Upload
ariev-dietisien-caspian
View
218
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/7/2019 berbicara-b.ind
1/14
B E R B I C A R A
Kelompok
T h e G h i z a
Alpriadi
Dwira Rahima
Normala
Novia P. Usup
Raudah
Departemen Kesehatan R. I
Politeknik Kesehatan DepKes Palangka Raya
Jurusan Gizi
2009
8/7/2019 berbicara-b.ind
2/14
KATA PENGANTAR
Segala puji kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat dan anugerah-Nya kepada kami dapat menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya. Ucapan terimakasih kami tujukan
kepada para dosen yang turut membantu memberikan materi
tambahan demi terselesaikannya makalah ini dengan baik.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan pengetahuan
bagi kita semua. Atas perhatiannya kami mengucapkan terimakasih.
Palangka Raya, Oktober 2009
Penulis
8/7/2019 berbicara-b.ind
3/14
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................... i
DAFTAR ISI .............................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.......................................................................................Latar
Belakang ....................................................................... 1
1.2.......................................................................................Tujuan
....................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Berbicara ........................................................ 3
2.2 Cakupan Berbicara ........................................................... 4
2.3 Hal-hal Berbicara .............................................................. 6
2.4 Melatih Kemampuan Berbicara ......................................... 6
2.4.1 Teknik Berbicara yang Baik ....................................... 7
2.4.2 Teknik Berbicara di Depan Umum ............................. 7
2.4.3 Teknik Berbicara Profesional ...................................... 7
2.4.4 Teknik Membuka dan Menutup
Pembicaraan ................................................................ 8
2.4.5 Bisa Dipelajari ............................................................ 8
BAB III PENUTUP
4.1 Kesimpulan ....................................................................... 9
4.2 Saran ................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA
8/7/2019 berbicara-b.ind
4/14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Fungsi bahasa Indonesia baku, termasuk lafalnya, dalam hal
berbicara yang baik, sesuai kaedah bahasa Indonesia, sebagai alat
pemersatu bangsa secara umum dapat dikatakan telah berjalan dengan
baik. Hampir sebagian besar bangsa Indonesia telah dapat mengerti
bahasa Indonesia. Namun, di sisi lain penetapan bahasa Indonesia
sebagai bahasa persatuan telah pula mengakibatkan sebagian
masyarakat yang belum menguasai atau dianggap belum mahir
berbahasa Indonesia secara tidak sadar telah menciptakan pengotak-
ngotakan masyarakat bangsa ini atas yang mahir berbahasa Indonesia
dan yang tidak mahir berbahasa Indonesia. Upaya untuk mengendalikan
pertumbuhan bahasa melalui perencanaan bahasa sesungguhnya
merupakan upaya perencanaan perbedaan antara yang mahir dan yang
kurang mahir berbahasa Indonesia termasuk lafalnya.
Dalam negara seperti Indonesia yang warganya terdiri atas ratusan
kelompok etnis dengan bahasa daerah yang beratus pula tentulah
keinginan untuk memberi kesempatan yang sama untuk menguasai
bahasa Indonesia (baku) merupakan suatu keharusan. Masalah yang
timbul berkaitan dengan isu demokrasi dalam bahasa ini adalah bahwa
tidak jarang mahasiswa sekalipun mendapat hambatan dalam menggapai
kemajuan dalam pendidikannya akibat ragam bahasa Indonesia baku
yang belum dikuasainya dengan baik. Seringkali dapat terjadi seseorang
menjadi segan, dan mungkin berkembang menjadi benci, berbicara
8/7/2019 berbicara-b.ind
5/14
karena dikritik atau diperolok-olokkan teman-temannya. Apabila tekanan-
tekanan psikologis seperti itu dialami oleh mahasiswa, maka dapat
dipastikan bahwa dia tidak akan mencapai hasil yang memuaskan di
dalam pendidikannya. Untuk menghindari tekanan-tekanan psikologis
yang bisa diakibatkan ketidakmampuan menguasai hal berbicara ragam
bahasa baku.
1.2 Tujuan
Adapun hal-hal yang ingin dicapai dalam membahas keterampilan
berbicara dalam bahasa Indonesia adalah untuk memahami pengertian
berbicara, mengetahui cakupan-cakupan dalam berbicara dan
mengetahui hal-hal yang diperhatikan serta melatih kemampuan dalam
berbicara bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
8/7/2019 berbicara-b.ind
6/14
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan dibahas beberapa aspek yang menyangkut
tentang berbicara, yaitu:
2.1 Pengertian berbicara
2.2 Cakupan berbicara
2.3 Hal-hal berbicara
2.4 Melatih kemampuan berbicara
2.1 Pengertian Berbicara
Berbicara adalah suatu proses penyampaian pesan yang dilakukan
secara lisan. Sebagai proses, didalam kegiatan berbicara terdapat lima
unsur yang terlibat, yaitu pembicara, isi pembicaraan, saluran, penyimak
dan tanggapan penyimak.
8/7/2019 berbicara-b.ind
7/14
Secara umum berbicara adalah suatu penyampaian maksud (ide,
pikiran, isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan
bahasa lisan sehingga maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain.
Secara khusus menurut Tarigan berbicara adalah kemampuan
mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk
mengekspresikan, menyatakan, atau menyampaikan gagasan, pikiran
dan perasaan.
Keterampilan berbicara menunjang keterampilan bahasa lainnya.
Pembicara yang baik mampu memberikan contoh agar dapat ditiru oleh
penyimak yang baik. Pembicara yang baik mampu memudahkan
penyimak untuk menangkap pembicaraan yang disampaikan.
Manusia adalah mahluk sosial. Manusia baru akan menjadi manusia
bila ia hidup dalam lingkungan manusia. Kesadaran betapa pentingnya
berbicara dalam kehidupan manusia dalam bermasyarakat dapat
mewujudkan bermacam aneka bentuk. Lingkungan terkecil adalah
keluarga, dapat pula dalam bentuk lain seperti perkumpulan sosial,
agama, kesenian, olah raga, dan sebagainya.
Setiap manusia dituntut terampil berkomunikasi, terampil
menyatakan pikiran, gagasan, ide, dan perasaan. Terampil menangkap
informasi-informasi yang didapat, dan terampil pula menyampaikan
informasi-informasi yang diterimanya.
Kehidupan manusia setiap hari dihadapkan dalam berbagai
kegiatan yang menuntut keterampilan berbicara. Contohnya dalam
lingkungan keluarga, dialog selalu terjadi, antara ayah dan ibu, orang tua
dan anak, dan antara anak-anak itu sendiri.
Di luar lingkungan keluarga juga terjadi pembicaraan antara
tetangga dengan tetangga, antar teman sepermainan, rekan kerja, teman
perkuliahan dan sebagainya. Terjadi pula pembicaraan di pasar, di
8/7/2019 berbicara-b.ind
8/14
swalayan, di pertemuan-pertemuan, bahkan terkadang terjadi adu
argumentasi dalam suatu forum. Semua situasi tersebut menuntut agar
kita mampu terampil berbicara.
Berbicara berperan penting dalam pendidikan keluarga. Tata krama
dalam pergaulan diajarkan secara lisan. Adat kebiasaan, norma-norma
yang berlaku juga seringkali diajarkan secara lisan. Hal ini berlaku dalam
masyarakat tradisional maupun masyarakat modern.
2.2 Cakupan Berbicara
Daerah cakupan berbicara meliputi kegiatan komunikasi lisan sebagai
berikut:
(1) berceramah,
(2) berdebat,
(3) bercakap-cakap,
(4) berkhotbah,
(5) bertelepon,
(6) bercerita,
(7) berpidato,
(8) bertukar pikiran,
(9) bertanya,
(10) bermain peran,
(11) berwawancara,
(12) berdiskusi,
(13) berkampanye,
8/7/2019 berbicara-b.ind
9/14
(14) menyampaikan sambutan, selamat, pesan,
(15) melaporkan,
(16) menanggapi,
(17) menyanggah pendapat,
(18) menolak permintaan, tawaran, ajakan,
(19) menjawab pertanyan,
(20) menyatakan sikap,
(21) menginformasikan,
(22) membahas,
(23) melisankan (isi drama, cerpen, puisi, bacaan),
(24) menguraikan cara membuat sesuatu,
(25) menawarkan sesuatu,
(26) meminta maaf,
(27) memberi petunjuk,
(28) memperkenalkan diri,
(29) menyapa,
(30) mengajak,
(31) mengundang,
(32) memperingatkan,
(33) mengoreksi,
(34) tanya-jawab
8/7/2019 berbicara-b.ind
10/14
2.3 Hal-Hal Berbicara
Hal-hal penting dalam berbicara:
(1) Latihan vokal, latihan vokal itu agar lebih jelas atau meyakinkan
pendengar.
Ada tiga tahapan yang harus dilakukan, yaitu:
a. Taraf lembut, bisa digunakan ketika menghadapi orang tua,
anak-anak, pasien.
b. Taraf sedang, bisa digunakan pada saat diskusi, pengajaran dan
pengarahan.
c. Taraf keras, bisa digunakan pada saat berbicara menekan
sesuatu yang lebih besar dan hal ini dilakukan sesuai dengan
kondisi.
(2) Gerakan, yang disesuaikan dengan ucapan saat berbicara
pengucapan vokal.
(3) Mimik (ekspresi wajah), akan membantu meyakinkan orang.
2.4 Melatih Kemampuan Berbicara
Tak hanya penampilan elegan, seorang profesional juga harus
punya kemampuan bicara yang baik. setiap orang punya kemampuan
itu, asalkan ia mau belajar. Bagaimana cara melatihnya?
Seorang profesional tidak hanya dilihat dari penampilan luarnya saja,
tetapi juga dari tutur bahasa. Seringkali kita melihat cara bicara
seseorang yang tidak menunjukkan dirinya seorang profesional. Apa
yang perlu diperhatikan seorang profesional dalam bertutur kata?
2.4.1Teknik Berbicara yang Baik
8/7/2019 berbicara-b.ind
11/14
Bicaralah ramah pada setiap orang. Perkataan/artikulasi
pun harus jelas agar tidak terjadi kesalahpahaman. Perhatikan
pula pemilihan kata. Meski bertujuan baik, jika salah berkata-
kata maka tujuan itu tidak akan tercapai. Lakukan kontak mata
pada lawan bicara.
2.4.2Teknik Berbicara di Depan Umum
Berbicara di depan umum bukanlah soal bakat.
Kemampuan itu bisa dilatih. Seorang pendiam bisa tampil
memikat di depan umum, asalkan mau belajar. Miliki
kepercayaan diri. Kuasai bahan pembicaraan. Beberapa hal lain
yang perlu diperhatikan:
a. Tunjukkan antusias terhadap situasi dan pendengar.
b. Lakukan kontak mata 5-15 detik, dan tatapan kita pun harus
berkeliling bukan pada satu orang saja. Jadi, semua orang
merasa diajak berbicara.
c. Perlihatkan senyuman agar lawan bicara fokus pada kita.
d. Sisipkanlah humor, karena humor akan menghilangkan
kejenuhan. Hindari humor yang berbau porno.
e. Fokus pada pembicaraan. Tidak perlu memperlihatkan semua
wawasan yang kita punya, karena akan menunjukan kita
sombong.
f. Berikan pujian yang jujur pada orang lain, tanpa menyimpang
dari maksud.
2.4.3 Teknik Berbicara Profesional
8/7/2019 berbicara-b.ind
12/14
Seorang profesional perlu mengenal teknik presentasi yang
efektif, seperti yang disebutkan di atas. Ada tiga faktor penting
lainnya:
a. Faktor verbal, 7 %. Menyangkut pesan yang kita sampaikan
termasuk kata-kata yang kita ucapkan.
b. Faktor vokal, 38 %. Intonasi, penekanan, dan resonansi suara.
c. Faktor visual, 55 %. Penampilan kita.
Jadi, jangan menyepelekan penampilan dan suara,
sehingga orang yang mendengarkan tidak bosan. Kita harus
pintar mengaturnya sehingga menciptakan suasana yang
hidup.
2.4.4 Teknik Membuka dan Menutup Pembicaraan
Untuk mengawali suatu pembicaraan, adakanlah salam,
seperti mengucapkan selamat pagi, siang atau malam. Setelah
itu baru ke topik utama. Akhiri pembicaraan dengan ilustasi dan
kesimpulan hasil pembicaraan di dalamnya. Jadi, jangan bicaradari A sampai Z, sebaiknya diringkas sehingga orang mengerti
dan tidak melupakan pesan atau intisari pembicaraan.
2.4.5 Bisa Dipelajari
Berbicara atau berkomunikasi secara profesional menuntut
kesiapan tiga hal. Pertama wawasan atau materi yang kita
sampaikan, kedua cara penyampaian yang meliputi gerak,
intonasi suara, dan penekanannya, ketiga penampilan kita.
Semua itu bisa kita pelajari asalkan kita mau. Milikilah motivasi
untuk maju dan berkembang. Kita pasti mampu mencapai
keberhasilan yang diinginkan.
8/7/2019 berbicara-b.ind
13/14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berbicara adalah suatu proses penyampaian pesan yang
dilakukan secara lisan oleh seseorang kepada orang lain dengan
menggunakan bahasa lisan sehingga maksud tersebut dapat dipahami
oleh orang lain, untuk mengekspresikan, menyatakan, atau
menyampaikan gagasan, pikiran dan perasaan.
Pada dasarnya berbicara mempunyai tiga maksud umum, yaitu
melaporkan, menghibur dan mengajak. Sedangkan tujuan utama dari
berbicara adalah untuk berkomunikasi. Agar dapat menyampaikan
pikiran secara efektif, maka sudah seharusnya pembicara memahami
makna segala sesuatu yang ingin dikomunikasikan.
Hal-hal penting dalam berbicara yaitu latihan vokal, gerakan,
dan mimik. Tidak hanya itu, kemampuan berbicara yang baik juga
sangat menentukan dalam menyampaikan pesan kepada orang lain.
Berbicara berperan penting dalam pendidikan, tata krama dalam
pergaulan yang diajarkan secara lisan, adat istiadat dan norma-norma
masyarakat yang disampaikan secara lisan.
8/7/2019 berbicara-b.ind
14/14
3.2 Saran
Dalam pembuatannya, masih banyak terdapat kekeliruan pada
makalah ini. Oleh karena itu, perlu diadakan koreksi agar dalam
pembuatan makalah yang akan datang lebih baik lagi. Selain itu,
makalah ini disarankan pula untuk dijadikan tolak ukur dalam
pembuatan makalah-makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://pbsindonesia.fkip-uninus.org/media.php?
module=detailmateri&id=4
http://www.bahana-magazine.com/?
p=productsMore&iProduct=439&sName=Melatih-Kemampuan-Bicara
http://www.panikon.com/phurba/alteng/x.html
http://118.98.213.22/aridata_web/puskur/BahasaIndonesia-1.pdf
www.penulislepas.com
http://pbsindonesia.fkip-uninus.org/media.php?module=detailmateri&id=4http://pbsindonesia.fkip-uninus.org/media.php?module=detailmateri&id=4http://www.bahana-magazine.com/?p=productsMore&iProduct=439&sName=Melatih-Kemampuan-Bicarahttp://www.bahana-magazine.com/?p=productsMore&iProduct=439&sName=Melatih-Kemampuan-Bicarahttp://118.98.213.22/aridata_web/puskur/BahasaIndonesia-1.pdfhttp://www.penulislepas.com/http://pbsindonesia.fkip-uninus.org/media.php?module=detailmateri&id=4http://pbsindonesia.fkip-uninus.org/media.php?module=detailmateri&id=4http://www.bahana-magazine.com/?p=productsMore&iProduct=439&sName=Melatih-Kemampuan-Bicarahttp://www.bahana-magazine.com/?p=productsMore&iProduct=439&sName=Melatih-Kemampuan-Bicarahttp://118.98.213.22/aridata_web/puskur/BahasaIndonesia-1.pdfhttp://www.penulislepas.com/