12
27 Universitas Kristen Petra BAB II PERANCANGAN TAPAK 2.1 Lokasi Proyek Fasilitas Kerajinan Batik Seperti diketahui sebelumnya, di Surabaya belum ada fasilitas sejenis yang khusus untuk menampung fasilitas kerajinan batik tulis seluruh Indonesia. Di Surabaya biasanya hanya berupa rumah tinggal kecil yang sekaligus dimanfaatkan untuk membuat batik dalam skala kecil dengan pembuatan jenis batik tertentu saja. Surabaya dipilih sebagai wadah bagi pengrajin batik yang ada di Indonesia, karena Surabaya termasuk kota terbesar kedua dengan masyarakat yang majemuk. Jadi melalui fasilitas ini diharapkan Surabaya dapat dikenal menjadi tempat dimana masyarakat dapat melihat berbagai macam seni batik tulis di Indonesia. Dari Studi literatur serta survei yang telah dilakukan, diperoleh kriteria pemilihan tapak untuk fasilitas ini, antara lain : Memiliki aksesibilitas yang tinggi, yang berarti mudah dijangkau tertutama oleh pengunjung dari dalam maupun luar kota, mengingat fasilitas ini berupa kerajinan batik tulis Indonesia. Aksesibilitas tinggi dapat diperoleh dari sistem infrastruktur yang baik serta memiliki beragam fasilitas umum lainnya di kawasan tersebut. Sesuai dengan perencanaan tata kota, yaitu berupa kawasan perdagangan dan jasa serta fasilitas umum, termasuk kemungkinan perkembangan di masa yang akan datang. Tersedia lahan yang cukup luas untuk menampung fasilitas ini, termasuk pemberian ruang terbuka hijau yang cukup. Dekat dengan fasilitas umum lainnya, supaya keberadaan fasilitas ini dapat saling mendukung.

BAB II PERANCANGAN TAPAK 2.1 Lokasi Proyek Fasilitas ... · PERANCANGAN TAPAK 2.1 Lokasi Proyek Fasilitas Kerajinan Batik Seperti diketahui sebelumnya, di Surabaya belum ada fasilitas

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II PERANCANGAN TAPAK 2.1 Lokasi Proyek Fasilitas ... · PERANCANGAN TAPAK 2.1 Lokasi Proyek Fasilitas Kerajinan Batik Seperti diketahui sebelumnya, di Surabaya belum ada fasilitas

27 Universitas Kristen Petra

BAB II

PERANCANGAN TAPAK

2.1 Lokasi Proyek Fasilitas Kerajinan Batik

Seperti diketahui sebelumnya, di Surabaya belum ada fasilitas sejenis yang

khusus untuk menampung fasilitas kerajinan batik tulis seluruh Indonesia. Di

Surabaya biasanya hanya berupa rumah tinggal kecil yang sekaligus dimanfaatkan

untuk membuat batik dalam skala kecil dengan pembuatan jenis batik tertentu saja.

Surabaya dipilih sebagai wadah bagi pengrajin batik yang ada di Indonesia,

karena Surabaya termasuk kota terbesar kedua dengan masyarakat yang majemuk.

Jadi melalui fasilitas ini diharapkan Surabaya dapat dikenal menjadi tempat

dimana masyarakat dapat melihat berbagai macam seni batik tulis di Indonesia.

Dari Studi literatur serta survei yang telah dilakukan, diperoleh kriteria

pemilihan tapak untuk fasilitas ini, antara lain :

Memiliki aksesibilitas yang tinggi, yang berarti mudah dijangkau tertutama

oleh pengunjung dari dalam maupun luar kota, mengingat fasilitas ini berupa

kerajinan batik tulis Indonesia. Aksesibilitas tinggi dapat diperoleh dari

sistem infrastruktur yang baik serta memiliki beragam fasilitas umum

lainnya di kawasan tersebut.

Sesuai dengan perencanaan tata kota, yaitu berupa kawasan perdagangan

dan jasa serta fasilitas umum, termasuk kemungkinan perkembangan di

masa yang akan datang.

Tersedia lahan yang cukup luas untuk menampung fasilitas ini, termasuk

pemberian ruang terbuka hijau yang cukup.

Dekat dengan fasilitas umum lainnya, supaya keberadaan fasilitas ini dapat

saling mendukung.

Page 2: BAB II PERANCANGAN TAPAK 2.1 Lokasi Proyek Fasilitas ... · PERANCANGAN TAPAK 2.1 Lokasi Proyek Fasilitas Kerajinan Batik Seperti diketahui sebelumnya, di Surabaya belum ada fasilitas

28

Universitas Kristen Petra

2.2 Kriteria Lokasi Proyek

Lokasi yang dipilih untuk bangunan ini didaerah Surabaya Pusat karena

didasarkan pada pertimbangan sebagai berikut:

Terletak di pusat kota, di kawasan yang cukup bersejarah bagi warga

Surabaya (cukup dikenal) dan merupakan jalan raya primer yang dilalui oleh

banyak orang.

Cukup strategis, berada pada jalan umum karena merupakan fasilitas yang

dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat.

Memiliki kondisi jalan raya, trotoar, dan jalur pedestrian yang baik

sehingga diperkirakan bukan hanya ramai oleh pengguna kendaraan namun

juga pejalan kaki yang dapat menikmati fasilitas ini.

Berada pada kawasan Surabaya yang sudah dikenal sejak dulu sehingga

kawasan tersebut menjadi penanda tersendiri bagi setiap penggunanya

( mudah untuk diingat).

Berada pada kawasan yang cukup nyaman, dengan kata lain keamanannya

terjaga, kebersihannya terjamin (bukan pada lingkungan kumuh), serta

bebas banjir.

Fasilitas ini diharapkan menjadi salah satu tujuan wisata sekaligus sarana

edukatif yang baik bagi warga Surabaya maupun bagi masyarakat lain.

Melalui kriteria di atas, lokasi yang dipilih adalah di jalan Tunjungan

( sebelah Hotel Majapahit), karena pertimbangan sebagai berikut :

Belum terdapat fasilitas seperti ini.

Sebagai bangunan baru, maka dibutuhkan sesuatu yang bisa menjadi

penanda yang mencolok untuk memudahkan pembuatan peta mental bagi

masyarakat. Bangunan Monumen Pers Seiko, Tunjungan Plaza, serta

adanya bangunan bersejarah Hotel Majapahit dapat digunakan dengan

mudah untuk mengingat lokasi yang ingin dicapai.

Mengingat fungsi bangunan ini nantinya bersifat rekreasi, edukatif,

komersial, maka sangat cocok dengan letaknya yang dekat dengan sarana

perbelanjaaan (Tunjungan Plaza 4) dan hotel ( Hotel Majapahit, Hotel

Page 3: BAB II PERANCANGAN TAPAK 2.1 Lokasi Proyek Fasilitas ... · PERANCANGAN TAPAK 2.1 Lokasi Proyek Fasilitas Kerajinan Batik Seperti diketahui sebelumnya, di Surabaya belum ada fasilitas

29

Universitas Kristen Petra

Sheraton) di mana ramai oleh orang-orang sebagai tempat berkumpul dan

berinteraksi sosial.

Kondisi jalan yang cukup lebar dan baik dengan arus kendaraan cukup,

aksesibilitas yang tinggi, sehingga sarana pengguna tidak terhambat.

Berada di kawasan bebas banjir, jauh dari daerah industri dan sumber

kebisingan.

Telah ada jaringan listrik, air bersih, drainase, dan telekomunikasi.

Tapak merupakan tempat perdagangan dan jasa, sesuai peraturan dari Tata

Kota Surabaya.

2.3 Lokasi Terpilih

Gambar

Berada pada ujung jalan Tunjungan yang berbatasan dengan jalan Gubernur

Suryo, tepatnya di sebelah Hotel Majapahit. Site ini dipilih berdasarkan lokasinya

yang terletak pada area CBD Surabaya dan dekat dengan keramaian, serta

memiliki kriteria di atas.

Gambar 2.1: Lokasi Site

Sumber: Google Earth (7o15’41.28” S 112

o44’24.27” T)

Page 4: BAB II PERANCANGAN TAPAK 2.1 Lokasi Proyek Fasilitas ... · PERANCANGAN TAPAK 2.1 Lokasi Proyek Fasilitas Kerajinan Batik Seperti diketahui sebelumnya, di Surabaya belum ada fasilitas

30

Universitas Kristen Petra

2.4 Pencapaian Lokasi Site

Lokasi tapak berada pada Jalan Tunjungan (Sebelah Hotel Majapahit) dengan

pencapaian sebagai berikut :

Utara : Jl. Pahlawan – Jl. Kembang Jepun – Jl. Bubutan – Jl. Undaan – Jl

Tunjungan.

Timur : Jl. Kertajaya – Jl Sulawesi – Jl Gubeng – Jl Darmo – Jl. Embong

Malang – Jl Blauran – Jl. Praban – Jl Tunjungan.

Selatan : Jl. Achmad Yani – Jl. Wonokromo – Jl. Darmo – jl. Embong

Malang – Jl. Blauran – Jl. Praban – Jl. Tunjungan.

Barat : Jl. HR Mohammad – Jl. Mayjend Sungkono – Jl. Darmo – Jl.

Embong Malang – Jl. Blauran – Jl. Praban – Jl. Tunjungan.

2.5 Lokasi dan Kondisi Lahan

2.5.1 Data Site

Lokasi : Jalan Tunjungan (sebelah Hotel Majapahit)

Distrik : Genteng Alon-alon Contong

Kelurahan : Genteng

Kecamatan : Genteng

Unit Pengembangan : Surabaya Pusat

Kotamadya : Surabaya

Propinsi : Jawa Timur

Luas site : ± 12.000 m2

Lebar jalan : 17,6m

Trotoar : 2,5m

Saluran tepi : 0,7m

Jaringan jalan : lokal primer

Batas site : Utara = Hotel Majapahit

Selatan = Ruko (tidak berfungsi)

Barat = Monumen Pers (Seiko)

Timur = Perumahan

Page 5: BAB II PERANCANGAN TAPAK 2.1 Lokasi Proyek Fasilitas ... · PERANCANGAN TAPAK 2.1 Lokasi Proyek Fasilitas Kerajinan Batik Seperti diketahui sebelumnya, di Surabaya belum ada fasilitas

31

Universitas Kristen Petra

2.5.2 Topografi

Kemiringan tanah : 0 – 2%.

Kedalaman efektif : 90cm.

Erosi : tidak ditemukan.

Jenis tanah : alluvial kelabu (endapan sungai atau pantai).

Tebal tanah : 10 - 18cm.

Kondisi : - Permeabilitas lambat

- Produktivitas bervariasi

- Merupakan tanah lempung/ liat

- Tingkat plastisitas relatif tinggi

2.5.3 Klimatologi

Temperatur udara : rata-rata 28,6, minimum 23,1; maximum 34,1.

Kelembaban udara : rata-rata 70%; minimum 43%; maximum 97%.

Tekanan udara : rata-rata 1009,4 mbs.

Curah hujan : 131 mm.

Intensitas matahari : 73% per bulan.

Kecepatan angin : rata-rata 6 knot.

2.5.4 Peraturan yang Berlaku Pada Tapak

KDB : Street Oriented Building = 40 – 60%

Block System Building = 40 – 50%

KLB : Street Oriented Building = 150 %

Block System Building = 110%

GSB : 0

Tinggi maks : Street Oriented Building = 3 lantai

Block System Building = 20 lantai

Page 6: BAB II PERANCANGAN TAPAK 2.1 Lokasi Proyek Fasilitas ... · PERANCANGAN TAPAK 2.1 Lokasi Proyek Fasilitas Kerajinan Batik Seperti diketahui sebelumnya, di Surabaya belum ada fasilitas

32

Universitas Kristen Petra

2.5.5 Tata Guna Lahan

Rencana guna lahan pada kawasan ini berupa Perdagangan dan jasa,

sehingga site cocok untuk dimanfaatkan sebagai fasilitas kerajinan batik, karena

selain sarana wisata dan edukasi, fasilitas ini juga bersifat komersial, menjual

hasil seni batik tulis yang telah dibuat.

2.6 Analisa

2.6.1 Analisa Urban

Analisa Urban merupakan analisa yang mencakup sekitar site secara

keseluruhan pada suatu kawasan tertentu.

2.6.1.1 Sirkulasi dan Aksesibilitas

Gambar 2.2: Sirkulasi kendaraan pada tapak

Masalah yang dihadapi pada lokasi site yaitu kondisi jalan yang padat

hampir setiap saat, serta tepat di depan persimpangan jalan, sehingga sisi site yang

berhadapan dengan jalan Tunjungan yang terbatas ini sebaiknya dimanfaatkan

dengan baik supaya dapat menarik penguna jalan yang berada pada kawasan

tersebut. Jl Kenari pada saat survei lokasi site tidak diaktifkan (ditutup), maka

dalam perencanaan fasilitas ini, jl. Kenari akan dimanfaatkan untuk

menghubungkan site dengan jl. Simpang Dukuh supaya aksesibilitas lebih baik

dan dapat dimanfaatkan untuk sirkulasi keluar dan masuk kendaraan pada site,

yang dapat memecah kepadatan jl. Tunjungan yang telah ada.

Page 7: BAB II PERANCANGAN TAPAK 2.1 Lokasi Proyek Fasilitas ... · PERANCANGAN TAPAK 2.1 Lokasi Proyek Fasilitas Kerajinan Batik Seperti diketahui sebelumnya, di Surabaya belum ada fasilitas

33

Universitas Kristen Petra

Solusi yang dapat dicapai yaitu dengan merancang akses masuk & keluar

site (untuk kendaraan) yang berada pada jl. Tunjungan sekaligus Jl. Kenari serta

peletakannnya yang sejauh mungkin dari daerah persimpangan karena daerah

tersebut arus kendaraan cenderung melambat sehingga terjadi kepadatan di daerah

sana.

2.6.1.2 Aktifitas Pendukung

Kawasan Surabaya pusat ini memiliki cukup banyak fasilitas pendukung yaitu :

Hotel , sebagai tempat tinggal sementara bagi pengguna fasilitas,

khususnya pengunjung dari luar Surabaya, baik wisatawan lokal maupun

manca negara.

Gambar 2.3 : Hotel Majapahit Gambar 2.4: Hotel Sheraton

Perbankan, membantu berkembangnya perekonomian kawasan tersebut.

Gambar 2.5: Bank Ekonomi Gambar 2.6: RaboBank

Page 8: BAB II PERANCANGAN TAPAK 2.1 Lokasi Proyek Fasilitas ... · PERANCANGAN TAPAK 2.1 Lokasi Proyek Fasilitas Kerajinan Batik Seperti diketahui sebelumnya, di Surabaya belum ada fasilitas

34

Universitas Kristen Petra

Kantor, fasilitas umum yang juga berperan menghidupkan suasana

kawasan ini.

Sentra perbelanjaan, fasilitas umum yang dapat menarik masyarakat

banyak untuk datang ke kawasan ini.

Gambar 2.7: Siola

Gambar 2.8: Tunjungan Plaza Gambar 2.9: BG Junction

Page 9: BAB II PERANCANGAN TAPAK 2.1 Lokasi Proyek Fasilitas ... · PERANCANGAN TAPAK 2.1 Lokasi Proyek Fasilitas Kerajinan Batik Seperti diketahui sebelumnya, di Surabaya belum ada fasilitas

35

Universitas Kristen Petra

2.6.1.3 Penanda lingkungan

Kawasan ini memiliki Penanda lingkungan yang cukup beragam, mulai dari

monumen , bangunan bersejarah, sampai papan reklame yang bersifat komersial.

Kawasan yang cukup lama dikenal khususnya oleh warga Surabaya ini memiliki

beberapa bangunan yang cukup bersejarah dan dijadikan sebagai peta mental

untuk menunjukkan lokasi tersebut. Hal ini merupakan potensi site yang baik

karena masyarakat dapat dengan mudah mengingat lokasi dari fasilitas kerajinan

batik tulis ini.

Sayangnya keberadaan penanda lingkungan berupa reklame ini tidak diatur

dengan baik, sehingga jika terlalu banyak papan reklame justru akan

membingunkan atau bahkan menutup jarak pandang / menutup rambu- rambu

jalan

Gambar2.10: Reklame jl Tunjungan

2.6.1.4 Guna Lahan

Guna lahan yang bersifat komersial yaitu: Sentra Perbelanjaan (Sogo, Plaza

Tunjungan, Shopping Street, Siola, BG Junction), perbankan (Bank Ekonomi,

Bank Mega, RaboBank, Bank Danamon), perkantoran (Gedung Empire, Kantor

Pertahanan Nasional), Hotel (Hotel Shertaton, Hotel JW Marriot, Hotel

Majapahit). Sedangkan Guna lahan yang bersifat non komersial berupa

perumahan penduduk sekitar.

Guna Lahan kawasan ini didominasi oleh fasilitas umum dan komersial, hal

ini mendukung fasilitas batik yang akan dihadirkan di lokasi site, karena kawasan

ini sudah cukup terkenal, dan memiliki aksesibilitas yang tinggi, sehingga

masyarakat umum dapat menikmati fasilitas ini (cukup strategis) .

Page 10: BAB II PERANCANGAN TAPAK 2.1 Lokasi Proyek Fasilitas ... · PERANCANGAN TAPAK 2.1 Lokasi Proyek Fasilitas Kerajinan Batik Seperti diketahui sebelumnya, di Surabaya belum ada fasilitas

36

Universitas Kristen Petra

2.6.2 Analisa Site

2.6.2.1 Kebisingan

Gambar 2.11: Daerah tingkat kebisingan tinggi

Kebisingan paling besar terjadi di sepanjang jl. Tunjungan, yang merupakan

jalan yang cukup ramai hampir setiap saat. Kondisi ini juga mengakibatkan polusi

dari kendaraan bermotor.

Salah satu solusi yang dapat dicapai yaitu dengan mencegah fungsi site yang

membutuhkan ketenangan untuk diletakkan di dekat jl. Tunjungan.

2.6.2.2 Arah Angin

Gambar 2.12: Jalur arah angin pada site

Masalah yang timbul yaitu bentuk site yang memanjang dari Timur ke Barat,

sehingga aliran angin dapat sebagian terhalang oleh bangunan.

Page 11: BAB II PERANCANGAN TAPAK 2.1 Lokasi Proyek Fasilitas ... · PERANCANGAN TAPAK 2.1 Lokasi Proyek Fasilitas Kerajinan Batik Seperti diketahui sebelumnya, di Surabaya belum ada fasilitas

37

Universitas Kristen Petra

Pemanfaatan sirkulasi angin sebagai ventilasi yang baik untuk bangunan yang

membutuhkan, tetapi perlu juga menghindari debu kotoran udara, karena fasilitas

ini berkaitan dengan kain batik

2.6.2.3 Orientasi

Gambar 2.13: Orientasi matahari terhadap site

Sisi site entrance yang menghadap jl. Tunjungan berada pada sisi Barat

(cukup panas). Sehingga penempatan ruang dan alat pembayangan yang akan

didesain perlu diatur supaya kondisi ruang dapat optimal.

Memberikan penghalang cahaya supaya radiasi matahari tidak sampai

mengganggu fasilitas site. Tetapi perlu memperhatikan daerah depan site supaya

dapat menarik perhatian pengguna jalan.

2.6.3 Analisa Zoning

Gambar 2.14: Analisa Zoning

Page 12: BAB II PERANCANGAN TAPAK 2.1 Lokasi Proyek Fasilitas ... · PERANCANGAN TAPAK 2.1 Lokasi Proyek Fasilitas Kerajinan Batik Seperti diketahui sebelumnya, di Surabaya belum ada fasilitas

38

Universitas Kristen Petra

Zoning pada bangunan ini berdasarkan kondisi site dan analisa urban

yang telah dibahas sebelumnya. Zoning ruang berperan penting dalam

perencanaan fasilitas batik tulis ini karena fasilitas ini memiliki banyak ruang

dengan karakter ruang yang berbeda- beda. Bentuk site yang memanjang dari kiri

ke kanan, juga menentukan potensi dan fungsi ruang yang ada sehingga antara site

dan bangunan terjadi komposisi yang baik.

Fasilitas ini dirancang dengan ketinggian tiga lantai untuk

memaksimalkan fungsi site, mengingat lokasi site yang cukup mahal serta

kebutuhan fungsi ruang yang cukup banyak.

Zoning pada fasilitas ini berupa zoning publik, semi publik, non publik,

serta zoning servis. Zoning publik berupa lobi, galeri batik yang bersifat komersial,

retail, restoran, serta sarana parkir pengunjung.

2.6.4 Analisa dalam bangunan

Kenyamanan ruang gerak berpengaruh pada jumlah pengunjung serta

luasan ruang yang tersedia supaya ruang yang terpakai dapat efisien. Kenyamanan

ruang gerak erat kaitannya dengan sirkulasi pengunjung supaya fasilitas ini

memiliki alur ruang yang jelas.

Khusus pada workshop batik, para pengrajin batik membutuhkan luasan

yang cukup besar (1,5 x 1,5 m) untuk tiap orang dalam membatik. Tetapi setiap

pembatik juga perlu interaksi sosial dengan sesama seniman batik.

Solusinya yaitu dengan pembuatan modul radial (melingkar) yang berisi

tiap 4 seniman batik yang mengelilingi 1 wajan yang berisi malam, hal ini

bertujuan menghemat tempat dan malam, sekaligus tiap seniman dapat

berinteraksi sosial di tiap kelompoknya.

Gambar 2.15: Peletakan wajan serta posisi pengrajin batik