52
i COGNITIVE BIAS DAN EMOTIONAL BIAS DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI PORTOFOLIO Oleh: PRADIPTIANING UMAIROH NIM : 212008104 KERTAS KERJA Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna memenuhi sebagian dari Persyaratan-persyaratan untuk mencapai Gelar Sarjana Ekonomi FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS JURUSAN : MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2012

COGNITIVE BIAS DAN EMOTIONAL BIAS DALAM …...PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS KERTAS KERJA Yang bertanda tangan dibawah ini, Nama : Pradiptianing Umairoh NIM : 212008104 Program Studi

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: COGNITIVE BIAS DAN EMOTIONAL BIAS DALAM …...PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS KERTAS KERJA Yang bertanda tangan dibawah ini, Nama : Pradiptianing Umairoh NIM : 212008104 Program Studi

i

COGNITIVE BIAS DAN EMOTIONAL BIAS DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI

PORTOFOLIO

Oleh:

PRADIPTIANING UMAIROH NIM : 212008104

KERTAS KERJA

Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Guna memenuhi sebagian dari Persyaratan-persyaratan untuk mencapai

Gelar Sarjana Ekonomi

FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS JURUSAN : MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA 2012

Page 2: COGNITIVE BIAS DAN EMOTIONAL BIAS DALAM …...PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS KERTAS KERJA Yang bertanda tangan dibawah ini, Nama : Pradiptianing Umairoh NIM : 212008104 Program Studi
Page 3: COGNITIVE BIAS DAN EMOTIONAL BIAS DALAM …...PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS KERTAS KERJA Yang bertanda tangan dibawah ini, Nama : Pradiptianing Umairoh NIM : 212008104 Program Studi

ii

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

Jalan Diponegoro 52-60 Telp: (0298)21212, 311881

Telex 22364 ukwsa ia Salatiga 50711 – Indonesia

Fax. (0298) - 21433

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS KERTAS KERJA Yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama : Pradiptianing Umairoh NIM : 212008104 Program Studi : Manajemen – Keuangan

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi, Judul : Cognitive Bias dan Emotional Bias Dalam Pengambilan

Keputusan Investasi Portofolio (Studi pada Investor di Salatiga)

Pembimbing : Hari Sunarto SE.,MBA.,Ph,D Tanggal diuji : 12 Desember 2012

adalah benar-benar hasil karya saya.

Didalam kertas kerja ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya. Apabila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, termasuk pencabutan gelar kesarjanaan yang telah saya peroleh.

Salatiga, 12 Desember 2012 Yang memberi pernyataan,

PRADIPTIANING UMAIROH

Page 4: COGNITIVE BIAS DAN EMOTIONAL BIAS DALAM …...PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS KERTAS KERJA Yang bertanda tangan dibawah ini, Nama : Pradiptianing Umairoh NIM : 212008104 Program Studi

iii

COGNITIVE DAN EMOTIONAL BIAS DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI

PORTOFOLIO

Oleh:

PRADIPTIANING UMAIROH NIM : 212008104

KERTAS KERJA

Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis

guna memenuhi sebagian dari persyaratan-persyaratan untuk mencapai

gelar Sarjana Ekonomi

FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS JURUSAN : MANAJEMEN

Disetujui Oleh:

Hari Sunarto SE.,MBA.,Ph,D Pembimbing

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA 2012

Page 5: COGNITIVE BIAS DAN EMOTIONAL BIAS DALAM …...PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS KERTAS KERJA Yang bertanda tangan dibawah ini, Nama : Pradiptianing Umairoh NIM : 212008104 Program Studi

iv

HALAMAN MOTTO

Kebahagiaan dan tidak kebahagiaan manusia tergantung pada diri sendiri

����������� ����������� ����������� ����������� ���

����

����

Anda menunjukan penghargaan pada orang lain bukan karena

‘siapa mereka’ tetapi karena ‘siapakah diri anda’

����������� �������������� �������������� �������������� ������

����

Semangat merupakan bahan bakar jiwa dengan kekuatan yang berkobar-

kobar, dan menggerakan pemiliknya untuk melompat lebih tinggi

����� �� �� �� ���������������������

Page 6: COGNITIVE BIAS DAN EMOTIONAL BIAS DALAM …...PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS KERTAS KERJA Yang bertanda tangan dibawah ini, Nama : Pradiptianing Umairoh NIM : 212008104 Program Studi

v

ABSTRACT

An investor should take into account the investment decisions to reduce risk. But in practice, there are definitely other aspects apart from a number of alternatives that support decision making. That aspect is the psychological aspect of the study called behavioral finance (cognitive biases and emotional bias) which makes decision-making of investors a less rational or irrational. This study aims to see the influence of cognitive biases and emotional bias in investment decisions making especially investors in Salatiga. The sampling technique was used purposive sampling. The sample that used in this study were 40 respondents from Danareksa Securities in Salatiga SWCU Outlet, and also investors in other financial markets who are domiciled in Salatiga. The results of the data spread is processed using a multiple regression analysis. Partially emotional variables have a positive bias towards portfolio investment decisions of investors in Salatiga. While cognitive bias variables had no significant effect on decision-making portfolio investment in Salatiga investor. Keyword : cognitive bias, emotional bias dan pengambilan keputusan investasi.

Page 7: COGNITIVE BIAS DAN EMOTIONAL BIAS DALAM …...PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS KERTAS KERJA Yang bertanda tangan dibawah ini, Nama : Pradiptianing Umairoh NIM : 212008104 Program Studi

vi

SARIPATI

Seorang investor harus memperhitungkan keputusan investasi untuk mengurangi resiko. Tetapi dalam prakteknya, pasti ada aspek lain selain dari sejumlah alternatif yang mendukung pengambilan keputusan. Aspek tersebut merupakan aspek psikologis yang disebut studi behavioral finance (cognitive bias dan emotional bias) yang membuat pengambilan keputusan seorang investor kurang rasional. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh cognitive bias dan emotional bias dalam pengambilan keputusan investasi khususnya investor di Salatiga. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 40 responden dari Danareksa Sekuritas di Outlet UKSW Salatiga, dan juga investor di pasar keuangan lain yang berdomisili di Salatiga. Hasil penyebaran data diolah menggunakan alat analisis regresi berganda. Secara parsial variabel emotional bias berpengaruh positif terhadap pengambilan keputusan investasi portofolio investor di Salatiga. Sedangkan variabel cognitive bias tidak berpengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan investasi portofolio investor di Salatiga. Kata Kunci : cognitive bias, emotional bias dan pengambilan keputusan investasi.

Page 8: COGNITIVE BIAS DAN EMOTIONAL BIAS DALAM …...PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS KERTAS KERJA Yang bertanda tangan dibawah ini, Nama : Pradiptianing Umairoh NIM : 212008104 Program Studi

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Yang Maha Kuasa yang telah memberikan

berkat dan anugrah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan kertas kerja yang

berjudul “Cognitive dan Emotional Bias dalam Pengambilan Keputusan Investasi

Portofolio (Studi pada Investor di Salatiga)”. Kertas kerja ini digunakan sebagai

melengkapi persyaratan untuk meraih gelar kesarjanaan dari Fakultas Ekonomika dan

Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana.

Penulis menyadari bahwa kertas kerja ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh

karena itu diharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sekalian

agar penelitian berikutnya menjadi lebih baik lagi. Penulis berharap agar hasil

penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian serta memberikan masukan

dalam dunia keilmuan dan dapat menjadi masukan yang riil bagi investor sebagai

tambahan informasi dalam pengambilan keputusan investasi.

Salatiga, 12 Desember 2012

Penulis

Page 9: COGNITIVE BIAS DAN EMOTIONAL BIAS DALAM …...PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS KERTAS KERJA Yang bertanda tangan dibawah ini, Nama : Pradiptianing Umairoh NIM : 212008104 Program Studi

viii

UCAPAN TERIMAKASIH

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Yang Maha Kuasa atas berkat dan karunia-

Nya, kasih saying, kesehatan dan penyertaan-Nya yang diberikan kepada penulis

selama ini. Keberhasilan dalam menyelesaikan kuliah dan kertas kerja ini juga tidak

lepas dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin

berterimakasih kepada:

1. Bapak Hari Sunarto, SE, MBA, PhD. selaku Dekan Fakultas Ekonomika dan

Bisnis sekaligus sebagai pembimbing yang selalu bersedia meluangkan

waktunya, memberikan saran, ide, dukungan, motivasi, tenaga, perhatian, serta

semangat kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas kerja ini.

2. Keluarga tercinta: Bapak, Mama, kakak, kedua adikku, dan Om Wahid yang

telah memberikan kasih saying, cinta serta dukungan berupa doa maupun

dukungan secara materiil kepada penulis.

3. Seluruh staff pengajar dan staff tata usaha FEB UKSW yang tidak dapat penulis

sebutkan satu per satu yang telah membimbing dan memberikan banyak

bantuan kepada penulis secara langsung maupun tidak langsung selama masa

perkuliahan penulis serta penyusunan kertas kerja ini.

4. Sahabat dan teman: Yustika, Anik Kuswandari (FBS 07), Casey (FBS 07),

mbak Tyas, Eko, Yosua, Bias, Agni, L. Bher, Stevanny Talapessy, Naomi, Cik

Dwi, Cik Dessy, Cik Nor, Dian, Ucik, dan Aimer (Sanny, Titha, Windy, Indri),

yang selalu menjadi sahabat terbaik dan keluarga kedua bagi penulis,

membantu penulis, memberikan dukungan, doa, persahabatan dan semangatnya

selama kuliah dan penulisan kertas kerja ini.

5. Rendhy B. Wisudana (Account Executive Danareksa Sekuritas), selaku nara

sumber yang membantu penulis dalam memperoleh data dari responden, serta

memberikan masukan dan informasi.

6. Teman-teman satu angkatan, terima kasih untuk persahabatan dan waktu kalian.

Page 10: COGNITIVE BIAS DAN EMOTIONAL BIAS DALAM …...PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS KERTAS KERJA Yang bertanda tangan dibawah ini, Nama : Pradiptianing Umairoh NIM : 212008104 Program Studi

ix

7. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terimakasih

sebesar-besarnya.

Namun demikian penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam

penyusunan penelitian ini, dan kiranya hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi para

pembaca sekalian.

Salatiga, 12 Desember 2012

Penulis

Page 11: COGNITIVE BIAS DAN EMOTIONAL BIAS DALAM …...PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS KERTAS KERJA Yang bertanda tangan dibawah ini, Nama : Pradiptianing Umairoh NIM : 212008104 Program Studi

x

DAFTAR ISI

Halaman Judul ............................................................................................ i

Pernyataan Keaslian Kertas Kerja ............................................................... ii

Halaman Pengesahan ................................................................................. iii

Halaman Motto ........................................................................................... iv

Abstrak ....................................................................................................... v

Saripati ....................................................................................................... vi

Kata Pengantar ........................................................................................... vii

Ucapan Terima Kasih ................................................................................. viii

Daftar Isi ..................................................................................................... x

Daftar Tabel ............................................................................................... xii

Daftar Gambar ............................................................................................ xiii

Daftar Lampiran ......................................................................................... xiv

Pendahuluan ............................................................................................... 1

Telaah Teoritis dan Empiris ....................................................................... 4

Keputusan Investasi ............................................................................ 5

Portofolio ............................................................................................. 7

Pengaruh Cognitive Bias terhadap Pengambilan

Keputusan Investasi ............................................................................. 8

Overconvidence bias ........................................................................... 9

Cognitive Dissonance Bias ................................................................. 10

Illusion of Control Bias ....................................................................... 11

Pengaruh Emotional Bias terhadap Pengambilan Keputusan

Investasi ............................................................................................... 12

Loss Aversion Bias .............................................................................. 12

Regret Aversion Bias ........................................................................... 13

Status Quo Bias ................................................................................... 13

Metode Penelitian ....................................................................................... 14

Jenis dan Sumber data ......................................................................... 15

Page 12: COGNITIVE BIAS DAN EMOTIONAL BIAS DALAM …...PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS KERTAS KERJA Yang bertanda tangan dibawah ini, Nama : Pradiptianing Umairoh NIM : 212008104 Program Studi

xi

Pengukuran Konsep ............................................................................ 15

Indikator Empirik ................................................................................ 16

Teknik Analisis Data ........................................................................... 18

Model Penelitian ................................................................................. 18

Analisis dan Pembahasan ........................................................................... 19

Karakteristik Responden ..................................................................... 19

Uji Validitas dan Realibilitas .............................................................. 21

Uji Asumsi Klasik ............................................................................... 22

Uji Normalitas ..................................................................................... 23

Uji Multikolinearitas ........................................................................... 23

Uji Heterokedastisitas ......................................................................... 24

Analisis Regresi Berganda .................................................................. 24

Koefisien Determinasi (R²) ................................................................. 25

Hasil Estimasi Model .......................................................................... 25

Kesimpulan ................................................................................................ 31

Implikasi Teoritis ................................................................................ 32

Implikasi Terapan ............................................................................... 33

Keterbatasan Penelitian dan Penelitian Mendatang ............................ 33 Referensi .................................................................................................... 36

Lampiran .................................................................................................... 38

Page 13: COGNITIVE BIAS DAN EMOTIONAL BIAS DALAM …...PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS KERTAS KERJA Yang bertanda tangan dibawah ini, Nama : Pradiptianing Umairoh NIM : 212008104 Program Studi

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Range Interval .................................................................... 16

Tabel 3.2 Indikator Empirik ............................................................... 16

Tabel 4.1 Hasil Penelitian Karakteristik Responden .......................... 19

Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas .................................... 21

Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas ................................................. 23

Tabel 4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas .............................................. 24

Tabel 4.6 Hasil Estimasi Model: Koefisien Korelasi Koefisien

Determinasi ......................................................................... 25

Tabel 4.7 Hasil Estimasi Model : Koefisien Regresi .......................... 26

Tabel 4.8 Hasil Penelitian ................................................................... 27

Tabel 4.9 Hasil Crosstab sumber dana*tujuan investasi .................... 28

Tabel 4.10 Hasil Crosstab pilihan investasi*usia ................................. 29

Tabel 4.11 Hasil Crosstab sumber dana*cognitive bias ....................... 30

Page 14: COGNITIVE BIAS DAN EMOTIONAL BIAS DALAM …...PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS KERTAS KERJA Yang bertanda tangan dibawah ini, Nama : Pradiptianing Umairoh NIM : 212008104 Program Studi

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Model Penelitian ................................................................. 18

Page 15: COGNITIVE BIAS DAN EMOTIONAL BIAS DALAM …...PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS KERTAS KERJA Yang bertanda tangan dibawah ini, Nama : Pradiptianing Umairoh NIM : 212008104 Program Studi

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ........................................................... 38

Lampiran 2 Data Statistik Responden ................................................... 40

Lampiran 3 Data Statistik Tes Aspek Bias ............................................ 42

Lampiran 4 Portofolio Investor .............................................................. 44

Lampiran 5 Hasil Output SPSS Uji Validitas & Reliabilitas ................. 46

Lampiran 6 Hasil Output SPSS Uji Multikolinearitas ........................... 50

Page 16: COGNITIVE BIAS DAN EMOTIONAL BIAS DALAM …...PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS KERTAS KERJA Yang bertanda tangan dibawah ini, Nama : Pradiptianing Umairoh NIM : 212008104 Program Studi

1

COGNITIVE BIAS DAN EMOTIONAL BIAS DALAM PENGAMBILAN

KEPUTUSAN INVESTASI PORTOFOLIO

(Studi pada investor di Salatiga)

Pradiptianing Umairoh

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga

ABSTRAK

An investor should take into account the investment decisions to reduce risk. But in practice, there are definitely other aspects apart from a number of alternatives that support decision making. That aspect is the psychological aspect of the study called behavioral finance (cognitive biases and emotional bias) which makes decision-making of investors a less rational or irrational. This study aims to see the influence of cognitive biases and emotional bias in investment decisions making especially investors in Salatiga. The sampling technique was used purposive sampling. The sample that used in this study were 40 respondents from Danareksa Securities in Salatiga SWCU Outlet, and also investors in other financial markets who are domiciled in Salatiga. The results of the data spread is processed using a multiple regression analysis. Partially emotional variables have a positive bias towards portfolio investment decisions of investors in Salatiga. While cognitive bias variables had no significant effect on decision-making portfolio investment in Salatiga investor. Keyword : cognitive bias, emotional bias dan pengambilan keputusan investasi.

PENDAHULUAN

Investasi merupakan penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang

dimiliki dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan

datang. Seorang investor yang akan mengambil pilihan terhadap investasi asset

tertentu hanya memiliki kemungkinan mendapatkan untung atau menanggung

rugi. Keputusan - keputusan yang dibuat tentu haruslah strategis demi tercapainya

efektifitas dan efisiensi. Menurut Supranto (2003) ada beberapa alasan seseorang

melakukan investasi, antara lain adalah untuk mendapatkan kehidupan yang lebih

layak di masa yang akan datang, mengurangi tekanan inflasi dengan melakukan

Page 17: COGNITIVE BIAS DAN EMOTIONAL BIAS DALAM …...PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS KERTAS KERJA Yang bertanda tangan dibawah ini, Nama : Pradiptianing Umairoh NIM : 212008104 Program Studi

2

investasi dalam pemilihan perusahaan atau objek lain, dorongan untuk menghemat

pajak dengan melakukan investasi pada bidang-bidang usaha tertentu.

Investasi dapat dilakukan di pasar uang, pasar modal, dan pasar berjangka

dalam bentuk asset-asset finansial dan asset-asset riil. Di pasar uang, investasi

dapat berupa sertifikat deposito, commercial paper, surat berharga pasar uang,

dan lainnya. Sedangkan di pasar modal, dapat berupa obligasi, saham preferen dan

saham biasa, waran, opsi, dan beberapa produk reksa dana (Ahmad, 1996).

Seorang investor tidak hanya bisa berinvestasi melalui pasar-pasar yang ada

dengan instrumen yang disediakan pula, namun mereka juga bisa berinvestasi

dengan asset-asset yang mempunyai nilai lebih di masa yang akan datang.

Contohnya seperti: emas, tanah dan bangunan, asuransi. Asset-asset seperti ini

bisa menjadi alternatif investasi selain instrumen-instrumen yang ada di pasar

modal, pasar uang, maupun pasar berjangka.

Mengurangi risiko kerugian merupakan hal yang tentunya harus dilakukan

oleh seorang pengambil keputusan investasi. Namun, dalam pengambilan

keputusan investasi, para investor tidak hanya mengandalkan estimasi atas

prospek instrumen investasi, tetapi faktor psikologi sudah ikut menentukan

investasi tersebut. Bahkan, berbagai pihak menyatakan bahwa faktor psikologi

investor ini mempunyai peran yang paling besar dalam berinvestasi. Adanya

faktor psikologi tersebut mempengaruhi hasil yang akan dicapai.

Salah satu contoh yang cukup menarik dilihat adanya bounded rationality

(keterbatasan kemampuan berpikir) dalam berinvestasi. Adapun contoh dari

bounded rationality ini yaitu investor selalu melakukannya tidak rasional,

misalnya manajer investasi menawarkan investasi dengan tingkat pengembalian

Page 18: COGNITIVE BIAS DAN EMOTIONAL BIAS DALAM …...PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS KERTAS KERJA Yang bertanda tangan dibawah ini, Nama : Pradiptianing Umairoh NIM : 212008104 Program Studi

3

12% per tahun dan ada teman investor menawarkan investasi yang sama dengan

tingkat pengembalian 11% per tahun, investor akan memilih investasi yang

ditawarkan temannya. Pada sisi lain terjadi juga investor menjual secepatnya

saham yang dimiliki bila kelihatan sudah untung dan menahan saham sangat lama

ketika harga saham turun (Shefrin, 1985). Kasus ini memperlihatkan investor

tidak mau mengalami kerugian atas investasi yang dimilikinya. Akan tetapi dalam

prakteknya, asumsi bahwa individu akan berperilaku rasional tidak sepenuhnya

terjadi karena adanya keterbatasan kemampuan berpikir (bounded rationality),

dan menjadi alasan munculnya ilmu keuangan berbasis perilaku.

Menurut Shefrin (2005), behavioral finance merupakan ilmu bagaimana

fenomena psikologi mempengaruhi perilaku keuangan. Menurut Olsen (1998),

behavioral finance berusaha mengungkap pengertian dan prediksi pasar keuangan

yang berfokus pada penerapan prinsip psikologi dan ekonomi sebagai

pengembangan proses pengambilan keputusan keuangan. Sedangkan menurut

Nofsinger dan Hirschey (2008) perilaku keuangan (behavioral finance)

merupakan studi tentang kesalahan kognitif dan emosi dalam keputusan

keuangan. Kesalahan kognitif dan emosi yang ekstrim dapat menyebabkan

investor untuk membuat keputusan investasi yang buruk.

Ada beberapa penelitian yang telah mengangkat topik tentang behavioral

finance. Penelitian yang dilakukan oleh Yohnson (2009), mendapatkan

kesimpulan bahwa para investor muda (studi pada mahasiswa S1 dan S2) di

Jakarta dan Surabaya tidak terpengaruh experienced regret dalam mengambil

keputusan investasi. Selain itu juga ditemukan bahwa para investor muda tidak

terpengaruh anticipated regret dalam mengambil keputusan investasi sama

Page 19: COGNITIVE BIAS DAN EMOTIONAL BIAS DALAM …...PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS KERTAS KERJA Yang bertanda tangan dibawah ini, Nama : Pradiptianing Umairoh NIM : 212008104 Program Studi

4

dengan penelitian Bailey dan Kinerson (2005). Hal ini bertentangan dengan hasil

yang sudah diteliti oleh peneliti sebelumnya yaitu Bell (1982) dan Wong dan

Kwong (2007).

Pada penelitian yang dilakukan oleh Erricha (2010) yang juga dilakukan di

Salatiga (studi pada investor pasar modal di Salatiga dan Semarang) dengan hasil

penelitian yang menunjukkan bahwa aspek bias yang paling dominan dalam

pengambilan keputusan investasi adalah regret aversion bias. Dalam penelitian ini

peneliti melakukan modifikasi terhadap penelitian sebelumnya yang dilakukan

oleh Erricha (2010) dengan mengkategorikan bias tersebut kedalam dua kategori

yaitu cognitive bias dan emotional bias. Modifikasi dalam penelitian ini juga

dilakukan dengan menggunakan investor yang tidak hanya melakukan investasi di

pasar modal saja dengan instrumen-instrumen pasar modal saja, melainkan

investor yang juga melakukan investasi pada aset-aset lain.

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah mengenai aspek bias dalam cognitive dan emotional bias mana yang lebih

dominan dalam pengambilan keputusan investasi portofolio (studi pada investor

di Salatiga).

TELAAH TEORITIS DAN EMPIRIS

Banyak investor yang tidak menyadari bahwa faktor psikologi dalam dirinya

mempengaruhi keputusannya dalam mengambil keputusan investasi. Behavioral

finance memang topik yang sangat menarik untuk diteliti. Supramono dalam

Agustina (2009), menyatakan bahwa perilaku keuangan yang dipengaruhi oleh

Page 20: COGNITIVE BIAS DAN EMOTIONAL BIAS DALAM …...PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS KERTAS KERJA Yang bertanda tangan dibawah ini, Nama : Pradiptianing Umairoh NIM : 212008104 Program Studi

5

ilmu psikologi disebut dengan behavioral finance. Menurut Nofsinger dan

Hirschey (2008):

“behavioral finance is a study of cognitive errors and emotions in financial decisions.” (“Perilaku keuangan merupakan studi tentang kesalahan kognitif dan emosi dalam keputusan keuangan.”) Melalui pendekatan yang digunakan, dapat diketahui bahwa ilmu keuangan

berbasis perilaku menggunakan ilmu psikologi, tepatnya psikologi kognitif dalam

menjelaskan perilaku yang bias, sehingga sinergis antara kedua disiplin ilmu yaitu

ilmu keuangan serta psikologi kognitif dapat membuktikan bahwa perilaku

seseorang dapat menyimpang dari standar normatif (Shefrin 2007, dalam

Supramono et al 2010).

Shefrin (2007) mengkategorikan aspek-aspek yang dapat turut berperan

dalam pengambilan keputusan, yaitu: bias, heuristic, dan framing effect. Dalam

penelitian ini hanya kategori bias yang menjadi fokus penelitian. Sesuai dengan

pernyataan Nofsinger dan Hirschey (2008) diatas, Pompian (2006) membagi bias

menjadi dua kategori yaitu: (1) cognitive bias merupakan proses penerimaan

dengan pemikiran yang dapat mendorong perilaku manusia, (2) emotional bias

yang suatu dorongan hati lebih dari sekedar perhitungan yang masuk akal/rational

untuk bertindak yang melibatkan kegiatan dan perubahan yang mendalam serta

dibarengi dengan perasaan yang kuat.

Keputusan Investasi

Investasi didefinisikan sebagai cara penanaman modal, baik langsung

maupun tidak langsung dengan harapan pada waktu nanti, pemilik modal

mendapatkan sejumlah keuntungan yang diharapkan dari hasil penanaman modal

tersebut (Syamsudin, 1997:130).

Page 21: COGNITIVE BIAS DAN EMOTIONAL BIAS DALAM …...PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS KERTAS KERJA Yang bertanda tangan dibawah ini, Nama : Pradiptianing Umairoh NIM : 212008104 Program Studi

6

Menurut Wilson (2008, dalam Purnamasari; 2010), pengambilan keputusan

merupakan proses pemilihan salah satu alternatif. Pengertian ini didukung dengan

definisi yang diungkapkan oleh Goetsch dan Davus (1997:257) sebagaimana

dikutip Supranto (2003:45) sebagai berikut:

“decision making is the process of selecting one course of action from among two or more alternatives.” (“mengambil atau membuat keputusan ialah memilih salah satu alternatif dari sekian banyak alternatif”)

Dalam proses investasi, seorang investor berperan sebagai pengambil

keputusan dari beberapa alternatif investasi. Keputusan yang akan diambil

tentunya bukanlah keputusan yang asal karena dalam proses investasi tersebut

investor sebisa mungkin harus menghindari risiko.

Dalam melakukan proses investasi, sangat diperlukan bagaimana seharusnya

seorang investor membuat keputusan investasi dalam berbagai macam asset (riil

atau finansial). Adapun proses investasi tersebut melalui beberapa tahapan, yaitu:

(1) dengan menentukan tujuan investasi, (2) melakukan analisis, (3) melakukan

pembentukan portofolio, (4) melakukan evaluasi kinerja portofolio, (5) melakukan

revisi kinerja portofolio (Ahmad, 1996).

Ada 3 hal yang menjadi tujuan utama melakukan investasi. Pertama, adanya

kebutuhan masa depan atau kebutuhan yang belum mampu dipenuhi saat ini.

Kedua, adanya keinginan untuk menambah nilai aset dan melindungi nilai aset

yang sudah dimiliki. Ketiga, karena adanya inflasi (Pratomo dan Nugraha

2005:6).

Pada tahapan melakukan analisis biasanya investor akan melakukan riset

seperti mempelajari keadaan perekonomian, laporan keuangan perusahaan, kinerja

keuangan perusahaan, sampai seberapa besar risiko. Sedangkan pada tahapan

Page 22: COGNITIVE BIAS DAN EMOTIONAL BIAS DALAM …...PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS KERTAS KERJA Yang bertanda tangan dibawah ini, Nama : Pradiptianing Umairoh NIM : 212008104 Program Studi

7

melakukan pembentukan portofolio, dilakukan identifikasi terhadap asset-asset

mana yang akan dipilih dan berapa proporsi dana yang akan diinvestasikan pada

masing-masing asset tersebut. Jadi, keputusan investasi merupakan proses

pengalokasian dana yang dilakukan untuk penanaman modal dengan harapan

pemilik modal mendapatkan keuntungan.

Portofolio

Teori portofolio adalah pendekatan investasi yang diprakarsai oleh Harry M.

Makowitz (1927). Portofolio adalah kumpulan diversifikasi saham dan obligasi

atau aset lainnya dengan tujuan untuk mengurangi risiko maupun menstabilkan

tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return) bagi pihak yang

memegang portofolio. Hal ini didukung oleh pernyataan Hirschey dan Nofsinger

(2008) dalam bukunya “Investments Analysis and Behavior” yang dikutip sebagai

berikut,

“A portfolio is a diversified collection of stocks and bounds or other assets. An investor's intent in creating a portfolio of assets is to provide the basis for a stable rate of return.”

Teori portofolio berkaitan dengan estimasi investor tehadap ekspektasi risiko

dan return, yang diukur secara statistik untuk membuat portofolio investasinya.

Markowitz menjabarkan cara mengkombinasikan aset ke dalam diversifikasi

portofolio yang efisien. Portofolio yang efisien adalah portofolio dengan

pengembalian yang diharapkan (expected return) maksimum untuk tingkat resiko

tertentu atau dengan risiko minimal untuk tingkat pengembalian tertentu

(Hirschey dan Nofsinger, 2008). Dalam portofolio ini, risiko dapat dikurangi

dengan menambah jumlah jenis aset ke dalam portofolio dan tingkat expected

Page 23: COGNITIVE BIAS DAN EMOTIONAL BIAS DALAM …...PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS KERTAS KERJA Yang bertanda tangan dibawah ini, Nama : Pradiptianing Umairoh NIM : 212008104 Program Studi

8

return dapat naik jika investasinya terdapat perbedaan pergerakan harga dari aset-

aset yang dikombinasikan tersebut.

Pada prakteknya para pemodal pada sekuritas sering melakukan diversifikasi

dalam investasinya dengan mengkombinasikan berbagai sekuritas, dengan kata

lain mereka membentuk portofolio. Pilihan investasi mulai dari cara tradisional

seperti simpan uang di rumah, menyimpan perhiasan, asuransi, deposito di bank.

Sedangkan investasi dalam bentuk modern seperti bermain valas (valuta asing)

lewat internet, pasar uang, surat berharga, obligasi, reksadana, mengelola

portofolio.

Pada saat melakukan pembentukan portofolio, tentunya dilakukan identifikasi

terhadap efek-efek maupun asset-asset mana yang akan dipilih dan berapa

proporsi dana yang akan diinvestasikan pada masing-masing efek maupun asset

tersebut. Efek yang dipilih untuk pembentukan portofolio adalah efek-efek yang

mempunyai koefisien korelasi negatif (mempunyai hubungan berlawanan) agar

dapat memperkecil risiko (Ahmad, 1996).

Pengaruh Cognitive Bias Terhadap Pengambilan Keputusan Investasi

Istilah cognitive dalam ilmu psikologi merupakan penerimaan, penalaran,

pengetahuan, penafsiran, pemikiran, pengingatan, penkhayalan atau penciptaan,

alasan, kreatif, pemecahan masalah, serta pengambilan keputusan. Pompian

membagi bias menjadi dua tipe, salah satunya adalah cognitive bias ini. Cognitive

bias merupakan proses penerimaan dengan pemikiran yang dapat mendorong

perilaku manusia. Dalam penelitian ini peneliti memilih contoh overconfidence

bias, cognitive dissonance bias, dan illusion of control bias sebagai variabel untuk

mengukur apakah para investor di kota Salatiga berpengaruh terhadap cognitive

Page 24: COGNITIVE BIAS DAN EMOTIONAL BIAS DALAM …...PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS KERTAS KERJA Yang bertanda tangan dibawah ini, Nama : Pradiptianing Umairoh NIM : 212008104 Program Studi

9

bias dalam pengambilan keputusan investasinya. Sebagaimana telah dijabarkan

diatas, overconfidence bias, cognitive dissonance bias, dan illusion of control bias

bisa saja mempengaruhi pengambilan keputusan investasi para investor tersebut.

Overconfidence Bias

Overconfidence bias merupakan sebuah kepercayaan yang tidak dijamin

hanya berdasarkan alasan intuisi, judgements, dan kemampuan kognitif (Pompian,

2006). Overconvidence atau sikap terlalu percaya diri berkaitan dengan seberapa

besar prasangka atau perasaan tentang seberapa baik seseorang mengerti

kemampuan mereka dan batas pengetahuan mereka sendiri. Hal ini didukung oleh

pernyataan Shefrin (2007) yang dikutip sebagai berikut,

“overconfidence is a bias that pertains to how well people understand their own abilities and the limits of their knowledge”.

Penyebab dari overconfidence yaitu kepercayaan diri yang berlebihan bahwa

informasi yang diperoleh mampu dimanfaatkan dengan baik karena memiliki

kemampuan analisis yang akurat dan tepat, namun hal ini sebenarnya merupakan

suatu ilusi pengetahuan dan kemampuan dikarenakan adanya beberapa alasan

seperti pengalaman yang kurang dan keterbatasan keahlian mengintepretasi

informasi (Baker & Nofsinger 2002).

Sheffrin (2007) membagi bias overconvidence ini kedalam dua kelompok,

yaitu: (1) terlalu percaya diri akan kemampuan atau overconvidence about ability

dan (2) terlalu percaya diri akan pengetahuan atau overconvidence about

knowledge. Orang yang terlalu percaya diri akan kemampuan mereka biasanya

berpikir bahwa mereka lebih baik daripada mereka yang sebenarnya. Sedangkan

orang yang terlalu percaya diri akan level pengetahuannya sendiri biasanya

berpikir bahwa mereka tahu lebih banyak daripada yang sebenarnya mereka

Page 25: COGNITIVE BIAS DAN EMOTIONAL BIAS DALAM …...PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS KERTAS KERJA Yang bertanda tangan dibawah ini, Nama : Pradiptianing Umairoh NIM : 212008104 Program Studi

10

ketahui. Sikap ini tidak selalu berarti bahwa mereka tidak peduli atau tidak

kompeten, masalahnya hanya terletak pada pikiran mereka bahwa mereka lebih

pintar dan lebih baik.

Investor dengan overconfidence bias ini akan mengesampingkan informasi

yang didapat karena dia terlalu percaya pada keyakinan sendiri. Mereka terlalu

yakin dan percaya diri pada pandangan dan pengetahuan mereka sendiri sehingga

informasi lain yang mereka dapat tidak terlalu mereka hiraukan. Rasa percaya diri

yang berlebihan menyebabkan investor menaksir terlalu tinggi terhadap

pengetahuan yang dimiliki, menaksir terlalu rendah terhadap risiko dan melebih-

lebihkan kemampuan dalam hal melakukan kontrol atas apa yang terjadi.

Investor percaya bahwa dengan melakukan investasi akan mendapatkan

return yang tinggi dan resiko yang rendah, padahal hal ini tidak bisa dijamin dan

belum tentu terjadi demikian karena bisa meleset dari perkiraan. Jenis bias ini

mampu mempengaruhi pengambilan keputusan seorang investor.

H1 : overconfidence bias berpengaruh positif terhadap pengambilan keputusan

investasi portofolio

Cognitive Dissonance Bias

Cognitive dissonance adalah keadaan ketidakseimbangan yang terjadi ketika

kognitif itu sendiri tidak sesuai. Suatu keadaan atau situasi ketika konflik muncul

dari informasi baru yang diperoleh berbeda dengan pemahaman yang sudah

diterima sebelumnya - hal ini dikenal dengan istilah cognitive dissonance bias.

Situasi dimana orang tidak nyaman dengan informasi baru yang ia dapatkan ini

mampu menimbulkan keraguan pada pengertian awal yang telah dipahami

(Pompian, 2006). Sebagai contoh: Si A akan membeli sebuah mesin cuci yang “ia

Page 26: COGNITIVE BIAS DAN EMOTIONAL BIAS DALAM …...PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS KERTAS KERJA Yang bertanda tangan dibawah ini, Nama : Pradiptianing Umairoh NIM : 212008104 Program Studi

11

anggap” canggih, namun setelah itu ada teman yang menawarkan mesin cuci yang

jauh lebih canggih “menurut pengertian orang tersebut”. Dalam keadaan seperti

ini, cognitive dissonance terjadi sebagai upaya untuk meredakan rasa tidak

nyaman tersebut dengan gagasan bahwa mungkin Si A tidak membeli mesin cuci

yang tepat. Si A akan berusaha keras untuk meyakinkan diri bahwa mesin cuci

yang ia beli benar-benar lebih baik dari yang ditawarkan oleh temannya. Hal ini

dimaksudkan untuk menghindari ketidaknyamanan mental yang berhubungan

dengan pengertian awal mereka. Investor dengan kecenderungan bias tersebut

dapat mempengaruhi pengambilan keputusan, dalam hal ini return investment.

H2 : cognitive dissonance bias berpengaruh positif terhadap pengambilan

keputusan investasi portofolio

Illusion of Control Bias

Illusion of control bias merupakan kecenderungan manusia percaya bahwa

mereka dapat mengontrol atau paling tidak mempengaruhi hasil tetapi pada

kenyataannya mereka tidak dapat (Pompian, 2006). Ketika seorang manajer

membuat sebuah keputusan, ciri-ciri hasilnya bergantung pada keberuntungan dan

skill/kemampuan manajer tersebut. Menurut Nofsinger (2005), ada beberapa hal

yang mendorong seorang investor dalam memilih pilihan investasi, yaitu: pilihan,

urutan hasil, kefamiliaran, kesuksesan masa lalu, informasi, dan keterlibatan aktif.

Jika investor dapat menentukan investasi mana yang akan dipilihnya sendiri,

maka investor tersebut akan yakin akan mendapat keberhasilan dari investasinya

tersebut. Seorang investor yang terkena bias ini biasanya akan merasa bahwa

mereka seolah-olah dapat mengontrol lebih atas lingkungan mereka melebihi

kemampuan mereka sebenarnya. Semakin sering atau aktif mereka mengambil

Page 27: COGNITIVE BIAS DAN EMOTIONAL BIAS DALAM …...PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS KERTAS KERJA Yang bertanda tangan dibawah ini, Nama : Pradiptianing Umairoh NIM : 212008104 Program Studi

12

keputusan sendiri maka akan semakin tinggi kejadian illusion of control bias

(http://belajarbisnis.wordpress.com)

H3 : Illusion of control bias berpengaruh positif terhadap pengambilan keputusan

investasi portofolio

Pengaruh Emotional Bias Terhadap Pengambilan Keputusan Investasi

Emotional bias merupakan suatu dorongan hati lebih dari sekedar

perhitungan yang masuk akal/rational untuk bertindak yang melibatkan kegiatan

dan perubahan yang mendalam serta dibarengi dengan perasaan yang kuat.

Contoh yang digunakan sebagai variabel untuk melihat apakah terdapat pengaruh

emotional bias terhadap pengambilan keputusan investasi para investor di kota

Salatiga yang memiliki portofolio investasi dalam penelitian ini adalah loss

aversion bias, regret aversion bias, dan status quo bias.

Loss Aversion Bias

Dalam kenyataan, secara psikologi manusia lebih sering mengalami

kehilangan daripada pendapatan. Loss aversion bias merupakan perasaan yang

sangat kuat dari dorongan hati untuk menghindari kerugian daripada mendapatkan

keuntungan (Pompian, 2006). Dampak psikologis yang ditimbulkan oleh kerugian

akan lebih besar daripada saat investor mengalami keuntungan. Investor akan

lebih mengingat ketika mereka mengalami kerugian. Kecenderungan bias seperti

ini dapat mempengaruhi keputusan investor dimana investor tersebut akan lebih

berhati-hati ketika akan mengambil keputusan investasi karena investor merasa

tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama. Mereka tidak ingin merasakan

keterpurukan ketika mereka mengalami kerugian.

Page 28: COGNITIVE BIAS DAN EMOTIONAL BIAS DALAM …...PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS KERTAS KERJA Yang bertanda tangan dibawah ini, Nama : Pradiptianing Umairoh NIM : 212008104 Program Studi

13

H4 : loss aversion bias berpengaruh positif terhadap pengambilan keputusan

investasi portofolio

Regret aversion bias

Regret aversion bias merupakan keputusan untuk bertindak menghindari

kesalahan keputusan yang sama secara tegas karena ada perasaan takut (Pompian,

2006). Berusaha mencegah rasa sakit yang pernah dialami saat mengalami

kerugian di masa lalu. Investor yang mengalami regret aversion bias ini cenderung

merasa takut akan mengalami kerugian yang sama dan merasa bersalah.

Regret aversion muncul dari hasrat investor untuk menghindari dari

penyesalan akibat keputusan investasi yang salah. Bias ini mendorong investor

untuk menahan saham yang berkinerja buruk untuk dijual supaya terhindar dari

kerugian. Sebaliknya regret aversion dapat terjadi ketika investor menjual saham

yang dalam trend menurun. Nalarnya adalah ketika menjual saham tersebut dan

secara mengejutkan harga saham tersebut meningkat lagi maka investor akan

menyesali keputusan transaksinya tersebut sehingga pada keputusan-keputusan

keuangan di masa mendatang, investor akan berupaya untuk menghindari

penyesalan tersebut.

H5 : regret aversion bias berpengaruh positif terhadap pengambilan keputusan

investasi portofolio

Status Quo Bias

Menurut Pompian (2006), status quo bias menggambarkan bahwa orang lebih

suka tetap tinggal pada kondisi yang sama atau menghindari perubahan. Status

quo bias ini yang menyebabkan investor untuk memiliki surat berharga yang

mereka rasa lebih akrab atau yang secara emosional lebih mereka suka. Perilaku

Page 29: COGNITIVE BIAS DAN EMOTIONAL BIAS DALAM …...PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS KERTAS KERJA Yang bertanda tangan dibawah ini, Nama : Pradiptianing Umairoh NIM : 212008104 Program Studi

14

ini bisa membuat investor lebih kompromi pada tujuan keuangan mereka.

Bagaimanapun, tidak dibenarkan jika penilaian “dirasakan lebih akrab” dengan

tingkat kenyamanan subjektif dijadikan alasan seorang investor untuk mengambil

keputusan meskipun kinerja alternatif asset tersebut buruk. Investor akan

cenderung mempertahankan kondisi yang ada untuk menghindari risiko yang

diakibatkan sulitnya memprediksi masa depan. Investor dengan kecenderungan

bias ini dapat mempengaruhi pengambilan keputusan investasi.

H6 : status quo bias berpengaruh positif terhadap pengambilan keputusan

investasi portofolio

Berdasarkan hipotesis yang telah diuraikan diatas, maka dapat dikembangkan

kerangka pemikiran bahwa overconfidence bias, cognitive dissonance bias,

illusion of control bias, loss aversion bias, regret aversion bias, dan status quo

bias berpengaruh terhadap pengambilan keputusan investasi.

METODE PENELITIAN

Untuk menguji kedua hipotesa tersebut maka dilakukan penelitian dengan

populasi investor di Salatiga. Penelitian ini meneliti tentang aspek bias yang

paling dominan dalam pengambilan keputusan investasi (studi pada investor di

Salatiga). Dengan meneliti variabel-variabel aspek bias yang berpengaruh, yaitu

overconfidence bias, cognitive dissonance bias, illusion of control bias, loss

aversion bias, regret aversion bias, dan status quo bias.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling,

yaitu pengambilan sampel dengan teknik yang disesuaikan dengan tujuan

penelitian, dimana sampel yang digunakan sesuai kriteria-kriteria tertentu yang

Page 30: COGNITIVE BIAS DAN EMOTIONAL BIAS DALAM …...PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS KERTAS KERJA Yang bertanda tangan dibawah ini, Nama : Pradiptianing Umairoh NIM : 212008104 Program Studi

15

ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian (Sugiono, 2009:68). Data ini diperoleh

melalui metode survei dengan cara menyebarkan kuesioner kepada investor di

Salatiga yang memiliki beberapa asset investasi untuk memperoleh data mengenai

aspek bias dalam pengambilan keputusan investasi di Salatiga. Kuisioner yang

disebarkan sebanyak 40, penyebaran dilakukan dengan menitipkan kuisioner pada

salah seorang Account Executive Danareksa Sekuritas di Outlet UKSW Salatiga,

dan juga investor di pasar keuangan lain yang berdomisili di Salatiga.

Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer. Data primer

merupakan data yang diperoleh melalui penelitian lapangan dan diolah sendiri

(Supramono & Haryanto, 2005). Data primer dalam penelitian ini meliputi data

karakteristik responden, data mengenai jawaban responden terhadap variabel

overconfidence bias, cognitive dissonance bias, illusion of control bias, loss

aversion bias, regret aversion bias, status quo bias, dan data proporsi portofolio

investasi.

Pengukuran Konsep

Konsep yang hendak diukur dalam penelitian ini adalah konsep

overconfidence bias, cognitive dissonance bias, illusion of control bias, loss

aversion bias, regret aversion bias, status quo bias, dan keputusan investasi.

Skala pengukuran variabel yang digunakan adalah likert scale dengan 5 poin yaitu

dari skala 1 (tidak setuju) sampai skala 5 (sangat setuju). Interval untuk

mengetahui kategorisasi hasil rata-rata setiap variabel dapat diketahui dengan

menggunakan rumus (Supramono dan Haryanto, 2003:67):

I = ����

Page 31: COGNITIVE BIAS DAN EMOTIONAL BIAS DALAM …...PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS KERTAS KERJA Yang bertanda tangan dibawah ini, Nama : Pradiptianing Umairoh NIM : 212008104 Program Studi

16

Keterangan: I : Interval H : Nilai tertinggi

L : Nilai terendah K : Klasifikasi yang hendak dibuat

Berdasarkan pada rumus diatas, maka intervalnya adalah:

I = ������

= 0,8

Sehingga dapat ditentukan klasifikasinya sebagai berikut:

Tabel 3.1 Range Interval

Range Kategori 1,00 – 1,80 Tidak setuju 1,81 – 2,60 Kurang setuju 2,61 – 3,40 Cukup setuju 3,41 – 4,2 Setuju 4,21 – 5,00 Sangat setuju

Skala Likert ini memungkinkan responden untuk mengekspresikan persetujuan

atau ketidaksetujuan terhadap masing-masing dari serangkaian pernyataan

mengenai objek stimulasi. Range interval ini juga digunakan untuk

mengelompokan ketegori jawaban dari responden seperti yang digunakan pada

lampiran 3.

Indikator Empirik

Indikator empirik merupakan pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan-pernyataan

beserta kategori jawabannya (Ihalaw, 2000:50). Adapun Indikator empirik untuk

masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (berdasarkan

kutipan dalam penelitian yang dilakukan oleh Erricha, 2010).

Tabel 3.2

Indikator Empirik

Konsep/Sub Konsep

Batasan Konsep Indikator Sumber

Overconfidence Sikap terlalu percaya diri 1. percaya pada Shefrin

Page 32: COGNITIVE BIAS DAN EMOTIONAL BIAS DALAM …...PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS KERTAS KERJA Yang bertanda tangan dibawah ini, Nama : Pradiptianing Umairoh NIM : 212008104 Program Studi

17

bias berkaitan dengan seberapa besar prasangka atau perasaan tentang seberapa baik seseorang mengerti kemampuan mereka dan batas pengetahuan mereka sendiri.

kemampuan diri sendiri.

2. percaya pada pengetahuan yang dimiliki.

(2007)

Cognitive Dissonance bias

Informasi baru yang didapat menimbulkan konflik terhadap penilaian atau pengertian awal

3. mendasarkan diri pada informasi awal yang didapat.

4. terjadi keraguan ketika ada informasi lain.

Pompian (2006)

Illusion of control bias

kecenderungan manusia percaya bahwa mereka dapat mengontrol sendiri atau paling tidak mempengaruhi hasil

5. keyakinan dapat mengatasi dengan baik semua masalah yang akan timbul kedepannya.

6. keyakinan dapat melakukan antisipasi jika terjadi masalah ditengah jalan.

Pompian (2006)

Loss Aversion bias

perasaan yang sangat kuat dari dorongan hati untuk menghindari kerugian daripada mendapatkan keuntungan

7. cenderung menghindari kerugian.

8. tetap bertahan pada investasi yang sama untuk menghindari kerugian.

Pompian (2006)

Regret Aversion Bias

tindakan menghindari konsekuensi sama secara tegas karena ada perasaan takut menghadapi kerugian yang sama didalam diri seseorang

9. rasa takut dan tidak yakin terhadap kerugian investasi yang sama.

10. menghindari kerugian yang sama

Pompian (2006)

Status Quo Bias orang lebih suka tetap tinggal pada kondisi yang sama atau menghindari perubahan

11. tetap tinggal pada kondisi yang sama.

12. Lebih memilih surat berharga yang mereka rasa lebih familiar dan yang mereka suka.

Pompian (2006)

Keputusan Investasi

proses pengalokasian dana yang dilakukan untuk penanaman modal dengan harapan pemilik modal mendapatkan keuntungan

13. Pengalokasian dana yang dilakukan untuk penanaman modal.

14. harapan pemilik modal mendapatkan keuntungan.

Teknik Analisis Data

Page 33: COGNITIVE BIAS DAN EMOTIONAL BIAS DALAM …...PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS KERTAS KERJA Yang bertanda tangan dibawah ini, Nama : Pradiptianing Umairoh NIM : 212008104 Program Studi

18

Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis kuantitatif.

Analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan statistik deskriptif yang

menyajikan data dalam bentuk tabel dan distribusi frekuensi (Supramono dan

Sugiarto, 1993:2). Alat analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi

berganda. Regresi berganda digunakan untuk mengidentifikasikan pengaruh dari

masing-masing variabel yang mempengaruhi keputusan investasi yaitu

overconfidence bias, cognitive dissonance bias, illusion of control bias, loss

aversion bias, regret aversion bias, dan status quo bias.

Persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 1 : Model Penelitian

Pada bagian ini penulis akan melihat pengaruh cognitive bias dan emotional

bias terhadap keputusan investasi.

Overconvidence bias

Cognitive Dissonance bias

Keputusan Investasi (KI)

Regret Aversion bias

Status Quo bias

Loss Aversion bias

Illusion of Control bias

Page 34: COGNITIVE BIAS DAN EMOTIONAL BIAS DALAM …...PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS KERTAS KERJA Yang bertanda tangan dibawah ini, Nama : Pradiptianing Umairoh NIM : 212008104 Program Studi

19

Model regresi yang digunakan pada penelitian ini adalah:

KI = a + b1OC+ b2CD+ b3ILO+ b4LA+ b5RA+ b6SQ+ e

Dimana: KI = keputusan investasi a = konstanta b = koefisien regresi OC = variabel overconvidence bias CD = variabel cognitive dissonance bias ILO = variabel illusion of control bias LA = variabel loss aversion bias RA = variabel regret aversion bias SQ = variabel status quo bias e = error term

Alat analisis yang digunakan untuk menguji regresi ini adalah uji validitas

dan reliabilitas, uji asumsi klasik, dan uji regresi. Uji validitas digunakan agar

pengukuran benar-benar bebas dari kesalahan sistematis dan kesalahan random.

Sedangkan uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat ukur

dapat dipercaya atau yang dapat diandalkan (Singarimbun, 1989). Sedangkan uji

asumsi klasik digunakan untuk menguji data agar memenuhi kriteria Best Linear

Unbiased Estimater (Blue) sehingga dapat menghasilkan parameter penduga yang

sahis (Supramono dan Haryanto, 2005).

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Responden

Pada bagian ini menjelaskan mengenai gambaran umum responden, yang

mendukung serta melengkapi hasil analisis data berdasarkan usia, jenis pekerjaan,

lama berinvestasi, sumber dana, dan tujuan berinvestasi. Data diperoleh dari 40

responden pada bulan Agustus 2012 karena penyebaran kuisioner mulai dilakukan

pada bulan Juni 2012 dan kembali hingga memenuhi kuota yang dibutuhkan pada

bulan Agustus 2012.

Page 35: COGNITIVE BIAS DAN EMOTIONAL BIAS DALAM …...PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS KERTAS KERJA Yang bertanda tangan dibawah ini, Nama : Pradiptianing Umairoh NIM : 212008104 Program Studi

20

Tabel 4.1 Hasil Penelitian Karakteristik Responden

No Kategori Sub kategori jumlah % 1 Usia 14 – 30 tahun 24 60 31 – 40 tahun 8 20 41 – 50 tahun 8 20

2 Jenis pekerjaan Buruh 0 0 PNS 2 5 Pegawai Swasta 18 45 Wiraswasta 3 8 Praktisi 1 3 Lainnya 16 40

3 Lama berinvestasi 1 – 5 tahun 37 93 6 - 10 tahun 1 3 � 10 tahun 2 5

4 Sumber dana Sendiri 26 65 Pinjaman 12 30 Keduanya 2 5

5 Tujuan berinvestasi Jangka pendek 8 20 Jangka panjang 9 23 Keduanya 23 58 Sumber: Data primer diolah 2012

Dari tabel terlihat bahwa usia investor berkisar antara 14 tahun sampai 61

tahun. Namun investor terkonsentrasi pada responden antara usia 14 tahun dan 30

tahun yaitu sebanyak 24 orang. Investor pada usia ini tergolong usia muda dan

produktif.

Rata – rata jenis pekerjaan responden adalah pegawai swasta yang mungkin

memiliki fleksibel waktu sehingga mereka lebih memilih bermain investasi pada

pasar modal. Rata – rata para investor tersebut telah melakukan investasi antara 1

tahun hingga 5 tahun. Hal ini mungkin dikarenakan perusahaan sekuritas di

Salatiga belum lama dibuka sehingga rata – rata investor di Salatiga baru mencoba

melakukan investasi khususnya di pasar modal Danareksa Sekuritas.

Kebanyakan dari investor tersebut melakukan investasi menggunakan dana

sendiri mungkin dengan pertimbangan jika menggunakan dana pinjaman, risiko

ke depan akan lebih besar karena pengembalian dana pinjaman tersebut.

Page 36: COGNITIVE BIAS DAN EMOTIONAL BIAS DALAM …...PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS KERTAS KERJA Yang bertanda tangan dibawah ini, Nama : Pradiptianing Umairoh NIM : 212008104 Program Studi

21

Sedangkan tujuan berinvestasi investor tersebut bermacam – macam. Hal ini

terlihat dari hasil pengisisan tujuan berinvestasi yang menunjukkan hasil lebih

banyak pada kolom keduanya, yang berarti para investor melakukan investasi

dengan tujuan jangka panjang dan jangka pendek. Tujuan investasi yang

menunjukkan jangka panjang dan jangka pendek ini bisa diartikan bahwa para

investor ini telah melakukan investasi portofolio. Portofolio dalam hal ini berarti

kumpulan beberapa jenis asset dengan tujuan waktu yang berbeda.

Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur apakah pertanyaan maupun pernyataan

dalam kuisioner yang sudah dibuat benar-benar dapat mengukur apa yang hendak kita

ukur (Ghozali, 2011:52). Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r

hitung dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n – 2, dalam hal ini n adalah

jumlah sample. Pada penelitian ini jumlah sample (n)=40, maka besarnya df dapat

dihitung 40 – 2 = 38. Dengan df=38 dan alpha=0,05 didapat r table = 0,263. Jika r

hitung lebih besar dari r tabel maka perrnyataan atau indikator tersebut dinyatakan

valid.

Sedangkan uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuisioner yang

merupakan indikator dari variabel. Suatu kuisioner dinyatakan reliabel atau handal

jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil. Suatu

variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70 (Nunnally,

1994 dalam Ghozali, 2011:47).

Dari penyebaran kuesioner yang telah diberikan kepada 40 orang responden,

maka diperoleh data yang akan digunakan untuk menjawab persoalan penelitian.

Hasil pengujian validitas dan reliabilitas disajikan dalam tabel 4.2 berikut ini:

Tabel 4.2 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Page 37: COGNITIVE BIAS DAN EMOTIONAL BIAS DALAM …...PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS KERTAS KERJA Yang bertanda tangan dibawah ini, Nama : Pradiptianing Umairoh NIM : 212008104 Program Studi

22

Variabel Indikator Empirik

Validitas (Corrected item - Total Corelation)

> 0,263 Reliabilitas

(Cronbach’s - Alpha)

> 0,70

Overconfidence bias

OC1 0,873 valid 0,932 Reliabel OC2 0,873 valid

Cognitive dissonance bias

CD1 0,632 valid 0,770 Reliabel CD2 0,632 valid

Illusion of control bias

ILO1 0,775 valid 0,870 Reliabel ILO2 0,775 valid

Loss aversion bias LA1 0,690 valid 0,807 Reliabel LA2 0,690 valid

Regret aversion bias

RA1 0,762 valid 0,864 Reliabel RA2 0,762 valid

Status quo bias SQ1 0,646 valid 0,760 Reliabel SQ2 0,646 Valid

Keputusan investasi

KI1 KI2

0,768 0,768

valid 0,867 Reliabel valid

Sumber: Data primer diolah 2012

Dari tabel 4.2 diatas dapat diketahui bahwa setiap butir pernyataan dari

masing-masing variabel overconfidence bias, cognitive dissonance bias, illusion

of control bias, loss aversion bias, regret aversion bias, status quo bias dan

keputusan investasi dapat dikatakan valid, karena nilai r hitung > dari r tabel yaitu

0,263. Hal ini berarti setiap butir pernyataan dalam kuisioner penelitian ini

mampu untuk mangungkapkan apa yang hendak diukur.

Dalam penelitian ini suatu variabel dikatakan reliabel apabila nilai Cronbach

Alpha (�) lebih besar dari 0,70. Dari tabel 4.2 diatas dapat dilihat bahwa

keseluruhan variabel dapat dikatakan reliabel, karena variabel overconfidence

bias, cognitive dissonance bias, illusion of control bias, loss aversion bias, regret

aversion bias, status quo bias dan keputusan investasi memiliki nilai Cronbach

Alpha (�) lebih dari 0,70.

Uji Asumsi Klasik

Page 38: COGNITIVE BIAS DAN EMOTIONAL BIAS DALAM …...PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS KERTAS KERJA Yang bertanda tangan dibawah ini, Nama : Pradiptianing Umairoh NIM : 212008104 Program Studi

23

Uji asumsi klasik diperlukan untuk mengetahui apakah hasil estimasi yang

digunakan berdistribusi normal, bebas dari adanya gejala Multikolonieritas, gejala

Heteroskedastisitas dan gejala Autokorelasi (Ghozali, 2005).

Uji Normalitas

Berdasarkan uji normalitas dengan menggunakan uji statistik non parametrik

Kolmogorov-Smirnov (K-S) menunjukkan angka Kolmogorov-Smirnov Z sebesar

0, 671 dengan nilai signifikansi 0,759 dan karena angka signifikan (Sig. > 0,05),

sehingga dapat disimpulkan bahwa distribusi data residualnya adalah berdistribusi

normal. Hasil tersebut dapat dilihat pada tabel yang telah disajikan pada lampiran

6.

Uji Multikolonieritas

Uji multikolinearitas digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya korelasi antar

variabel bebas (independen) dalam model regresi (Ghozali, 2005). Hal ini dapat

dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Berikut hasil uji

multikolonieritas pada tabel 4.3.

Tabel 4.3 Uji Multikolonieritas

Variabel Tolerance VIF Overconfidence bias .685 1.459 Cognitive dissonance bias .485 2.064 Illusion of Control bias .711 1.406 Loss aversion bias .610 1.640 Regret aversion bias .653 1.531 Status quo bias .587 1.702 Sumber: Data primer diolah 2012

Dari tabel 4.3 di atas, nilai tolerance diatas menunjukan tidak ada variabel

independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10. Hasil perhitungan

nilai Variance Inflation Factor (VIF) menunjukan tidak ada varibel independen

Page 39: COGNITIVE BIAS DAN EMOTIONAL BIAS DALAM …...PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS KERTAS KERJA Yang bertanda tangan dibawah ini, Nama : Pradiptianing Umairoh NIM : 212008104 Program Studi

24

yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak

ada multikolinieritas antar varibel independen dalam model regresi.

Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas dilakukan untuk mengidentifikasi apakah terjadi

ketidaksamaan variance dari residual antara satu pengamatan ke pengamatan yang

lain dalam model regresi. Uji ini dilakukan menggunakan uji Glejser dengan

mengusulkan untuk meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen

(Gujarati, 2003 dalam Ghozali, 2005). Hasil uji Gletser digambarkan pada tabel

4.4 berikut.

Tabel 4.4 Uji Heteroskedastisitas

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta (Constant) .102 .599 .171 .865

TOC .046 .059 .143 .777 .443

TCD -.045 .072 -.137 -.625 .536

TIOC -.076 .086 -.160 -.890 .380

TLA .033 .064 .100 .516 .609

TRA .038 .057 .125 .665 .510

TSQ .145 .067 .432 2.179 .037

a. Dependent Variable: absUt Sumber: Data Primer diolah 2012

Dengan menggunakan uji Glejser, koefisien parameter untuk masing-masing

varibel independen tidak ada yang signifikan (Sig. > 0,05), sehingga dapat

disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas.

Analisis Regresi Berganda

Pengujian asumsi klasik regresi yang telah terpenuhi meliputi uji normalitas,

multikolinearitas dan heteroskedastisitas sehingga memenuhi persyaratan untuk

Page 40: COGNITIVE BIAS DAN EMOTIONAL BIAS DALAM …...PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS KERTAS KERJA Yang bertanda tangan dibawah ini, Nama : Pradiptianing Umairoh NIM : 212008104 Program Studi

25

melakukan analisis regresi berganda. Pengujian Hipotesis menggunakan nilai

koefisien determinasi (R²), uji F dan uji t.

Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan

model dalam menerangkan variabel dependen. Adapun nilai R² dari hasil

perhitungan terlihat pada tabel 4.5 berikut ini. Dari Tampilan output SPSS model

summary besarnya R Square adalah 0,459. Hal ini berarti 45,9% variasi

pengambilan keputusan investasi investor dapat dijelaskan oleh cognitive bias dan

emotional bias. Sedangkan sisanya yaitu 54,1% (100% - 45,9% = 54,1%)

dijelaskan oleh faktor lain diluar model.

Hasil Estimasi Model

Terdapat dua hasil pengujian estimasi model yaitu (1) estimasi model

koefisien korelasi dengan menggunakan uji F, dan (2) estimasi model koefisien

regresi dengan menggunakan uji t, seperti telah disajikan pada tabel 4.6 dan 4.7

berikut:

Tabel 4.6 Hasil Estimasi Model: Koefisien Korelasi

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression 48.140 6 8.023 4.659 .022a Residual 56.835 33 1.722

Total 104.975 39

a. Predictors: (Constant), TEB, TCB b. Dependent Variable: TKI

Sumber: Data Primer diolah 2012

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh antara variabel

independen dan variabel dependen secara bersama-sama (simultan). Dari uji

ANOVA atau F test didapat nilai F hitung sebesar 4.659 dengan sigifikansi (Sig. <

Page 41: COGNITIVE BIAS DAN EMOTIONAL BIAS DALAM …...PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS KERTAS KERJA Yang bertanda tangan dibawah ini, Nama : Pradiptianing Umairoh NIM : 212008104 Program Studi

26

0,05), maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi pengambilan

keputusan investasi atau dapat dikatakan cognitive bias dan emotional bias secara

bersama-sama berpengaruh terhadap pengambilan keputusan investasi.

Tabel 4.7 berikut menyajikan hasil estimasi model koefisien regresi dengan

menggunakan uji t untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel

terikat.

Tabel 4.7 Hasil Estimasi Model: Koefisien Regresi

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig. B Std.

Error Beta (Constant) 5.117 1.212 4.222 .000

X1 (OC) -.376 .120 -.486 -3.142 .004*

X2 (CD) -.062 .147 -.078 -.425 .673

X3 (ILO) .333 .174 .291 1.918 .064

X4 (LA) .332 .130 .418 2.548 .016*

X5 (RA) -.307 .115 -.422 -2.665 .012*

X6 (SQ) .480 .135 .596 3.566 .001*

a. Dependent Variable: TKI Keterangan : *) signifikan pada level 5%

Sumber: Data Primer diolah 2012

Persamaan untuk model regresi berganda variabel overconvidence bias, cognitive

dissonance bias, illusion of control bias, loss aversion bias, regret aversion bias,

dan status quo bias terhadap pengambilan keputusan investasi (KI) adalah:

KI = 5.117 - 0,376OC - 0,062CD + 0,333ILO + 0,332LA – 0,307RA + 0,480SQ

Dari tabel diatas diketahui bahwa uji t menggunakan tingkat signifikansi � = 5%

dengan memasukkan keenam variabel independen kedalam model regresi maka

variabel yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengambilan keputusan

investasi adalah variabel-variabel dalam emotional bias.

Page 42: COGNITIVE BIAS DAN EMOTIONAL BIAS DALAM …...PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS KERTAS KERJA Yang bertanda tangan dibawah ini, Nama : Pradiptianing Umairoh NIM : 212008104 Program Studi

27

Tabel 4.8 Hasil Penelitian

Hipotesis Pernyataan Hipotesis Sig. Keterangan

H1 Overconfidence bias berpengaruh positif terhadap pengambilan keputusan investasi .004 Signifikan

H2

Cognitive dissonance bias berpengaruh positif terhadap pengambilan keputusan investasi .673

Tidak Signifikan

H3

Illusion of Control bias berpengaruh positif terhadap pengambilan keputusan investasi .064

Tidak Signifikan

H4

Loss aversion bias berpengaruh positif terhadap pengambilan keputusan investasi .016 Signifikan

H5

Regret aversion bias berpengaruh positif terhadap pengambilan keputusan investasi .012 Signifikan

H6

Status quo bias berpengaruh positif terhadap pengambilan keputusan investasi .001 Signifikan

Berdasarkan hasil olah data ditemukan bahwa variabel cognitive dissonance

bias dan illusion of control bias berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap

pengambilan keputusan investasi. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis regresi

yang menunjukkan tingkat signifikansi sebesar 0,673 dan 0,064 yang nilanya jauh

lebih besar dari batas toleransi kesalahan yaitu 0,05. Dengan demikian H2 dan H3

tidak didukung oleh data. Hasil ini dapat diartikan bahwa dari sebagian para

investor di Salatiga tidak selalu mengandalkan cognitivenya dan bahwa

pengambilan keputusan investasi para investor memang tidak terpengaruh oleh

cognitive dissonance bias dan illusion of control bias. Investor di Salatiga

cenderung tidak mendasarkan diri pada informasi awal yang mereka dapat,

mereka menjadi ragu – ragu ketika mereka mendapatkan informasi baru dari pihak

lain terhadap alternatif investasi yang akan mereka ambil.

Page 43: COGNITIVE BIAS DAN EMOTIONAL BIAS DALAM …...PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS KERTAS KERJA Yang bertanda tangan dibawah ini, Nama : Pradiptianing Umairoh NIM : 212008104 Program Studi

28

Sedangkan pada hasil olah data yang menunjukkan bahwa overconvidence

bias, loss aversion bias, regret aversion bias, dan status quo bias berpengaruh

positif dan signifikan terhadap pengambilan keputusan investasi. Dapat dilihat

dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat signifikansi yang nilanya

kurang dari batas toleransi kesalahan yaitu 0,05. Hasil ini dapat diartikan bahwa

dari sebagian para investor di Salatiga terpengaruh oleh overconvidence bias, loss

aversion bias, regret aversion bias, dan status quo bias dalam pengambilan

keputusan investasinya. Investor lebih memilih surat berharga atau portofolio

yang mereka rasa lebih familiar, mereka merasa takut dan tidak yakin untuk

melakukan investasi yang sama yang pernah membuat mereka mengalami

kerugian walaupun secara perhitungan atau informasi yang ada menyatakan

bahwa asset yang akan mereka ambil itu akan menguntungkannya.

Sumber dana yang dimiliki dan digunakan oleh para investor untuk

berinvestasi kadang menjadi pertimbangan dalam tujuan investasi dan

pengambilan keputusan investasi mereka. Hal ini dapat mempengaruhi aspek

cognitive dan emotional para investor. Untuk memperdalam analisis data

responden, dalam penelitian ini disajikan hasil crosstabulation antara sumber dana

dan tujuan investasi sebagai berikut:

Tabel 4.9 Hasil Crosstabulation sumber dana * tujuan investasi

Sumber dana Tujuan investasi

Total jangka pendek jangka panjang keduanya sendiri 4 7 15 26

pinjaman 4 1 7 12 keduanya 0 1 1 2

Total 8 9 23 40

Page 44: COGNITIVE BIAS DAN EMOTIONAL BIAS DALAM …...PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS KERTAS KERJA Yang bertanda tangan dibawah ini, Nama : Pradiptianing Umairoh NIM : 212008104 Program Studi

29

Dari hasil crosstab diatas dapat diketahui bahwa dari ke 40 investor sebagai

responden, 26 investor menggunakan sumber dana sendiri dan 7 diantaranya

mempunyai tujuan jangka panjang. Dengan menggunakan dana sendiri, investor

bisa lebih leluasa menggunakan dananya untuk tujuan jangka panjang maupun

jangka pendek. Namun dari hasil analisis terlihat bahwa mereka lebih cenderung

melakukan investasi untuk tujuan investasi keduanya (jangka panjang dan jangka

pendek), terlihat dari hasil tersebut angka dalam kolom keduanya menunjukkan

angka 15 yang lebih besar dari jangka panjang sebanyak 7 dan jangka pendek

sebanyak 4.

Tabel 4.10 Hasil Crosstabulation pilihan investasi * usia

Pilihan investasi Usia

Total 14 - 30 th

31 - 40 th > 40 th

Saham 18 7 6 31 Warran 3 0 0 3 Opsi 0 0 1 1 Reksadana 8 2 2 12 Obligasi 3 3 3 9 Deposito 7 5 5 17 tanah dan bangunan 4 5 3 12 Index 1 0 0 1 Komoditi 1 0 0 1 lainnya (forex) 2 0 1 3 lainnya (tabungan investasi jk. Pjg) 1 1 2 4 lainnya (emas) 3 1 2 6 lainnya (asuransi) 1 0 1 2 � 52 24 26 102

Dari hasil tersebut, investor pada usia antara 14 tahun sampai 30 tahun lebih

banyak memilih alternatif saham, deposito, reksadana, dan tanah & bangunan

sebagai sarana investasi mereka karena alternatif investasi tersebut mereka rasa

Page 45: COGNITIVE BIAS DAN EMOTIONAL BIAS DALAM …...PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS KERTAS KERJA Yang bertanda tangan dibawah ini, Nama : Pradiptianing Umairoh NIM : 212008104 Program Studi

30

lebih familiar dibandingkan dengan alternatif investasi asset seperti opsi, index,

komoditi, dan lainnya. Hal ini terlihat bahwa lebih dari 50% responden (31 orang)

yang mengisi kuisioner yang telah disebarkan lebih memilih saham sebagai

alternatif investasi portofolio mereka. Mereka merasa takut dan tidak yakin untuk

melakukan investasi yang mereka rasa kurang familiar karena hal tersebut bisa

membuat mereka mengalami kerugian walaupun secara perhitungan atau

informasi yang ada menyatakan bahwa asset yang akan mereka ambil itu akan

menguntungkannya.

Tabel 4.11 Hasil Crosstabulation sumber dana * cognitive bias

Sumber dana Cognitive Bias

Total tidak setuju

cukup setuju

kurang setuju setuju

sangat setuju

Sendiri 4 7 7 2 6 26 pinjaman 2 4 1 1 4 12 keduanya 0 0 2 0 0 2

Total 6 11 10 3 10 40

Investor yang menggunakan sumber dana sendiri biasanya cenderung lebih

percaya diri dalam pengambilan keputusan investasinya karena mereka tidak

mempunyai tanggungan hutang. Namun disisi lain mereka juga sangat berharap

untuk mendapatkan keuntungan dari hasil investasinya tersebut.

Tabel diatas menunjukkan bahwa investor sebanyak 26 orang yang

menggunakan sumber dana sendiri merasa kurang setuju dengan cognitive bias.

Dari ke 12 orang responden yang menggunakan dana pinjaman, ada 4 orang yang

merasa cukup setuju dan 4 orang merasa sangat setuju. Sedangkan sisanya, 2

responden yang memilih keduanya (yaitu sendiri dan pinjaman) merasa kurang

setuju terhadap cognitive bias. Namun dari seluruh sampel yang mengisi baik

Page 46: COGNITIVE BIAS DAN EMOTIONAL BIAS DALAM …...PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS KERTAS KERJA Yang bertanda tangan dibawah ini, Nama : Pradiptianing Umairoh NIM : 212008104 Program Studi

31

yang menggunakan sumber dana sendiri, pinjaman maupun keduanya terlihat

bahwa mereka merasa cukup setuju dengan cognitive bias. Hal ini menunjukkan

hasil yang sama pada lampiran 3 yang telah disajikan dibelakang bahwa kategori

rata - rata pada hasil statistik investor di Salatiga menunjukkan kategori cukup

setuju pada kolom cognitive bias. Hasil ini berarti, para investor di Salatiga

cenderung tidak menggunakan aspek cognitive bias dalam pengambilan keputusan

investasinya. Mereka merasa cukup percaya bahwa ketika mereka mendapat

keuntungan dalam berinvestasi, pencapaian tersebut karena kemampuan dan

pengetahuan mereka sendiri. Ketika hendak berinvestasi, mereka cukup yakin

dapat mengatasi semua masalah yang akan timbul setelah mereka melakukan

investasi dan mereka juga cukup yakin dapat melakukan antisipasi jika terjadi

masalah ditengah jalan. Dalam kasus ini terlihat bahwa investor merasa kurang

percaya diri dalam pengambilan keputusan investasi mereka, aspek

overconvidence dan illusion of control bias tidak berpengaruh pada pengambilan

keputusan investasi mereka.

KESIMPULAN

Berdasarkan pada pembahasan yang telah dilakukan diatas maka dapat ditarik

beberapa kesimpulan sebagai berikut:

Dari keenam variabel yaitu overconvidence bias, cognitive dissonance bias,

illusion of control bias, loss aversion bias, regret aversion bias, dan status quo

bias yang berpengaruh positif terhadap pengambilan keputusan investasi adalah

overconvidence bias, loss aversion bias, regret aversion bias, dan status quo bias.

Sedangkan variabel cognitive dissonance bias dan illusion of control bias tidak

Page 47: COGNITIVE BIAS DAN EMOTIONAL BIAS DALAM …...PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS KERTAS KERJA Yang bertanda tangan dibawah ini, Nama : Pradiptianing Umairoh NIM : 212008104 Program Studi

32

berpengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan investasi. Dari hasil

penelitian, investor cenderung lebih memilih alternatif investasi atau portofolio

yang mereka rasa lebih familiar, mereka merasa takut dan tidak yakin untuk

melakukan investasi yang sama yang pernah membuat mereka mengalami

kerugian walaupun secara perhitungan atau informasi yang ada menyatakan

bahwa asset yang akan mereka ambil itu akan menguntungkannya. Hal ini

menandakan bahwa mereka lebih menggunakan aspek emotionalnya.

Implikasi Teoritis

Hasil temuan penelitian ini bertolak belakang dengan hasil penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Erricha (2010) dengan hasil penelitian yang

menunjukkan bahwa aspek-aspek bias dalam cognitve bias seperti overconvidence

bias, cognitive dissonance bias, dan loss aversion bias berpengaruh terhadap

pengambilan keputusan investasi para investor. Sedangkan dalam penelitian ini,

aspek emotional bias yang berpengaruh positif. Namun hal ini sesuai dengan

pernyataan Kadir (2001, dalam Enawati 2008) bahwa berperilaku irrasional

(biases) biasanya bertindak tanpa logika dan dimungkinkan sebagian besar

tindakannya dipengaruhi oleh suatu respon emosional.

Kecenderungan investor yang lebih menggunakan aspek emosionalnya akan

lebih bias dalam pengambilan keputusan investasinya karena semuanya tidak

dapat dilihat dan terkait langsung dengan proses pikiran atau keyakinan dan

preferensi seseorang, dan hal ini yang membuat seseorang gagal dalam

memahaminya meskipun pada saat itu berada di dalamnya. Hal ini kemungkinan

dikarenakan kurangnya rasa percaya diri terhadap kemampuannya sendiri dalam

Page 48: COGNITIVE BIAS DAN EMOTIONAL BIAS DALAM …...PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS KERTAS KERJA Yang bertanda tangan dibawah ini, Nama : Pradiptianing Umairoh NIM : 212008104 Program Studi

33

menganalisis alternatif saham yang akan diambil secara lebih mendalam dan lebih

mudah terpengaruh dengan informasi yang baru mereka dapat. Hal ini mendukung

pendapat Pompian (2006) yang menyatakan bahwa aspek bias merupakan aspek

yang cenderung menghasilkan keputusan yang tidak menjamin ketepatan secara

mutlak dan sebagai konsekuensinya seseorang memiliki kemungkinan untuk

mengambil keputusan yang salah atau perkiraan yang melenceng.

Implikasi Terapan

Dari hasil penelitian yang didapat, investor lebih cenderung menggunakan

aspek emosionalnya dalam pengambilan keputusan investasi dan bukan

berdasarkan aspek kognitif yang mereka miliki, maka keputusan yang diambil

kurang bisa tepat dan hanya cocok untuk keputusan jangka pendek. Ketika

investor akan membuat keputusan keuangan, sebaiknya investor tidak secara

terburu-buru melainkan dipikirkan secara tepat. Dengan kata lain, investor jangan

membuat keputusan keuangan yang terlalu cepat tanpa didahului pertimbangan

yang tepat sasaran, seperti yang diungkapkan oleh Graham (2008) bahwa investor

perlu berpikir dua kali (think twice) sebelum bertransaksi saham.

Sebaiknya investor lebih berusaha menajamkan logikanya, melihat dan

mempertimbangkan dari banyak aspek agar keputusan yang diambil lebih tepat

sehingga tidak terjerumus kedalam permainan bias. Hal ini perlu diperhatikan

karena seperti yang diungkapkan oleh Baker dan Nofsinger (2002) bahwa jika

bias-bias tersebut terindikasi ada korelasi, maka investor yang mengalami salah

satu bias akan berpeluang juga mengalami bias yang lain dan hal ini akan

meningkatkan peluang perolehan risiko dari keputusan keuangan yang dibuat

sebelumnya.

Page 49: COGNITIVE BIAS DAN EMOTIONAL BIAS DALAM …...PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS KERTAS KERJA Yang bertanda tangan dibawah ini, Nama : Pradiptianing Umairoh NIM : 212008104 Program Studi

34

Keterbatasan Penelitian dan Penelitian Mendatang

Penelitian ini memungkinkan untuk dikembangkan lebih lanjut, karena masih

terdapat beberapa keterbatasan penelitian sebagai berikut:

Seluruh variabel independen dalam penelitian ini hanya menyumbang 45,9% dari

keseluruhan variabel independen, artinya masih terdapat 54,1% variabel-variabel

independen lain yang belum diketahui dan diteliti secara ilmiah, mempengaruhi

pengambilan keputusan investasi investor di Salatiga. Pilihan penggunaan

variabel yang kontribusinya kecil ini dikarenakan pilihan variabel independen

yang kurang tepat. Faktor – faktor lain yang mungkin mempengaruhi adalah sifat,

kesukaan dan berbagai macam hal yang melekat dalam diri manusia (Ricciardi

dan Simon, 2000). Seperti yang disebutkan oleh Ricciardi dan Simon (2000:2)

bahwa behavioral finance dibangun oleh berbagai asumsi dan ide dari perilaku

ekonomi. Keterlibatan emosi, sifat, kesukaan dan berbagai macam hal yang

melekat dalam diri manusia sebagai makhluk intelektual dan sosial akan

berinteraksi melandasi munculnya keputusan melakukan suatu tindakan. Oleh

karena itu untuk penelitian mendatang dapat diteliti variabel lain seperti sifat dan

kesukaan. Indikator dalam penelitian ini juga masih belum baku karena peneliti

merumuskan sendiri sehingga dalam penelitian mendatang bisa dirumuskan

dengan lebih baik lagi.

Cognitive bias dan emotional bias ini juga dapat dikaitkan dengan kinerja

invesasi dimana kinerja investasi juga sangat dilihat oleh para investor sebelum

melakukan investasi. Sebagai bagian dari proses investasi, investor perlu

memantau dan mengevaluasi kinerja investasi portofolionya untuk melihat sejauh

Page 50: COGNITIVE BIAS DAN EMOTIONAL BIAS DALAM …...PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS KERTAS KERJA Yang bertanda tangan dibawah ini, Nama : Pradiptianing Umairoh NIM : 212008104 Program Studi

35

mana strategi yang dipilihnya bekerja demi tercapainya tujuan investasi� Kinerja

investasi yang baik akan dapat meminimalisir risiko.

Karena dalam penyebaran kuisioner tidak dilakukan secara langsung (dalam

penelitian ini disebar melalui email) dan tidak dalam pengawasan peneliti, maka

pengisian tidak dapat dipantau dan hasil mungkin tidak sepenuhnya sesuai dengan

kenyataan. Sebaiknya dalam penelitian mendatang, penyebaran dipantau langsung

agar dapat lebih memudahkan responden dalam pengisian dan hasil dapat lebih

sesuai dengan keadaan responden.

Page 51: COGNITIVE BIAS DAN EMOTIONAL BIAS DALAM …...PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS KERTAS KERJA Yang bertanda tangan dibawah ini, Nama : Pradiptianing Umairoh NIM : 212008104 Program Studi

36

REFERENSI

Ahmad, Kamaruddin, 1996. “Dasar-dasar Manajemen Investasi”. PT Rineka Cipta : Jakarta.

Anwar, Jusuf., (2008), Pasar Modal Sebagai Sarana Pembiayaan dan Investasi.

Bandung : P.T. Alumni. Bailey, Jeffrey J & Chris Kinerson, “Regret Avoidance and Risk Tolerance”.

Association for Financial Counseling and Planning Education, 2005 : 23-28.

Baker, K. H. & Nofsinger, R. J. 2002. Psychological biases of investors. Financial

services review 11 (2002) 97-116 Bell, David.E, “Regret in Decision Making under uncertainty”, Operations

Research, vol 30,1982: 961-981. Droms, W G, “Investment asset allocation for PFP clients”, Journal of

Accountancy, vol 163, 1987: 114-118. Erricha, Kusuma D, 2010. Aspek Bias dalam Pengambilan Keputusan Investasi,

Studi Investor Pasar Modal di Salatiga dan Semarang. UKSW. Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Ghozali, Imam. 2011, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS,

UNDIP. Graham, B. 2008. The Intelligent Investor. Serambi. Jakarta

Hirschey, Mark & John Nofsinger, “Investments: Analysis and Behavior”, McGraw-Hill Companies, Inc. 2008.

Kahneman,Daniel & Amos Tversky, “Prospect Theory : An Analysis of Decision

Under Risk “, Econometrica vol 47, no:2 1979: 263-292. Kurniawan, Endro Lesmono, 2011, “Potensi Risk Aversion dalam Pengambilan

Keputusan Investasi (Studi pada PT. Tripilar Betonmas)”. UKSW. Loomes, Graham & Robert Sugden, “Regret Theory : An Alternative Theory of

Rational Choice under Undercertainty”, The Economic Journal, vol 92, 1982:805-824.

Page 52: COGNITIVE BIAS DAN EMOTIONAL BIAS DALAM …...PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS KERTAS KERJA Yang bertanda tangan dibawah ini, Nama : Pradiptianing Umairoh NIM : 212008104 Program Studi

37

Nagy Robert A. Dan Obenberger Robert W, 1994, “Factors Influencing Individual Investor Behavior,” Financial Analyst Journal, pp. 63-68.

Olsen, R.A.,”Behavioral Finance and its Implication for Stock – Price Volatility”,

Financial Analysts Journal, March 1998: 10-17. Pompian, Michael M, “Behavioral Finance and Wealth Management”, New York:

John Wiley & Sons, Inc, 2006. Purnamasari, Putri, 2010, “Potensi Overconvidence pada Pengambilan Keputusan

Investasi Studi Pada Pengusaha Ekspedisi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) di Desa Wangen Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten”

Ricciardi, V. (2000). “A Research Starting Point for a New Scholar: A Unique

Perspective of Behavioral Science.” Working Paper. Golden State University

Shefrin, H., (2007). Behavioral Corporate Finance: Decision that Create Value,

McGraw-Hill/Irwin. Singarimbun, Masri dan Effendi, Sofian. 1989. “Metode Penelitian Survai”.

Jakarta : LP3ES. Supramono, Jony. O. Haryanto. 2005. Desain Proposal Penelitian Studi

Pemasaran. Andi Off, Yogyakarta. Supranto, J. , 2003, “Pengambilan Keputusan dan Pemecahan Masalah di dalam

Manajemen Mutu Terpadu”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 3, No. 1, 1 Februari: 45-46.

Trihendradi, C. 2007. Langkah Mudah Menguasai Statistika Menggunakan SPSS

15. Andi Off, Yogyakarta. Wong, Kin Fai Ellick & Jessica Y.Y Kwong, “The Role of Anticipated Regret in

Escalation of Commitment”, Journal of Applied Psychology, vol 92 no 2, 2007: 545-554.

Yohnson, 2009, ”Regret Aversion Bias dan Risk Tolerance Investor Muda

Jakarta dan Surabaya”. Zeelenberg, Marcel, Wilco W.van Dijk, Antony S.R.Manstead & Joop van der

Pligt, “The Experienced of Regret And Disappointment”, Cognition and Emotion, vol 12, no.2, 1998:221-230.