Upload
oky-firmansyah
View
137
Download
8
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Deny Priyana
Citation preview
KULIAH 8
PIPA-PIPA EKIVALEN, BERSAMBUNG,
BERUNTAI DAN BERCABANG
8.7. SISTEM-SITEM PERPIPAAN
Sistem-sistem perpipaan yang mendistribusikan air ke sebuah Kota atau ke
sebuah Pabrik besar bisa menjadi sangat rumit. Dalam pelajaran ini hanya beberapa
kondisi yang relatif sederhana yang akan diselidiki. Dalam kebanyakan kejadian airlah
yang akan menjadi fluida yang mengalir, meskipun cara-cara analitis dan jawabannya
bisa diterapkan ke cairan lainnya. pada umumnya, perbandingan-perbandingan panjang
garis tengahnya adalah besar dan kerugian yang kecil bisa diabaikan.
Untuk menganalisa aliran dalam jaringan-jaringan pada perpipaan dengan
menggunakan cara Hardy Cross. Aliran dan penurunan tekanan dalam sistem distribusi
luas dari Kota-kota dapat dianalisa dengan menggunakan komputer analog.
Dalam mengembangkan dan mempelajari aliran-aliran dalam suatu jaringan pipa
dapat di lihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 8.1.
Cara yang telah dikembangkan oleh Hardy
Cross, terdiri dari memisalkan aliran-aliran
di seluruh jaringannya, dan kemudian
menyeimbangkan penuunan - penurunan
head yang telah dihitung. Dalam sistem
pipa beruntai sederhana yang diperlihatkan
dalam Gambar 8.1. untuk aliran yang tepat
Agar dapat menggunakan hubungan ini, rumus aliran yang digunakan harus dituliskan
dalam bentuk H.T = k.Qn. Untuk rumus Hazan William, pernyataan ini adalah
H.T = k.Q1,85.
Tapi, karena kita sedang memisahkan aliran Qo, aliran Q yang tepat di setiap
pipa dari suatu jaringan dapat dinyatakan sebagai Q = Qo + ∆, di mana ∆ adalah koreksi
yang dikenakan pada Qo. Maka dengan menggunakan teori binomial,
Den Priyan 8 - 1
BA
D C
Qo
Qo’
Suku-suku sesudah suku yang kedua dapat dihilangkan karena ∆ kecil dibandingkan
dengan Qo.
Pada umumnya, kita bisa menuliskan suatu untaian yang rumit, yaitu :
Ketika menggunakan persamaan tersebut di atas, harus dilakukan secara teliti sehubungan
dengan tanda pembilangnya. Persamaan LHABC – LHADC = 0 menunjukkan bahwa aliran
menurut arah jarum jam bisa dianggap sebagai menghasilkan penurunan menurut arah
jarum jam, dan aliran yang berlawanan dengan arah jarum jam, menghasilkan penurunan
berlawanan dengan arah jarum jam. Ini berarti bahwa tanda minus diperuntukkan bagi
semua kondisi yang berlawanan dengan arah jarum jam dalam sebuah untaian, yaitu
aliran Q dan head turun HT. Sehingga untuk menghindari kesalahan, notasi tanda ini
harus diselidiki waktu mengerjakan suatu penyelesaian. Di lain pihak, p enyebut dari
8.8. PIPA-PIPA EKIVALEN
Sebuah pipa ekivalen dengan pipa lainnya atau dengan sistem pipa bila untuk
suatu head turun tertentu, dihasilkan aliran yang sama dalam pipa ekivalen itu seperti
yang telah dihasilkan dalam sistem tersebut. sering kali terbukti lebih mudah untuk
mengganti suatu sistem yang rumit dengan sebuah pipa ekivalen tunggal.
8.9. PIPA-PIPA BERSAMBUNG, BERUNTAI DAN BERCABANG
Den Priyan 8 - 2
Pipa-pipa bersambung terdiri dari beberapa ukuran yang berhubungan seri.
Pipa-pipa beruntai terdiri dari dua atau lebih pipa yang bercabang dan kembali bertemu di
arah hilirnya sejajar, sedangkan untuk pipa-pipa bercabang tidak bertemu di arah hilirnya.
8.10. CARA-CARA PENYELESAIAN
Cara-cara penyelesaian atau memperoleh jawaban meliputi penentuan
banyaknya persamaan serempak yang diperlukan atau menggunakan perbaikan-perbaikan
khusus dari rumus Darcy di mana koefisiennya hanya tergantung pada kekasaran relatif
pipanya. Untuk aliran air (atau cairan lain yang kekentalannya hampir sama), rumus-
rumus seperti itu telah dikembangkan oleh Manning, Scobey, Hazen Williams dan lain-
lainnya.
8.11. RUMUS HAZEN WILLIAMS
Dalam kulih ini akan digunakan rumus Hazen Williams. Jawaban-jawaban
dalam persoalan ini akan didapatkan dengan menggunakan Diagram B dan atau dengan
slide rule Hidraulik dan bukan dengan prosedur aljabar yang lebih sulit. Slide rule
hidraulik yang bisa diperoleh dari Cast Iron Pipe Research Association (perkumpulan
Riset Pipa Besi Tuang) atau dari Lock Joint Pipe Company (Perusahaan Pipa Lock Joint),
secara material memudahkan penyelesaian. Rumus yang digunakan adalah :
di mana Q = aliran fluida dalam m3/dtk, d = garis tengah pipa dalam m, S = kemiringan
gradien hidraulik dan C1 = koefisien kekasaran relatif Hazen Williams. Harga-harga C1
yang didasarkan pada Tabel di bawah ini.
Tabel 8.1. Harga-harga Koefisien Hazen Williams C1
No Jenis Pipa Iron Harga C1
1.2.3.4.5.6.
Pipa yang sangat mulus dan lurus ............................................................Pipa besi tuang mulus dan baru ...............................................................Pipa besi sedang, pipa baja dikeling baru ................................................Pipa selokan bening .................................................................................Pipa besi tuang, digunakan beberapa tahun .............................................Pipa besi tuang dalam keadaan jelek .......................................................
14013012011010080
Hubungan antara empiris ini dan rumus Darcy akan diperlihatkan di bawah ini.
Rumus Hazen William menjadi rumus Darcy, di mana Q = 0,2785. C1.d2,63.S0,54.
Harga S = h/L dan Q = A.V, untuk h adalah :
Den Priyan 8 - 3
Untuk memasukkan bilangan Reynold dalam persamaan tersebut, dikalikan
dengan (V/V)0,15 akan diperoleh :
Akan terlihat, jika suku d-0,017 dihilangkan, faktor gesekan f1 merupakan fungsi
dari bilangan Reynold dan faktor kekasaran relatif C1 untuk setiap cairan yang
kekentalannya tidak banyak berubah (dalam persentase) bersama perubahan suhu. Dalam
hal-hal seperti itu, suatu harga kekentalan rata-rata (atau pengganti) akan digunakan
sebagai sebuah tetapan dalam rumus jenis Darcy.
Keunggulan terbesar dari rumus Hazen Williams adalah bahwa koefisien C1nya hanya
tergantung pada kekasaran relatif.
Dalam diagram B, aliran Q dinyatakan dalam juta gallon per hari (million
gallons per day = mgd). Faktor konversinya adalah :
1 mgd = 1,547 cfs = 0,0438 m3/dtk.
Den Priyan 8 - 4