24
MAKALAH Filsafat Umum " Filsafat Nilai Antara Etika dan Estetika " Disusun oleh: Siti Nur Halimah Wilda Liani Zakiyah Umamah Kelas III E PAI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SUKBUMI 1

cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · Web viewPuji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan rahmat dan ridhonya, sehingga penyusun

  • Upload
    vubao

  • View
    218

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · Web viewPuji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan rahmat dan ridhonya, sehingga penyusun

MAKALAH

Filsafat Umum

" Filsafat Nilai Antara Etika dan Estetika "

Disusun oleh:

Siti Nur Halimah

Wilda Liani

Zakiyah Umamah

Kelas III E PAI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SUKBUMIMata Kuliah : Filsafat Umum

Dosen Pengampu : Cecep Hilman

1

Page 2: cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · Web viewPuji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan rahmat dan ridhonya, sehingga penyusun

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa yang senantiasa

melimpahkan rahmat dan ridhonya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan

penyusunan tugas mata kuliah Filsafat Umum yang berjudul " Filsafat Nilai antara

Etika dan Estetika ".

Penyusun mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dosen selaku dosen

pengampu dalam mata kuliah Filsafat Umum, juga kepada teman-teman yang

telah memberikan dukungan kepada penyusun dalam menyelesaikan tugas ini.

Harapan penyusun semoga penyusunan tugas ini bermanfaat bagi kita semua

serta menjadi tambahan ilmu bagi pembaca. Penyusun menyadari jika dalam

penyusunan ini maaih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu dengan hati

terbuka kritik serta saran yang membangun untuk kesempurnaan tugas ini.

Demikian tugas yang kami susun, apabila ada kata-kata yang kurang

berkenan dan banyak kekurangan penyusun mohon maaf.

DAFTAR ISI

2

Hormat kami,

Penyusun

Page 3: cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · Web viewPuji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan rahmat dan ridhonya, sehingga penyusun

KATA PENGANTAR………………………..........................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.........................................................................................1

B. Perumusan Masalah.................................................................................1

C. Tujuan Penulisan Masalah..........................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Etika...........................................................................................3

B. Peran dan Fungsi Etika................................................................................4

C. Perbedaan dan persamaan Etika dan Etiket..............................................5

D. Pengertian Estetika...................................................................................6

E. Kaitan Etika dan Estetika dalam Kehidupan..............................................9

BAB III PENUTUP

1. Simpulan...................................................................................................12

2. Saran........................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

3

Page 4: cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · Web viewPuji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan rahmat dan ridhonya, sehingga penyusun

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di era globalisasi yang sekarang ini, masih banyak sekali orang-

orang yang tidak memahami tentang etika dan estetika, baik dari

definisinya ataupun dengan pengaplikasiannya di masyarakat, padahal

etika dan estetika harus dimiliki setiap manusia.

Etika pada hakikatnya mengamati realitas moral, etika mengacu

pada perbuatan dan tingkah laku manusia, nilai dan norma, sedangkan

estetika cabang filsafat yang berbicara tentang keindahan jasmani dan

rohani, keindahan alam dan seni.

Berdasarkan pengertian diatas nilai estetika sesuatu harus disertai

dengan etika, karena persepsi estetika kadang subjektif, sehingga bila tidak

dibatasi dari segi etika maka akan berpengaruh negatif,

Etika dan estetika akan selalu berkaitan dengan kehidupan yang

menentukan bagaimana manusia bersikap dan bertingkah laku baik atau

buruk. Sehingga manusia mampu menilai estetika sesuatu didasari dengan

pertimbangan etika berupa nilai norma yang berlaku, baik secara agama

maupun budaya sebagai filter dalam menjaga keberagaman cara pandang

masyarakat di Indonesia.

B. Rumusan masalah

1. Apa yang dimaksud dengan pengertian etika ?

2. Apa peranan dan fungsi etika?

3. Apa perbedaan etika dan etiket?

4. Apa yang dimaksud dengan pengertian estetika?

5. Mengapa etika dan estetika saling berkaitan dalam kehidupan?

4

Page 5: cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · Web viewPuji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan rahmat dan ridhonya, sehingga penyusun

C. Tujuan Penulisan Makalah

1. Mengetahui pengertian etika

2. Mengetahui peranan dan fungsi etika

3. Mengetahui perbedaan etika dan etiket

4. Mengetahui pengertian estetika

5. Mengetahui kaitan etika dan estetika dalam kehidupan

BAB II

5

Page 6: cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · Web viewPuji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan rahmat dan ridhonya, sehingga penyusun

PEMBAHASAN

A. Pengertian Etika

Pengertian Etika secara etimologi berasal dari kata Yunani, yakni

ethos yang berarti watak kesusilaan atau adat. Dan secara teriminologi

etika adalah cabang filsafat yang membicarakan tingkah laku atau

perbuatan manusia dalam hubungannya dengan baik-buruk.yang dapat

dinilai baik-buruk adalah sikap manusia, yaitu yang menyangkut

perbuatan, tingkah laku, gerakan, kata-kata dan sebagainya.

Etika dibagi menjadi etika deskriptif dan etika normatif. Etika

deskriftif hanya melukiskan, menggambarkan, menceritakan apa adanya,

tidak memberi penilaian, tidak memilih mana yang baik mana yang buruk.

Adapun etika normatif sudah memberikan penilaian mana yang baik mana

yang buruk, mana yang harus dikerjakan mana yang tidak. Etika normati

dapat dibagi menjadi etika umum dan etika khusus. (Bertens, 2002: 15-17)

Etika umum membicarakan prinsip-prinsip umum, seperti apakah nilai,

motivasi sebuah perbuatan dan sebagainya, etika khusus adalah

pelaksanaan dari prinsip-prinsip umum, seperti etika pergaulan, etika

dalam pekerjaan dan sebagainya. Ada beberapa teori tentang baik buruk

(etika).

Nilai teori dalam islam di bagi menjadi lima kategori :

1. Baik sekali

2. Baik

3. Netral

4. Buruk

5. Buruk sekali

Teori baik-buruk dari hedonisme mengajarkan bahwa sesuatu dianggap

baik bila mengandung hedone (kenikmatan, kepuasan) bagi manusia.

Sejak zaman Yunani kuno teori ini sudah ada, bagi vitalisme, baik buruk

6

Page 7: cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · Web viewPuji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan rahmat dan ridhonya, sehingga penyusun

ditentukan oleh ada atau tidak adanya kekuatan hidup yang dikandung

oleh objek yang dinilai. Manusia yang cerdas, ulet, kuat, itulah manusia

yang baik. Ultilitarisme menyatakan bahwa yang baik ialah yang berguna

(utility = kegunaan).utilitarisme terbagi dua : utilitarisme pribadai dan

utilitarisme social.bagi bentham, utilitarisme merupakan perkembangan

hedonisme. menurutnya, etika harus memperhitungkan jumlah kenikmatan

dikurangi jumlah penderitaan tentang hasil perbuatan, itulah yang

menentukan nilai perbuatan itu. Menanggung derita dalam melakukan

kebaikan adalah tidak baik. Jadi, mesti dihitung lebih dulu, banyak mana

kenikmatan ataukan penderitaan yang terdapat di dalam perbuatan itu.

Pragmatisme suatu aliran yang segolongan darah dengan utilitarisme,

prinsip yang diajarkan oleh aliran ini ialah yang baik adalah yang berguna

secara praktis dalam kehidupan, tokoh utamanya ialah Charles P. Peirce,

Wiliam james, John Dewey, dan Scott Schiller. Peirce adalah yang mula-

mula mengumumkan pragmatisme dan dikembangkan oleh William james.

Bagi james, ukuran kebenran suatu teori ialah kegunaan praktis teori itu,

bukan dilihat secara teoretis. Bagi pierce, untuk mengerti suatu pikiran

cukuplah kita memastikan tindakan apa yang dapat dihasilkan oleh ide itu.

(Tafsir:1990, 40).

B. Peran dan Fungsi Etika

1. Etika membantu dalam menginterprestasikan ajaran agama yang saling

bertentangan

2. Etika dapat membantu menerapkan ajaran moral agama terhadap

masalah-masalah baru dalam kehidupan manusia

3. Dengan etika seseorang atau kelompok dapat mengemukakan penilaian

tentang prilaku manusia

4. Etika menjadi penuntun agar dapat bersikap sopan, santun, dang

dengan etika kita bisa di cap sebagai orang baik didalam masyarakat.

7

Page 8: cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · Web viewPuji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan rahmat dan ridhonya, sehingga penyusun

C. Etika dan Etiket

Dalam rangka membenarkan istilah, harus kita simak lagi perbedaan

antara “etika” dan “etiket”. Karap kali dua istilah ini dicampuradukkan

begitu saja, padalah perbedaan diantaranya sangat hakiki. etika disini

berarti moral dan etiket berarti sopan santun, tetapi disamping perbedaan

ada juga persamaan antara etika den etiket :

1. etika dan etiket menyangkut prilaku manusia, istilah-istilah ini hanya

kita pakai mengenai manusia. Hewan tidak mengenal etika maupun

etiket.

2. baik etika ataupun etiket mengatur prilaku manusia secara normatif,

artinya, memberi norma bagi prilaku manusia dan dengan demikian

menyatakan apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan

dan ada beberapa perbedaan sangat penting antara etika dan etiket,

menurut Bertens (Bertens: 2002,9-10)

1. Etika menyangkut cara suatu perbuatan harus dilakukan manusia.

contohnya, jika saya menyerahkan sesuatu kepada atasan, saya harus

menyerahkan dengan menggunakan tangan kanan.

Akan dianggap melanggar etiket , bila orang menyarahkan sesuatu

dengan tangan kiri. Akan tetapi etika tidak terbatas. Etika memberi

norma tentang perbuatan itu sendiri. Etika menyangkut masalah

apakah suatu perbuatan boleh dilakukan, iya atau tidak.

2. Etiket hanya berlaku dalam pergaulan. jika tidak ada yang melihat,

maka etiket tidak berlaku. contohnya, ada banyak peraturan etiket yang

mengatur cara kita makan. akan melanggar etiket, bila kita makan

sambil berbunyi atau dengan meletakkan kaki di atas meja,

dan sebagainya. namun etika selalu berlaku juga kalau tidak ada saksi

mata. etika tidak tergantung pada hadir tidaknya orang lain

8

Page 9: cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · Web viewPuji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan rahmat dan ridhonya, sehingga penyusun

Etiket bersifat relatif. Akan ada yang dianggap tidak sopan dalam satu

kebudayaan, bisa saja dianggap sopan dalam kebudayaan lain.

Contoh yang jelas adalah makan dengan tangan, di suatu daerah

tertentu mungkin masih dianggap sopan, namun di Jawa makan yang

sopan harus pakai sendok. Lain halnya etika, etika jauh lebih absolute.

Jangan membunuh, jangan mencuri, jangan bohong, merupakan

prinsip-prinsip etika yang tidak bisa ditawar-tawar atau mudah di beri

dispensasi.

3. Jika kita berbicara tentang etiket, kita hanya memandang manusia dari

segi lahiriahnya saja, sedangkan etika menyangkut manusia dari segi

dalam. sebelumnya dikatakan bahwa etiket merupakan kumpulan cara

dan sifat perbuatan yang bersifat lahiriah saja. Tata krama sering

disebut etiket, yakni kebiasaan sopan santun yang disepakati dalam

lingkungan pergaulan antarmanusia setempat.

Tata berarti adat, aturan, norma, peraturan. Dan krama berarti sopan

santun, kebiasaan sopan santun atau tata sopan santun. Sedangkan

etika menunjukkan seluruh

sikap manusia yang bersikap rohaniah maupun yang bersikap

jasmaniah. kesadaran manusia terhadap baik buruk disebut kesadaran

etis atau kesadaran moral.

D. Pengertian Estetika

Pengertian Estetika dari kata Yunani Aesthesis atau pengamatan

adalah cabang filsafat yang berbicara tentang keindahan. Objek dari

estetika adalah pengamalan akan keindahan. Di dalam estetika yang dicari

adalah hakikat dari keindahan, bentuk-bentuk pengalaman keindahan

(seperti keindahan jasmani dan keindahan rohani, keindahan seni dan

keindahan alam), diselidiki emosi manusia sebagai reaksi terhadap yang

indah, agung, tragis, bagus, mengharukan, dan sebagainya.

Teori lama tentang keindahan bersifat metafisis, teori modern

bersifat psikologis. Menurut plato, keindahan adalah realitas yang

9

Page 10: cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · Web viewPuji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan rahmat dan ridhonya, sehingga penyusun

sungguh-sungguh, suatu hakikat yang abadi, tidak berubah. Meskipun ia

menyatakan bahwa harmoni, proporsi, dan simetri adalah yang

membentuk keindahan. (tafsir:1990:41)

Berdasarkan pendapat Semiawan, menjelaskan estetika sebagai “the study

of nature of beauty in the fine art”, mempelajari tentang hakikat keindahan

didalam seni. Estetika aialah cabang filsafat yang mengkaji tentang

hakikat indah dan buruk.

Definisi estetika itu beragam. setiap filsuf memiliki pendapat yang

berbeda antara satu dengan yang lain. Pada prinsipnya, mereka sependapat

bahwa estetika ialah cabang ilmu filsafat yang membahas tentang

keindahan atau hal yang indah, yang terdapat dalam alam dan seni.

Definisi-definisi itu diantaranya:

3. Definisi umum :

Estetika ialah cabang filsafat yang membahas mengenai keindahan/hal

yang indah, yang terdapat pada alam dan seni.

4. Luis O. Kattoff:

Estetika ialah Cabang filsafat yang membicarakan definisi, susunan

dan peranan keindahan,

khususnya di dalam seni.

5. Dictionary of Philosophy (dagobert D. Runes):

Estetika ialah Cabang filsafat yang berhubungan dengan keindahan

atau hal yang indah, khusunya dalam seni serta cita rasa dan ukuran-

ukuran nilai baku dalam menilai seni.

6. The Encyclopedia of Philosophy:

Estetika ialah cabang Filsafat yang bertalian dengan penguraian

pengertian-pengertian dan pemecahan persoalan-persoalan yang timbul

bilamana seseorang merenungkan tentang benda-benda estetis.

7. William Halverson :

10

Page 11: cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · Web viewPuji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan rahmat dan ridhonya, sehingga penyusun

Estetika ialah Cabang filsafat (axciology) yang bertalian dengan sifat

dasar dari nilai-nilai non-moral khususnya keindahan dan nilai-nilai

lainya apapun yang mempunyai sangkutan istimewa dengan seni.

8. Van meter Ames (Collier’s Encyclopedia):

Pengkajian tentang apa yang tersangkut dalam penciptaan,

penghargaan dan kritik seni, dalam hubungan seni dengan peranan

yang berubah dari dalam suatu dunia pancaroba.

9. Gerome Stolnitz (The Encyclopedia of Phylosophy):

Estetika digambarkan sebagai pengkajian filsafati tentang keindahan

dan kejelekan. Keindahan memiliki nilai estetis yang bersifat positif,

sedangkan kejelekan mempunyai nilai estetis yang bersifat negatif. Hal

yang tidak baik bukan berarti tidak adanya unsur keindahan.

10. The american Society for aestheties:

Semua pengkajian mengenai seni dan bermacam-macam pengalaman

yang berhubungan dengan itu dari suatu sudut pandang filsafati, ilmiah

dan teoritis lainnya, termasuk dari psikologi, sosiologi, anthropology,

sejarah kebudayaan kritik seni dan pendidikan (The Liang

Gie,1976,16-31). berikutnya, nilai baik sebanding dengan nilai indah,

tetapi kata” indah” lebih sering dikenakan pada seni, sedangkan “baik”

pada perbuatan. Di dalam kehidupan, indah lebih berpengaruh

ketimbang baik. manusia lebih tertarik pada rupa ketimbang pada

tingkah laku. manusia yang tingkah lakunya baik (etika), tetapi kurang

indah (estetika), akan dipilih belakangan, yang dipilih lebih dulu

adalah manusia yang memiliki keindah, sekalipun kurang baik.

Estetika dibedakan menjadi estetika deskriptif dan estetika

normatif. Estetika deskriptif melukiskan gejala pengalaman keindahan,

sedangkan estetika normatif mencari dasar pengalaman itu. contohnya,

ditanyakan apakah keindahan itu akhirnya sesuatu yang objektif

(terletak dalam lukisan) atau justru subjektif (terletak dalam mata

manusia itu sendiri). Perbedaan lain dari estetika adalah estetis ilmiah

dengan estetis filsafat.

11

Page 12: cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · Web viewPuji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan rahmat dan ridhonya, sehingga penyusun

Melihat dari persoalan diatas bahwa definisi estetika merupakan suatu

persoalan filsafat yang sejak dulu sampai sekarang cukup

diperbincangkan para filsuf dan diberikan jawaban yang berbeda-beda.

Perbedaan itu terlihat dari berlainannya sasaran yang dikemukakan.

The Liang Gie

merumuskan sasaran-sasaran itu adalah sebagai berikut:

a. Keindahan

b. Keindahan dalam alam dan seni

c. Keindahan khusus pada seni

d. Keindahan ditambah seni

e. Seni (segi penciptaan dan kritik seni serta hubungan dan peranan

seni)

f. Cita rasa

g. Ukuran nilai baku

h. Keindahan dan kejelekan

i. Nilai nonmoral (nilai estetis)

j. Benda estetis

k. Pengamalan estetis (The Liang Gie: 1983,20-21)

E. Pengertian Keindahan

Pengertian keindahan menurut etimologi berasal dari kata Latin

bellum akar kata bonum yang berarti kebaikantMenurut cakupannya

dibedakan keindahan sebagai suatu kualitas abstrak (beauty) dan

sebagai sebuah benda tertentu yang indah (the beautiful). Dalam

filsafat kedua hal itu dicampuradukan.

Banyak keindahan di dunia ini, banyak manusai yang suka dengan

keindah-an, dari keindahan tersebut manusia mengapresiasikannya

menjadi berbagai bentuk “nilai”. Dalam perkembanganya nilai yang

terkandung dalam keindahan tersebut membuat suatu kehidupan

12

Page 13: cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · Web viewPuji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan rahmat dan ridhonya, sehingga penyusun

menjadi lebih bermakna dan berarti. Dari beberapa bentuk keindahan

yang ada, maka keindahan tersebut dapat dibedakan menjadi beberapa

perwujudan, yaitu :

1. Keindahan seni

2. Keindahan moral

3. Keindahan intelektual

4. Keindahan absolut (mutlak)

5. Keindahan alam

Keindahan alam menampakkan diri pada :

a.Keselarasan (harmony)

b.Ketakselarasan yang luar biasa (extreme disharmony)

c.Kewarna-warnian (colourful)

d.Ketenangan (calm, idylich )

e.Keluasan dan terpahami

Keindahan menurut sudut pandang luasnya dapat dibagi menj adi tiga,

yaitu sebagai berikut :

1. Keindahan dalam arti yang luas

Pengertian keindahan berasal dari Yunani dahulu yang didalamnya

tercakup ide kabaikan. Plato mengatakan tentang watak yang indah

dan hukum yang indah. Aristoteles mengatakan keindahan sebagai

sesuatu yang selain baik juga menyenangkan. Plotinus mengatakan

ilmu yang indah dan kebijaksanaan yang indah. Bangsa Yunani

mengenal pengertian keindahan dalam arti estetis yang disebutnya

symmetria untuk keindahan berdasarkan penglihatan, hannonia

untuk keindahan berdasarkan pendengaran, pengertian keindahan

yang seluas luasnya meliputi keindahan seni, alam, moral, dan

intelektual.

2. Keindahan dalam Arti yang Terluas

13

Page 14: cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · Web viewPuji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan rahmat dan ridhonya, sehingga penyusun

Menyangkut pengalaman-pengalaman estetis dari seseorang dalam

hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya.

3. Keindahan dalam Arti Terbatas dalam hubungnya denga Penglihat-

an

Disini lebih disempitkan, jadi Hanya menyangkut benda-benda

yang diserap dengan penglihatan berupa keindahan dari bentuk dan

warna.

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

14

Page 15: cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · Web viewPuji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan rahmat dan ridhonya, sehingga penyusun

Setelah Penyusun menyelesaikan tugas ini, maka dapat Penyusun simpulkan

sebagai berikut:

1) Pengertian Etika secara etimologi berasal dari kata Yunani, yakni ethos

yang berarti watak kesusilaan atau adat. Pengertian Estetika dari kata

Yunani Aesthesis atau pengamatan adalah cabang filsafat yang berbicara

tentang keindahan.

2) Etika menyangkut cara suatu perbuatan harus dilakukan manusia. Etiket

hanya berlaku dalam pergaulan.

3) Etika pada hakikatnya mengamati realitas moral, etika mengacu pada

perbuatan dan tingkah laku manusia, nilai dan norma, sedangkan estetika

cabang filsafat yang berbicara tentang keindahan jasmani dan rohani,

keindahan alam dan seni.

B. Saran

Segala sesuatu pasti ada kekurangan dan kelebihan, oleh karena itu

penyusun ingin menyampaikan beberapa saran yang mungkin bermanfaat

bagi kemajuan kita semua. Saran-saran tersebut diantaranya:

1) Saran untuk Mahasiswa. Mahasiswa diharapkan lebih meningkatkan

pembelajaran, dan kedisiplinan dan mempertahankan tanggung jawab

dalam menyeleaaikan tugas dan belajar.

2) Saran untuk umum. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para

pembaca. Kami sadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.

Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami harapkan untuk

kesempurnaan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Bertens k, Etika;PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta: 2002

Tafsir Ahmad, filsafat Umum; Rosda, Bandung 2015

https://id.wikipedia.org/wiki/Etika

15

Page 16: cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · Web viewPuji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan rahmat dan ridhonya, sehingga penyusun

https://id.wikipedia.org/wiki/Etika

http://makalah-dudi.blogspot.com/2018/04/estetika-filsafat-

keindahan.html

16