24
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pada bab ini penulis melakukan pengkajian pada tanggal 17 maret 2011 jam 13.00 WIB dan memperoleh data dari catatan keperawatan dan catatan medis. serta wawancara dengan keluarga dan pasien. 1. Biodata Identitas pasien Nama : Ny. S Umur : 57 th Jenis kelamin : Perempuan Agama : Kristen Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Suku bangsa : Jawa/Indonesia Status perkawinan : Kawin Pendidikan : SMA Alamat : Semarang No, registrasi : 22 18 24 Diagnose medis : Hipertensi sedang Tanggal masuk : 16 maret 2011 Identitas penanggung jawab Nama : Tn. T Umur : 28 Th Pekerjaan : Swasta Agama : kristen Jenis kelamin : laki-laki Alamat : Jakarta Hub, dengan pasien : Anak

BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-dinarkesum... · Pada bab ini penulis melakukan pengkajian pada tanggal 17 maret 2011 jam 13.00

  • Upload
    hathuan

  • View
    215

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian

Pada bab ini penulis melakukan pengkajian pada tanggal 17 maret 2011 jam 13.00

WIB dan memperoleh data dari catatan keperawatan dan catatan medis. serta

wawancara dengan keluarga dan pasien.

1. Biodata

Identitas pasien

Nama : Ny. S

Umur : 57 th

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Kristen

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Suku bangsa : Jawa/Indonesia

Status perkawinan : Kawin

Pendidikan : SMA

Alamat : Semarang

No, registrasi : 22 18 24

Diagnose medis : Hipertensi sedang

Tanggal masuk : 16 maret 2011

Identitas penanggung jawab

Nama : Tn. T

Umur : 28 Th

Pekerjaan : Swasta

Agama : kristen

Jenis kelamin : laki-laki

Alamat : Jakarta

Hub, dengan pasien : Anak

2. Riwayat kesehatan

a. Keluhan utama :

Pasien mengatakan nyeri kepala cekot-cekot dan tengkuk terasa kenceng.

b. Riwayat penyakit sekarang :

Pasien dan keluarga mengatakan bahwa kurang lebih 3 hari pasien merasakan

kepalanya pusing mual, perut sakit pada tanggal 16 maret 2011 pukul 03.00

WIB pasien terjatuh dari kamar mandi pasien tidak sadarkan diri dan langsung

dibawa ke RSUD Tugurejo kemudian dirawat di ruang alamanda.

c. Riwayat penyakit dahulu :

Pasien mempunyai riwayat penyakit hipertensi, dan pernah di rawat di rumah

sakit.

d. Riwayat penyakit keluarga :

Pasien mengatakan bahwa anggota keluarganya ada yang mempunyai

penyakit hipertensi yaitu ibunya .

3. Genogram.

Kesimpulan:

pasien adalah anak ke 4 dan 5 bersaudara. Pasien mempunyai penyakit hipertensi

karena terdapat faktor keturunan dan ibu pasien. Pasien menikah dan mempunyai

1 orang anak pasien tinggal bersama suaminya.

4. Pengkajian pola kesehatan fungsional

1. Pola presepsi dan pemeliharaan kesehatan

Pasien mengatakan apabila pasien sakit langsung berobat kerumah sakit atau

klinik. Pasien mengatakan bahwa pengetahuan tentang penyakitnya kurang,

: laki – laki

: perempuan

: penderita

: meninggal

: serumah

sehingga pasien dalam menjaga kesehatannya hanya memakan makanan yang

bergizi. Pasien juga jarang berolah raga.

2. Pola nutrisi dan metabolik

Sebelum sakit pasien makan 3 x sehari dengan menu nasi,sayur, Lauk

pauk, nasi nafsu makan baik, pasien mempunyai pantangan makanan yaitu

makanan yang bersantan.

Selama sakit pasien nafsu makan pasien menurun, apabila makan pasien

merasa mual, pasien makan hanya 3 sendok setiap makan makanan dari rumah

sakit.

3. Pola eliminasi

Sebelum sakit Klien mengatakan BAB 1 x sehari dengan konsistensi lembek,

warna kuning, bau khas, tidak menggunakan pencahar. BAK pasien 2 – 4 x

sehari dengan konsisten warna kuning jernih.

Selama sakit pasien mengtakan selama sakit BAB 1 x sehari dengan konsistan

lembek warna kuning Bak 3 – 4 x hari warna kuning jernih.

4. Pola aktifitas dan istirahat

Sebelum sakit Pasien mengatakan dapat melakukan aktifitas sendiri tanpa

bantuan orang lain.

Selama sakit pasien mengatakan selama sakit aktifitas sepeti ke toilet di bantu

oleh keluarga,karena apabila pasien melakukan aktifitas pasien merasa akan

terjatuh.

5. Pola istirahat dan tidur

Sebelum sakit Pasien mengatakan pola istirahat dan tidur tak ada masalah,

pasien terbiasa tidur siang 1 jam dan tidur malam dari jam 22.00-05.00 WIB.

Selama sakit dalam pola istirahat pasien mampu istirahat dan tidak ada

masalah.

6. Pola persepsi sensori dan kognitif

Selama sakit pasien tidak mempunyai keluhan dalam kemampuan sensasi

seperti penglihatan, pendengaran, pengecap dan peraba dan kemampuan

kognitif pasien seperti bicara dan memahami pesan yang diterima baik.

presepsi pasien terhadap nyeri dengan menggunakan pendekatan PQRST

P : saat klien duduk

Q : nyeri cekot - cekot dan berputar

R : kepala

S : Skala 5

T : Interminten

7. Pola hubungan dengan orang lain

Sebelum sakit pasien mampu berkomunikasi dengan relevan, jelas mampu

mengerti orang lain.pasien dekat dengan suami dan anak dan adiknya. Apabila

pasien mendapat masalah pasien meminta bantuan kepada suami dan adiknya.

Pada saat sakit pun pasien dapat berkmunikasi dengan jelas dan relevan dan

mampu mengerti orang lain, apabila ada masalah pasien meminta bantuan

kepada suami dan adiknya.

8. Pola reproduksi dan seksual

Klien sudah menikah dan mempunyai 1 anak.

9. Persepsi dan konsep diri

Pasien mengatakan yang di inginkan klien saat ini adalah ingin cepat sembuh

dan cepat pulang agar dapat berkumpul dirumah, karena penyakit hipertensi

yang diderita pasien. Pasien harus dirawat di RSUD sampai dinyatakan

sembuh, klien hanya bisa berdoa dan pasrah pada Tuhan YME.

10. Pola mekanisme koping

Dalam pengambilan keputusan yang terkait dengan masalah penyakit pasien,

pasien selalu meminta bantuan dan pertimbangan kepada keluarganya

terutama suaminya.

11. Pola nilai kepercayaan

Pasien mengatakan bahwa pengobatan yang dilakukan tidak bertentangan

dengan nilai-nilai agama yang dianut oleh pasien. Dengan dibuktikan apabila

klien sakit minum obat dari dokter, klien beragama Kristen, klien ibadah klien

tidak terganggu karena klien masih bisa berdoa dirumah sakit.

E. Pengkajian fisik

1. Keadaan umum : klien tampak lemah

2. Tingkat kesadaran: composmentis

3. Pengukuran antropometri: BB: 60 kg TB: 155 cm

4. Tanda-tanda vital

TD : 170/100 mmHg

S : 37 O C

N : 80 x/m kuat

RR : 20x/m

5. Kepala : bentuk mesocepal, tidak ada luka

a. Rambut : warna hitam, pendek, bersih, tidak ada ketombe dan luka

b. Mata : konjungtiva anemis, tidak ada penggunaan alat bantu

penglihatan.

c. Hidung : bersih, tidak tidak secret, tidak ada pembesaran polip, tidak

menggunakan alat bantu pernafasan.

d. Telinga : kemampuan mendengar baik, tidak ada gangguan dalam indra

pendengaran, tidak ada secret.

e. Mulut : gigi bersih, mukosa lembab.

6. Leher dan tenggorokan

Posisi simetris, tidak nyeri waktu menelan, tak ada luka, tidak ada pembesaran

vena jugularis.

7. Dada dan thorax

Bentuk dada simetris dengan pergerakan dada sama, tidak ada luka

8. Paru

a. Inspeksi : tidak ada retraksi dada

b. Perkusi : sonor, seluruh lapang paru

c. Palpasi : tidak ada nyeri tekan, vocal fremitus sama

d. Auskultasi : suara dasar vesikuler

9. Jantung

a. Inspeksi : ictus cordis tidak tampak

b. Perkusi : pekak, konfigurasi jantung dalam batas normal

c. Palpasi : ictus cordis teraba pada ICS ke V

d. Auskultasi : bunyi jantung I dan II normal, bising (-), gallop (-)

10. Abdomen

Inspeksi : perut datar, tidak ada benjolan/masa, simetris, tidak ada luka

Auskultasi : peristaltik usus 15x/m

Palpasi : tidak ada pembesaran hepar

Parkusi : Tympani

11. Genetal : tidak ada luka, genetal bersih, tidak terpasang kateter urin.

12. Extremitas : kuku tidak ada edema, tangan kanan terpasang infusRL 20 TPM,

pergerakan tangan kanan kiri baik, kaki kanan kiri baik

13. Kulit : warna kulit kuning langsat, turgor baik, tidak ada edema, tidak terdapat

luka.

Data Penunjang

1. Hasil pemeriksaan penunjang

Tanggal 16 maret 2011

Parameter Hasil Satuan Normal

WBC 15,57 (10^3ul)M:4,8-10,8F:4,8-10,8

RBC 4,76 F:4,2 -5,4M:4,7-6.1F:4,2 -5,4

HGB 13,3 ( g/dl )M:14-18F : 12 -16

HCT 36,5 (%)M:42-52F:37-47

MCV 76,7 (FL) 79,0-99.0

MCH 22,9 Pg 27,0 – 31,0

MCHC 36,4 ( g/dl) 33,0 – 37,0

PLT 190 (10^3/ul) 150 – 450

KIMIA KLINIK

GDS 124 mg/dl <125

UREUM 25 mg/dl 10 – 50

KALIUM 2,9 u/l 3.5 – 5.0

CREATININ 0,7 mg/dl 0,2 – 1.1

NATRIUM 10,6 Mmol 135-147

CALSIUM 20 mmol/L 95 – 105

RDW-CV 11,4 % 11,5-14,5

RDW-SD 30,7 ( FL ) 35-47

PDW 11,3 ( FL) 9,0 – 13,0

MPV 10,4 ( FL ) 7.2 – 11,1

P-LCR 26,6 % 15,0 – 25,0

2. Diit yang di peroleh: BTS

3. Therapy

a. Infus RL 20 TPM

b. Injeksi

Futaxson 1.1 gr.

Torasik 2.1

c. Oral

Captopril 25 mg 3.1

Hct 3.25

Diaz 2mg 2.1

Diltiaz 30 2.1

Divasik 10.mg 1.1

B. Pengelompokan Data

Dari pengkajian yang dilakukan, penulis mendapat beberapa data baik subyektif

maupun obyektif. Dari data-data tersebut penulis kelompokkan untuk memudahkan

dalam membuat analisa data, pengelompokan data tersebut adalah :

No Hari/ tgl Data Ds & Do TT

1 Kamis,

17/3/2011

09.00

Data subyektif :

a. Pasien mengatakan kepalanya nyeri cekot – cekot

dan berputar.

b. Pasien mengatakan tidak dapat melakukan aktifitas

sendiri.

c. Klien mengatakan jika makan terasa mual.

d. Klien mengatakan belum faham tentang

penyakitnya, klien bertanya tentang penyebab

hipertensi, batas normal tekanan darah,diit

hipertensi dan cara perawatan hipertensi di rumah.

Data obyektif :

a. Pasien tampak meringis menahan sakit kepala, tanda-

tanda vital TD : 170/100 mmHg N : 80 x/M S : 37 .

P : saat klien duduk

Q : nyeri cekot - cekot dan berputar

R : kepala

S : Skala 5

T : Interminten

b. Segala aktifitas tampak dibantu.

c. Pasien tampak lemas, makan habis 3 sendok

d. Pasien tidak tahu tentang penyebab hipertensi, batas

normal tekanan darah, dan perwatan hipertensi di

rumah.

C. Analisa Data

No. Data Ds & Do Masalah etiologi

1.

2.

3.

Data subyektif :

pasien mengatakan

kepalanya sakit.

Data obyektif :

pasien tampak tiduran dan

memijat kepala

TD : 170/100 mmHg .

N : 80 x/M S : 37

Skala nyeri : 5

Data subyektif :

pasien mengatakan tidak

dapat melakukan aktivitas

sendiri.

Data obyektif :

pasien ke toilet tampak

dibantu keluarga,

pasien tampak lemas .

Data subyektif:

pasien mengatakan nafsu

makan berkurang, jika

makan terasa mual.

Data obyektif:

Pasien tampak lemas, makan

habis 3 sendok,

BB sebelum sakit 60

kg,selama sakit 60 kg

Gangguan rasa nyaman

nyeri

Intoleran aktivitas

Resiko tinggi perubahan

nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh

Peningkatan tekanan

vaskuler serebral

Kelemahan umum

Anoreksia

No Data Ds & Do Masalah Etiologi

4. Data subyektif :

Klien mengatakan belum

faham tentang penyakitnya,

klien bertanya tentang

penyebab hipertensi, batas

normal tekanan darah,diit

hipertensi, dan cara

perawatan hipertensi di

rumah.

Data obyektif :

Pasien tidak tahu tentang

penyebab hipertensi, batas

normal tekanan darah,dan

perwatan hipertensi di

rumah.

Kurang pengetahuan Kurangnya informasi

tentang proses penyakit

D. Diagnose keperawatan

Setelah menulis melakukan pengkajian dan menganalisa data pada Ny. S tanggal 17

maret 2011, di dapatkan 4 diagnosa keperawatan yaitu :

1. Gangguan rasa nyaman ( sakit kepala ) berhubungan dengan peningkatan

vaskuler serebral

2. Intoleran aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum

3. Resiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

anoreksia.

4. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang proses

penyakitnya

E. Pathways Kasus Keperawatan

Umur keturunan Gaya hidup

Elastisitasarteriosklerosis

hipertensi

kerusakan vaskuler pembuluh darah

Peningkatan vaskulerserebral

Nyeri kepala

Gangguan rasanyaman nyeri

Suplai O2 kejaringan

Kelemahan umum

Intoleran aktivitas

Kurang pengetahuan

Saluran cerna

Merangsangsaraf simpatik

Sekresi asamlambung

Mual muntah

Resiko nutrisi kurangdari kebutuhan tubuh

F. Intervensi Keperawatan

No Diagnose keperawatan Tujuan dan KH Intervensi

1.

2.

Gangguan rasa nyaman

nyeri ( sakit kepala ) b/d

peningkatan serebral

vaskuler

Intoleran aktifitas b/d

kelemahan umum

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 3 x 24

jam, nyeri atau sakit

kepala hilang atau

berkurang dengan KH:

pasien mengungkapkan

nyeri kepala

berkurang,sakla nyeri 2,

leher tidak kenceng,

pasien tampak nyaman

TTV. Dalam batas normal

130-140/90 mmhg

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 3 x 24

jam di harapakan tidak

terjadi intoleran aktivitas

denagn KH: menunjukan

penurunan gejala intoleran

aktivitas meningkatkan

energy untuk melakukan

aktifitas seperti ke toilet

sendiri

a. Mempertahankan tirah

baring

b. Minimalkan gangguan

lingkungan

c. Pantau pasien dalam

ambulasi sesuai

kebutuhan

d. Beri tindakan non

farmakologi untuk

menghilangkan sakit

kepala seperti kompres

dingin

e. Minimalkan yang

dapat meningkatkan

sakit kepala

f. Kolaborasi pemberian

obat

a. Berikan dorongan

untuk aktifitas atau

perawatan diri

bertahap jika dapat

ditoleransi

b. Instruks kan pasien

tentang penghematan

energy

c. Kaji respon pasien

terhadap aktifitas

d. Observasi TTV tiap 4

jam

No

3.

4

Diagnose keperawatan

Resiko tinggi perubahan

nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh b/ d

anoreksia

Kurang pengetahuan b/d

kurangnya informasi

tentang proses penyakitnya

Tujuan & KH

Setelah di lakukan

tindakan keperawatan

selama 3x24 jam, di

harapakan nafsu makan

pasien bertambah denag

kriteria hasil : klien makan

habis 1 porsi

Setelah dilakukan tidakan

selama 1x 30 menit di

harapkan pasien dapat

mengetahui penyebab

hipertensi dan perawatan

hipertensi di rumah

dengan KH: pasien dan

keluarga dapat memahami

dan menyebutkan kembali

penjelasan yang di berikan

perawat.

Intervensi

a. jelaskan pentingnya

nutrisi yang adekuat

b. sajikan makanan yang

hangat

c. anjurkan makan

sedikit tapi sering

d. beri dorongan pada

pasien agar mau

menghabiskan

makanan

a.Kaji pengetahuan pasien

tentang kondisinya saat

ini, batas normal tekanan

darah, penyebab

hipertensi,perwatan

hipertensi saat di rumah

b. Berikan kesempatan

keluarga untuk bertanya

c. Gunakan bahasa yang

mudah di mengerti saat

memberikan pendkes

d. Libatkan keluarga

dalam pemberian pendkes

e.Anjurkan pasien kontrol

tekanan darah

G. Implementasi

Hari/ tglNo.

DXImlementasi Respon pasien

TT

Kamis

17/3/2011

08.00

08.20

08.25

09.00

11.00

11.30

12.00

1.2.3.4

1

1&2

1

3

3

1,2,3,4

Mengkaji pasien dan

mengukur tanda-

tanda vital.

Mengkaji skala

nyeri.

Menganjurkan tirah

baring .

Memberikan injeksi

IV futaxon I-I &

Torasik I-I

Mengkaji pola makan

pasien

Menganjurkan

makan sedikit tapi

sering

Memberikan obat

oral

Captopril 25 3x1

Diltiaz 30 2.1

HCt 3. 25

S : pasien mengatakan kepalanya

nyeri dan pusing

O : TD : 170/100 mmHg, N : 80 x

/M S : 37o C

S : pasien mengatakan kepala

terasa nyeri

O : pasien tampak memegangi

kepala,skala nyeri 5

S: pasien mengatakan mau

berbaring.

O: pasien terlihat berbaring.

S :

O : Obat masuk melalui selang

infus.

S: pasien mengatakan jika makan

terasa mual

O: pasien tampak ingin muntah

S : pasien mengatakan iya

O : Pasien mau makan 1 sendok.

S : -

O : Pasien tampak minum obat.

Hari /tgl

12.30

12.40

13.00

Jumat

18/3/2011

14.30

14.33

14.50

No Dx Implementasi

Mengkaji pola

aktifitas pasien

Menganjurkan

keluarga untuk

membantu aktivitas

pasien.

Mengkaji

pengetahuan pasien

tentang hipertensi.

mengkaji skala nyeri

pasien.

Mengukur tanda-

tanda vital pasien.

Mengajarkan tekhnik

distraksi

dan relaksasi.

Respon pasien

S : Pasien mengatakan tidak bisa

ke toilet sendiri.

O : pasien tampak lemas.

S : Keluarga mengatakan ya.

O : Aktifitas pasien tampak di

bantu.

S: pasien mengatakan tidak tahu

tentang penyebab

hipertensi,tekanan darah

normal,diit hipertensi dan cara

perawatan di rumah.

O: pasien tampak tidak tahu saat

di tanya.

S : pasien mengatakan masih

pusing,

O : skala nyeri 5

S :

O :TD :160/100 mmHg

N: 80X/m, S:370C

S : Pasien mengatakan mau

mencoba.

O : Pasien mengikuti tindakan

yang diajarkan.

TTD

Hari/tgl

15.00

16.00

16.06

16.30

18.00

Sabtu

19/3/2011

09.00

No Dx Implementasi

Membantu memberi

makan pasien

Motivasi pasien agar

menghabiskan

makanan

Menganjurkan

untuk banyak

istirahat.

Memonitor cairan

infuse.

Memberikan injeksi

torasik

Mengkaji kembali

tingkat kemampuan

aktifitas pasien

Mengkaji keadaan

umum pasien.

Memonitor

tanda-tanda vital

Respon pasien

S : Pasien mengatakan mau

makan

O : pasien tampak makan

S: pasien mengatakanmau

menghabiskan tapi pelan-pelan

O: pasien tampak mkan dan habis

setengah porsi.

S : pasien mengatakan mau

beristrahat.

O : pasien tampak beristirahat.

S:

O: Rl 20 tpm

S : pasien mengatakan mau di

injeksi.

O : obat masuk lewat selang

infuse ( IV )

S : Pasien mengatakan sudah

dapat berjalan ke kamar

mandi.

O : Pasien tampak berpegangan di

dinding ketika berajalan.

S : Pasien mengatakan pusing

berkurang.

O : Pasie tampak duduk bersandar

S:

O:TD 160/100 mmHg, N 80x/m

S:36,50c

TTD

Hari /Tgl No Dx Implementasi

mengkaji kembali

pola makan pasien

Mengkaji

pengetahuan pasien

tentang kondisi

pasien saat ini.

Mengukur tanda-

tanda vital

Mengkaji pola

aktifitas pasien.

Memberikan injeksi

torasik dan Futaxon.

Memonitor cairan

infuse

Memberikan

pendidikan kesehatan

tentang hipertensi.

Respon pasien

S: pasien mengatakan sudah mau

makan

O: porsi makan habis ½ porsi

S : Pasien mengatakan

Jika beraktifitas masih di

bantu.

O : Kegiatan pasien tampak di

bantu.

S :

O : TD 160/100 mmhg, S: 360 C

N: 80x/m

S : Pasien mengatakan bisa tidur

O : Pasien tampak tidur

S : -

O : obat masuk lewat selang

infuse.

S : -

O : Rl 20 Tpm

S : Pasien mengatakan mengerti

tentang Hipertensi sekarang

O : Pasien tampak antusias

mendengarkan.

TTD

H. Catatan Perkembangan

No

DXWaktu/tgl Evaluasi TT

1

2.

3.

17/3/1011

14.00

17/3/2011

14.00

17/3/2011

14.00

S : Pasien mengatakan kepalanya masih pusing/

nyeri kepala

O : Pasien tampak meringis menahan sakit kepala

TD : 170/100 mmhg, S 370C N: 80x/m

- Skala nyeri 5

A : Masalah belum teratasi

P : Pertahankan intervensi

- Pantau ttv pasien

- Berikan kompres hangat

- Minimalkan lingkungan terang

- Kolaborasi pemberian obat

S :pasien mengatakan tidak bisa melakukan aktivitas

sendiri.

O: aktifitas klien tampak dibantu keluarga dan

perawat.

A : masalah belum teratasi.

P : pertahankan intervensi.

- Berikan bantuan sesuai kebutuhan

S: pasien mengatakan jika makan terasa mual

O: pasien tampaklemas dan makan habis 3 sendok

A: masalah belum teratasi

P: lanjutkan intervensi

Anjurkan makan sedikit tapi sering

No

Dx Waktu/Tgl Evaluasi TT

1

2.

3.

18/3/1011

20.00

18/3/2011

20.00

18/3/2011

20.00

S : Pasien mengatakan kepalanya masih pusing.

O : Pasien tampak tiduran.

TD : 170/100 mmhg, S 370C N: 80x/m

A : Masalah teratasi sebagian

P : Pertahankan intervensi

- M onitor TTV

- Anjurkan banyak istirahat

- Kompres leher dengan air hangat

S :pasien mengatakan bisa duduk sebentar sebentar

O : pasien tampak duduk sebentar

TD 170/100 mmHg S: 370C N: 80x/m

A : masalah teratasi sebagian

P : pertahankan intervensi

- Berikan bantuan sesuai kebutuhan

- Observasi klien tiap 4 jam

- Anjurkan untuk menghemat energi.

S: pasien mengatakan jika makan terasa mul

O: pasien tampak makan sedikit tapi sering ½ porsi

A: masalah teratasi sebagian

P: lanjutkan intervensi

Memotivasi agar makanan di habiskan

No

Dx Waktu/Tgl Evaluasi TT

1

2

3

4

19/3/2011

14.00

19/3/2011

14.00

19/4/2011

14.00

19/4/2011

14.00

S : Pasien mengatakan pusing berkurang

O : Pasien tampak rileks

TD : 160/100 mmHg S 360C N: 80x/m

A : Masalah teratasi

P : Lanjutkan intervensi

- Minimalkan vasokontriksi yang dapat

meningkatkan sakit kepala

- Observasi ttv tiap 4 jam

- Minimalkan gangguan dan rangsangan yang

menyebabkan sakit kepala

S : Pasien mengatakan sudah dapat beraktifitas

seperti dikamar mandi sendiri.

O : pasien tampak kekamar mandi sendiri

TD 160/100 mmHg S: 360C N: 80x/m

A : Masalah teratasi

P : lanjutkan intervensi

- Berikan dorongan untuk aktivitas

- Berikan waktu istirahat panjang.

S: Pasien mengatakan mau makan

O: Makanan habis ½ porsi

A: masalah teratasi sebagian

P:lanjutkan intervensi

S : pasien mengatakan sekarang mengerti dan tahu

tentang hipertensi.

O : pasien kooperatif, pasien mampu mengulang

penjelasan perawat dengan bahasanya sendiri.

A : masalah teratasi

P :pertahankan kondisi pasien.