22
29 Wawan Eka Setiawan, 2015 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode pre-eksperimental. Metode penelitian pre-eksperimental digunakan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) terhadap peningkatan pemahaman konsep dan keterampilan proses sains siswa. Metode ini dipandang cocok untuk penelitian pendidikan, mengingat banyak faktor yang diprediksi berpengaruh terhadap hasil penelitian yang tidak dapat atau sulit untuk dikontrol. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah One-group pretest-postest design untuk membandingkan pretest dengan posttest serta untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap terhadap hasil belajar. (Sugiyono, 2011: 110) menyatakan “hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan”. Desain penelitian yang digunakan ditunjukan pada Gambar 3.1. Pretest Treatment Postest O1,O2 X O1, O2 Gambar.3.1. One-Group Pretest-Postest Design Keterangan: O1 = Tes pemahaman konsep O2 = Tes keterampilan proses sains

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/20083/6/T_PD_1201231_Chapter3.pdfSubjek penelitian yang dipilih adalah seluruh siswa kelas IV di salah satu

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/20083/6/T_PD_1201231_Chapter3.pdfSubjek penelitian yang dipilih adalah seluruh siswa kelas IV di salah satu

29

Wawan Eka Setiawan, 2015 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode

pre-eksperimental. Metode penelitian pre-eksperimental digunakan untuk mengetahui

pengaruh penggunaan model pembelajaran Children Learning In Science (CLIS)

terhadap peningkatan pemahaman konsep dan keterampilan proses sains siswa.

Metode ini dipandang cocok untuk penelitian pendidikan, mengingat banyak faktor

yang diprediksi berpengaruh terhadap hasil penelitian yang tidak dapat atau sulit untuk

dikontrol.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah One-group

pretest-postest design untuk membandingkan pretest dengan posttest serta untuk

mengetahui pengaruh perlakuan terhadap terhadap hasil belajar. (Sugiyono, 2011: 110)

menyatakan “hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat

membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan”. Desain penelitian yang

digunakan ditunjukan pada Gambar 3.1.

Pretest Treatment Postest

O1,O2 X O1, O2

Gambar.3.1.

One-Group Pretest-Postest Design

Keterangan:

O1 = Tes pemahaman konsep

O2 = Tes keterampilan proses sains

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/20083/6/T_PD_1201231_Chapter3.pdfSubjek penelitian yang dipilih adalah seluruh siswa kelas IV di salah satu

30

Wawan Eka Setiawan, 2015 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

X = Perlakuan berupa penerapan model Children Learning In Science (CLIS).

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian yang dipilih adalah seluruh siswa kelas IV di salah satu

Sekolah Dasar Negeri yang berada di Kecamatan Cibugel Kabupaten Sumedang.

Dengan jumlah siswa sebanyak 40 orang siswa, terdiri dari 21 orang siswa laki-laki

dan 19 orang siswa perempuan. Sekolah Dasar yang dipilih merupakan sekolah yang

berada di daerah terpencil, walau demikian sekolah tersebut merupakan sekolah yang

memiliki banyak prestasi selain itu, sekolah tersebut tergolong sekolah yang memiliki

banyak siswa di wilayah Kecamatan Cibugel Kabupaten Sumedang.

C. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian terbagi ke dalam tiga tahap pelaksanaan yaitu, sebagai

berikut:

1. Tahap persiapan dan pengembangan instrumen

a. Identifikasi masalah dengan membaca artikel hasil penelitian terdahulu yang

berkaitan dengan model pembelajaran CLIS

b. Studi literatur untuk menemukan teori dan hasil penelitian terdahulu yang

relevan dengan model pembelajaran CLIS, pemahaman konsep dan

keterampilan proses sains

c. Penentuan subjek penelitian. Subjek penelitian yang dipilih adalah salah satu

Sekolah Dasar Negeri yang ada di Kecamatan Cibugel Kabupaten Sumedang.

d. Penyusunan perencanaan pembelajaran model CLIS, meliputi kegiatan:

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) model CLIS

pertemuan pertama dengan materi perubahan lingkungan fisik daratan.

Konsep yang dipelajari tentang faktor penyebab perubahan lingkungan fisik

daratan, faktor-faktor penyebab terjadinya bencana yang disebabkan oleh

hujan (longsor dan banjir), cara-cara pencegahan terjadinya bencana yang

disebabkan oleh hujan (longsor dan banjir), penyusunan RPP pertemuan

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/20083/6/T_PD_1201231_Chapter3.pdfSubjek penelitian yang dipilih adalah seluruh siswa kelas IV di salah satu

31

Wawan Eka Setiawan, 2015 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kedua dengan materi perubahan lingkungan fisik daratan yang diakibatkan

oleh angin, dampak-dampak yang disebabkan oleh bencana yang disebabkan

oleh angin ribut, angin topan dan angin tornado, dan cara-cara

meminimalkan kerusakan lingkungan dan korban jiwa yang disebabkan oleh

angin ribut, angin topan dan angin tornado.

2) Mempersiapkan media serta sumber belajar yang diperlukan.

e. Penyusunan instrumen. Instrumen penelitian yang digunakan adalah intrumen

tes. Instrumen tes berupa soal pilihan ganda dengan jumlah 30 butir soal

dimana 15 butir soal untuk mengukur pemahaman konsep siswa dan 15 butir

soal digunakan untuk mengukur keterampilan proses sains siswa.

f. Penimbangan kelayakan instrumen (judgement) oleh ahli. Instrumen

pemahaman konsep dan instrumen keterampilan proses sains di uji kelayakan

oleh dua ahli.

g. Uji coba instrumen di lapangan.

h. Analisis hasil uji coba instrumen, yang terdiri atas uji daya pembeda, tingkat

kesukaran soal, validitas dan reliabilitas butir soal.

i. Revisi instrumen berdasakan analisis data hasil uji coba.

2. Tahap pelaksanaan

No. Pelaksanaan

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

1 Pertemuan ke 1 Pretest diberikan kepada siswa dengan tujuan untuk

mendapatkan data awal pemahaman konsep siswa dan

keterampilan proses sains siswa

Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran CLIS dengan materi hujan sebagai faktor

terjadinya perubahan fisik daratan

Posttest diberikan kepada siswa dengan tujuan untuk

memperoleh data pemahaman konsep siswa dan

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/20083/6/T_PD_1201231_Chapter3.pdfSubjek penelitian yang dipilih adalah seluruh siswa kelas IV di salah satu

32

Wawan Eka Setiawan, 2015 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Pelaksanaan

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

keterampilan proses sains siswa setelah diberikan

perlakuan

2 Pertemuan ke 2 Pretest diberikan kepada siswa dengan tujuan untuk

mendapatkan data awal pemahaman konsep siswa dan

keterampilan proses sains siswa

Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model

Children Learning In Science (CLIS) dengan materi angin

sebagai faktor penyebab perubahan lingkungan fisik

daratan

Posttest diberikan kepada siswa dengan tujuan untuk

memperoleh data pemahaman konsep siswa dan

keterampilan proses sains siswa setelah diberikan

perlakuan

3. Tahap pengolahan dan analisis data

a. Menentukan rerata nilai pretest dan posttest pemahaman konsep dan

keterampilan proses sains siswa.

b. Melakukan pengujian effect size, hal ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

model pembelajaran CLIS terhadap peningkatan pemahaman konsep dan

keterampilan proses sains siswa.

c. Melakukan penghitungan N-gain, pengitungan tersebut bertujuan untuk

mengetahui peningkatan pemahaman konsep dan keterampilan proses sains

sebagai efek dariu penerapan model pembelajaran CLIS

d. Menarik kesimpulan penelitian

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian terdiri atas:

1. Soal tes pemahaman konsep

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/20083/6/T_PD_1201231_Chapter3.pdfSubjek penelitian yang dipilih adalah seluruh siswa kelas IV di salah satu

33

Wawan Eka Setiawan, 2015 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Instrumen tes dirancang dalam bentuk soal pilihan ganda. Perangkat soal

tersebut digunakan untuk memperoleh data pretest dan posttest pemahaman

konsep siswa dengan pokok bahasan perubahan lingkungan fisik daratan. Kisi-kisi

dan sebaran butir soal aspek pemahaman konsep terdapat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1. Kisi-Kisi Soal Tes Pemahaman Konsep

Aspek Pemahaman

Konsep

Indikator No. Item

soal

Jumlah

soal

Menjelaskan Menceritakan tentang hujan sebagai

faktor penyebab perubahan lingkungan

fisik daratan, serta jenis-jenis bencana

yang disebabkan oleh hujan

2

3

Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab

terjadinya bencana banjir

3

Mengidentifikasi dampak-dampak

kerusakan yang disebabkan oleh angin

tornado

18

Menarik inferensi Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab

terjadinya bencana longsor

8

5

Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab

terjadinya bencana longsor

10

Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab

terjadinya bencana longsor

11

Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab

terjadinya bencana banjir

13

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/20083/6/T_PD_1201231_Chapter3.pdfSubjek penelitian yang dipilih adalah seluruh siswa kelas IV di salah satu

34

Wawan Eka Setiawan, 2015 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Aspek Pemahaman

Konsep

Indikator No. Item

soal

Jumlah

soal

Menyimpulkan cara-cara mencegah

bencana banjir

16

Mencontohkan Menceritakan tentang angin sebagai

faktor penyebab perubahan lingkungan

fisik daratan

4

7

Menceritakan tentang hujan sebagai

faktor penyebab perubahan lingkungan

fisik daratan, serta jenis-jenis bencana

yang disebabkan oleh hujan

6

Menyimpulkan cara-cara mencegah

bencana longsor

9

Menyimpulkan cara-cara mencegah

bencana banjir

14

Menyimpulkan cara-cara mencegah

bencana banjir

15

Menyimpulkan cara-cara meminimalkan

kerusakan yang disebabkan oleh bencana

angin topan

17

Mengidentifikasi dampak-dampak

kerusakan yang disebabkan oleh angin

tornado

19

Membandingkan Membandingkan faktor-faktor penyebab

terjadinya longsor

1

5

Membandingkan faktor tumbuhan

sebagai pengikat tanah dan serapan air

hujan.

5

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/20083/6/T_PD_1201231_Chapter3.pdfSubjek penelitian yang dipilih adalah seluruh siswa kelas IV di salah satu

35

Wawan Eka Setiawan, 2015 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Aspek Pemahaman

Konsep

Indikator No. Item

soal

Jumlah

soal

Membandingkan faktor terjadinya

bencana longsor

7

Mencari perbedaan bentuk angin yang

berbahaya

12

Membandingkan dampak-dampak

kerusakan yang disebabkan oleh angin

topan

20

2. Soal Tes Keterampilan Proses Sains

Instrumen tes keterampilan proses sains ini dirancang dalam bentuk soal

pilihan ganda. Perangkat soal ini digunakan untuk memperoleh data pretest dan

posttest siswa, dalam materi perubahan lingkungan fisik daratan. Penjelasan

penyebaran butir soal aspek-aspek keterampilan proses sains yang dikembangkan

dalam soal yang telah diuji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya

pembedanya, Tabel 3.2.

Tabel 3.2. Kisi-Kisi Soal Tes Keterampilan Proses Sains

Aspek KPS Indikator No. Item

soal

Jumlah

soal

Mengamati Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab

terjadinya bencana longsor

5

2

Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab

terjadinya bencana banjir.

6

Mengklasifikasi Menceritakan tentang hujan sebagai faktor

penyebab perubahan lingkungan fisik

daratan, serta jenis-jenis bencana yang

disebabkan oleh hujan

1

8

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/20083/6/T_PD_1201231_Chapter3.pdfSubjek penelitian yang dipilih adalah seluruh siswa kelas IV di salah satu

36

Wawan Eka Setiawan, 2015 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Aspek KPS Indikator No. Item

soal

Jumlah

soal

Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab

terjadinya bencana longsor

2

Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab

terjadinya bencana banjir

8

Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab

terjadinya bencana banjir

9

Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab

terjadinya bencana banjir

10

Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab

terjadinya bencana banjir

12

Mengidentifikasi dampak-dampak

kerusakan yang disebabkan oleh angin

ribut.

15

Menyimpulkan cara-cara meminimalkan

kerusakan yang disebabkan oleh bencana

angin topan

16

Memprediksi Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab

terjadinya bencana banjir

7

3

Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab

terjadinya bencana longsor

11

Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab

terjadinya bencan banjir

13

Mengkomunikasi Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab

terjadinya bencana longsor

3

5

Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab

terjadinya bencana longsor

4

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/20083/6/T_PD_1201231_Chapter3.pdfSubjek penelitian yang dipilih adalah seluruh siswa kelas IV di salah satu

37

Wawan Eka Setiawan, 2015 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Aspek KPS Indikator No. Item

soal

Jumlah

soal

Menceritakan tentang angin sebagai faktor

penyebab perubahan lingkungan fisik

daratan

14

Mengidentifikasi dampak-dampak

kerusakan yang disebabkan oleh angin

tornado

17

Mengidentifikasi dampak-dampak

kerusakan yang disebabkan oleh angin

ribut.

18

3. Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran

Observasi menurut Arifin (2009: 153) “adalah suatu proses pengamatan

dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif, dan rasional mengenai berbagai

fenomena, baik dalam situasi sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk

mencapai tujuan tertentu”. Lembar observasi proses pembelajaran, bertujuan

untuk mengamati pelaksanaan pembelajaran yang disesuaikan dengan model

pembelajaran (CLIS) dengan deskriptor observasi yang telah disusun. Tabel 3.3.

menunjukan format observasi keterlaksanaan pembelajaran pertemuan pertama

dan Tabel 3.4. menunjukan format observasi keterlaksanaan pembelajaran

pertemuan ke dua.

Tabel 3.3. Aspek yang Diamati pada Lembar Observasi Keterlaksaan

Pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) Pertemuan Ke 1

No. Aspek yang dioservasi Keterlaksanaan

Ket. Ya Tidak

1. Tahap Orientasi

1. Menjawab apersepsi yang diberikan guru

2. Siswa memperhatikan penomena-penomena

yang ditunjukan guru

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/20083/6/T_PD_1201231_Chapter3.pdfSubjek penelitian yang dipilih adalah seluruh siswa kelas IV di salah satu

38

Wawan Eka Setiawan, 2015 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

oleh guru

4. Menyimak observasi yang diberikan oleh guru

2. Pemunculan gagasan

1. Mengungkapkan pengetahuan dan gagasan awal

tentang faktor-faktor terjadinya bencana longsor

dan banjir

2. Mengungkapkan cara pencegahan longsor dan

banjir,

3. Siswa memberikan jawaban sesuai dengan

materi yang akan dipelajari.

3 Penysusunan ulang gagasan

1. Berperan aktif dalam diskusi mengungkapkan

pertanyaan, sanggahan atau penguatan dalam

diskusi

2. Berperan aktif dalam membandingkan gagasan

dengan yang mereka miliki dengan gagasan

yang terdapat pada sumber belajar

3. Berperan aktif dalam melaksanakan percobaan

dari awal sampai dengan selesai.

4. Penerapan gagasan

1. Mengungkapkan pengetahuan dan gagasan yang

mereka miliki tentang faktor-faktor terjadinya

bencana longsor dan banjir.

2. Mengungkapkan cara pencegahan longsor dan

banjir

3. Kesesuain gagasan siswa dengan materi yang

telah dibahas

5. Mengkaji ulang perubahan gagasan

1. Siswa berperan aktif dalam diskusi dengan guru,

2. Siswa mampu menanyakan hal yang belum

mereka pahami kepada guru

3. Siswa mampu menyangga atau menjawab

pertanyaan temannya

Tabel 3.4. Aspek yang Diamati pada Lembar Observasi Keterlaksaan

Pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) Pertemuan Ke 2

No. Aspek yang dioservasi Keterlaksanaan

Ket. Ya Tidak

1. Tahap Orientasi

1. Menjawab apersepsi yang diberikan guru

2. Siswa memperhatikan penomena-penomena

yang ditunjukan guru

3. Mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/20083/6/T_PD_1201231_Chapter3.pdfSubjek penelitian yang dipilih adalah seluruh siswa kelas IV di salah satu

39

Wawan Eka Setiawan, 2015 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

oleh guru

4. Menyimak observasi yang diberikan oleh guru

2. Pemunculan gagasan

1. Mengungkapkan pengetahuan dan gagasan

awal tentang dampak-dampak yang disebabkan

oleh bencana angin ribut dan angin topan

2. Mengungkapkan cara-cara meminimalkan

kerusakan lingkungan dan korban jiwa akibat

angin ribut dan angin topan.

3. Siswa memberikan jawaban sesuai dengan

materi yang akan dipelajari.

3 Penysusunan ulang gagasan

1. Berperan aktif dalam mengikuti diskusi berani

senggahan, pertanyaan dan penguatan

2. Berperan aktif dalam membandingkan gagasan

dengan yang mereka miliki dengan gagasan

yang terdapat pada sumber belajar

3. Berperan aktif dalam melaksanakan percobaan

dari awal sampai dengan selesai.

4. Penerapan gagasan

1. Mengungkapkan pengetahuan dan gagasan

yang mereka miliki tentang dampak-dampak

yang disebabkan oleh bencana angin ribut dan

angin topan.

2. Mengungkapkan cara-cara meminimalkan

kerusakan lingkungan dan korban jiwa akibat

angin ribut dan angin topan

3. Kesesuain gagasan siswa dengan materi yang

telah dibahas

5. Mengkaji ulang perubahan gagasan

1. Siswa berperan aktif dalam diskusi dengan

guru,

2. Siswa mampu menanyakan hal yang belum

mereka pahami kepada guru

3. Siswa mampu menyangga atau menjawab

pertanyaan temannya

Pengisian lembar observasi keterlaksanaan model pembelajaran CLIS ini diisi

oleh seorang observer yaitu guru wali kelas dari kelas yang peneliti jadikan objek

penelitian.

E. Analisis Data Hasil Uji Coba Instrumen

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/20083/6/T_PD_1201231_Chapter3.pdfSubjek penelitian yang dipilih adalah seluruh siswa kelas IV di salah satu

40

Wawan Eka Setiawan, 2015 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Instrumen tes pemahaman konsep dan keterampilan proses sains yang telah

dipertimbangkan oleh ahli, selanjutnya diuji coba di lapangan. Hasil uji coba

instrumen kemudian dianalisis reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran

soalnya.

1. Uji Validitas Instrumen

Instrumen tes pemahaman konsep dan keterampilan proses sains yang

digunakan harus memenuhi prinsip validitas. Menurut Arikunto (2010:167)

“validitas adalah keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen yang

bersangkutan mampu mengukur apa yang akan diukur”.

Pengujian validitas dilakukan terhadap isi pertanyaan butir soal dan

perntanyaan yang berhubungan dengan pemahaman konsep dan keterampilan

proses sains. Terdapat dua tahapan dalam pengujian validitas tes pemahaman

konsep dan keterampilan proses sains, yaitu validitas konten melalui konsultasi

dengan dua ahli. Berdasarkan hasil validitas dari kedua ahli tersebut, maka soal

pemahaman konsep yang valid ada 16 soal, yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9,

10, 12, 13, 15, 17, 18, dan 20. Soal pemahaman konsep yang layak digunakan

yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 12, 13, 15, 17, 18, dan 20.

Sedangkan, uji validatas instrumen keterampilan proses sains dari

keseluruhan soal keterampilan proses sains yang berjumlah 18 soal maka soal

yang dinyatakan layak digunakan adalah soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 7, 9, 10, 11,

12, 13, 14, 15, 16, 17, dan 18. Soal keterampilan proses sains yang layak

digunakan adala soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, dan

18.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah ketetapan atau keajegan alat ukur dalam mengukur

apa yang diukurnya (Sugiyono, 2011:173) artinya kapanpun alat ukur

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/20083/6/T_PD_1201231_Chapter3.pdfSubjek penelitian yang dipilih adalah seluruh siswa kelas IV di salah satu

41

Wawan Eka Setiawan, 2015 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

digunakan akan memberikan hasil yang sama. Data ini diperoleh dari hasil uji

coba dilapangan disalah satu sekolah dasar yang berada di Kecamatan Cibugel

Kabupaten Sumedang, dengan jumlah subjek 20 siswa. Nilai koefesien korelasi

diperoleh dengan menggunakan aplikasi software SPSS for Window version 17

dengan teknik split-half. Hasil analisis menunjukan harga koefesien korelasi

Guttman split-half sebesar 0,849. Sedangkan harga r tabel (95%) (19) adalah

0,378. Karena rhitung > rtabel maka perangkat soal tes pemahaman konsep

dinyatakan reliabel. Sedangkan pada soal keterampilan proses sains

menunjukan harga koefesien korelasi Guttman split-halfsebesar 0,716.

Sedangkan harga r tabel (95%) (19) adalah 0,378. Karena rhitung > rtabel maka

perangkat soal tes pemahaman konsep dinyatakan reliabel (Soeharto & Sururi,

2007:56).

3. Uji daya pembeda

Analisis daya pembeda soal dilakukan untuk membedakan kemampuan

setiap sampel, sehingga akan terlihat sampel yang termasuk ke golongan tinggi

dan sampel yang termasuk kedalam golongan rendah. Menurut Arikunto

(2010:177) “daya pembeda tes adalah kemampuan tes tersebut untuk

memisahkan antara subjek yang pandai dan subjek yang kurang pandai”. Daya

pembeda memiliki skala nilai 0,00 - 1,00 yang diinterpretasikan pada Tabel

3.5.

Tabel 3.5. Pedoman untuk Menginterpretasi Indeka Diskriminasi Soal

Indeks Diskriminasi Kategori

0,00 – 0,19 Jelek

0,20 – 0,39 Cukup baik

0,40 – 0,69 Baik

0,70 – 1,00 Baik sekali

Negatif Tidak baik dan harus dibuang

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/20083/6/T_PD_1201231_Chapter3.pdfSubjek penelitian yang dipilih adalah seluruh siswa kelas IV di salah satu

42

Wawan Eka Setiawan, 2015 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Soal yang baik adalah soal yang hanya dijawab oleh siswa-siswa yang

memiliki kemampuan tinggi saja. Seluruh peserta uji coba dikelompokan menjadi

dua kelompok, yaitu kelompok atas (siswa yang memiliki kemampuan tinggi) dan

kelompok bawah (siswa yang berkemampuan rendah). Rekapitulasi hasil analisis

daya pembeda pemahaman konsep dengan menggunakan program ANATES for

Window version 4.0. ditampilkan pada Tabel 3.6.

Tabel 3.6. Rekapitulasi Hasil Analisis Daya Pembeda Soal Tes

Pemahaman Konsep

Nomor

Soal

Indeks Diskriminasi

(D)

Kategori Keterangan

(1) (2) (3) (4)

1 1,00 Baik sekali Digunakan

2 0,80 Baik sekali Digunakan

3 0,80 Baik sekali Digunakan

4 0,80 Baik sekali Digunakan

5 0,40 Cukup baik Digunakan

6 1,00 Baik sekali Digunakan

7 1,00 Baik sekali Digunakan

8 0,60 Baik Digunakan

9 0,40 Cukup baik Digunakan

10 0,60 Baik Digunakan

11 -0,20 Tidak baik Digunakan

12 0,60 Baik Digunakan

13 0,80 Baik sekali Digunakan

14 0,20 Jelek Tidak dignakan

15 0,40 Cukup baik Digunakan

16 -0,20 Tidak baik Tidak dignakan

17 1,00 Baik sekali Digunakan

18 1,00 Baik sekali Digunakan

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/20083/6/T_PD_1201231_Chapter3.pdfSubjek penelitian yang dipilih adalah seluruh siswa kelas IV di salah satu

43

Wawan Eka Setiawan, 2015 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

19 -0,20 Tidak baik Tidak digunakan

20 0,40 Cukup baik Digunakan

Berdasarkan tabel, maka soal yang memiliki daya pembeda yang baik

adalah soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 17, dan 18. Soal

pemahaman konsep yang bisa digunakan yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,

9, 10, 11, 12, 13, 15, 17, dan 18.

Tabel 3.7. Rekapitulasi Hasil Analisis Daya Pembeda Soal Tes

Keterampilan Proses Sains

Nomor

Soal

Indeks Diskriminasi

(D)

Kategori Keterangan

(1) (2) (3) (4)

1 0,80 Baik sekali Digunakan

2 0,60 Baik Digunakan

3 1,00 Baik sekali Digunakan

4 1,00 Baik sekali Digunakan

5 0,80 Baik sekali Digunakan

6 -0,20 Tidak baik Tidak digunakan

7 0,40 Cukup baik Digunakan

8 0,40 Cukup baik Digunakan

9 0,60 Baik Digunakan

10 0,40 Cukup baik Digunakan

11 0,80 Baik sekali Digunakan

12 0,60 Baik Digunakan

13 0,60 Baik Digunakan

14 0,40 Cukup baik Digunakan

15 0,60 Baik Digunakan

16 1,00 Baik sekali Digunakan

17 0,60 Baik Digunakan

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/20083/6/T_PD_1201231_Chapter3.pdfSubjek penelitian yang dipilih adalah seluruh siswa kelas IV di salah satu

44

Wawan Eka Setiawan, 2015 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

18 0,60 Baik Digunakan

Berdasarkan tabel, maka soal yang memiliki daya pembeda baik adalah

soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, dan 18. Soal

pemahaman konsep yang bisa digunakan yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9,

10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, dan 18.

4. Analisis Tingkat Kesukaran Soal

Analisis tingkat kesukaran soal bertujuan untuk mengetahui soal-soal

dengan kategori baik dan soal-soal yang kurang baik. Soal baik adalah soal

yang tidak terlau sukar dan tidak terlalu mudah Soal yang terlalu mudah tidak

merangsang siswa untuk berusaha memecahkan masalah. Sebaliknya soal yang

terlalu sukar akan menyebabkan siswa putus asa dan tidak mempunyai

semangat untuk mencoba lagi karena diluar jangkauannya. Untuk

mengklasifikasi indeks kesukaran dapat digunakan pedoman kategori tingkat

kesukaran seperti pada Tabel 3.8.

Tabel 3.8. Pedoman untuk Menginterpretasikan

Indeks Kesukaran Soal

Indeks Kesukaran Kategori

0,00 – 0,29 Soal sukar

0,30 – 0,69 Soal sedang

0,70 – 1,00 Soal mudah

Analisis tingkat kesukaran soal pemahaman konsep dilakukan dengan

menggunakan program ANATES for Window Version 4.0. hasil analisis tingkat

kesukaran soal ditunjukan dalam Tabel 3.9.

Tabel 3.9. Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Tes

Pemahaman Konsep

Nomor

Soal

Indeks Tingkat

Kesukaran

Kategori Keterangan

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/20083/6/T_PD_1201231_Chapter3.pdfSubjek penelitian yang dipilih adalah seluruh siswa kelas IV di salah satu

45

Wawan Eka Setiawan, 2015 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nomor

Soal

Indeks Tingkat

Kesukaran

Kategori Keterangan

(1) (2) (3) (4)

1 0,63 Sedang Digunakan

2 0,36 Sedang Digunakan

3 0,42 Sedang Digunakan

4 0,36 Sedang Digunakan

5 0,36 Sedang Digunakan

6 0,68 Sedang Digunakan

7 0,47 Sedang Digunakan

8 0,57 Sedang Digunakan

9 0,47 Sedang Digunakan

10 0,42 Sedang Digunakan

11 0,42 Sedang Digunakan

12 0,52 Sedang Digunakan

13 0,52 Sedang Digunakan

14 0,47 Sedang Digunakan

15 0,47 Sedang Digunakan

16 0,52 Sedang Digunakan

17 0,42 Sedang Digunakan

18 0,63 Sedang Digunakan

19 0,57 Sedang Digunakan

20 0,47 Sedang Digunakan

Berdasarkan Tabel di atas bahwa soal yang memiliki tingkat kesukaran

baik terdapat 20 soal yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14,

15, 16, 17, 18, 19, dan 20.

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/20083/6/T_PD_1201231_Chapter3.pdfSubjek penelitian yang dipilih adalah seluruh siswa kelas IV di salah satu

46

Wawan Eka Setiawan, 2015 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut analisis terhadap data uji coba instrumen maka soal

pemahaman konsep yang memenuhi kempat parameter soal yang baik

(validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran) adalah soal nomor

adalah 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 12, 13, 15, 17, 18, dan 20. Dengan demikian

bahwa soal yang digunakan menjadi instrumen tes pemahaman konsep siswa

adalah soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 12, 13, 15, 17, 18, dan 20.

Tabel 3.10. Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Tes

Keterampilan Proses Sains

Nomor

Soal

Indeks Tingkat

Kesukaran

Kategori Keterangan

(1) (2) (3) (4)

1 0,68 Sedang Digunakan

2 0,42 Sedang Digunakan

3 0,31 Sedang Digunakan

4 0,63 Sedang Digunakan

5 0,68 Sedang Digunakan

6 0,52 Sedang Digunakan

7 0,52 Sedang Digunakan

8 0,47 Sedang Digunakan

9 0,31 Sedang Digunakan

10 0,73 Mudah Tidak digunakan

11 0,52 Sedang Digunakan

12 0,36 Sedang Digunakan

13 0,42 Sedang Digunakan

14 0,36 Sedang Digunakan

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/20083/6/T_PD_1201231_Chapter3.pdfSubjek penelitian yang dipilih adalah seluruh siswa kelas IV di salah satu

47

Wawan Eka Setiawan, 2015 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nomor

Soal

Indeks Tingkat

Kesukaran

Kategori Keterangan

15 0,26 Sukar Tidak digunakan

16 0,42 Sedang Digunakan

17 0,47 Sedang Digunakan

18 0,36 Sedang Digunakan

Berdasarkan Tabel di atas bahwa soal keterampilan proses sains yang

memiliki tingkat kesukaran baik terdapat 16 soal yang terdiri dari soal nomor 1,

2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 16, 17, dan 18.

Menurut analisis terhadap data uji coba instrumen maka soal

pemahaman konsep yang memenuhi kempat parameter soal yang baik

(validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran) adalah soal nomor

adalah 1, 2, 3, 4, 5, 7, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 16 17, dan 18. Dengan demikian

bahwa soal yang digunakan menjadi instrumen tes keterampilan proses sains

siswa adalah soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 7, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 16 17, dan 18.

F. Teknik Pengumpulan Data

Data penelitian dikumpulkan menggunakan teknik-teknik yang telah

disesuaikan dengan jenis data dan instrumen yang dikembangkan, yaitu dengan tes

pretest dan posttest menggunakan perangkat soal pilihan ganda untuk mengumpulkan

data kuantitatif pemahaman konsep perubahan lingkungan fisik daratan siswa dan

keterampilan proses sains siswa.

G. Teknik Analisis Data Hasil Penelitian

Data-data kuantitatif yang dieroleh dari hasil pretest dan posttest pemahaman

konsep dan keterampilan proses sains siswa. Analisis data yang dilakukan adalah:

1. Menghitung rerata nilai pretest dan posttest pemahaman konsep dan keterampilan

proses sains, mencari standar deviasi dan variansinya dengan menggunakan

program Microsoft Excel for Window.

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/20083/6/T_PD_1201231_Chapter3.pdfSubjek penelitian yang dipilih adalah seluruh siswa kelas IV di salah satu

48

Wawan Eka Setiawan, 2015 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Children Learning In Science

(CLIS) terhadap peningkatan pemahaman konsep dan keterampilan proses sains

maka diperlukan penghitungan yang dapat menginterpretasi secara jelas. Dengan

demikian maka dilakukan penghitungan effect size untuk melihat berapa besar

peningkatan yang terjadi. Olejnik dan Algina (Santoso, 2010), menyatakan effect

size adalah “ukuran mengenai besarnya efek suatu variabel pada variabel lain,

serta besarnya perbedaan maupun hubungan yang bebas dari pengaruh besarnya

sampel”. Perhitungan effect size yang dikembangkan yaitu Types of single-group

pre-post effect sizes yang dikembangkan oleh Seidel at al (2013 : 2) dengan rumus

sebagai berikut.

𝐸𝑆 =𝑀𝑃𝑜𝑠𝑡 − 𝑀𝑃𝑟𝑒

𝑆𝐷

Keterangan:

ES = effect size

Mpost = skor rerata posttest

Mpre = skor rerata pretest

SD = standar deviasi pretest

Klasifikasi interpretasi effect size yang dikembangkan oleh Cohen (Becker:

2000) ditunjukan pada Tabel 3.11.

Tabel 3.11

Klasifikasi Effect Size

Kriterian Effect Size Klasifikasi

0,2 ≤ d < 0,5 Rendah

0,5 ≤ d < 0,8 Sedang

0,8 ≤ d Kuat

3. Kemudian untuk mengetahui besarnya peningkatan pemahaman konsep dan

keterampilan proses sains, maka dihitung menggunakan rumus N-gain dengan

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/20083/6/T_PD_1201231_Chapter3.pdfSubjek penelitian yang dipilih adalah seluruh siswa kelas IV di salah satu

49

Wawan Eka Setiawan, 2015 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

keterangan sebagai berikut. Kemudian nilai N-gain diinterpretasikan ke dalam

tabel 3.12.

𝑔 = 𝑆 𝑝𝑜𝑠𝑡 − 𝑆 𝑝𝑟𝑒

𝑆 𝑀𝑖𝑑 − 𝑆 𝑝𝑟𝑒

Spost = skor posttest

Spre = skor pretest

SMid = skor maksimal ideal

Tabel 3.12. Pedoman untuk Menginterpretasi

Nilai N-gain

Interval Kategori

g > 0,7 Tinggi

0,3 ≤ g ≤ 07 Sedang

g < 0,3 Rendah

4. Data hasil observasi keterlaksanaan model pembelajaran Children Learning In

Science (CLIS) dianalisis untuk mengetahui sejauh mana keterlaksanaan

pembelajaran dengan model pembelajaran Children Learning In Science (CLIS)

dalam kegiatan pembelajaran. Kriteria keterlaksanaan model Children Learning In

Science (CLIS), ditunjukan pada Tabel 3.13.

Tabel 3.13. Interpretasi Keterlaksanaan

Model Pembelajaran CLIS

Keterlaksanaan

Pembelajaran/ KP (%)

Kriteria

KP = 0 Tak satu kegiatan pun terlaksana

0 < KP < 25 Sebagian kecil kegiatan terlaksana

25 ≤ KP < 50 Hampir setengah kegiatan terlaksana

50 < KP < 75 Sebagian besar kegiatan terlaksana

75 ≤ KP < 100 Hampir seluruh kegiatan terlaksana

Page 22: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/20083/6/T_PD_1201231_Chapter3.pdfSubjek penelitian yang dipilih adalah seluruh siswa kelas IV di salah satu

50

Wawan Eka Setiawan, 2015 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KP = 100 Seluruh kegiatan terlaksana

(Pelita, dalam Kurniawan: 2013)