Upload
yukma-widjaya
View
8
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Mudah-mudahan bermanfaat
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan perekonomian di era globalisasi mendorong masyarakat
untuk lebih survive dalam menjalankan roda perekonomian keluarga, yang
salah satunya menjadi seorang pengusaha. Dalam menjalankan usaha tentunya
akan dihadapkan pada dua pilihan konkrit yaitu untung atau rugi, kedua pilihan
ini akan dialami oleh siapa saja dalam menjalankan suatu usaha tergantung
bagaimana cara memenej nya. Manajerial yang baik tentunya mempunyai
sistem yang berjalan, dimana masing-masing bagian akan mengikuti aturan
sesuai dengan SOP atau POB yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Perusahaan yang semakin berkembang mengalami kesulitan dalam hal
control management karena jangkauan yang semakin luas dan kompleks
sehingga kemampuan management dirasakan sangat terbatas, untuk itu
management memerlukan suatu alat bantu yang dapat meningkatkan fungsi
control management yang disebut pengendalian intern.
Sistem pengendalian intern yaitu suatu sistem yang meliputi struktur
organisasi, metode, dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga
kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi,
mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen
(Mulyadi,2001:163). Menurut Standar Akuntansi Seksi 319 paragraf 06
dikemukakan bahwa pengendalian internal adalah suatu proses yang dijalankan
dewan komisaris, manajemen, dan personel lain entitas yang didesain untuk
memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan
berikut ini: 1) keandalan laporan keuangan, 2) efektivitas dan efisiensi operasi,
3) kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
Sistem pengendalian intern merupakan hal yang paling penting dalam
menjalankan suatu perusahaan, apalagi jika perusahaan itu berhubungan dengan
financial, maka akan riskan sekali dalam melakukan penyalahgunaan dan
penyelewengan dana.
1
Finansial merupakan factor utama dalam mendirikan perusahaan,
keterbatasan financial mempengaruhi terhadap perkembangan dan kemajuan
suatu usaha, Selain financial, sangat dekat dengan penyelewengan adalah
bagian penerimaan kas untuk itu perlu adanya system pengendalian intern
perusahaan untuk meminimalisir tingkat resiko yang akan terjadi.
Sistem Pengendalian intern tidak hanya dibutuhkan oleh perusahaan saja
dalam hal ini koperasi yang merupakan salah satu bentuk badan usaha juga
memerlukan system pengendalian intern guna menjalankan usahanya.
Koperasi sebagai organisasi di bidang ekonomi dan sosial sangat rawan
terhadap risiko kerugian. Kerawanan tersebut dapat bersumber dari unsur intern
maupun ekstern. Unsur-unsur intern seperti adanya sifat manusia yang curang,
ambisi, malas, ceroboh, mau menang sendiri, sekongkol, atau bisa juga seperti
harta kekayaan koperasi yang relatif besar nilainya sehingga perlu diamankan.
Sedangkan unsur-unsur extern seperti adanya pihak-pihak atau oknum
yang kurang menyukai kegiatan usaha koperasi karena persaingan atau faktor-
faktor lain atau mungkin juga adanya kecenderungan dari oknum anggota
koperasi yang ingin mendahulukan kepentingannya dengan cara memanfaatkan
kelemahan manajemen koperasi (Tulus Tambunan, 2008).
Pengamatan yang penulis lakukan di Koperasi Simpan Pinjam
Pembiayaan Usaha Mikro Pedesaan (KSP2UM), maka penulis tertarik untuk
mengambil judul “PERANAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN
PENERIMAAN KAS DALAM MENGENDALIKAN MODAL KERJA
OPTIMAL”.
2
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
a. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka dapat
diidentifikasi permasalah yang ada yaitu:
1. Sulitnya manajemen dalam mengontrol penerimaan kas
2. Kurangnya pemahaman tentang pentingnya Sistem Pengendalian
interent penerimaan kas dalam perusahaan.
3. Kas sebagai aktiva lancar yang sangat mudah untuk diselewengkan
b. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, dalam penelitian ini dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern penerimaan
kas pada Koperasi simpan pinjam pembiayaan dan pengembangan
usaha mikro pedesaan (KSP-2UM)Kab. Sukabumi?
2. Bagaimana pengendalian modal kerja pada Koperasi simpan
pinjam pembiayaan dan pengembangan usaha mikro pedesaan
(KSP-2UM)Kab. Sukabumi?
3. Sejauh mana pengaruh sistem pengendalian intern penerimaan kas
dalam mengendalikan modal kerja pada Koperasi simpan pinjam
pembiayaan dan pengembangan usaha mikro pedesaan (KSP-
2UM)Kab. Sukabumi?
C. Definisi Variabel
Menurut Sugiyono (2006:60), variabel penelitian pada dasarnya adalah
segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian
ditarik kesimpulannya.
Variabel penelitian memiliki beberapa kegunaan antara lain :
• Untuk mempersiapkan alat dan metode pengumpulan data
3
• Untuk mempersiapkan metode analisis/pengolahan data
• Untuk pengujian hipotesis
Agar tidak terjadi kesalahan pahaman didalam memberikan pengertian
atas istilah-istilah yang digunakan didalam skripsi ini, maka penulis perlu
kiranya menjelaskan variable terikat dn variable bebas yang terdapat dalam
skripsi ini.
1. Variabel bebas
Variabel Bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel Dependen (terikat).
Yang menjadi variable bebas (X) pada skripsi ini adalah “Sistem
pengendalian intern penerimaan kas”.
Pengendalian intern kas adalah penting agar dapat melindungi kas
dari kemungkinan yang merugikan, dapat menciptakan laporan akuntansi
yang akurat. (http: www. google. com/ system pengendalian
intern+penerimaan kas).
Efisiensi penggunaan kas dan ditaatinya prosedur atau rencana – rencana
yang telah ditetapkan. Tujuan pengendalian intern atas kas melindungi
atas kas itu sendiri dari hal – hal yang dapat merugikan, selain itu juga
data akuntansi mengenai kas dapat diandalkan juga peningkatan,
penggunaan kas, dan ditaatinya prosedur, kebijakan, dan pengelolaan
kas.
Unsur Pengendalian Intern dalam Penerimaan Kas.
Menurut Mulyadi (2001:491) Unsur pokok pengendalian internal dalam
penerimaan kas terdiri dari organisasi, sistem otorisasi dan prosedur
pencatatan, dan praktik yang sehat:
Ciri pengendalian intern atas transaksi penerimaan kas
Berikut ini beberapa ciri pengendalian intern yang baik atas transaksi
penerimaan kas:
4
a. Adanya pemisahan tugas dan tanggung jawab yang menerima kas
dengan yang melakukan pencatatan, memberikan otorisasi atas
penerimaan kas.
b. Pegawai yang membat rekonsiliasi bank harus lain dari pegawai yang
mengerjakan buku bank. Rekonsiliasi bank di buat setiap bulan dan
harus ditelaah (direview) oleh kepala bagian akuntansi.
c. Penerimaan kas dalam bentuk apapun harus disetor ke bank dalam
jumlah seutuhnya paling lambat keesokan harinya.
d. Uang kas harus disimpan ditempat yang aman.
e. Uang kas harus dikelola dengan baik, dalam arti jangan dibiarkan
menganggur atau terlalu banyak disimpan di rekening giro karena
tidak memberikan hasil yang optimal.
f. Digunakan formulir yang bernomor urut tercetak.
2. Variabel terikat
Variabel Terikat merupakan Variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Disebut Variabel Terikat
karena variabel ini dipengaruhi oleh variabel bebas/variabel independent.
Yang menjadi variable terikat (Y) pada skripsi ini adalah “Modal kerja”
Modal kerja menurut Drs. R. Agus Sartonio, M.B.A (1996:493)
dalam bukunyamanajemen keuangan: Modal kerja adalah keseluruhan
aktiva lancar (grossworking capital), atau kelebihan aktiva lancar di atas
utang lancar (net workingcapital).
Pada penelitian ini konsep modal kerja yang digunakan adalah
konsep kualitatif. Konsep ini mendasarkan pada kualitas modal kerja,
dalam konsep ini pengertian modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar
terhadap utang jangka pendek (Net Working Capital), yaitu jumlah
aktiva lancar yang berasal dari pinjaman jangka panjang maupun dari
para pemilik perusahaan. definisi ini bersifat kualitatif karena
menunjukan tersedia aktiva lancar yang lebih besar daripada utang
lancarnya (utang jangka pendek) dan menunjukan pula margin of
5
protection atau tingkat keamanan bagi para kreditur jangka pendek, serta
menjamin kelangsungan operasi dimasa mendatang dan kemampuan
perusahaan untuk memperoleh tambahan pinjaman jangka pendek
dengan jaminana aktiva lancarnya.
D. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran merupakan rangkuman dari penelitian terdahulu
dan landasan teori kedalam suatu bagan sehingga menunjukkan kejelasan
variabel, hipotesis dan model penelitiannya (Supardi,2005:165)
Adapun kerangka pemikiran pada penelitian ini dapat dilihat pada
gambar berikut ini:
Penerimaan kas berasal dari dua sumber utama yaitu penerimaan kas dari
penjualan tunai dan penerimaan kas dari piutang atau penjualan kredit,
Penerimaan kas adalah kas yang diterima perusahaan baik yang berupa uang
tunai maupun surat-surat berharga yang mempunyai sifat dapat segara digunakan,
yang berasal dari transaksi perusahaan maupun penjualan tunai, pelunasan
piutang, atau transaksi lainnya yang dapat menambah kas perusahaan.
6
Penerimaan Kas dari penjualan kredit
Sistem Pengendalian Intern
Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai
Penerimaan Kas
Fungsi yang terkait
Dokumen yang digunakan
Catatan Akuntansi Catatan Akuntansi
Dokumen yang digunakan
Fungsi yang terkait
Unsur Pengendalian Intern
Modal Kerja
Kas merupakan aktiva yang paling likuid dan merupakan salah satu unsur modal
kerja yang paling tinggi likuditasnya, selain itu kas merupakan aktiva yang paling
mudah untuk diselewengkan atau disalah gunakan sehingga dalam penerimaannya
diperlukan suatu sistem pengendalian. Pengendalian intern kas adalah penting
agar dapat melindungi kas dari kemungkinan yang merugikan, dapat menciptakan,
data akuntansi yang akurat. Efisiensi penggunaan kas dan ditaatinya prosedur atau
rencana – rencana yang telah ditetapkan. Tujuan pengendalian intern atas kas
melindungi atas kas itu sendiri dari hal – hal yang dapat merugikan, selain itu juga
data akuntansi mengenai kas dapat diandalkan juga peningkatan, penggunaan kas,
dan ditaatinya prosedur, kebijakan, dan pengelolaan kas. Perusahaan harus
mengendalikan kas mulai dari diterima hingga disetorkan ke bank. hal ini
dikarenakan "jika sistem pengendalian penerimaan kas berjalan optimal maka
modal kerja akan terkendali".
E. Asumsi
Asumsi adalah suatu hal yang diyakini kebenarannya oleh peneliti
berdasarkan berbagai sumber, yang akan dijadikan dasar untuk membuat
hipotesis yang harus dirumuskan secara jelas.Adapun yang menjadi asumsi
dalam penelitian ini adalah sebagi berikut;
1. Adanya pembagian tanggung jawab dan wewenang secara tegas.
2. Pelaksanaan transaksi sesuai dengan otorisasi yang diberikan oleh
pejabat yang berwenang.
3. Perusahaan menerapkan Sistem Pengendalian intern penerimaan kas.
F. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam
bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang
diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada
fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis
7
juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah
penelitian, belum jawaban yang empirik (Sugiyono,2011:64).
Berdasarka rumusan masalah dan kerangka pemikiran maka hipotesis
pada penelitian ini adalah "jika sistem pengendalian intern penerimaan kas
berjalan dengan baik, maka modal kerja optimal akan terkendali".
G. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan penelitian
Adapun maksud dan tujuan penelitin ini adalah:
a. Untuk mengetahui pelaksanaan sistem pengendalian intern
peneriman kas pada Koperasi simpan pinjam pembiayaan dan
pengembangan usaha mikro pedesaan (KS-P2UM)Kab Sukabumi
b. Untuk mengetahui Pengendalian modal kerja pada Koperasi
simpan pinjam pembiayaan dan pengembangan usaha mikro
pedesaan (KSP-2UM)Kab Sukabumi
c. Untuk mengetahui peranan sistem pengendalian intern peneriman
kas dalam pengendalian modal kinerja optimal pada Koperasi
simpan pinjam pembiayaan dan pengembangan usaha mikro
pedesaan (KS-P2UM)Kab Sukabumi
2. Manfaat penelitian
a) Bagi Penulis
1. Sebagai salah satu sarat dalam menempuh ujian Sarjana
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi
Pendidikan Akuntansi.
2. Penelitian ini dapat kesempatan kepada penulis untuk
menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh selama
mengikuti perkuliahan.
3. Penelitian ini diharapkan akan menambah pengetahuan
secara mendalam bagaimana pengendalian interen
peneriman kas, serta bagaimana pengendalian modal kerja
optimal
8
b) Bagi Pembaca
1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
pengetahuan atau referensi bagi pembaca.
2. Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi dan
berguna bagi para pembaca dalam mengembangkan teori
Akuntansi khususnya Sintem pengendalian intern pada kas
3. Sebagai referensi ilmiah dan bahan pertimbangan bagi
pembaca maupun peneliti dalam melakukan penelitian
dengan topik dan permasalahan yang sama, sehingga
kekurangan dalam penulisan ini dapat dilengkapi
c) Bagi Koperasi
1. Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan informasi
mengenai pentingnya pengendalian intern terhadap kas
2. Dapat memberikan masukan -masukan atau sumbangan
pikiran yang berguna bagi perusahaan untuk lebih
meningkatkan efektivitasnya
3. Hasil dari penelitian ini diharapkan akan memberikan
informasi mengenai kebijakan yang diambil dalam
melakukan sistem pengendalian intern peneriman kas
terhadap pengendalian modal kerja
9