24
16 BAB II KAJIAN TENTANG KOMUNIKASI MASSA, FILM DAN DAKWAH 2.1. Kaijan tentang Komunikasi Massa 2.1.1. Pengertian Komunikasi Massa Komunikasi massa merupakan suatu tipe komunikasi manusia yang lahir bersamaan dengan mulai digunakannya alat-alat mekanik, yang mampu melipatgandakan pesan-pesan komunikasi (Wiryanto, 2000: 1). Sebelum menuju pada pengertian komunikasi massa, terlebih dahulu mengetahui pengertian dari komunikasi itu sendiri. Secara etimologis atau menurut asal katanya, komunikasi dari bahasa latin communicatio, dan perkataan ini bersumber pada kata communis. Artinya sama, dalam arti sama makna, yaitu sama mengenai suatu hal (Onong Uchjana Effendy, 2004: 3-4). Definisi etimologis tentang komunikasi tersebut menurut A. Muis (2001: 31) adalah bahwa komunikasi menciptakan kehadiran atau keberadaan bersama, tetapi tidak harus saling melihat atau bertemu. Secara terminologis komunikasi berarti proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Dari pengertian itu jelas bahwa komunikasi oleh seseorang kepada orang lain. Jadi, yang terlibat dalam komunikasi adalah manusia (Onong Uchjana, 2004: 4). Komunikasi merupakan interaksi yang bersifat multideminsional. Yaitu berkaitan dengan dimensi dan karakter komunikator, pesan yang akan disampaikan, media yang dipergunakan,

BAB II KAJIAN TENTANG KOMUNIKASI MASSA, FILM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · setelah diterpa pesan media massa. 2.1.3. Fungsi Komunikasi Massa

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II KAJIAN TENTANG KOMUNIKASI MASSA, FILM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · setelah diterpa pesan media massa. 2.1.3. Fungsi Komunikasi Massa

16

BAB II

KAJIAN TENTANG KOMUNIKASI MASSA,

FILM DAN DAKWAH

2.1. Kaijan tentang Komunikasi Massa

2.1.1. Pengertian Komunikasi Massa

Komunikasi massa merupakan suatu tipe komunikasi manusia yang lahir

bersamaan dengan mulai digunakannya alat-alat mekanik, yang mampu

melipatgandakan pesan-pesan komunikasi (Wiryanto, 2000: 1). Sebelum menuju

pada pengertian komunikasi massa, terlebih dahulu mengetahui pengertian dari

komunikasi itu sendiri. Secara etimologis atau menurut asal katanya, komunikasi

dari bahasa latin communicatio, dan perkataan ini bersumber pada kata communis.

Artinya sama, dalam arti sama makna, yaitu sama mengenai suatu hal (Onong

Uchjana Effendy, 2004: 3-4). Definisi etimologis tentang komunikasi tersebut

menurut A. Muis (2001: 31) adalah bahwa komunikasi menciptakan kehadiran

atau keberadaan bersama, tetapi tidak harus saling melihat atau bertemu.

Secara terminologis komunikasi berarti proses penyampaian suatu

pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Dari pengertian itu jelas bahwa

komunikasi oleh seseorang kepada orang lain. Jadi, yang terlibat dalam

komunikasi adalah manusia (Onong Uchjana, 2004: 4). Komunikasi merupakan

interaksi yang bersifat multideminsional. Yaitu berkaitan dengan dimensi dan

karakter komunikator, pesan yang akan disampaikan, media yang dipergunakan,

Page 2: BAB II KAJIAN TENTANG KOMUNIKASI MASSA, FILM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · setelah diterpa pesan media massa. 2.1.3. Fungsi Komunikasi Massa

17

komunikan menjadi sasarannya, dan dampak yang ditimbulkannya (Rosadi

Ruslan, 2001: 89).

Proses penyebaran pesan untuk mendapatkan kesamaan makna merupakan

sebuah komunikasi. Komunikasi bisa terjadi pada diri sendiri, dengan dua orang,

dengan sekelompok orang, banyak orang dan tak terhingganya (jumlah banyak)

orang yang diajak untuk berkomunikasi (komunikasi massa).

Komunikasi massa mempunyai pengertian sebagai bentuk komunikasi

yang menggunakan saluran (media) dalam menghubungkan komunikator dan

komunikan secara massal, berjumlah banyak , bertempat tinggal yang jauh

(terpencar), sangat heterogen dan menimbulkan efek tertentu (Elvinaro dan

Lukiati, 2004: 3). Sedangkan jalaluddin Rakhmat (1994: 50) komunikasi massa

adalah komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang

tersebar,heterogen dan anonim melalui media cetak atau elektronik.

Komunikasi massa dapat dilakukan bila memiliki ciri-ciri yaitu:

komunikator terlembagakan, pesan bersifat umum, komunikan heterogen, adanya

keserempakan, mengutamakan isi dari pada hubungan, bersifat satu arah, umpan

balik tertunda dan stimulasi alat indra “terbatas” (Elvinaro dan Lukiati, 2004: 7-

12).

2.1.2. Unsur-Unsur Komunikasi Massa

Melakukan komunikasi massa agar efektif harus melengkapi unsur-unsur

untuk mendukung prosesnya. Komunikasi massa memiliki unsur-unsur, pesan

(message), saluran (channel) dan penerima (receiver) serta efek. Menurut Harold

D. Lasswel dalam Wiryanto (2000: 3-9), guna memahami komunikasi massa, kita

Page 3: BAB II KAJIAN TENTANG KOMUNIKASI MASSA, FILM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · setelah diterpa pesan media massa. 2.1.3. Fungsi Komunikasi Massa

18

harus mengerti unsur-unsur itu yang diformulasikan olehnya dalam bentuk

pertanyaan, who says what in which channel to whom and with what effect?

a. Unsur Who (sumber atau komunikator)

Sumber utama dalam komunikasi massa adalah lembaga, organisasi atau

orang yang bekerja dengan filitas lembaga atau organisasi. Yang di maksud

dengan lembaga atau organisasi adalah perusahaan surat kabar, stasion radio

atau televisi, studio film, penerbit buku atau majalah.

b. Unsur says What (pesan)

Pesan-pesan komunikasi massa dapat diproduksi dalam jumlah yang sangat

besar dan dapat menjangkau audiens yang sangat banyak jumlahnya. Menurut

Onong Ucjana (2004: 53) pesan-pesan yang sampai pada khalayak adalah

hasil kerja kolektif. Karena itu, berhasil tidaknya komunikasi massa

ditentukan oleh berbagai factor uyang terdapat di dalam organisasi mecia

massa.

c. Unsur in whit channel (saluran atau media)

Unsur ini menyangkut semua peralatan mekanik yang digunakan untuk

menyebarkan pesan-pesan komunikasi. Tanpa saluran ini pesan-pesan tidak

dapat menyebar secara cepat, luas, dan simultan. Media yang mempunyai

kemampuan tersebut adalah surat kabar, majalah, radio, film, televisi dan

internet. Menurut Elvinaro dan lukiati (2000: 39) media yang maksud dalam

proses komunikasi massa yaitu media massa yang memiliki ciri khas,

mempunyai kemampuan untuk memikat perhatian khalayak secara serempak,

serentak dan banyak.

Page 4: BAB II KAJIAN TENTANG KOMUNIKASI MASSA, FILM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · setelah diterpa pesan media massa. 2.1.3. Fungsi Komunikasi Massa

19

d. Unsur to whom (penerima atau mas audience)

Unsur ini menyangkut sasaran-sasaran komunikasi massa, seperti perorangan

yang membaca surat kabar, nonton film dan sebagainya.

e. Unsur whit what effect ( unsur efek atau akibat)

Efek adalah perubahan-perubahan yang terjadi di dalam diri audiens sebagai

keterpaan pesan-pesan media. Menurut Donald K. Robert dalam Elvinaro dan

Lukiati (2002: 48) mengungkapkan, efek adalah perubahan perilaku manusia

setelah diterpa pesan media massa.

2.1.3. Fungsi Komunikasi Massa

Komunikasi massa menjadi aktivitas manusia dalam kehidupan

bermasyarakat. Fungsi komunikasi massa menurut Dominik dikutip oleh Elvinaro

dan Lukiati, 2004: 15-20), terdiri dari surveillance (pengawasan), interpretation

(penafsiran), lingkage (keterkaiatan) transmission of values (penyebaran nilai)dan

entertainment (hiburan)

a. Surveillance (Pengawasan)

Fungsi pengawasan komunikasi massa adala menyampaikan atau penyebaran

informasi peringatan informasi berupa ancaman dan bahaya atau memiliki

kegunaan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Jalaluddin Rakhmat (1985:

11), supaya informasi tersedia bagi masyarakat, peringatan-peringatan melalui

komunikasi massa harus memiliki fungsi tambahan yaitu untuk menunjang

perasaan egaliterianisme (merasa sama dengan orang Lain) di dalam

masyarakat – setiap orang harus memilki peluang yang sama untuk lolos dari

bahaya.

Page 5: BAB II KAJIAN TENTANG KOMUNIKASI MASSA, FILM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · setelah diterpa pesan media massa. 2.1.3. Fungsi Komunikasi Massa

20

b. Interpretation (Penafsiran)

Fungsi penafsiran hampir mirip dengan fungsi pengawasan. Msdia massa

tidak hanya memasok fakta dan data, tapi juga memberikan penafsiran

terhadap kejadian-kejadian penting. Organisasi atau media massa atau industri

media memilih dan memutuskan peristiwa-peristiwa yang ditayangkan.

c. Linkage (pertalian)

Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam, sehingga

membentuk linkage (pertalian) berdasarkan kepantingan dan minat yang sama

tentang sesuatu.

d. Transmission of values (Penyebaran nilai-nilai)

Fungsi penyebaran nilai tidak kentara. Fumgsi ini juga disebut sosialisasi.

Sosialisasi mengacu pada cara, di mana invidu mengadopsi perilaku dan nilai

kelompok.

e. Entertainment (Hiburan)

Fungsi hiburan memiliki tujuan untuk mengurangi ketegangan pikiran

khalayak.

Fungsi komunikasi massa diatas, terdapat tambahan dari Onong Uchjana

Effendi (1992: 54), yaitu fungsi pendidikan. Melakukan komunikasi massa agar

memiliki fungsi dan tidak disfungsi, harus dilakukan dengan cermat dengan

mempelajari dan memahami semua unsur yang mendukung komunikasi massa.

2.1.4. Efek Komunikasi Massa

Toto Tasmara (1997: 9) menyebutkan efek ialah bagaimana dari

komunikasi yang dilancarkan tersebut, diterima atau tolak, adakah perubahan

Page 6: BAB II KAJIAN TENTANG KOMUNIKASI MASSA, FILM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · setelah diterpa pesan media massa. 2.1.3. Fungsi Komunikasi Massa

21

sikap dari komunikan. Sedangkan menurut Elvinaro Ardianto dan Lukiati (2004,

48-56) efek komunikasi massa adalah perubahan perilaku manusia setelah diterpa

pesan media massa.

Efek komunikasi massa ada yang positif dan ada yang negatif. Efek yang

positif menimbulkan keadaan yang baik bagi masyarakat, tapi efek yang negatif

akan menimbulkan keadaan kacau bagi masyarakat. Efek negati muncul karena

media massa berhadapan dengan masyarakar heterogen: identitas etnis, agama,

usia dan sebagainya. Lambang-lambang (bahasa) yang digunakan baik yang

verbal maupun nonverbal, visual maupun audiovisual ketika menerpa masyarakat,

sering menimbulkan salah pengertian bahasa mereka berbeda-berbeda.Menurut.

Muncul efek pada komunikasi massa karena pesannya menerpa khalayak, efek

tersebut yaitu :

a. Efek Kognitif

Efek kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya

informative bagi dirinya. Khalayak media massa dapat mempelajari informasi

yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitifnya.

b. Efek Afektif

Efek ini kadarnya lebih banyak dari pada efek kognitif. Menurut Onong

Uchjana (2004: 7) di sini tujuan komunikator bukan sekedar supaya

komunikan tahu, tetapi tergerak hatinya; menimbulkan perasaan tertentu,

misalnya perasaan iba, terharu , sedih, gembira dan sebagainya.

Page 7: BAB II KAJIAN TENTANG KOMUNIKASI MASSA, FILM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · setelah diterpa pesan media massa. 2.1.3. Fungsi Komunikasi Massa

22

c. Efek Behaviori

Efek behavioris merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak dalam

bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan (Elvinaro dan Lukiati 2004: 52-56).

2.2. Tinjauan Umum Tentang Flim

2.2.1. Pengertian Film

Film adalah gambar hidup, hasil dari seenggok seluloid, yang diputar

dengan mempergunakan proyektor dan ditembakkan ke layar, yang

dipertunjukkan di gedung bioskop (Gatot Prakoso, 1997: 8).

Masih menurut Gatot Prakoso (1997: 8-9) Film memiliki unsur yaitu gerak

itu sendiri. Gerak intermiten proyektor, gerak yang mekanismenya dalam

mengelabuhi mata manusia, memberikan kesan bergerak dari obyek diam dalam

seluloid. Perubahan gerak itu bisa dari berupa metamorfosis, dari suatu bentuk

yang membentuk hasil final yang mungkin berupa interval panjang, yang akhirnya

menjadi kesatuan yang utuh, antara perubahan bentuk pertama hingga akhir film,

maka akan menjadi sesuatu yang bermakna. Sedangkan isi dari film akan

berkembang kalau sarat dengan pengertian-pengertian, atau simbol-simbol, dan

berasosiasikan suatu pengertian serta mempunyai konteks dengan lingkungan

yang menerimannya, dan film yang banyak mempergunakan simbol, tanda dan

icon akan menantang penerimanya, untuk semakin berusaha mencernakan makna

dan hakekat dari film itu.

Page 8: BAB II KAJIAN TENTANG KOMUNIKASI MASSA, FILM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · setelah diterpa pesan media massa. 2.1.3. Fungsi Komunikasi Massa

23

2.2.2. Sejarah Film

Pada tanggal 28 Desember 1895 untuk pertama kalinya dalam sejarah

perfilman, sebuah film cerita dipertunjukkan di depan umum. Film ini dibuat oleh

Lumiere bersaudara, investor terkenal asal Perancis dan pelopor industri

perfilman. Tempat pemutaran film itu adalah di Grand Cafe di Boulevard des

Capucines, Paris. Sekitar 30 orang datang dengan dibayar untuk menonton film-

film pendek yang mempertunjukkan kehidupan warga Perancis. Judul film karya

mereka adalah “Workers Leaving the Lumiere Factory.” Pemutaran film ini di

Grand Cafe menandai lahirnya industri perfilman (http://www.irib.ir/worldservice

/melayuRADIO/kal_sejarah/masehi/desember/28desember.htm)

Film karya Edwin S. Porter yang berjudul "the Great Train Robbery". Pada

tahun 1902 Film tersebut diputar didepan publik Amerika, yang mempunyai

waktu putar 11 menit. Film tersebut sebagai pertama yang diputar yang mendapat

pengakuan dari banyak orang (Onong Uchjana Effendi, 1993:126).

Perkembangan film seiring dengan perkembangan teknologi, mulai dari

film bisu hitam putih sampai film hitam putih bersuara pada akhir tahun 1920 an

dan film warna pada tahun 1930 an. Pada awalnya film hanya sebagai tiruan

mekanisme dari realita atau sarana untuk memproduksi karya seni pertunjukan

lainya seperti teater. Film dianggap sebagai karya seni setelah melalui pencapaian-

pencapaian dalam sejarah perfilman dengan pembuat-pembuat film seperti George

Melies (Prancis) Edwin S. Porter dan DW Griffith (Amerika). Dan dalam kurun

waktu berikutnya lahir gerakan-gerakan film seni secara mengglobal di Prancis,

Jerman, Swedia (http://endonesa.net/news.phpcod=78

Page 9: BAB II KAJIAN TENTANG KOMUNIKASI MASSA, FILM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · setelah diterpa pesan media massa. 2.1.3. Fungsi Komunikasi Massa

24

Konsep pertunjukan film yang diproyeksikan ke dalam ruang gelap mulai

menyebar ke seleluruh dunia. Hal ini diperkuat dengan lahirnya seniman-seniman

film dari berbagai negara sebut saja Akira Kurosawa (Jepang), John Frod

(Amerika), Usmar Ismail (Indonesia), dll (http://endonesa.net/news.php?cod=78).

Sedangkan perfilman di Indonesia, film pertama yang diputar berjudul

Ladi Van Java yan diproduksi di bandung pada Tahun 1926 oleh david. Pada

tahun 1927/1928 Krueger Corporation memproduksi film Eulis Atjih, dan sampai

pada tahun 1930, masyarakat disuguhi flm Lutung Kasarung, Si Comat dan Pareh

(Elvinaro dan Lukiati, 2004: 135).

2.2.3. Jenis-jenis Film

Perkembangan film sampai saat ini mempunyai beberapa jenis,

diantaranya sebagai berikut:

1. Film Cerita

Adalah film yang didalamnya terdapat atau dibangun dengan sebuah

cerita. Film cerita mempunyai waktu penayangan yang berbeda-berbeda,

lebih jelasnya yaitu: pertama, film cerita pendek, film ini berdurasi dibawah

60 menit. Film cerita pendek diproduksi oleh mahasiswa perfilmn dan

pembuat film yang ingin melihat kualitas dari film.

Kedua, film cerita panjang yaitu film yang berdurasi lebih dari 60

menit. Bahkan ada film yang berdurasi samapai 120 menit, misalnya film

India (Heru Effendi, 2002:13)Film Berita

Film cerita dari hasil realita maupun imajinasi sangat membantu

publik untuk melihat peristiwa yang sedang terjadi. Menginformasikan film

Page 10: BAB II KAJIAN TENTANG KOMUNIKASI MASSA, FILM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · setelah diterpa pesan media massa. 2.1.3. Fungsi Komunikasi Massa

25

cerita memiliki waktu kecepatan dari gedung bioskop, lebih cepat dengan

televisi.

2. Film Berita

Film berita adalah film mengenai fakta, peristiwa yang benar-benar

terjadi. Film berita sangat membantu publik untuk melihat peristiwa yang

sedang terjadi. Menginformasikan film berita waktu kecepatan dari gedung

bioskop, lebih cepat dengan televisi.

3. Film Dokumenter

Yaitu sebuah film yang menggambarkan kejadian nyata, kehidupan

dari seseorang, suatu periode dalam kurun sejarah, atau barangkali sebuah

rekaman dari suatu cara hidup makhluk documenter berbentuk rangkuman

perekaman fotografi berdasakan kejadian nyata dan akurat (Gatot Prakoso,

1997:15)

Menurut Onong (2000: 214) titik berat pda film dokumenter adalah

fakta atau peristiwa yang terjadi. Beddanya dengan film berita adalah bahwa

film berita harus mengenai sesuatu yang mempunyai nilai nilai berita (news

value) untuk di hidangkan pada penonton apa adanya dan dalam waktu yang

sangat tergesa-gesa. Karena itu mutunya sering tidak mwmuaskan. Sedang

untuk membuat dokumente dapat dilakukan dengan peminkiran dan

perencanan yang matang.

4. Film Kartun

Page 11: BAB II KAJIAN TENTANG KOMUNIKASI MASSA, FILM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · setelah diterpa pesan media massa. 2.1.3. Fungsi Komunikasi Massa

26

Film kartun adalah film yang menghidupkan gambar-gambar yang

telah dilukis. Tokoh dari film kartu diambil dari tokoh kartun. Dalam

pembuatan film kartun yang terpenting adalah seni lukis.

Pada tahun 1908 film kartun pertama kali diperkenlakan oleh Emile

Cold dari Perancis. Sedangkan sekarang pemutaran film-film kartun banyak

didominasi oleh amerika dengan tokoh-tokoh kartun yang terkenal yaitu

Mickei Mouse dan Donald Duck.

Beberapa jenis film diatas merupakan perkembangan yang luar biasa

dalam seni drama yang memasuki dunia perfilmn yang semakin mengalami

kemajuan. Semakin maju peradaban dunia maka semakin dekat untuk

mengenal Tuhannya.

Film yang sarat dengan simbol-simbol, tanda-tanda, atau icon-icon

akan cenderung menjadi film yang penuh tafsir. Ia justru akan merangsang

timbulnya motivasi untuk mengenal suatu inovasi. Sesuatu yang inovatif,

sidfat aprisiasinya juga tinggi, dengan demikian menawarkan pengetahuan

yang mungkin baru, atau seuatu yang sifatnya mengingatkan kembali pada

pada sesuatu yang pengetahuan yang telah dikenal sebelumnya.hlm12.

Film memiliki kemajuan secara teknis, tapi film tidak hanya

mekanis saja. Ada jiwa dan nuansa didalamnya yang dihidupkan oleh

cerita dan skenario yang memikat (http://www.layarperak.com

/news/articles/2004/index.php?id=1100638670). Sebuah film berurusan

dengan gambaran eksternal, visual, dan auditorial dan konflik-konflik

internal. Ibarat sebuah bangunan, aksi dan gerakan menjadi batu utama bagi

Page 12: BAB II KAJIAN TENTANG KOMUNIKASI MASSA, FILM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · setelah diterpa pesan media massa. 2.1.3. Fungsi Komunikasi Massa

27

pondasi film (Ibnu Setiawan,2003:59). Film yang mengedepankan hasil

dalam pemasaran atau komersial akan selalu mengikuti selera pasar,

meskipun sebuah film adalah merealisasikannya.

Page 13: BAB II KAJIAN TENTANG KOMUNIKASI MASSA, FILM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · setelah diterpa pesan media massa. 2.1.3. Fungsi Komunikasi Massa

28

Manusia di saat melakukan komunikasi mendapatkan tantangan yang

sangat berat ketika berhadapan dengan komunikan yang banyak dalam prosesnya,

maka kebutuhan keserempakan, kecepatan dan kesamaan dalam penyampaian

pesan komunikasi sangat di perhitungkan dalam prosesnya. Kemudian manusia

melengkapi hal-hal yang mendukung proses komunikasi dan dalam

perkembangannya lahir apa yang dinamakan komunikasi massa. Komunikasi

massa merupakan suatu tipe komunikasi yang berbeda dengan komunikasi

lainnya: komunikasi antarpersona dan komunkasi kelompok. Ketika komunikasi

massa lahir, bersamaan dengan terdapatnya sebuah alat mekanik untuk

memperbanyak pesan-pesan komunikasi.

Pesan-pesan komunikasi massa akan dapat dikonsumsi oleh masyarakat

dengan jumlah banyak, maka dalam prosesnya memerlukan media dan salah

satunya adalah film. Film mempunyai fungsi sebagai media massa memiliki

kapasitas untuk memuat pesan yang sama secara serempak dan mempunyai

sasaran yang beragam dari agama, etnis, status, umur dan tempat tinggal. Hal

tersebut sekaligus memerlukan komunikasi massa, untuk menyusun strategi agar

pesan-pesannya dapat mencapai sasaran dengan jumlah yang besar. Maka dari sini

komunikasi massa mempunyai hubungan yang erat dengan film dalm penerpaan

pesan pada khalayak.

Menurut Jalaluddin Rakhmat, ada lima langkah yang dibutuhkan untuk

menyusun dan menyampaikan suatu pesan. Kelima hal tersebut adalah perhatian,

kebutuhan, pemuasan, visualisasi dan tindakan. Bila ingin mempengaruhi orang

lain rebut dahulu perhatiannya. Dselanjutnya bangkitkan kebutuhannya, berikan

Page 14: BAB II KAJIAN TENTANG KOMUNIKASI MASSA, FILM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · setelah diterpa pesan media massa. 2.1.3. Fungsi Komunikasi Massa

29

petunjuk cara memuaskan kebutuhan tersebut, gambarkan dalam pikirannya

mengenai keuntungan dan kerugian yang akan diperoleh bila menerapkan pesan

tersebut, dan akhirnya ia akan terdorong untuk bertindak. Memenuhi kelima hal

tersebut , sangat mudah bagi media film di satu sisi dan di sisi lain media film

memberikan ruang yang luas bagi kreativitas komunikator untuk tercapainya

komunikasi massa yang efektif dan efisien.

2.3. Kajian tentang Dakwah

2.3.1. Pengertian Dakwah

Islam adalah agama dakwah, maksudnya sebagai risalah dari Allah yang

diberikan kepada Nabi Muhammad SAW untuk mengajak kepada seluruh umat

manusia. Kata dakwah, dalam Ilmu Tata Bahasa Arab, kata dakwah berbentuk

sebagai isim masdar. Kata ini berasal dari fi’il (kata kerja) يد عو, دعا Artinya

memanggil, mengajak, dan menyeru (Asmuni Syukir, 1989:17)

Term dakwah apabila dirujuk dalam Al-Qur’an diantaranya adalah:

1. Al-Qur'an Surat Yunus: 25

والله يدعو إلى دار السلام ويهدي من يشاء إلى صراط مستقيم

Artinya : Allah menyeru (manusia) ke Darussalam (surga), dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam).

2. Al-Qur’an Surat An-Nahl : 125

نسأح بالتي هي مادلهجة ونسعظة الحوالمة وبالحكم كببيل رإلى س عادبإن ر دينتهبالم لمأع وهبيله وس نل عض نبم لمأع وه ك

Page 15: BAB II KAJIAN TENTANG KOMUNIKASI MASSA, FILM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · setelah diterpa pesan media massa. 2.1.3. Fungsi Komunikasi Massa

30

Artinya; “ Serulah manusia kepada jalan Tuhan dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik”

3. Al-Qur’an Surat Ali Imran: 104

نكم أمة يدعون إلى الخير ويأمرون بالمعروف وينهون عن ولتكن م المنكر وأولئك هم المفلحون

Artinya; “dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar; mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (Depag, 1985: 93)

Term dakwah apabila dilihat dari istilah terdapat beberapa definisi,

diantaranya yaitu:

Menurut Syeikh Ali Makhfuz (195 2, 17) dakwah adalah: mendorong

manusia agar berbuat kebaikan dan menyeru mereka berbuat kebajikan dan

melarang mereka dari perbuatan mungkar agar mereka mendapat kebahagiaan di

dunia dan akhirat. Sedangkan Prof. Dr. Abu Bakar Aceh (1971) dakwah adalah

perintah mengadakan seruan kepada semua manusia untuk kembali dan hidup

sepanjang ajaran Allah yang benar, dilakukan dengan penuh kebijaksanaan dan

nasehat yang baik. Selanjutnya Prof. H. M. Arifin M. Ed. (1977, 17) dakwah

adalah sesuatu kegiatan ajakan baik lisan, tulisan, tingkah laku dan sebagainya

yang dilakukan dalam usaha mempengaruhi orang lain, baik secara individual

maupun kelompok agar timbul dalam dirinya suatu pengertian, kesadaran sikap,

penghayatan serta pengamalan ajaran agama sebagai pesan (message) yang

disampaikan kepadanya dengan tanpa adanya unsur paksaan (Totok Jumantoro,

2001: 17-18)

Page 16: BAB II KAJIAN TENTANG KOMUNIKASI MASSA, FILM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · setelah diterpa pesan media massa. 2.1.3. Fungsi Komunikasi Massa

31

Melihat beberapa difinisi diatas, maka dakwah berarti suatu aktifitas

dengan cara yang baik berupa membumikan ajaran Islam untuk mendapatkan

kebahagiaan di dunia dan akhirat, tanpa adanya unsur paksaan.

2.1.2. Dasar Hukum Dakwah

Dakwah memiliki dasar hukum, yaitu: Al-Qur’an dan Hadits. Dua sumber

tersebut terdapat dalil yang memiliki tafsiran sebagai perintah untuk berdakwah.

Perintah Allah SWT. agar manusia berdakwah, pertama kali diberikan kepada

Rasul-Nya. Para rasul Allah Swt. mendapat perintah untuk berdakwah, terdapat

dalam Al-Qur’an Surat Al-Maidah ayat 67:

هالترس تلغا بل فمفعت إن لمو كبر من كزل إليا أنلغ مول بسا الراأيهي.

Artinya : “Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya.

Perintah dakwah dalam perkembangannya diberikan kepada seluruh umat

Islam. perintah tersebut terdapat dalam hadis:

فان مل يستطع , فان مل يستطع فبلسانه , من رأى منكم منكر افليغريه بيده وذلك أضعف االميان , فبقلبه

Artinya: “barang siapa diantara kamu melihat kemungkaran, maka hendaklah ia merubah dengan tangannya, apabila tidak mampu (mencegah dengan tangan) maka hendaklah ia merubah dengan lisannya, dan apabila (dengan lisan) tidak mampu maka hendaklah ia merubah dengan hatinya, dan itu selemah – lemah iman”. (Imam nawawi, 1999: 421)

Page 17: BAB II KAJIAN TENTANG KOMUNIKASI MASSA, FILM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · setelah diterpa pesan media massa. 2.1.3. Fungsi Komunikasi Massa

32

2.1.3. Unsur-unsur Dakwah

Dakwah memiliki bebrapa unsure, yaitu sebagai berikut:

a. Subjek dakwah

b. Materi dakwah

c. Metode dakwah

d. Media dakwah

e. Obyek dakwah(Wardi Bachtiar, 1997:32)

1. Subyek

Yang dimaksud dai adalah orang yang melaksanakan dakwah baik

lisan maupun tulisan ataupun perbuatan dan baik secara individu, kelompok

atau berbentuk organisasi atau lembaga.

Dai dalam aktifitas dakwah dilakukan secara individu maupun secara

bersama-sama dengan organisasi dakwah. Sesuai dengan pengertian dakwah

yang menyangkut bidang-bidang yang demikian luas, maka aktifitas dakwah

pada masa kini dan masa yang akan datang membutuhkan penanganan yang

lebih cermat dan perhatian yang lebih serius sesuai dengan perkembangan

zaman yang banyak diwarnai oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi. (M. Aminuddin Sanwar, : 42).

Sedangkan yang berperan sebagai dai atau mubaligh dalam berdawah

dibagi menjadi dua yaitu:

- Secara umum adalah setiap muslim/muslimat yang mukallaf (dewasa)

dimana bagi mereka kewajiban dakwah merupakan suatu yang melekat

tidak terpisahkan dari missionnya sebagai penganut Islam.

Page 18: BAB II KAJIAN TENTANG KOMUNIKASI MASSA, FILM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · setelah diterpa pesan media massa. 2.1.3. Fungsi Komunikasi Massa

33

- Secara khusus adalah mereka yang mengambil keahlian khusus

(mutakhasis) dalam bidang agama Islam yang dikenal dengan panggilan

ulama (Toto Tasmara1987: 41-42).

Adapun umtuk mematangkan pemahaman dan ilmu, maka para dai harus

senantiasa belajar dan membaca. Yusus Al-Qardhawi menyebutkan enam

macam ilmu dan tsaqafah yang harus dipelajari dan dikuasai oleh setiap

dai, yaitu: ilmu-ilmu syariah, ilmu sejarah, ilmu bahasa, ilmu sosial, ilmu

sains dan teknologi dan masalah-masalah yang dengan informasi dan

berita atau masalah-maslah realita (Syaikh Abdurrahman 2002: 13).

2. Obyek dakwah

Obyek atau penerima dakwah terdiri dari seluruh umat manusia yang

berumur sejak lahir sampai umur tak terbatas yang beragama maupun belum

beragama. Dengan mad’u seluruh umat manusia tanpa terkecuali, maka da’i

ketika ingin memberikan pesan dakwah harus lebih dahulu menguasai tema

yang akan dibahas untuk disampaikan pada mad’u. Pesan dakwah harus

efektif dan efisien dengan menyentuh persoalan-persoalan yang melingkupi

umat manusia, lebih-lebih pada era globalisasi saat ini.

Melihat sasaran dakwah yang begitu luas sementara perkembangan

teknologi begitu pesatnya, maka dalam menjalankan dakwah perlu

menggunakan media yang sesuai dengan kelompok sasaran. Klasifikasinya

ditinjau dari umur, status sosial, tingkat pendidikan, dan kebutuhan kelompok

sasaran itu sendiri (Sahal Mahfudh, 2004 : 103)

Page 19: BAB II KAJIAN TENTANG KOMUNIKASI MASSA, FILM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · setelah diterpa pesan media massa. 2.1.3. Fungsi Komunikasi Massa

34

3. Metode Dakwah

Metode dakwah adalah cara-cara yang dipergunakan oleh seorang dai

untuk menyampaikan materi dakwah yaitu Al-Islam atau serentetan kegiatan

untuk mencapai tujuan dakwah (Wardi Bachtiar,1997:34)

Keberhasilan atau kegagalan dakwah bergantung dari bagaimana

memakai metode yang tetap. Dakwah harus mencocokkan metode dengan

mad'u yang akan dijadikan sasaran. Ada beberapa metode yang telah

digunakan oleh dai pertama Nabi Muhammad SAW, maupun penerusnya pada

zaman sekarang, menurut Dzikron Abdullah (1998: 19) metode dakwah terdiri

dari, yaitu:

a. Metode ceramah

Yaitu suatu teknik atau metode dakwah yang banyak diwarnai karekteristik

bicara oleh dai (mubaligh) pada suatu aktifitas dakwah.

b. Metode tanya jawab

Yaitu penyampaian materi dakwah dengan cara mendorong sasarannya untuk

menyatakan suatu masalah yang dirasa belum di mengerti dan subyek

fungsinya sebagai penjawab (Asep Muhyiddin, A. Ahmad Safei, 2002:95)

c. Metode debat (mujadalah)

Yaitu mempertahankan pendapat dan ideologinya agar pendapat dan

ideologinya itu diakui kebenaran dan kehebatannya oleh musuh.

Page 20: BAB II KAJIAN TENTANG KOMUNIKASI MASSA, FILM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · setelah diterpa pesan media massa. 2.1.3. Fungsi Komunikasi Massa

35

d. Metode pendidikan dan pengajaran agama.

Yaitu metode yang pada dasarnya membina dan (melestarikan) fitrah anak

yang dibawa sejak lahir, yakni fitrah beragama(perasaan ber-Tuhan)

e. Metode infiltrasi (sisipan)

Yaitu metode daakwah yang dilaksanakan dengan menyisipkan pesan-pesan

dakwah melalui kegiatan diluar aktivitas dakwah (Dzikron Abdullah, 1998:

19)

Dakwah memasuki abad informasi saat ini dengan melihat mad'u dari desa

kecil sampai desa dunia, memerlukan penanganan yang serius dalam prosesnya.

Unsur-unsur dan hal-hal yang berkaitan dengan dakwah harus dikuasai dengan

srtategi yang tepat, sehingga proses dakwah dapat berjalan lebih efektif.

Penyampaian dakwah ditekankan dengan cara yang lebih baik, cara penuh

kasih sayang (cinta), tidak muncul dari rasa kebencian atau dengan marah dan

menakut-nakuti. Karena, hakekat dakwah adalah bagaimana mengarah dan

membimbing manusia manusia dalam menemukan dan menyadari fitrahnya

sehingga sasaran utamannya adalah jiwa nurani sebagai mata hatinya (Asep

Muhyiddin, A. Ahmad Safei, 2002:74

4. Materi Dakwah

Materi dakwah adalah pesan dakwah yang bersumber dari al-Qur’an dan

Hadits, yaitu meliputi : aqidah, syariah dan akhlak.

Page 21: BAB II KAJIAN TENTANG KOMUNIKASI MASSA, FILM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · setelah diterpa pesan media massa. 2.1.3. Fungsi Komunikasi Massa

36

a. Masalah Akidah

Aqidah secara etimologis adalah ikatan, sangkutan. Dalam pengertian

teknisnya iman atau keyakinan. Karena itu aqidah Islam ditautkan dengan rukun

iman yang menjadi azas seluruh ajaran Islam.

b. Masalah Syariah

Syariah bermakna asal syariat adalah jalan lain ke sumber air. Istilah

syariah berasal dari kata syari’ yang berarti jalan yang harus dilalui setiap muslim.

Dalam pengertian sehari-hari syariah diartikan sebagai hukum. Karena itu syariah

sebagai hukum atau peraturan-peraturan, lahir dengan sumber dari wahyu

mengenai tingkah laku manusia. Syariah dibagi menjadi dua bidang, yaitu ibadah

dan muamalah. Ibadah adalah cara manusia berhubungan dengan Tuhan,

sedangkan muamalah adalah ketetapan Allah yang langsung berhubungan dengan

kehidupan sosial manusia. seperti hukum warisan, berumah tangga, jual beli,

kepemimpinan,dan silaturrahmi.

c. Masalah Akhlak

Akhlak adalah bentuk jamak dari khuluk yang secara etimologis berarti

budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabia. Akhlak bisa berarti positif dan

bisa pula negatif. Yang termasuk positif adalah akhlak yang sifatnya benar,

amanah sabar dan sifat baik lainnya, dengan disebut sebagai akhlak mahmudah.

Sedang yang negatif adalah akhlak yang sifatnya buruk, seperti sombong,

dendam, dengki dan khianat, dengan disebut sebagai akhlak madmumah

Page 22: BAB II KAJIAN TENTANG KOMUNIKASI MASSA, FILM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · setelah diterpa pesan media massa. 2.1.3. Fungsi Komunikasi Massa

37

Materi dakwah yang disampaikan oleh dai harus cocok dengan bidang

keahliannya. Materi juga harus cocok dengan dengan metode media serta obyek

dakwahnya (Wardi Bakhtiar, 1997:34).

5. Media Dakwah

Media dakwah adalah peralatan yang dipergunakan untuk menyampiakan

materi dakwah (Wardi Bachtiar, 1997:35), alat-alat tersebut antara lain adalah:

a. Dakwah melalui saluran lisan.

Maksudnya adalah dakwah secara langsung dimana dai menyampaikan ajakan

dakwahnya kepada mad’u. Contohnya dakwah dengan ceramah atau diskusi

b. Dakwah melaui saluran tertulis.

Maksudnya adalah kegiatan dakwah yang dilakukan melalui tulisan-tulisan,

seperti dakwah dengan membuat buku bacaan, surat kabar dan artikel

c. Dakwah melalui alat-alat audial

Alat-alat audial adalah alat-alat yang dapat dinikmati melalui dengan melalui

indera pendengaran. Semua alat yang dapat dipakai dan dapat dinikmati

dengan pendengaran, diantaranya: radio, casset tape recorder.

d. Dakwah melalui alat-alat audio visual

Audio visual adalah pelatan untuk menyampaikan pesan dakwah yang dapat

dinikmati dengan pendengaran dan penglihatan. Diantara alat-alat audio visual

yaitu: TV, seni drama, film dan lain sebagainya. Jadi kegiatan dakwah melalui

media audio visual yaitu berupa penerpaan materi dakwah yang ditijukan

kepada mad’u tanpa langsung bertatap muka.

Page 23: BAB II KAJIAN TENTANG KOMUNIKASI MASSA, FILM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · setelah diterpa pesan media massa. 2.1.3. Fungsi Komunikasi Massa

38

e. Dakwah melalui keteladanan

Maksudnya adalah dakwah dengan memberi contoh dari pesan yang telah

disampaikan.

Dakwah memasuki abad informasi saat ini dengan melihat mad'u dari desa

kecil sampai desa dunia, memerlukan penanganan yang serius dalam prosesnya.

Unsur-unsur dan hal-hal yang berkaitan dengan dakwah harus dikuasai dengan

srtategi yang tepat, sehingga proses dakwah dapat berjalan efektif.

Penyampaian dakwah ditekankan dengan cara yang lebih baik, cara penuh

kasih sayang (cinta), tidak muncul dari rasa kebencian atau dengan marah dan

menakut-nakuti. Karena, hakekat dakwah adalah bagaimana mengarahkan dan

membimbing manusia dalam menemukan dan menyadari fitrahnya sehingga

sasaran utamannya adalah jiwa nurani sebagai mata hatinya (Asep Muhyiddin, A.

Ahmad Safei, 2002:74)

Di samping itu konsep dan strategi dakwah harus diarahkan pada

pemecahan berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat di lapangan. Dakwah

dalam pemecahan masalah diharapkan menghasilkan tiga kondisi

1. Tumbuhnya kepercayaan dan kemandirian umat serta masyarakat sehingga

berkembang sikap optimis;

2. Tumbuhnya kepercayaan terhadap kegiatan dakwah guna mencapai tujuan

kehidupan yang lebih ideal.

3. Berkembangnya suatu kondisi sosio-ekonomi-iptek sebagai landasan

peningkatan kualitas hidup, atau peningkatan kualitas sumber daya umat

A(Asep Muhyiddin, Agus Ahmad Safei, 2002:40-41)

Page 24: BAB II KAJIAN TENTANG KOMUNIKASI MASSA, FILM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · setelah diterpa pesan media massa. 2.1.3. Fungsi Komunikasi Massa

39