3
DERMATITIS HERPETIFORMIS Definisi Penyakit residif menahun dengan ruam polimorfik, terutama berupa vesikel yang tersusun  berkelompok dan simetris. Disertai gatal yang hebat. Epidemiologi  Anak dan dewasa  >> usia 30 tahun  Pria=wanita Etiologi Belum diketahui, tapi diduga terjadi sensitivitas terhadap gluten (protein gan dum) Manifestasi klinis  KU  baik  Rasa gatal dan terbakar  Mulainya penyakit perlahan  Berjalannya kronik dan residif  Berlangsung seumur hidup  Lesi awalnya eritema/urtika, disusul vesikel-vesikel berkelompok  dinding vesikel/bula tegang, tidak mudah pecah, tersebar bilateral Kronik ada daerah hipo/hiperpigmentasi  Lokasi predileksi : punggung, lengan/bagian eksternsor, paha, siku, lutut, bersifat simetris Diagnosis  Anamnesis  Pemeriksaan fisik o Kulit (efloresensi) : eritema, papulovesikel, vesikel/bula yang berkelompok. Dindingnya tegang, terdapat cairan jernih. o Karena penyebarannya seperti herpes  makanya disebut herpetiformis

Dermatitis Herpetiformis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

DMS

Citation preview

DERMATITIS HERPETIFORMISDefinisiPenyakit residif menahun dengan ruam polimorfik, terutama berupa vesikel yang tersusun berkelompok dan simetris. Disertai gatal yang hebat.Epidemiologi Anak dan dewasa >> usia 30 tahun Pria=wanitaEtiologiBelum diketahui, tapi diduga terjadi sensitivitas terhadap gluten (protein gandum)Manifestasi klinis KU baik Rasa gatal dan terbakar Mulainya penyakit perlahan Berjalannya kronik dan residif Berlangsung seumur hidup Lesi awalnya eritema/urtika, disusul vesikel-vesikel berkelompok dinding vesikel/bula tegang, tidak mudah pecah, tersebar bilateralKronik ada daerah hipo/hiperpigmentasi Lokasi predileksi : punggung, lengan/bagian eksternsor, paha, siku, lutut, bersifat simetrisDiagnosis Anamnesis Pemeriksaan fisik Kulit (efloresensi) : eritema, papulovesikel, vesikel/bula yang berkelompok. Dindingnya tegang, terdapat cairan jernih. Karena penyebarannya seperti herpes makanya disebut herpetiformis Kelainan intestinal 90% kasus dermatitis herpetiformis menunjukan adanya enteropati sensitif terhadap gluten pada yeyenum dan ileum Ditandai infiltrat MN (limfosit dan sel plasma) di lamina propria dengan atrofi vili min dan sel-sel epitel mukosa v. halus mendatar Gambaran histopatologi Vesikel/bula subepidermal disertai eksudasi di papila dermis Mikroabses neutrofilik yang mengandung sebukan eosinofil dan neutrofil di dermis Pemeriksaan penunjang Lab : darah tepi hipereosinofilia > 40Cairan vesikel/bula >> eosinofilia Imunologi : IgA granular pada papila dermisDiagnosis Banding1. Pemfigus vulgarisa. Autoimunb. 30-60 tahunc. Biasanya tidak gatald. Dinding bulanya kendure. Generalisata2. Pemfigoid bulosaa. Disangka autoimunb. Usia tuac. Biasanya tidak gatald. Dinding bula tegange. Diperut, lengan fleksor, lipat paha, tungkai medial3. Dematitis herpetiformisa. Belum jelasb. Anak/dewasac. Sangat gatald. Vesikel berkelompok, dinding tegange. Simetris : tengkuk, bahu, lipat ketiak, lengan ekstensor, sakrum, bokongTatalaksana1. Sistemika. Jika terjadi infeksi sekunder antibiotikb. DDS/Dapson/diaminodifenilsulfon 50-300 mg/hari. Hati-hati!c. Sulfapiridin 1-4 gram/hari menekan pertumbuhan bula2. Topikala. Bedak antipruritus (kamfer 1-2%, mentol 1-2%, asam salsilat 2-4%)3. NonfarmakoDiet bebas glutenPrognosisSebagian besar penderita, perjalanan penyakit kronik dan presidif