Upload
musa-wim-gomez
View
257
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
7/25/2019 Dinamika Populasi Kurva Lulus Hidup Kumbang Beras
1/16
DINAMIKA POPULASI HEWAN
(Kurva Lulus Hidup Kumbang Beras)
Oleh:
Kelompok: 1
Inne Tiara Anggita
Ira Kendi
Linda
Leny Aprianita
Najma Istifada
Nike Ardila
Muchammad Sangkut
Okta Diana
Ovie Shela Ramadhani
Pembimbing: Irham Falahudin, M.Si
Jurusan Pendidikan Biologi
Fakultas Tarbiyah
IAIN Raden Fatah Palembang
2013
PRODI BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH
IAIN RADEN FATAH PALEMBANG
2013
7/25/2019 Dinamika Populasi Kurva Lulus Hidup Kumbang Beras
2/16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar BelakangPopulasi adalah kumpulan individu dari suatu jenis organisme. Dalam
penyebarannya individu-individu tersebut dapat berada dalam kelompok-
kelompok, dan kelompok terpisah dari organism satu degan yang lainnya.
Pemisahan ini disebabkan oleh kondisi geografis atau cuaca dan lain-lain
(Falahudin, 2014).
Populasi juga dapat diartikan sebagai kelompok kolektif organisme-organisme
yang berasal dari species yang sama yang menduduki ruang atau tempat tertentu,
memiliki ciri atau sifat tertentu yang bukan merupakan sifat dari individu.
Beberapa sifat itu adalah kerapatan, natalitas (laju kelahiran), mortalitas (laju
kematian), penyebaran umum, potensi biotik, disperse, dan bentuk pertumbuhan
atau perkembangan. Populasi juga memiliki sifat-sifat genetik yang secara
langsung berkaitan dengan ekologinya yaitu sifat adaptif, sifat keserasian
reproduktif dan ketahanan.
Populasi dapat menyebar secara merata atau tidak merata, hal ini tergantung
dari kepadatan, pertumbuhan populasi pada suatu daerah, pertumbuhan suatu
populasi dapat dilihat dari dinamikanya dalam suatu komunitas. Pertumbuhan
populasi adalah kemampuan populasi untuk meningkatkan jumlah individunya
yang dapat di pengaruhi oleh beberapa faktor seperti angka kelahiran (Falahudin,
2014).
Pengukuran kepadatan bisa menggunakan cara menghitung langsung seluruh
individu yang ada di dalam batas populasi.Pada sebagian besar kasus tidak praktis
bahkan tidak mungkin untuk menghitung semua individu yang ada di dalam
populasi. Ada beberapa macam teknik pengambilan contoh atau sampel untuk
menaksir kepadatan dan ukuran total populasi. Populasi juga memiliki sifat-sifat
genetik yang secara langsung berkaitan dengan ekologinya yaitu sifat adaptif,
sifat keserasian reproduktif dan ketahanan. Pada beberapa kasus ukuran populasi
ditaksir dengan menggunakan indikator tidak langsung seperti jumlah sarang atau
lubang atau kotoran atau jejak.
7/25/2019 Dinamika Populasi Kurva Lulus Hidup Kumbang Beras
3/16
1.2Tujuan PraktikumTujuan praktikum ini adalah
1. Untuk mengetahui cara penghitungan populasi dan dinamika populasi2. Mengetahui laju pertumbuhan populasi kumbang beras pada berbagai
makanan.
1.3Alat dan Bahan1. Alat: Gelas cup aqua 9 buah, kain kasa, thermometer2. Bahan: Kumbang beras, beras, jagung, kacang hijau, serbuk kayu,
gandum.
1.4Cara Kerja1. Susunlah gelas cup sebayak 3 baris ( 3A, 3B, 3C = total 9 gelas) seperti
gambar berikut.
B
C
A
2. Gelas A kumbang berar 20 ekor + beras, gelas B kumbang beras 20 ekor +jagung
3. Gelas C kumbang beras 20 ekor + kacang hijau, gelas D kumbang beras20 ekor + serbuk kayu, gelas E 20 ekor kumbang + gandum.
4. Amati setiap gelas dan catat berapa kumbang yang mati dan yang hidupsetiap hari selama 15 hari.
5.
Hitunglah laju pertutumbuhan ketiga perlakuan kumbang tersebut.
7/25/2019 Dinamika Populasi Kurva Lulus Hidup Kumbang Beras
4/16
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Populasi
Populasi ditafsirkan sebagai kumpulan kelompok makhluk yang sama jenis
(kelompok lain yang individunya mampu bertukar informasi genetik) yang
mendiami suatu ruangan khusus, yang memiliki berbagai karakteristik yang
walaupun paling baik digambarkan secara statistik, unik sebagai milik kelompok
dan bukan karakteristik individu dalam kelompok itu (Soegianto, 1994).
Populasi umumnya bervariasi dari waktu, biasanya mengikuti dua pola.
Beberapa populasi mempertahankan ukuran poulasi mempertahankan ukuran
populasi, yang relatif konstan sedangkan populasi lain berfluktasi cukup besar.
Perbedaan lingkungan yang pokok adalah suatu eksperimen yang dirangsang
untuk meningkatkan populasi grouse itu. Penyelidikan tentang dinamika populasi,
pada hakikatnya dengan keseimbangan antara kelahiran dan kematian dalam
populasi dalam upaya untuk memahami alam (Heddy, 1986).
Suatu tempat disekitar kita dapat ditemukan adanya berbagai jenis organisme
baik sejenis maupun berbeda jenis yang membentuk suatu organisasi kehidupan.
Mereka berinteraksi saling mempengaruhi antara yang satu dengan yang lain
dalam berbagai bentuk (Ferial, 2013).
Suatu populasi memiliki kekhasan yang tidak dimiliki oleh individu-individu
yang membangun populasi tesebut. Kekhasan dasar suatu populasi yang menarik
bagi seorang ekolog adalah ukuran dan kerapatannya. Jumlah individu dalam
populasi mencirikan ukurannya dan jumlah individu populasi dalam suatu daerah
atau satuan volume adalah kerapatannya. Kelahiran (Natalitas), kematian(mortalitas), yang masuk (imigrasi), dan yang keluar (emigrasi) dari anggota
mempengaruhi ukuran dan rapatan populasi (Odum, 1993).
Menurut Soegianto (1994), Di alam perlu dibedakan :
1. Perubahan ukuran populasi musiman yang sebagian besar dipengaruhi olehadaptasi sejarah kehidupan bersama- sama dengan perubahan faktor
lingkungan.
7/25/2019 Dinamika Populasi Kurva Lulus Hidup Kumbang Beras
5/16
2. Fluktuasi tahunan (anual) ada dua macam :a. Fluktuasi yang dipengaruhi oleeh perbedaan faktor fisik lingkungan yang
terjadi secara tahunan atau faktor ekstrinsik (yaitu faktor diluar interinsik
dalam populasi). Fluktuasi yang dipengaruhi oleh perbedaan faktor fisik
lingkungan cendrung tidak teratur dan jelas berkaitan dengan variasi dari
faktor fisik yang membatasi misalnya tempratur, curah hujan, dan
sebagainya.
b. Fluktuasi yang terutama dipengaruhi oleh dinamika populasi atau faktorintrinsik (yaitu faktor dalam populasi). Populasi jenis ini sering
memperlihatkan keteraturan shingga istilah siklus / daur adalah
memadai. Fluktuasi tahunan akan hebat pada ekosistem yang relatif
sederhana dimana komunitas hanya terdiri dari beberapa populasi
misalnya populasi kutub, hutan buatan, dan sebagainya. Dapat dikatakan
makin tua dan terorganisir komunitas makin rendahlah fluktuasi populasi
Menurut Odum (1993), Faktorfaktor yang menyebabkan :
1. Fluktuasi kepadatan populasi dapat disebabkan karena variasi faktor fisik luarmisalnya variasi iklim, faktor fisik luar adalah faktor ekstrinsik.
2. Fluktuasi juga dapat disebabkan karena faktor intrinsik (faktor dalampopulasi) misalnya predasi, penyakit, dan sebagainya. Kadang kadang sulit
untuk menentukan penyebab fluktuasi karena populasi dapat mengubah dan
mengadakan kompensasi terhadap faktor fisik. Tetapi dapat dikemukakan
perinsip dasar sebagai berikut ; makin terorganisir dan matang suatu
komunitas serta makin stabil lingkungan akan makin rendah amplitudo
fluktuasi kepadatan populasi.
Pengaturan populasi dan konsep-konsep pengendalian populasi yangbergantung dan tidak bergantung kepada kepadatan populasi. Pada ekosistem
dengan keanekaragaman rendah dan sedang mengalami tekanan fisik cendrung
bergantung pada komponen fisik misalnya cuaca, arus, pencemaran, dan
sebagainya. Sedangkan pada ekosistem dengan keberagaman tinggi atau tidak
mengalami tekanan fisik maka populasinya cendrung dikendalikan secara
biologik. Pada semua ekosistem terdapat kecendrungan yang kuat dimana
7/25/2019 Dinamika Populasi Kurva Lulus Hidup Kumbang Beras
6/16
populasi akan berkembang menurut seleksi alam dan menuju pengendalian diri
(Odum, 1993).
2.2 Kumbang Beras (Sitophilusoryzae)
Kumbang beras atau kutu adalahserangga yang tidak bersayap dan berukuran
kecil, yang dalam bahasa Inggris mencakup flea (kutu yang melompat, ordo
Siphonaptera) dan louse (kutu yang lebih suka merayap, kebanyakan ordo
Phtiraptera yangn semuanya adalah parasit). Dalam bahasa Indonesia keduanya
tidak dibedakan, malah mencakup juga sebagian dari kerabat wereng (ordo
Hemiptera)dan beberapa anggota ordoColeoptera (Winarno, 1993).
Beras merupakan sumber utama kalori bagi sebagian besar penduduk
Indonesia. Beras pada konsumsi kalori total adalah 54.3% atau dengan kata lain
setengah dari intake kalori masyarakat Indonesia bersumber dari beras
(Hadisubroto, 1989).
Sitophilus oryzaeadalah nama latin dari kutu beras. Kutu dewasa ukurannya
lebih kecil dari bulir beras. Panjangnya sekitar 3mm. Tubuhnya berwarna abu -
abu kehitaman dengan bintik - bintik hitam di atasnya. Kutu beras berasal dari
Asia. Namun, kini telah menjadi hama bahan pangan di seluruh dunia (Harianto,
2001).
Sitophilus oryzaehidup di tumpukan bahan pangan, seperti beras, jagung dan
gandum. Kutu ini berkembang biak sangat cepat. Bedasarkan penelitian, kutu
betina dapat bertelur 2 - 6 butir setiap harinya. Untuk menyimpan telurnya, kutu
betina melubangi bulir beras dengan rahangnya. Satu lubang hanya untuk satu
butir telur (Harianto, 2001).
Kutu beras dapat hidup selama beberapa bulan. Selama hidup, kutu betinamampu menghasilkan sekitar 400 butir telur. Telur akan menetas menjadi larva
setelah 3 hari. Larva akan hidup pada lubang beras selama 18 hari. Setelah itu
akan menjadi pupa selama 5 hari, lalu bermetamorfosis menjadi kutu. Kutu beras
merupakan hama perusak bahan pangan. kutu ini tidak hanya menyerang beras,
jagung dan gandum, tetapi juga merusak bahan pangan lainnya seperti sorgum,
ketela, kedelai, kacang hijau, biji semangka, hingga biji bunga matahari (Harianto,
2001).
http://id.wikipedia.org/wiki/Seranggahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Inggrishttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Siphonaptera&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Phtiraptera&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Parasithttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Werenghttp://id.wikipedia.org/wiki/Hemipterahttp://id.wikipedia.org/wiki/Coleopterahttp://id.wikipedia.org/wiki/Coleopterahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hemipterahttp://id.wikipedia.org/wiki/Werenghttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Parasithttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Phtiraptera&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Siphonaptera&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Inggrishttp://id.wikipedia.org/wiki/Serangga7/25/2019 Dinamika Populasi Kurva Lulus Hidup Kumbang Beras
7/16
2.3Ciri Morfologi Kumbang Beras (Sitophilus oryzae)Ciri morfologi dari kumbang beras (Sitophilus oryzae) adalah memiliki mata,
antena, thoraks, tanduk, kaki, kepala, sayap, abdomen dan ofipositor. Dan
memiliki bentuk tubuh kecil dan memanjang. Larva biasanya bersembunyi di
dalam padi- padian dan biji lainnya tempat ia menjadi kepompong Tidak berkaki
Dewasa panjang 2-3mm. Lekukan melingkar di rongga dada Bintik kemerahan
pada erytra dan rostrum/moncong (Nonadita, 2008).
2.4SistematikaSistematika atau klasifikasi kumbang beras (Sitophilus oryzae) adalah
sebagai berikut yaitu Kingdom Animalia, Fillum Arthropoda, Class Insecta,
Ordo Coleopteran, Famili Cucrlionidae, Genus Sitophilus, dan Species
Sitophilus oryzae (Hadisubroto, 1989).
2.5Gejala seranganGejala serangan yang diakibatkan oleh kumbang beras (Sitophilus oryzae)
adalah pada butir-butir beras yang terserang akan terdapat goresan pada bagian-
bagian samping beras. Dan apabila tahap serangannya sudah lama maka butir-
butir beras akan menjadi hancur (Hadisubroto, 1989).
2.6PengendalianPengendalian Kumbang beras (Sitophilus oryzae) adalah biasanya digunakan
dengan cara Fumigasi PH3, Pemasangan Beetle Trap, dan Perangkap UV.
Pemanasan ruangan/ heating, Untuk pengendalian hama gudang secara alami, kita
bisa menggunakan tanaman-tanaman yang berfungsi sebagai pestisida nabati,seperti daun dan biji srikaya atau juga biji saga. Dan juga menjaga kebersihan
gudang Menjaga suhu dan kelembaban gudang, Kemasan kedap udara,
Menurunkan tingkat kadar air, Mencegah kutu datang, dan Meningkatkan derajat
sosoh (Hanny, 2002).
7/25/2019 Dinamika Populasi Kurva Lulus Hidup Kumbang Beras
8/16
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1Hasil
1. BerasNo. Hari Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4
1 Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu
-
-
-
19
19
20
20
20
20
20
19
19
18
18
19
18
18
18
18
19
19
19
22
22
Jumlah sisa koloni
22
2. Kacang Ijo
No. Hari Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4
1 Senin
Selasa
Rabu
KamisJumat
Sabtu
-
-
-
1916
10
1
0
0
00
0
0
0
0
00
0
0
0
0
00
0
Jumlah sisa koloni
0
7/25/2019 Dinamika Populasi Kurva Lulus Hidup Kumbang Beras
9/16
3. Jagung
No. Hari Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4
1 Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu
-
-
-
19
17
17
17
15
15
16
16
15
15
15
17
17
17
17
18
18
19
19
20
20
Jumlah sisa koloni
20
4. Gandum
No. Hari Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4
1 Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu
-
-
-
19
20
20
20
17
20
18
18
19
19
18
18
16
16
19
19
19
20
20
21
21
Jumlah sisa koloni
21
7/25/2019 Dinamika Populasi Kurva Lulus Hidup Kumbang Beras
10/16
5. Serbuk KayuNo. Hari Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4
1 Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu
-
-
-
17
16
14
11
5
10
8
8
6
6
7
7
7
5
5
5
5
6
6
4
4
Jumlah sisa koloni
4
3.2 Pembahasan
Presentase kerusakan beras akibat dari kumbang Sitophilus oryzaepada tabel
dan grafik berdasarkan hasil pengamatan di laboratorium menunjukkan tidak
adanya penyusutan yang terjadi pada bahan simpanan.
Menurut Triharso (2004), Siklus hidup hama ini sekitar 28-90 hari, tetapi
umumnya selama 31 hari. Panjang pendeknya siklus hidup hama ini tergantung
pada temperatur ruang simpan, kelembapan di ruang simpan, dan jenis dan mutu
produk yang diserang. Menurut literatur diatas, maka dapat dikatakan bahwa tidak
terjadinya penyusutan kemungkinan diakibatkan oleh kelembaban yang rendah,
mutu bahan simpanan yang tinggi yang menyebabkan kematian pada kumbang,
dan usia kumbang yang mendekati batas siklus hidup serta jenis timbangan
dengan ketepatan pengukuran yang baik.
Berdasarkan hasil pengamatan di laboratorium, Presentase kerusakan jagungakibat kumbang Sitophilus zeamays yang terlihat pada tabel dan grafik
menunjukkan hasil yang sama seperti kacang hijau, kopra dan beras, yakni tidak
adanya penyusutan yang terjadi pada bahan simpanan.
Menurut Tjahjadi (2002), Semakin bertambah waktu penyimpanan, semakin
besar pula tingkat kerusakan biji bahan simpanan, karena kondisi biji mengalami
perubahan-perubahan suhu dan kelembaban yang memungkinkan hama gudang
melakukan pengrusakan yang berpengaruh terhadap bobot bahan. Jadi seperti
7/25/2019 Dinamika Populasi Kurva Lulus Hidup Kumbang Beras
11/16
halnya kacang hijau, kopra, beras dan jagung, faktor kelembaban yang rendah
yang dapat menyebabkan kematian kumbang, mutu bahan yang tinggi, tidak
berkembangbiaknya kumbang akibat tidak seimbangnya jumlah kumbang yang
bisa jadi dalam satu wadah tidak memiliki kumbang jantan atau sebaliknya
ataupun minimya jumlah salah satu kumbang jantan/betina, dan usia kumbang
yang mendekati batas siklus hidupnya serta ketepatan pungukuran berdasarkan
jenis timbangan yang dipakai.
Presentase kerusakan tepung akibat dari kumbang Tribolium sp. pada tabel
dan grafik berdasarkan hasil pengamatan di laboratorium menunjukkan tidak
adanya penyusutan yang terjadi pada bahan simpanan. faktor yang
mempengaruhinya adalah sama dengan faktor-faktor yang menyebabkan tidak
terjadinya penyusutan pada pengamatan-pengamatan sebelumnya, yakni pada
kacang hijau, kopra, beras dan jagung. yaitu karena usia kumbang yang mendekati
batas siklus hidupnya, ketepatan pungukuran berdasarkan jenis timbangan yang
dipakai, minimya jumlah salah satu kumbang jantan/betina sehingga berpengaruh
pada proses kumbang dalam berkembang biak dan kelembaban yang rendah yang
dapat menyebabkan kematian kumbang serta mutu bahan yang tinggi
Pada pengamatan selanjutnya, yakni pengamatan morfologi hama gudang.
Diantaranya Kumbang biji (Callosobruchus chinensis) , Kumbang kopra
(Necrobia rufipes) , kumbang beras (Sitophilus oryzae), kumbang jagung
(Sitophilus zeamays)dan kumbang tepung(Tribolium sp)memiliki ciri morfologi
yang tidak jauh berbeda, Semuanya memiliki ciri morfologi yang sama karena
semuanya tergolong dalam ordo coleoptera.
Menurut Matnawy (2001), Ciri khas dari ordo coleoptera adalah sayap depan
keras menanduk, sayap belakang transparan dan melipat bawah sayap depan padasaat tidak terbang, alat mulut menggigit-mengunyah, beberapa spesies memiliki
moncong, bentuk tubuh dan antena bervariasi.
Menurut hasil pengamatan morfologi pada tabel, Kumbang Callosobruchus
chinensis memiliki bagian-bagian morfologi antara lain mempunyai Caput,
antenna, alat mulut, mata majemuk, thorax, tungkai depan, tungkai tengah,
tungkai belakang, abdomen dan sayap.
7/25/2019 Dinamika Populasi Kurva Lulus Hidup Kumbang Beras
12/16
Kumbang Callosobruchus chinensismempunyai moncong yang pendek dan
femur tungkai belakang yang membesar. Bentuk tubuh kumbang dewasa
kebanyakan bulat atau lonjong. bentuk tubuhnya bulat telur dengan bagian
kepalanya yang agak runcing. Pada sayap depannya terdapat gambaran gelap
yang menyerupai huruf U dan pronotumnya halus. Warna sayap depannya coklat
kekuning-kuningan (Triharso, 2004).
7/25/2019 Dinamika Populasi Kurva Lulus Hidup Kumbang Beras
13/16
BAB V
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Hama gudang hidup dalam ruang lingkup yang terbatas, yakni hidup dalambahan-bahan simpanan di gudang.
2. Umumnya hama gudang yang sering dijumpai adalah dari ordo Coleoptera(berasal dari bahasa Latin coleos = perisai, pteron = sayap, yang berarti
insekta bersayap perisai ), seperti Tribolium sp, Sitophilus oryzae,
Callocobruchus chinensis, Sitophilus zaemays, Necrobia rufipesdan lain-lain.
4.2. Saran
Agar dalam pelaksanaan praktikum, Kerjasama antara para praktikan
dan asisten dapat lebih ditingkatkan lagi, agar kegiatan praktikum berlangsung
dengan lebih efisien.
7/25/2019 Dinamika Populasi Kurva Lulus Hidup Kumbang Beras
14/16
DAFTAR PUSTAKA
Falahudin,I.2014.Panduan Praktikum Ekologi Hewan.REFA Press.Palembang.
Hadisubroto, T (1989) dalam Dewi Suryani. 2011. Azas-azas dan Konsep
mengenai Organisasi pada Tingkat Populasi. Universitas Negeri
Padang.Padang
Odum,E.P. 1993. Dasar-dasar Ekologi.UGM Press. Yogyakarta.
Soegianto, A. 1994.Ekologi Kwantatif. Usaha Nasional:Surabaya.
Tarumingkeng, R.C. (1994) dalam Harmin Adijaya. 2011. Metode Sampling
Biotik untuk Menduga Populasi Hewan Bergerak. Universitas Negeri
Hasanudin.makassar.
7/25/2019 Dinamika Populasi Kurva Lulus Hidup Kumbang Beras
15/16
LAMPIRAN
SAMPEL MENGGUNAKAN KACANG HIJAU
SAMPEL MENGGUNAKAN JAGUNG
7/25/2019 Dinamika Populasi Kurva Lulus Hidup Kumbang Beras
16/16
SAMPEL MENGGUNAKAN GANDUM
SAMPEL MENGGUNAKAN BERAS