63
CAIRAN TUBUH

CAIRAN TUBUH1

Embed Size (px)

Citation preview

  • CAIRAN TUBUH

  • Pada dewasa:- Wanita 55% dari berat tubuh- Laki-laki 60% dari massa tubuh Cairan intraseluler (ICF) di dalam sel - Sekitar 2/3 dari cairan tubuh Cairan ekstraseluler (ECF) luar sel - Cairan interstitial antara sel 80% dari ECF - Plasma dalam darah 20% dari ECF juga termasuk : cairan limfe, cairan serebrospinal, cairan sinovial, aqueous humor, vitreous humor, endolymph, perilimfe, cairan pleura, perikardial, dan peritoneal

  • Fungsi air: Transportasi Pelarut Pelumas & shock absorber Pengaturan suhu tubuh Menjaga volume darah & tekanan darah

  • Copyright 2009, John Wiley & Sons, Inc.Body Fluid Compartments

  • ECF dan ICF disebut kompartemen cairan karena: - Mereka berperilaku sebagai entitas yang berbeda - Mereka dipisahkan oleh membran semipermeabel dan memiliki komposisi yang berbeda karena transpor aktif (misalnya Na + / K + pompa)

  • Cairan Ekstraseluler : - Tinggi : Na +, Cl-, Ca + +, HCO3- Plasma darah memiliki protein lebih dari cairan interstisial dan getah bening Cairan Intraseluler: - Tinggi: K +, fosfat, Mg + +, dan protein lebih banyak dari plasmaKomposisi kompartemen

  • Dua pembatas memisahkan CIS dengan cairan interstisial dan plasma Membran plasma memisahkan CIS dengan cairan interstisial; Dinding pembuluh darah memisahkan cairan interstisial dari plasma Tubuh berada dalam keseimbangan ketika jumlah air dan zat terlarut yang hadir dan proporsional antara kompartemen-kompartemen Zat anorganik yang berdisosiasi menjadi ion-ion dalam larutan disebut elektrolit Air adalah komponen terbesar dari tubuh yang membentuk 45-75% dari total massa tubuh Proses filtrasi, reabsorpsi, difusi, dan osmosis, berlangsung terus-menerus untuk pertukaran air dan zat terlarut antara kompartemen-kompartemen

  • Keseimbangan cairan berhubungan dengan keseimbangan elektrolit - Asupan air dan elektrolit jarang proporsional - Ginjal mengeluarkan kelebihan air melalui urine encer atau kelebihan elektrolit melalui urine pekat Tubuh memperoleh air dari - Konsumsi cairan dan makanan basah (2300mL/hari) - Metabolisme zat gizi (200mL/hari) Tubuh kehilangan air melalui - Ginjal (1500mL/hari) - Penguapan dari kulit (600mL/hari) - Pernafasan dari paru-paru (300mL/hari) - Feses (100mL/hari)

  • Copyright 2009, John Wiley & Sons, Inc. Asupan dan kehilangan air harian

  • Fluid Gains and LossesFigure 273

  • Water BalanceTable 271

  • Air beredar bebas di kompartemen ECF ECF dan ICF biasanya dalam kesetimbangan osmotik dan tidak ada perpindahan skala besar terjadi antar kompartemen Peningkatan osmolalitas plasma memicu haus dan pelepasan hormon antidiuretik (ADH)

  • Regulator utama adalah rasa haus. Dehidrasi (output> intake) penurunan paling sedikit 1% air tubuh menyebabkan : - Penurunan produksi air liur - Peningkatan tekanan osmotik darah - merangsang osmoreseptor di hipotalamus - Volume darah menurun - renin diproduksiPengaturan asupan air

  • Terutama dengan mengatur volume asupan air Dehidrasi - ketika kehilangan air lebih besar dari pemasukan Penurunan volume, peningkatan osmolaritas cairan tubuh Merangsang pusat haus di hipotalamus

  • Rekomendasi: -Kebutuhan bervariasi sesuai dengan jenis makanan dimakan, suhu, kelembaban, tingkat aktivitas, dll -Aturan umum : 1-1,5 ml / kkal dikeluarkan Contoh: jika 2000 kkal "dibakar, diperlukan minum 2-3 liter; 8 cangkir dari cairan dan sisanya berasal dari makanan & air metabolisme -Urine harus kuning pucat -Kafein & alkohol bertindak sebagai diuretik sehingga tidak baik pengganti air

  • Osmoreseptor hipotalamus memantau konsentrasi osmotik ECF (plasma, CSF) Perubahan konsentrasi osmotik dalam plasma dan CSF mengubah aktivitas osmoreceptor Osmoreceptor neuron mensekresi ADH sebanding dengan konsentrasi osmotik melalui hipofisis posterior

  • Juga dikenal sebagai vasopressin Diproduksi oleh hipotalamus, dibebaskan dari hipofisis posterior Meningkatkan penyisipan aquaporin-2 ke dalam sel utama tubuli distal dan koligentes - Permeabilitas untuk air meningkat - Menghasilkan urin pekatADH adalah hormon utama mengatur pengeluaran air

  • Pengaturan sekresi ADH

    Peningkatan ADHPenurunan ADH Osmolalitas Volume darah Tekanan darahNauseaHipoksiaMorfin, nikotin, sikiofosfamid Osmolalitas Volume darah Tekanan darahAlkohol, klonidin (anti hipertensi), haloperidol (penghambat dopamin)

  • Pengaturan rasa haus

    Peningkatan rasa hausPenurunan rasa haus Osmolalitas Volume darah Tekanan darah Angiotensin II Osmolalitas Volume darah Tekanan darah Angiotensin II

  • Pengeluaran kelebihan air tubuh sebagian besar melalui urin Tingkat kehilangan garam dalam urin merupakan faktor utama yang menentukan volume cairan tubuh Faktor utama yang menentukan osmolaritas cairan tubuh adalah tingkat kehilangan air dalam urin 3 hormon mengatur reabsorpsi ginjal Na + dan Cl- (atau tidak) - Angiotensin II dan aldosteron merangsang reabsorpsi Na + dan Cl- (dan air oleh osmosis) saat dehidrasi - Atrium natriuretik peptida (ANP) merangsang natriuresis, ekskresi Na + dan Cl-, diikuti dengan ekskresi air untuk menurunkan volume darahPengaturan pengeluaran air dan solut

  • Disekresi oleh korteks adrenal sebagai respon: - K + naik (dirasakan pada korteks adrenal) atau kadar Na + dalam darah turun - Aktivasi renin-angiotensin system Menentukan tingkat penyerapan Na + dan pembuangan K + "Air Mengikuti garam" - Konsentrasi plasma aldosteron tinggi menyebabkan ginjal untuk meretensi garam - Konservasi Na + oleh aldosteron juga merangsang retensi airAldosteron

  • Reabsorpsi air osmosis

  • SISTIM RENIN-ANGIOTENSIN

  • AKSI ALDOSTERON

  • AldosteroneFigure 26.8

  • ANP dilepaskan oleh sel-sel otot jantung dalam menanggapi peregangan abnormal dari dinding jantung karena peningkatan tekanan darah atau volume darah Mengurangi rasa haus Blokir pelepasan ADH dan aldosteron Menyebabkan diuresis Menurunkan tekanan darah dan volume plasmaANP

  • Biasanya, sel-sel tidak mengecilkan atau membengkak karena cairan intraseluler dan interstisial memiliki osmolaritas yang sama - Peningkatan Osmolaritas cairan interstitial menarik air keluar dari sel dan sel menyusut - Penurunan osmolaritas cairan interstisial menyebabkan sel membengkak Perubahan osmolaritas paling sering disebabkan oleh perubahan konsentrasi Na + Pergerakan air antar kompartemen

  • Ketika tubuh kehilangan air: volume plasma menurun konsentrasi elektrolit meningkat Ketika tubuh mendapat atau kehilangan elektrolit: air diperoleh atau hilang oleh osmosis Jadi keseimbangan cairan dan elektrolit sangat erat terkait, tetapi efek dan mekanisme pengaturan berbeda

  • Dehidrasi adalah ketidakseimbangan ct paling sering terjadi . - Diare atau muntah berkepanjangan - Keringat berlebihanKetidak seimbangan ct

  • Air yang bergerak kembali ke kapiler tergantung pada konsentrasi protein plasma. Penurunan protein darah disebabkan oleh: - Diet kurang protein - Gangguan hati - Penyumbatan sistem limfatik - Peningkatan permeabilitas kapiler Luka bakar, infeksiCairan bergerak dari darah ke cairan interstisial. Peningkatan (menumpuk) cairan dalam ruang interselular - Edema

  • Dapat disebabkan oleh: Penurunan dalam plasma protein Retensi elektrolit, terutama Na + Peningkatan tekanan darah kapiler

  • Pergerakan cepat air antara ECF dan ICF menanggapi terjadinya gradien osmotik Jika terjadi kenaikan tekanan osmotik ECF: ECF menjadi hipertonik terhadap ICF Air bergerak dari sel ke dalam ECF Jika terjadi penurunan tekanan osmotik ECF: ECF menjadi hipotonik terhadap ICF Air bergerak dari ECF ke dalam sel Volume ICF jauh lebih besar dari volume ECF ( 2/3 dan 1/3 TBF): ICF bertindak sebagai cadangan airmencegah perubahan osmotik besar di ECF

  • NormalECFICFOsmolarity = 14 particles/10 waterOsmolarity = 14 particles/10 water

  • Water LossECFICFOsmolarity = 14 particles/6 waterOsmolarity = 14 particles/10 water

  • ECFICFOsmolarity = 14 particles/ 8 waterOsmolarity = 14 particles/ 8 waterResponse to Water LossWater

  • ECFICFOsmolarity = 14 particles/ 8 waterOsmolarity = 14 particles/ 8 waterResultOsmotic balance, but at higher concentrations, lower volumes (less water)Original Osmolarity = 14 particles/10 water

  • Jika air hilang, namun elektrolit dipertahankan, ECF (dan ICF) memiliki konsentrasi yang lebih tinggi, volume rendah Hipotalamus mendeteksi peningkatan osmolaritas ECF ini dan mengeluarkan ADH untuk mengembalikan keseimbangan cairan Air baru di ECF akan bergeser ke ICF dan mengembalikan volume dan konsentrasi

  • Kehilangan air beratPenyebab:Keringat berlebihan konsumsi air tidak memadai Muntah berulang diare beratRespon Homeostatik mekanisme fisiologis (ADH dan sekresi renin)perubahan perilaku (peningkatan asupan cairan

  • Pemasukan airBila air bertambah tetapi elektrolit tidak: Volume ECF meningkatECF hipotonik dibandingkan ICFAir pindah dari ECF ke ICF Kebalokan dari kehilangan cairanKeseimbangan osmoyik kemudian dicapai tapi pada konsentrasi rendah, volume tinggi Bisa mengakibatkan kelebihan cairan =>overrhydration: mendistorsi selperubahan konsentrasi zat terlarut sekitar enzimmengganggu fungsi normal sel

  • Pemasukan airBila air bertambah tetapi elektrolit tidak: ECF menjadi konsentrasi rendag, volume tinggo => menghambat pelepasan ADH, cairam akan dikeluarkan melalui urin, air dari ICF kembali ke ECF, mengembalikan ke keseimbangan volume dan osmotik

  • Penyebab OverhidrasiKonsumsi air dalam jumlah banyak Injeksi ke pembuluh darah larutan hipotonikGangguan endokrin, produksi ADH berlebihanKetidak mampuan membuang kelebihan cairan dalam bentuk urin:Gagal ginal kronisGangguan jantung:cirrhosis

  • Gangguan keseimbangan cairanFigure 26.7a

  • Tekanan Hidrostatik - tekanan cairan Tekanan osmotik - konsentrasi zat terlarut (utamanya Na +) Dalam darah disebut sebagai tekanan osmotik koloid (COP) => proteinPergerakan air dipengaruhi

  • Movement of fluids due to: hydrostatic pressure osmotic pressure\Capillary filtration (hydrostatic) pressureCapillary colloid osmotic pressureInterstitial hydrostatic pressureTissue colloid osmotic pressure

  • Pergerakan cairan antara kapiler dengan ruang interstisial

  • Fungsi Sistem limfatik: Salurkan limfosit seluruh tubuh, untuk melawan infeksi Menjaga volume darah yang normal The Lymphatic System and the Circulatory System

  • Cairan Interstisial yang tidak kembali ke kapiler Dikumpulkan oleh pembuluh getah bening (limfe)(24 liter / hari!) Getah bening akan kembali ke jantung melalui duktus torakalis, bermuara ke dalam pembuluh darah dari sistem peredaran darah di dekat jantung.

  • Gerakan cairan getah bening bergantung pada pergerakan otot Gerakan kaki dan tangan menempatkan tekanan pada pembuluh getah bening dan cairan bergerak menuju jantung

  • Cairan yg berada disaluran limfe (getah bening)Masuk ke vena melalui Ductus Thoracicus, Ductus Limfatikus kananMengandung faktor2 pembeku dan limfe akan membeku apabila dibiarkan in vitroKandungan proteinnya lebih rendah dari plasmaLemak yg tak larut dalam air diabsorbsi dari usus ke limfeSetelah makan, limfe di Ductus Thoracicus seperti susu karena kadar lemaknya tinggi

  • Mengembalikan excess cairan dan protein yg telah tersaring melalui dinding kapiler ke dalam darahMempertahankan tubuh terhadap infeksi dng cara memproduksi :LimfositMonosit

  • TERIMA KASIH

    *