Upload
raja-friska-yulanda
View
220
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/11/2019 BAB I2 DM 2
1/7
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Diabetes Melitus adalah salah satu penyakit yang berbahaya yang kerap disebut sebagai
silent killer selain penyakit jantung, Orang lazim menyebutnya sebagai penyakit gula ataukencing manis.Sebelum menjelaskan lebih lanjut soal penyebab dan cara perawatan pasiendiabetes melitus ada baiknya kita simak dulu definisi mengenai diabetes melitus itu sendiri.
Diabetes mellitus atau penyakit gula atau kencing manis adalah penyakit yang ditandai
dengan kadar glukosa darah yang melebihi normal (hiperglikemia) akibat tubuh kekuranganinsulin baik absolut maupun relatif.
Gangren adalah nekrosis yang di sertai pembusukan jaringan, yang sering sebagai akibat
kerja kuman tertentu, misalnya Klostridia.Jaringan yang terkena tampak berwarna hitam karena
penimbunan senyawa sulfida, besi dari Hb yang rusak.Jadi nekrosis isemik bagian distal anggotatubuh dapat menjadi gangren bila mengalami infeksi yang sesuai.
1.2.Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :
1. Apa Definisi Dan Penyebab dari Gangren?
2. Apa Definisi Dan Penyebab Dari Diabetes Melitus?
3. Bagaimana Patofisiologi Diabetes Melitus?
4. Bagaimana Tanda Dan Gejala Diabetes Melitus?
5.Bagaimana Penatalaksanaan Diabetes Melitus?
6.Bagaimana Konsep Dasar Nyeri( Pengertian, Fisiologi, Klasifikasi, Etiologi )?
1.3.Tujuan
Adapun Tujuannya Yaitu :
1. Mengetahui Definisi Dan Penyebab dari Gangren.
2. Mengetahui Definisi Dan Penyebab Dari Diabetes Melitus.
3. Mengetahui Patofisiologi Diabetes Melitus.
4. Mengetahui Tanda Dan Gejala Diabetes Melitus.
5. Mengetahui Penatalaksanaan Diabetes Melitus.
6. Mengetahui Konsep Dasar Nyeri( Pengertian, Fisiologi, Klasifikasi, Etiologi ).
1.4. Manfaat
Manfaatnya yaitu :
Kami sebagai mahasiswa dapat mengetahui mulai dari definisi, penyebab, patofisiologi, tanda dan
gejala, Penatalaksanaan, serta konsep dasar nyeri dari diabetes mellitus.
Selain kami juga dapat mengetahui Asuhan Keperawatan dari Contoh Kasus Diabetes Mellitus.
8/11/2019 BAB I2 DM 2
2/7
BAB II
PEMBAHASAN
DIABETES MELITUS (DM)
A. Definisi Ganggren
Gangren adalah nekrosis yang di sertai pembusukan jaringan, yang sering sebagai akibatkerja kuman tertentu, misalnya Klostridia. Jaringan yang terkena tampak berwarna hitam karena
penimbunan senyawa sulfida, besi dari Hb yang rusak.Jadi nekrosis isemik bagian distal anggota
tubuh dapat menjadi gangren bila mengalami infeksi yang sesuai.
Nekrosis adalah kematian jaringan yang disebabkan oleh iskemia, metabolik,
trauma.Kematian sel atau jaringan pada mikroorganisme hidup disebut nekrosis, tidak terikat
pada penyebabnya. Merupakan proses patologis setelah terjadi cedera sel dan sering mengenai
suatu jaringan yang padat.
B. Penyebab
Disebabkan oleh adanya emboli pembuluh darah besar arteri pada bagian tubuh sehingga
suplai darah terhenti. Dapat terjadi sebagai akibat proses inflamasi yang memanjang; perlukaan(digigit serangga, kecelakaan kerja atau terbakar); proses degeneratif (arteriosklerosis) atau
gangguan metabolik diabetes mellitus (Tabber, dikutip Gitarja, 1999). pada gangren diabetik
adalah streptococcus (Soeatmaji, 1999).
C. Diabetes Mellitus
1. Definisi
Diabetes Mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai olehkenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. Glukosa secara normal bersirkulasi
dalam jumlah tertentu dalam darah.
2. Penyebab
a. Pembentukan diabetes yang penting adalah dikarenakan :kurangnya produksiinsulin(diabetes
mellitus tipe 1, yang pertama dikenal), atau kurang sensitifnya jaringan tubuh terhadap insulin(diabetes mellitus tipe 2, bentuk yang lebih umum). Selain itu, terdapat jenis diabetes mellitus
yang juga disebabkan oleh resistansi insulin yang terjadi pada wanitahamil. Tipe 1
http://id.wikipedia.org/wiki/Insulinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Insulinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Insulinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hamilhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hamilhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hamilhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hamilhttp://id.wikipedia.org/wiki/Insulin8/11/2019 BAB I2 DM 2
3/7
8/11/2019 BAB I2 DM 2
4/7
Partial Thickness : hilangnya lapisan epidermis hingga lapisan dermis paling atas.
Full Thickness : hilangnya lapisan sub kutan.
Stadium I : kulit berwarna merah, belum tampak adanya lapisan epidermis
Stadium II : hilangnya lapisan epidermis/lecet sampai batas dermis paling atas.
Stadium III : rusaknya lapisan dermis bagian bawah hingga lapisan sub kutan
Stadium IV : rusaknya lapisan sub kutan hingga otot dan tulang
b) Warna dasar luka
Red/merah : (pink/merah/merah tua) disebut jaringan sehat, granulasi/epiteisasi, vaskulerisasi
Yellow/kuning : (kuning muda/kuning kehijauan/kuning tua/kuning kecoklatan) disebut jaringan
mati yang lunak, fibrinolitik, slough, avaskularisasi.
Black/hitam : jaringan nekrosis, avaskularisasi
c) Stadium Wagner untuk luka diabetic
1. Superficial ulcers
Stadium O : tidak terdapat lesi. Kulit dalam keadaan baik, tapi dengan bentuk tulang kaki yangmenonjol/charcot arthropathies
Stadium I : hilang lapisan kulit hingga dermis dan kadang-kadang tampak menonjol.
2.
Deep ulcers
Stadium II : lesi terbuka dengan penetrasi ke tulanh atau tendon (dengan goa)
Stadium III : penetrasi dalam, osteomyelitis, pyarthrosis, plantar abses atau infeksi hingga
tendon.
3. Gangren
Stadium IV : gangrene sebagian, menyebar hingga sebagian dari jari kaki, kulit sekitarnya
selulitis, gangrene lembab/kering.
3. Patofisiologi
Defisinsi Insulin
Glukagon penurunan pemakaian
Glukosa oleh sel
8/11/2019 BAB I2 DM 2
5/7
8/11/2019 BAB I2 DM 2
6/7
rasa nyeri makin meningkat, panas badan dan adanya nanah yang makin banyak serta adanya bau
yang semakin tajam.
5. Penatalaksanaan
Pengobatan dan Perawatan Luka
Pengobatan dari gangren diabetik sangat dipengaruhi oleh derajat dan dalamnya ulkus,apabila dijumpai ulkus yang dalam harus dilakukan pemeriksaan yang seksama untuk
menentukan kondisi ulkus dan besar kecilnya debridement yang akan dilakukan. Dari
penatalaksanaan perawatan luka diabetik ada beberapa tujuan yang ingin dicapai, antara lain :
Mengurangi atau menghilangkan factor penyebab
Optimalisasi suanana lingkungan luka dalam kondisi lembab
Dukungan kondisi klien atau host (nutrisi, kontrol DM, kontrol faktor penyerta)
Meningkatkan edukasi klien dan keluarga
Perawatan luka diabetic :
1) Mencuci luka
Mencuci luka merupakan hal pokok untuk meningkatkan, memperbaiki dan mempercepat
proses penyembuhan luka serta menghindari kemungkinan terjaadinya infeksi. Proses pencucianluka bertujuan untuk membuang jaringan nekrosis, cairan luka yang berlebihan, sisa balutan
yang digunakan dan sisa metabolik tubuh pada permukaan luka. Cairan yang terbaik dan teramanuntuk mencuci luka adalah yang non toksik pada proses penyembuhan luka (misalnya NaCl
0,9%). Penggunaan hidrogenperoxida, hypoclorite solution dan beberapa cairan debridement
lainnya, sebaliknya hanya digunakan pada jaringan nekrosis / slough dan tidak digunakan padajaringan granulasi. Cairan antiseptik seperti provine iodine sebaiknya hanya digunakan saat luka
terinfeksi atau tubuh pada keadaan penurunan imunitas, yang kemudian dilakukan pembilasan
kembali dengan saline. (Gitarja, 1999; ).
2) Debridement
Debridement adalah pembuangan jaringan nekrosis atau slough pada luka. Debridementdilakukan untuk menghindari terjadinya infeksi atau selulitis, karena jaringan nekrosis selaluberhubungan dengan adanya peningkatan jumlah bakteri. Setelah debridement, jumlah bakteri
akan menurun dengan sendirinya yang diikuti dengan kemampuan tubuh secara efektif melawan
infeksi. Secara alami dalam keadaan lembab tubuh akan membuang sendiri jaringan nekrosisatau slough yang menempel pada luka (peristiwa autolysis). Autolysis adalah peristiwa pecahnya
atau rusaknya jaringan nekrotik oleh leukosit dan enzim lyzomatik. Debridement dengan sistem
autolysis dengan menggunakan occlusive dressing merupakan cara teraman dilakukan pada klien
dengan luka diabetik. Terutama untuk menghindari resiko infeksi.(Gitarja W, 1999).
Membuang jaringan nekrosis/slough (support autolysis ), kontrol terhadap
infeksi/terhindar dari kontaminasi, nyaman digunakan dan menurunkan rasa sakit saat mengganti
balutan dan menurunkan jumlah biaya dan waktu perawatan (cost effektive). Jenis balutan:absorbent dressing, hydroactive gel, hydrocoloid. (Gitarja, 1999; hal. 16).
Selain pengobatan dan perawatan diatas, perlu juga pemeriksaan Hb dan albumin
minimal satu minggu sekali, karena adanya anemia dan hipoalbumin akan sangat berpengaruh
dalam penyembuhan luka. Diusahakan agar Hb lebih 12 g/dl dan albumin darah dipertahankanlebih 3,5 g/dl. Dan perlu juga dilakukan monitor glukosa darah secara ketat, Karena bila
didapatkan peningkatan glukosa darah yang sulit dikendalikan, ini merupakan salah satu tanda
memburuknya infeksi yang ada sehingga luka sukar sembuh.
8/11/2019 BAB I2 DM 2
7/7
Untuk mencegah timbulnya gangren diabetik dibutuhkan kerja sama antara dokter,
perawat dan penderita sehingga tindakan pencegahan, deteksi dini beserta terapi yang rasional
bisa dilaksanakan dengan harapan biaya yang besar, morbiditas penderita gangren dapat ditekanserendah-rendahnya. Upaya untuk pencegahan dapat
dilakukan dengan cara penyuluhan dimana masing masing profesi mempunyai peranan yang sali
ng menunjang.
Dalam memberikan penyuluhan pada penderita ada beberapa petunjuk perawatan kaki
diabetik (Sutjahyo A, 1998; hal. 8).
Gunakan sepatu yang pas dan kaos kaki yang bersih setiap saat berjalan dan jangan
bertelanjang kaki bila berjalan
Cucilah kaki setiap hari dan keringkan dengan baik serta memberikan perhatian khusus pada
daerah sela-sela jari kaki
Janganlah mengobati sendiri apabila terdapat kalus, tonjolan kaki atau jamur pada kuku kaki
Pemilihan Jenis Pengobatan
Terapi Antibiotika
Pemberian antibiotika biasanya diberikan peroral yang bersifat menghambat kuman grampositip dan gram negatip.Apabila tidak dijumpai perbaikan pada luka tersebut, maka terapi
antibiotika dapat diberikan perparenteral yang sesuai dengan kepekaan kuman.(Sutjahyo A,1998; hal. 8).
Nutrisi
Faktor nutrisi merupakan salah satu faktor penting yang berperan dalam penyembuhanluka. Penderita dengan ganren diabetik biasanya diberikan diet B1 dengan nilai gizi : yaitu 60%
kalori karbohidrat, 20% kalori lemak, 20% kalori protein. (Tjokroprawiro, A, 1998; hal. 26).
Pemilihan jenis balutan
Tujuan pemilihan jenis balutan adalah memilih jenis balutan yang dapat mempertahankan
suasana lingkungan luka dalam keadaan lembab, mempercepat proses penyembuhan hingga
50%, absorbsi eksudat / cairan luka yanag keluarberlebihanair yang digunakan untuk mecuci kaki antara 29,5 sampai 30 derajat Celsius dan diuku
r dulu dengan thermometer.Janganlah menggunakan alat pemanas atau botol diisi air panas
Langkah langkah yang membantu meningkatkan sirkulasi pada ekstremitas bawah yang harus dil
akukan, yaitu :
- Hindari kebiasaan merokok
- Hindari bertumpang kaki duduk
- Lindungi kaki dari kedinginan
- Hindari merendam kaki dalam air dingin
- Gunakan kaos kaki atau stoking yang tidak menyebabkan tekanan pada tungkai atau
daerah tertentu.
- Periksalah kaki setiap hari dan laporkan bila terdapat luka, bullae kemerahan atau tanda-tandaradang, sehingga dilakukan tindakan awal.
- Jika kulit kaki kering gunakan pelembab atau cream.