Upload
jsorenda
View
40
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
bpjs
Citation preview
www.bpjs-kesehatan.go.id
IMPLEMENTASI PEMBAYARAN KLAIM TARIF INA-CBG’s SEMESTER I TAHUN 2014
dr. Mohammad Edison, MM, AAKKepala Grup Manajemen Pelayanan Kesehatan Rujukan
Disampaikan pada FGD Evaluasi Implementasi Tarif INA CBG’sJakarta, 18 September 2014
OVERVIEW
I. PENGANTAR II. FASILITAS KESEHATAN RUJUKANIII. PEMBAYARAN KLAIMIV. KENDALI MUTU DAN KENDALI BIAYAV. HARAPAN BPJS KESEHATAN
PENGANTAR
4
BEBERAPA REGULASI YANG MENJADI DASAR PELAKSANAAN PROGRAM JKN:1. UU No. 40 Tahun 2004
tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional2. UU No. 24 Tahun 2011
tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial3. Perpres No. 12 Tahun 2013
tentang Jaminan Kesehatan4. Perpres No. 111 Tahun 2013
tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 20135. Permenkes No. 69 Tahun 2013
tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama & Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan Dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan
6. Permenkes No. 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional
7. Peraturan BPJS Kesehatan No. 1 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan
ASPEK REGULASI
5
8. Permenkes No. 27 Tahun 2014* tentang Petunjuk Teknis Sistem INA CBG’s
9. Permenkes No. 28 Tahun 2014** tentang Pedoman Pelaksanaan Program JKN
10.Permenkes No 59 Tahun 2014***tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan
11.Kepmenkes No 328 Tahun 2013 tentang Formularium Nasional
12.Kepmenkes No. 455 Tahun 2013 tentang Asosiasi Faskes
13.SE Menkes No. 31 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama & Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan Dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan
14.SE Menkes No. 32 Tahun 2014tentang Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Bagi Peserta BPJS Kesehatan Pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama & Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan Dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan
* Permenkes No 27 Tahun 2014 diundangkan pada tanggal 16 Juni 2014** Permenkes No 28 Tahun 2014 diundangkan pada tanggal 25 Juni 2014***Permenkes No 59 Tahun 2014 diundangkan pada tanggal 12 September 2014
Lanjutan...
FASILITAS KESEHATAN TINGKAT LANJUTAN
8
Jumlah FKTP
No Tipe Faskes Jumlah 1 Puskesmas 8.6332 Puskesmas + TT 1.1373 Dokter Gigi 8114 Dokter Umum 3.5335 Klinik Pratama (swasta) 1.8456 Klinik Pratama (TNI) 7537 Klinik Pratama (Polri) 5678 RS Kelas D Pratama 39 RS Kelas D Pratama (TNI) 3
Total 17.285
9
Jumlah FKRTL
No Tipe Faskes Jumlah 1 RS Kelas A 182 RS Kelas B 1353 RS Kelas C 2934 RS Kelas D 1575 RS Khusus (Pemerintah) 1296 RS Khusus (Swasta) 367 RS Swasta 6128 RS TNI 1039 RS Polri 40
10 Klinik Utama 60Total 1.583
10
UPAYA DALAMOPTIMALISASI KETERSEDIAAN FKRTL
RUMAH SAKIT
PROGRAM RUJUK BALIK
MEMBANTU PENINGKATAN KOMPETENSI
DOKTER FASKES TK I
KOORDINASI DAN KEMITRAAN
DENGAN FASKES TK I
PENGUATAN RUJUKAN
BERJENJANG TERSELEKSI
hanya kasus yang tidak bisa
diselesaikan secara tuntas di faskes tingkat
bertama (kompetensi 4A)
RS FOKUS MENANGANI KASUS SESUAI KOMPETENSI
WORKLOAD MENURUN
FKTP BERFUNGSI OPTIMAL
KOORDINASI
KOORDINASI
11
Lanjutan...
PERPRES NOMOR 12 TAHUN 2013 PASAL 35(1) Pemerintah dan Pemerintah Daerah bertanggung jawab atas ketersediaan
Fasilitas Kesehatan dan penyelenggaraan pelayanan kesehatan untuk pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan
(2) Pemerintah dan Pemerintah Daerah dapat memberikan kesempatan kepada swasta untuk berperan serta memenuhi ketersediaan Fasilitas Kesehatan dan penyelenggaraan pelayanan kesehatan
TANGGUNG JAWAB SIAPA?
12
PERMENKES 71/2013 PASAL 5(1) Untuk dapat melakukan kerja sama dengan BPJS
Kesehatan, Fasilitas Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 harus memenuhi persyaratan.
(2) Selain ketentuan harus memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), BPJS Kesehatan dalam melakukan kerja sama dengan Fasilitas Kesehatan juga harus mempertimbangkan kecukupan antara jumlah Fasilitas Kesehatan dengan jumlah Peserta yang harus dilayani.
13
Lanjutan...
PERMENKES 71/2013 PASAL 41(1) Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku:
a. seluruh Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan dikecualikan dari kewajiban terakreditasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2); dan
b. seluruh rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan dikecualikan dari persyaratan sertifikat akreditasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf b angka 6.
(2) Fasilitas kesehatan tingkat pertama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a harus menyesuaikan dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak Peraturan Menteri ini mulai berlaku.
(3) Rumah sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b harus menyesuaikan dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun sejak Peraturan Menteri ini mulai berlaku.
KUALITAS FASKES BELUM TERSTANDARDISASI
PEMBAYARAN KLAIM
15
(2) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial wajib membayar fasilitas kesehatan atas pelayanan yang diberikan kepada peserta paling lambat 15 (lima belas) hari sejak permintaan pembayaran diterima
UU NO 40 TAHUN 2004 PASAL 24
(1) BPJS Kesehatan wajib membayar Fasilitas Kesehatan atas pelayanan yang diberikan kepada peserta paling lambat:a. Tanggal 15 (lima belas) setiap bulan berjalan bagi Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama yang menggunakan cara pembayaran pra upara berdasarkan kapitasi; dan
b. 15 (lima belas) hari sejak dokumen klaim diterima lengkap bagi Fasilitas Kesehatan rujukan tingkat lanjutan
PERPRES 111/2013 PASAL 38
Kewajiban BPJS Kesehatan paling sedikit terdiri atas:b. melakukan pembayaran klaim kepada Fasilitas Kesehatan atas pelayanan
yang diberikan kepada Peserta paling lambat 15 (lima belas) hari kerja sejak dokumen klaim diterima lengkap.
PERMENKES 71/2013 PASAL 12 AYAT (5)
CAPAIAN PENYELESAIAN KLAIM
16
Target penyelesaian klaim BPJS Kesehatan: N-1
Upaya pencapaian target: Fasilitas Kesehatan
mengajukan tagihan kepada BPJS Kesehatan Tepat
Waktu
Penyelesaian Klaim RS sd Beban Agustus 2014 N-1:
98,22%
www.bpjs-kesehatan.go.id17
TREN ABSENSI KLAIM RSBULAN FEBRUARI S/D AGUSTUS 2014
Sumber : Laporan CPR per 1 Agustus 2014
Feb 14 Mar 14 Apr 14 Mei 14 Jun 14 Jul 14 Agus 1420
30
40
50
60
70
80
90
100
45.77
71.2574.19
78.53
97.32
98.608282416836498.2202820685024
N-1
Pers
enta
se N
-1
18
Faktor yang Mempengaruhi Percepatan Absensi Klaim
1. Jumlah Kunjungan PesertaDengan sistem pembayaran INA CBGs pada Faskes Tingkat Lanjutan, besarnya beban pengajuan klaim dan verifikasi berbanding lurus dengan jumlah kunjungan (1 kasus = 1 kode INA CBGs).
2. Rasio Koder VS VerifikatorJumlah tenaga verifikator yang sama/mendekati jumlah tenaga pengentri/koder akan makin mempercepat penyelsaian klaim. Rata-rata rasio verifikator pada 10 RS terbesar adalah : 122 % atau tenaga verifikator berbanding tenaga pengentri sebesar 1,2 : 1.
3. Sarana & PrasaranaJumlah sarana prasarana termasuk jaringan RS menentukan kecepatan penyelesaian klaim. Kecepatan penyelesaian klaim berbanding lurus dengan peningkatan jumlah komputer, dan tersedianya jaringan berbasis web yang terhubung dengan unit-unit pelayanan kesehatan. Selain itu pemisahan fungsi komputer khusus untuk verifikasi dapat mempercepat proses verifikasi klaim yang diajukan per hari.
19
TAGIHAN*)
Aplikasi Verifikasi
VERIFIKATOR*) Aplikasi Verifikasi
(Brand Office Aplication=B
OA)
PELAYANAN*) Aplikasi INA CBGs
KEABSAHAN PESERTA*) Aplikasi
SEP
Pengembangan Bridging System
APLIKASI RUMAH SAKIT
BRIDGING
KENDALI MUTU DAN KENDALI BIAYA
KENDALI MUTU DAN KENDALI BIAYA
21
(3) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial mengembangkan sistem pelayanan kesehatan, sistem kendali mutu pelayanan, dan sistem pembayaran pelayanan kesehatan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
UU No 40 Tahun 2004 pasal 24
Dalam pengembangan pelayanan kesehatan, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial menerapkan sistem kendali mutu dan kendali biaya termasuk menerapkan iuran biaya untuk mencegah penyalahgunaan pelayanan kesehatan.
Penjelasan Pasal 24 ayat (3)
22
HTAHealth
Technology Assessment
CABClinically
Advisory Board
Tim Kendali Mutu&Biaya
JKN
DPMDewan
Pertimbangan Medik
Definisi Dibentuk oleh Menteri
Kesehatan
Dibentuk oleh Menteri
Kesehatan
INDEPENDEN dengan pembiayaan kegiatan oleh BPJS Kesehatan
- Dibentuk oleh BPJS Kesehatan
- Supporting BPJSK
Struktur Tingkat Pusat Tingkat Pusat 1. Tk Pusat2. Tk. Divisi
Regional3. Tk Cabang
- Tk. Pusat- Tk. Divisi
Regional
Aktivitas Memberikan penilaian teknologi kesehatan
Memberikan rekomendasi
terkait dengan permasalahan teknis medis pelayanan kesehatan
Rapat Rutin:1. Evaluasi mutu
pelayanan kesehatan
2. Audit Medis3. Sosialisasi &
Pembinaan etika disiplin profesi
− Second Opinion− Medical
Judgement− Claim
Investigation− Utilization
Review
Keanggotaan
Ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan RI
Organisasi Profesi &
Akademisi Kedokteran
Organisasi Profesi, Pakar Klinis, dan
Akademisi
Pakar Klinis
23
Lanjutan...
1) Penyelenggaraan kendali mutu dan kendali biaya oleh BPJS Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 dilakukan melalui: a. pemenuhan standar mutu Fasilitas Kesehatan; b. pemenuhan standar proses pelayanan kesehatan; dan c. pemantauan terhadap luaran kesehatan Peserta.
2) Dalam rangka penyelenggaraan kendali mutu dan kendali biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1), BPJS Kesehatan membentuk tim kendali mutu dan kendali biaya yang terdiri dari unsur organisasi profesi, akademisi, dan pakar klinis.
3) Tim kendali mutu dan kendali biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat melakukan:
a. sosialisasi kewenangan tenaga kesehatan dalam menjalankan praktik profesi sesuai kompetensi;
b. utilization review dan audit medis; dan/atau c. pembinaan etika dan disiplin profesi kepada tenaga kesehatan.
Permenkes No 71 Tahun 2013 pasal 38
SISTEM PELAYANAN KESEHATAN YANG BERMUTU, EFEKTIF DAN
EFISIEN
24
Mutu Medik
Mutu Layanan Non Medik
Mutu Dokumen
1. Indikator Kinerja Faskes 2. Pelaksanaan Standar
layanan
1. Catatan Pelayanan
1. Jumlah Faskes cukup (sarana memadai: jejaring pelayanan lengkap, ruang tunggu, tempat parkir, sistem antrian)
2. Optimalkan aspek askesibilitas peserta
MUTU
KUALITAS
KUANTITAS
DEFINISI MUTU PELAYANAN BPJS KESEHATAN
FASKES UNGGUL
HARAPAN BPJS KESEHATAN
26
Dukungan dan komitmen semua pihak untuk berperan aktif dan mensukseskan
program JKN
HARAPAN
TERIMA KASIH