75
DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL TANAMAN KANGKUNG AIR (Ipomoea aquatica Forsk.) ADRIAN C34052493 DEPARTEMEN TEKNOLOGI HASIL PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012

DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL

TANAMAN KANGKUNG AIR (Ipomoea aquatica Forsk.)

ADRIAN

C34052493

DEPARTEMEN TEKNOLOGI HASIL PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2012

Page 2: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

RINGKASAN

ADRIAN. C34052493. Deskripsi Mikroskopis dan Kandungan Mineral

Tanaman Kangkung Air (Ipomoea aquatica Forsk.) Dibimbing oleh AGOES

MARDIONO JACOEB dan SRI PURWANINGSIH.

Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal

oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa nama

sebutan antara lain swap cabbage, water spinach, dan kangkong. Pengolahan

tanaman kangkung air di Indonesia dilakukan dengan cara pengukusan,

perebusan, maupun penumisan yang menghasilkan makanan berupa tumisan,

lalapan, dan pecel. Mengingat pemanfaatan kangkung air sebagai bahan pangan

sering digunakan secara pengukusan, maka perlu dilakukan kajian mengenai

pengaruh pengukusan terhadap kandungan gizi tanaman, salah satunya mineral.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat mikroskopis

jaringan tanaman kangkung air meliputi jaringan daun, batang, dan akar,

mengetahui kandungan gizi tanaman kangkung air sebelum dan setelah proses

pengukusan dan mengetahui pengaruh pengukusan terhadap kandungan mineral

tanaman kangkung air.

Sifat mikroskopis jaringan tanaman kangkung air pada bagian batang

berbentuk bulat dan terdapat banyak rongga udara, anatomi batang terdiri atas

epidermis, parenkim sentral, xylem, floem, dan korteks. Daun berbentuk segitiga,

memanjang, bentuk garis atau lanset, rata atau bergigi. Daun tersusun atas

jaringan epidermis, palisade, bunga karang, epidermis bawah dan jaringan

pengangkut. Anatomi akar terdiri atas rhizodermis, korteks, pembuluh angkut,

parenkim sentral.

Komposisi kimia daun dan batang kangkung air segar memiliki kadar air

(85,64 % dan 85,04 %), kadar abu (0,54 % dan 0,56 %), kadar lemak (0,21 % dan

0,19 %), kadar protein (3,10 % dan 3,23 %), dan kadar serat kasar (1,16 % dan

1,17 %). Selama proses pengukusan hanya kadar protein yang mengalami

peningkatan komposisi kimia menjadi (4,04 % dan 4,13 %). Selainnya mengalami

penurunan yang cukup signifikan.

Kandungan mineral makro yang terdapat pada daun dan batang kangkung

air segar dan kukus adalah Kalsium (Ca) 42,00 mg/100g dan 47,00 mg/100g;

Fosfor (P) 29,00 mg/100g dan 31,00 mg/100g, Magnesium (Mg) 10,373 mg/100g

dan 21,956 mg/100g, Kalium (K) 247,00 mg/100g dan 217,00 mg/100g dan

Natrium (Na) 56,00 mg/100g dan 48,00 mg/100g. Proses pengukusan yang

dilakukan terhadap tanaman kangkung air menyebabkan kenaikan kandungan

mineral makro pada kalsium, fosfor dan magnesium. Sedangkan proses

pengukusan yang dilakukan terhadap tanaman kangkung air menyebabkan

penurunan pada kalium dan natrium

Kandungan mineral mikro yang terdapat pada daun dan batang kangkung

air segar dan kukus adalah Besi (Fe) 19,00 mg/100g dan 16,00 mg/100g, Seng

(Zn) 1,1154 mg/100g dan 1,0905 mg/100g, dan Tembaga (Cu) 0,9420 mg/100g

dan 0,9802 mg/100g. Proses pengukusan yang dilakukan terhadap tanaman

kangkung air menyebabkan penurunan kandungan mineral mikro pada besi dan

seng sedangkan pada tembaga mengalami peningkatan tidak signifikan.

Perubahan tersebut disebabkan terjadinya berubahnya karakter fisik dari tanaman

serta hilangnya kandungan air.

Page 3: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL

TANAMAN KANGKUNG AIR (Ipomoea aquatica Forsk.)

ADRIAN

C34052493

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan pada

Departemen Teknologi Hasil Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Institut Pertanian Bogor

DEPARTEMEN TEKNOLOGI HASIL PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2012

Page 4: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

Judul : Deskripsi Mikroskopis dan Kandungan Mineral Tanaman

Kangkung Air (Ipomoea aquatica Forsk.)

Nama : Adrian

NIM : C34052493

Program Studi : Teknologi Hasil Perairan

Menyetujui:

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dr. Ir. Agoes M Jacoeb Dipl.- Biol Dr. Ir. Sri Purwaningsih, M.Si

NIP. 1959 1127 1986 01 1 0005 NIP. 1965 0713 1990 02 2 001

Mengetahui:

Ketua Departemen Teknologi Hasil Perairan

Dr. Ir. Ruddy Suwandi, M.S.,M.Phil

NIP. 19580511 198503 1 002

Tanggal Lulus : .......................................

Page 5: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Deskripsi

Mikroskopis dan Kandungan Mineral Tanaman Kangkung Air (Ipomoea

aquatica Forsk.)” adalah benar karya saya sendiri dengan arahan dari komisi

pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi

manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan

penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di

bagian akhir skripsi ini.

Bogor, Juli 2012

Adrian

NRP C34052493

Page 6: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alaamiin. Segala puji dan syukur penulis panjatkan

kepada Allah, Tuhan Semesta Alam, karena atas rahmat dan petunjuk-Nya lah

penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Deskripsi Mikroskopis dan

Kandungan Mineral Tanaman Kangkung Air (Ipomoea aquatica Forsk.) ini

dengan baik.

Skripsi ini merupakan salah satu syarat yang diperlukan untuk

mendapatkan gelar Sarjana di Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas

Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Selama menyelesaikan

penelitian dan penyusunan skripsi, penulis telah banyak mendapatkan bimbingan,

arahan dan bantuan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

1) Dr. Ir. Agoes Mardiono Jacoeb Dipl.-Biol. dan Dr. Ir. Sri Purwaningsih, M.Si

selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, arahan dan

dukungan dengan segala ketulusan dan kesabaran.

2) Dr. Ir. Ruddy Suwandi, M.S, M.Phil selaku Ketua Departemen Teknologi

Hasil Perairan.

3) Dr. Dra. Pipih Suptijah, MBA. selaku dosen penguji yang telah berkenan

memberikan arahan dan saran-saran perbaikan.

4) Desniar, S.Pi, M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang telah

mencurahkan perhatian dan waktunya selama penulis menempuh perkuliahan.

5) Seluruh dosen dan staff Departemen Teknologi Hasil Perairan yang telah

mendidik dan membantu penulis selama menempuh perkuliahan dan

penyelesaian skripsi.

6) Ibu, Bapak dan adik-adik serta seluruh keluarga yang tak pernah berhenti

memberikan kasih sayang, do’a dan kesabarannya.

7) Imas Sukarsih, ST yang telah sabar mendukung penulis sepenuh hati.

8) Teman-teman seperjuangan: Rinto, Veri, Nazar, Widi, Jamal, Singgih dan

seluruh THPers ’42 yang tak dapat disebutkan satu-persatu atas kekompakan,

semangat, suka dan duka selama ini

9) Aris Sutrisna, S.Pi yang selalu mendukung penulis agar bisa menyelesaikan

tugas akhirnya.

Page 7: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

10) Adik-adik THP 43, 44 dan 45 atas bantuan dan kerjasamanya.

11) Semua pihak yang telah banyak membantu dan tak dapat penulis sebutkan

satu persatu di sini.

Penulis menyadari dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini tentunya

tidak lepas dari kesalahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran

yang konstruktif dari semua pihak dalam proses penyempurnaan skripsi ini. Akhir

kata, penulis mengharapkan semoga tulisan ini bermanfaat khususnya bagi penulis

dan umumnya bagi pihak yang membutuhkan.

Bogor , Juli 2012

Adrian

C34052493

Page 8: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kota Bogor, Jawa Barat

pada tanggal 30 Agustus 1988 dan merupakan anak

pertama dari 3 bersaudara pasangan bapak Mohamad

Amin dan ibu Titing Parlina.

Penulis memulai jenjang pendidikan formal di

SDN Cikarawang IV (tahun 1993 - 1999), selanjutnya

penulis melanjutkan pendidikannya di SMP N 14 Bogor

(tahun 1999 - 2002) dan SMAN 8 Bogor. Selanjutnya, pada tahun 2005 melalui

jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB), penulis resmi diterima

menjadi mahasiswa di Institut Pertanian Bogor.

Selama di IPB dan menempuh perkuliahan di Departemen Teknologi Hasil

Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Penulis juga aktif di beberapa

organisasi kemahasiswaan antara lain LDK Al-Hurriyyah IPB (tahun 2007-2008),

FKM-C (Forum Keluarga Muslim Perikanan) (tahun 2007-2009), HIMASILKAN

(Himpunan Mahasiswa Teknologi Hasil Perikanan) (tahun 2008-2009). Penulis

juga berpartisipasi aktif menjadi asisten praktikum beberapa mata kuliah, antara

lain: matakuliah Dasar Teknologi Hasil Perairan tahun 2008-2009, dan mata

kuliah Bioteknologi Hasil Perairan tahun 2007-2010.

Sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar sarjana, penulis telah

melakukan penelitian berjudul ”Deskripsi Mikroskopis dan Kandungan

Mineral Tanaman Kangkung Air (Ipomoea aquatica Forsk.)” dibawah

bimbingan Dr. Ir. Agoes Mardiono Jacoeb Dipl.- Biol dan Dr. Ir. Sri

Purwaningsih, M.Si

Page 9: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ............................................................................................ viii

DAFTAR TABEL ................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xiii

1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1

1.2 Tujuan .............................................................................................. 2

2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Deskripsi dan Klasifikasi Tanaman Kangkung Air (Ipomoea aquatic

Forsk.) ............................................................................................. 3

2.2 Morfologi Tumbuhan Kangkung Air (Ipomea aquatica Forsk.) ......... 4

2.3 Komposisi Gizi Tanaman Kangkung Air (Ipomea aquatica Forsk.) .. 4

2.4 Anatomi dan Jaringan pada Tumbuhan .............................................. 5

2.4.1 Akar ......................................................................................... 5

2.4.2 Batang ..................................................................................... 6

2.4.3 Daun ........................................................................................ 7

2.5 Pemeriksaan Histologi Tumbuhan ..................................................... 8

2.6 Analisis Proksimat pada Tumbuhan................................................... 9

2.6.1 Protein ...................................................................................... 10

2.6.2 Lemak ..................................................................................... 10

2.6.3 Karbohidrat .............................................................................. 11

2.6.4 Air ............................................................................................ 11

2.6.5 Vitamin .................................................................................... 12

2.6.6 Vitamin A................................................................................. 12

2.6.7 Serat ......................................................................................... 13

2.6.8 Mineral dan fungsinya .............................................................. 13

2. 9 Pengaruh Pengolahan terhadap Penurunan Mineral .......................... 18

3 METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat ........................................................................... 20

3.2 Alat dan Bahan ................................................................................. 20

3.3 Metode Penelitian ............................................................................ 21

3.3.1 Pengambilan dan preparasi sampel .......................................... 21

3.3.2 Analisis histologi pembuatan preparat dengan

metode irisan segar ................................................................... 21

3.3.3 Analisis proksimat ................................................................... 22

3.3.3 Analisis mineral tanaman kangkung air .................................... 25

Page 10: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Karakter Histologis Kangkung Air (Ipomoea aquatica Forsk.) ........... 27

4.1.1 Deskripsi histologi batang......................................................... 27

4.1.2 Deskripsi histologi daun ........................................................... 28

4.1.3 Deskripsi histologi akar ............................................................ 30

4.2 Karakteristik dan Morfologi Kangkung Air (Ipomoea aquatica Forsk.) 31

4.3 Komposisi Kimia Tanaman Kangkung Air Segar dan Kukus ............. 31

4.3.1 Kadar air .................................................................................. 32

4.3.2 Kadar abu ................................................................................. 34

4.3.3 Kadar lemak ............................................................................. 36

4.3.4 Kadar protein ............................................................................ 37

4.3.5 Kadar serat kasar ...................................................................... 39

4.4 Kandungan Mineral ........................................................................... 40

4.4.1 Mineral makro .......................................................................... 40

4.4.2 Mineral mikro........................................................................... 52

5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ...................................................................................... 59

5.2 Saran ................................................................................................ 59

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

DAFTAR TABEL

Nomor Teks Halaman

1. Komposisi kimia kangkung air dalam 100 gram bahan................... 5

2. Hasil pengukuran morfologi kangkung air ..................................... 31

3. Komposisi proksimat daun dan batang kangkung air segar

dan kukus ...................................................................................... 32

4. Kandungan mineral makro daun dan batang kangkung air

segar dan kukus ............................................................................. 41

5. Kandungan mineral mikro daun dan batang tanaman kangkung

air segar dan kukus ...................................................................... 52

Page 12: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

DAFTAR GAMBAR

Nomor Teks Halaman

1. Kangkung Air (Ipomoea aquatica Forsk.) .................................... 3

2. Struktur anatomi akar pada tumbuhan

Monocotyledoneae dan Dicotyledoneae........................................ 6

3. Sel bintang pada tumbuhan Juncus effusus ................................... 7

4. Penampang jaringan daun ............................................................. 8

5. Struktur molekul vitamin A .......................................................... 13

6. Diagram alir metode penelitian ..................................................... 21

7. Diagram alir pembuatan preparat dengan metode irisan

preparat segar ............................................................................... 22

8. Irisan melintang batang tanaman kangkung air ............................. 28

9. Irisan melintang daun tanaman kangkung air ................................ 29

10. Penampang potongan melintang stomata daun kangkung air ....... 29

11. Irisan melintang akar tanaman kangkung air ............................... 31

12. Histogram komposisi proksimat daun dan batang kangkung air... 32

13. Histogram kadar air .................................................................... 35

14. Histogram kadar abu .................................................................. 36

15. Histogram kadar lemak ............................................................... 38

16. Histogram kadar potein .............................................................. 39

17. Histogram kadar serat kasar ........................................................ 40

18. Histogram pengaruh pengukusan pada mineral makro ................ 42

19. Histogram kandungan kalsium pada berbagai tanaman air .......... 43

20. Histogram kandungan kalsium kangkung air segar dan kukus ..... 44

21. Histogram kandungan fosfor pada berbagai tanaman air …...….. 46

22. Histogram analisis kandungan fosfor tanaman kangkung

air segar dan kukus ..................................................................... 46

23. Histogram analisis kandungan magnesium tanaman air .............. 47

24. Histogram analisis kandungan magnesium tanaman

kangkung air segar dan kukus ..................................................... 48

25. Histogram kandungan kalium pada berbagai tanaman air ............ 49

26. Histogram hasil analisis kandungan kalium tanaman

kangkung air segar dan kukus ..................................................... 49

Page 13: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

27. Kandungan natrium pada tanaman air ………………………….. 51

28. Kandungan natrium kangkung air segar dan kukus ..................... 51

29. Pengaruh pengukusan pada mineral mikro .................................. 53

30. Kandungan besi pada tanaman air ............................................... 53

31. Histogram analisis kandungan besi tanaman kangkung air

segar dan kukus .......................................................................... 54

32. Histogram kandungan seng pada tanaman air ............................. 55

33. Histogram analisis kandungan seng tanaman kangkung air

segar dan kukus .......................................................................... 56

34. Histogram analisis kandungan tembaga pada tanaman air ........... 57

35. Histogram kadar tembaga kangkung air segar dan kukus ............ 58

Page 14: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanaman air di Indonesia sangatlah beragam, baik yang ada di laut

maupun di perairan darat. Salah satu jenis tanaman air tawar adalah kangkung air.

Kangkung air merupakan salah satu jenis sayuran daun yang telah banyak dikenal

oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa nama

sebutan antara lain swamp cabbage, water convovulus, water spinach, dan

kangkong. (Emilia & Ainun 1999).

Tanaman kangkung memiliki komposisi gizi yang cukup lengkap. Salah

satu unsur penting dalam kehidupan manusia adalah mineral. Mineral merupakan

bagian dari penyusun tubuh manusia. Sediaoetama (1985) menyebutkan bahwa

sekitar 4 % dari tubuh manusia terdiri atas mineral, yang dalam analisa bahan

makanan tertinggal sebagai kadar abu. Mineral memegang peranan penting dalam

pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi

tubuh secara keseluruhan (Almatsier 2003). Mineral digolongkan ke dalam

mineral makro dan mineral mikro.

Bagian yang dikonsumsi pada kangkung air adalah daun dan batang

mudanya. Selain rasanya yang enak, kangkung air juga memiliki kandungan gizi

yang cukup tinggi dan mengandung vitamin A, B dan vitamin C serta bahan-

bahan mineral terutama zat besi yang berguna bagi pertumbuhan badan dan

kesehatan (Emilia & Ainun, 1999).

Sayuran kangkung air sangat mudah didapatkan oleh semua golongan

masyarakat. Orang Asia khususnya Indonesia sudah sejak lama mengkonsumsi

tanaman kangkung air sebagai sayuran pelengkap makanan. Salah satu cara

pemasakan tanaman kangkung yang biasa dilakukan adalah dengan pengukusan.

Pengukusan adalah proses pemanasan yang bertujuan menonaktifkan enzim yang

akan mengubah warna, cita rasa, maupun nilai gizi yang dilakukan pada suhu air

lebih dari 66 ºC, tetapi kurang dari 82 ºC (Novary 1999).

Informasi mengenai nilai gizi, terutama terkait dengan komposisi mineral

tanaman kangkung air dan perubahan struktur jaringan akibat proses pemasakan

masih kurang. Untuk itu perlu dilakukan penelitian tentang struktur jaringan,

komposisi gizi dan mineral dari kangkung air serta perubahannya akibat

Page 15: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

2

pemasakan. Analisis mengenai struktur jaringannya perlu dilakukan, mengingat

pengetahuan mengenai struktur jaringan tanaman dapat memberikan gambaran

umum kepada kita bagaimana tanaman menghasilkan metabolit dan perubahan

yang akan terjadi akibat proses pengolahan dengan mengaitkan bentuk dan

struktur jaringan tumbuhan tersebut.

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian tentang analisis mikroskopis dan komposisi mineral

dari tanaman kangkung air adalah :

1) Mengetahui sifat mikroskopis jaringan tanaman kangkung air meliputi jaringan

daun, batang, dan akar.

2) Mengetahui kandungan gizi tanaman kangkung air sebelum dan setelah proses

pengukusan.

3) Mengetahui komposisi mineral makro dan mikro tanaman kangkung air.

Page 16: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

3

2 TINJAUAN PUSTAKA

2.I Deskripsi dan Klasifikasi Tanaman Kangkung Air (Ipomoea aquatic

Forsk.)

Klasifikasi dan identifikasi daun kangkung air menurut Cronquist (1981)

adalah sebagai berikut :

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas : Asteridae

Ordo : Solanales

Famili : Convolvulaceae (suku kangkung-kangkungan)

Genus : Ipomoea

Spesies : Ipomoea aquatica Forsk.

Morfologi tanaman kangkung air dapat dilihat pada Gambar 1

Gambar 1 Kangkung Air (Ipomoea aquatica Forsk.)

Tanaman Kangkung mempunyai daun licin dan berbentuk mata panah,

sepanjang 5 – 6 inci. Tumbuhan ini memiliki batang yang menjalar dengan daun

berselang dan batang yang menegak pada pangkal daun. Tumbuhan ini berwarna

hijau pucat dan menghasilkan bunga berwarna putih, yang menghasilkan kantong,

mengandung empat biji benih (Nisma & Arman 2008).

Page 17: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

4

Daun kangkung dapat dipanen setelah 6 minggu sesudah penanaman. Jika

penanaman basah yang digunakan, potongan kangkung sepanjang 12 inci ditanam

dalam lumpur dibiarkan basah dan tenggelam dalam air mengalir. Panen dapat

dilakukan 30 hari setelah penanaman. Apabila pucuk tanaman dipetik, cabang dari

tepi daun akan tumbuh lagi dan dapat dipanen setiap 7 – 10 hari. (Nisma & Arman

2008)

2.2 Morfologi Tumbuhan Kangkung Air (Ipomoea aquatica Forsk.)

Akar tumbuhan kangkung (Ipomoea aquatic Forsk.) tumbuh menjalar

dengan percabangan yang cukup banyak. Pada bagian batang berbentuk menjalar

di atas permukaan tanah basah atau terapung, kadang- kadang membelit. Tangkai

daun melekat pada buku-buku batang, bentuk daunnya seperti jantung, segitiga,

memanjang, bentuk garis atau lanset, rata atau bergigi, dengan pangkal yang

terpancung atau bentuk panah sampai bentuk lanset (Prasetyawati 2007).

Prasetyawati (2007) menjelaskan bahwa tanaman kangkung air memiliki

karangan bunga di ketiak, bentuk payung atau mirip terompet, berbunga sedikit.

Terdapat daun pelindung tetapi kecil, daun kelopak bulat telur memanjang tetapi

tumpul. Tonjolan dasar bunga bentuk cincin, tangkai putik berbentuk benang,

kepala putik berbentuk bola rangkap. Bentuk buahnya bulat telur yang di

dalamnya berisi 3-4 butir biji. Bentuk biji bersegi-segi agak bulat dan berwarna

cokelat atau kehitam-hitaman. Habitat tumbuh tanaman kangkung air di tempat

yang lembab, daerah rawa, parit, sawah, pinggir-pinggir jalan yang tergenang.

Menurut Steenis (2005) Tumbuhan Kangkung air (Ipomoea aquatica

Forsk.) dapat tumbuh dengan baik sepanjang tahun. Tanaman kangkung air

termasuk semak, daur hidupnya kadang-kadang berumur satu tahun atau

menahun (Prasetyawati 2007). Tumbuhan kangkung air (Ipomoea aquatica

Forsk.) merupakan tumbuhan yang hidup di air dan biasanya disebut dengan

hydrophyta. Sistem perakarannya di tanah meskipun tempat tumbuhnya adalah di

perairan (Lukito 2001)

2.3 Komposisi Gizi Tanaman Kangkung Air (Ipomoea aquatica Forsk.)

Tanaman kangkung sudah sangat dikenal masyarakat Indonesia karena

tanaman ini termasuk dalam sayuran daun yang dikonsumsi sehari-hari oleh

Page 18: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

5

masyarakat . Komposisi kimia tanaman kangkung air dapat di lihat pada Tabel 1

berikut :

Tabel 1 Komposisi kimia kangkung air dalam 100 gram bahan

Komponen Jumlah (gram)

Air 89,7

Karbohidrat 5,4

Protein 3,0

lemak 0,3

Kalori 0,029 (Kcal)

Kalsium 0,073

Potassium 0,05

Besi 0,0025

Vitamin C 0,032

Vitamin A 6300 s.l

Vitamin B 0,07 Sumber : Abidin et al. (1990)

2.4 Anatomi dan Jaringan pada Tumbuhan

Individu tumbuhan terdiri dari organ, jaringan dan sel. Tiap-tiap bagian

dari tumbuhan tersebut mempunyai susunan dan fungsinya masing-masing.

Anatomi organ yang umumnya dipelajari pada tumbuhan adalah akar, batang dan

daun.

2.4.1 Akar

Akar merupakan organ tanaman yang berfungsi untuk memperkuat

berdirinya tubuh tumbuhan, menyerap air dan unsur hara tumbuhan dari dalam

tanah, mengangkut air dan unsur hara ke bagian tumbuhan yang memerlukan, dan

tempat penimbunan zat makanan cadangan. Anatomi akar primer yang dipotong

membujur tersusun dari tudung akar, epidermis akar, korteks, endodermis, dan

stele (Nugroho et al. 2006).

Menurut Mulyani (2006), Gambaran anatomi akar primer adalah sebagai

berikut.

a. Tudung akar, merupakan penutup ujung akar yang tersusun dari sel-sel

parenkim. (Dickison 2000).

b. Epidermis (epiblem/lapisan piliferous). Sel-sel epidermis akar berdinding tipis

dan biasanya tidak mengandung kutikula. (Nugroho et al. 2006).

Page 19: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

6

c. Korteks, umumnya tersusun atas sel-sel parenkim yang kadang-kadang

mengandung karbohidrat dan kadang mengandung kristal. (Nugroho et al.

2006).

d. Endodermis, tersusun oleh satu lapis sel yang berbeda secara fisiologi, struktur,

dan fungsi dengan lapisan sel di sekitarnya (Nugroho et al. 2006).

e. Stele, Lapisan terluar dari stele adalah perisikel/perikambium sehingga

letaknya di sebelah dalam dari endodermis dan di sebelah luar dari berkas

pengangkut. (Nugroho et al. 2006).

Pada Monocotyledoneae, biasanya tidak terjadi penebalan sekunder, tetapi

terjadi sklerifikasi pada sebagian atau seluruh perisiklus. (Fahn 1991; Mulyani

2006). Struktur anatomi akar tumbuhan Monocotyledoneae dan Dicotyledoneae

dapat dilihat pada Gambar 2

Gambar 2 Struktur anatomi akar pada tumbuhan Monocotyledoneae dan

Dicotyledoneae

(Sumber: Arnett dan Braungart (1970)

2.4.2. Batang

Batang tanaman memiliki tiga fungsi utama, yaitu mendukung daun dan

struktur reproduksi, menyediakan pengangkut bagian dalam, dan menghasilkan

jaringan baru (Berg 2008). Perbedaan nyata antara penampang melintang batang

dan penampang melintang akar hanyalah ukuran unsur-unsur pengangkutan dalam

batang yang lebih besar dan lokasinya yang jauh dari pusat batang (Fisher dan

Dunham 1992). Pada organ batang terdapat tiga bagian pokok yang berkembang

Page 20: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

7

dari jaringan protoderm, prokambium, dan meristem dasar, yaitu epidermis dan

derivatnya, korteks, dan stele (Nugroho et al. 2006).

Parenkim yang terdapat pada batang dan berhubungan dengan udara dalam

ruang antar sel, biasa disebut aerenchym. Aerenchym merupakan parenkim

dimana ruang-ruang antar selnya cukup besar dan di dalamnya terdapat udara.

Tumbuhan air mengandung aerenchym cenderung lebih besar, hal ini selain

memudahkan sistem aerasi juga membuat tumbuhan lebih mudah mengapung

(Sutrian 1992). Sel-sel aerenchym membentuk fenomena seperti bintang dan

disebut Sternzelle. Bentuk aerenchym pada tumbuhan Juncus effucus dapat dilihat

pada Gambar 3.

Gambar 3 Sel bintang pada tumbuhan Juncus effusus; A= Letak Sel Bintang

dalam Markparenkim; B= Dua sel diperbesar; C= Plasmodesma

(Sumber: Brune et al. 2007)

Endodermis merupakan jaringan yang terdiri dari selapis sel khusus,

membatasi korteks dari silinder vaskuler. Sel-sel penyusun endodermis teratur

dalam bentuk lingkaran mengelilingi silinder vaskuler, sejajar dengan epidermis.

Pada dinding-dinding sel endodermis terdapat jalur-jalur yang mengandung zat

lignin dan suberin. (Sutrian 1992).

2.4.3. Daun

Daun biasanya tersusun oleh berbagai macam jaringan, tetapi secara garis

besar tersusun atas jaringan pelindung (epidermis dan derivatnya), jaringan dasar

(mesofil), jaringan pengangkut, jaringan penguat, jaringan sekretori. (Nugroho et

al. 2006). Secara umum daun tersusun atas jaringan epidermis, mesofil, dan

Page 21: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

8

jaringan pengangkut. Model penampang 3 dimensi jaringan pada daun dapat

dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4 Penampang jaringan daun

(Sumber: Davidson 2005)

Epidermis merupakan jaringan penyusun tubuh tumbuhan paling luar yang

umumnya terdiri dari selapis sel dan terdapat pada bagian atas daun. Epidermis

mempunyai fungsi melindungi bagian dalam organ tumbuhan, sedangkan pada

daun epidermis juga berfungsi mengurangi transpirasi, oleh karena itu sering

dilapisi kutikula dan lilin yang bersifat kedap air (Sutrian 1992).

2.5 Pemeriksaan Histologi Tumbuhan

Histologi merupakan ilmu yang mempelajari struktur internal dari

tanaman. Histologi berhubungan dengan struktur sel dan jaringan. Tanaman

terdiri atas jaringan vegetatif dan jaringan reproduktif. Secara morfologi, jaringan

merupakan kesatuan sejumlah sel, serupa dalam asal-usul dan fungsi utama,

bersifat terus-menerus (Eames dan MacDaniels 1953). Kajian objektif untuk

mengidentifikasi histologi pada tanaman diukur dalam gambaran mikroskopis.

Morfologi sel digambarkan dengan ukuran sel dan bentuk dan dengan ketebalan

dinding sel (Guillemin et al. 2004).

Hasil preparat histologis pada tumbuhan dapat menunjukkan informasi

yang tidak didapat melalui pemeriksaan secara visual. Banyak penelitian baik

dilakukan secara in vitro maupun in vivo bisa dimengerti karena adanya penelitian

secara histologi. Sebagai contoh, somatik embrio dapat diproduksi di permukaan

daun, tetapi mungkin morfologi yang menyimpang tidak akan diketahui. Dengan

menggunakan metode histologi dan pemeriksaan anatomi dengan cermat, para

Page 22: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

9

peneliti akan dapat melihat karakteristik somatik embrio. Contoh lain dari teknik

histologi digunakan untuk melihat struktur spesifik asli dari tumbuhan.

Perkembangan histologi dapat dipelajari dari waktu ke waktu secara teratur

dengan melihat jaringan sampel atau langsung dilihat pada jaringan dewasa

(Trigiano et al. 2005).

Metode pembuatan preparat terlebih dahulu dilakukan sebelum

mempelajari histologi tanaman. Metode pembuatan preparat dapat dibagi menjadi

tiga macam, yaitu preparat segar, preparat utuh (whole mount), dan preparat yang

dilakukan proses penanaman (embedding). Pembuatan preparat segar dilakukan

dengan sayatan tipis melintang dan diletakkan pada gelas objek kemudian

diwarnai. Pembuatan preparat utuh merupakan metode pembuatan preparat

sampel secara utuh biasanya untuk tanaman dengan ukuran kecil. Tahapan untuk

preparat ini terdiri atas fiksasi bertahap, penggunaan xilol berseri, pewarnaan,

inkubasi, dehidrasi, dan perekatan ke gelas preparat, dan dilakukan penutupan.

Proses pembuatan preparat embedding terdiri atas gelatin embedding, paraffin

embedding, nitrocellulose embedding, double embedding, dan embedding pada

plastik (Kiernan 1990).

Histologi merupakan ilmu yang mempelajari struktur internal dari

tanaman. Histologi berhubungan dengan struktur sel dan jaringan. Kajian objektif

untuk mengidentifikasi histologi pada tanaman diukur dalam gambaran

mikroskopis. Morfologi sel digambarkan dengan ukuran dan bentuk, serta

adengan ketebalan dinding sel (Guillemin et al. 2004).

2.6 Analisis Proksimat pada Tumbuhan

Tumbuhan pangan utama yang dibutuhkan oleh tubuh manusia adalah

jenis tumbuhan sayur atau sayuran. Sayuran sangat dianjurkan untuk dikonsumsi

sehari-hari, karena sayuran merupakan sumber vitamin, mineral, antioksidan dan

serat pangan. Pada sayuran terdapat kandungan gizi baik makro maupun mikro.

Kandungan gizi makro terdiri dari karbohidrat, protein, dan lemak, sedangkan

golongan mikro terdiri dari vitamin dan mineral (Haris dan Karmas 1989). Zat-zat

gizi menyediakan kebutuhan sel-sel tubuh yang beraneka ragam. Sebagai “mesin

hidup”, sel memerlukan energi, bahan-bahan pembangunan dan bahan-bahan

Page 23: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

10

untuk memperbaiki bagian yang rusak dengan menggunakan zat-zat gizi

(Muchtadi 2001).

2.6.1 Protein

Protein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur

C, H, O, dan N serta mengandung fosfor dan belerang. Sebuah asam amino terdiri

dari sebuah gugus amino (-NH2), sebuah karboksil (-COOH), sebuah atom

hidrogen, dan gugus R yang terikat pada sebuah atom C yang dikenal sebagai

karbon α, serta gugus R merupakan rantai cabang. Protein berfungsi sebagai

enzim, alat pengangkut dan penyimpan, pengatur pergerakan, penunjang mekanis,

pertahanan tubuh, media perambatan impuls syaraf, dan pengendalian

pertumbuhan (Winarno 2008).

Semua makhluk hidup memerlukan protein. Manusia dan binatang

memerlukan protein yang berasal dari tanaman, sedangkan tanaman sanggup

membangun protein dari bahan-bahan yang diperoleh dari tanah dan udara sekitar

(Suhardjo & Kusharto 1988). Protein terbentuk dari unsur-unsur organik yaitu

karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen. Beberapa protein juga mengandung

unsur-unsur mineral yaitu fosfor, sulfur dan besi. Molekul protein tersusun dari

satuan-satuan dasar kimia yaitu asam amino. Protein berfungsi sebagai bahan

dasar pembentuk sel-sel dan jaringan tubuh. Selain itu, protein juga berperan

dalam proses pertumbuhan, pemeliharaan, dan perbaikan jaringan tubuh yang

mengalami kerusakan. Sayuran yang mengandung protein adalah yang berasal

dari biji-bijian, misalnya kacang panjang, buncis, dan kecambah (Wirakusumah

2007).

2.6.2 Lemak

Lemak merupakan zat yang dibentuk dari unit-unit terstruktur dengan

suatu hidrofobisitas yang tegas, larut dalam pelarut organik tetapi tidak dalam air.

Komponen utama dari lemak adalah turunan asam lemak. Asam lemak dapat

digolongkan menjadi asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Asam lemak

jenuh dicirikan dengan tidak bercabang, rantai molekul lurus dengan jumlah atom

karbon genap yang dominan pada asam lemak ini. Asam lemak tak jenuh

memiliki ikatan ganda yang biasanya ditunjukkan sebagai jenis isolene atau asam

lemak non-konjugasi (Belitz et al. 2009).

Page 24: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

11

Lemak mempunyai komposisi kimia yang unik sehingga tidak larut dalam

air, melainkan dapat larut dalam pelarut organik antara lain kloroform atau

benzen. Komposisi kimia lemak juga juga menentukan bentuk lemak yaitu lemak

(fat) yang berupa padatan pada suhu kamar misalnya lemak hewan, sedangkan

minyak (oil) adalah lemak berbentuk cairan dalam temperature kamar misalnya

minyak jagung, minyak kedelai, minyak kelapa sawit dan minyak zaitun. Secara

umum formulasi kimia suatu asam lemak adalah CH3(CH2)nCOOH (Muchtadi

2001).

2.6.3 Karbohidrat

Karbohidrat mengandung atom karbon bersama dengan hidrogen dan

oksigen dalam rasio yang sama. Komponen karbohidrat alami yang dihasilkan

oleh organisme tidak dalam bentuk formula empiris yang sederhana, melainkan

dalam bentuk oligomer (oligosakarida) atau polimer (polisakarida) dari gula

sederhana (BeMiller dan Whistler 1996).

Komponen gula utama di dalam sayuran adalah glukosa dan fruktosa (0,3-

4 %), seperti halnya sukrosa (0,1-12 %). Pati banyak tersimpan pada sayuran akar

dan batang. Polisakarida berupa pektin memiliki peranan dalam kekokohan

tanaman (Belitz et al. 2009). Pektin terdapat di dalam dinding sel primer tanaman,

khususnya di sela-sela antara selulosa dan hemiselulosa. Senyawa-senyawa pektin

diklasifikasikan menjadi asam pektat, asam pektinat (pektin), dan protopektin.

Asam pektat dapat membentuk garam dalam jaringan tanaman diantaranya

kalsium dan magnesium. Asam pektinat juga dapat membentuk garam yang

disebut garam pektinat (Winarno 2008).

2.6.4 Air

Air terikat merupakan istilah yang umum dipakai untuk air yang terdapat

dalam bahan makanan. Air terikat dianggap sebagai suatu sistem yang mencakup

air yang mempunyai derajat keterikatan berbeda-beda dalam bahan. Menurut

Winarno (2008) derajat „keterikatan air, air terikat di dalam bahan dibagi atas

empat tipe, yaitu :

1) Tipe 1 adalah molekul air yang terikat pada molekul-molekul lain melalui

suatu ikatan hidrogen yang berenergi besar.

Page 25: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

12

2) Tipe 2 adalah molekul-molekul air membentuk ikatan hidrogen dengan

molekul air lain, terdapat dalam mikrokapiler

3) Tipe 3 adalah air yang secara fisik terikat dalam jaringan matriks bahan,

yakni membran, kapiler, serat.

4) Tipe 4 adalah air yang tidak terikat dalam jaringan suatu bahan atau air

murni, dengan sifat-sifat air biasa dan keaktifan penuh

Air yang terkandung di dalam jaringan tanaman umumnya 80 - 90 % berat

segar dari tanaman basah dan kurang dari 20 % berat dari tanaman kering.

Pengaruh dari hilangnya air pada tanaman adalah tanaman menjadi layu dan

kehilangan berat serta secara tidak langsung menimbulkan perubahan yang

diinginkan ataupun yang tidak dinginkan (Fennema 1996).

2.6.5 Vitamin

Vitamin adalah senyawa kimia atau zat gizi yang sangat penting dan

dibutuhkan tubuh walaupun dalam jumlah yang sangat kecil, untuk pemeliharaan

kesehatan dan pertumbuhan normal dimana sebagian besar tidak dapat disintesis

oleh tubuh, sehingga harus masuk ke dalam tubuh melalui bahan makanan.

Vitamin dikelompokan menjadi dua, yaitu vitamin yang larut dalam lemak

(vitamin A, D, E, dan K) dan vitamin yang larut dalam air (B1, B2, B3, B4, B5,

B6, B12, asam folat, biotin, dan vitamin C) (Wirakusumah 1997). Vitamin yang

sangat diperlukan tubuh diantaranya vitamin B1 (tiamin), B2 (riboflavin), asam

folat, B12 (sianokobalalamin), vitamin C, vitamin A, vitamin D, vitamin E, dan

vitamin K. Vitamin walaupun sifatnya mikro namun memiliki peran yang penting

(Muchtadi 2001). Untuk menguji kandungan vitamin dalam bahan pangan dapat

digunakan metode kromatografi (Huyghebaert 2003).

2.6.6 Vitamin A

Vitamin A merupakan jenis vitamin yang aktif dan terdapat dalam

beberapa bentuk yaitu vitamin A alkohol (retinol), vitamin A aldehida (retinal),

vitamin A asam (asam retinoat), vitamin A ester (ester retinil). Vitamin A

termasuk dalam vitamin yang dapat larut dalam lemak (Winarno 2008). Senyawa

dengan aktivitas vitamin A yang terdapat dalam tanaman, termasuk kelompok

karotenoid akan diubah menjadi vitamin A pada proses metabolisme tubuh setelah

Page 26: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

13

dikonsumsi oleh manusia dan hewan (Andarwulan & Koswara 1992). Struktur

molekul dari vitamin A dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5 Struktur molekul vitamin A (Sumber : Specker & DeMarin 1992)

2.6.7 Serat

Sayuran merupakan sumber serat utama. Kandungan serat pada sayuran

sangat bermanfaat dalam pencegahan berbagai penyakit. Serat makanan dalam

diet sangat efektif mencegah berbagai penyakit dan gangguan pencernaan

misalnya sembelit dan diare, divertikulum, wasir, karies gigi, jantung koroner,

kanker kolon, kencing manis dan batu empedu. Serat yang merupakan zat non gizi

terbagi dari dua jenis, yaitu serat kasar (crude fiber) dan serat makanan (dietry

fiber). Serat kasar adalah bagian tanaman pangan yang tersisa atau tidak dapat

dihidrolisis kembali oleh larutan asam sulfat atau natrium hidroksida dalam

analisis proksimat, belum menunjukkan kandungan serat total sedangkan serat

makanan adalah serat yang tetap ada dalam usus besar setelah proses pencernaan.

Nilai serat kasar lebih kecil 1/3-1/2 dari nilai serat makanan (Soelistijani 1998).

Kandungan serat kasar dalam bahan pangan dapat dihitung setelah sampel kering

didestruksi dengan H2SO4 dan NaOH. Kandungan serat kasar dapat diketahui

setelah beberapa kandungan utama misal protein, lemak, karbohidrat, dan pati

dihilangkan (AOCS 2006).

2.6.8 Mineral dan fungsinya

Menurut Arifin (2008) unsur mineral adalah salah satu komponen yang

sangat diperlukan oleh makhluk hidup di samping karbohidrat, lemak, protein dan

vitamin, juga dikenal sebagai zat anorganik atau kadar abu. Berbagai unsur

Page 27: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

14

anorganik (mineral) terdapat dalam bahan biologi, tetapi tidak atau belum semua

mineral tersebut terbukti esensial, sehingga ada mineral esensial dan nonesensial.

Mineral esensial dalam tubuh terdiri atas dua golongan, yaitu mineral

makro dan mineral mikro. Mineral makro adalah mineral yang dibutuhkan tubuh

dalam jumlah lebih dari 100 mg sehari antara lain natrium, klorida, kalsium,

fosfor, magnesium dan belerang sedangkan mineral mikro dibutuhkan kurang dari

100 mg sehari misalnya besi, iodium, mangan, litium seng dan sebagainya.

Jumlah mineral mikro di dalam tubuh kurang dari 15 mg. Hingga saat ini dikenal

sebanyak 24 mineral yang dianggap esensial (Almatsier 2003).

Mineral makro

Menurut Spears (1999) mineral makro merupakan mineral yang

diperlukan atau terdapat dalam jumlah relatif besar meliputi kalsium, fosfor,

kalium, natrium, sulfur, klor dan magnesium. Beberapa unsur mineral makro yang

dibutuhkan oleh tubuh sebagai berikut:

a. Kalsium (Ca)

Kalsium merupakan mineral paling banyak terdapat dalam tubuh, yaitu

1,5% sampai 2% dari berat badan orang dewasa atau kurang lebih sebanyak 1 kg.

Dari jumlah ini, 99% berada di dalam jaringan keras, yaitu tulang dan gigi

terutama dalam bentuk hidroksiapatit. Kalsium tulang berada dalam keadaan

seimbang dengan kalsium plasma pada konsentrasi kurang lebih 2,25 sampai

2,60 mmol/l (9 sampai 10,4 mg/100 ml). Selain di dalam tulang, kalsium juga

menyebar di seluruh tubuh, yakni pada cairan ekstraseluler dan intraseluler

(Almatsier 2003).

Sumber kalsium utama adalah susu dan hasil susu, ikan, serealia, kacang-

kacangan dan hasil kacang-kacangan, serta sayuran hijau namun sayuran

mengandung zat yang yang menghambat penyerapan kalsium yakni serat, fitat

dan oksalat. Angka kecukupan rata-rata sehari untuk kalsium bagi orang

Indonesia ditetapkan oleh Widyakarya Pangan dan Gizi LIPI (1998) dalam

Almatsier (2003) adalah sebagai berikut :

Bayi : 300-400 mg

Anak-anak : 500 mg

Remaja : 600-700 mg

Page 28: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

15

Dewasa : 500-800 mg

Hamil dan menyusui : + 400 mg

b. Fosfor (F)

Fosfor merupakan mineral kedua terbanyak di dalam tubuh, yaitu 1% dari

berat badan. Kurang lebih 85% fosfor di dalam tubuh terdapat sebagai garam

kalsium fosfat, yaitu bagian dari kristal hidroksiapatit di dalam tulang dan gigi

yang tidak dapat larut. Fosfor selebihnya terdapat di dalam semua sel tubuh,

separuhnya di dalam otot dan di dalam cairan ekstraseluler. Fosfor merupakan

bagian dari asam nukleat DNA dan RNA yang terdapat dalam tiap inti sel dan

sitoplasma tiap sel hidup. Sebagai fosfat organik, fosfor memegang peranan

penting dalam reaksi yang berkaitan dengan penyimpanan atau pelepasan energi

dalam bentuk Adenin Trifosfat (ATP) (Almatsier 2003).

Fosfor yang diserap tumbuhan sebagian besar dalam bentuk fosfat. Fosfor

dalam tumbuhan berada dalam molekul DNA dan RNA, membran sel, dan

molekul ATP yang dapat berupa simpanan energi pada batang, daun dan buah

namun lebih banyak ditemukan dalam jumlah besar pada biji dan buah daripada

daun. Fosfor berperan dalam beberapa reaksi pelepasan energi. Fosfor yang sudah

tidak terpakai keluar dari metabolisme dan disimpan sebagai asam fitat dimana

diperlukan dalam masa dormansi pada biji dan umbi-umbian. Dedaunan tidak

mengandung fosfor sebagai asam fitat, karena fosfor dalam daun selalu dalam

bentuk aktif. Fosfor dalam tanaman penting di dalam pertumbuhan jaringan dan

produksi tanaman (Johnson & Uriu 1990).

c. Kalium (K)

Kalium merupakan ion bermuatan positif yang terutama terdapat di dalam

sel. Perbandingan natrium dan kalium di dalam cairan intraseluler adalah 1 : 10

sedangkan di dalam cairan ekstraseluler 28 : 1. Sebanyak 95% kalium tubuh

berada di dalam cairan intraseluler. Jumlah kalium di dalam plasma darah

menunjukkan metabolisme seluler alami lebih baik daripada yang disimpan dalam

tubuh. Plasma kalium akan keluar ketika terjadi kehancuran jaringan tubuh

(katabolisme) dan juga asidosis yang mengindikasikan kalium meninggalkan sel

untuk membantu menormalkan keseimbangan asam basa (Almatsier 2003).

Page 29: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

16

d. Natrium (Na)

Natrium adalah kation utama dalam cairan ekstraseluler. 35% sampai 45%

natrium ada di dalam kerangka tubuh. Cairan saluran cerna, sama seperti cairan

empedu dan pancreas, mengandung banyak natrium. Sumber utama natrium

adalah garam dapur atau NaCl. Garam dapur di dalam makanan sehari-hari

berperan sebagai bumbu dan sebagai bahan pengawet (Almatsier 2003).

Sumber natrium adalah garam dapur, mono sodium glutamate (MSG),

kecap dan makanan yang diawetkan dengan garam dapur. Diantara makanan yang

belum diolah, sayuran dan buah juga mengandung sedikit natrium. Taksiran

kebutuhan natrium sehari untuk orang dewasa adalah sebanyak 500 mg (Almatsier

2003).

Mineral Mikro

a. Besi (Fe)

Besi merupakan mineral mikro yang paling banyak terdapat di dalam

tubuh manusia dan hewan, yaitu sebanyak 3 sampai 5 gram di dalam tubuh

manusia dewasa. Besi mempunyai beberapa fungsi esensial di dalam tubuh :

sebagai alat angkut oksigen dari paru-paru ke beberapa jaringan tubuh, sebagai

alat angkut elektron di dalam sel, dan sebagai bagian terpadu berbagai reaksi

enzim di dalam jaringan tubuh. Walaupun terdapat luas di dalam makanan banyak

penduduk dunia mengalami kekurangan besi, termasuk Indonesia. Kekurangan

besi sejak tiga puluh tahun terakhir diakui berpengaruh terhadap produktivitas

kerja, penampakan kognitif, dan sistem kekebalan (Almatsier 2003).

Sumber besi yang baik adalah makanan hewani, seperti daging, ayam, dan

ikan. Sumber baik lainnya adalah telur, serealia tumbuk, kacang-kacangan,

sayuran hijau dan beberapa jenis buah. Angka kecukupan rata-rata sehari untuk

besi bagi orang Indonesia ditetapkan oleh Widyakarya Pangan dan Gizi LIPI

(1998) dalam Almatsier (2003) adalah sebagai berikut :

Bayi : 3-9 mg

Anak-anak : 10 mg

Remaja : 14-25 mg

Dewasa : 13-26 mg

Hamil dan menyusui : + 2 - +20 mg

Page 30: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

17

b. Tembaga (Cu)

Tembaga ada dalam tubuh sebanyak 50 sampai 120 mg. Sekitar 40% ada

di dalam otot, 15% di dalam hati, 10% di dalam otak, 6% di dalam darah dan

selebihnya di dalam tulang, ginjal, dan jaringan tubuh yang lain. Di dalam plasma,

60% dari tembaga terikat dari seruloplasmin, 30% pada transkuperin dan

selebihnya pada albumin dan asam amino (Almatsier 2003).

Sebagian besar tembaga di dalam daun-daunan terdapat dalam bentuk

netral atau kompleks anionik yang lebih mudah larut daripada dalam bentuk lain

misal tembaga sulfat. Hanya sejumlah kecil tembaga yang dibutuhkan oleh

tanaman dan ketika persediaannya cukup, tembaga dapat berpindah dengan

mudah dari daun tua ke daun yang lebih muda. Lebih dari separuh tembaga berada

di kloroplas dan terlibat dalam reaksi fotosintesis (Johnson & Uriu 1990).

Tembaga terdapat luas di dalam makanan. Sumber utama tembaga adalah

tiram, kerang, hati, ginjal, kacang-kacangan, unggas, biji-bijian, serealia, dan

coklat. Amerika Serikat menetapkan jumlah tembaga yang aman untuk

dikonsumsi adalah sebanyak 1,5 sampai 3 mg sehari (Almatsier 2003).

c. Seng (Zn)

Seng terdapat dalam semua jaringan tubuh yaitu di hati, otot dan tulang.

Jumlah mineral seng dalam tubuh kira-kira 28 mg perkilogram berat badan bebas

lemak (Suharjo dan Kusharjo 1988). Jaringan yang banyak mengandung seng

adalah bagian-bagian mata, kelenjar prostat, spermatozoa, kulit, rambut dan kuku.

Di dalam cairan tubuh, seng terutama merupakan ion intraseluler. Seng di dalam

plasma hanya merupakan 0,1% dari seluruh seng di dalam tubuh yang mempunyai

masa pergantian yang cepat (Almatsier 2003).

Sumber paling baik adalah protein hewani, terutama daging, hati, kerang,

dan telur. Angka kecukupan rata-rata sehari untuk seng bagi orang Indonesia

ditetapkan oleh Widyakarya Pangan dan Gizi LIPI (1998) dalam Almatsier (2003)

adalah sebagai berikut :

Bayi : 3-5 mg

Anak-anak : 8-10 mg

Remaja dan Dewasa : 15 mg

Hamil dan menyusui : + 10 mg

Page 31: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

18

2.9 Pengaruh Pengolahan terhadap Penurunan Mineral

Pengolahan pangan bertujuan untuk mendapatkan bahan pangan yang

aman untuk dimakan sehingga nilai gizi yang dikandung bahan pangan tersebut

dapat dimanfaatkan secara maksimal. Tujuan lain dari pengolahan yaitu agar

bahan pangan tersebut dapat diterima, khususnya diterima secara sensori

(penampakan, aroma, rasa dan tekstur) (Apriyantono 2002).

Kerusakan zat gizi berlangsung secara berangsur-angsur tergantung dari

proses pengolahannya. Penggunaan peralatan masak dapat mempengaruhi

keberadaan dari mineral, penggunaan perkakas besi dapat menaikkan kandungan

besi dalam bahan pangan yang diolah dengan perkakas tersebut (Gaman &

Sherrington 1992). Faktor yang paling berpengaruh terhadap tingkat kerusakan

pada pemasakan dengan panas adalah lama waktu dan suhu pemanasan (Soeparno

1994).

Perebusan adalah cara memasak makanan dalam cairan yang sedang

mendidih (100 0C). Bahan pangan yang dimasak menggunakan air akan

meningkatkan daya larut. Pemanasan dapat mengurangi daya tarik-menarik antara

molekul-molekul air dan akan memberikan cukup energi pada molekul molekul

air tersebut sehingga dapat mengatasi daya tarik menarik antar molekul dalam

bahan pangan tersebut, oleh karena itu daya larut mineral pada bahan yang

melibatkan ikatan hidrogen akan meningkat dengan meningkatnya suhu (Winarno

2008).

Penyiapan makanan dalam kehidupan sehari-hari diakhiri dengan proses

pengolahan panas. Proses pengolahan makanan dapat meningkatkan daya cerna

dan kenampakan, memperoleh flavor, dan merusak mikroorganisme dalam bahan

pangan (Azizah et al. 2009). Pengolahan panas merupakan salah satu cara paling

penting yang telah dikembangkan untuk memperpanjang umur simpan.

Pengolahan panas juga mempunyai pengaruh yang merugikan pada zat gizi,

karena degradasi panas dapat terjadi pada zat gizi (Harris & Karmas 1989). Proses

pengolahan akan memberikan perubahan karakteristik secara fisik maupun

komposisi kimia dalam sayuran.

Pengolahan yang biasa dilakukan terhadap tanaman kangkung sebelum

dikonsumsi adalah pengukusan. Pengukusan termasuk perlakuan pemasakan

menggunakan panas basah untuk mendapatkan hasil yang diinginkan yaitu aman,

Page 32: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

19

bergizi dan dapat diterima secara sensori maupun kimia (Harris & Karmas 1989).

Pengukusan secara nyata dapat menurunkan kadar zat gizi makanan yang

besarnya bergantung pada cara mengukus dan jenis makanan yang dikukus.

Keragaman susut zat gizi di antara berbagai cara pengukusan terutama terjadi

akibat penelusan dan degradasi oksidatif (Harris & Karmas 1989).

Alat yang digunakan untuk proses pengukusan berupa dandang yang

terdiri dari dua bagian yaitu bagian bawah untuk air pengukus dan bagian

berlubang di atasnya untuk tempat sayuran. Sebelum sayuran dimasukkan

sebaiknya air dididihkan terlebih dahulu, setelah itu baru sayuran dimasukkan.

Untuk sayuran berwarna hijau sebaiknya dandang jangan ditutup terlalu rapat.

Metode pengukusan memberikan beberapa keuntungan yaitu kandungan gizi tidak

banyak berkurang, rasa sayur lebih enak, renyah, dan harum, serta kemungkinan

sayur menjadi hangus hampir tidak ada (Novary 1999).

Page 33: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

20

3 METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga Juni 2011 di

Laboratorium Karakteristik Bahan Baku, Laboratorium biokimia, Departemen

Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Laboratorium

Biologi Hewan dan Laboratorium Nutrisi dan Biologi Radiasi, Pusat Antar

Universitas, Institut Pertanian Bogor. Laboratorium Mikroteknik dan Anatomi

Tumbuhan, Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam.

3.2 Bahan dan Alat

Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanaman kangkung

air (Ipomoea aquatica Forsk.) diperoleh dari Desa Sinarsari, Kecamatan Dramaga,

Bogor. Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk analisis proksimat meliputi akuades,

kjeltab jenis selenium, bromcherosol green, methyl red, larutan H2SO4, asam

borat (H3BO3), larutan HCl 10% larutan HCl 0,0947 N, pelarut lemak (n-heksana

p.a.), dan larutan AgNO3 0,10 N. Bahan yang digunakan dalam analisis mineral

adalah daun dan batang tanaman kangkung air, KH2PO4, H2SO4, HNO3,

akuades, ammonium molibdat, H2NO3, dan HClO4. Bahan-bahan yang

digunakan untuk analisis mikroskopis meliputi daun dan batang tanaman

kangkung air, larutan Toluidin blue dan air.

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah pisau silet, cawan

porselen timbangan, oven, meja pemanas, gelas obyek, dan rak pewarna.

mikroskop cahaya merk Olympus tipe CH20 dan kamera mikroskop merk

Olympus DP12. oven, labu takar, labu kjeldahl, alat Atomic Absorption

Spectrophotometer (AAS) Novva 300, dan alat spektrofotometri Spektronik 20,

wadah porselen, tanur, labu soxhlet, labu kjeldahl, alat destilasi, labu erlenmeyer,

kertas saring, dan corong Buchner, meja cetak, karton cetak, oven.

3.3 Metode Penelitian

Penelitian dilakukan dalam beberapa tahapan yang terdiri dari tahap

pengambilan dan preparasi sampel, analisis histologis kangkung air, analisis

Page 34: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

21

proksimat daun dan batang kangkung air segar dan kukus, kandungan mineral

kangkung air segar dan khusus. Secara umum tahap penelitian ini dapat dilihat

pada Gambar 6

Gambar 6. Diagram alir Metode Penelitian

3.3.1 Pengambilan dan preparasi sampel

Proses pengambilan sampel meliputi pengambilan sampel tanaman

kangkung air dari Desa Sinarsari, Dramaga.

Tanaman kangkung diambil dengan memilih tanaman yang ukurannya

telah cukup untuk dikonsumsi (berdasarkan keterangan warga setempat).

Selanjutnya diambil secara acak ± 30 batang tanaman kangkung air (ukuran

minimal sampel), dikarakterisasi (diukur luas daun, panjang dan tebal batang,

panjang akar dan rendemen) dan disimpan dalam coolbox agar tidak layu sampai

tiba waktunya dianalisis.

3.3.2 Analisis histologi pembuatan preparat dengan metode preparat segar

Pengamatan jaringan tanaman diawali dengan pembuatan preparat segar

tanaman kangkung air (Ipomoea aquatica Forsk.) kemudian pengambilan gambar

objek pada mikroskop. Tahapannya terdiri atas persiapan dan pemotongan bagian

daun, akar dan batang dengan ukuran 1-2 cm atau secukupnya, letakkan potongan

tersebut diatas obyek kaca preparat, lalu teteskan air secukupnya agar sampel

tidak mengering, letakkan sampel diatas meja mikroskop stereo, kemudian tekan

(kunci) sampel tersebut dengan jari telunjuk kiri agar tidak bergeser. Gunakan

silet yang baru dengan tangan kanan, tempelkan silet diujung jari telunjuk kiri,

1. pengambilan

dan preparasi

sampel

2. Analisis

histologis daun,

batang, dan akar.

3.Analisis proksimat

kangkung air segar

dan kukus

4. Analisis mineral

kangkung air segar

dan khusus

Kangkung Air ( Ipomoea aquatic Forsk.)

Page 35: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

22

lakukan pemotongan sampel dibawah mikroskop stereo setipis mungkin kemudian

pisahkan potongan terbaik dengan jarum pentul, teteskan kembali sampel dengan

air, pindahkan obyek glass yang telah terisi sampel pilihan di meja sampel

mikroskop eletrik, dan lakukan pengamatan preparat. Diagram alir pembuatan

preparat segar dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7 Diagram alir pembuatan preparat dengan metode preparat segar

3.3.3. Analisis proksimat

Analisis proksimat dilakukan terhadap tanaman kangkung air segar dan

setelah pengukusan dengan ulangan sebanyak 3 kali. Analisis proksimat terdiri

atas kadar air, kadar abu, kadar protein kasar, kadar lemak kasar, dan serat kasar.

1) Kadar air (AOAC 2007)

Tahap pertama yang dilakukan untuk menganalisis kadar air adalah

mengeringkan cawan porselen dalam oven pada suhu 105 ºC selama 1 jam.

Cawan tersebut diletakkan ke dalam desikator (± 15 menit) dan dibiarkan sampai

dingin kemudian ditimbang. Cawan tersebut ditimbang kembali hingga beratnya

konstan, sebanyak 5 gram contoh dimasukkan ke dalam cawan tersebut, kemudian

dikeringkan dengan oven pada suhu 105 ºC selama 5 jam. Setelah selesai proses,

Peletakkan di kaca preparat

Penetesan air

Tanaman

kangkung air

Persiapan dan pemotongan

Penyayatan melintang

Pengamatan

Page 36: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

23

cawan tersebut dimasukkan ke dalam desikator dan dibiarkan sampai dingin dan

selanjutnya ditimbang kembali. Perhitungan kadar air sampel adalah:

% Kadar air = x 100 %

2) Kadar abu (AOAC 2007)

Preparasi sampel tanaman untuk zat mineral adalah dengan

menghilangkan seluruh bahan asing dari sampel, terutama tanah yang melekat

atau pasir, namun untuk mencegah terjadinya pelepasan, maka tidak mencuci

sampel secara berlebihan. Sampel segera dikeringkan untuk mencegah

dekomposisi atau kehilangan berat. Sampel sebanyak 2 gram ditimbang dalam

porselen dan tempatkan dalam suhu terkontrol dari tanur yang dipanaskan hingga

600 ºC. Pengabuan berlangsung selama 2 jam. Porselen segera dipindahkan ke

dalam desikator untuk didinginkan dan penimbangan berat akhir sampel.

% (w/w) abu = x 100 %

3) Kadar protein kasar (AOAC 2007)

Tahap dalam analisis kadar protein terdiri atas destruksi, destilasi, dan

titrasi. Analisis kadar protein dilakukan dengan metode Kjeldahl. Sampel

sebanyak 0,7-2,2 gram dimasukkan ke dalam labu destruksi kemudian

ditambahkan 0,7 gram HgO atau 0,65 metallic Hg, 15 gram serbuk K2SO4 atau

Na2SO4 serta 25 mL H2SO4. Labu kemudian ditempatkan dalam posisi miring dan

dipanaskan secara perlahan hingga buih menghilang. Larutan sampel dididihkan

hingga larutan jernih pada suhu 410 ºC selama ± 2 jam.

Sampel didinginkan dan ditambahkan 200 mL H2O, 25 mL larutan sulfida

atau tiosulfat serta dicampurkan dengan percepatan Hg. Selanjutnya, sampel

ditambahkan sedikit bubuk Zn dan ditambahkan 15 gram NaOH. Kemudian, labu

dihubungkan ke pipa destilasi pada kondensor. Hasil destilasi ditampung dalam

erlenmeyer 125 yang berisi 25 mL asam borat (H3BO3) 4% yang mengandung

indikator bromcherosol green 0,1 % dan methyl red 0,1 % dengan perbandingan

2:1. Erlenmeyer digoyangkan perlahan untuk mencampurkan hasil destilasi dan

Page 37: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

24

labu dipanaskan hingga seluruh NH3 terdestilasi (≥ 150 mL hasil destilasi). Hasil

destilasi kemudian dititrasi dengan larutan standar NaOH atau standar HCl 0,2 N

hingga terjadi perubahan warna merah muda yang pertama kalinya.Volume titran

dibaca dan dicatat. Kadar protein saat HCl standar digunakan adalah:

% N =

Kadar protein saat H2SO4 standar digunakan adalah:

% N=

4) Kadar lemak kasar (AOAC 2007)

Sampel sebanyak 1-5 gram (S) yang mengandung 100-200 mg lemak

dimasukkan ke dalam selongsong selulosa. Banyaknya sampel berdasarkan

kandungan lemaknya:

Lemak kasar (%) Berat sampel (g)

< 2 5

5 2-4

10 1-2

>20 1

Selongsong yang berisi sampel dikeringkan pada suhu 102 ºC ± 2 ºC

selama 2 jam. Pelarut dan sampel harus bebas dari air untuk mencegah ekstraksi

komponen yang larut air. Kapas bebas lemak dapat ditambahkan sebagai penutup

selongsong sebelum pengeringan. Ekstraktor dipanaskan dan kondensor pendingin

dinyalakan. Tabung ekstraksi kosong ditimbang sebagai T. Selongsong

dimasukkan ke dalam tabung ekstraksi dan sejumlah pelarut heksan ditambahkan

ke dalam tabung ekstraksi hingga menutupi sampel. Tabung ekstraksi ditempatkan

di bawah kolom ekstraksi. Selongsong dibenamkan ke dalam pelarut dan

dididihkan selama 20 menit. Selongsong diangkat dari pelarut lalu diekstraksi

kembali selama 40 menit. Selanjutnya, pelarut dalam tabung didestilasi hingga

menjadi murni dan mencapai kondisi kering. Tabung ekstraksi dipindahkan dari

ekstraktor dan ditempatkan dalam proses penguapan untuk menyelesaikan

evaporasi pelarut pada suhu rendah.

Page 38: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

25

Tabung ekstaksi kemudian dikeringkan dalam 102 ºC ± 2 ºC selama 30

menit untuk menghilangkan kelembaban. Selanjutnya, tabung ekstraksi

didinginkan pada suhu ruang dalam desikator dan ditimbang sebagai F.

% Lemak kasar (ekstrak heksan) = x 100%

5) Kadar serat kasar (AOAC 2007)

Ekstrak sampel sebanyak 2 gram (W1) dengan eter ataupun petroleum eter

dimasukkan ke dalam gelas piala 600 ml dan ditambahkan 0,25-05 gram bumping

granule, kemudian ditambahkan 200 ml H2SO4 1,25 % yang hampir mendidih.

Larutan dididihkan selama 30 menit dan digoyangkan secara berkala. Kemudian

larutan disaring dengan kertas saring dan bantuan corong Buchner lalu

divakumkan pada tekanan 25 mm Hg. Residu dibilas dengan air yang hampir

mendidih sebanyak 40-50 ml sebanyak 4 kali, kemudian disaring.

Residu dari kertas saring + corong Buchner dibilas dengan NaOH 1,25 %

yang hampir mendidih ke dalam gelas piala dan direfluks selama 30 menit.

Kemudian larutan disaring dan divakum kembali. Residu dibilas kembali dengan

air yang hampir mendidih. Residu kembali dibilas dengan 25-30 ml H2SO4 1,25 %

(hampir mendidih) sebanyak 1 kali dan dibilas dengan 20-30 ml air (hampir

mendidih) sebanyak 2 kali lalu. Residu beserta kertas saring dikeringkan pada

suhu 130 ± 2 ºC selama 2 jam atau semalam pada 110 ºC dan didinginkan dalam

desikator kemudian ditimbang (W2). Residu + kertas saring diabukan pada suhu

550 ºC ± 10 ºC selama 2 jam, didinginkan dalam desikator dan ditimbang (W3).

Serat kasar % = x 100%

W2 : Bobot residu sebelum diabukan tanpa kertas saring dan cawan

W3 : Bobot residu setelah diabukan tanpa cawan

3.3.4 Analisis mineral tanaman kangkung air dengan Atomic Absorption

Spectrophotometer (Reitz et al. 1987)

Sampel kangkung air yang akan mengalami pengujian mineral dilakukan

proses pengabuan basah terlebih dahulu. Pada proses pengabuan basah, sampel

ditimbang sebanyak 1 g, kemudian dimasukkan ke dalam erlenmeyer 150 ml. Ke

Page 39: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

26

dalam labu ditambahkan 5 ml HNO3 dan dibiarkan selama 1 jam. Labu

ditempatkan di atas hotplate selama ± 4 jam dan ditambahkan 0,4 ml H2SO4 pekat,

campuran (HClO4 dan HNO3) sebanyak 3 tetes, 2 ml akuades dan 0,6 ml HCl

pekat. Larutan contoh kemudian diencerkan menjadi 100 ml dalam labu takar.

Sejumlah larutan stok standar dari masing-masing mineral diencerkan dengan

menggunakan akuades sampai konsentrasinya berada dalam kisaran kerja logam

yang diinginkan.

Larutan standar, blanko dan contoh dialirkan ke dalam Atomic Absorption

Spectrophotometer (AAS) merek Novva300 dengan panjang gelombang dari

masing-masing jenis mineral. Langkah selanjutnya adalah pengukuran absorbansi

atau tinggi puncak standar, blanko dan contoh pada panjang gelombang dan

parameter yang sesuai untuk masing-masing mineral dengan spektrofotometer.

Setelah diperoleh absorbansi standar, hubungkan antara konsentrasi standar

(sebagai sumbu y) dengan absorban standar (sebagai sumbu x) sehingga diperoleh

kurva standar mineral dengan persamaan garis linier y = ax+b (dimana y: variable

terikat ; a: kemiringan gradient ; x: variable bebas ; b: konstanta) yang digunakan

untuk perhitungan konsentrasi larutan sampel. Konsentrasi larutan sampel

dihitung dengan mengalikan a dengan absorbansi contoh.

Page 40: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

27

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Karakter Histologis Kangkung Air (Ipomoea aquatica Forsk.)

Tubuh tumbuhan terdiri dari organ vegetatif meliputi akar, batang, dan

daun yang merupakan organ pokok tubuh tumbuhan, serta organ reproduktif yaitu

organ yang bertanggung jawab bagi perbanyakan tumbuhan, pada tumbuhan

berbiji meliputi bunga, buah dan biji. Pembuatan preparat dan pengamatan

melalui mikroskop cahaya memberikan hasil anatomi pada bagian daun, tangkai,

batang, dan akar pada tumbuhan

4.1.1 Deskripsi histologi batang

Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting, disamping

akar dan daun. Batang kangkung air merupakan organ pertemuan antara akar

dengan daun. Batang kangkung air berwarna hijau muda dan dibatasi pada bagian

luar oleh selapis jaringan epidermis. Di bawah jaringan epidermis terdapat

jaringan korteks yang terdiri dari jaringan parenkim berkloroplas yang

menyebabkan batang berwarna hijau dan aktif melakukan fotosintesis. Semakin

menjauh dari epidermis, ukuran sel parenkhim cenderung semakin besar dan

jumlah khloroplas menurun serta dinding sel semakin menipis. Jaringan parenkim

tersusun rapat, berbentuk tidak beraturan, dan mengandung kloroplas yang

jumlahnya lebih dari satu. Batang tumbuhan air berisi suatu sistem ruang antar sel

yang meluas sehingga melalui ruang tersebut terjadi difusi gas secara bebas (Fahn

1991)

Di bawah lapisan korteks terdapat jaringan pengangkut yang tersebar dan

terdiri dari xylem dan floem. Sel-sel xylem cenderung berukuran lebih besar dari

sel-sel floem dan dinding selnya mengalami pertumbuhan sekunder sehingga

terlihat adanya penebalan dinding sel. Di bawah mikroskop penampang terang

(bright field) sel-sel xylem terlihat lebih terang daripada sel-sel floem. Bagian

terdalam dari batang terdiri dari jaringan parenkim yang mengalami perubahan

membentuk ruang kosong. Sel parenkim cenderung berdinding tipis dan tidak

memiliki kloroplas.

Page 41: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

28

Batang kangkung air berbentuk bulat dan terdapat banyak rongga udara

yang berbentuk lingkaran. Irisan melintang batang tanaman kangkung air dapat

dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8 Irisan melintang batang tanaman kangkung air (A: 10x10 pewarnaan

Toluidin Blue, B: 10x10 irisan preparat segar) [a : epidermis, b: parenkim sentral,

c: xylem, d: floem, e: korteks)

4.1.2 Deskripsi histologi daun (lamina)

Daun tanaman kangkung air tersusun atas jaringan epidermis, palisade,

bunga karang, epidermis bawah dan jaringan pengangkut. Epidermis terdiri dari

satu lapis sel. Di bawah epidermis terdapat jaringan palisade yang tersusun hingga

3 lapis sel. Sel – sel palisade cenderung berbentuk memanjang dan sebagai pusat

fotosintesis mengandung kloroplas sehingga dibawah mikroskop cahaya terlihat

berwarna hijau. Daun termasuk organ pokok pada tumbuhan. Pada umumnya

berbentuk pipih bilateral, berwarna hijau, dan merupakan tempat utama terjadinya

fotosintesis (Nugroho et al. 2006).

Di bawah lapisan palisade terdapat lapisan jaringan bunga karang yang

sel-selnya berbentuk tidak beraturan dan membentuk ruang antar sel yang besar

sebagai tempat pertukaran gas dan penyimpanan air. Sel–sel bunga karang

mengandung kloroplas dan menunjukkan jaringan tersebut aktif dalam

fotosintesis.

a b d c

A B

e

Page 42: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

29

a

b c

c

d

e

Penampang potongan melintang daun kangkung air dapat dilihat pada

Gambar 9.

Gambar 9 Anatomi daun kangkung air. (A: 10x10 dengan pewarnaan Toluidin

Blue, B: 10x10 irisan preparat segar) [a: epidermis atas, b: jaringan spons, c:

epidermis bawah, d: jaringan pembuluh, e: jaringan palisade)

Jaringan epidermis daun kangkung air memiliki derivatnya berupa stomata

daun. Stomata merupakan lubang atau celah yang terdapat pada epidermis organ

tumbuhan yang berwarna hijau, dibatasi oleh sel khusus yang disebut sel penutup

(Nugroho et al. 2006). Jenis stomata yang terdapat pada epidermis daun tanaman

kangkung air berdasarkan penampakan stomata dewasa adalah jenis parasitis,

yaitu stoma yang didampingi oleh satu atau lebih sel tetangga yang sejajar

terhadap sumbu panjang dari celah dan sel penjaga (Dickson 2000). Penampang

potongan melintang stomata daun kangkung air dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 10 Penampang potongan melintang stomata daun kangkung air (10x10

irisan preparat segar)

A B

Page 43: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

30

4.1.3 Deskripsi histologis akar

Akar berperan sangat penting bagi pertumbuhan tumbuhan. Anatomi akar

tanaman kangkung air terdiri atas jaringan epidermis akar (rhizodermis), korteks,

pembuluh angkut, parenkim sentral. Sel-sel rhizodermis cenderung lebih kecil

daripada sel – sel korteks. Rhizodermis dinding tangensial atas lebih tebal dari

tangensial bawah. Secara umum sel – sel epidermis memiliki dinding samping

yang lebih panjang dari dinding atas dan bawah sel. Sel epidermis akar tanaman

kangkung air berdinding tipis, tidak berkutikula, terdiri dari satu lapis sel dan

berbentuk tidak beraturan. Ketebalan dinding epidermis cenderung sama pada

bagian atas dan bawah.

Bagian dalam epidermis terdapat korteks yang tersusun dari jaringan

parenkim. Sel – sel korteks di bawah epidermis berukuran lebih kecil daripada

korteks di tengah batang, kemudian ukuran sel korteks yang berdekatan dengan

pembuluh angkut berubah ukurannya menjadi kecil. Pembuluh angkut tersebar

dibeberapa kelompok di dekat parenkim sentral. Sel – sel xylem terlihat lebih

jelas dibanding dengan floem dan parenkim sentral, yakni berdinding lebih tebal.

Belum terlihat perbedaan yang nyata antara sel – sel floem, parenkim xylem dan

parenkim sentral. Pada akar tidak terdapat ruang besar di daerah parenkim sentral.

Irisan melintang akar kangkung air dapat dilihat pada Gambar 11.

Gambar 11 Irisan melintang akar kangkung air [a: korteks, b: rhizodermis,

c: floem, d: xylem, e: parenkim sentral]

a

b

c

d

e

Page 44: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

31

4.2 Karakteristik dan Morfologi Kangkung Air (Ipomoea aquatica Forsk.)

Tumbuhan kangkung air (Ipomoea aquatica Forsk.) merupakan tumbuhan

yang hidup di air dan biasanya disebut dengan hydrophyta. Sistem perakarannya

di tanah meskipun tempat tumbuhnya adalah di perairan (Lukito 2001).

Tumbuhan kangkung air dapat tumbuh dengan baik sepanjang tahun. Prasetyawati

(2007) menyebutkan bahwa tangkai daun kangkung air melekat pada buku-buku

batang, bentuk daunnya seperti jantung, menyerupai segitiga, memanjang,

dengan pangkal yang terpancung atau bentuk panah sampai bentuk lanset. Tabel 2

merupakan hasil pengukuran daun dan batang kangkung air yang meliputi panjang

dan lebar daun, serta panjang, lebar dan tebal batang.

Tabel 2 Hasil pengukuran morfologi kangkung air (Ipomoea aquatica Forsk.)

Obyek Pengukuran

Hasil Pengukuran

Sebaran

(mm)

Nilai

Tengah

(mm)

Standar

Deviasi

Rentang Nilai

(mm)

Panjang Daun 64,26 66,75 8,70 49,00-79,05

Lebar Daun 31,27 33,00 6,01 20,00-40,00

Panjang Batang 79,80 77,13 19,28 48,00-111,00

Lebar Batang 2,40 2,45 0,68 1,00-4,00

Tebal Batang 0,61 0,50 0,26 0,10-1,00

Hasil pengukuran menunjukkan sebaran panjang daun kangkung air

sebesar 64,26 mm dengan standar deviasi 8,70. Daun kangkung air memiliki

kisaran panjang 49,00 sampai 79,05 mm. Sedangkan lebar daun kangkung air

memiliki sebaran 31,27 mm, dengan standar deviasi 6,01. Lebar daun kangkung

air berkisar antara 20,00 sampai 40,00 mm. Hasil pengukuran menunjukkan

sebaran panjang batang daun kangkung air terletak pada 79,80 mm dengan standar

deviasi 19,28. Panjang batang kangkung air berkisar 48,00 sampai 111,00 mm.

Lebar batang kangkung air memiliki sebaran 2,40 mm pada rentang nilai 1,00

sampai 4,00 mm dengan standar deviasi 0,68.

4.3 Komposisi Kimia Tanaman Kangkung Air Segar dan Kukus

Tanaman kangkung sudah sangat dikenal masyarakat Indonesia karena

tanaman ini termasuk dalam sayuran daun yang dikonsumsi sehari-hari oleh

masyarakat kita. Proses pemasakan yang umumnya dilakukan terhadap komoditas

Page 45: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

32

sayuran adalah pengukusan. Pengukusan adalah proses pemanasan yang bertujuan

menonaktifkan enzim yang akan mengubah warna, cita rasa, maupun nilai gizi.

Pengukusan dilakukan dengan suhu air lebih tinggi dari 66 ºC, tetapi kurang dari

82 ºC. Pengukusan akan mengurangi zat gizi, namun tidak sebesar pada proses

perebusan (Romdhijati 2010).

Kandungan gizi yang terdapat dalam tanaman kangkung air dapat

diketahui dengan cara analisis proksimat terhadap bagian tanaman yang

dikonsumsi, yaitu bagian daun dan batang. Karakter kimia yang dianalisis adalah

kadar air, kadar abu, lemak, protein, karbohidrat dan serat kasar. Komposisi kimia

daun dan batang kangkung air segar dan hasil pengukusan dapat dilihat pada

Tabel 3 dan histogram pada Gambar 12.

Tabel 3 Komposisi proksimat daun dan batang kangkung air

Jenis gizi kangkung air segar (%) kangkung air kukus (%)

Daun Batang Daun Batang

Air 85,64 85,04 82,75 83,27

Abu 0,54 0,56 0,30 0,43

Lemak 0,21 0,19 0,18 0,17

Protein 3,10 3,23 4,04 4,13

Serat kasar 1,16 1,17 1,06 1,00

Gambar 12 Histogram komposisi proksimat daun dan batang kangkung air

4.3.1 Kadar Air

Kadar air merupakan kandungan air yang terdapat dalam bahan makanan

dengan derajat keterikatan berbeda-beda dalam bahan (Winarno 2008). Air dalam

Page 46: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

33

tubuh berfungsi sebagai pelarut dan alat angkut zat-zat gizi, terutama vitamin larut

air dan mineral. Selain itu, air juga berfungsi sebagai katalisator, pelumas,

fasilitator pertumbuhan, pengatur suhu, dan peredam benturan. Kandungan air

yang tinggi menyebabkan buah dan sayuran mudah mengalami kerusakan

(perishable). Hal ini karena air merupakan media yang cocok untuk pertumbuhan

mikroorganisme penyebab kebusukan (Wirakusumah 2007). Kadar air dalam

bahan pangan ikut menentukan kesegaran dan daya awet bahan pangan tersebut

(Winarno 1997).

Air yang terkandung di dalam jaringan tanaman umumnya berkisar 80 %

hingga 90 % berat segar dari tanaman basah dan kurang dari 20 % dari tanaman

kering (Fennema 1996). Tanaman kangkung air memiliki kandungan air yang

tinggi. Kadar air tanaman kangkung air di bagian daun adalah 85,64 % sedangkan

pada bagian batang sebesar 85,04 %. Kadar air tanaman kangkung air lebih tinggi

dibandingkan dengan Amaranthus aquatica (bayam) sebesar 84,47 % Gladys

(2011) dan tanaman genjer yang berasal dari malaysia sebesar 80 %. Bujang et al.

(2009). Kandungan air yang tinggi disebabkan oleh tanaman masih dalam

keadaan segar dan memiliki habitat yang banyak mengandung air.

Proses pengukusan menyebabkan kandungan air dari tanaman kangkung

air menurun, yakni bagian daun sebesar 82,75 % dan bagian batang 83,27 %.

Hasil analisis kadar air tanaman kangkung air segar dan kukus disajikan pada

Gambar 13.

Gambar 13 Histogram kadar air

Page 47: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

34

Proses pengukusan menyebabkan kadar air tanaman kangkung air baik di

bagian daun maupun batang menurun. Pengukusan merupakan proses pemanasan

dengan suhu air 66-82 ºC (Romdhijati 2010). Kadar air tanaman dipengaruhi oleh

habitat dan struktur jaringan yang dimilikinya. Kangkung air tumbuh di tanah

berair dan pada batang serta daunnya mengandung banyak rongga yang dapat

digunakan sebagai tempat menyimpan air dan udara / gas. Kadar air juga

dipengaruhi oleh kesegaran sampel. Pada kangkung air, karena struktur jaringan

daun dan batang banyak mengandung rongga, maka kadar airnya akan cepat

berubah dari waktu ke waktu, yang berarti kesegaran akan mempengaruhi kadar

airnya. Semakin hilang kesegaran kangkung air, maka akan semakin menurun

pula kadar airnya. Menurut Fennema (1996), pengaruh dari hilangnya air pada

tanaman adalah tanaman menjadi layu dan kehilangan berat serta secara tidak

langsung menimbulkan perubahan yang diinginkan ataupun yang tidak dinginkan.

Penurunan kadar air setelah pengukusan dapat disebabkan oleh adanya

proses pemanasan selama pengukusan yang mengakibatkan sejumlah air dalam

bahan, yaitu air terikat tipe 1, tipe 3 maupun tipe 4, mudah menguap. Pemasakan

ini juga memacu pelunakan jaringan tanaman atau tanaman menjadi layu sehingga

tanaman kangkung air dapat dikonsumsi. Menurut Hamuzu et al. (2004) sebagian

besar sayuran yang dimasak dengan cara pengukusan atau dipanaskan dalam

microwave, akan mengalami perubahan karakteristik fisik dan perubahan

komposisi kimia. Menurunnya kadar air pada sayuran akan mengakibatkan

perubahan tekstur pada sayuran tersebut. Sayuran setelah dikukus akan menjadi

renyah dan lebih mudah dikonsumsi (Azizah et al. 2009).

4.3.2 Kadar abu

Kadar abu merupakan salah satu analisa proksimat yang menunjukkan

kandungan mineral dari jaringan tanaman maupun hewan setelah pembakaran.

Mineral dibagi menjadi elemen utama, trace element, dan ultra-trace element

(Belitz et al. 2009). Kadar abu dari suatu bahan pangan menunjukkan residu

bahan anorganik yang tersisa setelah bahan organik dalam makanan didestruksi.

Kadar abu mempunyai hubungan dengan jumlah kandungan mineral dari suatu

bahan pangan. Menurut Winarno (1997) sebagian bahan makanan, yaitu sekitar

96% terdiri dari bahan organik dan air. Sisanya terdiri dari unsur-unsur mineral

Page 48: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

35

yang juga dikenal sebagai zat anorganik atau kadar abu. Dalam proses

pembakaran, bahan-bahan organik terbakar tetapi zat anorganiknya tidak. Hasil

analisis kadar abu tanaman kangkung air segar dan kukus disajikan pada Gambar

14.

Gambar 14 Histogram kadar abu

Hasil analisis menunjukan kadar abu pada daun dan batang tanaman

kangkung air segar berkisar 0,54 % dan 0,56 % sedangkan kadar abu pada daun

dan batang tanaman kangkung air setelah pengukusan 0,30 % dan 0,43 %.

Terlihat bahwa terdapat penurunan kadar abu setelah tanaman kangkung air

mengalami pengukusan. Nilai tersebut lebih rendah dibandingkan dengan

semanggi air yang memiliki kadar abu 2,7 % (Arifin 2009), bayam 1,5% dan

kubis 0,6% (Winarno 1997) serta tanaman genjer yang memiliki kadar abu pada

daun dan batang masing-masing 1,41 % dan 1,30 % (Wisnu 2012). Darmono

(1995) menjelaskan bahwa masing-masing organisme memiliki kemampuan yang

berbeda-beda dalam meregulasikan dan mengabsorpsi logam, hal ini nantinya

akan mempengaruhi kadar abu pada bahan.

Boskow & Elmadfa (1999) memaparkan bahwa kadar abu dapat menurun

kandungannya karena adanya air yang keluar akibat proses pengukusan. Mineral-

mineral yang terkandung dalam tanaman kangkung air misal kalsium, fosfor, besi,

natrium, kalium, tembaga, dan seng ikut keluar bersama dengan keluarnya air

Page 49: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

36

akibat proses pengukusan. Penurunan kadar abu diakibatkan adanya proses

pemasakan yang dapat mengubah karakteristik serta kandungan mineral yang

terdapat pada bahan. Menguapnya air akibat proses pengukusan menyebabkan

kandungan mineral yang terdapat pada bahan menjadi berkurang sehingga

menurunkan nilai kadar abu.

Mineral dalam abu merupakan bentuk metal oksida, sulfida, fosfat, nitrat,

klorida, dan halida lainnya. Elemen mineral tidak dapat dirusak dengan

pemaparan panas, cahaya, zat pengoksidasi, pH ekstrim maupun faktor lainnya

yang mempengaruhi zat gizi organik. Mineral dapat dihilangkan dengan pelepasan

atau pemisahan secara fisik. Sejumlah mineral memiliki kelarutan di dalam air.

Secara umum, perebusan dalam air menyebabkan hilangnya mineral lebih banyak

pada sayuran daripada pengukusan (Miller 1996).

4.3.3 Kadar Lemak

Lemak merupakan salah satu zat gizi yang cukup penting, karena lemak

menghasilkan energi bagi tubuh. Lemak merupakan zat yang dibentuk dari unit-

unit terstruktur dengan suatu hidrofobisitas yang tegas, larut dalam pelarut

organik tetapi tidak dalam air. Komponen utama dari lemak adalah turunan asam

lemak (Belitz et al. 2009). Lemak adalah senyawa organik berminyak atau

berlemak yang tidak larut di dalam air, yang dapat diekstrak dari sel dan jaringan

oleh pelarut non polar diantaranya klorofom dan eter (Lehninger 1982). Lemak

merupakan zat yang penting dan merupakan sumber energi yang lebih efektif bagi

tubuh dibandingkan karbohidrat dan protein. Lemak memberi cita rasa dan

memperbaiki tekstur pada makanan juga sebagai sumber pelarut bagi vitamin A,

D, E dan K (Winarno 1997). Hasil analisis kadar lemak tanaman kangkung air

segar dan kukus disajikan pada Gambar 15.

Page 50: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

37

Gambar 15 Histogram kadar lemak

Kadar lemak (basis basah) pada daun dan batang kangkung air segar

sebesar 0,21 % dan 0,19 % mengalami penurunan menjadi 0,18 % dan 0,17 %

setelah proses pengukusan. Kadar lemak kangkung air diatas lebih rendah

dibandingkan kadar abu tanaman semanggi sebesar 0,27% (Arifin 2009), bayam

(0,5%), kangkung (0,3%), daun singkong (1,2%), dan daun pepaya (2%)

(Winarno 1997).

Winarno (1997) menyebutkan bahwa kadar lemak yang rendah pada

sayuran mengakibatkan sayuran tidak mudah mengalami proses proses oksidasi

yang mengakibatkan kerusakan pada bahan pangan. Lemak pada tanaman

mengandung fitosterol yang merupakan asam lemak tidak jenuh sehingga

berbentuk cair atau minya. Lemak pada tanaman sebagian besar terdapat pada

plastida, vakuola dan membran sel (Bastin 2000). Penurunan kadar lemak pada

tanaman kangkung air bisa disebabkan hilangnya bagian plastid, vakuola dan

membran sel pada saat pengukusan.

4.3.4 Kadar protein

Protein merupakan suatu zat makanan yang penting bagi tubuh, karena

selain berfungsi sebagai zat pembangun dan pengatur jaringan-jaringan baru yang

selalu terjadi dalam tubuh. Protein digunakan sebagai bahan bakar apabila

Page 51: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

38

keperluan energi mengandung N yang tidak dimiliki oleh lemak dan karbohidrat.

Molekul protein juga mengandung unsur logam seperti besi (Winarno 1997).

Tubuh kita membutuhkan asam amino essensial yang tidak dapat diproduksi oleh

tubuh dan hanya bisa didapatkan melalui makanan yang kita konsumsi sehari-hari.

Hasil analisis kadar protein tanaman kangkung air segar dan kukus disajikan pada

Gambar 16.

Gambar 16 Histogram kadar protein

Dari hasil penelitian diketahui bahwa kadar protein daun dan batang

kangkung air segar sebesar 3,10 % dan 3,23 % mengalami peningkatan menjadi

4,04 % dan 4,13 %. Nilai ini lebih rendah jika dibandingkan dengan hasil

penelitian Arifin (2009) semanggi air sebesar 4,35 %, namun lebih tinggi dari

daun dan batang genjer dengan kadar protein masing-masing 2,7 % dan 0,89 %

Wisnu (2012) serta tanaman selada air yang dikemukakan Permatasari (2010)

yaitu 1,14 %.

Peningkatan kadar protein pada daun dan batang tanaman kangkung air

setelah proses pengukusan tersebut diduga karena adanya penguraian tanin pada

daun maupun batang tanaman kangkung air. Tanin merupakan senyawa polifenol

yang dapat mengendapkan protein dari larutan. Tanin mengandung gugus o-

hidroksifenol yang dapat membentuk ikatan hidrogen dan ikatan hirofobik dengan

protein (Chesworth et al. 1998). Berdasarkan hasil penelitian Lewu et al. (2009)

Page 52: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

39

bahwa tanin dapat membentuk suatu kompleks dengan protein, sehingga

menghambat ketersediaan protein dalam tubuh.

4.3.5 Kadar serat kasar

Serat-serat banyak berasal dari dinding sel berbagai sayuran dan buah-

buahan. Secara kimia, dinding sel tersebut terdiri dari selulosa, hemiselulosa,

pektin, dan nonkarbohidrat seperti polimer lignin, beberapa gumi, dan mucilage.

Serat pada bahan pangan merupakan komponen dari jaringan tanaman yang tahan

terhadap proses hidrolisis oleh enzim dalam lambung dan usus kecil (Winarno

2008). Hasil analisis kadar serat kasar tanaman kangkung air segar dan kukus

disajikan pada Gambar 17.

Gambar 17 Histogram kadar serat kasar

Kadar serat pada daun dan batang kangkung air segar sebesar 1,16 % dan

1,17 % lebih tinggi dibandingkan kadar serat tanaman kangkung air setelah

pengukusan sebesar 1,06 % dan 1,00 %. Nilai ini lebih rendah jika dibandingkan

kadar serat kasar pada genjer 1,22 % Bujang et al. (2009) serta pada semanggi

2,28% yang diteliti oleh Arifin (2009).

Kadar serat dalam makanan dapat mengalami perubahan akibat

pengolahan yang dilakukan terhadap bahan asalnya. Pada umumnya kadar serat

dalam tanaman akan mengalami proses penurunan akibat pengolahan panas. Serat

Page 53: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

40

pada tumbuhan yang sebagian besar berupa selulosa akan terhidrolisis menjadi

senyawa-senyawa yang lebih sederhana, hal inilah yang menyebabkan turunnya

kandungan serat setelah proses pengukusan. Selulosa yang terhidrolisis akan

menjadi senyawa yang lebih sederhana seperti selodekstrin yang terdiri dari

satuan glukosa atau lebih sedikit, kemudian selobiosa dan akhirnya glukosa

(Muchtadi 2001).

4.4 Kandungan Mineral

Mineral adalah salah satu komponen yang sangat diperlukan oleh makhluk

hidup selain karbohidrat, lemak, protein dan vitamin, juga dikenal sebagai zat

anorganik atau kadar abu. Mineral merupakan bagian dari tubuh dan memiliki

peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan,

organ, maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. Mineral digolongkan ke dalam

mineral makro dan mineral mikro (Almatsier 2003). Mineral berasal dari dalam

tanah. Tanaman yang ditanam di atas tanah akan menyerap mineral yang

diperlukan untuk pertumbuhannya, yang kemudian disimpan di dalam struktur

tanaman missal akar, batang, daun, bunga, dan buah. Manusia akan memperoleh

mineral dari dua sumber yaitu melalui konsumsi nabati dan hewani (Muchtadi

2001).

Semua makhluk hidup membutuhkan zat gizi makro dan mikro. Zat gizi

makro terdiri dari karbohidrat, lemak, dan protein. Sedangkan zat gizi mikro

terdiri dari mineral dan vitamin. Berdasarkan perannya dalam fungsi biologis,

mineral terbagi menjadi mineral esensial dan non esensial (Belitz & Groch 1999).

4.5.1 Mineral makro

Unsur mineral makro merupakan unsur mineral pada tubuh manusia yang

terdapat dalam jumlah besar. Mineral makro merupakan mineral yang dibutuhkan

tubuh manusia dalam jumlah lebih dari 100 mg sehari. Kelompok mineral makro

terdiri dari kalsium, kalium, fosfor, magnesium, klor, sulfur (Winarno 2008).

Mineral makro merupakan unsur mineral pada tubuh manusia yang dibutuhkan

dalam jumlah besar. Kandungan mineral makro yang terdapat pada daun dan

tanaman kangkung air dapat dilihat pada Tabel 4

Page 54: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

41

Tabel 4. Kandungan mineral makro daun dan batang kangkung air (mg/100g)

Jenis Mineral Kangkung Air segar Kangkung air kukus

Kalsium (Ca) 42,00 47,00

Kalium (K) 247,00 217,00

Fosfor (P) 29,00 31,00

Natrium (Na) 56,00 48,00

Magnesium (Mg) 10,373 21,956

Hasil analisis pada Tabel 4 menunjukkan konsentrasi mineral makro yang

terkandung pada daun dan batang tanaman kangkung air segar dan kukus.

Kandungan kalium pada kangkung segar memiliki konsentrasi paling tinggi yaitu

247,00 mg/100g dan 217,00 mg/100g, kemudian natrium dengan konsentrasi

sebesar 56,00 mg/100g dan 48,00 mg/100g, kalsium 42,00 mg/100g dan 47,00

mg/100g, fosfor 29,00 mg/100g dan 31,00 mg/100g dan yang paling rendah

adalah magnesium dengan konsentrasi 10,373 mg/100g dan 21,956 mg/100g.

Histogram Pengaruh Pengukusan pada Mineral Makro (mg/100g) dapat diamati

pada Gambar 18.

Gambar 18 Histogram pengaruh pengukusan pada mineral makro (mg/100g)

Proses pengukusan yang dilakukan terhadap tanaman kangkung air

menyebabkan kenaikan kandungan mineral pada kalsium, fosfor dan magnesium.

Page 55: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

42

Sedangkan proses pengukusan yang dilakukan terhadap tanaman kangkung air

menyebabkan penurunan pada kalium dan natrium.

1) Kalsium

Kalsium merupakan mineral paling banyak terdapat dalam tubuh, yaitu

1,5% sampai 2% dari berat badan orang dewasa atau kurang lebih sebanyak 1 kg.

Dari jumlah ini, 99% berada di dalam jaringan keras, yaitu tulang dan gigi

terutama dalam bentuk hidroksiapatit. Selain di dalam tulang, kalsium juga

menyebar di seluruh tubuh, seperti pada cairan ekstraseluler dan intraseluler

(Almatsier 2003). Kalsium terdapat secara berlimpah di dalam tanah, kalsium juga

banyak terdapat pada daun yang diambil secara pasif melalui pertumbuhan akar.

Kalsium sebagian besar terdapat dalam xilem dan dalam konsentrasi lebih kecil

terdapat dalam floem (Johnson & Uriu 1990).

Kandungan kalsium pada daun dan batang kangkung air segar sebesar

42,00 mg/100 g lebih kecil apabila dibandingkan dengan beberapa tanaman air

lainnya, misal semanggi air 69,05 mg/100 g (Arifin 2009), genjer 53,09 mg/100 g

(Wisnu 2012), bayam 265 mg/100g, selada air (182 mg/100 g), Daun hijau

merupakan salah satu sumber utama kalsium seperti pada bayam dan daun

amaranthus (Bourne 1985). Kandungan kalsium pada daun dan batang kangkung

air serta pada tanaman air lain dapat dilihat pada Gambar 19.

Gambar 19 Histogram kandungan kalsium pada berbagai tanaman air (basis segar)

Page 56: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

43

Kalsium memiliki peran penting pada tumbuhan sebagai pengikat

molekul-molekul fosfolipida atau antara fosfolipida dengan protein penyusun

membran, hal ini menyebabkan membran dapat berfungsi secara normal pada

semua sel. Gejala kekurangan kalsium pada tanaman antara lain tunas pucuk

(terminal) mati, yang diikuti distorsi pada ujung pangkal daun muda. Daun muda

pada titik tumbuh melengkung yang kemudian mengering pada bagian ujungnya

Lakitan (2010). Hasil analisis kandungan kalsium tanaman kangkung air segar

dan kukus disajikan pada Gambar 20.

Gambar 20 Histogram kandungan kalsium kangkung air segar dan kukus

Terjadinya peningkatan kadar kalsium dari 42,00 mg/100g menjadi

47,00 mg/100g menunjukkan bahwa proses pengukusan memberikan pengaruh

terhadap kandungan kalsium pada sayuran. Pemasakan kecil saja pengaruhnya

terhadap kandungan kalsium makanan dan pengurangan atas ketersediaan kalsium

dalam tubuh. Kandungan kalsium makanan mungkin akan naik jika dididihkan

dalam air sadah (Gaman & Sherrington 1992). Menurut Yamaguchi & Rubatzky

(1999) kandungan gizi pada saat panen adalah yang tertinggi, kemudian jumlah

tersebut akan berkurang. Laju penyusutan kandungan gizi sangat dipengaruhi oleh

waktu waktu, kondisi panen, dan penyimpanan. Pengukusan yang dilakukan pada

tanaman kangkung air menyebabkan perubahan proporsional terhadap kandungan

kalsium.

Page 57: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

44

Perubahan pada kandungan kalsium diduga disebabkan oleh hilangnya air

yang terkandung pada daun dan tanaman kangkung air. Hal ini didukung oleh

Penelitian Adayeye & Ayoola (2010) terhadap tanaman Arachys hypogea yang

dikeringkan dengan menggunakan panas matahari menghasilkan perubahan

proporsional kadar kalsium. Menurut Osagie & Onigbide (1992) hilangnya air

pada suatu bahan dapat meningkatkan kandungan gizi dan memperpanjang masa

simpan pada makanan. Metode pemasakan yang dilakukan pada sayuran berupa

pengukusan atau perebusan dapat menyebabkan perubahan terhadap kandungan

kalsium. Menurut Gaman & Sherington (1992) Kandungan kalsium makanan

mungkin akan naik jika dididihkan dalam air sadah.

Berdasarkan hasil penelitian konsentrasi kalsium tanaman kangkung air

yang diteliti dapat menyumbang 9 % dari total yang dibutuhkan orang dewasa.

Angka kecukupan rata-rata sehari untuk kalsium bagi orang dewasa di Indonesia

ditetapkan oleh Widyakarya Pangan dan Gizi LIPI (1998) diacu dalam Almatsier

(2003) adalah 500-800 mg.

2) Fosfor

Fosfor merupakan unsur utama pada sitoplasma dan protein nuklear,

fosfolipid, dan asam-asam nukleotida. Fosfor merupakan mineral kedua terbanyak

di dalam tubuh, yaitu 1% dari berat badan. Kurang lebih 85% fosfor di dalam

tubuh terdapat sebagai garam kalsium fosfat, yaitu bagian dari kristal

hidroksiapatit di dalam tulang dan gigi yang tidak dapat larut. (Almatsier 2003).

Fosfor selebihnya terdapat di dalam semua sel tubuh, separuhnya di dalam otot

dan di dalam cairan ekstraseluler. Fosfor yang terdapat dalam tumbuhan berada

dalam molekul DNA dan RNA, membran sel, dan molekul ATP yang dapat

berupa simpanan energi pada batang, daun dan buah (Johnson & Uriu 1990).

Fosfor berfungsi mengatur pengeluaran energi dari hasil pembakaran

karbohidrat, lemak dan protein. Molekul fosfat diikat ADP untuk membentuk

ATP. Fosfor juga memfasilitasi penyerapan dan transportasi nutrisi, merupakan

bagian yang penting bagi komponen tubuh, kalsifikasi tulang dan gigi, dan

mengatur keseimbangan asam basa (Almatsier 2003). Fosfor juga berperan

penting dalam mebabolisme karbohidrat (Banigo et al. 2007).

Page 58: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

45

Kandungan fosfor pada daun dan batang kangkung air segar sebesar 29,00

mg/100 g lebih kecil apabila dibandingkan dengan beberapa tanaman air lainnya,

misal semanggi air 142,8 mg/100 g (Arifin 2009), genjer 32,19 mg/100 g (Wisnu

2012), bayam 76 mg/100g, namun lebih tinggi dari selada air (26 mg/100 g).

Kandungan fosfor pada daun dan tangkai kangkung air serta pada tanaman air lain

dapat dilihat pada Gambar 21.

Gambar 21 Histogram kandungan fosfor pada berbagai tanaman air

Peranan fosfor mirip dengan kalsium, yaitu pembentukan tulang dan gigi.

Fosfor di dalam tulang berada dalam perbandingan 1:2 dengan kalsium. Fosfor

selebihnya terdapat di dalam semua sel tubuh, separuhnya di dalam sel otot dan di

dalam cairan ekstraseluler (Winarno 2008).

Kandungan fosfor tanaman kangkung air setelah proses pengukusan

sebesar 31 mg/100 g, mengalami perubahan sebesar 2 mg/100 g. Hal ini

menunjukkan bahwa proses pengukusan dengan panas 80 0C selama 15 menit

mempengaruhi jumlah kandungan fosfor pada sayuran. Kekurangan fosfor bisa

terjadi bila menggunakan obat antacid untuk menetralkan asam lambung, seperti

aluminium hidroksida untuk waktu yang lama. Aluminium hidroksida mengikat

fosfor sehingga tidak dapat diabsorbsi. Gejala kekurangan fosfor adalah lelah,

kurang nafsu makan, dan kerusakan tulang (Almatsier 2003)

Page 59: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

46

Hasil analisis kandungan fosfor tanaman kangkung air segar dan kukus

disajikan pada Gambar 22.

Gambar 22 Histogram analisis kandungan fosfor tanaman kangkung air segar

dan kukus

3) Magnesium

Magnesium merupakan aktivator enzim peptidase dan enzim lain yang

kerjanya memecah dan memindahkan gugus fosfat (Winarno 1992). Magnesium

merupakan unsur penyusun khlorofil. Magnesium sebagai unsur hara esensial

bergabung dengan ATP, sehingga ATP dapat berfungsi dalam berbagai reaksi.

Magnesium juga merupakan aktivator dari berbagai enzim dalam reaksi

fotosisntesis , respirasi, dan pembentukan DNA dan RNA (Lakitan 2004).

Kandungan magnesium pada daun dan batang kangkung air segar

sebesar 10,37 mg/100 g lebih besar apabila dibandingkan dengan beberapa

tanaman air lain, misal genjer 2,81 mg/100 g (Wisnu 2012). Kandungan

magnesium pada daun dan tangkai kangkung air serta pada tanaman air

lain dapat dilihat pada Gambar 23.

Page 60: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

47

Gambar 23 Histogram analisis kandungan magnesium tanaman air

Magnesium merupakan aktivator enzim peptidase dan enzim lain yang

kerjanya memecah dan memindahkan gugus fosfat (Winarno 1992). Magnesium

berperan dalam mencegah kerusakan gigi dengan cara menahan kalsium dan

email gigi. Hasil analisis kandungan magnesium tanaman kangkung air segar dan

kukus disajikan pada Gambar 24.

Gambar 24 Histogram analisis kandungan magnesium tanaman kangkung air

segar dan kukus

Dari hasil penelitian terjadi peningkatan pada kadar magnesium dari

konsentrasi 10,373 mg/100g menjadi 21,956 mg/100g setelah pengukusan. Ini

Page 61: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

48

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ugbogu et al. (2008) terhadap

tanaman Amaranthus hybridus L dan Solanum nigrum L. Pada kedua tanaman

tersebut terjadi peningkatan mineral ketika dilakukan pengeringan dengan

menggunakan oven. Peningkatan ini diduga disebabkan oleh hilangnya air yang

terkandung pada daun dan tanaman kangkung air. Menurut Osagie & Onigbide

(1992) hilangnya air pada suatu bahan dapat meningkatkan kandungan gizi dan

memperpanjang masa simpan pada makanan. Kandungan magnesium tanaman

kangkung air sangat kecil untuk mencukupi kebutuhan magnesium yang

dibutuhkan oleh orang dewasa. Angka kecukupan gizi rata-rata magnesium bagi

orang dewasa dengan umur 19 - 65 tahun adalah sebesar 270/300 mg/hari

(Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi 2004). Kekurangan magnesium akan

menyebabkan kurang nafsu makan, gangguan dalam pertumbuhan, koma, gagal

jantung, dan hypomagnesema dengan gejala denyut jantung tidak teratur,

insomnia, lemah otot, kejang kaki, serta telapak kaki dan tangan gemetar

(Almatsier 2003).

4) Kalium

Kalium merupakan ion bermuatan positif yang terutama terdapat di dalam

sel. Perbandingan natrium dan kalium di dalam cairan intraseluler adalah 1 : 10

sedangkan di dalam cairan ekstraseluler 28 : 1. Sebanyak 95% kalium tubuh

berada di dalam cairan intraseluler (Almatsier 2003). Kalium terdapat dalam

jumlah besar pada jaringan daun dan buah. Meskipun salah satu fungsinya adalah

mengaktifkan enzim, sebagian besar ion kalium tidak berbentuk molekul

kompleks tetapi dalam bentuk ion dalam sel untuk membantu tekanan turgor

(Bourne 1985).

Kandungan kalium pada daun dan tangkai kangkung air segar sebesar

247 mg/100 g lebih rendah jika dibandingkan dengan kandungan tanaman air

lainnya, misal semanggi segar 937,56 mg/100 g (Arifin 2009), bayam (461

mg/100 g), selada air (254 mg/100 g), genjer 300,46 mg/100 g (Wisnu 2012).

Kandungan kalium pada daun dan tangkai kangkung air serta pada sayuran lain

dapat dilihat pada Gambar 25.

Page 62: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

49

Gambar 25 Histogram kandungan kalium pada berbagai tanaman air

Kalium merupakan mineral yang mobile atau sering berpindah, daun dan

organ lain yang lebih tua biasanya akan kehilangan sejumlah kalium sehingga

kalium terdapat dalam jumlah besar pada jaringan daun dan buah terutama pada

jaringan yang muda (Bourne 1985). Mineral tidak dapat rusak karena proses

pemanasan, tetapi akan hilang karena terlepas selama proses yang melibatkan air

terjadi. Hasil analisis kandungan kalium tanaman kangkung air segar dan kukus

disajikan pada Gambar 26.

Gambar 26 Histogram hasil analisis kandungan kalium tanaman kangkung air

segar dan kukus

Page 63: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

50

Kandungan kalium pada daun dan batang tanaman kangkung air segar dan

kukus sebesar yaitu 247,00 mg/100g dan 217,00 mg/100g. Proses pengukusan

yang dilakukan pada tanaman kangkung air menyebabkan penurunan konsentrasi

kalium sebesar 30 mg/100g, hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Banigo et al. (2007), proses pemasakan yang dilakukan terhadap beberapa jenis

tanaman tersebut menurunkan konsentrasi mineral yang terkandung pada

tanaman. Perlakuan panas yang diberikan pada tanaman menyebabkan perubahan

pada karakteristik tanaman serta mengurangi kandungan gizi pada tanaman.

Menurut Hamuzu et al. (2004) sebagian besar sayuran yang dimasak dengan cara

perebusan atau dipanaskan dalam microwave, akan mengalami perubahan

karakteristik fisik dan perubahan komposisi kimia. Dalam pengukusan, terjadi

proses pengeluaran air dari dalam sayuran. Penurunan kadar air ini dapat

disebabkan oleh mudahnya air menguap ketika mengalami proses pemanasan.

Transfer panas dan pergerakan aliran air maupun udara menyebabkan proses

penguapan dan pengeringan pada bahan makanan sehingga mineral terutama

kalium ikut keluar dari sayuran bersama dengan air tersebut (Bender 1966 dalam

Luh & Woodroof 1987).

Konsentrasi kalium yang diteliti pada tanaman kangkung air dapat

menyumbang 247 mg dari total yang dibutuhkan orang dewasa yaitu sebesar 2000

mg. Menurut Almatsier (2003) angka kecukupan gizi kalium pada orang dewasa

yang dibutuhkan sehari-hari adalah 2000 mg. Kalium dalam tubuh manusia

berfungsi mengatur kandungan cairan sel, dimana kalium bersama-sama dengan

klorida membantu keseimbangan asam basa dan menjaga tekanan osmotik.

5) Natrium

Natrium adalah kation utama dalam cairan ekstraseluler. 35% sampai 45%

natrium ada di dalam kerangka tubuh. Cairan saluran cerna, sama seperti cairan

empedu dan pankreas, mengandung banyak natrium. Sumber utama natrium

adalah garam dapur atau NaCl. Garam dapur di dalam makanan sehari-hari

berperan sebagai bumbu dan sebagai bahan pengawet. Diantara makanan yang

belum diolah, sayuran dan buah juga mengandung sedikit natrium (Almatsier

2003). Kandungan natrium pada daun dan batang kangkung air segar

sebesar 56,0 mg/100 g, lebih kecil dibandingkan dengan beberapa sayuran seperti

Page 64: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

51

semanggi air 69,6 mg/100 g (Arifin 2009) dan bayam (79 mg/100 g) namun lebih

tinggi dari selada air (14 mg/100 g) dan genjer 3,13 mg/100 g, Kandungan

natrium pada daun dan batang kangkung air segar serta pada tanaman air dapat

dilihat pada Gambar 27.

Gambar 27 Histogram kandungan natrium pada tanaman air

Natrium yang dicampurkan ke dalam pupuk dapat meningkatkan vigor,

ketahanan terhadap penyakit, rasa, warna dan penampakan, serta menjaga kualitas

dari hasil panen (Gilbert 1957 ; Chapin 2008). Hasil analisis kandungan kalium

tanaman kangkung air segar dan kukus disajikan pada Gambar 28.

Gambar 28 Histogram kandungan natrium kangkung air segar dan kukus

Page 65: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

52

Kandungan natrium pada daun dan batang tanaman kangkung air segar

dan kukus sebesar 56,00 mg/100g dan 48,00 mg/100g, atau mengalami penurunan

sebesar 8 mg/100g setelah proses pengukusan. Hal ini sesuai dengan Winarno

(2008) yang menyatakan pengolahan bahan pangan dengan menggunakan suhu

tinggi dapat menyebabkan terjadinya penguapan air pada bahan pangan tersebut,

semakin tinggi suhu yang digunakan semakin banyak pula molekul-molekul air

yang keluar dari permukaan bahan pangan, salah satu diantaranya mineral yang

ikut terlarut bersama dengan air (Winarno 2008).

4.5.2 Mineral mikro

Mineral mikro ialah mineral yang diperlukan dalam jumlah sangat sedikit

dan umumnya terdapat dalam jaringan dengan konsentrasi sangat kecil. Mineral

mikro yang dibutuhkan tubuh manusia dalam jumlah kurang dari 100 mg sehari.

Mineral mikro mempunyai peranan penting untuk kehidupan, kesehatan, dan

rerproduksi (Muchtadi et al. 1993). Kandungan mikro mineral yang terdapat pada

daun dan tanaman kangkung air dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Kandungan mineral mikro daun dan batang tanaman kangkung air segar

dan kukus mg/100g)

Jenis Mineral Kangkung Air segar Kangkung Air kukus

Besi (Fe) 19,00 16,00

Seng (Zn) 1,1154 1,0905

Tembaga (Cu) 0,9420 0,9802

Selenium (Se),ppb < 0,001 <0,001

Hasil analisis yang ditunjukkan tabel 4 adalah konsentrasi mineral mikro

pada besi, seng, dan tembaga. Kandungan mineral mikro paling tinggi pada daun

segar dan kukus adalah besi yaitu 19 mg/100g dan 16,00 mg/100g kemudian seng

dengan nilai konsentrasi 1,1154 mg/100g dan 1,0905 mg/100g yang paling rendah

adalah tembaga yaitu 0,9420 mg/100g dan 0,9802 mg/100g. Adapun kandungan

Selenium sangat kecil yakni < 0,001 (ppb). Pengaruh pengukusan pada mineral

mikro dapat dilihat pada Gambar 29.

Page 66: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

53

Gambar 29. Histogram pengaruh pengukusan pada mineral mikro

Selama terjadi proses pengukusan terjadi penurunan kadar mineral mikro

pada daun dan batang kangkung air. Yakni pada Kadar besi yang menurun

sebesar 3 mg/100g, seng 24,9 µg/100g. Sedangkan pada tembaga meningkat tidak

signifikan sebesar 3,82 µg/100g.

1) Besi

Kandungan zat besi yang terkandung pada kangkung air yang diteliti lebih

besar dibandingkan dengan tanaman lain. Penelitian yang dilakukan Gladys

(2009) terhadap bayam memiliki kandungan besi 0,16 mg, namun pada penelitian

tanaman air yang lain yakni semanggi air, kandungan zat besi tanaman tersebut

jauh lebih tinggi yaitu 108,3 mg (Arifin 2009). Kandungan besi pada daun dan

batang kangkung air segar serta pada tanaman air dapat dilihat pada Gambar 30.

Gambar 30 Histogram kandungan besi pada tanaman air

Page 67: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

54

Salah satu faktor yang menyebabkan perbedaan kandungan zat besi

tersebut adalah lingkungan hidup masing-masing tanaman Sesuatu yang

terkandung dalam tanaman tergantung pada kandungan tanah dan udara, namun

jumlah dan proporsinya tergantung pada banyak faktor yaitu spesies, umur,

distribusi akar, keadaan fisik dan kimia tanah, proporsi dan distribusi elemen,

metode penanaman, serta keadaan iklim (Mehdi et al. 2003). Hasil analisis

kandungan besi tanaman kangkung air segar dan kukus disajikan pada Gambar 31.

Gambar 31 Histogram analisis kandungan besi tanaman kangkung air segar dan

kukus

Penurunan kadar besi tanaman kangkung air setelah proses pengukusan

sebesar 3 mg/100g, menunjukkan bahwa proses pengukusan dengan panas

mempengaruhi kandungan besi pada sayuran. Besi tidak dirusakkan oleh proses

pemasakan tetapi sejumlah kecil akan hilang jika air masakan atau kaldu daging

yang masak dibuang. Penggunaan perkakas besi dapat menaikkan kandungan besi

dalam makanan (Gaman & Sherrington 1992). Angka kecukupan gizi rata-rata

untuk zat besi bagi orang dewasa adalah 13-26 mg (Widyakarya Pangan dan Gizi

LIPI (1998) dalam Almatsier (2003). Kandungan besi sebesar 19 mg/100g yang

terdapat pada kangkung air dapat mencukupi kebutuhan yang diperlukan untuk

tubuh orang dewasa.

2) Seng

Dalam sayuran secara umum jumlah seng yang terkandung adalah

1 sampai 10 ppm sedangkan biji-bijian mengandung beberapa kali lipatnya.

Page 68: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

55

Meskipun seng dibutuhkan dalam jumlah sedikit oleh tumbuhan, namun seng

merupakan penyusun lebih dari enam puluh enzim dengan fungsi berbeda yang

terdapat seperti dalam biji, buah dan daun (Bourne 1985).

Kandungan seng pada daun dan batang kangkung air segar sebesar

11.154 mg/100 g, lebih besar apabila dibandingkan dengan beberapa sayuran lain

misal semanggi air 7,58 sebesar 0,53 mg/100 g (Arifin 2009), bayam

sebesar 0,53 mg/100 g, dan genjer sebesar 1,28 mg/100 g (Wisnu 2012). Menurut

uji kandungan seng yang dilakukan pada tanaman kangkung air ini, menunjukkan

bahwa kangkung air cenderung banyak menyerap seng selain besi dan tembaga.

Seng yang terserap oleh tanaman kangkung air ini kemungkinan besar juga

berasal dari lingkungan perairan sawah yang banyak mengandung logam tersebut.

Kandungan sengpada daun dan batang kangkung air segar serta pada tanaman air

dapat dilihat pada Gambar 32.

Gambar 32 Histogram kandungan seng pada tanaman air

Seng terdapat dalam semua jaringan tubuh seperti hati, otot dan tulang.

Jumlah mineral seng dalam tubuh kira-kira 28 mg perkilogram berat badan bebas

lemak (Suharjo dan Kusharjo 1988). Seng di dalam plasma hanya merupakan

0,1% dari seluruh seng di dalam tubuh yang mempunyai masa pergantian yang

cepat (Almatsier 2003). Meskipun seng dibutuhkan dalam jumlah sedikit oleh

tumbuhan, namun seng merupakan penyusun lebih dari enam puluh enzim dan

hormon dengan fungsi berbeda yang terdapat seperti dalam biji, buah dan daun

Page 69: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

56

(Johnson &Uriu 1990). Hasil analisis kandungan seng tanaman kangkung air

segar dan kukus disajikan pada Gambar 33.

Gambar 33 Histogram analisis kandungan seng tanaman kangkung air segar dan

kukus

Penurunan kadar seng tanaman kangkung air setelah proses pengukusan

sebesar 0,0249 mg/100g. sesuai dengan Hamuzu et al. (2004) yang menyatakan

bahwa sebagian besar sayuran yang dimasak dengan cara perebusan atau

dipanaskan dalam microwave, akan mengalami perubahan karakteristik fisik dan

perubahan komposisi kimia.

Seng lebih banyak terikat dengan hormon-hormon yang ada pada

sayuran, sehingga apabila hormon tersebut keluar bersama air dan rusak maka

akan berkurang pula kandungan seng yang dapat dideteksi dalam sayuran

tersebut. Kehilangan nutrisi pada proses penggunaan panas seperti pengukusan

dan perebusan berupa degradasi dan oksidasi. Perebusan menyebabkan

kehilangan yang lebih banyak terhadap vitamin larut air, mineral dan asam

amino daripada pengukusan (Morris et al. 2004).

Angka kecukupan gizi rata-rata untuk seng bagi orang dewasa adalah

13-26 mg (Widyakarya Pangan dan Gizi LIPI 2004). Tanaman kangkung air yang

memiliki kandungan seng sebesar 1,1154 mg/100g dapat menyumbang 10 % dari

jumlah yang dibutuhkan bagi orang dewasa.

Page 70: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

57

3) Tembaga

Tembaga ada dalam tubuh sebanyak 50 sampai 120 mg. Sekitar 40% ada

di dalam otot, 15% di dalam hati, 10% di dalam otak, 6% di dalam darah dan

selebihnya di dalam tulang, ginjal, dan jaringan tubuh yang lain. Di dalam plasma,

60% dari tembaga terikat dari seruloplasmin, 30% pada transkuperin dan

selebihnya pada albumin dan asam amino (Almatsier 2003).

Kandungan tembaga pada daun dan batang kangkung air segar sebesar

0,9420 mg/100 g, lebih rendah apabila dibandingkan dengan beberapa sayuran

lain misal semanggi air sebesar 5,19 mg/100 g (Arifin 2009), namun lebih tinggi

bila dibandingkan dengan bayam sebesar 0,13 mg/100 g, dan genjer

sebesar 0,613 mg/100 g (Wisnu 2012). Kandungan tembaga pada daun dan batang

kangkung air segar serta pada tanaman air dapat dilihat pada Gambar 34.

Gambar 34 Histogram analisis kandungan tembaga pada tanaman air

Kandungan tembaga tanaman kangkung air setelah proses pengukusan

sebesar 0,9802 mg/100g, mengalami peningkatan meningkat tidak signifikan

sebesar 0,00382 mg/100g. Perubahan yang sedikit tersebut diduga karena proses

pemasakan yang dilakukan menggunakan metode pengukusan. Hasil analisis

kandungan tembaga tanaman kangkung air segar dan kukus disajikan pada

Gambar 35.

Page 71: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

58

Gambar 35 Histogram kadar tembaga kangkung air segar dan kukus

Metode pengukusan memberikan beberapa keuntungan, yaitu kandungan

gizi tidak banyak berkurang; rasa sayuran lebih enak, renyah, dan harum; serta

kemungkinan sayuran hangus hampir tidak ada (Novary 1999). Konsentrasi

tembaga tersebut cukup baik karna berdasar Almatsier (2001) Amerika serikat

menetapkan jumlah tembaga yang aman untuk dikonsumsi adalah

sebanyak 1,5-3,0 mg sehari untuk orang dewasa. Kelebihan tembaga secara kronis

menyebabkan penumpukan tembaga di dalam hati yang dapat menyebabkan

nekrosis hati atau serosis hati.

Page 72: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

5 KESIMPULAN DAN SARAN

5. 1 Kesimpulan

Sifat mikroskopis jaringan tanaman kangkung air pada bagian batang

berbentuk bulat dan terdapat banyak rongga udara, anatomi batang terdiri atas

epidermis, parenkim sentral, xylem, floem, dan korteks. Daun berbentuk segitiga,

memanjang, bentuk garis atau lanset, rata atau bergigi. Daun tersusun atas

jaringan epidermis, palisade, bunga karang, epidermis bawah dan jaringan

pengangkut. Anatomi akar terdiri atas rhizodermis, korteks, pembuluh angkut,

parenkim sentral.

Daun dan batang kangkung air segar memiliki kadar air (85,64 % dan

85,04 %), kadar abu (0,54 % dan 0,56 %), kadar lemak (0,21 % dan 0,19 %),

kadar protein (3,10 % dan 3,23 %), dan kadar serat kasar (1,16 % dan 1,17 %).

Selama proses pengukusan hanya kadar protein yang mengalami peningkatan

komposisi kimia menjadi (4,04 % dan 4,13 %). Selainnya mengalami penurunan

yang cukup signifikan.

Kandungan mineral makro yang terdapat pada daun dan batang kangkung

air segar dan kukus adalah Kalsium (Ca) 42,00 mg/100g dan 47,00 mg/100g;

Fosfor (P) 29,00 mg/100g dan 31,00 mg/100g, Magnesium (Mg) 10,373 mg/100g

dan 21,956 mg/100g, Kalium (K) 247,00 mg/100g dan 217,00 mg/100g dan

Natrium (Na) 56,00 mg/100g dan 48,00 mg/100g. Proses pengukusan yang

dilakukan terhadap tanaman kangkung air menyebabkan penurunan pada kalium

dan natrium

Kandungan mineral mikro yang terdapat pada daun dan batang kangkung

air segar dan kukus adalah Besi (Fe) 19,00 mg/100g dan 16,00 mg/100g,

Seng (Zn) 1,12 mg/100g dan 1,09 mg/100g, dan Tembaga (Cu) 0,94 mg/100g dan

0,98 mg/100g. Proses pengukusan yang dilakukan terhadap tanaman kangkung air

menyebabkan penurunan kandungan mineral mikro pada besi dan seng.

5. 2 Saran

Perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh jenis proses pemanasan yang

lain terhadap kandungan kimia dan mineral. Perlu dilakukan penelitian terhadap

kandungan kimia dan mineral dalam perkembangan ontogeni.

Page 73: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

DAFTAR PUSTAKA

[AOAC] Association of Official Analytical Chemist. 1995. Official Methods of

Analysis of the Association of Official Analytical Chemist. Virginia USA:

Association of Official Analytical Chemist Inc. Arlington.

Abidin, Suwarna, Veggel.1990. Pengaruh Cara Penanaman, Jumlah Bibit dan

Aplikasi. Pemberian Pupuk Nitrogen Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil

Kangkung Darat (Ipomoea reptans Poirs) Pada Tanah Latosol Subang.

Bull.Penelt. Hort : 19:3,15-24

Bastin S. 2000. Vegetable preparation for the family. J. Agricultural Departement

Kentucky State University.

Berg L. 2008. Introductiory Botany Plans, People, and The Environment. United

States of America: Thomson Brooks Cole

Bold HC, Alexopoulos C, Delevoras T. 1980. Morphology of Plants and Fungi.

New York: Harper and Row Publisher.

Bourne GH. 1985. Mineral in Food and Nutritional Topics. Grenada: St. Georges

University School of Medicine.

Brune W, Leman A, Taubert H. 2007. Pflanzen-anatomisches Praktikum I.

Spektrum Akademischer Verlag.

Bujang JS, Saupi N, Zakaria MH. 2009. Analytic Chemical Composition and

Mineral Content of Yellow Velvetleaf (Limnocharis flava L. Buchenau)’s

Edible Parts. Journal of Applied Sciences 9(16): 2969-2974, 2009 SSN

1812-5654

Chapin S. 2008. The mineral nutrition on wild plant. Annual review journals of

ecology and systematic. (11):233-260.

Darmono. 1995. Logam Dalam sistem Biologi. Jakarta: UI Press

Fahn A. 1991. Anatomi Tumbuhan. Ahmad Soediarto; Penerjemah. Yogyakarta:

Gadjah Mada University Press. Terjemahan dari; Plant Anatomy

Gaman PM, Sherrington KB. 1992. Ilmu Pangan, Pengantar Ilmu Pangan,

Nutrisi dan Mikrobiologi. Gardjito et al, penerjemah. Yogyakarta: Gajah

Mada University Press. Terjemahan dari: The Science of food, an

introduction to food science, nutrition and microbiology. Second edition.

Gilbert FA. 1957. Mineral Nutrition and the Balance of Life. Oklahoma:

University of Oklahoma Press.

Gladys HEO. 2011. Effect of Drying Methods on Chemical Composition of

Spinach “Aieifo” (Amaranthus aquatica) and Pumpkin Leaf (Telfairia

occidentalis) and Their Soup Meals. Pakistan Journal of Nutrition 10(11):

1061-1065

Page 74: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

Guthrie HA. 1975. Introductory Nutrition. The CV Mosby Company :

Pennssylvania.

Harris RS, Karmas E. 1989. Evaluasi Gizi pada Pengolahan Bahan Pangan.

Suminar Achmadi, penerjemah. Bandung: Penerbit ITB Bandung.

Terjemahan dari: Nutritional evaluation of food processing.

Huyghebaert A, Paquot M, Vansant G. 2003. Food nutrition evaluation. Brussel :

Institute of Public Health.

Johansen 1940. Plant Microtechnique. New York: McGraw-Hill Book Company,

Inc.

Johnson, Uriu. 1990. Mineral nutrion. J. Nutrition Plant 7(3):101-104.

Kiernan. 1988. Histological and Histochemical Methods. Kanada: Pergamon

Press.

Lakitan B. 2007. Dasr-dasar Fisiolofi Tumbuhan. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada

Luh BS, Woodroof JG. 1987. Commercial Vegetable Processing. New York :

Van Nostrand Reinhold.

Mehdi SM, Abbas G, Sarfraz M, Abbas ST, Hassan G. 2003. Effect of industrial

effluents on mineral nutrition of rice ang soil health. Pakistan journal of

applied sciences (6):462-473.

Morris A, Barnett A, Burrows OJ. 2004. Effect of processing on nutrient content

of foods. J. Cajournal 37(3):160-164.

Muchtadi D. 2001. Pangan dan Gizi. Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas

Terbuka

Mulyani S. 2006. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius

Nisma F dan Arman B. 2008. Seleksi beberapa tumbuhan air sebagai penyerap

logam berat Cd, Pb, dan Cu di kolam buatan FMIPA UHAMKA.

[penelitian]. Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka.

Novary EW. 1999. Penanganan dan Pengolahan Sayuran Segar. Jakarta: Penerbit

Swadaya

Novary EW. 1999. Penanganan dan Pengolahan Sayuran Segar. Jakarta :

Penebar Swadaya.

Novary EW. 1999. Penanganan dan Pengolahan Sayuran Segar. Jakarta :

Penebar Swadaya.

Nugroho H, Purnomo, Sumardi I. 2006. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan.

Jakarta: Penebar Swadaya

Page 75: DESKRIPSI MIKROSKOPIS DAN KANDUNGAN MINERAL … · Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang telah banyak dikenal oleh manusia terutama di kawasan Asia. Kangkung memiliki beberapa

Permatasari E. 2011. Aktivitas Antioksidan dan Komponen Bioaktif pada Selada

air (Nasturtium officinale L. R. Br). [Skripsi]. Bogor: Program Studi

Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut

Pertanian Bogor

Reitz LL, Smith WH, Plumlee MP. 1987. A Simple Wet Oxidation Procedure for

Biological Materials. West Lafayee: Animal Science Purdue University.

Sediaoetama AD. 1993. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi di Indonesia.

Jakarta: Dian rakyat

Suhardjo, Kusharto CM. 1988. Prinsip Prinsip Ilmu Gizi. Bogor: Pusat Antar

Universitas Institut Pertanian Bogor.

Ugbogu AE, Akubugwo IE, Obasi NA, Chinyere GC. 2008. Mineral and

Phytochemical Contents in Leaves of Amaranthus hybridus L and

Solanum Nigrum L. Subjected to Different Processing Methods. African

Journal of Biochemistry vol.2(2), pp. 040-044

Wirakusumah ES. 2007. Kandungan Gizi Buah dan Sayuran. Jakarta: Penebar

Swadaya.