47
KEBIJAKAN UMUM PEMBINAAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMARINTAH KAB PANGKEP BADAN KEPEGAWAIAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA KABUPATEN PANGAKAJENE DAN KEPULAUAN TAHYN 2020

BADAN KEPEGAWAIAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA …

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BADAN KEPEGAWAIAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA …

KEBIJAKAN UMUM PEMBINAAN DISIPLIN

PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN

PEMARINTAH KAB PANGKEP

BADAN KEPEGAWAIAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA

KABUPATEN PANGAKAJENE DAN KEPULAUAN

TAHYN 2020

Page 2: BADAN KEPEGAWAIAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA …

Dasar Hukum Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil

Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 Tentang Pembinaan Jiwa Korps Dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil

Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 1995 Tentang Hari Kerja Di Lingkungan Lembaga Pemerintah

Peraturan Kepala BKN Nomor 21 Tahun 2010 Tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil

Permenristekdikti Nomor 31 Tahun 2016 Pemberian Tunjangan Kinerja Pegawai Di Lingkungan Kementerian Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi

Permenristekdikti Nomor 54 Tahun 2016 Tata Nilai, Budaya Kerja, Dan Kode Etik Pegawai Di Lingkungan Kementerian Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi

Page 3: BADAN KEPEGAWAIAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA …

1. PENYUSUNAN DAN PENETAPAN KEBUTUHAN;2. PENGADAAN, 3. PANGKAT DAN JABATAN, 4. PENGEMBANGAN KARIER, 5. POLA KARIER, 6. PROMOSI, MUTASI,7. PENILAIAN KINERJA, 8. PENGGAJIAN DAN TUNJANGAN,9. PENGHARGAAN, 10. DISIPLIN,11. PEMBERHENTIAN, 12. JAMINAN PENSIUN DAN JAMINAN HARI TUA, DAN13. PERLINDUNGAN.

MANAJEMEN PNS DALAM UU ASN

Page 4: BADAN KEPEGAWAIAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA …

LANDASAN YURIDIS PEMBINAAN DISIPLIN PNS

Pasal 86 UU No.5 Tahun 2014 jo. Pasal 229 PP No. 11 Tahun 2017

Untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dlm kelancaran pelaksanaan tugas, PNS

wajib mematuhi disiplin PNS;

Instansi Pemerintah wajib melaksanakan penegakan disiplin terhadap PNS serta

melaksanakan berbagai upaya peningkatan disiplin;

PNS yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin;

Hukuman disiplin dijatuhkan oleh pejabat yang berwenang menghukum.

Ketentuan lebih lanjut mengenai disiplin sebagaimana diatur dengan Peraturan

Pemerintah.

Page 5: BADAN KEPEGAWAIAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA …

PRINSIP PEMBINAAN DISIPLIN DALAM PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 53 TAHUN 2010

“dalam rangka mewujudkan PNS yang handal, profesional, dan bermoral sebagai penyelenggara pemerintahan

yang menerapkan prinsip-prinsip kepemerintahan yang baik (good governance), maka PNS sebagai unsur

aparatur negara dituntut untuk memiliki sikap Disiplin, Jujur, Adil, transparan,

dan akuntabel dalam melaksanakan tugas”.

Page 6: BADAN KEPEGAWAIAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA …

PENDEKATAN PEMBINAAN PNS BERMASALAHNo. Pola Pendekatan Kode Etik Disiplin PNS

1. Pengaturan

Yuridis

1. PP No. 42 Tahun 2004

2. Permenristekdikti No. 54

Tahun 2016

3. Amanat : disusun kode etik

tiap unit kerja

1. UU No. 5 Tahun 2014

2. PP No. 11 Tahun 2017

3. PP No. 53 Tahun 2010

4. Perka BKN No. 21 Tahun 2010

5. Dsb.

2. Definisi Kode Etik adalah pedoman

sikap, tingkah laku,

perbuatan, nilai, dan norma

yang mengikat pegawai, baik

dalam melaksanakan tugas

dan fungsi sebagai pegawai

maupun dalam pergaulan

sehari-hari.

adalah Kesanggupan Pegawai Negeri

Sipil untuk menaati kewajiban dan

menghindari larangan yang ditentukan

dalam peraturan perundang-

undangan dan/atau peraturan

kedinasan yang apabila tidak ditaati

atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin

3. Sifat “Soft Law”

Sifat penjatuhan sanksinya

lebih ringan

“Hard Law”

Sanksi tegas, berdampak terhadap

status kepegawaian, dan dilaksanakan

melalui prosedur dan mekanisme

tertentu

Page 7: BADAN KEPEGAWAIAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA …

No. Pola

Pendekatan

Kode Etik Disiplin PNS

4. Ruang

Lingkup

Diatur Lebih Spesifik/ Khusus untuk profesi atau

lingkup instansi tertentu

Seperti misalnya Kode Etik Kedokteran, kode

etik pegawai Kemenristekdikti, dsb

Berlaku umum terhadap setiap PNS

5. Jenis

Perbuatan

Pelanggaran-Pelanggaran terhadap Norma

dan Etika Organisasi

Contoh:

1. Berkelahi dgn rekan kerja

2. Tidak berpakaian sesuai norma/etika, dsb

Jenis Pelanggaran terhadap

ketentuan Pasal 3 dan Pasal 4 PP

53 Tahun 2010 dan/atau

Pelanggaran thd Ketentuan

Peraturan kepegawaian lainnya

6. Jenis Sanksi a. permohonan maaf yang dituangkan

dalam Surat;

b. pernyataan penyesalan yang

dituangkan dalam

Surat; dan/atau

c. pernyataan sikap bersedia dijatuhi

hukuman disiplin

berdasarkan ketentuan peraturan

perundangundangan

apabila mengulangi perbuatannya atau

melakukan pelanggaran Kode Etik

lainnya yang dituangkan dalam Surat

a. Teguran lisan

b. Teguran tertulis

c. Pernyataan tidak puas

d. ....

e. ....

f. ....

g. Pemberhentian Dengan Hormat

Tidak Atas Permintaan Sendiri

Sbg PNS

h. Pemberhentian Tidak Dengan

Hormat Sebagai PNS

Page 8: BADAN KEPEGAWAIAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA …

No. Pola

Pendekatan

Kode Etik Disiplin PNS

7. Mekanisme

Pemeriksaan

Pemeriksaan melalui Majelis Kode Etik Pemeriksaan PNS dilakukan

melalui dua mekanisme :

1. Atasan Langsung

2. Tim Pemeriksa yang dibentuk

Pejabat Pembina

Kepegawaian Pusat (Menteri)

8. Pejabat Yang

Berwenang

Menghukum

Pejabat Pembinan Kepegawaian (Menteri)

dan Pejabat Lain yang ditunjuk hingga

pejabat pengawas, namun demikian tidak

jelas pembagian kewenangan penjatuhan

sanksi

Presiden, Menteri, Pejabat Eselon I,

II, III, IV dan atau yang setara,

secara jelas terbagi siapa Pejabat

yang berhak menjatuhkan sanksi

untuk tingkat dan jenis tertentu

untuk kepada PNS tertentu semua

diatur dalam Ketentuan Pasal 16

PP No. 53 Tahun 2010

PENTING DIPERHATIKAN :

Pelanggaran Kode Etik Yang Mengarah Pada Pelanggaran Disiplin (Pasal 3 dan Pasal 4 PP No.53 Tahun 2010), Mengacu Pada Proses Pembinaan Disiplin PNS Sebagaimana diatur dalam PP No.53 Tahun 2010 jo. Perka BKN No. 21 Tahun 2010, dan Pelanggaran Aturan Yang Sifat / Perbuatannya Spesifik Diatur Dalam Ketentuan Peraturan Perundang-undangan lainnya (contoh pelanggaran terhadap ketentuan PP No,10 Thn1983 jo. PP No. 45 Thn 1990, Mengacu Pada Pembinaan Disiplin PNS, Tidak Dilakukan Melalui Pendekatan Pembinaan Kode Etik Instansi/ Unit Kerja

Page 9: BADAN KEPEGAWAIAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA …

DISIPLIN PNS adalah Kesanggupan Pegawai Negeri Sipil untuk menaati

kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan

perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati

atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin

PELANGGARAN DISIPLIN adalah setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan PNS

yang tidak menaati kewajiban dan/atau melanggar larangan ketentuan disiplin

PNS, baik yang dilakukan di dalam maupun di luar jam kerja.

DEFINISI DISIPLIN BERDASARKANPP 53 TAHUN 2010

Page 10: BADAN KEPEGAWAIAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA …

TUJUAN PEMBINAAN DISIPLIN PNS

untuk mengetahui apakah PNS yang bersangkutan benar atau tidak melakukan pelanggaran disiplin;

untuk mengetahui latar belakang, faktor-faktor yang mendorong atau menyebabkan PNS melakukan pelanggaran disiplin;

untuk mengetahui apakah proses / prosedur formal dilakukan dengan benar sehingga pembuktian materiil dalam rangka penentuan keputusan / sanksi berkeadilan

Untuk menghindarkan dari perbuatan maladministrasi / potensi gugatan di masa yang akan datang

Menciptakan keteraturan organisasi dan menghilangkan preseden buruk

Ketaatan terhadap ketentuan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku

Konsekuensinya Pemeriksaan harus dilakukan dengan teliti dan obyektif, sehingga dengan demikian pejabat yang berwenang menghukum dapat mempertimbangkan dengan seadil-adilnya tentang jenis hukuman disiplin yang akan dijatuhkan.

Page 11: BADAN KEPEGAWAIAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA …

PENDEKATAN PENINDAKAN

DISIPLIN

• PREVENTIFtindakan pencegahan yg dilakukan utk mendorong PNSmentaati standar & norma sehingga tdk terjadi pelanggaran dimasa yang akan datang.

• REPRESIF

tindakan langsung setelah terjadinya pelanggaran,tindakan ini dimaksudkan agar pelanggaran yg terjaditidak meluas.

• KURATIF

tindakan pemulihan paska terjadinya pelanggaran yaituberupa penyadaran terhadap pelaku pelanggaran agar tidakterjadi pengulangan pelanggaran di masa yang akan datang(pendekatan simpatik secara personal atasan - bawahan)

• PERSUASIF

penindakan disiplin sebagai sarana untuk membuktikan/meyakinkan secara halus bahwa aturan harus ditegakkan(sarana diseminasi aturan).

Page 12: BADAN KEPEGAWAIAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA …

FAKTOR PENDUKUNG TERJADINYA PELANGGARAN DISIPLIN

NO FAKTOR SEBABFAKTOR YG

MEMPENGARUHIDAMPAK YANG DITIMBULKAN

1. Mental / Karakter a. kurang memahami nilai

budaya/agama;

b. Watak bawaan;

c. Pengaruh Lingkungan:

1) keluarga;

2) masyarakat;

3) tempat kerja.

a. PNS tidak merasa berdosa

meskipun berbuat salah;

b. PNS berani melanggar peraturan;

c. PNS tidak takut dijatuhi hukuman

disiplin.

2. Permasalahan Ekonomi a. Biaya kebutuhan hidup

meningkat;

b. Kebutuhan Sosial;

c. Gaya hidup.

a. PNS bekerja sampingan pada

saat jam kerja;

b. Bermalas-malasan;

c. Terdorong berbuat KKN.

Page 13: BADAN KEPEGAWAIAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA …

NO FAKTOR PENYEBABFAKTOR YG

MEMPENGARUHIAKIBAT YG DITIMBULKAN

3. Manajemen SDM yg tidak

berjalan dengan baik

a. belum ada aturan internal

yang jelas;

b. Tidak ada pembagian

tugas dan beban kerja

yang jelas;

c. Kurangnya fasilitas

kantor;

d. Kurangnya jumlah

personil;

e. Tidak pernah dilakukan

rolling /mutasi;

f. tidak ada promosi/ tidak

jelas pola karier;

g. Tidak ada

Pengembangan kualitas

dan Kompetensi PNS

h. Dll.

a. Kinerja organisasi yang lemah

b. SDM yang tidak berjalan

dengan efisien dan efektif

c. PNS Tidak Termotivasi

d. Produktifitas kerja menurun

Page 14: BADAN KEPEGAWAIAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA …

NO FAKTOR PENYEBABFAKTOR YG

MEMPENGARUHIAKIBAT YG DITIMBULKAN

4. Pelanggaran tidak ditindak

tegas (Pembiaran)

a. Merasa kasihan;

b. Merasa sungkan;

c. Merasa ketakutan;

d. Tidak berpengalaman

melakukan pembinaan;

a. PNS tidak takut hukuman

disiplin;

b. PNS berani melakukan

perbuatan indisipliner.

c. Preseden/contoh tidak baik,

dan memicu pelanggaran lain

dikemudian hari

5. Lemahnya Pengawasan a. Atasan langsung tidak

menjalankan pengawasan

melekat;

b. Atasan bersifat pasif;

c. Lembaga-lembaga

pengawasan internal tidak

berjalan

a. PNS bekerja tidak sungguh-

sungguh;

b. PNS acuh tak acuh;

c. Kinerja tidak terpantau dengan

baik;

Page 15: BADAN KEPEGAWAIAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA …

NO FAKTOR PENYEBABFAKTOR YG

MEMPENGARUHIAKIBAT YG DITIMBULKAN

6. Tidak ada dukungan

motivasi (discourage)

a. Kurangnya perhatian

terhadap bawahan;

b. Pola kerja yg monoton

c. Tidak ada rangsangan

untuk terciptanya gairah

kerja.

a. PNS tidak memiliki semangat

untuk meningkatkan prestasi

kerja;

b. PNS tidak menunjukkan sikap

inovatif & responsif.

7. Krisis keteladanan a. Atasan memberikan

contoh buruk/ tidak

disiplin;

b. Atasan memberikan

keadaan tak teratur.

a. Atasan & bawahan sama-

sama tidak disiplin.

b. Citra buruk terhadap

lingkungan kerja baik internal

maupun eksternal kantor

Page 16: BADAN KEPEGAWAIAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA …

NO FAKTOR PENYEBABFAKTOR YG

MEMPENGARUHIAKIBAT YG DITIMBULKAN

8. Kurang Pemahaman

terhadap peraturan disiplin

PNS

a. Kurangnya sosialisasi;

b. Sering terjadinya mutasi

pengelola kepegawaian;

c. Terbatasnya buku

peraturan disiplin /literatur

tentang disiplin.

a. Terjadi ketidakteraturan

b. Main hakim sendiri

c. PNS melanggar peraturan

disiplin.

Page 17: BADAN KEPEGAWAIAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA …

KASUS DISIPLIN YANG UMUMNYA TERJADI Tindak Pidana Umum, TP Korupsi, dan/atau kejahatan yang terkait dengan jabatan;

Menjadi Anggota Parpol, menjadi anggota DPR/DPRD tanpa pengunduran diri;

Memberikan dukungan kepada salah satu calon Presiden, Wakil Presiden, Anggota

MPR/DPR/DPRD, Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah, Partai Politik;

Bekerja pada Negara/ perusahaan/ LSM asing;

Pelanggaran Terhadap PP No. 10 Tahun 1983 jo. PP No.45 Tahun 1990;

Pelanggaran Tugas Belajar/ Ijin Belajar;

Pemalsuan Ijazah, Plagiat, dan kejahatan akademik lain;

Menjadi anggota kelompok/ Organisasi terlarang yang bertentangan dengan UUD

1945/Pancasila/ NKRI

Meninggalkan Tugas/ Tidak Masuk Kerja dan/atau tidak menaati ketentuan jam kerja;

Dan perbuatan lain yang bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

Page 18: BADAN KEPEGAWAIAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA …

17 kewajiban yg harus ditaati (Pasal 3)

15 Larangan jangan dilanggar (PASAL 4)

Peraturan Pemerintah Nomor 53 TAHUN 2010

PASAL 5PNS YANG TIDAK MENAATI KETENTUAN SEBAGAIMANADIMAKSUD DALAM PASAL 3 DAN/ATAU PASAL 4 DIJATUHIHUKUMAN DISIPLIN.

Page 19: BADAN KEPEGAWAIAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA …

KEWAJIBAN1. Mengucapkan sumpah/janji PNS

2. Mengucapkan sumpah/janji jabatan

3. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD Negara RI

Tahun 1945, NKRI

4. Mentaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan

5. Melaksanakan tugas kedinasan yg dipercayakan kpd PNS dgn penuh pengabdian,

kesadaran, dan tanggung jawab

6. Menjungjung tinggi kehormatan negara , Pemerintah, dan martabat PNS

Page 20: BADAN KEPEGAWAIAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA …

7. Mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan diri

sendiri, dan/atau golongan

8. Memegang rahasia jabatan yg menurut sifatnya atau menurut

perintah harus dirahasiakan

9. Bekerja dgn jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk

kepentingan negara

10. Melaporkan dgn segera kpd atasannya apabila mengetahui ada hal yg

dpt membahayakan atau merugikan negara atau Pemerintah terutama

di bidang keamanan, keuangan, dan materiil

Page 21: BADAN KEPEGAWAIAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA …

11. Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja

12. Mencapai sasaran kerja pegawai yg ditetapkan

13. Menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara

dgn sebaik-baiknya

14. Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kpd masyarakat

15 Membimbing bawahan dlm melaksanakan tugas

16 Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan karier; dan

17 Menaati peraturan kedinasan yg ditetapkan oleh pejabat yg berwenang.

Page 22: BADAN KEPEGAWAIAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA …

LARANGAN

1. Menyalahgunakan wewenang

2. Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi

dan/atau orang lain dengan menggunakan kewenangan orang

lain

3. Tanpa izin Pemerintah menjadi pegawai atau bekerja utknegara lain dan/ atau lembaga atau organisasi internasional

4. Bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, ataulembaga swadaya masyarakat asing

5. Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, ataumeminjamkan barang-barang baik bergerak atau tidakbergerak, dokumen atau surat berharga milik negara secaratdk sah

Page 23: BADAN KEPEGAWAIAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA …

6. Melakukan kegiatan bersama dgn atasan, teman sejawat, bawahan, atauorang lain di dlm maupun di luar lingkungan kerjanya dgn tujuan utkkeuntungan pribadi, golongan,atau pihak lain, yg secara langsung atau tdklangsung merugikan negara

7. Memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu kpd siapapun baik secaralangsung atau tdk langsung dan dgn dalih apapun utk diangkat dlm jabatan

8. Menerima hadiah atau sesuatu pemberian apa saja dari siapapun juga ygberhubungan dgn jabatan dan/ atau pekerjaannya

9. Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahannya

10. Melakukan suatu tindakan atau tdk melakukan suatu tindakan yg dptmenghalangi atau mempersulit salah satu pihak yg dilayani sehinggamengakibatkan kerugian bagi yg dilayani

11. Menghalangi berjalannya tugas kedinasan

Page 24: BADAN KEPEGAWAIAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA …

12. Memberikan dukungan kpd calon Presiden/Wakil Presiden,

DPR, DPD, atau DPRD dgn cara :

a. ikut serta sbg pelaksana kampanye

b. menjadi peserta kampanye dgn menggunakan atribut partai

atau atribut PNS

c. sbg peserta kampanye dgn mengerahkan PNS lain; dan/atau

d. sbg peserta kampanye dgn menggunakan fasilitas negara

13. Memberikan dukungan kpd calon Presiden/Wakil Presiden dgn

cara :

a. membuat kptsn dan/atau tindakan yg menguntungkan atau

merugikan salah satu pasangan calon selama masa

kampanye

b. Mengadakan kegiatan yg mengarah kpd keberpihakan

terhadap pasangan calon yg menjadi peserta pemilu

sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye meliputi

pertemuan, himbauan, seruan, atau pemberian barang kpd

PNS dlm lingkungan unit kerja, anggota keluarga dan

masyarakat

Page 25: BADAN KEPEGAWAIAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA …

14. Memberikan dukungan kepada calon anggota DPD atau calon KepalaDaerah/ Wakil Kepala Daerah dgn cara memberikan surat dukungan disertaifotokopi KTP atau Surat Ket. Tanda Penduduk sesuai peraturan perundang-undangan; dan

15 Memberikan dukungan kepada calon Kepala

Daerah/Wakil Kepala Daerah dgn cara:

a. terlibat dalam kegiatan kampanye utk mendukung calon Kepala

Daerah/Wakil Kepala Daerah

b. menggunakan fasilitas yang terkait dgn jabatan dlm kegiatan kampanye

c. membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau

merugikan salah satu pasangan calon selama masa kampanye; dan/atau

d. mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap

pasangan calon yg menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah

masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau

pemberian barang kpd PNS dlm lingkungan unit kerjanya, anggota

keluarga, dan masyarakat.

Page 26: BADAN KEPEGAWAIAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA …

KEWAJIBAN MASUK KERJA DAN MENAATI KETENTUAN JAM KERJA

Jumlah jam kerja efektif dalam 5 (lima) hari kerja adalah

37,5 ( tiga puluh tujuh setengah ) jam / 7,5 (tujuh

setengah) jam per hari kerja, yang terbagi atas :

a. Hari Senin s/d Hari kamis : pukul 07.30 - 16.00

Waktu istirahat : pukul 12.00 – 13.00

b. Hari Jum’at : pukul 07.30 – 16.30

Waktu istirahat : pukul 11.30 – 13.00

PERATURAN PRESIDEN NO. 68 TAHUN 1995

Page 27: BADAN KEPEGAWAIAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA …

Pelanggaran Terhadap Kewajiban Masuk Kerja dan

Menaati Ketentuan Jam Kerja

1. Masuk kerja dan

mentaati ketentuan

jam kerja

Dihitung secara

kumulatif baik jam kerja

maupun hari kerja :

-1 hari > 7,5 jam

- 1 minggu > 37,5 jam

5 hari

6 s.d. 10 hari

11 s.d. 15 hari

JENIS

HUKUMAN

Teguran lisan

Teguran tertulis

Pernyataan tidak

puas

Penundaan KGB

selama 1 tahun

Penundaan KP

selama 1 tahun

Penurunan pangkat

setingkah lebih rendah

selama 1 tahun

16 s.d. 20 hari

21 s.d. 25 hari

26 s.d. 30 hari

Page 28: BADAN KEPEGAWAIAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA …

31 s.d. 35 hari

36 s.d. 41 hari

41 s.d. 46 hari

Penurunan pangkat se-

tingkat lebih rendah selama

3 tahun

Pemindahan dalam rang-ka

penurunan jabatan setingkat

lebih rendah

Pembebasan dari

jabatan

1. Pemberhentian

dengan hormat Tidak

Atas Permintaan

Sendiri sbg PNS

2. Pemberhentian tidak

dengan hormat

Lebih dari 46 hari

Page 29: BADAN KEPEGAWAIAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA …

2. Mencapai sasaran kerja

pegawai yang

ditetapkan

Persentase capaian

beban kerja yang

disepakati dlm 1 tahun JENIS HUKUMAN

25 % s.d. 50%HD Sedang

Dibawah 25% HD Berat

Page 30: BADAN KEPEGAWAIAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA …

A. HUKUMAN DISIPLIN RINGAN;

B. HUKUMAN DISIPLIN SEDANG; DAN

C. HUKUMAN DISIPLIN BERAT.

TINGKAT HUKUMAN DISIPLIN

Page 31: BADAN KEPEGAWAIAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA …

JENIS HUKUMAN DISIPLIN

Jenis hukuman disiplin ringan terdiri dari:

a. teguran lisan;

b. teguran tertulis; dan

c. pernyataan tidak puas secara tertulis.

Jenis hukuman disiplin sedang terdiri dari:

a. penundaan kenaikan gaji berkala selama 1(satu) tahun;

b. penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu)tahun; dan

c. penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun.

Jenis hukuman disiplin berat terdiri dari:

a. penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun;

b. pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah;

c. pembebasan dari jabatan;

d. pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS; dan

e. pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS.

Page 32: BADAN KEPEGAWAIAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA …

PNS DIBERHENTIKAN TIDAK DENGAN HORMATPASAL 87 AYAT (4) UNDANG-UNDANG 5 TAHUN 2014

PNS diberhentikan tidak dengan hormat karena:

melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945;

dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan

pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap

karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan

atau tindak pidana kejahatan yang ada hubungannya

dengan jabatan dan/atau pidana umum;

menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;

atau

dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan

yang telah memiliki kekuatan hukum tetap karena

melakukan tindak pidana dengan pidana penjara

paling singkat 2 (dua) tahun dan pidana yang

dilakukan dengan berencana.

Page 33: BADAN KEPEGAWAIAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA …

PEJABAT YANG BERWENANG MENGHUKUM

(PASAL 16 PP NO.53 /2010)

a. Presidenb. Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat (Menteri)c. Pejabat Struktural Eselon I, II, III, IV atau Pejabat

lain yg setara

Page 34: BADAN KEPEGAWAIAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA …

Setiap penjatuhan hukuman Disiplin ditetapkandengan keputusan pejabat yang berwenangmenghukum berdasarkan hasil pemeriksaan

Sebelum menjatuhkan hukuman disiplin, pejabat yang berwenang menghukum wajib :1. Mempelajari dengan teliti hasil pemeriksaan

(Kesesuaian Tuduhan dan Alat Bukti)2. Memperhatikan latar belakang dan faktor-faktor

yang mendorong terjadinya pelanggaran3. Tegas menetapkan sanksi yang akan diberikan

karena walaupun bentuk pelanggaran yang terjadisama, tetapi latar belakang dan faktor-faktor yangmendorong kemungkinan berbeda, serta dampakyang ditimbulkan dari perbuatan juga berbeda,maka jenis hukuman disiplin dapat berbeda pula.

PNS berdasarkan hasil pemeriksaanmelakukan beberapa pelanggaran,kepadanya hanya dijatuhi satu jenishukuman disiplin yang terberat.

PNS yang pernah dijatuhi hukuman disiplin, kemudian melakukan pelanggaran yang sifatnya sama, maka dijatuhi hukuman disiplin yang lebih berat dari hukuman disiplin yang pernah dijatuhkan

Apabila Pejabat yang berwenang menghukum tidak menjatuhkan hukuman disiplin kepada PNS yang melakukan pelanggaran disiplin, pejabat tersebut dijatuhi hukuman disiplin oleh atasannya.

Pembuktian Materiil Kasus Pelanggaran Disiplin danPembinaan dengan melaksanakan setiap langkahprosedural formil merupakan prasyarat mutlak

Hukuman Disiplin bukan merupakan semata-matasarana menghukum Pegawai, namun demikiansebagai upaya pembinaan dengan tujuanmemperbaiki sikap, prilaku, etika Pegawai

PNS tdk dapat dijatuhi hukuman disiplin dua kali

atau lebih untuk suatu pelanggaran disiplin yang sama (nebis in idem)

Apabila tidak terdapat pejabat yang berwenang

menghukum, kewenangan menjatuhkan HD

menjadi kewenangan Pejabat yang lebih tinggi.

PRINSIP

PENJATUHAN

HUKUMAN DISIPLIN

Page 35: BADAN KEPEGAWAIAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA …

SANKSI DISIPLIN TERHADAP PELANGGARAN KEWAJIBAN

DAN LARANGAN HARUS MEMPERTIMBANGKAN DAMPAK

DARI PERBUATANNYA :

•DampakPerbuatan

HukumanDisiplin Tingkat

Ringan

•DampakPerbuatan

HukumanDisiplin Tingkat

Sedang

Instansi/ Kementerian

Pemerintah / Negara

HukumanDisiplin

Tingkat Berat

Unit Kerja

• DampakPerbuatan

Page 36: BADAN KEPEGAWAIAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA …

SKEMA PENJATUHAN HUKUMAN DISIPLIN

Peristiwa

Pelanggaran

Disiplin

Pemanggilan

2x7 hari kerja

(Pasal 23 PP

53/2010)

Pemeriksaan

(BAP)

Pasal 24 PP

53/2010

Pertimbangan

Hukum/Laporan

Hasil

Pemeriksaan

(LHP)

Pejabat yang Berwenang Menghukum(Pasal 16 PP

53/2010)

Penetapan

Keputusan

KeberatanGugatan

PTUNBanding

Administratif

Laporan Kewenangan Penjatuhan

Hukuman Disiplin Secara Hierarki

Rumus

5W+1H

Penyelidikan (min 2 alat

bukti)

PENYIDIKAN

Page 37: BADAN KEPEGAWAIAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA …

1. PENYELIDIKAN :SERANGKAIAN TINDAKAN GUNA MEMBUKTIKAN BAHWA BENAR/TIDAKNYA

TERDAPAT PERISTIWA HUKUM YANG DIDUGA SEBAGAI PELANGGARAN

DISIPLIN

( WAKTU : SEBELUM PEMERIKSAAN/PEMBINAAN)

2. PENYIDIKAN

SERANGKAIAN TINDAKAN PENGUMPULAN ALAT BUKTI DENGAN MELAKUKAN

PEMBUKTIAN ATAS DASAR KESESUAIAN ALAT BUKTI, PERISTIWA HUKUM, DAN

PEMBUKTIAN BENAR/TIDAKNYA PELAKU PELANGGAR DISIPLIN MELAKUKAN

PELANGGARAN

(WAKTU : SETELAH ALAT BUKTI DAN PEMERIKSAAN DILAKUKAN)

TAHAPAN PEMBUKTIAN PELANGGARAN DISIPLIN

Page 38: BADAN KEPEGAWAIAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA …

WHO SIAPA YG MELAKUKAN PELANGGARAN DISIPLIN.

WHAT APA PELANGGARAN DISIPLIN YG DILAKUKAN.

WHEN KAPAN WAKTU DILAKUKANNYA PELANGGARAN DISIPLIN.

WHERE DIMANA LOKASI TERJADINYA PELANGGARAN DISIPLIN.

WHY MENGAPA PELANGGARAN DAPAT TERJADI -- LATAR

BELAKANG / FAKTOR YG MENDORONG / YG MENYEBABKANTERJADINYA PELANGGARAN DISIPLIN.

HOW BAGAIMANA CARA YG DITEMPUH DLM MELAKUKANPELANGGARAN DISIPLIN.

:

:

:

:

:

:

PENDEKATAN PENYELESAIAN KASUS PELANGGARAN DISIPLIN

Rumus = 5W + 1H

Page 39: BADAN KEPEGAWAIAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA …

UPAYA ADMINISTRATIFa. Keberatan :

Upaya administratif yang dapat ditempuh PNS yang tidak puas terhadap hukuman disiplin yang

dijatuhkan oleh pejabat yang berwenang menghukum kepada atasan pejabat yang berwenang

menghukum

Hukuman Disiplin yang dapat diajukan keberatan

1. Penundaan KGB selama 1 tahun

2. Penundaan KP selama 1 tahun

b. Banding Administratif

Upaya administratif yang dapat ditempuh PNS yang tidak puas terhadap

hukuman disiplin yang dijatuhkan oleh pejabat yang berwenang menghukum

kepada Badan Pertimbangan Kepegawaian (BAPEK)

Hukuman disiplin yang dapat diajukan banding administratif

Pemberhentian dengan hormat TAPS sbg PNS

Upaya administratif berupa Keberatan dan/atau Banding Administratif diajukan oleh PNS ybs

paling lambat 14 hari terhitung sejak diterimanya keputusan (tanggal yg ditentukan untuk menerima

keputusan sebagaimana diberitahukan dalam surat penyampaian keputusan)

d. Gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara

Terhadap Keputusan Hukdis Pemberhentian Tidak dengan Hormat Mengacu pada ketentuan Peradilan

Tata Usaha Negara (Batas Waktu 90 hari)

Page 40: BADAN KEPEGAWAIAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA …

KETENTUAN LAIN YANG DIATUR PADA PP 53/2010,PERKA BKN NO. 21 TAHUN 2010, DAN PP 11/2017

PNS yang sedang dalam proses pemeriksaan karena diduga melakukan pelanggaran disiplin atau sedang mengajukan upaya administratif tidak dapat disetujui untuk pindah instansi.

PNS ditolak untuk mengundurkan diri ketika sedang dalam proses pemeriksaan pejabat yang berwenang memeriksa, karena diduga melakukan pelanggaran disiplin PNS;

Dengan tidak mengesampingkan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan pidana PNS yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin

Contoh :

Sdr. Sukoco, pangkat Pengatur Tingkat I golongan ruang II/d, diduga telahmelakukan tindak pidana dan dilakukan penahanan sehingga yang bersangkutandiberhentikan sementara dari jabatan negeri. Dalam hal demikian, meskipun yang bersangkutan telah diperiksa oleh pihak yang berwajib atas dugaan tindak pidanayang dilakukan dan diberhentikan sementara dari jabatan negeri, maka atasanIangsung yang bersangkutan wajib melakukan pemeriksaan. Apabila dalampemeriksaan tersebut yang bersangkutan terbukti melakukan pelanggaran disiplin, maka yang bersangkutan dijatuhi hukuman disiplin, tanpa menunggu putusanpengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap.

Page 41: BADAN KEPEGAWAIAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA …

Pasal 259 Peraturan Pemerintah Nomor 11

Tahun 2017 (1) PNS yang telah selesai menjalankan tugas belajar wajib

melapor kepada PPK paling lama 15 (lima belas) hari kerja sejak

berakhirnya masa tugas belajar.

(2) Dalam hal PNS tidak melapor kepada PPK sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), PNS yang bersangkutan diberhentikan

dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dan dikenakan

sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

Page 42: BADAN KEPEGAWAIAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA …

ATURAN PERALIHAN PP 53 TAHUN 2010

1. Hukuman disiplin yg telah dijatuhkan sebelum PP No.53 Thn

2010 dan sedang dijalani, dinyatakan tetap berlaku

2. Keberatan atau banding administratif yg diajukan sebelum PP

No. 53 Thn 2010, diselesaikan sesuai dgn PP No. 53. Thn 1980

3. Apabila terjadi pelanggaran disiplin dan telah dilakukan

pemeriksaan sebelum PP No. 53 Thn 2010, hasil pemeriksaan

tetap berlaku dan proses selanjutnya didasarkan PP No. 53

Thn 2010

4. Apabila terjadi pelanggaran disiplin terhadap PP No. 53 Thn

2010 dan belum dilakukan pemeriksaan, maka penyelesaian

dilakukan berdasarkan PP No. 53 Thn 2010.

Page 43: BADAN KEPEGAWAIAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA …

1. BERKAS TIDAK SESUAI ASPEK PROSEDURAL DAN MATERIL

2. PEMERIKSAAN YANG TIDAK DILAKUKAN OLEH PEJABAT YANG BERWENANG

3. KETIDAKSESUAIAN ANTARA TUDUHAN DENGAN PERBUATAN (DUGAAN KABUR)

4. PEMBUKTIAN YANG LEMAH (ALAT BUKTI TIDAK VALID)

5. TERDAPAT MATA RANTAI PEMBINAAN DISIPLIN PNS YANG PUTUS

6. TERJADI PEMBIARAN/ TIDAK ADA PEMBINAAN DARI LEVEL TERENDAH

7. PERBEDAAN PERSEPSI MENGENAI MEKANISME DAN PROSEDUR PEMBINAAN DISIPLIN PNS ANTARA

KEMENTERIAN DAN UNIT KERJA

8. KURANGNYA SOSIALISASI

KENDALA PEMROSESAN KASUS-KASUS DISIPLIN

Page 44: BADAN KEPEGAWAIAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA …

PERSYARATAN USUL PENETAPAN PENJATUHAN HUKUMAN DISIPLIN

1. USUL DITUJUKAN KEPADA MENTERI SELAKU PPK APABILA HD MENJADIKEWENANGAN MENTERI

2. SURAT PANGGILAN PEMERIKSAAN3. BERITA ACARA PEMERIKSAAN (BAP)4. LAPORAN ATASAN LANGSUNG MENGENAI

KEWENANGAN PENJATUHAN HD (HIERARKI)5. LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN (LHP)/ PERTIMBANGAN HUKUM6. DOKUMEN PEMBUKTIAN / ALAT BUKTI7. KETERANGAN SAKSI (MIN 2 ORANG)8. SK CPNS, PNS, PANGKAT TERAKHIR, SKP 1 THN TERAKHIR, KONVERSI NIP, dan;9. DOKUMEN LAIN YG RELEVAN

NB:

KELENGKAPAN USUL DIPENGARUHI JENIS/SUBSTANSI PERMASALAHAN DISIPLIN

Page 45: BADAN KEPEGAWAIAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA …

1. BERKAS TIDAK SESUAI ASPEK PROSEDURAL DAN MATERIL

2. PEMERIKSAAN YANG TIDAK DILAKUKAN OLEH PEJABAT YANG BERWENANG

3. KETIDAKSESUAIAN ANTARA TUDUHAN DENGAN PERBUATAN (DUGAAN KABUR)

4. PEMBUKTIAN YANG LEMAH (ALAT BUKTI TIDAK VALID)

5. TERDAPAT MATA RANTAI PEMBINAAN DISIPLIN PNS YANG PUTUS

6. TERJADI PEMBIARAN/ TIDAK ADA PEMBINAAN DARI LEVEL TERENDAH

7. PERBEDAAN PERSEPSI MENGENAI MEKANISME DAN PROSEDUR PEMBINAAN DISIPLIN PNS ANTARA

KEMENTERIAN DAN UNIT KERJA

8. KURANGNYA SOSIALISASI

KENDALA PEMROSESAN KASUS-KASUS DISIPLIN

Page 46: BADAN KEPEGAWAIAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA …

PERSYARATAN USUL PENETAPAN PENJATUHAN HUKUMAN DISIPLIN

1. USUL DITUJUKAN KEPADA MENTERI SELAKU PPK APABILA HD MENJADIKEWENANGAN MENTERI

2. SURAT PANGGILAN PEMERIKSAAN3. BERITA ACARA PEMERIKSAAN (BAP)4. LAPORAN ATASAN LANGSUNG MENGENAI

KEWENANGAN PENJATUHAN HD (HIERARKI)5. LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN (LHP)/ PERTIMBANGAN HUKUM6. DOKUMEN PEMBUKTIAN / ALAT BUKTI7. KETERANGAN SAKSI (MIN 2 ORANG)8. SK CPNS, PNS, PANGKAT TERAKHIR, SKP 1 THN TERAKHIR, KONVERSI NIP, dan;9. DOKUMEN LAIN YG RELEVAN

NB:

KELENGKAPAN USUL DIPENGARUHI JENIS/SUBSTANSI PERMASALAHAN DISIPLIN

Page 47: BADAN KEPEGAWAIAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA …

TERIMA KASIH DAN SELAMAT BERDISKUSI