Climate Change by Sandro Lubis

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/14/2019 Climate Change by Sandro Lubis

    1/4

    Approaching of Climate Change by The Milankovitch Theory

    By Sandro.W. LubisDepartment of Meteorology and Geophysic, IPB

    ICSF, 2009

    Perubahan iklim menjadi bahan pembicaraan yang hangat di kalangan ilmuwan

    mulai dari kalangan Meteorolog, hingga ke para pakar ekonomi. Begitu banyak

    asumsi dan perdebatan yang sengit mengenai sumber penyebab terjadinya perubahan

    iklim. Para ilmuwan memperkenalkan berbagai teori dan metode untuk menjelaskan

    fenomena ini, mulai dari yang ringan seperti skenario sintetik, skenario analog hingga

    model yang rumit (GCM) atauMathematical , physical or Statistical Model.

    Pada kesempatan ini saya akan mencoba menjelaskan mengenai teori

    Milankovitch yang menjelaskan bagaiamana proses pergeseran benda langit secara

    alami dapat mengakibatkan terjadinya perubahan temperatur secara spasial di

    permukaan bumi.

    Hampir selama 50 tahun teori ini tidak dipedulikan oleh para ilmuwan, tetapi

    pada tahun 70an konsep ini baru mulai diterima. Revolusi berikutnya dimulai ketika

    ilmuwan mulai mencoba merekonstruksi data iklim dengan menggunakan metode

    isotop dari inti samudera. Alhasil ditemukan adanya variasi iklim yang berkorelasi

    tinggi dengan perubahan geometri orbit bumi.

    Milankovitch mengkaji perubahan pada eksentrisitas orbit bumi (orbital

    eccentricity), kemiringan sumbu bumi (obliquity), dan presisi sumbu rotasi bumi

    precession (astronomy) dari seluruh pergerakan bumi. Banyak perubahan yang terjadi

    pada pergerakan dan jumlah orientasi bumi dan dampaknya terhadap lokasi

    penerimaan radiasi surya di permukaan bumi.

    1. EccentricityEksentrisitas adalah gambaran imajiner dari bentuk orbit bumi terhadap

    matahari. Variasi orbit bumi pada matahari dimulai dari orbit yang hampir berbentuk

    lingkaran dimana nilai e=0.0005 hingga bentuknya memanjang dengan e=0.0607.

    Nilai ini akan sangat mempengaruhi perbedaan musiman, ketika bumi dekat dengan

    matahari maka bumi akan memperoleh radiasi surya yang tinggi, sebaliknya ketika

    bumi berada pada posisi terjauh dari matahari maka radiasi yang akan diterima akan

    rendah. Sehingga jika posisi bumi dekat dengan matahari dan terjadi pada musim

    dingin maka musim dingin itu akan lebih panas begitu juga pada musim panas maka

    musim panas akan lebih panas. Total radiasi surya pada saat terjadi perihelion kira-kira 23 % lebih besar dari aphelion.

    2. ObliquityObliquity adalah variasi kemiringan poros bumi dari bidang orbit. Variasi kemiringan

    adalah 22.1o

    and 24.5o

    dan rata-rata yang kita gunakan adalah 23.5o

    .Perubahan

  • 8/14/2019 Climate Change by Sandro Lubis

    2/4

    kemiringan ini menghabiskan waktu sekitar 40.000 tahun setiap siklusnya jadi waktu

    yang dibutuhkan cukup panjang. Karena terjadi perubahan kemiringan ini maka

    musim di muka bumi menjadi lebih tidak terkendali. Jika kemiringan bumi bertambah

    maka musim panas akan lebih panas dan musim dingin akan lebih dingin. Sebaliknya

    jika terjadi pengurangan kemiringan berarti musim panas akan menjadi lebih dingin

    dan musim dingin akan menjadi lebih panas. Sebagai contoh, jika terjadi kenaikan 1

    derajat kemiringan maka energi yang diterima akan meningkat sebesar 1%,wowsaat ini pergerakan mencapai 1.4 km/abad sehingga kemiringan menurun -

    46.85 inches/century (Berger, 2001).

    3. PrecessionPresisi adalah perubahan arah orientasi sumbu rotasi bumi. Siklus ini

    menghabiskan waktu selama 19.000-23.000 tahun. Presisi diakibatkan karena dua

    aktor yaitu guncangan sumbu rotasi bumi dan perputaran pada orbit elips pada bumi

    sendiri. Jika obliquity mengakibatkan perubahan kemiringan poros bumi maka presisi

    akan mengkibatkan perubahan arah rotasi bumi. Dampaknya adalah terjadi perubahan

    tanggal perihelion dan aphelion dan hal ini akan meningkatkan kontras musim pada

    salah satu belahan bumi dan sementara pada bagian lainnya penurunan, sebagai

    contoh saat ini posisi bumi sangat dekat dengan matahari pada saat winter di musim

    dingin pada bumi belahan utara sehingga musim dingin akan lebih panas dan

    sebaliknya.

  • 8/14/2019 Climate Change by Sandro Lubis

    3/4

    Para ahli ilmu bumi berpendapat bahwa perubahan iklim di bumi terjadi karena

    bumi sedang melewati fase ini atau fase internal matahari (sunspot dan lainnya)

    sehingga mengakibatkan kenaikan suhu permukaan bumi. Berikut adalah contoh

    perhitungan perubahan iklim yang memiliki nilai yang mirip dengan output GCM.

    Asumsi nilai S adalah 1370 w/m2

    , suhu rata-rata bumi adalah 287,15K

    sedangkan a adalah albedo dan e adalah emisivitas.

    e

    de

    a

    da

    S

    dS

    T

    dT

    a

    ad

    S

    dS

    T

    dTd

    e

    ded

    aSTe

    aSrTer

    )1(4

    )1(

    )1(4

    4

    4

    )1ln(lnln4lnln4ln

    )1(4242

    Contoh jika terjadi perubahan S pada matahari yang sampai ke bumi sebesar 1% sedangkan a dan e konstan maka

    oCT

    xT

    dT

    S

    dS

    T

    dT

    e

    de

    a

    da

    S

    dS

    T

    dT

    72.0

    100

    1

    4

    15.287

    4

    1

    )1(4

    Sehingga temperatur bumi meningkat sebesar 0.72 C, nilai ini sama dengannilai model GCM,hal inilah yang menjadi perdebatan antara ilmuwan mengenai

    fenomena global warming.

    Bibliography:

    Kutipan dari kuliah Prof.Ahmad Bey (Deparment of Meteorology andGeophysic)

  • 8/14/2019 Climate Change by Sandro Lubis

    4/4

    Milankovitch, Milutin (1998) [1941]. Canon of Insolation and the Ice AgeProblem. Belgrade: Zavod za Udzbenike i Nastavna Sredstva. ISBN

    8617066199. ; see also "Astronomical Theory of Climate Change".

    http://www.ncdc.noaa.gov/paleo/milankovitch.html.

    http://www.emporia.edu, Milankovitch theory