47
BAB III PIAGAM MADINAH Islam mewakili sebuah alternatif yang hidup bagi sistem-sistem politik Barat, yang banyak menyembuhkan penyakit-penyakit politik dan sosial, yang diasosiasikan dengan Barat, tetapi hanya jika kaum intelektual Muslim berusaha untuk melakukan analisis yang sistematis tentang penerapan Islam dalam menjawab masalah-masalah moderen ALI BULAC [Turki, lahir 1951] Dikutip dari Charles Kurzman, 2003 A. Makkah Sebelum Islam Untuk memahami perjalanan bangsa Arab, dengan beragam pola kehidupan dan budayanya yang unik, tidak bisa meninggalkan kota Makkah, wilayah yang menampung dan menjadi pusat aktivitas mereka, serta memberi sumber kehidupan sehingga bisa bertahan hidup, dalam jangka waktu yang lama. Kota ini masih tetap menduduki posisi penting hingga Islam lahir dibawa Rasulullah Muhammad. Bahkan Makkah –dan Madinah-- menjadi pembeda periode turunnya wahyu, 1 serta berpengaruh banyak dengan perkembangan Islam pada masa-masa selanjutnya. Makkah juga menjadi “saksi” lahir dan tumbuhnya Islam. Mengkaji aktifitas ekonomi, politik, gegrafi, seni, sosial budaya, adat- istiadat, dan agama masyarakat Makkah, bisa diketahui sampai sejauh mana urgensitas kota tersebut bagi penduduknya. Juga bisa mengungkap pola perilaku yang normatif, baik cara berfikir maupun cara merasa dan bertindak yang harus dipatuhi oleh seluruh anggota masyarakatnya. Pola-pola perilaku kehidupan tersebut melahirkan 1 Periode Makkah yaitu sejak Rasulullah menerima wahyu pertama (5 ayat dari surah al-Alaq) sampai Rasulullah hijrah ke Madinah tahun 622 M. Sedangkan periode Madinah yaitu sejak hijrah tahun 622 M hingga beliau Nabi wafat pada 12 Rabi’ul Awwal 11 H, bertepatan 8 Juni 632 M, yang beberapa bulan sebelumnya beliau menerima wahyu terakhir (ayat 3 dari surah al-Maidah) pada waktu beliau melaksanakan haji Wada’ (perpisahan) tahun 632 M. Lihat Suyuthi Pulungan, op. cit., hlm. 1.

BAB III PIAGAM MADINAH - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · BAB III PIAGAM MADINAH Islam mewakili sebuah alternatif yang hidup

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III PIAGAM MADINAH - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · BAB III PIAGAM MADINAH Islam mewakili sebuah alternatif yang hidup

BAB III PIAGAM MADINAH

Islam mewakili sebuah alternatif yang hidup bagi sistem-sistem politik Barat, yang

banyak menyembuhkan penyakit-penyakit politik dan sosial, yang diasosiasikan dengan Barat, tetapi hanya jika kaum intelektual Muslim berusaha untuk melakukan analisis yang sistematis tentang penerapan Islam dalam menjawab masalah-masalah moderen

ALI BULAC [Turki, lahir 1951]

Dikutip dari Charles Kurzman, 2003

A. Makkah Sebelum Islam

Untuk memahami perjalanan bangsa Arab, dengan

beragam pola kehidupan dan budayanya yang unik, tidak bisa

meninggalkan kota Makkah, wilayah yang menampung dan menjadi

pusat aktivitas mereka, serta memberi sumber kehidupan sehingga

bisa bertahan hidup, dalam jangka waktu yang lama. Kota ini masih

tetap menduduki posisi penting hingga Islam lahir dibawa

Rasulullah Muhammad. Bahkan Makkah –dan Madinah-- menjadi

pembeda periode turunnya wahyu,1 serta berpengaruh banyak

dengan perkembangan Islam pada masa-masa selanjutnya.

Makkah juga menjadi “saksi” lahir dan tumbuhnya Islam.

Mengkaji aktifitas ekonomi, politik, gegrafi, seni, sosial budaya, adat-

istiadat, dan agama masyarakat Makkah, bisa diketahui sampai

sejauh mana urgensitas kota tersebut bagi penduduknya. Juga bisa

mengungkap pola perilaku yang normatif, baik cara berfikir maupun

cara merasa dan bertindak yang harus dipatuhi oleh seluruh anggota

masyarakatnya. Pola-pola perilaku kehidupan tersebut melahirkan

1 Periode Makkah yaitu sejak Rasulullah menerima wahyu pertama (5

ayat dari surah al-Alaq) sampai Rasulullah hijrah ke Madinah tahun 622 M. Sedangkan periode Madinah yaitu sejak hijrah tahun 622 M hingga beliau Nabi wafat pada 12 Rabi’ul Awwal 11 H, bertepatan 8 Juni 632 M, yang beberapa bulan sebelumnya beliau menerima wahyu terakhir (ayat 3 dari surah al-Maidah) pada waktu beliau melaksanakan haji Wada’ (perpisahan) tahun 632 M. Lihat Suyuthi Pulungan, op. cit., hlm. 1.

Page 2: BAB III PIAGAM MADINAH - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · BAB III PIAGAM MADINAH Islam mewakili sebuah alternatif yang hidup

| 37

kebudayaan Makkah. Juga mengetahui "nalar" dan pandangan

hidup (why of live) yang melandasi segala perilaku dan keputusan

dalam bermasyarakat.

Menurut E. B. Taylor, definisi kebudayaan mencakup

aspek-aspek pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum,

adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-

kebiasaan yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat.2

Dalam sejarah monumentalnya, Makkah diselamatkan

Allah dari amukan pasukan gajah Abrahah, yang berambisi

meratakan Ka'bah dengan tanah Makkah, serta menjadikan

penghuninya sebagai budak yang dipekerjakan. Atas kebesaran dan

keadilan-Nya, datang sekawanan burung dari arah laut. Burung-

burung itu mirip seriti atau jalak, yang setiap satunya membawa tiga

buah kerikil seperti buah kacang. Satu di paruh dan dua lagi di cakar

kaki. Pasukan gajah porak-poranda karena lemparan batu para

burung ini. Abrahah, pimpinan pasukan yang meninggalkan

Makkah menuju Yaman untuk menyelamatkan diri, akhirnya mati

secara mengenaskan di perjalanan.3 Kisah ini terrekam secara naratif

dalam salah satu surah al Quran (al Fiil/105: 1-5).

Makkah juga disebut di literatur Yunani dengan sebutan

Macoraba, dalam bahasa Arab Maqrab, tempat penyembelihan Ismail

putra Ibrahim sebagaimana disebut dalam al Quran. Penyebutan

Makkah dalam litertaur Yunani mengindikasikan keunikan dan

ketuaannya. Sebutan lain adalah 'Ummul Qura, yang berarti induk

2 Dikutip J. Suyuthi Pulungan, ibid., hlm. 25, dari E. B. Taylor, Primitive

Culture, New York: Brentano's, 1924, hlm. 1. 3 Lihat Ibnu Ishaq, Sirah Ibnu Ishaq, Jilid I, terj. Dewi Candraningrum,

op. cit., hlm. 38.

Page 3: BAB III PIAGAM MADINAH - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · BAB III PIAGAM MADINAH Islam mewakili sebuah alternatif yang hidup

| 38

desa-desa, yang tiada lain adalah Ibu Kota, kota percontohan masa

depan.4

a. Letak Geografis

Posisi kota Makkah terletak di dalam lembah yang

dikelilingi oleh bukit-bukit barisan, yang hampir menutupinya.

Sebagai pusat agama (kota suci) dan pusat perdagangan, Makkah

memiliki sejarah panjang dan unik. Sebagai pusat aktifitas

keagamaan (tempat penyembahan berhala), Makkah merupakan

tempat Ka’bah (Bait Allah) berada, yang selalu didatangi oleh

berbagai suku dari berbagai penjuru Jazirah Arab dalam setiap

tahunnya pada bulan-bulan suci untuk haji.

b. Ekonomi

Makkah adalah kota dagang yang sibuk. Kota yang

menjadi transit perdagangan Timur-Barat. Jalan keluar masuk dari

dan ke Makkah melalui tiga jalur, sebelah selatan menuju Yaman,

sebelah utara menuju Yatsrib, Palestina dan Syiria, dan sebelah barat

menuju Laut Merah dan Jeddah. Posisi ini berpengaruh positif

terhadap income ekonomi penduduk kota ini, yang aktifitas

utamanya adalah dagang. Kafilah dagang mereka menjadi

penghubung barang-barang perdagangan antara Timur–Barat.

Mereka membeli barang-barang dari India dan Tiongkok di Yaman,

kemudian menjualnya di Syria. Di kota ini, mereka membeli barang-

barang yang bisa dijual di Makkah dan Yaman. Bisa dikatakan,

tonggak ekonomi Makkah adalah perdagangan.5

4 Lihat M. Zuhri, op. cit., hlm. 14. 5 Aktifitas dagang orang-orang Arab (Quraisy) sudah sangat dikenal

dunia luas, saat itu. Mereka membentuk "Sindikat Dagang Internasional", lihat Ali Romdhoni, Membangun Kemandirian Petani, dalam Surat Kabar Mahasiswa AMANAT Institut Agama Islam Negeri Walisongo, Edisi 105/Desember 2005, Semarang, 2005, hlm. 10-11. Bahkan Montgomery Watt menjuluki Makkah tidak

Page 4: BAB III PIAGAM MADINAH - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · BAB III PIAGAM MADINAH Islam mewakili sebuah alternatif yang hidup

| 39

Sebagian penduduk bercocok tanam dengan

mengusahakan perkebunan (tanaman kurma). Sedangkan mata

pencaharian kaum Baduwi6 adalah berternak kambing, biri-biri,

kuda, dan unta.7 Apabila kuda cocok untuk berperang, maka unta

berfungsi sebagai alat trasportasi, alat tukar untuk memperoleh

barang-barang kebutuhan, dagingnya dimakan dan air susunya

diminum. Unta adalah hewan yang tahan banting dan berharga.

Begitu berharganya, unta dapat juga digunakan sebagai maskawin

(mahar, uang atau barang berharga yang harus diyar oleh pihak pria

kepada mempelai wanita), denda atas pembunuhan, perjudian, serta

kekayaan saudagar atau kepala suku juga dinyatakan dalam nilai

unta.8

Masyarakat Baduwi juga dikenal sebagai kelompok

penduduk yang miskin. Karena itu mereka hidup dengan berpindah-

pindah. Logikanya, tidak mungkin mereka meninggalkan kekayaan

materi di tempat asal mereka dan memilih pindah ke tempat lain.

Mereka bekerja apa saja untuk bertahan hidup. Tidak mengenal tata

hanya sebagai pusat perdagangan, tetapi pusat keuangan, lihat M. Zuhri, ibid., hlm. 15.

6 Dilihat dari kondisi alamnya, --sebagian besar tandus serta kering dan hanya sebagain kecil yang subur-- masyarakat Makkah (Arab) terbagi menjadi dua; mereka yang tinggal di perkotaan dan yang bermukim di pedesaan. Kaum Baduwi ialah masyarakat Arab yang bertempat tinggal di pedalaman (pedesaan), dengan pola hidup nomaden. Sedangkan yang di kawasan perkotaan hidup dengan lebih teratur. Namun begitu, jiwa pengembaraannya sangat kuat. Lebih-lebih terkait aktifitas dagang. Lihat surah Quraisy/106: 1-5.

7 Unta dan kuda merupakan jenis hewan yang berharga bagi masyarakat Arab. Dalam Sirah Ibn Ishaq, Jilid I, hlm. 35-37, diceritakan, Abrahah adalah laki-laki pendek dan gemuk yang berhasil merebut kekuasaan di Yaman dari tangan Aryat, raja bawahan yang berkuasa di Yaman. Abrahah kemudian menggantikan kedudukan Aryat di Yaman sebagai penguasa yang kejam. Suatu ketika raja yang beragama Nasrani ini bermaksud menaklukkan suku-suku yang berkuasa di Makkah. Saat itu pimpinan suku Quraisy Makkah adalah Abdul Muththalib, kakek Nabi Muhammad. Abrahah berhasil merampas 2 ratus ekor unta milik Abdul Muththalib. Tapi akhirnya unta-unta tersebut dikembalikan.

8 Suyuthi Pulungan, op. cit., hlm. 28.

Page 5: BAB III PIAGAM MADINAH - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · BAB III PIAGAM MADINAH Islam mewakili sebuah alternatif yang hidup

| 40

kerama, halal haram yang penting bisa bertahan. Kondisi ini

menjadikan mereka memiliki pandangan bahwa perampokan adalah

pekerjaan yang lumrah dan sah sebagaimana pekerjaan halal seperti

bertani dan berkebun.

Alkisah, anak keturunan Nabit bin Isma'il bersama kakek

mereka, Mudzadz bin 'Amr, dan paman-paman dari pihak ibu

mereka dari (kabilah) Jurhum, dan anak keturunan Qatura, sepupu

Jurhum, waktu itu adalah penduduk Makkah. Mereka datang dari

Yaman, dan mengadakan perjalanan bersama ke Makkah. Mudzadz

memimpin suku Jurhum, sementara suku Qatura dipimpin oleh

Samaida'. Ketika meninggalkan Yaman, mereka sepakat memilih

pimpinan untuk mengatur urusan mereka. Sesampainya di Makkah,

mereka melihat sebuah kota penuh anugerah, banyak air dan pohon.

Mereka memutuskan untuk tinggal di tempat itu. Mudzadz bersama

orang Jurhum menetap di dataran atas dari Makkah, tepatnya di

Qu'aiqi'an. Mereka bertahan hidup dengan mengambil pungutan

dari siapa saja yang memasuki Makkah dari atas. Sementara itu,

Samaida' dengan orang Qatura' menetap di Ajiyad, daerah bawah

kota Makkah. Kelompok ini mengambil pungutan dari orang-orang

yang datang ke Makkah dari bawah.9

c. Karakter Masyarakat

Masyarakat Makkah, sebagai bagian dari bangsa Arab,

dikenal memiliki rasa solidaritas yang tinggi yang menumbuhkan

sikap loyal kepada kesatuan suku-suku mereka. Kecenderungan

mereka disebut Ashabiyyah, semangat yang rentan dapat

menimbulkan chauvinisme, memandang orang/suku lain sebagai

musuh. Setiap suku merasa yakin bisa hidup sendiri tanpa

9 Baca lebih detail, Jurhum dan Pengurukan Sumur Zamzam, dalam Sirah

Ibnu Ishaq, Jilid I, terj. Dewi Candraningrum, op. cit., hlm. 65.

Page 6: BAB III PIAGAM MADINAH - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · BAB III PIAGAM MADINAH Islam mewakili sebuah alternatif yang hidup

| 41

membutuhkan suku lain. Kondisi ini menjadikan hubungan

harmonis antara satu suku dengan suku lain nyaris tidak ada.

Karenanya, setiap anggota suku wajib membela sesama anggota

suku ketika dalam keadaan bahaya, sekalipun sesungguhnya dalam

posisi bersalah.10 Alhasil, tindakan perseorangan menjadi tanggung

jawab sukunya.

Dendam pembunuhan dalam masyarakat ini bisa

berlangsung selama 40 tahun, yang mengakibatkan sering terjadi

permusuhan atau peperangan antar suku.11 Semangat permusuhan

masyarakat Arab ini terrekam dalam salah satu syair Arab kuno.

يهدم ومن اليظلم الناس يظلم–ومن مل يذد عن حوضه بسالحه

Siapa yang tidak mempertahankan sumurnya dengan senjatanya, ia akan

dirobohkan. Dan siapa yang tidak menganiaya (orang lain), ia akan

dianiaya.12 Syair ini mengingatkan sebuah tradisi, yang di Indonesia,

dikenal dengan "hukum rimba". Dua pilihan yang harus diambil,

membunuh atau dibunuh. Memangsa atau dimangsa.

Semangat Ashabiyyah juga bedampak pada sikap eksklusiv

terhadap suku lain. Akibatnya, mereka mudah sekali terpecah-belah.

Masing-masing suku tidak mempunyai keprihatinan sosial terhadap

nasib suku lain. Fenomena ini menjadi karakter masyarakat Arab

hingga masa awal Islam. Menurut Suyuthi Pulungan, pada masa

10 Lihat Suyuthi Pulungan, op. cit., hlm. 40. 11 Peperangan paling masyhur di kalangan Arab jahiliyyah adalah

perang Busus, antara suku Bakar dan Taghlib di Timur Laut Arabia. Kemudian perang Dahis, dan al-Ghubra, yaitu perang antara dua pimpinan suku ini di Arabia Tengah, masing-masing berlangsung 40 tahun karena masalah sepele. Perang Fijar, yaitu perang antara suku-suku di Hijaz yang berlangsung selama 4 tahun. Peperangan antara suku ini dikenal dengan istilah Ayyam al-Arab (The Days of the Arabian). Cerita lebih detail, baca Suyuthi Pulungan, op. cit., hlm. 40-41.

12 al-Iskandari dan Anani, dalam Suyuthi Pulungan, op. cit., hlm. 42.

Page 7: BAB III PIAGAM MADINAH - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · BAB III PIAGAM MADINAH Islam mewakili sebuah alternatif yang hidup

| 42

Nabi, sifat tersebut bisa hilang. Tetapi setelah beliau wafat semangat

Ashabiyyat tumbuh kembali.13

Namun demikian, masyarakat Arab Makkah juga memiliki

tipologi/watak sebagai masyarakat yang sangat apresiatif terhadap

sifat terpuji (budiman) seseorang. Hal ini, di antaranya, terjadi pada

peristiwa peletakan hajar aswad, yang akibat banjir besar melanda

Makkah, batu hitam itu pun terlempar dari tempatnya semula.

Setelah renovasi Ka’bah selesai, para petinggi suku kota itu

bertengkar, berebut bisa mengembalikan batu itu ke tempat asalnya.

Dalam anggapan mereka, suku dianggap terhormat apa bila

pimpinannya berhasil menjadi orang yang meletakkan batu hitam

itu.

Muhammad, yang ketika itu berusia tiga puluh lima tahun,

lima tahun menjelang kenabiannya, berjasa besar memberi solusi

secara adil, mengajak wakil dari setiap suku bersama-sama

mengangkat hajar aswad yang ditaruh di atas surban. Para pemimpin

suku memegangi sudut surban, sementara beliau Nabi sendiri yang

menaruh hajar aswad di tempat asalnya. Ternyata mereka puas dan

senang atas keputusan Muhammad. Saat itu, mereka berterima kasih

dengan menjuluki Muhammad sebagai al Amin, orang terpercaya.14

Selain appreciate pada jasa orang lain, masyarakat Arab

juga memiliki kode etik kehidupan, sifat positif dan terpuji yang

potensial menjadi bangsa berperadaban. Tetapi, terkadang satu sifat

dengan sifat lain saling kontadiktif. Sifat-sifat ini merupakan ciri

kehidupan padang pasir. Pertama, kesetiaan atau solidaritas

kesukuan yang tinggi. Setiap anggota suku wajib membela

13 Lihat catatan Suyuthi Pulungan, ibid., hlm. 42. 14 Muhammad telah menyelamatkan para pimpinan suku Arab dari

pertikaian, semua fihak bisa terlibat dan merasa terhormat. Lihat Ibnu Ishaq, Sirah Ibnu Ishaq, Jilid I, hlm. 126-128, lihat juga Suyuthi Pulungan, ibid., hlm. 41.

Page 8: BAB III PIAGAM MADINAH - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · BAB III PIAGAM MADINAH Islam mewakili sebuah alternatif yang hidup

| 43

kepentingan sesama anggota suku, sekalipun salah, dan dengan cara

salah. Ketika ada anggota suku dibunuh suku lain maka siapa pun

dari anggota suku tersebut layak dibunuh, meskipun bukan pelaku.

Lebih-lebih apa bila yang terbunuh adalah kepala suku. Konfliknya

bisa berkepanjangan, karena harga nyawa kepala suku bagi mereka

lebih mahal dari nyawa biasa.

Kedua, keberanian. Kalau orang ingin survive, dia harus

memiliki keberanian. Berani adalah modal utama yang bisa

dibanggakan. Tanpa keberanian, orang lain akan mudah

mencemooh. Sifat keberanian terwujud dalam kekerasan dalam

mempertahankan hidup di alam yang ganas, selain untuk

kehormatan suku. Harga diri suku diukur dengan berapa banyak si

pemberani yang dimiliki. Suku menjadi terhormat bila memiliki

banyak pemberani. Kekerasan antar suku menjadi "mahkamah

penentu" status ini. Kondisi ini menimbulkan seringnya terjadi

konflik antar suku. Ketiga, dermawan atau murah hati. Budaya ini

lahir dari kondisi alam yang kurang ramah dengan banyaknya para

pengembara yang membutuhkan pertolongaan di tengah perjalanan.

Akibatnya, sifat dermawan dan penolong menjadi sifat mulia karena

sangat membantu masalah sosial di lapangan. Kondisi ini membuat

mereka berlomba mencapai status itu. Tetapi yang timbul adalah

pola hidup bermegah-megah sebagai ukuran kemuliaan seseorang.15

Keempat, memenuhi janji. Dengan memenuhi janji berarti

seseorang telah menjaga kredibilitas suku. Walaupun kehidupan

kerasan dan kasar, serta perselisihan antar suku menjadi fenomena

15 Dalam tradisi Arab, untuk mengatakan orang dermawan adalah

"orang yang banyak debu dapurnya", atau "orang yang banyak mengepulkan asap". Bahasa konotasi ini mengandung maksud bahwa orang ini sering memasak untuk menjamu para tamunya, sehingga orang yang demikian adalah orang yang mulia dan dermawan.

Page 9: BAB III PIAGAM MADINAH - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · BAB III PIAGAM MADINAH Islam mewakili sebuah alternatif yang hidup

| 44

keseharian, namun suku atau pribadi masih memiliki harga diri dan

masih ingin diperhitungkan. Kejujuran dipraktekkan ketika melunasi

hutang dan janji, juga untuk memperkuat ikatan primordial. Kelima,

sabar. Sifat sabar merupakan nilai moral yang paling tinggi bagi

bangsa Arab, untuk kuat menderita di alam gersang. Tapi puncak

kesabaran ini termanifestasi pada kemampuan memikul derita di

medan perang.16

d. Kepercayaan

Masyarakat Arab tidak hanya teguh dalam memegang janji

dengan sesama manusia, tetapi juga konsisten untuk menepati janji

dengan Tuhan mereka (ketika mereka ber-nadzar atau qasam).

Masyarakat Arab adalah bangsa yang meyakini adanya kekuatan

gaib ("Tuhan"), sebagai sumber kehidupan yang memengaruhi

kesejahteraan dan penderitaan hidup manusia. Mereka mendekatkan

diri kepada-Nya dan melakukan penyembahan ritualitas keagamaan.

Kepercayaan kepada adanya Tuhan mereka warisi secara turun

temurun dari Nabi Ibrahim dan anaknya, Ismail. Ajaran ini disebut

millah hanifiyyah atau agama monoteis. Dalam al Quran, Ibrahim

disebut hanif dan Muslim.17

Keteguhan orang Arab dalam menepati janji (dengan

Tuhan), misalnya, kita dapati dalam kisah Abdul Muththalib ketika

bernadzar mengorbankan salah satu anaknya untuk Tuhan di Ka'bah.

Diceritakan oleh Ibnu Ishaq dalm Sirah Nabawiyyah-nya, ketika Abdul

Muththalib menghadapi desakan orang-orang Quraisy ketika dia

16 Lihat M. Zuhri, Kiprah Politik Muhammad, op. cit., hlm. 18-19. Lihat

juga Nourrouzzaman Shiddieqy, Pengantar Sejarah Muslum, dalam Suyuthi Pulungan, op. cit., hlm. 43.

17 Surah Ali Imron/3: 67 ( لكنا وانيرصال نا ووديهي اهيمرا كان إبم ا كان منملما وسنيفا مكان حركنيشالم). Hanif adalah agama yang mengajarkan keyakinan ke-esaan (ketauhidan) kepada Allah sebagai pencipta alam semesta, yang menghidupkan dan mematikan, pemberi rizki, menentukan baik dan buruk, dsb.

Page 10: BAB III PIAGAM MADINAH - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · BAB III PIAGAM MADINAH Islam mewakili sebuah alternatif yang hidup

| 45

menggali sumur Zamzam, dia bernadzar, seandainya dia memiliki

sepuluh anak laki-laki yang dapat membantu dan melindunginya

dalam masalah itu, dia akan mengorbankan salah satunya untuk

Tuhan di Ka'bah. Sumpah kakek Nabi ini ternyata didengar oleh

Tuhan; dia memiliki sepuluh putra yang telah menginjak dewasa.

Kesepuluh anaknya dikumpulkan dan diberitahu perihal sumpah

yang sudah terucap dari mulut sang ayah. Abdul Muththalib

meminta mereka semua untuk tetap setia kepada Tuhan. Anak-anak

Abdul Muththalib adalah putra yang berbakti pada orang tua dan

setia pada Tuhan. Mereka mematuhi apa kata sang ayah dan siap

melakukan perintah.

Singkat cerita, masyarakat Arab (Quraisy) mendengar

rencana Abdul Muththalib. Mereka meminta agar Abdul Muththalib

mengurungkan niat untuk mengorbankan anaknya. Bahkan salah

satu dari masyarakat Quraisy, Mughira bin Abdullah, berkata: "Demi

Tuhan, kalau kita dapat menebusnya dengan persembahan yang

lain, kita akan menebusnya, sekalipun dia meminta seluruh harta

kita". Abdul Muththalib menolak karena sudah berucap sumpah.

Tetapi masyarakat tetap memohon untuk mencari solusi terbaik.

Akhirnya mereka sepakat meminta bantuan kepada seorang

paranormal perempuan di Khaibar. Setelah melalui proses yang

rumit, dan atas bantuan paranormal, korban bisa diganti dengan

seratus ekor unta. 18

Namun demikian, pada praktek keagamaan dalam

kehidupan sehari-hari telah terjadi penyimpangan. Penyembahan

18 Baca ceritanya dengan detail, Sumpah Abdul Muththalib untuk

Mengorbankan Anaknya, dalam Sirah Ibnu Ishaq, Jilid I, terj. Dewi Candraningrum, op. cit., hlm. 97-100.

Page 11: BAB III PIAGAM MADINAH - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · BAB III PIAGAM MADINAH Islam mewakili sebuah alternatif yang hidup

| 46

kepada Tuhan telah bercampur dengan takhayul dan kemusyrikan.19

Penyimpangan dari agama hanifiyyah itu disebut agama watsaniyyah

(yang menyembah berhala), menyembah anshab, autsan, dan shnam,

yaitu patung-patung yang terbuat dari batu, kayu, emas, perak, dan

logam.20 Keyakinan mereka telah berpindah menjadi paganisme

politeistik; patung-patung atau berhala-berhala itu telah mereka

jadikan sebagai perantara (wasilah) untuk menyembah dan

mendekatkan diri kepada Allah.21

Mereka (para penyembah selain Allah, patung) berdalih,

"Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan

kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya" ( ا نلفىما إلى الله زونبقرإلا لي مهدبع )

surah al Zumar/39: 3, berhala-berhala yang mereka sembah itu juga

mempunyai nama yang populer, bahkan terrekam dan disebut

dalam al Quran yaitu al lata, al 'uzza, dan manata ( اللات متأيى ومنوة أفرزالعو

surah al Najm/53: 19-20,22 masing-masing mewakili (الثالثة االخرى

matahari, (planet) venus, dan dewi fortuna.

Menurut Hasan Ibrahim, Pusat penyembahan berhala

bertempat di Makkah, kota suci, tempat pelaksanaan ibadah haji

tahunan sejak Nabi Ibrahim, yang dihadiri berbagai suku dari

19 Kepercayaan mereka telah mengalami penyimpangan apa bila

diukur dengan ajaran agama Ibrahim, ajaran yang sebenarnya mereka anut, yang inti ajarannya adalah menauhidkan (mengesakan) Allah.

20 Penyimpangan praktek ritual keagamaan mereka merupakan pengaruh dari kepercayaan Yunani terhadap penduduk Makkah dan Arabia Selatan. Karena agama Baduwi Arab pra Islam adalah menyembah roh bukan patung/gambar, lihat Annemarie Schimmel, Dan Muhammad adalah Utusan Allah, terj. Rahmani Astuti, Bandung: Mizan, 1991, hlm. 25.

21 Amr ibn Lu'iy adalah orang Arab yang pertama kali mengubah agama Isma'il/Ibrahim, membangun banyak berhala dan menciptakan adat Bahira, Sa'iba, Wasila, dan Hami. Lihat Ibnu Ishaq, Sirah Ibn Ishaq, op. cit., hlm. 50.

22 Penjelasan ayat: "Maka apakah patut kamu (hai orang-orang musyrik) menganggap al-lata dan al-'uzza, dan manah yang ketiga, yang paling terkemudian (sebagai anak perempuan Allah). Ketiga berhala tersebut, oleh masyarakat Arab (jahiliyyah) disembah dan dianggap sebagai anak perempuan Allah.

Page 12: BAB III PIAGAM MADINAH - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · BAB III PIAGAM MADINAH Islam mewakili sebuah alternatif yang hidup

| 47

berbagai penjuru. Setiap keluarga dan kabilah mempunyai berhala

yang ditempatkan di Ka’bah, sehingga jumlahnya mencapai 360

buah. Sedangkan menurut Guillaume, penyembahan primitif orang

Arab bukan hanya kepada berhala, tetapi juga kepada "tuhan" (‘t’

kecil) atau roh yang diyakini menghuni batu-batu besar, karang,

pohon, dan sumber mata air.

Ada juga beberapa orang (dari Quraisy) yang memeluk

agama Kristen/Masehi. Diantara mereka terdapat kelompok kecil

yang masih berpegang pada agama hanifiyyah yang dibawa Nabi

Ibrahim. Mereka tampil sebagai da’I, yang mengajak orang-orang

Arab agar meninggalkan penyembahan bergala dan tradisi sesat,

seperti membunuh bayi perempuan, minum khamar dan berjudi.

Merek juga mengingatkan masyarakat Arab perihal adanya hari

kebangkitan, keesaan Allah, balasan dan hukuman atas perbuatan

baik dan jahat.

Di antara da’i-da’I ada yang bernama Umayyat Abi Shalt,

Waraqat bin Naufal, dan Qus bin Sa’idat al Iyadi. Umayyat bin Shalt

adalah seorang penyair terkenal yang mengharapkan kedatangan

Nabi terakhir.23 Naufal adalah anak paman (saudara sepupu)

Khadijah, seorang alim yang bijaksana dan memiliki naskah injil. Dia

adalah yang dimintai nasehat oleh Khadijah, ketika Nabi menerima

wahyu pertama. Sedangkan Qus adalah seorang hakim dan orator

yang fasih, yang suatu ketika Muhammad pernah mendengarkan

pidatonya di Pasar ‘Ukazh. Dalam orasinya ketika itu, Qus mengajak

masyarakat Arab agar meninggalkan tradisi yang sesat dan ia juga

memberitahu akan lahir seorang rasul terakhir.24

23 Namun, pada akhirnya, ketika Muhammad lahir dan diangkat

menjadi Nabi, dia sangat membencinya. 24 Lihat Suyuthi Pulungan, op. cit., hlm. 36-37.

Page 13: BAB III PIAGAM MADINAH - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · BAB III PIAGAM MADINAH Islam mewakili sebuah alternatif yang hidup

| 48

Dengan demikian, dalam hal kepercayaan masyarakat

Makkah bercorak homogen, yaitu bangsa Arab yang mayoritas

penganut paganisme, disamping segelintir penganut hanifiyyah, dan

Kristen. Terlepas dari apa keyakinannya, bangsa Arab adalah

masyarakat agamis (berketuhanan), dan religius. Corak sebagai

masyarakat agamis ini sudah disandang sejak lama, setidaknya

sejarah bisa kita baca mulai Nabi Ibrahim menancapkan batu

landasan aqidah di kawasan ini. Sebuah agama yang inti ajarannya

menauhidkan (mengesakan) Allah, yang dikenal dengan sebutan

hanif. Surah al-Nahl/16: 123, menjelaskan: Kemudian Kami wahyukan

kepadamu (Muhammad): "Ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif."

Dan dia bukanlah termasuk orang yang menyekutukan Tuhan, ( حأو أن م كا إليني

ـركنيشالم ا كان منمنيفا وح اهيمرملة إب بعات). Yang dimaksud dengan Hanif adalah

seorang yang berpegang kepada kebenaran, dan tidak pernah

meninggalkannya.25 Ajaran ini diwarisi, dijaga, dan dilanjutkan

secara turun-temurun oleh anak-cucu Ibrahim (keturunan ras Semit).

Masuk akal apabila budaya beragama tetap melekat sampai waktu

lama.

B. Yatsrib sebelum Islam

Yatsrib merupakan nama lama Madinah al Munawwarah.

Perubahan nama dilakukan oleh Nabi Muhammad, ketika beliau

berdiam di kota yang saat ini ramai dikunjungi oleh kaum Muslimin

ini. Apa bila Makkah disebut-sebut dalam literatur Yunani, maka

25 Baca al-Quran al-Karim, Yayasan Penyelenggara Penerjemah al-

Quran Departemen Agama Republik Indonesia, Semarang: PT. Tanjung Mas Inti, 1992.hlm. 420.

Page 14: BAB III PIAGAM MADINAH - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · BAB III PIAGAM MADINAH Islam mewakili sebuah alternatif yang hidup

| 49

Yatsrib sudah disebut-sebut dalam tulisan Ma'ini, yang juga

mengindikasikan keunikannya. 26

a. Letak Geografis

Posisi Madinah berada lebih kurang 300 mil, atau sekitar

600 km di sebelah utara Makkah.27 Kondisi alamnya lebih

menguntungkan ketimbang kota dagang Makkah. Di samping

posisinya yang strategis, di jalan yang menghubungkan Yaman dan

Syiria, Madinah memiliki oase-oase yang dipergunakan untuk

penanaman kurma, biji-bijian dan sayur-mayur untuk dimakan.28

Secara geografis, kota ini datar, dikelilingi gunung dan bukit bukit

serta beriklim gurun.

b. Ekonomi

Tonggak penting ekonomi Madinah adalah sektor

pertanian dan perkebunan,29 lebih-lebih perkebunan kurma. Hasil

26 Masa setelah Nabi Muhammad wafat, kota ini dikenal sebagai pusat

kekhalifahan. Terdapat tiga Khalifah yang memerintah di kota ini, yakni Abu Bakar, Umar bin Khattab dan Utsman bin Affan. Pada masa Ali ibn Abi Thalib, pemerintahan dipindahkan ke Kufah, Irak karena terjadi gejolak politik akibat terbunuhnya khalifah Utsman oleh kaum pemberontak. Selanjutnya, ketika kekuasaan beralih kepada bani Umayyah, pemerintahan dipindahkan ke Damaskus, dan ketika pemerintahan berpindah kepada bani Abassiyah, pemerintahan dipindahkan ke kota Baghdad. Saat ini, Madinah dan Mekkah di bawah pelayanan pemerintah Kerajaan Arab Saudi. Baca juga Akram Diyauddin Umari, op. cit., hlm. 63.

27 Pada masa lalu memerlukan waktu cukup lama untuk mencapai Madinah dari Makkah. Dengan menggunakan kendaraan unta, Madinah bisa dicapai kurang lebih satu bulan dari Makkah. Sedangkan saat ini dapat ditempuh kurang lebih 6 jam melalui jalan bebas hambatan yang dibangun oleh pemerintah Arab Saudi. Konon, pada masa kekuasaan Usmaniyah di Turki, terdapat jalur Kereta Api (KA) yang menghubungkan Madinah dengan Amman, Yordania serta Damaskus, Syria. Jalur ini merupakan bagian dari jalur KA Istambul (Turki)-Haifa (Israel) yang dikenal dengan nama Hejaz Railway. Kini, jalur itu sudah tidak ada lagi dan stasiun KA Madinah dijadikan Museum. Jalur ini dulu digunakan untuk kelancaran pengangkutan jama'ah haji. Saat ini, selain menggunakan jalan darat, kota Madinah dapat ditempuh melalui udara dengan bandara berskala Internasional, yang terutama digunakan pada musim haji, selain bandara King Abdul Aziz di Jeddah.

28 Lihat Suyuthi Pulungan, op. cit., hlm. 31. 29 Baca Akram, op. cit., hlm. 80.

Page 15: BAB III PIAGAM MADINAH - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · BAB III PIAGAM MADINAH Islam mewakili sebuah alternatif yang hidup

| 50

kurma Madinah sangat dikenal dan diminati, bahkan hingga

sekarang. Selain peternakan, layaknya penduduk Arab, juga dikenal

usaha perdagangan. Kafilah-kafilah perdagangan mereka sampai

merambah ke Syiria, sekalipun tidak menyamai skala kafilah

perdagangan Arab dari Makkah.30 Menurut Alfred Guillaume, di

teluk utara ‘Aqabah dihuni juga orang-orang Yahudi. Mereka

menetap di sana sebagai pedagang kaya yang menguasai pasar.

Sebagian dari mereka berprofesi sebagai tukang emas dan pembuat

senjata. Menurut Hannah Rahman, kaum Yahudi ini, di kalangan

penduduk Madinah, dipandang sebagai kelompok paling kuat. Pada

suatu waktu mereka berperan mengontrol politik di Yatsrib. Pada

waktu itulah mereka membangun pertanian, dan mendominasi

orang-orang Arab yang hidupnya sangat bergantung kepada

mereka.31 Tetapi pada awal abad ke-6 M orang-orang Arab berhasil

melepaskan diri dari ketergantungan mereka kepada kaum Yahudi.

Situasi yang berbalik ini terjadi ketika orang-orang Masehi di Syam,

yang berada di bawah pengaruh Romawi Timur atau Bizantium

yang beribu kota di Konstantinopel sangat membenci orang-orang

Yahudi. Kondisi ini dipicu oleh anggapan bahwa kaum Yahudi

adalah yang telah menyiksa dan menyalib Isa al Masih. Mereka

meminta bantuan suku Aus dan Khazraj (di Madinah) untuk

memerangi kaum Yahudi. Terjadilah pertempuran dimana banyak

30 Saat ini ditambah sektor pelayanan dan jasa, terutama jasa

pelayanan jama’ah haji. Di antaranya usaha perhotelan dan penginapan. 31 Di Madinah, dalam hal ekonomi, bangsa Yahudi bisa digolongkan

dalam ekonomi kuat, sementara masyarakat Arab adalah golongan ekonomi kelas dua. Yahudi menggunakan sistem rentenir, memberi pinjaman kepada orang Arab dengan bunga cukup tinggi. Akibatnya, banyak di antara mereka yang terjerat hutang dan sulit mengembalikan pinjaman.

Page 16: BAB III PIAGAM MADINAH - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · BAB III PIAGAM MADINAH Islam mewakili sebuah alternatif yang hidup

| 51

kaum Yahudi terbunuh. Kedudukan Yahudi sebagai “yang

dipertuan” berhasil dijatuhkan.32

Kaum Yahudi mengubah strategi melawan kaum Arab,

dari bentrok secara fisik menjadi politik adu domba. Mereka

memakai siasat memecah belah dengan melakukan intrik,

menyebarkan provokasi permusuhan dan kebencian di tubuh Aus

dan Khazraj, agar mereka saling bermusuhan sehinga mereka tidak

dapat bersatu. Siasat ini berhasil. Kaum Yahudi pun dapat merebut

kembali posisi semula, sebagai yang dipertuan dalam bidang

ekonomi. Siasat Yahudi juga menghasilkan formasi koalisi baru bagi

suku-susku di Madinah. Kelompk Khazraj (Arab) bersekutu dengan

Banu Qainuqa’ (Yahudi), sedangkan kelompok Aus (Arab) bersekutu

dengan Banu Quraidzah dan Banu Nadzir33 --keduanya suku

Yahudi. Persekutuan ini justru melemahkan kekuatan dan kekuasaan

dua suku Arab itu (Khazraj dan Aus), dan Yahudi selalu

mencegahnya agar keduanya tidak melakukan konsolidasi

kekuasaan.

Politik adu domba Yahudi ini mencapai klimaks

permusuhan dua kelompok Arab itu, yaitu timbulnya peperangan

dahsyat antara mereka sekitar tahun 618 M di suatu tempat yang

bernama Bu’ats, dan kemudian terkenal dengan sebutan perang

Bu’ats. Karena besarnya kerugian yang harus ditanggung dua suku

ini, mereka akhirnya menyadari telah dipecundangi Yahudi. Mereka

akhirnya berdamai. Mereka melakukan rekonsiliasi terhadap

perbedaan-perbedaan antara kedua belah pihak suku. Kedua belah

pihak sepakat untuk mengangkat salah seorang dari Khazraj sebagai

32 Suyuthi Pulungan, op. cit., hlm. 31. 33 Hannah Rahman (Haifa), Pertentangan antara Nabi dan golongan

Oposisi di Madinah, dalam H. L. Beck dan N. J. G. Kaptein, (redaktur), Pandangan Barat terhadap Islam Lama, Jakarta: INIS, 1980, op. cit., hlm. 66.

Page 17: BAB III PIAGAM MADINAH - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · BAB III PIAGAM MADINAH Islam mewakili sebuah alternatif yang hidup

| 52

pemimpin di Yatsrib. Dia adalah Abdullah bin Ubay bin Salul yang

bersama keluarganya, memutuskan untuk tetap netral di tengah

berkecamuknya Perang Bu'ats. Di satu sisi, Perang Bu'ats membawa

dampak permusuhan dan menghabiskan banyak kerugian. Tetapi di

sisi lain, menjadikan kedua belah pihak yang berseteru memiliki

keinginan hidup bersama secara damai.34

Aisyah ra. mengamati dengan cermat pengaruh perang

dan konflik terhadap penerimaan mereka terhadap Islam. Dia

(Aisyah) berkata: "Allah menakdirkan terjadinya Perang Bu'ats sebelum

kedatangan Rasulullah saw. Ketika Rasul tiba di Madinah, mereka (Aus dan

Khazraj) terbagi menjadi rival yang berseteru, orang-orang yang

berpengaruh di antara mereka terbunuh atau terluka. Allah menakdirkan ini

semua sebelum datangnya Nabi, sehingga mereka bersedia menerima dan

memeluk Islam."35

Namun demikian, hingga awal masa lahirnya Islam, kaum

Yahudi masih mendominasi kehidupan ekonomi di Hijaz. Lahan

pertanian terbaik dan oase-oase Taima, Fadak, dan Wadi al Qura berada

di bawah kekuasaan mereka. Kemakmuran kaum Yahudi disebabkan

keunggulan pengetahuan mereka di bidang pertanian, irigasi, dan

industri.36 Tadinya, sebagai pengungsi, mereka tidak memiliki apa-

34 Kelelahan dalam konflik dan keinginan untuk damai ini pula yang

menjadi faktor pendorong mereka mudah menerima Islam. Fakta historis menyatakan, Nabi menawarkan konsep hidup berdampingan, walau dengan orang yang "berbeda".

35 Shahih al Bukhari, Lihat Akram, op. cit., hlm. 66-67. Lihat juga Ibnu Hisyam, vol. I, op. cit., hlm 183.

36 Sampai pada masa-masa Islam, sebagian Jazirah Arab, terlebih Madinah, telah berhasil memberdayakan pertanian. Nabi adalah sosok yang sangat getol mengkampanyekan dunia pertanian. Bisa kita jumpai banyak sekali hadits-hadits yang isinya menerangkan mulianya berpetani. Bahkan dalam satu sub bab bahasan disiplin ilmu Fiqih dikenal Ihya' al-Mawat, menghidupkan tanah mati, yang berarti menjadikan tanah yang tadinya tidak produktif, dalam hal pangan, menjadi lahan produktif. Lihat Ali Romdhoni, Membangun Kemandirian Petani, 2005, op. cit., hlm. 10-11.

Page 18: BAB III PIAGAM MADINAH - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · BAB III PIAGAM MADINAH Islam mewakili sebuah alternatif yang hidup

| 53

apa, mereka kemudian berkembang menjadi para tuan tanah,

pengontrol keuangan, dan perdagangan di Madinah. Dari segi

populasi, saat itu, mereka telah berkembang hingga separuh dari

penduduk kota yang dewasa ini dihuni tidak kurang dari 600.000

jiwa.

Karena itu, sebagai disebut Guillaume, kaum Yahudi

merupakan tantangan bagi orang-orang Arab, baik Quraisy Makkah

maupun Aus dan Khazraj di Madinah. Sebab kegiatan dagang dan

pasar (di Madinah) yang mereka kuasai, disamping memberikan

keuntungan ekonomi juga memberikan akses dan pengaruh

kekuasaan politik. Oleh karena itu, masalah ekonomi menjadi salah

satu faktor penyebab timbulnya permusuhan antara kaum Arab dan

kaum Yahudi. Kekayaan mereka menimbulkan iri hati kaum Arab.

Kaum Yahudi bisa memberikan pinjaman dan kredit, menjaul barang

peralatan dan senjata, bahkan bibit pertanian untuk mereka

pinjamkan kepada orang-orang Arab secara ngijon. Keadaan ini

mengakibatkan banyak masyarakat Arab terjepit utang, sebaliknya,

Yahudi diuntungkan dengan ketergantungan mereka. Masyarakat

ekonomi lemah (Arab) berpihak kepada Yahudi demi

mempertahankan hidup.

c. Karakter Masyarakat

Hingga menjelang peristiwa hijrah, penduduk Yatsrib

terdiri dari bangsa Arab dan bangsa Yahudi. Namun demikian sikap

dan pola hidup suku-suku Yahudi secara umum berbeda dari orang-

orang Arab, sekalipun di antara mereka terjadi hubungan

perkawinan. Jika mereka bertingkah laku sesuai dengan adat dan

tradisi masyarakat Arab, itu karena mereka merupakan bagian

integral dari masyarakat Madinah. Bahkan mereka menjadi Arab

dengan mengadopsi nama-nama Arab. Nama-nama Yahudi, seperti

Page 19: BAB III PIAGAM MADINAH - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · BAB III PIAGAM MADINAH Islam mewakili sebuah alternatif yang hidup

| 54

Adya, Samau’al, dan Sara terhitung jarang. Namun dalam batas-

batas tertentu, mereka masih bisa dibedakan atas dasar tradisi dan

agama mereka.37

Walaupun antara masyarakat Arab dan Yahudi berbeda

proses dan jalan dalam mengarungi kehidupan di padang pasir

Jazirah Arab, namun mereka sama-sama banyak "makan garam".

Tidak sedikit pengalam hidup yang mereka jalani dan dalam waktu

yang tidak sebentar. Masyarakat Arab hidup di tanah tandus dengan

pola hidup nomaden, serta "hukum rimba". Sementara Yahudi

adalah para imigran dari daerah luar Yatsrib, yang memiliki sejarah

pahit sebagai pengungsi, bahkan pelarian dari satu tempat ke tempat

lain. Masyarakat Yahudi ini hidup berpencar dengan etnis dan

kelompok seiman mereka tanpa ada hubungan sosial dan politik

yang terpadu. Mereka bahkan pernah ditindas dan diusir dari kota

Palestina oleh Jenderal Titus dari Romawi. Namun mereka memiliki

kelebihan dalam mengadopsi budaya daerah yang mereka singgahi,

meskipun dalam waktu yang relatif singkat. Seperti pembuatan

senjata, emas, pertanian, dan perkebunan, yang semuanya tidak

dimiliki masyarakat Arab. Mereka juga pandai mengelola ekonomi

dengan sistem riba.

d. Kepercayaan

Dalam hal kepercayaan, masyarakat Yatsrib tidak beda

jauh dengan masyarakat Makkah. Mereka menyembah berhala.

Berhala Manata (dewi fortuna, atau dewi wanita), yang mereka

yakini memengaruhi nasib manusia, adalah dewa terpenting yang

disembah oleh suku ‘Azad, Aus, dan Khazraj di Hijaz.38 Hal yang

membedakan adalah karena kota ini dihuni (bahkan bisa dikatakan

37 Lihat Suyuthi Pulungan, op. cit., hlm. 29-30. 38 Lihat Ibnu Ishaq, Sirah Rasul, Jilid I, op. cit., hlm. 18.

Page 20: BAB III PIAGAM MADINAH - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · BAB III PIAGAM MADINAH Islam mewakili sebuah alternatif yang hidup

| 55

"dikuasai") oleh orang-orang pendatang Yahudi. Mereka ini adalah

ahl al Kitab, penganjur monoteisme, yang menganut agama Yahudi

(pengikut Nabi Musa).39 Mereka, masyarakat Yahudi ini, mencela

tetangga-tetangga mereka, kaum Arab, yang pagan dan menyembah

berhala sebagai media pendekatan kepada Tuhan. Mereka juga

memeringatkan kaum Arab, bahwa kelak akan lahir seorang Nabi

yang akan memerangi mereka (Arab yang pagan), dan mendukung

Yahudi.40

Kaum Yahudi juga menginformasikan ajaran Taurat

kepada kaum Arab, tentang adanya hari kebangkitan, balasan dan

hukuman atas perbuatan manusia, dan bahwa Nabi terakhir yang

akan lahir adalah pendukung agama monoteisme.41 Selain menganut

paganisme, kabilah Arab (di Madinah) juga ada yang menganut

agama Masehi atau Kristen, baik sepenuh hati maupun sepintas lalu.

Pusat perkembangan agama ini adalah di Yaman, Syiria, Hirah, dan

Abyssinia (Ethiopia) sejak abad ke-4 Masehi, pada masa kerjaan

Romawi yang beragama Masehi. Kota yang terpenting adalah

Najran,42 kota yang subur penduduknya makmur dari usaha

pertanian, indistri, teknologi sutera, menyamak kulit, dan membuat

peralatan perang. Di Hijaz, paling tidak ada dua suku yang memeluk

agama Kristen, yaitu Judam dan Udhra.

39 Baca Khalil Abdul Karim, hlm. 112. 40 Lihat Suyuthi Pulungan, op. cit.,hlm. 35. 41 Sekalipun ajaran itu tidak sampai membuat orang-orang Arab

Madinah terpengaruh, untuk mau menganut agama Yahudi, namun pengetahuan mereka tentang ajaran atau informasi itu, menjadi salah satu faktor yang membuat mereka mudah menerima Islam, setelah mereka nantinya bertemu dengan Rasulullah dalam Bai'at 'Aqabah pertama dan kedua.

42 Al-Mughiro bin Abu Labid, seorang budak Akhnas yang telah merdeka, mengutip riwayat dari Wahab bin Munabbih, orang Yaman, mengatakan bahwa awal munculnya agama Nasrani di Najran dibawa oleh seorang laki-laki yang bernama Faimiyun. Lihat Ibn Ishaq, Sirah Ibn Ishaq, op. cit., hlm. 19-20.

Page 21: BAB III PIAGAM MADINAH - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · BAB III PIAGAM MADINAH Islam mewakili sebuah alternatif yang hidup

| 56

Apa bila kehidupan masyarakat Makkah lebih bercorak

homogen, di Madinah bisa dikatakan heterogen. Masyarakatnya

terdiri dari komunitas Yahudi, penganut agama Yahudi, komunitas

Arab penganut paganisme, orang Arab penganut Yahudi, dan

penganut Kristen yang minoritas. Mereka hidup dari kegiatan

dagang, pertanian, peternakan, dan industri. Di antara perbedaan

yang menyolok, apa bila Makkah diperintah aristokrat Quraisy,

maka di Madinah tidak ada persatuan dan kesatuan penduduk di

bawah satu pemerintahan. Kondisi ini berasal dari konflik yang

terus-menerus antara pemimpin dua suku, Aus dan Khazraj yang

sama-sama berasal dari Arabia Selatan. Situasi menjadi semakin

rumit dengan kehadiran suku-suku Yahudi, yang melibatkan diri

dalam konflik itu.

Karena penduduknya yang heterogen, Madinah tidak

berhasil mewujudkan persatuan dan kesatuan yang berada di bawah

satu pemerintahan dan membawahi semua kabilah. Dilihat dari segi

sosio politik masyarakat yang bercorak demikian, Madinah

menyimpan potensi besar timbulnya konflik antar kelompok. Dan

konflik itu memang terjadi, terlebih antara Aus dan Khazraj –

keduanya suku Arab-- di satu pihak, dan konflik antara komunitas

Arab dengan suku-suku Yahudi di pihak lain. Mereka saling berebut

pengaruh di Madinah untuk menjadi "penguasa".

Musthafa Kamal Washfi dan Ali Husni al Kurbuthuli

mencatat, ada dua belas kali peperangan yang terjadi antara Aus dan

Khazraj. Namun kedua suku ini pernah bersatu menyerang orang-

orang Yahudi. Dalam serangan itu dari pihak Yahudi banyak yang

tewas. Insiden tersebut mempertajam permusuhan dan kebencian

kaum Yahudi terhadap kaum Arab, begitu juga sebaliknya.

Page 22: BAB III PIAGAM MADINAH - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · BAB III PIAGAM MADINAH Islam mewakili sebuah alternatif yang hidup

| 57

Dapat disimpulkan, corak kehidupam masyarakat di

Madinah dan Makkah lebih dekat dengan karakteristik masyarakat

nomaden.43 Dalam pola hidup nomaden, masyarakatnya hanya

mengenal kebebasan pribadi, kebebasan keluarga, dan kebebasan

kabilah tanpa terikat pada aturan dan norma sosial. Hal ini karena

mereka hidup tanpa pemerintahan kesatuan, yang menjadikan

mereka hidup dengan gaya egaliter. Pola hidup inilah yang terjadi

pada masyarakat Makkah dan Madinah. Demikian juga susunan

sukunya, perangai hidupnya, adat istiadatnya, dan ketidak

sukaannya terhadap segala sesuatu yang membatasi kebebasan

menjadikan mereka lebih dekat kepada pola kehidupan nomaden,s

dari pada pola hidup masyarakat kota (maden). Masyarakat (tanpa pemerintahan) Arab, baik Makkah

maupun Madinah, menyalurkan loyalitasnya kepada ketua suku

atau orang pintar (dukun, tukang ramal).44 Mereka yang dipandang

memiliki otoritas memutuskan segala persoalan, karena dipandang

mengetahui perkara baik dan buruk. Loyalitas terhadap suku

menjadikan mereka mendapat perlindungan, sekalipun berada di

jalan salah. Pendatang baru perlu meminta perlindungan kepada

salah satu suku untuk mendapat perlindungan darinya.

Perlindungan ini merupakan perwujudan tugas negara untuk

melindungi dan mensejahterakan rakyatnya.45

43 Meskipun mereka tinggal di pusat-pusat keramaian, Makkah dan

Madinah. 44 Abdul Muththalib ketika belum mempunyai keturunan bernadzar

(janji kepada Allah), kelak ketika dikaruniai keturunan akan mengorbankan salah satunya untuk Ka'bah. Setelah diundi, ternyata yang harus dikorbankan adalah Abdullah, ayah Nabi. Masyarakat keberatan dengan keputusan Abdul Muththalib dan bersedia menggantinya dengan unta. Akhirnya mereka menanyakan kepada dukun perempuan tentang boleh dan tidaknya mengganti Abdullah dengan unta sebagai kurban.

45 M. Zuhri, op. cit., hlm. 18.

Page 23: BAB III PIAGAM MADINAH - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · BAB III PIAGAM MADINAH Islam mewakili sebuah alternatif yang hidup

| 58

C. Kelahiran Islam

Masyarakat Arab menjelang dan hingga datangnya Islam,

oleh para ahli, disebut sebagai kehidupan Jahiliyyah, suatu tema yang

selalu diterjemahkan dengan “zaman kepicikan” (time of ignorence)

atau zaman kebiadaban (time of barbarism). Zaman kepicikan

dikaitkan dengan pandangan mereka bahwa orang yang di luar

mereka adalah musuh yang harus dimusnahkan, sedangkan zaman

kebiadaban dikaitkan dengan tindakan mereka, yang tidak mengenal

perikemanusiaan karena dorongan hawa nafsu yang tidak

terkendalikan untuk mencapai keinginan.

Ditulis dalam Sirah Ibnu Ishaq, Arab Qurasiy dan

masyarakat Arab pada umumnya, adalah bangsa yang tidak

beradab, menyembah berhala, memakan bangkai, melakukan hal-hal

yang tidak bermoral, merusak aturan-aturan alam, memperlakukan

pendatang dengan buruk, dan "si kuat" menindas "si lemah".46 Dari

sisi ekonomi dan kekuasaan, bangsa Arab diperintah dengan sistem

oligarki, pemerintahan yang hanya dipegang beberapa gelintir kaum

elit, bangsawan atau kapitalis. Beberapa kelompok hidup dengan

serba mewah dan megah. Di sisi lain terdapat kelompok manusia

yang sangat miskin, budak, misalnya.

Dalam hal keimanan dan akidah, "akal primitif" bangsa

Arab tidak mampu menjangkau hal yang transenden, selain

penghambaan kepada suatu yang nyata dan nampak (tangible things),

seperti patung.47 Kondisi seperti ini terus berlangsung hingga

Muhammad, utusan Allah, datang mengabarkan dan mengajak

mereka mengagungkan Allah, Tuhan yang tidak bisa digambarkan

dengan apa pun ( لـيس كمثلـه شـئ), melainkan dirinya sendiri melalui

46 Lihat Ibnu Ishaq, Sirah Ibnu Ishaq, Jilid I, op. cit., hlm. 226. 47 Akram Diyauddin Umari, op. cit., hlm. 69.

Page 24: BAB III PIAGAM MADINAH - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · BAB III PIAGAM MADINAH Islam mewakili sebuah alternatif yang hidup

| 59

firman-Nya. Muhammad mengajak manusia melakukan kebaikan,

meninggalkan hal tercela, serta mengenalkan agama yang

mengajarkan untuk menyayangi yang "di bawah" (lemah) dan

menghormati yang "lebih atas", yaitu agama Islam.

Biografi Singkat Muhammad

Muhammad lahir dari pasangan Abdullah, putra sulung --

dan yang paling disayang oleh-- Abdul Muththalib48 bin Hasyim bin

Abdul Manaf bin Qusyai bin Kilab bin Murra bin Ka'ab bin Lu'ayi

bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin Nadr bin Kinana, dengan Aminah,

seorang wanita muda yang cerdas dan terhormat di kalangan

Quraisy saat itu. Aminah adalah putri pemuka bani Zuhra, Wahab

bin Abdul Manaf bin Zuhra bin Kilab bin Murra bin Ka'ab bin Lu'ayi

bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin Nadr bin Kinana. Muhammad lahir

hari Senin, 12 Rabi'ul Awwal tahun Gajah,49 di sebuah rumah yang

dikenal sebagai rumah Yusuf. Nenek moyang Nabi adalah orang-

orang terhormat di kalangan suku Quraisy.

Sejak dalam kandungan ibundanya sudah kehilangan sang

Bapak, Abdullah. Pada saat usianya menginjak enam tahun sang ibu

meninggal, tepatnya di Abwa', sebuah tempat antara Madinah dan

Makkah ketika dalam perjalanan kembali dari Madinah untuk

keperluan menjenguk famili dari Bani Adiy bin Najjr. Orang yang

selanjutnya mengasuh Muhammad adalah Abdul Muththalib.50

Muhammad remaja adalah sosok pemuda yang jujur, pandai, dan

48 Abdul Muththalib memiliki sepuluh putra. Dari perkawinannya

dengan Fathimah binti Amr bin A'idh bin Abd bin Imran bin Ma'sum bin Yaqaza bin Murra bin Ka'ab bin Lu'ayi bin Ghalib bin Fihr, lahir Abdullah (ayah Nabi), Zubair, dan Abu Thalib. Lihat Ibnu Ishaq, Sirah Ibnu Ishaq, Jilid I, op. cit.,hlm. 99.

49 Penyebutan Tahun Gajah karena bertepatan dengan peristiwa penyerangan Abrahah, yang bermaksud menghancurkan Ka'bah dengan mengendarai hewan gajah. Saat itu kakek Nabi, Abdul Muththalib adalah pimpinan Quraisy yang mencoba menghalangi niat Abrahah.

50 Lihat Ibnu Ishaq, Sirah Ibnu Ishaq, Jilid I, op. cit., hlm. 108.

Page 25: BAB III PIAGAM MADINAH - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · BAB III PIAGAM MADINAH Islam mewakili sebuah alternatif yang hidup

| 60

terhormat. Karena itu dia dikenal masyarakat sebagai orang

istimewa karena perangainya51 dan berasal dari keluarga terhormat,

namun kurang mampu dari segi materi. Dia menikah pada usia 25

tahun dengan Khadijah, wanita terbaik di Quraisy, terhormat, kaya,

dan sangat baik rupa dan sifatnya. Saat dinikahi Muhammad, wanita

terkaya di kalangan Quraisy ini berusia 40 tahun. Dia adalah anak

dari Khuwailid bin Asad bin Abdul 'Uzza bin Qusyai bin Kilab bin

Murra bin Ka'ab bin Lu'ayi bin Ghalib bin Fihr.

Khadijah adalah ibu dari semua anak-anak Muhammad,

kecuali Qosim, yaitu Thahir, Thayyib, Zainab, Ruqayyah, Ummu

Kultsum, dan Fathimah. Muhammad adalah orang yang merasakan

keprihatinan luar biasa dengan adat dan kebiasaan masyarakat

Quraisy. Hal ini membuat dia melakukan perenungan mendalam,

mencari solusi terbaik bagi bangsanya agar bisa keluar dari adat

jahiliyyah. Sejak saat itu hidupnya berubah, sering termenung, dan

mencari-cari sesuatu yang lebih tinggi dan suci dibandingkan

bentuk-bentuk keagamaan tradisional. Dia berdoa sendirian

(berkhalwat) di gua Qira' selama sebulan setiap tahun (Ibnu Ishaq,

jilid I, 155). Sampai akhirnya Muhammad menerima wahyu pada

bulan Ramadhan. Ketika itu usianya mencapai umur 40 tahun.52

D. Hijrah, Menyelamatkan Ajaran Islam

Rasulullah mulai menyampaikan wahyu Allah, ajaran

Islam, sejak menerima wahyu kedua,53 "Hai orang yang berselimut.

51 Al-Amin bukan sebutan yang mengada-ada, bombastis, tetapi sebuah

apresiasi yang tulus dari publik masyarakat Arab yang menggambarkan tiada taranya akan kejujuran dan ketulusan Muhammad.

52 Baca biografi Muhammad sebagai Sayyid al-Nas wa Dayyan al-'Arab (junjungan umat manusia dan pimpinan bangsa Arab) dalam buku Khalil Abdul Karim, Daulah Yatsrib (Negara Madinah), hlm. xv. Lihat juga Ibnu Ishaq, Jilid I, op. cit., hlm. 163.

53 Wahyu yang turun pertama kali adalah surah al-Iqra' atau al-Qalam atau al-Alaq, ayat 1-5.

Page 26: BAB III PIAGAM MADINAH - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · BAB III PIAGAM MADINAH Islam mewakili sebuah alternatif yang hidup

| 61

Bangunlah, lalu berilah peringatan. Dan agungkanlah Tuhanmu. Dan

bersihkanlah pakaianmu. Dan tinggalkanlah perbuatan dosa (menyembah

berhala). Dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh

(balasan) yang lebih banyak" ( ثردا المهيا أي ذرفأن قم رورفكب كب رفطه كابثيو رجفاه زجالرال وو

كثرــتست نــنمت) surah al Mudatstsir/74: 1-6, di sini Rasul mulai

menyampaikan risalah, namun dengan sembunyi-sembunyi

(rahasia), mengajak mengagungkan Allah terbatas di lingkungan

keluarga dekatnya saja. Kemudian turun perintah, "Dan berilah

peringatan kepada kerabatmu yang terdekat" ( وانـذر عشـريتك االقـربني) surah al

Syu’ara’/26: 214, dakwah dilakukan semi rahasia, kepada kerabat

terdekat, yaitu Banu Hasyim, Banu Abd Muththalib, Banu Naufal,

dan Banu ‘Abd Manaf. Sampai akhirnya turun ayat memerintahkan

memulai penyampaian risalah kepada masyarakat Arab, "Maka

sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan

(kepadamu) dan berpalinglah dari oraang-orang yang musyrik" ( فاصدع مباتؤمر

.surah al Hijr/15: 94 (واعرض عن اجلاهلني

Pada mulanya, masyarakat Arab (Makkah) merasa bahwa

seruan Nabi tidak memancing oposisi terhadap status mereka (status

quo). Mereka tidak terusik atau merasa dilukai ataupun terganggu.

Tetapi ketika Nabi begitu gencar menyampaikan wahyu yang

mengandung kritik sosial terhadap kondisi masyarakat Arab, mereka

mulai menentang seruan Nabi.54 Pasalnya, Nabi melihat telah terjadi

ketimpangan ekonomi, misalnya, yang sangat membahayakan bagi

kerukunan hidup. Di Makkah, yang merupakan daerah dengan

perputaran uang/modal sangat tinggi, terkenal sebagai pusat

aktifitas ibadah dan agama, ternyata menyimpan ketimpangan sosial,

54 Bernand Lewis, The Arab in History, terj. Said Jamhuri, Jakarta:

Pedoman Ilmu Jaya hlm. 23.

Page 27: BAB III PIAGAM MADINAH - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · BAB III PIAGAM MADINAH Islam mewakili sebuah alternatif yang hidup

| 62

jarak antara si miskin dan si kaya. Orang kaya bermewah-mewah

dengan menginjak para budak. Sementara budak tidak punya

harapan dengan perubahan status sosialnya.55 Pendeknya, status

makmur hanya milik segelintir orang. Elit suku.

Masa-masa tersulit penuh gangguan dihadapi Rasulullah.

Penyampaian risalah direspon masyarakat Makkah dengan cacian,

fitnah, boikot ekonomi, siksaan fisik, teror mental, dan bahkan

rencana pembunuhan atas diri Rasul dan pengikutnya. Mereka juga

mengajak negosiasi dengan menawarkan harta dan kedudukan,

asalkan Nabi menghentikan penyebaran ajaran barunya.56 Namun

Nabi tidak pernah patah semangat, hari-hari tersulit dijananinya

penuh sabar dan ketulusan. Quraisy juga menawarkan seorang

pemuda gagah, tampan, dan cerdas kepada Abu Thalib, paman Nabi,

asalkan dia mau menyerahkan keponakannya. Tetapi dia menolak.57

55 Islam menghapus sistem tidak manusiawi ini, dengan menjanjikan

pahala tinggi bagi mereka yang mau membebaskan para budaknya yang beriman. 56 Sebuah sikap yang kontras dengan perlakuan masyarakat Arab

kepada Muhammad, sebelum menjadi Rasul. Ketika masih menjadi anggota masyarakat biasa, yang tidak mempunyai kekuatan dan keinginan tampil di muka umum, mereka memuji dan menghormati Muhammad (misalnya, atas jasanya menemukan solusi pertengkaran para pemimpin kabilah terkait dengan peletakan hajar Aswad). Karena tindakan Muhammad waktu itu tidak merugikan, bahkan menguntungkan mereka. Namun setelah dia diangkat menjadi rasul, mereka memusuhi habis-habisan dan berusaha membunuhnya. Mereka, terutama kaum elit kabilah, menilai Nabi sebagai perusak dan penantang adat-istiadat yang sudah berabad-abad mereka warisi dari nenek moyang mereka. Dengan demikian, yang menjadi landasan sikap mereka terhadap Nabi, dalam dua kondisi dan status sosial beliau yang berbeda, bukan berlandaskan pada prinsip kebenaran, melainkan atas dasar kepentingan mereka (Sirah Ibnu Ishaq, Jilid II, edisi bahasa Indonesia, hlm. 4). Demi mempertahankan kepentingan dan status, mereka menentang apa pun. Di antara yang menjadikan orang Arab Makkah sulit menerima Islam, selain Islam membawa ajaran monoteisme, juga sangat menekankan keadilan sosial. Lihat Ibnu Ishaq, hlm. 176 dan Fazlur Rahman, Islam, terj. Senoaji Saleh, Jakarta: Bina Aksara, 1987, hlm. 21.

57 Karena sering dimusuhi orang Quraisy, Abu Thalib pernah sampai berkata kepada Nabi: "Rasanya aku tidak akan mampu menanggung beban yang lebih berat lagi, tetapi demi Tuhan, aku tidak akan menyerahkan kamu kepadanya, apapun alasannya." Lihat Ibnu Ishaq, op. cit., hlm. 177.

Page 28: BAB III PIAGAM MADINAH - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · BAB III PIAGAM MADINAH Islam mewakili sebuah alternatif yang hidup

| 63

Dalam Sirah Ibnu Ishaq diceritakan, para sahabat sedang

shalat di lembah/celah-celah untuk menghindari penduduk yang

melihat. Suatu ketika Sa'ad bin Abi Waqqas bersama beberapa

sahabat menunaikan shalat di sebuah lembah di Makkah, datanglah

serombongan orang musyrik dan dengan kasar menghentikan

ibadah mereka. Mereka mencaci ibadah para sahabat sampai timbul

pertengkaran. Akhirnya, Sa'ad memukul salah seorang musyrik

dengan tulang unta dan terluka. Inilah darah pertama yang menetes

dalam sejarah Islam.58

Sampai tahun 620 M pengikut Islam masih sedikit. Mereka

menjadi kaum tertindas dan terhina. Kekejaman dan intimidasi kaum

elit Quraisy tidak kuasa mereka hindari. Nabi sendiri belum mampu

memberi perlindungan kepada mereka. Tahun 615 M Nabi

menyuruh umat Islam yang berjumlah 83 orang laki-laki dan 13

orang wanita, pergi/hijrah (untuk menyelamatkan diri) ke negeri

Abissinia (Ethiopia) yang rakyatnya memeluk agama Kristen.59 Para

petinggi Quraisy mengirim delegasi kepada Raja Negus, yang

memberi perlindungan kepada para imigran Makkah, untuk

mengembalikan ke tangan orang Quraisy.

Abi Thalib yang mendengar rencana Quraisy ini segera

menulis surat kepada Negus, yang isinya agar raja melindungi dan

memperlakukan mereka dengan baik. Dan begitu yang terjadi, Raja

menolak permintaan Quraisy. Bahkan Negus sangat

menghormatinya dan membiarkan mereka beribadah sesuai dengan

58 Lihat Ibnu Ishaq, Sirah Ibnu Ishaq, Jilid I, op. cit., hlm. 175-176. 59 Nabi bersabda kepada mereka (umat Islam): "Jika kalian mau pergi ke

Abissinia (maka itu lebih baik), karena raja mereka tidak akan membiarkan ketidak-adilan, dan negara mereka adalah negara yang bersahabat sampai suatu saat Allah akan membebaskan kalian dari kesulitan".

Page 29: BAB III PIAGAM MADINAH - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · BAB III PIAGAM MADINAH Islam mewakili sebuah alternatif yang hidup

| 64

agamanya60 Nabi juga pernah ke Thaif sendirian, untuk meminta

bantuan para pemimpin daerah tersebut (yang masih ada hubungan

keluarga dengan beliau), dan mengajak mereka masuk Islam. Tetapi

mereka menolak dengan kasar.61

Kekejaman Quraisy semakin menjadi, terlebih setelah dua

orang pelindungnya, paman tercinta Abu Thalib dan Isteri terkasih

Khadijah, meninggal pada tahun ke-10 kenabian. Nabi kesana-

kemari meminta perlindungan agar dia bisa menyampaikan wayhu

Allah. Tetapi dari mereka yang diminta tidak satu pun yang

mengabulkan permintaannya.62 Nabi akhirnya mengalihkan

ajakannya, yang semula ditujukan kepada masyarakat Arab Makkah,

kepada kabilah-kabilah yang datang ke Makkah pada musim haji.

Pada waktu itu beliau bertemu dengan rombongan Abu al Haisar

bersama beberapa orang dari Banu ‘Abd Ashal, termasuk ‘Iyas bin

Mu’adz (suku Aus) dari Yatsrib. Nabi mengenalkan Islam dan

membacakan ayat al Quran. Saat itu tidak ada yang masuk Islam,

kecuali Iyas.63

Dua tahun kemudia, tahun 620 M, beberapa orang Arab

Madinah dari suku Khazraj (yang kebetulan sekutu Yahudi), datang

ke Makkah pada musim haji. Seperti kejadian dua tahun yang lalau,

ketika Nabi bertemu rombongan Iyas, Nabi membacakan ayat al

Quran dan mengajak mereka bertauhid kepada Allah. Selesai Nabi

bicara, mereka saling pandang dan berbicara: “Inilah Nabi yang

60 Negus juga meminta keterangan tentang kepercayaan mereka, minta

dibacakan salah satu ayat al-Quran. Mendengar ayat al-Quran dibaca, Negus meneteskan air mata dan mengatakan bahwa apa yang dibawa Nabi dan Yesus berasal dari satu sumber. Ibn Ishaq, hlm. 218-266, dan Suyuthi Pulungan, op. cit., hlm. 50.

61 Lihat Ibnu Ishaq, Sirah Ibnu Ishaq, Jilid I, op. cit., hlm. 298. Baca juga, Suyuthi Pulungan, op. cit., hlm. 50.

62 Lihat Ibnu Ishaq, Jilid I, op. cit., hlm. 301-308. 63 Lihat Ibnu Ishaq, Jilid I, ibid., hlm.306-309.

Page 30: BAB III PIAGAM MADINAH - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · BAB III PIAGAM MADINAH Islam mewakili sebuah alternatif yang hidup

| 65

pernah disebut-sebut oleh kaum Yahudi kepada kita. Jangan sampai

mereka mendahului kita.”64 Mereka menyambut ajakan Nabi dengan

baik dan mereka menyatakan masuk Islam, dan berkata: “Kami telah

meninggalkan golongan kami, tidak ada lagi suku yang saling

membunuh dan saling mengancam. Mudah-mudahan Tuhan

menyatukan mereka melaluimu. Biarkan kami pergi kepada mereka

untuk mengajak mereka masuk ke dalam agamamu. Dan jika Tuhan

menyatukan mereka di dalamnya, maka tidak ada orang yang lebih

baik dari padamu.”

Kemudian mereka yang berjumlah enam orang kembali ke

Yatsrib sebagai orang-orang yang telah beriman. Setiba di Yatsrib,

mereka menceritakan kejadian yang baru saja dialaminya kepada

masyarakat luas. Nabi pun menjadi pembicaraan masyarakat Yatsrib.

Sebuah babak baru, penyebaran Islam di Yatsrib dimulai, setelah

lebih kurang 10 tahun dakwah ditujukan kepada masyarakat sendiri,

dengan hasil kurang menggembirakan. Musim haji berikutnya,

tahun 621 M, datang 10 laki-laki Khazraj dan 2 laki-laki Aus. Mereka

bertemu dengan Nabi di ‘Aqabah. Selain menyatakan diri masuk

Islam, mereka juga melakukan bai’at (sumpah kesetiaan) kepada

Nabi. Bai’at ini dikenal dengan Bai’at Aqabah pertama. Dalam bai’at

ini mereka mengakui kerasulan Muhammad, dan berjanji kepada

beliau bahwa mereka tidak akan menyembah selain Allah, tidak pula

menyekutukan-Nya, tidak mencuri, tidak berzina dan berbohong,

serta tidak akan menghianati Nabi.65

64 Kaum Yahudi apa bila berselisih dengan orang Arab Yatsrib selalu

mengatkan: “Seorang Nabi akan segera diutus, dan waktunya sudah dekat. Kami akan menjadi pengikutnya, dan dengan bantuannya kami akan membunuh kalian seperti dalam perang ‘Ad dan Iram”.

65 Lihat Ibnu Ishaq, Sirah Ibnu Ishaq, Jilid I, op. cit., hlm. 314-318.

Page 31: BAB III PIAGAM MADINAH - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · BAB III PIAGAM MADINAH Islam mewakili sebuah alternatif yang hidup

| 66

Ketika rombongan ini kembali ke Yatsrib, Nabi menunjuk

Mus’ab bin ‘Umair untuk menyertai mereka, sekaligus supaya dia

mengajarkan Islam kepada mereka di Madinah. Sejak itu pemeluk

Islam semakin banyak di kota Yatsrib. Pada musim haji tahun 622 M,

datang serombongan haji sebanyak 73 orang, baik yang sudah Islam

maupun yang belum. Mereka didampingi Mus’ab bin ‘Umair.

Kedatangan mereka bermaksud mengajak Nabi agar mau pindah ke

Yatsrib bersama mereka. Pertemuan diadakan di tempat semula,

‘Aqabah. Di sini terjadi bai’at ‘Aqabah kedua. Dalam perjanjian ini

mereka mengakui Nabi sebagai pemimpin mereka, dan akan

menjaga keselamatan beliau dan para pengikutnya. Nabi juga

berjanji bahwa beliau akan memerangi siapa yang mereka perangi,

dan akan berdamai dengan siapa saja yang mereka ajak berdamai.66

Beberapa bulan setelah peristiwa Bai’at ‘Aqabah kedua,

Nabi memerintahkan kaum Muslim Makkah agar hijrah/pindah ke

Yatsrib. Nabi menyusul bersama Abu Bakar, dan keduanya tiba di

Yatsrib tanggal 16 Rabi’ul Awal, bertepatan 20 September 622 M.

Menurut Suyuti Pulungan, hijrah ini didorong oleh beberapa faktor,

pertama, atas dasar turunnya wahyu, surah al Baqarah/2 ayat 218, al

Nahl/16 ayat 41 dan 110. Kedua, disamping penyebaran Islam di

Makkah kurang berhasil Nabi ingin menyelamatkan umat Islam dari

perlakuan sewenang-wenang kaum Quraisy Makkah yang semakin

keras dan kejam. Ketiga, Nabi yakin bahwa para pengikutnya di

Yatsrib akan memberi perlindungan kepada saudara seagama

mereka dari Makkah.

Sedangkan Arnold melihat pelaksanaan hijrah merupakan

suatu gerakan strategi yang jitu. Suatu gerakan yang menyelamatkan

66 Ikrar ini terlebih dahulu berlangsung dialog antara Nabi dan

rombongan tersebut, dan menghasilkan kesepakatan untuk kepentingan bersama.

Page 32: BAB III PIAGAM MADINAH - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · BAB III PIAGAM MADINAH Islam mewakili sebuah alternatif yang hidup

| 67

kaum Muslim, supaya terbebas dari tindakan tidak manusiawi kaum

Quraisy, dan suatu gerakan dakwah menuju babak baru. Hijrah juga

sebagai reaksi terhadap fakta sosial masyarakat Arab Makkah, yang

mayoritas menolak Islam, serta merespon fakta sosial masyarakat

Arab Madinah yang secara terbuka menerima seruan Nabi untuk

masuk Islam. Reaksi dan respon ini didukung oleh perintah wahyu

dari Allah.67 Diterangkan dalam kitab-kitab tarikh (sejarah) Islam,

Rasulullah dan para pengikutnya melakukan hijrah kerena

menghindari dari tekanan-tekaan yang dilakukan orang-orang

musyrik Makkah.68

Menurut Bulac, tindakan Nabi (hijrah ke Madinah,

lingkungan bebas tekanan) merupakan langkah pertama yang

menunjukkan bahwa kekuatan politik dapat dikonfigurasi

(dilakukan, diwujudkan) di luar ideologi sentral. Jika sebuah

ideologi sentral tidak ditentukan berdasarkan kelompok-kelompok

yang berasal dari kepercayaan dan agama yang berbeda, dan jika

mereka diberikan kebebasan untuk memilih agama dan ideologi

mereka, dan jika tidak ada gangguan gaya hidup yang bergubungan

dengan pilihan mereka, jaminan konkrit dari hal ini tidak terletak

pada sistem hukum tunggal, tetapi pada sistem hukum yang

pluralistik. Dalam hal ini, Islam memberikan keunggulan pada

prinsip bahwa hukum tidak dapat dipisahkan dari agama. Menurut prinsip ini, jika tidak ada agama atau ideologi

resmi yang diwakili oleh aparatur yang memerintah dan yang

ditentukan dari atas ke bawah, hukum itu akan bertentangan bagi

aparat yang sama untuk menerapkan sebuah sistem hukum tunggal

67 Suyuthi Pulungan, ibid., hlm. 54. 68 Lihat Ali Bulac, dalam Charles Kurzman, Liberal Islam: A Sourcebook

(Islam Liberal, Pemikian Islam Kontemporer tentang Isu-isu Global), Jakarta: Paramadina, 2003, hlm. 266.

Page 33: BAB III PIAGAM MADINAH - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · BAB III PIAGAM MADINAH Islam mewakili sebuah alternatif yang hidup

| 68

yang resmi. Jika tidak ada paksaan dalam memilih agama, "Tidak ada

paksaan untuk (memasuki) agama (Islam), sesungguhnya telah jelas jalan

yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barang siapa yang ingkar

kepada thaghut (syetan dan apa saja yang disembah selain Allah) dan

beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul

tali yang sangat kuat yang tidak akan putus, dan Allah Maha Mendengan

lagi Maha Mengetahui" ( بالله فقد منؤيبالطاغوت و كفري نفم يالغ من دشالر نيبت ين قدفي الد اهال إكر

ليمع ميعس اللها وله امفصثقى ال انة الووربالع كسمتاس) surah al Baqarah/2: 256, seharusnya

tidak ada tekanan dan paksaan terhadap hukum-hukum yang dianut

oleh agama-agama, kepercayaan, filsafat, atau ideologi yang berbeda.

Seseorang yang memilih agama ini, atau agama itu, pada saat yang

sama juga memilih sistem hukum yang menerapkan manifestasi dari

agama tertentu itu.69

1. Perjanjian, Solusi Akhir

Pada masa-masa (awal berada di Madinah) ini, Rasulullah

disibukkan dengan urusan penempatan para imigran dari Makkah

dan adaptasi mereka dengan lingkungan baru. Di sisi lain, dia

berupaya memperoleh kepercayaan dari orang-orang Yahudi dan

orang-orang musyrik Arab.70 Nabi berfikir keras untuk menemukan

solusi tepat dalam menyelesaikan konflik di Madinah, mendamaikan

dan menyatukan kelompok-kelompok sosiali, serta menemukan

formula yang tepat untuk hidup berdampingan,71 sembari

memikirkan nasib umat Islam yang sedikit mendapat angin segar.

69 Lihat Ali Bulac (Charles Kurzman: editor), Liberal Islam, ibid., hlm.

281. 70 Lihat Ali Bulac (Charles Kurzman), Liberal Islam, ibid., hlm. 266-267. 71 Baca Ali Bulac (Charles Kurzman), ibid., hlm. 265.

Page 34: BAB III PIAGAM MADINAH - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · BAB III PIAGAM MADINAH Islam mewakili sebuah alternatif yang hidup

| 69

Dua tugas berat menjadi tanggungan Nabi, yang menunut segera

diatasi, apa bila tidak ingin perkembangan/situasi pilitik berubah.72

Langkah strategis yang diambil Rasulullah adalah

menyarankan kelompok masyarakat (etnis, suku, kabilah) dan

golongan lainnya, untuk menandatangani sebuah perjanjian

berdasarkan dua hal, pertama, memaknai kehidupan sebagai

pengabdian dan hidup menurut kepuasan Tuhan (God’s satisfaction).

Hidup sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh Allah, melalui

syari’at yang ditunjukkan secara konkrit kepada manusia melalui

Rasulnya. Kedua, (sebagai seorang Muslim) harus bersedia

mengajarkan kepada orang lain kebenaran-kebenaran agama, yang

diterimanya sebagai sumber dari segala sumber kebenaran.73

Perjanjian ini adalah yang populer dengan sebutan Piagam Madinah,

yang menjadi fokus penelitian ini.

Dalam sejarah Islam, peristiwa Bai'at 'Aqabah (satu dan

dua) dan perjanjian tertulis Piagam Madinah dapat diidentifikasikan

sebagai praktik kontrak sosial. Deliar Noer memaknai kontrak sosial

sebagai suatu teori yang mengajarkan bahwa kekuasaan politik

72 Di antara motivasi kaum Arab Madinah untuk segera mengajak

Nabi pindah ke Madinah dan bersekutu dengan kelompoknya, adalah statemen yang sering dikeluarkan kelompok Yahudi bahwa akan lahir Nabi terakhir lengkap dengan ajaran barunya, dan kami, kata Yahudi, akan mengajak dia untuk menghabisimu. Masyarakat Arab Madinah melihat tanda-tanda itu, dan segera mengajak Nabi sebelum ketahuan keum Yahudi. Belum lagi ancaman kaum Arab Makkah yang ingin mengadakan serangan ke Madinah. Sebelum kondisi berubah darurat, Nabi harus menggalang kekuatan.

73 Dua hal ini adalah inti ajaran Islam, melaksanakan dua hal ini adalah tugas utama seorang Muslim. Jika seorang Muslim memahami kedua misi ini dalam organisasi-organisasi sosial, di mana dia menemukan dirinya sendiri, dia penuh kekuatan. Hal ini juga yang menjadi misi utama dan berat perjuangan para Nabi, termasuk Nabi Muhammad; menciptakan lingkungan (millieu) sosial yang kondusif untuk kemanusiaan. Lihat Ali Bulac (Charles Kurzman: editor), Liberal Islam, ibid., hlm. 280.

Page 35: BAB III PIAGAM MADINAH - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · BAB III PIAGAM MADINAH Islam mewakili sebuah alternatif yang hidup

| 70

diperoleh melalui perjanjian masyarakat.74 Artinya, kekuasaan

politik bersumber dari rakyat dan legitimasinya diperoleh melalui

perjanjian masyarakat. Atau dengan kata lain, dalam perjanjian

masyarakat terjadi penyerahan kekuasaan oleh anggota masyarakat

kepada seseorang atau kepada lembaga.75

Dalam perjanjain tersebut, Nabi memperoleh kepercayaan

(secara legal sah), untuk mengatur dan memimpin penduduk

Madinah, sehingga Nabi "berkuasa" penuh atas Madinah. Kekuasaan

tersebut diperoleh Nabi berdasarkan kepercayaan masyarakat

Madinah, serta kontrak sosial yang dibuat kedua belah fihak, yaitu

pihak masyarakat/rakyat (Madinah) dan tokoh yang dipercaya

mampu membawa suasana politik, ekonomi dan budaya kepada

kebaikan, dalam hal ini Nabi Muhammad. Tidak ada indikasi

kekerasan atau manipulasi yang dilakukan Nabi sebagai upaya

untuk mendapatkan kekuasaan, bahkan kedatangan Nabi ke

Madinah adalah atas undangan dan permintaan masyarakat

setempat, bukan penaklulakn atau penyerangan dengan pasukan

perang.

Kekuasaan yang ada pada Nabi jelas berbeda dengan

kekuasaan yang diperoleh dengan jalan kekerasan (menurut teori

kekuatan). Dalam teori kekuatan, menurut Isjwara, kekuasaan

(politik) atau negara diperoleh atau dibentuk dengan jalan

penaklukan dan pendudukan oleh suatu kelompok terhadap

kelompok lain. Negara dibentuk oleh kelompok yang menang dan

74 Perjanjian Masyarakat merupakan salah satu teori tentang asal mula

terbentuknya negara yang bersifat universal. Baik masyarakat Timur maupun Barat, atau baik dalam agama Nasrani maupun Islam melakukan perjanjian masyarakat. Lihat F. Isjwara, Pengantar Ilmu Politik, Bandung: Bina Cipta, 1980, hlm. 140.

75 Baca Deliar Noer, Pemikiran Politik di Barat, Jakarta: Rajawali, 1982, hlm. 79.

Page 36: BAB III PIAGAM MADINAH - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · BAB III PIAGAM MADINAH Islam mewakili sebuah alternatif yang hidup

| 71

kekuatan (kekerasan) adalah yang membentuk kekuasaan dan

membuat aturan atau hukum.76 Namun demikian, hak dan

kekuasaan yang diberikan oleh masyarakat Madinah kepada Nabi

tidak kalah (tidak beda) dengan hak dan kekuasaan politik.77

Kekuasaan politik, menurut Budiarjo, adalah kemampuan untuk

memengaruhi kebijakan umum (pemerintahan) baik terbentuknya

maupun akibat-akibatnya sesuai dengan tujuan pemegang

kekuasaan sendiri. Kekuasaan itu, disamping untuk memperoleh

ketaatan dari warga masyarakat, juga menyangkut pengendalian

orang lain dengan tujuan untuk memengaruhi tindakan aktivitas

negara di bidang administratif, legislatif, dan yudikatif.78

Bukankah Nabi, oleh masyarakat Madinah, diberi hak

sepenuhnya untuk memimpin, menentukan kebijakan, dan

masyarakat sepenuhnya berjanji taat dan akan membela Nabi?79

Bahkan nabi juga mengimbangi janji setia masyarakat tersebut

dengan ungkapan, "Aku akan berperang dengan orang yang kalian

perangi dan akan berdamai dengan kelompok mana saja yang kalian

ajak untuk berdamai".

Proses yang dilalui Nabi untuk mencapai hak kuasa, apa

bila dilihat dari disiplin ilmu politik, juga bisa disebut sebagai teori

teokrasi. Sehingga apa bila Nabi akhirnya (dengan kekuasaan yang

dia dapat) membuat sebuah pemerintahan disebut sebagai

pemerintahan teokrasi. Menurut teori teokrasi, kekuasaan berasal

76 Lihat F. Isjwara, Pengantar Ilmu Politik, op. cit., hlm. 153 77 Bahkan menurut Suyuthi Pulungan, kekuatan dan kekuasaan politik

telah didapat oleh Nabi, op. cit., hlm. 71. 78 Lihat Miriam Budiarjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, Jakarta: PT.

Gramedia, 1989, hlm. 37. 79 Untuk janji dan sumpah ketaatan terjadi pada peristiwa Bai'at

'Aqabah.

Page 37: BAB III PIAGAM MADINAH - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · BAB III PIAGAM MADINAH Islam mewakili sebuah alternatif yang hidup

| 72

dari Tuhan, yakni penguasa bertahta atas kehendak Tuhan.80 Yang

terjadi pada Nabi, selain mendapat mandat dari rakyat,81 dia juga

mendapat kekuasaan dari Allah. Pertama dia diangkat oleh Allah

menjadi seorang utusan, "Muhammad itu tiada lain hanyalah seorang

rasul…" ( االية... وما محمد إلا رسول ) surah Ali Imran/3: 144.

Kedua, Allah menurunkan wahyu kepada dia, untuk

disampaikan kepada (ummah) manusia, "Dan kami turunkan kepadamu

al Quran, agar kamu menerangkan kepada umat manusia" ( كا إليلنزأنو نيبلت الذكر

االية... للناس ) surah Annahl/16: 44. Dia juga berhak memberi putusan

dan mengadili kepada manusia, "Sesungguhnya kami telah

menurunkan Kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu

mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan

kepadamu" ( الله اكا أراس بمالن نيب كمحلت قبالح ابالكت كا إليلنزا أناالية ... إن ) surah

Annisa'/4: 105.

E. Piagam Madinah

Menyadari kondisi yang sebenarnya, dengan tidak mau

menyia-nyiakan kesempatan, Rasulullah berinisiatif membuat

perjanjian yang harus disepakati oleh seluruh komponen masyarakat

yang bertempat tinggal di Madinah. Perjanjian ini kemudian terkenal

dengan sebutan Kitab al Nabi, atau Piagam Madinah (Madinah

Document). Ada juga yang menyebut dengan istilah yang berbeda,

namun dimaksudkan untuk menyebut hal yang sama, kesepakatan

tertulis yang ditanda tangani oleh Nabi. Beberapa nama itu antara

lain; Piagam Madinah, Konstitusi Madinah (al dustur), Dokumen (al

80 Baaca Isjwara, op. cit., hlm. 152. 81 Nabi kemudian mengikat kepercayaan tersebut dengan sebuah

perjanjain tertulis, Piagam Madinah.

Page 38: BAB III PIAGAM MADINAH - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · BAB III PIAGAM MADINAH Islam mewakili sebuah alternatif yang hidup

| 73

watsiqah), Buku (al kitab), Bundelan (al shahifaah), dan Perjanjian

Madinah.

Menurut Akram Dhiyauddin, dokumen perjanjian ini

tergolong tua dan dicatat dalam sumber-sumber sejarah, berisi

undang-undang yang dibuat oleh Rasulullah untuk mengatur

hubungan antara kelompok umat Islam dari Makkah, dengan

masyarakat pribumi Madinah. Piagam Madinah juga didefinisikan

sebagai manuskrip hukum bagi kesatuan politik,82 sekaligus

(merupakan) bukti kepiawaian berpolitik Nabi. Piagam ini diakui

sebagai gebrakan baru, dan sebuah langkah revolusioner Nabi.

Perjanjian ini mengakui dan melindungi hak kemerdekaan tiap-tiap

golongan untuk memeluk dan menjalankan agamanya, juga hak-hak

sosialnya sebagai pribadi dan anggota masyarakat, di tengah-tengah

berkecamuknya konflik dan budaya ashabiyyah. Dengan disepakati

dan ditandatanganinya perjanjian ini, sebuah era baru lahir dalam

dunia politik dan peradaban manusia.83

Muhammad Al-Ghozali memandang, perjanjian itu

bernilai satrategis bagi Nabi untuk mengembangkan risalahnya

dalam menata hubungan manusia (Muslim) dengan Tuhan dan

hubungan sesama umat Islam disatu pihak, serta hubungan umat

Islam dengn non Muslim di pihak lain. Program itu memiliki nilai

dan posisi strategis dan penting, utamanya dalam membentuk

persatuan dan kesatuan penduduk Madinah yang heterogen, dan

dalam kehidupan bersama di berbagai lapangan kehidupan.84

82 Lihat Ali Bulac (Charles Kurzman: editor), Liberal Islam, op. cit., hlm.

279. 83 Baca Siti Maryam dkk, Sejarah peradaban Islam, Yogyakarta: Fak Adab

IAIN Sunan Kalijaga, 2002, hlm. 360. 84 Baca Zainal Abidin Ahmad, Sejarah Islam dan Umatnya, Jakarta: Bulan

Bintang, 1997.

Page 39: BAB III PIAGAM MADINAH - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · BAB III PIAGAM MADINAH Islam mewakili sebuah alternatif yang hidup

| 74

Yang jelas, perjanjian yang ditandatangani Nabi ini

membawa masyarakat Madinah kepada suatu kondisi sosial dan

politik yang teratur dan terorganisir, mulai keamanan, kebebasan

sebagai pemeluk agama, persaudaraan antar individu dan kelompok,

sampai rasa saling memiliki yang ditunjukkan dengan kesediaan

membantu antar kelompok masyarakat. Sebuah keadaan yang

berkebalikan dari zaman tanpa pemerintahan atau keadaan ilmiah

(state of nature, status naturalis) kepada zaman bernegara (state).

Sebuah zaman dengan hukum rimba, beralih menjadi hukum agama

yang manusiawi, bermartabat, dan adil.

1. Teks Piagam Madinah

Teks Piagam Madinah (dengan teks bahasa arab) versi Ibn Ishaq/ Ibn Hisyam, dikutib dari "Sejarah Nabi Muhammad"

للمكتبة العلمية بريوت لبنان, 504-501السرية النبوية البن هشام من جزء الثاين صحفة

كتابه صلى اهللا عليه وسلم بني املهاجرين واالنصار وموادعة يهود بسم اهللا الرمحن الرحيم

فلحق , ومن تبعهم,ويثرب بني املؤمنني واملسلمني من قريش , صلى اهللا عليه وسلمهذا كتاب من حممد النىب .1 . وجاهد معهم,م

Ini adalah kitab85 (ketentuan tertulis) dari Nabi Muhammad, (yang mengatur hubungan) antara kaum Mukmin dan Muslim yang

berasal dari Quraisy (imigran dari Makkah) dan Yatsrib, dan orang-orang yang mengikuti mereka, kemudian menggabungkan

diri dan berjuang (berjihad) bersama mereka

.ام امة واحدة من د ون الناس .2Sesungguhnya mereka adalah ummah (masyarakat, komunitas,

civil) yang satu, yang lain dari umat manusia lainnya86

. باملعروف والقسط بني املؤمنني88 وهم يفدون عانيهم, بينهم, يتعاقلون87املهاجرون من قريش على ربعتهم .3

85 Suyuthi Pulungan menulis kitab dengan keterangan di dalam kurung ketentuan tertulis. Sementara Zainal Abidin menulis dokumen. Ali Bulac juga dokumen (document).

86 Zainal Abidin memberi sifat "bebas dari (pengaruh dan kekuasaan) manusia lainnya".

87 Dalam Sirah Ibnu Hisyam diterangkan: احلال اليت جاء االسالم وهم فيها: الربعة

Page 40: BAB III PIAGAM MADINAH - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · BAB III PIAGAM MADINAH Islam mewakili sebuah alternatif yang hidup

| 75

Muhajirin Quraisy tetap mengikuti adat-istiadat/kebiasaan89 yang baik90 yang berlaku di kalangan mereka, mereka bersama-sama

membayar dan menerima tebusan darah (diyah) mereka, dan menebus tawanan mereka dengan baik dan adil yang umum di

kalangan orang-orang beriman

. باملعروف والقسط بني املؤمنني92 كل طائفة تفدى عانيها, االوىل91وبنو عوف على ربعتهم يتعاقلون معاقلهم .4Bani Auf (dari Yatsrib) tetap menurut adat kebiasaan baik mereka

yang berlaku, mereka membayar dan menerima tebusan darah mereka, dan setiap golongan menebus tawanan-tawanan mereka

dengan baik dan adil yang umum di kalangan orang-orang beriman

. وكل طائفة تفدى عانيها باملعروف والقسط بني املؤمنني, على ربعتهم يتعاقلون معاقلهم االوىلساعدةوبنو .5

Bani Sa’idah tetap menurut adat kebiasaan baik mereka yang berlaku, mereka membayar dan menerima tebusan darah mereka,

dan setiap golongan menebus tawanan-tawanan mereka dengan baik dan adil yang umum di kalangan orang-orang beriman

. وكل طائفة تفدى عانيها باملعروف والقسط بني املؤمنني,عاقلهم االوىل على ربعتهم يتعاقلون ماحلارثوبنو .6

Bani al Harits (Ibn al Khazraj) tetap menurut adat kebiasaan baik mereka yang berlaku, mereka membayar dan menerima tebusan darah mereka, dan setiap golongan menebus tawanan-tawanan

mereka dengan baik dan adil yang umum di kalangan orang-orang beriman

. وكل طائفة تفدى عانيها باملعروف والقسط بني املؤمنني,وبنو جشم على ربعتهم يتعاقلون معاقلهم االوىل .7

Bani Jusyam tetap menurut adat kebiasaan baik mereka yang berlaku, mereka membayar dan menerima tebusan darah mereka,

dan setiap golongan menebus tawanan-tawanan mereka dengan baik dan adil yang umum di kalangan orang-orang beriman

. وكل طائفة تفدى عانيها باملعروف والقسط بني املؤمنني,وبنو النجار على ربعتهم يتعاقلون معاقلهم االوىل .8

88 Sebagaimana dalam Sirah Ibnu Hisyam, االسري: العاين yaitu tawanan. 89 Zainal Abidin memaknainya hak asli (former condition). 90 Kitab (perjanjian) ini ditandatangani/digaransi oleh Rasulullah,

sudah pasti adat yang dimaksud adalah kebiasaan baik dalam rangka menciptakan satu ummah yang sejaahtera, sesuai missi Rasul. Sementara Suyuthi mengikuti Ibn Hisyam, adat kebiasaan yang Islam tidak melarangnya.

91 Dalam Sirah Ibnu Hisyam, معقلة: الواحدة. الديات: املعاقل. 92 D alam Sirah Ibnu Hisyam, االسري: العاين yaitu tawanan.

Page 41: BAB III PIAGAM MADINAH - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · BAB III PIAGAM MADINAH Islam mewakili sebuah alternatif yang hidup

| 76

Bani al Najjar tetap menurut adat kebiasaan baik mereka yang berlaku, mereka membayar dan menerima tebusan darah mereka,

dan setiap golongan menebus tawanan-tawanan mereka dengan baik dan adil yang umum di kalangan orang-orang beriman

وكل طائفة تفدى عانيها باملعروف والقسط بني ,عاقلهم االوىلوبنو عمرو بن عوف على ربعتهم يتعاقلون م .9

.املؤمننيBani Amr bin Auf tetap menurut adat kebiasaan baik mereka yang berlaku, mereka membayar dan menerima tebusan darah mereka,

dan setiap golongan menebus tawanan-tawanan mereka dengan baik dan adil yang umum di kalangan orang-orang beriman

. وكل طائفة تفدى عانيها باملعروف والقسط بني املؤمنني,وبنو النبيت على ربعتهم يتعاقلون معاقلهم االوىل .10

Bani al Nabit tetap menurut adat kebiasaan baik mereka yang berlaku, mereka membayar dan menerima tebusan darah mereka,

dan setiap golongan menebus tawanan-tawanan mereka dengan baik dan adil yang umum di kalangan orang-orang beriman

. وكل طائفة تفدى عانيها باملعروف والقسط بني املؤمنني,وبنو االوس على ربعتهم يتعاقلون معاقلهم االوىل .11

Bani al Aus tetap menurut adat kebiasaan baik mereka yang berlaku, mereka membayar dan menerima tebusan darah mereka,

dan setiap golongan menebus tawanan-tawanan mereka dengan baik dan adil yang umum di kalangan orang-orang beriman

.ملعروف يف فداء او عقل بينهم ان يعطوه با93وان املؤمنني اليتركون مفرحا) ا ( .12

Sesungguhnya orang–orang yang beriman tidak akan melalaikan tanggung-jawabnya untuk memberi sumbangan bagi orang-orang (di antara mereka) yang terbebani hutang karena membayar uang

tebuan darah (diyah) dengan baik dan adil

.لف مؤمن موىل مؤمن دونهاوان الحي ) ب(Orang Mukmin tidak boleh mengadakan persekutuan/aliansi

dengan mawla94 dari kalangan Mukmin lain

وان ايديهم ,بني املؤمنني اوفساد, اوعدوان, اوامث, ظلم95اوابتغى دسيعة, وان املؤمنني املتقني على من بغي منهم .13 . ولو كان ولد احدهم,عليه مجيعا

93 Dalam Sirah Ibn Hisyam dijelaskan وهو مبعىن املفرح باحلاء املهملة" مفرجا: "ويروي. 94 Mawla: orang yang sudah diikat dengan tali persaudaraan. Lihat Ali

Bulac (Charles Kurzman: editor), Liberal Islam, edisi Indonesia, hlm. 269.

Page 42: BAB III PIAGAM MADINAH - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · BAB III PIAGAM MADINAH Islam mewakili sebuah alternatif yang hidup

| 77

Orang-orang yang bertaqwa (al muttaqun) akan berjuang melawan para (pelaku tindakan agresif) pemberontak atau mereka yang

berusaha menyebarkan ketidakadilan, atau dosa, atau permusuhan, atau korupsi (kerusakan) di antara orang-orang

beriman, setiap orang harus melawannya kendati dia adalah anak salah seorang dari mereka sendiri

.وال ينصر كافرا على مؤمن, وال يقتل مؤمن مؤمنا يف كافر .14

Orang Mukmin tidak boleh membunuh Mukmin lain untuk kepentingan orang kafir, dan tidak boleh membantu orang kafir

dengan merugikan orang Mukmin

. وان املؤمنني بعضهم مواىل بعض دون الناس, جيري عليهم ادناهم,وان ذمة اهللا واحدة .15Sesungguhnya jaminan atau perlindungan Allah adalah satu,

melindungi nasib orang-orang lemah, dan sesungguhnya seorang Mukmin adalah saudara (mawla) bagi yang lainnya, dengan

mengenyampingkan seluruh umat manusia

. عليهمين غري مظلومني وال متناصر,وانه من تبعنا من يهود فان له النصر واالسوة .16Sesungguhnya orang Yahudi yang mengikuti kita berhak

mendapat pertolongan dan persamaan tanpa ada penganiayaan dan tidak ada yang menolong musuh mereka

. اال على سواء وعدل بينهم,سامل مؤمن دون مؤمن يف قتال يف سبيل اهللايال , وان سلم املؤمنني واحدة .17

Sesungguhnya perdamaian orang beriman itu satu, seorang Mukmin tidak diperkenankan membuat perjanjian damai tanpa

melibatkan Mukmin lainnya ketika dalam keadaan perang di jalan Allah, kecuali atas dasar persamaan dan keadilan di antara mereka

.وان كل غازية غزت معنا يعقب بعضها بعضا .18

Sesungguhnya semua kelompok pasukan yang berperang, yang bergabung dengan kita satu sama lain harus saling bahu-

membahu

.هم يف سبيل اهللاء بعض مبا نال دمالىبئ بعضهم عيوان املؤمنني .19Orang Mukmin boleh melakukan pembalasan pertumpahan darah

satu sama lain hanya untuk kepentingan agama Allah

95 Lihat Sirah Ibn Hisyam, ا . ماخيرج من حلق البعري اذا رغا: وهي يف االصل, العظيمة: الدسيعة واراد.ماينال عنهم من ظلم: هاهنا

Page 43: BAB III PIAGAM MADINAH - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · BAB III PIAGAM MADINAH Islam mewakili sebuah alternatif yang hidup

| 78

.وان املؤمنني املتقني على احسن هدى واقومه) ا ( .20Orang Mukmin yang bertaqwa mengikuti jalan yang paling baik

dan lurus

.وال حيول دونه على مؤمن, وانه الجيري مشرك ماال لقريش وال نفسا ) ب(Sesungguhnya orang musyrik tidak boleh melindungi harta dan jiwa orang Quraisy, dan tidak campur tangan terhadap lainnya

yang melawan orang Mukmin

وال حيل هلم , وان املؤمنني عليه كافة, مؤمنا قتال عن بينة فانه قود به اال ان يرضى وىل املقتول96وانه من اعتبط .21 .اال قيام عليه

Jika seseorang ternyata terbukti secara meyakinkan telah membunuh seorang Muslim dan pihak korban tidak memberikan ma'af, aturan qishash harus diberlakukan. Dalam kasus ini semua

orang Mukmin harus melawannya. Hal ini halal (benar) dilakukan sepenuhnya oleh mereka (dengan aturan ini)

نصره او منه وان, يؤويهال ان ينصر حمدثا و, وامن باهللا واليوم االخر,حيفةصوانه ال حيل ملؤمن اقر مبا يف هذه ال .22

.وال يؤخذ منه صرف وال عدل, فان عليه لعنة اهللا وغضبه يوم القيامة, اواهSeorang Mukmin yang mengakui isi shahifah ini, beriman kepada

Tuhan dan hari akhir, tidak boleh menolong pelaku kejahatan (tindak kriminal) atau memberi perlindungan (membelanya).

Sesungguhnya siapa saja yang melakukan perbuatan tersebut, laknat dan amarah Allah akan menimpanya besok di hari kiamat.

Penyesalan dan tebusannya juga tidak akan diterima

.وسلم صلى اهللا عليه واىل حممد, عز وجلفان مرده اىل اهللا, وانكم مهما اختلفتم فيه من شئ .23Bila kamu sekalian berbeda pendapat dalam suatu hal, hendaklah

perkaranya diserahkan kepada Allah dan Muhammad

.وان اليهود ينفقون مع املؤمنني ما داموا حماربني .24Sesungguhnya orang Yahudi dan orang Mukmin bekerjasa dalam

menanggung biaya perang selama mereka melakukan pereng bersama

فانه , اال من ظلم وامث,مواليهم وانفسهم, لليهود دينهم و للمسلمني دينهم, وان يهود بىن عوف امة مع املؤمنني .25

. واهل بيته, اال نفسه97تغال يو

96 Dalam Sirah Ibn Hisyam, اي قتله بال جناية منه توجب قتله: اعتبط. 97 Dalam Sirah Ibn Hisyam, يوتغ اي يهلك.

Page 44: BAB III PIAGAM MADINAH - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · BAB III PIAGAM MADINAH Islam mewakili sebuah alternatif yang hidup

| 79

Sesungguhnya kelompok Yahudi Bani 'Auf bersama dengan kelompok Mukmin merupakan sebuah ummah. Agama kaum

Yahudi untuk mereka sendiri dan agama agama kaum Muslim untuk mereka sendiri. Hal ini termasuk mawla dan diri mereka

secara personal. Tetapi siapa saja yang berlaku dzalim dan berbuat dosa atau khianat hanya akan mencelakakan diri dan keluarganya

.وان ليهود بىن النجار مثل ما ليهود بين عوف .26

Kaum Yahudi Bani al Najjar memiliki hak yang sama dengan kaum Yahudi Bani 'Auf.

.وان ليهود بىن احلارث مثل ما ليهود بين عوف .27

Kaum Yahudi Bani al Harits memiliki hak yang sama dengan kaum Yahudi Bani 'Auf.

.د بىن ساعدة مثل ما ليهود بين عوفوان ليهو .28

Kaum Yahudi Bani Saidah memiliki hak yang sama dengan kaum Yahudi Bani 'Auf

.وان ليهود بىن جشم مثل ما ليهود بين عوف .29

Kaum Yahudi Bani Jusyam memiliki hak yang sama dengan kaum Yahudi Bani 'Auf

.يهود بين عوفوان ليهود بين االوس مثل ما ل .30

Kaum Yahudi Bani al Aus memiliki hak yang sama dengan kaum Yahudi Bani 'Auf

. اال نفسه واهل بيتهتغ فانه ال يو,ظلم وامثمن اال ,وان ليهود بىن ثعلبة مثل ما ليهود بىن عوف .31

Kaum Yahudi Bani Tsa’labah memiliki hak yang sama dengan kaum Yahudi Bani 'Auf. Tetapi siapa saja yang berlaku dzalim dan

berbuat dosa atau khianat hanya akan mencelakakan diri dan keluarganya

.وان جفنة بطن من ثعلبة كأنفسهم .32

Keluarga Jafnah sebagai anggota dari kaum Yahudi Bani Tsa’labah berlaku ketentuan sebagaimana yang berlaku bagi Bani Tsa'labah

. وان الرب دون االمث,وان لبىن الشطيبة مثل ما ليهود بين عوف .33

Yahudi Bani Syutaibah memiliki hak yang sama dengan Yahudi Bani 'Auf. Kesalehan adalah perlindungan terhadap kemaksiatan

Page 45: BAB III PIAGAM MADINAH - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · BAB III PIAGAM MADINAH Islam mewakili sebuah alternatif yang hidup

| 80

.وان مواىل ثعلبة كانفسهم .34Sesungguhnya mawali Bani Tsa’labah diperlakukan sama dengan

Bani Tsa'labah sendiri

. يهود كانفسهم98وان بطانة .35Sesungguhnya orang dekat/kepercayaan (Kolega, stakeholder)

kaum Yahudi diperlakukan sama seperti kaum Yahudi

. صلى اهللا عليه وسلموانه ال خيرج منهم احد اال باذن حممد) ا ( .36Sesungguhnya tidak seorang pun dari mereka99 (penduduk

Madinah) dibolehkan keluar kecuali atas ijin Muhammad

وان اهللا على ابر ,اال من ظلم, واهل بيته, فتك وانه من فتك فبنفسه,وانه الينحجز على ثار جرح ) ب( .100هذا

Sesungguhnya tidak dilarang melakukan pembalasan sesuai dengan luka yang diderita. Tentu saja jika seseorang membunuh

orang lain, dia dan keluarganya harus bertanggung-jawab sebagai konsekuensinya, jika tidak akan ada ketidak-adilan (berarti seorang

yang tidak menaati peraturan ini telah berlaku tidak adil). Allah selalu bersama dengan mereka yang menaati dokumen ini

وان , وان بينهم النصر على من حارب اهل هذه الصحيفة,وان على اليهود نفقتهم وعلى املسلمني نفقتهم) ا ( .37

. والرب دون االمث,بينهم النصح والنصيحة(dalam kasus perang) kaum Yahudi dan kaum Muslim membiayai

pihaknya masing-masing. Mereka harus bekerja sama satu sama lain, dalam melawan pihak yang memerangi kelomok-kelompok

masyarakat yang menyetuji shahifah ini. Di antara mereka harus mendapat kebajikan dan perilaku yang baik. Aturan-aturan ini

harus ditaati secara mutlak, tidak seorang pun boleh melanggarnya

. وان النصر للمظلوم, ياءمث امرؤ حبليفهملوانه ) ب(Seseorang tidak dipandang dosa karena dosa sekutunya. Yang

dizalimi harus ditolong

. حماربنياوموان اليهود ينفقون مع املؤمنني ما دا .38

98 Dalam Sirah Ibn Hisyam, خاصته واهل بيته: بطانة الرجل. 99 Kata mereka dalam Ali Bulac (alih bahasa: Paramadina) dimaknai

sebagai kaum Yahudi. Dan keluar diartikan berperang dalam barisan Muslim. 100 Dalam Sirah Ibn Hisyam, اي على الرضا به: على ابر هذا.

Page 46: BAB III PIAGAM MADINAH - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · BAB III PIAGAM MADINAH Islam mewakili sebuah alternatif yang hidup

| 81

Sesungguhnya kamu Muslim bersama kaum Yahudi menanggung biaya peperangan yang mereka lakukan bersama

.وان يثرب حرام جوفها الهل هذه الصحيفة .39

Sesungguhnya daerah (jawf) Yatsrib merupakan wilayah yang dilindungi (haram) bagi orang-orang yang menyepakati shahifah ini

.ال امثان اجلار كالنفس غريمضار وو .40

Sesungguhnya tetangga (al Jarr) 101 atau yang berdampingan rumah, harus diperlakukan sebagai diri sendiri, tidak boleh diganggu

ketenteramannya, dan tidak diperlakukan salah

.وانه ال جتار حرمة اال باذن اهلها .41Seorang wanita hanya akan diberikan perlindungan dengan ijin

keluarganya

واىل حممد , عز وجلفان مراده اىل اهللا, هل هذه الصحيفة من حدث او اشتجار خياف فسادهوانه ما كان بني ا .42 . 102 وان اهللا على اتقى ما يف هذه الصحيفة وابره,رسول اهللا صلىاهللا عليه وسلم

Segala pertikaian atau kontroversi di antara kaum yang menyetujui shahifah ini, yang diperkirakan akan mengakibatkan keonaran dan

gangguan (trouble), hal itu harus dirujukkan kepada Allah dan Muhammad Rasulullah. Allah membenarkan dan memandang

baik isi shahifah ini

.وانه ال جتار قريش وال من نصرها .43Quraisy dan para koleganya tidak akan diberikan perlindungan

.وان بينهم النصر على من دهم يثرب .44

Di kalangan warga negara Madinah (Muslim dan Yahudi) harus bekerja sama dalam menghadapi pihak lain yang melancarkan

serangan terhadap Yatsrib

اذا دعوا اىل مثل ذلك فانه هلم وام , يصاحلونه ويلبسونهمفا, واذا دعوا اىل صلح يصاحلونه ويلبسونه) ا ( .45 . اال من حارب يف الدين,املؤمنونعلى

Bila kaum Yahudi diajak untuk berdamai oleh kaum Muslim atau untuk ambil bagian dalam sebuah kesempatan perdamaian,

mereka harus memenuhinya dan ikut serta melaksanakannya. Jika

101 Jarr tidak dimaknai tetangga namun orang yang dilindung. Ali Bulac.

102 Dalam Sirah Ibn Hisyam, اي ان اهللا وحزبه املؤمنني على الرضابه.

Page 47: BAB III PIAGAM MADINAH - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · BAB III PIAGAM MADINAH Islam mewakili sebuah alternatif yang hidup

| 82

mereka (kaum Yahudi) menawarkan ajakan yang sama kepada kaum Muslim, mereka memiliki hak yang sama dari kaum Muslim,

dengan pengecualian kasus perang yang menyangkut isu agama

.على كل اناس خصتهم من جانبهم الذي قبلهم ) ب(Setiap orang mempunyai bagiannya masing-masing dari pihaknya

sendiri

103,ض من اهل هذه الصحيفةاحمل على مثل ماالهل هذه الصحيفة مع الرب , مواليهم وانفسهم,وان يهود االوس .46 . وان اهللا على اصدق ما يف هذه الصحيفة وابره, ال يكسب كاسب اال على نفسه,وان الرب دون االمث

Kaum Yahudi Aus, yaitu mawla dan mereka sendiri, memiliki hak dan kewajiban seperti apa yang diperoleh kelompok lain

pendukung shahifah ini, serta memperoleh perlakuan yang baik dari semua pemilik shahifah ini. Sesungguhnya kebaikan berbeda

dari kejahatan. Setiap orang bertanggung-jawab atas perbuatannya sendiri. Sesungguhnya Allah membenarkan dan memandang baik

apa yang termuat dalam shahifah ini

وان اهللا ,اال من ظلم وامث, ومن قعد آمن باملدينة, وانه من خرج آمن,وانه ال حيول هذا الكتاب دون ظامل وامث .47 104.وحممد رسول اهللا صلى اهللا عليه وسلم, جار ملن بر واتقى

Sesungguhnya tidak ada orang yang akan melanggar ketentuan tertulis (Kitab) ini kalau bukan penghianat dan pelaku kejahatan.

Siapa saja yang keluar dari kota Madinah dan atau tetap tinggal di dalamnya, aman. Kecuali orang yang berbuat aniaya dan dosa. Sesungguhnya Allah adalah pelindung bagi orang-orang yang berbuat baik dan taqwa, dan Muhammad adalah utusan Allah

Wallah a'lam bi al Shawwab

103 Disebutkan dalam Sirah Ibn Hisyam, ويقال مع الرب احملسن من اهل هذه : قال ابن هشام

.الصحيفة 104 Disebut dalam Sirah Ibn Hisyam, ان رسول اهللا صلى اهللا عليه وسلم كتب هذاالكتاب : يقال

هذاالكتاب النفقة كما شرط عليهم يف , وكان لليهود اذذاك نصيب يف املغلم اذاقاتلوا مع املسلمني, واذا كان االسالم ضعيفا. قبل انتفر اجلزية).راجع الروض االنف(معهم يف احلروبز