43
BUKU PANDUAN ASISTEN TINGKAH LAKU IKAN DISUSUN OLEH : TIM ASISTEN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2014

BUKU PANDUAN ASISTEN TINGKAH LAKU IKAN DISUSUN OLEH

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BUKU PANDUAN ASISTEN TINGKAH LAKU IKAN DISUSUN OLEH

BUKU PANDUAN ASISTEN

TINGKAH LAKU IKAN

DISUSUN OLEH :

TIM ASISTEN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2014

Page 2: BUKU PANDUAN ASISTEN TINGKAH LAKU IKAN DISUSUN OLEH

BUKU PANDUAN ASISTEN

TINGKAH LAKU IKAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2014

Nama :

NIM :

Page 3: BUKU PANDUAN ASISTEN TINGKAH LAKU IKAN DISUSUN OLEH

1. OPTICAL STIMULI

1.1. Praktikum

1.1.1. Bahan

- Ikan air laut sebanyak 12 ekor : sebagai objek yang diamati tingkah

lakunya

- Air laut : sebagai media hidup ikan

1.1.2. Alat

- Akuarium : untuk tempat percobaan serta wadah pengadaptasian

ikan setelah pemindahan.

- Sekat : untuk menyekat antara lampu satu dengan yang lainnya

- Lampu dengan daya 5 watt masing-masing berwarna merah, biru,

kuning : untuk membandingkan respon ikan pada masing-masing

cahaya tersebut, adapun dipakai merah, biru, dan kuning adalah

karena menurut penelitian yang terdahulu ikan lebih cenderung

tertarik pada 3 warna tersebut.

- Stop kontak : untuk mematikan dan menghidupkan lampu pada

saat perlakuan

- Stopwatch : untuk menghitung waktu yang digunakan

- Sterofoam : Untuk pengkondisian gelap (agar cahaya yang diluar

tidak masuk dan sebaliknya)

- Tongkat : untuk menggantungkan lampu.

- Kabel : untuk menghubungkan arus listrik.

Page 4: BUKU PANDUAN ASISTEN TINGKAH LAKU IKAN DISUSUN OLEH

1.1.3. Skema Kerja

1.1.3.1. Lampu 1

Hasil

Catat

Ulangi perlakuan di atas sebanyak 2 kali

Hidupkan lampu ruangan , matikan lampu 1, dan matikan stopwatch secara bersamaan

selama 2 menit

Amati dan hitung jumlah ikan yang mendekati setiap lampu selama 5 menit pada

10 detik terakhir pada tiap menitnya

Matikan lampu ruangan, nyalakan lampu 1, dan hidupkan stopwatch secara bersamaan

Tutup seluruh sisi akuarium dengan sterofoam

Siapkan alat dan bahan

Page 5: BUKU PANDUAN ASISTEN TINGKAH LAKU IKAN DISUSUN OLEH

1.1.3.2. Lampu 2

Hasil

Catat

Ulangi perlakuan di atas sebanyak 2 kali

Hidupkan lampu ruangan , matikan lampu 1, dan matikan stopwatch secara bersamaan

selama 2 menit

Amati dan hitung jumlah ikan yang mendekati setiap lampu selama 5 menit pada

10 detik terakhir pada tiap menitnya

Matikan lampu ruangan, nyalakan lampu 2, dan hidupkan stopwatch secara bersamaan

Tutup seluruh sisi akuarium dengan sterofoam

Siapkan alat dan bahan

Page 6: BUKU PANDUAN ASISTEN TINGKAH LAKU IKAN DISUSUN OLEH

1.1.3.3. Lampu 3

Hasil

Catat

Ulangi perlakuan di atas sebanyak 2 kali

Hidupkan lampu ruangan , matikan lampu 1, dan matikan stopwatch secara bersamaan

selama 2 menit

Amati dan hitung jumlah ikan yang mendekati setiap lampu selama 5 menit pada

10 detik terakhir pada tiap menitnya

Matikan lampu ruangan, nyalakan lampu 3, dan hidupkan stopwatch secara bersamaan

Tutup seluruh sisi akuarium dengan sterofoam

Siapkan alat dan bahan

Page 7: BUKU PANDUAN ASISTEN TINGKAH LAKU IKAN DISUSUN OLEH

1.2. Materi

# Optical Stimuli merupakan Rangsangan yang diberikan atau

ditimbulkan untuk merangsang penglihatan sebagai akibat dari gerak,

bentuk, dan warna.

# Tujuan Optical Stimuli : Untuk mengetahui respon ikan terhadap

perbedaan warna cahaya.

Rangsangan penglihatan yang mampu direspon ikan antara lain :

• Warna

• Bentuk Attractan

• Gerak

# Metode analisis penglihatan (Optical Stimuli) antara lain :

a. TLI

Tujuan : mengamati respon tingkah laku ikan terhadap rangsangan

cahaya, ukuran, maupun perbedaan warna objek.

Cara :

- pengamatan langsung di alam,

- pengamatan melalui akuarium atau percobaan, dan

- pengamatan secara tidak langsung dengan bantuan alat akustik.

b. Histologi (iris retina ikan)

Tujuan :

- menentukan ketajaman penglihatan mata ikan,

- arah pandang ikan / sumbu penglihatan,

- jarak pandang maksimum, dan

- kemampuan membedakan warna dan adaptasi gelap terang

Cara : Pengambilan dan pengamatan specimen mata ikan segar

Page 8: BUKU PANDUAN ASISTEN TINGKAH LAKU IKAN DISUSUN OLEH

(tidak boleh lebih dari 5 jam setelah kematian ikan).

c. Elektro Fisiologi

Tujuan : untuk mengetahui sensitivitas cahaya dari retina mata ikan

atau mengetahui kemampuan ikan dalam membedakan kekontrasan

obkjek benda terhadap keadaan di sekelilingnya.

Cara : mengukur pola amplitudo elektro retinogram (ERG).

# Ikan berdasarkan penglihatannya antara lain :

1. Ikan Demersal (ikan dasar)

Ciri-ciri : Sel Rod > Sel Kon

2. Ikan Pelagis(ikan permukaan)

Ciri-ciri : Sel Kon >Sel Rod

# Pada retina mata terdapat 2 jenis fotoreseptor yaitu :

1. Sel kon ( berbentuk kerucut)

Dipakai ikan pada aktifitas siang hari. Artinya sel kerucut

bertanggung jawab pada penglihatan cahaya terang (penglihatan

fotopik)/ warna.

Sel kon ini mempunyai 2 pigmen :

- Retinen

- Fotopsin,

- Rhodopsin( gabungan retinen dan fotopsin yang peka terhadap

warna).

Page 9: BUKU PANDUAN ASISTEN TINGKAH LAKU IKAN DISUSUN OLEH

2. Sel Rod ( berbentuk batang).

Dipakai ikan pada aktifitas malam hari. Artinya sel batang

bertanggung jawab pada penglihatan cahaya samar ( penglihatan

skotopik)/ gelap terang.

Sel Rod ini mempunyai 2 pigmen :

- Retinen

- Scotopsin.

# Ketajaman Penglihatan : Kemampuan untuk melihat dua titik dari

suatu objek pada satu garis.

Ada 2 faktor ketajaman penglihatan:

a. Diameter lensa / ukuran retina (semakin besar semakin baik)

b. Kepadatan sel kon pada retina (semakin padat semakin baik)

Perbedaan Ketajaman Penglihatan:

a. Ikan demersal : Sel Rod lebih besar daripada sel kon ( rod > kon).

b. Ikan Pelagis : Sel kon lebih besar daripada sel rod (kon >rod)

# Ikan berdasarkan aktifitasnya :

1. Nokturnal: yaitu ikan yang aktif mencari makan ketika malam hari.

Contoh: swanggi, beseng, jewfish.

2. Diurnal: yaitu ikan yang aktif mencari makan ketika siang hari. Contoh:

Napoleon, keramba lencam, butterfly fishes.

3. Crepuscular: yaitu ikan yang aktif mencari makan baik siang maupun

malam hari. Contoh: baracudas, lionfishes,sharks.

Page 10: BUKU PANDUAN ASISTEN TINGKAH LAKU IKAN DISUSUN OLEH

# Hubungan Optical Stimuli dalam bidang perikanan

1. Bidang Penangkapan (PSP)

a. Metode penangkapan ikan menggunakan attractan berupa cahaya

disebut light fishing.

Fungsi cahaya dalam penangkapan adalah untuk mengumpulkan

ikan pada daerah tertentu kemudian dilakukan penangkapan.

contohnya : pancing,purse seine, bagan apung, bagan tancap,

dan alat tangkap yang menggunakan alat bantu lampu.

b. Metode penangkapan ikan menggunakan bahan jaring transparan.

Fungsimya agar tidak ada perbedaan kontras antara jaring dan

background perairan sehingga ikan tidak dapat melihat alat

tangkap yang dioperasikan dan ikan mudah tertangkap.

Contohnya : gillnet

c. Metode penangkapan dengan menggunakan attractan berupa

bentuk, gerak, dan warna.

Fungsi: untuk menarik perhatian ikan

Contoh : Purse Seine, pancing tonda

2. Bidang Budidaya (BP)

a. Cahaya berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan dan tingkat

kelangsungan hidup pada larva ikan.

b.

Page 11: BUKU PANDUAN ASISTEN TINGKAH LAKU IKAN DISUSUN OLEH

3. Bidang MSP

a. Cahaya berhubungan dengan kecerahan. Kecerahan merupakan

ukuran untuk mengetahui daya penetrasi cahaya matahari ke dalam

perairan.

b. Kekeruhan merupakan sifat fisik air yang tidak hanya

membahayakan ikan tetapi juga menyebabkan air tidak produktif

karena menghalangi masuknya sinar matahari untuk fotosintesa.

# RAL (Rancangan Acak Lengkap Anova single factor

Merupakan Rancangan dimana perlakuan dikenakan sepenuhnya

secara acak kepada unit-unit eksperimen.

Analisis RAL:

Jika F(Fhitung) < Fcrit(F tabel), maka H0 diterima dan H1 ditolak, yang

berarti perlakuan tidak berpengaruh nyata.

Jika F(Fhitung) > Fcrit(F tabel), maka H0 ditolak dan H1 diterima, yang

berarti perlakuan berpengaruh nyata.

Ex: Jika F(Fhitung) =33.33 dan Fcrit(F tabel)=2.23 ), maka H0 ditolak

dan H1 diterima, yang berarti perlakuan berpengaruh nyata.

Cenderung terhadap warna cahaya apakah respon ikan ?

1. Tergantung pada setiap objek atau jenis spesies ikan yang diamati

karena setiap ikan memiliki perbedaan.

2. PADA umumnya : lampu Cahaya Warna KUNING.

karena mempunyai panjang / pantulan gelombang yg pendek, tetapi

daya tembus di air lebih panjang dan meluas.

Page 12: BUKU PANDUAN ASISTEN TINGKAH LAKU IKAN DISUSUN OLEH

Catatan :

Page 13: BUKU PANDUAN ASISTEN TINGKAH LAKU IKAN DISUSUN OLEH
Page 14: BUKU PANDUAN ASISTEN TINGKAH LAKU IKAN DISUSUN OLEH
Page 15: BUKU PANDUAN ASISTEN TINGKAH LAKU IKAN DISUSUN OLEH
Page 16: BUKU PANDUAN ASISTEN TINGKAH LAKU IKAN DISUSUN OLEH
Page 17: BUKU PANDUAN ASISTEN TINGKAH LAKU IKAN DISUSUN OLEH

2. CHEMICAL STIMULI

2.1. Praktikum

2.1.1. Bahan

- 3 ekor ikan air tawar (fresh water fish) : Objek yang akan diamati

tingkah lakunya

- 3 Umpan (cumi-cumi, ikan rucah dan udang) : Sebagai perangsang

indera pembau dan pengecap pada ikan

- Air tawar : sebagai media hidup ikan dan sebagai perantara zat

kimia pada umpan

2.1.2. Alat

- Akuarium : untuk tempat percobaan

- Bak : Untuk tempat pengadaptasian ikan

- Sekat perlakuan : untuk memberi batas antar area

- Termometer : untuk mengukur suhu air dalam akuarium

- Aerator : Untuk memberikan suplai oksigen serta memberikan arus

terhadap air yang ada di akuarium

- Serok : Untuk memindahkan ikan dari bak ke akuarium uji

- Penggaris : Untuk mengukur jarak start ikan dan mengukur jarak

start dengan umpan

- Benang : untuk mengikat umpan dan menghubungkannya pada

tongkat

- Tongkat : untuk menggantung tali umpan

- BoardMarker : menandai akuarium

- Aerator : untuk suplai oksigen dan menyebarkan aroma umpan

Page 18: BUKU PANDUAN ASISTEN TINGKAH LAKU IKAN DISUSUN OLEH

- Stopwatch : untuk menghitung waktu yang digunakan dalam

pengamatan

2.1.3. Skema Kerja

2.1.3.1. Umpan Udang

Hasil

Diamati dan dicatat tingkah laku ikan sesuai 3 fase respon yaitu Aurosal, Searching, dan Finding selama tidak lebih dari 10 menit

Diangkat sekat perlakuan secara perlahan

Tahan ikan di area start menggunakan sekat perlakuan bersamaan dengan diturunkannya umpan udang selama 5

menit

Giring ikan ke area start

Siapkan alat dan bahan

Page 19: BUKU PANDUAN ASISTEN TINGKAH LAKU IKAN DISUSUN OLEH

2.1.3.2. Umpan Cumi-cumi

Hasil

Diamati dan dicatat tingkah laku ikan sesuai 3 fase respon yaitu Aurosal, Searching, dan Finding selama tidak lebih dari 10 menit

Diangkat sekat perlakuan secara perlahan

Tahan ikan di area start menggunakan sekat perlakuan bersamaan dengan diturunkannya umpan cumi-cumi selama

5 menit

Giring ikan ke area start

Siapkan alat dan bahan

Page 20: BUKU PANDUAN ASISTEN TINGKAH LAKU IKAN DISUSUN OLEH

2.1.3.3. Umpan Rucah

Hasil

Diamati dan dicatat tingkah laku ikan sesuai 3 fase respon yaitu Aurosal, Searching, dan Finding selama tidak lebih dari 10 menit

Diangkat sekat perlakuan secara perlahan

Tahan ikan di area start menggunakan sekat perlakuan bersamaan dengan diturunkannya umpan ikan rucah selama

5 menit

Giring ikan ke area start

Siapkan alat dan bahan

Page 21: BUKU PANDUAN ASISTEN TINGKAH LAKU IKAN DISUSUN OLEH

2.2. Materi

# Chemical Stimuli merupakan suatu rangsangan yang dapat

merangsang indra penciuman (olfactory) dan perasa (gustatory).

# Kandungan kimia yang mampu direspon oleh organ penciuman dan

pengecap ikan antara lain :

1. Asam amino

- Esensial :

- nonesensial :

2. Asam Lemak

- Jenuh :

- Tak Jenuh :

# Ikan mendeteksi stimulus kimia melalui dua saluran chemoreceptor

yang berbeda, yaitu olfaction (bau) dan gustory (rasa).

# Sinyal kimia yang dimiliki oleh ikan :

1. Allomon

Yaitu perantara kimia dengan adaptasi pada anggota spesies yang tidak

sama.

Contoh :

- Menyerang atau untuk pertahanan,

- Shoaling (gerombolan ikan berbeda spesies)

2. Feromon

Perantara kimia dengan adaptasi pada anggota spesies yang sama.

Contoh :

- Sebagai alarm dan pengenal spesies.

Page 22: BUKU PANDUAN ASISTEN TINGKAH LAKU IKAN DISUSUN OLEH

- Pengenalan seks dan perubahan tingkah laku seksual

- Pengenalan wilayah

- Untuk pendeteksian, pemilihan, dan pengenalan makanan

- Schooling (gerombolan ikan dengan spesies yang sama)

# Metode yang digunakan untuk analisis penciuman ikan :

1. TLI : bertujuan untuk menganalisis respon tingkah laku ikan mendekati

umpan, dilakukan secara deskriptif dari hasil rekaman tingkah laku ikan

bagian per bagian

2. Scanning Electro Micrograph (SEM) : mengetahui bentuk dari olfactory

lamella ikan tergantung spesiesnya.

3. Fotografi-gravimetri : pengamatan rasio berat bagian otak yang

mengindikasikan organ penciuman ikan sebagai organ dominan atau

tidak dalam melakukan aktivitasnya.

# Fase ikan mendekati umpan :

1. Arousal (menerima rangsangan), fase dimana ikan mulai beraksi karena

adanya rangsangan bau.

2. Searching (mencari), fase dimana ikan mulai mencari makanan

(umpan) hanya menggunakan organ penciumannya.

3. Finding (menemukan), ikan telah menemukan umpan dan melakukan

uptake (mengambil/memakan umpan).

Page 23: BUKU PANDUAN ASISTEN TINGKAH LAKU IKAN DISUSUN OLEH

# Hubungan Chemical Stimuli dalam bidang perikanan :

1. Bidang Penangkapan (PSP)

- Pengembangan teknologi dalam bidang penangkapan, contohnya

:pengembangan umpan buatan.

- Metode penangkapan ikan dengan memanfaatkan respon

penciuman ikan. Alat tangkap yang berhubungan dengan chemical

stimuli : pancing, longline, bubu, pole and line, dll.

-

2. Bidang Budidaya (BP)

- Untuk mengetahui jenis, ukuran, dan kandungan pakan yang sesuai.

-

3. Bidang MSP

-

-

*materi lengkap bisa dilihat di buku Fisiologi & Tingkah Laku Ikan hal 8, 16-

21, 63-81

Page 24: BUKU PANDUAN ASISTEN TINGKAH LAKU IKAN DISUSUN OLEH

Catatan :

Struktur organ penciuman pada ikan:

- Olfactoy bulb : bagian otak yang merespon bau

- Olfactory tracts : serat saraf yang menghubungkan olfactory bulb

dengan inti penciuman dan daerah penciuman primer pada ujung

ventral otak.

- Granule cell layer : lapisan yang menerima input rangsang.

- Glomerular layer : mengolah respon bau yang datang dari hidung

- Mitral cell layer : mengirim informasi ke otak

- Medial olfactory tract : saluran penciuman yang berhubungan dengan

reproduksi (seksual)

- Median raphe : berpengaruh pada perubahan tingkah laku

- Olfactory lamellae : mendeteksi adnya resptor pembau dalam bentuk

stimulus kimia

- Olfactory nerve : membawa informasi sensorik ke indra penciuman

- Olfactory nerve layer : lapisan olfactory nerve

- Telencephalon : pusat hal-hal yang berhubungan dengan pembauan

(mengutamakan pembauan untuk mencari mangsa)

Page 25: BUKU PANDUAN ASISTEN TINGKAH LAKU IKAN DISUSUN OLEH
Page 26: BUKU PANDUAN ASISTEN TINGKAH LAKU IKAN DISUSUN OLEH
Page 27: BUKU PANDUAN ASISTEN TINGKAH LAKU IKAN DISUSUN OLEH
Page 28: BUKU PANDUAN ASISTEN TINGKAH LAKU IKAN DISUSUN OLEH
Page 29: BUKU PANDUAN ASISTEN TINGKAH LAKU IKAN DISUSUN OLEH
Page 30: BUKU PANDUAN ASISTEN TINGKAH LAKU IKAN DISUSUN OLEH

3. RESPON TERHADAP PERUBAHAN SUHU

3.1. Praktikum

3.1.1. Bahan

- 3 ekor Ikan air tawar (fresh Water Fish) : Objek yang akan diamati

tingkah lakunya

- Air tawar dengan suhu normal : sebagai media hidup ikan dan

pengondisian suhu normal

- Air Dingin (es) : untuk pengkondisian suhu rendah

- Air Panas : untuk pengkondisian suhu tinggi

3.1.2. Alat

- Akuarium : untuk tempat uji percobaan

- Nampan : Sebagai tempat alat yang digunakan

- Stopwatch : untuk menghitung waktu yang dipakai

- Handtally Counter : untuk menghitung jumlah bukaan operculum

dan kibasan sirip pectoral

- Termometer : untuk mengukur suhu air dalam akuarium

- Termos : Untuk wadah air panas sementara

- Cool box : Untuk wadah air dingin / es batu

- Heater : Untuk memanaskan air

Page 31: BUKU PANDUAN ASISTEN TINGKAH LAKU IKAN DISUSUN OLEH

3.1.3. Skema Kerja

3.1.3.1. Akuarium Perlakuan Suhu Panas

a. Sebelum Perlakuan Suhu Panas

Hasil

Dicatat jumlah bukaan operculum dan kibasan sirip pectoral pada setiap menitnya

Diamati dan dihitung bukaan operculum dan kibasan sirip pectoral bersamaan dengan dinyalakannya stopwatch selama 5 menit

Diukur suhu normal air pada akuarium (……..oC)

Siapkan alat dan bahan

Page 32: BUKU PANDUAN ASISTEN TINGKAH LAKU IKAN DISUSUN OLEH

b. Perlakuan Suhu Panas

Hasil

Dicatat jumlah bukaan operculum dan kibasan sirip pectoral pada setiap

menitnya

Diamati dan dihitung bukaan operculum dan kibasan sirip pectoral bersamaan dengan dinyalakannya

stopwatch selama 5 menit

Diukur suhu air pada akuarium setelah dimasukkan air panas secara perlahan hingga suhu mencapai (……0C) dan

pertahankan suhu selama perlakuan

Page 33: BUKU PANDUAN ASISTEN TINGKAH LAKU IKAN DISUSUN OLEH

3.1.3.2. Akuarium Perlakuan Suhu Dingin

a. Sebelum Perlakuan Suhu Dingin

Hasil

Dicatat jumlah bukaan operculum dan kibasan sirip pectoral pada setiap menitnya

Diamati dan dihitung bukaan operculum dan kibasan sirip pectoral bersamaan dengan dinyalakannya stopwatch selama 5 menit

Diukur suhu normal air pada akuarium (……..oC)

Siapkan alat dan bahan

Page 34: BUKU PANDUAN ASISTEN TINGKAH LAKU IKAN DISUSUN OLEH

b. Perlakuan Suhu Dingin

Hasil

Dicatat jumlah bukaan operculum dan kibasan sirip pectoral pada setiap

menitnya

Diamati dan dihitung bukaan operculum dan kibasan sirip pectoral bersamaan dengan dinyalakannya

stopwatch selama 5 menit

Diukur suhu air pada akuarium setelah dimasukkan air dingin(es) secara perlahan hingga suhu mencapai (……0C)

dan pertahankan suhu selama perlakuan

Page 35: BUKU PANDUAN ASISTEN TINGKAH LAKU IKAN DISUSUN OLEH

3.2. Materi

# Tujuan dari praktikum mengenai respon terhadap perubahan suhu

adalah untuk mengetahui respon primer ikan berupa pelepasan kedua

hormon yang tampak pada bukaan operkulum dan kibasan sirip dada

terhadap berbagai lingkungan yang ekstrim.

# PERUBAHAN Suhu yang ekstrim dapat menimbulkan respon pada

ikan yang menghasilkan respon primer yaitu dengan peningkatan produksi

hormon Kortikosteroid dan Katekolamin.

1. Kortikosteroid -> (adrenalin dan non adrenalin )

Merupakan hormon Kortikosteroid yang dilepaskan/ dikeluarkan ikan

untuk beradaptasi dengan lingkungannya yang menyebabkan stress,

takut.

2. Katekolamin -> (kortisol dan kortison )

Merupakan pelepasan hormon Katekolamin pada ikan yang

menyebabkan peningkatan denyut jantung, gula darah, pernapasan,

penyerapan Oksigen, dan aliran darah ke insang.

# STRES adalah kondisi dimana pertahanan tubuh ikan menurun dan

dapat menyebabkan infeksi. Bahwa secara umum stres merupakan stimulus

terhadap sistem biologi dan reaksi sistem sebagai faktor stres (stresor).

# Efek yang disebabkan oleh stress :

1. Efek primer : menyebabkan gangguan metabolic

2. Efek Skunder : menyebabkan gangguan osmotic pada system

neuroendokrin darah.

Page 36: BUKU PANDUAN ASISTEN TINGKAH LAKU IKAN DISUSUN OLEH

# Gangguan yang diakibatkan oleh efek skunder :

- Gangguan osmoregulasi

- Penurunan asam askorbat darah/vit C

- Perubahan sifat oksigen terikat pada hemoglobin

- Penurunan imunitas terhadap penyakit.

# Faktor stres pd ikan :

1. Terdapatnya luka pada tubuh ikan/penyakit karena terkena parasit

2. Kepadatan dari ruang gerak

3. Adanya konflik sosial (mrebutkan makanan, memijah,dll)

4. Adanya shock panas pada temperatur dan salinitas

5. Ketersediaan makanan.

# Respon stress pada ikan dapat diketahui dari :

1. Indikasi penurunan volume darah

2. Penurunan jumlah Leukosit

3. Penurunan glikogen hati

4. Peningkatan glukosa darah

5. Penyusutan diameter lambung

6. Menipisnya lapisan mukosa

# Mekanisme Respon stress pada ikan :

1. Primary response (sistem endoktrin)

Merupakan penerimaan stimulus stres oleh hormon sistem syaraf.

Page 37: BUKU PANDUAN ASISTEN TINGKAH LAKU IKAN DISUSUN OLEH

2. Secondary response (perubahan darah dan jaringan)

Merupakan proses perubahan dalam darah seperti meningkatnya gula

darah dan perubahan jaringan seperti penurunan glikogen hati, vit. C

3. Tertiary response (individu dan populasi)

Dimana kondisi dapat mengurangi kmampuan rekruitmen bagi

keberlangsungan hidup yang berakibat padapenurunan populasi.

# Tahapan adaptasi fisiologis dari respon stres ikan :

1. Alarm : Proses awal terjadinya perubahan fisiologi ikan yang

mengeluarkan hormon kalekolamin dan kortikosteroid yang diproduksi

oleh kelenjar pusat.

2. Resistance : proses perlawanan ikan setelah melewati tahapan alarm,

hingga mencapai aklimatisasi.

3. Exhaustion : proses perubahan fisiologi ikan karena mengalami

kelelahan melakukan perlawanan terhadap stresor.

# Metode pengukuran stress pada ikan :

1. HPLC (High Performance Liquid Chromatography)

- Lebih sensitive

- Pengukuran secara simultan

- Pengerjaan secara intensif

2. RIA (Radioimunoassay)

- Lebih murah

- Pengerjaan lebih mudah

Page 38: BUKU PANDUAN ASISTEN TINGKAH LAKU IKAN DISUSUN OLEH

# Hubungan Perikanan dengan Respon terhadap Perubahan Suhu :

1. Bidang PSP

- Untuk mengetahui fishing ground yang sesuai terhadap metode

penangkapan dan alat tangkap yang digunakan. Ex : trammel net,

gillnet, long line, purse seine.

2. Bidang BP

- Untuk mengetahui suhu yang sesuai untuk pemijahan dan suhu yang

optimal untuk pertumbuhan ikan.

-

3. MSP

- Untuk mengetahui suhu yang sesuai untuk pemijahan dan suhu yang

optimal untuk pertumbuhan ikan.

-

# Uji Hipotesa Perbedaan dengan ( T-Test )

- Jika Tstat(Thitung) tidak berada dalam range Tcrit maka tolak H0

terima H1 yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan terhadap

percobaan.

- Jika Tstat(Thitung) berada dalam range Tcrit maka terima H0 tolak H1

yang artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap

percobaan.

*materi lengkap bisa dilihat di buku Fisiologi & Tingkah Laku Ikan hal 140 -

146

Page 39: BUKU PANDUAN ASISTEN TINGKAH LAKU IKAN DISUSUN OLEH

Catatan :

Page 40: BUKU PANDUAN ASISTEN TINGKAH LAKU IKAN DISUSUN OLEH
Page 41: BUKU PANDUAN ASISTEN TINGKAH LAKU IKAN DISUSUN OLEH
Page 42: BUKU PANDUAN ASISTEN TINGKAH LAKU IKAN DISUSUN OLEH
Page 43: BUKU PANDUAN ASISTEN TINGKAH LAKU IKAN DISUSUN OLEH