18
KONSEPTUAL MODEL Tugas ini disusun untuk memenuhi mata kuliah IKD 3 DISUSUN OLEH PROGRAM TRANSFER KEAS IB KELOMPOK 7 ARIF AL-AMIN AMINUDIN ANDI RISJAN AHMAD FAUZI RIDWAN ANNISA OKTARI ERFI AJENG SOLEHAH AYU AGUSTIANI TALA’A ANISA AMTSALINA CHINTYA SWEETA YUNI WAHYUNI

BAB I1 Duvall

  • Upload
    yuni

  • View
    46

  • Download
    10

Embed Size (px)

DESCRIPTION

DUVAL

Citation preview

KONSEPTUAL MODEL Tugas ini disusun untuk memenuhi mata kuliah IKD 3

DISUSUN OLEHPROGRAM TRANSFER KEAS IBKELOMPOK 7ARIF AL-AMINAMINUDIN ANDI RISJANAHMAD FAUZI RIDWANANNISA OKTARI ERFIAJENG SOLEHAHAYU AGUSTIANI TALAAANISA AMTSALINACHINTYA SWEETAYUNI WAHYUNI

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANFAKULTAS ILMU KEPERAWATANUNIVERSITAS MUHAMAMADIYAH JAKARTATAHUN AKADEMIK 2014-2015BAB IMODEL KONSEP dan TEORI KEPERAWATANDUVALL (DEVELOPMENT TASK)

1. PENGERITANTeori dibuat untuk menjelaskan sebuah fenomena,seperti perawatan diri sendiri atau pelayanan.Sebuah teori adalah suatu cara melihat melalui suatu kumpulan kenyataan dan konsep khusus secara relative dan proporsinya dalam menggambarkan atau hubungannya dengan konsep (Fawcett,2005).

Teori merupakan sebuah kumpulan konsep,definisi dan asumsi atau proporsi untuk menjelaskan sebuah fenomena (Gambar 1). Teori menjelaskan bagaimana elemen -elemen tersebut berhubungan dengan fenomena secara khusus.

Gambar 1.Komponen teori keperawatan.Teori keperawatan adalah konseptualitas dari beberapa aspek keperawatan unuk mencapai tujuan menggambarkan,menjelaskan,memperkirakan,dan/atau pelaksanaan asuhan keperawatan (Maleis,2006).Teori perkembangan adalah perluasan beberapa teori perkembangan. Diantara pengembang yang terkemuka adalah Robert Duvall pada tahun 1977, ia menggambarkan delapan tugas perkembangan keluarga selama rentang masa kehidupan. Keluarga digambarkan sebagai suatu kelompok kecil, suatu sistem kepribadian semi tertutup yang berinteraksi dengan sistem sosial budaya yang lebih besar. Sebagai suatu sistem yang saling terkait, perubahan tidak akan terjadi pada satu bagian tanpa serangkaian perubahan di bagian lain.

Teori perkembangan keluarga menguraikan perkembangan keluarga adalah perkembangan keluarga. Pendekatan teoritis ini mencoba mengungkapkan perubahan dari sistem keluarga yang terjadi dari waktu ke waktu termasuk perubahan-perubahan dalam interaksi dan hubungan diantara anggota keluarga dari waktu ke waktu. Pendekatan perkembangan keluarga didasarkan pada observasi bahwa keluarga adalah kelompok berusia panjang dengan suatu sejarah alamiah, atau siklus kehidupan, yang perlu dikaji juga dinamika kelompok diinterpretasikan secara penuh dan akrual (Duvall, dan Miller, 1985).

1. HUBUNGAN TEORI DUVALL DENGAN KEPERAWATAN1. Karakteristik Teori Teori perkembangan berbicara mengenai perubahan keluarga dari waktu ke waktu dengan menggunakan tahap siklus kehidupan keluarga menurut Duvall, yang didasarkan pada perubahan struktur, fungsi dan peran keluarga, dengan usia si anak sulung sebagai penanda tahapan transisi. Dengan demikian, kehadiran anak pertama menandai transisi dari tahap 1 ke tahap 2. Bila anak pertama tumbuh dan berkembang, keluarga memasuki tahap selanjutnya. Dalam setiap tahap, keluarga menghadapi tugas perkembangan tertentu. Pada waktu yang sama, setiap anggota keluarga harus mencapai tugas perkembangan individual sebagai bagian dari tahap siklus kehidupan masing-masing keluarga (Wong, 2002).

Studi tentang keluarga, khususnya keluarga perkotan (urban family) mulai menarik perhatian para sosiolog sejak pertengangan abad ke-19. Ada beberapa sebab yang mendorong perkembangan tersebut. Dorongan utama terletak pada perkembangan kehidupan sosial, baik di Eropa maupun di Amerika yang sangat dipengaruhi oleh perubahan-perubahan besar akibat pertumbuhan industri modern. Pada saat itu proses industrialisasi dan urbanisasi berlangsung cepat. Sistem kelas sosial masih berperan, sementara struktur sosial yang baru mulai berkembang. Hubungan-hubungan keluarga sangat berpengaruh pada keadaan ini. Hak, kewajiban dan tanggung jawab individu terhadap keluarga dan masyarakat, terutama masyarakat yang mendasarkan ikatannya pada hubungan-hubungan primer mulai dipertanyakan dan tertantang, demikian pula sebaliknya (Ihromi, 1999).Duvall (1967) menyebutkan bahwa teori perkembangan keluarga adalah daur atau siklus kehidupan keluarga yang terdiri dari beberapa tahap yang mempunyai tugas dan risiko-risiko tertentu pada tiap-tiap perkembangannya. Perkembangan keluarga adalah sebuah proses perubahan yang terjadi pada sistem keluarga. Meliputi perubahan pola interaksi dan hubungan antar anggota keluarga. Perkembangan keluarga didasarkan pada lamanya perkawinan dan tahap-tahap membesarkan anak (Christensen, 1996).

1. ASUMSI DASARKeluarga berkembang dan berubah sepanjang waktu dengan cara yang serupa dan konsisten. Keluarga dan anggotanya harus melaksanakan tugas khusus pada waktu tertentu yang disusun oleh diri sendiri dan oleh orang lain dalam masyarakat yang lebih luas. Penampilan peran keluarga pada satu tahap siklus hidup keluarga, mempengaruhi perilaku keluarga pada tahap berikutnya. Keluarga cenderung berada pada tahap disekuilibrium, dengan memasuki satu tahap siklus hidup yang baru, dan berusaha menuju homeostatis dalam setiap tahap (Duvall dalam Wong, 2002).Konsep tentang tahap siklus kehidupan bergantung pada asumsi bahwa dalam keluarga terdapat saling ketergantungan yang tinggi antar anggota keluarga, dan keluarga dipaksa untuk kembali setiap kali ada penambahan atau pengurangan anggota keluarga atau setiap kali anak sulung mengalami perubahan tahap perkembangan. Perubahan tersebut umumnya terjadi dalam peran, penyesuaian terhadap perkawinan, pengasuhan anak dan disiplin yang selalu berubah dari satu tahap ke tahap yang lain.

1. APLIKASI DALAM KELUARGAInstitusi keluarga memiliki tahap perkembangan dengan berbagai tugas perkembangan yang harus diselesaikan pada tahapnya. Tahap perkembangan keluarga menurut Duvall (Wong, 2002):1. Tahap perkawinan dan tempat tinggal pribadi: penggabungan keluarga Membangun kembali identitas pasangan Membina hubungan dengan keluarga besar Membuat keputusan mengenai masa menjadi orangtua1. Tahap keluarga dengan bayiSetelah lahir anak pertama, keluarga mempunyai beberapa tugas yang penting Suami, istri, dan bayi semuanya belajar peran-peran yang baru sementara keluarga inti memperluas fungsi dan tanggungjawab. Ini meliputi penggabungan tugas perkembangan yang terus menerus dari setiap anggota kelurga dan keluarga secara keseluruhan (Duvall, 1977). Mengintegrasikan bayi kedalam unit keluarga Mengakomodasi peran baru menjadi orangtua dan kakek-nenek Memelihara ikatan perkawinan1. Tahap keluarga dengan anak prasekolahTahap ketiga siklus kehidupan keluarga dimulai ketika anak pertama berusia 2 tahun dan berakhir ketika anak berusia 5 tahun. Sekarang, keluarga mungkin terdiri dari tiga hingga lima orang, dengan posisi suami-ayah, istri-ibu, anak laki-laki-saudara, anak perempuan-saudari. Keluarga lebih menjadi majemuk dan berbeda (Duvall dan Miller, 1985). Mensosialisasikan anak Orangtua dan anak menyesuaikan diri terhadap perpisahan1. Tahap keluarga dengan anak sekolah Anak mengembangkan hubungan dengan teman sebaya Orangtua melakukan penyesuaian dengan teman sebaya anak mereka dan pengaruh sekolah1. Tahap keluarga dengan remaja Remaja terus mengembangkan autonomi Orangtua memfokuskan ulang pada masa pertengahan perkawinan dan masalah karier Orangtua menggeser perhatian ke arah generasi yang lebih tua1. Tahap keluarga sebagai pusat landasan Orangtua dan dewasa muda menetapkan identitas mandiri Melakukan kesepakatan ulang mengenai hubungan perkawinan1. Tahap keluarga usia paruh baya Melakukan penyesuaian ulang terhadap identitas pasangan hidup disertai pengembangan minat pribadi Membina kembali hubungan yang melibatkan menantu dan cucu Menyesuaikan diri dengan ketidakmampuan dan kematian generasi yang lebih tua1. Tahap keluarga lansia Menggeser peran bekerja menjadi masa senggang dan persiapan pensiun atau pensiun penuh Memelihara fungsi pasangan dan fungsi individu sambil beradaptasi dengan proses penuaan Mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian dan kehilangan pasangan hidup dan/atau saudara kandung serta teman sebaya Selain tahap perkembangan keluarga menurut Duvall yang mengambil perspektif sosial, ada teori lain mengenai tahap perkembangan siklus hidup keluarga ditinjau dari perspektif terapi keluarga yang dicetuskan oleh Carter dan McGoldrick, yaitu (Hermawan, 1996):1. Keluarga antara: dewasa muda yang belum kawin1. Penyatuan keluarga melalui perkawinan pasangan yang baru menikah1. Keluarga dengan anak kecil (masa bayi hingga usia sekolah)1. Keluarga dengan anak remaja1. Keluarga melepaskan anak dan pindah1. Keluarga dalam kehidupan terakhir

Paradigma Carter dan McGoldrick merumuskan tahap siklus kehidupan keluarga yang berfokus pada hal-hal penting dimana anggota keluarga masuk/keluar dari keluarga, sehingga dapat mengganggu keseimbangan keluarga (mengakibatkan perubahan atau perkembangan dalam keluarga), sementara pada paradigma Duvall, ia menggunakan tingkat umur dan tingkat sekolah anak yang paling tua sebagai tonggak untuk interval siklus kehidupan, kecuali 2 (dua) tahap terakhir saat anak sudah tidak ada lagi di rumah.

Sekarang ini, banyak tahap-tahap siklus hidup keluarga yang tidak sesuai dengan teori Duvall maupun teori Carter dan McGoldrick. Seiring dengan perkembangan zaman, terjadi perubahan paradigma orang terhadap kehidupan keluarga atau rumah tangga. Pergesaran dari masyarakat tradisional ke masyarakat modern turut memberi pengaruh terhadap institusi rumah tangga. Contohnya kini ada keluarga dengan pasangan suami-istri yang tidak menikah (cohabitated), perkawinan homo seksual (sejenis), orangtua tunggal (sigle parent) dan orangtua tiri (Hermawan, 1996).

Berubahnya tahap perkembangan keluarga diikuti dengan perubahan tugas perkembangan keluarga dengan berpedoman pada fungsi yang dimiliki keluarga. Gambaran tugas perkembangan keluarga dapat dilihat sesuai tahap perkembangannya (Suprajitno, 2003):1. Keluarga baru menikah, tugas perkembangan utama: Membina hubungan intim yang memuaskan Membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok sosial Mendiskusikan rencana memiliki anak 1. Keluarga dengan anak baru lahir, tugas perkembangan utama: Mempersiapkan menjadi orangtua Adaptasi dengan perubahan adanya anggota keluarga, interaksi keluarga, hubungan seksual dan kegiatan Mempertahankan hubungan dalam rangka memuaskan pasangannya

1. Keluarga dengan anak usia prasekolah, tugas perkembangan utama: Memenuhi kebutuhan anggota keluarga, misal kebutuhan tempat tinggal, privasi dan rasa aman Membantu anak untuk bersosialisasi Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak yang lain (tua) juga harus terpenuhi Mempertahankan hubungan yang sehat, baik di dalam atau luar keluarga (keluarga lain dan lingkungan sekitar) Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak (biasanya tipe keluarga ini mempunyai tingkat kerepotan yang tinggi) Pembagian tanggung jawab anggota keluarga Merencanakan kegiatan dan waktu untuk menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak 1. Keluarga dengan anak usia sekolah, tugas perkembangan utama: Membantu sosialisasi anak terhadap lingkungan luar rumah, sekolah dan lingkungan yang lebih luas (yang tidak/kurang diperoleh dari sekolah atau masyarakat) Mempertahankan keintiman pasangan Memenuhi kebutuhan yang meningkat, termasuk biaya kehidupan dan kesehatan anggota keluarga1. Keluarga dengan anak remaja, tugas perkembangan utama: Memberikan kebebasan yang seimbang dan bertanggung jawab, mengingat remaja adalah seorang dewasa muda dan mulai memiliki otonomi Mempertahankan hubungan intim dalam keluarga Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orangtua. Hindarkan terjadinya perdebatan, kecurigaan dan permusuhan Mempersiapkan perubahan sistem peran dan peraturan (anggota) keluarga untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anggota keluarga1. Keluarga mulai melepas anak sebagai dewasa, tugas perkembangan utama: Memperluas jaringan keluarga dari keluarga inti menjadi keluarga besar Mempertahankan keintiman pasangan Membantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru di masyarakat Penataan kembali peran orangtua dan kegiatan di rumah1. Keluarga usia pertengahan, tugas perkembangan utama: Mempertahankan kesehatan individu dan pasangan usia pertengahan Mempertahankan hubungan yang serasi dan memuaskan dengan anak-anaknya dan sebaya Meningkatkan keakraban pasangan1. Keluarga usia tua, tugas perkembangan utama: Mempertahankan suasana kehidupan rumah tangga yang saling menyenangkan pasangannya Adaptasi dengan perubahan yang akan terjadi: kehilangan pasangan, kekuatan fisik, dan penghasilan keluarga Mempertahankan keakraban pasangan dan saling merawat Melakukan life review masa lalu

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULANTeori perkembangan adalah salah satu teori keluarga yang menjelaskan bagaimana dinamika perubahan dalam keluarga. Ada tahapan-tahapan terkait karakteristik perkembangan keluarga tersebut yang harus dilalui umumnya pada sebuah keluarga, dimana pada setiap tahapannya terdapat tugas-tugas perkembangan yang diharapkan dapat dilakukn atau dilalui oleh keluarga.

Ada 2 (dua) artikel yang dibahas dalam makalah ini terkait dengan teori perkembangan. Artikel pertama berjudul Effects of Family Income and Life Cycle Stages On Financial Asset Ownership oleh Jiang J. Xiao. Artikel ini membahas tentang pengaruh pemasukan keluarga dan tahap siklus kehidupan terhadap kepemilikan aset-aset keuangan. Dikaji bahwa terdapat hubungan antara siklus hidup keluarga dengan kesempatan mereka untuk memiliki beberapa aset keuangan. Disimpulkan bahwa perencanaan keuangan dapat diatur sedemikian rupa dengan menggunakan tahap-tahap siklus hidup keluarga, sehingga perencanaan keuangan dapat berjalan maksimal.

Artikel kedua dalam makalah ini berjudul The Relationship Between Physical Inactivity and Family Life Course Stage oleh Margo J. Hilbrecht, Suzy L. Wong, Judith D. Toms, Mary E. Thompson. Isi artikel ini adalah mengenai hubungan antara kemalasan dalam beraktivitas fisik kaitannya dengan tahap siklus hidup suatu keluarga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, salah satu indikator siklus hidup keluarga yakni jumlah dan usia anak, mempengaruhi kemalasan orangtua dalam melakukan aktivitas fisik. Terkait dengan kurangnya waktu sebagai dampak dari kesibukan dalam bekerja dan mengasuh anak usia bayi (bagi keluarga dengan anak usia bayi). Disarankan bahwa keluarga harus memahami bahwa setiap keluarga pada setiap tahap memiliki masalah kesehatan tertentu, sehingga menjadi tugas dan peran orangtua untuk menjaga kesehatan setiap anggota keluarga, termasuk kesehatan ayah dan ibu sebagai penanggung jawab utama sebuah keluarga.

B. SARAN Setiap keluarga selayaknya memahami siklus tahap hidup keluarga, bagaimana karakteristik pada setiap tahap, tugas perkembangan apa yang harus dilewati, dan bagaimana peran orangtua dalam melewati setiap tahap tersebut. Pemahaman mengenai hal ini akan menjadi bekal yang bermanfaat bagi orangtua dalam menganalisa dan merencanakan perjalanan hidup keluarga.

Setiap aspek dalam kehidupan suatu keluarga, dapat direncakan dan disesuaikan dengan tahap siklus hidup keluarga. Aspek keuangan dan aspek kesehatan merupakan beberapa aspek yang dapat direncakan sedemikian rupa dengan menggunakan acuan tahap siklus hidup keluarga. perencanaan keuangan dapat dilakukan dengan lebih efektif, jika menggunakan acuan siklus tahap hidup keluarga, sehingga hasil maksimal dapat diraih. Kesehatan suatu keluarga juga dapat dijaga, jika keluarga dalam hal ini orangtua memahami dengan baik urgensi menjaga kesehatan dan apa saja masalah kesehatan yang mungkin dihadapi suatu keluarga dalam setiap tahap siklus hidup keluarga, dan bagaiman cara menanggulanginya.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Zaidin. 2006. Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Christensen, Paula J. 1996. Proses Keperawatan: Aplikasi Model Konseptual, Edisi IV. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Rini, Mike. 2010. Smart Money Game, 35 Tips Menjadi Keluarga Sejahtera-Bahagia. Jakarta: PT Elex Media Komputindo

Suprajitno. 2003. Asuhan Keperawatan Keluarga: Aplikasi dalam Praktik. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Wong, Donna L. 2002. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Wong, Edisi 6. Volume 1. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC