Ceramah Mmr

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 Ceramah Mmr

    1/12

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Imunisasi merupakan salah satu cara pencegahan penyakit infeksi serius yang paling

    efektif-biaya . integrasi praktek – praktek imunisasi menjadi pelayanan perawatan kesehatan

    rutin, memberikan kepada dokter anak, pengendalian sebagaian besar penyakit dan mortalitas

    yang menganggu amerika serikat dan Negara-negara lain sampai pertengahan kedua abad

     berantasan cacar global, pelenyapan poliomyelitis dari pasifik barat. Di amerika serikat,

    imunisasi telah hampir melenyapkan sindrom rubella kongenital, tetanus dan difteria dan

    mengurangi insiden pertusis, rubella, campak, parotitis epidemika, dan meningitis

    haemophilus influenzae tipe b secara dramatis. Lebih dari ! produk-produk biologis

    dii"inkan diamerika serikat, dan ## antigen digunakan untuk imunisasi rutin bayi dan anak-

    anak, termasuk toksoid difteri dan titanus dan $aksin pertusis, polio tri$alent, $aksin campak,

     parotitis dan rubella, $aksin %ib dan hepatitis &.'()

    *aksinasi berarti pemberian setiap $aksin atau toksoid. Imunisasi menggambarkan

     proses yang menginduksi imunitas secara artifisual dengan pemberian bahan antigenic,

    seperti agen imunobiologis. +emberian agen imunobiologis tidak dapat disamakan secara

    automatis dengan perkembangan imunitas yang cukup.'()

    Imunitas aktif terdiri dari induksi tubuh untuk mengembangkan pertahanan terhadap

     penyakit dengan pemberian $aksin atau toksoid yang merangsang sistem imun untuk 

    mengahasilkan antibody dan respon imun untuk melindungi terhadap agen infeksi. Imunitas

     pasif terdiri dari pemberian proteksi sementara melalui pemberian antibody yang dihasilkan

    secara eksogen. Imunitas pasif terjadi melalui pemindahan antibody transplasenta pada janin,

    yang memberikan proteksi terhadap beberapa penyakit selama - bulan pertama kehidupan,

    dan injeksi globulin imun untuk tujuan pencegahan spesifik.'()

    +ada resipien yang mengembangkan respon, $irus hidup yang dilemahkan 'misal

    campak, rubella, parotitis epidemika) diduga memberikan potensi seumur hidup dengan satu

    dosis. ebaliknya, $aksin mati, kecuali antigen polisakariada yang dimurnikan, tidak 

    menginduksi imunitas paremanent dengan satu dosis. *aksin yang diulang dan booster 

    diperllukan untuk mengembangkan dan mempertahankan kadar tinggi antibody 'misal

    1

  • 8/18/2019 Ceramah Mmr

    2/12

    difteria, rabies). /alaupun lebih banyak antigen yang dimaksudkan pada mulanya dalam

    $aksin yang tidak diaktifkan multiplikasi organism dalam hospes mengakibatkan rangsangan

    antigenic yang lebih besar oleh $aksin hidup.'()

    ifat dan besarnya respon terhadap $aksin atau toksoid ditentukan oleh status kimia

    dan fisika antigen, cara pemberian, kecepatan katabolic antigen, sifas-sifat genetic resipien,

    faktor hospes ' misal umur, nutrisi, jenis kelamin, status kehamilan, stress, infeksi yang

     bersamaan), dan cara bagaimana antigen disajikan. 0da hubungan dosis respon antara kadar 

    antigen dan respon puncak yang diperoleh diatas nilai ambang.'()

    *aksin untuk mencegah campak, gondongan dan rubella merupakn $aksin kombinasi

    yang dikenal sebagai 112 ' 1eales, mumps, dan rubella ), dosis !, ml. $aksin 112 

    merupakan $aksin yang kering yang mengandung $irus hidup, harus disimpan pada

    temperature (-3 !4 atau lebbih dingin dan terlindung dari cahaya. *aksin harus dgunakan

    dalam waktu # jam setelah dicampur dengan pelarutnya, tetap sejuk dan terlindung dari

    cahaya, karena setelah dicampur $aksin sangat tidak stabil dan cepat kehilangan potensinya

     pada temperatur kamar. +ada temperature ((-( !4, akan kehilangan potensi !5 dalam #

     jam, pada temperature 67!4 $aksin menajdi tidak aktif setelah # jam. '#)

    2

  • 8/18/2019 Ceramah Mmr

    3/12

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. DEFINISI

    8ondongan adalah penyakit menular akut yang disebabkan oleh family

     paramy9so$irus, dengan predileksi pada kelenjar dan jaringan saraf. +ada gondongan, paling

    sering terjadi pembengkakan pada kelenjar ludah, terutama kelenjar parotis. +enyebaran

     penyakit melalui droplet dan terutama terjadi pada anak dengan insidens puncak pada usia -

    : tahun. 1asa inkubasi #(-( hari, gejala prodromal tidak spesifik, ditandai dengan mialgia,

    anoreksia, malaise, nyeri kepala dan demam ringan. etelah itu timbul pembengkakan

    unilateral ; bilateral kelenjar parotis. 8ejala ini akan berkurang setelah # minggu dan

     biasanya menghilang setelah #! hari. Namun pada beberapa keadaan infeksi terjadi tanpa

    gejala sama sekali.

  • 8/18/2019 Ceramah Mmr

    4/12

    ke- dalam urutan #! macam penyakit utama pada bayi '!,75) dan tempat ke- dalam urutan

    #! macam penyakit utama pada anak usia #-@ tahun '!,775).')

    2ubella '8erman measles) menjadi terkenal karena sifat teratogeniknya. 2ubella

    merupakan suatu penyakit $irus yang umumnya pada anak dan dewasa muda, yang ditandai

    oleh suatu masa prodromal yang pendek, pembesaran kelenjar getah bening ser$ikal,

    suboksipital dan postaurikular, disertai erupsi yang berlangsung(- hari. +ada anak yang

    lebih besar dan orang dewasa dapat terjadi infeksi berat disertai kelainan sendi dan purpura.

    2ubella pada kehamilan muda dapat mengakibatkan abortus, bayi lahir mati, dan

    menimbulkan kelainan kongenitalyang berat pada janin. yndrome rubella congenital

    merupakan penyakit yang sangat menular, mengenai banyak organ dalam tubuh dengan

    gejala klinis yang luas. +ada waktu terdapat gejala klinis $irus ditemukan pada secret

    nasofaring, darah, fases dan urin.')

    2ubela pada umumnya merupakan penyakit infeksi akut yang ringan, yang

    disebabkan oleh $irus rubela yang termasuk kedalam family toga$irus. +enyebaran penyakit

    ini melalui udara dan droplet. 8ejala klinis yang mencolok adalah timbulnya ruam makuo-

     papular yang bersifat sementara ' kira-kira hari ), pembengkakan kelenjar post-auricular ;

    dan sub-occipital. =adang- kadang disertai arthritis dan artralgia. /alaupun jarang, dapat

    tejadi komplikasi lain pada system saraf dan trombositopenia. 0pabila rubela menjangkiti ibu

    hamil, maka dapat terjadi sindrom rubela congenital pada bayi yang dikandungnya. Di

    0merika serikat, telah dilaporkan jumlah total kasus rubela sajak tahun (!! sampai (!#!

    relatif sedikit, berkisar antara ## kasus pada (!! sampai kasus pada (!#! pertahun. '#)

    2.2. PENCEGAHAN

    Imunitas pasif dengan immunoglobulin tidak efektif mencegah infeksi setelahterpapar oleh $irus parotitis endemika 'gondongan). 0ntibody yang didapat dari ibu melalui

     plasenta dapat melindungi bayi dari parotitis endemika 'gondongan) sampai # tahun.

    Imunisasi aktif dengan $irus parotitis endemika hidup tersedia dalam bentuk $aksin

    mono$alen atau kombinasi dengan $aksin campak dan rubella yang disebut 112 'meales,

     parotitis epidemika ; mumps, rubella). +enggunaan $aksin kombinasi ini menghasilkan

    4

  • 8/18/2019 Ceramah Mmr

    5/12

    respon imun yang sama dengan pemberian terpisah. Aaktor-faktor yang mempengaruhi

    serokon$ersi dari $aksin adalah umur saat $aksinasi. =ebanyakan bayi baru lahir dari ibu

    dengan antibody terhadapp parotitis endemika akan serokonegatif dalam @ bulan. Bika

    diberika $aksinasi pada usia bulan terjadi serokon$ersi 7!5 dan $aksinasi pada usia :-#(

     bulan terjadi serokon$ersi :!5. ekon$ersi pada dewasa biasanya lebih rendah disbanding

    dengan anak-anak. +enelitian uji klinis acak terkontrol mendapatkan daya guna $aksin

    mencapai :#-::5, namun hasil guna yang didapat dilapangan saat terjadi wabah parotitis

    epidemika selalu lebih rendah yaitu antara 73-:#5.')

    +encegahan campak dilakukan dengan pemberian imunisasi aktif pada bayi berumur 

    : bulan atau lebih. +rogram imunisasi campak secara luas baru dikembangkan

     pelaksanaannya pada tahun #:3(. +ada tahun #: telah dibuat ( macam $aksin campak,

    yaitu '#) $aksin yang berasal dari $irus campak yang hidu dan dilemahkan 'tipe Cndonstone

    &) dan '() $aksin yang berasal dari $irus campak yang dimatikan '$irus campak yang berada

    dalam larutan formalin yang dicampur dengan garam aluminium). ejak tahun #:7 $aksin

    yang berasal dari $irus campak yang telah dimatikan tidak digunakan lagi oleh karena efek 

     proteksinya hanya bersifat sementara dan dapat menimbulkan gejala atipikal measles yang

    hebat.')

    +encegahan sindrom rubela kongenital '2=) merupakan tujuan utama pemberian

    imunisasi rubela. 2ubela adalah penyakit yang mendatangkan malapetaka apabila terjadi

    awal kehamilan, karena dapat menyebabkan kematian janin, kelahiran premature dan sering

    ditemukan. &erat ringannya dampak $irus rubella terhadap janin tergantung kapan infeksi ini

    terjadi. ekitar 35 bayi yang terinfeksi pada kehamilan trimester pertama akan mempunyai

    gejala setelah lahir. 1eskipun infeksi dapat terjadi sepanjang kehamilan, jarang terjadi

    kelainan bila infeksi terjadi setelah kehamilan diatas (! minggu. 1enifestasi 2= ini dapat

     baru tampak pada umur ( – @ tahun.'#)

    5

  • 8/18/2019 Ceramah Mmr

    6/12

    2.3. VAKSIN

    *aksin untuk mencegah campak, gondongan dan rubella merupakn $aksin kombinasi yang

    dikenal sebagai 112 ' 1eales, mumps, dan rubella ), dosis !, ml. $aksin 112 

    merupakan $aksin yang kering yang mengandung $irus hidup, harus disimpan pada

    temperature (-3 !4 atau lebbih dingin dan terlindung dari cahaya. *aksin harus dgunakan

    dalam waktu # jam setelah dicampur dengan pelarutnya, tetap sejuk dan terlindung dari

    cahaya, karena setelah dicampur $aksin sangat tidak stabil dan cepat kehilangan potensinya

     pada temperatur kamar. +ada temperature ((-( !4, akan kehilangan potensi !5 dalam #

     jam, pada temperature 67!4 $aksin menajdi tidak aktif setelah # jam. '#)

    2.4. DOSIS

    +emberian $aksin 112 dengan dosis tunggal !, ml suntikan secara intramuscular atau

    subkutan dalam. Imunisasi ini menghasilkan serokon$ersi terhadap ke tiga $irus ini 6 :! 5

    kasus dan diberikan pada umur #(-#3 bulan.'#)

    2.5. WAKTU PEMBERIAN

    esuai dengan jadwal pemberian imunisasi anak umur !-#3 tahun rekomendasi ID0I

    tahun (!#@, $aksin 112 diberikan pada umur # bulan. Namun apabila belum mendapat

    imunisasi campak, maka pemberian 112 dapat diberikan pada kesempatan pertama anak 

    datang ketempat pelayanan kesehatan ' rumah sakit atau dokter atau dokter spesialis anak ).

    +emberian imunisasi 112 kedua diberikan pada umur @- tahun 'dapat diberikan lebih

    cepat, dengan inter$al dosis pertama dan kedua berjarak paling sedikit (3 hari).'#,@,,)

    *aksin 112 harus diberikan sekalipun ada riwayat infeksi campak, gondongan dan

    rubella atau imunisasi campak.

  • 8/18/2019 Ceramah Mmr

    7/12

    ebagian bayi di bawah usia #( bulan sebaiknya mendapat $aksinasi 112 jika

     berpergian ke luar negeri 'dosis ini tidak akan termasuk dalam seri dosis rutin mereka).

    ebagian orang dewasa juga mendapat $aksinasi 112 > biasanya semua orang usia #3 tahun

    ke atas yang lahir setelah tahun #: sebaiknya mendapat minimal satu dosis $aksin 112,

    kecuali jika tampaknya mereka sudah di$aksinasi atau pernah mengidap ketiga penyakit ini.

    *aksinasi 112 bisa diberikan secara bersamaan dengan $aksinasi lain.')

    0nak dengan riwayat kejang atau riwayat keluarga pernah kejang dapat diberikan

    112 dan kepada orang tua diberikan pengertian bahwa dapat timbul demam (-# hari

    setelah imunisasi. Dianjurkan untuk mengurangi demam dengan pemberian paracetamol.'#)

    ejak eptember (!!, 0merika erikat telah merekomendasikan penggunaan

    kombinasi $aksin 112 dengan $aksin $arisela. Dari laporan 4D4 didapatkan bahwa

     penggunaan $aksin kombinasi 112 dengan $arisela cukup aman, tidak didapatkan efek 

    samping yang berarti. leh karena itu, 4D4 merekomendasikan bahwa kombinasi $aksin

    112 dan $aksin $arisela dapat diberikan sebagai dosis awal pemberian imunisasi pada

    kelompok usia #(-@7 bulan.'#,)

    2.6. INDIKASI PEMBERIAN VAKSIN

    • 0nak dengan penyakit kronis seperti kistik fibrosis, kelainan jantung bawaan,

    kelainan ginjal bawaan, gagal tumbuh, syndrome down.

    • 0nak berusia kurang lebih # tahunyang berada di day care center, family day care dan

     play groups

    • 0nak yang tinggal dilembaga cacat mental

    Indi$idu dengan %I* dapat diberikan $aksinasi 112 bila tidak ditemukan

    kontraindikasi lainnya.'#)

    2.7. REAKSI KIPI

    7

  • 8/18/2019 Ceramah Mmr

    8/12

    • +ada penelitian yang mencakup !!! anak yang berusia #-#( tahun, dilaporkan

    setelah $aksin 112 dapat terjadi malaise, demam atau ruam yang sering terjadi

    dalam # minggu setelah $aksinansi yang berlangsung selama (- hari.

    • Laporan dari 4D4 menyatakan bahwa $aksin 112 dapat menyebabkan efek 

    samping demam, komponen campak yang paling sering menyebabkan efek samping

    ini. =urang lebih 5 anak akan mengalami demam 6 :,@ !4 setelah imunisasi

    112. 2eaksi demam tersebut biasanya berlangsung 7 -#( hari setelah imunisasi dan

     pada umumnya berlangsung selama # hingga ( hari.

    • Dalam – ## hari setelah imunisasi, dapat terjadi kejang demam pada !,# 5 anak,

    ensefalitis pada imunisasi E #;#.!!!.!!! , dan pembekakan kelenjar parotis pada # 5

    anak berusia sampai @ tahun, pada umumnya terjadi pada minggu ke dan kadang-

    kadang lebih lama.

    • 1eningoensefalitis yang disebabkan oleh imunisasi gondongan terjadi kira-kira

    #;#.!!!.!!! kasus dengan jalur $irus gondongan ?rabe, angka kejadian ini lebih kecil

    disbanding apabila menggunakan jalur $irus gondongan Beryel Lyn.

  • 8/18/2019 Ceramah Mmr

    9/12

    • *aksin 112 tidak diberikan pada waktu bulan setelah pemberian immunoglobulin

    atau tranfusi darah ' /hole &lood ).

    • Defisiensi imun bahwa imun bawaan dan didapat ' termasuk infeksi %I* ). ?ntuk 

    %I* bukan kontraindikasi.'#,,)

    2.!. PENGGUNAAN IMUNOGLOBULIN

    • Bika seorang anak berusia 6 #( bulan belum mendapat imunisasi , kontak dengan

     pasien campak dapat dicegah dengan pemberian $aksin 112 sesegera mungkin

    ' dalam waktu 7( jam ). 0lasannya ialah masa inkubasi jalur $aksin ' @ – hari )

    lebih singkat dari masa inkubasi $irus campak liar ' # – #@ hari ). 0kan tetapi pada

    masa anak dengan imunokompremais, $aksin 112 adalah kontra indikasi,

    immunoglobulin ' human) dapat diberikan segera mungkin setelah paparan.

    • +emeriksaan antibody terhadap campak tidak menolong untuk membuat sesuatu

    keputusan penggunaan imunoglobuli, oleh karena imunisasi sebelumnya atau kadar 

    serum antibody yang rendah tidak memberikan jaminan imunitas terhadap campak 

     pada indi$idu imunokompromais. +emeriksaan antibody terhadap campak juga akan

    memperlambat pemberian immunoglobulin, akan tetapi pemeriksaan ini mungkin

    mempunyai nilai untuk menegakkan diagnosa definiti$e campak.• eorang bayi berusia E #( bulan yang terpapar langsung dengan pasien campak,

    mempunyai resiko yang tinggi untuk berkembangnya komplikasi. =epada mereka

    harus segera diberikan immunoglobulin ' daripada $aksin ) dalam waktu 7 hari

     paparan, untuk mengurangi terjadinya campak. =emudian $aksin 112 di berikan

    sesegera mungkin sampai usia #( bulan, dengan inter$al bulan setelah pemberian

    immunoglobulin.

    • Dosis immunoglobulin ' human ) NI8% ialah !,( ml; kgbb pada anak sehat dan !,

    ml;kgbb pada indi$idu imunokompromais ' dosis maksimal # ml ). +ada wanita

    hamil non – imun yang terpapar dengan campak dapat diberikan NI8% !,( ml; kgbb.

    • Li$e mumps $accine tidak memberikan perlindungan jika diberikan setelah terpapar 

    dengan pasien mumps. 0kan tetapi, jika paparan tadi tidak menimbulkan infeksi,

    $aksin akan memberikan perlindungan terhadap infeksi berikutnya. Immunoglobulin

    tidak terlihat mempunyai nilai sebagai profilaksis setelah terpapar mumps.

    9

  • 8/18/2019 Ceramah Mmr

    10/12

    • Li$e attenuated rubella $accine dapat memberikan perlindungan terhadap infeksi

    $irus rubella dan pemakaian luas $aksin ini menyebabkan sindrom rubella congenital

    di 0ustralia tidak ditemukan lagi. +emakaian immunoglobulin setelah terpapar 

    dengan pasien rubella ridak diberikan perlindungan, sehingga pemberian

    immunoglobulin nilainya kecil untuk mencegah rubella pada wanita hamil.'#)

    BAB III

    PENUTUP

    10

  • 8/18/2019 Ceramah Mmr

    11/12

    3.1. KESIMPULAN

    Imunisasi merupakan salah satu cara pencegahan penyakit infeksi serius yang paling

    efektif-biaya . integrasi praktek – praktek imunisasi menjadi pelayanan perawatan kesehatan

    rutin, memberikan kepada dokter anak, pengendalian sebagaian besar penyakit dan mortalitas

    yang menganggu amerika serikat dan Negara-negara lain sampai pertengahan kedua abad

     berantasan cacar global, pelenyapan poliomyelitis dari pasifik barat. Di amerika serikat,

    imunisasi telah hampir melenyapkan sindrom rubella kongenital, tetanus dan difteria dan

    mengurangi insiden pertusis, rubella, campak, parotitis epidemika, dan meningitis

    haemophilus influenzae tipe b secara dramatis.'()

    *aksin untuk mencegah campak, gondongan dan rubella merupakn $aksin kombinasi

    yang dikenal sebagai 112 ' 1eales, mumps, dan rubella ), dosis !, ml. $aksin 112 

    merupakan $aksin yang kering yang mengandung $irus hidup, harus disimpan pada

    temperature (-3 !4 atau lebbih dingin dan terlindung dari cahaya. *aksin harus dgunakan

    dalam waktu # jam setelah dicampur dengan pelarutnya, tetap sejuk dan terlindung dari

    cahaya, karena setelah dicampur $aksin sangat tidak stabil dan cepat kehilangan potensinya

     pada temperatur kamar. +ada temperature ((-( !4, akan kehilangan potensi !5 dalam #

     jam, pada temperature 67!4 $aksin menajdi tidak aktif setelah # jam. '#)

    3.2. SARAN

    emoga makalah ini dapat dijadikan pembelajaran terhadap mahasiswa atau tenaga

    kesehatan lain mengenai $aksinasi 112. emoga dapat menjadi bahan referensi dalam

     penulisan makalah mengenai $aksinasi 112, serta dapat digunakan semaksimal mungkin

    sesuai dengan kebutuhan mahasiswa kedokteran.

    DAFTAR PUSTAKA

    11

  • 8/18/2019 Ceramah Mmr

    12/12

    #. %ariyono uyitno dkk . Imunisasi untuk +D# 112 dalam +edoman Imunisasi Di

    Indonesia Cdisi =elima. (!!#. Bakarta > atgas Imunisasi ID0I. %al > #3-(#(. &art, =enneth. B. +raktek-+raktek Imunisasi dalam Nelson Ilmu =esehatan 0nak 

    Cdisi # *olume (. #::. Bakarta > C84. %al > #(@3-:

    . oedormo, &umarma .+. &uku 0jar Infeksi dan +ediatrik ID0I

    @. Badwal Imunisasi 2ekomendasi ID0I (!#@, diambil dari >

    http>;;dokteranakku.net;articles;wp-content;uploads;(!#(;!7;jadwal-imunisasi-

    (!#@.pdf 

    . Informasi *aksin ?ntuk rang