6
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V. 1 Kesimpulan Pada tugas akhir ini, perencanaan bangunan pengolahan air buangan berasal dari Rumah Pemotongan Hewan dengan debit limbah sebesar 0,4 m 3 /dt. Adapun parameter – perameter yang ada pada air limbah tersebut dapat dilihat pada table 5. 1. Tabel 5. 1 Parameter Air Limbah Buangan RPH PARAMETER KADAR (mg / lt) Debit 400 lt / dt = 0,4 m 3 / dt BOD 100 mg/ltr COD 250 mg/ltr 79

bab V RPH

Embed Size (px)

DESCRIPTION

RPH

Citation preview

Page 1: bab V RPH

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

V. 1 Kesimpulan

Pada tugas akhir ini, perencanaan bangunan pengolahan air buangan

berasal dari Rumah Pemotongan Hewan dengan debit limbah sebesar 0,4 m3/dt.

Adapun parameter – perameter yang ada pada air limbah tersebut dapat dilihat

pada table 5. 1.

Tabel 5. 1 Parameter Air Limbah Buangan RPH

PARAMETER KADAR (mg / lt)

Debit 400 lt / dt = 0,4 m3 / dt

BOD 100 mg/ltr

COD 250 mg/ltr

TSS 100 mg/ltr

Minyak dan Lemak 25 mg/ltr

PH 6 - 9

(Sumber : Data Perencanaan dan Baku Mutu Air Buangan)

79

Page 2: bab V RPH

80

Kemudian hasil akhir dari semua proses pengolahan air limbah Rumah

Pemotongan Hewan adalah sebagai berikut :

Tabel 5. 3. Dari unit Pengolahan Air Buangan yang dibangun

PARAMETER KADAR (mg / lt)

Debit 400 lt / dt = 0,4 m3 / dt

BOD 96 mg/ltr

COD 216 mg/ltr

TSS 53 mg/ltr

Minyak dan Lemak 16 mg/ltr

PH 6

Dari hasil yang diperoleh, maka parameter – parameter yang ada telah

mengalami penurunan dan effluent yang dikeluarkan telah memenuhi standart

kualitas air buangan yan berdasarkan keputusan SK Gubernur Kepala Daerah

Tingkat I Jawa Timur No. 45 Tahun 2003, tentang baku mutu limbah cair bagi

industri di Jawa Timur.

Page 3: bab V RPH

81

V. 2 Saran

1. Pemilihan lokasi untuk peletakan bangunan – bangunan yang telah

direncanakan sangat penting. Perlu adanya perencanaan beberapa tahun

kedepan untuk mengantisipasi pengembangan industri yang akan

mempengaruhi kapasitas bangunan pengolahan air buangan.

2. Perlunya survey di lapangan agar efisiensi operasional bangunan dapat

dicapai.

3. Pemilihan pengolahan biologis atau kimia yang lebih efektif agar didapatkan

hasil seefisien mungkin.

4. Ditinjau dari segi estetikalokasi IPAL harus memperhatikan lingkungan

sekitar penduduk. Jangan sampai masyarakat sekitar terkena imbas dari

operasional IPAL tersebut.

Page 4: bab V RPH

82

DAFTAR PUSTAKA

Benefield and Randal, 1971, Biological Process Design for Waste Water

Treatment, Englewood – Clifts, hal 64 – 78.

Prasetyo N. Y., 2005, Tugas Akhir, Perencanaan Bangunan Pengolahan Air

Buangan RPH, Jurusan T. Lingkungan FTSP UPN “VETERAN” JAWA

TIMUR.

Marsono B. J., 2001 Teknik Pengolahan Air Limbah Biologis, T. Lingkungan

ITS, hal 23 – 93.

Metcalf and Eddy, 1991, Wastewater Engineering Treatment and Reuse, Four

Edition, Mc Graw Hill Book Company, New York, hal 659 – 976.