77
MO DU L 2 Profesi Akuntan Sumiyana, Drs., M.Si., Dr., Ak. PE N DA H U LUA N _ ((\ rofesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan 'f' terhadap suatu pengetahuan khusus. Setiap anggota profesi dikehendaki untuk memiliki keahlian atau kapabilitas dalam sebuah bidang keilmuan dan pengetahuan tertentu. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh profesi adalah pada bidang hukum, kedokteran, keuangan, militer, teknik, dan perancang busana. Seseorang yang memiliki suatu profesi tertentu, disebut profesional. Timbul dan berkembangnya profesi akuntan publik di suatu negara adalah sejalan dengan berkembangnya perusahaan, berbagai bentuk badan hukum perusahaan, dan tingkat kemajuan perekonomian di sebuah negara tersebut. Jika perusahaan-perusahaan di suatu negara telah berkembang sedemikian rupa sehingga tidak hanya memerlukan modal dari pemiliknya, namun mulai memerlukan modal dari kreditur. Demikian juga, jika timbul berbagai perusahaan yang berbentuk badan hokum perseroan terbatas dan modalnya berasal dari masyarakat, jasa

Bab02 EKSI4308 Auditing I

Embed Size (px)

DESCRIPTION

EKSI4308 Auditing I

Citation preview

Page 1: Bab02 EKSI4308 Auditing I

MO DU L 2

Profesi Akuntan

Sumiyana, Drs., M.Si., Dr., Ak.

PE N DA H U LUA N _

((\ rofesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan

'f' terhadap suatu pengetahuan khusus. Setiap anggota profesi dikehendakiuntuk memiliki keahlian atau kapabilitas dalam sebuah bidang keilmuan dan pengetahuan tertentu. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh profesi adalah pada bidang hukum, kedokteran, keuangan, militer, teknik, dan perancang busana. Seseorang yang memiliki suatu profesi tertentu, disebut profesional.

Timbul dan berkembangnya profesi akuntan publik di suatu negara adalah sejalan dengan berkembangnya perusahaan, berbagai bentuk badan hukum

perusahaan, dan tingkat kemajuan perekonomian di sebuah negara tersebut. Jika perusahaan-perusahaan di suatu negara telah berkembang sedemikian rupa sehingga tidak hanya memerlukan modal dari pemiliknya, namun mulai

memerlukan modal dari kreditur. Demikian juga, jika timbul berbagai perusahaan yang berbentuk badan hokum perseroan terbatas dan modalnya

berasal dari masyarakat, jasa akuntan publik mulai diperlukan dan berkonsek:uensi terhadap perkembangan profesi akuntan. Melalui profesi akuntan publik inilah masyarakat kreditur dan investor mengharapkanpenilaian yang bebas tidak memihak atau independen terhadap informasi yang disajikan di dalam laporan keuangan oleh manajemen perusabaan. Profesi ak:untan publik bertanggung jawab untuk meningkatkan tingkat keandalan laporan keuangan perusahaan-perusahaan sehingga masyarakat pengguna laporan keuangan memperoleh informasi keuangan yang andal sebagai dasar untuk memutuskan alokasi sumber-sumber ekonomi.

Setelah mempelajari modul ini, Anda diharapkan untuk mampu memahami dan menjelaskan konsep-konsep yang terkait dengan profesi akuntan di Indonesia dengan rincian sebagai berikut.

Page 2: Bab02 EKSI4308 Auditing I

2.2 AUDITINl3 I •

1. Menjelaskan perlunya keberadaan berbagai tipe profesi akuntan publik di Indonesia.

2. Menjelaskan sejarah perkembangan profesi akuntan di Indonesia.3. Menjelaskan faktor yang dapat mempengaruhi berkembang atau tidaknya

profesi akuntan di Indonesia.4. Menjelaskan visi, misi dan tujuan profesi akuntan di Indonesia.5. Menjelaskan aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh berbagai tipe akuntan6. Menjelaskan keorganisasian profesi akuntan.7. Menjelaskan ciri-ciri umum kegiatan yang membentuk definisi

pengauditan.a. Menjelaskan nilai inti, kompetensi inti, dan jasa inti yang

dikembangkan oleh proyek Visi CPA.8. Menjelaskan perbedaan antara berbagai jenis audit dan auditor.

a. Mengidentifikasi berbagai organisasi sektor swasta dan sektor publik yang terkait dengan profesi serta menjelaskan kegiatan utamanya.

b. Menjelaskan sifat jasa inti lainnya yang disediakan oleh CPA serta menguraikan beberapa jenis jasa yang dilaksanakan oleh CPA.

9. Menguraikan akar sejarah pengauditan di Indonesia.a. Menyebutkan beberapa tonggak sejarah kebangkitan profesi akuntan

publik di Indonesia.10. Menjelaskan sifat assurance services dan jasa atestasi serta menguraikan

berbagai jenis jasa yang dilaksanakan oleh CPA.11. Menguraikan empat komponen kerangka kerja pengaturan berjenjang

untuk profesi.12. Menyebutkan elemen sistem pengendalian mutu untuk kantor CPA.

Page 3: Bab02 EKSI4308 Auditing I

2e E KSl43CB/MC DUL

K E G IA T A NB E LAJ A R 1

Perkembangan Profesi A kuntan

A. TIMBUL DAN BERKEMBANGNYA PROFESI AKUNTAN PUBLIK

Profesi akuntan publik dikenal oleh masyarakat dari jasa audit yang disediakan bagi pemakai informasi keuangan. Timbul dan berkembangnya profesi akuntan publik di suatu negara adalah sejalan dengan berkembangnya perusahaan dan berbagai bentuk badan hukum perusahaan di negara tersebut. Jika perusahaan-perusahaan yang berkembang dalam suatu negara masih berskala kecil dan masih dan masih menggunakan modal pemiliknya sendiri untuk membelanjai usahanya, jasa audit yang dihasilkan oleh profesi akuntan publik belum diperlukan oleh perusahaan-perusahaan tersebut. Begitu pula, jika sebagian besar perusahaan berbadan hukum selain perseroan terbatas (PT) yang bersifat terbuka, jasa audit yang disediakan oleh profesi akuntan publik belum diperlukan oleh masyarakat pebisnis di negara tersebut (Mulyadi, 2002).

Manajemen perusahaan memerlukan jasa pihak ketiga agar pertanggung jawaban keuangan yang disajikan kepada pihak luar dapat dipercaya, sedangkan pihak luar perusahaan memerlukan jasa pihak ketiga untuk memperoleh keyakinan bahwa laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen perusahaan dapat dipercaya sebagai dasar keputusan-keputusan yang diambil oleh mereka. Baik manajemen perusahaan maupun pihak luar perusahaan yang berkepentingan terhadap perusahaan memerlukan jasa pihak ketiga yang dapat dipercaya. Tanpa menggunakan jasa auditor independen, manajemen perusahaan tidak mampu untuk dapat meyakinkan pihak luar perusahaan bahwa auditor keuangan yang disajikan berisi informasi yang dapat dipercaya. Oleh karena itu, dari sudut pandang pihak luar, manajemen perusahaan mempunyai kepentingan, baik kepentingan keuangan maupun kepentingan yang lain.

B. PERAN DAN POSISI PROFESI AKUNTANSI

Peran dan posisi profesi akuntansi sudah sejak lama menjadi sasaran kritik masyarakat pada umumnya dan khususnya dunia usaha. Pada masa yang lalu, yang menjadi sasaran utama adalah profesi akuntan publik berhubung dengan keterlibatannya dalam mekanisme pengendalian sosial yang sarat

Page 4: Bab02 EKSI4308 Auditing I

2.4 AUDITINl3 I •

dengan

Page 5: Bab02 EKSI4308 Auditing I

2e E KSl43CB/MC DUL

konflik-konflik kepentingan ekonomi dan politik. Organisasi akuntan publik di Indonesia saat ini dikenal dengan nama IAPI.

IAPI mempunyai latar belakang sejarah yang cukup panjang, dimulai dari didirikannya Ikatan Akuntan Indonesia di Tahun 1957 yang merupakan perkumpulan akuntan Indonesia yang pertama. Perkembangan profesi dan organisasi Akuntan Publik di Indonesia tidak bisa dipisahkan dari perkembangan perekonomian, dunia usaha dan investasi, baik asing maupun domestik, pasar modal serta pengaruh global. Secara garis besar, tonggak sejarah perkembangan profesi dan organisasi akuntan publik di Indonesia memang sangat dipengaruhi oleh perubahan perekonomian negara pada khususnya dan perekonomian dunia pada umumnya.

Pada awal masa kemerdekaan Indonesia, warisan dari penjajah Belanda masih dirasakan dengan tidak adanya satu pun akuntan yang dimiliki atau dipimpin oleh bangsa Indonesia. Pada masa ini masih mengikuti pola Belanda, yaitu akuntan didaftarkan dalam suatu register negara. Di negeri Belanda sendiri ada dua organisasi profesi, yaitu Vereniging van Academisch Gevormode Accountans (VAGA), yaitu ikatan lulusan perguruan tinggi dan Nederlands Instituut van Accountants (NlvA) yang anggotanya terdiri dari lulusan berbagai program sertifikasi akuntan dan memiliki pengalaman kerja. Akuntan-akuntan Indonesia pertama lulusan periode sesudah kemerdekaan tidak dapat menjadi anggota VAGA atau NlvA. Situasi ini mendorong Prof. R. Soemardjo Tjitrosidojo dan empat lulusan pertama FE UI, yaitu Drs. Basuki T. Sidharta, Drs. Hendra Darmawan, Drs. Tan Tong Joe dan Drs. Go Tie Siem memprakarsai berdirinya perkumpulan akuntan Indonesia yang dinamakan lkatan Akuntan Indonesia yang disingkat IAI pada tanggal 23 Desember 1957 di Aula Universitas Indonesia.

Konsep anggaran dasar IAI yang pertama diselesaikan pada tanggal 15 Mei 1958 dan naskah finalnya selesai pada tanggal 19 Oktober 1958. Menteri Kehakiman mengesahkannya pada tanggal 11Februari 1959. Namun demikian, tanggal pendirian IAI ditetapkan pada 23 Desember 1957. Ketika itu, tujuan IAI adalah:1. membimbing perkembangan akuntansi serta mempertinggi mutu

pendidikan akuntan;2. mempertinggi mutu pekerjaan akuntan.

Pada masa pemerintahan orde baru, terjadi banyak perubahan signifikan dalam perekonomian Indonesia antara lain seperti terbitnya Undang-undang

Page 6: Bab02 EKSI4308 Auditing I

2.6 AUDITINl3 I •

Penanam.an Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) serta berdirinya pasar modal. Perubahan perekonomian ini membawa dampak terhadap kebutuhan terhadap profesi akuntan publik. Senyatanya, pada masa itu telah berdiri banyak kantor akuntan Indonesia dan masuknya kantor akuntan asing yang bekerja sam.a dengan kantor akuntan Indonesia. Tiga puluh tahun setelah berdirinya IAI, atas gagasan Drs. Theodorus M. Tuanakotta, pada tanggal 7 April 1977, IAI membentuk Seksi Akuntan Publik sebagai wadah para akuntan publik di Indonesia untuk melaksanakan program-program pengembangan akuntan publik.

Tujuh belas tahun sejak dibentuknya Seksi Akuntan Publik, profesi akuntan publik berkembang dengan pesat. Seiring dengan perkembangan pasar modal dan perbankan di Indonesia, diperlukan standar akuntansi keuangan untuk perusahaan dan standar profesional akuntan publik yang setara intemasional. Pada Kongres IAI ke VII Tahun 1994, anggota IAI sepakat untuk memberikan hak otonomi kepada akuntan publik dengan Seksi Akuntan Publik menjadi Kompartemen Akuntan Publik.

Setelah hampir 50 tahun sejak berdirinya perkumpulan akuntan Indonesia, tepatnya pada tanggal 24 Mei 2007 berdirilah Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) sebagai organisasi akuntan publik yang independen dan mandiri dengan berbadan hukum yang diputuskan melalui Rapat Umum Anggota Luar Biasa IAI-Kompartemen Akuntan Publik.

Berdirinya Institut Akuntan Publik Indonesia adalah respons terhadap dampak globalisasi. Drs. Ahmadi Hadibroto sebagai ketua Dewan Pengurus Nasional IAI mengusulkan perluasan keanggotaan IAI selain individu. Hal ini telah diputuskan dalam Kongres IAI X pada tanggal 23 November 2006. Keputusan inilah yang menjadi dasar untuk merubah IAI Kompartemen Akuntan Publik menjadi asosiasi yang independen yang mampu secara mandiri mengembangkan profesi akuntan publik. IAPI diharapkan dapat

memenuhi seluruh persyaratan International Federation of Accountants (IFAC) yang berhubungan dengan profesi dan etika akuntan publik, sekaligus untuk memenuhi persyaratan yang diminta oleh IFAC sebagaimana

tercantum dalam Statement of Member Obligation (SMO).Pada tanggal 4 Juni 2007, secara resmi IAPI diterima sebagai anggota

asosiasi yang pertama oleh IAI. Pada tanggal 5 Februari 2008, Pemerintah Republik Indonesia melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.01/2008 mengakui IAPI sebagai organisasi profesi akuntan publik yang berwenang melaksanakan ujian sertifikasi akuntan publik, penyusunan dan

Page 7: Bab02 EKSI4308 Auditing I

2e E KSl43CB/MC DUL

penerbitan standar profesional dan etika akuntan publik, serta menyelenggarakan program pendidikan berkelanjutan bagi seluruh akuntan publik di Indonesia.

C. SOMBER KEMEROSOTAN CITRA AKUNTAN DAN USAHA PERBAIKAN

Sekalipun sudah cukup matang berdirinya profesi akuntan di negara ini, tetapi ada beberapa hal yang dapat menurunkan atau memerosotkan citra profesi. Ketidakmantapan peran yang diemban oleh profesi akuntan publik yang telah berlangsung sedemikian lama dapat timbul karena empat kesenjangan persepsian, yaitu sebagai berikut.1. Kesenjangan harapan ( the expectation gap).2. Kesenjangan ragam jasa ( the scope of service gap).3. Kesenjangan persaingan intraprofesional ( the intraprofessional gap).4. Kesenjangan ambiguitas peran ( the role ambiguity gap).

Kesenjangan harapan ini timbul karena terdapat perbedaan persepsi antara profesi akuntan publik dan masyarakat, khususnya tentang peran dan tugas serta tanggung jawab para auditor. Kesenjangan ini makin melebar sebagai akibat dari berbagai skandal sebagai akibat dari ketidakpuasan yang makin meningkat terhadap kinerja badan atau lembaga penyusun standar akuntansi. Kesenjangan dalam ragam jasa yang ditawarkan, timbul karena dugaan adanya konflik antara jasa atestasi yang diberikan auditor independen dan jasa-jasa lain yang ditawarkan kantor akuntan publik. Kesenjangan ini cenderung melebar belakangan ini sebagai akibat dari perubahan lingkungan pasar, sehingga memaksa kantor-kantor akuntan publik, terutama yang besar untuk mempertahankan diri dari berbagai ancaman akibat dari intensifikasi regulasi pemerintah, peningkatan tanggung jawab hukum dan perubahan teknologi. Demi untuk mempertahankan keunggulan daya saing, perubahan lingkungan pasar tersebut harus ditanggapi oleh kantor akuntan publik, terutama yang berskala besar, melalui transformasi visi, misi, dan strategi. Adaptasi selanjutnya dalam kultur, struktur, dan sistem organisasi.

Peningkatan cost of self-regulation dalam jasa audit ekstemal yang telah disinggung di muka memaksa kantor akuntan publik untuk melakukan diversifikasi usaha. Selain ekspansi jasa konsultasi manajemen yang telah ada seperti perpajakan, manajemen sumberdaya manusia, metodologi manufaktur,

Page 8: Bab02 EKSI4308 Auditing I

2.8 AUDITINl3 I •

teknologi informasi dan rekrutmen eksekutif, juga ditawarkan jasa-jasa baru seperti perencanaan keuangan (financial planning ), manajemen risiko ( risk manajement), dukungan sengketa peradilan ( ligitation support), keuangan korporasi ( corporate finance ), dan jasa penaksiran atau pengestimasian (appraisal services). Diversifikasi usaha ini tidak semata-mata dipacu oleh permintaan atau merupakan akibat yang wajar dari kemajuan teknologi yang mendorong kantor-kantor akuntan publik untuk mengembangkan keahlian dan keterampilan nontradisional. Akan tetapi, diversifikasi ini juga dipacu oleh intensifikasi regulasi pemerintah serta wabah litigasi yang cenderung meningkatkan biaya untuk meregulasi profesinya sendiri (cost of self regulation), dan selanjutnya mengurangi kesejahteraan ekonomi para kantor akuntan publik berskala besar.

Kesenjangan dalam persaingan intraprofesional, menyangkut konflik yang timbul akibat perilaku persaingan di antara kantor akuntan publik. Keinginan untuk memaksa dan meningkatkan keunggulan daya saing memaksa kantor akuntan publik untuk berpaling dari strategi profesi ke strategi bisnis yang sering yang sering disorientasi pada tujuan meraih laba sebesar-besarnya, sehingga mereka menghalalkan segala cara untuk meraihnya. Potensi untuk maju sering terhambat oleh beberapa kelemahan yang inheren dalam profesi. Salah satu kelemahan tersebut adalah perilaku kanibalistik. Sebagai contoh, apabila seorang nasabah berkepentingan dengan audit opinion atau expert opinion dari seorang akuntan, dia dengan mudah dapat mencari akuntan lain untuk memberikan opini altematif dengan harga yang cocok. Perilaku ini telah menurunkan derajat profesi menjadi piranha.

Kesenjangan ambiguitas peran, menyangkut konflik antara nilai dan norma yang diproyeksikan kantor-kantor akuntan bagi para staf profesional dan persepsi para staf profesional terhadap nilai dan norma tersebut. Konversi antara dua sistem nilai ini sangat menentukan kelangsungan hidup organisasi karena ambiguitas peran cenderung memacu konflik peran ( role conflict) dan selanjutnya kedua variabel ini secara signifikan berkaitan dengan persepsi para auditor senior terhadap iklim organisasi dan kepuasan serta ketegangan kerja.

D. MEMANDANG KE DEPAN

Para auditor telah mengembangkan reputasi untuk menjadi ahli dalam akuntansi keuangan dan juga ahli dalam memahami faktor-faktor kunci untuk bersaing dalam bisnis atau industri.

Page 9: Bab02 EKSI4308 Auditing I

2e E KSl43CB/MC DUL

1. Apa Artinya Menjadi ProfesionalBuku John Carey yang berjudul The Rise of the Accounting Profession:

From Technician to Professional (Bangkitnya Profesi Akuntan: Dari Teknisi Menjadi Profesi), mengidentifikasi adanya tujuh kriteria yang membedakan profesi dari lainnya yang bukan profesi. Setiap butir diuraikan di bawah ini dalam konteks persyaratan agar dapat diakui sebagai Certified Publik Accountant ( CPA).

a. Suatu lembaga pengetahuan spesialis. Para CPA dikenal sebagai ahli di bidang akuntansi, pengauditan, dan perpajakan. selanjutnya reputasi ini ditingkatkan oleh keahlian CPA dalam menunjang keberhasilan bisnis dan organisasi.

b. Suatu proses pendidikan formal. Pada kebanyakan Negara bagian, mahasiswa harus menyelesaikan 150 jam semester pendidikan minimum alam bidang studi akuntansi, bisnis, dan subjek lainnya agar dapat mengikuti ujian CPA.

c. Standar untuk mengatur admisi. Untuk menjadi CPA, para calon biasanya harus memenuhi persyaratan pendidikan, termasuk studi akuntansi, lulus CPA, serta memenuhi persyaratan pengalaman (biasanya satu tahun pengalaman).

d. Suatu kode etik. American Institute of CPA telah mengesahkan suatu kode etik profesional yang mengatur perilaku para CPA. Kode etik ini penting untuk membentuk reputasi profesi CPA yang anggotanya dikenal sebagai pribadi yang bertindak penuh integritas dan obyektivitas. Selain itu, banyak negara bagian telah menulis kodeserupa ke dalam undang-undang akuntansi di negara bagian mereka

. .1ng-mas1ng.

e. Suatu pengakuan status ditandai dengan adanya lisensi atau penugasan khusus. Hingga saat initerdapat 54 yurisdiksi CPA yang kebanyakan memberikan hak eksklusif kepada para CPA dalam praktik akuntansi dan auditing. Selain itu, dalam menjalankan praktik perpajakan, CPA tidak perlu lagi mendaftarkan diri sebagai agen pajak.

f. Adanya suatu kepentingan publik dalam pekerjaan yang dilaksanakan praktisi. Para CPA yang berpraktik sebagai auditor, memainkan peran penting dalam memberikan keyakinan tentang keandalan informasi keuangan yang tercantum dalam laporan keuangan yang telah diaudit.

m

Page 10: Bab02 EKSI4308 Auditing I

2.10

AUDITINl3 I •

g. Suatu pengakuan profesional sebagai kewajiban sosial. Profesi auditing telah mengenal pentingnya kewajiban kepada publik melalui pengaturan sendiri dalam bentuk review ulang oleh sejawat untuk meyakinkan standar mutu pekerjaan yang tinggi. Lebih lanjut, banyak anggota CPA yang memberikan keahliannya untuk bekerja bagi masyarakat sebagai anggota dewan direksi badan-badan nirlaba serta dengan cara melaksanakan tugas dalam kegiatan masyarakat lainnya.

Sumber: Boynton (2006)

2. Tujuan IntiTujuan inti CPA adalah untuk menjadikan perubahan dunia yang

kompleks menjadi sesuatu yang masuk akal. Sementara hal ini dapat diterima oleh profesional lainnya, CPA menempatkan dirinya terpisah dari profesional lain dalam proses ini melalui nilai, kompetensi, dan jasa inti yang dapat diberikan pada situasi ini.

Kadang-kadang para auditor memperoleh kritikan atas ketidakmampuannya untuk menggunakan secara efektif pengetahuan yang diperolehnya melalui audit guna memberikan nilai tambah bagi klien atau pihak lain yang meyakini bahwa auditor mengetahui lebih banyak ketimbang yang dikatakannya. Oleh karena itu, IAl mengutarakan visi dan misi dari organisasi akuntan publik ini dibentuk adalah sebagai berikut.

a. MisiMisi dari dibentuknya IAl adalah sebagai berikut.a. Memelihara integritas, komitmen, dan kompetensi anggota dalam

pengembangan manajemen bisnis dan publik yang berorientasi pada etika, tanggung jawab, dan lingkungan hidup.

b. Mengembangkan pengetahuan dan praktik bisnis, keuangan, atestasi, non-atestasi, dan akuntansi bagi masyarakat.

c. Berpartisipasi aktif di dalam mewujudkan ketatakelolaan perusahaan yang baik (good governance ) melalui upaya organisasi yang sah dan dalam perspektif nasional dan intemasional.

b. VisiVisi IAl adalah menjadi organisasi profesi terdepan dalam pengembangan pengetahuan dan praktik akuntansi, manajemen bisnis dan publik, yang

Page 11: Bab02 EKSI4308 Auditing I

2e E KSl43CB/MC DUL

berorientasi pada etika dan tanggung jawab sosial, serta lingkungan hidup dalam perspektif nasional dan internasional.

E. NILAI INTI

Nilai inti yang terdapat dalam proyek visi CPA mencerminkan penghargaan publik yang sangat tinggi pada apa yang telah dicapai oleh CPA. Nilai-nilai ini kebanyakan dikembangkan dari keterkaitan para CPA dengan audit laporan keuangan. Dewasa ini CPA memiliki reputasi yang kuat tentang prinsip-prinsip etika, dalam hal integritas dan obyektivitas. Selain itu, CPA adalah pihak yang lebih dahulu melihat pentingnya pendidikan berkelanjutan dan pembelajaran seumur hidup.

F. KOMPETENSI INTI

Dewasa ini, auditor seringkali mendapatkan kritikan yang tajam terhadap komunikasi yang kaku berdasarkan standar, laporan bentuk tunggal yang multiguna, lebih berperan sebagai pelapor ketimbang sebagai penyelesai masalah, terlampau mementingkan standar serta lebih berfokus pada angkaangka dan ukuran. Pada CPA yang tergabung dalam proyek Visi CPA menyadari adanya isu-isu tersebut dan sampai pada konsensus atas serangkaian kompetensi yang membekali para CPA dan auditor untuk memasuki persaingan pada Tahun 2011 dan selanjutnya.

Para auditor memerlukan kemampuan berkomunikasi yang unggul agar dapat meminta keterangan yang tepat dari manajemen dan menyampaikan temuan-temuan kepada manajemen, dewan direksi, dan pihak ketiga. Oleh karena teknologi mempengaruhi cara auditor berkomunikasi maka auditor kurang menekankan penggunaan laporan-laporan standar namun harus lebih mampu mengomunikasikan denganjelas lingkup kerja, temuan, dankesimpulan. Keterampilan berpikir strategis dan kritis menjadi penting bagi semua auditor. Sebagai contoh, seorang auditor harus mampu menilai dan mengevaluasi rencana strategis klien serta mampu mengevaluasi apakah transaksi dapat mendukung kesimpulan bahwa bisnis mencapai tujuannya. Auditor harus meningkatkan keterampilannya melampaui standar yang ada serta berfokus pada pelanggan, klien, dan pasar.

Sebagaimana dapat dilihat dalam Gambar 2.2, auditor independen dapat melaksanakan jasa dalam lingkup yang luas yang mampu membantu para

Page 12: Bab02 EKSI4308 Auditing I

2. AUDITI Nl3 I

pengambil keputusan, namun tanpa melibatkan diri dalam kegiatan manajemen untuk menerapkan keputusan tersebut. Auditor harus mampu menginterpretasi kumpulan informasi. Keterampilan analitis kunci yang digunakan dalam keseluruhan adalah kemampuan untuk mengevaluasi informasi keuangan dan nonkeuangan serta kemampuan menentukan apakah laporan keuangan telah disajikan secara wajar. Akhirnya, auditor harus berwawasan teknologi. Auditor harus mampu mengevaluasi sistem informasi dan pengendalian intern yang secara luas menggunakan teknologi baru. Oleh karena klien banyak yang memasuki aliansi strategis dan terlibat dalam perniagaan secara elektronik (electronic commerce) serta pertukaran data secara elektronik ( electronic data interchange) maka auditor harus memiliki kemampuan untuk mengevaluasi penggunaan teknologi saat ini dan merekomendasikan peningkatannya.

Mengubah Visi menjadikenyataan

Mengantisipasi dan menciptakan peluang

Mengubah informasi yang kompleks menjadi

pengetahuanlnformasi

Mengkomunikasikan gambaran keseluruhan

Sumber: Boynton (2006)

Data

Gambar 2. 1.Rantai Nilai Akuntan

Page 13: Bab02 EKSI4308 Auditing I

2e E KSl43CB/MC DUL

Timbul dan berkembangnya profesi akuntan publi.k di suatu negara adalah sejalan dengan berkembangnya perusahaan dan berbagai bentuk badan hukum perusahaan di negara tersebut. Ji.ka perusabaan-perusahaan yang berkem.bang dalam suatu negara masih berskala kecil dan masih dan masih menggunakan modal pemiliknya sendiri untuk membelanjai usahanya, jasa audit yang dihasilkan oleh profesi akuntan publik belum diperlukan oleh perusahaan perusahaan tersebut. Begitu pula, ji.ka sebagian besar perusahaan berbadan hukum selain perseroan terbatas (PT) yang bersifat terbuka, jasa audit yang disediakan oleh profesi akuntan publik belum diperlukan oleh masyarakat pem.bisnis di negara tersebut.

Auditor independen dapat melaksanakan jasa dalam lingkup yang luas yang mampu membantu para pengam.bil keputusan, namun tanpa melibatkan diri dalam kegiatan manajemen untuk menerapkan keputusan tersebut. Auditor harus mampu menginterpretasi kumpulaninformasi. Keterampilan analitisk:unciyang digunakan dalam keseluruhan adalahkemampuan untuk mengevaluasiinfonnasi keuangan dan nonkeuangan serta kemampuan menentukan apakah laporan keuangan telah disajikan secara wajar.

Peran dan posisiprofesi akuntansi sudah sejak lama menjadi sasaran kritik masyarakat pada umumnya dan khususnya dunia usaha. Pada masa yang lalu, yang menjadi sasaran utama adalah profesi akuntan publik berhubung dengan keterlibatannya dalam mekanisme pengendalian sosial yang sarat dengan konflik-konflik kepentingan ekonomi dan politik.

Organisasi akuntan publik di Indonesia saat ini dikenal dengan nama IAPI.

LATIHA N

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,

kerjakanlah latihan berikut!

1) Kepentingan apa yang selalu bertentangan antara auditor dan manajemen?2) Sebutkan tujuan IAIketika IAI ditetapkan pada tanggal 23Desember

1957!3) Sebutkan empat kesenjangan konseptual menurut Mills dan Betner!4) Mengapa k.esenjangan ragam jasa itu timbul?

5) Jelaskan yang dimaksud dengan kesenjangan ambiguitas peran!

Page 14: Bab02 EKSI4308 Auditing I

2 AUDITINl3 I

Petunjuk Jawaban Latihan

1) Terdapat dua kepentingan yang berlawanan dalam situasi seperti yang diuraikan di atas. Di satu pihak, manajemen perusahaan ingin menyampaikan informasi tentang pertanggung jawaban pengelolaan dana yang berasal dari pihak luar; di pihak lain, pihak luar perusahaan ingin memperoleh informasi yang andal dari manajemen perusahaan atas pertanggung jawaban dana yang mereka investasikan.

2) a. Membimbing perkembangan akuntansi serta mempertinggi mutu

pendidikan akuntan.b. Mempertinggi mutu pekerjaan akuntan.

3) Menurut Mills dan Betner, timbul karena empat kesenjangan perseptual, yaitu, (1) kesenjangan harapan ( the expectation gap); (2) kesenjangan ragam jasa ( the scope of service gap); (3) kesenjangan persaingan intraprofesional ( the intraprofessional gap); dan (4) kesenjangan ambiguitas peran ( the role ambiguity gap)

4) Kesenjangan dalam ragam jasa yang ditawarkan, timbul karena dugaan

adanya konflik antara jasa atestasi yang diberikan auditor independen denganjasa-jasa lain yang ditawarkan kantor akuntan publik. Kesenjangan ini cenderung melebar belakangan ini sebagai akibat dari perubahan lingkungan pasar sehingga memaksa kantor-kantor akuntan publik, terutama yang besar untuk mempertahankan diri dari berbagai ancaman akibat dari intensifikasi regulasi pemerintah, peningkatan tanggung jawab hukum dan perubahan teknologi.

5) Kesenjangan ambiguitas peran, menyangkut konflik antara nilai dan norma yang diproyeksikan kantor-kantor akuntan bagi para staf profesional dan persepsi para staf profesional terhadap nilai dan norma tersebut. Konversi antara dua sistem nilai ini sangat menentukan kelangsungan hidup organisasi karena ambiguitas peran cenderung memacu konflik peran (role conflict) dan selanjutnya kedua variabel ini secara signifikan berkaitan dengan persepsi para auditor senior terhadap iklim organisasi dan kepuasan serta ketegangan kerja.

Page 15: Bab02 EKSI4308 Auditing I

2e EKSl43CB/MC DUL

• T E S FC R MAT IF 1 _

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

1) Siapakah pihak utama yang membutuhkan peran auditor?A. Manajemen perusahaan dan pemakai laporan k.euangan (investor,

kreditor).B. Karyawan.C. Pemasok clan kreditor.D. Manajemen level menengah.

2) Salah satu tujuan IAI pada saat pertama ka1i didirikan adalah ....A. mempertinggi mutu pekerjaan akuntanB. sarana tukar pikiran para akuntanC. mengembangkan ilmu akuntansiD. melakukan penelitian-penelitian di bidang akuntansi

3) Ketidakmantapan peran yang diemban oleh profesi akuntan publik yang telah berlangsung sedemikian lama dapat timbul karena kesenjangan kesenjangan persepsian, yaitu ....A. kesenjangan harapan, ragamjasa, dan intraprofesionalB. kesenjangan harapan dan ragam jasaC. kesenjangan harapan, ragam jasa,intraprofesional, dan ambiguitas

peranD. jawaban A, B, dan C benar

4) Penyebab munculnya jasa-jasa baru yang diberikan oleh kantor akuntan publik adalah ....A. pemintaanB. kemajuan teknologiC. intensifikasi regulasi pemerintahD. jawaban A, B, dan C benar

5) Komponen rantai nilai akuntan, yaitu ....A. peristiwa bisnis, data, informasi, laporan keuanganB. peristiwa bisnis, pengetahuan, k.eputusan, informasi, dataC. peristiwa bisnis, pengetahuan, k.eputusan, laporan keuanganD. peristiwa bisnis, data, informasi

Page 16: Bab02 EKSI4308 Auditing I

Tingkat penguasaan =----------x 100%Jumlah Soal

Jumlah Jawaban yang Benar

2 AUDITINII I

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali80 - 89% = baik

70 - 79% = cukup< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus!Jika masih dibawah 80%, Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum dikuasai.

Page 17: Bab02 EKSI4308 Auditing I

2 AUDITI Nl3 I

K E G IAT A N B E LAJ A R 2

Jenis A uditor

A. KERANGKA KERJA PENGATURAN UNTUK MEYAKINKAN MUTU JASA

Kerangka kerja pengaturan untuk meyakinkan mutu jasa dilakukan oleh profesi karena adanya tindakan melanggar hukum ( illegal act). Tindakan melanggar hukum meliputi pembayaran suap, mengambil bagian dalam kegiatan politik yang melanggar hukum, pelanggaran ketentuan pemerintah dan hukum tertentu lainnya. Sementara itu, profesi hams merniliki karakteristik profesi yang dalam bentuk-bentuk.1. Keterampilan yang berdasar pada pengetahuan teoretis: profesional

diasumsikan mempunyai pengetahuan teoretis yang ekstensif dan merniliki keterampilan yang berdasar pada pengetahuan tersebut dan bisa diterapkan dalam praktik.

2. Asosiasi profesional: profesi biasanya merniliki badan yang diorganisasi oleh para anggotanya, yang dimaksudkan untuk meningkatkan status para anggotanya. Organisasi profesi tersebut biasanya merniliki persyaratan khusus untuk menjadi anggotanya.

3. Pendidikan yang ekstensif: profesi yang prestisius biasanya memerlukan pendidikan yang lama dalam jenjang pendidikan tinggi.

4. Ujian kompetensi: sebelum memasuki organisasi profesional, biasanya ada persyaratan untuk lulus dari suatu tes yang menguji terutama pengetahuan teoretis.

5. Pelatihan institusional: selain ujian, juga biasanya dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan institusional yang calon profesional mendapatkan pengalaman praktis sebelum menjadi anggota penuh organisasi. Peningkatan keterampilan melalui pengembangan profesional juga dipersyaratkan.

6. Lisensi: profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi sehingga hanya mereka yang merniliki lisensi bisa dianggap bisa dipercaya.

7. Otonomi kerja: profesional cenderung mengendalikan kerja dan pengetahuan teoretis mereka agar terhindar adanya intervensi dari luar.

8. Kode etik: organisasi profesi biasanya merniliki kode etik bagi para anggotanya dan prosedur pendisiplinan bagi mereka yang melanggar aturan.

Page 18: Bab02 EKSI4308 Auditing I

Standar Audit berlaku Umum dan lnterpretasinya

Pengendalian Mutu

Ujian BAP(Bersertifikat Akuntan Publik)

PersyaratanPendidikan Lanjutan

,., Perilaku Perorangan i.--Akuntan Publik

--tKewajiban Hukum

Review Sejawat ataureview kualitas

Divisi dalam KantorAkuntan Publik

Badan Pasar ModalKode Perilaku(BAPEPAM)Profesional

e EKSl43CB/MC DUL 2.

9. Mengatur diri: organisasi profesi harus bisa mengatur organisasinya sendiri tanpa campur tangan pemerintah. Profesional diatur oleh mereka yang lebih senior, praktisi yang dihormati, atau mereka yang berkualifikasi paling tinggi.

10. Layanan publik dan altruisme: diperolehnya penghasilan dari kerjaprofesinya dapat dipertahankan selama berkaitan dengan kebutuhan publik, seperti layanan dokter berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat.

11. Status dan imbalan yang tinggi: profesi yang paling sukses dapat meraih status yang tinggi, prestise, dan imbalan yang layak bagi para anggotanya. Hal tersebut bisa dianggap sebagai pengakuan terhadap layanan yang mereka berikan bagi masyarakat.

1. Cara Mendorong Akuntan Publik Untuk Bekerja Secara Efektif Pentingnya peranan yang dimainkan oleh para akuntan publik dalam

lingkungan sosial mengharuskan para akuntan ini untuk selalu berperilaku secara pantas dan mampu melaksanakan audit dan jasa lainnya dengan kualitas yang tinggi. Ada beberapa mekanisme yang telah dikembangkan oleh IAI dan organisasi terkait untuk meningkatkan kualitas audit dan perilaku profesional para akuntan publik. Berikut ini adalah Gambar 2.3 yang menjelaskan mekanisme peningkatan kualitas audit dan perilaku profesionalisme auditor.

Gambar 2.2.Mekanisme Peningkatan Kualitas Audit dan Profesionalisme

Auditor

Page 19: Bab02 EKSI4308 Auditing I

2 AUDITI Nl3 I

2. Kerangka Kerja Pengaturan Untuk Meyakinkan Muto JasaSama halnya dengan profesi-profesi lain, profesi akuntan publik juga

menekankan perhatian pada mutu jasa yang diberikan. Mutu jasa merupakan hal yang penting untuk meyakinkan bahwa profesi telah memenuhi tanggung jawabnya kepada klien, rnasyarakat umum. serta pemerintah. Untuk membantu meyakinkan mutu kinerja audit sertajasa-jasa profesional lainnya, profesi telah mengembangkan kerangka kerja. Ada empat kelompok besar kerangka kerja untuk meyakinkan mutu jasa audit ini, yaitu sebagai berikut ini.a. Penetapan Standar. Standar akuntansi, standar audit, jasa-jasa

profesional, etika dan standar pengendalian mutu ditetapkan untuk memastikan mutu audit. Semua standar ini memberikan pedoman bagi praktisi perorangan yang mendambakan pekerjaan bermutu tinggi. Akan tetapi, upaya pencapaian mutu praktik ini, harus dilakukan baik pada tingkat kantor akuntan publik rnaupun akuntan secara perseorangan.

b. Pengaturan oleh Kantor Akuntan Publik. Setiap Kantor Akuntan Publik (KAP) membuat kebijakan dan prosedur untuk meyakinkan bahwa praktik akuntan sesuai dengan standar profesional. Dengan adanya standar pengendalian mutu, maka diharapkan tindakan perusahaan dari hari ke hari menjadi sejalan dengan prosedur yang berkaitan dengan elemen pengendalian mutu. Sebagai contoh, para peserta rnagang diharuskan berpartisipasi dalam kursus-kursus pendidikan profesional yang berkelanjutan. Personel yang mematuhi standar jasa profesional dapat memperoleh kenaikan gaji dan promosi.Ada beberapa motivasi bagi kantor akuntan untuk meningkatkan mutu jasanya yaitu kebanggaan, profesionalisme, keinginan untuk bersaing dengan perusahaan akuntan lain. Di samping itu, keinginan untuk menghindari biaya-biaya tambahan, serta hal-hal yang dapat merusak reputasi kantor akuntan publik tersebut. Motivasi untuk meningkatkan mutu jasa juga terkait dengan kemungkinan meningkatnya tuntutan litigasi, dan hal-hal yang berkaitan dengan tindakan ketidakpatuhan terhadap standar profesional.

c. Pengaturan Sendiri atau Sejawat. Pengaturan ini disebut juga dengan pengaturan sejawat (peer regulation), yang berkaitan dengan kegiatan entitas profesional di luar perusahaan. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas praktik. Para akuntan publik hanya dapat tetap mempertahankan keanggotaannya dalam IAl, apabila mereka bekerja dalam kantor akuntan publik yang berpartisipasi dalam salah satu program pemantauan praktik

Page 20: Bab02 EKSI4308 Auditing I

e EKSl43CB/MC DUL 2.

dari kedua divisi kantor akuntan publik, yaitu divisi praktik pasar modal

dan divisi praktik perusahaan swasta.d. Pengaturan oleh Pemerintah. Pemerintah berperan dalam mengatur dan

meregulasi praktik operasi kantor akuntan publik. Hanya kemampuan profesional yang layak dan yang memiliki kapabilitas saja yang diberi izin untuk berpraktik. Sementara itu, pemerintah juga selalu melakukan pemantauan atas perilaku auditor. Dalam hal ini, profesi juga harus mewaspadai dan bersikap tanggap atas hal-hal yang menjadi perhatian DPR. Sehingga, profesi juga harus dapat membantu menjaga keseimbangan yang tepat antara pengaturan pemerintah dengan komponen-komponen lain dalam kerangka kerja pengaturan.

B. JENIS-JENIS AUDITOR

Orang yang melaksanakan tindakan dan kejadian ekonomis pengauditan bagi suatu perusahaan atau organisasi disebut dengan auditor. Ada beberapa jenis auditor, yaitu berikut ini.

1. Auditor Eksternal sering disebut sebagai auditor independen atau besertifikat akuntan publik (BAP).Seorang auditor eksternal bisa berpraktik sebagai pemilik tunggal atau anggota dari kantor akuntan. Auditor seperti ini dikenal dengan auditor eksternal atau independen karena mereka tidak dipekerjakan oleh entitas yang diaudit. Auditor eksternal mengaudit laporan keuangan untuk perusahaan publik atau nonpublik, persekutuan, pemerintah kotamadya, individu, dan lainnya. Di samping itu, mereka juga dapat melaksanakan audit kepatuhan, operasional, dan forensik untuk entitas tersebut. Meskipun auditor eksternal atau auditor independen di bayar oleh klien

( auditee), auditor tetap dianggap independen dari kliennya karena auditor melayani berbagai macam klien.Tanggung jawab auditor independen adalah mengaudit laporan keuangan klien serta mengumpulkan bukti yang kompeten dan mencukupi untuk memberikan pendapat tentang laporan keuangan klien. Laporan keuangan tersebut adalah tanggung jawab klien maksudnya adalah klienlah yang bertanggung jawab atas pencatatan, pengikhtiaran, dan pengklasifikasian transaksi ekonomi serta pengalokasiannya. Auditor hanya bertanggung jawab melaporkan apakah laporan keuangan tersebut disajikan secara wajar menurut prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Page 21: Bab02 EKSI4308 Auditing I

2. AUDITINl3 I

2. Auditor InternalAuditor internal adalah auditor yang dipekerjakan oleh suatu perusahaan, persekutuan, badan pemerintah, individu dan entitas lainnya. Biasanya di perusahaan-perusahaan besar staf audit yang dipekerjakan sangatlah banyak dan sering juga direktur audit internal adalah pangkat yang tinggi dalam suatu entitas. Auditor internal sangat berkepentingan dengan penentuan apakah kebijakan dan prosedur telah diikuti atau tidak serta berkepentingan dalam pengamanan aktiva organisasi. Tugas utama

auditor internal adalah melaksanakan audit kepatuhan ( compliance audit) dan audit operasional (operational audit). Auditor internal biasanya melaporkan kepada dewan direktur organisasi, tetapi hasil pelaporan auditor ini juga dapat mempengaruhi berbagai pihak seperti manajemen, pemegang saham, dan auditor independen.

3. Auditor Pemerintah ( government auditor)Auditor pemerintah diperlukan untuk menentukan ketaatan dengan hukum, peraturan perundangan, kebijakan dan prosedur. Di Indonesia aktivitas pemeriksaan lembaga-lembaga pemerintah dilakukan oleh BPK dan pengawasan dilakukan oleh BPKP.a. Auditor Forensik dipekerjakan oleh perusahaan, badan pemerintah,

kantor akuntan publik, dan perusahaan jasa konsultasi dan investigasi. Mereka dilatih untuk mendeteksi, menginvestigasi, dan mencegah kecurangan serta kejahatan kerah putih ( white collar crime)

b. Beberapa contoh kasus yang diperlukan auditor forensik:c. Pembuktian aktivitas pencucian uang dengan merekonstruksi

transaksi kasd. Menginvestigasi dan mendokumentasikan penggelapan dan

menegosiasikan penyelesaian asuransi.

Hubungan-hubungan Auditor IndependenDalam audit laporan keuangan, auditor memelihara hubungan

profesional dengan empat kelompok penting berikut ini.1. Manajemen. Istilah manajemen mengacu pada individu-individu yang

secara kolektif berperan dalam perencanaan, pengoordinasian, dan pengendalian operasi dan transaksi entitas. Dalam konteks auditing, manajemen mengacu pada pegawai-pegawai perusahaan, termasuk direktur utama, direktur keuangan, dan juga pejabat-pejabat supervisi utama.

Page 22: Bab02 EKSI4308 Auditing I

2.e EKSl43CB/MC DUL

Manajemenlah yang bertanggung jawab atas penyajian posisi keuangan secara wajar, basil dari operasi, laporan arus kas dan bukan auditor.Untuk memperoleh bukti-bukti yang diperlukan, para auditor sering meminta data-data rahasia perusahaan. Jika hubungan antara auditor dan manajemen bertentangan maka audit yang baik tidak dapat terlaksana. Bahkan, terkadang terdapat upaya-upaya untuk menyembunyikan atau merahasiakan data dari para auditor oleh manajemen. Oleh karena itu, seorang auditor sangat penting memiliki sikap skeptisme profesional atas setiap informasi yang diperoleh. Sikap skeptisme profesional adalah kesadaran auditor untuk secara objektif mengevaluasi kondisi-kondisi yang diamati dan bukti yang diperoleh selama proses audit. Auditor tidak boleh langsung mempercayai atau langsung tidak mempercayai asersi yang disediakan oleh manajemen tanpa adanya bukti yang mendasari.

2. Dewan Direksi dan Komite Audit. Dewan direksi dari suatu perusahaan bertanggung jawab untuk mengawasi apakah perusahaan beroperasi sesuai dengan kepentingan para pemegang saham. Hubungan antara auditor dengan dewan direktur sangat bergantung pada komposisi dewan. Di kebanyakan perusahaan perorangan atau perusahaan tertutup, komposisi utama dewan berasal dari pejabat perusahaan (yang seringnya juga adalah pemegang saham utama). Kebanyakan perusahaan tertutup tidak memiliki komite audit. Pada kondisi ini, auditor jika ingin mengomunikasikan sesuatu seperti lemahnya pengendalian internal perusahaan dikomunikasikan kepada dewan direksi secara keseluruhan. Meskipun perusahaan-perusahaan seperti ini memiliki komposisi dewan yang terdiri dari pemegang saham, auditor tetap harus mempertahankan dan memelihara tingkat skeptisme profesional yang memadai dan juga harus mempertimbangkan kepentingan pemegang saham minoritas.Perusahaan terbuka atau perusahaan yang sudah go publik biasanya memiliki sejumlah dewan independen di dalam keanggotaan dewan direksinya. Dewan independen ini berasal dari pihak-pihak ekstemal atau bukan merupakan pejabat perusahaan. Kebanyakan anggota komite audit perusahaan-perusahaan terbuka berasal dari pihak independen yang berperan sebagai perantara antara auditor dan manajemen. Sebagai tambahan, peran utama komite audit adalah sebagai pemeriksa dan pengarah kebijakan-kebijakan manajemen dalam pelaporan keuangan. Selain itu, komite audit juga berperan penting dalam memperkuat

Page 23: Bab02 EKSI4308 Auditing I

2 AUDITINl3 I

kemampuan auditor untuk mempertahankan sikap skeptisme profesionalnya dalam proses audit.

3. Auditor Internal. Seorang auditor independen biasanya memiliki hubungan kerja yang dekat dengan auditor internal perusahaan. Manajemen bisa saja meminta auditor independen untuk me-review aktivitas perencanaan auditor internal untuk tahun tersebut dan melaporkan kepada manajemen kualitas kerja mereka. Auditor independen juga memiliki ketertarikan langsung dengan pekerjaan auditor internal karena mereka yang menjalankan sistem pengendalian internal perusahaan.Jika auditor internal ingin menyediakan bantuan langsung dalam pelaksanaan audit laporan keuangan kepada auditor independen juga diperbolehkan. Akan tetapi, pekerjaan auditor independen tidak boleh digantikan oleh auditor internal, auditor internal hanya berperan sebagai pelengkap pekerjaan auditor independen. Dalam melibatkan auditor internal, auditor independen harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut. (1) Mempertimbangkan obyektivitas dan kompetensi auditor internal. (2) Mengevaluasi kualitas pekerjaan auditor internal.

4. Pemegang Saham. Para pemegang saham bergantung pada laporan keuangan auditan untuk memastikan bahwa manajemen telah menjalankan dengan baik tanggung jawab pengelolaan yang diserahkan kepada mereka. Oleh karena itu, auditor memiliki tanggung jawab yang besar kepada pemegang saham sebagai pemakai utama dari laporan audit. Selama masa perikatan, para auditor tidak diperbolehkan untuk melakukan kontak personal dengan pemegang saham yang bukan pegawai perusahaan, pekerja ataupun direktur. Akan tetapi, auditor diperbolehkan untuk menghadiri rapat tahunan pemegang saham, dan boleh menjawab pertanyaan pertanyaan yang diajukan oleh pemegang saham.

C. PROFESI AKUNTAN PUBLIK DAN PIHAK-PIHAK YANG TERKAIT

Akuntan publik adalah seorang praktisi dan gelar profesional yang diberikan kepada akuntan di Indonesia yang telah mendapatkan izin dari Menteri Keuangan RI untuk memberikan jasa audit umum dan review atas laporan keuangan, audit kinerja dan audit khusus serta jasa dalam bidang non atestasi lainnya seperti jasa konsultasi, jasa kompilasi, dan jasa-jasa lainnya yang berhubungan dengan akuntansi dan keuangan. Ketentuan terhadap

Page 24: Bab02 EKSI4308 Auditing I

2.e EKSl43CB/MC DUL

praktik

Page 25: Bab02 EKSI4308 Auditing I

2 AUDITINl3 I

Akuntan di Indonesia diatur dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 1954 yang mensyaratkan bahwa gelar akuntan hanya dapat dipakai oleh mereka yang telah menyelesaikan pendidikannya dari perguruan tinggi dan telah terdaftar pada Departemen Keuangan RI. Untuk dapat menjalankan profesinya sebagai akuntan publik di Indonesia, seorang akuntan harus lulus dalam ujian profesi yang dinamakan Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP) dan kepada lulusannya berhak memperoleh sebutan "Besertifikat Akuntan Publik" (BAP). Sertifikat dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Sertifikat Akuntan Publik tersebut merupakan salah satu persyaratan utama untuk mendapatkan izin praktik sebagai Akuntan Publik dari Departemen Keuangan.

Profesi ini dilaksanakan dengan standar yang telah baku yang merujuk kepada praktik akuntansi di Amerika Serikat sebagai negara maju tempat

profesi ini berkembang. Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) adalah kodifikasi berbagai pemyataan standar teknis yang merupakan panduan dalam

memberikan jasa bagi Akuntan Publik di Indonesia. SPAP dik:eluarkan oleh Dewan Standar Profesional Akuntan Publik Institut Akuntan Publik

Indonesia (DSPAP IAPI). Di samping itu, profesi akuntan publik: juga terkait dengan organisasi organisasi. Profesi Akuntan Publik. Ada dua kelompok

organisasi utama yang sangat terkait dengan profesi akuntan publik yaitu organisasi sektor publik dan organisasi sektor swasta. Organisasi sektor

publik ini dapat berupa DPR/DPRD, pemerintah pusat dan daerah, Bapepam (Lembaga Pengawas Pasar Modal), Direktorat Jenderal Pajak, Instansi-

instansi pemerintah dan lembaga-lembaga keuangan pemerintah lainnya. Organisasi sektor swasta seperti kantor akuntan

publik (KAP), IAI, dan lain-lain.

D. KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP)

KAP didefinisik:an sebagai berikut.Kantor Akuntan Publik berdasarkan SK. Menkeu No. 470/KMK. 017I 1999 tertanggal 4 Oktober 1999 didefinisikan sebagailembaga yang memilikiizin dari Menteri Keuangan sebagai wadah bagi akuntan publik dalam melakukan pekerjaannya.

Page 26: Bab02 EKSI4308 Auditing I

2.e EKSl43CB/MC DUL

Ada empat kategori kantor akuntan publik.

1. Perusahaan Intemasional KAP Big FourPerusahaan akuntan publik terbesar di Amerika Serikat disebut perusahaan intemasional "Big Four'. Keempat perusahaan initerdapat di kota-kota di Amerika Serikat dan di kota-kota di seluruh dunia. Perusahaan Big Four mengaudit hampir seluruh perusahaan-perusahaan besar di Amerika Serikat dan juga di seluruh dunia. Akan tetapi, tidak hanya mengaudit perusahaan besar, perusahaan Big Four terkadang juga mengaudit perusahaan perusahaan kecil.

2. Perusahaan NasionalDi Amerika Serikat terdapat tiga kantor akuntan publik yang berskala nasional karena mereka memiliki kantor-kantor di hampir semua kota-kota besar. Perusahaan akuntan ini besar tapi tidak sebesar perusahaan akuntan Big Four. Perusahaan nasional ini menyediakan jasa yang sama dengan Big Four dan bersaing secara langsung dengan Big Four untuk mendapatkan klien. Masing-masing perusahaan nasional ini biasanya juga berafiliasi dengan perusahaan akuntan di negara lain sehingga mereka juga memiliki kapabilitas intemasional.

3. Perusahaan Wilayah dan Perusahaan Lokal BesarPerusahaan-perusahaan akuntan regional inijuga bersaing dengan Big Four dan perusahaan nasional untuk mendapatkan klien. Kebanyakan dari perusahaan skala regional ini berafiliasi dengan asosiasi-asosiasi KAP untuk berbagi sumberdaya seperti informasi-informasi teknis dan juga pendidikan.

4. Perusahaan Lokal KecilPerusahaan akuntan kecil yang bersifat lokal biasanya melakukan audit untuk usaha-usaha kecil seperti UKM danjuga lembaga-lembaga non profit seperti LSM. Kebanyakan dari perusahaan akuntan kecil ini tidak menyediakan jasa audit melainkan jasa akuntansi dan jasa pajak bagi kliennya.

Page 27: Bab02 EKSI4308 Auditing I

2 AUDITINl3 I • EKEil43CB/MIJDUL Z 2.25

LATI HA N

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,

kerjakanlah latihan berikut!

1) Sebutkan tujuan inti CPA!2) Sebutkan dan jelaskan misi dari dibentuknya IAI!3) Jelaskan visi dari dibentuknya IAI!

4) Jelaskan apa tanggung jawab auditor independen?5) Mengapa auditor pemerintah diperlukan?

Petunjuk Jawaban Latihan

1) Tujuan inti CPA adalah untuk menjadikan perubahan dunia yang

kompleks menjadi sesuatu yang masuk akal.2) Misi dari dibentuknya IAI adalah sebagai berikut.

a. Memelihara integritas, komitmen, dan kompetensi anggota dalam pengembangan manajemen bisnis dan publik yang berorientasi pada etika, tanggung jawab, dan lingkungan hidup.

b. Mengembangkan pengetahuan danpraktik bisnis, keuangan, atestasi,nonatestasi,dan akuntansi bagi masyarakat.

c. Berpartisipasi aktif di dalam mewujudkan good governance melalui upaya organisasi yang sah dan dalam perspektif nasional dan intemasional.

3) Visi IAI adalah menjadi organisasi profesi terdepan dalam pengembangan pengetahuan dan praktik akuntansi, manajemen bisnis dan publik, yang berorientasi pada etika dan tanggung jawab sosial, serta lingkungan hidup dalam perspektif nasional dan intemasional.Karakteristik Profesi:a. Keterampilan yang berdasar pada pengetahuan teoretis:

profesional diasumsikan mempunyai pengetahuan teoretis yang ekstensif dan memiHki keterampilan yang berdasar pada pengetahuan tersebut dan bisa diterapkan dalam praktik.

b. Asosiasi profesional: profesi biasanya m.emiliki badan yang

diorganisasi oleh para anggotanya, yang dimaksudkan untuk

Page 28: Bab02 EKSI4308 Auditing I

2 AUDITI Nl3 I

meningkatk:an status para anggotanya. Organisasi profesi tersebut biasanya memiliki persyaratan khusus untuk menjadi anggotanya.

c. Pendidikan yang ekstensif: profesi yang prestisius biasanya memerlukan pendidikan yang lama dalam jenjang pendidikan tinggi.

d. Ujian kompetensi: sebelum memasuki organisasi profesional, biasanya ada persyaratan untuk lulus dari suatu tes yang menguji terutama pengetahuan teoretis.

e. Pelatihan institusional: selain ujian, juga biasanya dipersyaratk:an untuk mengikuti pelatihan institusional yang calon profesional mendapatk:an pengalaman praktis sebelum menjadi anggota penuh organisasi. Peningkatan keterampilan melalui pengembangan profesional juga dipersyaratk:an.

f. Lisensi: profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi sehingga hanya mereka yang memiliki lisensi bisa dianggap bisa dipercaya.

g. Otonomi kerja: profesional cenderung mengendalikan kerja dan pengetahuan teoretis mereka agar terhindar adanya intervensi dari luar.

h. Kode etik: organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para anggotanya dan prosedur pendisiplinan bagi mereka yang melanggar aturan.

i. Mengatur diri: organisasi profesi harus bisa mengatur organisasinya sendiri tanpa campur tangan pemerintah. Profesional diatur oleh mereka yang lebih senior, praktisi yang dihormati, atau mereka yang berkualifikasi paling tinggi.

j. Layanan publik dan altruisme: diperolehnya penghasilan dari kerja profesinya dapat dipertahankan selama berkaitan dengan kebutuhan publik, seperti layanan dokter berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat.

k. Status dan imbalan yang tinggi: profesi yang paling sukses dapat meraih status yang tinggi, prestise, dan imbalan yang layak bagi para anggotanya. Hal tersebut bisa dianggap sebagai pengakuan terhadap layanan yang mereka berikan bagi masyarakat.

4) Tanggung jawab auditor independen adalah mengaudit laporan keuangan klien serta mengumpulkan bukti yang kompeten dan mencukupi untuk memberikan pendapat tentang laporan keuangan klien.

5) Auditor pemerintah diperlukan untuk menentukan ketaatan dengan hukum, peraturan perundangan, kebijakan dan prosedur.

Page 29: Bab02 EKSI4308 Auditing I

e EKBl43CB/MCDUL :Z 2.27

il:I R A N 13 K U M A N _

Pentingnya peranan yang dimainkan oleh para akuntan publik dalam lingkungan sosial mengharuskan para akuntan iniuntuk selalu berperilaku secara pantas dan mampu melaksanakan audit dan jasa lainnya dengan kualitas yang tinggi. Ada beberapa mekanisme yang telah dikembangkan oleh IAI dan organisasi terkait untuk meningkatkan k:ualitas audit dan perilaku profesional para akuntan publik. Sama halnya dengan profesi profesi lain, profesi akuntan publikjuga menekankan perhatian pada mutu jasa yang diberikan. Mutu jasa merupakan hal yang penting untuk meyakinkan bahwa profesi telah memenuhi tanggung jawabnya kepada klien, masyarakat umum, serta pemerintah. Untuk meyakinkan mutu kinerja audit serta jasa-jasa profesional lainnya, profesi telah mengembangkan kerangka kerja.

Akuntan public adalah seorang praktisi dan gelar profesional yang diberikan kepada akuntan di Indonesia yang telah mendapatkan izin dari Menteri Keuangan RI untuk memberikan jasa audit umum dan review atas laporan keuangan, audit kinerja dan audit khusus serta jasa dalam bidang non-atestasi lainnya seperti jasa konsultasi, jasa kompilasi, dan jasa-jasa lainnya yang berhubungan dengan akuntansi dan keuangan.

Profesi ini dilaksanakan dengan standar yang telah baku yang merujuk kepada praktik akuntansi di Amerika Serikat sebagai negara maju tempat profesiini berkembang.Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) adalah kodifikasi berbagai pernyataan standar teknis yang merupakan panduan dalam memberikan jasa bagi Akuntan Publik di Indonesia. SPAP dikeluarkan oleh Dewan Standar Profesional Akuntan Publik Institut Akuntan Publik Indonesia (DSPAP IAPI). Orang yang melaksanakan tindakan dan kejadian ekonomis pengauditan bagi suatu perusahaan atau organisasi disebut dengan auditor. Adabeberapajenis auditor,yaitu auditor ekstemal, auditor internal, dan auditor pemerintah.

Page 30: Bab02 EKSI4308 Auditing I

2 AUDITINII I

T E S FC R MAT IF z _

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

1) Manakah yang merupakan elem.en daripengendalian mutu KAP yang harus dipertimbangkan dalammenerapkan kebijakan danprosedur pengendalian mutu?

PeningkatanA. YaB. YaC. TidakD. Ya

Inspeksi

Ya Ya Ya

Tidak

KonsultasiTidak

Ya Ya Ya

2) Sebuah kantor KAP mempelajari peningkatan pengalaman personelnya untuk memastikan apakah personel yang ditugaskan telah memenuhi kriteria pada tingkat tanggungjawabyang lebih tinggi.Berikut a dalahbukti ketaatan kantor terhadap standar yang ditetapkan tentang ....A. supervisi clan reviewB. pendidikan profesional berkelanjutanC. pengem.bangan profesionalD. pengendalian mutu

3) Sebuah kantor KAP ingin diyakinkan secara memadai apakah telah memenuhi tanggung jawabnya dalam menyediakan jasa sesuai standar profesional melalui ....A. ketaatan pada standar auditing yang berlaku umumB. memiliki sistem pengendalian mutu yang tepatC. bergabung dengan masyarakat profesional yang dapat mendorong

perilaku beretikaD. menjaga sikap independen dalam perikatan

4) Manakah yang menunjukkan keterbatasan yang melekat dari audit laporan keuangan?A. Manajemen bertanggung jawab atas laporan keuangan.B. Auditor diharapkan untuk menemukan kecurangan material dalam

setiap audit.C. Auditor diharapkan independen terhadap klien.D. Auditor diharapkan untuk mengevaluasiestimasi akuntansiyang tidak

tepat.

Page 31: Bab02 EKSI4308 Auditing I

Tingkat penguasaan =----------x 100%Jumlah Soal

Jumlah Jawaban yang Benar

2e EKSl43CB/MC DUL

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 3 yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 3.

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali

80 - 89% = baik

70 - 79% = cukup< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar 3. Bagus!Jika masih dibawah 80%, Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang belum dikuasai.

Page 32: Bab02 EKSI4308 Auditing I

2 AUDITINl3 I

K E G IA T A N B E LAJ A R 3

St ruktur Kanto r A kuntan Pub lik

A. AKTIVITAS KANTOR AKUNTAN PUBLIK

Selain menyediakan jasa audit dan jasa assurance lainnya sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, kantor akuntan publik juga menyediakan jasa yang meliputi jasa akuntansi dan bookkeeping, jasa-jasa pajak, dan jasa-jasa konsultasi manajemen.1. Jasa Akuntansi dan Bookkeeping

Kebanyakan dari perusahaan kecil yang memiliki staf akuntansi yang terbatas bergantung pada kantor akuntan publik untuk mempersiapkan laporan keuangan mereka. Kebanyakan dari perusahaan kecil ini tidak memiliki pekerja yang ahli dalam menggunakan software akuntansi untuk mempersiapkan jurnal dan buku besar mereka sendiri. Oleh karena itu, kantor akuntan publik menyediakan berbagai macam jasa akuntansi dan bookkeeping untuk memenuhi kebutuhan klien-klien ini. Adakalanya jika laporan keuangan diserahkan kepada pihak ketiga untuk diaudit, perusahaan akuntan yang menyediakan jasa akuntansi ini juga membantu melakukan telaah dan bahkan juga audit.

2. Jasa PajakKantor akuntan publik juga menyediakan jasa perhitungan pajak baik untuk individu maupun korporasi untuk klien yang diaudit maupun yang tidak diaudit. Hampir semua kantor akuntan publik menyediakan jasa pajak. Bagi kebanyakan kantor akuntan publik kecil malah keuntungan mereka lebih besar dihasilkan dari jasa pajak dan bukan jasa audit.

3. Jasa Konsultasi ManajemenKebanyakan kantor akuntan publik menyediakan jasa konsultasi untuk membantu klien mereka agar beroperasi dengan lebih efektif dan efisien. Jasa ini bervariasi, mulai dari hanya sekedar saran untuk perbaikan sistem akuntansi klien sampai pada nasihat-nasihat dalam manajemen risiko, teknologi informasi, pendesainan sistem e-commerce, merger dan akuisisi, dan konsultasi-konsultasi lainnya. Pada kantor-kantor akuntan publik besar mereka biasanya memiliki departemen yang khusus menangani

Page 33: Bab02 EKSI4308 Auditing I

2e EKSl43CB/MC DUL

jasa

Page 34: Bab02 EKSI4308 Auditing I

2 AUDITINl3 I

konsultasi manajemen ini. Pada akhir Tahun 1990, perusahaan-perusahaan akuntan mendapatkan peningkatan penghasilan dari pemberian jasa konsultasi manajemen ini. Hal ini menunjukkan tingginya permintaan terhadap jasa konsultasi manajemen.

1. Struktur Kantor Akuntan PublikAda tiga faktor utama yang mempengaruhi struktur kantor akuntan

publik, yaitu berikut ini.a. Kebutuhan terhadap independensi oleh klien.

Independensi membantu para auditor untuk tetap tidak bias dalam membuat kesimpulan terhadap kewajaran laporan keuangan.

b. Pentingnya suatu struktur untuk mendorong kompetensi.Kompetensi membantu auditor untuk menjalankan audit dan jasa-jasa lainnya dengan efektif dan efisien.

c. Meningkatnya risiko litigasi yang dihadapi auditor.

Terjadinya peningkatan tuntutan hukum dan risiko litigasi yang dihadapi oleh auditor belakangan ini menyebabkan perusahaan akuntan harus merniliki struktur organisasi yang dapat mengupayakan suatu proteksi bagi anggota-anggota individual.

Terdapat enam bentuk struktur organisasi Kantor Akuntan Publik, yaitu sebagai berikut.a. Perusahaan perorangan

Kantor akuntan publik bentuk ini hanya dirniliki oleh satu orang. Akan tetapi, belakangan ini banyak perusahaan akuntan bentuk perorangan merubah bentuk keorganisasiannya dengan kewajiban yang lebih terbatas dikarenakan meningkatnya risiko litigasi.

b. PartnershipBentuk struktur organisasi ini hampir sama dengan yang perorangan, tetapi partnership dirniliki oleh beberapa orang. Struktur organisasi seperti ini menjadi kurang populer dibandingkan bentuk kepernilikan lainnya yang menawarkan beberapa proteksi kewajiban hukum.

c. Korporasi UmumKeuntungan dari bentuk korporasi adalah bahwa kewajiban pemegang saham hanya terbatas pada besarnya saham yang mereka rniliki.

d. Korporasi ProfesionalKorporasi profesional dirniliki oleh satu atau lebih pemegang saham dan menyediakan jasa-jasa profesional.

Page 35: Bab02 EKSI4308 Auditing I

2e EKSl43CB/MC DUL

e. Perusahaan dengan Kewajiban TerbatasBentuk struktur organisasi seperti ini menjadi lebih favorit karena pemiliknya memiliki kewajiban terbatas seperti struktur organisasi korporasi umum.

f. Partnership dengan Kewajiban TerbatasOrganisasi bentuk ini dimiliki oleh satu atau lebih partner. Partner dalam struktur organisasi ini hanya bertanggung jawab pada kewajibannya sendiri dan tidak bertanggung jawab pada kewajiban partner lain.

Hierarki kepemimpinan dalam Kantor Akuntan Publik pada dasarnya hampir sama, yaitu meliputi:a. partner atau pemegang saham;b. para manajer;c. supervisor;d. auditor senior;e. asisten/auditor yunior.

Biasanya para pegawai baru bekerja sebagai auditor yunior atau asisten. Mereka menghabiskan masa kerja sebagai asisten selama 2 sampai 3 tahun di masing-masing klasifikasi, sebelum akhirnya sampai padajabatan partner. Oleh karena adanya peningkatan dalam teknologi komputer dan audit, para pegawai baru atau asisten dapat menemukan banyak tantangan dan tanggung jawab dalam pelaksanaan audit. Bentuk hierarkis dari kantor akuntan publik ini mampu digunakan untuk membantu peningkatan kompetensi auditor. Masing-masing individu pada tiap level jabatan selalu disupervisi oleh level yang lebih tinggi, dan biasanya pekerjaan mereka selalu di-review. Para auditor yunior atau asisten biasanya langsung disupervisi oleh para auditor senior.

2. AICPA dan IAIDi Amerika Serikat terdapat organisasi profesional yang mempengaruhi

dan menaungi para akuntan publik yang ada di Negara tersebut, yaitu American Institute of Certified Public Accountants (A/CPA). Di Indonesia, organisasi profesional yang menaungi para akuntan publiknya adalah Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) terutama Kompartemen Akuntan Publik (IAI-KAP). Organisasi profesional inilah yang biasanya menetapkan persyaratan profesional bagi seorang akuntan publik, menyelenggarakan penelitian, dan menerbitkan bahan bacaan dalam pelbagai bidang yang berkaitan dengan akuntansi, audit,

Page 36: Bab02 EKSI4308 Auditing I

2 AUDITINl3 I

konsultasi manajemen, dan perpajakan. Anggota IAI-KAP terbatas pada anggota-anggota IAI yang bekerja pada kantor akuntan publik.

IAI mempunyai tiga fungsi utama, sebagai berikut.a. Menetapkan standar dan aturan

Ada empat bidang utama yang IAI berwenang menetapkan standar dan membuat aturan, yaitu sebagai berikut.1) Standar auditing

IAI bertanggung jawab untuk menerbitkan standar auditing. Standar ini disebut sebagai Pemyataan Standar Auditing (PSA). Pada tanggal 10 November 1993 dan 1Agustus 1994, pengurus pusat IAI telah mensahkan sejurnlah pemyataan standar auditing sebagai penyempumaan standar auditing sebelumnya.

2) Standar kompilasi dan penelaahan laporan keuanganKornite SPAP IAI dan Kornite Standar Kompilasi dan Review bertanggung jawab untuk mengeluarkan pemyataan terhadap pertanggung jawaban akuntan publik sehubungan dengan laporan keuangan suatu perusahaan yang tidak diaudit. Bidang ini mencakup dua jenis jasa, yaitu (1) untuk situasi yang akuntan membantu kliennya menyusun laporan keuangan tanpa jarninan terhadap isinya (jasa kompilasi); (2) untuk situasi yang akuntan melakukan prosedur-prosedur pengajuan pertanyaan dan analisis tertentu sehingga dapat memberikan suatu keyakinan terbatas bahwa tidak diperlukan perubahan apapun

terhadap laporan keuangan bersangkutan (jasa review).3) Standar atestasi lainnya

Pada tanggal 1 Agustus 1994, IAI mengeluarkan beberapa pemyataan standar atestasi. Pemyataan ini mempunyai fungsi ganda yaitu: sebagai kerangka yang harus diikuti oleh badan penetapan standar yang ada dalam IAI untuk mengembangkan standar yang lebih rinci atasjenis jasa atestasi yang spesifik, dan sebagai kerangka pedoman bagi para praktisi bila tidak terdapat atau belum ada standar spesifik seperti itu. Baik standar auditing yang berlaku umum maupun standar kompilasi dan review sama-sama konsisten dengan standar atestasi yang lebih luas.

4) Kode etik profesionalKornite kode etik IAI bertanggung jawab dalam menetapkan ketentuan perilaku yang harus dipenuhi oleh seorang akuntan publik. Peraturan ini berlaku pada semua jasa atau kegiatan yang dilaksanakan akuntan publik.

Page 37: Bab02 EKSI4308 Auditing I

2e EKSl43CB/MC DUL

b. Melaksanakan peneli tian danpublikasiIAI juga melakukan fungsi pelaksanaan penelitian dan publikasi. IAI

biasanya menerbitkan jumal berkala berupa Majalah Media Akuntansi,dan di samping itu, juga melakukan publikasi atas standar-standar yang telah dibuat seperti Kerangka Dasar Penyusunan dan Pelaporan Keuangan, Pemyataan Standar Akuntansi (PSAK), Pernyataan Standar Auditing dan Pernyataan Standar Atestasi, Kode Etilc Akuntan Indonesia, dan lain-lain.

c. Menyelenggarakan pendidikan lanjutan bagi para akuntanpublikBidang akuntansi, audit, perpajakan dan konsultasi manajemen ini terus

berkembang sehingga cakupannya semakin lama semakin luas. Oleh karena itu, seorang akuntan publik. harus terus menerus mengikuti pendidikan untuk dapat mengikuti perkembangantersebut. Baik IAI maupun CPA secara terus-

menerus menyelenggarakan penataran, seminar, lokakarya, temu muka, dan berbagai pendidikan lain bagi anggota-anggotanya dalam berbagai bidang yang berbeda.

LATI HA N

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,

kerjakanlah latihan berikut!

1) Mengapa auditor pemerintah diperlukan?

2) Apa yang dimaksud dengan akuntan publik.?3) Sebutkan jasa inti yang ditunjukkan oleh proyek visi CPA!4) Jelaskan perbedaan assurance service dengan jasa audit!5) Apa yang dimaksud dengan jasa atestasi?6) Apa yang dimaksud dengan jasa audit?

Petunjuk Jawaban Latihan

1) Auditor pemerintah diperlukan untuk menentukan k.etaatan dengan

hukum, peraturan perundangan, kebijakan dan prosedur.2) Akuntan publik adalah seorang praktisi dan gelar profesional yang

diberikan kepada akuntan di Indonesia yang telah mendapatkan izin dari Menteri Keuangan RI untuk memberikan jasa audit umum dan review atas laporan keuangan, audit k:inerja dan audit khusus serta jasa dalam bidang

Page 38: Bab02 EKSI4308 Auditing I

2e EKBl43CB/MCDUL

nonatestasi lainnya seperti jasa konsultasi, jasa kompilasi, clan jasa-jasa lainnya yang berhubungan dengan akuntansi clan keuangan.

3) Jasa inti yang ditunjukkan oleh proyek visi CPA adalah penjaminan

(assurance), teknologi,konsultasi manajemen, perencanaan keuangan, clan jasa internasional

4) Assurance services berbeda denganjasa audit dalam satuhal kuncitertentu. Jasa audit terutam.a berfokus pad.a informasi yang terdapat

dalam laporan keuangan. Assurance services bukan hanya berkaitan dengan laporan keuangan, namun juga berkaitan dengan lingkup luas informasi yang diguoakao oleh para pengambil keputusan.

5) Jasa atestasi (attest service) merupakan salah satu jasa yang kantor KAPmengeluarkan komunikasi tertulis yang menyatakan suatu kesimpulan

tentang keandalan asersi tertulisyang menjadi tanggung jawab pihak lain.6) Jasa audit meliputi upaya memperoleh dan mengevaluasi bukti

yang mendasari laporan keuangan historis yang memuat asersi yang dibuat oleh manajemen entitas. Berdasarkan audit tersebut, KAP memberikan pemyataan pendapat ''positif ' tentang apakah laporan tersebut telah menyajikan secara wajar sesuai dengan k:riteria yang telah ditetapkan. Biasanya kriteria yang digunakan adalah prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku um.um (PABU).Istilah ''positif 'artinya pasti atau termasuk juga unruk keadaan yang kurang menguntungkan, yaitu ketika bukti-bukti yang diperoleh dalam audit telah membawa KAP pada suatu kesimpulan yang positif (pasti) bahwa laporan tidak sesuai dengan PABU.

=D RA N Cil K UMA N _

Peluang profesional yang meminta keterampilan auditing dan atestasi dalam beberapa dekade terakhir ini terus meningkat dengan pesat. Hal ini disebabkan oleh semalcin globalnya lingkungan bisnis saat ini dan juga semakin berkembangnya teknologi informasi yang mendukung proses bisnis tersebut. Auditing menawarkan peluang karier yang sangat bagus dalam akuntan publik, industri, dan pemerintahan. Masyarakat pebisnis juga telah mengakui kelebihan pengetahuan danketerampilan auditor yang menjadikan auditor menjadi begitu tanggap terhadap permintaan baik jasa atestasi maupun non- atestasi.

Meskipun belakangan ini banyak: terdapat kasus-kasus

Page 39: Bab02 EKSI4308 Auditing I

2 AUDITINII I kecurangan yang melibatkan baik auditor perseorangan maupun kantor-kantor akuntan

Page 40: Bab02 EKSI4308 Auditing I

2e EKBl43CB/MCDUL

publik, profesi ini tetap diperlukan karena profesi ini memang memainkan peranan penting bagi k.em.ajuan perekonomian suatu bangsa. Terkait masalah-masalah yang timbul sebagai akibat adanya tindakan kecurangan yang dilakukan oleh beberapa oknum akuntan publik mengharuskan para akuntan untuk lebih berhati-hati dan lebih meningkatkan etika profesionalnya agar tidak merusak reputasi profesi akuntan itu sendiri.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kecurangan dan meningkatkan mutu jasa audi4 yaitu (1)penetapan standar,(2) pengaturan oleh kantor akuntan publik, (3) pengaturan sendiri atausejawa4 dan (4) pengaturan oleh pemerintah. Dengan adanya pengaturan dan regulasi yang lebih baik, diharapkan di masa depan, auditor dapat memberikan keyakinan yang terus-menerus atas sekumpulan informasikeuangan maupun nonk.euangan secara tepat waktu. Secara khusus, visi akuntan publik menjadi penting dalam pembahasan tentang nilai-nilai inti dankompetensi yang dapat menunjang profesi akuntan publik dan lainnya di masa yang akan datang.

• T E S FC R MAT IF 3 _

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

1) Berikut ini merupakan fungsi IAI yang benar dan telah dilakukan,kecuali ....A. menetapkan pendapat atas laporan keuangan dan manajemenB. menetapkan standar dan aturanC. melaksanakan penelitian dan publikasiD. menyelenggarakan pendidikan lanjutan bagi para akuntan publilc

2) Berikut adalah cara-cara yang digunakan untuk mendorong kualitas audit dan perilaku auditor BENAR, yaitu ....A. penyusunan standar hokum yang berlaku umum dan interpretasinyaB. persyaratan pendidikan lanjutanC. review sejawat atau review kualitasD. pengendalian mutu

3) Kerangka kerja untuk meyakinkan mutu jasa audit yang telah dilakukan oleh organisasi profesi di Indonesia adalah ....A. penetapan standarB. pengaturan oleh KAPC. pengaturan sendiri atau sejawatD. pengaturan oleh BAPEPAM-LK dan IDX

Page 41: Bab02 EKSI4308 Auditing I

2e E KSl43CB/MC DUL

4) Hierarki kepemimpinan dalam Kantor Akuntan Publik pada dasarnya adalah sebagai berikut (dari kiri ke kanan menunjukkan tingkatan yang lebih tinggi) ....A. partner, manajer, supervisor, auditor senior, auditor yuniorB. manajer, partner, supervisor, auditor senior, auditor yuniorC. supervisor, manajer, partner, auditor senior, auditor yuniorD. auditor senior, auditor yunior, manajer, partner, supervisor

5) Manakah pernyataan berikut ini benar dalam kaitannya dengan organisasi profesi di Indonesia?A. Organisasi profesional yang menaungi para akuntan publiknya

adalah AICPA, terutama Kompartemen Akuntan Publik (AICPA-KAP).

B. Organisasi profesional yang menaungi para akuntan publiknya adalah IFAC terutama Kompartemen Akuntan Publik (IAI-KAP).

C. IAPI diharapkan dapat memenuhi seluruh persyaratan International Federation of Accountants (IFAC) yang berhubungan dengan profesi dan etika akuntan publik, sekaligus untuk memenuhi persyaratan yang diminta oleh IFAC sebagaimana tercantum dalam Statement of Member Obligation (SMO).

D. Kriteria-kriteria yang digunakan adalah prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum adalah AICPA.

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 4 yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan

Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 4.

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali80 - 89% = baik70 - 79% = cukup

< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat

meneruskan dengan modul selanjutnya. Bagus! Jika rnasih di bawah 80%, Anda harus mengulangi rnateri Kegiatan Belajar 3, terutama bagian yang belum dikuasai.

Jumlah Jawaban yang Benar

Tingkat penguasaan =----------x 100%

Jumlah Soal

Page 42: Bab02 EKSI4308 Auditing I

2 AUDITI Nl3 I

Kunci Jawaban Tes Formatif

Tes1)

FormatifA

1 Tes1)

FormatifB

2 Tes1)

Formatif 3A

2) A 2) D 2) A3) c 3) D 3) D4) D 4) D 4) A5) B 5) c

Page 43: Bab02 EKSI4308 Auditing I

2e E KSl43CB/MC DUL

Glosarium

Accounting Profession: From Technician to Professional

Assurance services

Attestation service

Cost of self-reguultion

KAP

The expectation gap

merupakan bangkitnya Profesi Akuntan dari Teknisi menjadi Profesi, yang dengan mengidentifikasi adanya tujuh kriteria yang membedakan profesi dari lainnya yang bukan profesi. Setiap butir diuraikan di bawah ini dalam konteks persyaratan agar dapat diakui sebagai Certified Publik Accountant ( CPA). jasa profesional independen yang mampu meningkatkan mutu informasi, atau konteksnya, untuk kepentingan para pengambil keputusan.merupakan salah satu jasa yang KAP mengeluarkan komunikasi tertulis yang menyatakan suatu kesimpulan tentang keandalan asersi tertulis yang menjadi tanggung jawab pihak lain.biaya untuk meregulasi profesinya sendiri, dan

selanjutnya mengurangi kesejahteraan

ekonorni para kantor akuntan publik berskala besar.didefinisikan sebagai Kantor Akuntan Publik berdasarkan SK. Menkeu No.470/KM K.017/1999 tertanggal 4 Oktober 1999 didefinisikan sebagai lembaga yang memiliki izin dari Menteri Keuangan sebagai wadah bagi akuntan publik dalam melakukan pekerjaannya.timbul karena terdapat perbedaan persepsi antara profesi akuntan publik dan masyarakat, khususnya tentang peran dan tugas serta tanggung jawab para auditor. Kesenjangan ini makin melebar sebagai akibat dari berbagai skandal sebagai akibat dari ketidakpuasan yang makin meningkat terhadap kinerja badan atau

Page 44: Bab02 EKSI4308 Auditing I

2.40

The intraprofessional gap

The role ambiguity gap

The scope of service gap

Tujuan inti CPA

AUDITI Nl3 I •

lembaga penyusun standar akuntansi. menyangkut konflik yang timbul akibat perilaku persaingan di antara kantor akuntan publik.menyangkut konflik antara nilai dan norma yang diproyeksikan kantor-kantor akuntan bagi para staf profesional dan persepsi para staf profesional terhadap nilai dan norma tersebut. timbul karena dugaan adanya konflik antara

jasa atestasi yang diberikan auditorindependen dan jasa-jasa lain yang ditawarkan

kantor akuntan publik

untuk menjadikan perubahan dunia yang kompleks menjadi sesuatu yang masuk akal. Sementara hal ini dapat diterima oleh profesional lainnya, CPA menempatkan dirinya terpisah dari profesional lain dalam proses ini melalui nilai, kompetensi, dan jasa inti yang dapat diberikan pada situasi ini.

Page 45: Bab02 EKSI4308 Auditing I

e EKSl43CB/MC DUL 2

Daf ta r Pustaka

Arens, A. Alvin, Elder, J. Randal, and Beasley, S. Mark (2006). Auditing and Assurance Service, 12th Edition, Prentice Hall, Pearson Education.

Boynton, C. William, and Johnson, N. Raymond (2006). Modem Auditing: Assurance Service and The Integrity of Financial Reperting , 8Th Edition, John Wiley & Sons, Inc.

Mulyadi (2002). Auditing. Edisi ke-6. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Bapepam-LK. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan.,http://www.bapepam. go.id/bapepamlk/organisasi/index. htm . , diakses padatanggal 29 Juni 2010, pukul: 23:46 wib.

IAI., 2010., Ikatan Akuntan Indonesia., http://www.iaiglobal.or.id/tentang_iai.php?id=6 ., diakses pada tanggal 29 Juni 2010, pukul 00:30 Wib