17
TINJAUAN PUSTAKA I. Definisi Akne vulgaris adalah penyakit peradangan menahun folikel pilosebasea yang umumnya terjadi pada masa remaja dan dapat sembuh sendiri (Wasitaatmadja, 2007). Definisi lain akne vulgaris atau disebut juga common acne adalah penyakit radang menahun dari apparatus pilosebasea, lesi paling sering dijumpai pada wajah, dada dan punggung. Kelenjar yang meradang dapat membentuk papul kecil berwarna merah muda, yang kadang kala mengelilingi komedo sehingga tampak hitam pada bagian tengahnya, atau membentuk pustul atau kista; penyebab tak diketahui, tetapi telah dikemukakan banyak faktor, termasuk stres, faktor herediter, hormon, obat dan bakteri, khususnya Propionibacterium acnes, Staphylococcus albus, dan Malassezia furfur, berperan dalam etiologi (Dorland, 2002). Gambar 1: Gambaran akne 1

Bst Akne Vulgaris

Embed Size (px)

DESCRIPTION

KULIT DAN KELAMIN

Citation preview

Page 1: Bst Akne Vulgaris

TINJAUAN PUSTAKA

I. Definisi

Akne vulgaris adalah penyakit peradangan menahun folikel pilosebasea yang umumnya

terjadi pada masa remaja dan dapat sembuh sendiri (Wasitaatmadja, 2007). Definisi lain akne

vulgaris atau disebut juga common acne adalah penyakit radang menahun dari apparatus

pilosebasea, lesi paling sering dijumpai pada wajah, dada dan punggung. Kelenjar yang

meradang dapat membentuk papul kecil berwarna merah muda, yang kadang kala mengelilingi

komedo sehingga tampak hitam pada bagian tengahnya, atau membentuk pustul atau kista;

penyebab tak diketahui, tetapi telah dikemukakan banyak faktor, termasuk stres, faktor herediter,

hormon, obat dan bakteri, khususnya Propionibacterium acnes, Staphylococcus albus, dan

Malassezia furfur, berperan dalam etiologi (Dorland, 2002).

Gambar 1: Gambaran akne

II. Klasifikasi

Menurut Plewig dan Kligman (1975) dalam Djuanda (2003) akne diklasifikasikan atas tiga

bagian yaitu:

(1) Akne vulgaris dan varietasnya yaitu akne tropikalis, akne fulminan, pioderma fasiale, akne

mekanika dan lainnya.

1

Page 2: Bst Akne Vulgaris

(2) Akne venenata akibat kontaktan eksternal dan varietasnya yaitu akne kosmetika, akne

pomade, akne klor, akne akibat kerja, dan akne diterjen.

(3) Akne komedonal akibat agen fisik dan varietasnya yaitu solar comedones dan akne radiasi.

III. Epidemiologi

Karena hampir setiap orang pernah menderita penyakit ini, maka sering dianggap sebagai

kelainan kulit yang timbul secara fisiologis. Baru pada masa remajalah akne vulgaris menjadi

salah satu masalah. Umumnya insiden terjadi pada umur 14-17 tahun pada wanita, 16-19 tahun

pada pria dan masa itu lesi yang pradominan adalah komedo dan papul dan jarang terlihat lesi

beradang. Diketahui pula bahwa ras Oriental (Jepang, Cina, Korea) lebih jarang menderita akne

vulgaris dibanding dengan ras Kaukasia (Eropa dan Amerika), dan lebih sering terjadi nodulo-

kistik pada kulit putih daripada Negro (Wasiaatmadja, 2007).

IV. Etiologi dan Patogenesis

Akne vulgaris adalah penyakit yang disebabkan multifaktor, menurut Pindha (dalam Tumbuh

Kembang Remaja dan Permasalahannya, 2004) faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya

akne adalah:

a. Faktor genetik

Faktor genetik memegang peranan penting terhadap kemungkinan seseorang menderita akne.

Penelitian di Jerman menunjukkan bahwa akne terdapat pada 45% remaja yang salah satu atau

kedua orang tuanya menderita akne, dan hanya 8% bila ke dua orang tuanya tidak menderita

akne.

b. Faktor ras

Warga Amerika berkulit putih lebih banyak menderita akne dibandingkan dengan yang

berkulit hitam dan akne yang diderita lebih berat dibandingkan dengan orang Jepang.

c. Hormonal

Hormonal dan kelebihan keringat memberi pengaruh pada perkembangan dan atau keparahan

dari jerawat (Ayer J dan Burrows N, 2006). Beberapa faktor fisiologis seperti menstruasi dapat

mempengaruhi akne. Pada wanita, 60-70% akne yang diderita menjadi lebih parah beberapa hari

sebelum menstruasi dan menetap sampai seminggu setelah menstruasi.

2

Page 3: Bst Akne Vulgaris

d. Diet

Tidak ditemukan adanya hubungan antara akne dengan asupan total kalori dan jenis

makanan, walaupun beberapa penderita menyatakan akne bertambah parah setelah

mengkonsumsi beberapa makanan tertentu seperti coklat dan makanan berlemak.

e. Iklim

Cuaca yang panas dan lembab memperburuk akne. Hidrasi pada stratum koreneum epidermis

dapat merangsang terjadinya akne. Pajanan sinar matahari yang berlebihan dapat memperburuk

akne.

f. Lingkungan

Akne lebih sering ditemukan dan gejalanya lebih berat di daerah industri dan pertambangan

dibandingkan dengan di pedesaan.

g. Stres

Akne dapat kambuh atau bertambah buruk pada penderita stres emosional. Mekanisme yang

tepat dari proses jerawat tidak sepenuhnya dipahami, namun diketahui dicirikan oleh sebum

berlebih, hiperkeratinisasi folikel, stres oksidatif dan peradangan. Androgen, mikroba dan

pengaruh pathogenetic juga bekerja dalam proses terjadinya jerawat (Thiboutot, 2008).

Perubahan patogenik pertama dalam akne adalah:

a. Keratinisasi yang abnormal pada epitel folikel, mengakibatkan pengaruh pada sel

berkeratin di dalam lumen.

b. Peningkatan sekresi sebum oleh kelenjar sebasea. Penderita dengan akne vulgaris

memiliki produksi sebum yang lebih dari rata-rata dan biasanya keparahan akne

sebanding dengan produksi sebum (Pindha dalam Tumbuh Kembang Remaja dan

Permasalahanya, 2004).

c. Proliferasi proprionebacterium akne dalam folikel.

d. Radang (Darmstadt dan Al Lane dalam Nelson, 2000).

3

Page 4: Bst Akne Vulgaris

Gambar 2: Patogenesis Akne

Lesi akne vulgaris tumbuh dalam folikel sebasea besar dan multilobus yang mengeluarkan

produknya ke dalam saluran folikel. Lesi permukaan akne adalah komedo, yang merupakan

kantong folikel yang berdilatasi berisi materi keratinosa berlapis, lipid dan bakteri. Komedo

sendiri terdiri atas dua jenis yaitu:

a. Komedo terbuka, dikenal sebagai kepala hitam, memiliki orifisium pilosebasea patulosa

yang memberi gambaran sumbatan. Komedo terbuka lebih jarang mengalami radang.

b. Komedo tertutup atau kepala putih.

Gambar 3: Tampilan komedo terbuka dan tertutup

Papula radang atau nodula tumbuh dari komedo yang telah ruptur dan mengeluarkan isi

folikel ke dermis bawahnya, menginduksi radang neutrofilik. Jika reaksi radang mendekati

permukaan, timbul papula dan pustul, jika infiltrat radang terjadi pada dermis lebih dalam,

terbentuk nodula. Supurasi dan reaksi sel raksasa yang kadang-kadang terjadi pada keratin dan

4

Page 5: Bst Akne Vulgaris

rambut di sebabkan oleh lesi nodulokistik. Nodulokistik bukan merupakan kista yang

sesungguhnya tetapi massa puing-puing radang yang mencair (Darmstadt dan Al Lane dalam

Nelson, 1999).

V. Gejala Klinis

Akne vulgaris ditandai dengan empat tipe dasar lesi: komedo terbuka dan tertutup, papula,

pustula dan lesi nodulokistik. Satu atau lebih tipe lesi dapat mendominasi; bentuk yang paling

ringan yang paling sering terlihat pada awal usia remaja, lesi terbatas pada komedo pada bagian

tengah wajah. Lesi dapat mengenai dada, pungguang atas dan daerah deltoid. Lesi yang

mendominasi pada kening, terutama komedo tertutup sering disebabkan oleh penggunaan

sediaan minyak rambut (akne pomade). Mengenai tubuh paling sering pada laki-laki. Lesi sering

menyembuh dengan eritema dan hiperpigmentasi pasca radang sementara; sikatrik berlubang,

atrofi atau hipertrofi dapat ditemukan di sela-sela, tergantung keparahan, kedalaman dan

kronisitas proses (Darmstadt dan Al Lane dalam Nelson 1999).

Akne dapat disertai rasa gatal, namun umumnya keluhan penderita adalah keluhan estetika.

Komedo adalah gejala patognomonik bagi akne berupa papul miliar yang di tengahnya

mengandung sumbatan sebum, bila berawarna hitam mengandung unsur melanin disebut

komedo hitam atau komedo terbuka (black comedo, open comedo). Sedang bila berwarna putih

karena letaknya lebih dalam sehingga tidak mengandung unsur melanin disebut komedo putih

atau komedo tertutup (white comedo, close comedo) (Wasitaatmadja, 2007).

Gambar 2: Tampilan klinis akne di wajah dan punggung

5

Page 6: Bst Akne Vulgaris

Gradasi yang menunjukkan berat ringannya akne diperlukan untuk pengobatan. Ada berbagai

pola pembagian gradasi akne yang dikemukakan. Menurut Wasitaatmadja (1982) dalam Djuanda

(2003) di Bagian Imu Penyakit Kulit dan Kelamin FKUI/RSUPN Dr. Cipto Mangun Kusumo

membuat gradasi sebagai berikut:

a. Ringan, bila beberapa lesi tak beradang pada satu predileksi, sedikit lesi tak beradang

pada beberapa tempat predileksi, sedikit lesi beradang pada satu predileksi.

b. Sedang, bila banyak lesi tak beradang pada satu predileksi, beberapa lesi tak beradang

lebih dari satu predileksi, beberapa lesi beradang pada satu predileksi, sedikit lesi

beradang pada lebih dari satu predileksi.

c. Berat, bila banyak lesi tak beradang pada lebih dari satu predileksi, banyak lebih

beradang pada satu atau lebih predileksi.

VI. Pengobatan

Pengobatan akne dapat dilakukan dengan cara memberikan obat-obatan topikal, obat

sistemik, bedah kulit atau kombinasi cara-cara tersebut.

a. Pengobatan topikal

Pengobatan topikal dilakukan untuk mencegah pembentukan komedo, menekan peradangan,

dan mempercepat penyembuhan lesi. Obat topikal terdiri atas: bahan iritan yang dapat

mengelupas kulit; antibiotika topikal yang dapat mengurangi jumlah mikroba dalam folikel akne

vulgaris; anti peradangan topikal; dan lainnya seperti atil laktat 10% yang untuk menghambat

pertumbuhan jasad renik.

b. Pengobatan sistemik

Pengobatan sistemik ditujukan terutama untuk menekan pertumbuhan jasad renik di samping

juga mengurangi reaksi radang, menekan produksi sebum, dan mempengaruhi perkembangan

hormonal. Golongan obat sistemik terdiri atas: anti bakteri sistemik; obat hormonal untuk

menekan produksi androgen dan secara kompetitif menduduki reseptor organ target di kelenjar

sebasea; vitamin A dan retinoid oral sebagai antikeratinisasi; dan obat lainnya seperti anti

inflamasi non steroid.

c. Bedah kulit

Tindakan bedah kulit kadang-kadang diperlukan terutama untuk memperbaiki jaringan parut

akibat akne vulgaris meradang yang berat yang sering menimbulkan jaringan parut

(Wasitaatmadja, 2007).6

Page 7: Bst Akne Vulgaris

VII. Pencegahan Akne Vulgaris

Pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari jerawat adalah sebagai berikut:

a. Menghindari terjadinya peningkatan jumlah lipid sebum dengan cara diet rendah lemak

dan karbohidrat serta melakukan perawatan kulit untuk membersihkan permukaan kulit

dari kotoran.

b. Menghindari terjadinya faktor pemicu, misalnya: hidup teratur dan sehat, cukup

berolahraga sesuai kondisi tubuh, hindari stres; penggunaan kosmetika secukupnya;

menjauhi terpacunya kelenjar minyak, misalnya minuman keras, pedas, rokok, dan

sebagainya.

c. Memberikan informasi yang cukup pada penderita mengenai penyebab penyakit,

pencegahan dan cara maupun lama pengobatannya serta prognosisnya.

(Wasitaatmadja, 2007).

VIII. Prognosis

Umumnya prognosis penyakit baik. Akne vulgaris umumnya sembuh sebelum mencapai usia

30-40an. Jarang terjadi akne vulgaris yang menetap sampai tua atau mencapai gradasi sangat

berat hingga perlu di rawat inap di rumah sakit (Wasitaatmadja, 2007).

7

Page 8: Bst Akne Vulgaris

ILUSTRASI KASUS

Identitas Pasien

Nama : Nn. N

Umur : 22 tahun

Kelamin : Perempuan

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Padang

Status : Belum menikah

Agama : Islam

Suku : Minang

Tanggal Pemeriksaan : 25 Juli 2011

Keluhan Utama

Jerawat yang terasa nyeri pada pipi kanan dan pipi kiri ± 1 bulan yang lalu.

Riwayat Penyakit Sekarang

Jerawat yang terasa nyeri pada pipi kanan dan pipi kiri ± 1 bulan yang lalu. Awalnya 2

bulan yang lalu, timbul bintik keputihan pada pipi kanan dan kiri dan kemudian muncul

jerawat pada dahi dan mulai meluas hingga ke seluruh wajah.

Jerawat bertambah banyak saat pasien akan menstruasi.

Pasien suka memencet jerawat dan memegang wajah dalam keadaan tangan tidak bersih.

Pasien teratur mencuci muka dengan pencuci muka khusus untuk jerawat 3-4 kali/hari

terutama sebelum tidur dan pulang beraktivitas.

Riwayat penggunaan kosmetik ada, sejak 1 tahun yang lalu. Pasien suka ganti-ganti

kosmetik.

Pasien suka makanan berlemak seperti gorengan dan makanan pedas.

Pasien sering tidur larut malam dan sering stres.

8

Page 9: Bst Akne Vulgaris

Pasien belum pernah berobat untuk keluhannya ini.

Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien belum pernah menderita sakit seperti ini sebelumnya.

Riwayat Penyakit Keluarga

Ibu pasien juga pernah menderita kelainan seperti ini.

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

Keadaan Umum : tidak tampak sakit

Kesadaran : kompos mentis kooperatif

Status Gizi : sedang

Pemeriksaan Thorak : diharapkan dalam batas normal

Pemeriksaan Abdomen : diharapkan dalam batas normal

Status Dermatologikus

Lokasi : dahi, pelipis kiri, pipi kanan, pipi kiri

Distribusi : terlokalisir

Bentuk : tidak khas

Susunan : tidak khas

Batas : tegas-tidak tegas

9

Page 10: Bst Akne Vulgaris

Ukuran : milier-lentikuler

Effloresensi : komedo hitam, papul eritem, pustul, skar atropi dan

hiperpigmentasi

Status venerologikus : tidak ditemukan kelainan

Kelainan selaput : tidak ditemukan kelainan

Kelainan kuku : tidak ditemukan kelainan

Kelainan rambut : tidak ditemukan kelainan

Kelainan kelenjar limfe : tidak ditemukan pembesaran KGB

10

Page 11: Bst Akne Vulgaris

Resume

Anamnesis

Jerawat yang terasa nyeri pada pipi kanan dan pipi kiri ± 1 bulan yang lalu. Awalnya 2

bulan yang lalu, timbul bintik kehitaman pada pipi kanan dan kiri dan kemudian muncul

jerawat pada dahi dan mulai meluas hingga ke seluruh wajah.

Pasien suka memencet jerawat dan memegang wajah dalam keadaan tangan tidak bersih.

Jerawat bertambah banyak saat pasien akan menstruasi.

Riwayat penggunaan kosmetik ada, sejak 1 tahun yang lalu. Pasien suka ganti-ganti

kosmetik.

Pasien suka makanan berlemak seperti gorengan dan makanan pedas.

Pasien sering tidur larut malam dan sering stres.

Pemeriksaan Fisik

Status Dermatologikus

Lokasi : dahi, pelipis kiri, pipi kanan, pipi kiri

Distribusi : terlokalisir

Bentuk : tidak khas

Susunan : tidak khas

Batas : tegas-tidak tegas

Ukuran : milier-lentikuler

Effloresensi : komedo hitam, papul eritem, pustul, skar atropi dan

hiperpigmentasi

11

Page 12: Bst Akne Vulgaris

Diagnosis Kerja

Akne Vulgaris

Diagnosis Banding

Akne Venenata

Pemeriksaan Anjuran

- Eskohleasi sebum

Diagnosis

Akne Vulgaris

Penatalaksanaan

Umum

- Kurangi konsumsi makanan berlemak dan pedas

- Tidak menganti-ganti kosmetik

- Gunakan pencuci muka yang lunak dan lembut (sabun bayi)

- Hindari faktor pencetus: istirahat cukup, hindari stres, jauhi polusi debu, jangan mencet

jerawat atau memegang muka dengan tangan kotor

- Beri informasi tentang penyakit, pencegahan, cara dan lama pengobatan serta

prognosisnya

Khusus

◦ Lokal

Benzolac Cl gel 2 kali/hari

Mediklin TR 1 kali/hari

Parasil lotion SPF 30 2 kali/hari

12

Page 13: Bst Akne Vulgaris

Prognosis

Quo Ad Sanationam : Bonam

Quo Ad Vitam : Bonam

Quo Ad Kosmetikum : Bonam

Quo Ad Functionam : bonam

Resep

dr. Yurnisa

Praktek Umum

Setiap hari Senin – Sabtu

Pukul 17.00 – 20.00

Jl. Perintis Kemerdekaan No. 20 Padang

SIP : 07/23/44/2011

Tgl : 25/7/2011

R/ Benzolac Cl gel No. I

S ue (2 kali/hari) ζ

R/ Mediklin TR No. I

S ue (1 kali/hari) ζ

R? Parasil lotion SPF 30 No. I

S ue (S kali/hari)

Pro : Nn. N

Umur : 22 tahun

13