Upload
sieb-sieb
View
379
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
G. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
Boneka Lingkungan atau yang biasa disebut “Boling” merupakan sebuah boneka hasil
pemanfaatan limbah plastic yang telah menjadi sampah buangan yang selanjutnya dijadikan
sebagai suatu produk yang bernilai ekonomis. Pemanfaatan barang-barang bekas ini
merupakan upaya untuk menekan jumlah pembuangan limbah plastik dan untuk mengurangi
ketergantungan terhadap sumber daya yang semakin langka. Pemanfaatan limbah plastik dapat
dilakukan dengan pemakaian kembali (reuse) maupun daur ulang (recycle). Daur ulang merupakan
upaya memanfaatkan kembali barang-barang yang dianggap sudah tidak memiliki nilai ekonomis,
melalui proses fisik maupun kimiawi atau keduanya hingga didapat suatu produk yang dapat
dipergunakan dan diperjualbelikan lagi.
Boneka Lingkungan ini selain bisa dijadikan sebagai sovenir juga bisa dijadikan sebagai salah
satu cara pembukaan ruang terbuka hijau secara mikro di rumah tangga. Karena boneka ini di desain
tidak hanya memperhatikan aspek penampilan namun juga dari segi fungsionalitas. Karena boneka ini
akan ditumbuhi dengan beberapa jenis tanaman yang dapat juga dijadikan sebagai bumbu dapur dan
buah-buahan.
Untuk pemasaran produk, pemasaran dilakukan secara langsung maupun tidak
langsung. Usaha ataupun strategi pemasaran dilakukan dengan cara menyebarkan pamflet-
pamflet yang berisi tentang layanan menerima pesanan untuk acara-acara khusus, seperti
pernikahan, ulang tahun, maupun seminar ke berbagai kalangan dan instansi. Untuk
pemasaran secara tidak langsung, pemasaran akan dilakukan melalui media elektronik seperti
blog, facebook dan lain-lain. Hal ini dilakukan agar produk yang dipasarkan dapat tersebar ke
tingkat nasional.
H. METODE PELAKSANAAN
1. Waktu dan tempat
Program ini dilaksanakan selama empat bulan. Untuk aspek produksi, lokasi yang
dipergunakan adalah di Asrama Putri Dramaga dan rumah kontrakan seorang angota tim di
Babakan Lebak. Sedangkan lokasi pusat penjualan produk bertempat di Media Centre
FEMA.
2. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini antara lain gunting dan lem
pistol. Sedangkan bahan yang digunakan antara lain serbuk gergaji, limbah plastik yang
dibersihkan, limbah kertas, zat pewarna, botol plastik bekas, tempurung kelapa, bibit lidah
buaya, bibit strawberi, dan pupuk urea.
3. Perencanaan Produksi
3.1 Survey Bahan Baku
Tim kami akan melakukan survey bahan baku untuk kualitas dari bahan baku yang
akan digunakan yaitu berupa limbah plastik dan kertas yang masih layak didaur ulang.
3.2 Pengadaan Alat dan Bahan Baku
Alat-alat dan bahan berupa bibit dan pupuk yang digunakan untuk memproduksi
dibeli di toko terdekat dan ditempatkan di tempat produksi yang telah tersedia sementara
bahan-bahan berupa limbah dicari oleh semua anggota tim dan pekerja sewaan di sekitar
dramaga, Bogor.
3.3 PemilihanBahan Baku
Limbah plastik, kertas dan botol plastik yang akan di-daur ulang akan diseleksi dan
dipilih yang layak untuk didaur ulang agar tidak mengkontaminasi penanaman bibit tanaman
pada Boling. Sementara bibit tanaman buaya dan strawberi dipilih yang tidak terjangkit
penyakit.
3.4 Pembuatan “Boling”
Proses pertama pembuatan “Boling” adalah membersihkan limbah plastik yang telah
diperoleh dan menyeleksi limbah-limbah yang layak didaur-ulang. Kemudian proses
pembuatan inti boneka Boling yang terdiri dari selang dan wadah dari potongan botol plastik
dibuat sedemikian rupa agar berbentuk tiga tingkat dan dalam keadaan tegak dengan susunan
wadah pertama adalah pupuk urea cadangan, tingkat kedua adalah pupuk primer dan tingkat
ketiga adalah bibitnya.
Proses selanjutnya setelah membuat inti Boling adalah membungkusnya agar menjadi
sebuah boneka, yaitu menggabungkan inti boneka yang telah dibuat dengan wadah dari
tempurung kelapa yang berisi adonan serbuk kayu dan daun kering. Penggabungan ini
dilakukan sedemikian rupa agar tempurung kelapa menjadi bagian kepala boneka. Sementara
untuk bagian badan boneka digunakan potongan botol plastik yang telah dihiasi plastik yang
warnanya dikombinasikan. Di bagian tempurung kelapa, dibuat sebuah pahatan dan tambalan
untuk membuat bentuk mata, hidung dan mulut boneka, setelah itu dicat dengan warna
dasarSebagai sentuhan akhir, bagian-bagian boneka yang digabung dilem dengan lem pistol.
3.5 Rancangan “Boling”
Bentuk dasar dari “Boling” ini adalah dari bentuk bola boling itu sendiri namun
dimodifikasi sehingga berbentuk sepeti sebuah boneka dengan berbagai macam ekspresi di
wajahnya sebagai penarik perhatian.
32 cm
14 cm
Bentuk, warna dan ekspresi Boling dikombinasikan sehingga produk menjadi variatif.
3. 6 Pengemasan“Boling”
“Boling” dikemas dengan plastik bekas yang telah didau-rulang dan diikat dengan
pita berwarna-warni agar menambah nilai estetika dan layak jual
Tempat munculnya tanaman dari bibit
Bentuk dasar Boling
Inti Boneka Boling
Bentuk yang padat dari adonan serbuk kayu, dedaunan dan plastik
Pattern permukaan bumi diaplikasikan
ke badan Boling
Wada bibit tanaman
Pupuk organik
Pupuk organik
Tekstur Boling dibentuk dari material
luarnya yaitu, tempurung kelapa dan botol plastik
4. Aspek Manajemen
Struktur organisasi usaha “Boling” adalah sebagai berikut.
5. Strategi Pemasaran
Manajemen pemasaran (marketing) adalah kegiatan untuk mempertahankan dan
mengembangakan keberlangsungan kegiatan usaha. Dalam kegiatan wirausaha, perlu
diperhatikan prioritas target pemasaran. Dalam pemasaran usaha Boling ini, yang
diprioritaskan menjadi komsumen adalah mahasiswa, kemudian pelajar dan masyarakat
umum. Oleh karena itu harga tiap satuan “Boling” ditetapkan sekitar Rp 12.000,- dimana
harga ini cukup terjangkau bagi mahasiswa, pelajar dan masyarakat umum sebagai sebuah
souvenir boneka.
Selain harga yang terjangkau, strategi pemasaran yang diperukan kemasan yang
menarik dan distribusi yang meluas. Distribusi akan dilakukan dalam bentuk brosur, promosi
melalui blog dan dsitribusi langsung di tempat penjualan yang telah disewa.
6. EvaluasiPerkembangan Usaha
Proses pengukuran efektifitas perkembangan usaha akan dilakukan setiap pertengahan
bulan. Hal ini dilakukan agar usaha yang dilakukan dapat diketahui kekurangannya dan
diperbaiki agar mengalami perkembangan.
I. JADWAL KEGIATAN PROGRAM
Tabel 1 Jadwal pelaksanaan kegiatan
UraianBulan
ke-1 ke-2 ke-3 Ke-4
Persiapan kegiatan
Finansial ManagerTyas
Marketing ManagerYoni
Production ManagerYuli
Chief Executive Officer
Salam
R&D ManagerTipa
Pengadaanalat dan bahan
Pembuatan produk
Penyebaran pamphlet
Penjualan produk
Evaluasi kegiatan
Laporan pertanggungjawaban
J. RANCANGAN BIAYA
Tabel2 Rancanganbiayakegiatan
No Kegiatan Harga/unit UnitJumlah
TotalUnit
1 Biayaproduksi
Biayaperalatan (biayainvestasi)
- Plastik bekas 150 buah 6000 900.000
- Botol plastik bekas 800 buah 1000 800.000
- tempurung kelapa 500 buah 1000 500.000
- kawat 5.000 meter 20 100.000
- Label 300 buah 1000 300.000
- Gunting 5.000 buah 10 50.000
- Pistol lem 250.000 paket 1 250.000
- Lem lilin 2.000 batang 100 200.000
Biaya penyewaan tempat
- Sewa tempat 180.000 bulan 4 720.000
2 Biaya variable
- Serbuk kayu gergaji 8.000 karung 30 240.000
- Bibit lidah buaya 2000 batang 700 140.000 - Bibit strawberi 2500 Batang 800 240.000
- Pita kain warna-warni 3000 meter 20 60.000
- Pupuk Urea 100.000 paket 10 1.000.000
- Cat dan pewarna 50000 paket 4 200.000
3 Transportasi
- Pembelian dan survey alat&bahan 50.000 PP 10 500.000
4 Kesekretariatan
- Rental computer 5.000 jam 78 390.000
- Pamflet 150 lembar 500 75.000
- Alat tulis kantor 55.000 paket 5 275.000 - Print dan jilid 50.000 paket 2 100.000
5 Biayaoperasional
- Biaya listrikdan air 70.000 bulan 4 280.000
- Pembersihan limbah dan plastik bekas 200.000 bulan 4 800.000
- Komunikasi 50.000 bulan 4 200.000
6 Dokumentasi
- CD Dokumentasi 6.000 buah 3 18.000Total BiayaKegiatan Program Rp 8.338.000
a. Pendapatan
Asumsi produksi Boling sebanyak 1000 buah1000 x Rp 12.000 = Rp. 12.000.000
b. Proyeksi Arus Kas
No Keterangan Periode Pra Operasi Periode KomersilArus Kas Masuk1. Modal Rp 8.338.0002. Penerimaan Hasil Penjualan Rp. 12.000.000Total Arus Kas Masuk Rp 8.338.000 Rp. 12.000.000Arus Kas Keluar1. Biaya Investasi Rp 2.820.0002. Biaya variabel Rp 3.222.0003. Biaya operasional Rp 3.760.000Total Arus Kas Keluar Rp 2.820.000 Rp 6.982.000Sisa Kas Rp 5.518.000 Rp 5.018.000
Surplus saldo akhir kas sebesar Rp 5.018.000,- dalam jangka waktu 4 bulan. Hal ini
menunjukkan bahwa usaha ini memiliki potensi dan dapat direlisasikan. Saldo kas bersih
diperoleh dari hasil penjualan dengan total biaya usaha selama bulan sebesar Rp6.819.000,-