25
1 BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian Gangguan hubungan sosial merupakan suatu gangguan hubungan interpersonal yang terjadi akibat adanya kepribadian yang tidak fleksibel dan menimbulkan perilaku maladaptif dan mengganggu fungsi seseorang dalam berhubungan sosial. Tiap individu mempunyai potensi untuk terlibat dalam hubungan sosial pada berbagai tingkat hubungan yaitu hubungan intim biasa sampai hubungan saling ketergantungan. Individu tidak mampu memenuhi kebutuhan tanpa adanya hubungan dengan lingkungan sosial. Oleh karena itu individu perlu membina hubungan interpersonal (Teguh, 2009). Kepuasan hubungan dapat dicapai jika individu terlibat secara aktif dalam proses berhubungan. Peran serta yang tinggi dalam berhubungan serta respon lingkungan yang positif akan meningkatkan rasa memiliki, kerja sama, hubungan timbal balik yang sinkron. Peran serta dalam proses hubungan dapat berfluktuasi sepanjang rentang tergantung dan artinya suatu saat individu tergantung pada orang lain dan suatu saat orang lain akan tergantung pada individu (Stuart, 2006). Isolasi sosial merupakan kondisi kesendirian yang dialami oleh individu dan diterima sebagai ketentuan oleh orang lain dan sebagai suatu keadaan yang negatif dan mengancam (Townsend, 1998) dan ada juga pendapat yang mengemukakan bahwa isolasi social merupakan pengabaian

BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-afriliarah... · pendapat yang mengemukakan bahwa isolasi social merupakan

  • Upload
    haque

  • View
    221

  • Download
    5

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-afriliarah... · pendapat yang mengemukakan bahwa isolasi social merupakan

1

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian

Gangguan hubungan sosial merupakan suatu gangguan hubungan

interpersonal yang terjadi akibat adanya kepribadian yang tidak fleksibel dan

menimbulkan perilaku maladaptif dan mengganggu fungsi seseorang dalam

berhubungan sosial. Tiap individu mempunyai potensi untuk terlibat dalam

hubungan sosial pada berbagai tingkat hubungan yaitu hubungan intim biasa

sampai hubungan saling ketergantungan. Individu tidak mampu memenuhi

kebutuhan tanpa adanya hubungan dengan lingkungan sosial. Oleh karena itu

individu perlu membina hubungan interpersonal (Teguh, 2009).

Kepuasan hubungan dapat dicapai jika individu terlibat secara aktif

dalam proses berhubungan. Peran serta yang tinggi dalam berhubungan serta

respon lingkungan yang positif akan meningkatkan rasa memiliki, kerja sama,

hubungan timbal balik yang sinkron. Peran serta dalam proses hubungan

dapat berfluktuasi sepanjang rentang tergantung dan artinya suatu saat

individu tergantung pada orang lain dan suatu saat orang lain akan tergantung

pada individu (Stuart, 2006).

Isolasi sosial merupakan kondisi kesendirian yang dialami oleh

individu dan diterima sebagai ketentuan oleh orang lain dan sebagai suatu

keadaan yang negatif dan mengancam (Townsend, 1998) dan ada juga

pendapat yang mengemukakan bahwa isolasi social merupakan pengabaian

Page 2: BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-afriliarah... · pendapat yang mengemukakan bahwa isolasi social merupakan

2

hubungan interpersonal, Individu tidak mempunyai keinginan untuk

berinteraksi sosial dan lebih senang melakukan aktivitas soliter/menyendiri

(Copel, 2007).

Isolasi sosial adalah terjadinya pemutusan proses hubungan terkait

erat dengan dengan ketidakpuasan individu terhadap proses hubungan yang

disebabkan kurangnya peran serta respon lingkungan yang negatif. Kondisi

dapat mengembangkan rasa tidak percaya diri dan keinginan untuk

menghindari dari orang lain (rasa tidak percaya dengan orang lain). Pada

pasien dengan perilaku menarik diri sering melakukan kegiatan yang

ditujukan untuk mencapai pemuasan diri, dimana pasien melakukan usaha

untuk melindungi diri sehingga pasien jadi pasif dan berkepribadian

kaku,pasien menarik diri juga melakukan pembatasan (isolasi diri), termasuk

juga kehidupan emosionalnya, semakin sering pasien menarik diri,semakin

banyak kesulitan yang dialami dalam mengembangkan hubungan sosial dan

emosional dengan orang lain (Stuart & Sundeen, 1998).

Penarikan diri (withdrawl) adalah suatu tindakan melepaskan diri, baik

perhatian maupun minatnya terhadap lingkungan sosial secara langsung/

isolasi sosial (Depkes, 1989).

Menarik diri merupakan suatu keadaan dimana seseorang menemukan

kesulitan berpartisipasi dalam kuantitas dan kualitas tidak efektif dari

pertukaran sosial. Isolasi sosial merupakan keadaan kesepian yang dialami

seseorang karena orang lain dianggap menyatakan sikap negatif atau

mengancam dirinya (Townsend, 2011).

Page 3: BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-afriliarah... · pendapat yang mengemukakan bahwa isolasi social merupakan

3

Menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi

dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang, merasa kehilangan

kedekatan dengan orang lain dan tidak bisa berbagi pikiran dan perasaannya

(Rawlins, 1993).

Individu merasa kehilangan teman dan tidak mempunyai kesempatan

untuk membagi pikiran, perasaan dan pengalaman serta mengalami kesulitan

berinteraksi secara spontan dengan orang lain. Individu yang demikian

berusaha untuk mengatasi ansietas yang berhubungan dengan kesepian, rasa

takut, kemarahan, malu, rasa bersalah dan merasa tidak aman dengan

berbagai respon. Respon yang terjadi dapat berada pada rentang adaptif

sampai maladaptif (Stuart, 2006).

B. Rentang Respon Sosial

Rentang Respon Sosial

Respon adaptif ResponMaladaptif

Solitut Kesepian Manipulasi

Otonomi Menarik Diri Impulsif

Kebersamaan Ketergantungan Narkisisme

Saling Ketergantungan

Sumber : (Stuart, 2006)

Page 4: BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-afriliarah... · pendapat yang mengemukakan bahwa isolasi social merupakan

4

Keterangan dari rentang respon sosial

Respon adaptif adalah respon individu dalam menyelesaikan

dengan cara yang dapat diterima oleh norma masyarakat. Respon

maladaptif adalah respon individu dalam menyelesaikan masalah

dengan cara yang bertentangan dengan norma agama dan

masyarakat. Respon ini meliputi (Teguh, 2009):

1. Solitude (menyendiri)

Merupakan respon yang dilakukan individu untuk

merenungkan apa yang telah terjadi atau dilakukan dan

suatu cara mengevaluasi diri dalam menentukan rencana-

rencana.

2. Autonomy atau otonomi

Merupakan kemampuan individu dalam menentukan dan

menyampaikan ide, pikiran, perasaan dalam hubungan

sosial. Individu mampu menetapkan untuk interdependen

dan pengaturan diri.

3. Mutuality atau kebersamaan

Merupakan kemampuan individu untuk saling pengertian,

saling memberi, dan menerima dalam hubungan

interpersonal.

Page 5: BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-afriliarah... · pendapat yang mengemukakan bahwa isolasi social merupakan

5

4. Interdependen atau saling ketergantungan

Merupakan suatu hubungan saling ketergantungan,

saling tergantung antar individu dengan orang lain

dalam membina hubungan interpersonal.

5. Kesepian

Kondisi dimana seseorang merasa sendiri, sepi, tidak

adanya perhatian dengan orang lain atau lingkungannya.

6. Menarik Diri

Kondisi dimana seseorang tidak dapat mempertahankan

hubungan dengan orang lain atau lingkungannya.

7. Manipulasi

Merupakan gangguan sosial dimana individu cenderung

berorientasi pada diri sendiri. Tingkah laku mengontrol

digunakan sebagai pertahanan terhadap kegagalan atau

frustasi dan dapat menjadi alat untuk berkuasa kepada

orang lain.

8. Impulsif

Merupakan respon sosial yang ditandai dengan individu

sebagai subyek yang tidak dapat diduga, tidak dapat

dipercaya, tidak mampu merencanakan, tidak mampu

untuk belajar dari pengalaman, dan miskin penilaian.

Page 6: BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-afriliarah... · pendapat yang mengemukakan bahwa isolasi social merupakan

6

9. Narsisisme

Respon sosial ditandai dengan Individu memiliki

tingkah laku egosentris, harga diri yang rapuh, terus

menerus berusaha mendapat penghargaan dan mudah

marah jika tidak mendapat dukungan dari orang lain.

10. Isolasi sosial

Adalah keadaan dimana individu mengalami penurunan

atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi

dengan orang lain disekitarnya.

C. Penyebab

Penyebab dari menarik diri adalah harga diri rendah yaitu perasaan negatif

terhadap diri sendiri, hilang kepercayaan diri, merasa gagal mencapai

keinginan yang ditandai dengan adanya perasaan malu terhadap diri sendiri,

rasa bersalah terhadap diri sendiri, gangguan hubungan sosial, merendahkan

martabat, percaya diri kurang dan juga dapat menciderai diri sendiri

(Carpenito, 2006). Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan timbulnya

menarik diri, adapun faktor tersebut antara lain:

Page 7: BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-afriliarah... · pendapat yang mengemukakan bahwa isolasi social merupakan

7

1. Factor predisposisi

Faktor predisposisi pada gangguan isolasi sosial menarik diri yaitu

(Teguh, 2009):

a. Faktor perkembangan

Pada setiap tahap tumbuh kembang terdapat tugas-tugas

perkembangan yang harus terpenuhi. Apabila tugas tersebut tidak

terpenuhi maka akan mempengaruhi hubungan sosial. Misalnya anak

yang kurang kasih sayang, dukungan, perhatian dan kehangatan dari

orang tua akan memberikan rasa tidak aman dan menghambat rasa

percaya.

b. Faktor Biologis

Organ tubuh dapat mempengaruhi terjadinya gangguan hubungan

sosial. Misalnya kelainan struktur otak dan struktur limbic di duga

menyebabkan skizofrenia. Pada klien skizofrenia terdapat gambaran

struktur otak yang abnormal: otak atrofi, perubahan ukuran dan

bentuk sel limbic di daerah kortikal.

c. Faktor sosial budaya

Norma-norma yang salah di dalam keluarga atau lingkungan dapat

menyebabkan gangguan hubungan sosial. Misalkan pada klien

lansia, cacat, dan penyakit kronis yang disingkirkan dari lingkungan.

d. Faktor komunikasi dalam keluarga

Gangguan komunikasi dalam keluarga merupakan faktor pendukung

terjadinya gangguan dalam hubungan sosial. Dalam teori ini yang

Page 8: BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-afriliarah... · pendapat yang mengemukakan bahwa isolasi social merupakan

8

termasuk masalah dalam berkomunikasi sehingga menimbulkan

ketidak jelasan (double bind) yaitu suatu keadaan dimana seorang

anggota keluarga menerima pesan yang saling bertentangan dalam

waktu bersamaan atau ekspresi emosi yang tinggi dalam keluarga

yang menghambat untuk berhubungan dengan lingkungan diluar

keluarga.

2. Faktor Presipitasi

a. Stressor Sosial Budaya

Adalah stress yang ditimbulkan oleh sosial dan budaya masyarakat.

Kejadian atau perubahan dalam kehidupan sosial-budaya memicu

kesulitan berhubungan dengan orang lain dan cara berperilaku.

b. Stressor Psikologis

Adalah stres yang disebabkan karena kecemasan yang berkepanjangan

dan terjadinya individu untuk tidak mempunyai kemampuan

mengatasinya.

D. Tanda Dan Gejala

Isolasi sosial yaitu menarik diri sering ditemukan adanya tanda dan

gejala sebagai berikut : sedih,afek tumpul, menjadi tidak komunikatif, kurang

spontan, apatis, ekspresi wajah tidak berseri, tidak memperhatikan kebersihan

diri, komunikasi verbal kurang, menyendiri, tidak peduli lingkungan, asupan

makanan terganggu, retensi urine dan feses, aktivitas menurun, posisi baring

Page 9: BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-afriliarah... · pendapat yang mengemukakan bahwa isolasi social merupakan

9

seperti fetus, asyik dengan pikirannya sendiri, disfungsi interaksi dengan

teman sebaya, keluarga, atau orang lain (Townsend, 1998).

E. Mekanisme Koping

Mekanisme koping digunakan klien sebagai usaha untuk mengatasi

ansietas yang sering digunakan adalah regresi, represi, dan isolasi. Individu

yang mempunyai respon sosial maladaptif berupaya menggunakan berbagai

mekanisme koping yang berkaitan dengan jenis spesifik dari masalah-

masalah berhubungan :

1. Koping yang berkaitan dengan gangguan kepribadian antisosial yaitu

proyeksi, splitting ( pemisahan ), merendahkan orang lain.

2. Koping yang berhubungan dengan gangguan kepribadian yaitu

splitting ( pemisahan ), formasi reaksi, proyeksi, isolasi, idealisasi

orang lain, merendahkan orang lain, dan identifikasi proyektif (Stuart,

2006).

F. Masalah Keperawatan (Keliat, 2009)

a. Isolasi sosial: menarik diri

b. Gangguan sensori/persepsi: Halusinasi pendengaran

c. Risiko perilaku kekerasan terhadap diri sendiri

d. Gangguan konsep diri: harga diri rendah kronis

e. Ketidakefektifan penatalaksanaan program terapeutik

f. Defisit perawatan diri: mandi dan berhias

Page 10: BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-afriliarah... · pendapat yang mengemukakan bahwa isolasi social merupakan

10

g. Ketidakmampuan keluarga merawat klien di rumah

h. Gangguan pemeliharaan kesehatan

G. Pohon Masalah

Halusinasi

Core problem

Harga diri rendah

H. Diagnosa Keperawatan

1. Isolasi sosial

2. Harga diri rendah

3. Halusinasi

Isolasi sosial

Page 11: BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-afriliarah... · pendapat yang mengemukakan bahwa isolasi social merupakan

11

I. Rencana Tindakan Keperawatan

No Dx

Keperawatan

Rencana Keperawatan Rasional

Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi

1.

Isolasi sosial :

menarik diri

Pasien dapat berinteraksi dengan

orang lain

Tujuan Khusus :

1. Pasien dapat membina hubungan

saling percaya.

2. Pasien mampu menyebutkan

penyebab menarik diri

Setelah 1 x interaksi pasien menunjukkan

tanda-tanda percaya kepada / terhadap

perawat :

1. Wajah cerah, tersenyum

2. Mau berkenalan

3. Ada kontak mata

4. Bersedia menceritakan perasaan

5. Bersedia mengungkapkan masalah

Setelah 2 x interaksi pasien dapat

menyebutkan minimal satu penyebab

menarik diri :

a. Diri sendiri

b. Orang lain

c. Lingkungan

1.1 Bina hubungan saling percaya

dengan :

a. Beri salam setiap

berinteraksi

b. Perkenalkan nama, nama

panggilan perawat dan

tujuan perawat berkenalan

c. Tanyakan dan panggil nama

kesukaan pasien

d. Tunjukkan sikap jujur dan

menepati janji setiap kali

berinteraksi

e. Tanyakan perasaan pasien

dan masalah yang dihadapi

pasien

f. Buat kontak interaksi yang

jelas

g. Dengarkan dengan penuh

perhatian ekspresi perasaan

pasien

2.1 Tanyakan pada pasien tentang :

a. Orang yang tinggal serumah

atau sekamar pasien

b. Orang yang paling dekat

dengan pasien dirumah atau ruang perawatan

c. Apa yang membuat pasien

1.1 Membina hubungan

saling percaya.

Kontrak yang jujur,

singkat, konsisten

dengan perawat

dapat membantu

klien membina

kembali interaksi

penuh percaya

dengan orang lain

2.1 Keterlibatan orang

terdekat dapat

membantu

membangun dan

atau kembali

membentuk sistem

Page 12: BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-afriliarah... · pendapat yang mengemukakan bahwa isolasi social merupakan

12

3. Pasien mampu menyebutkan

keuntungan berhubungan

sosial dan kerugian menarik diri

4. Pasien dapat melaksanakan

hubungan sosial secara

bertahap

Setelah 3 x interaksi pasien dapat

menyebutkan keuntungan berhubungan

sosial, misalnya : a. Banyak teman

b. Tidak kesepian

c. Bisa diskusi

d. Saling menolong

Dan kerugian menarik diri misalnya :

a. Sendiri

b. Kesepian

c. Tidak bisa diskusi

Setelah 4 x interaksi pasien dapat

melaksanakan hubungan social secara

bertahap dengan : a. Perawat

b. Perawat lain

c. Pasien lain

d. Kelompok

dekat dengan orang tersebut

d. Orang yang tidak dekat

dengan pasien dirumah atau

diruang perawatan

e. Apa yang membuat pasien

tidak dekat orang dengan

tersebut f. Upayakan yang sudah

dilakukan agar dekat dengan

orang lain

g. Diskusikan dengan pasien

penyebab menarik diri atau

tidak mau bergaul dengan

orang lain

h. Beri pujian terhadap

kemampuan pasien

mengungkapkan perasaan

3.1 Tanyakan pada pasien tentang : a. Manfaat hubungan sosial

b. Kerugian menarik diri

c. Diskusikan bersama pasien

tentang manfaat berhubungan

sosial dan kerugian menarik diri

d. Beri pujian terhadap

kemampuan pasien

mengungkapkan perasaannya.

4.1 Observasi perilaku pasien saat

berhubungan sosial

4.2 Beri motivasi dan bantu pasien

untuk berkenalan atau

berkomunikasi dengan :

a. Perawat lain

b. Pasien lain

c. Kelompok

4.3 Libatkan pasien dalam terapi

pendukung dan

mengintegrasikan

pasien kembali

kedalam jaringan

sosial

3.1 Solitude dan kesepian

dapat diterima atau

dengan pilihan, dan

perbedaan ini

membantu klien

mengidentifikasi apa yang terjadi pada

dirinya sehingga dapat

diambil langkah untuk

mengatasi masalah ini.

4.1 Kehadiran orang yang

dapat dipercaya

memberi klien rasa

terlindungi. Setelah

dapat berinteraksi

dengan orang lain dan

memberi kesempatan

klien dalam mengikuti

Page 13: BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-afriliarah... · pendapat yang mengemukakan bahwa isolasi social merupakan

13

5. Pasien mampu menjelaskan

perasaannya setelah

berhubungan sosial

6. Pasien mendapat dukungan

keluarga dalam memperluas

hubungan sosial

Setelah 5x interaksi pasien dapat

menjelaskan perasaannya setelah

berhubungan sosial dengan :

1. Orang lain

2. Kelompok

Setelah 6 x pertemuan keluarga dapat

menjelaskan tentang :

a. Pengertian menarik diri

b. Tanda dan gejala menarik diri

c. Penyebab dan akibat menarik diri

d. Cara merawat pasien menarik diri

aktivitas kelompok sosialisasi

4.4 Diskusikan jadwal harian yang

dapat dilakukan untuk

meningkatkan kemampuan pasien

bersosialisasi

4.5 Beri motivasi pasien untuk

melakukan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah dibuat

4.6 Beri pujian terhadap kemampuan

pasien memperluas pergaulannya

melalui aktivitas yang

dilaksanakan

5.1 Diskusikan dengan pasien tentang

perasaannya setelah berhubungan

sosial dengan :

a. Orang lain

b. Kelompok 5.2 Beri pujian terhadap kemampuan

pasien mengungkapkan

perasaannya.

6.1 Diskusikan pentingnya peran serta

keluarga sebagai pendukung untuk

mengatasi prilaku menarik diri.

6.2 Diskusikan potensi keluarga untuk

membantu pasien mengatasi perilaku menarik diri

6.3 Jelaskan pada keluarga tentang :

a. Pengertian menarik diri

b. Tanda dan gejala menarik

diri

c. Penyebab dan akibat menarik

diri

d. Cara merawat pasien menarik

diri

e. Latih keluarga cara merawat

aktivitas kelompok,

klien merasa lebih

berguna dan rasa

percaya diri dapat

tumbuh kembali

5.1 Ketika klien merasa

dirinya lebih baik dan

mempunyai makna,

interaksi sosial dengan

orang lain dapat

ditingkatkan

6.1. Dukungan dari keluarga

merupakan bagian

penting dari

rehabilitasi

Page 14: BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-afriliarah... · pendapat yang mengemukakan bahwa isolasi social merupakan

14

7. Pasien ndapat

memanfaatkan obat dengan

baik

Setelah 7 x interaksi pasien menyebutkan :

a. manfaat minum obat

b. kerugian tidak minum obat

c. nama, warna, dosis, efek terapi

dan efek samping obat

d. akibat berhenti minum obat tanpa

konsultasi dokter

pasien menarik diri.

f. Tanyakan perasaan keluarga

setelah mencoba cara yang

dilatihkan

g. Beri motivasi keluarga agar

membantu pasien untuk

bersosialisasi h. Beri pujian kepada keluarga

atas keterlibatannya merawat

pasien dirumah sakit

7.1 Diskusikan dengan pasien tentang

manfaat dan kerugian tidak

minum obat, nama, warna, dosis,

cara, efek terapi dan efek

samping penggunaan obat

7.2 Pantau pasien saat penggunaan

obat 7.3 Beri pujian jika pasien

menggunakan obat dengan benar

7.4 Diskusikan akibat berhenti minum

obat tanpa konsultasi dokter

7.5 Anjurkan pasien untuk konsultasi

kepada dokter atau perawat jika

terjadi hal-hal yang tidak

diinginkan

7.1. Membantu dalam

meningkatkan

perasaan kendali dan

keterlibatan dalam

perawatan kesehatan

klien.

Page 15: BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-afriliarah... · pendapat yang mengemukakan bahwa isolasi social merupakan

15

No Dx

Keperawatan

Rencana Keperawatan Rasional

Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi

2.

Halusinasi

pendengaran

Klien tidak menciderai diri sendiri /

orang lain / lingkungan

Tujuan Khusus :

1. Klien dapat membina

hubungan saling percaya

dengan perawat

2. Klien dapat mengenali

halusinasinya

Klien mampu membina hubungan saling

percaya dengan perawat dengan kriteria hasil

:

1. Membalas sapaan perawat

2. Ekspresi wajah bersahabat dan

senang

Klien mampu mengenali halusinasinya

dengan kriteria hasil :

1.Klien dapat menyebutkan waktu, timbulnya

halusinasi

2.Klien dapat mengidentifikasi kapan

frekuensi situasi saat terjadi halusinasi

3.Klien dapat mengungkapkan prasaannya

saat muncul halusinasi

1.1 Bina hubungan saling percaya

dengan menggunakan prinsip

komunikasi terapeutik :

a. Sapa klien dengan ramah baik

verbal maupun non verbal

b. Perkenalkan diri dengan sopan

c. Tanyakan nama lengkap klien

dan nama panggilan kesukaan

klien

d. Jelaskan maksud tujuan dan

interaksi

e. Berikan perhatian pada klien,

perhatikan kebutuhan dasarnya

1.2 Beri kesempatan klien

mengungkapkan perasaannya

1.3 Dengarkan ungkapan klien

dengan empati

2.1 Adakan kontak sering dan singkat

secara bertahap

2.2 Tanyakan apa yang didengar dari

halusinasinya

2.3 Tanyakan kapan halusinasinya

datang

2.4 Tanyakan halusinasinya

2.5 Bantu klien mengenal halusinasinya

a.Jika menemukan klien sedang

halusinasi, tanyakan apakah ada

1.1 Hubungan saling

percaya merupakan

langkah awal

menentukan

keberhasilan rencana

selanjutnya

1.2 Untuk mengurangi

kontak klien dengan

halusinasinya dengan

mengenal halusinasi

akan membantu

mengurangi dan

menghilangkan

halusinasi

2.1Mengetahui apakah

halusinasi datang dan

menentukan tindakan

yanng tepat atas

halusinasinya

2.2Mengenalkan pada

klien terhadap

halusinasinya dan

mengidentifikasi faktor

pencetus halusinasinya

Page 16: BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-afriliarah... · pendapat yang mengemukakan bahwa isolasi social merupakan

16

3. Klien dapat mengontrol

halusinasinya

3.1 Klien dapat mengidentifikasi tindakan

yang dilakukan untuk mengendalikan

halusinasinya

3.2 Klien dapat menunjukkan cara baru

untuk mengontrol halusinasi

suara yang didengar

b.Jika klien menjawab ada,

lanjutkan apa yang dikatakan

c.Katakan bahwa perawat percaya

klien mendengar suara itu,

namun perawat sendiri tidak

mendengarnya (dengan nada

bersahabat tanpa menuduh atau

menghakimi)

d.Katakan bahwa klien lain juga

ada yang seperti klien

e.Katakan bahwa perawat akan

membantu klien

2.6 Diskusikan dengan klien :

a.Situasi yang menimbulkan atau

tidak menimbulkan halusinasi

b.Waktu terjadinya halusinasi

2.7 Diskusikan dengan klien apa yang

dirasakan jika terjadi halusinasi

3.1 Identifikasi bersama klien tindakan

yang biasa yang dilakukan bila

terjadi halusinasi

3.2 Diskusikan manfaat dan cara yang

digunakan klien, jika bermanfaat

beri pujian

3.3 Diskusikan cara baik memutus atau

mengontrol timbulnya halusinasi

3.4 Bantu klien memilih dan melatih

cara mengontrol halusinasi secara

bertahap

3.5 Beri kesempatan untuk melakukan

cara yang dilatih, evaluasi hasilnya

dan beri pujian jika berhasil

3.1Menentukan tindakan

yang sesuai bagi klien

untuk mengontrol

halusinasinya

Page 17: BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-afriliarah... · pendapat yang mengemukakan bahwa isolasi social merupakan

17

4. Klien dapat dukungan dari

keluarga dalam mengontrol

halusinasinya

5. Klien dapat menggunakan obat

dengan benar untuk

mengendalikan halusinasinya

4.1 Klien dapat memilih cara mengatasi

halusinasi

4.2 Klien melaksanakan cara yang telah

dipilih

4.3 Klien dapat mengikuti terapi aktivitas

kelompok

5.1 Klien dapat informasi tentang manfaat

dan efek samping obat

5.2 Klien dapat memahami akibat berhenti

minum obat tanpa konsultasi

5.3 Klien dapat menyebutkan prinsip 5 benar

penggunaan obat

3.6 Anjurkan klien mengikuti terapi

kelompok

4.1 Anjurkan klien untuk memberi tahu

keluarga jika mengalami halusinasi

4.2 Diskusikan dengan keluarga :

a. Gejala halusinasi yang dialami

klien

b. Cara yang dapat dilakukan klien

dan keluarga untuk mengontrol

halusinasi

c. Cara merawat anggota keluarga

yang mengalami halusinasi

d. Beri informasi follow up atau

kapan perlu mendapat bantuan

halusinasi tidak terkontrol dan

risiko menciderai orang lain

4.3 Diskusikan dengan keluarga dan

klien tentang jenis, dosis, frekuensi

dan manfaat obat

5.1 Pastikan klien minum obat sesuai

dengan program dokter

5.2 Anjurkan klien bicara dengan

dokter tentang manfaat dan efek

samping obat yanng dirasakan

5.3 Diskusikan akibat berhenti minum

obat tanpa konsultasi

5.4 Bantu klien menggunakan obat

dengan prinsip 5 benar

4.1.Membantu klien

menentukan cara

mengontrol halusinasi :

a.Beri support kepada

klien

b.Menambah

pengetahuan klien

untuk melakukan

tindakan

pencegahan

halusinasi

5.1Membantu

mempercepat

penyembuhan dan

memastikan obat sudah

diminum oleh klien

5.2Meningkatkan

pengetahuan tentang

manfaat dan efek

samping obat

Page 18: BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-afriliarah... · pendapat yang mengemukakan bahwa isolasi social merupakan

18

No Dx

Keperawatan

Rencana Keperawatan Rasional

Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi

3. Harga diri

rendah

Klien dapat melakukan hubungan

sosial secara bertahap

Tujuan Khusus :

1. Klien dapat membina

hubungan saling percaya

2 .Klien dapat mengidentifikasi

kemampuan dan aspek positif

yang dimiliki

1.1 Klien dapat mengungkapkan perasaanya

1.2 Ekspresi wajah bersahabat

1.3 Ada kontak mata

1.4 Menunjukkan rasa senang

1.5 Mau berjabat tangan

1.6 Klien mau mengutarakan masalah yang

dihadapi

2.1 Klien mampu mempertahankan

aspek yang positif

1.1 Bina hubungan saling percaya :

a. Sapa klien dengan ramah, baik verbal

maupun nonverbal

b. Perkenalkan diri dengan sopan

c. Tanya nama lengkap klien dan nama

panggilan yang disukai klien

d. Jelaskan tujuan pertemuan, jujur dan

menepati janji

e. Tunjukkan sikap empati dan

menerima klien apa adanya

1.2Beri kesempatan untuk

mengungkapkan perasaanya tentang

penyakit yang dideritanya

1.3Sediakan waktu untuk

mendengarkan klien

1.4 Katakan pada klien bahwa ia adalah

seorang yang berharga dan

bertanggungjawab serta mampu

menolong dirinya sendiri

2.1 Diskusikan kemampuan dan aspek

positif yang dimiliki kllien dan beri

pujian / reinforcement atas

kemampuan mengungkapkan

perasaannya

2.2 Saat bertemu klien, hindarkan

1.1 Hubungan saling

percaya akan

menimbulkan

kepercayaan klien

pada perawat

sehingga akan

memudahkan

dalam pelaksanaan

tindakan

selanjutnya

1.1 Pujian akan

meningkatkan harga

diri klien

Page 19: BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-afriliarah... · pendapat yang mengemukakan bahwa isolasi social merupakan

19

3.Klien dapat menilai kemampuan

yang dapat digunakan

4.Klien dapat menetapkan dan

merencanakan kegiatan sesuai

dengan kemampuan yang dimiliki

5.Klien dapat melakukan kegiatan

sesuai kondisi sakit dan

kemampuannya

6.Klien dapat memanfaatkan sistem

pendukung yang ada

3.1 Kebutuhan klien terpenuhi

3.2 Klien dapat melakukan aktivitas terarah

4.1.Klien mampu beraktivitas sesuai

kemampuan

4.2.Klien mengikuti terapi aktivitas

kelompok

5.1 Klien mampu beraktivitas sesuai

kemampuan

6.1 Klien mampu melakukan apa yang

diajarkan

6.2 Klien mampu memberikan dukungan

memberi penilaian negatif.

Utamakan memberi pujian yang

realistis

3.1 Diskusikan kemampuan klien yang

masih dapat digunakan selama sakit

3.2 Diskusikan juga kemampuan yang

dapat dilanjutkan penggunaan di

rumah sakit dan di rumah nanti

4.1 Rencanakan bersama klien aktivitas

yang dapat dilakukan setiap hari

sesuai kemampuan

4.2 Tingkatkan kegiatan sesuai dengan

toleransi kondisi klien

4.3 Beri contoh cara pelaksanaan

kegiatan yang boleh klien lakukan

5.1.Beri kesempatan klien untuk

mencoba kegiatan yang

direncanakan

5.2.Beri pujian atas keberhasilan kllien

5.3.Diskusikan kemungkinan

pelaksanaan di rumah

6.1 Beri pendidikan kesehatan pada

keluarga tentang cara merawat klien

harga diri rendah

6.2 Bantu keluarga memberi dukungan

selama klien dirawat

6.3 Bantu keluarga menyiapkan

lingkungan di rumah

3.1Peningkatan

kemampuan mendorong

pasien untuk mandiri

4.1 Pelaksanaan kegiatan

secara mandiri modal

awal untuk

meningkatkan harga

diri

5.1 Dengan aktivitas klien

akan mengetahui

kemampuannya

6.1 Perhatian keluarga dan

pengertian keluarga

akan dapat membantu

meningkatkan harga

diri klien

Page 20: BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-afriliarah... · pendapat yang mengemukakan bahwa isolasi social merupakan

20

J. STRATEGI PELAKSANAAN

Diagnosa Keperawatan 1 : Isolasi sosial

Pasien

SP 1 p

1. Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial pasien

2. Berdiskusi dengan pasien tentang keuntungan berinteraksi dengan

orang lain

3. Berdiskusi dengan pasien tentang kerugian tidak berinteraksi dengan

orang lain

4. Mengajarkan pasien cara berkenalan dengan 1 orang

5. Membimbing pasien memasukan kegiatan ke dalam jadwal kegiatan

harian

SP 2 p

1. Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya

2. Melatih pasien berkenalan dengan 2 orang atau lebih

3. Membimbing pasien memasukan dalam jadwal kegiatan harian

SP 3 p

1. Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya

2. Melatih pasien berinteraksi dalam kelompok

3. Membimbing pasien memasukan dalam jadwal kegiatan harian

Keluarga

SP 1 k

1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien

Page 21: BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-afriliarah... · pendapat yang mengemukakan bahwa isolasi social merupakan

21

2. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala isolasi sosial:menarik diri

yang dialami pasien beserta proses terjadinya

3. Menjelaskan cara-cara merawat pasien isolasi sosial:menarik diri

SP 2 k

1. Melatih keluarga mempraktikan cara merawat pasien dengan isolasi

sosial : menarik diri

2. Melatih keluarga cara merawat langsung pasien isolasi sosial:menarik

diri

SP 3 k

1. Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas dirumah termasuk

minum obat (discharge planning)

2. Menjelaskan follow up pasien setelah pulang

Diagnosa Keperawatan 2 : Harga diri rendah

Pasien

SP 1 p

1. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien

2. Membantu menilai kemampuan pasien yang masih dapat digunakan

3. Membantu pasien memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai

kemampuan

4. Melatih pasien sesuai kemampuan yang dipilih

5. Memberikan pujian yang wajar terhadap keberhasilan pasien

6. Menganjurkan pasien memasukan dalam jadwal kegiatan harian

Page 22: BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-afriliarah... · pendapat yang mengemukakan bahwa isolasi social merupakan

22

SP 2 p

1. Menevaluasi jadwal kegiatan haian pasien

2. Melatih kemampuan kedua

3. Menganjurkan pasien memasukan dalam jadwal kegiatan harian

Keluarga

SP 1 k

1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien

2. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala harga diri rendah yang

dialami pasien beserta proses terjadinya

3. Menjelaskan cara merawat pasien dengan harga diri rendah

SP 2 k

1. Melatih keluarga mempraktekan cara merawat pasien dengan harga diri

rendah

2. Melatih keluarga cara merawat langsung kepada pasien dengan harga

diri rendah

SP 3 k

1. Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas dirumah termasuk

minum obat (discharge planning)

2. Menjelaskan follow up pasien setelah pulang

Diagnosa keperawatan 3 Halusinasi

Pasien

SP 1 p

1. Mengidentifikasi jenis halusinasi pasien

Page 23: BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-afriliarah... · pendapat yang mengemukakan bahwa isolasi social merupakan

23

2. Mengidentifikasi isi halusinasi pasien

3. Mengidentifikasi waktu halusinasi pasien

4. Mengidentifikasi frekuensi halusinasi pasien

5. Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi

6. Mengidentifikasi respon pasien saat muncul halusinasi

7. Menganjurkan pasien memasukan dalam jadwal kegiatan harian

SP 2 p

1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien

2. Melatih pasien mengendalikan halusinasi

3. Menganjurkan pasien memasukan dalam jadwal kegiatan harian

SP 3 p

1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien

2. Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan melakukan kegiatan

(kegiatan yang biasa dilakukan pasien)

3. Menganjurkan pasien memasukan dalam jadwal kegiatan harian

SP 4 p

1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien

2. Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara

teratur

3. Menganjurkan pasien memasukan dalam jadwal kegiatan kegiatan

harian

Page 24: BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-afriliarah... · pendapat yang mengemukakan bahwa isolasi social merupakan

24

Keluarga

SP 1 k

1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien

2. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala halusinasi, dan jenis

halusinasi yang dialami pasien beserta proses terjadinya

3. Menjelaskan cara-cara merawat pasien halusinasi

SP 2 k

1. Melatih keluarga mempraktekan cara merawat pasien

2. Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien

halusinasi

SP 3 k

1. Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas dirumah termasuk

minum obat (discharge planning)

2. Menjelaskan follow up pasien setelah pulang

Page 25: BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-afriliarah... · pendapat yang mengemukakan bahwa isolasi social merupakan

25