Upload
vanthuan
View
229
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
(LAKIP)
PUSAT PENGKAJIAN INDUSTRI HIJAU DAN LINGKUNGAN HIDUP
TAHUN ANGGARAN 2017
Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri
Kementerian Perindustrian
2018
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL .............................. ............................................................ iii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Tugas Pokok dan Fungsi ........................................................... 1
1.2. Peran Strategis Puslitbang Industri Hijau dan
Lingkungan Hidup ..................................................................... 4
1.3. Struktur Organisasi ........................................................... ........ 6
BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1. Rencana Strategis Organisasi ................................................... 8
2.2. Rencana Kinerja ....................................................................... 12
2.3. Rencana Anggaran .................................................................. 13
2.4. Dokumen Penetapan Kinerja .................................................... 13
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Analisis Capaian Kinerja …………………………………...... 14
3.2. Akuntabilitas Keuangan ........................................................... 25
BAB IV. PENUTUP
4.1. Kesimpulan ................................................................................ 30
4.2. Permasalahan dan Kendala ........................................................ 30
4.3. Saran dan Rekomendasi ............................................................. 31
LAMPIRAN
Perjanjian Kinerja
Pengukuran Rencana Aksi
iii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Komposisi Pegawai Pusat Penelitian dan Pengembangan Industri Hijau
dan Lingkungan Hidup .................................................................................. 7
Tabel 2.1 Rencana Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Industri Hijau
dan Lingkungan Hidup .................................................................................. 12
Tabel 2.2 Daftar Program dan Kegiatan Pusat Penelitian dan Pengembangan Industri Hijau
dan Lingkungan Hidup ................................................................................. 13
Tabel 3.1 Capaian Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Industri Hijau
dan Lingkungan Hidup berdasarkan Renstra Puslitbang Industri Hijau
dan Lingkungan Hidup Tahun 2015-2019 ..................................................... 15
Tabel 3.2 Matriks Alur IKU BPPI Sampai Perjanjian Kinerja TA 2017 ....................... 17
Tabel 3.3 Capaian Rencana Aksi Per Triwulan Tahun Anggaran 2017 ....................... 19
Tabel 3.4 Realisasi Keuangan Berdasarkan Renstra TA. 2015-2019 ............................ 25
Tabel 3.5 Realisasi Keuangan Berdasarkan Perjanjian Kinerja TA. 2017..................... 26
Tabel 3.6 Realisasi Anggaran Kegiatan Per Triwulan ................................................... 28
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2017 Puslitbang IHLH 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tugas Pokok dan Fungsi
Pusat Penelitian dan Pengembangan Industri Hijau dan Lingkungan Hidup (Puslitbang
IHLH), merupakan salah satu Pusat yang berada dibawah Badan Penelitian dan
Pengembangan Industri, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Perindustrian
No.107/M-IND/PER/11/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Perindustrian. Adapun yang menjadi Tugas dan Fungsi Pusat Penelitian dan
Pengembangan Industri Hijau dan Lingkungan Hidup adalah sebagai berikut :
1. Tugas
Melaksanakan tugas melaksanakan penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan
program penelitian, pengkajian, dan pengembangan di bidang industri hijau,
lingkungan hidup, manajemen energi dan air.
2. Fungsi
a. penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program serta pelaksanaan,
penelitian, pengkajian dan pengembangan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan
di bidang industri hijau;
b. penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program serta pelaksanaan
penelitian, pengkajian dan pengembangan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan
di bidang lingkungan hidup;
c. penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program serta pelaksanaan
penelitian, pengkajian dan pengembangan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan
di bidang manajemen energi dan air; dan
d. pelaksanaan urusan rencana, program, anggaran, evaluasi dan pelaporan
kinerja, tata usaha dan rumah tangga pusat.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2017 Puslitbang IHLH 2
Pusat Penelitian dan Pengembangan Industri Hijau dan Lingkungan Hidup (Puslitbang
IHLH), terdiri dari:
a. Bidang Industri Hijau mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan
kebijakan teknis, rencana dan program serta pelaksanaan, penelitian, pengkajian
dan pengembangan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang industri hijau.
Dalam melaksanakan tugas Bidang Pengkajian Industri Hijau, menyelenggarakan
fungsi :
1). penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program serta
pelaksanaan, penelitian, pengkajian dan pengembangan, pemantauan,
evaluasi, dan pelaporan di bidang industri hijau; dan
2). Penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program serta
pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pengembangan promosi
dan kerja sama industri hijau.
Bidang Industri Hijau terdiri dari :
1). Subbidang Standardisasi Industri Hijau mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program serta
pelaksanaan, penelitian, pengkajian dan pengembangan, pemantauan,
evaluasi, dan pelaporan standardisasi industri hijau.
2). Subbidang Promosi dan Kerja Sama mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program serta
pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pengembangan promosi
dan kerja sama.
b. Bidang Lingkungan Hidup mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program serta pelaksanaan, penelitian,
pengkajian dan pengembangan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang
lingkungan hidup.
Dalam melaksanakan tugas Bidang Lingkungan Hidup menyelengarakan fungsi :
1). penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, rencana, program,
pelaksanaan penelitian, pengkajian, pengembangan, pemantauan, evaluasi,
dan pelaporan harmonisasi kebijakan lingkungan hidup sektor industri; dan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2017 Puslitbang IHLH 3
2). penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, rencana, program,
pelaksanaan penelitian, pengkajian, pengembangan, pemantauan, evaluasi,
pelaporan pengendalian lingkungan hidup sektor industri.
Bidang Lingkungan Hidup terdiri dari :
1). Subbidang Harmonisasi Kebijakan Lingkungan Hidup mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, rencana, program,
pelaksanaan penelitian, pengkajian, pengembangan, pemantauan, evaluasi,
dan pelaporan harmonisasi lingkungan hidup sektor industri.
2). Subbidang Pengendalian Lingkungan Hidup mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, rencana, program,
pelaksanaan penelitian, pengkajian, pengembangan, pemantauan, evaluasi,
dan pelaporan pengendalian lingkungan hidup sektor industri.
c. Bidang Manajemen Energi dan Air mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program serta pelaksanaan, penelitian,
pengkajian dan pengembangan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang
manajemen energi dan air.
Dalam melaksanakan tugas Bidang Manajemen Energi dan Air, menyelengarakan
fungsi :
1). penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program, serta
pelaksanaan penelitian, pengkajian, pengembangan, pemantauan, evaluasi dan
pelaporan penerapan konservasi dan diversifikasi energi; dan
2). penyiapan bahan penelitian penyusunan kebijakan teknis, rencana dan
program, serta pelaksanaan penelitian, pengkajian, pengembangan,
pemantauan, evaluasi, dan pelaporan penerapan konservasi energi.
Bidang Bidang Manajemen Energi dan Air terdiri dari :
1). Subbidang Konservasi dan Diversifikasi Energi, mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, rencana dan
program, serta pelaksanaan penelitian, pengkajian, pengembangan,
pemantauan, evaluasi dan pelaporan penerapan konservasi dan diversifikasi
energi;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2017 Puslitbang IHLH 4
2). Subbidang Konservasi Air mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program, serta pelaksanaan
penelitian, pengkajian, pengembangan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan
penerapan konservasi air.
d. Subbagian Program dan Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan
rencana, program , anggaran, evaluasi dan pelaporan kinerja, tata usaha dan rumah
tangga pusat.
1.2 Peran Strategis Puslitbang Industri Hijau dan Lingkungan Hidup
Sektor industri merupakan salah satu sektor yang penting dalam pembangunan
nasional. Kontribusi sektor industri sebesar 17,82% terhadap Produk Domestik Bruto
(PDB) nasional pada triwulan III tahun 2016. Selain itu, sektor industri juga
mempunyai kontribusi dalam penumbuhan beberapa sektor pada perekonomian,
khususnya pada perdagangan besar dan eceran serta reparasi mobil dan sepeda motor.
Sehingga, apabila dijumlahkan kontribusi industri pengolahan non-migas bisa
mencapai 30%.
Ada empat sub sektor industri yang memberikan kontribusi paling besar terhadap
pertumbuhan industri non-migas, yakni industri makanan dan minuman sebesar
33,61%, industri barang logam, komputer, barang elektronik, optik, dan peralatan
listrik sebesar 10,68%, industri alat angkutan sebesar 10,35%, serta industri kimia,
farmasi dan obat tradisional sebesar 10,05%.
Dari sisi ekspor, tercatat periode Januari – November 2016, industri pengolahan non-
migas memberikan kontribusi sebesar USD 99,65 Miliar atau 76,3% terhadap ekspor
nasional yang mencapai USD 130,65 Miliar. Menurut Airlangga, kontribusi ini lebih
besar jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya, yakni
sebesar 72,18%. Selanjutnya, nilai impor industri pengolahan non-migas sebesar USD
97, 98 Miliar pada Januari – November 2016, terdapat surplus neraca perdagangan
sektor industri sebesar USD 1,67 Miliar.
Hingga saat ini investasi sektor industri masih menjadi motor penggerak pertumbuhan
sektor industri. Pada Januari – September 2016, investasi Penanaman Modal Dalam
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2017 Puslitbang IHLH 5
Negeri (PMDN) sektor industri mencapai Rp 75,41 Triliun atau naik 19,6%
dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sedangkan investasi Penanaman Modal
Asing (PMA) sektor industri mencapai USD 13,09 miliar atau naik 53,6%
dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Untuk jumlah tenaga kerja yang bergerak di sektor industri, mengalami peningkatan
hingga Agustus 2016 sebesar 15,54 juta orang atau naik 1,87% dibandingkan periode
yang sama pada tahun sebelumnya.
Dilain hal sejak diberlakukannya ”Free Trade Agreement” (FTA) terjadi penurunan
bea masuk melalui kerjasama bilateral, regional, dan global yang menyebabkan lebih
dari 70% tarif pos produk industri nasional saat ini dalam kisaran 0-5%, sehingga
hambatan tarif tersebut sudah tidak dapat digunakan lagi sebagai instrumen untuk
perlindungan produk dalam negeri. Disisi lain, negara-negara yang mengikuti FTA
saat ini sudah siap menerapkan hambatan non-tarif yang berkaitan dengan isu
lingkungan seperti penerapan standardisasi proses produksi dan produk yang ramah
lingkungan (“eco product”), “Renewal Energy Directive” (RED) serta “Registration,
Evaluation, Authorization, and Restriction of Chemical” (REACH) dan hambatan
lainnya.
Meningkatnya permintaan konsumen, khususnya di negara-negara maju, terhadap
”eco product” juga perlu diantisipasi. Mengingat 80% pasar ekspor kita adalah negara
maju, maka apabila kita tidak mampu memenuhi kriteria produk yang diinginkan
konsumen tersebut, produk industri nasional tidak akan mampu bersaing di pasar
global. Kedepannya, persaingan di sektor industri salah satu ”selling point” nya adalah
”environment”, ”eco” atau ”green industry”, dimana industri yang akan datang selalu
menjual ”green business” sebagai salah satu keunggulannya. Selain harganya yang
kompetitif, “eco product” juga menawarkan kelebihan-kelebihan yang lain kepada
konsumen seperti segi kesehatan lebih terjamin, kepuasan dalam pemakaian produk,
serta ramah lingkungan.
Langkah penting untuk menjawab semua tantangan diatas yang harus dilakukan
adalah mengembangkan industri hijau (”green industry”) yaitu industri yang dalam
proses produksinya mengutamakan upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber
daya secara berkelanjutan sehingga mampu menyelaraskan pembangunan industri
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2017 Puslitbang IHLH 6
dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberi manfaat bagi
masyarakat, oleh karena itu peran Pusat Pengkajian Industri Hijau dan Lingkungan
Hidup sangat penting untuk pengembangan industri hijau.
Dengan fenomena capaian tersebut, dilain pihak kondisi sumber daya alam terutama
SDA yang tidak terbarukan semakin terbatas, krisis energi dan menurunnya daya
dukung lingkungan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka tuntutan untuk
mendukung beralihnya sektor industri nasional dari Business as Usual (BAU) menjadi
industri yang berwawasan lingkungan telah menjadi isu penting dan mutlak untuk
segera dilaksanakan guna tercapainya efisiensi produksi serta menghasilkan produk
yang ramah lingkungan, yaitu melalui pengembangan industri hijau.
Industri Hijau saat ini telah menjadi icon yang harus dipahami dan dilaksanakan
industri nasional. Industri Hijau dapat didefinisikan sebagai industri yang dalam
proses produksinya mengutamakan upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber
daya secara berkelanjutan sehingga mampu menyelaraskan pembangunan industri
dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberi manfaat bagi
masyarakat. Secara umum Industri Hijau memiliki karakteristik sebagai berikut :
menggunakan bahan kimia yang ramah lingkungan menerapkan Reduce, Reuse,
Recycle dan Recovery pada proses produksi; menggunakan intensitas energi yang
rendah, menggunakan intensitas air yang rendah, menggunakan SDM yang kompeten,
melakukan minimisasi limbah dan, menggunakan teknologi rendah karbon.
Terkait hal tersebut, saat ini Kementerian Perindustrian melalui Puslitbang Industri
Hijau dan Lingkungan Hidup sedang berupaya mengembangkan industri hijau dengan
program dan kegiatan-kegiatannya. Salah satu bentuk keseriusan tersebut adalah
dengan menetapkan industri hijau sebagai salah satu tujuan pembangunan industri
sebagaimana telah tercantum dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Perindustrian.
1.3 Struktur Organisasi
Jumlah pegawai Pusat Penelitian dan Pengembangan Industri Hijau dan Lingkungan
Hidup hingga akhir Desember 2017 ada 28 orang dengan komposisi seperti pada tabel
berikut ini :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2017 Puslitbang IHLH 7
Tabel 1.1. Komposisi Pegawai Pusat Penelitian dan Pengembangan Industri Hijau
dan Lingkungan Hidup hingga akhir Desember 2017
No.
Uraian
Posisi
Akhir
Desember
2016
Kurang
Tambah
Posisi
Akhir
Desember
2017
1. Menurut Jabatan:
a. Struktural
Eselon II
Eselon III
Eselon IV
b. Fungsional
c. Staf / Fungsional Umum
1
2
7
0
18
-
1
-
-
-
-
1
-
-
-
1
3
7
0
12
Jumlah 28 1 2 23
2. Menurut Golongan:
Golongan IV
Golongan III
Golongan II
Golongan I
4
22
1
1
-
1
1
-
2
-
-
-
5
18
0
0
Jumlah 28 2 2 23
3. Menurut Pendidikan:
S3
S2
S1
Sarmud/D3
SLTA
SLTP
SD
1
10
12
2
2
1
0
-
1
2
-
-
-
-
1
2
-
-
-
-
-
1
9
9
2
1
1
-
Jumlah 28 3 3 23
4. Menurut Usia:
>50 – 60 Tahun
>40 – 50 Tahun
>30 – 40 Tahun
>20 – 30 Tahun
10
6
6
6
-
1
1
1
1
1
1
-
10
6
4
3
Jumlah 28 3 3 23
5 Menurut Jenis Kelamin
Laki-laki 10 1 1 9
Perempuan 18 - - 14
Jumlah 28 1 1 23
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2017 Puslitbang IHLH 8
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1. Rencana Strategis Organisasi
1. Visi dan Misi Organisasi
a. Visi :
Menjadi lembaga penyedia rumusan kebijakan dalam mewujudkan pembangunan
dan pengembangan industri hijau.
b. Misi:
Mendorong pengembangan industri yang berwawasan lingkungan dan
berkelanjutan;
Merumuskan kebijakan pengembangan industri hijau;
Mengembangkan industri hijau.
2. Tujuan dan Sasaran
a. Tujuan
Mewujudkan Pengembangan Industri yang Berwawasan Lingkungan dan
Berkelanjutan
b. Sasaran :
Tersedianya rumusan kebijakan pengembangan industri hijau dengan indikator
rekomendasi kebijakan;
Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) melalui konservasi energi, efisiensi
sumber daya alam, dan pencegahan pencemaran lingkungan hidup.
3. Kondisi yang diharapkan
Meningkatnya jumlah dan kualitas perusahaan industri yang menerapkan prinsip –
prinsip industri hijau.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2017 Puslitbang IHLH 9
4. Arah Kebijakan
Berdasarkan visi dan misi yang telah digariskan serta tujuan dan sasaran maka arah
kebijakan Pusat Pengkajian Industri Hijau dan Lingkungan Hidup (PPIHLH) adalah:
a. Peningkatan fasilitasi pengembangan industri hijau;
b. Peningkatan pemanfaatan sumber daya alam lokal.
5. Strategi
Dalam rangka mencapai sasaran dan tujuan bagi setiap nilai maka strategi organisasi
yang akan dilaksanakan adalah:
a. Mendorong penerapan industri bersih;
b. Mendorong pengurangan/minimisasi limbah;
c. Mendorong pengembangan eco-product dengan membuat kemasan, disain, dll.
yang mengarah kepada ramah lingkungan.
6. Program
Program yang akan dilakukan adalah program Pengkajian Industri Hijau dan
Lingkungan Hidup dengan indikator pencapaian:
a. Rekomendasi kebijakan industri hijau;
b. Rekomendasi pedoman konservasi dan diversifikasi energi sektor industri;
c. Rekomendasi pedoman pencegahan dan pengendalian pencemaran lingkungan
sektor industri.
Untuk mewujudkan hal tersebut maka program yang akan dilaksanakan adalah:
a. Perumusan kebijakan industri hijau;
b. Penyusunan pedoman konservasi dan diversifikasi energi;
c. Pencegahan dan pengendalian pencemaran lingkungan;
d. Penyusunan pedoman pemanfaatan sumber daya alam lokal;
e. Penyusunan program koordinasi dan partisipasi perundingan internasional.
Terlampir dalam Tabel Rencana Strategis PPIHLH Tahun 2015.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2017 Puslitbang IHLH 10
7. Rencana Tahun 2017
Rencana Strategis tahun 2017 tentunya mengarah pada rencana strategis organisasi;
hanya dalam penyusunan program lain kegiatan tahun 2017 perlu memperhatikan
beberapa hal :
a. Perubahan lingkungan strategis, yaitu meliputi:
1) Perubahan Iklim
2) Globalisasi dan Perdagangan Bebas
3) Kelangkaan dan Kenaikan Harga Energi
4) Kebijakan Pembangunan
5) Gejolak Ekonomi
6) Pelestarian Sumber Daya Alam (SDA)
7) Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
8) Otonomi Daerah
b. Kondisi saat ini:
1) Belum adanya baseline konsumsi energi dan emisi CO2 di masing-masing
sektor industri;
2) Masih banyak industri yang boros bahan baku/penolong dan energi;
3) Masih adanya industri yang belum memenuhi tentang Baku Mutu Lingkungan
(BML) cair, padat, gas yang ditetapkan pemerintah;
4) Masih banyak industri yang belum mengoperasikan Instalasi Pengolahan Air
Limbah (IPAL) dengan baik;
5) Penerapan sistem manajemen lingkungan di industri masih sangat kurang.
c. Tantangan dan Peluang;
1) Tantangan
Penurunan kualitas lingkungan
Keterbatasan modal investasi
Keterbatasan penguasaan & pemanfaatan IPTEK
Keterbatasan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) daerah
Komitmen lingkungan global
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2017 Puslitbang IHLH 11
2) Peluang
Berkurangnya masalah pencemaran lingkungan
Produk ramah lingkungan semakin diminati pasar
Banyak bantuan luar negeri yang dapat dimanfaatkan
Insentif investasi masih dapat dilakukan
Program dan kegiatan Pusat Pengkajian Industri Hijau dan Lingkungan Hidup tahun
2017 adalah sebagai berikut:
a. Kebijakan Penurunan Emisi Grk
1). Implementasi Konservasi Energi Dan Diversifikasi Energi Sektor Industri.
2). Sosialisasi Dan Monitoring Profil Emisi GRK Sektor Industri.
3). Penyusunan Pedoman Daur Ulang Limbah Plastik Sektor Industri.
4). Pengendalian Pencemaran Lingkungan Di Sektor Industri.
5). Penyusunan Nationally Appropriate Mitigation Actions (namas) Dalam
Rangka Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Di Sektor Industri.
b. Infrastruktur Industri Hijau
1). Standardisasi Industri Hijau.
2). Bantuan Sertifikasi Industri Hijau.
3). Penyusunan Rencana Aksi Nasional (ran) Dalam Rangka Penerapan Konvensi
Minamata Di Sektor Industri.
4). Penyusunan Pedoman Konservasi Air Di Sektor Industri.
c. Kerjasama Dan Sosialisasi Penerapan Industri Hijau
1). Forum Koordinasi Nasional Dan Internasional Dalam Rangka Pengembangan
Industri Hijau.
2). Penyusunan Program Dan Rencana Kerja.
d. Layanan Perkantoran
1). Operasional Dan Pemeliharaan Kantor.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2017 Puslitbang IHLH 12
2.2. Rencana Kinerja Tahun 2017
Sebagai tindaklanjut dan penjabaran dari Rencana Strategis (Renstra) tahun 2015-2019,
Rencana Kinerja (Renkin) Pusat Penelitian dan Pengembangan Industri Hijau dan
Lingkungan Hidup Tahun Anggaran 2017 ini adalah seperti dalam tabel berikut ini :
Tabel 2.1. Rencana Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan
Industri Hijau dan Lingkungan Hidup Tahun 2017
RENCANA KINERJA
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI HIJAU DAN
LINGKUNGAN HIDUP
TAHUN 2017
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
1
Tersedianya
Kebijakan Industri
Hijau
Implementasi Konservasi Energi dan
Diversifikasi Energi Sektor 2 Pedoman
Sosialisasi dan Monitoring Profil Emisi
GRK Sektor Industri 25 Orang
Penyusunan Pedoman Daur Ulang
Limbah Plastik Sektor Industri 1 Dokumen
Pengendalian Pencemaran Lingkungan
di Sektor Industri 60 Orang
Penyusunan Nationally Appropriate
Mitigation Actions (NAMAs) dalam
rangka penurunan emisi gas rumah kaca
di sektor industri
1 Dokumen
2
Tersedianya
Infrastruktur Industri
Hijau
Standardisasi Industri Hijau 3 RSIH
Bantuan Sertifikasi Industri Hijau
8 Perusahaan
Industri
Tersertifikasi
Penyusunan Rencana Aksi Nasional
(RAN) dalam rangka penerapan
Konvensi Minamata di Sektor Industri
1 Dokumen
Penyusunan Pedoman Konservasi Air di
Sektor Industri 1 Dokumen
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2017 Puslitbang IHLH 13
2.3. Rencana Anggaran
Untuk mendukung pencapaian kinerja, telah dianggarkan sejumlah dana untuk program
dan kegiatan baik yang prioritas maupun pendukung seperti tertera pada tabel berikut
ini :
Tabel 2.2. Program dan Kegiatan IHLH Tahun Anggaran 2017
No. Program/Kegiatan Pagu
1 2 3
a Kebijakan Penurunan Emisi GRK
1. Implementasi Konservasi Energi dan Diversifikasi Energi Sektor
Industri 722.000.000
2. Sosialisasi dan Monitoring Profil Emisi GRK Sektor Industri 447.045.000
3. Penyusunan Pedoman Daur Ulang Limbah Plastik Sektor Industri 288.190.000
4. Pengendalian Pencemaran Lingkungan di Sektor Industri 347.031.000
5. Penyusunan Nationally Appropriate Mitigation Actions (NAMAs)
Dalam Rangka Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca di Sektor Industri 544.292.000
b Infrastruktur Industri Hijau
1. Standardisasi Industri Hijau 972.265.000
2. Bantuan Sertifikasi Industri Hijau 795.292.000
3. Penyusunan Rencana Aksi Nasional (RAN) Dalam Rangka Penerapan
Konvensi Minamata di Sektor Industri 458.578.000
4. Penyusunan Pedoman Konservasi Air di Sektor Industri 451.046.000
c Kerjasama dan Sosialisasi Penerapan Industri Hijau
1. Forum Koordinasi Nasional dan Internasional Dalam Rangka
Pengembangan Industri Hijau 150.000.000
2. Penyusunan Program dan Rencana Kerja 289.122.000
d Layanan Perkantoran
1. Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran 421.930.000
2.4. Dokumen Penetapan Kinerja
Dokumen ini merupakan janji pimpinan unit kerja/ satuan kerja (Eselon II) sebagai
penerima amanah kepada atasan langsung (Eselon I) untuk mewujudkan suatu target
kinerja tertentu.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2017 Puslitbang IHLH 14
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Analisis Capaian Kinerja
Dalam mencapai visi dan misinya, Pusat Pengkajian Industri Hijau dan Lingkungan
Hidup (PPIHLH) melaksanakan kegiatan berdasarkan pada Rencana Strategis
(Renstra) BPPI Tahun 2015-2019 dan Renstra PPIHLH yang setiap awal Tahun
Anggaran ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja (Tapkin) meliputi 3 (tiga)
Sasaran Strategis untuk melaksanakan kinerjanya, yaitu:
1. Tersedianya Kebijakan Penurunan Emisi GRK;
2. Tersedianya Infrastruktur Industri Hijau;
Capaian kinerja kegiatan PPIHLH selama kurun waktu 2015-2019 mengacu pada
Renstra.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2017 Puslitbang IHLH 15
Tabel 3.1. Capaian Kinerja Pusat Pengkajian Industri Hijau dan
Lingkungan Hidup Berdasarkan Renstra Puslitbang IHLH
Tahun 2015 – 2019
Sasaran Kegiatan
(output)/Indikator
2015 2016 2017 2
0
1
8
2
0
1
9
Target
Renstra Target Realisasi %
Target
Renstra Target Realisasi %
Target
Renstra Target Realisasi %
Tersedianya Kebijakan Industri Hijau
-
Pedoman/ Road
Map
Implementasi
Konservasi dan
Diversifikasi
Energi di Sektor
Industri
2 Pedoman 2 Pedoman 2 Pedoman 100 10
Kebijakan
10
Kebijakan
4
Kebijakan 100 2 Pedoman 2 Pedoman 2 Pedoman 100
-
Sistem
Informasi
Monitoring
Emisi GRK
yang
dikembangkan
dan
diintegrasikan
dengan SIINAS
160 Orang 160 Orang 160 Orang 100 75 SDM 75 SDM 69 SDM 100 1 Sistem 1 Sistem 1 Sistem 100
-
Penyusunan
Pedoman Daur
Ulang Limbah
Plastik Sektor
Industri
- - - - - - - - 1
Dokumen
1
Dokumen
1
Dokumen 100
-
Jumlah SDM
Terlatih Dalam
Pengelolaan
Limbah Industri
- - - - 100 SDM 100 SDM 60 SDM 100 60 Orang 60 Orang 60 Orang 100
-
Penyusunan
Nationally
Appropriate
Mitigation
Actions
(NAMAs)
dalam rangka
penurunan
emisi gas rumah
kaca di Sektor
industri
- - - - - - - - 1
Dokumen
1
Dokumen
1
Dokumen 100
Tersedianya Infrastruktur Industri Hijau
-
Jumlah
rancangan
Standar Industri
Hijau dan
Finalisasi
Standar Industri
Hijau
2 Standar 2 Standar 2 Standar 100 3 Standar 3 Standar 2 Standar 100 3 RSIH 3 RSIH 3 RSIH 100
-
Jumlah
Perusahaan /
Industri yang
tersertifikasi
Standar Industri
Hijau
85 Industri 85 Industri 102
Industri 100
100 Perush
Ind.
Terferifika
si
100 Perush
Ind.
Terferifika
si
100 Perush
Ind.
Terferifika
si
100
8 Perush
Ind.
terferifikas
i
8 Perush
Ind.
terferifikas
i
8 Perush
Ind.
terferifikas
i
100
-
Penyusunan
Rencana Aksi
Nasional
(RAN) dalam
Rangka
Penerapan
Konvensi
Minamata Di
Sektor Industri
1 Pedoman 1 Pedoman 1 Pedoman 100 - - - - 1
Dokumen
1
Dokumen
1
Dokumen 100
-
Penyusunan
Pedoman
Teknis
Konservasi Air
di Sektor
Industri
- - - - 1 Kajian 1 Kajian 1 Kajian 100 1
Dokumen
1
Dokumen
1
Dokumen 100
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2017 Puslitbang IHLH 16
Pada umumnya Target tahun berjalan sesuai dengan target yang ada pada renstra, terdapat
indikator yang telah mencapai target dari masing-masing sasaran strategis yaitu sebagai
berikut:
1. Sasaran Strategis 1 (Tersedianya Kebijakan Penurunan Emisi GRK) dengan indikator :
1) Tersusunnya 2 Pedoman/ Road Map Implementasi Konservasi dan Diversifikasi
Energi di Sektor Industri.
2) Tersedianya 1 Sistem Informasi Monitoring Emisi GRK yang dikembangkan dan
diintegrasikan dengan SIINAS
3) Tersusunnya 1 Pedoman Daur Ulang Limbah Plastik.
4) Jumlah SDM Terlatih Dalam Pengelolaan Limbah Industri.
5) Tersusunnya Nationally Appropriate Mitigation Actions (NAMAs) Dalam Rangka
Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca di Sektor Industri.
2. Sasaran Strategis 2 (Tersedianya Infrastruktur Industri Hijau), dengan indikator :
1) Jumlah rancangan Standar Industri Hijau dan Finalisasi Standar Industri Hijau.
2) Jumlah Perusahaan /Industri yang tersertifikasi Standar Industri Hijau.
3) Tersusunnya Rencana Aksi Nasional Dalam Rangka Penerapan Konvensi Minamata Di
Sektor Industri.
4) Tersusunnya Pedoman Teknis Konservasi Air di Sektor Industri.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2017 Puslitbang IHLH 17
Tabel 3.2. Matriks Alur IKU BPPI Sampai Perjanjian Kinerja TA.2017
Berdasarkan Renstra Kementerian Perindustrian (Permenperin No. 31.1/M-IND/PER/3/2015)
IKU dalam Renstra Kementerian IKU berdasarkan Renstra
BPPI
Perjanjian Kinerja BPPI IKK RENSTRA PUSLITBANG
IHLH
PERJANJIAN KINERJA BALAI
TA 2017
Realisasi
Sasaran
Strategis (SS)
Indikator
Kinerja Sasaran
Strategis (IKKS)
Sasaran
Strategis (SS)
IKKS Sasaran Strategis
(SS)
IKU Sasaran Kegiatan Indikator
Kinerja
Sasaran Kegiatan Indikator
Kinerja
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Meningkatnya
Industri yang
Menerapkan
Prinsip-Prinsip
Industri Hijau
Pertumbuhan
Industri yang
Menerapkan
Konservasi Energi
Prinsip-Prinsip
Industri Hijau
Meningkatnya Industri yang
Menerapkan Industri Hijau
Meningkatnya Industri yang
Menerapkan Industri Hijau
Tersedianya Kebijakan Penurunan
Emisi
GRK
Industri
Manufaktur yang
memenuhi standar
industri hijau
0,50% Industri
Manufaktur yang
memenuhi standar
industri hijau
0,50% Pedoman / Road Map
Implementasi
Konservasi dan
Disversifikasi Energi di
Sektor Industri
2 Pedoman Pedoman / Road Map
Implementasi
Konservasi dan
Disversifikasi Energi di
Sektor Industri
2 Pedoman 2 Pedoman
Penetapan Standar
Industri Hijau
(SIH)
16,00% Penetapan Standar
Industri Hijau
(SIH)
16,00% Sistem Informasi
Monitoring Emisi GRK
yang dikembangkan
dan diintegrasikan
dengan SIINAS
1 Sistem Sistem Informasi
Monitoring Emisi GRK
yang dikembangkan
dan diintegrasikan
dengan SIINAS
1 Sistem 1 Sistem
Pertumbuhan
Kebijakan dan
Infrastruktur
Industri Hijau
Penyusunan Pedoman
Daur Ulang Limbah
Plastik Sektor Industri
1
Dokumen
Penyusunan Pedoman
Daur Ulang Limbah
Plastik Sektor Industri
1 Dokumen 1
Dokumen
Jumlah SDM Terlatih
Dalam Pengelolaan
Limbah Industri
60 Orang Jumlah SDM Terlatih
Dalam Pengelolaan
Limbah Industri
60 Orang 60 Orang
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2017 Puslitbang IHLH 18
Penyusunan Nationally
Appropriate Mitigation
Actions (NAMAs)
dalam Rangka
Penurunan Emisi Gas
Rumah Kaca di Sektor
Industri
1
Dokumen
Penyusunan Nationally
Appropriate Mitigation
Actions (NAMAs)
dalam Rangka
Penurunan Emisi Gas
Rumah Kaca di Sektor
Industri
1 Dokumen 1
Dokumen
Tersedianya Infrastruktur Industri
Hijau
Tersedianya Infrastruktur Industri
Hijau
Jumlah rancangan
Standar Industri Hijau
dan Finalisasi Standar
Industri Hijau
3 RSIH Jumlah rancangan
Standar Industri Hijau
dan Finalisasi Standar
Industri Hijau
3 RSIH 5 RSIH
Jumlah Perusahaan
/Industri yang
tersertifikasi Standar
Industri Hijau
8
Perusahaan
Ind.
Tersertifik
asi
Jumlah Perusahaan
/Industri yang
tersertifikasi Standar
Industri Hijau
8
Perusahaan
Ind.
Tersertifikas
i
5
Perusahaan
Ind.
Tersertifik
asi
Penyusunan Rencana
Aksi Nasional (RAN)
dalam Rangka
Penerapan Konvensi
Minamata di Sektor
Industri
1
Dokumen
Penyusunan Rencana
Aksi Nasional (RAN)
dalam Rangka
Penerapan Konvensi
Minamata di Sektor
Industri
1 Dokumen 1
Dokumen
Penyusunan Pedoman
Konservasi Air di
Sektor Industri
1
Dokumen
Penyusunan Pedoman
Konservasi Air di
Sektor Industri
1 Dokumen 1
Dokumen
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2017 Puslitbang IHLH 19
Tabel 3.3. Capaian Rencana Aksi Per Triwulan Tahun Anggaran 2017
No Sasaran
Strategis
Indikator
Kinerja Target Capaian
Pagu
Indikator
Kinerja
(000)
Triwulan I (%) Triwulan II (%) Triwulan III (%) Triwulan IV (%)
Keu Fisik Keu Fisik Keu Fisik Keu Fisik
S R S R S R S R S R S R S R S R
0 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Perspektif Pemangku Kepentingan/ Stakeholder
1 Tersedianya
Kebijakan
Penurunan Emisi GRK
Pedoman/ Road
Map
Implementasi Konservasi dan
Diversifikasi
Energi di Sektor Industri
2 Pedoman 2 Pedoman 390.300 10,14 11,39 10 10 45,63 26,35 45 45 85 70,40 80 80 100 99,76 100 100
S Sistem
Informasi
Monitoring Emisi GRK
yang dikembangkan
dan
diintegrasikan dengan SIINAS
1 Sistem 1 Sistem 795.580 5,06 6,77 5 5 30,34 20,40 30 10 80 58,61 60 60 100 91,10 100 100
Penyusunan
Pedoman Daur
Ulang Limbah Plastik Sektor
Industri
1 Dokumen 1 Dokumen 372.770 3 10,84 10 0 10 25,24 30 30 65 72,46 75 75 100 95,74 100 100
Jumlah SDM
Terlatih Dalam
Pengelolaan Limbah Industri
60 Orang 60 Orang 355.332 3 14,00 10 0 10 31,21 30 35 63,07 73,91 75 75 100 95,43 100 100
Penyusunan
Nationally Appropriate
Mitigation
Actions (NAMAs)
dalam rangka
penurunan emisi gas rumah
kaca di Sektor
industri
1 Dokumen 1 Dokumen 451.701 29,12 8,72 29 6 48,75 21,70 48 29 89,75 66,51 83 61 100 96,63 100 100
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2017 Puslitbang IHLH 20
No Sasaran
Strategis
Indikator
Kinerja Target Capaian
Pagu
Indikator
Kinerja
(000)
Triwulan I (%) Triwulan II (%) Triwulan III (%) Triwulan IV (%)
Keu Fisik Keu Fisik Keu Fisik Keu Fisik
S R S R S R S R S R S R S R S R
0 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Perspektif Pemangku Kepentingan/ Stakeholder
2 Tersedianya
Infrastruktur Industri Hijau
Jumlah
rancangan Standar Industri
Hijau dan
Finalisasi Standar Industri
Hijau
3 RSIH 3 RSIH 1.130.780 0 2,56 20 2 41,71 27,04 50 56 96,63 93,04 98 96 98,51 99,07 100 100
Jumlah Perusahaan /
Industri yang
tersertifikasi Standar Industri
Hijau
25 Orang 25 Orang 481.506 10 4,72 10 5 40 11,78 46 15 77,43 50,79 74 61 100 99,28 100 100
Penyusunan Rencana Aksi
Nasional (RAN)
dalam Rangka Penerapan
Konvensi
Minamata Di Sektor Industri
1 Dokumen 1 Dokumen 157.150 16,95 9,24 16 5 40,03 22,39 40 16 69,77 63,28 65 65 100 96,27 100 100
Penyusunan
Pedoman
Teknis Konservasi Air
di Sektor
Industri
1 Dokumen 1 Dokumen 179.500 5,02 2,05 5 2 30,13 13,41 30 30 72,70 61,50 60 60 100 90,94 100 100
Ket: S = Sasaran
R = Realisasi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2017 Puslitbang IHLH 21
Dari Tabel diatas dapat kita lihat pada umumnya, indikator kinerja telah mencapai target
yang ditetapkan.
Adapun, penjelasan hasil capaian kinerja yang telah dilaksanakan dari masing-masing
Sasaran Strategis tersebut adalah sebagai berikut :
1. Sasaran Kegiatan I : Tersedianya Kebijakan Penurunan Emisi GRK
Sasaran Kegiatan I terdiri dari Indikator Kinerja :
a Jumlah Pedoman / Road Map Implementasi Konservasi dan Diversifikasi
Energi di Sektor Industri
Pelaksanaan.Realisasi fisik dari indikator kinerja ini 100%, dengan realisasi
kegiatan : FGD Pengolahan dan Analisi Data Sub Sektor Industri, Workshop,
Finalisasi Laporan Akhir dan Evaluasi Pelaksanaan.
Realisasi kegiatan ini telah mencapai target.
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
CAPAIAN
Pedoman / Road Map Implementasi
Konservasi dan Diversifikasi Energi
di Sektor Industri
2 Pedoman 2 Pedoman 100%
b Jumlah Sistem Informasi Monitoring Emisi GRK yang dikembangkan dan
diintegrasikan dengan SIINAS
Realisasi fisik dari indikator kinerja ini 100%, dengan realisasi kegiatan : FGD
SIM, Koordinasi, Survey & Monitoring, Penyusunan Laporan.
Realisasi kegiatan ini telah mencapai target.
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
CAPAIAN
Sistem Informasi Monitoring Emisi
GRK yang dikembangkan dan
diintegrasikan dengan SIINAS
1 Sistem 1 Sistem 100%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2017 Puslitbang IHLH 22
c Jumlah Penyusunan Pedoman Daur Ulang Limbah Plastik Sektor Industri
Realisasi fisik dari indikator kinerja ini 100%, dengan realisasi kegiatan : FGD,
Penyusunan pedoman, Penyusunan laporan akhir.
Realisasi kegiatan ini telah mencapai target.
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
CAPAIAN
Penyusunan Pedoman Daur Ulang
Limbah Plastik Sektor Industri 1 Dokumen 1 Dokumen 100%
d Jumlah SDM Terlatih Dalam Pengelolaan Limbah Industri
Realisasi fisik dari indikator kinerja ini 100%, dengan realisasi kegiatan :
Pelatihan pengelolaan limbah, Penyusunan laporan akhir.
Realisasi kegiatan ini telah mencapai target.
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
CAPAIAN
SDM Terlatih Dalam Pengelolaan
Limbah Industri 60 Orang 60 Orang 100%
e Jumlah Penyusunan Nationally Appropriate Mitigation Actions (NAMAs)
dalam rangka penurunan emisi gas rumah kaca di Sektor industri
Realisasi fisik dari indikator kinerja ini 100%, dengan realisasi kegiatan :
Koordinasi, FGD, Konsinyering.
Realisasi kegiatan ini telah mencapai target.
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
CAPAIAN
Penyusunan Nationally Appropriate
Mitigation Actions (NAMAs) dalam
rangka penurunan emisi gas rumah
kaca di Sektor industri
1 Dokumen 1 Dokumen 100%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2017 Puslitbang IHLH 23
2. Sasaran Kegiatan II : Tersedianya Infrastruktur Industri Hijau
Sasaran Kegiatan II terdiri dari Indikator Kinerja :
1. Jumlah rancangan Standar Industri Hijau dan Finalisasi Standar Industri
Hijau
Realisasi fisik dari indikator kinerja ini 100%, dengan realisasi kegiatan : Pra
Konsensus dan Evaluasi Rancangan SIH, Konsensus dan Finalisasi Rancangan
Akhir SIH serta Pelaporan.
Realisasi kegiatan ini telah mencapai target.
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
CAPAIAN
Jumlah rancangan Standar Industri
Hijau dan Finalisasi Standar
Industri Hijau
3 RSIH 3 RSIH 100%
2. Jumlah Perusahaan / Industri yang tersertifikasi Standar Industri Hijau
Realisasi fisik dari indikator kinerja ini 100%, dengan realisasi kegiatan :
Evaluasi Hasil Pelaksanaan Bantuan Sertifikasi Industri Hijau tahap 1,
Penyusunan Rekomendasi dan Tindak Lanjut Sertifikasi Industri Hijau,
Penyusunan Laporan Bantuan Sertifikasi Industri Hijau.
Realisasi kegiatan ini telah mencapai target.
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
CAPAIAN
Jumlah Perusahaan / Industri yang
tersertifikasi Standar Industri Hijau 25 Orang 25 Orang 100%
3. Penyusunan Rencana Aksi Nasional (RAN) dalam Rangka Penerapan
Konvensi Minamata di Sektor Industri
Realisasi fisik dari indikator kinerja ini 100%, dengan realisasi kegiatan :
Koordinasi, FGD, Konsinyering.
Realisasi kegiatan ini telah mencapai target.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2017 Puslitbang IHLH 24
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
CAPAIAN
Penyusunan Rencana Aksi
Nasional (RAN) dalam Rangka
Penerapan Konvensi Minamata di
Sektor Industri
1 Dokumen 1 Dokumen 100%
4. Penyusunan Pedoman Teknis Konservasi Air di Sektor Industri
Realisasi fisik dari indikator kinerja ini 100%, dengan realisasi kegiatan :
Sosialisasi, Penyusunan laporan.
Realisasi kegiatan ini telah mencapai target.
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
CAPAIAN
Penyusunan Pedoman Teknis
Konservasi Air di Sektor Industri 1 Dokumen 1 Dokumen 100%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2017 Puslitbang IHLH 25
3.2. Akuntabilitas Keuangan
Dalam rangka mewujudkan rencana kinerja, pada tahun 2017 telah dianggarkan
pagu sebesar Rp6.069.391.000 (Enam miliyar enam puluh sembilan juta tiga ratus
sembilan puluh satu ribu rupiah), dengan rincian realisasi anggaran sebagai berikut :
1. Hasil Yang Telah Dicapai
Realisasi berdasarkan Renstra TA. 2015-2017 merupakan sebagai berikut :
Tabel 3.4. Realisasi Keuangan Berdasarkan Renstra TA. 2015-2017
Sasaran Kegiatan
(output)/Indikator
2015 2016 2017
2018 2019 Target
Renstra Target Realisasi %
Target
Renstra Target Realisasi %
Target
Renstra Target Realisasi %
Tersedianya Kebijakan Industri Hijau
-
Pedoman/
Road Map
Implementasi
Konservasi
dan
Diversifikasi
Energi di
Sektor
Industri
2
Pedoman
2
Pedoman
2
Pedoman 95,21
10
Kebijakan
10
Kebijakan 4 Kebijakan 99,70 2 Pedoman 2 Pedoman 2 Pedoman 99,76
-
SDM yang
terlatih
menggunakan
Sistem
Informasi
Monitoring
Emisi GRK
Sektor
Industri
160
Orang
160
Orang
160
Orang 91,15 75 SDM 75 SDM 69 SDM 97,02 25 Orang 25 Orang 25 Orang 91,1
-
Penyusunan
Pedoman
Daur Ulang
Limbah
Plastik Sektor
Industri
- - - - - - - - 1
Dokumen
1
Dokumen
1
Dokumen 95,74
-
Jumlah SDM
Terlatih
Dalam
Pengelolaan
Limbah
Industri
- - - - 100 SDM 100 SDM 60 SDM 95,31 60 Orang 60 Orang 60 Orang 95,43
-
Penyusunan
Nationally
Appropriate
Mitigation
Actions
(NAMAs)
dalam rangka
penurunan
emisi gas
rumah kaca
di Sektor
industri
- - - - - - - - 1
Dokumen
1
Dokumen
1
Dokumen 96,63
Tersedianya Infrastruktur Industri Hijau
-
Jumlah
rancangan
Standar
Industri Hijau
dan Finalisasi
Standar
Industri Hijau
2
Standar
2
Standar
2
Standar 95,19 3 Standar 3 Standar 2 Standar 96,79 3 RSIH 3 RSIH 3 RSIH 99,07
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2017 Puslitbang IHLH 26
-
Jumlah
Perusahaan /
Industri yang
tersertifikasi
Standar
Industri Hijau
85
Industri
85
Industri
102
Industri 99,47
100 Perush
Ind.
Terferifikasi
100 Perush
Ind.
Terferifikasi
100 Perush
Ind.
Terferifikasi
99,59
8 Perush
Ind.
terferifikasi
8 Perush
Ind.
terferifikasi
8 Perush
Ind.
terferifikasi
99,28
-
Penyusunan
Rencana Aksi
Nasional
(RAN) dalam
Rangka
Penerapan
Konvensi
Minamata Di
Sektor
Industri
1
Pedoman
1
Pedoman
1
Pedoman 94,82 - - - -
1
Dokumen
1
Dokumen
1
Dokumen 96,27
-
Penyusunan
Pedoman
Teknis
Konservasi
Air di Sektor
Industri
- - - - 1 Kajian 1 Kajian 1 Kajian 95,97 1
Dokumen
1
Dokumen
1
Dokumen 90,94
Sedangkan realisasi keuangan berdasarkan indikator Perjanjian Kinerja TA. 2017 adalah
sebagai berikut :
Tabel 3.5. Realisasi Keuangan Berdasarkan Perjanjian Kinerja TA. 2017
No.
Sasaran
Kegiatan
Indikator Kinerja Target Realisasi Komponen/
Subkomponen
Anggaran
Pagu Realisasi %
1
Tersedianya
Kebijakan Penurunan
Emisi GRK
Pedoman/ Road Map
Implementasi Konservasi dan Diversifikasi Energi di
Sektor Industri
2 Pedoman 2 Pedoman
Implementasi
Konservasi Energi Dan Diversifikasi
Energi Sektor Industri
668.528.000 665.046.801 99,76
Sistem Informasi Monitoring Emisi GRK
yang dikembangkan dan
diintegrasikan dengan
SIINAS
1 Sistem 1 Sistem
Sosialisasi Dan Monitoring Profil
Emisi Grk Sektor
Industri
348.312.000 305.922.471 91,10
Penyusunan Pedoman Daur
Ulang Limbah Plastik
Sektor Industri 1 Dokumen 1 Dokumen
Penyusunan Pedoman
Daur Ulang Limbah
Plastik Sektor Industri 261.012.000 249.905.800 95,74
Jumlah SDM Terlatih
Dalam Pengelolaan
Limbah Industri 60 Orang 60 Orang
Pengendalian
Pencemaran
Lingkungan Di Sektor Industri
325.631.000 309.820.848 95,43
Penyusunan Nationally
Appropriate Mitigation Actions (NAMAs) dalam
rangka penurunan emisi
gas rumah kaca di Sektor industri
1 Dokumen 1 Dokumen
Penyusunan
Nationally Appropriate
Mitigation Actions
(namas) Dalam Rangka Penurunan
Emisi Gas Rumah
Kaca Di Sektor Industri
503.732.000 486.755.200 96,63
2
Tersedianya
Infrastruktur
Industri Hijau
Jumlah rancangan Standar
Industri Hijau dan
Finalisasi Standar Industri Hijau
3 RSIH 3 RSIH Standardisasi Industri
Hijau 940.665.000 931.880.891 99,07
Jumlah Perusahaan /
Industri yang tersertifikasi
Standar Industri Hijau 25 Orang 25 Orang
Bantuan Sertifikasi
Industri Hijau 768.962.000 763.400.634 99,28
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2017 Puslitbang IHLH 27
Penyusunan Rencana Aksi
Nasional (RAN) dalam
Rangka Penerapan
Konvensi Minamata Di
Sektor Industri
1 Dokumen 1 Dokumen
Penyusunan Rencana Aksi Nasional (RAN)
Dalam Rangka
Penerapan Konvensi Minamata di Sektor
Industri
406.894.000 391.710.000 96,27
Penyusunan Pedoman
Teknis Konservasi Air di Sektor Industri
1 Dokumen 1 Dokumen
Penyusunan Pedoman
Konservasi Air di
Sektor Industri
366.510.000 333.314.046 90,94
Realisasi keuangan dari tiap Sasaran Kegiatan dan indikator kinerja adalah sebagai berikut :
a. Sasaran Strategi I : Kebijakan Penurunan Emisi GRK
1. Pedoman/ Road Map Implementasi Konservasi dan Diversifikasi Energi di Sektor
Industri dengan capaian realisasi keuangan sebesar 99,76%.
2. Sistem Informasi Monitoring Emisi GRK yang dikembangkan dan diintegrasikan
dengan SIINAS dengan capaian realisasi keuangan sebesar 91,10%.
3. Penyusunan Pedoman Daur Ulang Limbah Plastik Sektor Industri dengan capaian
realisasi keuangan sebesar 95,74%.
4. Jumlah SDM Terlatih Dalam Pengelolaan Limbah Industri dengan capaian realisasi
keuangan sebesar 95,43%.
5. Penyusunan Nationally Appropriate Mitigation Actions (NAMAs) Dalam Rangka
Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca di Sektor Industri capaian realisasi keuangan
sebesar 96,63%.
b. Infrastruktur Industri Hijau pada Triwulan IV :
1. Jumlah rancangan Standar Industri Hijau dan Finalisasi Standar Industri Hijau dengan
capaian realisasi keuangan sebesar 99,07%.
2. Jumlah Perusahaan / Industri yang tersertifikasi Standar Industri Hijau dengan capaian
realisasi keuangan sebesar 99,28.
3. Penyusunan Rencana Aksi Nasional (RAN) Dalam Rangka Penerapan Konvensi
Minamata di Sektor Industri Hijau dengan capaian realisasi keuangan sebesar 96,27%.
4. Penyusunan Pedoman Konservasi Air di Sektor Industri dengan capaian realisasi
keuangan sebesar 90,94%.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2017 Puslitbang IHLH 28
Hasil Yang Telah Dicapai Berdasarkan Realisasi Kegiatan per Triwulan
Tabel 3.6. Realisasi Anggaran Kegiatan Per Triwulan
T R T R T R T R
1.861.002
051
Implementasi Konservasi
Energi Dan Diversifikasi
Energi Sektor Industri
668.528.000 10,1 11,39 45,63 26,35 85 70,4 100 99,76 665.046.801
052
Sosialisasi Dan Monitoring
Profil Emisi Grk Sektor
Industri
348.312.000 5,06 6,77 30,34 20,4 80 58,61 100 91,1 305.922.471
053
Penyusunan Pedoman Daur
Ulang Limbah Plastik
Sektor Industri
261.012.000 3 10,84 10 25,24 65 72,46 100 95,74 249.905.800
054
Pengendalian Pencemaran
Lingkungan Di Sektor
Industri
325.631.000 3 14 10 31,21 63,07 73,91 100 95,43 309.820.848
055
Penyusunan Nationally
Appropriate Mitigation
Actions (namas) Dalam
Rangka Penurunan Emisi
Gas Rumah Kaca Di Sektor
Industri
503.732.000 29,1 8,72 48,75 21,7 89,75 66,51 100 96,63 486.755.200
1.861.003
051 Standardisasi Industri
Hijau940.665.000 0 2,56 41,71 27,04 96,63 93,04 98,51 99,07 931.880.891
054Bantuan Sertifikasi
Industri Hijau768.962.000 10 4,72 40 11,78 77,43 50,79 100 99,28 763.400.634
055
Penyusunan Rencana Aksi
Nasional (ran) Dalam
Rangka Penerapan
Konvensi Minamata Di
Sektor Industri
406.894.000 17 9,24 40,03 22,39 69,77 63,28 100 96,27 391.710.000
056
Penyusunan Pedoman
Konservasi Air Di Sektor
Industri
366.510.000 5,02 2,05 30,13 13,41 72,7 61,5 100 90,94 333.314.046
1.861.005
051
Forum Koordinasi
Nasional Dan
Internasional Dalam
Rangka Pengembangan
Industri Hijau
139.882.000 0 30,34 54 41,75 64,34 93,04 87,81 88,15 123.308.724
052Penyusunan Program Dan
Rencana Kerja299.240.000 0 13,47 34,56 35,95 78,1 64,51 91,14 99,76 298.516.200
1.861.994
002Operasional Dan
Pemeliharaan Kantor428.930.000 0 19,39 39,04 41,78 63,44 78,78 98,67 99,83 427.279.500
REALISASI KEUANGAN KEUANGAN KEUANGAN KEUANGAN
Infrastruktur Industri Hijau
Layanan Perkantoran
Kerjasama Dan Sosialisasi Penerapan Industri Hijau
Kebijakan Penurunan Emisi Grk
REALISASI ANGGARAN PER TRIWULAN
PUSLITBANG INDUSTRI HIJAU DAN LINGKUNGAN HIDUP
TAHUN 2017
KEGIATAN/KOMPONEN/SUB
KOMPONENANGGARAN
TRIWULAN I
(%)
TRIWULAN II
(%)
TRIWULAN III
(%)
TRIWULAN IV
(%)
Ket: T = Target
R = Realisasi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2017 Puslitbang IHLH 29
Dari 12 kegiatan yang ada pada T.A 2017, Total Realisasi / penyerapan keuangan
tertinggi diakhir Tahun Anggaran ada pada kegiatan Operasional Dan Pemeliharaan
Kantor, yaitu 99,83% dari pagu anggaran Rp. 429.930.000,-. Penyerapan tertinggi
kedua ada pada kegiatan Implementasi konservasi energi dan diversifikasi energi sektor
sebesar 99,76% dari pagu anggaran Rp. 668.528.000,-. Penyerapan tertinggi ketiga ada
pada kegiatan Penyusunan Program dan Rencana Kerja, yaitu 99,76% dari pagu
anggaran Rp. 299.240.000,-.
Bila di lihat dari penyerapan per Triwulan, tidak semua kegiatan yang mencapai target
yang ditetapkan untuk setiap triwulan. Hal ini disebabkan ada beberapa kemungkinan,
antara lain :
1. Rencana penarikan yang dibuat kurang memperhitungkan faktor waktu
pemeriksaan berkas pertanggungjawaban administrasi keuangan dan revisi
anggaran;
2. Pengisian ALKI (Aplikasi Laporan Keuangan Internal) oleh para
Koordinator/Pelaksana belum sepenuhnya sesuai dengan hasil yang terlihat di
ALKI intranet, misalnya suatu kegiatan yang secara fisik sudah tercapai 100% pada
ALKI masih 0%.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2017 Puslitbang IHLH 30
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Dari program kegiatan Pusat Penelitian dan Pengembangan Industri Hijau dan
Lingkungan Hidup Tahun Anggaran 2017 secara umum target fisik dan realisasi
keuangan, yaitu 99,76% lebih tinggi 0,55% dari penyerapan anggaran Tahun
2016, yaitu 99,21%. Dari 12 kegiatan telah mencapai target rata-rata yang
ditetapkan, yaitu 95,99%. Meskipun demikian diantaranya masih dibawah target
realisasi.
2. Untuk beberapa kegiatan seperti Rancangan Standar Industri Hijau pada tahun
anggaran ini penyerapannya lebih tinggi dari Tahun sebelumnya, yaitu 99,07%
disusul oleh Bantuan Sertifikasi Industri Hijau yang di TA 2016 terpuruk dengan
tingkat penyerapannya terendah, sekarang di TA 2017 99,28%.
4. Khusus untuk kegiatan Penghargaan Industri Hijau, kecenderungan keikutsertaan
masyarakat industri dalam penghargaan industri hijau terus meningkat, Hal ini
dapat dilihat dari tahun 2011 jumlah industri yang mengikuti sebanyak 37
perusahaan, tahun 2012 sebanyak 53 perusahaan, tahun 2013 sebanyak 74
perusahaan, pada tahun 2015 sebanyak 112 perusahaan dan pada tahun 2016
sejumlah 142 perusahaan industri.
4.2 Permasalahan dan Kendala
Secara garis besar terdapat beberapa permasalahan dan kendala, antara lain :
a. Kegiatan masih banyak yang dilaksanakan di akhir tahun anggaran;
b. Penyerahan berkas pertanggungjawaban kegiatan yang dilakukan melalui
mekanisme LS dari para pelaksana kegiatan ke BPP dan petugas administrasi
keuangan melalui sistem e-Mon masih ada yang cenderung lama, sehingga
penginputan data terkadang harus di input ulang;
c. Adanya beberapa kali revisi anggaran yang disebabkan faktor eksternal maupun
internal mempengaruhi agenda kegiatan yang telah direncanakan;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2017 Puslitbang IHLH 31
d. Secara umum Pusat Penelitian dan Pengembangan Industri Hijau dan
Lingkungan Hidup telah melaksanakan tugas dan fungsi yang diwujudkan
melalui pencapaian target-target sasaran baik secara fisik maupun keuangan
yang ditetapkan dalam program/kegiatan tahun 2017.
4.3 Saran dan Rekomendasi
a. Perencanaan anggaran hendaknya dibuat dengan lebih teliti dengan
memperhatikan adanya perubahan kebijakan dalam tahun berjalan, jumlah SDM
yang mendukung kegiatan dan pelaksanaan kegiatan dimulai sedini mungkin.
b. Untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan selanjutnya agar mekanisme
administrasi pengusulan penarikan dan pertanggungjawaban keuangan
dikomunikasikan lebih intensif antara pihak-pihak yang berkepentingan.
c. Setiap koordinator pelaksana kegiatan harus mengisi ALKI dengan baik dan
benar, dengan batas akhir pengisian sebelum berakhir masa Triwulan I, II, III
dan IV. Hal ini berguna selain untuk mengingatkan masalah dan mencari jalan
untuk kelancaran kegiatannya, juga bermanfaat bagi Pimpinan dalam
melaporkan akuntabilitas kinerja yang dibuat setiap tahun.
Target
Antara
(%)
Rencana Kegiatan
Target
Antara
(%)
Rencana Kegiatan
Target
Antara
(%)
Rencana Kegiatan
Target
Antara
(%)
Rencana Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pedoman/ Road Map
Implementasi Konservasi
dan Diversifikasi Energi
di Sektor Industri
2 Pedoman 10
Rapat Persiapan TIM
Pokja; Rapat Koordinasi
dengan Stakke Holder;
Survey Awal dan FGD
Penetapan Metode
pelaksanaan
Implementasi di Industri
45
Survey, FGD dan
Koordinasi Penyusunan
Implementasi
pelaksanaan di Industri;
80
Survey, FGD dan
Koordinasi
Penyusunan
Implementasi
pelaksanaan di
Industri
100
FGD Pengolahan
dan Analisi Data
Sub Sektor Industri;
Workshop;
Finalisasi Laporan
Akhir dan Evaluasi
Pelaksanaan
Kegiatan
Sistem Informasi
Monitoring Emisi GRK
yang dikembangkan dan
diintegrasikan dengan
SIINAS
1 Sistem 5
Persiapan kegiatan;
Rapat koordinasi dan
rapat teknis
30FGD SIM, Koordinasi,
Survey & Monitoring 60
FGD SIM,
Koordinasi, Survey
& Monitoring
100
FGD SIM,
Koordinasi, Survey
& Monitoring;
Penyusunan
Laporan
Penyusunan Pedoman
Daur Ulang Limbah
Plastik Sektor Industri
1 Dokumen 10
Penyusunan rencana
kerja; Penyusunan SK
Kelompok Kerja;
Koordinasi dengan pihak
terkait
30
Koordinasi dengan
pihak terkait; Studi
literatur; Pengumpulan
data dan informasi;
Analisis data
70
Studi literatur;
Pengumpulan data
dan informasi;
Analisis data;
Penyusunan draft
pedoman; FGD
100
FGD; Penyusunan
pedoman;
Penyusunan laporan
akhir
Jumlah SDM Terlatih
Dalam Pengelolaan
Limbah Industri
60 Orang 10
Penyusunan rencana
kerja; Penyusunan SK
kelompok kerja;
Koordinasi dengan pihak
terkait
30
Koordinasi dengan
pihak terkait;
Pengumpulan data dan
informasi; Analisis data
70
Penyusunan materi
pelatihan; Pelatihan
pengelolaan limbah
100
Pelatihan
pengelolaan limbah;
Penyusunan laporan
akhir
1
RENCANA AKSI PERJANJIAN KINERJA
TAHUN ANGGARAN 2017
Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
Unit Organisasi: Pusat Penelitian dan Pengembangan Industri Hijau dan Lingkungan Hidup
NoSasaran
KegiatanIndikator Kinerja Target
Rencana Aksi
Triwulan I
Tersedianya
Kebijakan
Penurunan
Emisi GRK
Penyusunan Nationally
Appropriate Mitigation
Actions (NAMAs) dalam
rangka penurunan emisi
gas rumah kaca di Sektor
industri
1 Dokumen 29
Persiapan Kegiatan;
Penetapan Narasumber
dan Penyusunan Bahan;
Konsinyering
48 Koordinasi; FGD 83 Koordinasi; FGD 100
Koordinasi; FGD;
Konsinyering;
Finalisasi
Jumlah rancangan Standar
Industri Hijau dan
Finalisasi Standar Industri
Hijau
3 RSIH 20
Studi Literatur dan
Evaluasi SIH;
Pembentukan Tim
Teknis dan Penunjukkan
Tim
Narasumber/Pembahas;
Persiapan Survey dan
Survey
50
Persiapan Survey dan
Survey; Penyusunan
Rancangan Awal SIH
80
Pra Konsensus dan
Evaluasi Rancangan
SIH; Konsensus dan
Finalisasi Rancangan
Akhir SIH serta
Pelaporan
100
Pra Konsensus dan
Evaluasi Rancangan
SIH; Konsensus dan
Finalisasi
Rancangan Akhir
SIH serta Pelaporan
Jumlah Perusahaan /
Industri yang tersertifikasi
Standar Industri Hijau
25 Orang 10
Persiapan Pelaksanaan
Kegiatan Sertifikasi
Industri Hijau;
Pemilihan & Koordinasi
Penetapan Peserta
Sertiifkasi Industri
Hijau; Pemilihan &
Koordinasi Penetapan
Lembaga Sertifikasi
Industri Hijau
46
Pemilihan & Koordinasi
Penetapan Lembaga
Sertifikasi Industri
Hijau & Survey;
Pelaksanaan Bantuan
Sertifikasi Industri
Hijau
85
Evaluasi Hasil
Pelaksanaan Bantuan
Sertifikasi Industri
Hijau tahap 1;
Pelaksanaan Bantuan
Sertifikasi Industri
Hijau Tahap 1
100
Evaluasi Hasil
Pelaksanaan
Bantuan Sertifikasi
Industri Hijau tahap
1; Penyusunan
Rekomendasi dan
Tindak Lanjut
Sertifikasi Industri
Hijau; Penyusunan
Laporan Bantuan
Sertifikasi Industri
Hijau
Penyusunan Rencana Aksi
Nasional (RAN) dalam
Rangka Penerapan
Konvensi Minamata Di
Sektor Industri
1 Dokumen 16
Persiapan Kegiatan;
Penetapan Narasumber
dan Penyusunan Bahan;
Konsinyering
40 Koordinasi; FGD 65 Koordinasi; FGD 100
Koordinasi; FGD;
Konsinyering;
Finalisasi
Penyusunan Pedoman
Teknis Konservasi Air di
Sektor Industri
1 Dokumen 5
Persiapan Kegiatan;
Pengumpulan Data dan
Informasi; Konsinyering,
Survey & Monitoring
30
FGD Penyusunan
Pedoman, Koordinasi,
Survey & Monitoring
60
FGD Penyusunan
Pedoman, Survey &
Monitoring;
Konsinyering,
100
Sosialisasi;
Penyusunan
Laporan
1
Tersedianya
Infrastruktur
Industri Hijau
2
Tersedianya
Kebijakan
Penurunan
Emisi GRK