Bab 6_analisis Aktv Operasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

analisis aktivitas operasi

Citation preview

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

ANALISIS AKTIVITAS OPERASI

DISUSUN OLEH:

ARINI KAMALIA14/MPA-XXIXB/63

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNISUNIVERSITAS GAJAH MADAYOGYAKARTA

1. PENGUKURAN LABAa. Konsep Laba- PengulanganLaba merangkum dampak keuangan aktivitas operasi usaha. Tujuan utama laporan laba rugi adalahmenjelaskan bagaimana laba dihitung dengan komponen penting yang disajikan dalam pos terpisah.Pada Bab 2, Kita telah mengenal konsep ekonomi dan akuntansi dari laba serta membedakannyadari arus kas. Sebagai pengulangan, terdapat dua konsep alternatif laba, laba ekonomi dan laba tetap. Laba Ekonomi (economic income) mengukur perubahan bersih kekayaan pemegangsaham selamasatu periode dan pada umumnya sama dengan arus kas bersih satu periode ditambah perubahan nilai sekarang arus kas yangdiharapkan terjadi di masa depan.

Laba Tetap (permanent income) Merupakan suatu estimasi dari rata-rata laba stabil yang diharapkan yang diharapkan akan diperoleh suatuusaha sepanjang usianya dengan mempertimbangkan kondisi usahanya saat ini.Secara konsep, labatetepa (atau disebut juga laba berkelanjutan atau laba berulang ) mirip dengan kemampuanmenghasilkan laba yang dapat dipertahankan (sustainable earning ), dimana perhitungannyamenjadi tugas utama analisis. Jika laba ekonomi mengukurperubahan nilai pemegang saham, makalaba tetapmerupakanporposi langsung dari nilaiperusahaan.Laba akuntansi (yang dilaporkan diukur berdasarkan akuntansi akrual, serta dihitung denganmengakui pendapatan dan mengaitkan biaya dengan pendapatan yang diakui laba akuntansi tidakdimaksudkan untuk mengukur laba ekonomi maupun laba tetap. Sebagai tambahan, laba akuntansimemiliki masalah pengukuran yang terjadi akibat distorsi akuntansi karena diperkenalkannyaberbagai aturan yang telah ditentukan manajemen laba, dan kesalahan estimasi.

LabaInti (core Income)Yaitu laba yang dilaporkan pada periode berjalan setelah menghilangkan seluruh komponen yang tidak berulang (atau komponen yang nilainyatidak relevan). Secara perlahan tetapi pasti , akuntansi mulai mengadopsi model akuntansi nilai wajar (Fair ValueAccounting).Dalam akuntansi nilai wajar, laba yang dilaporkan secara konsep mirip dengan labaekonomi dan memasukkan komponen besar yang tidak berulang dalam bentuk keuntungan ataukerugian belum direalisasi yang timbul akibat perubahan nilai wajar aset dan kewajibann. Jika akuntansi nilai wajar semakin banyak diterapkan, maka analisis laba dan pemisahan komponen tetapakan menjadi tugas yang semakinpenting.

b. Mengukur Laba AkuntansiPendapatan (dan keuntungan) dan beban (dan kerugian) merupakan dua komponen utama laba akuntansi. Bagian ini akan membahas kedua komponen tersebut. Pendapatan (revenue) merupakan arus kas masukyang diperoleh atau arus kasmasuk yangakandiperoleh yang berasal dari aktifitas usaha perusahaan yang masih berlangsung. Pendapatan meliputi arus kas masuk seperti penjualan tunai, dan arus kas masuk prospektif seperti penjualan kredit.Keuntungan (Gain) merupakan arus kas masuk yang diperoleh atau akan diperoleh yangberasal dari transaksi dan peristiwa yang tidak berhubungan dengan aktifitas usaha perusahaan yangmasih ber langsung. Pengakuan pendapatan menjadi semakin rumit karena semakin terkait dengan aktivitas e-commerce.Pengakuan pendapatan juga merupakan wilayah yang memiliki panduan standar akuntansi minimal. Kondisi ini memungkinkan adanya peluang untuk melakukan manajemen laba. Beban (Expense) merupakan arus kas keluar yang terjadi, arus kas yang akan terjadi, ataualokasi arus kas keluar masa lalu yang berasal dari aktifitas usaha perusahaan yang masih berlangsung.Kerugiaan (Losses) merupakan penurunan aset bersih perusahaan yangberasal dari aktifitas sampingan atau insidental suatu perusahaan. Akuntansi beban dankerugian sering kali melibatkan penilaian jumlah dan alokasi atas periode pelaporan. Akuntan mengapitalisasi biaya yang manfaatnya akan direalisasikan sepanjangbeberapa periode. Biaya ini secara sistematis akan dialokasikan keperiode-periode mendatang. Sebaliknya, banyak biaya diakui pada periode yang sama ketika biaya tersebut terjadi (arus kas keluar untuk biaya atau kerugian tidak selaluterjadi bersamaan saat beban dan kerugian diakui).

c. Alternatif Klasifikasi dan Pengukuran LabaKlasifiksi laba secara tepat penting artinya dalam analisis. Laba dapat diklasifikasikanberdasarkan dua dimensi utama : (1) operasi dan non-operasi serta (2) berulang dan tidakberulang. Sering kali, dua dimensi klasifikasi ini digunakan secara bersamaan. Misalnya,beberapa analis (dan juga beberapa perusahaan) mengacu pada pengukuran laba yangmengeluarkan seluruh pos tidak berulang sebagai laba operasi. Meskipun benar bahwa sebagian besar komponen laba operasi cenderung berulang, tetap harus dipahami bahwakedua klasifikasi ini memiliki perbedaan yang jelas, baik dalam sifat maupun tujuannya.Laba Berulang dan Tidak BerulangPerlunya mengklasifikasikan komponen laba berulang dan tidak berulang berasal darikebutuhan untuk menentukan komponen laba tetap dan sementara. Pada bagian ini, kitaakan membahas pengukuran laba alternatif yang disajikan dalam laporan keuangan dandampaknya terhadap analisis.Pengukuran Laba Akuntansi Alternatif.Laporan laba rugi biasanya menyajikan tiga pengukuran laba alternatif : (1) Laba Bersih, (2) Pendapatan komperhensif, dan (3) Laba yang masih berlangsung.Laba Bersih (Net Income) dianggap sebagai hasil akhir pengukuran laba, meskipun pada kenyataannya tidaklah demikian. Prinsip-prinsip akuntansi yang berlangsung umum (generally Asset Accounting PrincipelsGAAP) memperkenankansejumlah peyesuaian langsung terhadap ekuitas yang disebut pos surplus kotor (Dirty Surplus), tanpa melalui laporan laba rugi

Pendapatan Komperhensif (comprehensife income) Mencerminkan hapir semua perubahan pada ekuitayang tidak berasal dari aktifitas pemilik (seperti ddeviden atau penerbitan saham). Hal iniberarti pendapatan komprehensif merupakan pengukuran laba baris terbawah danmerupakan perkiraan akuntanasi atas laba ekonomi. Laba dari operasi yang masih berlangsung (continuing income) merupakan suatu pengukuran yang mengeluarkan pos luar biasa, dampak komulatifperubahan akuntansi, dan dampak penghentian operasi. Karena alasan ini, laba dari operasiyang masih berlangsung sering disebut laba sebelum dampak komulatif perubahanakuntansi dan kombinasinya. Laba Operasi (operating income) merupakan suatu pengukuran laba perusahaanyang berasal dari aktifitas operasi yang masih berlangsung. Terdapat tiga aspekpenting dalam laba operasi. Pertama, laba operasi hanya berkaitan dengan labayangbersal dari aktifitas operasi. Karena itu, setiap pendapatan (dan laba) yang tidakberhubungan dengan operasi usaha bukanlah menjadi bagian laba operasi.Kedua,ini berhubungan dengan yang pertama, laba operasi berfokus pada laba perusahaansecara keseluruhan dan bukan hanya untuk pemilik utang dan ekuitas. Artinya,penapatan dan beban pendanaan (terutama beban bunga) akan dikeluarkan ketikamengukur laba operasi.Ketiga, laba operasi hanya berkaitan dengan aktifitas usahaysng berlangsung. Artinya setiap laba atau rugi yang berkaitan dengan operasi yangdihentikan akan dikeluarkan dari laba operasi.Laba non-operasi (nonoperating income) mencakup seluruh komponen laba yangtidak termasuk dalam operasi. Laba ini terkadang berguna ketika kita menganalisislaba non-operasi untuk memisahkan komponen yang berkaitan dengan aktifitaspendanaan dari yang berkaitan dengan operasi yang dihentikan.Pendapatan KomperhensifGAAP telah lama mendukung konsep pendapatan komperhensif atau lengkap,dimana angka laba pada total baris bawah terkait dengan ekuitas didalam neraca-atau laba baris terbawah mencerminkan seluruh perubahan ekuitas pemegangsaham yang berasal dari transaksiselain transaksi pemilik.Mengukur Pendapatan KomperhensifSeperti yang dinyatakan dalam SFAS 130, pendapatan komperhensif dihitungdengan menyesuaikanlaba bersihdengan possur plus kotor yang jika digabungkan akan menjadipendapatan komprehensif lainnya.

2. POS YANG TIDAK BERULANGa. Pos Luar BiasaSebagian besar pos luar biasa merupakan keuntungan dankerugian akibat bencana alam dan penyerahan aset. Walaupun demikian, proporsi perusahaan-perusahaan yang melaporkan pos luar biasa telahmengalami penurunan yang signifikan. Menurut standar akuntansi yang berlakusaat ini, hal inidikarenakan keuntungan dan kerugian yang berhubungan dengan penghapusan utang harus bersifat tidak lazim dan jarang terjadi (lihat pembahasan kita tentang persyaratan ini nanti) agar dapat diklasifikasikan sebagai pos luar biasa. Penjadwalan kembali utang umumnya tidak memenuhikedua persyaratan tersebut.

Akuntansi Pos Luar BiasaUntuk dapat memenuhi persyaratan luar biasa, suatu pos harus memiliki sifat yangtidak lazim dan jarang terjadi. Persyaratan- persyaratan tersebut didefinisikansebagai berikut.Sifat yang tidak lazim (unusual nature). Suatu peristiwa atau transaksi tidaknormal dan tidak berhubungan, atau hanya kebutulan berhubungan dengan aktivitas rutin dan umum perusahaan. Jarang terjadi (infrequent occurence), suatu peristiwa atau transaksi yangsewajarnya tidak diharapkan akan terjadi dalam jangka pendek.

Analisis Pos-pos Luar BiasaPos luar biasa bersifat tidak berulang. Oleh karena itu, seorang analis akan mengeluarkan pos luar biasa ketika menghitung laba tetap. Pos luar biasa juga dikeluarkan darilaba ketikamelakukan perbandingan antarwaktu atauantarperusahaan. Namun, meskipun pos luar biasa bersifat sementara, pos ini menghasilkan biaya (atau keuntungan) bagi perusahan. Oleh sebab itu, seorang analis harus memasukkan seluruh jumlah pos luar biasa ketika menghitung labaekonomi.

b. Operasi yang DihentikanPerusahaan terkadang melepas suatu divisi atau lini produk. Saat pelepasamnterkait segmen usaha yang dapat diidentifikasi secara terpisah ini terjadi,diperlukan perlakuan akuntansi khusus padalaporan laba rugi. Satu standar baru(SFAS 1440) memperluasa perlakuan ini sehingga memasukkan seluruhkomponen suatu entitas (dan bukan hanya satu segmen usaha). Komponen satuentitas ituterdiri atas operasi (dan arus kas ) yang dapat dibedakan secara jelas,baik secara operasional maupun untuk tujuan pelaporan keuangan, dari usahayang lain. Ananlisis Operasi yang DihentikanAnalisis beroperasi pada keputusan dan masa depan. Karena itu untuk tujuan analisis, seluruh dampak ooperasi yang dihentikan harus dikeluarkan dari lababerjalan dan masa lalu. Aturan ini berlaku tranpa melihat apakah tujuan analisisadalah menghitung laba ekonomi atau tetap atau menghitung laba operasi ataunon-operasi. Penyesuaian bersifat langsung untuk tahun berjalan dan dua tahunsebelumnya karena perusahaan diwajibkan menyajikan kembali laporan laba rugidan melaporkan laba rugi atau rugi operasi yang dihentikan secara terpisah.Informasi seperti ini tidak tersedia untuktahun-tahun sebelumnya.c. Perubahan AkuntansiPerubahan dapat mengubah metodde dan asumsi yang mendasari laporankeuangan karena beberapa alasan. Terkadang metode akuntansi diubah karenaadanya standar akuntansi baru. Pada kesempatan lain, metode dan /atau asumsi akuntansi diubah untuk dapat mencerminkan perubahan aktivitas atau kondisiusaha secara lebih baik.

Perubahan Prinsip Akuntansi.Perubahan prinsip akuntansi terjadi ketika perusahaan berpindah dari satu prinsip akuntansi yang berlaku umum ke prinsip akuntansi yang berlaku umum lainnya. Istilah prinsipakuntansi mengacu padastandar dan praktik akuntansi yang digunakan serta metode penerapannya. Salah satu contoh perubahan prinsip akuntansi adalah perubahan metode penyusutan dari garis lurus menjadi dipercepat.Estimasi akuntansi merupakan perkiraan yang didasrkan pada kondisimasa depan yang tidak diketahui. Karena itu, estimasi akuntansi dapat berubah.Berikut beberapa persyaratan akuntansi dan pengungkapan yang harus dilakukanketika terjadi perubahan estimasi akuntansi.

Analisis Perubahan AkuntansiAda beberapa hal yang perlu dipertimbangkan seorang analisis ketikamenganalisis perubahan akuntansi. Pertama, perubahan akuntansi bersifat kosmetik dan tidak memiliki konsekuensi arus kas,baik saat ini maupun masadepan. Artinya, kondisi keuangan perusahaan tidak terpengaruh oleh perubahanakuntansi. Kedua, meskibersifat kosmetik, perubahan akuntasni terkadang dapat mencerminkan realitasa ekonomi secara lebih baik. Ketiga, seorang analis haruswaspada terhadap manajemen laba. Manajemen laba bukanlah masalah besarsaat standar bari diterapkan,meskipun manajer mungkin mencari waktu yangpaling tepat untuk menerapkan standar teesebut pada periode yang dampaknyapaling menguntungkan (atau paling tidak merugikan).

d. Pos Khusus (special item)Mengacu pada transaksi dan peristiwa yang tidak lazimatau jarang terjadi, tetapi bukan kedua-duanya. Pos ini biasanya dilaporkansebagai baris terpisah dalam laporan laba rugi sebelum laba dari usaha yangmasih berlangsung. Sering kali, pos khusus merupakan pos tidak rutin yang tidakmemenuhi persyartan untuk diklasifikasikan sebagi posluar biasa.

Aset jangka Panjang (long lived assets)dinyatakan mengalami penurunan nilai jika nilai wajarnya ) nilai pasar atau nilaisetelah digunakan perusahaan) lebih rendah dibandingkan nilai tercatat (nilai buku pada neraca). Penurunan nilai asset terjadi karena banyak alasan, antaralain penurunan nilai pasar asset, penurunan permintaan atas prodeuk asset perusahaan. Penurunan nilai aset merupakan produksampingan konservatisme memperkenankan dilakukan nya penambahan nilai aset.Beban RestrukturasiBerbeda dengan penurunan nilai aset, beban restrukturasi biasanyaberhhubungan dengan perubahan besar dalam usaha dan strategi perusahaan. KOMPENSASI TAMBAHAN UNTUK KARYAWANTinjauan atas Kompensasi Tambahan untuk KaryawanTekanan social, persaingan, dan kelangkaan karyawan yang berbakat telahmenimbulkan kenaikan kompensasi tambahan untuk karyawan selain gaji.Beberapa tunjungan seperti uang cuti, bonus, pembagian keuntungan, dan asuransi kesehatan atau jiwa yang dibayar perusahaan dapat diidentifikasidengan periode saat kompensasi diterima atau diberikan. Beban yang dapatdiidentifkasi ini tidak memiliki masalah pengakuan dan akrual akuntansi.Kompensasi tambahan lain, karena sifatnya sementara dan tidak terduga, tidaksesuai dengan pengakuan akuntansi penuh atau tepat waktu. Beberapakompensasi tersebut beserta akuntansinya diuraikan sebagai berikut.Kontrak kompensasi yang ditangguhkan(deferred compensation contract), merupakan janji untuk membayar karyawan di masa mendatang, beberapadengan syarat tertentu.Hak apresiasi saham (Stock Apprecciation Rights-SAR), merupakan hak atas sejumlah tertentu saham yang diberikan kepada karyawan. Opsi Saham KaryawanOpsi saham karyawan ( Employee Stock Options-ESO) atau disebut juga kompensasi bebasis saham bisa dikatakan merupakan bentuk kompensasiinsentif yang paling popular. Ada benyak alasan dibalik popularitas ini. Karekteristik Opsi Saham KaryawanOpsi karyawan merupakan kesempatan kontraktual yang diberikan olehperusahaan kepada karyawan dapat membeli saham perusahaan dalam jumlahtertentu dimas mendatang. Biaya Ekonomi dan Manfaat ESOTerdapat manfaat dan biaya ekonomi untuk ESO. Manfaat utama ESO adalahpotensi kenaikan nilai perusahaan yang berasal dari dampak insentif terhadapperilaku karyawan. ESO bertujuan menyampaikan insentif karayawan danperusahaan dengan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk ikutberpartisipasi alam penciptaan kekayaan pemegang saham. Akuntansi dan Pelaporan ESOTerdapat dua masalah akuntansi utama yang berhubungan dengan ESO : (1)dilusi laba per lembar saham (EPS) dan (2) pengakuan biaya opsi sahamkaryawan sebagai beban dalam lababerjalan. Pengakuan Opsi Saham KaryawanPerhitungan laba per lembar saham hanya memperhitungkan dampak opsi dilutifdalam perhitungan laba per lembar saham dilusian. Opsi yang tenggelam (memiliki harga eksekusi di atas harga pasar) dikeluarkan dari perhitungkan labaperlembar saham dilusian (dianggap antidilutif). Analisis OpsiSaham KaryawanDampak manfaat (jika ada) akan dicatat dalam laba melalui pendapatan lebihtinggi atau biaya lebih rendah yang timbul dari pekerja yang lebih termotivasi.Oleh sebab itu , mengaiktkan biaya pemberian ESO dengan manfaat ini dianggapsebagai sesuatu yang masuk akal. Ini sama persis dengan akuntansi menurut SFAS 123 (R)