebut. Hasil dari wawancara pertama dapat dilihat pada Tabel
3.2 di bawah ini.
Tabel 3.2 Draft Wawancara I.
Nama Rudy
Jabatan Developer
Tanggal wawancara 22 Desember 2009
Waktu wawancara 16.15 – 17.00 WIB
Tempat wawancara Ruang rapat kecil IT Directorate
1. Apakah anda puas dengan sistem pengajuan aplikasi (Job Request) yang berjalan
sekarang ini ?
Jawab :
Sistem sudah bagus dan form sudah rapi. Tetapi dalam pelaksanaannya
kurang bagus, antara lain disebabkan oleh :
67
- Di dalam penulisan form, sering kali bahasa user dan bagian IT developer
berbeda sehingga susah dimengerti oleh pihak developer. Sehingga sering
kali PM menuliskan kembali job request tersebut di form job request yang
baru.
- Time schedule tidak bisa dijaga karena tidak diatur oleh sistem. Sehingga
sering kali tertunda dan terlupakan.
- Sering kali user tidak mengikuti prosedur yang seharusnya dilakukan.
Dengan adanya aplikasi diharapkan user diwajibkan menjalankan prosedur
yang berjalan.
2. Berapa lama waktu ideal yang dilakukan dalam mengajukan / melakukan ?
Jawab :
a. User requirement = Tergantung aplikasi. Idealnya 1-2 minggu.
b. Testing internal = Tergantung aplikasi. Idealnya 1 aplikasi 1-3 hari.
c. Testing eksternal = Lebih lama, karena user harus mencoba-coba dan
waktu user tidak fokus untuk testing saja. Idealnya 1 aplikasi 3 hari.
d. Instalasi = Jika tidak ada kendala, 1 hari.
e. Training = Tergantung aplikasi. Idealnya 1-2 hari.
f. Project Closing = 1 hari.
3. Untuk satu kali Job Request yang diajukan, berapa kali pengajuan User
Requirement yang dilakukan ?
Jawab :
68
Idealnya 3 kali. Tapi dalam penerapannya, sering kali user requirement
diajukan setelah aplikasi selesai. Diharapkan dengan adanya aplikasi maka
proses pengajuan aplikasi bisa sesuai dengan prosedur yang diharapkan.
4. Apakah ada masalah dalam penyampaian form user requirement yang biasanya
dilakukan secara berulang antara pihak developer dan user dengan masih
digunakannya cara penyampaian manual ? Jika ada, apa saja masalahnya ?
Jawab :
Ya, dalam penerapannya sering kali terjadi kesalahan prosedur.
administratif sering kali tidak diperhatikan. Biasanya aplikasi dikerjakan dahulu
baru diadministratifkan.
5. Untuk sistem pengajuan aplikasi yang berjalan sekarang ini, apakah perlu
dibuatkan menjadi sistem yang terkomputerisasi untuk mempercepat berjalannya
proses pengajuan ? Jika ya, apa harapan anda dari sistem baru tersebut ?
Jawab :
Ya, diharapkan dengan adanya aplikasi maka bisa membantu
memberikan informasi yang diperlukan sehingga mempercepat melakukan
tindakan selanjutnya.
6. Apa saja kendala teknis yang sering dihadapi dalam sistem pengajuan aplikasi di
IT Directorate ?
Jawab :
69
- Developer tidak memperhatikan spesifikasi dari komputer pengguna. Sering
kali aplikasi tidak berjalan sesuai dengan keinginan ketika dijalankan di
komputer pengguna.
- Pengguna tidak mengerti proses bisnis, sehingga aplikasi yang diminta tidak
terpakai.
7. Jika ada perubahan proses pengajuan aplikasi, seberapa cepat sosialisasi dan
penerapannya ?
Jawab :
Dibagian internal tidak terlalu banyak masalah, tetapi untuk bagian
eksternal, butuh waktu karena sering kali pengguna hanya menggunakan sistem
ketika mereka butuh.
8. Apakah masalah sekarang yang paling perlu untuk dibenahi ?
Jawab :
Sistem sekarang sudah cukup bagus, tetapi akan lebih baik jika aplikasi
yang dibuat dapat memberikan informasi yang diperlukan lebih dini kepada
pengguna sehingga bisa membantu dalam sisi manajemen dan monitoring.
70
Wawancara kedua dilakukan terhadap seorang Project Manager pada
IT Directorate BINUS University untuk mengetahui masalah-masalah yang
dihadapi dalam melakukan tugas-tugasnya serta memperoleh data yang
dibutuhkan untuk merancang solusi terhadap permasalahan tersebut. Hasil dari
wawancara kedua dapat dilihat pada Tabel 3.3 di bawah ini.
Tabel 3.3 Draft Wawancara II.
Nama John Chandra
Jabatan Project Manager
Tanggal wawancara 23 Desember 2009
Waktu wawancara 12.10 – 12.45 WIB
Tempat wawancara Ruang rapat kecil IT Directorate
1. Apakah anda puas dengan sistem pengajuan aplikasi (Job Request) yang berjalan
sekarang ini ?
Jawab :
Untuk sistemnya sudah cukup bagus, tetapi dalam penerapannya sering
kali pengguna tidak mengikuti prosedur sehingga tidak aneh jika akhirnya yang
menulis form job request adalah pihak developer.
2. Berapa lama waktu ideal yang dilakukan dalam mengajukan / melakukan ?
Jawab :
a. User requirement = tergantung permintaan user. Jika hanya pendataan
idealnya 3 hari. Jika sudah menyangkut transaksi sekitar 1 minggu. Dan
71
jika sudah membuat 1 sistem keseluruhan maka bisa memakan waktu 1
bulan.
b. Testing internal = Diharapkan dalam 1 minggu sudah selesai.
c. Testing eksternal = Diharapkan dalam 1 minggu sudah selesai. Jika
terlalu lama sering kali terlupakan dan ada yang ketinggalan.
d. Instalasi = Idealnya 1 sampai 2 hari.
e. Training = idealnya 1 hari. Developer juga akan memberikan user manual
kepada pengguna untuk dipelajari.
f. Project Closing = idealnya 1 minggu. Tetapi diharapkan bisa selesai
dalam waktu 2 hari.
3. Untuk satu kali Job Request yang diajukan, berapa kali pengajuan User
Requirement yang dilakukan ?
Jawab :
Idealnya 3 kali. Tergantung seberapa besar sistem yang dibuat.
4. Apakah ada masalah dalam penyampaian form user requirement yang biasanya
dilakukan secara berulang antara pihak developer dan user dengan masih
digunakannya cara penyampaian manual ? Jika ada, apa saja masalahnya ?
Jawab :
User tidak terlalu mengerti bahasa teknis dari developer sehingga untuk
mengatasinya hanya diberikan dalam bentuk gambar atau user interface.
72
5. Untuk sistem pengajuan aplikasi yang berjalan sekarang ini, apakah perlu
dibuatkan menjadi sistem yang terkomputerisasi untuk mempercepat berjalannya
proses pengajuan ? Jika ya, apa harapan anda dari sistem baru tersebut ?
Jawab :
Iya, sangat diharapkan. Karena sering kali penerapan selama ini tidak
mengikuti prosedur dengan benar. Sehingga form – form yang seharusnya diisi
selama proses pembuatan aplikasi menjadi diisi setelah aplikasi selesai dibuat.
6. Apa saja kendala teknis yang sering dihadapi dalam sistem pengajuan aplikasi di
IT Directorate ?
Jawab :
User melakukan pengisian form setelah aplikasi selesai dikerjakan
sehingga apabila diaudit akan muncul masalah karena tanggal pada tanda tangan
tidak sesuai dengan tanggal pada saat direquest.
73
Wawancara ketiga dilakukan terhadap seorang User untuk
mengetahui masalah-masalah yang dihadapi dalam melakukan tugas-
tugasnya serta memperoleh data yang dibutuhkan untuk merancang solusi
terhadap permasalahan tersebut. Hasil dari wawancara kedua dapat dilihat
pada Tabel 3.4 di bawah ini.
Tabel 3.4 Draft Wawancara III.
Nama Ivone
Jabatan User
Tanggal wawancara 23 Desember 2009
Waktu wawancara 10.52 – 11.15 WIB
Tempat wawancara Ruang CMC (Coorporate Marketing
Communication)
1. Apakah anda puas dengan sistem pengajuan aplikasi (Job Request) yang berjalan
sekarang ini ?
Jawab :
Tidak, terutama dalam proses minta tanda tangan. Atasan tidak selalu ada
ditempat sehingga proses minta tanda tangan jadi tertunda. Alasan lainnya adalah
terkadang aplikasi yang diminta tidak sesuai dengan harapan, karena pemikiran
pengaju dan pembuat sering kali berbeda.
2. Berapa lama informasi yang didapat mengenai approval job request yang
74
diajukan?
Jawab :
Tergantung dari tingkat urgent. Jika urgent bisa kejar dalam sehari, tetapi
jika tidak maka bisa memakan waktu seminggu. Untuk mencari atasan juga agak
sulit sehingga memakan waktu yang cukup lama untuk mengajukan satu job
request.
3. Untuk satu kali Job Request yang diajukan, berapa kali pengajuan User
Requirement yang dilakukan ?
Jawab :
Untuk aplikasi agak jarang jadi kurang tahu. Tapi untuk website,
biasanya cepat karena sudah berupa tampilan user interfacenya.
4. Apakah ada masalah dalam penyampaian form user requirement yang biasanya
dilakukan secara berulang antara pihak developer dan user dengan masih
digunakannya cara penyampaian manual ? Jika ada, apa saja masalahnya ?
Jawab :
Sering kali bahasa teknis dari developer kurang dipahami oleh user
sehingga pada saat pembuatan aplikasi sering terjadi kesalahpahaman dan
akhirnya aplikasi yang jadi tidak sesuai dengan yang diinginkan.
5. Apakah masalah sekarang yang paling perlu untuk dibenahi ?
Jawab :
75
Kalau bisa ada sisi konsultasi, dimana pembuat sistem sebagai konsultan
sehingga mengurangi kesalahpahaman dalam pembuatan aplikasi.
3.2.4 Analisis Pengukuran
Setelah menganalisa prosedur – prosedur yang dilakukan dalam proses
pengajuan aplikasi yang sedang berjalan di IT Directorate BINUS University,
dilakukan pengukuran antara aplikasi yang dibuat dengan code tradisional dan
aplikasi yang berbasis layanan dan menerapkan workflow.
Hasil pengukuran dari perubahan proses antara aplikasi yang dibuat
dengan code konvensional dengan aplikasi yang berbasis layanan dan
menerapkan workflow dapat dilihat pada Tabel 3.5.
76
76 Tabel 3.5 Hasil Pengukuran Waktu Antara Aplikasi Dengan Code Konvensional Dan Aplikasi Yang Menggunakan Workflow.
No. Nama Aplikasi Yang Di Uji
Deskripsi Perubahan Waktu Perubahan Untuk Aplikasi Code Konvensional (jam : menit : detik)
Waktu Perubahan Untuk Aplikasi Workflow (jam : menit : detik)
1 Program Olah Kata
Perulangan untuk melakukan inputan akan berhenti sampai angka 5 di tekan. Pertukaran menu pilihan 1 dengan 3 dan pilihan 2 dengan 4.
00:02:01 00:01:59
2 Program Simpan Buku
Penyimpanan data ke database 00:06:09 00:04:35
3 Program Bio Data Mahasiswa
Menampilkan semua bio data yang ada di database
00:04:58 00:04:07
4 Program Validasi Email
Perubahan urutan validasi yaitu validasi inputan harus mengandung karakter ‘@’ dan validasi inputan harus mengandung karakter ‘.’.
00:03:23 00:01:20
5 Program Penerimaan Mahasiswa
Perubahan urutan proses dimana pengembalian form dilakukan setelah memilih jadwal ujian saringan masuk, dan semua pendataan di catat ke dalam database.
00:10:12 00:09:39
77
Dilakukan juga evaluasi pengukuran dengan bantuan Associate Member
yang berjumlah 27 orang. Dengan aplikasi yang diuji adalah program validasi
email dan perubahan yang terjadi adalah perubahan urutan validasi yaitu
validasi inputan harus mengandung karakter ‘@’ dan validasi inputan harus
mengandung karakter ‘.’. Hasil pengukuran dapat dilihat pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6 Hasil Pengukuran Dengan Aplikasi Program Validasi Email.
No. Nim Waktu Perubahan
Untuk Aplikasi Code Konvensional (jam : menit : detik)
Waktu Perubahan Untuk Aplikasi Workflow (jam : menit : detik)
1. 1000836590 00:03:27 00:02:30
2. 1200990073 00:02:59 00:02:02
3. 1200989992 00:03:10 00:02:43
4. 1200996921 00:04:03 00:03:16
5. 1301057425 00:02:52 00:01:55
6. 1200967461 00:02:21 00:01:31
7. 1200991372 00:03:15 00:02:46
8. 1200943745 00:03:44 00:03:15
9. 1200972480 00:04:32 00:03:41
10. 1200976112 00:05:27 00:04:24
11. 1301059960 00:04:36 00:03:28
12. 1200967045 00:03:29 00:02:31
13. 1301010176 00:03:05 00:02:48
78
14. 1200975684 00:02:31 00:02:04
15. 1200976024 00:03:08 00:02:54
16. 1301037985 00:03:16 00:03:02
17. 1200973092 00:05:08 00:04:24
18. 1200993200 00:04:18 00:03:42
19. 1301050785 00:03:22 00:02:59
20. 1301021261 00:04:39 00:03:44
21. 1200947232 00:03:42 00:02:36
22. 1200978824 00:03:57 00:02:21
23. 1301068712 00:03:59 00:03:46
24. 1301023632 00:04:26 00:03:18
25. 1000879904 00:03:19 00:02:20
26. 1200978093 00:05:28 00:03:36
27. 1100028605 00:03:37 00:02:25
3.2.5 Identifikasi Permasalahan
Setelah menganalisa prosedur – prosedur yang dilakukan dalam proses
pengajuan aplikasi yang sedang berjalan di IT Directorate BINUS University
dan dari hasil pengukuran antara aplikasi yang dibuat dengan code tradisional
dan aplikasi yang berbasis layanan dan menerapkan workflow, maka dapat
disimpulkan permasalahan yang dihadapi oleh para pelaku pengajuan aplikasi
di IT Directorate BINUS University.
79
Berikut adalah permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh IT
Directorate BINUS University.
1. Permintaan perubahan proses bisnis dengan menggunakan
aplikasi yang dibuat dengan code konvensional masih berjalan
lambat dalam mengikuti permintaan pengguna.
2. Sistem yang masih belum terkomputerisasi sehingga
memperlambat sistem pengajuan aplikasi yang dilakukan di IT
Directorate BINUS University.
3. Tidak adanya sebuah sistem basis data yang mampu
mempercepat dan mempermudah proses pengumpulan,
penginputan, dan peng-update-an informasi dan data – data
perusahaan dan transaksi perusahaan dengan valid.
3.2.6 Analisis Pemecahan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang di temukan dari hasil observasi dan
wawancara, berikut adalah solusi yang dapat digunakan untuk memecahkan
masalah yang dihadapi oleh IT Directorate BINUS University.
1. Membuat aplikasi menggunakan workflow berbasis layanan
sehingga dalam mengikuti perubahan proses bisnis dapat
berjalan cepat.
2. Membuat aplikasi yang terkomputerisasi dengan didukung oleh
suatu penyimpanan basis data yang terintegrasi sehingga
80
menyajikan informasi yang bermanfaat guna mendukung
pengambilan keputusan secara tepat dan bermanfaat bagi semua
pihak.
3.2.7 Perancangan Solusi
Dalam rancangan solusi yang diusulkan untuk memecahkan
permasalahan yang dialami pada sistem pengajuan aplikasi di IT Directorate
BINUS University terdapat tiga server, yaitu Active Directory, Web Front End
dan Database yang dihubungkan oleh layanan (service). Di server Active
Directory terinstal Windows Server 2003 dan Windows Component berupa
Active Directory. Di server Web Front End terinstal Windows Server 2003 dan
.Net Framework 3.5. Sedangkan di Server Database terinstal SQL Server 2005
dan Sql Server Management Studio. Rancangan solusi berupa diagram modular
dapat dilihat pada Gambar 3.10.
81
Gambar 3.10 Diagram Modular.
3.2.8 Perancangan Sistem
3.2.8.1 Workflow Sistem yang diusulkan
1. Workflow Pengajuan Aplikasi (Job Request)
User approval mengajukan pembuatan aplikasi pada
halaman web yang tersedia, setelah selesai mengisi formulir
pengajuan aplikasi dan menekan tombol submit, maka sistem
akan mengirimkan notifikasi berupa email kepada head user
approval. Head user approval membuka halaman web dan
82
memeriksa pengajuan aplikasi yang diajukan oleh user
approval, apabila head user approval setuju dan menekan
tombol approve, maka sistem akan mengirimkan notifikasi
lagi kepada manager IT berupa email. Manager IT membuka
halaman web dan memeriksa pengajuan aplikasi yang
diajukan oleh user approval, apabila manager IT setuju, maka
manager IT harus menentukan developer terlebih dahulu baru
menekan tombol approve. Developer menerima notifikasi
email dan kemudian memerika formulir pengajuan aplikasi.
Workflow dari formulir job request yang diusulkan
dapat dilihat pada Gambar 3.11 dibawah ini :
83
Gambar 3.11 Workflow Pengajuan Aplikasi.
84
2. Workflow Kebutuhan Pengguna (User Requirement)
Setelah developer memeriksa formulir pengajuan
aplikasi, maka selanjutnya developer membuat user
requirement yang berupa rancangan layar, jadwal proyek, dan
sebagainya yang bisa di upload berupa file pada halaman web
yang tersedia. Setelah developer selesai dan menekan tombol
submit, user approval akan dikirimkan notifikasi email bahwa
user requirement telah disediakan. User approval melihat
requirement yang diberikan oleh developer, jika user approval
tidak setuju dan menekan tombol reject serta mengisi alasan
penolakan dan tambahan – tambahan, maka developer akan
dikirimkan email notifikasi dan developer membuat ulang
requirement. Jika user approval setuju dan menekan tombol
approve, maka developer diberitahukan melalui notifikasi
email dan developer mulai membangun aplikasi.
Workflow dari formulir user requirement yang
diusulkan dapat dilihat pada Gambar 3.12 dibawah ini :
85
Gambar 3.12 Workflow Kebutuhan Pengguna.
86
3. Workflow Evaluasi Internal (Internal Evaluation)
Setelah developer selesai membangun aplikasi, maka
tahap selanjutnya yang dilakukan adalah testing internal yang
dilakukan oleh system tester. Jika dalam tahap testing internal,
terdapat kesalahan atau kekurangan pada aplikasi yang
dibangun, maka system tester akan mengisi formulir evaluasi
yang terdapat pada halaman web. Setelah selesai mengisi
formulir evaluasi dan menekan tombol submit, maka
developer akan dikirimkan notifikasi email, developer
memeriksa kesalahan yang dihasilkan dari hasil testing
internal, dan memperbaiki kesalahan yang ada. Setelah selesai
memperbaiki, memberikan tanda check pada formulir evaluasi
dan menekan tombol submit, maka system tester akan
dikirimkan notifikasi lagi bahwa kesalahan yang ditemukan
telah diperbaiki dan siap untuk di testing lagi. Jika tidak
terdapat kesalahan lagi, maka aplikasi yang dibangun akan
dilakukan testing eksternal.
Workflow dari formulir testing internal yang diusulkan
dapat dilihat pada Gambar 3.13.
87
4. Workflow Evaluasi Eksternal (External Evaluation)
Setelah selesai dilakukan testing internal, maka
aplikasi yang dibangun akan dilakukan testing eksternal oleh
user tester. Jika dalam tahap testing eksternal, terdapat
kesalahan atau kekurangan pada aplikasi yang dibangun, maka
user tester akan mengisi formulir evaluasi yang terdapat pada
halaman web. Setelah selesai mengisi formulir evaluasi dan
menekan tombol submit, maka developer akan dikirimkan
notifikasi email, developer memeriksa kesalahan yang
dihasilkan dari hasil testing eksternal, dan memperbaiki
kesalahan yang ada. Setelah selesai memperbaiki,
memberikan tanda check pada formulir evaluasi dan menekan
tombol submit, maka akan dilakukan tahap testing internal lagi
dan kemudian akan di testing lagi secara eksternal. Jika tidak
terdapat kesalahan lagi, maka aplikasi yang dibangun telah
selesai di testing.
Workflow dari formulir testing eksternal yang
diusulkan dapat dilihat pada Gambar 3.13 dibawah ini :
88
Gambar 3.13 Workflow Evaluasi Eksternal.
89
5. Workflow Instalasi (Installation)
Setelah selesai melalui tahap testing, aplikasi yang
dibangun akan diinstal dan digunakan. Developer akan
mengisi formulir instalasi pada halaman web. Setelah selesai
mengirim formulir dan menekan tombol submit, user yang
berhubungan akan dikirimkan notifikasi email. Kemudian user
memeriksa formulir instalasi dan apabila menolak dan
menekan tombol reject, maka user akan mengisi alasan
penolakan dan developer akan menerima notifikasi email. Jika
user setuju dan menekan tombol approve, developer akan
dikirimkan notifikasi email. Dan developer akan melakukan
instalasi.
Workflow dari formulir installation yang diusulkan
dapat dilihat pada Gambar 3.14 dibawah ini :
90
Gambar 3.14 Workflow Instalasi.
91
6. Workflow Pelatihan (Training)
Pelatihan dilakukan untuk melatih pengguna agar bisa
menggunakan aplikasi yang baru. Ada atau tidaknya pelatihan
ditentukan oleh developer, tergantung tingkat kesulitan
menggunakan aplikasi baru tersebut. Jika developer
mengadakan pelatihan, maka developer akan mengisi formulir
instalasi yang terdapat pada halaman web serta menentukan
pengguna yang diundang untuk melakukan pelatihan. Pada
saat pelatihan, pengguna akan mengisi formulir training untuk
menandakan kehadirannya di pelatihan tersebut. Kemudian
instruktur akan memeriksa formulir training apakah pengguna
yang hadir sesuai dengan daftar pengguna di halaman web,
jika terdapat perbedaan (pengguna tidak mengisi daftar
kehadiran), maka instruktur akan mengisi daftar kehadiran
yang kemudian di submit. Setelah di submit, developer akan
dikirimkan notifikasi email.
Workflow dari formulir training yang diusulkan dapat
dilihat pada Gambar 3.15 dibawah ini :
92
Gambar 3.15 Workflow Pelatihan.
93
7. Workflow Penutupan Proyek (Project Closing)
Apabila aplikasi telah dianggap selesai dan telah
memenuhi kebutuhan pengguna, maka developer akan
mengisi formulir project closing di halaman web, dan mengisi
keterangan jika ada. Setelah developer selesai mengisi
formulir project closing dan menekan tombol submit, maka
pengguna yang bersangkutan akan dikirimkan notifikasi
email. Pengguna akan melihat formulir project closing, dan
apabila pengguna tidak setuju pada penutupan proyek dan
menekan tombol reject, pengguna akan mengisi alasan
penolakan dan developer akan dikirimkan notifikasi email.
Apabila pengguna setuju pada penutupan proyek dan menekan
tombol approve, developer akan dikirimkan notifikasi email
dan proyek dinyatakan telah selesai.
Workflow dari formulir project closing yang diusulkan
dapat dilihat pada Gambar 3.16 dibawah ini :
94
Gambar 3.16 Workflow Penutupan Proyek.
3.2.8.2 Perancangan Diagram Use Case
Gambar 3.17 merupakan gambar diagram use case dari sistem
Pengajuan Aplikasi di IT Directorate BINUS University.
95
Gambar 3.17 Diagram Use Case.
96
Tabel 3.7 Dokumentasi Use Case.
Use Case Aktor Deskripsi
Mengisi Job Request User Approval User Approval mengisi
formulir pengajuan
aplikasi di web pengajuan
aplikasi.
Memeriksa Job Request Head User Approval Head User Approval
memeriksa formulir
pengajuan aplikasi yang
diajukan dan memilih
untuk menyetujui atau
menolak.
Manager IT Manager IT memeriksa
formulir pengajuan
aplikasi yang diajukan dan
memilih untuk menyetujui
atau menolak. Kemudian
Manager IT memilih
Developer yang akan
terlibat.
Mengisi User Requirement Developer Developer mengisi
formulir kebutuhan
pengguna di web
97
pengajuan aplikasi.
Memeriksa User Requirement User Approval User Approval memeriksa
formulir kebutuhan
pengguna yang diajukan
dan memilih untuk
menyetujui atau menolak.
Mengisi Testing Internal Developer Developer mengisi
formulir evaluasi internal
di web pengajuan aplikasi.
Memeriksa Testing Internal System Tester System Tester memeriksa
formulir evaluasi internal
yang diajukan dan
memilih untuk menyetujui
atau menolak.
Mengisi Testing Eksternal Developer Developer mengisi
formulir evaluasi eksternal
di web pengajuan aplikasi.
Memeriksa Testing Eksternal User Tester User Tester memeriksa
formulir evaluasi eksternal
yang diajukan dan
memilih untuk menyetujui
atau menolak.
Mengisi Pemberitahuan Developer Developer mengisi