4
DASAR PERENCANAAN PELABUHAN UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

Dasar Perencanaan Pelabuhan 1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Dasar Perencanaan Pelabuhan 1

DASAR

PERENCANAAN

PELABUHAN

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK SIPIL

Page 2: Dasar Perencanaan Pelabuhan 1

PENDAHULUAN

Pelabuhan dapat dibangun disuatu tempat antara lain :

Teluk

Daerah terlindung,

Muara

Sungai

Danau

Pelabuhan adalah :

suatu daerah perairan yang terlindung terhadap badai/ombak/arus, sehingga kapal dapat berputar (turning basin), bersandar/membuang sauh, demikian rupa hingga bongkar muat atas barang dan perpindahan penumpang dapat dilaksanakan; guna mendukung fungsi-fungsi tersebut dibangun dermaga (piers or wharves), jalan, gudang, fasilitas penerangan, telekomunikasi dan sebagainya, sehingga fungsi pemindahan muatan dari/ke kapal yang bersandar di pelabuhan menuju tujuan selanjutnya dapat dilakukan

Page 3: Dasar Perencanaan Pelabuhan 1

PEMBINAAN PELAYARAN

Pembinaan pelayaran dalam negeni diatur dengan pembagiansebagai berikut :

Pelayaran Nusantara (RLS, termasuk sebagai jaringan Utama), Jumlah kapal yang melayani jaringan PelayaranNusantara yang berukuran dan 750 s/d 3500 DWT (Dead Weight Ton) dengan jumlah kapasitas 379.631 DWT.

Pelayaran lokal (termasuk sebagai jaringan Iintascabang/feeder routes), adalah pelayaran yang menghubungkan pelabuhan pantai dengan pelabuhan laut. Pelayaran lokal ini dilakukan oleh kapal-kapal dengan ukuranantara 200 s/d 1.000 DWT

Pelayaran rakyat, adalah pelayaran dengan menggunakanperahu-perahu/Iayar motor bantu yang digunakan pada saattertentu bila tidak ada tenaga angin

Pelayaran Perintis pelayaran perintis dimaksudkan gunamembuka suatu kegiatan ekonomi suatu daerah

Page 4: Dasar Perencanaan Pelabuhan 1

JENIS DAN MACAM KAPAL

Kapal sebagai sarana pengangkut muatan mempunyai ciridalam Muatan dapat berbentuk gas, cair dan padat.

Jarak dan besarnya muatan, menentukan bentuk teknis kapalnya

Displacemen = berat air yang dipindahkan akibat terapungnya kapal

Satuan lain untuk mengukur besar kapal adalah “BRT” atau “GT” (Bruto Registered Ton atau Gross Tonage), yaitu jumlah isi dari ruang kapal keseluruhan dalam satuan

L (o.a),”LengthoveraIl”adalah ukuran ekstrim panjang kapal dalam satuan panjang, dihitung mulai dan titik ekstrim haluan sampai dengan titik ekstrim buritan kapal

JENIS ANGKUTAN LAUT UKURAN KAPAL

(DWT)

L(o.a) B(mld) DRAFT

DRAUGHT

- Muatan umum Regional - Muatan Konvensional - Muatan peti kemas (container) - Curah khusus - Tanki minyak

2.350 3.000 18.000 22.000

40.000 40.000

79,1 100,- 170,0 210,00

200,00 200,00

14,20 16,00 26,00 30,50

32,00 32,00

4,7 5,2

10,00 9,50

11,00 11,00