15
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian di era globalisasi mendorong masyarakat untuk lebih survive dalam menjalankan roda perekonomian keluarga, yang salah satunya menjadi seorang pengusaha. Dalam menjalankan usaha tentunya akan dihadapkan pada dua pilihan konkrit yaitu untung atau rugi, kedua pilihan ini akan dialami oleh siapa saja dalam menjalankan suatu usaha tergantung bagaimana cara memenej nya. Manajerial yang baik tentunya mempunyai sistem yang berjalan, dimana masing-masing bagian akan mengikuti aturan sesuai dengan SOP atau POB yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Perusahaan yang semakin berkembang mengalami kesulitan dalam hal control management karena jangkauan yang semakin luas dan kompleks sehingga kemampuan management dirasakan sangat terbatas, untuk itu management memerlukan suatu alat bantu yang dapat meningkatkan fungsi control management yang disebut pengendalian intern. Sistem pengendalian intern yaitu suatu sistem yang meliputi struktur organisasi, metode, dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan 1

BAB I Skripsi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Mudah-mudahan bermanfaat

Citation preview

Page 1: BAB I Skripsi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan perekonomian di era globalisasi mendorong masyarakat

untuk lebih survive dalam menjalankan roda perekonomian keluarga, yang

salah satunya menjadi seorang pengusaha. Dalam menjalankan usaha tentunya

akan dihadapkan pada dua pilihan konkrit yaitu untung atau rugi, kedua pilihan

ini akan dialami oleh siapa saja dalam menjalankan suatu usaha tergantung

bagaimana cara memenej nya. Manajerial yang baik tentunya mempunyai

sistem yang berjalan, dimana masing-masing bagian akan mengikuti aturan

sesuai dengan SOP atau POB yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Perusahaan yang semakin berkembang mengalami kesulitan dalam hal

control management karena jangkauan yang semakin luas dan kompleks

sehingga kemampuan management dirasakan sangat terbatas, untuk itu

management memerlukan suatu alat bantu yang dapat meningkatkan fungsi

control management yang disebut pengendalian intern.

Sistem pengendalian intern yaitu suatu sistem yang meliputi struktur

organisasi, metode, dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga

kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi,

mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen

(Mulyadi,2001:163). Menurut Standar Akuntansi Seksi 319 paragraf 06

dikemukakan bahwa pengendalian internal adalah suatu proses yang dijalankan

dewan komisaris, manajemen, dan personel lain entitas yang didesain untuk

memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan

berikut ini: 1) keandalan laporan keuangan, 2) efektivitas dan efisiensi operasi,

3) kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.

Sistem pengendalian intern merupakan hal yang paling penting dalam

menjalankan suatu perusahaan, apalagi jika perusahaan itu berhubungan dengan

financial, maka akan riskan sekali dalam melakukan penyalahgunaan dan

penyelewengan dana.

1

Page 2: BAB I Skripsi

Finansial merupakan factor utama dalam mendirikan perusahaan,

keterbatasan financial mempengaruhi terhadap perkembangan dan kemajuan

suatu usaha, Selain financial, sangat dekat dengan penyelewengan adalah

bagian penerimaan kas untuk itu perlu adanya system pengendalian intern

perusahaan untuk meminimalisir tingkat resiko yang akan terjadi.

Sistem Pengendalian intern tidak hanya dibutuhkan oleh perusahaan saja

dalam hal ini koperasi yang merupakan salah satu bentuk badan usaha juga

memerlukan system pengendalian intern guna menjalankan usahanya.

Koperasi sebagai organisasi di bidang ekonomi dan sosial sangat rawan

terhadap risiko kerugian. Kerawanan tersebut dapat bersumber dari unsur intern

maupun ekstern. Unsur-unsur intern seperti adanya sifat manusia yang curang,

ambisi, malas, ceroboh, mau menang sendiri, sekongkol, atau bisa juga seperti

harta kekayaan koperasi yang relatif besar nilainya sehingga perlu diamankan.

Sedangkan unsur-unsur extern seperti adanya pihak-pihak atau oknum

yang kurang menyukai kegiatan usaha koperasi karena persaingan atau faktor-

faktor lain atau mungkin juga adanya kecenderungan dari oknum anggota

koperasi yang ingin mendahulukan kepentingannya dengan cara memanfaatkan

kelemahan manajemen koperasi (Tulus Tambunan, 2008).

Pengamatan yang penulis lakukan di Koperasi Simpan Pinjam

Pembiayaan Usaha Mikro Pedesaan (KSP2UM), maka penulis tertarik untuk

mengambil judul “PERANAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN

PENERIMAAN KAS DALAM MENGENDALIKAN MODAL KERJA

OPTIMAL”.

2

Page 3: BAB I Skripsi

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

a. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka dapat

diidentifikasi permasalah yang ada yaitu:

1. Sulitnya manajemen dalam mengontrol penerimaan kas

2. Kurangnya pemahaman tentang pentingnya Sistem Pengendalian

interent penerimaan kas dalam perusahaan.

3. Kas sebagai aktiva lancar yang sangat mudah untuk diselewengkan

b. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, dalam penelitian ini dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern penerimaan

kas pada Koperasi simpan pinjam pembiayaan dan pengembangan

usaha mikro pedesaan (KSP-2UM)Kab. Sukabumi?

2. Bagaimana pengendalian modal kerja pada Koperasi simpan

pinjam pembiayaan dan pengembangan usaha mikro pedesaan

(KSP-2UM)Kab. Sukabumi?

3. Sejauh mana pengaruh sistem pengendalian intern penerimaan kas

dalam mengendalikan modal kerja pada Koperasi simpan pinjam

pembiayaan dan pengembangan usaha mikro pedesaan (KSP-

2UM)Kab. Sukabumi?

C. Definisi Variabel

Menurut Sugiyono (2006:60), variabel penelitian pada dasarnya adalah

segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian

ditarik kesimpulannya.

Variabel penelitian memiliki beberapa kegunaan antara lain :

• Untuk mempersiapkan alat dan metode pengumpulan data

3

Page 4: BAB I Skripsi

• Untuk mempersiapkan metode analisis/pengolahan data

• Untuk pengujian hipotesis

Agar tidak terjadi kesalahan pahaman didalam memberikan pengertian

atas istilah-istilah yang digunakan didalam skripsi ini, maka penulis perlu

kiranya menjelaskan variable terikat dn variable bebas yang terdapat dalam

skripsi ini.

1. Variabel bebas

Variabel Bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel Dependen (terikat).

Yang menjadi variable bebas (X) pada skripsi ini adalah “Sistem

pengendalian intern penerimaan kas”.

Pengendalian intern kas adalah penting agar dapat melindungi kas

dari kemungkinan yang merugikan, dapat menciptakan laporan akuntansi

yang akurat. (http: www. google. com/ system pengendalian

intern+penerimaan kas).

Efisiensi penggunaan kas dan ditaatinya prosedur atau rencana – rencana

yang telah ditetapkan. Tujuan pengendalian intern atas kas melindungi

atas kas itu sendiri dari hal – hal yang dapat merugikan, selain itu juga

data akuntansi mengenai kas dapat diandalkan juga peningkatan,

penggunaan kas, dan ditaatinya prosedur, kebijakan, dan pengelolaan

kas.

Unsur Pengendalian Intern dalam Penerimaan Kas.

Menurut Mulyadi (2001:491) Unsur pokok pengendalian internal dalam

penerimaan kas terdiri dari organisasi, sistem otorisasi dan prosedur

pencatatan, dan praktik yang sehat:

Ciri pengendalian intern atas transaksi penerimaan kas

Berikut ini  beberapa ciri pengendalian intern yang baik atas transaksi

penerimaan kas:

4

Page 5: BAB I Skripsi

a.  Adanya pemisahan tugas dan tanggung jawab yang menerima kas

dengan yang melakukan pencatatan, memberikan otorisasi atas

penerimaan kas.

b. Pegawai yang membat rekonsiliasi bank harus lain dari pegawai yang

mengerjakan buku bank. Rekonsiliasi bank di buat setiap bulan dan

harus ditelaah (direview) oleh kepala bagian akuntansi.

c.  Penerimaan kas dalam bentuk apapun harus disetor ke bank dalam

jumlah seutuhnya paling lambat keesokan harinya.

d.    Uang kas harus disimpan ditempat yang aman.

e.   Uang kas harus dikelola dengan baik, dalam arti jangan dibiarkan

menganggur atau terlalu banyak disimpan di rekening giro karena

tidak memberikan hasil yang optimal.

f.   Digunakan formulir yang bernomor urut tercetak.

2. Variabel terikat

Variabel Terikat merupakan Variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Disebut Variabel Terikat

karena variabel ini dipengaruhi oleh variabel bebas/variabel independent.

Yang menjadi variable terikat (Y) pada skripsi ini adalah “Modal kerja”

Modal kerja menurut Drs. R. Agus Sartonio, M.B.A (1996:493)

dalam bukunyamanajemen keuangan: Modal kerja adalah keseluruhan

aktiva lancar (grossworking capital), atau kelebihan aktiva lancar di atas

utang lancar (net workingcapital).

Pada penelitian ini konsep modal kerja yang digunakan adalah

konsep kualitatif. Konsep ini mendasarkan pada kualitas modal kerja,

dalam konsep ini pengertian modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar

terhadap utang jangka pendek (Net Working Capital), yaitu jumlah

aktiva lancar yang berasal dari pinjaman jangka panjang maupun dari

para pemilik perusahaan. definisi ini bersifat kualitatif karena

menunjukan tersedia aktiva lancar yang lebih besar daripada utang

lancarnya (utang jangka pendek) dan menunjukan pula margin of

5

Page 6: BAB I Skripsi

protection atau tingkat keamanan bagi para kreditur jangka pendek, serta

menjamin kelangsungan operasi dimasa mendatang dan kemampuan

perusahaan untuk memperoleh tambahan pinjaman jangka pendek

dengan jaminana aktiva lancarnya.

D. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan rangkuman dari penelitian terdahulu

dan landasan teori kedalam suatu bagan sehingga menunjukkan kejelasan

variabel, hipotesis dan model penelitiannya (Supardi,2005:165)

Adapun kerangka pemikiran pada penelitian ini dapat dilihat pada

gambar berikut ini:

Penerimaan kas berasal dari dua sumber utama yaitu penerimaan kas dari

penjualan tunai dan penerimaan kas dari piutang atau penjualan kredit,

Penerimaan kas adalah kas yang diterima perusahaan baik yang berupa uang

tunai maupun surat-surat berharga yang mempunyai sifat dapat segara digunakan,

yang berasal dari transaksi perusahaan maupun penjualan tunai, pelunasan

piutang, atau transaksi lainnya yang dapat menambah kas perusahaan. 

6

Penerimaan Kas dari penjualan kredit

Sistem Pengendalian Intern

Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai

Penerimaan Kas

Fungsi yang terkait

Dokumen yang digunakan

Catatan Akuntansi Catatan Akuntansi

Dokumen yang digunakan

Fungsi yang terkait

Unsur Pengendalian Intern

Modal Kerja

Page 7: BAB I Skripsi

Kas merupakan aktiva yang paling likuid dan merupakan salah satu unsur modal

kerja yang paling tinggi likuditasnya, selain itu kas merupakan aktiva yang paling

mudah untuk diselewengkan atau disalah gunakan sehingga dalam penerimaannya

diperlukan suatu sistem pengendalian. Pengendalian intern kas adalah penting

agar dapat melindungi kas dari kemungkinan yang merugikan, dapat menciptakan,

data akuntansi yang akurat. Efisiensi penggunaan kas dan ditaatinya prosedur atau

rencana – rencana yang telah ditetapkan. Tujuan pengendalian intern atas kas

melindungi atas kas itu sendiri dari hal – hal yang dapat merugikan, selain itu juga

data akuntansi mengenai kas dapat diandalkan juga peningkatan, penggunaan kas,

dan ditaatinya prosedur, kebijakan, dan pengelolaan kas. Perusahaan harus

mengendalikan kas mulai dari diterima hingga disetorkan ke bank. hal ini

dikarenakan "jika sistem pengendalian penerimaan kas berjalan optimal maka

modal kerja akan terkendali".

E. Asumsi

Asumsi adalah suatu hal yang diyakini kebenarannya oleh peneliti

berdasarkan berbagai sumber, yang akan dijadikan dasar untuk membuat

hipotesis yang harus dirumuskan secara jelas.Adapun yang menjadi asumsi

dalam penelitian ini adalah sebagi berikut;

1. Adanya pembagian tanggung jawab dan wewenang secara tegas.

2. Pelaksanaan transaksi sesuai dengan otorisasi yang diberikan oleh

pejabat yang berwenang.

3. Perusahaan menerapkan Sistem Pengendalian intern penerimaan kas.

F. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam

bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang

diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada

fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis

7

Page 8: BAB I Skripsi

juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah

penelitian, belum jawaban yang empirik (Sugiyono,2011:64).

Berdasarka rumusan masalah dan kerangka pemikiran maka hipotesis

pada penelitian ini adalah "jika sistem pengendalian intern penerimaan kas

berjalan dengan baik, maka modal kerja optimal akan terkendali".

G.     Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.      Tujuan penelitian

Adapun maksud dan tujuan penelitin ini adalah:

a.      Untuk mengetahui pelaksanaan sistem pengendalian intern

peneriman kas pada Koperasi simpan pinjam pembiayaan dan

pengembangan usaha mikro pedesaan (KS-P2UM)Kab Sukabumi

b.     Untuk mengetahui Pengendalian modal kerja pada Koperasi

simpan pinjam pembiayaan dan pengembangan usaha mikro

pedesaan (KSP-2UM)Kab Sukabumi

c.      Untuk mengetahui peranan sistem pengendalian intern peneriman

kas dalam pengendalian modal kinerja optimal pada Koperasi

simpan pinjam pembiayaan dan pengembangan usaha mikro

pedesaan (KS-P2UM)Kab Sukabumi

2.      Manfaat penelitian

a)     Bagi Penulis

1. Sebagai salah satu sarat dalam menempuh ujian Sarjana

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi

Pendidikan Akuntansi.

2. Penelitian ini dapat kesempatan kepada penulis untuk

menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh selama

mengikuti perkuliahan.

3. Penelitian ini diharapkan akan menambah pengetahuan

secara mendalam bagaimana pengendalian interen

peneriman kas, serta bagaimana pengendalian modal kerja

optimal

8

Page 9: BAB I Skripsi

b) Bagi Pembaca

1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

pengetahuan atau referensi bagi pembaca.

2. Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi dan

berguna bagi para pembaca dalam mengembangkan teori

Akuntansi khususnya Sintem pengendalian intern pada kas

3. Sebagai referensi ilmiah dan bahan pertimbangan bagi

pembaca maupun peneliti dalam melakukan penelitian

dengan topik dan permasalahan yang sama, sehingga

kekurangan dalam penulisan ini dapat dilengkapi

c)      Bagi Koperasi

1. Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan informasi

mengenai pentingnya pengendalian intern terhadap kas

2. Dapat memberikan masukan -masukan atau sumbangan

pikiran yang berguna bagi perusahaan untuk lebih

meningkatkan efektivitasnya

3. Hasil dari penelitian ini diharapkan akan memberikan

informasi mengenai kebijakan yang diambil dalam

melakukan sistem pengendalian intern peneriman kas

terhadap pengendalian modal kerja

9