21
DETEKSI INFEKSI HIV Departemen Mikrobiologi FK UKRIDA

Deteksi Infeksi HIV

Embed Size (px)

Citation preview

DETEKSI INFEKSI HIV

Departemen Mikrobiologi FK UKRIDA

DETEKSI INFEKSI HIV

Dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu:

1. Langsung: biakan virus dari darah, isolasi virus dari sample, umumnya menggunakan mikroskop elektron dan deteksi gen virus. Yang paling sering digunakan adalah PCR (Polymerase Chain Reaction).

2. Tidak Langsung: dengan melihat respons zat anti yang spesifik, misalnya dengan tes ELISA, Western Blot, Immunofluoren Assay (IFA), dan Radio Immunoprecipitation Assay (RIPA)

Biakan HIV dari darah

Biakan HIV dalam darah digunakan untuk:- mendeteksi infeksi HIV- mengukur jumlah virus dalam darah

secara langsung- mendiagnosis bayi- menentukan tingkat keparahan infeksi

dan tanggapan selanjutnya terhadap pengobatan pada orang dewasa dan anak.

Tes antigen P24

HIV p24 adalah protein yang diproduksi oleh replikasi HIV yang terjadi dalam darah Odha dengan jumlah yang berbeda-beda.

HIV p24 adalah protein imunogenik terbentuk antibodi terhadap p24.

Untuk mengukur jumlah antigen p24 memisahkan antibodi dari antigen.

Tes antigen P24

Berbagai penelitian menemukan bahwa tes antigen p24 ultrasensitif mampu mendeteksi infeksi HIV pada bayi di atas usia enam minggu secara pasti dengan spesifisitas dan sensitivitas serupa dengan tes DNA HIV PCR dan viral load HIV.

Pemeriksaan Elisa

Mekanisme :• Virus HIV ditumbuhkan pada biakan sel• Diisolasi antigennya dan dilekatkan sumur

microplate

• Inkubasi serum atau plasma yang akan diperiksa dengan antigen tersebut selama 30 menit sampai 2 jam, lalu cuci

• Bila positif IgG(immunoglobulin G) yg menempel pada biji2 / sumur microplate, maka akan terjadi reaksi pengikatan antigen-antibodi ; antibodi anti-IgG sudah diberi label dengan enzim alkali fosfatase, horseradish peroxidase

• Akan berwarna bila ditambah dengan suatu substrat

• Ada yang lebih spesifik, yaitu test EIA dengan ikatan dari heavy & light chain dari Human Immunoglobulin mampu mendeteksi IgM dan IgG

• Umumnya hasil akan positif pada fase dimana timbul gejala pertama AIDS (AIDS Phase) dan sebagian kecil akan negatif pada fase dini AIDS (Pre AIDS Phase)

Pemeriksaan Western Blot

Mekanisme :

HIV murni di elektroforesis sehingga terurai menurut berat protein yang berbeda-beda

Pindahkan ke Nitrocellulosa dan inkubasi dgn serum penderita

Antibodi HIV dideteksi dgn memberikan antibodi anti-human yg sudah dikonjugasi dgn enzim yg memberikan warna bila diberi suatu substrat

Test ini dilakukan bersama dengan suatu bahan dengan profil berat molekul standar, kontrol positif dan negatif

Western Blot

• Gambaran band dari bermacam-macam protein envelope dan core dapat mengidentifikasi macam antigen HIV. Antibodi terhadap protein core HIV (gag) misalnya p24 dan protein precursor (p25) timbul pada stadium awal kemudian menurun.

• Antibodi terhadap envelope (env) penghasil gen (gp160) dan precursor-nya (gp120) dan protein transmembran (gp4l) selalu ditemukan pada penderita AIDS pada stadium apa saja

• Beberapa protein lainnya yang sering ditemukan adalah: p3 I, p51, p66, p14, p27, lebih jarang ditemukan p23, p15, p9, p7.

• Secara singkat dapat dikatakan bahwa

bila serum mengandung antibodi HIV yang lengkap maka Western blot akan memberi gambaran profil berbagai macam band protein dari HIV antigen cetakannya

Definisi hasil pemeriksaan Western Blot menurut profit dari band protein

dapat bermacam-macam, pada umumnya adalah :

1) Positif :a. Envelope : gp4l, gpl2O, gp160 b. Salah satu dari band : p15, p17, p24,

p31, gp4l, p51, p55, p66.

2) Negatif : Bila tidak ditemukan band protein.

Pattern Interpretation

≥2 of the following 3 major bands present and at least as intense as the low positive control gp 120 band:1. (gp 160 and/or gp 120) = 1 major band2. Broad and diffuse gp41 band3. p24

POSITIVE

≥1 band present but band(s) present do not meet the criteria for positive

INDETERMINATE

No bands present NEGATIVE

3) Indeterminate

Bila ditemukan band protein yang tidak sesuai dengan profil positif.

Hasil indeterminate .diberikan setelah ditest secara duplo dan penderita diberitahu untuk diulang setelah 2 3 bulan.

Hal ini mungkin karena infeksi masih terlalu dini sehingga yang ditemukan hanya sebagian dari core antigen (p17, p24, p55).

Akhir-akhir ini hasil positif diberikan bila ditemukan paling tidak p24, p31 dan salah satu dari gp41 atau gpl60.

Dengan makin ketatnya kriteria Western Blot maka spesifisitas menjadi tinggi, dan sensitifitas turun dari 100% dapat menjadi hanya 56% karena hanya 60% penderita AIDS mempunyai p24, dan 83% mempunyai p31.

SEKIAN