27
41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek dalam peneltian ini adalah siswa kelas VII B SMP Negeri 8 Salatiga yang terdiri dari 30 siswa. Rata-rata usia siswa antara 12-14 tahun. Siswa kelas VII belum pernah mendapatkan materi bimbingan berpikir divergen. Siswa juga belum mengetahui tentang arti kemampuan berpikir divergen serta metode mind map yang akan diterapkan oleh penulis. Data awal yang diperoleh penulis tentang berpikir divergen di kelas VII B adalah sebagian besar kategori rendah. Berdasarkan kondisi tersebut maka penulis akan menerapkan metode mind mapping pada siswa kelas VII B. Data awal siswa kelas VII B SMP Negeri 8 Salatiga tentang berpikir divergen sebelum diberikan tindakan atau hasil pre test yang dilakukan pada hari Kamis, tanggal 7 Februari 2013. Hasil pre test pada lampiran tabel, menunjukan bahwa ada 7 (23,3%) siswa yang masuk dalam kategori kemampuan berpikir divergen tinggi. Sedangkan yang masuk kategori kemampuan berpikir divergen sedang sebanyak 11 (36,7%) siswa. Sisanya yaitu 12 (40%) anak masuk kategori kemampuan berpikir divergen rendah. Berdasarkan data tersebut siswa kelas VII B SMP Negeri 8 Salatiga sebagaian besar yaitu 40% mempunyai tingkat kemampuan berpikir divergen rendah sebelum mendapat tindakan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2016. 6. 14. · 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian . Subjek dalam peneltian ini adalah siswa kelas

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2016. 6. 14. · 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian . Subjek dalam peneltian ini adalah siswa kelas

41

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Subjek Penelitian

Subjek dalam peneltian ini adalah siswa kelas VII B SMP Negeri 8

Salatiga yang terdiri dari 30 siswa. Rata-rata usia siswa antara 12-14 tahun. Siswa

kelas VII belum pernah mendapatkan materi bimbingan berpikir divergen. Siswa

juga belum mengetahui tentang arti kemampuan berpikir divergen serta metode

mind map yang akan diterapkan oleh penulis. Data awal yang diperoleh penulis

tentang berpikir divergen di kelas VII B adalah sebagian besar kategori rendah.

Berdasarkan kondisi tersebut maka penulis akan menerapkan metode mind

mapping pada siswa kelas VII B.

Data awal siswa kelas VII B SMP Negeri 8 Salatiga tentang berpikir

divergen sebelum diberikan tindakan atau hasil pre test yang dilakukan pada hari

Kamis, tanggal 7 Februari 2013. Hasil pre test pada lampiran tabel, menunjukan

bahwa ada 7 (23,3%) siswa yang masuk dalam kategori kemampuan berpikir

divergen tinggi. Sedangkan yang masuk kategori kemampuan berpikir divergen

sedang sebanyak 11 (36,7%) siswa. Sisanya yaitu 12 (40%) anak masuk kategori

kemampuan berpikir divergen rendah. Berdasarkan data tersebut siswa kelas VII

B SMP Negeri 8 Salatiga sebagaian besar yaitu 40% mempunyai tingkat

kemampuan berpikir divergen rendah sebelum mendapat tindakan.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2016. 6. 14. · 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian . Subjek dalam peneltian ini adalah siswa kelas

42

4.2. Siklus I

4.2.1. Rencana Tindakan Siklus I

Penulis menyiapkan materi pengantar tentang kemampuan berpikir

divergen ini dengan tujuan agar siswa mengetahui apa itu berpikir

divergen dan pentingnya dalam kehidupan sehari-hari. Penulis

menyiapkan materi pengantar tentang mind map. Materi yang disampaikan

yaitu tentang pengertian mind map, kegunaan mind map dan prinsip-

prinsip membuat mind map. Penulis memberikan contoh mind map serta

membagikan peralatan yang digunakan dalam pembuatan mind map.

Memberikan tugas kepada siswa untuk membuat mind map dengan topik

yang telah ditentukan selama empat kali pertemuan.

4.2.2. Tindakan siklus I

4.2.2.1. Pertemuan Pertama

Tindakan siklus I pertemuan pertama dilaksanaan pada hari Sabtu,

16 Februari 2013. Berikut ini adalah rincian kegiatan yang dilakukan pada

pertemuan pertama.

Tindakan yang dilakukan pertama kali pada kelas VII B pada

pertemuan pertama yaitu peneliti memberikan materi pengantar tentang

berpikir divergen. Peneliti memberikan materi pengantar tentang berpikir

divergen ini dengan tujuan agar siswa mengetahui apa itu kemampuan

berpikir divergen dan pentingnya kemampuan berpikir divergen bagi

seseorang atau bagi siswa dalam kehidupan sehari-hari. Metode yang

digunakan pada saat menyampaikan materi tentang kemampuan berpikir

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2016. 6. 14. · 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian . Subjek dalam peneltian ini adalah siswa kelas

43

divergen ini adalah tanya jawab dan ceramah dan kemudian siswa diminta

mendiskusikan dalam kelompok, materi yang penulis berikan kemudian

salah satu mempresentasikan di depan kelas.

Peneliti memberikan gambaran tentang pentingnya kemampuan

berpikir divergen dalam kehidupan sehari-hari misalnya saja dalam

memecahkan masalah yang dialami siswa, agar siswa tidak salah

mengambil keputusan dalam memecahkan masalah yang dia hadapi.

Peneliti memberikan gambaran tentang pentingnya kemampuan

berpikir divergen dalam kehidupan sehari-hari misalnya saja dalam

memecahkan masalah yang dialami siswa, agar siswa tidak salah

mengambil keputusan dalam memecahkan masalah yang dia hadapi.

Berdasarkan hasil observasi, para siswa terlihat penasaran dan

duduk dengan sikap yang baik ketika mendengarkan tentang materi

tentang berpikir divergen meskipun sebelumnya siswa belum mendapat

materi tentang kemampuan berpikir divergen. Ada pula siswa yang

menyiapkan buku catatan dan mencatat setiap materi yang disampaikan

oleh penulis. Penulis memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa

tentang kreativitas yang pernah dilakukan siswa. Siswa sangat antusias

dalam menjawab dan menceritakan kegiatan kreatif yang pernah

dilakukan.

4.2.2.2. Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis, 21 Februari 2013.

Tindakan yang dilakukan pada pertemuan ini adalah penulis memberikan

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2016. 6. 14. · 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian . Subjek dalam peneltian ini adalah siswa kelas

44

materi tentang mind map. Materi yang disampaikan yaitu tentang

pengertian mind map, kegunaan mind map dan prinsip-prinsip membuat

mind map. Penulis membagikan fotokopi materi tentang mind map kepada

siswa agar siswa dapat lebih memahami materi mind map yang diberikan.

Penulis kemudian memberikan contoh mind map sederhana tentang

kegiatan keluarga yang digambarkan dalam skema mind map dalam

ukuran karton yang besar. Agar siswa dapat memahami bagaimana

gambaran tentang mind map dan bagaimana mind map dapat berhubungan

satu dengan yang lainnya dan kemudian siswa diminta mendiskusikan

dalam kelompok, materi yang penulis berikan kemudian salah satu

mempresentasikan di depan kelas.

Obervasi pada kegiatan ini, siswa dapat mengikuti dengan baik

pemberian materi tentang mind map, para siswa mendengarkan dan

menyimak materi fotokopi yang diberikan. Beberapa siswa bertanya

tentang materi yang telah disampaikan. Misalkan UK bertanya apakah

mind map dapat digunakan dalam setiap pelajaran?

4.2.2.3. Pertemuan Ketiga

Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Sabtu, 23 Februari 2013

dan Kamis, 28 Februari 2013

Penulis membuka kegiatan dengan memeriksa daftar kehadiran dan

melakukan permainan “lempar spidol” untuk pemanasan sebelum kegiatan

dimulai kemudian Penulis menjelaskan lagi tentang cara pembuatan mind

map. Penulis membagi kelompok menjadi 4, masing-masing

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2016. 6. 14. · 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian . Subjek dalam peneltian ini adalah siswa kelas

45

beranggotakan 7-8 siswa. Penulis membagi kelompok agar nanti mudah

dalam memberikan pertanyaan dan agar siswa mudah dalam pembagian

spidol untuk mengerjakan mind map.

Penulis kemudian menggambarkan contoh mind map di papan tulis

jadwal kegiatan keluarga selama seminggu. Penulis memulai gambar dari

awal dengan menggambar rumah di tengah. Kemudian membagi menjadi

7 anak cabang.

Selanjutnya penulis memberikan tugas kepada siswa untuk membuat mind

map sederhana dengan tema jadwal pelajaran. Siswa menggambar jadwal

pelajaran selama satu minggu dalam bentuk mind map. Setelah selesai

membuat mind map dengan tema jadwal pelajaran, penulis menunjuk

empat siswa untuk mempresentasikan hasil mind mapnya di depan kelas,

yaitu HH, RS, NK dan JAS. Masing-masing siswa mempresentasikan hasil

mind mapnya dan bercerita tentang gambar-gambar atau simbol-simbol

yang dia buat dalam mind mapnya. Misalnya NK yang menggambar

gambar kitab suci dalam pelajaran pendidikan agama dan HH yang

menggambar bola dalam pelajaran olahraga.

Obervasi pada kegiatan ini, siswa mampu mengerjakan tugas yang

diberikan oleh penulis. Siswa juga dapat bekerjasama dalam kelompok

masing-masing ketika saling tukar warna spidol, meskipun suasana

menjadi ramai tapi hal ini menunjukan antusias siswa yang tinggi. Hampir

semua siswa aktif mengikuti kegiatan ini, namun ada beberapa anak yang

malas-malasan untuk mengerjakan. Beberapa siswa juga bertanya kepada

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2016. 6. 14. · 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian . Subjek dalam peneltian ini adalah siswa kelas

46

siswa yang mempresentasikan hasil mind mapnya, seperti MI yang

bertanya kepada JAS ketika mempresentaikan hasil mind mapnya di depan

kelas.

4.2.2.4. Pertemuan Keempat

Pertemuan keempat dilaksanakan pada hari Sabtu, 2 Maret 2013

dan Kamis, 7 Maret 2013

Penulis membuka kegiatan dengan memeriksa daftar kehadiran dan

melakukan permainan “semut gajah” untuk melatih konsentrasi siswa

sebelum kegiatan dimulai. Penulis menjelaskan lagi tentang cara

pembuatan mind map. Penulis kemudian memperlihatkan benda cat air,

tali sepatu dan gambar roda sepeda. Roda sepeda hanya gambar saja

karena penulis tidak menemukan roda sepeda yang praktis untuk dibawa

ke kelas. Penulis meminta siswa untuk memikirkan apa saja kegunaan lain

dari benda-benda yang telah penulis siapkan.

Selanjutnya penulis memberikan tugas kepada siswa untuk

membuat mind map dengan menuliskan kegunaan lain dari benda-benda

yang telah penulis sipakan. Kegunaan tersebut bukan kegunaan yang

lazim, misalnya saja tali sepatu untuk mengucir rambut. Setelah selesai

membuat mind map dengan menuliskan kegunaan lain dari benda cat air,

tali sepatu dan roda sepeda, penulis menunjuk empat siswa untuk

mempresentasikan hasil mind mapnya di depan kelas, yaitu BW, SF, MJ,

dan JS. Masing-masing siswa mempresentasikan hasil mind mapnya dan

bercerita tentang kegunaan lain dari benda cat air, tali sepatu, dan roda

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2016. 6. 14. · 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian . Subjek dalam peneltian ini adalah siswa kelas

47

sepeda. Jawaban dari masing–masing siswa pun beragam dan lucu.

Seperti BW yang menuliskan cat air berguna untuk pengganti darah dalam

sandiwara atau drama dan MJ yang menuliskan roda sepeda untuk ayunan.

Obervasi pada kegiatan ini, siswa mampu mengerjakan tugas yang

diberikan oleh penulis. Semua siswa berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Para siswa sangat antusias dan ada juga yang menawarkan diri untuk

mempresentasikan di depan kelas, namun ada juga yang malu-malu ketika

penulis menunjuknya untuk presentasi. Beberapa siswa juga bertanya

kepada siswa yang mempresentasikan hasil mind mapnya, seperti HH yang

bertanya kepada SF ketika mempresentaikan hasil mind mapnya di depan

kelas.

4.2.2.5. Pertemuan Kelima

Pertemuan kelima dilaksanakan pada hari Sabtu, 9 Maret 2013 dan

Kamis, 14 Maret 2013

Penulis membuka kegiatan dengan memeriksa daftar kehadiran dan

melakukan permainan “rumput bambu” untuk melatih konsentrasi siswa

sebelum kegiatan dimulai. Penulis menjelaskan lagi tentang cara

pembuatan mind map. Penulis kemudian memperlihatkan gambar orang-

orang sukses seperti gambar Bob Sadino. Siswa diminta memikirkan

bagaimana cara agar menjadi orang sukses seperti yang ada dalam gambar.

Sikap-sikap yang diperlukan agar menjadi orang yang sukses.

Selanjutnya penulis memberikan tugas kepada siswa untuk

membuat mind map dengan menuliskan sikap-sikap yang dimiliki

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2016. 6. 14. · 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian . Subjek dalam peneltian ini adalah siswa kelas

48

seseorang untuk meraih kesuksesan. Setelah selesai membuat mind map

dengan menuliskan sikap-sikap yang dimiliki seseorang untuk meraih

kesuksesan, penulis menunjuk empat siswa untuk mempresentasikan hasil

mind mapnya di depan kelas, yaitu JA, UK, IL, dan DM. Masing-masing

siswa mempresentasikan hasil mind mapnya sikap-sikap yang dimiliki

seseorang untuk meraih kesuksesan. Jawaban dari masing –masing siswa

pun beragam. Seperti IL yang menuliskan bahwa untuk meraih kesuksesan

sikap yang dimiliki adalah berani, disiplin dan sabar. Sedangkan JA

menuliskan untuk meraih kesuksesan sikap yang diperlukan yaitu syukur,

komitmen, dan sabar.

Obervasi pada kegiatan ini, siswa mampu mengerjakan tugas yang

diberikan oleh penulis. Semua siswa berpartisipasi dalam kegiatan ini. Ada

siswa yang menawarkan diri untuk mempresentasikan hasil mind mapnya

di depan kelas yaitu IL. Beberapa siswa bertanya kepada siswa yang

mempresentasikan hasil mind mapnya, seperti VA yang bertanya kepada

DM ketika mempresentaikan hasil mind mapnya di depan kelas.

4.2.2.6. Pertemuan Keenam

Pertemuan keenam dilaksanakan pada hari Sabtu, 16 Maret 2013

dan Kamis, 21 Maret 2013

Penulis membuka kegiatan dengan memeriksa daftar kehadiran dan

melakukan permainan “bom” untuk pemanasan siswa sebelum kegiatan

dimulai. Penulis kemudian memperlihatkan gambar manusia pendek atau

manusia cebol, orang yang berambut sangat panjang dan gambar ilustrasi

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2016. 6. 14. · 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian . Subjek dalam peneltian ini adalah siswa kelas

49

binatang yang sedang berbicara. Kemudian siswa diminta membayangkan

apa yang terjadi bila semua manusia di dunia ini cebol seperti pada

gambar, apa yang terjadi bila semua manusia berambut panjang seperti

pada gambar dan apa yang terjadi bila semua binatang dapat berbicara

seperti pada gambar ilustrasi.

Selanjutnya penulis memberikan tugas kepada siswa untuk

membuat mind map dengan menuliskan apa yang terjadi bila semua

manusia di dunia ini cebol seperti pada gambar, apa yang terjadi bila

semua manusia berambut panjang seperti pada gambar dan apa yang

terjadi bila semua binatang dapat berbicara seperti pada gambar. Setelah

selesai membuat mind map dengan menuliskan sikap-sikap yang dimiliki

seseorang untuk meraih kesuksesan, penulis menunjuk lima siswa untuk

mempresentasikan hasil mind mapnya di depan kelas, yaitu DY, BA, SA,

MA dan NW. Masing-masing siswa mempresentasikan hasil mind mapnya

dengan menuliskan apa yang terjadi bila semua manusia di dunia ini cebol

seperti pada gambar, apa yang terjadi bila semua manusia berambut

panjang seperti pada gambar dan apa yang terjadi bila semua binatang

dapat berbicara seperti pada gambar. Jawaban dari masing–masing siswa

pun beragam dan sangat menarik. Seperti NW yang menuliskan bahwa

akibat semua manusia cebol adalah susu peninggi badan laris. Sedangkan

DY menuliskan akibat dari semua orang berambut panjang adalah banyak

kutu dan BA yang menuliskan bahwa akibat dari semua binatang dapat

berbicara adalah dunia ini berisik setiap saat.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2016. 6. 14. · 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian . Subjek dalam peneltian ini adalah siswa kelas

50

Observasi pada kegiatan ini, siswa mampu mengerjakan tugas yang

diberikan oleh penulis. Terdapat siswa yang terlihat malas dan ketika

disuruh maju untuk mempresentasikan hasil mind mapnya di depan kelas

terlihat tidak bersemangat dan hanya bicara sedikit. Namun beberapa

siswa bertanya kepada siswa yang mempresentasikan hasil mind mapnya,

seperti JS yang bertanya kepada BA ketika mempresentaikan hasil mind

mapnya di depan kelas.

4.2.3. Hasil Tindakan Siklus I

Penerapan metode mind map pada siklus pertama pada awalnya

siswa tidak begitu mengalami kesulitan, karena pada setiap tindakan yang

diberikan oleh peneliti siswa mengikuti dengan baik dan sangat antusias.

Pada pertemuan selanjutnya penulis juga telah memberikan fotokopi

materi pengantar mind map dan contoh gambar mind map sederhana,

sehingga dalam penyampaian materi oleh peneliti siswa sudah mempunyai

panduan dan menyimak materi-materi yang diberikan. Penulis juga

memberikan kesempatan bertanya agar suasana kelas lebih hidup. Pada

pertemuan ke III sebelum memulai kegiatan penulis membagi kelompok

menjadi 8 orang dan memberikan spidol satu set dan kertas gambar untuk

masing-masing siswa. Siswa terlihat senang ketika siswa menerima

peralatan menggambar yang diberikan.

Pada saat pembuatan mind map peningkatan berpikir divergen

siswa tidak begitu mengalami kesulitan siswa dapat membuat peta pikiran

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2016. 6. 14. · 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian . Subjek dalam peneltian ini adalah siswa kelas

51

dengan baik meskipun ada beberapa hal yang masih perlu dibenahi.

Misalkan tentang pengunaan simbol-simbol dan penggunaan kata kunci

lebih dari satu kata sehingga membuat beberapa siswa belum kesulitan

dalam mengoptimalkan gambar.

Gambar 4.1 mind map yang mengoptimalkan gambar dan simbol

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2016. 6. 14. · 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian . Subjek dalam peneltian ini adalah siswa kelas

52

Gambar 4.2 mind map yang kurang mengoptimalkan simbol

Post test I diberikan untuk menilai keberhasilan tindakan pada siswa kelas

VII B yang diberikan pada hari Senin, 1 April 2013

Hasil post test I, pada lampiran tabel, menunjukan bahwa ada 14 (60,87%) siswa

yang masuk dalam kategori kemampuan berpikir divergen tinggi, sedangkan 9

(39,13%) siswa mempunyai kategori kemampuan berpikir divergen sedang.

4.2.4. Refleksi siklus I

Hasil observasi tentang proses peningkatan kemampuan berpikir divergen

dengan menggunakan metode mind mapping adalah sebagai berikut :

1. Siswa masih kurang menggunakan banyak simbol dalam pembuatan mind

map.

2. Banyak siswa yang antusias dalam mempresentasikan hasil mind mapnya di

depan kelas maupun bertanya ketika temannya mempresentasikan hasil mind

mapnya di depan kelas.

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2016. 6. 14. · 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian . Subjek dalam peneltian ini adalah siswa kelas

53

3. Siswa lebih meningkatkan kerjasama sesama teman dalam tukar-menukar

warna spidol.

4. Penulis berusaha secara optimal agar siswa dapat menerima materi maupun

tugas dengan baik dan membuat suasana kelas menjadi tidak tegang.

5. Untuk tindakan selanjutnya penulis kembali mengingatkan kepada siswa

dalam penggunaan simbol-simbol dalam pembuatan mind map, agar mind map

peningkatan kemampuan berpikir divergen digambarkan secara optimal.

Peningkatan kemampuan berpikir divergen siswa dapat diketahui dengan

cara membandingkan antara skor hasil prettest pada saat sebelum memberikan

tindakan dengan hasil post test I setelah diberikan tindakan. Adapun

perbandingan skor prettest dan post test I adalah sebagi berkut :

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2016. 6. 14. · 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian . Subjek dalam peneltian ini adalah siswa kelas

54

Tabel 4.1. Perbandingan Pre test dan Post test I

NO NAMA PRE TEST POST TEST 1 PENINGKATAN

SKOR SKOR KATEGORI SKOR KATEGORI

1 AA 135 TINGGI

2 BA 119 RENDAH 134 TINGGI 15

3 BW 116 RENDAH 142 TINGGI 26

4 CD 134 TINGGI

5 DM 127 SEDANG 134 TINGGI 7

6 DA 141 TINGGI

7 DY 127 SEDANG 134 TINGGI 7

8 DN 142 TINGGI

9 ES 132 TINGGI

10 HH 115 RENDAH 124 SEDANG 9

11 EP 121 SEDANG 141 TINGGI 20

12 IL 121 SEDANG 129 SEDANG 8

13 JAS 119 RENDAH 135 TINGGI 16

14 JA 112 RENDAH 126 SEDANG 14

15 JS 114 RENDAH 128 SEDANG 14

16 LM 135 TINGGI

17 MJ 117 RENDAH 132 TINGGI 15

18 MA 114 RENDAH 135 TINGGI 21

19 MI 148 TINGGI

20 ME 129 SEDANG 141 TINGGI 12

21 NW 118 RENDAH 144 TINGGI 26

22 NK 113 RENDAH 120 SEDANG 7

23 OA 120 RENDAH 134 TINGGI 14

24 RS 121 SEDANG 122 SEDANG 1

25 SA 127 SEDANG 120 SEDANG -7

26 UK 111 RENDAH 127 SEDANG 16

27 VA 129 SEDANG 143 TINGGI 14

28 YA 129 SEDANG 144 TINGGI 15

29 SF 122 SEDANG 128 SEDANG 6

30 ImJ 129 SEDANG 143 TINGGI 14

Hasil yang evaluasi yang diperoleh setiap subjek setelah pelaksanaan

tindakan siklus I menunjukan tingkat kemampuan berpikir divergen yang lebih

tinggi dibanding sebelum pelaksanaan tindakan. Hasil perbandingan pre test dan

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2016. 6. 14. · 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian . Subjek dalam peneltian ini adalah siswa kelas

55

post test I, pada lampiran tabel 4.1, menunjukan bahwa menunjukan bahwa ada 14

(60,87%) siswa yang masuk dalam kategori kemampuan berpikir divergen tinggi,

sedangkan 9 (39,13%) siswa mempunyai kategori kemampuan berpikir divergen

sedang yaitu.

Hasil tindakan I masih menunjukan ada 9 siswa yang masuk dalam

kategori tingkat kemampuan berpikir divergen sedang, sedangkan yang lain

masuk dalam kategori tinggi. Oleh karena itu penerapan metode mind mapping ini

menunjukan adanya peningkatan kemampuan berpikir divergen siswa kelas VII B

SMP Negeri 8 Salatiga, akan tetapi perlu dilakukan tindakan pada sikus II, agar

indikator keberhasilan mencapai 70-80% dari semua siswa kelas VII B yang

mendapat tindakan.

4.3. Siklus II

4.3.1. Rencana tindakan siklus II

Dalam rancangan rencana tindakan siklus II ini, siswa lebih dilatih

membuat mind map untuk memecahkan masalah yang lebih rumit, agar

siswa lebih mengembangkan imajinasinya yang para siswa gambarkan

dalam mind map. Perbedaan siklus II dari siklus I ini adalah siswa lebih

ditekankan untuk memecahkan masalah yang lebih rumit.

Agar siswa membuat perbaikan mind map untuk meningkatkan

kemampuan berpikir divergen, peneliti memberikan arahan dalam masing-

masing siswa dalam pembuatan mind map agar siswa lebih jelas dan

mengutamakan penggunaan warna dan simbol.

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2016. 6. 14. · 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian . Subjek dalam peneltian ini adalah siswa kelas

56

4.3.2. Tindakan Siklus II

4.3.2.1. Pertemuan Pertama

Tindakan siklus II pertemuan pertama dilaksanakan pada Kamis, 4

April 2013.

Penulis membuka kegiatan dengan memeriksa daftar kehadiran dan

melakukan permainan “lempar spidol” untuk pemanasan sebelum

kegiatan dimulai. Penulis menjelaskan kepada siswa tentang pentingnya

penggunaan simbol dan warna-warna yang berbeda dalam masing-masing

cabang mind map, agar siswa dapat lebih mengetahui dan

mengembangkan mind map siswa secara optimal dan dapat lebih

mengembangkan daya imajinasi siswa.

Penulis mempraktikkan soal cerita yang menjadi masalah yang

harus diselesaikan siswa dengan media boneka anak kecil, boneka anjing

dan boneka kucing. Selanjutnya penulis memberikan tugas kepada siswa

dalam kelompok, terdiri dari 3 kelompok dan masing-masing kelompok

terdiri dari 9 siswa untuk membuat mind map dengan memecahkan soal

cerita Soal cerita tersebut adalah :ada seorang lak-laki membawa anjing,

kucing, dan anak kecil ingin menyeberang sengai menggunakan perahu

kecil, yang hanya muat untuk 2 macam barang. Untuk menyeberang

orang itu hanya bisa membawa satu barang bawaan, laki-laki itu bingung

karena jika dia menyeberangkan kucing dulu, anak kecil yang ditinggal

dengan anjing takut dengan anjing. Kalau menyeberangkan anak kecil

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2016. 6. 14. · 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian . Subjek dalam peneltian ini adalah siswa kelas

57

dulu, anjing dan kucing yang akan ditinggal akan berkelahi. Jika begitu,

maka yang mana dulu yang akan menemani anjing di seberang sana,

kalau kucing yang menemani anjing maka diseberang kucing dan anjing

akan berkelahi, tetapi jika anak kecil yang menemani anjing diseberang

sungai anak kecil itu akan menangis karena takut dengan anjing,

bagaimana caranya agar semuanya aman untuk diseberangkan?

Setelah selesai membuat mind map, masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil mind mapnya di depan kelas. Jawaban dari

masing–masing siswa pun beragam dan seisi kelas menjadi aktif bertanya

kepada kelompok yang sedang presentasi.

Observasi pada kegiatan ini, siswa mampu mengerjakan tugas

secara kelompok yang diberikan oleh penulis. Semua siswa berpartisipasi

aktif di dalam kelompok maupun dalam presentasi. Siswa begitu antusias

dalam mengerjakan tugas dan dalam presentasi.

4.3.2.2. Pertemuan Kedua

Tindakan siklus II pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Sabtu,

6 April 2013

Penulis membuka kegiatan dengan memeriksa daftar kehadiran dan

melakukan permainan “tebak tokoh” untuk pemanasan sebelum kegiatan

dimulai. Penulis menjelaskan kepada siswa tentang pentingnya

penggunaan simbol dan warna-warna yang berbeda dalam masing-masing

cabang mind map, agar siswa dapat lebih mengetahui dan

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2016. 6. 14. · 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian . Subjek dalam peneltian ini adalah siswa kelas

58

mengembangkan mind map siswa secara optimal dan dapat lebih

mengembangkan daya imajinasi siswa.

Penulis meminta salah satu siswa maju ke depan kelas untuk

mempraktikkan berjalan kaki dan tiba-tiba tali sepatunya putus, siswa

yang lain memperhatikan dan mencari gambaran penyelesaian dari

masalah yang dihadapi.

Selanjutnya penulis memberikan tugas kepada siswa dalam

kelompok, terdiri dari 6 kelompok dan masing-masing kelompok terdiri

dari 4 siswa untuk membuat mind map dengan memecahkan masalah

yaitu jika sedang berjalan sendirian dan kemudian tali sepatunya putus.

Setelah selesai membuat mind map, masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil mind mapnya di depan kelas. Jawaban dari

masing–masing siswa pun beragam dan seisi kelas menjadi aktif bertanya

kepada kelompok yang sedang presentasi.

Observasi pada kegiatan ini, siswa mampu mengerjakan tugas

secara kelompok yang diberikan oleh penulis. Semua siswa berpartisipasi

aktif di dalam kelompok maupun dalam presentasi. Siswa begitu antusias

dalam mengerjakan tugas dan dalam presentasi.

4.2.3.3. Pertemuan Ketiga

Tindakan siklus II pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Kamis,

11 April 2013.

Penulis membuka kegiatan dengan memeriksa daftar kehadiran dan

melakukan permainan “cari yang lain” untuk pemanasan sebelum kegiatan

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2016. 6. 14. · 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian . Subjek dalam peneltian ini adalah siswa kelas

59

dimulai. Penulis menjelaskan kepada siswa tentang pentingnya

penggunaan simbol dan warna-warna yang berbeda dalam masing-masing

cabang mind map, agar siswa dapat lebih mengetahui dan mengembangkan

mind map siswa secara optimal dan dapat lebih mengembangkan daya

imajinasi siswa.

Penulis menyiapkan gambar suasana pesta ulang tahun, selanjutnya

penulis memberikan tugas kepada siswa untuk membuat mind map

dengan merencanakan pesta ulang tahun yang meriah. Setelah selesai

membuat mind map, beberapa siswa ditunjuk untuk maju ke depan untuk

mempresentasikan hasil mind mapnya. Siswa tersebut adalah EP, ME,

dan YA.

Observasi pada kegiatan ini, siswa mampu mengerjakan tugas yang

diberikan oleh penulis. Semua siswa berpartisipasi aktif di dalam

kelompok maupun dalam presentasi. Siswa begitu antusias dalam

mempresentasikan hasil mind mapnya.

4.3.2.4. Pertemuan Keempat

Tindakan siklus II pertemuan keempat dilaksanakan pada hari

Sabtu, 13 April 2013

Penulis membuka kegiatan dengan memeriksa daftar kehadiran dan

melakukan permainan “tebak gaya” untuk pemanasan sebelum kegiatan

dimulai. Penulis menyiapkan gambar akibat jika orang tidak kreatif,

kemudian siswa diminta membayangkan jika semua orang tidak kreatif.

Selanjutnya siswa diskusi dalam kelompok dengan mendiskusikan

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2016. 6. 14. · 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian . Subjek dalam peneltian ini adalah siswa kelas

60

bagaimana cara meningkatkan kreativitas yang akhir-akhir ini menurun.

Kemudian masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya

di depan kelas.

Observasi pada kegiatan ini, siswa mampu mengerjakan tugas yang

diberikan oleh penulis. Semua siswa berpartisipasi aktif di dalam

kelompok maupun dalam presentasi. Beberapa siswa antusias dalam

diskusi dan mau bertanya saat teman yang lain sedang presentasi.

4.3.3. Hasil Tindakan Siklus II

Pada siklus kedua, siswa antusias mengikuti kegiatan peningkatan berpikir

divergen. Siswa lebih mudah memahami penggunaan simbol-simbol dan cabang-

cabang yang terdapat dalam mind map, karena dalam pertemuan ini siswa

membuat mind map bersama anggota kelompok masing-masing atau secara

individu. Sehingga siswa dapat mengembangkan daya kreativitasnya dalam

pembuatan mind map.

Masing-masing siswa juga telah membuat mind map dengan berbagai

warna dan bentuk serta dapat membuat kombinasi warna yang lebih menarik dan

gambar-gambar yang sesuai dengan cabang-cabang yang ditulis oleh siswa.

Beberapa siswapun bertanya dan lebih antusias dalam mempresentasikan hasil

karya mind mapnya didepan kelas.

Peningkatan kemampuan berpikir divergen siswa dapat diketahui dengan

cara mengetahui hasil post test II. Pelaksanaan post test II dilaksanakan pada

tanggal 15 April 2013 Berikut ini adalah hasil post test II :

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2016. 6. 14. · 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian . Subjek dalam peneltian ini adalah siswa kelas

61

Hasil Post test 2 pada lampiran tabel post test II menunjukan ada17 siswa

yang masuk dalam kateori kemampuan berpikir divergen tinggi, sedangkan 6

siswa lainnya mempunyai kemampuan berpikir divergen sedang.

4.3.4. Refleksi siklus II

Tindakan ini sudah dilakukan sesuai dengan rencana revisi I yang

berdasarkan pada refleksi siklus I. Pada siklus II ini perhatian dan antusias siswa

lebih meningkat dalam mengikuti setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh penulis.

Hampir semua siswa mampu membuat mind map peningkatan kemapuan berpikir

divergen sesuai dengan kata kunci dan memanfaatkan simbol dan warna-warna

yang lebih menarik dari pada siklus I.

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2016. 6. 14. · 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian . Subjek dalam peneltian ini adalah siswa kelas

62

Tabel 4.2. Perbandingan nilai skor pre test, post test I dan post test II

NO NAMA

PRE TEST POST TEST 1 PNGKTN

SKOR

POST TEST 2 PNGKTN

SKOR SKOR KTGR SKOR KTGR SKOR KTGR

1 AA 135 TINGGI

2 BA 119 RENDAH 134 TINGGI 15 141 TINGGI 7

3 BW 116 RENDAH 142 TINGGI 26 144 TINGGI 2

4 CD 134 TINGGI

5 DM 127 SEDANG 134 TINGGI 7 135 TINGGI 1

6 DA 141 TINGGI

7 DY 127 SEDANG 134 TINGGI 7 141 TINGGI 7

8 DN 142 TINGGI

9 ES 132 TINGGI

10 HH 115 RENDAH 124 SEDANG 9 129 SEDANG 5

11 EP 121 SEDANG 141 TINGGI 20 146 TINGGI 5

12 IL 121 SEDANG 129 SEDANG 8 132 TINGGI 3

13 JAS 119 RENDAH 135 TINGGI 16 143 TINGGI 8

14 JA 112 RENDAH 126 SEDANG 14 128 SEDANG 2

15 JS 114 RENDAH 128 SEDANG 14 128 SEDANG 0

16 LM 135 TINGGI

17 MJ 117 RENDAH 132 TINGGI 15 135 TINGGI 3

18 MA 114 RENDAH 135 TINGGI 21 142 TINGGI 7

19 MI 148 TINGGI

20 ME 129 SEDANG 141 TINGGI 12 146 TINGGI 5

21 NW 118 RENDAH 144 TINGGI 26 146 TINGGI 2

22 NK 113 RENDAH 120 SEDANG 7 133 TINGGI 13

23 OA 120 RENDAH 134 TINGGI 14 142 TINGGI 8

24 RS 121 SEDANG 122 SEDANG 1 126 SEDANG 4

25 SA 127 SEDANG 120 SEDANG -7 129 SEDANG 9

26 UK 111 RENDAH 127 SEDANG 16 132 TINGGI 5

27 VA 129 SEDANG 143 TINGGI 14 146 TINGGI 3

28 YA 129 SEDANG 144 TINGGI 15 147 TINGGI 3

29 SF 122 SEDANG 128 SEDANG 6 128 SEDANG 0

30 ImJ 129 SEDANG 143 TINGGI 14 147 TINGGI 4

Rata-rata : 124,56 Rata-rata : 133,08

Rata-rata : 137,65

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2016. 6. 14. · 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian . Subjek dalam peneltian ini adalah siswa kelas

63

Berdasarkan hasil post test pada siklus II terdapat enam siswa yang tidak

bisa mencapai kemampuan berpikir divergen tingkat tinggi, hanya mampu dalam

kategori sedang, sedangkan yang lain sudah dalam kategori tinggi. Peningkatan

kemampuan berpikir divergen dapat diketahui dengan cara membandingkan dari

hasil sebelum tindakan dan sesudah diberi 2 kali tindakan (pre test, post testI, post

testII).

4.4. Analisis Hasil Penelitian

Skor kemampuan berpikir divergen masing-masing siswa VII B SMP

Negeri 8 Salatiga menunjukan hasil yang meningkat,meskipun masih ada

beberapa siswa yang kemampuan berpikir divergennya dalam kategori sedang.

Peningkatan kemampuan berpikir divergen siswa melalui metode mind mapping,

dapat dikategorikan sebagai berikut :

Tabel 4.3. Kategori peningkatan skor kemampuan berpikir divergen siswa

No Peningkatan skor Nama Siswa Jumlah

1 0-10 DM, RS, SA, SF 4

2 11-20 DY, HH, IL, JA, JS, MJ, ME, NK,

VA, YA, ImJ,

11

3 21-30 BA, BW, EP, JAS, MA, NW, OA,

UK

8

Jumlah 23

Hasil rata-rata peningkatan kemampuan berpikir divergen siswa sebelum

diberi tindakan, hasil post test I dan post test II adalah sebagai berikut :

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2016. 6. 14. · 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian . Subjek dalam peneltian ini adalah siswa kelas

64

115

120

125

130

135

140

pretest posttest I posttest II

rata-rata

Tabel 4.4 Hasil peningkatan rata-rata siswa pre test, post test I dan II

Gambar 4.3. Histogram peningkatan skor kemampuan berpikir divergen siswa

Histogram peningkatan skor rata-rata kemampuan berpikir divergen siswa

pada gambar menunjukan hasil pre test dengan dengan post test I mengalami

peningkatan. Pada hasil pre test rata-rata skor kelas adalah 124,56 dengan

kategori sedang, dan setelah dilakukan tindakan pada siklus I, hasil post test I

menjadi 133,08 dengan kriteria tinggi.

Pada siklus I penulis memberikan contoh mind map peningkatan

kemampuan berpikir divergen. Penyampaian materi ini memudahkan siswa untuk

memahami materi tentang berpikir divergen dan contoh mind map secara

langsung yang digambarkan dalam skema ukuran karton. Setelah dilakukan

tindakan siklus I dan siswa diberikan post test I, siswa menunjukan rata-rata

No Skor Kemampuan Berpikir Siswa Rata-rata Kriteria

1. Pre test 124,56 SEDANG

2. Post test I 133,08 TINGGI

3. Post test II 137,65 TINGGI

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2016. 6. 14. · 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian . Subjek dalam peneltian ini adalah siswa kelas

65

peningkatan skor dalam peningkatan kemampuan berpikir siswa, melalui metode

mind mapping. Peningkatan hasil post test I dan post test II tidak mengalami

peningkatan yang signifikan. Hal tersebut karena tidak ada perbedaan antara

siklus I dan siklus II.

4.5. Pembahasan

Berdasarkan hasil tabel 4.2. peningkatan kemampuan berpikir divergen

siswa mengalami peningkatan dari awal tindakan pertama sampai dengan

tindakan kedua. Hal tersebut dikarenakan metode mind mapping bekerja sesuai

dengan otak manusia. Bobi de Potter dan Mike Hernacki (2001) menyatakan

mind mapping (peta pikiran) adalah teknik pemanfaatan keseluruhan otak dengan

menggunakan citra visual dan prasarana grafis lainnya untuk membentuk kesan.

Siswa yang menunjukkan peningkatan paling tinggi yaitu peningkatan

skor diatas 20, ada 9 siswa. Siswa-siswa tersebut termasuk siswa yang aktif, dan

kreatif di kelas siswa-siswa ini selalu mengerjakan apa yang diperintahkan oleh

penulis dalam hasil mind mapnya juga terlihat banyak warna dan banyak symbol

yang digambarkan, ketika presentasi pun juga lancar menceritakan apa yang siswa

gambarkan dalam mind map serta mau bekerjasama dalam mengerjakan tugas

pada siklus II. Siswa yang menunjukkan peningkatan rata-rata atau perubahan

skor antara 10-19 ada 10 siswa. Siswa-siswa tersebut termasuk dalam siswa yang

antusias mengikuti kegiatan, mengerjakan tugas sesuai yang diperintahkan

penulis, namun ada beberapa diantara para siswa yang sering ramai di kelas,

mengobrol dengan teman yang lain sehingga kurang maksimal dalam

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2016. 6. 14. · 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian . Subjek dalam peneltian ini adalah siswa kelas

66

mengerjakan tugas. Siswa yang mengalami peningkatan paling rendah, yaitu

dengan perubahan skor kurang dari 10 ada 4 siswa. Siswa-siswa tersebut

cenderung siswa yang tidak mau mengerjakan apa yang diperintahkan oleh

penulis, ada yang maunya gaduh dikelas, namun ada yang hanya berdiam diri,

walaupun tidak setiap pertemuan malas, namun sudah menunjukkan peningkatan

skor walaupun hanya sedikit.

Peningkatan hasil post test I dan post test II tidak mengalami peningkatan

yang signifikan. Hal tersebut karena tidak ada perbedaan antara siklus I dan siklus

II. Pada siklus II penulis hanya memberikan penekanan kreativitas siswa (lebih

banyak memecahkan masalah melalui metode mind map). Penulis lebih

menekankan siswa memecahkan masalah-maslah yang lebih rumit dalam

dinamika kelompok. Pada kelompok tersebut, siswa juga bekerjasama, berdiskusi

dan mempresentasikan hasil diskusinya.

Sedikitnya peningkatan hasil skor post test II siswa juga dimungkinkan

adanya kejenuhan dalam mengerjakan test dan juga minimnya waktu. Penelitian

ini menggunakan tes kemampuan berpikir divergen yang sama pada saat pre test ,

post test I dan II sehingga pengisian tes kemungkinan dipengaruhi oleh hasil

pengisian sebelumnya. Selain itu jarak pemberian test juga terlalu dekat. Hasil

post test II tidak mengalami peningkatan dari kategori tinggi menjadi sangat

tinggi, akan tetapi penelitian tindakan ini sudah mencapai tingkat keberhasilan

yang diinginkan oleh penulis, yaitu skor rata-rata perencanaan kelas VII B sudah

mencapai kategori baik dengan skor 137,65 dan 16 siswa atau 73,91% siswa

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2016. 6. 14. · 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian . Subjek dalam peneltian ini adalah siswa kelas

67

semua siswa yang mendapatkan tindakan sudah mempunyai berpikir divergen

kategori tinggi.

Menurut Buzan, (2004), berpikir divergen yaitu berpikir ke berbagai dan

dari berbagai arah sehingga menghasilkan berbagai macam jawaban atau

alaternatif penyelesaian. Proses berpikir divergen ini dapat dituangkan dalam

bentuk mind map sehingga membantu untuk berpikir secara exspansif dan berpikir

secara kreatif. Dengan penggunaan gambar, simbol dan warna penggunaan

metode mind mapping akan mempermudah siswa mencari ide-ide kreatif dari

pemecahan suatu masalah, karena siswa dapat mengeksplorasi potensinya secara

menyeluruh.

Dari hasil peningkatan yang diperoleh masing-masing siswa dan gambaran

kondisi yang ada, maka dapat disimpulkan bahwa metode mind mapping dapat

meningkatkan kemampuan berpikir divergen siswa kelas VII B SMP Negeri 8

Salatiga.